Pada 1 Oktober 2017 bulan suro, kelompok perguruan silat PSHT melewati kota Surabaya, saat itu kebetulan juga ada pertandingan bola Persebaya di GBT Surabaya. Saat itu bermula waktu sore petang ada kemacetan di jalan raya, lalu kelompok PSHT geber beger motor, lalu mereka ditegor beberapa warga Surabaya sana agar menghentikan geber geber motor karena dinilai mengganggu warga setempat, kelompok PSHT yang ditegor malah gak terima lalu mengamuk melempari batu ke rumah warga sepanjang jalan itu, sambil menantang Warga Surabaya dan Bonek (fans Persebaya). Pada malam hari beberapa saat setelah itu ada gerombolan Bonek yang gak terima menghadang kelompok kelompok PSHT yang lewat, terjadilah Bentrokan antara Bonek melawan PSHT yang mengakibatkan 2 anggota PSHT tewas. Dan yang paling serem adalah beberapa hari setelah itu. Saya Bonek luar Surabaya sedang ikut awaydays nonton Persebaya yang bertanding di Jember. Perguruan PSHT di tiap tiap daerah jawa timur ada yang datang juga ke Jember untuk menyerang Bonek karena dendam gak terima kejadian 1 Oktober di Surabaya. bentrokan besar besaran terjadi sekitar 20ribuan Bonek dan mungkin belasan Ribu anggota PSHT di sekitar luar stadium JSG dan di jalanan Jember. mungkin ada sekitar seribuan korban luka dari kedua pihak, dan Alhamdulillah gak ada korban jiwa diantara kedua pihak. Alhamdulillah Setelah beberapa bulan dari kejadian itu Bonek PSHT sepakat untuk berdamai. Bentrokan di Jember itu menjadi {salah satu} hal mencekam yang saya alami.
Miris, padahal awal mula adalah orang" psht geber" motor ga terima diingetin trus lanjut jdi balas dendam, hadee pdhl jelas yg salah di awal siapa, di kota orang kok bikin masalah
Prinsip Bela diri adalah Jika di serang = Menghindar Jika di tantang = Abaikan Jika terdesak = Lawan Org yang Semakin paham dgn bela diri maka semakin rendah diri dan menjadi lbh berhati" dalam melangkah ..
Saya juga termasuk praktisi dan mantan atlet bela diri pak, saya pegang silat Beksi, Cimande, Jalan Enam dan karate aliran Shotokan. Semakin banyak saya belajar, semakin saya paham bahwa ketenangan dan pengendalian hati serta pikiran itu adalah kunci dalam ilmu bela diri. Toh istilahnya saja bela diri, ya artinya untuk membela diri saat dikondisi terdesak. Dulu almarhum guru saya selalu menyampaikan apa itu ilmu padi dan seorang pendekar harus memiliki itu, pelatih saya di tempat lain mengatakan jangan fanatik dengan satu aliran bela diri. Tidak ada aliran atau perguruan bela diri terhebat di dunia, semua tergantung pada konsistensi latihan, banyaknya pengalaman, dan kecerdasan seseorang.
😅😅😅😅, emang nya ngapa brooo brooo? Bela diri biasa ja msih bisa kalah sama yg gk bisa bela diri, ngapain harus seribet itu nunggu pengendalian diri kaya mau jdi wali bae.
Solidaritas adalah pada kebaikan. JIKA TEMAN MU SALAH, DAN KAMU BELA, lalu APA BEDANYA DENGAN GANGSTER. Jangan berlindung dibalik kata persaudaraan. Please.
bener bang sy setuju jk saudara itu harusnya mampu memberi tahu mana yg baik mana yg salah, dan jk kita salah sebaiknya kita meminta maaf dan jangan merasa menjadi victim/korban intimidasi, lalu membalas dendam. cmiiw
saya sebagai seseorang yg tinggal didaerah dusun, perguruan silat memang meresahkan, bahkan tetuanya yg menjadi guru-gurunya ikut2an meresahkan, dulu ada sedikit senggolan ke perguruan lain bukannya dilerai sama gurunya malah dipanas2in dan didukung, akhirnya rusuh dan memakan korban jiwa, mereka klo disenggol di internet dalihnya berprestasi di turnament2, pdhl yg ikut turnament bisa dihitung jari, saya dulu sempat menjadi guru disalah satu SMP daerah saya, miris sekali banyak anak2 yg sudah mengikuti silat2 tersebut, masalahnya mental anak-anak ini belum siap, alhasil sekolah menggunakan hukum rimba yg dimana yg jago yg menang, saya selama mengajar disana hampir memergoki 17kasus pembulian ringan, pemalakan dll. pelakunya tidak lain tidak bukan adalah jagoan pendekar cilik dari perguruan didaerah sini.
Saya dari 2010 ikut silat malah baru sekali berantem diluar pertandingan resmi, itupun terpaksa karena membela teman perempuan yang dalam bahaya di jalanan. Justru setiap latihan selalu ditekankan bahwa silat bukan untuk jadi jagoan di jalanan. Sebelum ikut silat saya cenderung tempramen dan suka berkelahi, namun setelah ikut silat saya lebih tenang. Saya rasa memang tergantung perguruannya sih. Bukan maksud menyinggung, tapi faktanya ada beberapa perguruan yang memang turun temurun mengajarkan kekerasan, bullying, dan senioritas.
Di dekat daerah saya juga pernah ada yang mirip pak, beberapa tahun yang lalu. Itu ada dua perguruan silat, bilang saja perguruan X dan Y, yang tawuran di jalan raya dekat Pasar Pedan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Tawurannya pas malem lagi, pas lagi covid lagi. Kaca kaca toko banyak yang pecah, banyak fasilitas publik yang rusak, dan entah berapa banyak lagi kerusakan nya. Dulu pas saya SMP, banyak temen temen saya yang ikut perguruan silat, terutama di perguruan X, dan kebanyakan temen saya yang ikut kedalam perguruan itu adalah anak yang "nakal". Dan mereka menyombongkan diri mereka tentang perguruan perguruan yang mereka. Dan kalau mereka ngobrol, yang paling sering saya dengar itu pasti ga jauh jauh sama gelud gelud gelud. Walaupun ga semua temen saya yang kaya gitu, tapi kebanyakan gitu. Sekarang di Klaten ada masalah yang cukup serius tentang Klitih dan Begal. Dan banyak warga Klaten mempertanyakan, apa fungsinya perguruan silat yang banyak di Indonesia, kenapa mereka nggak membantu membasmi Klitih atau Begal itu, membantu menjaga ketertiban, dll. Disaat disini setelah covid insiden maling dan klitih merajalela, mereka malah tawuran. Gimana masyarakat ga resah coba? Ini keresahan saya, terimakasih ......
Waktu remaja, Bapak melarang saya ikut perguruan silat. Akhirnya saya ikut perguruan silat dengan sembunyi-sembunyi, agar tidak ketahuan Bapak. Sekarang ketika sudah berkeluarga dan punya anak, saya baru tahu kenapa dulu Bapak melarang saya ikut silat. Segera membaik dunia persilatan Indonesia. #TebarPerdamaian
Bener banget dulu saya sempet bingung memilih suatu beladiri yg tepat. Sempet juga masuk silat dan memang baru menjadi anggota pun harus melakukan ritual ritual yg mengarah ke hal hal musrik, nauzubillah. Dan pada akhirnya saya memilih Tarung Derajat bela diri unik dari Bandung, menurut saya karena "memodifikasi" dari beladiri lain. Seperti yg pak guru bilang, beladiri harus bekembang mengikuti perkembangan zaman. bela diri ini juga luar biasa, jauh dari kata arogan, disetiap sebelum latihan kami selalu ucapkan semboyan tarung derajat dengan serentak "Aku ramah bukan berarti takut, aku tunduk bukan berarti takluk". #AABOXER
Ini sudah sering bilang saya, semakin banyak orang bodoh berkumpul, maka kelompok tersebut akan semakin bodoh. Dan terkadang mereka akan menganggap kebodohan mereka sebagai keberanan, hanya karena sekelompoknya berpikiran sama. Satu sampah dijalan bukan masalah besar, tapi kalau dijalan ada tumpukkan sampah Itu masalah besar.
ini sama persis dengan yg terjadi pada teman sekelas ku , ya kaya gitu mereka , udah jelas salah malah merasa paling benar karena banyak yg sepemikiran dengan mereka , aku mau ngingetin malah di olok olok heran.
Saya sebagai praktisi bela diri terutama Taekwondo. Saya pribadi. Dari sabuk putih hingga merah (Geup1) hanya diajarkan untuk turnamen. Dan saat saya sudah sabuk hitam (Dan 1) tetap diajarkan untuk turnamen tetepai lebih advance. Saat naik tingkat ke Dan 2 pelatih saya mengajarkan teknik untuk membela diri secara real time di jalanan. Bagaimana cara melepaskan diri dari 1 vs 2 atau lebih, bagaimana melumpuhkan lawan dengan cepat dan efisien. Bisa saja pelatih saya mengajarkan pada murid yang masih belum sabuk hitam, tetapi kebanyakan mereka remaja yang emosinya belum stabil, dan takut terjadi hal yang tdk diinginkan yang terjadi di luar tempat latihan
Terima kasih Pak Guru Gembul. 🙏 Saya anggota perguruan PERSINAS ASAD dan kebetulan warga LDII. Kami siap menjaga keutuhan NKRI,siap berprestasi di bidang silat,serta kami netral aktif dalam urusan politik.
Sy dari Grobogan pak guru. Dan memang benar berita tersebut 🙏 dan sebagian besar itu adalah pesilat2 yang baru masuk, yang mungkin terlalu fanatik terhadap kelompoknya masing2 namun belum memahami esensi dari seni beladiri silat tersebut🙏
itu yang saya pikirkan juga. saya juga beranggapan mereka pasti ngerasa kuat, keren, & hebat banget krn tergabung organisasi silat. mirisnya, ada kasus" serupa yang pernah rame di Instagram, dan isi komennya pun masih ada aja dan banyak yg ngebelain perguruan silat yg buat kerusuhan itu🤣🤣🤣. dgn embel" membela atas nama perguruan, lu jual gw beli, membela diri, dsb. saya pun sbnrnya juga tergabung organisasi silat tapi dari perguruan yg berbeda, dan Alhamdulillah juga saya paham peruntukan dan hakikat bela diri itu apa, atau spt mas bilang esensi dari seni bela diri silat ini. jadi pas ngeliat kasus" kayak gini sy heran benerr dan malah sy juga yg malu sendiri euyyy🤣🤣🤣
Sebenarnya dari namanya aja dah jelas bela diri ya berarti buat membela diri kita misal kita di begal bisa tuh pake keterampilan bela diri nya malah ada aja orang yang sok keren sok jagoan nantang sana nantang sini😅@@peanutbutterANDkazuha
Kayaknya dlm sistem silat ada sistem plonco makanya kalo yg baru2 gak punya pelampiasan jdinya bikin onar pada org lain, yg satu rasa kan banyak tuh makanya mereka makin pd bikin rusuh. 😂😂😂
Akhirnya pak guru bahas ini juga, saya seorang warga dari sebuah perguruan terbesar di indonesia yang paling sering rusuh, dulunya saya aktif di Perguruan tsb tp setelah beberapa lama saya bergaul dgn mereka saya memutuskan untuk tak akan ikut2 lagi dalam kegiatan tsb, karena ya tidak ada manfaatnya. org2 seperti itu memang isinya hanyalah org2 yg arogan, selalu merendahkan perguruan lain dan memang sangat banyak disusupi hal hal mistis dalam hal ini tenaga dalam, padahal d ajaran aslinya tidak ada diajarkan tenaga dalam, Seringkali saya mendebat mereka tntg hal2 mistis atau tenaga dalam yg mereka lakukan itu hanyalah bohong, dan yg mereka lakukan seperti mematahkan bata ringin, besi ringan, menggangtung d bola lampu hanyalah trik sulap namun mereka malah marah2 ketika dibilang begitu, dan menganggap itu tenaga dalam, banyak dari sepuh2 nya juga yg mengaku bisa pukulan jarak jauh dsb. Menurut saya hal ini bisa terjadi semua tidak jauh2 dari kualitas sdm kita yg rendah, mayoritas warga dari Perguruan saya adalah org2 yg tidak berpendidikan atau pendidikan rendah yg sangat mudah percaya tntg hal2 mistis bohong.
sama mas, dulu juga pernah fanatik 2tahunan setelah di sahkan, sekarang sudah tidak ikut lagi alias netral, males sama orang orang sdm rendah, buang waktu tenaga biaya pikiran, wkwkwk
Syukurlah masih ada yang netral, terus terang di daerah saya jg sangat sering rusuh karena para pesilat terlalu fanatik dengan organisasi masing-masing Dulu tidak separah ini, tapi makin kesini makin parah
@@apy1995 iya bg, anak2 SMK yg dulunya suka tawuran skrg ga pernah terdengar berita tawuran lagi, eh malah Perguruan silat yg sering tawuran, padahal kalau mereka mengerti dan memahami materi kerohanian dari tiap2 Perguruan hal itu ga akan terjadi.
Malah jatohnya ada sentimen antar perguruan lain ya, maksudnya bukannya dengan perkembangan ilmu bela diri itu tp malah dipake buat menipu dan menyakiti org lain. Untung aja lu keluar bang dan pt kesadaran kalo itu ga bener/sia2. Iya jg sh bang, semuanya selalu balik lg ke sdm kita yg rata2 rendah :/
@@misheyla783 mereka belajar tenaga dalam sebenarnya bukan menipu org lain bg, tp mereka menipu diri mereka sendiri. Nanti kalau sudah belajar itu rata2 pada petentang petenteng, dan senggol bacok
saya termasuk dari perguruan IKSPI mengakui kalo orang orang yang geber geber motor saat konvoi dan mengganggu aktivitas orang lain memiliki pemikiran SDM yang rendah merugikan!
Jadi teringat kejadian tahun lalu antara oknum bocil pesilat vs warga jogja yang tahun lalu sempat rame di twitter... Sampai merusak cagar budaya lagi, miris sekali.... Bahkan oknum dari luar kota & provinsi ikut datang untuk membantu yang katanya atas dasar "persaudaraan"... Persaudaraan dalam hal ketoloan
Emg punya malu??? Bangga dong pake baju bertuliskan perguruan mereka warawiri..... ntar ada yg brentiin diintrogasi ditanya anggota atau bukan kok pake baju ada tulisan perguruan? Klo lu bukan anggota siap2 aja babak belur
Di Komplek gw ada lapangan kosong, dan tiba² dipake buat Latihan silat sama Mahasiswa U*N yg jadi Marbot Masjid di Komplek. Baiknya dulu latian habis asar sampe sblm magrib dah selesai. Lama² lakok makin banyak siswa dan jam latian molor sampe jam 21 malam dan cenderung berisik teriak² dan geber² motor pas pada pulang. Puncaknya Gw tegur malam² jam 21.30 karena ganggu jam tidur anak eh bukan nya minta maaf malah pada gaterima. Oke Gw ladenin sambil bilang diantara kalian yg paling kuat by One dg saya besok jam 9 pagi pake system KO, yg pingsan duluan baru boleh dipisah. Asal basic gw Boxing dah 7 tahun dan baru² ini nambah Kick Boxing 2th di salah satu sasana terkenal di Kota Semarang, Punckanya pas fight gw berhasil Knock si Paling jagoan yg juga sbg pelatih yg ternyata masih mahasiswa SMT 5 dg combo gw jab croos hook Croos masuk telak lgsg pingsan 30 detik baru bisa sadar 😂. Biarpun skrg udah 4 tahun ga lagi kompetitif tanding amatiran sana-sini karena udah keterima kerja PNS + istri masih hamil saat itu ga mengurangi power dan teknik bertinju gw walau soal stamina tetep ngaruh kalau rally panjang. Kesimpulan : Semua aliran beladiri bagus dan saya menaruh hormat. Hanya karena Oknum² arogan tsb yg bikin citra perguruan jadi tercoreng. Dan gw akuin juga kalau Street Fight. Kiick boxing paling ideal dan praktis drpd jenis beladiri lain 🙏
ditempatku banyak Perguruan" Silat dan Tidak sedikit Oknum" yg suka berantem ,anehnya ketika mereka berantem Jurus"nya ga kepake (saya sendiri juga ikut Silat), padahal udah diajarin gini gitu ,malah mukul ngawur kayak orang yg ga punya Basic Beladiri 😂
nah. ini memang pas, kebetulan lagi marah juga....kemarahan itu juga saya alami, kebetulan saya dinas di Jawa Timur dua tahun ini yang sering menangani perkara seperti ini, dan perkara2 clash perguruan silat ini benar2 buang waktu dan energi. Bahkan di sisi aparatnya juga sampai terpecah loyalitasnya, benar2 miris. Di persidangan saya sudah berulangkali sampaikan kalau saya bangga dengan silat dan mestinya bangsa ini juga bangga dengan silat tetapi yang terjadi malah di negerinya justru bikin onar dan meresahkan warga. Bayangkan, setiap ada acara keramaian umum malah ada himbauan untuk tidak memakai baju yang mengandung atribut perguruan! apa enggak malu?!! ini bukan hal yang baru, konflik semacam ini sudah terjadi dari puluhan tahun yang lalu. Jadi saya tidak sependapat kalau para pelakunya adalah bocah2 yg baru masuk perguruan. Omong Kosong!! Konflik ini dilestarikan juga oleh para seniornya. Logikanya, kalau cuma sentimen anak2 baru lalu kenapa berulang selama puluhan tahun? puluhan tahun adalah waktu yang cukup untuk mengeliminir sumber dari konflik. Lihat Banten, negeri para jawara yang juga kampung halaman aliran oknum2 perguruan-perguruan silat yang rusuh ini...di sana justru para pendekar kompak, selama 3 tahunan dinas di sana tidak pernah ada sekalipun perkara konflik antar perguruan, bahkan mereka senang bertemu dengan pendekar berbeda perguruan dan saling berbagi ilmu. Wahai senior2 pendekar yang nyari duit dan kekuasaan dari nyari massa, anda-anda ini mempermalukan nama bangsa! bakan di negara luar pun konflik stupid ini ikut di bawa2 sampai korban nyawa. Saya muak ketika harus membuat anak-anak di bawah umur dipenjara sehingga kehilangan masa muda mereka, juga para ayah yg mesti dibui dan jadinya keluarganya sementara kehilangan tulang punggung keluarga. Demi apa? membela perguruan dengan alasan bodoh? tidak ada satupun mereka yang sudah kena hukum mampu menjelaskan konflik apa yang mereka masuki itu maupun menjelaskan kenapa muncul kebencian dan sentimen sedemikian rupa. apakah karena perguruan lain memiliki jurus yang beda? lah...buktinya gak ada konflik dengan karate, jujutsu dsb tuh. Yang ada tu karena rebutan massa....kalian hanya diperalat saudara-saudaraku. Bangunlah. Kunci dari perdamaian adalah saling mengalah, buang harga diri gak jelas itu. Pihak yang mengalah dalam hal ini, adalah pihak yang lebih mulia karena siapa yang kalian lawan itu adalah saudara2 kita sendiri. Untuk para pengurus perguruan, berhenti bersembunyi dari amanah kalian. Seenaknya saja kalian bilang oknum ini lah oknum itu lah. Pada derajat tertentu kalian punya tanggung jawab mengontrol murid2 dan anggota kalian karena kalian faktanya mencetak manusia-manusia berbahaya yang minus pengendalian diri. Kalau kalian mengajarkan teknik jahit atau masak wajar kalau tidak mau disalahkan karena memang bukan itu inti ajaran kalian selayaknya guru2 STM yang gak bisa disalahkan karena tawuran siswa2nya. Ibaratnya, kalian membuat pisau-pisau yang sedemikian tajam tapi dibuat berserakan begitu saja yang dapat melukai siapapun secara tidak sengaja. Pisau-pisau yang tajam harus disimpan baik2 jauh dari jangkauan bocah2 labil.. terima kasih Guru Gembul sudah ikut menyuarakan kemarahan ini
Yaa benar sekali yang di katakn mas ini, saya asli orang banten...malah di banten orang² sprti jawara dan orang² yg bisa bela diri lebih menyembunyikan keahliannya"ulah ngaku jawara lamen di lembur sorangan, lamen ndek ngajawara tuuh kaditu ka lembur batur...makanya banten lebih tenar di luar
iya di jakarta jg ngga ad kasus model bgtu,knp di jatim n jateng marak sekali kasusnya??apa krna masalah kemiskinan n pndidikan yg brbeda atau gmn??pdahal msh 1 pulau
@@kudupiye8282di jakarta gak ada yg model gini??😂 Tawuran hampir tiap hari di jakarta kok pake ngomong gak ada. Tawuran kelompok geng silat emang gak ada, tp tawuran geng motor, geng sekolah tiap hri
betul pak guru, saya sendiri praktisi kyokushin karateka dan juga kickboxing. kyokushin sendiri memiliki prinsip yang unik dimana di beladiri ini bahkan gak memiliki rasa malu untuk menyerap tehnik beladiri lain yang dianggap praktis dalam pertarungan. menurut saya kenapa silat itu tidak berkembang karena silat ingin "melestarikan" budaya, dimana hal ini sangat jauh dalam cara dan gaya bertarung yang terus berevolusi. disisi lain silat juga terlalu banyak anak2 puber yang haus akan validasi. contoh nya adalah HAMPIR SEMUA video yang berbau "kenaikan tingkat" silat selalu ada tes mental yang menurut saya hanya ajang perpeloncoan. Silat juga tidak menggunakan teori ilmiah akan fungsi tubuh manusia, dimana saat "kenaikan tingkat (perpeloncoan)" sering kali saya melihat video anak yang sedang diuji ditendang dari belakang. hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan! berbeda dengan beladiri lain yang mengetahui bahwa serangan terhadap tulang belakang atau kepala dan leher belakang merupakan titik fatal dian sangat diharamkan untuk diserang (apalgi dengan keras saat pertandingan maupun latihan)
padahal nyatanya beladiri yang tidak mengikuti perkembangan jaman demi melestarikan "keutuhan budaya" juga seringkali tidak efisien, seperti yang sudah dibuktikan oleh praktisi MMA dalam melawan kung fu tradisional di china sana.
sebenarnya silat itu bagus jika diajarkan dengan betul dan diiringi oleh sparring yang bebas, hal ini dapat dibuktikan dengan pertandingan2 "silat bebas" yang dapat ditonton seperti di tv one (one pride), namun nyatanya silat2 yang kebanyakan hanya menebarkan omongan palsu mengenai jurus yang katanya mematikan sehingga jika dilihat saat bertarung cuma seperti anak smp tawuran. selain itu sistem pertandingan silat juga kurang efektif karna menggunakan sistem poin (yang menurut saya malah seperti KW-an karate shotokan maupun sistem taekwondo). bedanya, tehnik yang digunakan para karateka shotokan maupun taekwondo sangatlah banyak dan tetap efektif. sedangkan silat jika ditonton dalam pertandingannya terkadang hanya tendangan tombak kedepan, tendangan T, tendangan sabit, dan hanya guntingan. menurut saya ini juga merupakan penyebab yang paling krusial dalam tidak berkembangnya silat silat di indonesia
Silat dan kungfu memang beladiri kuno yang tidak berkembang mengikuti perkembangan jaman.Konsepnya masih menggunakan jurus dan beberapa jurus sampai penyelesaian akhir sehingga kalah cepat, kalah stamina dan tidak efektif
@@muhammadsena4020 saya satuju dengan pernyataan anda mas. Klo boleh jujur, saya ketika lihat pertandingan fight silat, rasanya kayak lihat pertarungan anak anak. Bukan bermaksud merendahkan akan tetapi mungkin ini disebabkan dari peraturan fight nya itu sendiri. Sehingga tidak potensi dari silat nya jadi gk maju maju. Ya itu pikiran saya aja jika di lihat dari sudut perlombaan yang saja. Tambahan saya juga heran dengan pertandingan seni IPSI yg dari tahun 80-an sampe sekarng itu itu aja gerakannya, apakah ini menjadi pertanda bahwa seni pencak silat Indonesia mengalami kemandegkan? Mungkin ada yg mo diskusi mengenai ini terlepas dari apa saja yg sudah di bahas pak guru.
Saya sebagai orang Bandung baru mengetahui ternyata ada begitu banyak konflik konflik perguruan silat padahal sudah ada beberapa tahun terakhir dan banyak kasusnya. Terima kasih guru gembul saya menjadi punya wawasan baru
Sebagai pesilat saya sudah berulang kali mengkritik organisasi silat, Malah terkesan seperti geng arisan, bagaimana tidak harusnya silat diseriuskan pada kegiatan bela diri, malah fokusnya mencari anggota sebanyak banyaknya dengan pelatih yang sangat tidak profesional, konyol sekali Giliran ada yang mengembangkan silat seperti mas Hardjono Turpijn mengembalikan silat seperti aslinya yaitu untuk " Bela Diri ". Malah ditentang sama guru guru di Indonesia, dan akhirnya sekarang pencak silat yang Benar benar mematikan garapan mas Hardjono Turpijn berkembang sangat bagus di sana, yang saya familiar adalah perguruan pencak silat Franck Ropers, bahkan kabarnya teknik ini digunakan oleh pasukan khusus prancis yaitu GIGN Namun ini ditolak oleh guru guru silat kolot Indonesia karena menghilangkan kembangan yang jadi ciri khas 😂
Silat di indonesia itu pd dasarnya bukan untuk mematikan orang, karena mematikan orang itu perbuatan tercela. Karena itulah disebut bela diri. Silat2 nusantara pd dasarnya adalah untuk kerohanian; spiritual. Hal ini bisa dilihat ketika tingkatannya makin tinggi dlm suatu perguruan silat di nusantara biasanya akan semakin minim olah fisik, tp lebih intens ke olah rasa alias olah kerohanian. Silat nusantara mempunyai nilai luhur, itulah perbedaan silat dengan pencak silat modern. Tapi permasalahannya, jika untuk menuju spiritual, maka seharusnya, peserta /murid silat itu harus punya kesiapan mental. Yang artinya secara umur, siswa silat harus org yg memang sudah dewasa, bukan anak anak kecil, anak sekolahan dan yg blm cukup umur karena mereka masih dlm usia labil
@@jonijonjon4763duhh jadi bingung, kalo lagi bahas silat adalah beladiri terbaik pada jelasin tuhh silat paling unggul untuk membunuh karna silat pada dasarnya untuk membunuh, seperti kepenjajah, klo disini lu jelasin silat bukan untuk membunuh, yg bener mana
Kenapa ilmu bela diri banyak ditinggalkan? Karena: 1. Uang mendominasi. 2. Lebih memilih kemajuan teknologi salah satunya bom dan rudal. 3. Diplomasi lebih efektif dan berindependen. 4. Pendidikan moral ditentukan dari etika. 5. Yang kuat bukan berarti kuat dan yang lemah belum tentu lemah. 6. Isi sendiri.
@@akbargunawan7800kayaknya awalnya di desain utk membunuh secara cepat, namun pada saat penjajahan ada larangan pribumi mempelajari/mengajari silat. Makanya diciptakanlah tehnik kembangan, utk mengelabui para penjajah. Ini kayanya berlaku jg di sumatera (saya sumut, disini Mocat namanya & ada unsur tari2an jg).
Pakde saya seorang kyai dan pengasuh pondok, dulu kebetulan punya perguruan silat yg cukup besar di daerah Jateng, sampai akhirnya disuruh bubarin sama mbah kakung setelah pakde dibilangin, "Santrimu meh mok warai opo?" (Santri kamu mau kamu ajarin apaan?). Akhirnya sekarang perguruan silatnya dibubarkan dan orang-orangnya (karena masih pada suka kumpul-kumpul) beralih jadi majelis sholawat nariyah tiap malam minggu. Alhamdulillah, sekarang pondoknya tambah gede sampe punya beberapa cabang di Jawa Tengah dan beberapa sekolahan. Dan sampai sekarang tidak ada satupun cabang pondok atau sekolah yang ngajarin bela diri atau silat karena dawuh Mbah Kakung dulu. Saya sendiri malah pernah ikut pencak silat pas jaman SMA, sampai akhirnya (mungkin diingatkan sama Allah) tangan kiri saya patah 2 kali, baru saya berhenti dari pencak silat. Terima kasih, konten yg bermanfaat, Pak Guru. Saya jadi nostalgia.
kalo kalian tinggal di jawatimur, kalian pasti tahu kalo persaingan perguruan silat sudah panas, anggota yg pengangguran suka arogan, tawuran dan kriminal. sangat fanatik dg organisasinya. yang seneng ya pimpinannya, banyaknya jumlah anggota itu bisa dijual kalo pilkada, pemilu dan pilpres. mau aku bongkar semua tentang silat?
Tahun 2022 lalu saya membuat skripsi tentang hal yg pak guru bahas. waktu itu saya memilih wilayah dengan konflik terbanyak di tahun itu, saya berusaha mencari data dari kepolisian daerah situ dan pihak kepolisian menggatakan bahwa tidak ada konflik atau tawuran antar perguruan, yang ada adalah penyerangan terhadap masyarakat padahal di luar ruangan sedang ada 2 kubu dari 2 perguruan yg sama banyaknya dan habis terlibat tawuran.
Saya sebagai praktisi silat dari PSHW-TM membenarkan apa yg disampaikan guru gembul, itulah kenyataannya budaya silat Kita saat ini, padahal dlm perguruan silat sebenarnya mengajarkan ajaran yg sangat-sangat baik dan berbanding terbalik dengan fenomena oknum silat saat ini, bnar2 memprihatinkan, semoga para oknum silat yg sudah melenceng dari ajaran silat yg sebenarnya bisa kembali pada ajaran silat yg penuh dengan adat ketimuran kita yg sejalan dengan ajaran agama yg ada di negara kita ini 🙏
saya pernah ikut perguruan silat, sewaktu kami remaja kami diuji ilmu kebal disuruh ngikutin pengucapan dari siguru ajiannya berbahsa jawa dan arab. pas disaat saya yang diuji hanya bekas sayatan di lengan menggunakan pisau ayam potong. semakin lama perguruan ini ada pengajian setiap malam jumat yang mana dari jam 8 sampai 1 atau 2 pagi, setelah itu saya jenuh dan keluar dari perguruan ini, karena saya gak enakkan sehingga saya menjauhi dan dijauhi oleh teman teman silat.
akhirnya dibahas juga, ada beberapa temenku, gak semua ya.. anggep oknum. masuk perguruan silat bukan krn seni, atau membela diri, tapi untuk memamerkan keangkuhannya. semua dia aja berantem, sombongnya selangit.. tapi ada juga temenku yang berprestasi di tingkat provinsi. YANG JADI MASALAH, OKNUM2 INI YANG JUMLAHNYA SEDIKIT TAPI BERISIK
Media coverage juga sangat pengaruh sih . Ketika ada yang jago silat dan berprestasi ngga di bshas oleh media karena ngga terlalu menarik , tapi ketika ada oknum2 ini berbuat rusuh media berlomba lomba buat nge cover berita kyk gini , karena jauh lebih menguntungkan
saya ada teman dari smp sampai SMA yg ikut silat, waktu kita ngobrol tentang bela diri, dia selalu membanggakan diri berkata bisa mematahkan tulang lawan dan sebagainya. sekarang sudah 4 tahun berlalu dan dia sudah "tercerahkan" dari doktrin persilatan.
@gurugembul saya anggota psht,, saya udah ngamlamin fase fanatik awal2 join dlu,,bener kata gugem sekarang organisasi ini terlalu banyak ngerekrut, kalo dlu latihan keras jadi yg jadi pendekar hanya orang tertentu,, tapi sekarang udh ga kebendung,,tapi organisasi ngajarin yg baik dari awal udh di tekankan jadi manuisa yg berbudi luhur,, tapi ya gimana manusianya yg rusak
Pak Guru, saya berasal dari daerah yg terkenal dengan banyaknya pesilat disini (33 perguruan/persaudaraan silat) dan terkenal dengan sebutan “Kampung Pesilat”, ya betul Madiun, Jawa Timur. Disini disebuah daerah yg dijadikan Kabupaten Madiun, tepatnya kota Caruban, sebenernya banyak sekali keresahan. Saya sendiri dari sebuah perguruan silat juga menyaksikan keresahan, dan mengalaminya sendiri. Sebenernya, yg membuat keresahan-keresahan tersebut adalah anak-anak yg baru naik sabuk dan disahkan menjadi “Warga” dari sebuah perguruan silat tersebut, dan menjadilan mereka angkuh, dan sering berbuat seenaknya, seperti tantang-menantang, dan saling geber knalpot. Seharusnya yg dirubah itu adalah sistem pengesahan menjadi “Warga” itu sendiri, yg notabene anak-anak yg belum matang secara mental, dan masih berbuat seenaknya, sangat melenceng jauh dari apa yg dikatakan menjadi seorang “Pendekar Silat”. Harusnya ada batasan-batasan umur yg harus bener2 dipraktekan dan dilaksanakan dengan baik agar generasi-generasi penerus tradisi dan warisan budaya Pencak Silat tidak cuma terkenal dengan berbuat onar tapi melejitkan prestasi masing-masing perguruan/persaudaraan silat diseluruh Indonesia…
Sangat benar. Secara jumlah "Warga" berkembang sangat pesat. Tapi tidak dibarengi dengan sistem keorganisasian yang kuat. Belum lagi terjadinya dualisme kepemimpinan. Ya dapat dipastikan di tingkat ranting maupun akar rumput membuat aturan sistem sendiri. Seperti pengesahan selalu konvoi motor, sistem pelatihan yang belum ada standarisasi sehingga banyak korban jiwa.dll Andaikan bisa dikelola dengan baik, justru bisa menjadi sangat positif.
untuk yang meninggal di Taiwan karena tawuran itu adalah tetangga sayaa Watulimo Trenggalek,dan itu yang tertikam kakaknya yang melindungi adiknya,kakaknya tewas dan adiknya masih hidup,dan adiknya itu semasa di lingkungan rumah sering membuat kerusuhan/bandel
Saya pernah mengikuti salah satu dari perguruan silat, namun setelah kenaikan sabuk tingkat satu saya memutuskan untuk keluar, karena males aja terikat dengan solidaritas yg buta, toh ketika kerusuhan pun pertarungan antara pesilat dengan non pesilat sama saja gak ada bedanya dengan kerusuhan pada umumnya, mengenai kerusuhan dan lempar² barang apa saja yang diperoleh. Sebenarnya ajaran yg disampaikan oleh salah satu pelatih yg senior itu baik, tapi entah kenapa pelatih yg satunya yang masih muda entah baru menjadi warga atau gimana memang perlu diakui agak arogan dan selalu mengajarkan soal solidaritas. Bukan apa apa, kalau solidaritas dalam kebaikan tidak mengapa, tapi solidaritas yang diajarkan menurut saya itu solidaritas dalam apapun, tidak perduli benar maupun salah, menurut saya itu solidaritas buta, sehingga selalu tidak objektif kalau ada suatu permasalahan. Makanya sebuah hal yang wajar tapi salah ketika ada kerusuhan antar sesama perguruan itu pasti melibatkan banyak orang dengan skala yang besar, padahal permasalahan yg diributkan tersebut merupakan permasalahan pribadi antar individu.
Harusnya kalau masalah pribadi diselesaikan mandiri secara jantan, bukan ngajak kawan. Bukankah itu esensi dari kejantanan dan beladiri? Atau itu tidak diajarkan sama sekali di padepokan seni beladiri?
Tribalism itu adalah sesuatu yg umum di negara ini(This is sad, I know). Dari sekolah, sampai partai politik, pasti ada member fanatiknya. Bahkan mungkin ada fans fanatik Pak Guru yang bakal membela Pak Guru secara mati2an. Kayaknya memang sulit untuk menghilangkan hal seperti ini. Sudah mendarah daging.
Sy mengikuti salah satu bela diri sejak tahun 2007 dan disahkan tahun 2009, pada masa itu media sosial belum begitu ramai seperti saat ini, Sy sangat terbantu dgn mengikuti bela diri krn yang notabene sy sendiri berkepribadian pemalu, penakut, tidak pd dan minderan, semua pribadi tsb terkikis krn sy digembleng selama tiga tahun yg dalam seminggu sy harus berlatih 4 sampai 5 kali setiap malam, dan tiap 2x sekinggu sy sambung dgn saudara kami di latian dgn APD lengkap, sy tidak pernah diajari klenik, mantra ataupun lainnya yg menyimpang,, dan sampai saat ini sy tidak pernah menggunakan tangan sy untuk memukul dan kaki menendang ke orang lain selain ke samsak itupun saat melatih, tetapi hal positif yg sy ambil adalah mental mengambil keputusan dan fisik yg lebih kuat dr sebelum membuat sy bersyukur... Kontrol diri dr pelatih dan individu masing2 sangat dibutuhkan, pelatih harus menghimbau ke seluruh adik2nya supaya jangan terlalu memperlihatkan identitas masing2 organisasi, dan kontrol media sosial sangat diperketat karena kesalah fahaman di medaos sangat2 gila..
jujur pak gembul saya suka banget dengan silat sebenernya cuma agak heran aja makin lama kok banyak konflik nya daripada banyak damai nya🙏makasih guru gembul udah speak up,fakta di jawa timur sering banget konflik apalagi dari komunitas komunitas perguruan silat itu
Alhamdulillah saya MA ikut silat di salah satu perguruan untuk melatih fisik dan mental, dan bersyukur tidak ada cekcok dengan siapapun itu. Semoga yg lainnya dapat ikut melestarikan budaya silat dengan cara yg baik dan bijak amin
saya turut menambahkan pak guru. alasan lain kenapa banyak sekali perkelahian antar kelompok silat, karena mereka kelompok silat sekarang cenderung mengutamakan emosi dan tidak memiliki kelapangan dada. kita ambil contoh kalau dulu saat salah satu orang pesilat mengajak sparing dengan pesilat lain lalu salah satunya kalah, pihak yg kalah akan mengakui kehebatan pihak lain dan selanjutnya dipadepokannya dia akan berlatih lebih giat agar bisamenang di sparing selanjutnya. kalau sekarang kan tidak sparing bawak kawan, bukan sebagai penonton tp sebagai backup kalau kalah main kroyokan aja. selain itu yg paling utama adalah kepalanya pak guru karna semua alasan akan balik lagi kekepala. jadi pemimpin silat (yg punya padepokan istilahnya) generasi dulu dan penerusnya berbeda terutama dalam pandangan. kalau yg dulu pemimpin mengajar silat untuk MEMPERTAHANKAN DIRI dan bertanggung jawab. jadi ditekankan jangan sampai kamu yg berbuat terlebih dahulu, kalau kamu yg berbuat dulu maka kamu yg harus urus sendiri. kalau pemimpin padepokan generasi penerus lebih mengutamakan gengsi dan setia kawan walau sudah berbuat salah nah, jadi tindakan berbuat salah bukannya ditindak lanjuti malah disponsori. dan ini adalah ungkapan langsung dari kawan saya yg telah berhenti ikut silat karena alasan itu tadi.
Saya anggota perguruan salah satu perguruan. Saya merasa miris dengan anggota2 organisasi pencak silat yg sangat berani, berani melanggar sumpah, berani menginjak injak sumpah mereka sendiri yg notabene itu diucapkan langsung dihadapan tuhan. Alhamdulillah saya sekarang tidak pernah memakai atribut kaos dan sebagainya, bukan karena apa2 karena saya mencoba mengamalkan apa yg diajarkan, bahwasanya, ilmu itu di hati, bukan di kaos, bukan ditugu. Ngalah ngaleh ngabekti.
Semboyan salahsatu perguruan beladiri di indonesia, "Aku Ramah Bukan Berarti Takut, Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk" sebuah semboyan yang sangat bagus tp susah utk dijalankan, hanya orang yg mampu mengalahkan ego nya yg bisa menjalankannya. ~salam~
Pembahasan kali ini menarik banget, karena saya termasuk praktisi tinju (walaupun belum pernah berkompetisi). Saya setiap kali latihan mau itu shadow boxing, footwork, latihan jab, atau hanya sekedar lari, sring banget buat update story di wa, kebetulan temen saya ada yang berasal dari perguruan, gua gak mau sebut nama kelompoknya, pokonya inisialnya PSHT, sering banget reply story dengan pernyataan menggurui, satu komentar yang saya ingat sampe skrang pernah dia bilang "gampang banget ya keliatannya latihan tinju, gak kayak silat" trus saya bilang "iya, toh cuman pake tangan jadi simple" (aslinya gak sesimple itu) trus dia reply lagi "iya makannya kurang efektif di tarung jalanan" 😐 Dari percakapan itu gua selalu penasaran, apa sih yang guru mereka ajarin ke mereka selain jurus2 nyeleneh itu, karna pelatih saya selain ngajarin tinju selalu ngasih nasihat2 kecil sesimple "berkelahi itu opsi paling akhir, jangan bikin malu saya hanya krna kamu nda bisa nahan emosi" dan "sebelum mukul, pikir orang tua dan adikmu, apakah mereka juga pantas dipukul?" Btw pak guru juga ngikutin combat sport ya😮😂
Pak guru, tolong bahas permasalahan bunuh diri di indonesia, jika ada postingan tentang bunuh diri, orang-orang dikomen selalu menghujat korban tanpa tau alasan knp korban melakukannya.
@@figinminBtul sih ini, Kadang cerita buat ngurangin beban pikiran ke orang terkedat bukannya dapat suport malah dapat jawaban "kamu ni kurang iman, kurang ibadah" Memang bangs*t sih orang orang kaya begitu 😌
Tidak ada yang tidak pernah konflik di Indonesia ini, bahkan antar umat satu agama saja pasti pernah konflik hingga bertengkar. Mari bersama2 kita reformasi ADAB dan AKHLAK serta SDM Manusia Indonesia untuk maju dan berkembang
Ada seorang praktisi silat asal Amerika bernama Richard Crabbe, praktisi silat yang diakui kemampuannya, diundang ke berbagai negara, demonstrasi silat nya diakui, praktis, cepat, kuat dan berbahaya, ada hugo tronche di Prancis, yang membuat bnyak orang luar berkomentar bhwa silat memang beladiri khusus pejuang pada zamannya, sangat sulit untuk diterapkan di olahraga mma karena jurus jurus nya yg ampuh dan diperuntukkan untuk membela diri.. Tapi setelah kita telusuri dari dua praktisi ini aliran silat yang mereka dalami bukan lah golongan perguruan2 yang sering merusuh.. Dan orang yang memperkenalkan silat ini pada mereka adalah orang luar yang datang langsung ke daerah tempat silat itu berasal dan bukan melalui penyebaran anggota2 silat diluar negeri dengan marketing dan jumlah yang membludak seperti yang menjamur di negara tercinta ini...
Tidak bisa diterapkan di mma, memang betul tidak bisa, karna yg kepake itu bagian main kotornya, seperti colok mata dll, sedangkan klo gerakan basic pun pasti kalah unggul dngn basic kickboxing atau mma(jeka main pencak dor pake kuda2 muay thai bukan silat), klo Mau main kotor serang vital jika itu tanpa aturan semua beladiri juga bisa Apalagi mma, silat itu gerakannya untuk membunuh atau membela diri, mma itu bertarung dgn sesama petarung, membunuh butuh didukung situasi tertentu, berbeda dgn bertarung yg sama2 keadaan netral dan ready2fight, dan karna tidak sesimpel itu nerapin jurus klo musuhmu situasi ready, di mma aja perlu minimal 2 beladiri
Th. 1969 saya di sah kan di Madiun sebagai pendekar silat...saya bangga..percaya diri saya tinggi...tapiiii.. skrng saya malu..malu berat dgn kelakuan mereka akhir2 ini...ternyata beraninya cuma main keroyokan...jiwa pendekarnya hilang tak berbekas....
2016 saya ikut silat PSHT sampe sabuk jambon. 2017 saya keluar karna gk kuat latihannya over dan gajelas tujuannya. Sering dnger omongan dari warga psht lgi nongkrong2 "besok di desa A ada acara orkes dangdut nntii yg mau ikut wa aja kita kumpul nnti kita minum(mabok) abis itu kita tes mental kita rusuh di orkes ya kalo ada yg ngamok kita hajar rame2" Obrolannya kalo gak sngaja rusuh ya nyari validasi kalo oh ini lho prguruan paling ditakuti di kampung. Perminggu 4x yang mana jaman sekolah SMA sangat mengganggu. Di skolahpun yg ikut silat songong songong brantem rame2. Pulang sakit2an capek skolah jdi gk fokus, intinya sangat brdampak buruk untuk siapapun baik ke masyarakat maupun ke pendidikan. Kalo gabisa diregulasi mending dihapus aja isinya manusia manusia sampah 70-80%. Respect yg ikut silat tpi untuk atlet, untuk bela diri atau buat latihan masuk TNI/POLISI, bukan buat petantang petenteng rusuh buat begal, buat sok jagoan, jdi preman dll.
Faktanya seni Bela diri dengan duel itu berbeda, dari semua bela diri Jepang & Korea yang saya pelajari, tidak ada yang betul² kompatibel dengan situasi nyata ketika duel kecuali Boxing, Muaythai & wrestling, dan sama dengan uji balistik senjata api, ketika kita mengetahui betapa fatalnya dampak dari teknik² melumpuhkan lawan, maka kita akan ambil opsi, lebih baik lawan menganggap kita takut daripada kita menyebabkan cedera fatal ke lawan, penyesalannya bahkan terbawa sampai saya dewasa, ternyata lebih enak dicintai daripada ditakuti #Merdeka! ✋😀
@welis809 yeb,,, walaupun tubuh kita terjebak di dalam labirin, tapi nurani kita bisa terbang tinggi seperti drone yang menuntun kita menuju jalan yang benar #Merdeka! ✋😀
Lu aja yg ga bisa aplikasi beladiri lu buat real situation. Aku ikut karate dan menurutku karate memang efektif baik buat tanding atau self defense di jalanan karena tekniknya ga ada yg rumit. Cuma pukul tendang kunci banting doang. Sisanya latihan fisik plus pernafasan untuk memperkeras tubuh
Di Timor Leste juga pernah terjadi bentrokan antara dua perguruan silat terbesar (yang berinduk di Indonesia) yang membuat pemerintah sana melarang aktivitas perguruan pencak silat tersebut (mungkin hanya bersifat sementara). Di Indonesia saya belum pernah mendengar pelarangan terhadap aktivitas perguruan silat yang anggotanya sering tawuran.
“Silat gak bisa masuk MMA atau combat sport karena sangat berbahaya, krn bisa membunuh” Lah emang Muay Thai itu dulu di buat untuk apa? Tp bisa ikut ajang combat sport🙃 Betul kata pak Gugem, bukannya berinovasi tapi malah ngeles🤣
sebenarnya saat di pertandingan silat Bebas kebanyakan orang juga GK sampai membuat lawannya mati atau bahkan terluka. Bahkan justru di MMA ampe berdarah darah. Jarang ada yang sampai terluka berdarah dipertandingan silat bebas di kampung kampung. Sebenarnya menurut gue itu justru jika dilihat dari pertandingan seperti silat bebas ada satu kelemahan dari silat . Mungkin ini yang juga membuat silat tersebut jika ingin masuk MMA malah justru susah yaitu GROUND FIGHTING di silat emang GROUND FIGHTINGnya kurang bagus dan biasanya para pesilat itu kalau udah ikut satu beladiri GK boleh ikut beladiri lainnya. Jadi kalau ada yang mengatakan silat dilarang di mma karena teknik yang digunakan berbahaya sebenarnya silatpun ada yang di MMA cuman sedikit GK banyak.
@@myrza8609 tapi masih ada beberapa teknik di silat yang Gua benar benar cukup waspada Ama teknik ini ,bahkan Ampe gua pelajarin walaupun gua GK tahu kalau di mma bakal guna apa tidak tetapi ketika gua lihat silat vs misalnya karate apa taekwondo teknik ini benar benar berguna bro. Yaitu GUNTINGAN Ama SAPUAN kaki. Gua lihat petarung karate yang dikenal kuda kudanya bagus aja Ampe terjatuh bro. Gua tahu semuanya ini karena juga pernah ikut pencak silat. Dan soal kuda kuda terlalu rendah gua juga gak tahu apakah ini justru efektif atau justru sebagai kelemahan tetapi banyak pesilat itu benar benar jago banget nangkep serangan kaki bahkan di mma gua jarang liat orang bisa nangkep serangan kaki. Jadi walaupun kuda kuda mereka rendah tetapi mereka jago melindunginya dari tendangan. Tetapi gue juga gak tahu apakah karena yang bertarung dengan mereka mungkin memiliki tendangan GK sekuat atlet mma jadi mungkin mudah di tangkep atau emang dasarnya mereka pinter melakukan ini.
Saran gue ni kalau misalnya lawan lu di jalan pesilat mending ajak main di bawah/ ground fighting soalnya mereka GK terbiasa dengan ini Walaupun mungkin sedikit sulit untuk membuat mereka dibawah. Tetapi ada satu momen yang cukup bagus untuk melakukan ini yaitu saat mereka melakukan guntingan atau sapuan biasanya mereka akan menjatuhkan diri mereka ke bawah dan jika lu berhasil bertahan dari teknik ini lu bisa langsung ajak mereka tarung di bawah.
@@Adventurous_man12 Ini kebiasaan pesilat di perlombaan, karena poin menjatuhkan lawan sangat tinggi. Tapi jarang banget dilakuin diluar Ring/Sparring, lebih suka nendang daripada sapuan/guntingan. Di MMA, gw ga tau cara kerja lombanya. Yang gw tau bertarung sampe musuh tidak sadar, cedera, atau menyerah. Yang jelas berbeda jauh dengan sistem lomba yang dimiliki silat.
Pak Guru, saya dari Pagar Nusa. Mohon maaf jika ada sahabat-sahabat yang menjadi oknum ikut meresahkan di masyarakat. Mohon jika ada yang demikian, jangan ragu untuk melaporkannya ke pengurus NU atau Kyai setempat untuk bersama mendapatkan pengawasan dan pembinaan. Sekali lagi kami mohon maaf..
Apakah setelah dilaporkan. Bisa dipastikan oknum2 itu tidak akan mengulangi perbuatannya. Atau jika masih mengulang, oknum2 itu akan dipecat atau dikeluarkan.
Yang punya teknik beladiri, dan punya nyali silahkan salurkan bakat kalian di ajang kompetisi. Dari pada keroyokan yg ga jelas, lebih baik ikut kompetisi dan kalau menang ada prestasi.
Saya ikut IKSPI tahun 2013 dulu waktu latihan juga di beri wejangan tentang gunanya beladiri hanya untuk pertahanan diri ketika memang tiada jalan lain selain melawan tapi ya memang seiring berjalan waktu makin banyak konflik dengan alasan yang tak terlalu jelas hanya untuk mencari nama siapa yang paling kuat semata.
Saya orang minangkabau dan pernah belajar silat di tanah minang sendiri, saya sendiri tak pernah menemukan dan mendengar sampai saat ini pertengkaran antar pesilat di minang, entah mungkin karena sebelum bersilat kami di ajarkan untuk ke surau dulu, jika ingin berguru datanglah ke tanah minang dimana surau dan silat membumi.
Datanglah ke Jawa Timur klo mau tau kerasnya dunia silat disini,, yg ingin saya sampaikan adalah sbnrnya dulu silat itu diajarkan dan dikembangkan dgn filosofi yg benar,, harus diakui silat sekarang jauh dari esensi ilmu bela diri dan filosofi ajaran silat itu sendiri ww,, klo jaman dulu sebelum ada kyk gini,, silat benar2 diajarkan dengan baik dan benar dan bnyak petuah2(ceramah) filosofi apa sebenarnya bela diri dan untuk apa belajar bela diri ww
@@Anonymousalivee99 betul bang, saya perhatikan saat ini tak ubahnya sperti gerombolan bang, kami di minang di ajarkan bersilat sembunyi², jauh dari keriuhan dan saat malam hari. Adapun yg untuk cabang atlitpun harus berdasar silat Tua dulu.
Perguruan silat indo adalah, dojo di jepang pada zaman edo😂. Pola pikir orang beragama di indo adalah pola pikir orang eropa di zaman kegelapan. Sekarang sudah bisa di pahamikan, kita nyangkut di zaman purba, di saat negara² lain sudah berlari jauh, Kita tidak memiliki jiwa kompetisi, Pola pikir kita. Ah, masi ada temen juga di belakang(zimbabwe), juara 33 dri 34 peserta ga bgtu buruk😂
Ini bener banget apalagi di daerah Jatim,disini di Jatim hampir selalu tiap bulan pasti ada kerusuhan antar perguruan silat apalagi khususnya dari PSHT,PSHW,PN dan KS.
Saya org jatim dan ikut di salah satu organisasi tersebut. Saya setuju dgn pak Guru. Sistem pembelajaran yg kurang menekankan nilai adab dan budi pekerti. Bukan nya meningkatkan kualitas tapi lebih ke kuantitas seolah2 variabel itu sbg tolak ukur ketenaran dan prestasi. Makanya sekarang anak dibawah umur berbondong2 ikut
Baru saja di kampung saya memfasilitasi tempat latihan bagi perguruan pencak silat, sebenarnya saya pribadi tidak begitu terusik, namun mengingat bahwa akan ada potensi terjadinya perkelahian atau kerusuhan, maka saya pun menjadi agak kuatir, karena mereka latihan ada di malam hari, tidak seperti bela diri yang lainnya, dan pesertanya pun sangat banyak, namun sebagai warga biasa sayapun tidak berani utk memprotes, karena sudah mendapatkan ijin dari pemangku wilayah, pertanyaannya itu bila terjadi konflik dan mengarah pada kerusuhan, maka siapa yang akan bertanggung jawab bila terjadi kerusakan atau korban jiwa, bukankah setiap warga berhak mendapatkan keamanan dan kenyamanan dimana dia tinggal.
Mereka berani bertindak kriminal karena berjumlah banyak.... sebenarnya apa manfaat dari ikut perguruan silat semacam itu....dulu saya sempat ikut tp keluar karena hanya menghabiskan waktu dan tenaga saja mending perbaiki ekonomi untuk diri sendiri dan keluarga.... banyak manfaatnya
Dikampung saya pernah ada latiahan salah satu perguruan, dg merekrut anak2 rata2 masih sekolah sd sama Smp. Warga sekitar kususnya pemuda tempat saya tidk sejutu adanya perguruan, . Akhirnya dibubarkan sama pemuda tempat saya, dn juga pak rt lurah tdk setuju adanya latian perguruan tersbut
@@jeksenardiansyah8062 benar...mereka hanya ingin exist....toh rata rata yg baru masuk jg umur yg bisa dikatakan masih labil... belum bisa berfikir panjang
Saya juga salah satu warga sah dari salah satu perguruan besar di Indonesia IKSPI tahun pengesahan 2016. Apa yg guru gembul katakan sangat benar, makanya dari dulu sampai skrng udh gamau lagi make atribut/kaos yg bertuliskan nama perguruan yg saya ikuti. Karna sangat memalukan sekali ribut hanya karna berbeda pandangan/perguruan. Saya rasa lebih baik hidup netral. Miris juga di Indonesia seperti ini
Di luar anak muda nya sudah pada ngembangim AI, Bot, Tekno Maju.. lah di Konoha pemudanya masi aja terdoktrin silat2 nihil esensi. Dikit2 tawur, bentrok dll..
Saya juga sebagai organisasi silat ikut merasakan malu pak guru, melihat peristiwa yg di Taiwan,klau bentrok sama orang Rohingya apa orang Yaman ya mendingan,ini bentrok sesama perantau sesama Indonesia,benar2 bikin malu negara, mantap pak guru pengungkapannya, semoga dg nasehat pak guru semua organisasi jadi sadar
"Kalo bentrok dengan orang Rohingya apa orang Yaman ya mendingan" Bentrok itu tidak ada mendingnya sama sekali ! Apapun bentuknya dan siapa pun pihak lainnya. Seolah-olah kewajaran melakukan seperti itu.
@@pamungkasgs maklumnya budayanya mengajarkan orang luar seperti rohingya dan yaman lebih rendah dari tribal nya, giliran sama maling di natuna menunduk kepalanya
@@pamungkasgs pola pikir lu gimana sih dia itu membandingkan bukan mencari antonimnya!! Gk ada pesan tidak langsung mewajarkan bentrok... lu aja sensian.... emang naluri manusia ketika hak nya merasa di rampas akan mempertahankannya (apa kekerasan baik tidak!!, tapi kekerasan dibutuhkan untuk org² yang tidak mengerti bagaimana saling menghargai dan tidak bisa diajak secara baik² saja) / lebih baik mengiklaskan tanpa memberi efek jera!! Itulah dinamika hidup bro!! Kalau semua mengiklaskan semua siapa yang memberi pelajaran nantinya?
Saya sangat setuju dengan statement pak guru gembul, saya pesilat dan sangat ingin melihat silat berkembang dan dikenal baik bukan malah sebaliknya :) Bahkan masih awal tahun ini sudah ramai lagi kasus terkait gerombolan pesilat yg terjadi di sidoarjo, saya mendengar kasusnya sampai shock, mungkin peran ipsi harus semakin ditingkatkan lagi dan semoga silat semakin berkembang dengan baik diseluruh dunia, semoga semakin banyak lagi praktisi silat seperti mas suwardi dan yng lainnya yg berlaga di ajang mma bukan hanya di kancah lokal tetapi internasional
Rill setahun lalu di daerah saya lamongan juga gitu, konvoi gede"an udah kek yg punya jalan, abis itu ketemu perguruan lain langsung dah lempar"an batu yg bikin kaca mobil pecah, berasa lawak banget bertahun" diajari begituan tapi pas ketemu perguruan lain gajauh beda ama anak sma tawuran modal lempar batu bikin rugi orang lain 🤣
Saya dulu berlatih karate, lalu pindah ke pencak tradisional. Setahu saya filosofi beladiri (dr kedua aliran yang saya ikuti) malah mengajarkan jiwa ksatria dan rendah hati. Lha kalau ada beladiri yg cenderung cari musuh itu apanya yang perlu dikoreksi ya?
@@ardikafaligh9322sebenarnya tauran antar kampung itu udah sering terjadi sebelumnya. Cuma kita menghadapi generasi yang lebih mudah tersulut emosinya
Saya sebagai pelatih silat pun sedih melihat anggota anggota silat yang bentrok sana sini dengan dalil harga diri. Dan beberapa angkatan saya latih dan tanamkan kalau kebaikan pada masyarakat lebih baik daripada permusuhan, kedamaian lebih baik daripada kebencian dan jangan sesekali ikut komunitas apalagi sampai membangun rumah dalam rumah. Dan alhamdulillah puji syukur beberapa angkatan yang saya latih ini benar benar jadi lebih baik mengejar harapan guru besar kami. Salam rahayu Salam jiensho
Bener mas, saya diranting memutuskan untuk vakum emang diranting yang tidak sevisi pada saya, walau dengan embel embel murid harus nurut dengan guru, tetapi saya punya prinsip yaitu guru adalah sesorang yang mengajarkan kebaikan bukan hanya untuk satu golongan saja tapi untuk semua.
Terimakasih sudah mengangkat tema ini pak guru. Saya berasal dari Kota Madiun, Kota Pendekar, Kota tempat lahirnya banyak perguruan² silat dan sekarang menjadi salah satu anggota dari organisasi silat terbesar di Indonesia. Di kota saya, hampir tidak ada tawuran antar sekolah. Namun, disini tawuran antar perguruan silat yang sering terjadi. Penurunan kejadian tawuran antar perguruan silat baru terasa saat 2015 keatas. Zaman saya masih kecil dan belum ikut organisasi silat. Setiap 1 suro/1 muharam, saya selalu dilarang main keluar sama nenek saya karena takut. Pasti ada terjadi gesekan dan tawuran dari perguruan silat. Menurut saya ada beberapa faktor mengapa hal ini terus-terusan terjadi: 1. Kebencian yang diturunkan. Walau sekarang tidak banyak. Tetapi masih ada beberapa pelatih yang menurunkan kebencian terhadap perguruan lain pada siswanya. 2. Lex Talionis. Hukum Mata diganti Mata. Terutama di organisasi saya yang mempunyai azaz "persaudaraan". Hukum Mata diganti mata selalu menjadi andalan ketika ada saudara seperguruan yang diserang,disakiti, atau dibunuh.Apalagi jika yang membunuh berasal dari perguruan lain. 3. Fanatisme. Tidak perlu dijelaskan panjang lebar. Sama kasusnya seperti Suporter Sepak Bola. 4. Anggota organisasi silat cenderung mencari informasi dari sumber yang menurut mereka nyaman (biasanya akun² perguruan silat mereka sendiri). Mereka sulit menerima informasi dari perspektif lain. 5. Sulit Introspeksi. Ada kejadian beberapa tahun lalu, saudara seperguruan saya ada yang terlibat kasus prostitusi. Ketika diberitakan, ada kaos/atribut yang menampilkan identitas organisasi pencak silat kami. Hal tersebut bukannya menjadi pelajaran bagi saudara² seperguruan saya. Namun, akun yg memberitakan berita tersebut malah diserang😅 diesbut-sebut "menjelekan nama baik organisasi". Ketika mereka mengotori nama baik perguruan mereka sendiri mereka tutup mata dan cari kambing hitam atau biasanya malah playing victim. 6. Terlalu banyak para pendekar² muda/usia dini. Meskipun saya yakin di setiap organisasi sudah ada materi kerohanian, penguatan mental dan karakter. Tetapi usia 13-25 tahun masih cenderung labil. Mereka mudah terprovokasi, anarkis, dan sering cacat dalam berlogika. Saya sebenarnya juga terbilang masih muda ketika dulu disahkan menjadi anggota. Mungkin ada faktor² lain tapi saya lagi gk kepikiran. Semoga, suatu saat nanti perguruan² Silat di Indonesia bisa akur dan berprestasi.
Madiun itu bukan kota pemilik aliran silat kebanyakan para guru silat di Madiun itu berguru di luar Jatim ada yg berguru ke Cimande Betawi Minang dan Aceh hanya saja cuma kota pendiri persatuan silat
Ikspi pinter ngomong jangan lupa mas bulan ini baru aja belum ada seminggu anggota ikspi konvoi dan mengroyok menelanjangi anggota PSHT wanita di sidoarjo.
Sy juga pernah belajar silat tapi lebih mengutamakan bela diri dan seni. Guru saya menekankan jauhi pertikaian. Walaupun sampai 3 x di hadang / di cari masalah. Jika bibir sudah berdarah baru kami di perbolehkan membela diri/ melawan. Jika tidak mematuhi maka siswa akan di didik lagi oleh guru 🙏.. Tidak ada kata senior. Semua sama. Hanya guru yang bisa mendidik. Dg kta lain . Tidak ada doktrin/ pelatihan dari senior .
@@naylasifa1991 nah itu dia bang yg dijadikan concern bahkan oleh para pelatih silat sekalipun. saya dulu pelatih silat, dan kenapa org org yg kaya gini ini susah buat diilangin, karna adanya sistem perguruan, jadi ketika adanya 1 perguruan yg suka rusuh, maka yg di cap jelek semua silat nya, bukan cuma perguruannya, bahkan saya yg berasal dari perguruan yg fokus di prestasi atlet silatnya, tidak pernah ribut ribut, pun kena cap jelek jga, padahal perguruan yg suka ribut sebenernya perguruan itu itu aja (gausah disebut juga pasti tau lah yg mana). nah masalah selanjutnya adalah kita para perguruan yg damai ini tidak bisa berbuat apa apa, karna yg bikin masalah ini dari perguruan lain, jadi hanya perguruan itu sendirilah sebenernya yg bisa bersihin orang orang tukang rusuh itu, tapi masalahnya tokoh tokoh perguruan tsb cuma sibuk menjaga nama baik perguruannya, tetapi engga bersihin oknum oknum nya, jadi ya ga abis abis tu para preman pengrusuh berkedok silat. dan ini tentu sangat disayangkan, mengingat para praktisi seperti iko yayan dll sedang berjuang untuk mengharumkan silat di kancah internasional, belum lagi asosiasi silat yg saat ini sedang berjuang agar silat dipertandingkan di olimpiade, ehhh malah anak silatnya ribut ribut tawuran ga jelas😂, dan biasanya yg tukang tawuran gt emg prestasinya ga ada bang, kl tanding pun pasti maennya jelek😂
Waktu smp sering liat temen2 memperagakan silat waktu event sekolah. Saya melihatnya keren sekali gerakan2nya Tapi setelah itu saya nonton porjar silat, sama sekali gak ada yang saya liat pake teknik silat, mereka cuman megang2 kaki musuhnya terus mencoba membanting musuhnya Dari sana saya beranggapan kalo silat ini hanya sekedar seni budaya, tidak bisa diperagakan di real life. Seni yang kalo diaplikasikan di film2 pasti jadi keren
Inilah jika kuantitas lebih diutamakan daripada kualitas. Sebetulnya yang diajarkan itu baik Jika semakin didalami. Hanya saja semakin kesini semakin kesini semakin bergeser makna dan esensi dari silat mode organisasi ini. Lebih cenderung ke praktek mirip MLM Seperti yang pak guru katakan. Dan memang benar, ini sangat menguntungkan jika di manfaatkan untuk kepentingan politik demi mendapatkan jabatan tertentu untuk para suhu politisi yang bercokol di Konoha ini. Hidup Shinobi 😅
Banyak kok, organisasi silat banyak menyumbangkan medali medali dalam event kejuaran internasional dan tentunya mengharumkan nama negara, lah kalau anda sendiri apa manfaatnya untuk negara dan masyarakat umum?😅
Mungkin ketua IPSI lagi sibuk kampanye sehingga anggotanya jadi kurang dapat perhatian... Saran saya, jika ada satu atau dua cabang Persil yang bentrok di suatu daerah.... Hendaknya cabang Persil di daerah tersebut diberikan sanksi pembekuan 3-6 bulan tidak boleh melakukan kegiatan organisasi.... Jika masih juga,beri sanksi yang sama 6-12 bulan... Masih rusuh juga... Bubarkan saja cabang persilnya..... Dan semua oknum harus dikenakan sanksi pidana.... Pengeroyokan itu ada pasal pidananya...
Ditempat saya Kediri - Jatim juga sering sekali terjadi kerusuhan, vandalisme dan tawuran antar perguruan silat dan terjadi sudah bertahun2. Dan tidak jarang juga dengan daerah sekitarnya seperti Blitar, Tulungagung, Nganjuk bahkan Jombang. Dan bertahun2 juga hampir tidak ada penyelesaian, paling2 cuman ditangkap (itupun kal ketangkap), habis itu ketuanya minta maaf, selesai. Setelah nonton ini kok ternyata ada hubungannya dengan Ormas lalu Partai Politik ya masuk akal juga sih, masuk akal untuk pengerahan masa, dan masuk akal kenapa tidak ada tindakan tegas. Dulu saya pernah nonton Game of Throne, entah season berapa lupa, ada sebuah cerita dari pihak oknum kerajaan (pemerintahan) yang membuat seuah gerakan(keagamaan) yang akhirnya menjadi ormas yang tujuan utamanya nanti adalah menggulingkan pemerintahaan yang sekarang dengan kerusuhan di masyarakat. Meskipun ini hanya cerita fiksi tapi di dunia nyata hal2 spt itu sangat mungkin terjadi dan mungkin juga sudah terjadi. Balik lagi ke Pencak Silat, yg dari dulu tidak ada tindakan tegas, ya mungkin saja emang ada Mastermind yang membuat dan menggerakkan untuk nanti utk tujuan tertentu.
Akhirnya, makasih pak guru udah membuatkan video tentang hal ini, udah lama saya DM pak guru buat bahas tentang silat yg meresahkan ini pak, soalnya temen saya sejak masuk ke perguruan silat yg dulunya orangnya logis & mau introspeksi diri ketika dikritik, sekarang malah suka klenik-klenikan & anti kritik apalagi kalo aku kritik perguruan silatnya. Semoga ni video viral & dinotis sama IPSI atau petinggi perguruan silat, sehingga bisa merombak lagi pencak silat kita jadi lebih baik lagi
Bener juga sih, orang Indonesia jago bnget kalo ngeles apalagi yg abis minjem uang dan udh 2 tahun gk di balikin mau nagih gk enak, tapi gk di bayar" 😂😂😂
Pada 1 Oktober 2017 bulan suro, kelompok perguruan silat PSHT melewati kota Surabaya, saat itu kebetulan juga ada pertandingan bola Persebaya di GBT Surabaya.
Saat itu bermula waktu sore petang ada kemacetan di jalan raya, lalu kelompok PSHT geber beger motor, lalu mereka ditegor beberapa warga Surabaya sana agar menghentikan geber geber motor karena dinilai mengganggu warga setempat, kelompok PSHT yang ditegor malah gak terima lalu mengamuk melempari batu ke rumah warga sepanjang jalan itu, sambil menantang Warga Surabaya dan Bonek (fans Persebaya).
Pada malam hari beberapa saat setelah itu ada gerombolan Bonek yang gak terima menghadang kelompok kelompok PSHT yang lewat, terjadilah Bentrokan antara Bonek melawan PSHT yang mengakibatkan 2 anggota PSHT tewas.
Dan yang paling serem adalah beberapa hari setelah itu.
Saya Bonek luar Surabaya sedang ikut awaydays nonton Persebaya yang bertanding di Jember.
Perguruan PSHT di tiap tiap daerah jawa timur ada yang datang juga ke Jember untuk menyerang Bonek karena dendam gak terima kejadian 1 Oktober di Surabaya.
bentrokan besar besaran terjadi sekitar 20ribuan Bonek dan mungkin belasan Ribu anggota PSHT di sekitar luar stadium JSG dan di jalanan Jember.
mungkin ada sekitar seribuan korban luka dari kedua pihak, dan Alhamdulillah gak ada korban jiwa diantara kedua pihak.
Alhamdulillah Setelah beberapa bulan dari kejadian itu Bonek PSHT sepakat untuk berdamai.
Bentrokan di Jember itu menjadi {salah satu} hal mencekam yang saya alami.
Itulah yg dinamakan sdm rendah tl0l mendarah daging dijajah 300 tahun asupan gizi dan pendidikan kurang
Saya orang jember gk pernah tahu kejadian seperti ini
Miris, padahal awal mula adalah orang" psht geber" motor ga terima diingetin trus lanjut jdi balas dendam, hadee pdhl jelas yg salah di awal siapa, di kota orang kok bikin masalah
@@rigormortis6969jangan gitu bang, nanti diajakij ngopi
Bner
"Mereka saling serang menggunakan apa saja yang mereka temukan dan mereka punya, kecuali otak"
- Guru Gembul 2024
its evolving just backwards
Awas, kaum SDM rendah sumbu pendek bakal tersulut dan tersinggung 😂
@@sn5301679 udah banyak yg kesinggung dsni bang, liat aj blsan dari komen sya,,😁
He is begining to believe
Biarkan blud memasak 😂
Ikut silat:
Bantu negara habisi premanisme✖️
Bantu ikut jadi bagian dari premanisme✔️
Prinsip Bela diri adalah Jika di serang = Menghindar
Jika di tantang = Abaikan
Jika terdesak = Lawan
Org yang Semakin paham dgn bela diri maka semakin rendah diri dan menjadi lbh berhati" dalam melangkah ..
ngalah ngaleh ngamuk
@@KELUARGAMOKO Ngalah ngaleh ngabekti
TAPI FAKTANYA, ENTAH GURU NYA ATAU MURIDNYA, MOHON MAAF "JADI PROFOKATOR", TIDAK MENERAPKAN PRINSIP NGALAH NGALIH NGAMUK NYA, 🗿
@@hendrisome7430 biasanya guru/murid yg seperti itu jam terbangnya masih sedikit
@@erwiniskandar3138kalo sudah jadi guru masa jam terbangnya dkit 🗿
Saya juga termasuk praktisi dan mantan atlet bela diri pak, saya pegang silat Beksi, Cimande, Jalan Enam dan karate aliran Shotokan. Semakin banyak saya belajar, semakin saya paham bahwa ketenangan dan pengendalian hati serta pikiran itu adalah kunci dalam ilmu bela diri.
Toh istilahnya saja bela diri, ya artinya untuk membela diri saat dikondisi terdesak. Dulu almarhum guru saya selalu menyampaikan apa itu ilmu padi dan seorang pendekar harus memiliki itu, pelatih saya di tempat lain mengatakan jangan fanatik dengan satu aliran bela diri.
Tidak ada aliran atau perguruan bela diri terhebat di dunia, semua tergantung pada konsistensi latihan, banyaknya pengalaman, dan kecerdasan seseorang.
" Belajar Pengendalian Diri dulu sebelum belajar Ilmu Bela Diri " 👍👍
(Guru Gembul)
😅😅😅😅, emang nya ngapa brooo brooo? Bela diri biasa ja msih bisa kalah sama yg gk bisa bela diri, ngapain harus seribet itu nunggu pengendalian diri kaya mau jdi wali bae.
@@javacell4066 : Kita tidak perlu menjadi orang "Sakti". Kita hanya perlu menjadi orang yg "Berakal".
Solidaritas adalah pada kebaikan. JIKA TEMAN MU SALAH, DAN KAMU BELA, lalu APA BEDANYA DENGAN GANGSTER. Jangan berlindung dibalik kata persaudaraan. Please.
bener bang sy setuju jk saudara itu harusnya mampu memberi tahu mana yg baik mana yg salah, dan jk kita salah sebaiknya kita meminta maaf dan jangan merasa menjadi victim/korban intimidasi, lalu membalas dendam. cmiiw
Masooookkkkk
Sangat setuju
saya sebagai seseorang yg tinggal didaerah dusun, perguruan silat memang meresahkan, bahkan tetuanya yg menjadi guru-gurunya ikut2an meresahkan, dulu ada sedikit senggolan ke perguruan lain bukannya dilerai sama gurunya malah dipanas2in dan didukung, akhirnya rusuh dan memakan korban jiwa, mereka klo disenggol di internet dalihnya berprestasi di turnament2, pdhl yg ikut turnament bisa dihitung jari, saya dulu sempat menjadi guru disalah satu SMP daerah saya, miris sekali banyak anak2 yg sudah mengikuti silat2 tersebut, masalahnya mental anak-anak ini belum siap, alhasil sekolah menggunakan hukum rimba yg dimana yg jago yg menang, saya selama mengajar disana hampir memergoki 17kasus pembulian ringan, pemalakan dll. pelakunya tidak lain tidak bukan adalah jagoan pendekar cilik dari perguruan didaerah sini.
Gimana indonesia akan maju kalo ada yg kritik malah gak terima.. 😅😅 maju terus pak guru gembul
Saya dari 2010 ikut silat malah baru sekali berantem diluar pertandingan resmi, itupun terpaksa karena membela teman perempuan yang dalam bahaya di jalanan. Justru setiap latihan selalu ditekankan bahwa silat bukan untuk jadi jagoan di jalanan. Sebelum ikut silat saya cenderung tempramen dan suka berkelahi, namun setelah ikut silat saya lebih tenang. Saya rasa memang tergantung perguruannya sih. Bukan maksud menyinggung, tapi faktanya ada beberapa perguruan yang memang turun temurun mengajarkan kekerasan, bullying, dan senioritas.
Di dekat daerah saya juga pernah ada yang mirip pak, beberapa tahun yang lalu. Itu ada dua perguruan silat, bilang saja perguruan X dan Y, yang tawuran di jalan raya dekat Pasar Pedan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Tawurannya pas malem lagi, pas lagi covid lagi. Kaca kaca toko banyak yang pecah, banyak fasilitas publik yang rusak, dan entah berapa banyak lagi kerusakan nya.
Dulu pas saya SMP, banyak temen temen saya yang ikut perguruan silat, terutama di perguruan X, dan kebanyakan temen saya yang ikut kedalam perguruan itu adalah anak yang "nakal". Dan mereka menyombongkan diri mereka tentang perguruan perguruan yang mereka. Dan kalau mereka ngobrol, yang paling sering saya dengar itu pasti ga jauh jauh sama gelud gelud gelud. Walaupun ga semua temen saya yang kaya gitu, tapi kebanyakan gitu.
Sekarang di Klaten ada masalah yang cukup serius tentang Klitih dan Begal. Dan banyak warga Klaten mempertanyakan, apa fungsinya perguruan silat yang banyak di Indonesia, kenapa mereka nggak membantu membasmi Klitih atau Begal itu, membantu menjaga ketertiban, dll.
Disaat disini setelah covid insiden maling dan klitih merajalela, mereka malah tawuran.
Gimana masyarakat ga resah coba?
Ini keresahan saya, terimakasih ......
Waktu remaja, Bapak melarang saya ikut perguruan silat.
Akhirnya saya ikut perguruan silat dengan sembunyi-sembunyi, agar tidak ketahuan Bapak.
Sekarang ketika sudah berkeluarga dan punya anak, saya baru tahu kenapa dulu Bapak melarang saya ikut silat.
Segera membaik dunia persilatan Indonesia.
#TebarPerdamaian
Iya karena masa remaja itu sangat rentan terpengaruhi
ITU SIH TERGANTUNG ORANGNYA... BELA DIRI PERLU UNTUK MELINDUNGI DIRI DAN KELUARGA...
Bener banget dulu saya sempet bingung memilih suatu beladiri yg tepat. Sempet juga masuk silat dan memang baru menjadi anggota pun harus melakukan ritual ritual yg mengarah ke hal hal musrik, nauzubillah. Dan pada akhirnya saya memilih Tarung Derajat bela diri unik dari Bandung, menurut saya karena "memodifikasi" dari beladiri lain. Seperti yg pak guru bilang, beladiri harus bekembang mengikuti perkembangan zaman. bela diri ini juga luar biasa, jauh dari kata arogan, disetiap sebelum latihan kami selalu ucapkan semboyan tarung derajat dengan serentak "Aku ramah bukan berarti takut, aku tunduk bukan berarti takluk". #AABOXER
BOX KANG🤜🤛, by the way udah berapa tahun mengikuti tarung derajat
Ini sudah sering bilang saya, semakin banyak orang bodoh berkumpul, maka kelompok tersebut akan semakin bodoh.
Dan terkadang mereka akan menganggap kebodohan mereka sebagai keberanan, hanya karena sekelompoknya berpikiran sama.
Satu sampah dijalan bukan masalah besar, tapi kalau dijalan ada tumpukkan sampah
Itu masalah besar.
Mereka benar" sampah
Jadi yang harus kita lakukan sebagai masyarakat adalah , buanglah sampah pada temapt nya 😂
ini sama persis dengan yg terjadi pada teman sekelas ku , ya kaya gitu mereka , udah jelas salah malah merasa paling benar karena banyak yg sepemikiran dengan mereka , aku mau ngingetin malah di olok olok heran.
Saya sebagai praktisi bela diri terutama Taekwondo.
Saya pribadi.
Dari sabuk putih hingga merah (Geup1) hanya diajarkan untuk turnamen.
Dan saat saya sudah sabuk hitam (Dan 1) tetap diajarkan untuk turnamen tetepai lebih advance.
Saat naik tingkat ke Dan 2 pelatih saya mengajarkan teknik untuk membela diri secara real time di jalanan. Bagaimana cara melepaskan diri dari 1 vs 2 atau lebih, bagaimana melumpuhkan lawan dengan cepat dan efisien.
Bisa saja pelatih saya mengajarkan pada murid yang masih belum sabuk hitam, tetapi kebanyakan mereka remaja yang emosinya belum stabil, dan takut terjadi hal yang tdk diinginkan yang terjadi di luar tempat latihan
Terima kasih Pak Guru Gembul. 🙏
Saya anggota perguruan PERSINAS ASAD dan kebetulan warga LDII.
Kami siap menjaga keutuhan NKRI,siap berprestasi di bidang silat,serta kami netral aktif dalam urusan politik.
persinas perguruan (relatif) baru yg cukup bagus kalo saya lihat di youtube
@@satyapras7667
Salah satu syarat memiliki silat persinas:
Orang Iman yang akhlaknya baik,berbudi luhur.
🙏
Osh salam dari karate
Semoga PERSINAS ASAD lebih banyak lagi dalam melahirkan atlet-atlet berprestasi🙌
@@gessasevicavrilliano9366 🙏
Didikan e mbah walijo yo kudu bedo no
Sy dari Grobogan pak guru. Dan memang benar berita tersebut 🙏 dan sebagian besar itu adalah pesilat2 yang baru masuk, yang mungkin terlalu fanatik terhadap kelompoknya masing2 namun belum memahami esensi dari seni beladiri silat tersebut🙏
itu yang saya pikirkan juga. saya juga beranggapan mereka pasti ngerasa kuat, keren, & hebat banget krn tergabung organisasi silat. mirisnya, ada kasus" serupa yang pernah rame di Instagram, dan isi komennya pun masih ada aja dan banyak yg ngebelain perguruan silat yg buat kerusuhan itu🤣🤣🤣. dgn embel" membela atas nama perguruan, lu jual gw beli, membela diri, dsb. saya pun sbnrnya juga tergabung organisasi silat tapi dari perguruan yg berbeda, dan Alhamdulillah juga saya paham peruntukan dan hakikat bela diri itu apa, atau spt mas bilang esensi dari seni bela diri silat ini. jadi pas ngeliat kasus" kayak gini sy heran benerr dan malah sy juga yg malu sendiri euyyy🤣🤣🤣
Emng tempat silat kek gitu cma ngajarin cara mukul orang dengan gaya doang kah? Ga ada diajarin etika atau sebagainya?
Sebenarnya dari namanya aja dah jelas bela diri ya berarti buat membela diri kita misal kita di begal bisa tuh pake keterampilan bela diri nya malah ada aja orang yang sok keren sok jagoan nantang sana nantang sini😅@@peanutbutterANDkazuha
Kayaknya dlm sistem silat ada sistem plonco makanya kalo yg baru2 gak punya pelampiasan jdinya bikin onar pada org lain, yg satu rasa kan banyak tuh makanya mereka makin pd bikin rusuh. 😂😂😂
Iya yah
Akhirnya pak guru bahas ini juga, saya seorang warga dari sebuah perguruan terbesar di indonesia yang paling sering rusuh, dulunya saya aktif di Perguruan tsb tp setelah beberapa lama saya bergaul dgn mereka saya memutuskan untuk tak akan ikut2 lagi dalam kegiatan tsb, karena ya tidak ada manfaatnya. org2 seperti itu memang isinya hanyalah org2 yg arogan, selalu merendahkan perguruan lain dan memang sangat banyak disusupi hal hal mistis dalam hal ini tenaga dalam, padahal d ajaran aslinya tidak ada diajarkan tenaga dalam, Seringkali saya mendebat mereka tntg hal2 mistis atau tenaga dalam yg mereka lakukan itu hanyalah bohong, dan yg mereka lakukan seperti mematahkan bata ringin, besi ringan, menggangtung d bola lampu hanyalah trik sulap namun mereka malah marah2 ketika dibilang begitu, dan menganggap itu tenaga dalam, banyak dari sepuh2 nya juga yg mengaku bisa pukulan jarak jauh dsb.
Menurut saya hal ini bisa terjadi semua tidak jauh2 dari kualitas sdm kita yg rendah, mayoritas warga dari Perguruan saya adalah org2 yg tidak berpendidikan atau pendidikan rendah yg sangat mudah percaya tntg hal2 mistis bohong.
sama mas, dulu juga pernah fanatik 2tahunan setelah di sahkan, sekarang sudah tidak ikut lagi alias netral, males sama orang orang sdm rendah, buang waktu tenaga biaya pikiran, wkwkwk
Syukurlah masih ada yang netral, terus terang di daerah saya jg sangat sering rusuh karena para pesilat terlalu fanatik dengan organisasi masing-masing
Dulu tidak separah ini, tapi makin kesini makin parah
@@apy1995 iya bg, anak2 SMK yg dulunya suka tawuran skrg ga pernah terdengar berita tawuran lagi, eh malah Perguruan silat yg sering tawuran, padahal kalau mereka mengerti dan memahami materi kerohanian dari tiap2 Perguruan hal itu ga akan terjadi.
Malah jatohnya ada sentimen antar perguruan lain ya, maksudnya bukannya dengan perkembangan ilmu bela diri itu tp malah dipake buat menipu dan menyakiti org lain. Untung aja lu keluar bang dan pt kesadaran kalo itu ga bener/sia2.
Iya jg sh bang, semuanya selalu balik lg ke sdm kita yg rata2 rendah :/
@@misheyla783 mereka belajar tenaga dalam sebenarnya bukan menipu org lain bg, tp mereka menipu diri mereka sendiri. Nanti kalau sudah belajar itu rata2 pada petentang petenteng, dan senggol bacok
saya termasuk dari perguruan IKSPI mengakui kalo orang orang yang geber geber motor saat konvoi dan mengganggu aktivitas orang lain memiliki pemikiran SDM yang rendah merugikan!
Nah gini yang namanya pendekar, bukan pembelaan terus, kalau salah minta maaf dan mengakui kesalahanya jiensho
Jadi teringat kejadian tahun lalu antara oknum bocil pesilat vs warga jogja yang tahun lalu sempat rame di twitter... Sampai merusak cagar budaya lagi, miris sekali.... Bahkan oknum dari luar kota & provinsi ikut datang untuk membantu yang katanya atas dasar "persaudaraan"... Persaudaraan dalam hal ketoloan
langsung diusir dari jogja😂
@@kiee6523 jogja bersatu tak bisa dikalahkan
Ini membuktikan bahwa moral bangsa kita memalukan, sampai mempermalukan sebuah budaya.
Sebenarnya kita ngak lebih buruk dari negara luar, tapi tentu ini bukan pembenaran untuk membela yang salah.
Betul
mempermalukan sebuah budaya di negri orang, bener" ironi yg ketimpah tangga 😭
Emg punya malu???
Bangga dong pake baju bertuliskan perguruan mereka warawiri..... ntar ada yg brentiin diintrogasi ditanya anggota atau bukan kok pake baju ada tulisan perguruan? Klo lu bukan anggota siap2 aja babak belur
@@art_aryatai emang banyak gaya knpa gk ikut UFC aja ya klo dah merasa jago dan hebat😮
Di Komplek gw ada lapangan kosong, dan tiba² dipake buat Latihan silat sama Mahasiswa U*N yg jadi Marbot Masjid di Komplek. Baiknya dulu latian habis asar sampe sblm magrib dah selesai. Lama² lakok makin banyak siswa dan jam latian molor sampe jam 21 malam dan cenderung berisik teriak² dan geber² motor pas pada pulang. Puncaknya Gw tegur malam² jam 21.30 karena ganggu jam tidur anak eh bukan nya minta maaf malah pada gaterima. Oke Gw ladenin sambil bilang diantara kalian yg paling kuat by One dg saya besok jam 9 pagi pake system KO, yg pingsan duluan baru boleh dipisah. Asal basic gw Boxing dah 7 tahun dan baru² ini nambah Kick Boxing 2th di salah satu sasana terkenal di Kota Semarang, Punckanya pas fight gw berhasil Knock si Paling jagoan yg juga sbg pelatih yg ternyata masih mahasiswa SMT 5 dg combo gw jab croos hook Croos masuk telak lgsg pingsan 30 detik baru bisa sadar 😂. Biarpun skrg udah 4 tahun ga lagi kompetitif tanding amatiran sana-sini karena udah keterima kerja PNS + istri masih hamil saat itu ga mengurangi power dan teknik bertinju gw walau soal stamina tetep ngaruh kalau rally panjang. Kesimpulan : Semua aliran beladiri bagus dan saya menaruh hormat. Hanya karena Oknum² arogan tsb yg bikin citra perguruan jadi tercoreng. Dan gw akuin juga kalau Street Fight. Kiick boxing paling ideal dan praktis drpd jenis beladiri lain 🙏
Di tempat sy juga sama, dulu lapangan kosong, makin lama kok makin rame dipake untuk latihan silat. Untungnya jauh dari rumah.
ditempatku banyak Perguruan" Silat dan Tidak sedikit Oknum" yg suka berantem ,anehnya ketika mereka berantem Jurus"nya ga kepake (saya sendiri juga ikut Silat), padahal udah diajarin gini gitu ,malah mukul ngawur kayak orang yg ga punya Basic Beladiri 😂
@@muhammadhafidzkadhafykaffa9204 makanya bro kick boxing itu paling ideal kalo dipake fight beneran
@@ezadsaleem2568 pengen belajar Boxing/kick boxing tapi dikotaku kayaknya gaada ,adanya cuman muay thai yg mirip boxing tuh🤦🏻♂️, tapu herannya ada Atlit Kickboxing yg berprestasi asal kotaku
Dongeng
nah. ini memang pas, kebetulan lagi marah juga....kemarahan itu juga saya alami, kebetulan saya dinas di Jawa Timur dua tahun ini yang sering menangani perkara seperti ini, dan perkara2 clash perguruan silat ini benar2 buang waktu dan energi. Bahkan di sisi aparatnya juga sampai terpecah loyalitasnya, benar2 miris.
Di persidangan saya sudah berulangkali sampaikan kalau saya bangga dengan silat dan mestinya bangsa ini juga bangga dengan silat tetapi yang terjadi malah di negerinya justru bikin onar dan meresahkan warga. Bayangkan, setiap ada acara keramaian umum malah ada himbauan untuk tidak memakai baju yang mengandung atribut perguruan! apa enggak malu?!!
ini bukan hal yang baru, konflik semacam ini sudah terjadi dari puluhan tahun yang lalu. Jadi saya tidak sependapat kalau para pelakunya adalah bocah2 yg baru masuk perguruan. Omong Kosong!! Konflik ini dilestarikan juga oleh para seniornya. Logikanya, kalau cuma sentimen anak2 baru lalu kenapa berulang selama puluhan tahun? puluhan tahun adalah waktu yang cukup untuk mengeliminir sumber dari konflik. Lihat Banten, negeri para jawara yang juga kampung halaman aliran oknum2 perguruan-perguruan silat yang rusuh ini...di sana justru para pendekar kompak, selama 3 tahunan dinas di sana tidak pernah ada sekalipun perkara konflik antar perguruan, bahkan mereka senang bertemu dengan pendekar berbeda perguruan dan saling berbagi ilmu.
Wahai senior2 pendekar yang nyari duit dan kekuasaan dari nyari massa, anda-anda ini mempermalukan nama bangsa! bakan di negara luar pun konflik stupid ini ikut di bawa2 sampai korban nyawa.
Saya muak ketika harus membuat anak-anak di bawah umur dipenjara sehingga kehilangan masa muda mereka, juga para ayah yg mesti dibui dan jadinya keluarganya sementara kehilangan tulang punggung keluarga. Demi apa? membela perguruan dengan alasan bodoh? tidak ada satupun mereka yang sudah kena hukum mampu menjelaskan konflik apa yang mereka masuki itu maupun menjelaskan kenapa muncul kebencian dan sentimen sedemikian rupa. apakah karena perguruan lain memiliki jurus yang beda? lah...buktinya gak ada konflik dengan karate, jujutsu dsb tuh. Yang ada tu karena rebutan massa....kalian hanya diperalat saudara-saudaraku. Bangunlah.
Kunci dari perdamaian adalah saling mengalah, buang harga diri gak jelas itu. Pihak yang mengalah dalam hal ini, adalah pihak yang lebih mulia karena siapa yang kalian lawan itu adalah saudara2 kita sendiri.
Untuk para pengurus perguruan, berhenti bersembunyi dari amanah kalian. Seenaknya saja kalian bilang oknum ini lah oknum itu lah. Pada derajat tertentu kalian punya tanggung jawab mengontrol murid2 dan anggota kalian karena kalian faktanya mencetak manusia-manusia berbahaya yang minus pengendalian diri. Kalau kalian mengajarkan teknik jahit atau masak wajar kalau tidak mau disalahkan karena memang bukan itu inti ajaran kalian selayaknya guru2 STM yang gak bisa disalahkan karena tawuran siswa2nya. Ibaratnya, kalian membuat pisau-pisau yang sedemikian tajam tapi dibuat berserakan begitu saja yang dapat melukai siapapun secara tidak sengaja. Pisau-pisau yang tajam harus disimpan baik2 jauh dari jangkauan bocah2 labil..
terima kasih Guru Gembul sudah ikut menyuarakan kemarahan ini
Yaa benar sekali yang di katakn mas ini, saya asli orang banten...malah di banten orang² sprti jawara dan orang² yg bisa bela diri lebih menyembunyikan keahliannya"ulah ngaku jawara lamen di lembur sorangan, lamen ndek ngajawara tuuh kaditu ka lembur batur...makanya banten lebih tenar di luar
Bubarin aja tuh perguruan silit, ngerugiin masyarakat aja.
Terenyuh hati ini melihat fakta budaya bangsaku! Semoga tulisan anda menyadarkan para komunitas itu.
iya di jakarta jg ngga ad kasus model bgtu,knp di jatim n jateng marak sekali kasusnya??apa krna masalah kemiskinan n pndidikan yg brbeda atau gmn??pdahal msh 1 pulau
@@kudupiye8282di jakarta gak ada yg model gini??😂
Tawuran hampir tiap hari di jakarta kok pake ngomong gak ada. Tawuran kelompok geng silat emang gak ada, tp tawuran geng motor, geng sekolah tiap hri
betul pak guru, saya sendiri praktisi kyokushin karateka dan juga kickboxing. kyokushin sendiri memiliki prinsip yang unik dimana di beladiri ini bahkan gak memiliki rasa malu untuk menyerap tehnik beladiri lain yang dianggap praktis dalam pertarungan. menurut saya kenapa silat itu tidak berkembang karena silat ingin "melestarikan" budaya, dimana hal ini sangat jauh dalam cara dan gaya bertarung yang terus berevolusi.
disisi lain silat juga terlalu banyak anak2 puber yang haus akan validasi. contoh nya adalah HAMPIR SEMUA video yang berbau "kenaikan tingkat" silat selalu ada tes mental yang menurut saya hanya ajang perpeloncoan.
Silat juga tidak menggunakan teori ilmiah akan fungsi tubuh manusia, dimana saat "kenaikan tingkat (perpeloncoan)" sering kali saya melihat video anak yang sedang diuji ditendang dari belakang. hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan! berbeda dengan beladiri lain yang mengetahui bahwa serangan terhadap tulang belakang atau kepala dan leher belakang merupakan titik fatal dian sangat diharamkan untuk diserang (apalgi dengan keras saat pertandingan maupun latihan)
padahal nyatanya beladiri yang tidak mengikuti perkembangan jaman demi melestarikan "keutuhan budaya" juga seringkali tidak efisien, seperti yang sudah dibuktikan oleh praktisi MMA dalam melawan kung fu tradisional di china sana.
sebenarnya silat itu bagus jika diajarkan dengan betul dan diiringi oleh sparring yang bebas, hal ini dapat dibuktikan dengan pertandingan2 "silat bebas" yang dapat ditonton seperti di tv one (one pride), namun nyatanya silat2 yang kebanyakan hanya menebarkan omongan palsu mengenai jurus yang katanya mematikan sehingga jika dilihat saat bertarung cuma seperti anak smp tawuran.
selain itu sistem pertandingan silat juga kurang efektif karna menggunakan sistem poin (yang menurut saya malah seperti KW-an karate shotokan maupun sistem taekwondo). bedanya, tehnik yang digunakan para karateka shotokan maupun taekwondo sangatlah banyak dan tetap efektif. sedangkan silat jika ditonton dalam pertandingannya terkadang hanya tendangan tombak kedepan, tendangan T, tendangan sabit, dan hanya guntingan. menurut saya ini juga merupakan penyebab yang paling krusial dalam tidak berkembangnya silat silat di indonesia
Silat dan kungfu memang beladiri kuno yang tidak berkembang mengikuti perkembangan jaman.Konsepnya masih menggunakan jurus dan beberapa jurus sampai penyelesaian akhir sehingga kalah cepat, kalah stamina dan tidak efektif
Makanya saya milih muaythai yg padahal sama silat sesama dari asean tetapi lebih fleksibel daripada silat
@@muhammadsena4020 saya satuju dengan pernyataan anda mas. Klo boleh jujur, saya ketika lihat pertandingan fight silat, rasanya kayak lihat pertarungan anak anak. Bukan bermaksud merendahkan akan tetapi mungkin ini disebabkan dari peraturan fight nya itu sendiri. Sehingga tidak potensi dari silat nya jadi gk maju maju. Ya itu pikiran saya aja jika di lihat dari sudut perlombaan yang saja.
Tambahan saya juga heran dengan pertandingan seni IPSI yg dari tahun 80-an sampe sekarng itu itu aja gerakannya, apakah ini menjadi pertanda bahwa seni pencak silat Indonesia mengalami kemandegkan?
Mungkin ada yg mo diskusi mengenai ini terlepas dari apa saja yg sudah di bahas pak guru.
Saya sebagai orang Bandung baru mengetahui ternyata ada begitu banyak konflik konflik perguruan silat padahal sudah ada beberapa tahun terakhir dan banyak kasusnya. Terima kasih guru gembul saya menjadi punya wawasan baru
Sebagai pesilat saya sudah berulang kali mengkritik organisasi silat, Malah terkesan seperti geng arisan, bagaimana tidak harusnya silat diseriuskan pada kegiatan bela diri, malah fokusnya mencari anggota sebanyak banyaknya dengan pelatih yang sangat tidak profesional, konyol sekali
Giliran ada yang mengembangkan silat seperti mas Hardjono Turpijn mengembalikan silat seperti aslinya yaitu untuk " Bela Diri ". Malah ditentang sama guru guru di Indonesia, dan akhirnya sekarang pencak silat yang Benar benar mematikan garapan mas Hardjono Turpijn berkembang sangat bagus di sana, yang saya familiar adalah perguruan pencak silat Franck Ropers, bahkan kabarnya teknik ini digunakan oleh pasukan khusus prancis yaitu GIGN
Namun ini ditolak oleh guru guru silat kolot Indonesia karena menghilangkan kembangan yang jadi ciri khas 😂
Pemikiran biner dan tribalism memang meresahkan
Silat di indonesia itu pd dasarnya bukan untuk mematikan orang, karena mematikan orang itu perbuatan tercela. Karena itulah disebut bela diri.
Silat2 nusantara pd dasarnya adalah untuk kerohanian; spiritual. Hal ini bisa dilihat ketika tingkatannya makin tinggi dlm suatu perguruan silat di nusantara biasanya akan semakin minim olah fisik, tp lebih intens ke olah rasa alias olah kerohanian. Silat nusantara mempunyai nilai luhur, itulah perbedaan silat dengan pencak silat modern.
Tapi permasalahannya, jika untuk menuju spiritual, maka seharusnya, peserta /murid silat itu harus punya kesiapan mental. Yang artinya secara umur, siswa silat harus org yg memang sudah dewasa, bukan anak anak kecil, anak sekolahan dan yg blm cukup umur karena mereka masih dlm usia labil
@@jonijonjon4763duhh jadi bingung, kalo lagi bahas silat adalah beladiri terbaik pada jelasin tuhh silat paling unggul untuk membunuh karna silat pada dasarnya untuk membunuh, seperti kepenjajah, klo disini lu jelasin silat bukan untuk membunuh, yg bener mana
Kenapa ilmu bela diri banyak ditinggalkan?
Karena:
1. Uang mendominasi.
2. Lebih memilih kemajuan teknologi salah satunya bom dan rudal.
3. Diplomasi lebih efektif dan berindependen.
4. Pendidikan moral ditentukan dari etika.
5. Yang kuat bukan berarti kuat dan yang lemah belum tentu lemah.
6. Isi sendiri.
@@akbargunawan7800kayaknya awalnya di desain utk membunuh secara cepat, namun pada saat penjajahan ada larangan pribumi mempelajari/mengajari silat. Makanya diciptakanlah tehnik kembangan, utk mengelabui para penjajah.
Ini kayanya berlaku jg di sumatera (saya sumut, disini Mocat namanya & ada unsur tari2an jg).
Pakde saya seorang kyai dan pengasuh pondok, dulu kebetulan punya perguruan silat yg cukup besar di daerah Jateng, sampai akhirnya disuruh bubarin sama mbah kakung setelah pakde dibilangin, "Santrimu meh mok warai opo?" (Santri kamu mau kamu ajarin apaan?).
Akhirnya sekarang perguruan silatnya dibubarkan dan orang-orangnya (karena masih pada suka kumpul-kumpul) beralih jadi majelis sholawat nariyah tiap malam minggu.
Alhamdulillah, sekarang pondoknya tambah gede sampe punya beberapa cabang di Jawa Tengah dan beberapa sekolahan. Dan sampai sekarang tidak ada satupun cabang pondok atau sekolah yang ngajarin bela diri atau silat karena dawuh Mbah Kakung dulu.
Saya sendiri malah pernah ikut pencak silat pas jaman SMA, sampai akhirnya (mungkin diingatkan sama Allah) tangan kiri saya patah 2 kali, baru saya berhenti dari pencak silat.
Terima kasih, konten yg bermanfaat, Pak Guru. Saya jadi nostalgia.
kalo kalian tinggal di jawatimur, kalian pasti tahu kalo persaingan perguruan silat sudah panas, anggota yg pengangguran suka arogan, tawuran dan kriminal. sangat fanatik dg organisasinya. yang seneng ya pimpinannya, banyaknya jumlah anggota itu bisa dijual kalo pilkada, pemilu dan pilpres. mau aku bongkar semua tentang silat?
Make sense
🤣🤣🤣
Oalah dijual saat pilpres😂,
Beliau ini berbicara fakta, case kayak gini banyak banget di madiun
kayak organisasi agama di Indonesia aje 😂
Tahun 2022 lalu saya membuat skripsi tentang hal yg pak guru bahas. waktu itu saya memilih wilayah dengan konflik terbanyak di tahun itu, saya berusaha mencari data dari kepolisian daerah situ dan pihak kepolisian menggatakan bahwa tidak ada konflik atau tawuran antar perguruan, yang ada adalah penyerangan terhadap masyarakat padahal di luar ruangan sedang ada 2 kubu dari 2 perguruan yg sama banyaknya dan habis terlibat tawuran.
aparat nya juga anggota perguruan silat saling melindungilah
mungkin terlalu banyak ,makanya mereka males ngasih Data nya ke kamu bro🤣
Saya sebagai praktisi silat dari PSHW-TM membenarkan apa yg disampaikan guru gembul, itulah kenyataannya budaya silat Kita saat ini, padahal dlm perguruan silat sebenarnya mengajarkan ajaran yg sangat-sangat baik dan berbanding terbalik dengan fenomena oknum silat saat ini, bnar2 memprihatinkan, semoga para oknum silat yg sudah melenceng dari ajaran silat yg sebenarnya bisa kembali pada ajaran silat yg penuh dengan adat ketimuran kita yg sejalan dengan ajaran agama yg ada di negara kita ini 🙏
Madiun hadir EKS 1903
Jien sho salam paseduluran dari IKSPI
Alhamdulillah berkat pesilat, konten pak guru selain edukatif juga ada unsur humornya😂
saya pernah ikut perguruan silat, sewaktu kami remaja kami diuji ilmu kebal disuruh ngikutin pengucapan dari siguru ajiannya berbahsa jawa dan arab. pas disaat saya yang diuji hanya bekas sayatan di lengan menggunakan pisau ayam potong. semakin lama perguruan ini ada pengajian setiap malam jumat yang mana dari jam 8 sampai 1 atau 2 pagi, setelah itu saya jenuh dan keluar dari perguruan ini, karena saya gak enakkan sehingga saya menjauhi dan dijauhi oleh teman teman silat.
Pees hate sangat Meresahkan, Orang²nya Primitif dari guru sampe murid² nya Gak Becus ngajarin Moral 😂
😅😅😅
semakin aku nyari tau tentang budaya atau adat di Indonesia semakin sadar betapa miskinnya mental org Indonesia dlm menjaga tradisi nya sendiri
contohnya apa gan?
@@kingki1953pencak silat, terutama psht
@@kingki1953pencak silat, terutama psht
@@kingki1953batik,berapa orang aja yang masih pakai batik ? Pernah liat orang ramai pakek batik ? Palingan pas hari hari spesial abis itu ilang
Indeed
akhirnya dibahas juga, ada beberapa temenku, gak semua ya.. anggep oknum. masuk perguruan silat bukan krn seni, atau membela diri, tapi untuk memamerkan keangkuhannya. semua dia aja berantem, sombongnya selangit.. tapi ada juga temenku yang berprestasi di tingkat provinsi. YANG JADI MASALAH, OKNUM2 INI YANG JUMLAHNYA SEDIKIT TAPI BERISIK
Media coverage juga sangat pengaruh sih . Ketika ada yang jago silat dan berprestasi ngga di bshas oleh media karena ngga terlalu menarik , tapi ketika ada oknum2 ini berbuat rusuh media berlomba lomba buat nge cover berita kyk gini , karena jauh lebih menguntungkan
@@rieskyalief7309 "karena orang lebih suka cerita daripada berita"
Power syndrome. Ini mengapa perlu ada pendidikan agama dan moral sebelum belajar apapun yang bisa menjadikanmu lebih kuat
@@Rkap_Oz setuju bro
@@channelapa9816 iya, bro. Ibarat ilmu padi, makin berisi, makin merunduk.
saya ada teman dari smp sampai SMA yg ikut silat, waktu kita ngobrol tentang bela diri, dia selalu membanggakan diri berkata bisa mematahkan tulang lawan dan sebagainya. sekarang sudah 4 tahun berlalu dan dia sudah "tercerahkan" dari doktrin persilatan.
@gurugembul saya anggota psht,, saya udah ngamlamin fase fanatik awal2 join dlu,,bener kata gugem sekarang organisasi ini terlalu banyak ngerekrut, kalo dlu latihan keras jadi yg jadi pendekar hanya orang tertentu,, tapi sekarang udh ga kebendung,,tapi organisasi ngajarin yg baik dari awal udh di tekankan jadi manuisa yg berbudi luhur,, tapi ya gimana manusianya yg rusak
luar biasa baraya. semoga budi pekertinya bisa tetap mengakar
Sekarang kok banyak teman saya yg jadi warga padahal dulu mereka tahun 2000an ga tertarik ikut beladiri
salam dari pagar nusa demak... saya sendiri agak gimana lihat di pagar nusa ada masih smp/mts sudah di sahkan.... Kok bisa gitu..
Pak Guru, saya berasal dari daerah yg terkenal dengan banyaknya pesilat disini (33 perguruan/persaudaraan silat) dan terkenal dengan sebutan “Kampung Pesilat”, ya betul Madiun, Jawa Timur. Disini disebuah daerah yg dijadikan Kabupaten Madiun, tepatnya kota Caruban, sebenernya banyak sekali keresahan. Saya sendiri dari sebuah perguruan silat juga menyaksikan keresahan, dan mengalaminya sendiri. Sebenernya, yg membuat keresahan-keresahan tersebut adalah anak-anak yg baru naik sabuk dan disahkan menjadi “Warga” dari sebuah perguruan silat tersebut, dan menjadilan mereka angkuh, dan sering berbuat seenaknya, seperti tantang-menantang, dan saling geber knalpot. Seharusnya yg dirubah itu adalah sistem pengesahan menjadi “Warga” itu sendiri, yg notabene anak-anak yg belum matang secara mental, dan masih berbuat seenaknya, sangat melenceng jauh dari apa yg dikatakan menjadi seorang “Pendekar Silat”.
Harusnya ada batasan-batasan umur yg harus bener2 dipraktekan dan dilaksanakan dengan baik agar generasi-generasi penerus tradisi dan warisan budaya Pencak Silat tidak cuma terkenal dengan berbuat onar tapi melejitkan prestasi masing-masing perguruan/persaudaraan silat diseluruh Indonesia…
Sangat benar.
Secara jumlah "Warga" berkembang sangat pesat. Tapi tidak dibarengi dengan sistem keorganisasian yang kuat. Belum lagi terjadinya dualisme kepemimpinan. Ya dapat dipastikan di tingkat ranting maupun akar rumput membuat aturan sistem sendiri. Seperti pengesahan selalu konvoi motor, sistem pelatihan yang belum ada standarisasi sehingga banyak korban jiwa.dll
Andaikan bisa dikelola dengan baik, justru bisa menjadi sangat positif.
untuk yang meninggal di Taiwan karena tawuran itu adalah tetangga sayaa Watulimo Trenggalek,dan itu yang tertikam kakaknya yang melindungi adiknya,kakaknya tewas dan adiknya masih hidup,dan adiknya itu semasa di lingkungan rumah sering membuat kerusuhan/bandel
waduh
Saya pernah mengikuti salah satu dari perguruan silat, namun setelah kenaikan sabuk tingkat satu saya memutuskan untuk keluar, karena males aja terikat dengan solidaritas yg buta, toh ketika kerusuhan pun pertarungan antara pesilat dengan non pesilat sama saja gak ada bedanya dengan kerusuhan pada umumnya, mengenai kerusuhan dan lempar² barang apa saja yang diperoleh. Sebenarnya ajaran yg disampaikan oleh salah satu pelatih yg senior itu baik, tapi entah kenapa pelatih yg satunya yang masih muda entah baru menjadi warga atau gimana memang perlu diakui agak arogan dan selalu mengajarkan soal solidaritas. Bukan apa apa, kalau solidaritas dalam kebaikan tidak mengapa, tapi solidaritas yang diajarkan menurut saya itu solidaritas dalam apapun, tidak perduli benar maupun salah, menurut saya itu solidaritas buta, sehingga selalu tidak objektif kalau ada suatu permasalahan. Makanya sebuah hal yang wajar tapi salah ketika ada kerusuhan antar sesama perguruan itu pasti melibatkan banyak orang dengan skala yang besar, padahal permasalahan yg diributkan tersebut merupakan permasalahan pribadi antar individu.
You cerdas 👍👍
Harusnya kalau masalah pribadi diselesaikan mandiri secara jantan, bukan ngajak kawan. Bukankah itu esensi dari kejantanan dan beladiri? Atau itu tidak diajarkan sama sekali di padepokan seni beladiri?
Cerdas
Sayapun juga alhamdulillah gak lanjut di perguruan ini... Gak suka sama persaudaraan semu
@@kingki1953skill 1 dulu bang, jangan langsung di ulti 😅
Tribalism itu adalah sesuatu yg umum di negara ini(This is sad, I know). Dari sekolah, sampai partai politik, pasti ada member fanatiknya. Bahkan mungkin ada fans fanatik Pak Guru yang bakal membela Pak Guru secara mati2an.
Kayaknya memang sulit untuk menghilangkan hal seperti ini. Sudah mendarah daging.
termasuk dalam urusan agama
Sy mengikuti salah satu bela diri sejak tahun 2007 dan disahkan tahun 2009, pada masa itu media sosial belum begitu ramai seperti saat ini,
Sy sangat terbantu dgn mengikuti bela diri krn yang notabene sy sendiri berkepribadian pemalu, penakut, tidak pd dan minderan, semua pribadi tsb terkikis krn sy digembleng selama tiga tahun yg dalam seminggu sy harus berlatih 4 sampai 5 kali setiap malam, dan tiap 2x sekinggu sy sambung dgn saudara kami di latian dgn APD lengkap, sy tidak pernah diajari klenik, mantra ataupun lainnya yg menyimpang,, dan sampai saat ini sy tidak pernah menggunakan tangan sy untuk memukul dan kaki menendang ke orang lain selain ke samsak itupun saat melatih, tetapi hal positif yg sy ambil adalah mental mengambil keputusan dan fisik yg lebih kuat dr sebelum membuat sy bersyukur...
Kontrol diri dr pelatih dan individu masing2 sangat dibutuhkan, pelatih harus menghimbau ke seluruh adik2nya supaya jangan terlalu memperlihatkan identitas masing2 organisasi, dan kontrol media sosial sangat diperketat karena kesalah fahaman di medaos sangat2 gila..
jujur pak gembul saya suka banget dengan silat sebenernya cuma agak heran aja makin lama kok banyak konflik nya daripada banyak damai nya🙏makasih guru gembul udah speak up,fakta di jawa timur sering banget konflik apalagi dari komunitas komunitas perguruan silat itu
Alhamdulillah saya MA ikut silat di salah satu perguruan untuk melatih fisik dan mental, dan bersyukur tidak ada cekcok dengan siapapun itu. Semoga yg lainnya dapat ikut melestarikan budaya silat dengan cara yg baik dan bijak amin
saya turut menambahkan pak guru. alasan lain kenapa banyak sekali perkelahian antar kelompok silat, karena mereka kelompok silat sekarang cenderung mengutamakan emosi dan tidak memiliki kelapangan dada.
kita ambil contoh kalau dulu saat salah satu orang pesilat mengajak sparing dengan pesilat lain lalu salah satunya kalah, pihak yg kalah akan mengakui kehebatan pihak lain dan selanjutnya dipadepokannya dia akan berlatih lebih giat agar bisamenang di sparing selanjutnya. kalau sekarang kan tidak sparing bawak kawan, bukan sebagai penonton tp sebagai backup kalau kalah main kroyokan aja.
selain itu yg paling utama adalah kepalanya pak guru karna semua alasan akan balik lagi kekepala. jadi pemimpin silat (yg punya padepokan istilahnya) generasi dulu dan penerusnya berbeda terutama dalam pandangan. kalau yg dulu pemimpin mengajar silat untuk MEMPERTAHANKAN DIRI dan bertanggung jawab. jadi ditekankan jangan sampai kamu yg berbuat terlebih dahulu, kalau kamu yg berbuat dulu maka kamu yg harus urus sendiri.
kalau pemimpin padepokan generasi penerus lebih mengutamakan gengsi dan setia kawan walau sudah berbuat salah nah, jadi tindakan berbuat salah bukannya ditindak lanjuti malah disponsori. dan ini adalah ungkapan langsung dari kawan saya yg telah berhenti ikut silat karena alasan itu tadi.
Saya anggota perguruan salah satu perguruan.
Saya merasa miris dengan anggota2 organisasi pencak silat yg sangat berani, berani melanggar sumpah, berani menginjak injak sumpah mereka sendiri yg notabene itu diucapkan langsung dihadapan tuhan.
Alhamdulillah saya sekarang tidak pernah memakai atribut kaos dan sebagainya, bukan karena apa2 karena saya mencoba mengamalkan apa yg diajarkan, bahwasanya, ilmu itu di hati, bukan di kaos, bukan ditugu. Ngalah ngaleh ngabekti.
betul mas , saya juga anggota dari salah satu perguruan tsb. pendekar yang sejati adalah dia yang bisa mengalahkan diri nya sendiri..
Keluar aja lu ngapain ikut ikutan jadi anggota perguruan yang gak jelas... Bikin rusuh dan merugikan masyarakat
😂😂 maaf om yang salah itu bukan silatnya/perguruanya tapi oknum" yang berada di silat/beladiri lainya@@etisamsiah6636
Aku pun sama mas malu make kaos organisasi ku, karena sudah terlanjur malu dan kecewa, lebih baik terlihat netral salam persaudaraan 🙏
👌🏻
Semboyan salahsatu perguruan beladiri di indonesia,
"Aku Ramah Bukan Berarti Takut, Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk"
sebuah semboyan yang sangat bagus tp susah utk dijalankan, hanya orang yg mampu mengalahkan ego nya yg bisa menjalankannya.
~salam~
BOX, motto Tarung Derajat yang selalu ditanamkan sejak awal
Mantab, suarakan jgn pernah bungkam, sadarkan dan selamatkan generasi muda. indonesia
Pembahasan kali ini menarik banget, karena saya termasuk praktisi tinju (walaupun belum pernah berkompetisi). Saya setiap kali latihan mau itu shadow boxing, footwork, latihan jab, atau hanya sekedar lari, sring banget buat update story di wa, kebetulan temen saya ada yang berasal dari perguruan, gua gak mau sebut nama kelompoknya, pokonya inisialnya PSHT, sering banget reply story dengan pernyataan menggurui, satu komentar yang saya ingat sampe skrang pernah dia bilang "gampang banget ya keliatannya latihan tinju, gak kayak silat" trus saya bilang "iya, toh cuman pake tangan jadi simple" (aslinya gak sesimple itu) trus dia reply lagi "iya makannya kurang efektif di tarung jalanan" 😐
Dari percakapan itu gua selalu penasaran, apa sih yang guru mereka ajarin ke mereka selain jurus2 nyeleneh itu, karna pelatih saya selain ngajarin tinju selalu ngasih nasihat2 kecil sesimple "berkelahi itu opsi paling akhir, jangan bikin malu saya hanya krna kamu nda bisa nahan emosi" dan "sebelum mukul, pikir orang tua dan adikmu, apakah mereka juga pantas dipukul?"
Btw pak guru juga ngikutin combat sport ya😮😂
Pak guru, tolong bahas permasalahan bunuh diri di indonesia, jika ada postingan tentang bunuh diri, orang-orang dikomen selalu menghujat korban tanpa tau alasan knp korban melakukannya.
Kalo ada kasus bunuh diri atau percobaan bunuh diri, itu orang orang disekitarnya perlu diperiksa.
kalo itu masalah psikologi, mental, dst, secara pribadi menganalisis itu dg ilmu yg ada udah bisa sebenernya, tapi gaboleh asal judge/diagnosa
@@figinmintergantung dong kak, it's not as simple as that yk
@@gracefully_livy saya cuma menawarkan salah satu opsi aja.
@@figinminBtul sih ini, Kadang cerita buat ngurangin beban pikiran ke orang terkedat bukannya dapat suport malah dapat jawaban "kamu ni kurang iman, kurang ibadah"
Memang bangs*t sih orang orang kaya begitu 😌
Tidak ada yang tidak pernah konflik di Indonesia ini, bahkan antar umat satu agama saja pasti pernah konflik hingga bertengkar.
Mari bersama2 kita reformasi ADAB dan AKHLAK serta SDM Manusia Indonesia untuk maju dan berkembang
Ada seorang praktisi silat asal Amerika bernama Richard Crabbe, praktisi silat yang diakui kemampuannya, diundang ke berbagai negara, demonstrasi silat nya diakui, praktis, cepat, kuat dan berbahaya, ada hugo tronche di Prancis, yang membuat bnyak orang luar berkomentar bhwa silat memang beladiri khusus pejuang pada zamannya, sangat sulit untuk diterapkan di olahraga mma karena jurus jurus nya yg ampuh dan diperuntukkan untuk membela diri..
Tapi setelah kita telusuri dari dua praktisi ini aliran silat yang mereka dalami bukan lah golongan perguruan2 yang sering merusuh..
Dan orang yang memperkenalkan silat ini pada mereka adalah orang luar yang datang langsung ke daerah tempat silat itu berasal dan bukan melalui penyebaran anggota2 silat diluar negeri dengan marketing dan jumlah yang membludak seperti yang menjamur di negara tercinta ini...
Mungkin dari Cimande kang.... saya juga dulu pernah belajar Cimande ada talek cimande /janji sebanyak 14 point salah satunya tidak boleh sombong 😁
@@kangagilid2508silat jawa kudu di kelid kang
Tidak bisa diterapkan di mma, memang betul tidak bisa, karna yg kepake itu bagian main kotornya, seperti colok mata dll, sedangkan klo gerakan basic pun pasti kalah unggul dngn basic kickboxing atau mma(jeka main pencak dor pake kuda2 muay thai bukan silat), klo Mau main kotor serang vital jika itu tanpa aturan semua beladiri juga bisa Apalagi mma, silat itu gerakannya untuk membunuh atau membela diri, mma itu bertarung dgn sesama petarung, membunuh butuh didukung situasi tertentu, berbeda dgn bertarung yg sama2 keadaan netral dan ready2fight, dan karna tidak sesimpel itu nerapin jurus klo musuhmu situasi ready, di mma aja perlu minimal 2 beladiri
ya makanya komplotan komplotan si paling silat yang ada sekarang kalopun berantem ujung2 bawa sajam atau lempar benda awokawokawo
Th. 1969 saya di sah kan di Madiun sebagai pendekar silat...saya bangga..percaya diri saya tinggi...tapiiii.. skrng saya malu..malu berat dgn kelakuan mereka akhir2 ini...ternyata beraninya cuma main keroyokan...jiwa pendekarnya hilang tak berbekas....
2016 saya ikut silat PSHT sampe sabuk jambon. 2017 saya keluar karna gk kuat latihannya over dan gajelas tujuannya. Sering dnger omongan dari warga psht lgi nongkrong2 "besok di desa A ada acara orkes dangdut nntii yg mau ikut wa aja kita kumpul nnti kita minum(mabok) abis itu kita tes mental kita rusuh di orkes ya kalo ada yg ngamok kita hajar rame2" Obrolannya kalo gak sngaja rusuh ya nyari validasi kalo oh ini lho prguruan paling ditakuti di kampung.
Perminggu 4x yang mana jaman sekolah SMA sangat mengganggu. Di skolahpun yg ikut silat songong songong brantem rame2. Pulang sakit2an capek skolah jdi gk fokus, intinya sangat brdampak buruk untuk siapapun baik ke masyarakat maupun ke pendidikan.
Kalo gabisa diregulasi mending dihapus aja isinya manusia manusia sampah 70-80%.
Respect yg ikut silat tpi untuk atlet, untuk bela diri atau buat latihan masuk TNI/POLISI, bukan buat petantang petenteng rusuh buat begal, buat sok jagoan, jdi preman dll.
LEMAH
@@brocoli9860😅 lucu sekali komentar anda
Mantap bro gw dukung lu
Alhamdulilah. Bangga saya sebagai murid karate. Semoga bisa segera sabuk hitam. Karate memang pantas disebut tinjunya asia.
Faktanya seni Bela diri dengan duel itu berbeda, dari semua bela diri Jepang & Korea yang saya pelajari, tidak ada yang betul² kompatibel dengan situasi nyata ketika duel kecuali Boxing, Muaythai & wrestling, dan sama dengan uji balistik senjata api, ketika kita mengetahui betapa fatalnya dampak dari teknik² melumpuhkan lawan, maka kita akan ambil opsi, lebih baik lawan menganggap kita takut daripada kita menyebabkan cedera fatal ke lawan, penyesalannya bahkan terbawa sampai saya dewasa, ternyata lebih enak dicintai daripada ditakuti
#Merdeka! ✋😀
@welis809 yeb,,, walaupun tubuh kita terjebak di dalam labirin, tapi nurani kita bisa terbang tinggi seperti drone yang menuntun kita menuju jalan yang benar
#Merdeka! ✋😀
Lu aja yg ga bisa aplikasi beladiri lu buat real situation. Aku ikut karate dan menurutku karate memang efektif baik buat tanding atau self defense di jalanan karena tekniknya ga ada yg rumit. Cuma pukul tendang kunci banting doang. Sisanya latihan fisik plus pernafasan untuk memperkeras tubuh
Di Timor Leste juga pernah terjadi bentrokan antara dua perguruan silat terbesar (yang berinduk di Indonesia) yang membuat pemerintah sana melarang aktivitas perguruan pencak silat tersebut (mungkin hanya bersifat sementara). Di Indonesia saya belum pernah mendengar pelarangan terhadap aktivitas perguruan silat yang anggotanya sering tawuran.
“Silat gak bisa masuk MMA atau combat sport karena sangat berbahaya, krn bisa membunuh”
Lah emang Muay Thai itu dulu di buat untuk apa? Tp bisa ikut ajang combat sport🙃
Betul kata pak Gugem, bukannya berinovasi tapi malah ngeles🤣
sebenarnya saat di pertandingan silat Bebas kebanyakan orang juga GK sampai membuat lawannya mati atau bahkan terluka. Bahkan justru di MMA ampe berdarah darah. Jarang ada yang sampai terluka berdarah dipertandingan silat bebas di kampung kampung.
Sebenarnya menurut gue itu justru jika dilihat dari pertandingan seperti silat bebas ada satu kelemahan dari silat . Mungkin ini yang juga membuat silat tersebut jika ingin masuk MMA malah justru susah yaitu GROUND FIGHTING di silat emang GROUND FIGHTINGnya kurang bagus dan biasanya para pesilat itu kalau udah ikut satu beladiri GK boleh ikut beladiri lainnya.
Jadi kalau ada yang mengatakan silat dilarang di mma karena teknik yang digunakan berbahaya sebenarnya silatpun ada yang di MMA cuman sedikit GK banyak.
@@Adventurous_man12 kuda kudanya juga terlalu rendah lumayan lebar, takut nanti kena fly knee nya Jorge Masvidal😅
@@myrza8609 tapi masih ada beberapa teknik di silat yang Gua benar benar cukup waspada Ama teknik ini ,bahkan Ampe gua pelajarin walaupun gua GK tahu kalau di mma bakal guna apa tidak tetapi ketika gua lihat silat vs misalnya karate apa taekwondo teknik ini benar benar berguna bro. Yaitu GUNTINGAN Ama SAPUAN kaki. Gua lihat petarung karate yang dikenal kuda kudanya bagus aja Ampe terjatuh bro.
Gua tahu semuanya ini karena juga pernah ikut pencak silat.
Dan soal kuda kuda terlalu rendah gua juga gak tahu apakah ini justru efektif atau justru sebagai kelemahan tetapi banyak pesilat itu benar benar jago banget nangkep serangan kaki bahkan di mma gua jarang liat orang bisa nangkep serangan kaki. Jadi walaupun kuda kuda mereka rendah tetapi mereka jago melindunginya dari tendangan.
Tetapi gue juga gak tahu apakah karena yang bertarung dengan mereka mungkin memiliki tendangan GK sekuat atlet mma jadi mungkin mudah di tangkep atau emang dasarnya mereka pinter melakukan ini.
Saran gue ni kalau misalnya lawan lu di jalan pesilat mending ajak main di bawah/ ground fighting soalnya mereka GK terbiasa dengan ini Walaupun mungkin sedikit sulit untuk membuat mereka dibawah. Tetapi ada satu momen yang cukup bagus untuk melakukan ini yaitu saat mereka melakukan guntingan atau sapuan biasanya mereka akan menjatuhkan diri mereka ke bawah dan jika lu berhasil bertahan dari teknik ini lu bisa langsung ajak mereka tarung di bawah.
@@Adventurous_man12 Ini kebiasaan pesilat di perlombaan, karena poin menjatuhkan lawan sangat tinggi.
Tapi jarang banget dilakuin diluar Ring/Sparring,
lebih suka nendang daripada sapuan/guntingan.
Di MMA, gw ga tau cara kerja lombanya. Yang gw tau bertarung sampe musuh tidak sadar, cedera, atau menyerah.
Yang jelas berbeda jauh dengan sistem lomba yang dimiliki silat.
Pak Guru, saya dari Pagar Nusa. Mohon maaf jika ada sahabat-sahabat yang menjadi oknum ikut meresahkan di masyarakat. Mohon jika ada yang demikian, jangan ragu untuk melaporkannya ke pengurus NU atau Kyai setempat untuk bersama mendapatkan pengawasan dan pembinaan. Sekali lagi kami mohon maaf..
saya sudah smpat berdiskusi baraya dngan budayawan dan pesilat setempat.
Apakah tidak ada aturan dan sangsi kalau mau masuk perguruan itu..?
Apakah setelah dilaporkan. Bisa dipastikan oknum2 itu tidak akan mengulangi perbuatannya. Atau jika masih mengulang, oknum2 itu akan dipecat atau dikeluarkan.
Bubarkan aja, percuma, bikin onar doang. Satu orang ngomong yg lain tetep ya percuma. Prestasi minim, onar nomer satu. Meresahkan masyarakat
Laporkan yo kepolisi tohc mas2
Saya selama 4 tahun hidup di Solo untuk kuliah, pernah menemukan bentrok antar perguruan silat. Perguruan tersebut sangat mendominasi di daerah Solo.
Yang punya teknik beladiri, dan punya nyali silahkan salurkan bakat kalian di ajang kompetisi.
Dari pada keroyokan yg ga jelas, lebih baik ikut kompetisi dan kalau menang ada prestasi.
Saya ikut IKSPI tahun 2013 dulu waktu latihan juga di beri wejangan tentang gunanya beladiri hanya untuk pertahanan diri ketika memang tiada jalan lain selain melawan tapi ya memang seiring berjalan waktu makin banyak konflik dengan alasan yang tak terlalu jelas hanya untuk mencari nama siapa yang paling kuat semata.
Saya orang minangkabau dan pernah belajar silat di tanah minang sendiri, saya sendiri tak pernah menemukan dan mendengar sampai saat ini pertengkaran antar pesilat di minang, entah mungkin karena sebelum bersilat kami di ajarkan untuk ke surau dulu, jika ingin berguru datanglah ke tanah minang dimana surau dan silat membumi.
Datanglah ke Jawa Timur klo mau tau kerasnya dunia silat disini,, yg ingin saya sampaikan adalah sbnrnya dulu silat itu diajarkan dan dikembangkan dgn filosofi yg benar,, harus diakui silat sekarang jauh dari esensi ilmu bela diri dan filosofi ajaran silat itu sendiri ww,, klo jaman dulu sebelum ada kyk gini,, silat benar2 diajarkan dengan baik dan benar dan bnyak petuah2(ceramah) filosofi apa sebenarnya bela diri dan untuk apa belajar bela diri ww
@@Anonymousalivee99 betul bang, saya perhatikan saat ini tak ubahnya sperti gerombolan bang, kami di minang di ajarkan bersilat sembunyi², jauh dari keriuhan dan saat malam hari. Adapun yg untuk cabang atlitpun harus berdasar silat Tua dulu.
Sini main daerah banten
Perguruan silat indo adalah, dojo di jepang pada zaman edo😂.
Pola pikir orang beragama di indo adalah pola pikir orang eropa di zaman kegelapan.
Sekarang sudah bisa di pahamikan, kita nyangkut di zaman purba, di saat negara² lain sudah berlari jauh,
Kita tidak memiliki jiwa kompetisi,
Pola pikir kita. Ah, masi ada temen juga di belakang(zimbabwe), juara 33 dri 34 peserta ga bgtu buruk😂
Lumayan masih ada yg bisa di tongkrongin yg ada dibelakang kita... Awokawok
Ini bener banget apalagi di daerah Jatim,disini di Jatim hampir selalu tiap bulan pasti ada kerusuhan antar perguruan silat apalagi khususnya dari PSHT,PSHW,PN dan KS.
Saya org jatim dan ikut di salah satu organisasi tersebut. Saya setuju dgn pak Guru. Sistem pembelajaran yg kurang menekankan nilai adab dan budi pekerti. Bukan nya meningkatkan kualitas tapi lebih ke kuantitas seolah2 variabel itu sbg tolak ukur ketenaran dan prestasi. Makanya sekarang anak dibawah umur berbondong2 ikut
Bener anak smp aja di daerahku udah jadi WARGA (Pelatih Silat)
Alhamdulillah materi yang disampaikan bagus,
Semoga semakin banyak orang yang bisa mengendalikan diri ✨
Baru saja di kampung saya memfasilitasi tempat latihan bagi perguruan pencak silat, sebenarnya saya pribadi tidak begitu terusik, namun mengingat bahwa akan ada potensi terjadinya perkelahian atau kerusuhan, maka saya pun menjadi agak kuatir, karena mereka latihan ada di malam hari, tidak seperti bela diri yang lainnya, dan pesertanya pun sangat banyak, namun sebagai warga biasa sayapun tidak berani utk memprotes, karena sudah mendapatkan ijin dari pemangku wilayah, pertanyaannya itu bila terjadi konflik dan mengarah pada kerusuhan, maka siapa yang akan bertanggung jawab bila terjadi kerusakan atau korban jiwa, bukankah setiap warga berhak mendapatkan keamanan dan kenyamanan dimana dia tinggal.
Kalau berani negur siap2 di ajak ngopi anda bang
Mereka berani bertindak kriminal karena berjumlah banyak.... sebenarnya apa manfaat dari ikut perguruan silat semacam itu....dulu saya sempat ikut tp keluar karena hanya menghabiskan waktu dan tenaga saja mending perbaiki ekonomi untuk diri sendiri dan keluarga.... banyak manfaatnya
Dikampung saya pernah ada latiahan salah satu perguruan, dg merekrut anak2 rata2 masih sekolah sd sama Smp.
Warga sekitar kususnya pemuda tempat saya tidk sejutu adanya perguruan, . Akhirnya dibubarkan sama pemuda tempat saya, dn juga pak rt lurah tdk setuju adanya latian perguruan tersbut
@@jeksenardiansyah8062 benar...mereka hanya ingin exist....toh rata rata yg baru masuk jg umur yg bisa dikatakan masih labil... belum bisa berfikir panjang
Kalo ditegur bisa digeruduk rumah anda bang 😂, jurus andalan mreka adalah jurus keroyok.
Setuju guru, itu aku pernah debat sama org perguruan ttg itu. Trs dia bilang "oknum" oknum tapi banyak sama aja.
Sanggup menguasai diri.
Kata-kata yang sederhana tapi sangat berarti.
Saya juga salah satu warga sah dari salah satu perguruan besar di Indonesia IKSPI tahun pengesahan 2016.
Apa yg guru gembul katakan sangat benar, makanya dari dulu sampai skrng udh gamau lagi make atribut/kaos yg bertuliskan nama perguruan yg saya ikuti. Karna sangat memalukan sekali ribut hanya karna berbeda pandangan/perguruan. Saya rasa lebih baik hidup netral. Miris juga di Indonesia seperti ini
Bener dah capek aja mas
Akhirnya unek" Saya di bahas juga. Terimakasih pak guru 🙏
Di luar anak muda nya sudah pada ngembangim AI, Bot, Tekno Maju..
lah di Konoha pemudanya masi aja terdoktrin silat2 nihil esensi. Dikit2 tawur, bentrok dll..
Saya juga sebagai organisasi silat ikut merasakan malu pak guru, melihat peristiwa yg di Taiwan,klau bentrok sama orang Rohingya apa orang Yaman ya mendingan,ini bentrok sesama perantau sesama Indonesia,benar2 bikin malu negara, mantap pak guru pengungkapannya, semoga dg nasehat pak guru semua organisasi jadi sadar
"Kalo bentrok dengan orang Rohingya apa orang Yaman ya mendingan"
Bentrok itu tidak ada mendingnya sama sekali ! Apapun bentuknya dan siapa pun pihak lainnya.
Seolah-olah kewajaran melakukan seperti itu.
Sama Mase....,
Kepala ku rasanya mau pecaah
@@pamungkasgs maklumnya budayanya mengajarkan orang luar seperti rohingya dan yaman lebih rendah dari tribal nya, giliran sama maling di natuna menunduk kepalanya
@@pamungkasgs pola pikir lu gimana sih dia itu membandingkan bukan mencari antonimnya!!
Gk ada pesan tidak langsung mewajarkan bentrok... lu aja sensian....
emang naluri manusia ketika hak nya merasa di rampas akan mempertahankannya (apa kekerasan baik tidak!!, tapi kekerasan dibutuhkan untuk org² yang tidak mengerti bagaimana saling menghargai dan tidak bisa diajak secara baik² saja) / lebih baik mengiklaskan tanpa memberi efek jera!!
Itulah dinamika hidup bro!! Kalau semua mengiklaskan semua siapa yang memberi pelajaran nantinya?
Bentrok kok mendingan emng pesilat modal bentrok
YEYY Akhirnya ada yang mau speak up masalah ini,wkwkwk ngakak lihat orang tawuran perkara perguruan pencak silat ,terutama di daerah Jawa Timur😅
Saya sangat setuju dengan statement pak guru gembul, saya pesilat dan sangat ingin melihat silat berkembang dan dikenal baik bukan malah sebaliknya :)
Bahkan masih awal tahun ini sudah ramai lagi kasus terkait gerombolan pesilat yg terjadi di sidoarjo, saya mendengar kasusnya sampai shock, mungkin peran ipsi harus semakin ditingkatkan lagi dan semoga silat semakin berkembang dengan baik diseluruh dunia, semoga semakin banyak lagi praktisi silat seperti mas suwardi dan yng lainnya yg berlaga di ajang mma bukan hanya di kancah lokal tetapi internasional
Rill setahun lalu di daerah saya lamongan juga gitu, konvoi gede"an udah kek yg punya jalan, abis itu ketemu perguruan lain langsung dah lempar"an batu yg bikin kaca mobil pecah, berasa lawak banget bertahun" diajari begituan tapi pas ketemu perguruan lain gajauh beda ama anak sma tawuran modal lempar batu bikin rugi orang lain 🤣
Saya dulu berlatih karate, lalu pindah ke pencak tradisional. Setahu saya filosofi beladiri (dr kedua aliran yang saya ikuti) malah mengajarkan jiwa ksatria dan rendah hati. Lha kalau ada beladiri yg cenderung cari musuh itu apanya yang perlu dikoreksi ya?
Mantab sekali pak Guru bener2 berani bersuara👏
Bener kasus di surabaya tapi sejak covid emang acara kayak gitu masive
Konvoi soundsystem😂😂😂😂
@@ardikafaligh9322sebenarnya tauran antar kampung itu udah sering terjadi sebelumnya. Cuma kita menghadapi generasi yang lebih mudah tersulut emosinya
Saya sebagai pelatih silat pun sedih melihat anggota anggota silat yang bentrok sana sini dengan dalil harga diri. Dan beberapa angkatan saya latih dan tanamkan kalau kebaikan pada masyarakat lebih baik daripada permusuhan, kedamaian lebih baik daripada kebencian dan jangan sesekali ikut komunitas apalagi sampai membangun rumah dalam rumah. Dan alhamdulillah puji syukur beberapa angkatan yang saya latih ini benar benar jadi lebih baik mengejar harapan guru besar kami.
Salam rahayu
Salam jiensho
Bener mas, saya diranting memutuskan untuk vakum emang diranting yang tidak sevisi pada saya, walau dengan embel embel murid harus nurut dengan guru, tetapi saya punya prinsip yaitu guru adalah sesorang yang mengajarkan kebaikan bukan hanya untuk satu golongan saja tapi untuk semua.
Salam sejahtera Pak Guru Gembul...Saya dari Malaysia dan saya merupakan peminat dan pendukung Pak Guru Gembul...
Terimakasih sudah mengangkat tema ini pak guru. Saya berasal dari Kota Madiun, Kota Pendekar, Kota tempat lahirnya banyak perguruan² silat dan sekarang menjadi salah satu anggota dari organisasi silat terbesar di Indonesia. Di kota saya, hampir tidak ada tawuran antar sekolah. Namun, disini tawuran antar perguruan silat yang sering terjadi. Penurunan kejadian tawuran antar perguruan silat baru terasa saat 2015 keatas. Zaman saya masih kecil dan belum ikut organisasi silat. Setiap 1 suro/1 muharam, saya selalu dilarang main keluar sama nenek saya karena takut. Pasti ada terjadi gesekan dan tawuran dari perguruan silat. Menurut saya ada beberapa faktor mengapa hal ini terus-terusan terjadi:
1. Kebencian yang diturunkan. Walau sekarang tidak banyak. Tetapi masih ada beberapa pelatih yang menurunkan kebencian terhadap perguruan lain pada siswanya.
2. Lex Talionis. Hukum Mata diganti Mata. Terutama di organisasi saya yang mempunyai azaz "persaudaraan". Hukum Mata diganti mata selalu menjadi andalan ketika ada saudara seperguruan yang diserang,disakiti, atau dibunuh.Apalagi jika yang membunuh berasal dari perguruan lain.
3. Fanatisme. Tidak perlu dijelaskan panjang lebar. Sama kasusnya seperti Suporter Sepak Bola.
4. Anggota organisasi silat cenderung mencari informasi dari sumber yang menurut mereka nyaman (biasanya akun² perguruan silat mereka sendiri). Mereka sulit menerima informasi dari perspektif lain.
5. Sulit Introspeksi. Ada kejadian beberapa tahun lalu, saudara seperguruan saya ada yang terlibat kasus prostitusi. Ketika diberitakan, ada kaos/atribut yang menampilkan identitas organisasi pencak silat kami. Hal tersebut bukannya menjadi pelajaran bagi saudara² seperguruan saya. Namun, akun yg memberitakan berita tersebut malah diserang😅 diesbut-sebut "menjelekan nama baik organisasi".
Ketika mereka mengotori nama baik perguruan mereka sendiri mereka tutup mata dan cari kambing hitam atau biasanya malah playing victim.
6. Terlalu banyak para pendekar² muda/usia dini. Meskipun saya yakin di setiap organisasi sudah ada materi kerohanian, penguatan mental dan karakter. Tetapi usia 13-25 tahun masih cenderung labil. Mereka mudah terprovokasi, anarkis, dan sering cacat dalam berlogika. Saya sebenarnya juga terbilang masih muda ketika dulu disahkan menjadi anggota.
Mungkin ada faktor² lain tapi saya lagi gk kepikiran. Semoga, suatu saat nanti perguruan² Silat di Indonesia bisa akur dan berprestasi.
makasih banyak baraya tambahan info yg lebih lengkapnya
gimana mau rukun toh perguruanmu aja punya dua ketua umum, embel embel persaudaraanmu itu lo gunanya apaaaaaa kalau saling berebut kekuasaan????
Faktor nomer 5 paling kerasa.
Madiun itu bukan kota pemilik aliran silat kebanyakan para guru silat di Madiun itu berguru di luar Jatim ada yg berguru ke Cimande Betawi Minang dan Aceh hanya saja cuma kota pendiri persatuan silat
Ikspi pinter ngomong jangan lupa mas bulan ini baru aja belum ada seminggu anggota ikspi konvoi dan mengroyok menelanjangi anggota PSHT wanita di sidoarjo.
Terlepas dari perguruan silat, suku, agama, dan fanatisme lainnya, kita ini INDONESIA! Bersatulah saudara, sudah saatnya kita mendunia!
Sy juga pernah belajar silat tapi lebih mengutamakan bela diri dan seni.
Guru saya menekankan jauhi pertikaian. Walaupun sampai 3 x di hadang / di cari masalah.
Jika bibir sudah berdarah baru kami di perbolehkan membela diri/ melawan.
Jika tidak mematuhi maka siswa akan di didik lagi oleh guru 🙏..
Tidak ada kata senior. Semua sama. Hanya guru yang bisa mendidik. Dg kta lain . Tidak ada doktrin/ pelatihan dari senior .
Kang yayan, Iko Uwais, Cecep Arif Rahman, contoh pesilat yg membanggakan Indonesia di internasional
Itu gak sebanding bila dibandingkan dengan ribuan pesilat di indo yang kerjaanya cuman tawuran
@@naylasifa1991 nah itu dia bang yg dijadikan concern bahkan oleh para pelatih silat sekalipun. saya dulu pelatih silat, dan kenapa org org yg kaya gini ini susah buat diilangin, karna adanya sistem perguruan, jadi ketika adanya 1 perguruan yg suka rusuh, maka yg di cap jelek semua silat nya, bukan cuma perguruannya, bahkan saya yg berasal dari perguruan yg fokus di prestasi atlet silatnya, tidak pernah ribut ribut, pun kena cap jelek jga, padahal perguruan yg suka ribut sebenernya perguruan itu itu aja (gausah disebut juga pasti tau lah yg mana). nah masalah selanjutnya adalah kita para perguruan yg damai ini tidak bisa berbuat apa apa, karna yg bikin masalah ini dari perguruan lain, jadi hanya perguruan itu sendirilah sebenernya yg bisa bersihin orang orang tukang rusuh itu, tapi masalahnya tokoh tokoh perguruan tsb cuma sibuk menjaga nama baik perguruannya, tetapi engga bersihin oknum oknum nya, jadi ya ga abis abis tu para preman pengrusuh berkedok silat. dan ini tentu sangat disayangkan, mengingat para praktisi seperti iko yayan dll sedang berjuang untuk mengharumkan silat di kancah internasional, belum lagi asosiasi silat yg saat ini sedang berjuang agar silat dipertandingkan di olimpiade, ehhh malah anak silatnya ribut ribut tawuran ga jelas😂, dan biasanya yg tukang tawuran gt emg prestasinya ga ada bang, kl tanding pun pasti maennya jelek😂
@@KAlM861 hmm
Itu aktor
Alhamdulillah Kalimantan timur aman damai..
Budaya yg baik kita lestarikan, yg jelek jangan d bawa ksini
Perguruan sekarang itu sama dengan sekolah,yaitu BISNIS
Waktu smp sering liat temen2 memperagakan silat waktu event sekolah. Saya melihatnya keren sekali gerakan2nya
Tapi setelah itu saya nonton porjar silat, sama sekali gak ada yang saya liat pake teknik silat, mereka cuman megang2 kaki musuhnya terus mencoba membanting musuhnya
Dari sana saya beranggapan kalo silat ini hanya sekedar seni budaya, tidak bisa diperagakan di real life. Seni yang kalo diaplikasikan di film2 pasti jadi keren
Inilah jika kuantitas lebih diutamakan daripada kualitas. Sebetulnya yang diajarkan itu baik Jika semakin didalami. Hanya saja semakin kesini semakin kesini semakin bergeser makna dan esensi dari silat mode organisasi ini. Lebih cenderung ke praktek mirip MLM Seperti yang pak guru katakan. Dan memang benar, ini sangat menguntungkan jika di manfaatkan untuk kepentingan politik demi mendapatkan jabatan tertentu untuk para suhu politisi yang bercokol di Konoha ini.
Hidup Shinobi 😅
pertanyaan yang simpel adalah apakah mereka bermanfaat untuk negara dan masyarakat umum?
Banyak kok, organisasi silat banyak menyumbangkan medali medali dalam event kejuaran internasional dan tentunya mengharumkan nama negara, lah kalau anda sendiri apa manfaatnya untuk negara dan masyarakat umum?😅
@@muhamadhaqqulyaqin4117lebih banyak jelek nya dari pada manfaat nya
Hebat.... cuman anda yg berani mengangkt masalah dunia persilatan.
Terus mencerdasakan bangsa guru gembul..!!! Ini jg slah satu bentuk gagalnya pemerintah menjaga keamanan dalam negri!!
Cendekiawan muslim buya syakur yasin telah berpulang, pemikiran pemikirannya mirip2 sprti guru gembul,
Kami mohon keikhlasan doanya untuk beliau😢
Al Fatihah utk beliau
Saya merasa kehilangan, semoga beliau diterima disisi Tuhan ❤
foto profilmu bagus
@@Gussenjoy15❤ Semoga Buya Syakur Kembali Ke Kemuliaan Kebahagiaan Dan Ketentraman Abadi Amiin.....,!!!!!! ❤❤❤🎉🎉🎉🎉🎉.
😅😅😅😅 Jangan terlalu berlebihan memuliakan manusia.... kecuali nabi muhammad saw yang perlu di teladani
Mungkin ketua IPSI lagi sibuk kampanye sehingga anggotanya jadi kurang dapat perhatian...
Saran saya, jika ada satu atau dua cabang Persil yang bentrok di suatu daerah....
Hendaknya cabang Persil di daerah tersebut diberikan sanksi pembekuan 3-6 bulan tidak boleh melakukan kegiatan organisasi....
Jika masih juga,beri sanksi yang sama 6-12 bulan...
Masih rusuh juga...
Bubarkan saja cabang persilnya.....
Dan semua oknum harus dikenakan sanksi pidana....
Pengeroyokan itu ada pasal pidananya...
Rusuh yes, Arogan yes, Prestasi? No!
terimakasih guru sudah bahas tema ini, dan semua bener 100% wkwwk
Saya warga psht tahun 2010. Dan saya setuju 1000000% dengan konten guru gembul 👍
Saya sendiri udah mulai jijik dengan oknum2 tersebut.
oknum tapi banyak
Psht udh rusak dri th 2000 an mending dibubarkan
.. liat lu ngaku warga psht ja gw jijik. wkwkwk gw warga indonesia btw
@@topglobal99 ya gw juga jijik liat lu ngaku warga Indonesia wkwk
Indonesia gk perlu pendekar yg jadi perusuh
Ditempat saya Kediri - Jatim juga sering sekali terjadi kerusuhan, vandalisme dan tawuran antar perguruan silat dan terjadi sudah bertahun2. Dan tidak jarang juga dengan daerah sekitarnya seperti Blitar, Tulungagung, Nganjuk bahkan Jombang.
Dan bertahun2 juga hampir tidak ada penyelesaian, paling2 cuman ditangkap (itupun kal ketangkap), habis itu ketuanya minta maaf, selesai.
Setelah nonton ini kok ternyata ada hubungannya dengan Ormas lalu Partai Politik ya masuk akal juga sih, masuk akal untuk pengerahan masa, dan masuk akal kenapa tidak ada tindakan tegas.
Dulu saya pernah nonton Game of Throne, entah season berapa lupa, ada sebuah cerita dari pihak oknum kerajaan (pemerintahan) yang membuat seuah gerakan(keagamaan) yang akhirnya menjadi ormas yang tujuan utamanya nanti adalah menggulingkan pemerintahaan yang sekarang dengan kerusuhan di masyarakat. Meskipun ini hanya cerita fiksi tapi di dunia nyata hal2 spt itu sangat mungkin terjadi dan mungkin juga sudah terjadi.
Balik lagi ke Pencak Silat, yg dari dulu tidak ada tindakan tegas, ya mungkin saja emang ada Mastermind yang membuat dan menggerakkan untuk nanti utk tujuan tertentu.
Akhirnya, makasih pak guru udah membuatkan video tentang hal ini, udah lama saya DM pak guru buat bahas tentang silat yg meresahkan ini pak, soalnya temen saya sejak masuk ke perguruan silat yg dulunya orangnya logis & mau introspeksi diri ketika dikritik, sekarang malah suka klenik-klenikan & anti kritik apalagi kalo aku kritik perguruan silatnya. Semoga ni video viral & dinotis sama IPSI atau petinggi perguruan silat, sehingga bisa merombak lagi pencak silat kita jadi lebih baik lagi
Bener juga sih, orang Indonesia jago bnget kalo ngeles apalagi yg abis minjem uang dan udh 2 tahun gk di balikin mau nagih gk enak, tapi gk di bayar" 😂😂😂