Film Dokumenter "KUALA BATU PELABUHAN FEEDER POINTS LADA INTERNASIONAL"
HTML-код
- Опубликовано: 9 фев 2025
- Aceh memiliki hamparan geografis yang strategi karena memiliki Bandar pelabuhan yang sering dikunjungi para pedagang dari bangsa lain sebelum masuknya islam sampai kedatangan kolonial. Aceh melakukan relasi dengan bangsa lain karena mempunyai beberapa komoditas yang diminati oleh para pedagang dari luar wilayah Aceh, Komoditas masyarakat Aceh pada masa pra islam dan masa kerajaan Islam (prakolonial ) adalah hasil dari perkebunan. Salah satu komoditas utamanya adalah Lada.
Kuala Batu (beberapa sumber Barat menulis dengan ejaan Quallah Battoo) adalah sebuah kerajaan kecil di wilayah Aceh pada masa lalu. Pada awalnya negeri Kuala Batu merupakan bagian dari kekuasaan Susoh. Teluk Susoh (sekarang menjadi nama Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya) pada abad ke-18 dan awal abad ke-19, merupakan salah satu pusat perdagangan di pantai Barat Aceh dengan pusat pelabuhan di Kedai Susoh. Negeri Kuala Batu berkuasa sekitar tahun 1785- 1832 Masehi. Kini lokasinya masuk dalam wilayah Kecamatan Kuala Batee yang berbatasan dengan Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya. Kuala Batu terletak di ujung pulau Sumatera, dan pada 1830-an adalah pemerintahan kecil yang independen di Aceh.
"KUALA BATU PELABUHAN FEEDER POINTS LADA INTERNASIONAL"
Produser | SIFRAL JAMIL
Sutradara | ZULFIKAR
Penulis Skenario | IKHWANUL MUSLIM
Tim Produksi | SIFRAL JAMIL | HAFIZUL | ZUHRI NOVIANDI | MIZARDI | MELISA | TAUFIQ BAHAR | NURUL HAYATUN NUFUS
Narasumber | IRVAN MULYADI, S.Pd | ABDULLAH (keuchik Lama Tuha) | ABDULLAH. IS