PERNAH DIGAJI PERSIJA RP 60 RIBU PER MINGGU - JOAO BOSCO CABRAL - BICARA BOLA

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 10 сен 2024
  • Pada 5 Mei 1999, Provinsi Timor Timur diserahkan pemerintah Indonesia kepada UNTAET, sebagai badan pemerintahan sipil yang dibentuk PBB dalam rangka memelihara perdamaian, hingga kemerdekaannya secara resmi pada tanggal 20 Mei 2002.
    Nah, pada saat diserahkan itulah timnas Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi SEA Games 1999 di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 - 15 Agustus.
    Benny Dollo yang didapuk PSSI sebagai arsitek timnas, segera memanggil pemain-pemain pilihannya untuk diseleksi di Jakarta.
    Nama stopper Joao Bosco Cabral pun masuk dalam radar Bendol (panggilan Benny Dollo).
    Pikiran seorang Joao pun berkecamuk. Di sisi lain, teman-teman sekampungnya (Timor Timur) harus kembali ke daerahnya untuk menjadi warga negara Timor Leste, Joao malah dipanggil masuk Pelatnas Seleksi Timnas Indonesia.
    "Waktu itu saya benar-benar bingung. Masuk timnas Indonesia adalah cita-cita saya sebagai pemain bola. Di sisi lain, kampung Halaman saya, sudah menjadi negara sendiri. Ini merupakan pilihan yang berat," kata Joao.
    Joao pun meminta pendapat keluarga dan saudara-saudaranya di Timor Timur. Mereka rata-rata berpendapat, agar saya menerima panggilan timnas.
    "Timor Leste adalah kampung halamanku. Saya tidak bisa memungkiri itu, karena saya lahir dan besar di sana. Tetapi, Indonesia adalah tumpah darahku. Jadi, saya datang ke pelatnas timnas. Walau akhirnya, saya juga tidak masuk dalam jajaran tim SEA Games 1999," ujar dia.
    Perjalanan hidup Joao sebagai seorang perantau dari Timor Timur memang cukup berliku.
    Joao pun mulai bercerita. Dia mulai bemain bola sejak SD dari hobi. Menjadi pemain bola adalah cita-citanya. Joao kecil pernah bermain sebagai sayap kanan, gelandang bertahan, libero, dan lainnya.
    Saat masih SD, dia sudah mengikuti pertandingan antar sekolah di Timor Timur.
    Pada tahun 1992 saat usianya 17 tahun, dia bersama dua rekannya, Luis Simoes dan Miro Baldo Bento, ikut pertandingan di NTT dan Bali. Itulah pertama kali Joao tahu daerah luar.
    "Kemudian saat liburan sekolah, saya liburan ke rumah adik papa di Indramayu, dan bermain ke Jakarta. Di Jakarta, saya bertemu Bento. Bento mengajak saya bermain bola di Jakarta. Saya menerima ajakan tersebut dan pulang ke Timor Timur untuk mengurus surat pindah, karena saya pindah ke SMA di Jakarta," ceritanya.
    Di Jakarta, Joao pertama kali bermain di klub Gumarang Persija U-21 bersama Vernnard Hutabarat dan Iskandar. Mereka berhasil juara Piala menpora).
    Saat itu, Joao menjelaskan, dia tidak menerima gaji. Tetapi, setaip hari Sabtu, dia menerima uang sebesar Rp 60 ribu dan bonus Rp 150 ribu.
    "Bayaran kecil karena saya masih bermain di Persija junior. Saya ingat, Persija senior waktu itu ada Rahmad Darmawan, Patar Tambunan, Abdul Holik, Maman Suryaman, dan Benny Van Bruekelen.
    Dia baru merasakann gaji saat bermain di Arseto Solo. Tetapi, di Arseto dia vakum semusim karena cedera retak tulang ibu jari kaki.
    "Saya heran. Kalau pakai sepatu bola, kaki saya terasa sakit. Tetapi, kalau pakai sepatu biasa tidak sakit. Saat masih cedara, saya bermain ke Stadion Bea Cukai. Saya, tidak sengaja melihat klub Persikota sedang uji coba dengan klub bea cukai. Dan bertemu Om Sutan (Sutan Harhara). Om Sutan mengajak saya bermain di Persikota," katanya.
    Saat itu, Sutan mengatakan akan ada seleksi di Persikota, dan dia diberikan dua pilihan datang atau dikasih ke orang lain.
    Joao pun memenuhi undangan tersebut dan langsung tanda tangan kontrak.
    Setelah Persikota, klub selanjutnya Joao adalah PSPS Pekan Baru (satu kamar dengan Bima dan Ponaryo Astaman)
    Persija, Persebaya, Bali De Vata, dan pensiun.
    "Bagi saya, semua klub berkesan. Membela semua tim adalah harga diriz" tegasnya.
    Saat ini, Joao menetap di Bali Dan berbisnis pariwisata. Dia mengaku tidak mengikuti perkembangan sepakbola semenjak memilih untuk pensiun.
    Baginya, dunia sepakbola dan pariwisata sama asyiknya. Seperti halnya di bola, di dunia pariwisata dia juga banyak kenal orang dari berbagai suku dan budaya.*
    Follow
    Instagram Mahardika Entertainment : / mahardika.entertainment
    Instagram Bicara Bola By Akmal : / bicarabola.by.akmal
    Tiktok : / bicarabola.by.akmal
    Facebook : / bicarabola.by.akmal
    Twitter : / akmalbicarabola
    Instagram Golazo : / golazo.talk
    Twitter : / golazo_talk
    Tiktok : / golazo.talk
    For Business Inquiries, please contact: Dhydan Syefaya , email: dhydan.sefaya@gmail.com
    Dan jangan lupa subscribe channel youtube ini.
    ----------------------------------------------------------------------
    #timnasindonesia #timnassenior #timnasday #timnasu23 #timnasgaruda #pialadunia2026 #liga1 #liga1indonesia #joaobosco #persikota #persikotatangerang #pspspekanbaru #persija #persijajakarta #persijaday #persijajuara #jakmania #jak #thejak #balidevata #easttimor #timorleste #llanosmediastudio #akmalmarhali #akmal #bicarabolabyakmal

Комментарии • 16