KARUT - MARUT PPDB TERULANG LAGI l HOTROOM
HTML-код
- Опубликовано: 8 сен 2024
- MetroTV, Sistem zonasi adalah salah satu jalur yang menyumbang jumlah siswa terbanyak dalam proses penerimaan peserta didik baru. Namun pada praktiknya, sistem ini mengundang banyak protes dari orang tua murid. Meski menggunakan sistem zonasi, fakta di lapangan rupanya tidak semua anak dapat masuk ke sekolah yang terdekat dari tempat tinggalnya.
Banyak faktor yang membuat calon siswa gagal masuk ke sekolah yang dituju seperti peta koordinat yang tidak akurat, jual beli kursi, gratifikasi, manipulasi dan terbatasnya jalur prestasi. Dan yang paling mengecewakan, permasalah ini terus terulang di tiap tahunnya.
Simak pembahasannya di #HOTROOMMETROTV "CARUT MARUT PPDB TERULANG LAGI" hari Rabu (29/6) pukul 21.05 WIB.
Tonton juga melalui xtend.metrotvnews.com
#ppdb #ppdbzonasi #masuksekolah #tahunajaramnbaru #sekolah #pendidikan #zonasisekolah #Metrotv
-----------------------------------------------------------------------
Follow juga sosmed kami untuk mendapatkan update informasi terkini!
Website: www.metrotvnew...
Facebook: / metrotv
Instagram: / metrotv
Twitter: / metro_tv
TikTok: / metro_tv
Metro Xtend: xtend.metrotvn...
anak2 harus diajarkan kompetisi dan realita sejak awal...karena nanti di dunia kerjapun gak semuanya bisa tertampung di lapangan kerja...mereka harus usaha masing2 dan sejak kecil mereka harus diajarkan berkompetisi
Kalo banyak putus sekolah ia krn masuk sekolah negeri sulit dan persulit sedangkan sekolah swasta SPPNYA antara 500 ribu - 600 ribu maka bsnyak yg tidak mampu bayar.
Zonasi dihapus saja,diganti nem....zonasi mempersulit anak" yg berprestasi... anak" jd sedih dan ga semangat buat belajar...krn bnyk anak" berprestasi tp terpental juga krn sngt sedikit kursinya kalah sm zonasi...
Sistem zonasi dan seleksi umur berpotensi menyebabkan anak didik demotivasi belajar. Karena tidak penting lagi belajar. Yang penting umur tua dan tempat tinggal dekat sekolah, pasti dapat sekolah negeri. Duduk manis di sekolah udah pasti lulus. Lantas apa tujuan belajar kalau peserta didiknya kemudian menganggap belajarnya tidak perlu.
betul, buat apa anak disuruh belajar rajin kalo koordinat menjadi penentu bisa atau tidak bisa masuk sekolah.
betul, miris sebenernya..seolah semangat belajar anak sedang dikebiri dengan mindset bahwa prestasi itu gak penting..
Setuju sekali, anak saya ditolak di SMA pilihan pertama (kebetulan paforit dan jaraknya paling dekat dengan rumah). Dia sudah bekerja keras mengejar prestasi alhamdulillah masuk lulusan 10 terbaik karena dia juga bercita-cita untuk bisa kuliah di salah satu universitas negeri. Tapi saya lihat agak kecewa karena teman2nya yg tidak memiliki prestasi diterima dgn "penilaian" jarak rumahnya lebih dekat dengan sekolah. Saya sudah motivasi, bahwa untuk sukses dan cerdas tdk tergantung sekolah, tapi tergantung diri kita sendiri. Jangan numpang harum dengan harumnya nama sekolah, tapi berprestasilah dan harumkan nama sekolah. Tapi saya khawatir hal ini terjadi bukan saja di anak saya tapi di banyak anak2 seusianya. Anak2 yg kecerdasannya standar tapi mau bekerja keras untuk mencapai cita2nya. Saya takutnya sistem ini banyak mematahkan semangat mereka. Padahal yg kita butuhkan adalah generasi muda seperti ini. Bukan generasi muda yg diajarkan untuk berkompetisi dengan "Hak Istimewa".
Betul sekali. Sekarang klo mau diterima disekolah negeri yang penting rumah dekat dan umurnya tua. Jadi tidak memotivasi anak untuk belajar
Balikkan ke sistem NEM / nilai UAN sperti dulu. Baru itu fair, anak dpt sekolah impiannya sesuai jerih payah perjuangannya.
Atau bila tetap dgn sistem zonasi, perbaiki dlu kondisi sarpras sekolah2 negeri saat ini terutama yg berada di daerah pinggiran agar setara kualitasnya dgn yg ada di kota besar, supaya calon siswa jg tetap semangat belajar di sekolah manapun...kan katanya mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan..😊
SUDAH 7 TAHUN SISTEM ZONASI ITU BERMASALAH BESAR JADI SUDAH HARUS DIHAPUSKAN, TIDAK LAGI MENJADI PEDOMAN NILAI RAPOR MASUK PPDB TETAPI PENILAIAN MELALUI UJIAN NASIONAL SEHINGGA JELAS TERUKUR NILAI SESUNGGUHNYA DARI SISWA SISWA YANG AKAN MELANJUTKAN KE JENJANG BERIKUTNYA.
Kembali ke sistim UN aza eaa...dng syarat:
1. Sistem UN yg jujur, anti bocor, transparant dng kuota 75 %
2. Berikan kuota 25% utk pendaftar termiskin, rumah terdekat, paling berprestasi, pendaftar tertua, anak2 guru dan pindahan ortu
3. Jika mungkin tambah kuota penerimaan sekitar 100 siswa di seluruh sma negeri
kurangi lah mall2.. perbanyak bangun sekolah2. ppdb sangat mengecewakan
Pemerintah butuh duit,bkn cerdaskn anak2..
yg bikin mall swasta, lu pikir jokowi yg bikin mall
@@otaksapu yg bikin mall swasta betul,tp yg kluarin izin siapaaa?
Sistem paling bodoh, siswa akan malas belajar, cukup pindahkan KK ke dekat sekolah beressss
Belajar sungguh2 biar diterima di sekolah favorit ❌😮
Nebeng KK sodara yg deket sekolah tujuan ✅😅
PAK UBAY SEBAGAI PENELITI KOORDINATOR NASIONAL JPPI DALAM MEMBERIKAN SOLUSI TIDAK MASUK AKAL. INI DUNIA BUKAN AKHIRAT DAN ITU BERLAKU KOMPETISI ASALKAN ADIL, JUJUR DAN BERKEMANUSIAAN. DALAM PENDIDIKAN ITU SUATU YANG WAJAR DILAKUKAN KOMPETISI SESUAI DENGAN PENCAPAIAN KEMAMPUAN SISWA. ARTINYA SISWA ADA YANG MEMILIKI KEUNGGULAN DIBIDANG MINAT DAN BAKATNYA DAN ADA YANG SEDANG DAN ADA YANG KURANG. NAH YANG KURANG ITU DISALURKAN KE JALUR PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL. BUKAN DIPAKSAKAN MASUK PENDIDIKAN FORMAL. ITU SOLUSINYA BILA KITA MASIH MENGINJAKKAN KAKI DI BUMI BUKAN DI ALAM AKHIRAT YANG SEMUANYA TIDAK PERLU KOMPETISI SEPERTI PENDAPAT YANG DIKEMUKAKAN OLEH PAK UBAY PENELITI JPPI PENDIDIKAN. SEMENTARA KALAU MASIH DI DUNIA KITA MASIH PERLU KOMPETISI UNTUK MEMAJUKAN BANGSA INDONESIA HANYA PERLU ADIL, JUJUR, BERSIH DAN TRANSPARAN.
Negara kita ini banyak sekali ditumpangi kepentingan. Harusnya persoalan PPDB bisa diselesaikan dgn cara pembangunan gedung sekolah ditiap kelurahan, kecamatan,dan kabupaten kota. Selesai ...
Kenapa proyek IKN dan kereta api cepat bisa tuntas pelaksanaanya tapi giliran pembangunan gedung sekolah sulit sekali untuk alokasi anggarannya
Ppdb selesai kalau dpr bertindak, udah 5 tahun carut marut dibiarin. Mana yg katanya wakil rakyat.
Banyak anak Pengen sekolah di Luar Kecamatan. Orangtua anak semakin cerdas memili Sekolah yang dirasa lebih berkualitas
Banyak titipan orang dewan lhoh
Betul..kalo mau sistem zonasi ini jalan dan diterima semua pihak dgn happy, perbanyak lagi sekolah negeri SD SMP SMA SMK tiap kelurahan/kecamatan agar bisa menjangkau lbih bnyak calon siswa yg posisi rmhnya diluar zona tertentu..sekaligus memberi bnyk pilihan bagi siswa & ortu mau masuk kemana.
Bangun sekolah an baru untuk SMA negeri dan SMP negeri biar tertampung semua
Percuma bikin peluang para koruptor aja dalam menarik donasi kepada orang tua siswa yang Mao masuk sekolahnya
@@nurdink9285 drpd bangun IKN yg menghabiskan anggaran lebih baik bangun universitas dan gedung sekolah agar anak anak Indonesia ini cerdas,bukan IKN yg di pikirin
@@AbdulGafur-pu7dg ia emang itu baik tapi coba awasi penggunaan nya benar di peruntukan untuk rakyat bukan, kenyataan nya bang mentang2 gratis dimanfaatin jadi duit dengan menjual bangku sekolah nya maksud saya
tetangga kami juga titip KK dekat sekolah,dan ada juga yg beli bangku sampai 10jt-25jt.. yg gak bisa akal2an KK dan yg gak mampu nebus bangku.,ya udah masuk swasta.. dengan spp 300-500rb an..Gak apa2 yg penting jujur,Insya Allah berkah ilmu anak2 kami.. Aamiin
1 zonasi pendaftar 500 ribu orang..sekolah cuma ada sedia 200 kursi ...yg salah siapa..????? Anggaran pendidikan trilyunan......bangun dong sekolah tiap.zonasi 3 sampai 5 sekolahan masing2 10 tingkat/ gedung...!!!
Ide dasarnya setuju..cm setahuku bangunan sekolah negeri maks 3-4 lantai deh. Tiap kelurahan udh ckup bnyak SD negeri, cm utk jenjang SMP SMA dan SMK msh kurang..
Ada lahan kosong, kurang2in lah mbangun mall, ruko dll...pikirin itu bangun sekolah.
Jepang habis di bom atom, kaisar mencari guru bukan tentara. Karena jepang kalah perang karena kalah pintar. Dan kini terbukti. Kalau indonesia ingin menjadi pemenang tolong pendidikam menjadi prioritas utama. Nasib bangsa ini tergantung generasi mendatang. negara wajib menyiapkan bangku sekolah yang cukup dan berkualitas di setiap daerah.
Sistem zonasi bikin anak2 males belajar...yg penting umur tua dan rumah dekat dengan sekolah..kasian sama ank2 yg belajar sungguh2!! Balikin ke sistem NEM atau UN seperti dlu...klo terus di lakukan tuh sistem zonasi bikin anak2 males belajar makin bobrok!
SOLUSINYA ADALAH PPDB TAHUN 2024 ini HARUS DIBATALKAN DAN DIULANG KEMBALI DENGAN MELAKUKAN UJIAN NASIONAL BAGI SEMUA SISWA BAIK ITU SISWA SD YANG MASUK SMP, MAUPUN SISWA SMP YANG MAU MASUK SMA. (KALAU YANG MAU MASUK SD DARI TK ATAU PAUD TIDAK PERLU DIULANG TETAPI DITERIMA SEMUANYA TANPA ADA BATAS USIA DAN TANPA ADA TES). INI AGAR ADIL DAN JUJUR DALAM PENILAIAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN 2024 INI. KARENA SEBAGIAN BESAR SISWA NILAI NYA BANYAK YANG DIMANIPULASI DENGAN MENAIKKAN NILAI NILAI RAPORT AGAR BISA DITERIMA DI SEKOLAH TERSEBUT. DAN ADA PULA YANG MELAKUKAN MANIPULASI ALAMAT TEMPAT TINGGAL, JARAK RUMAH, MANIPULASI USIA DAN LAIN LAINNYA INI SEMUA AKIBAT ADANYA SISTEM ZONASI DAN USIA TUA. HARUSNYA KPK DAN INSPEKTORAT SEGERA BERGERAK DAN MENANGKAP PELAKU KECURANGAN, PENCUCIAN NILAI RAPORT, PEMALSUAN ALAMAT & USIA DAN KOLUSI, KORUPSI DAN NEPOTISME INI. KARENA INI SANGAT PARAH DAN MASIF TERSTRUKSUR DENGAN RAPIH
kembalikan ke sistem nem aja, biar anak2 semangat belajar dan bersaing. Anak prestasi akademis sedikit sekali persentase penerimaannya. Di salah satu smp negri jkt hanya 9 org, padahal beda yang diterima dan yang tidak diterima nilainya rapat sekli hanya beda 0 koma
Perbanyak SMP dan SMA negeri,,atau dirikan sekolah bagi masyarakat yg kurang mampu tapi semangat sekolah anak tinggi,,misal dengan menyertakan surat keterangan tidak mampu,,jadi anak2 Indonesia yg benar2 ingin bersekolah tetap bisa sekolah tanpa memikirkan biaya kedepannya.....
balik aja pake NEM, pake nilai rapot pun akhirnya guru memberi nilai jor2an..dan niai rapot pun sarat subjektifitas guru, apalagi hanya melihat jarak dan umur..sungguh sangat tidak adil, kalo pake NEM..semua menyadari, kalo gak masuk ya berati nilainya NEM nya gak cukup dan harus berusaha cari sekolah dgn standar nilainya
Kalau di PTN kok tidak terdengar ada kecurangan? Jawabnya: karena ada JALUR MANDIRI. Harusnya di SMP/SMA juga harus pakai jalur ini biar tidak gaduh tiap tahun.
intinya zonasi ttp dihapus & mandiri itu bayarnya beda
Dengan sistem mandiri di tingkat SMP dan SMA akan membuat kegaduhan yang lebih hebat karena membuat sekolah mempunyai peluang lebih besar memperjualbelikan kursi, sementara kita sebagai orang tua akan mengikuti aturan yang ada karena ga mungkin dong anak putus sekolah sementara untuk perguruan tinggi tidak semua orang melanjutkan kuliah dan tidak tergolong putus sekolah klo tidak kuliah.
Jarak rumahku 800 Meter.. tp tidak masuk ,karena jarak terjauh hanya 400 meteran 😢
Sistem pembodohan bosss... tolong dihentikan. Tidak ada keadilan untuk yg rumahnya jauh. Apa rumah kita pindah aja ke tengah2 sekolah kali ya...
perlu dikaji lagi sistem zonasi ini, banyak siswa yg mempunyai nilai tinggi tidak mempunyai kesempatan untuk sekokah karena kalah dalam hal jarak rumah ke sekolah. Gak masuk akal rasanya jarak menjadi acuan untuk bisa bersekolah semetara dari sisi akademis tidak terlalu menonjol. dari tahun ke tahun menjadi permasalahan tapi tidak ada solusi, masak ada pula siswa yg tidak bisa sekolah didaerah tempat mereka tinggal dan dilahirkan.
. *Selama tidak ditangani secara nasional (terpusat) maka mengatur pendidikan akan sangat sulit dilakukan.*
*Kembalikan penanganan atau pengelolaan kepada pemerintah pusat alias Kemdikbud/+ristek. Ditambah jalur kanwil propinsi dan kantor kabupaten/kota.*
*Penanganan atau pengeloalaan pendidikan tidak tepat jika dengan otonomi daerah. Kembalikan urusan pendifikan je pusat seoedti sebelumnya.*
Jalur prestasi mepet yg di butuhin 25persen,
Tmbah ruangan kelas/sekolah baru dan tambah guru, baik negeri maupun swasta juga banyak kekurangan gedung/kelasnya. Dan tugas pemerintah untuk membangun/menambah kekurangan kelas dan gurunya. Masalah pembangunan gedung sulit dan lambat sekali diperhatikan. Sudah bertahun tahun diajukan penambahan gedung, belum tentu di respon.
Lebih setuju&logis diterapkan jalur prestasi&anak jg tambah termotivasi.kalo jalur zonasi bikin org tua pusing...😂
Kami kekurangan murid yang mendaftar. Hanya 6 orang..ayo masuk sekolah kami saja 😂😂😂 SMKN 5 BUNGO JURUSAN DKV
Bangun sekolah negeri yg lebih banyak di semua jenjang biar seimbang
INDONESIA EMASSSS🎉
Saya dari daerah bekasi,. Saya bingung banget dengan nasib anak saya,.. zonasi 1 di edit2 sama petugas ppdb tetangga saya yg lebih jauh diedit jadi 365 meter sementara saya 1 km..polosnya saya tidak tau kalo harus bayar petugas kalo mau zonasi biar diedit dr 1 km jadi 365 meter. Lalu saya coba jalur afirmasi namun saya memiliki bpjs sehingga tidak memuhi syarat padahal rumah masih ngotrak, suami tidak kerja dan buat makan aja bingung susah tapi tidak dapat juga blt, jalur prestasi nilai pas2an, ptow juga bukan,.. lalu saya harus bagaimana..
Kenapa praktik kkn malah merajalela di dinas pendidikan,..
Malu-maluin
kerja buat negara tapi korupsi
Jalan pakai baju dinas tapi dinas buat merauk duit haram
Bgmn negara ini mau maju kalo mau sekolah aja udah harus belajar korup diawal pendaftaran..
Curhat seorang ibu yang sedih karena anak saya sampai sekarang belum dapat bisa daftar sekolah
Saya tidak ada uang buat sekolahkan diswasta
Karena buat makan saja saya bingung
Kalo sekolah diswata buat spp, ongkos tiap hari, apalagi buat uang gedung dll
Uang dari mana saya INDONESIA
Kalian semua yg merasa mampu dan merasa orang baik
Tegakkanlah keadilan
Saya mohon dengan sangat
Hebatnya di Indonesia urusan pendidikan yg ujungnya utk mencetak siswa yg sehat pikiran dan mental tapi proses perekrutan lokasi saja sdh di manipulasi pantas saja mentalitas para pejabat sebagian besar nya pada koruptor krna sdh terbiasa suap menyuap sejak sekolah.. Bravo.. 👋👋👋
Horas Abang. Masalah utama dalam pendidikan ini adalah DAYA TAMPUNG. Untuk DKI, kapasitas SMP Negeri hanya 40% dan SMA Negeri hanya 20. Mau dibuat seperti apapun peraturannya, yang bakal diterima hanya sedikit. Sampai tahun 2019, seleksi di Jakarta berdasarkan nilai UN, akibatnya hanya anak-anak yang nilainya tinggi bisa diterima.
Memang cara seleksi dengan UN mengecewakan anak yang nilainya rendah, tetapi semua anak diberi kesempatan sama untuk meraih nilai UN tinggi.
Apakah hanya anak yang orang kaya yang nilainya tinggi ? Tidak juga Bang, banyak yang nilainya tinggi tapi bukan anak orang kaya.
Sejak 2020 seleksi dirubah berdasarkan zonasi RT. Ini sangat tidak adil untuk yang berada di zona 3.
Ini pelanggaran HAM berat Bang, apa dosa kami di zona 3 sehingga didiskriminasi begini ?
Pemerintah bilang jangan mengincar sekolah favorit, oke, kami mau, tapi di lingkungan kami tidak ada sekolah negeri.
Pemerintah bilang sekolah dekat rumah saja, oke kami mau, tetapi tidak ada sekolah negeri yang dekat.
Pembagian hak warga negara berdasarkan zonasi ini pelanggaran HAM berat Bang.
Saya harap Abang mewakili kami melakukan class action, kembalikan PPDB yang fair berdasarkan seleksi.
Kpda Bpak Hotman Paris yg Terhormat.,🙏
Tolonglah anak saya yg tidak diterima disekolah SD dikarenakan zonasi alasannya. tapi ini karna kecurangan antar kepala sekolah yg meminta kami yg tinggal disni tidak boleh diterima krna murid yg mendaftar baru sedikit. pdhal anak saya 4 org sekolah disitu semua., dan ank saya yg ke5 pun ingin sekolah disekolah yg sama.
Dan karena itu anak saya sampai sekarang belum bisa sekolah.walaupun sudah memasuki masa2 sekolah. Karna sekolah yg 1 guguspun tidak mau menerima anak saya.
Kamana lagi saya harus mendaftarkan anak saya pak.
Besar harapan saya kpda Bpak Hotman.🙏 Agar anak saya bisa sekolah dan bisa mendapatkan haknya.🙏
Sekolah SMA Negeri Favorite Beda Dengan Sekolah SMA Negeri Biasa...😂 Sekolah Favorite Pasti Diincar Lulusan Ada Banyak Link Beasiswa Universitas..Kalo SMA Negeri Biasa Zonk...Ini Menteri Pendidikan Nggk Paham.Ya Pastilah SMA Favorite Buat Rebutan 😂
Krn itulah,ebtanas perlu diadakan lagi. kalo nilai kecil harus legowo ortunya n anaknya
Kalau kebijakan ini menyebabkan banyak putus sekolah, sebaiknya zonasi dihapus. Kenapa semua ngotot harus tetap dijalankan. Hanya DPR yg realistis harus dihapus zonasi.
Bang hotman bantu banyak anak putus sekolah didepok
Sebenarnya sistem zonasi sudah bagus tp harus diimbangi dengan nilai raport,pemerintah pun harusnya turun tangan lihat kapasitas sekolah sudah memadai atau blm? Disini satu kecamatan cuma ada 1 sekolah SMA ya jelas tidak cukup untuk menampung calon siswa yg begitu banyak.harusnya pemerintah mendirikan sekolah baru lg agar semua masalah ppdb bisa teratasi,padahal anggaran pendidikan banyak lo masa g bisa bangun sekolahan??
Bagaimana nasib kami rakyat tidak mampu,kalau masuk smk swasta biaya nya mahal
disemarang jateng.. jalur zonasi yg dinilai umur anak. nilai tidak diperhitungkan sma sekali. anak saya waktu sd peringkat 1. di jalur zonasi gak diterima karna umur 12th. yg diterima umur yg lebih tua.. umur 13th n 14th pasti diterima meskipun nilai jelek.
Aturan gak jelas. Demak pun juga gitu
Sama kayak anak saya karena umurnya 12 tahun kalah saing dengan umur yang 13 tahun bahkan ada yang 14 tahun.
Itu dulu sbnrnya siapa yg menetapkan batas umur usia sekolah dan dasar pemikirannya gmn ya?
Bang Hotman...bantu kita dong yang di zona 3, ini pelanggaran HAM Bang
Kalo dulu " gw mesti belajar biar bisa masuk sekolah yg gw inginkan.'
Kalo sekarang "gw nyantai aja, ga usah bekajar. rumah gw deket sekolah tujuan."
Sy Dari Denpasar,sedang menunggu pengumuman PPDB nanti tgl 6 Juli ,Semoga PPDB di Denpasar aman tidak ada keçurangan
Lah srkarang hak belajar anak dibedakan jarak dan umur lah gimana logikanya, prestasi nggak boleh dibedakan oke setuju. Tapi sekatang yang terjadi hanya anak yang dekat sekolah saja atau yang masuk KETM, sekarang sekolah itu untuk berprestasi atau agar buat rumah deket sekolah?
Zonasi harus didukung jarak dan nilai variabel yang jadi ukuran berdasarkan prioritas yang menjadi standar yang jelas ukuran nya
Sekarang anak untuk belajar turun drastis sejak ada zonasi ... tempat bimbingan belajar sepi
Kembalikan aja seperti dulu, TES!
Nilai Rapor, dan Hasil Ujian nggak usah di pakai.
Pure, Murni tanpa di genjot nilainya.
Dinas mengawasi oknum pihak sekolah seandainya ada yang main.
Klo kecurangan itu pasti ada tapi memang klo pake test lebih kecil peluangnya dibanding dengan sistem zonasi yang sekarang
Dari pengalaman di lapangan terkhusus di kota Balikpapan Kalimantan Timur, Sistem sudah benar, yang jadi masalahnya justru jika nilai anaknya memang di bawah standar dari sekolah yang dituju tapi tetap memaksa masuk dan menyalahkan sistem. Jika Nilai anak memang mencukupi, maka sistem apapun tidak masalah. Sebaliknya jika memang nilai dibawah standar mau sistem apapun maka tidak akan bisa masuk. Dan untuk korupsi dan Ordal itu memang ada didepan mata
Sistemnya salah. Karena yang memberikan nilai itu sekolah akhirnya ada sekolah yang memberi nilai besar keanak muridnya ada sekolah yang memberi nilai apa adanya sesuai dengan kemampuannya. Jadi ini rapor itu tidak menjamin kecerdasan seorang anak makanya ada istilah cuci rapor.
Sekolah negeri dibiayai pemerintah, baik gaji guru, operasional, dan peralatannya sehingga sebenarnya kualitasnya setara. Buktinya bila guru sekolah favorit dipindah ke sekolah lain hasil prestasi muridnya tidak naik, berarti sebenarnya prestasi sekolah favorit tergantung input muridnya. Orang tua masih tertanam bahwa sekolah negri ada yang favorit ada yang tidak sehingga menggunakan segala cara biar bisa masuk sekolah negri favorit, padahal sebenarnya tidak ada sekolah negri favorit kecuali kenangan masa lalu tentang sekolah tersebut pernah jadi sekolah favorit.
Relate bgt dgn yg kurasakan setelah jadi ortu hehehe...asli emg ngga mudah mengubah image sebuah sekolah yg tertanam selama belasan / puluhan tahun di benak masyarakat khususnya calon siswa dan ortu (yg dulunya mantan siswa jg)..
. *Menit 23.00*
*Kalau ditambabahi.....itu sekolahnya gak tinggi saja. Kok bisa jadi pejabat tinggi. Sistemnya yang salah ?*
Mohon untuk pemerintah bisa menggratiskan semua pendidikan,,kecuali mungkin bagi keluarga yg mampu ingin menyekolahkan anaknya di sekolah mewah silakan tidak ada masalah,,berikan kami sebagai orang tua yg kurang mampu ketenangan dengan terjaminnya sekolah anak2 kami minimal dari SD sampai SMA dulu gratiskan semuanya,,terimakasih semoga pemerintah mendengar suara kami,,apalagi untuk saya dengan anak usia sekolah 3 orang anak, sedangkan kami berpenghasilan kurang ❤❤❤🙏🏻🙏🏻🙏🏻
sudah ada sekolah negeri
Kerja diperintahan tuh harus amanah
Kerja itu pakai moral
Kalian dibayar dari jerih keringat kami
Yang kalian pikir kaum jelata, golongan bawah, tidak berkelas atau apapun kalian sebut kami.
Ingat kalian makan, minum dari kerja keras kami.
Kalian harus amanah kalo tidak bakal kami minta pertanggung jawaban.
Jika didunia ini tidak cukup buat kalian, ada akhirat yang menunggu kalian.
Jangan bangga dengan seragam dinas kalian, jangan kalian diam2 ambil yg bukan hak kalian.
Jika kalian kurang uang, demo minta kenaikan gaji ke Indonesia atau kalian gengsi ikutan demo / kwatir mengurangi wibawa kalian sebagai orang berpangkat/berseragam.
Kalian punya tanggung jawab atas negeri indonesia.
Jangan buat ibu pertiwi menangis karena kecurangan kalian
Mantab kang aris kpai❤❤❤❤
Miris di dki saja ada 168 kelurahan yang tidak memiliki sma negeri dan 86 kelurahan yang tidak memiliki smp negeri... jika permasalahan ini tidak bisa diselesaikan dinas pendidikan dki maka ppdb dki tiap tahun kedepan pasti akan punya masalah yang sama berulang2 bisa disamakan dengan warga yang ingin mendapat pelayanan kependudukan dan kesehatan tapi diwilayahnya tidak ada kantor kelurahan dan puskesmas jadi mereka harus numpang ke wilayah lain.. pendidikan dasar ini wajib loh jadi ini yang harus diprioritaskan ada terlebih dahulu
Masuk zonasi tidak diterima katanya kuota cuma 130 anak. maka dari itu orang tua banyak yg setres.
Siswa dapat diterima krn orang dalam.
Siswa dapat diterima krn titip pd oknum guru bayar 15_= 25 juta..kalo tidak terima krn di luar zonasi atau terbatasnya ruang kelas bisa di mengerti tapi yg aneh bisa terima di luar zonasi banyak yg bayar.
. *Kata HPH banyak orang sukses di dunia ini bukan berasal dari sekolah terjenal. Kesuksesan seseorang bukan ditentukan oleh asal sekolah orang itu melsinkan ditentukan oleh pengalaman orang itu.*
*1) Pertanyaannya, Bung HPH : Kalau ada orang sukses tapi bukan karena pengalamannya tapi karena faktor X misalnya karena bapaknya ORANG TERPANDANG yang cawe-cawe bagaimana.?*
*2) Jadinya bukan mencari pengalaman dulu (belajar duku) lalu baru sukses. Melainkan sukses lebih dulu lalu baru mencsri pengalanan (belajar duku).*
*3) Bukan belajar dulu lalu jadi ORANG tapi malah sebaliknya jadi orsng dulu bafu akan BELAJAR.*
*Oooo.....h, funua terbalik.*
klu masalah ini pak lurah g akan cawet cawet.....
Bukan hanya jarak rumah, tapi nilai raport juga dipermainkan. 2 hari terakhir, ppdb sma depok heboh. Krn byk nilai raport yg tiba2 naik tinggi. Bahkan nilai nya mengalahkan siswa yg ranking 1. Metro dan anggota dpr berani bongkar ini? , supaya dibatalkan ppdb dan diulang kembali. Ini kasih efek jera ke guru dan panitia ppdb.
Kebetulan anak saya ikut ppdb sma depok, dan sangat dirugikan
Benar pak, cuci raport. Satu kelas anak saya, tiba2 nilainya lebih tinggi dr siswa yg juara 1
Kk sbg cucu g bs daftar orang tua sudah tidak ada tidak bisa sekolah di negri...
Ingat kata bima arya walikota bogor semua pihak bertanggung jawab atas ricuh nya ppdb ada di podcast deddy corbuzer
Benar sekali...PPDB bnyk yg TDK sesuai prosedur dllapangan...anak saya ajj Bru mau daftar SMA negeri bgtu sulit,,,jalur zonasi cm di ukur dr jrk trjauh rata2 1.3kilomtr...sdngkn jalur prestasi nilai bnyk yg bias krna bnyk yg pke jalur blkg...jd bingung buat nerusin sekolah sdgkn kmpuan orgtua terbatas/krg mmpu
Tetap semangat ya pak semoga anaknya keterima sekolah negeri
Mengenai PPDB banyak yang menyalahkan pelanggaran di tingkat bawah. Padahal yang paling tinggi pelanggaran dari pemerintah sendiri. Di sekolah kami kapasitas 300 siswa diisi 500 siswa dipaksakan berjubel oleh titipan oknum pejabat. Pelanggaran di depan mata dibiarkan karena pelakunya oknum pejabat sendiri. Tolonglah diusut tuh sudah terlihat nyata dibiarkan. Dinas pendidikan diisi orang-orang bodoh dengan manipulasi gelar tinggi. Memalukan...
Semua tentu berharap mendapat keadilan. Klo boleh usul sih....yg 0:13 kaya sekolah di swasta saja....biarlah sekolah negeri untuk anak anak yg ortunya ekonomi bawah hingga menengah
ini demotivasi seharusnya sistem nilai , rayon kemudian affirmasi bagi yg tdk mampu
Bang Hotman anak saya skrg blm masuk sekolah,karena sistem PPDB ini.
Wajib belajar atau hak warga negara untuk mendapatkan pendidikan sangat sulit.
Diskusi ini bagus tapi harus ada tindaklanjutnya.
Balikin lagi ke prestasi
kembalikan seperti dl dengan sistem nem untuk msk negeri, yg tdk bisa d utak atik lg oleh siapapun...kshan wrg kurang mampu tp anaknya pintar kalah sm yg uangnya kuat untuk bs masuk negeri
Zonasi dibubarkan saja gara gara zonasi anak banyak prostasi utk kemajuan pendidikan sangat merosot gara gara memutar balik an aturan tiap tahun berubah tus kepala sekolah dipindah dipelosok biar merasakan tingal didesa kanya apa sakit nya didesa
Tolong dong pak Hotman Paris sy mau masukin smp negri ko d persuli zonasiny makin d perkecil sy kan orang susah sedangkan daptar d swasta kan uang gedung ny mahal blm bayar SPP ny
Semoga saja yg punya id zonasi, di beri umor panjang sampai 200 tahon😢😢😢😢😢
yang mententukan PPDB tidak survei di kampung-kampung.ZONASI yg membingungkan.termasuk juga penentu kebijakan ( Menteri Bingung ). masa Ya, di dekat rumah ada SMP, mendaftar masuk SMP tersebut kog tidak diterima.itu lucu.yang namanya lucu itu identik dengan lawak.ber arti Indonesia sekarang ini, penuh dengan LAWAK disemua KONSTITUSI...Begitukah Pak?????
MashAllah gus aris,guruku
Lain kali jika ada pembicaraan mengenai ppdb agar mengundang ortu agar kenyataan dilapangan lbh jelas. Jika hanya mengundang para pemangku kepentingan maka tdk akan ada solusi dan pelaksanaanya. Hanya omong kosong saja.
intinya klw gak masuk negri suruh keluar negri ke malaysa, singapur, dll. klw mw sistim ppdb minimal pemerintah harus menyiapkan 1kelurahan 1sekolahan smp/smu.
PPDB ini sudah bagus ada yg pinter,ada yg dpt KJP ,ada yg tua ,ada juga yg muda semua sudah tertampung,tp tidak semua siswa bisa masuk sekolah negeri karena terbatasnya kuata penerimaan
sistem zonasi mematikan prestasi anak,mereka jdi malas belajar dan berusaha krn sistem zonasi persaingan tdk sehat
Menapikan kompetisi dalam kehidupan itu tidak mungkin. Keterbatasan sumber daya menyebabkan manusia itu berkompetisi. Harusnya dilatih terbiasa berkompetisi sehat.
Ditangkap dan proses dong klo pemalsuan dokumen klo engga terus aja bgitu...kami yg bener2 apa adanya ga dpt apa2
PR kementrian nih jgn cuma sibuk bikin kurikulum, jumlah sekolahnya harusnya juga di pikirin alokasikan khusus dong untuk hal ini.
Mau dibuat gimana pun selama jumlah sekolah ga sebanding dgn jumlah siswa pasti bakal ada huru hara trs sih setiap tahunnya yah...
Ga semua org dpt kjp maka jumlah sekolah negeri khususnya sma dan smk nih masih minim sekali loh. Ini dj DKI hal sama pasti juga terjadi juga di luar DKI.
Bagi kaum menengah ini kan juga membantu jika anak²nya sekolah di negeri, bedahal bagi kaum yg berlebih ga lihat budget nyekolahin anaknya .
Jangan menunggu tahun depan pak untuk perbaikan dr skrg sdh carut marut kok msh ngg tahun depan untuk perbaikan hemmzz
Cuci Raport ini terjadi juga di Cianjur. Putra kami selalu ranking 3 besar di SMPN 4 Cianjur,, saat ini mendaftar di SMA Negeri 2 Cianjur melalui jalur prestasi karena KK kami dari kota lain.
Kami menemukan di daftar PPDB kalau teman sekolah putra kami yg notabene tidak pernah rangking, mempunyai nilai raport yang lebih tinggi dari putra kami.
Kami langsung konfirmasi perihal ini ke pihak SMPN 4 Cianjur dan SMAN 2 Cianjur, hasilnya memang betul ada mark-up raport di PPDB tersebut. Namun sayangnya pertemuan kami tersebut tidak membuahkan hasil positif, kami berharap yang curang di diskualifikasi.
Sangat disayangkan, sejak dari bangku sekolah saja terbiasa berlaku curang. Bagi anda pelaku yang manipulatif segera sadarlah, tindakan anda merugikan orang lain.
Dari 2015 bu anak pertama saya mengalami tuh moment awal perdana masuk SD sistem zonasi
Sekolah deket msk ke SD pakai umur ,pdhl kita 1 rw dgn sekolah .6thn 4bln msk sd mepet 4 bangku terakhir pdhl jarak sekolah 200mtr dr rumah kan lucu yah ,bersaing dr umur nih awal²nya zonasi
Ahhhh....
Dari jaman anakku SMP ( thn 2012) sdh ada kok kasus ini.
Nilai rapot dinaik naikin supaya diterima ke SMA ternama di Bandung ( SMA 3 & SMA 5 ) .miris...sedih liat anakku menunduk bingung cuma diterima di SMA 1 . Tp....akhirnya lulus SBMPTN ke ITB ( STEI ). TUHAN ADIL tidak tidur...lulus tepat waktu NILAI CUMLAUD
Ppdb sangat menguras energi....selain sistem yg kacau krn yg anaku yg harusnya maduk zonasi terlempar di sekilah yg lbh jauh ,ini bukan zonasi lgi sihhh
Dulu sistem NEM adem ayem aja klo terdengar ada yg suap paling 1-2 aja, gak segaduh skr.dulu sistem NEM pendaftaran diwakilkan oleh wali kelas, ortu datang hanya rapat sj ga ada banyak kasus spt ini.. ini sistem Zonasi bilin gaduh, memberi peluang kecurangan.. lama2 penjara penuh oleh para orang tua.. pada mikir ga sih ?
SIstem PPDB sekarang cacad dibuat biar gampang kongkalikong ... harusnya tes aja biar ada kompetisi jadi monitor ke satu titik ... mentri cacad dibiarin terus.
TERUS APA YANG BISA ANDA LAKUKAN SEBAGAI ANGGOTA DPR YANG KATANYA WAKIL RAKYAT???????
Hapus sistem zonasi....kembalikan kejaman dlu pkai NEM
sistem zonasi merugikan siswa yang berprestasi tasi karna kena zonasi
Jalur zonasi anak anak banyak prustasi apalagi banyak aturan baru tentang piagam yg minimal 6 bln dan 5 bln ga bisa masuk Tus piye nasip padahal cari piagam itu susah sekali tapi TDK dihargai karena aturan dibuat jln tikus dan ygkasihan jauh dari sekolahan nama TDK mendukung jln anak jadi pinter akhirnya banyak yg mogok ga mau sekolah zonasi TDK utk
Zonasi TDK cocok didesa karena sekolahan masih jarang itu namanya kucilkan yg tinggal didesa karena zonasi jauh dari sekolahan
Nasip anak kos yang belum punya rumah 😢😢😢😢😢
Wari'ah SDN Jatilawang 01 Tegal, Jateng, hadir
Harus dibentuk Panwas kayanya iniasalah PPDB soalnya bayak kecurangan oleh oknum calo ini sudah mengakar dari guru , kepala sekolah, sampe ke pejabat diknas
PPDB sangat membatasi anak utk masuk sekolah Negeri karena panitia apa paham dgn atauran atau tidak sehingga merugikan siswa yg mau daftar d tempat lain sdh tidak bisa lagi karena panitia tempat mendaftar pertama cepat memverifikasi data siswa sehingga tdk bs lg daftar di SMA negeri yg lain padahal ada lowongan d8 SMAN lain
Cek yg benar ya di sekolah negeri di CIKARANG
Gak jelas tujuan PPDB system zonasi. Awal nya katanya untuk mengurangi kemacetan..kok sekarang malah menghilangkan favorit sekolah. Favorit sekolah itu bagus untuk menjadi persaingan prestasi baik gutu pendidiknya maupun siswa nya. Kalau gak ada favorit pemerintah harus bisa menciptakan kualitas pendidikan yang tinggi dan merata, baik dari sarana dan prasarana sekolah, mutu guru pengajar, biaya dll nya.
Jalur afirmasi ketm harus ada kip sedangkan banyak banget masyarakat miskin yg tidak terdata dtks dan tidak punya kip karena mereka tidak dekat dengan perangkat desa😂namanya juga dunia
Narasumber ngak ngerti masalah kompetisi ??? lha kalau dihilangkan kompetisi maka anak akan malas belajar, ngak usah berprestasi lah ??? wow.......apa bisa terjadi Indonesia Emas ???
Halah... Banyak sekolah swasta pada gak ada siswanya noh.... Pada liat gak sih ....