Sebaik2 ilmu bisa bermanfaat bagi orang banyak. Bukan hanya batas dpt penghargaan semata. Jd konkretnya tinggal di sosialisasikan kemasyarakat. Agar bermanfaat
Seperti itu tidak bisa dipatenkan bro... karena itu biosaka sesuai potensi daerah masing2... Misal kita buat biosaka ditempat sawah kita tidak bisa kita jual di daerah lain krn beda kondisi alamnya... Biosaka memanfaatkan tanaman2 sekitar lahan persawahan tersebut... tidak bisa diambil tanaman dari daerah lain...
a. wadah (baskom/ember), b. gayung c. saringan d. corong e. gunting f. botol/jerigen untuk wadah Biosaka a. Rumput-rumputan/daun-daunan yang sehat, sempurna, ukuran daun simetris, tidak terkena hama/penyakit, tidak bolong-bolong, tidak jamuran, ujung daun tidak kusam dan warna daun rata. Ambil agak ke pucuk/daun masih hijau, boleh diambil 2-4 daun dengan batangnya. b. Jangan ambil rumput yang berduri agar tidak melukai tangan waktu meremas. c. Memulai dengan berdoa dan memilih rumput/daun minimal 5 jenis dari rumput/daun sekitar pertanaman, jenis dan warna rumput/daun bebas, tidak harus standar/seragam karena setiap waktu dan tempat bisa berbeda-beda, memotong rumput/daun bisa menggunakan tangan manual atau gunting. d. Banyaknya satu genggaman tangan untuk 1 wadah dalam satu kali pembuatan, 5% bahan dan 95% air atau sekitar 2,5 ons bahan rumput/daun dalam 5 liter air. 1. Meremas didahului berdoa dan dilakukan dengan sabar, ikhlas, sepenuh hati dan fokus. 2. Campurkan bahan dengan air bersih sebanyak 2-5 liter dalam wadah yang sudah disiapkan (tanpa campuran bahan apa pun). 3. Lakukan peremesan dengan tangan kanan, sementara tangan kiri memegang pangkal bahan. Sekali meremas diikuti sekali memutar/mengaduk air ke kiri. Tangan kanan bergerak memutar air ke kiri (berlawanan arah jarum jam) sambil mengumpulkan bahan yang tercecer sambil tetap meremas. 4. Diremas sampai selesai, tidak berhenti, tidak sampai hancur batangnya, tangan tidak boleh diangkat, tetap tangan di dalam air dan tidak berganti orang. 5. Meremas rumput tidak boleh menggunakan blender, mesin, ditumbuk tetapi harus menggunakan tangan, karena ada interaksi antara tangan dengan rumput sebagai makhluk hidup, sebagaimana halnya membuat cincau. Sehingga Biosaka tidak bisa dibuat pabrikan dan diperjualbelikan, karena semua petani bisa membuat sendiri. 6. Peremasan dilakukan sampai ramuan homogen (sebenarnya hingga koheren/harmoni), disebut homogen karena menyatu antara air dengan saripati rumput/daun. Untuk larutan mencapai homogen perlu waktu kisaran 10-20 menit. 7. Ciri-ciri visual bahwa Biosaka disebut homogen: tidak mengendap, merata homogenitas dalam botol mulai dari bagian atas, tengah dan bawah; tidak timbul gas, tidak ada butiran, bibir permukaan membentuk pola cincin, ramuan Biosaka terlihat pekat dan mengkilap, diterawang tidak bening, bisa berwarna hijau/biru/merah sesuai dengan warna rumput/daun yang digunakan. Bagi Biosaka homogen yang sempurna bisa disimpan hingga 5 tahun. 8. Kepekatan ramuan Biosaka dapat diukur dengan menggunakan alat Total Disolved Solid (TDS), harganya murah dapat dibeli di toko maupun online. Mengukur dengan TDS, pada saat sebelum dan setelah diremas, peningkatannya/deltanya, minimal 200 ppm, sebaiknya di atas 300 ppm dan untuk menjadi homogen sempurna di atas 500 ppm. Ukuran TDS ini bukan satu-satunya cara untuk mengukur Biosaka homogen, tetapi hanya alat bantu saja. Masih banyak alat ukur yang lain, seperti dilihat visual ‘niteni’ atau metode kinesiologi atau metode lainnya. 9. Selanjutnya ramuan Biosaka disaring menggunakan alat saringan dan dimasukan ke dalam botol/jerigen menggunakan corong. 10. Ramuan Biosaka bisa langsung diaplikasikan dan sisanya dapat disimpan. Wadah ramuan Biosaka disimpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak. 1. Alat semprot harus bersih dari kandungan sisa pestisida, fungisida dan herbisida. 2. Dosis penyemprotan untuk padi dan jagung 40ml/tanki semprot (kapasitas tanki 15 liter). Untuk aneka kacang dan umbi 30ml/tanki dan hortikultura 10ml/tanki. Untuk satu hektar lahan sekali aplikasi cukup 2-4 tanki sprayer. 3. Untuk padi dan jagung, aplikasi pertama pada umur 7-10 HST dan dilanjutkan 7 kali semusim dengan interval penyemprotan 10-14 hari dan untuk sayuran seminggu sekali. 4. Penyemprotan dilakukan dengan nozzle kabut di atas pertanaman, minimal 1 meter di atas tanaman, posisi nozzle menghadap ke atas, tidak boleh diulang-ulang. Bila penyemprotan tidak tepat (daun basah kena Biosaka, dosis berlebih) sehingga berdampak daun menguning/menggulung atau lainnya, maka hari berikutnya dilakukan penyemprotan kembali dengan cara yang benar dan sesuai dosis anjuran, sehingga daun menjadi pulih dalam waktu 24 jam. 5. Waktu penyemprotan bisa pagi/siang/sore dan sebaiknya pada sore hari saat ada angin sehingga mudah menyemprot ngabut, perhatikan cuaca dan arah menyemprot mengikuti arah mata angin. 6. Penyemprotan cukup dari atas pematang dengan stik/gagang semprot dapat diperpanjang hingga 2-3 meter. 7. Aplikasi Biosaka efektif bila dibuat dan diaplikasikan di lokasi hamparan insitu dari bahan rumput/daun di sekitar. Jarak efektif aplikasi maksimal 20 km dan untuk lahan yang sudah berat/tidak sehat harus lebih dekat lagi. Biosaka tidak efektif diaplikasikan/dikirim antara wilayah karena berbasis pengenalan agroekosistem. 8. Cara memilih rumput, meremas, menyemprot dan testimoni hasilnya dapat dipelajari dari RUclips ProPaktani dengan materi Biosaka, dan youtube-youtube semisal dengan ciri-ciri ada Pak Anshar, Prof Robert Manurung, dan lain-lain. 1. Biosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, SAKA singkatan: selamatkan alam kembali ke alam, temuan/invention petani pak Muhamad Ansar di Blitar yang sudah tercatat di Kemenhumkam Nomor 000399067. 2. Manfaat ramuan Biosaka: biaya nol rupiah/gratis petani membuat sendiri, tidak ada risiko kerugian bagi petani dan tanaman, tidak beracun, menghemat biaya pupuk kimia sintetis 50-70% dari biasanya dan pestisida kimiawi, sehingga petani biasanya pakai pupuk Rp3 juta/ ha/musim (hemat pupuk 50-70% dari biasanya) dengan menggunakan Biosaka cukup Rp0,3 - 1,5 juta/ha/musim. Biosaka ini juga meminimalisir/mengurangi serangan hama penyakit, lahan menjadi subur, umur panen lebih pendek, produktivitas dan produksi lebih bagus. 3. Pada awalnya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, penyuluh dan petani tidak percaya terhadap manfaat Biosaka, dikira Air Ponari atau jampi-jampi dan hanya coba-coba oleh beberapa petani. Ternyata hasil produksinya bagus. Kadistan Blitar perlu waktu 14 bulan untuk percaya Biosaka setelah melihat/mengamati sendiri di beberapa lokasi petani dan melakukan uji coba bersama petani pada padi mengikuti proses mulai tanam hingga panen menggunakan aplikasi Biosaka. 4. Penggunaan Biosaka di Blitar mulai 2019 dan saat ini sudah lebih dari 12.000 Ha di 22 kecamatan dan sudah diterapkan sekitar di 50 Kabupaten/Kota. Sudah dilakukan demplot uji coba di Kab Blora, Sragen, Klaten, Grobogan, Karawang (Jatisari), dan lainnya. Di lokasi uji coba demplot standing crop padi, jagung dan kedelai dengan menggunakan Biosaka hasil panen lebih bagus dibandingkan tanpa Biosaka, produksi lebih tinggi dengan hemat 50% pupuk kimia. Keragaan fisik batang, daun, pertumbuhannya berbeda dari tanaman biasanya, lebih bagus dan lebih besar, demplot terus dilaksanakan berkelanjutan di berbagai kabupaten di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. 5. Hasil uji lab pada ramuan Biosaka menunjukkan kandungan hara makro-mikro rendah sehingga disimpulkan bahwa Biosaka bukan pupuk. Memang kita semua juga tahu dari dulu bahwa rumput bukan pupuk, bukan menggantikan pupuk, bukan variasi pupuk, bukan jenis makanan tanaman, bukan memperbaiki pupuk, tetapi Biosaka memperbaiki tanaman dan ekosistem. Mari kita ilmuan riset memperhatikan bahwa Biosaka memperbaiki tanaman, sel-sel tanaman, memperbaiki lahan dan ekosistemnya, menjadikan harmoni. 6. Hasil uji lab pada ramuan Biosaka menunjukkan adanya kandungan hormon, jamur dan bakteri yang tinggi, mengandung PGPR, ZPT, MoL dan sejenisnya. Mari kita ilmuan riset alur dan proses memproduksi ini, kita buktikan Biosaka itu "produsen hormon, fungi/jamur, bakteri" ini, bahkan ilmu lebih mendalam lagi, Biosaka itu disebut elisitor sebagai signaling bagus untuk pertumbuhan dan berproduksi. Hasil uji Lab Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) mengandung ester dan terpenoid (bermanfaat mengendalikan hama dan penyakit asal bakteri). 7. Menurut Prof Robert Manurung dari ITB: Biosaka ini disebut elisitor dari ilmu epigenetic, sudah banyak riset, jurnal-jurnal elisitor, dan sudah dilakukan kajian lanjut. Beberapa mahasiswa sedang melakukan penelitian dan terbuka luas bagi kampus, dosen, mahasiswa, praktisi, peneliti untuk mengkaji lebih mendalam sehingga menambah referensi keilmuan dan agar menjadi bagian sehari-hari dalam diskusi ilmiah di kampus. Silahkan untuk riset ke Blitar yang sudah mengembangkan Biosaka seluas 12.000 hektar di 22 kecamatan dan sudah mempraktekkan Biosaka selama 1-3 tahun untuk komoditas pangan, hortikultura, perkebunan. Dua peneliti ITB sudah tiga minggu meneliti di Blitar. 8. Bicara soal Biosaka, hati-hati membandingkan tanaman dengan manusia. Kalau manusia perlu asupan makanan, tetapi tanaman melakukannya dengan fotosintesis. Biosaka bukan suplemen vitamin untuk manusia, tapi Biosaka memperbaiki tanaman, ekosistem. Jadi tanaman tidak harus pakai pupuk kimiawi secara berlebihan. Pupuk itu bukan segalanya, hara tidak akan habis di alam, ada proses simbiosis dan ekosistem berjalan, gunakan pupuk dengan hemat dan bijak. Bukti/contoh bahwa unsur hara yang dibutuhkan tanaman tidak hanya berasal dari pupuk kimia sintentis: (a) Tanaman hutan belantara itu tumbuh dan berbuah tanpa dipupuk, tanpa dirawat karena ada proses hara dan proses alami yang sudah steady state di hutan, (b) Budidaya padi organik selama puluhan tahun mengandalkan bahan-bahan/hara alami dan bisa menghasilkan panen bagus, (c) Fakta lain rumput, gulma, termasuk rumput yang berbatang dan berbunga, dibabat berkali-kali tetap tumbuh dan subur. (d) Pohon rambutan, pisang, kelapa dan lainnya di pekarangan, tetap tumbuh dan berbuah tanpa dipupuk mengandalkan bahan-bahan alami.
9. Mungkin ilmu kita yang terbatas, kita ketinggalan, sementara fakta manfaat Biosaka di lapangan sudah terbukti nyata. Apakah fenomena tersebut merupakan bagian misteri dari aliran transmisi kinetis yang harus kita jawab secara ilmu, apakah rumput adalah nenek moyang tanaman dan populasinya terbanyak di bumi. Cara meremas rumput dengan tangan berbeda hasilnya bila dengan menggunakan mesin/blender, sehingga ramuan menjadi homogen, koheren, harmoni (sementara ukuran koheren dan harmoni sudah diketahui dari kinesiologi). Cara penyemprotan Biosaka dengan ngabut ke udara berdampak langsung pada daun dalam waktu sangat cepat 15 detik dan turun ke akar sehingga sel-sel akar semula lemah menjadi aktif dan cerdas. Ini secara kinesiologi terukur, tapi mari kita sebagai ilmuwan bersama-sama menjawabnya. 10. Dari pada berdebat dengan pendekatah ilmu masing masing dan beranggapan bahwa hara akan habis bila pupuk kimiawi sintetis dikurangi, lahan terdegradasi jika tidak dipupuk, tidak masuk akal di lahan tandus dengan Biosaka bisa tumbuh dengan baik, sementara kita belum pernah mengukur neraca biomasa, belum pernah melihat sendiri bahwa Biosaka di tanah kapur bisa berhasil dibanding tanpa Biosaka. Dari pada berdebat bahwa rumput sehat sempurna itu dianggap gulma tidak bermanfaat, bahwa disemprot ngabut ke udara tidak masuk akal, sementara pemahaman kita masih terbatas terhadap ilmu elisitor, ilmu epigenetic, kinesiologi, transmisi energi, neraca biomasa dan lain lain. 11. Mari kita bareng meneliti fenomena Biosaka dengan pendekatan ilmu di luar uji lab hara, hormon, jamur, bakteri, LCMS, PCR dan sejenisnya, karena sudah banyak dilakukan. Kalau pun tetap dilakukan uji lab tersebut, cukup untuk level skripsi S1 atau hanya sebagai uji pendukung dari riset mendalam lainnya. Kita tidak hanya fokus dengan uji metode Kimia Newton dan biologi dasar, tapi mari kita menggunakan ilmu epigenetic, elisitor, signaling, kinesiologi, transmisi energi, neraca biomasa, ekosistem dan lain-lain. Justru kami senang bila ada metode lain di luar metode tersebut untuk memperkaya keilmuan. 12. Ini mungkin misteri, menjadi ilmu baru yang akan terus berkembang dan bermanfaat ke depan, mari kita tidak mengira-ngira, berandai-andai, mari mencoba Biosaka, praktekkan, amati, diteliti mendalam, dan sebagian akan bisa menjawab dalam bentuk praktek-praktek SDG's dan dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur bahwa tanah NUSANTARA menjadi LAND OF HARMONY dan Indonesia lumbung pangan dunia FEED THE WORLD maksimal 2045. Lebih cepat akan lebih baik, kuncinya kembangkan teknologi. Salam VIVA Nusantara, VIVA Republik Indonesia. (Blitar, 22/11/2022).
Di Kalimantan sudah di praktekan dan aplikasikan pada lahan bekas tambang Batubara yg direklamasi . Keberhasilannya cukup lumayan . Karena unsur tanah yg mau di tingkatkan pemanfaatannya untuk pertanian. Namun ada kendala pada tanah yg pasang surut atau tanah rawa. Masih perlu penelitian lebih lanjut . Sukses petani Sukses Indonesia .
Seperti anjuran pak dirjen agar petani kreatif dan berinovasi, kita #kelompok tani pesantren akan teliti elisator dengan larutan air khusus dan doa. Karena diyakini doa khusus yg dibacakan pada air khusus bisa untuk suburkan dan amankan tanaman dari hama.Jika lulus ujicoba bisa mudah semua orang membuat pupuk organik plus doa. Jadi motonya : Selamatkan Alam dg Doa Alfatehah.(SADA). Jadi di Blitar ada Biosaka, di kita @akfatehah center ada inovasi #BIOSADA.Uji cobanya sudah ratusan tahun sejak Nabi Muhammad dan diteruskan para ulama dan santri pesantren sesuai kitab pesantren. Dg kelangkaan dan mahalnya pupuk kedepan sudah saatnya kita komunitas pesantren berkreasi dan inovasi/eksperimen.Mohon dukungan Mentan,dirjen, dll pejabat terkait pertanian
kunci tanaman sehat ya dari bagian tanaman itu sendiri; konsep dasar kesuburan tanah secara alami, dapat dilihat dari hutan yg subur walau tidak pernah dipupuk. Hutan menggugurkan dedaunannya sendiri yg akan dirombak secara alami bersama mikro organisme tanah. Selamat berjuang mas bro, terus kembangkan penemuan anda untuk pertanian Indonesia.
As. Wr. Wb. Jika bio saka di gunakan untuk penyemprotan tanaman, bagai mana dg tana yg kita sebelum tanam , kita harus memberikan nutrisi pd tana atau pupuk dasar , tanpa menggunakan pupuk kimia dan kotoran hewan, agarr tanaman lebih subur. Mohon penjelasan. Dari BP MAT SUNETH. DI AMBON MALUKU
memperjelas pada video biosaka ini sbb: 1. Biosaka bukan pupuk, bukan varian pupuk, bukan pestisida, tapi elisitor sbg peran dan manfaatnya berbeda dg pupuk n pestisida, juga 2. Biosaka bukan menggantikan pupuk (dimaksud pukim), tapi menghemat pukim berkisat 30-90% dari biasanya, bervariasi trgantung keputusab petani msg msg 3. Bagi petani menuju organik (semi organik), bisa bertahap mengurangi pukim dan tetap menggunakan pukor puhay pesnab 4: bagi petani sdh organik (100%) maka tdk menggunakn pukim n peskim sama sekali, tapi pake pukor, puhay, pesnab, 5: pak suli di desa Trisi Kab Blitar mmg betul tanam pertama kali berbiosaka diikuti dg hemat pukim signifikan dan tanam kedua berbiosaka sdh hampir tdk pukim lg 6. Senua kembali kepada petani sendiri, apa yg terbaik dilakukan bagi diri sendiri, biosaka sdh dihibahkan mjd milik petani, mereka praktekkan, mereka rasakan manfaatnya dan mereka tdk akan peduli hasil riset positif /negatif, meteka tetap menjalankn apa yg dia yakini n dilaksanqkan. 7. Ini adalah video pertama kali upload dan pertama kali kenal biosaka, yg dlm perkembangan ada penyempurnaan dan pendalaman, 8. Bila tertarik dan minta belajar praktek biosaka silakan simak SOP panduannya dan simak buku elisitor nuswantara biosaka, ada di google dan berbagai medsos dan wag, 9. Saran saya, biosaka ini hal yg baru, ilmu baru, silakan belajar dan praktek dulu secara baik benar, baru berkomentar dan bukan sebaliknya, Terima kasih
Bagus kerja pak dirjen turun langsung ke petani dorong kreasi pupuk organik biosaka untuk atasi kesusahan para petani pupuk kimia langka dan mahal.sehingga petani rugi Krn pupuk mahal , harga eceran gabah, tak bisa untung. Mhn mohon segera dilindungi dan disertifikasi penemuan pak Ansar.Dilindungi Hak ciptanya jika sudah teruji secara ilmiah dan publik petani mengakui.
Pak dirjen udah 3 tahun baru tahu habis lebaran. Mantaffff..... Tolong dilibatkan jg lab pertaniannya pak. Biar nggak ketinggalan baru 5 tahun tambah mantaffff......
Utk BPK Ansari sukses.Pak sy mhn bikin Vidio pembuatan bio saka dng takaran yg akurat misalnya berat daun,air ,proses penyimpanan dan fungsih yg sefiknikannya apa.mkhs
Ass. Dari Lampung hadir sekedar mau bertanya. Kata mas ansar biosaka yg homogen itu tidak ada endapan dan tidak menimbulkan gas saat di simpan tapi secara logika daun yg kita pijet pijet atau kita remas remas itu tetap akan menghasilkan endapan .karena daun yg kita remas dengan waktu yg telah di tentuka itu akan hancur atau remuk secara nalar temukan tadi tetapa akan menghasilkan endapan pertanyaan saya remasan yg gimana , sperti apa agar tidak menghasilkan endapan .mksh alam sukses
Sama dengan pertanyaan saya om...saya sudah coba buat tapi masih ada sedikit endapan...mungkin karena waktu penyaringan tidak memakai saringan kain...atw mungkin harus pakai saringan yang biasa dipakai di aquarium (kapasnya)... 🙏🙏
Mohon izin Pa untuk mencoba membuat BIOSAKA .semoga inovasi Bapa ini bisa diterapkan oleh masyarakat banyak.semoga Bapa selalu diberikan kesehatan & mendapat keberkahan.Aamiin
Terima kasih pencerahannya pak prof robert manurung ttg biosaka sbg elicitor dlm ilmu epigenetic dan dokter hanson dg pendekatan ilmu kinesiologi harvard, bhw proses biosaka itu teruji dan terukur dan bisa dibuktikan dg kecerdasan tubuh / body intelligent apresiasi ini BiIOSAKA salah satu inovasi petani p ansar / p satyo desa sragi kec talon Blitar pak suli praktekan desa krisik blitar di saat serba sulit, bs mjd solusi menjawab efisiensi pupuk yg lagi dibutuhkan petani. Sesuai arahan Bapak Mentan bhw kita semua agar melakukan inovasi dan terobosan shg naik kelas, jangan bekerja linier biasa biasa saja. Harap hati hati n jangan gegabah, perlu cek and recek, dikaji n diteliti lebih lanjut. Prinsip pendekatan cara kerja ilmiah perlu dilakukan. Ini sepintas aneh bin ajaib, aneh tapi nyata, tapi temuan ini melalui proses panjang, kita patut menghargai gigihnya proses panjang ini Uji lab terhadap sampel ramuan rumput ini sdh dibawa minggu lalu ke balittanah untuk di cek isi kandungan nya, meskipun sudah diuji juga selama ini ya, untuk dibandingkan dan croscek, Peneliti, akademisi, pemerhati, pegiat wellcome terjun ke lapangan cek lgsg ke Blitar dan mengkaji nya secara detil dan lengkap, uji lab, uji dampak, demplot bbrp petak metode with and without, before and after, kami siap mendampinginya. Sepertinya uji kinesiologi, uji epigenetic, peran elicitor bisa membuka misteri inj Petani dibolehkan coba coba sendiri, agar menyimak prosedur nya, saran saya agar belajar dulu ke Blitar, kita kawatir bila asal mempraktikkan tanpa dipandu dari Blitar, bila gagal nanti yg disalahkan biosakanya, agar diingat itu, pdhl kesalahan ada di praktek nya tdk sesuai SOP Biosaka. Pelajari metode integrated farming dari jepang atau JADAM dari Pakar Korea, meskipun ada beda bedanya, untuk memperkaya pemahaman. prinsip nya sama: dari alam untuk alam dan kembali ke alam. Biosaka ini Bio: Tumbuhan, SAKA: Selamatkan Alam dan Kembali ke Alam adalah cara / metode dan bukan produk dagangan, tidak dijualbelikan, tapi mjd gerakan, dan pemberdayaan petani, gratis karena semua petani bisa membuat sendiri dari bahan yg ada di sekitar msg msg, tapi prosesnya agar ikuti prosedur dan syarat kriterianya. Prinsip waspada dan teliti perlu dilakukan di setiap tahapan pertama, memilih jenis rumput sehat, kedua meramu meracik ini tdk mudah, ketiga menyemprot ke tanaman. Titik kritis ada di cara tahap pertama dan kedua serta bila tidak tepat bisa berdampak gagal dan tidak ada pengaruh pada kinerja, ini yg harus diwaspadai dan dihindari Jangan latah, ini inovasi pak ansar Blitar proses panjang diteliti sejak 2006, ketemu resep dan rumus yg cocok dipraktikkan sejak 2011 dan sejak 2019 hingga sekarang sdh diterapkan hampir 1000 petani di beberapa kecamatan di 700 ha, sekarang 200an hektar sudah panen, tetapi tidak sesederhana itu dlm praktiknya, bila ada gagal dievaluasi supaya bisa berhasil, jangan mudah menyerah dan menyalahkan orang lain. Jangan sampai proses panjang ini dibandingkan vs demplot satu musim bila gagal lgsg menyimpulkan, di cek lagi letak salahnya proses. Kita wellcome terhadap berbagai saran, masukan, penyempurnaan, dan hari esok harus lebih baik dari sekarang, selalu berinovasi untuk petani dan demi NKRI
Anggaran subsidi pupuk berapa miliar? Alokasikan beberapa dana subsidi tersebut untuk bayar M.Asar gaji dan dibiayai keliling Indonesia mengajari Petani dari 1 Provinsi ke Provinsi yg lainnya. Tahun berikutnya dana subsidi sudah berkurang drastis kan?
Tapi dengan kondisi kesuburan seperti itu. Dapat berapa hasil panennya? .paling banter 6 ton/ha. Sedangkan kalau kita bertani untuk hasil. Dapat 6 ton /ha . Jelas rugi
seperti semboyan ' inovasi tiada henti ' yg bisa membuat petani indonesia menglahkan thailand maupun viietnam, yg mana utk saat ini indonesia sangat ketinggalan oleh mereka.
Sebaik2 ilmu bisa bermanfaat bagi orang banyak. Bukan hanya batas dpt penghargaan semata. Jd konkretnya tinggal di sosialisasikan kemasyarakat. Agar bermanfaat
Jadi amal jariyah pak ansar
Trim ilmunya sangat bermanfaat,moga jadi amal jariyah...
amiin makasih bu, semoga membawa berkah bagi kita semua
Patut di apresiasi ilmu bermanfaat untuk petani
Semoga menginspirasi
Akhirnya canelnya sukses, semoga kita tidak korban konten
ternyata hoak ya
Mari bangkrutkan prushaan pupuk kimia
Ini yg layak diberi penghargaan pemerintah / TITEL
Menarik. Layak dicoba
👍💪
Mantap Pak Anshar semoga Allah memberikan berkah kepada Bapak dan apa yg Bapak temukan.Aamiin yra
sibkhanallah
👍👍 👍semoga berma nfaat
Harus dipaten kan ini bos,agar negara ini bangga, mantap
Seperti itu tidak bisa dipatenkan bro... karena itu biosaka sesuai potensi daerah masing2...
Misal kita buat biosaka ditempat sawah kita tidak bisa kita jual di daerah lain krn beda kondisi alamnya...
Biosaka memanfaatkan tanaman2 sekitar lahan persawahan tersebut... tidak bisa diambil tanaman dari daerah lain...
@@bocahdolan8489 ouw baru tahu makasih 👍
Rindu acara seperti ini di TVRI, klompencapir
a. wadah (baskom/ember),
b. gayung
c. saringan
d. corong
e. gunting
f. botol/jerigen untuk wadah Biosaka
a. Rumput-rumputan/daun-daunan yang sehat, sempurna, ukuran daun simetris, tidak terkena hama/penyakit, tidak bolong-bolong, tidak jamuran, ujung daun tidak kusam dan warna daun rata. Ambil agak ke pucuk/daun masih hijau, boleh diambil 2-4 daun dengan batangnya.
b. Jangan ambil rumput yang berduri agar tidak melukai tangan waktu meremas.
c. Memulai dengan berdoa dan memilih rumput/daun minimal 5 jenis dari rumput/daun sekitar pertanaman, jenis dan warna rumput/daun bebas, tidak harus standar/seragam karena setiap waktu dan tempat bisa berbeda-beda, memotong rumput/daun bisa menggunakan tangan manual atau gunting.
d. Banyaknya satu genggaman tangan untuk 1 wadah dalam satu kali pembuatan, 5% bahan dan 95% air atau sekitar 2,5 ons bahan rumput/daun dalam 5 liter air.
1. Meremas didahului berdoa dan dilakukan dengan sabar, ikhlas, sepenuh hati dan fokus.
2. Campurkan bahan dengan air bersih sebanyak 2-5 liter dalam wadah yang sudah disiapkan (tanpa campuran bahan apa pun).
3. Lakukan peremesan dengan tangan kanan, sementara tangan kiri memegang pangkal bahan. Sekali meremas diikuti sekali memutar/mengaduk air ke kiri. Tangan kanan bergerak memutar air ke kiri (berlawanan arah jarum jam) sambil mengumpulkan bahan yang tercecer sambil tetap meremas.
4. Diremas sampai selesai, tidak berhenti, tidak sampai hancur batangnya, tangan tidak boleh diangkat, tetap tangan di dalam air dan tidak berganti orang.
5. Meremas rumput tidak boleh menggunakan blender, mesin, ditumbuk tetapi harus menggunakan tangan, karena ada interaksi antara tangan dengan rumput sebagai makhluk hidup, sebagaimana halnya membuat cincau. Sehingga Biosaka tidak bisa dibuat pabrikan dan diperjualbelikan, karena semua petani bisa membuat sendiri.
6. Peremasan dilakukan sampai ramuan homogen (sebenarnya hingga koheren/harmoni), disebut homogen karena menyatu antara air dengan saripati rumput/daun. Untuk larutan mencapai homogen perlu waktu kisaran 10-20 menit.
7. Ciri-ciri visual bahwa Biosaka disebut homogen: tidak mengendap, merata homogenitas dalam botol mulai dari bagian atas, tengah dan bawah; tidak timbul gas, tidak ada butiran, bibir permukaan membentuk pola cincin, ramuan Biosaka terlihat pekat dan mengkilap, diterawang tidak bening, bisa berwarna hijau/biru/merah sesuai dengan warna rumput/daun yang digunakan. Bagi Biosaka homogen yang sempurna bisa disimpan hingga 5 tahun.
8. Kepekatan ramuan Biosaka dapat diukur dengan menggunakan alat Total Disolved Solid (TDS), harganya murah dapat dibeli di toko maupun online. Mengukur dengan TDS, pada saat sebelum dan setelah diremas, peningkatannya/deltanya, minimal 200 ppm, sebaiknya di atas 300 ppm dan untuk menjadi homogen sempurna di atas 500 ppm. Ukuran TDS ini bukan satu-satunya cara untuk mengukur Biosaka homogen, tetapi hanya alat bantu saja. Masih banyak alat ukur yang lain, seperti dilihat visual ‘niteni’ atau metode kinesiologi atau metode lainnya.
9. Selanjutnya ramuan Biosaka disaring menggunakan alat saringan dan dimasukan ke dalam botol/jerigen menggunakan corong.
10. Ramuan Biosaka bisa langsung diaplikasikan dan sisanya dapat disimpan. Wadah ramuan Biosaka disimpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
1. Alat semprot harus bersih dari kandungan sisa pestisida, fungisida dan herbisida.
2. Dosis penyemprotan untuk padi dan jagung 40ml/tanki semprot (kapasitas tanki 15 liter). Untuk aneka kacang dan umbi 30ml/tanki dan hortikultura 10ml/tanki. Untuk satu hektar lahan sekali aplikasi cukup 2-4 tanki sprayer.
3. Untuk padi dan jagung, aplikasi pertama pada umur 7-10 HST dan dilanjutkan 7 kali semusim dengan interval penyemprotan 10-14 hari dan untuk sayuran seminggu sekali.
4. Penyemprotan dilakukan dengan nozzle kabut di atas pertanaman, minimal 1 meter di atas tanaman, posisi nozzle menghadap ke atas, tidak boleh diulang-ulang. Bila penyemprotan tidak tepat (daun basah kena Biosaka, dosis berlebih) sehingga berdampak daun menguning/menggulung atau lainnya, maka hari berikutnya dilakukan penyemprotan kembali dengan cara yang benar dan sesuai dosis anjuran, sehingga daun menjadi pulih dalam waktu 24 jam.
5. Waktu penyemprotan bisa pagi/siang/sore dan sebaiknya pada sore hari saat ada angin sehingga mudah menyemprot ngabut, perhatikan cuaca dan arah menyemprot mengikuti arah mata angin.
6. Penyemprotan cukup dari atas pematang dengan stik/gagang semprot dapat diperpanjang hingga 2-3 meter.
7. Aplikasi Biosaka efektif bila dibuat dan diaplikasikan di lokasi hamparan insitu dari bahan rumput/daun di sekitar. Jarak efektif aplikasi maksimal 20 km dan untuk lahan yang sudah berat/tidak sehat harus lebih dekat lagi. Biosaka tidak efektif diaplikasikan/dikirim antara wilayah karena berbasis pengenalan agroekosistem.
8. Cara memilih rumput, meremas, menyemprot dan testimoni hasilnya dapat dipelajari dari RUclips ProPaktani dengan materi Biosaka, dan youtube-youtube semisal dengan ciri-ciri ada Pak Anshar, Prof Robert Manurung, dan lain-lain.
1. Biosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, SAKA singkatan: selamatkan alam kembali ke alam, temuan/invention petani pak Muhamad Ansar di Blitar yang sudah tercatat di Kemenhumkam Nomor 000399067.
2. Manfaat ramuan Biosaka: biaya nol rupiah/gratis petani membuat sendiri, tidak ada risiko kerugian bagi petani dan tanaman, tidak beracun, menghemat biaya pupuk kimia sintetis 50-70% dari biasanya dan pestisida kimiawi, sehingga petani biasanya pakai pupuk Rp3 juta/ ha/musim (hemat pupuk 50-70% dari biasanya) dengan menggunakan Biosaka cukup Rp0,3 - 1,5 juta/ha/musim. Biosaka ini juga meminimalisir/mengurangi serangan hama penyakit, lahan menjadi subur, umur panen lebih pendek, produktivitas dan produksi lebih bagus.
3. Pada awalnya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, penyuluh dan petani tidak percaya terhadap manfaat Biosaka, dikira Air Ponari atau jampi-jampi dan hanya coba-coba oleh beberapa petani. Ternyata hasil produksinya bagus. Kadistan Blitar perlu waktu 14 bulan untuk percaya Biosaka setelah melihat/mengamati sendiri di beberapa lokasi petani dan melakukan uji coba bersama petani pada padi mengikuti proses mulai tanam hingga panen menggunakan aplikasi Biosaka.
4. Penggunaan Biosaka di Blitar mulai 2019 dan saat ini sudah lebih dari 12.000 Ha di 22 kecamatan dan sudah diterapkan sekitar di 50 Kabupaten/Kota. Sudah dilakukan demplot uji coba di Kab Blora, Sragen, Klaten, Grobogan, Karawang (Jatisari), dan lainnya. Di lokasi uji coba demplot standing crop padi, jagung dan kedelai dengan menggunakan Biosaka hasil panen lebih bagus dibandingkan tanpa Biosaka, produksi lebih tinggi dengan hemat 50% pupuk kimia. Keragaan fisik batang, daun, pertumbuhannya berbeda dari tanaman biasanya, lebih bagus dan lebih besar, demplot terus dilaksanakan berkelanjutan di berbagai kabupaten di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
5. Hasil uji lab pada ramuan Biosaka menunjukkan kandungan hara makro-mikro rendah sehingga disimpulkan bahwa Biosaka bukan pupuk. Memang kita semua juga tahu dari dulu bahwa rumput bukan pupuk, bukan menggantikan pupuk, bukan variasi pupuk, bukan jenis makanan tanaman, bukan memperbaiki pupuk, tetapi Biosaka memperbaiki tanaman dan ekosistem. Mari kita ilmuan riset memperhatikan bahwa Biosaka memperbaiki tanaman, sel-sel tanaman, memperbaiki lahan dan ekosistemnya, menjadikan harmoni.
6. Hasil uji lab pada ramuan Biosaka menunjukkan adanya kandungan hormon, jamur dan bakteri yang tinggi, mengandung PGPR, ZPT, MoL dan sejenisnya. Mari kita ilmuan riset alur dan proses memproduksi ini, kita buktikan Biosaka itu "produsen hormon, fungi/jamur, bakteri" ini, bahkan ilmu lebih mendalam lagi, Biosaka itu disebut elisitor sebagai signaling bagus untuk pertumbuhan dan berproduksi. Hasil uji Lab Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) mengandung ester dan terpenoid (bermanfaat mengendalikan hama dan penyakit asal bakteri).
7. Menurut Prof Robert Manurung dari ITB: Biosaka ini disebut elisitor dari ilmu epigenetic, sudah banyak riset, jurnal-jurnal elisitor, dan sudah dilakukan kajian lanjut. Beberapa mahasiswa sedang melakukan penelitian dan terbuka luas bagi kampus, dosen, mahasiswa, praktisi, peneliti untuk mengkaji lebih mendalam sehingga menambah referensi keilmuan dan agar menjadi bagian sehari-hari dalam diskusi ilmiah di kampus. Silahkan untuk riset ke Blitar yang sudah mengembangkan Biosaka seluas 12.000 hektar di 22 kecamatan dan sudah mempraktekkan Biosaka selama 1-3 tahun untuk komoditas pangan, hortikultura, perkebunan. Dua peneliti ITB sudah tiga minggu meneliti di Blitar.
8. Bicara soal Biosaka, hati-hati membandingkan tanaman dengan manusia. Kalau manusia perlu asupan makanan, tetapi tanaman melakukannya dengan fotosintesis. Biosaka bukan suplemen vitamin untuk manusia, tapi Biosaka memperbaiki tanaman, ekosistem. Jadi tanaman tidak harus pakai pupuk kimiawi secara berlebihan. Pupuk itu bukan segalanya, hara tidak akan habis di alam, ada proses simbiosis dan ekosistem berjalan, gunakan pupuk dengan hemat dan bijak. Bukti/contoh bahwa unsur hara yang dibutuhkan tanaman tidak hanya berasal dari pupuk kimia sintentis: (a) Tanaman hutan belantara itu tumbuh dan berbuah tanpa dipupuk, tanpa dirawat karena ada proses hara dan proses alami yang sudah steady state di hutan, (b) Budidaya padi organik selama puluhan tahun mengandalkan bahan-bahan/hara alami dan bisa menghasilkan panen bagus, (c) Fakta lain rumput, gulma, termasuk rumput yang berbatang dan berbunga, dibabat berkali-kali tetap tumbuh dan subur. (d) Pohon rambutan, pisang, kelapa dan lainnya di pekarangan, tetap tumbuh dan berbuah tanpa dipupuk mengandalkan bahan-bahan alami.
9. Mungkin ilmu kita yang terbatas, kita ketinggalan, sementara fakta manfaat Biosaka di lapangan sudah terbukti nyata. Apakah fenomena tersebut merupakan bagian misteri dari aliran transmisi kinetis yang harus kita jawab secara ilmu, apakah rumput adalah nenek moyang tanaman dan populasinya terbanyak di bumi. Cara meremas rumput dengan tangan berbeda hasilnya bila dengan menggunakan mesin/blender, sehingga ramuan menjadi homogen, koheren, harmoni (sementara ukuran koheren dan harmoni sudah diketahui dari kinesiologi). Cara penyemprotan Biosaka dengan ngabut ke udara berdampak langsung pada daun dalam waktu sangat cepat 15 detik dan turun ke akar sehingga sel-sel akar semula lemah menjadi aktif dan cerdas. Ini secara kinesiologi terukur, tapi mari kita sebagai ilmuwan bersama-sama menjawabnya.
10. Dari pada berdebat dengan pendekatah ilmu masing masing dan beranggapan bahwa hara akan habis bila pupuk kimiawi sintetis dikurangi, lahan terdegradasi jika tidak dipupuk, tidak masuk akal di lahan tandus dengan Biosaka bisa tumbuh dengan baik, sementara kita belum pernah mengukur neraca biomasa, belum pernah melihat sendiri bahwa Biosaka di tanah kapur bisa berhasil dibanding tanpa Biosaka. Dari pada berdebat bahwa rumput sehat sempurna itu dianggap gulma tidak bermanfaat, bahwa disemprot ngabut ke udara tidak masuk akal, sementara pemahaman kita masih terbatas terhadap ilmu elisitor, ilmu epigenetic, kinesiologi, transmisi energi, neraca biomasa dan lain lain.
11. Mari kita bareng meneliti fenomena Biosaka dengan pendekatan ilmu di luar uji lab hara, hormon, jamur, bakteri, LCMS, PCR dan sejenisnya, karena sudah banyak dilakukan. Kalau pun tetap dilakukan uji lab tersebut, cukup untuk level skripsi S1 atau hanya sebagai uji pendukung dari riset mendalam lainnya. Kita tidak hanya fokus dengan uji metode Kimia Newton dan biologi dasar, tapi mari kita menggunakan ilmu epigenetic, elisitor, signaling, kinesiologi, transmisi energi, neraca biomasa, ekosistem dan lain-lain. Justru kami senang bila ada metode lain di luar metode tersebut untuk memperkaya keilmuan.
12. Ini mungkin misteri, menjadi ilmu baru yang akan terus berkembang dan bermanfaat ke depan, mari kita tidak mengira-ngira, berandai-andai, mari mencoba Biosaka, praktekkan, amati, diteliti mendalam, dan sebagian akan bisa menjawab dalam bentuk praktek-praktek SDG's dan dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur bahwa tanah NUSANTARA menjadi LAND OF HARMONY dan Indonesia lumbung pangan dunia FEED THE WORLD maksimal 2045. Lebih cepat akan lebih baik, kuncinya kembangkan teknologi. Salam VIVA Nusantara, VIVA Republik Indonesia. (Blitar, 22/11/2022).
Majulah Indonesia ku...
Berapa perbandingan air dan rumput.klu musim hujan gimana cara aplikasi
Di Kalimantan sudah di praktekan dan aplikasikan pada lahan bekas tambang Batubara yg direklamasi .
Keberhasilannya cukup lumayan .
Karena unsur tanah yg mau di tingkatkan pemanfaatannya untuk pertanian.
Namun ada kendala pada tanah yg pasang surut atau tanah rawa.
Masih perlu penelitian lebih lanjut .
Sukses petani Sukses Indonesia .
Apa bisa untuk sawit
Jangka berapa lama pemupukannya?
@@abdulwahid-bc9wi Maaf blom pernah coba ..untuk sawit .
8 hari sekali ... Sebagai uji coba saja
Disamping harus pakai kapur diolomit
Kenapa pemerintah tidak bikin pabrik biosaka untuk dibagi gratis ke petani ?
Pengalihan isu,disaat pupuk mahal dan sulit
Penelitian nya bertahun tahun untuk membuat suatu produk biosaka alangkah baiknya dianugerahi Doktor...
Lagi-lagi Belitar. Luar biasa 👍👍👍
Luar biasa alhamdulillah amin
Inopasi bagus semoga hasil tanaman meningkat .👍🙏
Bagaimana kalau dicampur mikroba organik?
Setelah lihat ini saya JD berfikir bumi itu datar
Biasanya kalo yg bgini.
Pasti presiden ga mendukung
Masyaallah, informasi yang menarik dan sangat bermanfaat Untuk petani. Terimakasih.
Terima kasih atas ilmu yang bisa bermanfaat fositif bagi seluruh petani mari ciptakan petani yg kreatif.
Trima kasih pak semoga bermanfaat.
Wow keren
Seperti anjuran pak dirjen agar petani kreatif dan berinovasi, kita #kelompok tani pesantren akan teliti elisator dengan larutan air khusus dan doa. Karena diyakini doa khusus yg dibacakan pada air khusus bisa untuk suburkan dan amankan tanaman dari hama.Jika lulus ujicoba bisa mudah semua orang membuat pupuk organik plus doa. Jadi motonya : Selamatkan Alam dg Doa Alfatehah.(SADA). Jadi di Blitar ada Biosaka, di kita @akfatehah center ada inovasi #BIOSADA.Uji cobanya sudah ratusan tahun sejak Nabi Muhammad dan diteruskan para ulama dan santri pesantren sesuai kitab pesantren. Dg kelangkaan dan mahalnya pupuk kedepan sudah saatnya kita komunitas pesantren berkreasi dan inovasi/eksperimen.Mohon dukungan Mentan,dirjen, dll pejabat terkait pertanian
Yg pahalanya.luar biasa ....yg seperti INI...... Bukan kadrun. Yg.sibuk.jual agama...yg janjikan sorga ...
Mohon info, contak person kunjungan untuk belajar ke Blitar.
kunci tanaman sehat ya dari bagian tanaman itu sendiri; konsep dasar kesuburan tanah secara alami, dapat dilihat dari hutan yg subur walau tidak pernah dipupuk. Hutan menggugurkan dedaunannya sendiri yg akan dirombak secara alami bersama mikro organisme tanah. Selamat berjuang mas bro, terus kembangkan penemuan anda untuk pertanian Indonesia.
As. Wr. Wb. Jika bio saka di gunakan untuk penyemprotan tanaman, bagai mana dg tana yg kita sebelum tanam , kita harus memberikan nutrisi pd tana atau pupuk dasar , tanpa menggunakan pupuk kimia dan kotoran hewan, agarr tanaman lebih subur. Mohon penjelasan. Dari BP MAT SUNETH. DI AMBON MALUKU
Dian setyawan SP BPP air hitam kabupaten Sarolangun
Qobiltu bapak sembari blm bisa ke sanad insyaalloh kami praktekkan..
memperjelas pada video biosaka ini sbb:
1. Biosaka bukan pupuk, bukan varian pupuk, bukan pestisida, tapi elisitor sbg peran dan manfaatnya berbeda dg pupuk n pestisida, juga
2. Biosaka bukan menggantikan pupuk (dimaksud pukim), tapi menghemat pukim berkisat 30-90% dari biasanya, bervariasi trgantung keputusab petani msg msg
3. Bagi petani menuju organik (semi organik), bisa bertahap mengurangi pukim dan tetap menggunakan pukor puhay pesnab
4: bagi petani sdh organik (100%) maka tdk menggunakn pukim n peskim sama sekali, tapi pake pukor, puhay, pesnab,
5: pak suli di desa Trisi Kab Blitar mmg betul tanam pertama kali berbiosaka diikuti dg hemat pukim signifikan dan tanam kedua berbiosaka sdh hampir tdk pukim lg
6. Senua kembali kepada petani sendiri, apa yg terbaik dilakukan bagi diri sendiri, biosaka sdh dihibahkan mjd milik petani, mereka praktekkan, mereka rasakan manfaatnya dan mereka tdk akan peduli hasil riset positif /negatif, meteka tetap menjalankn apa yg dia yakini n dilaksanqkan.
7. Ini adalah video pertama kali upload dan pertama kali kenal biosaka, yg dlm perkembangan ada penyempurnaan dan pendalaman,
8. Bila tertarik dan minta belajar praktek biosaka silakan simak SOP panduannya dan simak buku elisitor nuswantara biosaka, ada di google dan berbagai medsos dan wag,
9. Saran saya, biosaka ini hal yg baru, ilmu baru, silakan belajar dan praktek dulu secara baik benar, baru berkomentar dan bukan sebaliknya, Terima kasih
Kalau dikocor bagaimana ?
Keren, semoga petani indonesia semakin jaya
Setelah di semprot biosaka,, apakah bisa tanaman dipupuk cair kimia ,,di kocor
Biosaka memang ok. Semoga Bbk ansar dapat penghargaan dari pemerintah atas penemuan yang sangat membantu para petani
Di buat kocor untuk durian apa bisa?
Bagus kerja pak dirjen turun langsung ke petani dorong kreasi pupuk organik biosaka untuk atasi kesusahan para petani pupuk kimia langka dan mahal.sehingga petani rugi Krn pupuk mahal , harga eceran gabah, tak bisa untung. Mhn mohon segera dilindungi dan disertifikasi penemuan pak Ansar.Dilindungi Hak ciptanya jika sudah teruji secara ilmiah dan publik petani mengakui.
Pak dirjen udah 3 tahun baru tahu habis lebaran. Mantaffff.....
Tolong dilibatkan jg lab pertaniannya pak. Biar nggak ketinggalan baru 5 tahun tambah mantaffff......
Utk BPK Ansari sukses.Pak sy mhn bikin Vidio pembuatan bio saka dng takaran yg akurat misalnya berat daun,air ,proses penyimpanan dan fungsih yg sefiknikannya apa.mkhs
Ass. Dari Lampung hadir sekedar mau bertanya. Kata mas ansar biosaka yg homogen itu tidak ada endapan dan tidak menimbulkan gas saat di simpan tapi secara logika daun yg kita pijet pijet atau kita remas remas itu tetap akan menghasilkan endapan .karena daun yg kita remas dengan waktu yg telah di tentuka itu akan hancur atau remuk secara nalar temukan tadi tetapa akan menghasilkan endapan pertanyaan saya remasan yg gimana , sperti apa agar tidak menghasilkan endapan .mksh alam sukses
Sama dengan pertanyaan saya om...saya sudah coba buat tapi masih ada sedikit endapan...mungkin karena waktu penyaringan tidak memakai saringan kain...atw mungkin harus pakai saringan yang biasa dipakai di aquarium (kapasnya)... 🙏🙏
Ulatnya pd kcang hijau msih sulit dibasmi. Pake biosaka yg gmn za?
Spaya ulatnya keok
Kalau untuk mpuk bsa ma's??
Mantap...terobosan baru dan menjadi solusi pertanian indonesia yg selalu terkendala pupuk..
Mohon izin Pa untuk mencoba membuat BIOSAKA .semoga inovasi Bapa ini bisa diterapkan oleh masyarakat banyak.semoga Bapa selalu diberikan kesehatan & mendapat keberkahan.Aamiin
KAYA JADAM LIQUID FERTILISER, TP LEBIH PRAKTIS BIOSAKA KAYAKNY
Bisakah biosaka utk kocor, dan dosisnya berapa kalau dikocor
Terima kasih pencerahannya pak prof robert manurung ttg biosaka sbg elicitor dlm ilmu epigenetic dan dokter hanson dg pendekatan ilmu kinesiologi harvard, bhw proses biosaka itu teruji dan terukur dan bisa dibuktikan dg kecerdasan tubuh / body intelligent
apresiasi ini BiIOSAKA salah satu inovasi petani p ansar / p satyo desa sragi kec talon Blitar pak suli praktekan desa krisik blitar di saat serba sulit, bs mjd solusi menjawab efisiensi pupuk yg lagi dibutuhkan petani. Sesuai arahan Bapak Mentan bhw kita semua agar melakukan inovasi dan terobosan shg naik kelas, jangan bekerja linier biasa biasa saja.
Harap hati hati n jangan gegabah, perlu cek and recek, dikaji n diteliti lebih lanjut. Prinsip pendekatan cara kerja ilmiah perlu dilakukan. Ini sepintas aneh bin ajaib, aneh tapi nyata, tapi temuan ini melalui proses panjang, kita patut menghargai gigihnya proses panjang ini
Uji lab terhadap sampel ramuan rumput ini sdh dibawa minggu lalu ke balittanah untuk di cek isi kandungan nya, meskipun sudah diuji juga selama ini ya, untuk dibandingkan dan croscek,
Peneliti, akademisi, pemerhati, pegiat wellcome terjun ke lapangan cek lgsg ke Blitar dan mengkaji nya secara detil dan lengkap, uji lab, uji dampak, demplot bbrp petak metode with and without, before and after, kami siap mendampinginya. Sepertinya uji kinesiologi, uji epigenetic, peran elicitor bisa membuka misteri inj
Petani dibolehkan coba coba sendiri, agar menyimak prosedur nya, saran saya agar belajar dulu ke Blitar, kita kawatir bila asal mempraktikkan tanpa dipandu dari Blitar, bila gagal nanti yg disalahkan biosakanya, agar diingat itu, pdhl kesalahan ada di praktek nya tdk sesuai SOP Biosaka. Pelajari metode integrated farming dari jepang atau JADAM dari Pakar Korea, meskipun ada beda bedanya, untuk memperkaya pemahaman. prinsip nya sama: dari alam untuk alam dan kembali ke alam.
Biosaka ini Bio: Tumbuhan, SAKA: Selamatkan Alam dan Kembali ke Alam adalah cara / metode dan bukan produk dagangan, tidak dijualbelikan, tapi mjd gerakan, dan pemberdayaan petani, gratis karena semua petani bisa membuat sendiri dari bahan yg ada di sekitar msg msg, tapi prosesnya agar ikuti prosedur dan syarat kriterianya.
Prinsip waspada dan teliti perlu dilakukan di setiap tahapan pertama, memilih jenis rumput sehat, kedua meramu meracik ini tdk mudah, ketiga menyemprot ke tanaman. Titik kritis ada di cara tahap pertama dan kedua serta bila tidak tepat bisa berdampak gagal dan tidak ada pengaruh pada kinerja, ini yg harus diwaspadai dan dihindari
Jangan latah, ini inovasi pak ansar Blitar proses panjang diteliti sejak 2006, ketemu resep dan rumus yg cocok dipraktikkan sejak 2011 dan sejak 2019 hingga sekarang sdh diterapkan hampir 1000 petani di beberapa kecamatan di 700 ha, sekarang 200an hektar sudah panen, tetapi tidak sesederhana itu dlm praktiknya, bila ada gagal dievaluasi supaya bisa berhasil, jangan mudah menyerah dan menyalahkan orang lain. Jangan sampai proses panjang ini dibandingkan vs demplot satu musim bila gagal lgsg menyimpulkan, di cek lagi letak salahnya proses.
Kita wellcome terhadap berbagai saran, masukan, penyempurnaan, dan hari esok harus lebih baik dari sekarang, selalu berinovasi untuk petani dan demi NKRI
Saya mau belajar langsung ke pak anshar kapan longgar? Kalo boleh minta no hp nya biar cepat komunikasinya
Alloh telah mengirim ilmunya demi kemakmuran smua makhuk Nya
Kalau benar pantas mas Ansar diberi bintang maha putra dg hadiah dana pengembangan yang sangat pantas atas jasanya bagi negara dan masyarakat.
Admin tanya dong, kalau misalkan setelah peremasan lalau dimasukkan ke dalam botol tanpa disaring, apa kah tetap tidak ada endapan?
Anggaran subsidi pupuk berapa miliar?
Alokasikan beberapa dana subsidi tersebut untuk bayar M.Asar gaji dan dibiayai keliling Indonesia mengajari Petani dari 1 Provinsi ke Provinsi yg lainnya.
Tahun berikutnya dana subsidi sudah berkurang drastis kan?
Petani kreatif...
Jaya lah Petani Indonesia...👍
#TetapSemangat
#Jagakesehatan
#SalamOrganik
Semogo bermanfaat untuk para petani ilmunya pak
Bisa tahan berapa lama Pak setelah dibuat
Mau tanya pak kalau pake bio saka apakah masih pake pupuk urea apa gak usah terima kasih ditunggu jawabanya
Boleh Di simpan berapa Hari Mas.
Tapi dengan kondisi kesuburan seperti itu. Dapat berapa hasil panennya? .paling banter 6 ton/ha. Sedangkan kalau kita bertani untuk hasil. Dapat 6 ton /ha . Jelas rugi
kalo pakai bisaka apa masih pakai insectisida pak ?
Saya dari pasuruan ingin melihat langsung ke lokasi , mhn info alamat pak ansar
Josss mas ansar
Sesok ta dolan Ng omah ya salam ko wates
Joosss ati ati.... orang yg berniat tidak baik juga mengikuti/menonton video ini.......
tanaman apa saja kah yg boleh mempergunakan Bio osaka?
Manfaatnya untuk apa saja ?
Semoga dengan penemuan ini dapat meringankan beban biaya pupuk dan sebaiknya sluruh petani indonesia mengetahui informasi ini.
Petani kreatif semoga jadi inspirasi bagi seluruh petani di Indonesia. Salam tani & salam sukses buat seluruh petani di Indonesia. 👍👍👍
Penemuan biosaka, jamur jakaba, photosintetik bakteri (PSB). POC macam² banyak diupayakan mandiri oleh petani, lha sampeyan yg dari Kementrian Pertanian ngapain aja boss... ..
Jakaba bio saka
Di temukn petani tradisional
Menggunakan mesin akan mempengaruhi suhu air sehingga akan mempengaruhi nutrisinya..
Mohon petunjuk Bapak... Perbandingan biosaka dengan campuran air untuk aplikasinya. Trimakasih3 sebelumnya.
untuk penyimpanan sisa biosaka yg belum habis di aplikasikan brapa lama
Untuk tanam batang keras bisa di kocor pak?
seperti semboyan ' inovasi tiada henti ' yg bisa membuat petani indonesia menglahkan thailand maupun viietnam, yg mana utk saat ini indonesia sangat ketinggalan oleh mereka.
Bio saka memang oke
Assalamualaikum pak Ashar mohon petunjuk klo habis disemprot lalu malamnya hujan, apakah harus disemprot kembali, wassalam
Dicoba dulu lah buat para petani se Indonesia agar percaya n yakin bahwa itu benar
👍
kandungan nutrisinya apa saja...
mohon petunjuk..
Sebaiknya unsur hara pd tanah perlu dinetralkan bwru pakai biosaka
Nmer wa pak biyar pada beli skur di toko toko seluruh Indonesia ad produknya pasti laris
Kalo dosis ya ditambah gimana pak
Pak aplikasinya langsung ke air .misalkan sirkulasi Aquaponik bisa apa ngga terimakasih
Tanaman gambas tanpa dipupuk/kocor.tapi cuma disepray biosaka apa bisa berbuah bagus mas?
Untuk membuat bioasaka apa rumput nya bebas. Rumput apa aja pak
Dosisnya berapa Tengki 16 liter untuk penyemprotan tanaman padi???
assalamualaikum..
pak mau tanya apa tandanya pembuatan biosakanya sudah jadi
Waspadai para pejabat Mafia pupuk akan kehilangan pembeli pupuk
Klo seperti ini hancur lah produsen2 pupuk kimia😂😂
Ben petani sejahtera pak, Soalnya pupuk juga mahal hasil panenya balikin buat biaya ke sawah nggak cukup.
Produsen pupuk kan hanya mementingkan untung tanpa peduli dengan nasib petani
Mantap bro
Indonesia kalo di pikir2 bukan kaleng2..ciptakan inopasi tiada henti untuk memakmurkan Dunia..
mohon nomer kontak person untuk belajar ke blitar
Salam petani. Mohon no. Yg bisa dikontak. Makasih
Halo pak saya Wawan dari Bogor... Untuk penyimpanan biosaka nya bisa di simpan berapa lama ....
Msh ingatkah anda pr petani jmn dl?,jika menjabut semua jenis rumput.pst di benamkan di tnh di smpg padi yang kita tanam.z ini modern nya.
Sudah ndak pakai lagi pestisida kah Pak kalau udh pakai Biosaka?
Jenis rumputnya apa saja?
Nama di masing2 daerah kan beda