personally aku suka jadi orang yang bermanfaat dimana dalam pov ku dalam pengambilan keputusan aku banyak mengambil nilai keagamaan sebagai panduan hidupku dimana dalam sebuah hadist kurang lebih isinya seperti ini "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" merupakan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, ath-Thabrani, dan ad-Daruqutni. tapi tetap aku akan membangun boundaries dimana i am not always gonna say "yes' or as a simple not a pleasure person. but back again kata kata abraham maslow sungguh sangat menarik " membantu orang lain adalah hal termudah hati untuk membantu dirinya sendiri menjadi lebih baik".
Our actions doesnt deterrmine our characters. But our personalities does, Heart is the purest gold that we have, no body could understand the power of the Heart
Kayaknya, aku justru lg di sisilain topik ini : aku lebih takut sama orang yang tiba2 muncul dengan ide "lu mau gw bantu gak?" yang datang dari orang2 yang terlalu sering mendapat kepuasan dari "menolong orang lain". Seringnya kayak gini tuh nantinya berujung pemaksaan kehendak, bahkan manipulatif. Misal, suruh org jualan barang dg embel2 bilang mau bantu, tanpa modal, tanpa pembagian hasil yg jelas. Lha jatuhnya malah nyusahin orang. Banyak banget aku liat model2 begini, terutama maaf ya, dari yg kalangan menengah ke atas. Aku tau gak semua org begitu, tapi gimana ya.. guys please klo bener2 mau bantu orang itu coba put your foot on the other shoes dulu gitu. Gak semua niat baik hasilnya baik. Syukur2 kalo org yg mau dibantu itu cut off, coba klo dia tetep terima2 aja krn takut kehilangan relasi, kan kasian loh. Jangan sampe ujung2nya bilang "padahal aku niatnya cuma bantu loh" menurut aku itu lebih jahat dari pada gak ngebantu sih. jangan ya dek ya .. please guys, perhatiin nih advice ci fifi soal pentingnya kesadaran will & action. Dan coba deh lebih aware & lebih sensitif lagi
kak kenapa ya ketika keadaan hidup kita sekarang lagi gak nyaman rasanya kita tuh pengen kembali lagi ke masa lalu dan rasanya terjebak disana bahkan banyak orang yang merasa ingin kembali lagi ke masa anak anak, apakah fase itu wajar dirasakan setiap orang? tolong dibahas yaa kak ❤❤
ce .. ko.. selamat malam sebelumnya.. aku mau tanya perihal dimanfaatkan dan toxic positivity. .. apakah toxic jika kita sebenernya merasa kalau kita di manfaatkan , tapi kita mendoktrin diri kita sendiri dan mengatakan kalau “ ya gak papa toh kita sebagai manusia harus bermanfaat bagi manusia lain “ .. sebenernya boleh gak si untuk kita mendoktrin diri kita seperti itu. terima kasih ce terima kasih ko..
aku selalu suka sama video kalian. tapi kali ini ada sesuatu yg belum bisa masuk dipikiranku. tolong dijawab dg video ya. kita sbg manusia ga bisa hidup sendiri apalagi klo sudah semakin tua, tp gmn dg nasib orang yg memang dia tidk memiliki pendamping/keluarga,etc sampai dihari dia mau mati. gmn harus bersikap, karena kita sadar bahwa kita sendiri, disisi lain manusia ga bs sendiri. ini akan jd perang batin dan kena mental
I think in my opnion, ci, the meaning of life is not measured by our interactions with people, then whats the measure? Divine Mind, ci when the mind becomes obejctive mind, ci. Of course only by thinking and somehow this is true religion, you know that in the Bible said, love your God with all of your Heart, power, Mind and Soul. This is the Supreme Law when your Thoughts becomes The Divine Mind, if you could do it then you would become a Saint. Wanna bet? Every words that comes from the Soul, Power, Heart, and Mind is controlled by The Thought, ci. This is The True Religion. Like ci Fifi, you are already in the higher level of Cognition
personally aku suka jadi orang yang bermanfaat dimana dalam pov ku dalam pengambilan keputusan aku banyak mengambil nilai keagamaan sebagai panduan hidupku dimana dalam sebuah hadist kurang lebih isinya seperti ini "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" merupakan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, ath-Thabrani, dan ad-Daruqutni. tapi tetap aku akan membangun boundaries dimana i am not always gonna say "yes' or as a simple not a pleasure person. but back again kata kata abraham maslow sungguh sangat menarik " membantu orang lain adalah hal termudah hati untuk membantu dirinya sendiri menjadi lebih baik".
Our actions doesnt deterrmine our characters. But our personalities does, Heart is the purest gold that we have, no body could understand the power of the Heart
❤
Semoga aku ga dendam, sama orang-orang yg aku bantu, tpi menurut mereka malah pertolonganku jadi ga bagus. Semoga.
Kayaknya, aku justru lg di sisilain topik ini : aku lebih takut sama orang yang tiba2 muncul dengan ide "lu mau gw bantu gak?" yang datang dari orang2 yang terlalu sering mendapat kepuasan dari "menolong orang lain". Seringnya kayak gini tuh nantinya berujung pemaksaan kehendak, bahkan manipulatif. Misal, suruh org jualan barang dg embel2 bilang mau bantu, tanpa modal, tanpa pembagian hasil yg jelas. Lha jatuhnya malah nyusahin orang. Banyak banget aku liat model2 begini, terutama maaf ya, dari yg kalangan menengah ke atas.
Aku tau gak semua org begitu, tapi gimana ya.. guys please klo bener2 mau bantu orang itu coba put your foot on the other shoes dulu gitu. Gak semua niat baik hasilnya baik. Syukur2 kalo org yg mau dibantu itu cut off, coba klo dia tetep terima2 aja krn takut kehilangan relasi, kan kasian loh.
Jangan sampe ujung2nya bilang "padahal aku niatnya cuma bantu loh" menurut aku itu lebih jahat dari pada gak ngebantu sih. jangan ya dek ya .. please guys, perhatiin nih advice ci fifi soal pentingnya kesadaran will & action. Dan coba deh lebih aware & lebih sensitif lagi
Ikhlas
We always making assumptions that people need us yet people always making assumptions that we need them
kak kenapa ya ketika keadaan hidup kita sekarang lagi gak nyaman rasanya kita tuh pengen kembali lagi ke masa lalu dan rasanya terjebak disana bahkan banyak orang yang merasa ingin kembali lagi ke masa anak anak, apakah fase itu wajar dirasakan setiap orang? tolong dibahas yaa kak ❤❤
ce .. ko.. selamat malam sebelumnya.. aku mau tanya perihal dimanfaatkan dan toxic positivity. .. apakah toxic jika kita sebenernya merasa kalau kita di manfaatkan , tapi kita mendoktrin diri kita sendiri dan mengatakan kalau “ ya gak papa toh kita sebagai manusia harus bermanfaat bagi manusia lain “ .. sebenernya boleh gak si untuk kita mendoktrin diri kita seperti itu. terima kasih ce terima kasih ko..
aku selalu suka sama video kalian. tapi kali ini ada sesuatu yg belum bisa masuk dipikiranku. tolong dijawab dg video ya. kita sbg manusia ga bisa hidup sendiri apalagi klo sudah semakin tua, tp gmn dg nasib orang yg memang dia tidk memiliki pendamping/keluarga,etc sampai dihari dia mau mati. gmn harus bersikap, karena kita sadar bahwa kita sendiri, disisi lain manusia ga bs sendiri. ini akan jd perang batin dan kena mental
I think in my opnion, ci, the meaning of life is not measured by our interactions with people, then whats the measure? Divine Mind, ci when the mind becomes obejctive mind, ci. Of course only by thinking and somehow this is true religion, you know that in the Bible said, love your God with all of your Heart, power, Mind and Soul. This is the Supreme Law when your Thoughts becomes The Divine Mind, if you could do it then you would become a Saint. Wanna bet? Every words that comes from the Soul, Power, Heart, and Mind is controlled by The Thought, ci. This is The True Religion. Like ci Fifi, you are already in the higher level of Cognition