Apakah Internet Memperburuk Jurnalisme?

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 13 сен 2024
  • Digitalisasi menantang jurnalis untuk membuat berita secepat mungkin dan sebanyak mungkin. Lantas, dampak apa yang timbul dari fenomena ini? Dan apakah jurnalisme online bisa diselamatkan?
    Video ini adalah hasil kerjasama Remotivi dengan Pekan Komunikasi UI 2019
    _________________________________________________________________
    Jika kamu ingin berdonasi atau membeli merchandise kami, kunjungi:
    www.tokopedia....
    www.remotivi.or...
    kitabisa.com/r...
    Media sosial Remotivi:
    / remotivi
    / remotivi
    / remotivi.or.id
    / tokoremotivi
    Line: @remotivi
    Media Sosial Pekan Komunikasi UI
    Twitter: @pekankomunikasi
    Instagram: @pekankomunikasi
    Untuk info lebih lengkap tentang Remotivi, kunjungi website kami: www.remotivi.or.id

Комментарии • 425

  • @remotivi
    @remotivi  5 лет назад +155

    Perubahan apa yang kamu harapkan pada jurnalisme online kita? Dan bagaimana itu bisa terjadi?

    • @murakamikafka2417
      @murakamikafka2417 5 лет назад +16

      Literasi

    • @muhammadulilabror9183
      @muhammadulilabror9183 5 лет назад +39

      Untuk tribun kalau buat berita jangan clickbait dan jangan dibuat jadi beberapa halaman/page.kalau membaca kan jadi repot

    • @timetorest4318
      @timetorest4318 5 лет назад +13

      Jurnalisme online yakk? Perubahannyg sangat gw harapin adalah kalangan yg cepet bgt share info tanpa saring

    • @nasgor755
      @nasgor755 5 лет назад +19

      Jurnalisme yang netral,fakta dan seimbang.
      Berita tentang entertainment boleh aja tapi kan........... berita tentang Rafathar tuh buat apaan ?

    • @alfathmaulana6082
      @alfathmaulana6082 5 лет назад +18

      Disamping para jurnalis online harus mengacu pada nilai kebenaran suatu berita, masyarakat juga harus punya kesadaran literasi media untuk meminimalisir hoax tersebar. Makin tinggi tingkat literasi media maka tingkat penyebaran hoax juga minim karena masyarakat punya kemampuan memfilter mana berita yang benar mana yang tidak.

  • @gungdesurya
    @gungdesurya 5 лет назад +211

    Inilah penyebab jurnalis membuat berita sampah
    Nomor 4 bikin MELONGO

    • @zakb7418
      @zakb7418 5 лет назад +10

      Gak heran, acara pertelevisian Indonesia aja hampir semuanya dimiliki pemilik kalangan politik dari(mnctv, rcti, Metro tv, kompas, tv one, indosiar) beritanya pasti menyangkut keuntungan politik partai tersebut gak netral lagi..

    • @gluever54
      @gluever54 5 лет назад +1

      AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

    • @injazfamily4511
      @injazfamily4511 5 лет назад +2

      @@zakb7418 Kompas sm Indosiar bukan milik org Politik bro... Klo lo nyebutin Indosiar knapa ga sama SCTV? Kan keduanya 1 naungan.

    • @farhanrizkiahnafa7404
      @farhanrizkiahnafa7404 5 лет назад

      @@zakb7418 except during election

    • @farthurf.5221
      @farthurf.5221 5 лет назад

      @@injazfamily4511 kepemilikan bukan dilihat dari CEO/COO tapi dari kepemilikan property (Saham).

  • @justken8896
    @justken8896 5 лет назад +149

    " kedatangan gempi di rumah rafathar, keduanya dicurigai menjalin hubungan asmara ", " teuku wisnu rela antar sang buah hati ke gerbang sekolah ", " awkarin keslepet ngomong k0nt0l ini klarifikasi awkarin dari instagramnya ", " ayu ting ting potong kuku anaknya sendiri ".
    Tipe2 jurnalisme sampah ya seperti yang di atas, media yang seharusnya jujur malah jadi media asumsi dan opini media sendiri bukannya menampilkan fakta digital dan bukti lapangan yang mana berita di atas ga berpengaruh sama sekali buat yang tau atau ga tau

    • @guacamolework3918
      @guacamolework3918 5 лет назад +2

      Memangnya berita-berita seputar dunia selebriti itu tergolong kedalam ranah jurnalistik?

    • @hasnaindriyani4815
      @hasnaindriyani4815 5 лет назад

      Karna mereka butuh uang. Keradd

    • @onisuryaman408
      @onisuryaman408 5 лет назад

      Suwer guwe ngakak baca headline 🤣🤣🤣

    • @depthstrider68
      @depthstrider68 5 лет назад

      @@onisuryaman408 sama :v

    • @krishnan3660
      @krishnan3660 5 лет назад +2

      Sampah atau tidak itu relatif, knp tipe berita kyk gitu masih ada ? Karena ada pasarnya sendiri, artinya laku & banyak peminatnya ditambah desakan untuk membuat berita sebanyak mungkin dari pelanggan, jadi kita ga bisa nyalahin juga. Trs untuk masalah asumsi & opini, itu wajar ada ditaro dalam berita sebagai 'bumbu'

  • @estechmedia
    @estechmedia 5 лет назад +25

    Semoga cepet ketemu nih jalan keluarnya, kita memang membutuhkan informasi valid. Tapi profesi pers sendiri malah tergerus oleh kebebasan informasi sekarang dan tekanan dari aspek bisnis. Kalau pendapat kami memang tergantung pada cara masyarakatnya juga dalam menanggapi suatu informasi. Itulah yang susah untuk diubah pada landscape digital kita sekarang. Kita butuh banyak konten seperti remotivi ini untuk mencerahkan pandangan masyarakat terhadap informasi digital. Semoga trending deh 😁👍

  • @marshalniel
    @marshalniel 5 лет назад +102

    Grup tribunnews sampah banget dah beritanya..

  • @pamparam__6181
    @pamparam__6181 5 лет назад +69

    Gua paling sebel Kalo berita dibagi" jadi beberapa halaman..😑😑 udah beritanya Gk nyambung Sama Judul iklannya ganggu bgt... Kadang binggung yg nulis ini bneran jurnalis bukan sih 😑😑😑

    • @guacamolework3918
      @guacamolework3918 5 лет назад +31

      Lebih parahnya lagi setelah kita buka halaman berikutnya, ehh ternyata setengah isinya cuma mengulang apa yg ada di halaman sebelumnya, 😂😂😂

    • @pamparam__6181
      @pamparam__6181 5 лет назад +5

      @@guacamolework3918 iyaaa, sumpah itu Nyebelin banget 😅

    • @rickysyaifuddin5343
      @rickysyaifuddin5343 5 лет назад +16

      Tribunnews

    • @samcool939indo6
      @samcool939indo6 5 лет назад

      Sama. Itu hal yg paling nyebelin.

    • @sulhan7930
      @sulhan7930 5 лет назад

      @@rickysyaifuddin5343 haha

  • @charlosleonardo
    @charlosleonardo 5 лет назад +289

    Wow kaget ngeliat remotivi sekarang udah 130ribu subscriber.
    Inget banget dulu pertama mampir kesini waktu masih 10ribuan subscriber.
    Selamat buat seluruh tim!! Congrats! Semoga bisa mengarungi dunia youtube dengan baik.
    Pertanyaannya, apa remotivi bakal selalu bisa jadi media yang anti-mainstream dan selalu punya sudut pandang unik terhadap suatu fenomena? Atau bakal terbawa arus youtube di masa masa saat ini?
    We hope all the best for you guys
    We love remotivi! 💗

    • @remotivi
      @remotivi  5 лет назад +23

      Terimakasih banyak atas apresiasinya! Kami turut mengharapkan hal yang sama :)
      Jawabannya, kami akan selalu menjadi lembaga studi kajian media dan komunikasi. Oleh karena itu, semua konten kami akan selalu menggunakan perspektif kajian media. Kami sebenarnya berharap kajian media, ataupun kajian sosial lainnya, dapat menjadi mainstream sehingga publik mendapat beragam perspektif dalam melihat isu-isu terkini.
      We also hope all the best for you guys! luv u all!

    • @DoniDarmawan
      @DoniDarmawan 5 лет назад +1

      Saya juga, subs dari remotivi sekitar 30rb an. Dan memang saya subs karena kontennya sangat menarik dan anti-mainstream. Sehat dan sukses selalu tim!

  • @dennis_yung
    @dennis_yung 5 лет назад +48

    Keberadaan jurnalis skrg makin turun.. Karena banyaknya media sosial yang digunakan netijen untuk membuat berita, untuk meliput sesuatu yang beragam, menjadi berita hingga viral, seperti contoh nya bocah SD yg naik motor ngebut, jatuh, ditonton org banyak, jadi viral, lebih viral dari berita di TV, bahkan TV pun akhirnya ngambil berita dari para netijen2 yg menggunakan Media sosial, bukan merekam secara langsung.
    Edit, harapan saya semoga dunia jurnalistik bisa menemukan cara yang lebih unik untuk membuat dalam mencari berita yang tentunya unik, unik yg bagaimana? Itu tergantung ide para jurnalis lah

    • @farhanrizkiahnafa7404
      @farhanrizkiahnafa7404 5 лет назад

      Apa mungkin kita harus menyalahkan para netizen nakal?

    • @farhanrizkiahnafa7404
      @farhanrizkiahnafa7404 5 лет назад

      Maksudnya, ternyata selama ini nggak cuma jurnalis video game aja yang sampah.

    • @tfk6595
      @tfk6595 4 года назад

      @@farhanrizkiahnafa7404 +62 memang gitu njir. Netijin yng maha bnar tuh udah retak smue otaknya tuh

  • @muhammadulilabror9183
    @muhammadulilabror9183 5 лет назад +90

    Ketika heboh di sosmed soal un sulit,nemu berita yg judulnya “siswa=soal unbk cukup mudah” eh ternyata pas dibaca yg diwawancarai cuma 2 anak di 1 sekolah.masa 2 siswa itu dpt mewakili seluruh siswa

  • @rezkysrydrzjczyk
    @rezkysrydrzjczyk 5 лет назад +42

    Kadang kadang keselnya tu kalo clickbait. Contoh, Jokowi pindah ke PKS, taunya jokowi yang lain, bukan Jokowi si Presiden. Ama Komeng mati ditembak perampok, taunya komeng yang lain, bukan komeng si pelawak di ILK. Kesel

    • @ErnestJay88
      @ErnestJay88 5 лет назад +7

      Judul : Ahok tewas tertabrak mobil di Solo.
      Berita : "Sudjono alias Ahok tewas tertabrak pada kecelakaan lalu lintas"

    • @karimat371
      @karimat371 5 лет назад +4

      Apalagi "ibu ahok meninggal"... Eh bukan Ahok BTP. Pas lagi marak2nya kasus Ahok. Kan gemes anjir buat apa. Padahal itu di apk berita yang suka banyak iklannya. Tapi beritaya isinya begitu semua

  • @mushabhassan2163
    @mushabhassan2163 5 лет назад +18

    dengan tekanan "tulis 10 berita perhari" saja wartawan masih mendapatkan upah yang kecil. patut dipertanyakan ke mana uang-uang yang iklan berikan ke pihak media. udahmah upahnya kecil, masih harus dibenturkan dengan resiko peliputan yang beraneka macam. aku cuman berharap pers di Indonesia menjadi lebih baik dengan konten yang bermutu, upah bagi para buruh media yang layak, dan keselamatan kerja bagi para wartawan

  • @willyalfarius4519
    @willyalfarius4519 5 лет назад +36

    Salah satu alasanku nggak mau dan nggak akan pernah follow akun akun macam lmbtrh dan sejenisnya. Hanya memperbesar dan memberi panggung bagi info info ngawur yang menguntungkan segelintir anonim dibelakangnya. Btw, maju terus Remotivi!

  • @restushlogic5794
    @restushlogic5794 5 лет назад +26

    Saat aku SMA 2011an aku pikir ada yg aneh sama berita pers di internet. Ternyata terjawab sudah setelah 8 tahun. 😊

  • @risakosasih2539
    @risakosasih2539 5 лет назад +4

    Sepettinya sulit keluar dari kungkungan iklan karena media punya dept.sales & marketing sama seperti perusahaan lain. Saat jurnalis sudah dituntut target jumlah tulisan, ada lagi kewajiban ngintili eventnya klien perusahaan. Kalau 1 event sengaja dipecah jadi banyak angle berita, bayangkan aja betapa rendahnya kualitas tulisan kita.

  • @fathnurrohman2074
    @fathnurrohman2074 5 лет назад +31

    Kok Detik udah dapet lu gak dapet.. 😂 pokoknya itu kalimat horor banget kayaknya buat wartawan

    • @isnarifka
      @isnarifka 5 лет назад +2

      Betul bgt. Apalagi kalo udah dikirim link berita detik sama redaktur. Auto keringet dingin😂

  • @ronnypasaribu1797
    @ronnypasaribu1797 5 лет назад

    Saya suka remotivi.. ad nya tidak saya skip.. demi perkembangan remotivi.. tetaplah menjadi jurnalis pencerah, independen dan imparsial..

  • @telianaj
    @telianaj 5 лет назад +54

    Remotivi X Pekan Komunikasi UI 2019!!!!!! Aaaaaaaaaa superduperr keren!! Terusss menginspirasi ya remotivi!❤

  • @PoetraRiandi
    @PoetraRiandi 5 лет назад

    Ini ni konten yang di tunggu tunggu

  • @komodoimut4538
    @komodoimut4538 5 лет назад

    Sukses selalu remotivi

  • @roozensn
    @roozensn 5 лет назад

    mantap akhirnya nemuin chanel indo kayak gini

  • @beeggeeshhh
    @beeggeeshhh 5 лет назад +72

    Kasian orang tua saya, slalu percaya hoax di medsos.. :(

    • @rahmats8137
      @rahmats8137 5 лет назад +6

      Sampe dibawa2 ke grup whatsapp

    • @Ari-ft3lm
      @Ari-ft3lm 5 лет назад

      Wkwkwk sama

    • @BerjuangDiet
      @BerjuangDiet 5 лет назад

      Wadu

    • @aguso8912
      @aguso8912 5 лет назад +12

      Soalnya mereka selalu percaya apapun yang ada di internet walaupun berita pake google voice wkwkwkwkwk

    • @joshuaseptyan6968
      @joshuaseptyan6968 5 лет назад +1

      Di kasih tau pelan2 bang tadinya mak gw juga gitu

  • @heribudisusilo2435
    @heribudisusilo2435 5 лет назад +8

    Jadi inget episode Spongebob, "The Krabby Chronicles", berita picisan.

    • @delangue1781
      @delangue1781 5 лет назад +2

      warga lokal menikah dengan tiang listrik!

    • @farhanrizkiahnafa7404
      @farhanrizkiahnafa7404 5 лет назад

      Yeah, it's really an informative criticism towards current news media.......in general, IMO.

  • @yahyafathurrozy
    @yahyafathurrozy 5 лет назад

    Mantab, mencerahkan

  • @ErnestJay88
    @ErnestJay88 5 лет назад +5

    media online clickbait menjamur karena mereka tahu rata-rata indon cuma baca JUDUL, TERGUNCANG IMAN, klik, langsung menuju kolom komentar dan caci maki, tapi GAK BACA ISI BERITA.

    • @farhanrizkiahnafa7404
      @farhanrizkiahnafa7404 5 лет назад +1

      Not just Indonesians, dude. Don't say that 100% Indonesian people always do that.

  • @yusufsetiawan9455
    @yusufsetiawan9455 5 лет назад

    Konten bagus, akan saya share di status w.a saya

  • @adaaqua814
    @adaaqua814 5 лет назад +13

    oh jadi karena wartawan punya target 10-15 berita perhari makanya muncul berita yg menurut gw gak penting, Rafatar diare aja mungkin nanti akan diberitain -_-

    • @xviriocinelite7336
      @xviriocinelite7336 5 лет назад

      Wkwkwk ya maklum sekarang udah nggak bisa kayak dulu lagi yang belum seluas sekarang sumber informasinya.

    • @zakb7418
      @zakb7418 5 лет назад

      Entar ada berita rafatar potong rambut ketek di beritain heboh

    • @desiintan4551
      @desiintan4551 5 лет назад

      Iya betul kasian nulis segitu, kuantitas emang kadang buat kualitas nurun.

  • @taufankustiaprabowo7472
    @taufankustiaprabowo7472 5 лет назад +11

    Menurut gua sih di indonesia sudah ada perusahaan yang menggunakan sistem berlangganan seperti tempo

  • @pratamaarinaldo2667
    @pratamaarinaldo2667 5 лет назад +3

    Nonton animasi yang disuguhkan di vidio ini jadi berasa kayak Kurzgesagt, tapi versi Indonesia. Keren banget emang Remotivi.

  • @SS-hu5zt
    @SS-hu5zt 2 года назад

    Hadir selalu menyimak

  • @rizsawa
    @rizsawa 5 лет назад

    sebagai pembaca berita, saya sangat menyayangkan media massa online yang sudah punya nama dan popularitas, tapi mengalami penurunan kualitas berita. asal cepat tapi tidak berbobot, juga seringkali mengabaikan fakta.

  • @cupigembus5481
    @cupigembus5481 5 лет назад

    Aku cinta Remotivi

  • @ahmadmujani9398
    @ahmadmujani9398 Год назад +1

    Kualitas media di Indonesia tergolong yang buruk; masih jauh jika dibanding sama portal berita Malaysia yang notabenenya masih serumpun.

  • @agungkamaluddin6030
    @agungkamaluddin6030 5 лет назад

    Akhirnya yang saya risaukan selama ini dibahas ,

    • @agungkamaluddin6030
      @agungkamaluddin6030 5 лет назад

      Terakasih remotivi dengan adanya video ini jadi tau alasannya. Balik lagi kita sebagai pengguna jangan asal telan berita mentah2 harus di cek kebenarannya.

  • @lazzyman8460
    @lazzyman8460 5 лет назад

    Sekarang sudah tidak ada kanal berita yang beritanya mudah dipercaya publik

  • @Thami726
    @Thami726 5 лет назад

    Kalau konten beritanya tersaring dan berkualitas, saya sebagai publik tentu akan dengan senang hati berlangganan.

    • @charliec244
      @charliec244 5 лет назад

      Kondisi ekonomi jurnalis lebih kompleks.
      Dikarenakan menurunnya media cetak seperti koran dll, mereka harus downsizing jurnalis. Pindah platform ke internet, dan pasti revenue dari ads kalo yg gratisan. Makanya perlu andelin click count/page views.
      Kalo mereka tetep menyodorkan berita tersebut sayangnya berarti masih ada yg tergoda utk membaca.

  • @toshiroutomo2437
    @toshiroutomo2437 5 лет назад

    Untuk channel ini saya ikhlas menyisihkan sebagian penghasilan saya utk didonasikan, demi mencerdaskan netizen seluruh Indonesia

  • @azmijr4087
    @azmijr4087 5 лет назад +1

    Pesan yang disampaikan dan juga cara mengilustrasikannya, adalah maha dewa.

  • @muhammadardinurmansyah5221
    @muhammadardinurmansyah5221 4 года назад +2

    0:43 Oh Tuhan, sekelas Tempo dan Liputan 6 (yg gua cek dah lulus verifikasi jurnalisme internasional anti-hoax, IFCN), sampe ikut2an juga nge-clickbait ala lambe turah? Wagelasseh. Keknya Indonesia bener2 darurat jurnalisme berkualitas dah. Sebagai orang awam, gua emang gak tau sih solusinya yg tepat gimana. Tapi, paling gak, yg bisa gua lakuin ya cuma subscribe konten2 yutub yg menurut gua oke (Remotivi termasuk) sama lagi nyicil nih buat langganan Kompas.id Digital. Semoga tercapai hehe.

  • @riyandikahasiana309
    @riyandikahasiana309 5 лет назад +14

    Kalo gua pas liat laman2 berita yang agak kesel sih:
    1. Iklan bejibun. Pas mau baca berita salah satunya di kompas, muncul video iklan. Dan pas close. Ketika baca beritanya. Iklannya bejibun di kanan kiri ada. Ya gimana ya mungkin ini strategi buat pemasukan kompasnya. Cuman bagi gua ini risih.
    ^gak cuma di kompas aja sih.
    2. Terus kadang berita yang isinya ga sesuai sama judulnya. Ini sering di tribunnews. Clickbait sih :v, sepengetahuan gua bukannya tribunnews itu afiliasi sama kompas ya? Yang udah dianggap senior media pemberitaan nasional.
    3. Banyak berita cuman intinya sama aja. Jadi judul A, B, C tapi intinya Z.
    Yhaaa itu lah media di +62 ehehehehee

    • @farhanrizkiahnafa7404
      @farhanrizkiahnafa7404 5 лет назад +1

      If you think only Indonesian media do that, it's still far from true.

    • @sulhan7930
      @sulhan7930 5 лет назад +1

      paling males kalau iklan ada chapter nya wkwkw, jadi sekarang harus loncat loncat beberapa page baru bisa dapet informasi yang lengkep.

    • @delangue1781
      @delangue1781 5 лет назад

      Iya gan, banyak iklan jadi males skrg baca brita di media mainstream. Mending mojok.

  • @kakangsemarang1389
    @kakangsemarang1389 2 года назад

    Ini juga menyindir soal jurnalis tv yang lebih ke entertainment dari pada tujuan aslinya

  • @pambudies
    @pambudies 5 лет назад +5

    Setuju banget. Sekarang media isinya malah ngambilin dari konten kreator. Masa berita dibawahnya ada tulisan sumber: channel RUclips blablabla

  • @harunsuaidi7349
    @harunsuaidi7349 5 лет назад

    Media adalah bisnis. Bisnis berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan. Menurut gw, kekacauan dunia jurnalistik saat ini adalah cerminan masyarakat yang gak terdidik, yang mau-maunya makan konten sampah. Tapi titik terangnya adalah munculnya berbagai genre konten baru yang menekankan kualitas, dan ini ada pasarnya sendiri. Menurut gw, nanti (kalau bukan sudah) akan terbentuk semacam media high-brow dan low-brow, media yang dipersepsi sebagai berkelas dan gak berkelas, kredibel dan gak kredibel. Akan ada ujaran-ujaran sindiran seperti, "Jiaah... Bacanya Detik.com." atau, "Halah, berita online dipercaya." dsb. Kita sedang berada di tengah proses pendewasaan masyarakat di zaman baru.

  • @paperclip9558
    @paperclip9558 5 лет назад +13

    "cuma 3, what when dan who"
    hahahah How-nya ilang, pantes orang sini gampang banget kemakan hoax :))

    • @sentrogaspers9813
      @sentrogaspers9813 5 лет назад +7

      Sama kata 'why' yang harusnya juga krusial biar gak langsung tersinggung 😅😅😅

    • @hahaiseewhatyouredoing9086
      @hahaiseewhatyouredoing9086 5 лет назад +1

      Harusnya 5W + 2H : What, When, Who, Why, Where, How, dan How Much

  • @Michael-ru2vo
    @Michael-ru2vo 5 лет назад

    Rancu antara "media yg mempengaruhi publik" atau "publik yang mempengaruhi media"

  • @CM-kp1xb
    @CM-kp1xb 5 лет назад

    Sebenarnya untuk saat ini, news site yang menurut saya cukup bagus itu tirto.id, beritanya cukup berimbang, dikemas lebih baik (infografis, banyak gambar/animasi/grafis sehingga menarik secara visual dan sering mengeluarkan gambar2 "ringkas" yang mudah untuk di-retweet atau repost insta), dan beritanya tidak hanya si ini begini si ono begono, tapi sering ada analisisnya. Pun sering mengeluarkan artikel yang "timeless", bisa dibaca kapan saja sebagai pengetahuan umum/sains.

  • @Rio-sr7qj
    @Rio-sr7qj 5 лет назад

    Apakah cuma saya di sini yang merasa tiap buka portal berita, kuota cepat habis tersedot iklan2 video yang pada jalan otomatis?

  • @aryffkurr2858
    @aryffkurr2858 5 лет назад +3

    Remotivi
    Tolong dibahas fenomena iklan sisipan yg sedang menyerang tv kita..ketika suatu tayangan tv tiba2 menampilkan produk tertentu atau sebuah acara terpotong oleh kuis interaktif dgn sponsor tertentu..menurt sy ini sangat mngkhawatirkan..karena utk waktu iklan sudah tersedia sendiri..tolong dibahas dan solusi yg bisa direkomendasikan ke kpi.

    • @farhanrizkiahnafa7404
      @farhanrizkiahnafa7404 5 лет назад

      Are you butthurt to those ads?

    • @fajarwicaksono7434
      @fajarwicaksono7434 5 лет назад

      Karena UU Penyiaran terbaru memberikan kesempatan pada media untuk meningkatkan kesempatan berpariwara.

  • @NasalChain
    @NasalChain 5 лет назад

    Kualitas berita online sekarang sedang buruk2nya. Judul yang click bait, kualitas informasi yg diperoleh jg rendah. Tp orientasi mereka adalah penghasilan, selama click/berita yg mereka peroleh (dari judul2 clickbait) bisa menampung lebih banyak uang dari adsense, halal2 saja buat mereka.

  • @dichaputra
    @dichaputra 5 лет назад

    secara gak langsung permasalahan ini yg menyebabkan bnyknya berita hoax yg tersebar di dunia maya. disaat masyarakat meragukan kredibilitas suatu berita karena kurang terjaganya kualitas berita dan kemudahan dlm akses internet di era sekarang.

  • @ilmanaviahdesabrini404
    @ilmanaviahdesabrini404 5 лет назад

    Wah, ada Mba Riana.

  • @ramdanirizkipratama3385
    @ramdanirizkipratama3385 5 лет назад

    keren sihh mantap bang

  • @khairulrijal8991
    @khairulrijal8991 5 лет назад

    Chanel ini sangat membantu saya sebagai mahasiswa ilmu komunikasi :(

  • @DediAlfariki
    @DediAlfariki 5 лет назад

    video yang paling keren sih menurut gua ,di tengah2 banyak nya hoax yang di ciptakan oleh situs berita online

    • @DediAlfariki
      @DediAlfariki 5 лет назад

      @raynaldo arlen k.eman sekarang hampir semua orang bisa membuat berita hoax , satu satu nya cara menghalau hoax adalah memperbanyak pengetahuan

  • @ratihestuu
    @ratihestuu 5 лет назад

    Min, boleh bahas tentang kenetralan media zaman skg pas lagi musim pemilu ga sih? Aku kepo. Soalnya salah satu temenku dr jurusan jurnalistik UIN Jakarta pernah cerita..
    Waktu itu dia berkunjung ke salah satu media besar yg ada di indo. Terus dia di tanyain sm pemimpin redaksinya "menurut kamu media harus netral atau berpihak?" terus si temenku ini bilang "harus netral dan berimbang karena tugas pers memang menyalurkan apa yg terjadi kepada masyarakat" terus pimpinan media itu malah bilang "gak dong. Harusnya kita harus memihak salah satu kubu. Biar rakyat gak bingung kita condong kemana". Menurut admin? Apakah ini wajar?
    Sebagai masyarakat awam aku malah jadi meragukan kenetralan media2 zaman now loh min. Sesuai opini yg sering di gumamkan salah satu kubu politik yg skg (media gak bisa dipercaya, media pesenan dst). Kalo bisa, tolong dibahas ya min :)

  • @jhonyjproject7284
    @jhonyjproject7284 5 лет назад

    yup, dunia sekarang sudah terlalu cepat. memaksa setiap pekerja memanen tanamannya sebelum waktunya, jadi yg didapat kualitas banyak tapi ga bermutu. kalau jurnalisme di beri bantuan atau suport, sehingga para wartawannya masih bisa menjalankan kontrol dan filter informasi untuk mencari kedalaman berita. seperti chanel ini misalnya, saya setiap ol pasti selalu menunggu info apa yg di suguhkan dari chanel ini walau nunggunya lebih dari seminggu^_^.

  • @agungandy836
    @agungandy836 5 лет назад

    Belum lagi dibombardir sama berita dari grup whatsapp keluarga, yg dimana malah dimotori oleh sang senior di grup tersebut, tidak bisa dipungkiri justru mereka yg berumur malah menelan mentah" berita yg baru mereka dengar, dan hoax pun menyebar dengan dalih yg tua lebih benar.

  • @farizashafiyah6750
    @farizashafiyah6750 5 лет назад

    Internet tdk hanya merubah dunia jurnalisme, industri musik dan perfilman pun mau ga mau.. ikutan arus perubahan.

  • @ZulfiqarFadhilLubis
    @ZulfiqarFadhilLubis 5 лет назад

    Kalo lagi buka berita, tapi screen berita ditutupi banyak iklan. Langsung auto-close saat itu juga. Berita dengan konten/isi yang sama pasti banyak dibahas oleh media lain.
    Kalau kalian suka video tema manajemen; pemasaran, investasi, keuangan. Cuzz kepoin channel ane...

  • @tperima
    @tperima 5 лет назад

    iklan merubah segalanya..

  • @therosdianto
    @therosdianto 5 лет назад

    Ga cuma ol. Gua harap semua media massa juga bisa kembali ke fungsinya sebagai pers buka PR. You know lah.

  • @lyzhuu9336
    @lyzhuu9336 5 лет назад +4

    wah kayaknya asik sih itu sistem berlangganan, bayar perbulan buat informasi yg akurat dan berkualitas rasanya gamasalah

  • @moch.taufiqzulmanarif2344
    @moch.taufiqzulmanarif2344 5 лет назад +1

    Perbanyak literasi, angkat budaya lokal seperti sejarah dan kegiatan budaya, perlunya juga menaikkan berita tentang kerusakan lingkungan. Salah satu cara adalah menggaet konten kreator/ahli di berbagai bidang agar setiap berita bisa berbobot dan menarik untuk dibaca. Itu hanya sebatas angan, bila penduduk kita masih menyukai berita entertainment daripada edukasi yang dibuat sedikit berpikir. :'(

  • @cepyaditya
    @cepyaditya 5 лет назад +1

    Harusnya sistem donasi/Langganan diterapkan di Indonesia. Dan donatur tsb mendapatkan benefit tersendiri seperti : tanpa melihat iklan, bisa menyortir berita sendiri, dan mendapatkan informasi lebih cepat. Tp sayangnya mental warga kita adalah mental "gratisan" dengan jargon khas mereka "kalau ada yg gratis, kenapa harus bayar"
    Jadi menerapkan sistem donasi juga sepertinya akan sulit.

    • @ameiliaerna687
      @ameiliaerna687 5 лет назад

      Blitzkrieg Agreed. Ga di Indonesia aja sih. Di seluruh dunia kayaknya, netizen pada umumnya ogah bayar informasi berkualitas.
      Di AS juga punya masalah yang sama dibahas sama John Oliver di Last Week Tonight dua tahun lalu ruclips.net/video/bq2_wSsDwkQ/видео.html
      Kocak tapi informatif banget.

  • @hijriahwan
    @hijriahwan 5 лет назад

    Internet tanpa gerbang, nyari informasi bgtu mudah dan cepat, klo dlu pengen tau berita bola terbaru sampai nunggu acara bola tiap pagi atau akhir pekan di TV, tpi skrng bgtu mudah dan cepat dgn Internet 😅

  • @ranggakusuma4814
    @ranggakusuma4814 5 лет назад

    Demi tuhan, ini kau sebut jurnalisme

  • @primary4075
    @primary4075 5 лет назад

    Agar tercepat, jadi berlomba-lomba yang menyebabkan circular reporting Dan mengesampingkan fakta (Ted ex)

  • @ramasaputra6205
    @ramasaputra6205 5 лет назад

    Bang bikin video mengomentari kasus audrey dong

  • @weirdbro6597
    @weirdbro6597 5 лет назад +1

    Masalahnya kalau pakai donasi/langganan, saya gak yakin banyak orang yang tertarik. Mentalitas orang Indonesia masih berpikir kalau berita itu seharusnya bebas/gratis lewat internet, blum berpikir kalau orang2 di media juga punya perut yang harus diisi.

  • @Kancamu
    @Kancamu 4 года назад

    Pastinya bung
    adsense Terlihat lebih penting ketimbang kualitas jurnalismĕ

  • @dinaradika2
    @dinaradika2 5 лет назад

    Ini kerennnnnnnn banget

  • @GaboetProjectnesia
    @GaboetProjectnesia 5 лет назад

    #KebebasanPers

  • @rifky3536
    @rifky3536 4 года назад

    Gagasan dr gw bgmn kalau dewan pers diberi mandat memverifikasi semua berita online berbahasa Indonesia dgn standar yang diumumkan ke publik. Dan kominfo memberi hak akses yang dibutuhkan untuk menshutdown berita hoax

  • @RinRivani
    @RinRivani 5 лет назад

    Saya bukan watawan atau jurnalis. Saya hanya penikmat orang biasa yg lumayan sering baca berita tapi boleh ga saya bilang *RIP DUNIA JURNALISTIK INDONESIA*

  • @user-ys7oi7ie6t
    @user-ys7oi7ie6t 2 года назад +1

    Jadi kayak sinetron kejar tayang, kualitasnya jelek banget

  • @SukacitaYeremia
    @SukacitaYeremia 5 лет назад

    Saya rasa solusi sistem donasi untuk pers bebas biaya itu paling tepat. Dan itu bisa dilakukan perseorangan, tanpa harus menjadi perusahaan berita. Kalau mau berbayar, sistem langganan mungkin yang paling tepat, dan mungkin lebih cocok dipakai di perusahaan berita besar yang klasik.
    Saya rasa itu yang harus diperhatikan dan mulai diatur pemerintah sekarang sehingga dalam praktik mereka tidak sembarangan, dan memiliki perlindungan hukum yang sejenis dengan perlindungan pers klasik.

    • @firmanimad
      @firmanimad 3 года назад

      Necroposting, tapi konsep ini dicoba sama media seperti project multatuli. Mungkin elo bisa cari tau lebih lanjut kalau tertarik

  • @Soni_Wicaksono
    @Soni_Wicaksono 5 лет назад

    Min, bahas dong fenomena media-media khususnya tv yang mendadak super duper islami selama bulan puasa dan setelah beres bulan puasa kembali lagi "bringas" seperti biasa

  • @CM-kp1xb
    @CM-kp1xb 5 лет назад

    Detik.com memang beritanya cepat publish, tapi hanya "sekedar tahu" saja dan tidak bisa langsung dipercaya (tetap cek news site lain setelahnya). Kompas.com publish-nya lebih lambat, tapi beritanya lebih lengkap dan akurat.

  • @mohammadgiffary2100
    @mohammadgiffary2100 5 лет назад

    Bagaimana dengan metro tv yang judul beritanya sudah sangat tidak netral, apakah melanggar kaidah jurnalisme juga?

  • @thrashsis5412
    @thrashsis5412 5 лет назад

    Bagaimana SEXY KILLER dari sudut pandang Remotivi??

  • @wumboos2413
    @wumboos2413 5 лет назад

    Mau subscribe eh ternyata udah disubscribe

  • @jier9904
    @jier9904 5 лет назад

    hmmm... apakah remotivi dapat dipercaya?

  • @gandhygoodman
    @gandhygoodman 5 лет назад +6

    Min kenapa tadi sempet dihapus dlu

  • @ardiansyah-b-6710
    @ardiansyah-b-6710 5 лет назад

    Menurutku, portal Berita online terbaik itu Tirto, dan Kumparan.

  • @FerdinandRCJ
    @FerdinandRCJ 5 лет назад +1

    Wow! Animasinya bagus banget, 60fps pula. Informasi yg disampaikan juga bagus. Mungkin saran buat remotivi kedepannya untuk memperhatikan penulisan di videonya (cth: preposisi, bahasa tidak baku/bahasa asing bisa di garis miring, dst). Kudos!

  • @AmbangAlAmasy
    @AmbangAlAmasy 5 лет назад

    Mau sharing dikit, jadi w gabung di LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) dikampus & tepatkan sebagai jurnalis untuk ngebahas yang santai, dan ringan media online. Pihak redaktur suka nuntut hal yang cepat dan baru, bagi w sendiri nyari topik yang ringan susah banget adanya isu berat, sekalipun isu berat w ga bisa penelitian kayak anak jurnalis *Maklum mhsw FE*.
    Memang sih dengan adanya internet membantu tapi dilain pihak juga sebagai jurnalis juga harus selalu cari masalah..

  • @taufikhaniff1458
    @taufikhaniff1458 5 лет назад

    apakah jurnalis di masa depan itu suram? rencana mau ambil itu di kuliah 😥

  • @sekumpg0521
    @sekumpg0521 5 лет назад

    Bang riview konten youtube yg ngemis suscribe dong, marak judul youtube tanggung agar menonton penasaran dan di awali dengan ngemis suscribe 🙄

  • @applemontea
    @applemontea 5 лет назад

    mulai banyak ngejar klik dan adsense, cuma berita foto aja dibuat beberapa halaman

  • @aldinsetiawan7837
    @aldinsetiawan7837 5 лет назад +11

    0:43
    demi tuhan kalau kau sebut ini jurnalisme
    btw buset sehari harus 20 berita
    mending jadi admin meme aelah

    • @albertusmahendradata8197
      @albertusmahendradata8197 5 лет назад

      mending bikin web streaming anime manks

    • @isnarifka
      @isnarifka 5 лет назад +3

      Nyatanya begitu hehe makanya jurnalis online kudu pinter pecah angle dan muterin angle biar satu peristiwa jadi banyak berita. Menurut gue, itu yg bikin berita online gak lengkap. Tapi sekarang mulai banyak sih media online yg tulisannya panjang😁

  • @ferrifahd2117
    @ferrifahd2117 5 лет назад

    Kok lama sih bang apdetnya ?

  • @adzkiysyabani8751
    @adzkiysyabani8751 5 лет назад

    Semua media adalah asumsi dan dorongan opini...

  • @RO-st8wh
    @RO-st8wh 5 лет назад

    Kalau berita online yang cuma copas gitu gimana yak? Makin ke sini makin sering nemu yg kayak gitu

  • @iqbalhadi8800
    @iqbalhadi8800 5 лет назад +5

    Intinya, kalo pengen media yg independent dan mengedepankan aktualitas itu butuh usaha dan dana, salah satu caranya dengan kita berdonasi, ye gak min? 😁🙏

  • @jetserofficial
    @jetserofficial 5 лет назад +4

    Visualisasi sebaik ini tidak layak mendapatkan subscriber se sedikit ini

  • @SastrawanTarigan
    @SastrawanTarigan 5 лет назад

    Cieeeee detik

  • @ombuddy
    @ombuddy 5 лет назад

    Tetap independen dan kritis ya

  • @fembertambunan2325
    @fembertambunan2325 5 лет назад

    Skrng cek youtube beritanya...antara percaya dan tidak percaya...hahaha

  • @mfahmi182
    @mfahmi182 5 лет назад +9

    Koq sebelumnya ada dihapus Bang? Ada revisi kah?

    • @remotivi
      @remotivi  5 лет назад +15

      Iy, pada video yang dihapus kami menyebut Riana sebagai "mantan wartawan Kompas". Kami kemudian merevisinya menjadi "mantan wartawan Kompas.com".
      Maaf jika revisi ini mengganggu hehe

    • @mfahmi182
      @mfahmi182 5 лет назад +2

      @@remotivi Oh iya gak ngeh, padahal video yg awal nonton sampai habis 🙈, tetap semangat bikin konten berkualitas Bang, saya tetap mendukung. 💪

  • @doggo_87__60
    @doggo_87__60 5 лет назад

    Ud dr bertahun-tahun lalu gw terganggu dgn judul2 berita online yg tata bahasa n clickbaitnya ud kayak tabloid gosip murahan..mana isi artikelnya jg ud menyalahi kode etik pers.. sedihnya sampai yg veteran selevel Tempo tdk lolos dr ini..

  • @dhimasnugraha3190
    @dhimasnugraha3190 5 лет назад

    haha emang lucu sih, bahkan dalam kasus terbaru di pontianak, kebanyakan berita online mengambil sumber dari apa yang ada di media sosial seperti twitter, ig dsb. makannya banyak yang kemakan hoaxnya, karena buru buru untuk mengejar jumlah berita yang ditayangkan di hari itu, demi ikan juga.