Adhiku media : Kajian ini silahkan disebarluaskan, semoga mereka yang mengikuti kajian ini mendapatkan pahala mencari ilmu, juga anda yang turut menyebar luaskan semoga Allah selalu memberikan keberkahan selalu. amin
Humajah lumajah...skrg banyak dilakukan di ajang tahun politik ini, hampir di semua medsos dunia politik humajah lumajah banyak dilakukan oleh masing2 pihak untuk menghancurkan lawan politik nya.. Naudzubillah min dzalik....banyak manusia skrg melakukan humajah lumajah... Ini tanda2 akhir jaman...banyak kemudharatan dijaman ini. Semoga dengan Taudziah Ustadz M. Yahya ini ,kita bisa mengambil hikmah...jangan ikut2 an atau bercampur baur dengan dunia humajah lumajah ini..... Makanya banyak kejadian musibah gempa dan tsunami di negeri kita ini , sebagai peringatan dari Alloh swt, ....!!!
Untuk bapak angkat pak ustadz Yahya yang telah memberi kesempatan ustadz menuntutnya ilmunya Pahala mengalir deras dari Allah yang maha memilik ilmu untuk bapak ( Nama nya siapa pak ustadz)
Apinya tidak pernah berkurang Allati tatholiu allal afidah Apinya memakan daging kemudian menfhancurkan tulang kita. La yamutu wal yahya. Apinya tembus sampai ke jantung sampai ke hati. Sekarang allah siksa sampai lubuk hati. Innaha alayhim mu'sodah Neraka itu ada pintu berusaha mati2an. Tp ga bsa digapai.
terlalu banyak iklan... admin bisa merubah settingan yutub channel ini jangan terlalu agressif commercial - agar makna yang disampaikan ustadz tidak sering terganggu... please ya admin, mudah3an next better....
Ustadz Yahya yang dirahmati Alloh, mohon penjelasan mengapa antum selalu menambahi kata TA'ALA ketika mengucapkan salam? Sedangkan para Ustadz Senior di Jawa Timur seperti Prof.Roem Rowi, Prof.Zahra, KH Agung Cahyadi,Lc,MA, Sholeh Drehem, Lc,MA, dll, tidak ada yg pakai tambahan TA"ALA...? Mohon pencerahan...syukron katsiiraa
+Khalid Javalova Assalamu'alaikum Mas Kholid, berikut jawaban dari Ustadz Dr. Yahya: Diperbolehkan menambahkan lafadz “ta’ala” pada salam karena tidak bertentangan dengan tatacara yang diajarkan sunnah bahkan hal tersebut juga dilakukan oleh para sahabat Nabi. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf-nya meriwayatkan : عَنْ مَيْمُونٍ، أَنَّ رَجُلًا سَلَّمَ عَلَى سَلْمَانَ الْفَارِسِيِّ، فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى وَبَرَكَاتُهُ، فَقَالَ: سَلْمَانُ: «حَسْبُكَ “Dari Maimun, bahwa seorang lelaki mengucapkan salam pada Salman Al-Farisi dengan mengucapkan Assalamu’alaikum warohmatullohi ta’ala wabarokatuh, lalu Salman berkata: Cukuplah bagi kamu”. (Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah, No.25683). Syekh Al-Alusi dalam tafsirnya meriwayatkan: عَنْ سَالِمٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ جَمِيعًا قَال: كَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا سَلَّمَ عَلَيْهِ فَرَدَّ زَادَ، فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ، فَقَال: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى، ثُمَّ أَتَيْتُهُ مَرَّةً أُخْرَى فَقُلْتُ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى وَبَرَكَاتُهُ، فَقَال: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى وَبَرَكَاتُهُ وَطَيِّبُ صَلَوَاتِهِ “Dari Salim, budak Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhum, ia berkata, ketika ada orang member salam pada Ibnu Umar maka ia akan menambah ketika menjawabnya, saya pernah mendatanginya dan mengucapkan “Assalamu’alaikum”, dia menjawab “Assalamu’alaikum warohmatullohi taala”, lalu dilain waktu aku mendatanginya dengan mengatakan “Assalamu’alaikum warohmatullohi ta’ala wabarokatuh” dia menjawab “Assalamu’alaikum warohmatullohi ta’ala wabarokatuh wa thoyyibu sholawatihi”. Jadi, kesimpulannya menambah kata “ta’ala” setelah kata “Allah” itu boleh-boleh saja. Wallahu a’lam.
Alhamdulillaah.
Subhanallaah.
Jazakallaahu Khoiran Katsiran
Ustadz
Barakallahu fik ustaz dan tim nurul hidayat..
Alhamdulillah , terimakasih ustadz Muh Yahya.Semoga selalu sehat wal afiat,selamat dunia akhirat
الحمد لله جزاك الله خير
Alhamdulillah.
saged necep ilmu ustadz 🙏🙏💪💪 barakallah
MasyaAllah.... penjelasannya diteail.
Terimakasih pak ustad...inilah yg sy cari daripada ustad...mendekatkan ilmu ke rumah...bukan seperti ustad lain yg hanya mencacimaki orang lain....
Al-hamdulillah ,aku ISO nyimak semoga tambah ilmuya ,manfaat.syukron katiron.
Syukron Jazakalllah khoir pak ustadz atas ilmunya yang sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari
Terus buka kajian tapsir alquran ustadz semoga barokah..syukron..
terima kasih kepada Nurul Hayat, semga bisa terus istiqomah upload kajian semacam ini.
Mudah2an allah swt sellalu menjaga mu ustadz...istiqomah agar swlalu bisa menyebarkan kebaikan
aamiin
Adhiku media : Kajian ini silahkan disebarluaskan, semoga mereka yang mengikuti kajian ini mendapatkan pahala mencari ilmu, juga anda yang turut menyebar luaskan semoga Allah selalu memberikan keberkahan selalu. amin
Nurul Hayat Channel Hatiku hatiku hatiku
Jazakallahu khairan. Saya share ngge.
Saya save dan share juga ya..jazaakumullah khoyron
penjelasannya jelas dan luas..men cerahkan..subhanallah
شكرا
Saya sangat senang sekali dengar kajian Ustadz Muhammad Yahya, Barakallafik Ustad, semoga Allah menjaga mu
Love us tad yahya ditunggu kajian kajian berikutnya
Always feel blessed and grateful setelah menyimak kajian Tafsir Ustadz Yahya. Awesome!!!
Figur yg paling Ana kagumi
اللهم انفعنا بعلومه
Humajah lumajah...skrg banyak dilakukan di ajang tahun politik ini, hampir di semua medsos dunia politik humajah lumajah banyak dilakukan oleh masing2 pihak untuk menghancurkan lawan politik nya..
Naudzubillah min dzalik....banyak manusia skrg melakukan humajah lumajah...
Ini tanda2 akhir jaman...banyak kemudharatan dijaman ini.
Semoga dengan Taudziah Ustadz M. Yahya ini ,kita bisa mengambil hikmah...jangan ikut2 an atau bercampur baur dengan dunia humajah lumajah ini.....
Makanya banyak kejadian musibah gempa dan tsunami di negeri kita ini , sebagai peringatan dari Alloh swt, ....!!!
Untuk bapak angkat pak ustadz Yahya yang telah memberi kesempatan ustadz menuntutnya
ilmunya
Pahala mengalir deras dari Allah yang maha memilik ilmu untuk bapak
( Nama nya siapa pak ustadz)
Apinya tidak pernah berkurang
Allati tatholiu allal afidah
Apinya memakan daging kemudian menfhancurkan tulang kita. La yamutu wal yahya.
Apinya tembus sampai ke jantung sampai ke hati. Sekarang allah siksa sampai lubuk hati.
Innaha alayhim mu'sodah
Neraka itu ada pintu berusaha mati2an. Tp ga bsa digapai.
terlalu banyak iklan... admin bisa merubah settingan yutub channel ini jangan terlalu agressif commercial - agar makna yang disampaikan ustadz tidak sering terganggu... please ya admin, mudah3an next better....
Dimana dan kapan lokasi dan waktu kajian rutin Ustadz Dr. Muhammad Yahya?
bolehkah saya upload ulang? agar lebih menyebar
Ustadz Yahya yang dirahmati Alloh, mohon penjelasan mengapa antum selalu menambahi kata TA'ALA ketika mengucapkan salam? Sedangkan para Ustadz Senior di Jawa Timur seperti Prof.Roem Rowi, Prof.Zahra, KH Agung Cahyadi,Lc,MA, Sholeh Drehem, Lc,MA, dll, tidak ada yg pakai tambahan TA"ALA...? Mohon pencerahan...syukron katsiiraa
+Khalid Javalova Assalamu'alaikum Mas Kholid, berikut jawaban dari Ustadz Dr. Yahya:
Diperbolehkan menambahkan lafadz “ta’ala” pada salam karena tidak bertentangan dengan tatacara yang diajarkan sunnah bahkan hal tersebut juga dilakukan oleh para sahabat Nabi. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf-nya meriwayatkan :
عَنْ مَيْمُونٍ، أَنَّ رَجُلًا سَلَّمَ عَلَى سَلْمَانَ الْفَارِسِيِّ، فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى وَبَرَكَاتُهُ، فَقَالَ: سَلْمَانُ: «حَسْبُكَ
“Dari Maimun, bahwa seorang lelaki mengucapkan salam pada Salman Al-Farisi dengan mengucapkan Assalamu’alaikum warohmatullohi ta’ala wabarokatuh, lalu Salman berkata: Cukuplah bagi kamu”. (Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah, No.25683).
Syekh Al-Alusi dalam tafsirnya meriwayatkan:
عَنْ سَالِمٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ جَمِيعًا قَال: كَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا سَلَّمَ عَلَيْهِ فَرَدَّ زَادَ، فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ، فَقَال: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى، ثُمَّ أَتَيْتُهُ مَرَّةً أُخْرَى فَقُلْتُ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى وَبَرَكَاتُهُ، فَقَال: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى وَبَرَكَاتُهُ وَطَيِّبُ صَلَوَاتِهِ
“Dari Salim, budak Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhum, ia berkata, ketika ada orang member salam pada Ibnu Umar maka ia akan menambah ketika menjawabnya, saya pernah mendatanginya dan mengucapkan “Assalamu’alaikum”, dia menjawab “Assalamu’alaikum warohmatullohi taala”, lalu dilain waktu aku mendatanginya dengan mengatakan “Assalamu’alaikum warohmatullohi ta’ala wabarokatuh” dia menjawab “Assalamu’alaikum warohmatullohi ta’ala wabarokatuh wa thoyyibu sholawatihi”.
Jadi, kesimpulannya menambah kata “ta’ala” setelah kata “Allah” itu boleh-boleh saja. Wallahu a’lam.
Weyuli
PP pop
NBk.
Lhp