masyaallah Pak rian dosen saya di Unsil yang selalu memberikan inspirasi tentang pendidikan. betul pak Kurikulum memang harus berubah seiring dinamika kehidupan yang terus berkembang, maka itulah sebabnya ada hadis yang mengatakan mencari ilmu sampai ke liang lahat karena memang belajar tidak akan ada ujungnya selama kita hidup, dalam hal ini guru harus mampu untuk belajar menyesuiakan pembelajaran di jaman serba modern seperti sekarang
Saya sangat setuju ketika statement gaya belajar perlu dikesampingkan untuk asesmen awal krn tidak bisa di jadikan acuan bahwa siswa tersebut memiliki gaya belajar tertentu sayangnya banyak lulusan cgp / cpp masih yang mis konsepsi pak, mungkin berdasarkan gaya belajar dapat dijadikan salah satu alternatif untuk melakukan diferensiasi produk. Selain menyesuaikan minat mereka juga mereka pasti akan melakukan diskusi untuk menentukan produk apa yang sesuai disitulah akan terjadi kolaborasi, komunikasi, problem solving ataupun lainnya Makasih ilmunya pak saya mengikuti sejak pemahaman model pembelajaran inquiry, DL, PBL DAN PJBL
@@fatihulfikrinurulkalam542 iya betul, tetap saja fleksibilitas diutamakan, jika msh mau gaya belajar jg boleh, namun jgn lupa ada yg lbh utama yaitu kesiapan dan kebutuhan awal siswa sblm belajar. Trmksh sudah mengikuti video2 sy
Seandainya saja pemikiran kepala sekolah saya mirip seperti pemikiran Pak Ryan, tentu saya mengajar akan sangat optimis dengan penuh semangat. Awal implementasi sesuai dengan diskusi Pak Ryan. Entah kenapa sejak tahun lalu malah bergeser dituntut administrasi prota, promes inilah, itulah, anak wajib beli lkslah dsb. Rusak semua rencana saya dengan TP yang sudah kami buat gara gara LKS. Mau dibawa kemana ini? Saya bner2 bingung.
Ijin bertanya pak, apakah sebenarnya guru sd khususnya itu sudah melakukan pembelajaran diferensiasi? Saya pernah membaca di buku nasmik pembelajaran berdeferensiasi/ buku panduan asesmen yang dikeluarkan kemendikbud. Guru sd trutama sudah melakukan diferensiasi contohnya saya alami sendiri pak, pas dikelas 3 ada 2 anak yang belum mampu mengenal huruf, menghitung sertamembaca lancar trus saya melakukan drill / pembelajaran diluar jam pembelajaran khusus buat 3 anak trsebut trutama ketika pulang sekolah dan Alhamdulillah ada peningkatan dslam mengenal angka, / berhitung. Apa itu termasuk melakukan diferensiasi? Berdasarkan kemampuan peserta didik
@@fatihulfikrinurulkalam542 yg sudah dilakukan itu namanya teaching at the right level (mengajar sesuai level ksiapan siswa)... Ketika memberikan kedalaman materi yg hanya dibutuhkan siswa (saat itu siswa msh perlu bljr angka) maka itu sudah masuk diferensiasi konten dengan metode kelas remedial Keren sekali krn ada upaya keras utk mendrill siswa di luar jam pembelajaran. Itu semangat kurmer yg benar
Alhamdulillah menambah wawasan saya tentang kumer. Terima kasih atas penjelasannya
masyaallah Pak rian dosen saya di Unsil yang selalu memberikan inspirasi tentang pendidikan.
betul pak Kurikulum memang harus berubah seiring dinamika kehidupan yang terus berkembang, maka itulah sebabnya ada hadis yang mengatakan mencari ilmu sampai ke liang lahat karena memang belajar tidak akan ada ujungnya selama kita hidup, dalam hal ini guru harus mampu untuk belajar menyesuiakan pembelajaran di jaman serba modern seperti sekarang
Hai, Pak Fawaz, Bagaimana kabarnya. Semoga selalu sehat dan sukses ya.
sangat bermanfaat sekali pak pembahasannya, terutama bagi calon guru yang masih sedikit wawasannya
@@euliskarlina2736 trmksh
Seru sekali bahasannya Pak! Mengobati rasa kangen belajar saya di kelas bapak. Semoga semakin banyak konten seperti ini kedepannya Pak ✨️
@@rsyprt hai, nadira. Bgmn kbrnya... Semoga sukses slalu ya. Insya Allah ke depannya ad konten sprti ini lg, hanya msh blm dipublish
Saya sangat setuju ketika statement gaya belajar perlu dikesampingkan untuk asesmen awal krn tidak bisa di jadikan acuan bahwa siswa tersebut memiliki gaya belajar tertentu sayangnya banyak lulusan cgp / cpp masih yang mis konsepsi pak, mungkin berdasarkan gaya belajar dapat dijadikan salah satu alternatif untuk melakukan diferensiasi produk. Selain menyesuaikan minat mereka juga mereka pasti akan melakukan diskusi untuk menentukan produk apa yang sesuai disitulah akan terjadi kolaborasi, komunikasi, problem solving ataupun lainnya
Makasih ilmunya pak saya mengikuti sejak pemahaman model pembelajaran inquiry, DL, PBL DAN PJBL
@@fatihulfikrinurulkalam542 iya betul, tetap saja fleksibilitas diutamakan, jika msh mau gaya belajar jg boleh, namun jgn lupa ada yg lbh utama yaitu kesiapan dan kebutuhan awal siswa sblm belajar.
Trmksh sudah mengikuti video2 sy
pas banget lagi bingung tentang kurikulum merdeka, terimakasih kak
@@khairunnisanisa2417 sama2. Trmksh kembali
Ajiip
@@rahmansetianugraha872 terimakasih
Seandainya saja pemikiran kepala sekolah saya mirip seperti pemikiran Pak Ryan, tentu saya mengajar akan sangat optimis dengan penuh semangat. Awal implementasi sesuai dengan diskusi Pak Ryan. Entah kenapa sejak tahun lalu malah bergeser dituntut administrasi prota, promes inilah, itulah, anak wajib beli lkslah dsb. Rusak semua rencana saya dengan TP yang sudah kami buat gara gara LKS. Mau dibawa kemana ini? Saya bner2 bingung.
@@kartinikartini21 kepseknya suruh baca panduan pemb dan asesmen edisi revisi 2024. Perlihatkan smw peraturan perundang2annya. 😅
Mantap
Tengkyu 😊
@@RyanArdiansyah usul pak.. bikin video series microteaching hehe..
Ijin bertanya pak, apakah sebenarnya guru sd khususnya itu sudah melakukan pembelajaran diferensiasi? Saya pernah membaca di buku nasmik pembelajaran berdeferensiasi/ buku panduan asesmen yang dikeluarkan kemendikbud. Guru sd trutama sudah melakukan diferensiasi contohnya saya alami sendiri pak, pas dikelas 3 ada 2 anak yang belum mampu mengenal huruf, menghitung sertamembaca lancar trus saya melakukan drill / pembelajaran diluar jam pembelajaran khusus buat 3 anak trsebut trutama ketika pulang sekolah dan Alhamdulillah ada peningkatan dslam mengenal angka, / berhitung. Apa itu termasuk melakukan diferensiasi? Berdasarkan kemampuan peserta didik
@@fatihulfikrinurulkalam542 yg sudah dilakukan itu namanya teaching at the right level (mengajar sesuai level ksiapan siswa)... Ketika memberikan kedalaman materi yg hanya dibutuhkan siswa (saat itu siswa msh perlu bljr angka) maka itu sudah masuk diferensiasi konten dengan metode kelas remedial
Keren sekali krn ada upaya keras utk mendrill siswa di luar jam pembelajaran.
Itu semangat kurmer yg benar