Tauladan Ulama Pendahulu Kita Ubaidillah bin Al-Hasan Al-'Anbari (w. 168 H) seorang ulama & Qadhi wilayah Basrah, beliau pernah salah dalam satu masalah fiqih, tiba-tiba ia di koreksi oleh salah satu muridnya, lalu sang guru sejenak menundukkan kepala dan berkata;*إِذًا أَرْجِع وَأنا صَاغِرٌ، لَأنْ أكُوْنَ ذَنَبَا في الحق، أحب إلي من أن أكُوْنَ رَأسًا في الباطلِ*"Kalau begitu aku kembali pada kebenaran dan aku seorang yang bersalah. Aku menjadi pengikut dijalan kebenaran lebih aku cintai daripada menjadi sosok panutan diatas kebatilan".📚 (Tarikh Baghdad, 7/12, Khatib Al-Bahgdadi) 👌🏻Sikap objektif itu mahal, perhiasan para pahlawan
Semakin hari semakin terlihat kemana arah dan tujuannya adi hidayat , bahkan banyak statementnya yg sudah keluar dari kaidah² muhammadiyyah dan merujuk ke kaum sebelahnya . Sy sangat bersyukur bisa kenal dengan kajian sunnah sebelum termakan syubhatnya adi .
Tauladan Ulama Pendahulu Kita Ubaidillah bin Al-Hasan Al-'Anbari (w. 168 H) seorang ulama & Qadhi wilayah Basrah, beliau pernah salah dalam satu masalah fiqih, tiba-tiba ia di koreksi oleh salah satu muridnya, lalu sang guru sejenak menundukkan kepala dan berkata;*إِذًا أَرْجِع وَأنا صَاغِرٌ، لَأنْ أكُوْنَ ذَنَبَا في الحق، أحب إلي من أن أكُوْنَ رَأسًا في الباطلِ*"Kalau begitu aku kembali pada kebenaran dan aku seorang yang bersalah. Aku menjadi pengikut dijalan kebenaran lebih aku cintai daripada menjadi sosok panutan diatas kebatilan".📚 (Tarikh Baghdad, 7/12, Khatib Al-Bahgdadi) 👌🏻Sikap objektif itu mahal, perhiasan para pahlawan
Sombongnya kita, seolah hidayah tuh ga akan terlepas dr kita... Seharusnya, ttg hidayah, berdoalah utk diri sndiri spy Allooh tetp mem brikan hidayah Nya kpd kita. dan tetap jg doakan hidayah bagi org lain.. Klo kalimat, "semoga di beri hidayah" seolah kedepannya kita sdh pasti mati dalam iman Islam...seolah hidayah tdk akan Allooh cabut dr dada kita... Jadi, tetap Mintalah kpd Allooh spy kita selalu di beri hidayah dan doakan hidayah bagi saudara kita lainnya... Adapun ttg UAH.... Bisa jd salah dalam satu hal..atau dalam beberapa hal.. itulah manusia... yg pasti khilaf...sbb manusia mmng tempatnya khilaf/salah. Apakah ust2 yg skg sdg menegur UAH sdh di pastikan tdk akan pernah salah kedepannya....???????? Di jamin lurus ...??? Di jamin Suci tanpa akan pernah salah...???? Kpd yg sdg trjatuh dalam kesalahan...jgn di cemooh, jgn oernah di hinakan.. Doakan yg trbaik... Kpd yg sdg menegur, jgn di kultuskan... Sbb nanti ktika siapapun sdh di kultuskan saat suatu waktu salah, kita jg pasti ga terima sosok yg sdh terlanjur di kultuskan ada yg menegur ketika terjatuh pd salah...
Inilah KESALAHAN yg katanya "SALAFI" dalam berbangsa & bernegara di NKRI ini, yaitu mem-per-TENTANG-kan antara ISLAM & DASAR HUKUM negara (DEMOKRASI-PEMILU)... Apa yg Ustadz sampaikan disini dalm MENGKRITIK demokrasi_pemilu didepan umum adalah MENYISHI MANHAJ SALAF...
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. ( QS. An nisaa 59 ) KESIMPULAN AYAT DI ATAS: * KETAATAN ( MUTLAK ) HANYA KEPADA ALLAH DAN RASULULLAH, KARNA ITU... KATA TAAT PD AYAT DI ATAS TIDAK TERDAPAT PADA PEMIMPIN, KARNA KEPATUHAN KPD PEMIMPIN BERSIFAT RELATIF. DAN KITA DI LARANG PATUH KPD PEMIMPIN YG NYATA2 TIDAK TAAT KPD ALLAH DAN RASULULLAH. TIAP KEBIJAKAN NYA BERTOLAK BELAKANG DENGAN FIRMAN ALLAH DAN PETUNJUK RASULULLAH. * KITA HANYA WAJIB PATUH KPD PEMIMPIN YG MENGEMBALIKAN SEGALA HAL KPD HUKUM YG ALLAH TETAPKAN ( DLM AL QUR'AN ) DAN PETUNJUK RASULULLAH ( AS SUNNAH ). JIKA PEMIMPIN TERSEBUT MENGEMBALIKAN SEGALA PERKARA KPD HUKUM BUATAN ( JAHILIYAH ) YG BERTOLAK BELAKANG DGN HUKUM ALLAH, SPT MENGGANTI HUKUM PEMBUNUHAN DGN HUKUM PENJARA, HUKUM POTONG TANGAN DGN PENJARA ATAU DENDA, TIDAK MENGHUKUM MATI PARA MURTAD ATAU MALAH MEMBERIKAN KEBEBASAN UNTUK MURTAD DAN MENGGANTI HUKUM ALLAH LAIN NYA YG TERTULIS DLM AL QUR'AN. MAKA KITA TIDAK BOLEH PATUH KPD PEMIMPIN TSB, APALAGI MENYAMAKAN / MENYEBUT PEMIMPIN TSB SBG ULIL AMRI MINKUM. RASULULLAH BERSABDA: “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu dalam kebaikan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari shahabat 'Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu). KEPATUHAN KEPADA PEMIMPIN YG TIDAK TAAT KPD ALLAH DAN TIDAK TAAT RASUL, MALAH AKAN MENJADIKAN KITA TERPEROSOK KE DALAM NERAKA. ALLAH BERFIRMAN: Pada hari (ketika) wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, "Duhai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul." Dan mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar." ( QS. AL AHZAB 66-68 )
Yang syar'i lewat musyawarah & penunjukan. Tapi tidak tepat samakan penunjukan dengan "putra mahkota", karena sayyidina Abu Bakar ra bukan cuma menunjuk sayyidina Umar RA tanpa konsultasi dengan para sahabat
Ngaji yang benar, biar tidak menghujat kiri kanan. Memng Nabi kita pernah ajarkan mencela kaya bgini? Kalau tdak suka sama seseorang tinggalkan, dan jngan bkin konten memperkeruh. Memamg lu tdk malu sama agama lain, lhat Muslim yg saling menghujat dan mencela. Bkin konten yg baik2 sj.
Akan lebih baik dan lebih sunnah jika tidak menyebutkan nama ustadz yg -mungkin- keliru dan juga tidak menampilkan fotonya, bagaimanapun ustadz yg mungkin keliru itu adalah orang yg berilmu dan kita harus memuliakan orang yg berilmu, jika admin kedepannya berencana lg untuk mengkontra pendapat ustadz tsb sebaiknya tidak menampilkan foto dan nama demi menjaga komen yg negatif atau komen di nonaktifkan,, ustadz tsb punya dua hak yg wajib kita tunaikan ; 1. Dia muslim yg harus dijaga kehormatan nya ; 2. Dia berilmu ... Jika kita mengaku Ahlussunnah tentunya memperbaiki juga dengan cara yg sunnah,, " ..jika ingin menyapu lantai yang kotor gunakan sapu yg bersih.." بارك الله فيكم
Ajaran agama yang berpedoman pada Al-Quran dan Hadist bukan untuk di cerna dengan akalmu mas Adi, jika itu Qolallah wa Qola Rosulullah maka Sami'na wa A'thona.
Tak ada yang aneh dari omongan si Adi 😌 karena memang segitu saja kemampuan otaknya untuk mencerna masalah, kalau memang ada yang aneh aku yakin itu adalah kacamatanya 😏 kacamata yang mencurigakan...
@@rasyidaku1877 memilih pemimpin itu ada dua cara bang, yg syar'i dan tidak syar'i. Yg tidak syar'i pun kita wajib patuhi, tapi kita sebagai rakyat berlepas diri dengan tata cara nya, kita bukan mendukung, tapi memang kita g punya kemampuan utk melawan nya. Makanya kita cukup disuruh bersabar, dan menghindari terjadi pertumpahan darah.
Justru pemilu itu yg Syar'i, karena pemimpin dipilih oleh rakyat. Dulu 4 Kholifah juga begitu, cuma melalui perwakilan dari masing qobilah & sahabat senior yg bermusyawarah, persis seperti masa orde lama & orde baru melalui MPR. Justru kalo ditunjuk langsung, apalagi yg ditunjuk adalah adik atau anak dari pemimpin sebelumnya, seperti sistem monarki di Saudi, itu jelas tidak Syar'i.
la situ buta apa, lihat tuh negara SAUDI ada korupsi engga trus hukumnya adil di negara konoha apa d negara Saudi trus kita negara terbesar umat ISLAM nya knapa kiblat hukum nya di denhag belanda padahal jelas 2 belanda adalah penjajah indonesia
DLM DEMOKRASI ITU ADA ISTILAH "VOX POPULI, VOX DEI " ARTINYA "SUARA RAKYAT, SUARA TUHAN". MASA SUARA RAKYAT DI SAMA IN DGN SUARA TUHAN. JELAS SYIRIK ITU 😂😂😂 ITU MAKA NYA DLM DEMOKRASI ADA YG NAMA NYA LEGISLATIF ( YG MEMBUAT UNDANG2 ATAU HUKUM ), PADAHAL JIKA KAMU BERIMAN... HUKUM ITU HAK ALLAH. ALLAH MENETAPKAN HUKUM KARNA ALLAH BERSIFAT AL HAKAM. TAPI LEGISLATIF DI SISTEM DEMOKRASI, MALAH DIA YG PUNYA KUASA MEMBUAT HUKUM, SEHINGGA DIA BISA SAJA MENGHARAMKAN YG HALAL DAN MENGHALALKAN YG TELAH ALLAH HARAM KAN, MERUBAH HUKUM ALLAH SPT TERTULIS DLM AL QUR'AN. SPT HUKUM PEMBUNUH BISA SAJA DI GANTI DGN HUKUM PENJARA, PENCURI YG SEHARUSNYA DI POTONG TANGAN MALAH CUMAN DI PENJARA, ORANG MURTAD YG HARUS NYA DI HUKUM MATI..MALAH DI BEBASIN UNTUK MURTAD, ORANG BERZINA MALAH SEKEDAR DI PENJARA ATAU JIKA SUKA-SAMA SUKA...MALAH TIDAK DI HUKUM DAN HUKUM ALLAH LAIN PUN DI ROBAH. DAN DLM DEMOKASI ADA BADAN YUDIKATIF YG BERTUGAS MENGAWAS UNDANG2/ HUKUM. DAN PIHAK YG MENJALANKAN NYA DI SEBUT EKSEKUTIF, YAITU PRESIDEN DAN PARA MENTRI. DAN KE 3 BADAN TSB MEMPUNYAI FUNGSI YG BERBEDA TAPI PUNYA SATU TUJUAN. DAN PERTANYAAN NYA, APAKAH KITA SBG MANUSIA, DI BERI KEBEBASAN UNTUK MERUBAH HUKUM YG DI TETAPKAN ALLAH DLM AL QUR'AN ?
@@RumikAZ coba kasih gue faham dong ...!? Mana buktinya Nabi & Khalifah penerusnya gunakan sistem republik & kerajaan. Atau sebaiknya Luh..belajar lagi soal sistem negara dalam Islam. Kalau da faham baru deh Luh tanggapin komen gue.
@@Idunk16cara memilih pemimpin secara syar'i ada 2. 1.secara musyawarah(pemilihan abu baqar dan umar tadiallahuanhuma) 2.ditunjuk olh pemimpin sebelumnya(pemilihan usman dan ali radiallahunahuma) Memilih pemimpin dgn ditunjuk olh pemimpin sebelumnya yg dipraktikkan olh saudi dgn menunjuk putra mahkota sbg penggati olh pemimpin sebelumnya. Wallahuaklam.
Penjelasan ini hanya menuruti hawa nafsu utk membenarkan sistem monarki absolut yg ultra otoriter ala bani Saud & Wahabi. Sistem pemilihan pemimpin yg diwariskan dengan menunjuk putra mahkota tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW, kalo seandai itu sistem yg syar'i, harusnya Rasulullah SAW menunjuk menantunya Ali bin Abi Thalib RA sbg pemimpin lalu diteruskan kepada anak2nya yakni hasan/husain RA. Sistem pemilihan pemimpin yg syar'iyyah hanyalah dengan musyawarah, sementara sistem musyawarah langsung seperti itu hanya memungkinkan untuk negara-agama (negara Islam), sementara karena Indonesia bukan negara-agama, maka sistem yg paling mendekati memang adalah sistem demokrasi dengan pemilu langsung seperti saat ini. Kalopun Wahabi ngeyel tidak mau ikut pemilu, harusnya para sutad Wahabi tidak mendakwahkan golput kepada para jamaahnya, karena beresiko akan menghasilkan pemimpin yg buruk. Kesalahan besar sebagian sutad Wahabi karena mendakwahkan status kufur kepada sistem demokrasi, padahal demokrasi jauh lebih dekat kepada musyawarah ketimbang monarki absolut ala Saudi
kenyataannya? saudi (yg monarki) lbh "makmur" ketimbang indonesia (yg demoncrazy) selalu "terjajah" oleh bangsa lain & bangsatnya sendiri 😂🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂🤣🤣🤣
Lah kan nabi sudah bilang bahwa sahabat Muawiyah adalah pertama pemimpin yang sistem kerajaan kalau gak salah, dan pemimpin jaman dulu dari nabi sampai Umar bin Abdul Aziz jadi pemimpin sampai akhir hayat lah , lah Indonesia dan yang sepemahanan tiap lima tahun ganti, sepengetahuan ku sistem kerajaan itu ya kalau rajanya meninggal baru ganti raja.
Ust Adi nih suka ngebenturin Wahabi (mnrtnya dia ) dgn NU atau dgn Pemerintah , blm lama mslh musik dia mengatakan knp ga diharamkan aja lagu indonesia raya atau mars kopassus , klo dia mang ust yg adil atau lurus berhujjah aja dgn ilmiah jgn ngebenturin dgn yg lain yg berbeda pendapat dgn dirinya ....
itu orang kebingunang tuh padahal kalo masalah atas bawah kiri kanan pojok keren sekali tapi syubhatnya juga bahaya dia pun terang2an berpolitik
Semakin hari semakin jelas arah pemahamanya
Semoga dikasih hidayah
Tauladan Ulama Pendahulu Kita
Ubaidillah bin Al-Hasan Al-'Anbari (w. 168 H) seorang ulama & Qadhi wilayah Basrah, beliau pernah salah dalam satu masalah fiqih, tiba-tiba ia di koreksi oleh salah satu muridnya, lalu sang guru sejenak menundukkan kepala dan berkata;*إِذًا أَرْجِع وَأنا صَاغِرٌ، لَأنْ أكُوْنَ ذَنَبَا في الحق، أحب إلي من أن أكُوْنَ رَأسًا في الباطلِ*"Kalau begitu aku kembali pada kebenaran dan aku seorang yang bersalah. Aku menjadi pengikut dijalan kebenaran lebih aku cintai daripada menjadi sosok panutan diatas kebatilan".📚 (Tarikh Baghdad, 7/12, Khatib Al-Bahgdadi)
👌🏻Sikap objektif itu mahal, perhiasan para pahlawan
Ya Allah ..UA....makin nampak jls keanehan nya
Semakin hari semakin terlihat kemana arah dan tujuannya adi hidayat , bahkan banyak statementnya yg sudah keluar dari kaidah² muhammadiyyah dan merujuk ke kaum sebelahnya .
Sy sangat bersyukur bisa kenal dengan kajian sunnah sebelum termakan syubhatnya adi .
Alhamdulillah. Semoga allah memberi istiqomah
SEMOGA USTADZ BALADRAF DILINDUNGI ALLAH
Aamiin
Dulu UAH masih mending, masih ada pendapat yg sesuai manhaj, sekarang sudah jauuh
Tauladan Ulama Pendahulu Kita
Ubaidillah bin Al-Hasan Al-'Anbari (w. 168 H) seorang ulama & Qadhi wilayah Basrah, beliau pernah salah dalam satu masalah fiqih, tiba-tiba ia di koreksi oleh salah satu muridnya, lalu sang guru sejenak menundukkan kepala dan berkata;*إِذًا أَرْجِع وَأنا صَاغِرٌ، لَأنْ أكُوْنَ ذَنَبَا في الحق، أحب إلي من أن أكُوْنَ رَأسًا في الباطلِ*"Kalau begitu aku kembali pada kebenaran dan aku seorang yang bersalah. Aku menjadi pengikut dijalan kebenaran lebih aku cintai daripada menjadi sosok panutan diatas kebatilan".📚 (Tarikh Baghdad, 7/12, Khatib Al-Bahgdadi)
👌🏻Sikap objektif itu mahal, perhiasan para pahlawan
dulu sempet kagum sama ust adi, tapi makin kesini makin kesana
Semoga dikasih hidayah
Sama
Sombongnya kita, seolah hidayah tuh ga akan terlepas dr kita... Seharusnya, ttg hidayah, berdoalah utk diri sndiri spy Allooh tetp mem brikan hidayah Nya kpd kita. dan tetap jg doakan hidayah bagi org lain..
Klo kalimat, "semoga di beri hidayah" seolah kedepannya kita sdh pasti mati dalam iman Islam...seolah hidayah tdk akan Allooh cabut dr dada kita...
Jadi, tetap Mintalah kpd Allooh spy kita selalu di beri hidayah dan doakan hidayah bagi saudara kita lainnya...
Adapun ttg UAH.... Bisa jd salah dalam satu hal..atau dalam beberapa hal.. itulah manusia... yg pasti khilaf...sbb manusia mmng tempatnya khilaf/salah.
Apakah ust2 yg skg sdg menegur UAH sdh di pastikan tdk akan pernah salah kedepannya....???????? Di jamin lurus ...???
Di jamin Suci tanpa akan pernah salah...????
Kpd yg sdg trjatuh dalam kesalahan...jgn di cemooh, jgn oernah di hinakan.. Doakan yg trbaik...
Kpd yg sdg menegur, jgn di kultuskan... Sbb nanti ktika siapapun sdh di kultuskan saat suatu waktu salah, kita jg pasti ga terima sosok yg sdh terlanjur di kultuskan ada yg menegur ketika terjatuh pd salah...
Inilah KESALAHAN yg katanya "SALAFI" dalam berbangsa & bernegara di NKRI ini, yaitu mem-per-TENTANG-kan antara ISLAM & DASAR HUKUM negara (DEMOKRASI-PEMILU)...
Apa yg Ustadz sampaikan disini dalm MENGKRITIK demokrasi_pemilu didepan umum adalah MENYISHI MANHAJ SALAF...
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. ( QS. An nisaa 59 )
KESIMPULAN AYAT DI ATAS:
* KETAATAN ( MUTLAK ) HANYA KEPADA ALLAH DAN RASULULLAH, KARNA ITU... KATA TAAT PD AYAT DI ATAS TIDAK TERDAPAT PADA PEMIMPIN, KARNA KEPATUHAN KPD PEMIMPIN BERSIFAT RELATIF. DAN KITA DI LARANG PATUH KPD PEMIMPIN YG NYATA2 TIDAK TAAT KPD ALLAH DAN RASULULLAH. TIAP KEBIJAKAN NYA BERTOLAK BELAKANG DENGAN FIRMAN ALLAH DAN PETUNJUK RASULULLAH.
* KITA HANYA WAJIB PATUH KPD PEMIMPIN YG MENGEMBALIKAN SEGALA HAL KPD HUKUM YG ALLAH TETAPKAN ( DLM AL QUR'AN ) DAN PETUNJUK RASULULLAH ( AS SUNNAH ). JIKA PEMIMPIN TERSEBUT MENGEMBALIKAN SEGALA PERKARA KPD HUKUM BUATAN ( JAHILIYAH ) YG BERTOLAK BELAKANG DGN HUKUM ALLAH, SPT MENGGANTI HUKUM PEMBUNUHAN DGN HUKUM PENJARA, HUKUM POTONG TANGAN DGN PENJARA ATAU DENDA, TIDAK MENGHUKUM MATI PARA MURTAD ATAU MALAH MEMBERIKAN KEBEBASAN UNTUK MURTAD DAN MENGGANTI HUKUM ALLAH LAIN NYA YG TERTULIS DLM AL QUR'AN. MAKA KITA TIDAK BOLEH PATUH KPD PEMIMPIN TSB, APALAGI MENYAMAKAN / MENYEBUT PEMIMPIN TSB SBG ULIL AMRI MINKUM.
RASULULLAH BERSABDA:
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu dalam kebaikan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari shahabat 'Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu).
KEPATUHAN KEPADA PEMIMPIN YG TIDAK TAAT KPD ALLAH DAN TIDAK TAAT RASUL, MALAH AKAN MENJADIKAN KITA TERPEROSOK KE DALAM NERAKA. ALLAH BERFIRMAN:
Pada hari (ketika) wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, "Duhai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul."
Dan mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar." ( QS. AL AHZAB 66-68 )
Yang syar'i lewat musyawarah & penunjukan. Tapi tidak tepat samakan penunjukan dengan "putra mahkota", karena sayyidina Abu Bakar ra bukan cuma menunjuk sayyidina Umar RA tanpa konsultasi dengan para sahabat
Ngaji yang benar, biar tidak menghujat kiri kanan.
Memng Nabi kita pernah ajarkan mencela kaya bgini?
Kalau tdak suka sama seseorang tinggalkan, dan jngan bkin konten memperkeruh. Memamg lu tdk malu sama agama lain, lhat Muslim yg saling menghujat dan mencela.
Bkin konten yg baik2 sj.
Gagal faham UAH
Di..belajar lah,agama,secara kaffah,kalau kita gak belajar maka kita akan menduga" dgn agama ini,
Akan lebih baik dan lebih sunnah jika tidak menyebutkan nama ustadz yg -mungkin- keliru dan juga tidak menampilkan fotonya, bagaimanapun ustadz yg mungkin keliru itu adalah orang yg berilmu dan kita harus memuliakan orang yg berilmu, jika admin kedepannya berencana lg untuk mengkontra pendapat ustadz tsb sebaiknya tidak menampilkan foto dan nama demi menjaga komen yg negatif atau komen di nonaktifkan,,
ustadz tsb punya dua hak yg wajib kita tunaikan ; 1. Dia muslim yg harus dijaga kehormatan nya ; 2. Dia berilmu
... Jika kita mengaku Ahlussunnah tentunya memperbaiki juga dengan cara yg sunnah,, " ..jika ingin menyapu lantai yang kotor gunakan sapu yg bersih.."
بارك الله فيكم
Maafnya uah. Ustazdkok mangkin banyak suhbatnya
Dia tamatan mana sih,, apa di mesir,,
Jgn' yg ahli bid'ah nt nih , Afwan klo komen yg ilmiah dikitlah , jgn suka ngarang klo ibadah ...jgn pake perasaan jg ya ...Afwan...
Uah banyak bikin bingung
Semoga dikasih hidayah
UAH mana paham 😅
Ajaran agama yang berpedoman pada Al-Quran dan Hadist bukan untuk di cerna dengan akalmu mas Adi, jika itu Qolallah wa Qola Rosulullah maka Sami'na wa A'thona.
Udah jelas ko pak jawas bikng pemilu syirik akbar .
Tak ada yang aneh dari omongan si Adi 😌 karena memang segitu saja kemampuan otaknya untuk mencerna masalah, kalau memang ada yang aneh aku yakin itu adalah kacamatanya 😏 kacamata yang mencurigakan...
Semoga beliau dikasih hidayah
Kecerdasan tak berguna kalau ga sesuai sunnah
Makanya Ustadz Adi Hidayat suruh belajar lagi biar pandai
Subhanallah.....
Kata kata nya....
Kudeta nggak boleh, tapi kalo pemimpin militer yang kuat muncul wajib didukung?? 😇😇😁😁. Gagal paham saya.
Belajar dulu yuk
Hehe. Hati hati ini perintah rasul loh
Tujuannya buat maslahat orang banyak, agar darah tidak tumpah dimana mana, karena 1 nyawa lebih berharga dari dunia dan isinya
@@udabro4880 berarti kesimpulannya kudeta atau revolusi itu boleh asal menang begitu kah?
@@rasyidaku1877 memilih pemimpin itu ada dua cara bang, yg syar'i dan tidak syar'i. Yg tidak syar'i pun kita wajib patuhi, tapi kita sebagai rakyat berlepas diri dengan tata cara nya, kita bukan mendukung, tapi memang kita g punya kemampuan utk melawan nya. Makanya kita cukup disuruh bersabar, dan menghindari terjadi pertumpahan darah.
Iki canel apa canel membagongkan....
Justru pemilu itu yg Syar'i, karena pemimpin dipilih oleh rakyat. Dulu 4 Kholifah juga begitu, cuma melalui perwakilan dari masing qobilah & sahabat senior yg bermusyawarah, persis seperti masa orde lama & orde baru melalui MPR. Justru kalo ditunjuk langsung, apalagi yg ditunjuk adalah adik atau anak dari pemimpin sebelumnya, seperti sistem monarki di Saudi, itu jelas tidak Syar'i.
Syar'i kardus digembok ya😂
Ga paham ga usah komen
la situ buta apa, lihat tuh negara SAUDI ada korupsi engga trus hukumnya adil di negara konoha apa d negara Saudi trus kita negara terbesar umat ISLAM nya knapa kiblat hukum nya di denhag belanda padahal jelas 2 belanda adalah penjajah indonesia
DLM DEMOKRASI ITU ADA ISTILAH "VOX POPULI, VOX DEI " ARTINYA "SUARA RAKYAT, SUARA TUHAN". MASA SUARA RAKYAT DI SAMA IN DGN SUARA TUHAN. JELAS SYIRIK ITU 😂😂😂
ITU MAKA NYA DLM DEMOKRASI ADA YG NAMA NYA LEGISLATIF ( YG MEMBUAT UNDANG2 ATAU HUKUM ), PADAHAL JIKA KAMU BERIMAN... HUKUM ITU HAK ALLAH. ALLAH MENETAPKAN HUKUM KARNA ALLAH BERSIFAT AL HAKAM. TAPI LEGISLATIF DI SISTEM DEMOKRASI, MALAH DIA YG PUNYA KUASA MEMBUAT HUKUM, SEHINGGA DIA BISA SAJA MENGHARAMKAN YG HALAL DAN MENGHALALKAN YG TELAH ALLAH HARAM KAN, MERUBAH HUKUM ALLAH SPT TERTULIS DLM AL QUR'AN. SPT HUKUM PEMBUNUH BISA SAJA DI GANTI DGN HUKUM PENJARA, PENCURI YG SEHARUSNYA DI POTONG TANGAN MALAH CUMAN DI PENJARA, ORANG MURTAD YG HARUS NYA DI HUKUM MATI..MALAH DI BEBASIN UNTUK MURTAD, ORANG BERZINA MALAH SEKEDAR DI PENJARA ATAU JIKA SUKA-SAMA SUKA...MALAH TIDAK DI HUKUM DAN HUKUM ALLAH LAIN PUN DI ROBAH.
DAN DLM DEMOKASI ADA BADAN YUDIKATIF YG BERTUGAS MENGAWAS UNDANG2/ HUKUM. DAN PIHAK YG MENJALANKAN NYA DI SEBUT EKSEKUTIF, YAITU PRESIDEN DAN PARA MENTRI.
DAN KE 3 BADAN TSB MEMPUNYAI FUNGSI YG BERBEDA TAPI PUNYA SATU TUJUAN.
DAN PERTANYAAN NYA, APAKAH KITA SBG MANUSIA, DI BERI KEBEBASAN UNTUK MERUBAH HUKUM YG DI TETAPKAN ALLAH DLM AL QUR'AN ?
Putra mahkota itu bukan sunnah rasulullah & bukan sunnah khulafa arrasyidin
Pahami agama baru komen
@@RumikAZ coba kasih gue faham dong ...!?
Mana buktinya Nabi & Khalifah penerusnya gunakan sistem republik & kerajaan.
Atau sebaiknya Luh..belajar lagi soal sistem negara dalam Islam.
Kalau da faham baru deh Luh tanggapin komen gue.
@@Idunk16cara memilih pemimpin secara syar'i ada 2.
1.secara musyawarah(pemilihan abu baqar dan umar tadiallahuanhuma)
2.ditunjuk olh pemimpin sebelumnya(pemilihan usman dan ali radiallahunahuma)
Memilih pemimpin dgn ditunjuk olh pemimpin sebelumnya yg dipraktikkan olh saudi dgn menunjuk putra mahkota sbg penggati olh pemimpin sebelumnya.
Wallahuaklam.
orang itu harus sekolah lagi jadi s4...........
Sama aja. Kalau masih banyak syubhat mau s10 sekalipin ga bakal selamat
Semoga dikasih hidayah
Penjelasan ini hanya menuruti hawa nafsu utk membenarkan sistem monarki absolut yg ultra otoriter ala bani Saud & Wahabi. Sistem pemilihan pemimpin yg diwariskan dengan menunjuk putra mahkota tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW, kalo seandai itu sistem yg syar'i, harusnya Rasulullah SAW menunjuk menantunya Ali bin Abi Thalib RA sbg pemimpin lalu diteruskan kepada anak2nya yakni hasan/husain RA. Sistem pemilihan pemimpin yg syar'iyyah hanyalah dengan musyawarah, sementara sistem musyawarah langsung seperti itu hanya memungkinkan untuk negara-agama (negara Islam), sementara karena Indonesia bukan negara-agama, maka sistem yg paling mendekati memang adalah sistem demokrasi dengan pemilu langsung seperti saat ini. Kalopun Wahabi ngeyel tidak mau ikut pemilu, harusnya para sutad Wahabi tidak mendakwahkan golput kepada para jamaahnya, karena beresiko akan menghasilkan pemimpin yg buruk. Kesalahan besar sebagian sutad Wahabi karena mendakwahkan status kufur kepada sistem demokrasi, padahal demokrasi jauh lebih dekat kepada musyawarah ketimbang monarki absolut ala Saudi
kenyataannya? saudi (yg monarki) lbh "makmur" ketimbang indonesia (yg demoncrazy) selalu "terjajah" oleh bangsa lain & bangsatnya sendiri 😂🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂🤣🤣🤣
Lah kan nabi sudah bilang bahwa sahabat Muawiyah adalah pertama pemimpin yang sistem kerajaan kalau gak salah, dan pemimpin jaman dulu dari nabi sampai Umar bin Abdul Aziz jadi pemimpin sampai akhir hayat lah , lah Indonesia dan yang sepemahanan tiap lima tahun ganti, sepengetahuan ku sistem kerajaan itu ya kalau rajanya meninggal baru ganti raja.
Selama ini km uda nyaman dg keadaan skrg nd?...kmi dr org kalangan bawah gak pernh merasakan yg namanya kesejahteraan
Pemilu sarat dg amplop itu nyata
Ust Adi nih suka ngebenturin Wahabi (mnrtnya dia ) dgn NU atau dgn Pemerintah , blm lama mslh musik dia mengatakan knp ga diharamkan aja lagu indonesia raya atau mars kopassus , klo dia mang ust yg adil atau lurus berhujjah aja dgn ilmiah jgn ngebenturin dgn yg lain yg berbeda pendapat dgn dirinya ....
ngomong gk Syar'i tapi ngomong harus taati. kayak orang Munafik
Betul mrk itu membingungkan.
Buat konten yg menyatukan islam, bukan kontra seperti ini, para musuh islam tertawa melihat video ini
Hanya untuk dapat viewers,
Judulnya Aneh..
Yg bikin konten kurang Ngopi..
Ustadznya maennya kurang jauh
Jazaakallahu khoiran
Kalau belanda datang lagi ke indonesia..menjajah dan mengambil alih indonesia jadi kita wajib taat juga..😂😂😂😂
Dengarkan sampai beres baru ambil kesimpulan, penjelasanya sangat jelas