Full Video | Melacak Jejak Perempuan Dalam Sastra

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 8 сен 2024
  • "Hingga hari ini, eksistensi sastrawan perempuan di Indoneska masih kalah dengan laki-laki," keluh Dewi Noviani, salah satu pembicara dalam sesi "Mencari Jejak Perempuan dalam Sastra"
    .
    Ia bersama dua kawannya dari ruang @perempuandantulisan menyampaikan ttg sastrawan perempuan Indonesia era lama yg banyak terpinggirkan. Menurutnya, hari ini sastrawan perempuan juga harus banyak dibicarakan
    .
    "Banyak nama penulis perempuan, namun tidak banyak dari mereka yang dibicarakan," ujar Novi
    .
    Selain itu, Aquarini Priyatna membicarakan sastrawan sunda bernama Suwarsih Djojopuspito, yg dalam karyanya banyak membicarakan tentang nasionalisme, aktivis perempuan, serta seksualitas. Aquarini membicarakan salah satu novel Suwarnah yg berjudul Marjanah. Menurutnya, novel itu menonjolkan kekuatan dari seorang perempuan, yg dalam konteks masa itu, tahun 1930-an, kondisinya begitu partriarkis
    .
    "Ketika membicarakan si tokoh perempuan yang tangguh, dalam novel itu Suwarsih tidak menampilkan bahwa si tokoh perempuan harus meminta maaf saat melanggar tradisi yg mapan. Dalam karyanya Suwarsih mampu menegoisasi dan mengeritik ruang," ucap Aquarini
    .
    Pembicara selanjutnya, Aura Asmarandana, menceritakan sastrawan perempuan yg bernama Saadah Alim. Menurut Aura, Sadaah banyak menulis cerpen bertemakan perempuan yang mampu menghadapi kehidupan sehari-hari yang terikat dengan adat di tempat tinggalnya di Padang. Cerita romansa tak luput dari tema yg dibicarakan Saadah
    .
    "Saadah dalam menulis cerpen, ia banyak menceritakan cerita sehari-hari, adat, dan romansa. Cerita-ceritanya menampilkan perempuan yang kuat menghadapi kondisi adat di daerahnya, Padang. Saadah sangat progresif ketika bercerita," ujar Aura
    .
    Sebelum sesi talkshow ditutup, Aura menambahkan bahwa budaya pengarsipan di Indonesia harus ditingkatkan. Karya-karya Saadah dan sastrawan lain yang hilang jejaknya, susah ditemukan kembali karena tradisi pengarsipan yg belum baik
    .
    #BdgReadersFest2019

Комментарии • 2