523. TIGA HAL YANG HARUS DIMILIKI DALAM AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR | Riyadush Shaalihiin

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 17 янв 2025

Комментарии • 15

  • @syaputrifebrinasari4840
    @syaputrifebrinasari4840 2 года назад +1

    Masya Allah Tabarakallah

  • @novauk11
    @novauk11 3 года назад +18

    tiga hal yang harus dimiliki dalam amar ma'ruf nahi mungkar :
    1. Ilmu
    2. Kelemah lembutan, dan
    3. Kesabaran
    alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimmus sholihat
    jazakumullahu khairan katsiro ustadz beserta team atas ilmu yang disampaikan

  • @MUHAMMADHANIFAHALFATHAH
    @MUHAMMADHANIFAHALFATHAH 3 года назад +4

    Bismillahirrahmanirrahim
    Ringkasan :
    1. Berilmu.
    - Tidak memaksa mengikuti pendapat kita apabila itu adalah masalah Ijtihadiah yang kuat.
    - Tidak bersikap Keras.
    - Dan jika ingin ingkar mungkar maka dia harus tau itu adalah hal yang mungkar dan bukan masalah Ijtihadiah yang kuat.
    - Ilmu tentang dampak yang di timbulkan.
    - Ilmu tentang apakah dia melakukan suatu kemungkaran/tidak.
    - Kembali ke Ulama' untuk memastikan.
    - Mengetahui kalau salah dalam ber-Amar ma'ruf nahi mungkar itu dapat menimbulkan dampak yang sangat besar.
    2. Berlemah lembut (kecuali ada Pertingmangan syar'i yang terarah dan akurat, tapi hukum asalnya lemah lembut), Allah itu akan memberikan kita lebih apabila berlemah lembut dan hal ini tidak di berikan kepada yang tidak lemah lembut.
    - Lemah lembut itu lebih efektif daripada tidak berlemah lembut karena Allah memberikan hal yang lebih kepada yang berlemah lembut dan tidak memberikan itu kepada yang tidak berlemah lembut.
    3. Sabar (Karena sabar sangat menentukan).
    - Biasanya yang ber-Amar ma'ruf nahi munkar itu mendapatkan respon yang tidak mengenakkan.
    - Dan sertailah dengan meminta tolong kepada Allah.
    Ringkasnya :
    1. ILMU
    2. KELEMAHLEMBUTAN
    3. KESABARAN
    Wallahu ta'ala a'lam.
    Jazakumullahu khairan.

  • @ahidamuhsin953
    @ahidamuhsin953 3 года назад +8

    Last Part
    2. Lemah Lembut.
    Itu dijelaskan oleh Al-Qadi Abu Ya’la dan dijelaskan oleh Al Imam Ahmad bin Abdul Halim bahwa orang yang berAmar Ma’ruf Nahi Munkar harus lemah lembut dan itu hukum asalnya, kecuali ada pertimbangan syar’i yang terarah dan akurat menggunakan sikap yang lain. Al-Qadi Abu Ya’la mengatakan, ‘Dia lemah lembut dalam mengajak kepada kebaikan dan lemah lembut dalam mengingkari’. Nabi ﷺ mengatakan, “Tidaklah kelemahlembutan itu berada dalam kondisi kecuali akan menghiasi kondisi tersebut, dan tidaklah kelemahlembutan itu dicabut dari sebuah kondisi kecuali akan merusak kondisi tersebut”. Jadi pada dasarnya lemah lembut itu membuat kondisi menjadi lebih kondusif dan jadi lebih baik dan menjadi lebih mudah. Dan Nabi ﷺ bersabda, “Allah itu yang Maha Lemah Lembut dan menyukai kelemahlembutan dan Allah memberikan kepada kelemahlembutan apa yang Allah tidak berikan melalui sifat keras dan Allah tidak berikan kepada cara yang lain” (HR Imam Muslim). Hadits Muslim ini menunjukkan kepada kita bahwa dengan kita bersikap lemah lembut maka kita akan dicintai oleh الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Upayakan jangan berdalih memang karakter saya seperti ini! dan memang kita sadari bahwa kita punya karakter berbeda-beda dan kita respek kepada semua pihak, namun coba kita renungkan bahwa Nabi kita mengatakan Allah menyukai kelemahlembutan dan Allah kasih solusi, jalan keluar, kasih kebaikan ketika kita gunakan kelemahlembutan, yang itu Allah tidak kasih ketika kita menggunakan dengan cara yang keras atau kasar, walaupun dibeberapa kondisi bisa dan itu dilakukan oleh Nabi ﷺ tetapi selalu kedepankan kelemahlembutan dan itu hukum asal dan prioritas.
    3. Sabar.
    Dalam Amar Ma’ruf Nahi Munkar itu harus sabar, karena sabar itu sangat menentukan dan sifat itu harus dimiliki dan kata para ulama seringkali orang yang berAmar Ma’ruf Nahi Munkar itu mendapat response yang tidak mengenakkan maka dia harus sabar dan itu resiko yang harus dihadapi. Allah berfirman dalam QS Al-Ahqaf; 35 yang berbunyi;
    فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَهُمْ ۚ كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ ۚ بَلَاغٌ ۚ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلَّا الْقَوْمُ الْفَاسِقُونَ
    Yang artinya, “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik”. (QS Al-Ahqaf; 35).
    Dalam ayat ini Allah perintahkan Nabi kita untuk bersabar, sebagaimana perintah bersabar para Rasul Ulul Azmi yaitu Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Nabi Muhammad ﷺ. Dan harus menjalani proses dan kita tahu bahwa beliau ﷺ dicaci maki, dicela, dijatuhkan, di boikot lalu akankah kita berfikir kita akan lancar begitu saja? Dan tidak menjalani atau mengalami Sunatullah sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah ﷺ. Kalau Allah mengatakan, engkau tidak perlu bersabar karena engkau kekasihku nanti semua dibereskan, itu tidak! فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar”. Dan ini pelajaran bagi kita, bahwa kita perlu bersabar dan bersabar. Dan minta pertolongan kepada Allah, Rasul saja disuruh harus bersabar dan jangan terburu-buru. Dan perintah ke Rasul adalah perintah kepada umatnya sebagaimana kaidah Usul Fiqh, karena kita disuruh mengikuti Rasul ﷺ kecuali ada pengkhususan, pengecualian. Maka ketika Allah perintahkan Nabi ﷺ bersabar, maka itu perintah buat kita فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ.
    Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
    Barakallahu fikum…
    Jakarta, Sabtu, 10 Rabiul Awal 1443 AH/16 October 2021 M
    Ahida Muhsin

    • @fahmirhezaalamsyah3944
      @fahmirhezaalamsyah3944 3 года назад

      Part 1 nya ngga terkirim ya?

    • @ahidamuhsin953
      @ahidamuhsin953 3 года назад

      @@fahmirhezaalamsyah3944 iya kok tidak masuk ya? saya coba kirim lagi ya...

    • @surakimabdulrohim1865
      @surakimabdulrohim1865 2 года назад

      Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ijin screenshot dan nyatat 🙏🙏🙏

  • @themercifulservant4345
    @themercifulservant4345 3 года назад

    Jazakallah ustadz, saya dan bapak saya dari dulu senang dengar kajian ustadz, jazakallah

  • @edifahmi9245
    @edifahmi9245 3 года назад +2

    Jazakallahu khairon ,alhamdulillah mudah mudahan kita semua selalu istiqomah dalam menjunjung agama islam ini,allahumma soli ala muhammad wa ala ali muhammad

  • @abduljabar2209
    @abduljabar2209 Год назад

    Nahi munkar. Ini seperti suatu perkara yg dianggap bidah sedangkan ikhtilaf. Tetep aja dipaksakan memastikan itu harus disebut bidah

  • @susdzikri6861
    @susdzikri6861 3 года назад +1

    alhamdulillah

  • @nanikyuliati2021
    @nanikyuliati2021 3 года назад

    Bismillah"
    Dgn petunjukNya bisa menjalankan. 🙏🙏🙏 Ustadz Muhammad Nuzul.

  • @Bebefrr678
    @Bebefrr678 3 года назад +3

    Assalamualaikum ustad🙏 sy pny pertanyaan pribadi ingin bertanya bisa dimna ustad?trmkasih sblmnya...

    • @7918_
      @7918_ 3 года назад +3

      📲 Silakan sampaikan pertanyaan via chat WhatsApp di 0812-959595-42.
      (tidak menerima panggilan telpon, SMS dan video call)