Hukum Tahlilan Menurut Muhammadiyah - Ustadz Mujiman
HTML-код
- Опубликовано: 21 окт 2024
- Hukum Acara Tahlilan Menurut Muhammadiyah
Hukum acara 3 hari, 7, 40, 100, dan 1000 hari kematian
#tahlilan #muhammadiyah #tahlilanmenurutmuhammadiyah #sodaqohuntukorangmati #ustadzmujman #musholasabilussalamcelan
Apakah mendoakan orang meninggal sampai?
Apakah sodakoh untuk orang meninggal sampai?
Apakah ziarah kubur dituntunkan?
kewajiban untuk orang yang sudah meninggal
Muhammadiyah itu berakidah kuat dan beribadah nya realistis beradap serta nggak ribet... BarokaAllah
Alhamdulillah Muhammadiyah mencerahkan. Lugas, jelas dan padat.
Alhamdulillah, ternyata Islam itu mudah,ada perintah kerjakan tak ada perintah tinggalkan🙏🙏
Tapi jangan kau tendang tendang sajen atau haram haram kan wayang,, oke jika haram itu bahasamu dan untukmu, tapi semunya juga harus tau jika kata surga itu bahasa kami dan untuk kami.
Salam rahayu sagung dumadi.
@@MakarimaMurtaqi Nirwana ..
Nggk begitu juga kali konsepnya, kami tidak dalam organisasi manapun tapi cenderung mengikuti NU tetapi masalah tahlilan 7 hari atau ataupun 40 hari itu tidak kami paksakan harus rame2 cukup kami saja anak2nya, bisa berbagi syukur belum bisa sabar.. tapi kebanyakan daerah saya yang mengadakan rame2 begitu tergolong mampu..
Lagian dalam Islamkan Mudah kapanpun dimanapun bisa mendoakan Orang tua saudara sahabat dan keluarga lainnya,termasuk kaum muslimin dan muslimat.
Kita itu simpel jangan langsung mengatakan bahwa itu salah seharusnya kita pelan pelan belajar usul fiqihnya,
Karena itu bukan perkara syariat dintambah atau di kurangi.
Ia deh yg paling bener salaf dan wahabi😅😅😅
@@MakarimaMurtaqikalo.ini saya gak setuju sesahen karenaubah mubadzir
Terimakasih pencerahannya ustad,umat Islam semoga semakin cerdas.
Muhamadiyah simple...TDK neko2
Ma syaa Allah, barakallahu fiik ustadz Mujiman hafidzahullah, semoga Allah Azzawajall memberi kekuatan dan kesabaran kpd asatidz dlm menyampaikan dakwah TAUHID dan SUNNAH, dan kita diistiqomahkan dlm manhaj yg haq SALAFUS SHALEH,apapun organisasinya.....
S
aamiin..
Alhamdulillah...MTA dan Muhamadiyah, syariatnya sesuai alquran dan sunnah.....
Seyogyanya memang semua amal ibadah itu sesuai PERINTAH petunjuk Allah melalui Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam SAJA, tidak berkreasi
Manhaj tarjih & tajdid PP Muhammadiyah cerdas mencerahkan 👍👍
YES
YES
Mantap pencerahan nya sangat masuk akal trimasih banyak atas ilmunya pak ustadz..🙏
Alhamdulillah
BaarakaAllah fikkum Ustadz Mujiman
Semoga Allah menjaga Ustadz Mujiman dan keluarga
Aamiin Ya Rabbal Aalamin
Jelas, mudah di pahami dan memudahkan umat.
Namun sayang sebagian orang justru mengangap pernyataan seperti ini di angap sesat dan mencap dengan julukan yg aneh2, karena tidak sesuai dengan tradisi masyarakat umum dan kebiasan nenek moyangnya.
Padahal panutan dan contoh kita jelas
Sangat edukatif penjelasan'y.
Untung gua orang Muhammadiyah dari lahir. Jadi mudah menjalankan syariat Islam, tahlilan itu tidak mencerminkan ajaran nabi itu lebih ke bid'ah.
Aku pindah ke Muhammadiyah mas,doakan aku istiqomah yo mas❤❤❤
Saudara Saya Muhamadiah Juga Ikut Tahlilan, dan Ikut Berdoa Yasinan Juga Rutinan
@@altamiszafrananugrah2517saya juga Muhammadiyah setiap Kamis malam Jumat Kliwon pasti saya nyekar ke bapak Saya
@@altamiszafrananugrah2517jd munafik bohong dong klo saudara anda muhammadiyyah
KH Ahmad Dahlan, pendiri MD, juga Tahlilan,bahkan ketika Ayah beliau wafat ,,juga di tahlilkan,,
Bagus ni ustad... jelas lugas ... jazakallah Khair ustad
Kami menghargai apa yang menjadi keputusan dulur dulur Muhammadiyah yang tidak mengadakan acara tahlilan untuk orang yang meninggal, kami sebagai warga NU sangat menghargai itu dan alhamdulillah NU & Muhammadiyah didaerah saya hidup rukun saling menghargai, saling menghormati bahkan ketika didaerah saya dari warga NU ada yg wafat, warga Muhammadiyah ikut membantu menguburkan, mempersiapkan acara tahlilan seperti bersih bersih tempat untuk acara tahlilan kalau yang perempuan membantu cuci piring dan lain lain sampai 7 hari
Alhamdulillah sangat senang sekali rasanya melihat ke 2 ormas islam didaerah saya yg dulunya saling berseteru gara gara berbeda pendapat sekarang sudah kembali bersatu, NU & MUHAMMADIYAH Pancen josss 👍👍👍👍
Tobat lah bro
Kenapa harus 7 hari
Kan kasihan klu org gk punya,sudah berduka, direpotkan lagi
NU di Sumatra Utara cm 3 hari
Dari memandikan, memakamkan si mayat dan sampai 3 hari,itu iuran dri warga dan ada panitia nya,dan uang itu yg dipergunakan,gk kaya atau miskin ya itu yg dipakai,dan uangnya yg berlebih di kasih sm keluarga yg berduka
Makanya seadanya, roti harga seribu 1 biji dan air mineral gelas 1 biji cukup, kadang mlh gk ada
Dan Alhamdulillah org tahlilan byk yg datang,tdk mengharapkan makanan suguhan
Ustadz pun tdk menerima amplop, berbeda dgn di daerah jawa
@@agusbudi4873 @agusbudi4873 lah yg mengharuskan 7 hari siapa bro ? Di kampungku juga ada yg sampai 3 hari bahkan 2 hari tergantung keluarga nya, kalau minta 3 hari ya tdk masalah, tapi dikampungku ada uang kas untuk rukun kifayah jadi kalau ada yg meninggal orang tdk mampu pakai uang kas itu, jadi tdk ada hal yg memberatkan keluarga yg berduka apalagi org yg tdk mampu karena sudah ada uang kas, bahkan di kampungku sudah bisa beli tanah/lahan untuk pemakaman. kalau urusan cuci piring, masak tetangga tetangga siap membantu 😁😁 Kalau anda bilang tahlil 7 hari itu memberatkan keluarga yg tdk mampu berarti di tempat anda tdk ada uang kas untuk membantu.
ruclips.net/video/fFRiSy8W7VQ/видео.html
@@agusbudi4873ini bawa" orang Jawa sih..aku Jawa tpi kalau tahlil ya ngk pake amplop jg ..ngk semua di Jawa itu sama
Ini baru Islam sejati
Alhamdulillah muhammadiyah memang tegas kalau perkara bid'ah takhayul dan khurafat. Bangga jadi muhammadiyah 😇
Barakallahu fiik...
Begitu cerdas
Assalamualaikum Wr Wb Alhamdulillah PRM B3U Rawalumbu kota Bekasi hadir
SALUT SAMA MUHAMMADIAH TIDAK MENGADA2 SESUAI SUNNAH RASUL.
Ayo tahlilan yuk.
Mencerahkan
Kalau niatnya hanya ingin melestarikan kebudayaan boleh gak ustadz, nasi rasul ingkung, golong, tumpeng,
Saya keluarga Muhammadiyah,tinggal dilingkungan NU.
Percayalah bahwa tahlilan, pahalanya dikirimkan kepada ahli kubur akan menambah amal kebaikan di sana, hidup NU jangan terprovokasi pada aliran sebelah, muantaap👍👍👍👍
Betulll...
@@sumarmi6340itu kliru, batil. Mks yth bpk ust. Mujiman yg baik ht........................
Tempat saya basis muhammadiyah juga masih melakukan tahlilan yasin kenduri,
❤❤❤
mencerahkan
Biar paham gw kasih tau yg gampang ja deh ye.
Salah satu amal yg bisa sampai kpd mayit di antara nya sodaqoh atas nama mayit dn doa anak yg sholeh untuk orang tua ,itu ada hadis nya.
ACARA TAHLIL DLAM 7 HARI ATAU 100 HARI memang gk ada hadis nya.tapi bagi kami ACARA ITU ADALAH SEBAGAI WADAH ATAU SARANA.dn dilam acara itu adalah berzdikir,membaca Alquran mendoakan,bersodaqoh atas nama mayit dn juga silaturahmi sesama muslim.lalu di mana bid'ah nya..? Klo kalian menganggap itu bid'ah,lalu bagaimna dgn kalian yg menggunakan hp.
Hp adalah wadah atau sarana.lalu jika kita sodaqoh melalu hp.membaca Alquran dgn hp.berdaqwah dgn hp.berarti bid'ah juga dong.
MENGGUNAKAN WADAH ATAU SARANA ACARA TAHLIL TIDAK ADA HADIS NYA TPI DI ISI DGN IBADAH.lalu kalian anggap BID'AH.
MENGGUNAKAN HP ATAU KENDARAAN APAPUN ITU SRANA NYA YG TIDAK ADA HADIS NYA UNTUK IBADAH TPI KALIAN JUGA MENGGUNAKAN NYA.artinya kalian lah yg menciptakan ajaran bid'h dn kalian lah ahli nya.
sudah tau gak ada hadits nya kok dilakukan
Menurut saya yang dibid'ahkan itu bukan Tahlilannya,tapi selamatan 7 harinya sesudah orang meninggal,diisi dengan Bacaan Tahlil dan surat Yasin.
Ngak jelas apa yang dibid'ahkan,Selamatan 7 harinya atau Baca Yaasiin dan dzikir,tahlil dan Do'anya.?
Apa kirim surat Alfatihah bid'ah untuk Nabi dan orang meninggal?
Apa baca surat yaasiin untuk orang meninggal bid'ah?
Setuju sama ustad ini,mana ada Rasullullah ketika istri beliau meninggal dan para sahabat meninggal bikin acara tahlilan...1,7,40,100 hari ...ajaran siapa ini ? Ajaran ustad pemimpin tahlil yg dapat duit dari keluarga yg meninggal..😅
Tahlilan dan sodaqoh kematian memiliki dalil yg kuat, dan tidak ditentukan waktunya, jadi bisa dilakukan kapan saja termasuk 1,3, 7,25,40,100, dan 1000 hari..
Berbeda dengan 1 Syawal yg ditentukan dgn qot'i syarat waktunya, yaitu ketika telah imkanur rukyat. Jika dilaksanakan diluar imkanur rukyat tentu tidak sah, krn penanggalan syari ini dalilnya berbeda samasekali, dan tidak bergantung dgn perhitungan model Masehi dan Samsiyah
Tahlilan dan sodaqoh kematian memiliki dalil yg kuat.. Sebagaimana Rasulullah bersama sahabat2 yg lain (bukan hanya anak sholeh ahli waris mayit) mentahlili Saad bin Muadz agar dilapangkan kuburnya.
Sementara dalil sodaqoh kematian juga telah dicontohkan Rasulullah untuk mengenang Khadijah, setiap Rasulullah menyembelih hewan ternak Rasulullah selalu membagikan kepada sahabat2 Khadijah hingga kebutuhan mereka terpenuhi. Begitu juga Khulafaurrasidin Umar bin Khatab yg menjelang ajal meminta disajikan hidangan selama 3 hari untuk shahabat2 nya.. Dgn kekuatan hadits yg shahih dan hasan.
Alhamdulillah
Alhamdulillah saya masih tahlilan...gak pakae hutang.gak ada beban...
Hukum berorganisasi haram atau boleh ustadz, kenapa kok ada yg mengharamkan?
Mohon di buatkan video lengkapnya!
*IMAM BUKHARI JUGA TAHLILAN ...???*
*Imam Bukhari* yang masyhur dengan hadist shahih-nya ternyata juga menyusun dzikir seperti tahlilan dengan nama "Hizib Bukhari."
Ada juga dzikir seperti tahlilan lain susunan *Imam Nawawi* yang dikenal dengan nama "Hizib Nawawi."
Ulama-ulama lain yang menyusun dzikir ala tahlilan adalah *Imam Ghazali* dengan nama "Hizib Ghazali." *Ibnu Taimiyah,* dengan nama "Hizib Ibnu Taimiyah."
Sedangkan dzikir tahlil yang umum dibaca masyarakat Indonesia dengan nama "TAHLILAN" dalam beberapa riwayat adalah disusun oleh *Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad* yang masih dzuriyyah (keturunan) Nabi Muhammad saw dari Tarim Yaman, diambil dari himpunan (kumpulan) hadits tentang bab keutamaan membaca kalimah-kalimah dzikir tertentu.
Menurut hadits riwayat Abu Dawud, sahabat *Abu Hurairah* memiliki amalan rutin membaca istighfar 12.000 kali setiap harinya dengan menggunakan tasbih yang ia buat sendiri. Abu Syaibah yang mengutip hadits Ikrimah juga mengatakan bahwa Abu Hurairah mempunyai seutas benang dengan bundelan seribu buah. Ia baru tidur setelah berdzikir 12.000 kali.
Istri Nabi, *Shofiyah* menurut hadits riwayat Tirmidzi, Hakim dan Thabrani amalan rutinnya membaca dzikir 4000 kali setiap harinya dengan biji kurma yang ia kumpulkan sendiri.
Shahabat *Ibnu Abbas* punya shalawat yang ia susun sendiri sebagai amalan namanya "Shalawat Ibnu Abbas". Demikian juga shahabat *Ibnu Mas'ud* memiliki amalan yang ia susun sendiri namanya "Shalawat Ibnu Mas'ud."
Dalam tahlilan yang selama ini umum dibaca ada bacaan, _"Allahumma shalli 'alaa Muhammadin kullamaa dzakarakadz dzaakiruun, washalla 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin kullamaa ghafala 'an dzikrihil ghaafiluun."_ Ini shalawat yang disusun *Imam Syafii* namanya "Shalawat Imam Syafii."
Pertanyaannya *"bid'ah"* kah mereka? Atau jangan-jangan ini karena dangkalnya ilmu kita dalam memahami bid'ah?
Dan sampai sekarang amalan-amalan diatas seperti Hizib Nawawi, Hizib Bukhari dll itu masih sering diamalkan oleh kiyai ulama-ulama kita di pondok pesantren.
Apakah Nabi, para sahabat, tabi'in dll sering membaca dzikir-dzikir yang ada dalam tahlilan itu? *Tentu saja iya, walaupun urut-urutannya tidak sama.* Bukankah itu dzikir umum dan sudah lazim dibaca di kalangan kaum muslimin? Masak kalimah-kalimah dzikirnya ada anjuran dari Nabi untuk dibaca tidak pernah dibaca? Hanya bedanya kalimah-kalimah dzikir yang dibaca tidak persis urut-urutannya. Tetapi kalau kalimah dzikirnya ya itu-itu saja to wong juga ada haditsnya, dan diambil dari hadits juga. Jangan-jangan malah tidak pernah mengamalkan anjuran dari Nabi membaca dzikir-dzikir itu ya?
*KESIMPULAN:*
Tahlilan itu dzikir yang bersifat umum saja, biasanya kalau santri atau ulama terdahulu juga dibaca bebas kapan saja tidak terikat waktu-waktu tertentu. Cuma umumnya kalau di surau-surau (mushala, _langgar)_ zaman dahulu banyak dibaca secara berjama'ah sebagai dzikir pada malam Jum'at bersama Surah Yasin.
*7,40,100,1000 HARI BUKAN TAHLILAN,* hanya saja kalau di masyarakat pedesaan Jawa setiap ada kenduri (acara hajatan) doa nya menggunakan dzikir tahlilan itu. Misalnya, kenduri nikahan malam harinya sebelum pengantin ya doanya tahlilan itu. Bahkan mau naik haji saja malam harinya juga tahlilan seperti sejarah KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) waktu naik haji juga tahlilan. Kenduri selamatan, syukuran dll juga tahlilan. Termasuk hajatan orang meninggal juga kenduri doanya tahlilan. Pendek kata, acara hajatan apa saja (nikahan, naik haji, selamatan, syukuran, orang meninggal dll) malam harinya doa-nya ya tahlilan itu kalau di masyarakat pedesaan di Jawa. Itu karena saya orang desa, jadi tahu tentang hal itu. Cuma heran saya, di RUclips itu yang viral kok hajatan orang meninggalnya itu ya (7, 40, 100, 1000 hari) ? Padahal kan aslinya upacara hajatan apa saja doa-nya ya tahlilan itu (maksud saya, masyarakat pedesaan di Jawa).
Intinya tahlilan itu tidak ada kaitannya dengan waktu atau hari tertentu kalau santri. Yang betul adalah bacaan dzikir yang bersifat umum dan bebas dibaca sewaktu-waktu.
Yang menjadi masalah adalah sebetulnya karena (atau kalau) tahlilan *dimanfaatkan oleh masyarakat* (pedesaan di Jawa) sebagai doa dalam setiap kenduri hajatan. 💯
Alhamdulillah saya tetap cinta Tahlilan dan Yasinan karena merupakan Doa dan Sodakohb🙏
Nabi mu siapa ?
@@Andika-ce9tuNabinya dia para wali 😊 Bukan Nabi Muhammad S.A.W
@@andik33 Astgfirulloh.... kamu umat islam kok tnya nabi kami siapa.
@@andik33 padahal kalo udah mengucapkan 2 kalimah sahadat jelas nabinya kok d taya.Astagfirulloh....
Adem dengarkan ceramahnya ,walau di dalam daging ada paku kecilnya , dikaji jg mengaji , Ahmadyah ini bukan MUHAMMADYAH .
Terus Orang Islam kebanyakan RUKUN NYA KALAU SUDAH MATI KALAU MASIH HIDUP SEPERTI YG sekarang lagi Kumpul ini Semuanya Sok Pinter dan merasa Paling Benar .
😊
Saya NU dan jujur saja setiap ada salah satu kerabat yg meninggal keluarga saya langsung nangis, tapi nangis lebih ke arah gimana nyari uang minimal 8 juta untuk bersedekah.. jujur saja di tengah ekonomi yg kritis seperti ini seakan kami di paksa untuk membayar atas meninggal nya kerabat saya.. Indonesia ni memang negara gila.. saya hanya bisa melihat orang tua saya nangis tanpa bisa berbuat apa apa
Ya 3 hari aja.. Kasih soto ayam potonh
Sbnrnya tahlilan ga wajib, klu ga mampu ya tdk usah di paksakan
Kalau saya yaqin,itu bukan ajaran agama.itu sebuah acara yg mengada ada.
Para pelakunyapun bukan orang orang yg mengenal agama.
Di sekolah umum jga di ajarkan kog tentang orang mati dalam islam 1. Memandikan, 2. Mengkafani, 3. Mensalati, 4. Menguburkan nya 😅 dan pas ujian ada prtnyaan itu, saya jawab nya lebihin satu 5. Tahlilan, 😅 malah jawaban saya di salahkan , pdhal guru agama nya orng NU 😅😅😅
Salah kafrah..yg tdinya harus di bantu atw.di hibur secara tdk lansung kluarga yg mrnyediakan blum ini itu..ya menghibur..harusnya dtng ya dtng..bawa makanan syukur syukur uang..ini..secara pribadi kluarganya tdk keberatan..ya kitanya dong harus meraba diri...selama ini bayar ustadnya paling kecil 50 rebu blum.mknan bkn gk boleh..apakah gk kebalik..jujur lah dalam hati masing masing ..
Sebenarnya sama di NU dan MD guru saya guru saya organisasinya MD juga pakai tahlil kunut di NU sama jelas dulu , tidak ada perbedaan qur' annya sama hadis sama kiyas sama idjemaknya sama fiqih sama tauqit sama tinggal mau ijtibak siapa biasanya kita ingat orang muslim ber pecab belah menjadi 73 golongan, nasroni menjadi ....... yahudi menjadi...... tapi jarang menerangkan
Agama itu mudah dan Ilmu itu faham , orng di katakan berilmu jika dia faham bukan hafal . lebih baik yg sdh jelas sumbernya tanpa tafsiran.. sebab tafsiran bisa salah bisa benar ,, yg sedikit saja tidak sanggup melaksakan semuanya ...
kalau sedekah kapan saja boleh apa saja, berarti waktu ini sdh mencakup di waktu2 yg dipilih kaum NU misal 7 hari, 100 hari, 1000 hari, dan di kaum NU setahu saya tdk mengharuskan juga
Ada ustadz Muhammadyah yg notabene melarang tahlilan, lha ustadz itu wafat, oleh anak nya Ditahlili. Bgmn itu.
Yo nauzubillah hi min dzalik
😢😢😢
Kalau Nabi Muhammaf skrg ini masih Hidup di pastikan Tahlilan malah di anjurkan .
Kok tidak ada riwayat para sahabat memperingati hari kematian nabi ya?
@@nexusanphans3813sbb jelek............
yg harusnya dipelajari kan materi dariteks tahlilan.. & bukannya menghukumi
*TAHLILAN: MUHAMMADIYAH, NU, SALAFI*
Muhammadiyah itu awalnya juga tahlilan. Bahkan ketika KH Abu Bakar, orang tua KH. Ahmad Dahlan meninggal juga didoakan pembacaan dzikir tahlil (tahlilan) sebagai doa pengampunan. Tidak hanya itu dalam buku *Cerita tentang Kiai Haji Ahmad Dahlan : catatan Haji Muhammad Sudja'* yang ditulis H. M. Sudja' murid pertama KH. Ahmad Dahlan, disebutkan ketika KH. Ahmad Dahlan (waktu itu namanya masih Darwis) mau naik haji berangkat ke Mekkah tahun 1890 juga digelar acara *tahlilan* dan pembacaan *Maulid Barzanji* di rumahnya. Ini adalah bagian dari sejarah, biografi KH. Ahmad Dahlan.
Keputusan Muhammadiyah tidak tahlilan itu belakangan setelah Kyai Dahlan wafat, yaitu sejak periode KH. Mas Mansyur membentuk Majlis Tarjih dan dari sinilah sebetulnya banyak peribadatan-peribadatan lama ditinggal menyesuaikan perkembangan zaman. Misalnya penafsiran agama yang lebih praktis dan rasional. Majlis Tarjih juga memutuskan meninggalkan kebiasaan doa qunut dalam shalat shubuh, shalat tarwih menjadi 8 rakaat, doa iftitah dari kabiro diganti baid baini, niat dalam shalat tidak dilafalkan dll.
Dengan kata lain, banyak peribadatan-peribadatan dizaman KH. Ahmad Dahlan direvisi dan ditinggal oleh Majlis Tarjih karena didirikannya (Majelis Tarjih) sebagai lembaga penggodokan hukum melalui *ijtihad* di tubuh Muhammadiyah yang memiliki semangat pembaharuan.
Drs. Sukriyanto AR M.Hum (putra Pak AR Fahruddin) Ketua PP Muhammadiyah mengakui bahwa, Muhammadiyah masa Kyai Ahmad Dahlan memang belum ada penekanan khusus terhadap perkembangan fiqih. Masih menggunakan sayyidina dalam menyebut nama Nabi Muhammad saw, masih menggunakan qunut dalam sholat shubuh. Bahkan kata putra Pak AR Fahruddin tersebut, Kyai Dahlan biasa mengajak santrinya untuk berziarah kubur dengan tahlilan mendoakan para wali ketika menjelang tiba bulan Ramadhan.
Muhammadiyah Jawa Tengah pada zaman dipimpin Prof. Dr. Abu Suud pernah menggalakkan tahlilan dalam rangka untuk syiar kepada masyarakat. Majelis Tarjih-nya juga mengatakan bahwa pada hakekatnya tahlilan itu bagus dan kuat dalilnya. Hanya saja, *yang kurang bisa diterima di Muhammadiyah adalah bila dihubungkan waktunya harus 7, 40, 100, 1000 harinya itu karena penetapan waktu yang demikian tidak ada sumbernya.*
Dari pihak NU sendiri ketika ditanyakan tentang tahlilan jawabannya, hitungan hari ke-7, 40, 100, 1000 adalah *"bukan tahlilan"* tetapi hanya angka dari tradisi masyarakat sebelum Islam yang "diisi" dengan tahlilan. Yang sebetulnya tahlilan kirim doa shadaqah pahala itu waktunya adalah bebas kapan saja. Ada juga yang merutinkan malam Jumat bersama Surah Yasin.
Yang membedakan dengan Muhammadiyah berkaitan waktu kalau di NU lebih longgar. Sebagian ulamanya beralasan, _"Biarkan saja masyarakat menggunakan angka 7, 40, 100, 1000 hari hal demikian mengambil manfaat kecuali bisa diisi untuk syiar (misalnya seperti cara walisanga mengislamkan mayarakat Jawa) tetapi juga agar kebiasaan mendoakan dan sedekah pahala kepada orang tua kita yang sudah meninggal tidak dilupakan. Kecuali itu, bisa untuk syiar mengislamkan masyarakat pedesaan-pedesaan yang masih tradisional. Bahkan membaca kalimah dzikir-dzikirnya yang dibaca juga ada pahalanya tersendiri menurut hadits."_
Itulah kenapa masyarakat tradisional di desa-desa itu biasanya dengan mudah diislamkan NU. Sebaliknya Muhammadiyah dan Salafi biasanya sulit menembus pedesaan. Bahkan ada kesan Salafi sulit diterima oleh masyarakat. Umumnya islamisasi pedesaan-pedesaan Nusantara itu diambil perannya oleh NU. Kata sebagaian kalangan, kalau Salafi cenderung *mengislamkan orang yang sudah Islam,* dan mereka menyebutnya "Hijrah." Misalnya, orang NU disalafikan. Tetapi yang paling mudah dikondisikan (paling banyak) biasanya dari kader-kader Muhammadiyah. "Hijrah Sunnah" begitu istilahnya. 🕋
dari mana anda tahu bahwa muhammadiyah dahulu juga tahlilan,referensi bukunya dari mana,bisa dipertanggunjawabkan apa tidak bahwa itu memang asli ajaran muhammadiah,saya sering dapat cerita macam yang anda buat dikomentar ini,mengatakan bahwa Muhammadiah dlu itu melaksanakan tahlilan,hanya sja ada beberapa oknum yang ingin mnyembunyikan sejarah ini,.
sedangkan fatwa bahwa Muhammadiah dulunya tahlilan itu berasal bukan dari anggota muhammadiah,.kita tidak bisa mengambil cerita dari satu pihak.
contoh saja Presiden kita Pak harto itu kalo dengar cerita dari para petani dia bagaikan malaikat tanpa sayap bagi negara ini tapi lain lagi cerita dari anak keturunan tionghoa di indonesia.jadi ketika kamu mendengar sebuah cerita jangan langsung ditelan mentah",.
bahkan di buku bi anatuttalibin buku dari NU sendiri mengatakan bahwa tahlilan setelah kematian itu hukum nya bidáh mungkarah yang dimana yang memeranginya atau melarangnya dapat pahala.
tapi kalu mau diambil jalan tengah dipandang dari tugas dilapangan mungkin NU itu memang ber tugas meng islamkan manusia,kemudian muhammadiah itu meluruskan atau memurnikan ajaran islam.
@@tripleachanel1818
Buku *Cerita tentang Kiai Haji Ahmad Dahlan : catatan Haji Muhammad Sudja'* yang ditulis H. M. Sudja' murid pertama KH. Ahmad Dahlan.
Saya kurang setuju dengan pendapat NU, sebenernya pendapat NU itu bagus di bab tahlilan, tapi nyatanya berbeda dengan penerapan dilapangan ...
@@muhammadsukron2574
Prakteknya dalam penerapan di lapangan sekarang mengalami pergeseran. Dahulu dijadikan doa kenduri di semua hajatan. Nikahan, mau naik haji, sunatan, dll. malam harinya doanya tahlilan itu dalam kenduri. Sekarang, yang menonjol kenduri orang meninggal. Itulah prakteknya di desa-desa yang masih suka hajatan. Hajatan adalah tradisi. Mungkin itu tertariknya orang desa kalau diislamkan NU daripada yang lain-lain yang mengharamkan tradisinya.
Padahal sesungguhnya, dalam ilmu fikih, kalau dalam hajatan itu sampai hutang-hutang juga membawa madharat, itu yang terjadi di desa-desa zaman sekarang karena hajatan zaman sekarang serba uang, akhirnya dipaksakan.
Padahal shadaqah itu bila hanya dalam "keadaa ada" atau mampu. Dalam kaidah ilmu fikh dikatakan, _"Dahulukan yang wajib, sebelum yang anjuran. "_ Shadaqah itu hanya anjuran. Sabda Nabi, _"Sedekah terbaik adalah sedekah sesudah kebutuhan pokok dipenuhi. Dan mulailah dari yang wajib kamu nafkahi."_ (HR. Bukhara, Muslim). Imam Bukhari mengatakan, _"Siapa yang bersedekah sementara dia membutuhkan, keluarganya membutuhkan atau dia memiliki utang, maka utangnya lebih layak dilunasi sebelum bersedekah, bahkan sedekahnya tertolak baginya."_
Jadi demikianlah, semua itu juga ada ilmunya. Bahkan seseorang bersedekah tetapi hutang kesana-kemari itupun juga bisa menjadi percuma, bahkan *haram* shadaqahnya. Termasuk dibuat untuk tahlilan. Tahlilan pun juga harus mendasarkan ilmu, tidak mendasarkan niat karena sudah tradisi di masyarakat (7, 40, 100, 1000), tetapi memang sesuai *apa tujuan dilakukannya,* yakni kirim doa shadaqah pahala dan pengampunan kepada almarhum orang tua kita yang sudah meninggal.
*TAHLILAN ITU BUTUH DALIL !!!*
*DALILNYA MANA ...???*
Dzikir-dzikir dalam tahlilan itu dari siapa kalau bukan dari Nabi, bukankah itu semua (dzikir tahlilan) itu diambil dari hadits-hadits? Lalu dijadikan kumpulan dzikir. Coba kita bandingkan dengan al-Matsurat isinya kan juga mirip, hanya urutannya yang berbeda.
Contoh, dalam tahlilan dibaca : _Subhanallah wabihamdih, subhanallahi 'adzhiim,_ ini dari Nabi. Sabdanya: “Dua kalimat yang ringan di lidah, pahalanya berat di timbangan amal dan disukai oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, adalah: *Subhaanallaah wabi-hamdih, subhaanallaahil ‘azhiim.”* (HR. Bukhari, Muslim). Ini dibaca dalam tahlilan.
Dalam tahlilan juga dibaca Surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas), Al-Baqarah ayat 1-5, 255 (ayat kursi), 285-286, istighfar, shalawat, tasbih, tahmid, tahlil, hauqalah dll -- itu karena semata-mata anjuran atau dawuh saja, kalau baca yang disebut diatas pahalanya demikian-demikian menurut janji Nabi.
Masak membaca anjuran Nabi dari kumpulan dzikir diatas (tahlilan) malah dikatakan sesat, bid'ah, berdosa, masuk neraka? Bahkan dikatakan kafir !
Dalam hal ini kita harus hati-hati kalau membuat tuduhan bahwa itu salah, kafir atau bid'ah sebab bisa jadi akan berbalik kepada dirinya, seperti kata hadits, seandainya seseorang menuduh kafir saudaranya, maka tuduhan kafir tersebut akan kembali kepada salah satu di antara keduanya” (HR al-Bukhari).
Tahlilan itu asalnya diambil sebagai dzikir-dzikir pilihan dari hadits dan bersifat umum dibaca kapan saja sebagai amalan dzikir harian, mingguan atau bebas kapan saja tidak mengikat asal dalam kondisi tidak berhadats.
Apabila bacaan-bacaan dzikir tahlil (tahlilan) itu tujuannya disedekahkan pahalanya "sebagai doa" untuk meringankan dosa-dosa almarhum orang tua yang meninggal maka dalil-dalil yang digunakan adalah karena kisah-kisah berikut :
Kisah-1; “Seorang lelaki datang kepada Nabi saw. dan berkata: Ibuku telah mati mendadak, dan tidak berwasiat dan saya kira sekiranya ia sempat bicara, pasti akan bersedekah, apakah ada pahala baginya jika Aku bersedekah untuknya? Jawab Nabi saw: Ya.’ (HR.Bukhori, Muslim dan Nasa’i)
Kisah-2; “Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulallah saw.: ‘Ayah saya meninggal dunia, dan ada meninggalkan harta serta tidak memberi wasiat. Apakah dapat menghapus dosanya bila saya sedekahkan?’ Nabi saw. menjawab : Dapat!” (HR Ahmad, Muslim dan lain-lain).
Kisah-3; “Ibu Saad bin Ubadah meninggal dunia disaat dia (Saad bin Ubadah) sedang tidak ada ditempat. Maka berkatalah ia : ‘Wahai Rasulallah! Sesungguhnya ibuku telah wafat disaat aku sedang tidak ada disisinya, apakah ada sesuatu yang bermanfaat untuknya jika aku sedekahkan? Nabi menjawab; Ya ! Berkata Sa’ad bin Ubadah : Saya persaksikan kepadamu (wahai Rasulallah) bahwa kebun kurma saya yang sedang berbuah itu sebagai sedekah untuknya’.” (HR Bukhori, Turmudzi dan Nasa’i)
Kisah-4; “Bahwa Nabi saw.pernah mendengar seorang laki-laki berkata: Labbaik an Syubrumah (Ya Allah, saya perkenankan perintahMu untuk si Syubrumah). Nabi bertanya: Siapa Syubrumah itu? Dia menjawab : Saudara saya atau teman dekat saya. Nabi bertanya: Apakah engkau sudah berhaji untuk dirimu? Dia menjawab: belum! Nabi bersabda: Berhajilah untuk dirimu kemudian berhajilah (pahalanya) untuk Syubrumah ! ”. (HR.Abu Daud).
Kisah-5; Kisah dua anak yatim dari orangtua yang sholeh, sebagaimana termaktub surat Al-Kahfi:82. Itu pun sepenuhnya merupakan manfaat yang diperoleh dari orang lain, bukan dari amal kebajikan dua anak yatim itu sendiri.
Kisah-6; Rasulallah saw menangguhkan sholat mayyit bagi orang yang wafat dalam keadaan berhutang hingga hutangnya dilunasi oleh orang lain, seperti yang dilakukan oleh Qatadah ra dan Imam Ali bin Abi Thalib ra. Itupun merupakan kenyataan bahwa manfaat dapat di peroleh dari amal kebajikan orang lain.
Kisah-7; Anak-anak orang mukmin (yang wafat dalam keimanan) akan masuk surga dengan amal bapak mereka (yang mukmin) dan ini juga berarti mengambil manfaat semata-mata amal orang lain. (QS at-Thur : 21).
Kisah-8; Orang yang duduk dengan ahli dzikir akan diberi rahmat (ampunan) dengan berkah ahli dzikir itu sedangkan dia bukanlah diantara mereka dan duduknya itupun bukan untuk dzikir melainkan untuk keperluan tertentu, maka nyatalah bahwa orang itu telah mengambil manfaat dengan amalan orang lain. (HR Bukhori, Muslim dari Abu Hurairah).
Kisah-9; Shalat untuk mayyit (baca: sholat jenazah) dan berdo’a untuk si mayyit didalam shalat ini, adalah pemberian syafa'at untuk mayyit dengan shalatnya itu, ini juga pengambilan manfaat dengan amalan orang lain yang masih hidup.
Kisah-10; Para periwayat hadits seperti Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, memasukkan hadits ini dengan judul Bab Wushul Tsawab Ash Shadaqat Ilal Mayyit (Bab: Sampainya pahala Sedekah kepada Mayit). Imam An Nasa’i dalam kitab Sunannya memasukkan hadits ini dengan judul Bab Fadhlu Ash Shadaqat ‘anil Mayyit (Bab: Keutamaan Bersedekah Untuk Mayyit). Imam Al Bukhari dalam kitab Shahih-nya dengan judul Bab Maa Yustahabu Liman Tuwufiya Fuja’atan An Yatashaddaquu Anhu wa Qadha’i An Nudzur ‘anil Mayyit (Bab: Apa saja yang dianjurkan bagi yang wafat tiba-tiba, bersedekah untuknya, dan memenuhi nazar si mayyit).
Kisah-11; disebutkan Nabi SAW pernah melewati kuburan, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya, sedang yang lainnya ia dahulu suka mengadu domba”. Kemudian beliau meminta pelepah kurma yang masih basah dan dibelahnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: “Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering”(HR. Bukhari , Muslim). Bukankah di al-Quran juga disebutkan bahwa tumbuh-tumbuhan itu selalu bertasbih kepada Allah hanya manusia tidak mendengarnya? Pengarang Tafsir al-Qur`an Al-Qurthubi mengatakan : “Ulama kita menjelaskan, kalau tasbihnya kayu saja (pelepah kurma) dapat meringankan azab kubur (bermanfaat kepada mayat), maka apalagi bacaan al-qur’an yang dilakukan oleh seorang mukmin?.”
Kisah-12; “Sesungguhnya setiap tasbih adalah sadaqah, setiap takbir sadaqah, setiap tahmid sadaqah dan setiap tahlil adalah sadaqah. (H.R. Muslim).
Bukankah dalam tahlilan itu isinya mencakup semuanya: ya shadaqoh harta yang dikeluarkan, ya shadaqoh bacaan Quran, ya shadaqah bacaan tasbih, shadaqah bacaan takbir, shadaqah bacaan tahmid, shadaqah bacaan tahlil dll?.
TENTANG TAHLILAN ITU KALAU TADAK SALAH TUNTUNAN DARI WALI SONGO , DAN INGAT KITA ORANG YANG HIDUP DI TANAH JAWA INI KALAU NGGAK ADA WALI 9 MUNGKIN JADI ORANG KAFIR .
Kata siapa?? Islam masuk pertama kali dibawa pedagang arab dari zaman kerajaan samudera pasai. Bukan wali songo
@@tiermytic8269 kata saya bang kerajaan pasai itu penyebar islam d nusantara tapi peyebar islam pertama diJAWA wali songo
mayit di mandikan di kafani di sholatkan di kuburkan terus di tahlilkan malamnya klau daerah saya
Kalau ada orang melakukan zakat fitrah memakek uang hutangan apakah zakat fitrah di haramkan
Alhamdulillah terlahir dari keluarga NU sampai mati tetep NU
NU sodara nya syiah
Saya terlahir NU. Alkhamdulillah dapat hidayah untuk mengikuti Muhammadiyah 👍👍
Alhamdulillaah tetlahir sebagai Muslim sampai ahir hayat semoga Tetap Muslim Aamiin
Saya kira tidak perlu di permasalahkan masalah tahlil dan tidak tahlil, menurut keyakinan masing, yg pakai tahlil silahkan pasti punya dasar, demikian yg tahlil silahkan tentunya juga punya dasar, menurut saya ALLAH SWT tidak membuat mempersulit/memperberat umadnya, semua apa yg dilakukan harus dengan ikhlas dan jangan karena terpaksa dan jangan mempersulit diri sendiri, saya setuju sodakoh itu harus ikhlas dan kalau punya, yg terjadi kususnya di desa desa yg saya lihat, sodakoh ada yg karena malu tetangga sodakoh kok saya tidak, walaupun sebenarnya dia tidak mampu, sehingga harus ngutang, yg akirnya menyusahkan diri sendiri.
bkn tahlil nya mas tp an nya
tahlil sgt di anjurkn nabi tp klu tahlilan itu mangan mas 🤭
sholawat itu di anjurkan mas tp klu sholawatan itu mangan mas...
yasin itu biasa mas tp yasinan iku mangan mas...
jd ahir an nya itu bmksd kumpul,mkn,doa jd satu tradisi atau budaya yg tampa di sadari mjd mcm ibadah n mcm di syariatkn di dlm islam malah mcm wajib hukum nya sbb apa sbb tdk bs di tinggalkn tuk biasa mjalankan nya...
Ia tahlilan yg pakai an juga punya dasar. Coba didudukkan satu meja dg idrus romli
@@syamsulmaarif1469 udah pernah bro, kata pak kyai idrus romli "barang siapa yang melarang dapat pahala." "tapi kalo di larang, malah kita yang di musihi" katanya.
Ustad Adi Hidayat Sangat Bijaksana Dlm Mensikapi Ilmu Komunitas Lain, Padahal Argumentasinya Jg Dg Ilmu
Ustadz, nih saya serius nanya saya kan kecil Aswaja belajar sifat 20 pakai Sayyidina pas sholat, kan ada qunut waktu subuh, salaman waktu habis sholat kanan kiri, SMA belajar Muhammadiyah secara keseluruhan. Lah, pertanyaannya nih saya dapat undangan tahlilan 1 tahun dari kampung. Apa saya harus ikut? Serius nanya Ustadz.
Ga usah datang..
@@okebmkg9977
*TAHLILAN menurut Muhammadiyah, NU dan Salafy.*
Muhammadiyah itu awalnya juga tahlilan. Bahkan ketika KH Abu Bakar, orang tua KH. Ahmad Dahlan meninggal juga didoakan pembacaan dzikir tahlil (tahlilan) sebagai doa pengampunan. Tidak hanya itu dalam buku *Cerita tentang Kiai Haji Ahmad Dahlan : catatan Haji Muhammad Sudja'* yang ditulis H. M. Sudja' murid pertama KH. Ahmad Dahlan, disebutkan ketika KH. Ahmad Dahlan (waktu itu namanya masih Darwis) mau naik haji berangkat ke Mekkah tahun 1890 juga digelar acara *tahlilan* dan pembacaan *Maulid Barzanji* di rumahnya. Ini adalah bagian dari sejarah, biografi KH. Ahmad Dahlan.
Keputusan Muhammadiyah tidak tahlilan itu belakangan setelah Kyai Dahlan wafat, yaitu sejak periode KH. Mas Mansyur membentuk Majlis Tarjih dan dari sinilah sebetulnya banyak peribadatan-peribadatan lama ditinggal menyesuaikan perkembangan zaman. Misalnya penafsiran agama yang lebih praktis dan rasional. Majlis Tarjih juga memutuskan meninggalkan kebiasaan doa qunut dalam shalat shubuh, shalat tarwih menjadi 8 rakaat, doa iftitah dari kabiro diganti baid baini, niat dalam shalat tidak dilafalkan dll.
Dengan kata lain, banyak peribadatan-peribadatan dizaman KH. Ahmad Dahlan direvisi dan ditinggal oleh Majlis Tarjih karena didirikannya (Majelis Tarjih) sebagai lembaga penggodokan hukum melalui *ijtihad* di tubuh Muhammadiyah yang memiliki semangat pembaharuan.
Drs. Sukriyanto AR M.Hum (putra Pak AR Fahruddin) Ketua PP Muhammadiyah mengakui bahwa, Muhammadiyah masa Kyai Ahmad Dahlan memang belum ada penekanan khusus terhadap perkembangan fiqih. Masih menggunakan sayyidina dalam menyebut nama Nabi Muhammad saw, masih menggunakan qunut dalam sholat shubuh. Bahkan kata putra Pak AR Fahruddin tersebut, Kyai Dahlan biasa mengajak santrinya untuk berziarah kubur dengan tahlilan mendoakan para wali ketika menjelang tiba bulan Ramadhan.
Muhammadiyah Jawa Tengah pada zaman dipimpin Prof. Dr. Abu Suud pernah menggalakkan tahlilan dalam rangka untuk syiar kepada masyarakat. Majelis Tarjih-nya juga mengatakan bahwa pada hakekatnya tahlilan itu bagus dan kuat dalilnya. Hanya saja, *yang kurang bisa diterima di Muhammadiyah adalah bila dihubungkan waktunya harus 7, 40, 100, 1000 harinya itu karena penetapan waktu yang demikian tidak ada sumbernya.*
Dari pihak NU sendiri ketika ditanyakan tentang tahlilan jawabannya, hitungan hari ke-7, 40, 100, 1000 adalah *"bukan tahlilan"* tetapi hanya angka dari tradisi masyarakat sebelum Islam yang "diisi" dengan tahlilan. Yang sebetulnya tahlilan kirim doa shadaqah pahala itu waktunya adalah bebas kapan saja. Ada juga yang merutinkan malam Jumat bersama Surah Yasin.
Yang membedakan dengan Muhammadiyah berkaitan waktu kalau di NU lebih longgar. Sebagian ulamanya beralasan, _"Biarkan saja masyarakat menggunakan angka 7, 40, 100, 1000 hari hal demikian mengambil manfaat kecuali bisa diisi untuk syiar (misalnya seperti cara walisanga mengislamkan mayarakat Jawa) tetapi juga agar kebiasaan mendoakan dan sedekah pahala kepada orang tua kita yang sudah meninggal tidak dilupakan. Kecuali itu, bisa untuk syiar mengislamkan masyarakat pedesaan-pedesaan yang masih tradisional. Bahkan membaca kalimah dzikir-dzikirnya yang dibaca juga ada pahalanya tersendiri menurut hadits."_
Itulah kenapa masyarakat tradisional di desa-desa itu biasanya dengan mudah diislamkan NU. Sebaliknya Muhammadiyah dan Salafi biasanya sulit menembus pedesaan. Bahkan ada kesan Salafi sulit diterima oleh masyarakat. Umumnya islamisasi pedesaan-pedesaan Nusantara itu diambil perannya oleh NU. Kata sebagaian kalangan, kalau Salafi cenderung *mengislamkan orang yang sudah Islam,* dan mereka menyebutnya "Hijrah." Misalnya, orang NU disalafikan. Tetapi yang paling mudah dikondisikan (paling banyak) biasanya dari kader-kader Muhammadiyah. "Hijrah Sunnah" begitu istilahnya.
*TAHLILAN ITU BUTUH DALIL !!!*
*DALILNYA MANA ...???*
Dzikir-dzikir dalam tahlilan itu dari siapa kalau bukan dari Nabi, bukankah itu semua (dzikir tahlilan) itu diambil dari hadits-hadits? Lalu dijadikan kumpulan atau himpunan dzikir.
Contoh, dalam tahlilan dibaca : _Subhanallah wabihamdih, subhanallahi 'adzhiim,_ ini dari Nabi. Sabdanya: “Dua kalimat yang ringan di lidah, pahalanya berat di timbangan amal dan disukai oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, adalah: *Subhaanallaah wabi-hamdih, subhaanallaahil ‘azhiim.”* (HR. Bukhari, Muslim). Ini dibaca dalam tahlilan.
Dalam tahlilan juga dibaca Surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas), Al-Baqarah ayat 1-5, 255 (ayat kursi), 285-286, istighfar, shalawat, tasbih, tahmid, tahlil, hauqalah dll -- itu karena semata-mata anjuran atau dawuh saja, kalau baca yang disebut diatas pahalanya demikian-demikian menurut janji Nabi.
Masak membaca anjuran Nabi dari kumpulan dzikir diatas (tahlilan) malah dikatakan sesat, bid'ah, berdosa, masuk neraka? Bahkan dikatakan kafir !
Dalam hal ini kita harus hati-hati kalau membuat tuduhan bahwa itu salah, kafir atau bid'ah sebab bisa jadi akan berbalik kepada dirinya, seperti kata hadits, seandainya seseorang menuduh kafir saudaranya, maka tuduhan kafir tersebut akan kembali kepada salah satu di antara keduanya” (HR al-Bukhari).
Tahlilan itu asalnya diambil sebagai dzikir-dzikir pilihan dari hadits dan bersifat umum dibaca kapan saja sebagai amalan dzikir harian, mingguan atau bebas kapan saja tidak mengikat asal dalam kondisi tidak berhadats.
Apabila bacaan-bacaan dzikir tahlil (tahlilan) itu tujuannya disedekahkan pahalanya "sebagai doa" untuk meringankan dosa-dosa almarhum orang tua yang meninggal maka dalil-dalil yang digunakan adalah karena kisah-kisah berikut :
Kisah-1; “Seorang lelaki datang kepada Nabi saw. dan berkata: Ibuku telah mati mendadak, dan tidak berwasiat dan saya kira sekiranya ia sempat bicara, pasti akan bersedekah, apakah ada pahala baginya jika Aku bersedekah untuknya? Jawab Nabi saw: Ya.’ (HR.Bukhori, Muslim dan Nasa’i)
Kisah-2; “Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulallah saw.: ‘Ayah saya meninggal dunia, dan ada meninggalkan harta serta tidak memberi wasiat. Apakah dapat menghapus dosanya bila saya sedekahkan?’ Nabi saw. menjawab : Dapat!” (HR Ahmad, Muslim dan lain-lain).
Kisah-3; “Ibu Saad bin Ubadah meninggal dunia disaat dia (Saad bin Ubadah) sedang tidak ada ditempat. Maka berkatalah ia : ‘Wahai Rasulallah! Sesungguhnya ibuku telah wafat disaat aku sedang tidak ada disisinya, apakah ada sesuatu yang bermanfaat untuknya jika aku sedekahkan? Nabi menjawab; Ya ! Berkata Sa’ad bin Ubadah : Saya persaksikan kepadamu (wahai Rasulallah) bahwa kebun kurma saya yang sedang berbuah itu sebagai sedekah untuknya’.” (HR Bukhori, Turmudzi dan Nasa’i)
Kisah-4; “Bahwa Nabi saw.pernah mendengar seorang laki-laki berkata: Labbaik an Syubrumah (Ya Allah, saya perkenankan perintahMu untuk si Syubrumah). Nabi bertanya: Siapa Syubrumah itu? Dia menjawab : Saudara saya atau teman dekat saya. Nabi bertanya: Apakah engkau sudah berhaji untuk dirimu? Dia menjawab: belum! Nabi bersabda: Berhajilah untuk dirimu kemudian berhajilah (pahalanya) untuk Syubrumah ! ”. (HR.Abu Daud).
Kisah-5; Kisah dua anak yatim dari orangtua yang sholeh, sebagaimana termaktub surat Al-Kahfi:82. Itu pun sepenuhnya merupakan manfaat yang diperoleh dari orang lain, bukan dari amal kebajikan dua anak yatim itu sendiri.
Kisah-6; Rasulallah saw menangguhkan sholat mayyit bagi orang yang wafat dalam keadaan berhutang hingga hutangnya dilunasi oleh orang lain, seperti yang dilakukan oleh Qatadah ra dan Imam Ali bin Abi Thalib ra. Itupun merupakan kenyataan bahwa manfaat dapat di peroleh dari amal kebajikan orang lain.
Kisah-7; Anak-anak orang mukmin (yang wafat dalam keimanan) akan masuk surga dengan amal bapak mereka (yang mukmin) dan ini juga berarti mengambil manfaat semata-mata amal orang lain. (QS at-Thur : 21).
Kisah-8; Orang yang duduk dengan ahli dzikir akan diberi rahmat (ampunan) dengan berkah ahli dzikir itu sedangkan dia bukanlah diantara mereka dan duduknya itupun bukan untuk dzikir melainkan untuk keperluan tertentu, maka nyatalah bahwa orang itu telah mengambil manfaat dengan amalan orang lain. (HR Bukhori, Muslim dari Abu Hurairah).
Kisah-9; Shalat untuk mayyit (baca: sholat jenazah) dan berdo’a untuk si mayyit didalam shalat ini, adalah pemberian syafa'at untuk mayyit dengan shalatnya itu, ini juga pengambilan manfaat dengan amalan orang lain yang masih hidup.
Kisah-10; Para periwayat hadits seperti Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, memasukkan hadits ini dengan judul Bab Wushul Tsawab Ash Shadaqat Ilal Mayyit (Bab: Sampainya pahala Sedekah kepada Mayit). Imam An Nasa’i dalam kitab Sunannya memasukkan hadits ini dengan judul Bab Fadhlu Ash Shadaqat ‘anil Mayyit (Bab: Keutamaan Bersedekah Untuk Mayyit). Imam Al Bukhari dalam kitab Shahih-nya dengan judul Bab Maa Yustahabu Liman Tuwufiya Fuja’atan An Yatashaddaquu Anhu wa Qadha’i An Nudzur ‘anil Mayyit (Bab: Apa saja yang dianjurkan bagi yang wafat tiba-tiba, bersedekah untuknya, dan memenuhi nazar si mayyit).
Kisah-11; disebutkan Nabi SAW pernah melewati kuburan, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya, sedang yang lainnya ia dahulu suka mengadu domba”. Kemudian beliau meminta pelepah kurma yang masih basah dan dibelahnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: “Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering”(HR. Bukhari , Muslim). Bukankah di al-Quran juga disebutkan bahwa tumbuh-tumbuhan itu selalu bertasbih kepada Allah hanya manusia tidak mendengarnya? Pengarang Tafsir al-Qur`an Al-Qurthubi mengatakan : “Ulama kita menjelaskan, kalau tasbihnya kayu saja (pelepah kurma) dapat meringankan azab kubur (bermanfaat kepada mayat), maka apalagi bacaan al-qur’an yang dilakukan oleh seorang mukmin?.”
Kisah-12; “Sesungguhnya setiap tasbih adalah sadaqah, setiap takbir sadaqah, setiap tahmid sadaqah dan setiap tahlil adalah sadaqah. (H.R. Muslim).
Bukankah dalam tahlilan itu isinya mencakup semuanya: ya shadaqoh harta yang dikeluarkan, ya shadaqoh bacaan Quran, ya shadaqah bacaan tasbih, shadaqah bacaan takbir, shadaqah bacaan tahmid, shadaqah bacaan tahlil dll?
Tidak harus karena hukumnya tidak wajib. Dan acara tahlilan pun yg dirutinkan, dan yg ditentukan bacaannya. dan ditentukan harinya, ditentukan harus rame2. Bahkan diharuskan utk memberi makan utk yg datang. itu termasuk bid'ah. Tahlilan boleh, tp yg dikategorikan dan diharuskan begini dan begitu. Bebas kapan aja, dan baca apa saja, sama siapa aja, ngasih makan atau tidak.
Toh nabi pun mengkuburkan sahabat2nya dan abu bakar mengkuburkan Nabi. Tidak melakukan itu. Semua kita cinta kepada mayit, tp ungkapan cinta itu tidak harus dengan tahlilan.
Ustad toklo yaaayyuhalladiinaamanudkurullohakadikrongkasiro(Qur'an jelas sekali) he orang2 yg beriman perbanyak tahlil.-----banyak ustad toklo bermunculan tanda kiamat
Apa yang dikerjakannya Muhammadiyah dikerjakan nu sedang muhamadiyah tak mngerjakan kegiatan nu insyaallah nu lbih banyak ibadahnya
Dulu suharto wkt masih menjabat presiden sewaktu dia membuka tapi saya lupa apa muktamar atau apa pada organisasi Muhammadiyah dia mengatakan bhw dirinya itu Muhammadiyah tulen,tetapi sewaktu dia meninggal oleh keluarganya mengadakan tahlilan ke 1,2,3.......dst dan juga acara menyeribu,ini gimana ya
Ikutilah rosululloh
Ya saya ingat jaman P Harto di daerahku besar organisasi ini ,Bosnya mati sekarang yang tersisa 20 an dulu mencapai 400san ,sekarang tinggal masjidnya dan belasan orang aja ,ternyata TAHLILAN itu hebat ,walau di bid,ahkan.
Memandikan
Mengafani
Menguburkan
Mendoakan
Ziaroh
Sodakoh diniatkan...
Paradoknya adalah...
Bentuknya tidak harus seperti itu... bentuknya Bebas... Lantas bentuk yg seperti itu apakah salah?? Katanya bebas..
Sepakat kalo bentuk 40 harian dan nyembelih kambing, ingkung (tidak di wajibkan) tapi bukan berarti ini di larang...
Hendaknya beribadah itu mengikuti tuntunan yang sudah ada, tidak membuat-buat sendiri.
Nggih..
Tahlilan orang mati itu ada dalil nya, yg omong gk ada dalil nya itu apa sdh membaca/hafal semua hadits yang jumlahnya ratusan ribu.Dan bisa memahami semua hadits/Al-Qur'an? Yg bgtu itu biasanya ustadz2 yg belajar nya memakai kitab2 hadits/Al-Qur'an Terjemah.
PD INTINYA TAHLIL MENDOAKAN MAYIT. GK USAH MENYALAH NYALAHKAN WAKTU (7 HARI 100 HARI DST.) WAKTU BKN INTI TAHLIL HANYA SEPAKATAN YG PENTING DOA TAHLIL.. MAU NYALAHKAN ADAAA AJA YG DI UTIK2
Mohon maaf sebelumnya.. Tp kebutuhan untuk selam itu dari orang2 yg takziah...
Muhadiyah top
Muhammadiyah tidak membid'ahkan orang tahlilan, cuma berpikir realistis saja, kasian kalau lagi gak punya uang. Harus ngutang
Baru kali ini dzikir KPD Allah jd wasilah masuk neraka. Hahaha
Ustat jaman sekarang gak ada yg gak punysh utang.orang jawa itu sudah pinter dan punyah perhitungan.
Makin meraja Lela pinjollll
Semua itu terserah Anda Semua memang inilah isinya Dunia .Orang Hiduk kebanyakan di ambil yg mudah nya saja .
Hahahahha...Mujiman Oh Mujiman..buka Live Man biar ada diskusi langsung..kita mau masuk diskusi langsung
Ngapain mau diskusi kurang kerjaan...kalau anda merasa itu benar ya kerjakan...gak usah memaksakan peribadatan orang lain....
Ditangerang udah ada replika kabah. Ayo atur waktu kita tawaf bareng. Gua ongkosin
@@katrokteloLah bgini Mind set yg tolol , ciri-ciri org yg melakukan sesuatu tanpa dipikirkan dua kali
@@okaputraj8250heleh ngapusi
NU dan Muhammadiyah adakah saudara
Menungso jaman sak Iki wes orenek sek bener,,,,tergantung keyakinan masing2,,,Kiayi Ahmad Dahlan(muhamadiyah) dan Kiayi Hasim Ashari(NU) itu masih satu perguruan,,,msok muhadiyah dan NU kok ada kesamaan sama sekali,,,jujur saya bingungnya di situ,,,,pikir pakai nalar lurrr,,,
Memang kalo tidak pakai usul fiqh dan kajian kitab ulama..masalah furu dan khilafiyah akan Jd besar...apalagi kalo sudah disimpulkan sendiri pakai logika pembaca hadits tanpa kajian mendalam khilaf para ulama dan pondasi ilmu2 alat dr ilmu tafsir dan hadits.. sudah berkali-kali disebutkan tidak ada pengkhususan hari dan hutang masih saja diributkan...tidak ada mengkusudkan gedang...nyembih ayam dan kambing...tahlilan silahkan tidak juga dak papa...
intinya niat memurnikan agama ini juga baik.
@@Muhammadds775 memang baik...semua punya resiko masing2..memang terlalu longgar dalam khilaf bisa jatuh PD kebidaahan sesungguhnya bahkan ada yg kebablasan syirik dan mungkar..namun terlalu bersemangat memurnikan agama juga punya resiko mudah membidahkan yg bukan bidah menyesatkan org yg belum sesat bahkan yg kebablas JD takfir dan mudah melihat org penuh dgn kesesatan..karena memahami teks langsung pada quran dan hadits juga rawan kecampur dgn logika..sdg logika dan pendapat pribadi jg rawan dgn khayal dan justifikasi pribadi..tp itu sunnatulloh bahwa dunia diciptakan memang tak pernah ideal...akhiratlah yg ideal...sikap yg bijak adalah berhati-hati diantara kedua sikap ekstrim kiri dan kanan...bagi sy pribadi sepanjang masih ikut ajaran ulama salaf dan Khalaf dgn sanad yg muktabar sikap yg baik...karena mengikuti jalanya orang Sholeh adalah anjuran agama...sepanjang ada khilaf diantara ulama yg muktabaroh tetap berhati-hati mengambil justifikasi benar dan salah...namun jika tak ditemukan dalam ahwal dan kita ulama salaf dan Khalaf yg bersandar lebih baik ditinggalkan...karena biasanya sudah kecampur dgn khayal dan pengalaman spiritual org yg tak diakui secara jumhur sbg org Sholeh yg berpijak PD sanad dlm agama..wallohu a'llam bissowab
@@andalusia477 jarang sekali ulama NU bahas tahlilan tanpa penghususan, makanya pada prakteknya, masyarakat awam masih meneruskan keyakinan orang terdahulu, keyakinan sebelum memeluk islam.
@@Muhammadds775 itulah pentingnya tarbiyah..tidak semua umat Islam bahkan diseluruh dunia pun yg awam dan yg alim bandingannya 90 persen lawan 10 persen..itu realitas hidup tak bisa dipingkiri...tp jangan lupa mereka tetap umatnya Rosulululloh..para kyai banyak yg menjelaskan landasan syariatnya Amaliah dan banyak yg pula yg tidak..karena org awam tak akan sama dgn org seperti anda...banyak juga yg paham tahlilan dan landasan syariatnya sehingga menghayati setiap detail bacaan sholawat ya doa pada mayitnya sedekahnya bagi mayit dan keluarga...dan tahu betul bahwa tahlilan bukan hal yg wajib..dan yg tidak melakukannya tidak dosa...kalo ada yg secara nyata menyatakan wajibnya tahlilan dan dosa meninggalkannya itu jelas bidah ..namun jarang bahkan belum ada kayaknya yg demikian..hanya tradisi baik agar umat tetap mendoakan yg meninggal..tidak ada yg mengkhususkan sama halnya ada mengkhususkan hari Minggu untuk pengajian misalnya...dll..coba anda gali dgn hati bersih dulu semua detail hujjah dan ilmunya..perkara sepakat tidak sepakat itu hal biasa...btw sy bukan org NU dan jarang ikut yasinan atau buat tahlilan untuk keluarga kdg subuh ikut musola yg kunuy kadang ikut masjid yg tidak kunut namun sy anggap itu semua hal baik ..dunia ini diciptakan memang sunnatullohnys demikian..nanti baru di akhirat kita hadap masing2 dan tanggungjawabnya semua sendiri2...jadi gak perlu gelisah dgn fenomena dunia yg Alloh gariskan.
@@andalusia477 menyatakan wajib memang lah jarang di nyatakan, namun prakteknya melebihi ibadah wajib seperti halnya sholat fardu, malah kebalikannya, sholat fardu yang sering dinyatakan wajib, mudah sekali di tinggalkan,
Assalamu'alaykum wr. wb.
Kenapa TAHLILAN hrs ada jaminan dari Muhammadiyah.??!!!
Bknkah klo terjadi PERBEDAAN PENDPT HRS D KEMBALIKAN kpd Al Qur'an & As Sunnah (Qs. An Nisaa' 4:59 . . .!!!).
NOTE: Dgn bukti ini, jelas sdh klo Muhammadiyah mulai MENDUSTAKAN Ayat Allaah S.W.T.!!!
Krn d dlm praktek beragama mereka menjadikan apa katanya Orang2 Alim mereka sbg Tuhan selain Allaah S.W.T. yaitu ketika terjadi perselisihan bkn d kembalikan kpd Al Qur'an & As Sunnah tapi d serahkan kpd fatwa Orang2 Inteknya (Qs. At Taubah 9:31 . . .!!!).
NOTE: Hal tsb bisa terjadi krn Orang2 Muhammadiyah MENDUSTAKAN JANJI Allaah S.W.T.: Bhw D Turunkannya Al Qur'an oleh Allaah S.W.T. agar Rasul S.a.w. & Orang2 BERIMAN dpt menjelaskan kpd mereka apa yg mereka PERSELISIHKAN & menjadi PETUNJUK serta RAHMAT bagi Kaum YG BERIMAN (Qs. An Nahl 16:64 . . .!!!).
INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAYHI RAJI'UUN.
WA NA'UDZUBILLAAH MIN DZALIK SUMA NA'UDZUBILLAAH.!!!
Dan ketika TAHLILAN sbg hasil dari IJTIHADAH yg tdk keluar dari NASH & QIYASH Al Qur'an, mk sbg DALIL TAHLILAN adl:
1) Dari Al Qur'an adl: Pahami bhw TAHLILAN merupakan satu paket dgn DO'A (PAHALA bacaanAl Qur'an serta Dzukirullaah) & (PAHALA) SEDEKAH sbg WASILAH bagi Orang yg meninggal sbg Muslim . . .
Berdo'a unt memohonkan ampunan unt diri sendiri & Orang2 Mu'min laki² perempuan adl Perintah Allaah S.W.T. d Qs. Muhammad 47:19 . . .!!!
NOTE: Perintah tdk menyekutukan Allaah S.W.T. adl manifestasi dari membaca TAHLIL yg dgn PAHALA bacaan TAHLIL sbg asebab d ampuni DOSA. . . .
Dan In syaa Allaah yg d maksud Orang Mu'min laki² perempuan adl mereka yg meninggal dlm keadaan Muslim, krn mereka yg mati sbg KAFIR (Musyrik & Munafik) d larang mendo'akan unt memohonkan ampunan & d larang menshalati jenazah mereka serta d larang berdiri d atas kuburannya yaitu d larang meziarahi kuburan mereka (Qs. At Taubah 9:113 & 84 . . . .!!!).
Inilah Islam sbg Agama Rahmatan lil 'alamiin Dunia Akhirat & tetap menjaga Ukuwah Islamiyyah Dunia Akhirat dgn sll menjalin Silaturahim Dunia Akhirat; dgn sll mendo'akan sdr2nya seiman yg sdh wafat (Qs. Al Maaidah 5:55 & 56 . . ..!!!).
2) Dari As Sunnah adl tdk terputusnya do'a Anak yg shaleh.
Jadi mu'amalah Anak yg shaleh PAHALANYA akan terus mengalir kpd kedua Orang tuanya & Guru2nya serta kpd sdr2nya yg seiman. . . .!!!
Adapun Perintah SEDEKAH termaktub d Qs. Ali Imran 3::133 & 134.!!!
NOTE: Mereka yg bersegera kpd AMPUNAN Allaah S.W.T. yg seluasnya seluas bumi & langit dgn (PAHALA) SEDEKAH baik dlm keadaan LAPANG maupun SEMPIT, & ini hanya bisa d realisasikan oleh Orang YG BERTAQWA.
Itulah sebabnya yg membedakan antara Orang2 BERIMAN adl siapa yg paling TAQWA.!!!
Adapun Orang2 yg MEMBID'AHKAN TAHLILAN adl mereka yg menentang Sunnatullaah . . .!!!
Dan Orang2 yg mencela SEDEKAH krn Allaah S.W.T. d sebut MUNAFIK, apalagi sampai MEMBID'AHKAN (Qs. At Taubah 9:79 . . .!!!).
NA'UDZUBILLAAH MIN DZALIK SUMA NA'UDZUBILLAAH . . .!!!
Bgmn mungkin sbg Orang Muslim justru bangga: Orang tuanya & dirinya sendiri ketika meninggal Dunia d perlakukan sama dgn Orang yg mati KAFIR.??!!!
Na'udzubillaah min dzalik suma na'udzubillaah . . .!!!
Dan ini hanya bisa d lihat & d dengar hanya oleh Orang2 BERIMAN.!!!
Adapun dlm penyelenggaraan TAHLILAN waktunya d tentukan, yg sebenarnya adl mereka d beri keringanan dlm pelaksanaan TAHLILAN yaitu klo tdk bisa hari ke 1 ya hari ketiganya dst sampai ke 1000 harinya ini, bertasyabuh dgn Shalat yg waktunya sdh d tentukan . . .!!!
Adapun mereka yg bertaqwa justru melakukan dari hari ke 1 sampai ke 1000 harinya (3 thn) . . .
Barakallaahu fiik.
Wabillaahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu'alaykum wr. wb.
Nb: Klo PAHALA terputus bagi si Mayat, mk mustahil ada Shalat Jenazahnya Orang2 Muslim sbg Fardhu Qifayyah . . .
Barang siapa menolong mayit dengan membacakan ayat ayat Al Qur'an dan dzikir maka Allah memastikan surga baginya (HR ad Darimy dan nasa'i dari Ibnu Abbas ra)
Bersedekahlah kalian untuk diri kalian dan orang orang yang telah mati dari keluarga kalian walau hanya air seteguk jika kalian tidak mampu dengan itu bersedekahlah kalian dengan membaca ayat ayat Al Qur'an jika kalian tidak mengerti Al Qur'an berdoalah untuk mereka dengan memintakan ampunan dan Rahmat sesungguhnya Allah taala telah berjanji akan mengabulkan doa kalian (tankihul Qoul halaman 28 di)
Bersedekah tidak dengan cara tahlilan bro
Masalahnya tahlilan itu pasti mengeluarkan uang byk,klu gk ada suguhannya org yg datang sedikit
Kenapa beramal harus dipaksakan 1 sampai 7 hari
Kenapa gk nti2 saja pas ada uang atau keluarga yg berduka sudah tdk sedih lagi
@@agusbudi4873 di Arab Saudi setiap ada orang meninggal di adakan makan makan cari saja video ada di RUclips
Kemarin ngeyel medoakan yang sudah mati gak nyape karena amalanya sudah teroutus , kok sekolarang tajih muhamafiyah berubah rubah, sudahlah orang muhamadiyah wahabi salafi apa bedanya cuma beda gambar bedera saja kok,
Di tangerang udah ada replika kabah. Yu atur waktu kita tawaf bareng. Gua ongkosin
Tapi klw tahlilan sangat membantu sekali. Dan memperkuat Islam. Krna orang terjun langsung lh bisa merasakan nya??
Cm saya lihat kasihan yang gak ada uang , tahlilan Ampe pinjem Ampe apalah... Makanya saya masih bingung karena memang dari keluarga pake tahlilan... Cm ya itu yang gak punya uang itu loh .. tahlilan gak cukup uang 20 JT.. tahlilan Ampe 7 hari...
Musaf Qur'an jaman nabi tidak ada Ustadz, itu bid'ah kan ya ...karena tidak ada jaman nabi ...
HP, mic, pesawat, bom dan nuklir adalah bid'ah ...
Sunnah takririyah
Beberapa oknum Muhammadiyah terpapar paham Salapi Wahabi...
Memang nya Islam tu hy salapi wahabi saja????? Muflish salapi wahabi diakhirat.... bangkrut... karena dosa 1.menyakiti hati umat Islam y kalian sesatkn.... bid'ah kan...2... Merasa lebih baik... paling benar... sombong angkuh.....dosa iblis y kalian lakukan.... Dengar lah nasehat ustadz Abdulloh Hadromi malang... tobat lah salapi wahabi.................
Sempit kali cara berpikirnya, orang tahlilan bukan mengharap makan,kue, dll, tdk apa tdk masalah ikhlas mendoakan sebagai sesama saudara muslim
Tahlilam rajin...tapi masjid sepi..cuaksss...saya liat sendiri pas kkn...
@@katrokteloBetul saudara pas tahlilan kematian sampe halaman depan full tapi kalau sholat berjamaah nyampe 10 biji aja alhamdulillaah
@@zahira8123 iya jalan aja sampai di blokade buat tahlilan eh yg datang tahlilan malah maen hp 😅 ... Itulah saya gk pernah ke tahlilan karena bukan kewajiban 😅
Mardud kue
📍Tetap haulan sih
Banyak sebagian Orang Islam yg nggak Percaya sama ajaran/ Sarta TUNTUNAN PARA WALI SONGO .
kalau yg mati Mujiman haram didoakan
Muhammadiyah GK tahlilan ,kok menghukumi tahlilan bikin masalah ustad kurang kerjaan
Muhamadiah palsu ini ga ada mihamadiah sprti bpak ini dri dulu NU muhamadiah berdampungan ga pernah ribut maslah amaliah NU atupun amaliah muhamadiah
Untung.lhir.sjk.kecl.nu.sya.dkt.ulmk.sya.pernh.ke.wali9.jdi.tau.adat.jwa.dn.jjk.rosul.klau.gk.ada.wali.di.tnh.jwa.gk.tau.agama.saya.mkanya.sya.ska.ulamak.jwa.ygmerebut.pejjhan..ygmeluruskan.agma.ulamak.jawa.
Jangang.baca.kitaf.aja.jalani.lah. dulu.msalkan.ikut.galih.kbr.yuban.janda.gk.puya
Tmpat.tigl.belikan.rmah.ank.gak.pya.biayani.itu.baru.bisa.cerama..bicara.gk.buktinya.gelus.hati.dulu
Amalan NU super sempurna yg lain toklo
Kalau gak bisa baca kitab kuning bukan ustad .😅😅😅
Kitab apa itu? Kitab ngaNU
wahabi kepanasan mendengar ini
Kepanasan kenapa?
Muhammadiyah mirip Wahabi persis
Tahlilan itu Sunnah, dijalankan mendapatkan pahala, dan mengirim doa kepada si Almarhum. Islam itu Indaha
Sunnah nya dari sisi mana ya? Jaman nabi sampai 4 imam Mazhab tidak ada.
Tahlilan kematian itu pencetus orang di Indonesia..
-----
Sunnah ? Wah keblinger ini
mana dalil nya.....
Nggih monggo terserah sampean mawon
@@okebmkg9977anda paham gak Makna tahlilan??
Tau gak di baca tahlilan tu apa?? Jgn2 blm tau artinya, anda sdh memvonis orng salah.
Saya pengikut, Nahdhatul Ulama. Dlm NU semua jelas dan dibahas oleh kyai2 berkompeten di bidangnya, tinggal diliat di RUclips
hidup nu
Hidup Islam
Kalau nggak ada WALI SONGO NYEBAR / Mengajar Agama ISLAM DI TANAH Jawa Tempat Kalian MAKAN/ BERAK DLL , M
UNGKIN ANDA SEMUA nggak Kenal Islam .
mirip salafi
Gak ada bahasan lain apa. Tahlilan melulu yg dibahas
Harus di bahas terus
@@cintakuhijrah8299 wk wk.. Otak cingkrang.
@@cintakuhijrah8299 ruclips.net/video/BTz62UpYiTo/видео.html
@@cintakuhijrah8299 kalo mau bahas soal tahlilan, sama orang yg ilmunya luas, jangan sama orang yg 'ilmunya cuma sampe bid'ah tok. Satu hadist di bawa ngalor ngidul buat fatwa.. Wkwkwk
biar pada paham
Hai MD!! kamu itu cuma ormas, itupun hanya minoritas di indonesia.. Gak usah sok pandai buat fatwa tentang hukum. Ikuti saja pendirimu kh. Ahmad dahlan.. Takdzim pada sesepuh/ulama, sudah jadi perintah Alloh swt..
Bagaimana dengan hasil muktamar NU 1926
@N Nuriah lalu apa masalahnya kalo bisa ketemuanya pas hari2 itu? Rosululloh gak pernah mencontohkn pengajian seperti ustadz yg sedang bicara ini. Lalu gak kau katakan bid'ah.. Payah kamu ini..
Sampeyan nopo mas...??? Alergi...skip.aja...
@@tutiwidiyanti1749 sama. Alergi. Gak .usa . Di baca wk wk..
@@irmanto91 iya...sampeyan jgn baca jga..