Dilema sebuah pengetahuan, saya tidak bangga dengan apa yang telah saya pelajari, tetapi saya tidak pernah meragukan bahwa hal itu layak untuk diketahui. Seperti dilema ketika sy kepasar sy tau harga dari setiap barang, tetapi sy buta atas nilai para petani menghargai hasil ladangnya.
13:52 sedikit kritik mengenai pengkategorian stoik sebagai suatu agama yang merujuk pada panteisme, dan beserta konsekuensi jika seseorang mengatakan bahwa stoik itu selaras dengan agama dia merupakan seorang hipokrit yang munafik. di bagian ini pengkategorian stoik sebagai suatu agama bisa di sebut keliru, karena pada dasarnya sebagai sang penemu zeno tidak pernah mengkategorikan stoik sebagai konsep agama, dan secara logika zeno membuat aliran stoikisme ini sendiri buah hasil pemikiran yang dia lakukan tentang nasib malang yang menimpanya waktu itu, dan ia juga tidak pernah mengumumkan dirinya sebagai nabi atau sebagainya, tidak seperti pytagorean yang di anggap sebagai sebuah agama dengan pythagoras sebagai nabinya, dan juga mengutip salah satu kalimat dari marcus aurelius dalam bukunya meditation dia pernah mengatakan "terimalah apa pun yang terjadi padamu, sekalipun tampaknya sulit, karena semua pada akhirnya membawa kita pada kesehatan alam semesta dan pada kesejahteraan dan kemakmuran dan kesuksesan zeus, sang penguasa alam semesta", dari sini dapat di lihat bahwa marcus aurelius pada dasarnya tidak pernah menganggap alam semesta sebagai tuhan, tidak seperti konsep panteisme yang di sebut barusan, dan dia lebih menganggap bahwa alam semsesta itu sendiri merupakan konsep yang di mana tuhan sendiri masih sebagai pemegang kekuasaan mutlak, dan alam semesta sendiri lebih seperti takdir yang telah di tetapkan oleh tuhan itu sendiri dan bukanlah tuhan yang sesungguhnya. dengan begitu dapat di simpulkan bahwa pengkategorian stoik sbagai suatu agama dapat di batalkan, dan dari premis di atas dapat di tarik silogisme bahwa stoik yang saya kutip di sini yaitu zeno dan marcus aurelius, mereka tidaklah menganggap stoik itu sebagai suatu agama tapi melainkan jalan hidup yang berdampingan dengan sistem kepecayaan itu sendiri, dan marcus aurelius tetap mempercayai dewa dewi olympus sebagai tuhan mereka dan bukanlah alam semesta itu sendiri, dan alam semesta merupakan sistem pengimplementasian kekuasaan dari dewa seperti halnya takdir dan sebagainya.
Lebih ke konsep Pantheisme mungkin, Stoick sendiri banyak yg mengatakan bahwa mereka menabikan Socrates, mengenai cara hidup nya, yg kemudian muridnya diogenes mengembangkan Cynisme, tapi turun ke Zeno jadi Stoick, entahlah Zeno ini dapat pencerahan atau gimana, yg membuat Stoick lebih bisa diterima semua kalangan, tidak seperti Cynick yg sangat Hippie. Tapi ya dia mereka sama seperti diogenes menabikan Socrates. Dan bagaimana Stoick mengajarkan hidup harus selaras dengan alam itu Pantheisme banget, dan percaya setelah kematian maka mereka akan bersatu dengan Tuhan. Dan karena mereka juga mempercayai Zeus, ini malah mencerminkan ajaran Pantheisme. Karena, Pantheisme itu tidak menghapus dewa2 yg telah ada sebelumnya, tapi tidak menjadikan mereka sosok yg harus disembah, tapi dewa2 ini juga adalah yg ikut mengisi alam semesta, jadi kehadiran mereka dianggap ada tapi tidak perlu disembah. Mungkin keberadaan Zeus yg berkuasa, lebih ke logos yg memberi peran zeus seperti itu. Tapi logos juga bukan untuk disembah, karena ya, semua ini logos gitu. Dan setelah mati, mereka yg jiwanya telah menjadi seorang filsuf sejati maka akan bersatu dengan Tuhan dan gk perlu lagi ke dunia.
@@KalishnaOwlet sebelum masuk ke kongklusi ada satu konsep yang harus di pertegas di sini mengenai konsep ke "agamaan" itu sendiri, jika konsep agama itu mengenai suatu sistem di mana adanya tuhan dan nabi sebagai utusan tuhan yang memberikan aturan atau perintah dari tuhan beserta pertolongan dan hukuman kepada pengikutnya, yang kemudian kita menyembah tuhan tersebut sebagai pengikutnya atau dalam tanda kutip seperti agama islam, kristen, atau yahudi, sulit mengatakan bahwa panteisme merupakan konsep ke agamaan jika mengikuti konsep di atas, karena mengutip dari yang kamu sampaikan bahwa "Pantheisme itu tidak menghapus dewa2 yg telah ada sebelumnya" yang mana konsepsi ini akan kacau jika di gabungkan dengan premis di atas, karena agama sekarang itu hanya mempercayai konsep tuhan dari agama tersebut dan tidak bisa menerima tuhan dari agama lain, dan jelas itu dapat di batalkan. tapi ada satu konsep yang mesti di luruskan di sini. "isme" itu sendiri mengarah pada sikap atau jalan hidup mengenai suatu konsep pandangan, dan agama itu berperan sebagai badan yang menganut suatu isme-isme tertentu yang sesuai dengan tujuannya, dan dari sana dapat di bedakan bahwa isme itu berbeda dengan agama, isme merupakan sikap atau pandangan sesorang terhadap suatu hal, sedangkan agama adalah badan yang mengatur kehidupan seseorang melalui isme-isme yang ada. dan dari sini stoikISME itu merupakan suatu konsep pandangan hidup sesorang terhadap suatu hal , dan jika memang stoikisme itu adalah panteisme maka konsep yang sama pun seharusnya bisa di terapkan, dan tidak seperti halnya panteisme, stoikisme beberapa praturannya bisa di terapkan di berbagai konsep agama selagi dia tidak bertentangan dengan agama tersebut. maka suatu kesalahan jika menyamakan panteisme dengan stoikisme demi membatalkan suatu argumen bahwa ketidakmampuan stoikisme untuk di selaraskan dengan suatu agama, dan menganggap munafik orang yang melakukan hal tersebut.
@adira9641 bukan ke agama, tapi bagaimana suatu isme pasti memiliki pandangannya sendri tentang konsep Tuhan, bukan berarti mereka punya Tuhan yg tetap tapi konsepnya yg tetap. Contohnya apakah Budha dan Tao adalah agama? Ada dua pendapat ada bilang mereka agama ada yg berpendapat mereka hanya isme, budha sama sekali tidak menetapkan penyembahan kepada Tuhan, tapi ke penyatuan kepada Tuhan setelah kematian, dewa2 yg ada di Budha sendiri adalah dewa2 yg telah ada di agama sebelumnya, mereka tidak disembah tapi mereka hanya entitas yg ikut mengisi semesta. Sama juga dengan Tao, tao walaupun Tao dianggap Tuhan, tapi Tao juga disebut semesta itu sendiri, dan hidup dengan Tao maka hidup selaras dengan semesta. Di barat 3 aliran isme yg konsep Tuhannya pantheisme itu tentunya isme nya spinoza yang berasal dari Yahudi, Romantisme yang lahir dari kaum Naturalis, dan Stoickisme yg berasal dari gaya hidup Socrates yg selaras dengan alam. Walaupun ketiganya bukan agama, tapi ketiganya punya konsep Tuhan, Tuhan ada tapi Ia adalah alam semesta itu sendiri, tidak perlu disembah, dan dewa2 yg ada di kepercayaan pagan setempat bisa juga ada, tapi tidak harus disembah, hanya mengisi harmoni. Dan sepertinya kebanyak filsafat banyak menempatkan Tuhan, sebagai entitas yg tidak disembah. Kalau kita lihat disney pakai konsep ini dalam film soul nya, karena ya konsep Tuhan ini yg paling banyak dipakai para filsuf
@@KalishnaOwlet tapi ada satu point yang miss di sini, kembali ke topik, dan akan sedikit saya perjelas point yang saya tawarkan di sini, di dalam vidio mengatakan bahwa stoikisme itu bertentangan dengan agama yang secara logika tidak bisa selaras dengan agama, dan berdasarkan premis sebelumnya, isme itu adalah pandangan hidup, dan agama merupakan badan yang terdiri dari isme-isme, penganut agama hanya bisa di sebut hipokrit jika dia menganut dua agama, dan untuk mendukung hal itu stoikisme haruslah menjadi sebuah konsep agama, yang mana ini merupakan hal yang salah. jadi yang saya mau koreksi adalah argumen yang menyamakan stoikisme dengan panteisme ( yang sudah di kategorikan sebagai agama) demi membatalkan konsep agama itu sendiri, dan kemudian berorientasi pada penyebutan hipokrit kepada orang yang melakukan hal tersebut.
@adira9641 tapi faktanya seperti itu. Kita bisa saja menjadi muslim yg stoick, atau ya agama lain kristen atau budha, dengan menjadikan stoickisme bersifat pragmatis saja, kita hanya mengambil nilai2nya, yg tidak berbeda jauh kalau di Islam dengan sifat Qanaah. Tapi faktanya kebanyakan orang menggunakan konspe Tuhan di stoickisme ke agamanya juga, atau ya di Islam, Islam yg monotheisme menjadikan Tuhan sebagai sesuatu yg patut disembah dan berbeda dengan alam semesta itu sendiri, mereka yg ikut menganut stoick malah menjadi muslim yg menempatkan Allah bukan sebagai sesuatu yg harus disembah namun hidup cukup dengan dikotomi kendali, penyucian jiwa, dan selaras dengan alam.
4:22 setuju banget. Dulu saya menganggap filsafat stoic hanya sebagai alat untuk menghilangkan kecemasan. Setelah realita menampar saya, bahwa tidak semua kecemasan dapat kita hilangkan kini saya melakukan pendekatan lain yaitu dengan merangkul ketidakpastian. Saya tetap menjadikan stoic sebagai panduan hidup. Saya juga belajar Mindfulness dan vipasana sebagai pelengkap Stoikisme saya.
1. "Solusi adalah sebuah bibit masalah yg baru" 2. SEMUA orang adalah antagonis, termasuk dirimu 3. JUMLAH yg semakin banyak akan semakin menurunkan Esensi dan kualitas sesuatu, apapun itu 4. TUHAN tidak peduli apapun yg kau lakukan, karena semuanya yg terjadi sudah masuk dalam sekenario, tinggal penilaian akhir nya aja yg menentukan 5. Apa tujuan hidup yg sebenarnya? TIDAK ADA, TERSERAH KALIAN wahai manusia2 tersesat
Jadi keinget kata Pak Faiz ngaji filsafat di salah satu episode, intinya gunakan setiap "tools" sesuai dengan kondisi dan kapasitasnya dan bukan hanya dengan satu pattern.
sejalan dengan memandang bahwasanya kebenaran berwujud dalam berbagai bentuk, seperti kunci yang akan digunakan untuk sebuah pintu, dimana pintu yang berbeda akan membutuhkan kunci yang berbeda.
ada juga yg bikin konten soal stoik tapi dari judulnya aja udah clickbait 😂😂 paling bener emang channelnya bung ardhianzy ini saja, penyampaiannya netral dan sama sekali tidak menghakimi penonton👍
pada dasarnya penerapan filsafat bukan untuk mengejar validasi dari orang lain atau mengejar material, tetapi untuk diri sendiri, mencapai ketenangan dalam hidup
Sy sdh aplikasikan stoikisme selama 4 th bahkan psikiater sy jg merekomendasikan ini. Sy jg ga hny pakai stoikisme sj, tp jg memakai saran2 yg lain jg. Ga juga smua hal itu dipandang hitam dan putih ya~ but ya most of all, stoicism helps me thru my hardest days in life. Klo ga ada stoikisme, mungkin sdh suicidal krn sempat kena depresi berat dan anxiety parah.
Entah kenapa, saya yang gk terlalu mengerti soal hal ini (filsafat) begitu mendengar chanel ini langsung tertarik. dari materi, vidio pendukung sama intonasi suaranya juga membawa saya ke pembahasannya
Hidup ini butuh standar yg baku. Kita bisa bekerja dapat lingkungan maupun prosedur kerja yg nyaman dan bisa mendapat hasil yg realistis. Kita butuh uang dan selagi tidak memaksa menggantikan prinsip standar hidup yg baku dari orang lain seperti yg bisa menimbulkan kerugian secara risik dan emosinal. Seharusnya tidak masalah. Tapi meskipun itu, Hidup ini tidak ada yg mulus dan tidak ada yg sesuai dengan scenario yg kita buat. Hidup ini ada beban beratnya masing masing. Setidaknya kita disiplin dan konsisten menjalani hidup ini.
dari dulu gw penasaran, banyak orang di internet yang bilang bahwa dia itu stoic, dan entah kenapa gw pengen aja gitu ngebuktiinnya dengan cara ngegeplak kepalanya, kalo dia bener stoic dia ga bakal marah, dan justru menanyakan kenapa gw ngelakuin itu, tapi kalo dia marah, dia bisa di pastikan bukan stoik yang taat, atau tidak sama sekali
karena kalo dia marah dia melanggar tiga hukum stoik yaitu : (disclamer : konsep yang gw ungkapkan di sisni cuma berdasarkan simulasi ekstrim yang mungkin dapat di aplikasikan, walaupun secara kenyataan menggeplak kepala orang secara sengaja itu merupakan tindakan yang tidak bermoral dan tidak etis, dan bisa menjadi alasan yang masuk akal juga untuk seseorang terpicu amarahnya) 1) permeditatio molerum : berkaitan dengan kemungkimnan terburuk dari suatu hal, bisa di bilang dia juga punya kesalahan karena tida bisa memikirkan kemungkinan kalo kepalanya tiba-tiba bakal di geplak oleh gw 2) dikotomi kendali : yang gw lakuin itu merupakan faktor eksternal yang mana mustahil untuk dirinya memprediksi hal itu, dan ini juga berkaitan dengan hukum di atas berdasarkan konsep logika, berarti bisa di bilang dikotomi kendali itu ada karena adanya permeditatio molerum, dan permeditatio molerum ada karena diotomi kendali 3) amour fati : ini berkaitan dengan kecintaan seseorang terhadap takdirnya, kalo emng dia di takdirkan untuk di geplak saat itu juga, dia seharusnya bisa menerima dengan lapang dada dan tidak berusaha menentang hal tersebut, dan lebih bagus mencintai hal tersebut.
Gw baca di buku filosofi teras juga katanya ga semua orang bisa mencapai level stoik itu, jadi orang" yg pgn atau lagi mempelajari stoik itu disebut prokopton atau progressor, dan stoik ini adalah ilmu yang harus terus dipelajari sampai akhir khayat, jadi gabisa asal klaim kaya "gw seorang stoik", dan gw dukung sih klo buat ngegeplak pala org yg ngeklaim dirinya stoik, penasaran sama reaksinya wkwk
Tapi jujur aja ya bang jika yang dimaksud untuk menjadi stoik seutuhnya berarti menduakan Tuhan yg gw percaya dalam agama gw, maka lebih baik gw cuma mengambil sedikit demi sedikit gaya berpikir stoik yang masih berkesinambungan dengan agama gw. Karena gw lebih mengimani agama gw dan gw hanya sebatas mengagumi/menyukai filsafat stoik ini. Apakah gw akan dicap hipokrit/karbit/fomo atau apapun? ya terserah, gw masih menghormati orang yang menganut stoikisme kok. Akan tetapi seperti yg lu bilang karena filsafat sejatinya adalah cara kita memandang hidup/kehidupan atau cara kita menjalani hidup, maka gw akan menjalani hidup sesuai aturan agama gw saja dan hanya mengambil pelajaran yang baik dari sebuah filsafat, dalam hal ini stoikisme. Tidak ada sedikitpun maksud gw untuk menghina filsafat ataupun filsuf2 hebat diluar sana. 🙏🙏
saya rasa nggak papa bang, kita bisa cherry picking aja yang baik dan kiranya sesuai sama kepercayaan. orang toh baik filsafat maupun agama kan juga sebuah cara untuk menjalani kehidupan kan?!
@@Mobpsyco-i6o Yaaa tapi masalahnya ulamanya fokus untuk memperbesar kelompoknya dan saling menjelekkan kelompok kelompok yang kain😂, jadi masyarakat kurang tertarik untuk menggunakan agama karena referensi nya tak sebesar para filsuf
Saya kurang pemahaman tentang stoic, jdi pas org curhat tentang masalahnya kepada saya,saya cmn menceramahi nya dengan "jangan dipikirkan itu diluar kendali kita" pada saat itu saya menjadi orang yang tidak berperasaan dan tidak mengerti perasaan orang lain
Stoikisme berjalan berdampingan dengan 'Setiap aksi, memiliki konsekuensi'. Stoikisme menuntut orang - orang untuk berakal, dan bermoral. Dan Jika seseorang mempercayai filosofi stoikisme dengan cara yang salah, pada akhirnya dia akan jatuh pada Nihilisme. Menjadi Stoikisme bukan berarti menjadi bodoh, menjadi Stoikisme bukan berarti menjadi penakut. Contoh 'kecil' kesamaan dengan stoikisme agama islam adalah "Jangan kalian melakukan sesuatu yang kalian sendiri tidak ada ilmunya". Contoh 'kecil' karakter fiksi yang benar benar menggambarkan stoikisme adalah Mao Mao dari anime 'Kusuriya No Hitorigoto'. Dan juga, Stoikisme adalah obat dari Overthinking. (Anjay, pinter banget gua😂)
@sauron5271 betul, itulah kenapa jika salah menafsirkan stoikisme, maka akan jatuh menjadi Nihilisme. Karena semua yang ia lakukan, akan terasa sia sia dalam kesalahan.
@@GeeNabe nihilisme memandang manusia ga setara, nihilisme ga ingin kelihatan eksistensi diri, nihilisme ga memandang dunia secara positif, nihilisme memandang dunia skeptis untuk mawas diri
@sauron5271 Betul, Jika ada orang yang baru mengenal Stoikisme, dan mempelajari aspek Detachment atau Ketidakberuntungan pada hal - hal eksternal mereka terlalu ekstrim apalagi para Fomo yang cuman ikutan Trend doang. Maka yang mereka tangkep mentok di "Semuanya akan sia - sia" atau "Semuanya tidak penting". Apalagi jika seseorang gagal memahami pesan moral dan kebajikannya dan terpaku dengan ketidakberdayaan dalam menghadapi beberapa situasi, mereka 'Bisa Saja' akan merasa bahwa "Oh, ternyata semua ini sia - sia", maka disinilah Nihilisme bisa menjadi sebagai 'Jalan berikutnya'. Karena perbedaan antara Stoikisme dan Nihilisme hanyalah pada 'RESPON' mereka terhadap hidup tersebut, inilah mengapa gua anggap jika orang gagal memahami atau mempelajari Stoikisme dalam "Kesesatan", maka mereka bisa jatuh ke dalam Nihilisme.
tepat tanggal ulang tahun ayah saya, saya kehilangan sosok tersebut juga, ntah kenapa rasanya kaya biasa aja karena udah ngga bisa saya kontrol ( kematian) padahal jujur saya baru mengenali filosofi ini saat 2020 (kelas 1/2SMA) namun saya tidak terlalu menekuni nya karena awalan filosofi saya adalah absurdism. sekarang sudah berlalu atas kehilangan sosok ayah saya, saya masih mengalami kehampaan yang luar biasa namun saya jarang bisa menangis karena atas pendirian saya bahwa kematian tidak bisa saya kontrol, ntah kenapa rasanya janggal dan aneh
Menurut saya kalo filsafat islam agak sulit bang. Soalnya filsafat berasal dari pertanyaan, sementaran dari islam diajarkan yakin aja, makanya banyak hal jadi bias, bergantung pada siapa yg menyampaikan dan kepentingan sang penyampai
Kalo kebajikan 1 hal yang di anggap benar dan selain itu tidak, maka menurut saya stoikisme kurang tepat, karena kebajikan dan kebijaksanaan 2 hal yang berbeda. Kebajikan = tindakan untuk melakukan hal baik tanpa peduli tepat atau sesuai pada tempatnya Kebijaksanaan = kemapuan untuk melakukan tindakan yang tepat sesuai situasi dan kondisi Kesimpulan = kebijaksanaan langkah pertama untuk menerapkan kebajikan. Menurut saya sih idealnya seperti itu 🙏😅
Saling mempengaruhi klo menurut saya. Kebajikan ada karena kebijaksanaan dan kebijaksanaan ada karena kebajikan. Bagaimana kita terpikir kebajikan bila kita tidak bijaksana dan bagaimana kita bisa berlaku bijaksana bila tak ada kebajikan dalam hati.
🤔🫡 jadi, sebaiknya idealisme itu yang mengalir sebagai mana dia ( indikatif ), bukan semestinya dia ( alternatif ). *fokus ke objective dan core bahasan.
ilmu datangnya dari segala arah, gak usah kaget yg penting di isi, semua akan difter oleh hati,rasa,akal, mungkin mumentumnya berbeda beda untuk mendapat jawabannya.
Take saya dari video ini, semuanya yang berasal dari apapun yang berpikir hanyalah konsep konsep dari dugaan yang dibatasi dan terbatasi oleh yang berpikir itu sendiri saja, kebenaran atau kejahatan yang absolut bahkan mungkin tidak memiliki konsep sama sekali : karena memang tidak ada. Kalau kebenaran dan kejahatan yang bersifat terbatas dan semntara saja, ya banyak, tapi sekali lagi itu hanyalah subjektif alias konsep. Sebagai orang dengan pandangan saya yang lebih terwakilkan oleh konsep nihilis optimistik, saya hanya bisa memandang segala sesuatu yang bisa saya tangkap dengan segala keterbatasan indera sebagai manusia dari realita objektif (Alam semesta) dan segala konsep konsep hasil pikiran sesama manusia yang membentuk realita realita subjektif (realita buatan manusia) semuanya hanya sebagai konsep konsep yang kita buat saja untuk diri sendiri maupun orang lain, kalaupun salah maka alam semesta juga tidak akan menyalahkan kita, kalaupun benar maka alam semesta juga tidak akan memuji kita. Ini semua hanyalah konsep konsep yang kita buat dan sempurnakan untuk membangun dunia realita subjektif kita dengan bahan menggunakan dunia objektif. Tapi sebagai manusia, tentunya kita bukanlah batu yang tak akan berteriak bila tersiksa, kita bukanlah objek, kita lebih dari sekadar objek : kita adalah subjek. Kita punya perasaan, kita punya jiwa, akal, kehendak, apapun yang kita anggap sebagai syarat untuk sesuatu daoat dikatakan hidup : kita semua memilikinya. Maka dari itulah meskipun saya sadar dan mengetahui bahwasanya secara kasar tidak ada benar dan salah di dunia ini, kita hidup di dunia subjektif manusia dimana salah dan benar itu ada, maka saya harus pandai pandai memilih kebenaran yang benar, yakni kebenaran yang akan lebih banyak mendatangkan kebenaran dan kebijaksanaan serta mengakui kesalahan yang salah, yakni kesalahan yang akan melahirkan lebih banyak kesalahan dan keburukan.
Akhirnya ada video yang bahas ini. Saya juga banyak pertanyaan mengenai stoikisme ini, simpel nya kan stoikism ini mengajarkan untuk menerima apa yang terjadi. Kalau sudah terjadi beginim ya begini.. nah yang selalu sy pikirkan itu, prinsip stoikism ini sampai sejauh mana sih sebenarnya bisa di aplikasikan? Karna sesuatu terjadi ada sebab & akibat yang kita bisa kontrol sebelum terjadi. Misalnya melamar kerja, terus tidak diterima, berdasarkan prinsip ini kan.. ya sudah memang gak diterima aja. Padahal kan dibelakang tidak diterima-nya kerja ada sebab nya -- entah karne kurang persiapan buat interview atau CV nya yang kurang rapi dsb. Akan fatal kalau semuanya yang terjadi diterima begitu saja terjadi, kesannya jadi tidak ada usaha atau keberanian untuk perbaikan.. soalnya kan stoikism ini konsepnya menerima apa yg terjadi. Video ini wajib sih buat orang yang udah jadiin stoikism jadi "pedoman hidup" untuk selalu accept apapun yang terjadi dalam hidupnya. Kalau bisa ada part-2 nya video ini. Mantap!
Setahu saya tidak begitu, justru orang yang benar2 Stoik itu paham betul resiko dan sebenarnya mereka adalah pribadi2 overthinking sehingga bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi melalui usaha maksimal, jadi jika meleset, ya sudah... Saya bukan stoik tapi saya dari bawaanya sudah punya sifat2 stoik, yang selalu berpikir terbalik dari orang lain, ketika orang lain berpikir sukses saya malah berpikir gimana kalo gagal dan saya bisa membayangkan kegagalan itu dan perasaan yang akan terjadi ketika gagal..dari pemikiran gagal itu, saya bisa membuat persiapan yang lebih matang dan lebih baik, sehingga selalu berusaha yang terbaik, ya kalo gagal, ya udah.. Stoikisme yang dijelaskan di buku2 dan seminar lebih rumit, padahal itu sangat gampang dan sudah semua orang sudah pernah melakukannya
bukan begini sih maksud dari stoik yang gua pelajari. Dari ajaran stoik, kita tuh berusaha semaksimal mungkin, tapi jangan berfokus ke hasilnya, tapi lebih ke prosesnya. Kalau berhasil ya itu bagus, kalaupun gagal ya kita harusnya ga kekurangan apapun. Terus stoik di masa modern ini ya ada baiknya jangan di telah mentah-mentah kalo hasilnya kek gitu yaudah, bukan gitu.
Kalau yang gue pelajari sih stoik itu ada trikotomi kendali jadi ada hal hal yang bisa dikendalikan dan ada juga yang tidak misal kalau lu udah berusaha keras kalau hasil akhirnya ga sesuai keinginan lu ya lu terima aja jadi stoik ga ada nyuruh org buat pasrah aja Ama keadaan. Menurut gue filsafat stoik bantu bnget sih karena gue sering overthingking semenjak mempelajarinya gue bodo amat Ama rasa malu bodo amat org mau benci gue pokoknya bodo amat Ama yg ga bermakna dihidup gue.gue yang dulu sering marah2 kalau dinasehatin ortu juga ga lagi karena selalu ingat stoik
Sebelum kalian ingin menjadi seorang stoic, pahami lah dulu tentang petuah kuno "KNOW YOURSELF". Dan lagi untuk apa susah² jadi stoic jika finalnya pun akan jatuh ke dalam pelukan Nihilisme.....
@puydoor1330 sory bukannya mau meniggikan, baca buku kaya gitu udah jadi keseharian saya. Kapan² mampir ke artikel saya bung, banyak tulisan saya yg membahas tentang philosophy dari era classic sampai post-modern. Semangattt ☺
Kalimat "kita gak bisa kontrol di luar kita" ironisnya sering dipakai ornag untuk kontrol orang lain untuk shut up. Mereka berusaha mengkontrol orang lain jadi pasif dengan dalih kebajikan palsu bahwa "kItA kOntrOl yG kitA bISa" yang gak punya standar jelas yang mana dan mereka sendiri gak paham maksud dari kalimat yang mereka ucap itu artinya apa.
Isi pikiran saya terwakilkan, di youtube ini, Dan entah knapa ada orang yg menjunjung tinggi salah sati filsafat kadang menuju sekularisme, ( ga smua orang lo ya) tpi yg pinter dan punya pendirian rata2 bgini,, belok
Hidup akan tenang dan damai jika manusia mengenal kata "cukup", tidak menjadikan keberhasilan orang lain sebagai patokan untuk berpikir tentang kesuksesan dan bertahan hidup. Menghamba kepada uang, merampas. Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Stoick sebenarnya hanya pembenaran orang yang malas mengenal tuhan nya dalam berkehidupan. Filosofis stoik tidak jauh beda dengan mereka yang ikhlas dalam beragama. Ikhlas Disini bukan ikhlas yang pasif yang hanya menerima kehidupan yang monoton dan apa adanya. Melainkan untuk kehidupan yang ikhlas dengan hasil produktif nya kehidupan dengan balutan agama dan ketuhanan. Usaha yang kita lakukan, segala hal yang kita miliki, jabatan dll. Adalah sesuatu yg bisa kita raih dan bisa saja melukai kita saat kita kehilangan nya. Tapi ikhlas adalah jawaban untuk itu semua agar membuat kita lebih nyaman karena pernah memiliki dan kehilangan nya. Ada entitas yang kita sadari sebagai faktor penentu apa yg bisa kita raih dan efek apa yg bisa kita terima. Ketenangan dalam hidup sebenarnya hanya efek atau Respon kita dalam merelakan dan tetap sadar bahwa itu bisa saja ada sebelumnya dan tidak ada dalam waktu yg sama.
Di dalam market forex seperti air laut yg luas dan dalam. Kita gk akan pernah tau seberapa luas dan dalamnya air laut. Air laut selalu bergelombang dan kita cukup tau batasannya dimana.
Mengklaim diri ga butuh perhatian orang lain, gabutuh pengakuan, dan lainnya itu MENJIJIKAN, penerimaan orang itu salah satu kebutuhan manusia sebagai mahluk sosial tentu saja ada dosisnya, seperti makan minum juga ada dosisnya. TERIMA DIRI KALIAN YANG BUTUH PERHATIAN JUGA, terima kalo kalian mahluk sosial, terima kalo kalian MANUSIA
Kalau ia yg Percaya Tuhan, maka hidupnya akan Kembali ke Tuhan, apapun Ilmunya Apapun Pengetahuannya, Semua itu Tuhanlah yg Menciptakan. Ia Memberikan Hak kepada kita ( Manusia ) Kebebasan untuk Berfikir untuk Mencari kebenaran apa yg udh disediakannya untuk Kita. Hanya saja dengan Ego, Sifat, Karakter, Kita yg blm sesuai dengan Standardnya. kita belum bisa Mendapatkan tentang Pengetahuan dan Ilmu dari Tuhan Tersebut. Sejago apapun seHebat apapun Pola Pikir, Karakter, Sifat Manisa. Hanya Bersifat sementara dan Hanya ia yg Kekal. Isme buatan manusia untuk membenarkan bahasanya sendiri, andai aku kita kalian yg menemukan semua ilmu yg ditemukan dari Toko* filsuf yg ada pasti kita sudah jadi filsuf. Kebenaran sejati Hanya dari Tuhan. Bukan Dari Manusia. Ingatlah semua Manusia Berdosa dan Tuhan Hakimnya, jadi apapun itu yg semua dari manusia pastilah punya Kekurangan. Untuk kita mari Kita sama" cari Pengetahuan dan Ilmu yg jelasnya dari Tuhan bukan Tokoh" diatas.
Kalo ada manusia yang mengaku telah mengimplementasikan salah satu paham filsafat di kehidupan sehari hari mau apapun itu alirannya mau apapun itu teorinya, saya jamin kebohongan. Naluri orisinalitas dalam diri manusia itu sangat kompleks dan rumit, oleh karena itu niscaya manusia akan selalu menciptakan sesuatu yang baru, unik, dan berbeda serta akan selalu bermain main dengan ide dari keorsinilan jiwa manusia itu sendiri.
perbedaan Nietzsche dan para filsuf stoic sebetulnya berada pada penalaran nya atas epistemologi. sejauh yang saya tau, setiap filsuf pasti terbagi menjadi 2 golongan. yang pertama adalah mereka yang percaya bahwa nilai sungguh ada secara inheren atas dirinya sendiri, Immanuel kant mungkin adalah filsuf yang paling mewakili pandangan ini. yang kedua adalah mereka yang melihat bahwa nilai hanya hanyalah merupakan interpretasi manusia, maka ia sejatinya hanya perspektif individu, tentu kita sepakat Nietzsche adalah filsuf yang mewakili golongan ini. tapi menurut hemat saya kedua golongan ini sebetulnya dapat kita rekonsiliasi kan pada pandangan mereka atas cara hidup, the art of living. seperti Nietzsche yang menuliskan dalam otobiografi nya, "ecce homo" bahwa: “Formulaku untuk kebesaran dalam diri manusia adalah Amor Fati: bahwa seseorang tak ingin sesuatu yang berbeda, tak masa depan, tak masa lalu, tak pula semua kekekalan. Tak hanya menanggung apa pun yang diperlukan-tetapi mencintai semua itu.” baik api kehidupan itu membakar dengan pola, atau ia membakar dengan abstrak. pada akhirnya ia juga akan membakar, membakar kita para manusia yang hidup di alam fana.
Saya berharap untuk anda menjelaskan tentang diri anda.riwayat hidup anda sampai saat ini.agar subscriber seperti saya bisa mengenal anda lebih dalam dari sekedar suara...
Ngapain dah, lu muslim harusnya lebih perhatiin agamamu sendiri dulu, lagian di islam ada namanya zuhud dan tasawuf yang bahkan nggak jauh beda dengan berbagai macam pandangan filosofis dan ideologisme
Bang boleh ga gua request bahas soal ini gua ada pertanyaan . Paradox Freewill nya manusia, ada nasihat ata pepatah bahwa "manusia berencana Tuhan yang menentukan". Dalam kasus bvndir siapa yang mempunyai peran tsb kira-kira?
Ya hidup selaras dg alam ..tetapi alam semesta di sekelilingku bergerak berperilaku karena hembusan angin kapitalisme yg begitu kuat.. mau tidak mau aku hidup harus selaras dg dinasti kapitalisme..kalau aku tak bisa mengimbangi atau selaras aku tak bertahan hidup.. Aku kudu piye😢 iki
Dilema sebuah pengetahuan, saya tidak bangga dengan apa yang telah saya pelajari, tetapi saya tidak pernah meragukan bahwa hal itu layak untuk diketahui. Seperti dilema ketika sy kepasar sy tau harga dari setiap barang, tetapi sy buta atas nilai para petani menghargai hasil ladangnya.
13:52 sedikit kritik mengenai pengkategorian stoik sebagai suatu agama yang merujuk pada panteisme, dan beserta konsekuensi jika seseorang mengatakan bahwa stoik itu selaras dengan agama dia merupakan seorang hipokrit yang munafik. di bagian ini pengkategorian stoik sebagai suatu agama bisa di sebut keliru, karena pada dasarnya sebagai sang penemu zeno tidak pernah mengkategorikan stoik sebagai konsep agama, dan secara logika zeno membuat aliran stoikisme ini sendiri buah hasil pemikiran yang dia lakukan tentang nasib malang yang menimpanya waktu itu, dan ia juga tidak pernah mengumumkan dirinya sebagai nabi atau sebagainya, tidak seperti pytagorean yang di anggap sebagai sebuah agama dengan pythagoras sebagai nabinya, dan juga mengutip salah satu kalimat dari marcus aurelius dalam bukunya meditation dia pernah mengatakan "terimalah apa pun yang terjadi padamu, sekalipun tampaknya sulit, karena semua pada akhirnya membawa kita pada kesehatan alam semesta dan pada kesejahteraan dan kemakmuran dan kesuksesan zeus, sang penguasa alam semesta", dari sini dapat di lihat bahwa marcus aurelius pada dasarnya tidak pernah menganggap alam semesta sebagai tuhan, tidak seperti konsep panteisme yang di sebut barusan, dan dia lebih menganggap bahwa alam semsesta itu sendiri merupakan konsep yang di mana tuhan sendiri masih sebagai pemegang kekuasaan mutlak, dan alam semesta sendiri lebih seperti takdir yang telah di tetapkan oleh tuhan itu sendiri dan bukanlah tuhan yang sesungguhnya. dengan begitu dapat di simpulkan bahwa pengkategorian stoik sbagai suatu agama dapat di batalkan, dan dari premis di atas dapat di tarik silogisme bahwa stoik yang saya kutip di sini yaitu zeno dan marcus aurelius, mereka tidaklah menganggap stoik itu sebagai suatu agama tapi melainkan jalan hidup yang berdampingan dengan sistem kepecayaan itu sendiri, dan marcus aurelius tetap mempercayai dewa dewi olympus sebagai tuhan mereka dan bukanlah alam semesta itu sendiri, dan alam semesta merupakan sistem pengimplementasian kekuasaan dari dewa seperti halnya takdir dan sebagainya.
Lebih ke konsep Pantheisme mungkin, Stoick sendiri banyak yg mengatakan bahwa mereka menabikan Socrates, mengenai cara hidup nya, yg kemudian muridnya diogenes mengembangkan Cynisme, tapi turun ke Zeno jadi Stoick, entahlah Zeno ini dapat pencerahan atau gimana, yg membuat Stoick lebih bisa diterima semua kalangan, tidak seperti Cynick yg sangat Hippie. Tapi ya dia mereka sama seperti diogenes menabikan Socrates. Dan bagaimana Stoick mengajarkan hidup harus selaras dengan alam itu Pantheisme banget, dan percaya setelah kematian maka mereka akan bersatu dengan Tuhan. Dan karena mereka juga mempercayai Zeus, ini malah mencerminkan ajaran Pantheisme. Karena, Pantheisme itu tidak menghapus dewa2 yg telah ada sebelumnya, tapi tidak menjadikan mereka sosok yg harus disembah, tapi dewa2 ini juga adalah yg ikut mengisi alam semesta, jadi kehadiran mereka dianggap ada tapi tidak perlu disembah. Mungkin keberadaan Zeus yg berkuasa, lebih ke logos yg memberi peran zeus seperti itu. Tapi logos juga bukan untuk disembah, karena ya, semua ini logos gitu. Dan setelah mati, mereka yg jiwanya telah menjadi seorang filsuf sejati maka akan bersatu dengan Tuhan dan gk perlu lagi ke dunia.
@@KalishnaOwlet sebelum masuk ke kongklusi ada satu konsep yang harus di pertegas di sini mengenai konsep ke "agamaan" itu sendiri, jika konsep agama itu mengenai suatu sistem di mana adanya tuhan dan nabi sebagai utusan tuhan yang memberikan aturan atau perintah dari tuhan beserta pertolongan dan hukuman kepada pengikutnya, yang kemudian kita menyembah tuhan tersebut sebagai pengikutnya atau dalam tanda kutip seperti agama islam, kristen, atau yahudi, sulit mengatakan bahwa panteisme merupakan konsep ke agamaan jika mengikuti konsep di atas, karena mengutip dari yang kamu sampaikan bahwa "Pantheisme itu tidak menghapus dewa2 yg telah ada sebelumnya" yang mana konsepsi ini akan kacau jika di gabungkan dengan premis di atas, karena agama sekarang itu hanya mempercayai konsep tuhan dari agama tersebut dan tidak bisa menerima tuhan dari agama lain, dan jelas itu dapat di batalkan.
tapi ada satu konsep yang mesti di luruskan di sini. "isme" itu sendiri mengarah pada sikap atau jalan hidup mengenai suatu konsep pandangan, dan agama itu berperan sebagai badan yang menganut suatu isme-isme tertentu yang sesuai dengan tujuannya, dan dari sana dapat di bedakan bahwa isme itu berbeda dengan agama, isme merupakan sikap atau pandangan sesorang terhadap suatu hal, sedangkan agama adalah badan yang mengatur kehidupan seseorang melalui isme-isme yang ada. dan dari sini stoikISME itu merupakan suatu konsep pandangan hidup sesorang terhadap suatu hal , dan jika memang stoikisme itu adalah panteisme maka konsep yang sama pun seharusnya bisa di terapkan, dan tidak seperti halnya panteisme, stoikisme beberapa praturannya bisa di terapkan di berbagai konsep agama selagi dia tidak bertentangan dengan agama tersebut. maka suatu kesalahan jika menyamakan panteisme dengan stoikisme demi membatalkan suatu argumen bahwa ketidakmampuan stoikisme untuk di selaraskan dengan suatu agama, dan menganggap munafik orang yang melakukan hal tersebut.
@adira9641 bukan ke agama, tapi bagaimana suatu isme pasti memiliki pandangannya sendri tentang konsep Tuhan, bukan berarti mereka punya Tuhan yg tetap tapi konsepnya yg tetap. Contohnya apakah Budha dan Tao adalah agama? Ada dua pendapat ada bilang mereka agama ada yg berpendapat mereka hanya isme, budha sama sekali tidak menetapkan penyembahan kepada Tuhan, tapi ke penyatuan kepada Tuhan setelah kematian, dewa2 yg ada di Budha sendiri adalah dewa2 yg telah ada di agama sebelumnya, mereka tidak disembah tapi mereka hanya entitas yg ikut mengisi semesta. Sama juga dengan Tao, tao walaupun Tao dianggap Tuhan, tapi Tao juga disebut semesta itu sendiri, dan hidup dengan Tao maka hidup selaras dengan semesta. Di barat 3 aliran isme yg konsep Tuhannya pantheisme itu tentunya isme nya spinoza yang berasal dari Yahudi, Romantisme yang lahir dari kaum Naturalis, dan Stoickisme yg berasal dari gaya hidup Socrates yg selaras dengan alam. Walaupun ketiganya bukan agama, tapi ketiganya punya konsep Tuhan, Tuhan ada tapi Ia adalah alam semesta itu sendiri, tidak perlu disembah, dan dewa2 yg ada di kepercayaan pagan setempat bisa juga ada, tapi tidak harus disembah, hanya mengisi harmoni. Dan sepertinya kebanyak filsafat banyak menempatkan Tuhan, sebagai entitas yg tidak disembah. Kalau kita lihat disney pakai konsep ini dalam film soul nya, karena ya konsep Tuhan ini yg paling banyak dipakai para filsuf
@@KalishnaOwlet tapi ada satu point yang miss di sini, kembali ke topik, dan akan sedikit saya perjelas point yang saya tawarkan di sini, di dalam vidio mengatakan bahwa stoikisme itu bertentangan dengan agama yang secara logika tidak bisa selaras dengan agama, dan berdasarkan premis sebelumnya, isme itu adalah pandangan hidup, dan agama merupakan badan yang terdiri dari isme-isme, penganut agama hanya bisa di sebut hipokrit jika dia menganut dua agama, dan untuk mendukung hal itu stoikisme haruslah menjadi sebuah konsep agama, yang mana ini merupakan hal yang salah. jadi yang saya mau koreksi adalah argumen yang menyamakan stoikisme dengan panteisme ( yang sudah di kategorikan sebagai agama) demi membatalkan konsep agama itu sendiri, dan kemudian berorientasi pada penyebutan hipokrit kepada orang yang melakukan hal tersebut.
@adira9641 tapi faktanya seperti itu. Kita bisa saja menjadi muslim yg stoick, atau ya agama lain kristen atau budha, dengan menjadikan stoickisme bersifat pragmatis saja, kita hanya mengambil nilai2nya, yg tidak berbeda jauh kalau di Islam dengan sifat Qanaah. Tapi faktanya kebanyakan orang menggunakan konspe Tuhan di stoickisme ke agamanya juga, atau ya di Islam, Islam yg monotheisme menjadikan Tuhan sebagai sesuatu yg patut disembah dan berbeda dengan alam semesta itu sendiri, mereka yg ikut menganut stoick malah menjadi muslim yg menempatkan Allah bukan sebagai sesuatu yg harus disembah namun hidup cukup dengan dikotomi kendali, penyucian jiwa, dan selaras dengan alam.
"Tidak ada bedanya dengan seorang badut yg haus akan perhatian dan sumbangan"
Sangat mengena sekali 😂
Channel mu keren bang
Inilah keindahan dari filsafat, semua saling berbantah. Dan semua memiliki antitesis nya masing-masing bahkan termasuk nihilisme
Nihilisme dan absurdisme
4:22 setuju banget.
Dulu saya menganggap filsafat stoic hanya sebagai alat untuk menghilangkan kecemasan.
Setelah realita menampar saya, bahwa tidak semua kecemasan dapat kita hilangkan kini saya melakukan pendekatan lain yaitu dengan merangkul ketidakpastian.
Saya tetap menjadikan stoic sebagai panduan hidup. Saya juga belajar Mindfulness dan vipasana sebagai pelengkap Stoikisme saya.
Lah stoic bahas itu bang, paling dasar dari stoicisme adalah dikotomi kendali
1. "Solusi adalah sebuah bibit masalah yg baru"
2. SEMUA orang adalah antagonis, termasuk dirimu
3. JUMLAH yg semakin banyak akan semakin menurunkan Esensi dan kualitas sesuatu, apapun itu
4. TUHAN tidak peduli apapun yg kau lakukan, karena semuanya yg terjadi sudah masuk dalam sekenario, tinggal penilaian akhir nya aja yg menentukan
5. Apa tujuan hidup yg sebenarnya? TIDAK ADA, TERSERAH KALIAN wahai manusia2 tersesat
Jadi keinget kata Pak Faiz ngaji filsafat di salah satu episode, intinya gunakan setiap "tools" sesuai dengan kondisi dan kapasitasnya dan bukan hanya dengan satu pattern.
sejalan dengan memandang bahwasanya kebenaran berwujud dalam berbagai bentuk, seperti kunci yang akan digunakan untuk sebuah pintu, dimana pintu yang berbeda akan membutuhkan kunci yang berbeda.
introvert thinking
Tapi stoic bukan tool
Seperti mata pelajaran sekolah, akan berguna ketika di butuhkan.
Jagalah dirimu sendiri untuk tetap bisa stabil dan strong .
Ardhianzy. orng ini filosofinya sangat matang dengan pembawaan nya.
Keren mas ardhi
dia ngisi suara di banyak chanel, bukan di sini doang sih
Chanel apa ajj bang ?@@tidvrlarvt1023
@@tidvrlarvt1023share di mana saja dong...
@@tidvrlarvt1023memang di mana lagi?
@@animasi12023 salah satunya di chanel "kamar film"
Hidup ini sejatinya penuh dengan kontradiktif ,terimakasih admin sudah meluruskan hal2 yg harus diluruskan terkhusus tentang dasar stoik
ada juga yg bikin konten soal stoik tapi dari judulnya aja udah clickbait 😂😂 paling bener emang channelnya bung ardhianzy ini saja, penyampaiannya netral dan sama sekali tidak menghakimi penonton👍
pada dasarnya penerapan filsafat bukan untuk mengejar validasi dari orang lain atau mengejar material, tetapi untuk diri sendiri, mencapai ketenangan dalam hidup
terima kasih atas ilmunya pak ardhianzy. 🙏
Sy sdh aplikasikan stoikisme selama 4 th bahkan psikiater sy jg merekomendasikan ini. Sy jg ga hny pakai stoikisme sj, tp jg memakai saran2 yg lain jg. Ga juga smua hal itu dipandang hitam dan putih ya~ but ya most of all, stoicism helps me thru my hardest days in life. Klo ga ada stoikisme, mungkin sdh suicidal krn sempat kena depresi berat dan anxiety parah.
Entah kenapa, saya yang gk terlalu mengerti soal hal ini (filsafat) begitu mendengar chanel ini langsung tertarik. dari materi, vidio pendukung sama intonasi suaranya juga membawa saya ke pembahasannya
Lengkap bangat keren.
Untung aja video gw udah diupload 3 hari yang lalu, jadi duluan, kalo engga pasti dibilang plagait hehe
lebih bagus konten anda
Tp konten abang lbh gmpang dipahami bahasany. Semangat ngonten bng
izin subcreb channelnya Bang
Pantes pas nonton kayak udah pernah nonton ternyata konten cenel sbelah hahaha
penyampaian lu lebih praktis.
Ilmu yang paling penting dalam kehidupan ini adalah ILMU BERPIKIR
Hidup ini butuh standar yg baku. Kita bisa bekerja dapat lingkungan maupun prosedur kerja yg nyaman dan bisa mendapat hasil yg realistis. Kita butuh uang dan selagi tidak memaksa menggantikan prinsip standar hidup yg baku dari orang lain seperti yg bisa menimbulkan kerugian secara risik dan emosinal. Seharusnya tidak masalah.
Tapi meskipun itu, Hidup ini tidak ada yg mulus dan tidak ada yg sesuai dengan scenario yg kita buat.
Hidup ini ada beban beratnya masing masing. Setidaknya kita disiplin dan konsisten menjalani hidup ini.
Gw sendiri bukan penganut stoikis apalagi ngamalin nilai nilainya, tapi yang disampaikan Vidionya keren, bermanfaat sekali buatku
dari dulu gw penasaran, banyak orang di internet yang bilang bahwa dia itu stoic, dan entah kenapa gw pengen aja gitu ngebuktiinnya dengan cara ngegeplak kepalanya, kalo dia bener stoic dia ga bakal marah, dan justru menanyakan kenapa gw ngelakuin itu, tapi kalo dia marah, dia bisa di pastikan bukan stoik yang taat, atau tidak sama sekali
karena kalo dia marah dia melanggar tiga hukum stoik yaitu : (disclamer : konsep yang gw ungkapkan di sisni cuma berdasarkan simulasi ekstrim yang mungkin dapat di aplikasikan, walaupun secara kenyataan menggeplak kepala orang secara sengaja itu merupakan tindakan yang tidak bermoral dan tidak etis, dan bisa menjadi alasan yang masuk akal juga untuk seseorang terpicu amarahnya)
1) permeditatio molerum : berkaitan dengan kemungkimnan terburuk dari suatu hal, bisa di bilang dia juga punya kesalahan karena tida bisa memikirkan kemungkinan kalo kepalanya tiba-tiba bakal di geplak oleh gw
2) dikotomi kendali : yang gw lakuin itu merupakan faktor eksternal yang mana mustahil untuk dirinya memprediksi hal itu, dan ini juga berkaitan dengan hukum di atas berdasarkan konsep logika, berarti bisa di bilang dikotomi kendali itu ada karena adanya permeditatio molerum, dan permeditatio molerum ada karena diotomi kendali
3) amour fati : ini berkaitan dengan kecintaan seseorang terhadap takdirnya, kalo emng dia di takdirkan untuk di geplak saat itu juga, dia seharusnya bisa menerima dengan lapang dada dan tidak berusaha menentang hal tersebut, dan lebih bagus mencintai hal tersebut.
Gw baca di buku filosofi teras juga katanya ga semua orang bisa mencapai level stoik itu, jadi orang" yg pgn atau lagi mempelajari stoik itu disebut prokopton atau progressor, dan stoik ini adalah ilmu yang harus terus dipelajari sampai akhir khayat, jadi gabisa asal klaim kaya "gw seorang stoik", dan gw dukung sih klo buat ngegeplak pala org yg ngeklaim dirinya stoik, penasaran sama reaksinya wkwk
Pertarungan aktif dan pasif dlm memperebutkan kebenaran sejati
Kunci hidup tenang, bnyak bersyukur dan ikhlas. 👽
hidup adalah pilihan harus kuat dan semangat ,jgn dibikin stres
Tapi jujur aja ya bang jika yang dimaksud untuk menjadi stoik seutuhnya berarti menduakan Tuhan yg gw percaya dalam agama gw, maka lebih baik gw cuma mengambil sedikit demi sedikit gaya berpikir stoik yang masih berkesinambungan dengan agama gw. Karena gw lebih mengimani agama gw dan gw hanya sebatas mengagumi/menyukai filsafat stoik ini. Apakah gw akan dicap hipokrit/karbit/fomo atau apapun? ya terserah, gw masih menghormati orang yang menganut stoikisme kok. Akan tetapi seperti yg lu bilang karena filsafat sejatinya adalah cara kita memandang hidup/kehidupan atau cara kita menjalani hidup, maka gw akan menjalani hidup sesuai aturan agama gw saja dan hanya mengambil pelajaran yang baik dari sebuah filsafat, dalam hal ini stoikisme. Tidak ada sedikitpun maksud gw untuk menghina filsafat ataupun filsuf2 hebat diluar sana. 🙏🙏
saya rasa nggak papa bang, kita bisa cherry picking aja yang baik dan kiranya sesuai sama kepercayaan. orang toh baik filsafat maupun agama kan juga sebuah cara untuk menjalani kehidupan kan?!
Di dalam Islam kan ada Zuhud
Balik lagi ke definisi filsafat itu sendiri. Jangan terpenjara dengan pemikiran orang lain. Produksi lah pikiranmu sendiri
@@Mobpsyco-i6o Yaaa tapi masalahnya ulamanya fokus untuk memperbesar kelompoknya dan saling menjelekkan kelompok kelompok yang kain😂, jadi masyarakat kurang tertarik untuk menggunakan agama karena referensi nya tak sebesar para filsuf
sama aja munafik😂
Saya kurang pemahaman tentang stoic, jdi pas org curhat tentang masalahnya kepada saya,saya cmn menceramahi nya dengan "jangan dipikirkan itu diluar kendali kita" pada saat itu saya menjadi orang yang tidak berperasaan dan tidak mengerti perasaan orang lain
Ga gitu juga cara kerja nya jir 😂
gokil, jadi inget bacaan di buku "Ataraxia: Bahagia Menurut Stoikisme" yg mungkin jadi lebih menarik kalo ada bahasan secara audio visual kek gini😎👌
Stoikisme berjalan berdampingan dengan 'Setiap aksi, memiliki konsekuensi'. Stoikisme menuntut orang - orang untuk berakal, dan bermoral. Dan Jika seseorang mempercayai filosofi stoikisme dengan cara yang salah, pada akhirnya dia akan jatuh pada Nihilisme.
Menjadi Stoikisme bukan berarti menjadi bodoh, menjadi Stoikisme bukan berarti menjadi penakut.
Contoh 'kecil' kesamaan dengan stoikisme agama islam adalah "Jangan kalian melakukan sesuatu yang kalian sendiri tidak ada ilmunya".
Contoh 'kecil' karakter fiksi yang benar benar menggambarkan stoikisme adalah Mao Mao dari anime 'Kusuriya No Hitorigoto'.
Dan juga, Stoikisme adalah obat dari Overthinking.
(Anjay, pinter banget gua😂)
stoikisme ga ada artinya bagi nihilisme, nihilisme memandang stoikisme terlalu naif mencari validasi diri
@sauron5271 betul, itulah kenapa jika salah menafsirkan stoikisme, maka akan jatuh menjadi Nihilisme.
Karena semua yang ia lakukan, akan terasa sia sia dalam kesalahan.
@@GeeNabe nihilisme memandang manusia ga setara, nihilisme ga ingin kelihatan eksistensi diri, nihilisme ga memandang dunia secara positif, nihilisme memandang dunia skeptis untuk mawas diri
@sauron5271 Betul, Jika ada orang yang baru mengenal Stoikisme, dan mempelajari aspek Detachment atau Ketidakberuntungan pada hal - hal eksternal mereka terlalu ekstrim apalagi para Fomo yang cuman ikutan Trend doang. Maka yang mereka tangkep mentok di "Semuanya akan sia - sia" atau "Semuanya tidak penting".
Apalagi jika seseorang gagal memahami pesan moral dan kebajikannya dan terpaku dengan ketidakberdayaan dalam menghadapi beberapa situasi, mereka 'Bisa Saja' akan merasa bahwa "Oh, ternyata semua ini sia - sia", maka disinilah Nihilisme bisa menjadi sebagai 'Jalan berikutnya'.
Karena perbedaan antara Stoikisme dan Nihilisme hanyalah pada 'RESPON' mereka terhadap hidup tersebut, inilah mengapa gua anggap jika orang gagal memahami atau mempelajari Stoikisme dalam "Kesesatan", maka mereka bisa jatuh ke dalam Nihilisme.
@@sauron5271nah ini dia
tepat tanggal ulang tahun ayah saya, saya kehilangan sosok tersebut juga, ntah kenapa rasanya kaya biasa aja karena udah ngga bisa saya kontrol ( kematian) padahal jujur saya baru mengenali filosofi ini saat 2020 (kelas 1/2SMA) namun saya tidak terlalu menekuni nya karena awalan filosofi saya adalah absurdism.
sekarang sudah berlalu atas kehilangan sosok ayah saya, saya masih mengalami kehampaan yang luar biasa namun saya jarang bisa menangis karena atas pendirian saya bahwa kematian tidak bisa saya kontrol, ntah kenapa rasanya janggal dan aneh
Aku juga mempertanyakan, apakah perasaan adalah sesuatu benar-benar bernilai.
Mungkinkah Anda sudah menempatkan diri sebagai seorang yang tidak berperasaan? Cobalah tanyakan pada dirimu, saya takut anda jatuh dalam nihil
@@HaruAz semua tidak ada artinya
@@Daud-hf6sdkenyataan nya dunia ini nihilisme
Bang coba dong bahas Filsafat Kejawen yang dari negri sendiri, filsafat dari tiongkok, Filsafat india, atau coba aliran filsafat islam/Tasawuf 🙏.
Menurut saya kalo filsafat islam agak sulit bang.
Soalnya filsafat berasal dari pertanyaan, sementaran dari islam diajarkan yakin aja, makanya banyak hal jadi bias, bergantung pada siapa yg menyampaikan dan kepentingan sang penyampai
Akh ini dia.. Keren!
Terimakasih mas ardhianzy, Barokah dunia akhirat, sehat selalu mas dan keluarga 😊
Kalo kebajikan 1 hal yang di anggap benar dan selain itu tidak, maka menurut saya stoikisme kurang tepat, karena kebajikan dan kebijaksanaan 2 hal yang berbeda.
Kebajikan = tindakan untuk melakukan hal baik tanpa peduli tepat atau sesuai pada tempatnya
Kebijaksanaan = kemapuan untuk melakukan tindakan yang tepat sesuai situasi dan kondisi
Kesimpulan = kebijaksanaan langkah pertama untuk menerapkan kebajikan.
Menurut saya sih idealnya seperti itu 🙏😅
❤❤❤
Saling mempengaruhi klo menurut saya. Kebajikan ada karena kebijaksanaan dan kebijaksanaan ada karena kebajikan. Bagaimana kita terpikir kebajikan bila kita tidak bijaksana dan bagaimana kita bisa berlaku bijaksana bila tak ada kebajikan dalam hati.
@@whiteowl9265 setuju
Keren....benar" keren 👍
Chanel bagus dengan konten" bermutu.
🤔🫡 jadi, sebaiknya idealisme itu yang mengalir sebagai mana dia ( indikatif ), bukan semestinya dia ( alternatif ).
*fokus ke objective dan core bahasan.
ilmu datangnya dari segala arah, gak usah kaget yg penting di isi, semua akan difter oleh hati,rasa,akal, mungkin mumentumnya berbeda beda untuk mendapat jawabannya.
Hal tersulit untuk seorang stoa adalah menjadi pemberani.
Gimana caranya biar bisa biru bang?
@@ariryuzaki3573 komentar terus
Hidup ini butuh standar yg baku contoh paling simple nya kapan jadwal nya makan, bangun dan tidur dan kapan bekerja.
@@ObserkuTvjadi gua harus komen terus untuk jadi pemberani?
Tapi salah satu inti stoik itu bukannya berani?
Cepat2 habis livenya.Saya mahu liat video abang
Sama
W sambil Nontonin iklan dapat puluhan nih . Itung² dukung nih Channel WK
Take saya dari video ini, semuanya yang berasal dari apapun yang berpikir hanyalah konsep konsep dari dugaan yang dibatasi dan terbatasi oleh yang berpikir itu sendiri saja, kebenaran atau kejahatan yang absolut bahkan mungkin tidak memiliki konsep sama sekali : karena memang tidak ada. Kalau kebenaran dan kejahatan yang bersifat terbatas dan semntara saja, ya banyak, tapi sekali lagi itu hanyalah subjektif alias konsep.
Sebagai orang dengan pandangan saya yang lebih terwakilkan oleh konsep nihilis optimistik, saya hanya bisa memandang segala sesuatu yang bisa saya tangkap dengan segala keterbatasan indera sebagai manusia dari realita objektif (Alam semesta) dan segala konsep konsep hasil pikiran sesama manusia yang membentuk realita realita subjektif (realita buatan manusia) semuanya hanya sebagai konsep konsep yang kita buat saja untuk diri sendiri maupun orang lain, kalaupun salah maka alam semesta juga tidak akan menyalahkan kita, kalaupun benar maka alam semesta juga tidak akan memuji kita. Ini semua hanyalah konsep konsep yang kita buat dan sempurnakan untuk membangun dunia realita subjektif kita dengan bahan menggunakan dunia objektif.
Tapi sebagai manusia, tentunya kita bukanlah batu yang tak akan berteriak bila tersiksa, kita bukanlah objek, kita lebih dari sekadar objek : kita adalah subjek. Kita punya perasaan, kita punya jiwa, akal, kehendak, apapun yang kita anggap sebagai syarat untuk sesuatu daoat dikatakan hidup : kita semua memilikinya. Maka dari itulah meskipun saya sadar dan mengetahui bahwasanya secara kasar tidak ada benar dan salah di dunia ini, kita hidup di dunia subjektif manusia dimana salah dan benar itu ada, maka saya harus pandai pandai memilih kebenaran yang benar, yakni kebenaran yang akan lebih banyak mendatangkan kebenaran dan kebijaksanaan serta mengakui kesalahan yang salah, yakni kesalahan yang akan melahirkan lebih banyak kesalahan dan keburukan.
Asli sih, pas denger banyak tentang nihilsm, nitchze, kafka... Emang harus dibatasin setiap sesuatu hal....
dengerin stoik pertama kali dari dr faiz
Semakin individualis maka semakin haus belajar filsafat.
Akhirnya ada video yang bahas ini. Saya juga banyak pertanyaan mengenai stoikisme ini, simpel nya kan stoikism ini mengajarkan untuk menerima apa yang terjadi. Kalau sudah terjadi beginim ya begini.. nah yang selalu sy pikirkan itu, prinsip stoikism ini sampai sejauh mana sih sebenarnya bisa di aplikasikan? Karna sesuatu terjadi ada sebab & akibat yang kita bisa kontrol sebelum terjadi.
Misalnya melamar kerja, terus tidak diterima, berdasarkan prinsip ini kan.. ya sudah memang gak diterima aja. Padahal kan dibelakang tidak diterima-nya kerja ada sebab nya -- entah karne kurang persiapan buat interview atau CV nya yang kurang rapi dsb.
Akan fatal kalau semuanya yang terjadi diterima begitu saja terjadi, kesannya jadi tidak ada usaha atau keberanian untuk perbaikan.. soalnya kan stoikism ini konsepnya menerima apa yg terjadi.
Video ini wajib sih buat orang yang udah jadiin stoikism jadi "pedoman hidup" untuk selalu accept apapun yang terjadi dalam hidupnya. Kalau bisa ada part-2 nya video ini. Mantap!
Setahu saya tidak begitu, justru orang yang benar2 Stoik itu paham betul resiko dan sebenarnya mereka adalah pribadi2 overthinking sehingga bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi melalui usaha maksimal, jadi jika meleset, ya sudah...
Saya bukan stoik tapi saya dari bawaanya sudah punya sifat2 stoik, yang selalu berpikir terbalik dari orang lain, ketika orang lain berpikir sukses saya malah berpikir gimana kalo gagal dan saya bisa membayangkan kegagalan itu dan perasaan yang akan terjadi ketika gagal..dari pemikiran gagal itu, saya bisa membuat persiapan yang lebih matang dan lebih baik, sehingga selalu berusaha yang terbaik, ya kalo gagal, ya udah..
Stoikisme yang dijelaskan di buku2 dan seminar lebih rumit, padahal itu sangat gampang dan sudah semua orang sudah pernah melakukannya
bukan begini sih maksud dari stoik yang gua pelajari. Dari ajaran stoik, kita tuh berusaha semaksimal mungkin, tapi jangan berfokus ke hasilnya, tapi lebih ke prosesnya. Kalau berhasil ya itu bagus, kalaupun gagal ya kita harusnya ga kekurangan apapun.
Terus stoik di masa modern ini ya ada baiknya jangan di telah mentah-mentah kalo hasilnya kek gitu yaudah, bukan gitu.
Kalau yang gue pelajari sih stoik itu ada trikotomi kendali jadi ada hal hal yang bisa dikendalikan dan ada juga yang tidak misal kalau lu udah berusaha keras kalau hasil akhirnya ga sesuai keinginan lu ya lu terima aja jadi stoik ga ada nyuruh org buat pasrah aja Ama keadaan. Menurut gue filsafat stoik bantu bnget sih karena gue sering overthingking semenjak mempelajarinya gue bodo amat Ama rasa malu bodo amat org mau benci gue pokoknya bodo amat Ama yg ga bermakna dihidup gue.gue yang dulu sering marah2 kalau dinasehatin ortu juga ga lagi karena selalu ingat stoik
menurut saya, yang di Terima begitu saja itu sesuatu yang gabisa dirubah seperti kematian, ras, umur, dll
@@harisfahmi1216 filsufnya aja bukan orang sembarangan kok bisa dikatain pasrah sama keadaan 😂
gua suka banget sama gaya bahasa elu bre. Lu keren bang!
Sebelum kalian ingin menjadi seorang stoic, pahami lah dulu tentang petuah kuno "KNOW YOURSELF".
Dan lagi untuk apa susah² jadi stoic jika finalnya pun akan jatuh ke dalam pelukan Nihilisme.....
Baca dulu bukunya.
Stoikisme mengajarkan dikotomi kendali, itu aja dulu yg paling dasar
@puydoor1330 sory bukannya mau meniggikan, baca buku kaya gitu udah jadi keseharian saya. Kapan² mampir ke artikel saya bung, banyak tulisan saya yg membahas tentang philosophy dari era classic sampai post-modern.
Semangattt ☺
Kalimat "kita gak bisa kontrol di luar kita" ironisnya sering dipakai ornag untuk kontrol orang lain untuk shut up. Mereka berusaha mengkontrol orang lain jadi pasif dengan dalih kebajikan palsu bahwa "kItA kOntrOl yG kitA bISa" yang gak punya standar jelas yang mana dan mereka sendiri gak paham maksud dari kalimat yang mereka ucap itu artinya apa.
Sangat menyatu dengan ajaran islam namun tidak sedikit perbedaan
Cuma sedikit kesamaannya
Jangan2 islam copas lagi😅
Poknya semua itu Islam bahkan dunia ini di buat oleh Islam
Isi pikiran saya terwakilkan, di youtube ini,
Dan entah knapa ada orang yg menjunjung tinggi salah sati filsafat kadang menuju sekularisme, ( ga smua orang lo ya) tpi yg pinter dan punya pendirian rata2 bgini,, belok
bg ardhianzy, coba bahas gabungan dari "Ubermensch" dan "The Mad Ones". Gw coba ngegabung 2 konsep itu....
bang bahas filsafat menurut ulama islam bang, karena menurutku gk banyak yg bahas ini banggg
Hidup akan tenang dan damai jika manusia mengenal kata "cukup", tidak menjadikan keberhasilan orang lain sebagai patokan untuk berpikir tentang kesuksesan dan bertahan hidup. Menghamba kepada uang, merampas.
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Bang bahas Mori Buntarou karakter dari manga The Climber, karakternya kisah nyata nih
Aishh a loner, gila tuh manga masterpiece
Terimakasih atas ilmunya ❤❤❤❤❤❤❤
Min, bahas dialektika dong.
Materialism dialektika logika😮
Gak tau kenapa aku mau nangis denger ini😭
pembawaan videonya bagus banget
Stoick sebenarnya hanya pembenaran orang yang malas mengenal tuhan nya dalam berkehidupan. Filosofis stoik tidak jauh beda dengan mereka yang ikhlas dalam beragama. Ikhlas Disini bukan ikhlas yang pasif yang hanya menerima kehidupan yang monoton dan apa adanya. Melainkan untuk kehidupan yang ikhlas dengan hasil produktif nya kehidupan dengan balutan agama dan ketuhanan.
Usaha yang kita lakukan, segala hal yang kita miliki, jabatan dll. Adalah sesuatu yg bisa kita raih dan bisa saja melukai kita saat kita kehilangan nya. Tapi ikhlas adalah jawaban untuk itu semua agar membuat kita lebih nyaman karena pernah memiliki dan kehilangan nya. Ada entitas yang kita sadari sebagai faktor penentu apa yg bisa kita raih dan efek apa yg bisa kita terima. Ketenangan dalam hidup sebenarnya hanya efek atau Respon kita dalam merelakan dan tetap sadar bahwa itu bisa saja ada sebelumnya dan tidak ada dalam waktu yg sama.
Di dalam market forex seperti air laut yg luas dan dalam. Kita gk akan pernah tau seberapa luas dan dalamnya air laut. Air laut selalu bergelombang dan kita cukup tau batasannya dimana.
Bang selanjut ya bahas filsufnya edogawa ranpo
Joss rek content e
At the end, philosophy is just another better tool of religion.
Mengklaim diri ga butuh perhatian orang lain, gabutuh pengakuan, dan lainnya itu MENJIJIKAN, penerimaan orang itu salah satu kebutuhan manusia sebagai mahluk sosial tentu saja ada dosisnya, seperti makan minum juga ada dosisnya.
TERIMA DIRI KALIAN YANG BUTUH PERHATIAN JUGA, terima kalo kalian mahluk sosial, terima kalo kalian MANUSIA
7:01 menyadarkan sebuah hal
kelass 🔥🔥🔥
Kalau ia yg Percaya Tuhan, maka hidupnya akan Kembali ke Tuhan, apapun Ilmunya Apapun Pengetahuannya, Semua itu Tuhanlah yg Menciptakan. Ia Memberikan Hak kepada kita ( Manusia ) Kebebasan untuk Berfikir untuk Mencari kebenaran apa yg udh disediakannya untuk Kita. Hanya saja dengan Ego, Sifat, Karakter, Kita yg blm sesuai dengan Standardnya. kita belum bisa Mendapatkan tentang Pengetahuan dan Ilmu dari Tuhan Tersebut. Sejago apapun seHebat apapun Pola Pikir, Karakter, Sifat Manisa. Hanya Bersifat sementara dan Hanya ia yg Kekal. Isme buatan manusia untuk membenarkan bahasanya sendiri, andai aku kita kalian yg menemukan semua ilmu yg ditemukan dari Toko* filsuf yg ada pasti kita sudah jadi filsuf. Kebenaran sejati Hanya dari Tuhan. Bukan Dari Manusia. Ingatlah semua Manusia Berdosa dan Tuhan Hakimnya, jadi apapun itu yg semua dari manusia pastilah punya Kekurangan. Untuk kita mari Kita sama" cari Pengetahuan dan Ilmu yg jelasnya dari Tuhan bukan Tokoh" diatas.
isme isme pernah muda dan kuat, namun akan menua lemah dan mati, nikmatilah siklus itu
Voice over pakai apa bg?
Terimakasih admin
Ferry Irwandi ketar ketir mendengar ini
Wduh
kok gituh banh
Wkwk
Ingat kata abdur di podcast ny abdel dia bilang g prlu belajar filsafat stoik dll di agama islam pun ad yaitu zuhud
@@rcchannel3098 gak juga pada dasarnya itu Sifat asli manusia 😂
Baru dibahas malam minggu di discord kemarin langsung dikontenin wkwkwk
Kalo ada manusia yang mengaku telah mengimplementasikan salah satu paham filsafat di kehidupan sehari hari mau apapun itu alirannya mau apapun itu teorinya, saya jamin kebohongan.
Naluri orisinalitas dalam diri manusia itu sangat kompleks dan rumit, oleh karena itu niscaya manusia akan selalu menciptakan sesuatu yang baru, unik, dan berbeda serta akan selalu bermain main dengan ide dari keorsinilan jiwa manusia itu sendiri.
Mungkin
perbedaan Nietzsche dan para filsuf stoic sebetulnya berada pada penalaran nya atas epistemologi. sejauh yang saya tau, setiap filsuf pasti terbagi menjadi 2 golongan. yang pertama adalah mereka yang percaya bahwa nilai sungguh ada secara inheren atas dirinya sendiri, Immanuel kant mungkin adalah filsuf yang paling mewakili pandangan ini. yang kedua adalah mereka yang melihat bahwa nilai hanya hanyalah merupakan interpretasi manusia, maka ia sejatinya hanya perspektif individu, tentu kita sepakat Nietzsche adalah filsuf yang mewakili golongan ini.
tapi menurut hemat saya kedua golongan ini sebetulnya dapat kita rekonsiliasi kan pada pandangan mereka atas cara hidup, the art of living. seperti Nietzsche yang menuliskan dalam otobiografi nya, "ecce homo" bahwa:
“Formulaku untuk kebesaran dalam diri manusia adalah Amor Fati: bahwa seseorang tak ingin sesuatu yang berbeda, tak masa depan, tak masa lalu, tak pula semua kekekalan. Tak hanya menanggung apa pun yang diperlukan-tetapi mencintai semua itu.”
baik api kehidupan itu membakar dengan pola, atau ia membakar dengan abstrak. pada akhirnya ia juga akan membakar, membakar kita para manusia yang hidup di alam fana.
Komennya bantu banget bang, soalnya penjelasan anti thesisnya gua ga paham.
Kak apa itu arti dari keselamatan sesungguhnya?
22:17 📌
Meikhlaska Hasrat yg gagal terus menerus dan merelakannya
kupikir sejauh ini stoikisme memang membuatku cepat menyerah dan terkadang malas mencari alternatif (pasrah)
Keknya ada yang salah dari pemahaman kmu bang, coba tonton ulang dri menit ini 20:14
@lutfy1515 ah baiklah
🏃♂️
@@Calliopi27?
@@lutfy1515 ga ada
setidaknya ada pencerahan meski sedikit 😇
Saya berharap untuk anda menjelaskan tentang diri anda.riwayat hidup anda sampai saat ini.agar subscriber seperti saya bisa mengenal anda lebih dalam dari sekedar suara...
di deskripsi bg ada
BANGG BAHAS KEJAWEENN 😊😊😊
GUA PENGEN BELAJAR IDEOLOGI KEJAWEN BANG 😅😅😅😅
Ngapain dah, lu muslim harusnya lebih perhatiin agamamu sendiri dulu, lagian di islam ada namanya zuhud dan tasawuf yang bahkan nggak jauh beda dengan berbagai macam pandangan filosofis dan ideologisme
Terimakasih dan rispek setinggi tingginya untuk video ini admin❤sehat selalu murah rizki
13:59 berarti menjadi stoik sama dengan mempercayai Tuhan spinoza
Di buku meditations karya marcus aurelius filsafat yang sangat kuno yg sangat komplek
Bahas Neo-platonism min🙏
it is what it is.
Saran buku dong, buku apa aja entah itu tentang filsafat, agama, etika, atau sejarah
Nitip bang,jadi kalo ada yg komen saya ikut dapet notif
Bang tolong bahas
"Apa kita memahami cinta"
yang mungkin blm tau nama alternatif di agama Islam, konsepnya kurang lebih sama dengan zuhud. Hanya beda di akar utamanya aja.
Fery Irwandi menemukan dirinya dalam stoik😊
Kalian ga mau ikutan kah😅
sumpah gw paham apa yang kamu sampaikan dan jelaskan bang, terimakasih.
Bang boleh ga gua request bahas soal ini gua ada pertanyaan . Paradox Freewill nya manusia, ada nasihat ata pepatah bahwa "manusia berencana Tuhan yang menentukan". Dalam kasus bvndir siapa yang mempunyai peran tsb kira-kira?
Bang bahas absurdisme sama kayak video ini
Ya hidup selaras dg alam ..tetapi alam semesta di sekelilingku bergerak berperilaku karena hembusan angin kapitalisme yg begitu kuat.. mau tidak mau aku hidup harus selaras dg dinasti kapitalisme..kalau aku tak bisa mengimbangi atau selaras aku tak bertahan hidup..
Aku kudu piye😢 iki
Jadi diri sendiri dengan adaptasi lingkungan, seperti seorang muslim dengan berbagai profesi yang sesuai dengan minat pribadi
thx admin
Bahas kalr mark dong min.. Soal e gue ngerasa kapitalis terlalu di pandang negatif di mata masyarakat
Jika kamu ingin memasak kamu tidak perlu memasukan semua jenis bumbu.
Sesekali bahas politik filsafat bang wkwkwkw
Saran saya ngomongnya diperlambat lagi bang biar terasa lebih santai 🙏, agar lebih mudah dicerna juga kata2nya yg lumayan sulit menurut saya😂
penyatir ini tersenyum 😁
Coba bahas tentang liberalisme bg
Izin meminta bahasan mengenai filosofi existencialism bg😅
bang bahas filosofi minato🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Bang bahas Existentialism