Silahkan tonton video sebelumnya bagi teman-teman yang belum menontonnya: SEJARAH KI AGENG SELO (1): SILSILAH DAN PROFIL SEBAGAI PETANI DAN PENYIAR ISLAM DI TANAH JAWA, Link: ruclips.net/video/1WCM6-_fLbM/видео.html Dan juga silahkan tonton video selanjutnya: SEJARAH KI AGENG SELO (3): MENYELAMI LARANGAN DAN AJARAN DALAM PEPALI KI AGENG SELO, Link: ruclips.net/video/TtMgp5QDQRk/видео.html Semoga bermanfaat. Terima kasih
salam dari semarang.. teringat pesan nenek saya dr surakarta,bila ada hujan dan bledek menyambar nyambar disuruh mengucap, Gandrik saya anak cucunya ki ageng sela.. lanjutkan lurr..
Ya..gitu ceritanya di kampung kampung..kalau sedang di sawah mongso rendeng/ musim hujan..capingnya ditancapi patahan pohon gantrik ( tempatku..pohon Kandri ).. buahnya kalau belum masak untuk d bedil bedilan..masukkan ke carang bambu..lalu..didorong pakai bilah bambu yang besarnya sebesar Kandri..buah yang masak..saya kala anak anak...buah dimakan..pohon masih ada di kampung kampung..cuma kurang diperhatikan ...maklum kita punya banyak pohon..acuh..namanya dak tahu.
Narasumbernya sangat mengedukasi untuk kita semua agar kita bisa mengenal dan lebih menghargai budaya leluhur dan tidak termakan doktrin para habaib yg ingin merubah sejarah dan budaya bangsa kita yg sangat Adiluhung .
semangat terus bro, masih banyak kisah kisah menarik dari tokoh tokoh ulama , raja raja, pahlawan pahlawan dari tanah jawa yang belum banyak orang tahu, terutama generasi millenial sekarang ini, matur nuwun
Saya br nonton vidio di youtube ini. saya tau nama Ki Ageng Selo itu sdah lama sejak thn 1967 ketika saya nonton kethoprak ditobong karanganyar Kebumen waktu itu ceritanya / lakon Ki Ageng Selo. singkat cerita Ki Ageng Selo sedang garap sawahe lg macul trus hujan deras disertai angin dn sambaran petir lalu dgn kesaktianya petir itu bisa ditangkap. ketika waktunya istirahat Ki Ageng Selo yg kecapek'an menyuruh petir itu yg berwujud. buta ( raksasa ) untuk mijitin badanya Ki Ageng Selo. raksasa bledeg ( petir ) itu nurut perintahnya. kemudian Ki Ageng Selo berpesan pd anak cucu dn keturunanya agar ketika disawah hujan deras dn ada bledeg ( petir ) agar mengatakan , aku putune Ki Ageng Selo. maka petir/ bledeg itu ga akan berani mengganggunya . dan saya dulu ktika dkmpung sering ksawah trus hujan deras dn ada bledeg saya katakan aku putune Ki Ageng Selo. orang jawa yg sepantaran saya umur 72 thn pasti tau kisah ceritanya Ki Ageng Selo.
Kisah Ki Ageng Selo menangkap petir tercantum di Babad Tanah Jawi. Termasuk dongeng atau folklore sebagai warisan kebudayaan dalam bentuk tradisi lisan.
Salam katur dumateng pak kuncen, saking Ahmad Bantul Yogyakarta. Sayange waktu tgl 2 maret 2022 yg lalu saat saya tinimbalan sowan eyang sela, tdk bertemu kuncene. Wujud guntur yg berubah" leres mjd mirip naga
Ki Ageng Selo benar adanya, petir itu juga nyata adanya, kisah dan cerita rakyat itu ada karena adanya peradaban, kisah dari semu itu mengandung filosofi yg berbeda makna. Tergantung yg memaknai misteri itu.
Setau saya ki ageng selo pada waktu itu lagi mengembala dan terjadi hujan beliau berteduh di bawah pohon pada saat itu ada petir yg menyambar dan hampir mengenai tubuh beliau,karna merasa jengkel beliau mencoba menangkap petir tersebut dan berhasil lalu beliau mengantongi petir itu di saku baju tak lama petir itu terlepas dan beliau mencoba mengejar dan lagi2 petir tersebut tertangkap lah,dan untuk membuat petir itu tidak kabur lagi beliau mengikatnya dengan rumput teki, setelah kejadian itu beliau menyuarakan kepada murid2 nya ketika ada petir wajib mengucapkan "gandrik putune ki ageng selo" (maaf kalo salah)
Memang di kampung ada ceritera gitu..kalau ke sawah musim hujan..capingnya diselipkan. Daun Kandri( gandrik,,)buahnya dimakan bisa..enak .dan pernah saya makan...yang belum masak tuk mainan bedil bedilan.
Memegang petir, arti,nyrateni/mengambil hati, orang-orang yang punya ilmu kadigdayan, yang malah digunakan untuk kejahatan. Ki ageng selo dengan keArifan bisa mengambil hati mereka, dan menyadarkan mereka, petir di tangkap menjadi jago, artinya setelah sadar mereka menjadi *jago*,mereka menjadi pelindung masyarakat yang dulu malah mereka tindas. Nara sumber harap belajar lagi. Saya punya hak koreksi. Karena ibu saya, keturunan ki ageng selo. Suwun.
Narasumber adalah juru kunci makam yang sudah turun temurun dan diakui keraton. Ia punya "otoritas" untuk menyampaikan cerita, meski kita (pendengar) juga punya hak untuk setuju dan tidak setuju. Siapapun, tak musti keturunan, berhak untuk menafsirkan cerita masa lalu karena tokoh seperti ki Ageng Selo sudah "milik publik". Apa yg Anda sampaikan itu juga tafsir, orang lain berhak untuk setuju dan tidak setuju dengan tafsir Anda, begitupun orang lain berhak mentafsirkan apa yang terjadi di masa lalu. Bila Anda jeli, dalam video, saya juga menyampaikan sebuah tafsir terkait cerita menangkap petir, tapi juru kunci sebagai narasumber berhak memiliki pakem cerita yang diyakininya. Wallahu a'lam.
setuju dengan teks komen mas @ikbalcakep9240 dan juga setuju dengan isi video @bmaofficial dengan konten yang berdasarkan narasumber, Yang saya terima dari isi keduanya = maksud isi pesan sama hanya penyampaian yang berbeda dan saya yakin kedua isi ini sama sama benar, dari saya banyak salah mohon maaf dan ngaturaken nderek berkah panjengan semua anak cucu keturunan ki ageng sello 🙏
Kemungkin besr utusan kesultanan demak .. ..... Entah sun kalijogo atau sun kudus . Ki kebo kenonga adlh besan dr sultan trenggono raja demak stlah sultan pati unus ( m yunus ) . Sultan hadiwijoyo (Joko tinggkir ) punya anak p benowo . Dn punya cucu yg brnama mbah sambu lasem n mbh abd jabbar jojogan.
Ini cerita yang benar . Petir bagi para waliyulloh dan orang berilmu tinggi itu hal biasa yang bisa dipegang . Orang biasa khususnya pada massa kini akalnya tak mampu menjangkaunya .
Benar untuk kisah masa lalu itu relatif, apalagi kisah yg dasarnya murni cerita tutur. Kisah penangkapan petir oleh Ki Ageng Selo itu juga multitafsir, tanpa perlu menghakimi bagi yg beda pendapat dan tafsir atas cerita itu. Versi juru kunci di video ini jg secara jelas menyebut petir yg ditangkap bukan petir sebagaimana fenomena fisika yg biasa kita lihat saat ini, tapi jelmaan dari makhluk Allah (silahkan cermati penuturan pak Rakhim di video ini). Jadi, bila ada yg berpendapat, penangkapan petir oleh Ki Ageng Selo itu mitos,. bisa diterima kalo yg dimaksud adalah petir sebagai fenomena fisika. Perlu dicatat, seringkali cerita² legenda dalam khazanah literasi Jawa itu bersifat simbolik, bukan tekstual. Termasuk cerita penangkapan petir oleh Ki Ageng Selo itu juga banyak yg berpendapat itu simbolis, bukan makna yang sebenarnya. Jadi, jangan mudah menyematkan ngawur ketika ada yg berpendapat yg berbeda, apalagi bila hanya bermodal cerita tutur yg didengar saja.
Saya lahir 1969...waktu kecil banyak mendengar kisah2 Ki Ageng Selo ....terkait menangkap petir sama sekali aku ga percaya ....waktu kecil itu. Khayalan....khayalan....itu yg sering saya ledek ke teman2 saya. PEMBODOHAN....sampai sekarang kok masih saja dilestarikan oleh keturunannya. Ternyata ceritanya mengenai bangsa jin....yg membo2 jadi orang tua .....yah segitu doang. Kisah lokal; terlalu banyak kisah begini dimana _ mana. Kultus ki Ageng Selo dilebih lebihkan.....
Kisah Ki Ageng Selo menangkap petir itu legenda atau mitos. Tercantum di Babad Tanah Jawi. Termasuk warisan kebudayaan dalam bentuk tradisi lisan (tutur). Sayangnya, bnyk yg percaya itu fakta
Bapaknya ki ageng selo adlh ki ageng getas pendawa. Bapaknya ki ageng getas pendawa, keturunan Brawijaya 5. Ibunya ki ageng getas pendawa keturunan seh maulana maghribi.
MONGGO SEDOYO URUN PANEMU BEBAS NANTI BISA DITARIK KESIMPULAN AKHIR 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏 KE_ILMUAN KE_ILMUAN KE_ILMUAN JAWA,BUKAN AGAMA JAWA KE_ILMUAN ITU MEMPUNYAI KARAKTER SIFAT CIRI² WADI/RAHASIA/PRIBADI KE_-ILMUAN YANG KEMAS SEDEMIKIAN RUPA UNTUK KEPENTINGAN AKAL PRIBADI/KELOMPOK/ORGANISASI BIASA DISEBUT AGAMA DISEBUT JUGA KE_ILMUAN YANG DIAGAMAKAN KARAKTER CIRI SIFAT AGAMA ITU TERBUKA UNTUK DIPELAJARI UMUM/ANAK KECIL BISA IKUT BELAJAR BAGI SELURUH MANUSIA PENERIMA WAHYU KE_ILMUAN MALU DAN TABU MEMBEBER TERBUKA KE_ILMUAN TANPA PROSES BAIAT/TELASAN/BUKAAN/KONSEP KHUSUS JADIIIIII JELAS TIDAK MUNGKIN SANG PENERIMA WAHYU MENGAGAMAKAN KE_ILMUANYA SEMUA AGAMA ADA SETELAH SANG PENERIMA WAYU MATI/MATEK KE_AGAMAAN MUNCUL KARENA KEPENTINGAN AKAL UMATNYA DI JAWA BELUM PERNAH ADA KE_ILMUAN YANG DIAGAMAKAN DI JAWA MEMANG TIDAK ADA AGAMA KARENA TABU BAGI SANG PENERIMA WAHYU TAPIIIII KE_ILMUAN JAWA SUDAH ADA SEBELUM SEMUA AGAMA² DI DUNIA INI ADA KARAKTER SIFAT CIRI² KE_ILMUAN JAWA ITU ADA,BAHWA INI JAWA(cari dewe) NAHHHHH SEKARANG SAATNYA BANGSA JAWA MEMBUAT KE_ILMUAN JAWA DIAGAMAKAN HADIR UNTUK SEMUA MAKLUK ,,BENDA HIDUP DAN MATI DI SELURUH DUNIA,,,,TAPII UNTUK LEVEL KE_ILMUAN BISA SELURUH JAGAT,TIDAK HANYA BUMI BERBAGAI JENIS PENGHAYAT KE-ILMUAN JAWA BERKUMPUL BERSEPAKAT MEMBUAT ALAT\GAMAN\AGEMAN\AGOMO YAITU AGAMA YANG MENGAJARKAN PENCARIAN PERSAMAAN ANTAR MANUSIA JADI SETELAH BERAGAMA SEMAKIN SADAR BAHWA KITA SAMA SALING ASAH SALING ASUH BUKAN YANG SETELAH BERAGAMA MALAH SALING TERKOTAK² MERASA BEDA SECARA KODRAT TUHAN>MANUSIA ITU BANYAK KESAMAANNYA(walau ada bedanya) BILA BERAGAMA MALAH MENJADIKAN KOTAK² BERARTI MELAWAN KODRAT TUHAN SELAMA INI PARA UMAT SEMUA AGAMA>UMATNYA MELAWAN\BERLAWANAN DENGAN KODRAT TUHAN ADAPUN tujuan MEMBUAT AGAMA JAWA 1.agar dalam uri² ke-ilmuan jawa tidak ada lagi saru siku,resmi secara hukum negara 2.agar dalam uri² adat istiadat budaya jawa tidak terkesan ilmu sesat(dupa menyan sajen ,cokbakal dll) 3.agar semua dari berbagai aliran\kelompok penghayat ke-ilmuan jawa terwadahi terlindungi oleh hukum 4.dll
Sejarah ilmiah musti ada sumber rujukan primer, silahkan dihadirkan sumber rujukan itu. Cerita tutur atau folklore tidak bisa jadi rujukan ilmiah. Pengaburan sejarah itu bila ada sumber rujukan primernya, kemudian dibelokkan interpretasinya. Kisah Ki Ageng Selo menangkap petir itu murni folklore, dan sejumlah pujangga Jawa menyatakan itu kiasan atau simbolik, pujian terhadap sosok Ki Ageng Selo. Silahkan cek di sumber mana pun
Dalam sebuah kesempatan Habib Lutfi nate ngendika: "Ki Ageng Selo niku nggih ulama. Niku wonten cerita nyekel bledeg dan sebagainya, niku bener, tapi niku perlu dijabarake, karepe kilat niku punapa ngoten lho. Aja dipangan mentah-mentah ngoten niku. Niku sing dadosipun pasulayan terkadan enten mriku."
Namanya juga cerita legenda dari mulut kemulut, dari jaman ke jaman, bagi yg percaya monggoh bagi yg tdk percayapun juga monggoh , yg penting saling menghargai dan menghormati.
Kalau jaman sekarang berfikir itu ya secara logika , yang masuk akal. Kalau tidak masuk akal itu hanya ilusi, fiksi, dongeng. Bertujuan agar orang menjadi kondang, terkenal.
INI KENYATAAN DAN NYATA ADANYA INI BUKAN DOGMA TIDAK ADA SATUPUN AGAMA DI DUNIA INI YANG PUNYA KEMAMPUAN MEMASTIKAN PASTI,, PASTI TERCUKUPI KEBUTUHAN DUNIANYA DAN PASTI TERCUKUPI KEBUTUHAN AKHIRATNYA SEMUA AGAMA BIASA-BIASA SAJA SEMUA PEGURON BIASA-BIASA SAJA SEMUA KEMBALI KE PRIBADINYA MASING² SEMUA AGAMA DI DUNIA INI HANYALAH SEBUAH ALAT SILAKAN KAMU PILIH ALAT YANG MANA YANG SESUAI DENGAN KEADAANMU KONSEP BERTUHAN TIAP² AGAMA BEDA² 1,BERTUHAN AGAMA HINDU>PURE 2.BUDHA>PATUNG 3.KRISTEN>SALIB 4.ISLAM>KA,BAH 5.KE-JAWAAN/KEJAWEN> KALAU KEJAWEN WALAU DI AWANG²/ANGKASA TANPA MATERI MANUSIA JAWA TIDAK BINGUNG ARAH KIBLATNYA MASIH BISA BERTUHAN SILAKAN PIKIR DAN ANALISA,MANA KONSEP BERTUHAN YANG PALING KUAT DAN YG PALING LEMAH SEKALI KONSEP² itu HANCUR _ >>HANCUR PULA_LAH SELURUH UMATNYA DASAR BERAGAMA ITU AQLU AKAL JANGAN SAMPAI ADAT ISTIADAT SENI BUDAYA SETEMPAT TERBANTAI OLEH AGAMA² SEMUA AGAMA² HARUS BISA DIGUNAKAN UNTUK URI² MELESTARIKAN ADAT ISTIADAT SENI BUDAYA SETEMPAT,KARENA ADAT ISTIADAT BUDAYA ADALAH JIWA MASYARAKAT SETEMPAT MEMBUNUH SATU JIWA(bukan raga) SAMA DENGAN MEMBUNUH SEMUA MANUSIA ADAT ISTIADAT DI MUSRIK SIRIK BIT,AH....KAN MAKA JIWA JAWA MATI TERBANTAI JADIII KALAU AGAMA² DI TANAH JAWA TIDAK BISA DIGUNAKAN URI² ADAT ISTIADAT BUDAYA SETEMPAT,BUANG SAJA ITU AGAMA
Petir yg ditangkap ki Ageng bentuknya seperti kucing..ditangkap dililitkan ke pohon.. karena petir nya disakiti warga maka ki Ageng melepaskannya.. buktinya sampai sekarang didemak ga ada petir..coba cek
Cek lagi apakah benar petir yg ditangkap Ki Ageng Selo berbentuk kucing, baru sampean yg bilang soal ini. Dan siapa bilang di Demak tidak ada petir, bahkan tahun 2004, kubah masjid Demak pernah disambar petir, silahkan cek beritanya
Lho kok critanya mirip dengan seseorang ketika tubuhnya itu disambar petir satu kali. Lha wong petirnya itu cepat kilat mana mungkin bisa ditangkap tspi pada umummya kalau kesAmper petir itu kebakar itu dia engga cuma kaget saja
Dgn iptek, manusia bisa menaklukkan alam semesta. Kalau cuma pegang belut listrik sih gampang. Yg sulit itu pegang janji. Karena "janji tinggal janji". 😊
Kesalahan terbesar kita sebagai penerus leluhur adalah hanya membahas sejarah dan kehebatannya saja namun tidak mencari tahu dan belajar ilmu apakah yang dipelajari dan diamalkan leluhur kita terdahulu hingga punya kemampuan seperti yang dikisahkan dalam legenda
Kisah para nabi itu jelas, termaktub dalam Al-Qur'an, adapun kisah Ki Ageng Selo menangkap petir itu adanya di buku babad yg penuh dengan legenda dan mitos, dibedakan nggih
Itu gk halu bro.. Bisa di pelajri ilmunyA asal km kuat tiraktnya.. Orang jawa dulu ilmunya tinggi2. Kalau skrng krn modern ilmu yg di cari beda..itu kebalikanya.. Orang dulu yg di kejar ilmu kesaktian krn blm ada ilmu modern Kalau orang skrng yg jls mengejar ilmu modern .masa gk paham ko komen halu😅
@rawegraha2175 ngerti halu pa gak...dari zaman nabi dan rasul TDK seorang pun yg mampu memegang api dari neraka, nabi Ibrahim di bakar dgn api yg udh ada di bumi . Halu jgn over broe....orang Islam pa bukan kamu ...???
Silahkan tonton video sebelumnya bagi teman-teman yang belum menontonnya: SEJARAH KI AGENG SELO (1): SILSILAH DAN PROFIL SEBAGAI PETANI DAN PENYIAR ISLAM DI TANAH JAWA, Link: ruclips.net/video/1WCM6-_fLbM/видео.html
Dan juga silahkan tonton video selanjutnya: SEJARAH KI AGENG SELO (3): MENYELAMI LARANGAN DAN AJARAN DALAM PEPALI KI AGENG SELO, Link: ruclips.net/video/TtMgp5QDQRk/видео.html
Semoga bermanfaat. Terima kasih
salam dari semarang.. teringat pesan nenek saya dr surakarta,bila ada hujan dan bledek menyambar nyambar disuruh mengucap, Gandrik saya anak cucunya ki ageng sela.. lanjutkan lurr..
Ya..gitu ceritanya di kampung kampung..kalau sedang di sawah mongso rendeng/ musim hujan..capingnya ditancapi patahan pohon gantrik ( tempatku..pohon Kandri ).. buahnya kalau belum masak untuk d bedil bedilan..masukkan ke carang bambu..lalu..didorong pakai bilah bambu yang besarnya sebesar Kandri..buah yang masak..saya kala anak anak...buah dimakan..pohon masih ada di kampung kampung..cuma kurang diperhatikan
...maklum kita punya banyak pohon..acuh..namanya dak tahu.
Kita jadi tahu sejarah sebenarnya Ki Ageng selo.semoga semakin berkembang channelnya
Apapun perihal pembahasan sejarah, saya suka. Lanjutkan bro, semangat berkarya.
Narasumbernya sangat mengedukasi untuk kita semua agar kita bisa mengenal dan lebih menghargai budaya leluhur dan tidak termakan doktrin para habaib yg ingin merubah sejarah dan budaya bangsa kita yg sangat Adiluhung .
@@priyonohadi4665 walao nalar dan kecerdasan harus jd kurban
semangat terus bro, masih banyak kisah kisah menarik dari tokoh tokoh ulama , raja raja, pahlawan pahlawan dari tanah jawa yang belum banyak orang tahu, terutama generasi millenial sekarang ini, matur nuwun
Saya br nonton vidio di youtube ini. saya tau nama Ki Ageng Selo itu sdah lama sejak thn 1967 ketika saya nonton kethoprak ditobong karanganyar Kebumen waktu itu ceritanya / lakon Ki Ageng Selo. singkat cerita Ki Ageng Selo sedang garap sawahe lg macul trus hujan deras disertai angin dn sambaran petir lalu dgn kesaktianya petir itu bisa ditangkap. ketika waktunya istirahat Ki Ageng Selo yg kecapek'an menyuruh petir itu yg berwujud. buta ( raksasa ) untuk mijitin badanya Ki Ageng Selo. raksasa bledeg ( petir ) itu nurut perintahnya. kemudian Ki Ageng Selo berpesan pd anak cucu dn keturunanya agar ketika disawah hujan deras dn ada bledeg ( petir ) agar mengatakan , aku putune Ki Ageng Selo. maka petir/ bledeg itu ga akan berani mengganggunya . dan saya dulu ktika dkmpung sering ksawah trus hujan deras dn ada bledeg saya katakan aku putune Ki Ageng Selo. orang jawa yg sepantaran saya umur 72 thn pasti tau kisah ceritanya Ki Ageng Selo.
Kisah Ki Ageng Selo menangkap petir tercantum di Babad Tanah Jawi. Termasuk dongeng atau folklore sebagai warisan kebudayaan dalam bentuk tradisi lisan.
betul....saya pernah mengucapkan kalimat itu saat ada kilat (tanda petir akan berbunyi)...
Ambil plajaran yg baik dri tokoh2 Sesepuhe jawa..smg Bermanfaat.
Salam katur dumateng pak kuncen, saking Ahmad Bantul Yogyakarta. Sayange waktu tgl 2 maret 2022 yg lalu saat saya tinimbalan sowan eyang sela, tdk bertemu kuncene.
Wujud guntur yg berubah" leres mjd mirip naga
Naga kilat sama jg naga bledek kang
Kita jd tau sejarah ki ageng,,terimaksih ilmu nya
Bisa menambah wawasan sejarah yg sebenrnya
Mantap ,nambah pengetahuan..sukses terus ya
Obrolan yg bermanfaat
Terima kasih Ilmunya sangat bermanfaat
Mantap....menambah wawasan
Nderekkk langkung trimmm wawasanya
Subhanallah..
Grobogan merapat..❤
Nderek nyimak, pingin ziaroh ke makam ki Ageng Selo dereng kelampahan. Insya Alloh thn ini.... Saged kelampahan.
Aamiin
Makna real pak.
Kebenaran peristiwa , pelakunya orang baik efeknya bisa berbagai kebaikan kebaikan yang lain. Itulah amalan orang yg bertaqwa.
Nggih
Alhamdulillah nambah ilmu
hadir duluur...
Terima kasih informasinya
Sungguh luar biasa..ki ageng sela..terlepas dari itu petir bener apa bukan
Ki Ageng Selo benar adanya, petir itu juga nyata adanya, kisah dan cerita rakyat itu ada karena adanya peradaban, kisah dari semu itu mengandung filosofi yg berbeda makna. Tergantung yg memaknai misteri itu.
Belajar tiada henti, tetap semangat berjuang dan belajar
Good job
semangat terus
Perjuangan beliau sangat baik
Slama dari kepri pakde..
Ikut nyimak pak
Silahkan
Setinggi apapun jabatan dunia anda, mari ziarah kemakam ki ageng solo dan sowan ke para kyai di Kabupaten Grobogan❤, ambil barokah mereka🙏🏻
Barokah paling tinggi kedua orang tuamu. Sowan ke orang tuamu, itu barokahnya bisa tembus ars tingkat 7.
Gak ada gunanya !! Ngapain ke ki ageng selo, SDM rendah !!
Sowam k makam apa gunanya? Makam itu hnu batu nisan tdk bisa berbicara aoalagi memberi manfaat, txk ubahnya sepeeti patung,
@@HAPUSAJAAKUNINIGPPKOK
Iya betul si paling SDM tinggi, setinggi langit.
😭
@@baharkang351 iya ☺️☺️
Belajar sejarah menarik
Setau saya ki ageng selo pada waktu itu lagi mengembala dan terjadi hujan beliau berteduh di bawah pohon pada saat itu ada petir yg menyambar dan hampir mengenai tubuh beliau,karna merasa jengkel beliau mencoba menangkap petir tersebut dan berhasil lalu beliau mengantongi petir itu di saku baju tak lama petir itu terlepas dan beliau mencoba mengejar dan lagi2 petir tersebut tertangkap lah,dan untuk membuat petir itu tidak kabur lagi beliau mengikatnya dengan rumput teki, setelah kejadian itu beliau menyuarakan kepada murid2 nya ketika ada petir wajib mengucapkan "gandrik putune ki ageng selo" (maaf kalo salah)
Di Babad Tanah Jawi, dokumen yg biasa dijadikan rujukan, ada kisahnya, silahkan dibaca
Cuman dongrngan org2 dahulu
Salam sukses
Sehat terus pak
Betul kata bpk saya dulu klo ada petir suruh teriak PUTUNE KI AGENG SELOOO
nyimak
Hadir mas
nyakin pasti, dan itu suatu hal yg biasa bagi yg memahami, di sini ini yang menghentikan angin topan, angin pun sujut padanya itu ada.
Putra BUMI SELO hader
Lanjut cerita ke sawah mendung mas... 👍👍👍👍👍
Siap
Memang di kampung ada ceritera gitu..kalau ke sawah musim hujan..capingnya diselipkan. Daun Kandri( gandrik,,)buahnya dimakan bisa..enak
.dan pernah saya makan...yang belum masak tuk mainan bedil bedilan.
Memegang petir, arti,nyrateni/mengambil hati, orang-orang yang punya ilmu kadigdayan, yang malah digunakan untuk kejahatan. Ki ageng selo dengan keArifan bisa mengambil hati mereka, dan menyadarkan mereka, petir di tangkap menjadi jago, artinya setelah sadar mereka menjadi *jago*,mereka menjadi pelindung masyarakat yang dulu malah mereka tindas. Nara sumber harap belajar lagi. Saya punya hak koreksi. Karena ibu saya, keturunan ki ageng selo. Suwun.
Narasumber adalah juru kunci makam yang sudah turun temurun dan diakui keraton. Ia punya "otoritas" untuk menyampaikan cerita, meski kita (pendengar) juga punya hak untuk setuju dan tidak setuju. Siapapun, tak musti keturunan, berhak untuk menafsirkan cerita masa lalu karena tokoh seperti ki Ageng Selo sudah "milik publik". Apa yg Anda sampaikan itu juga tafsir, orang lain berhak untuk setuju dan tidak setuju dengan tafsir Anda, begitupun orang lain berhak mentafsirkan apa yang terjadi di masa lalu. Bila Anda jeli, dalam video, saya juga menyampaikan sebuah tafsir terkait cerita menangkap petir, tapi juru kunci sebagai narasumber berhak memiliki pakem cerita yang diyakininya. Wallahu a'lam.
setuju dengan teks komen mas @ikbalcakep9240 dan juga setuju dengan isi video @bmaofficial dengan konten yang berdasarkan narasumber, Yang saya terima dari isi keduanya = maksud isi pesan sama hanya penyampaian yang berbeda dan saya yakin kedua isi ini sama sama benar, dari saya banyak salah mohon maaf dan ngaturaken nderek berkah panjengan semua anak cucu keturunan ki ageng sello 🙏
Kemungkin besr utusan kesultanan demak .. ..... Entah sun kalijogo atau sun kudus . Ki kebo kenonga adlh besan dr sultan trenggono raja demak stlah sultan pati unus ( m yunus ) . Sultan hadiwijoyo (Joko tinggkir ) punya anak p benowo . Dn punya cucu yg brnama mbah sambu lasem n mbh abd jabbar jojogan.
Yo...yo..
Ilmu menangkap petir jg ada tp berat tirakatnya ..itu jg petir anakan petir kecil.
Ini cerita yang benar .
Petir bagi para waliyulloh dan orang berilmu tinggi itu hal biasa yang bisa dipegang .
Orang biasa khususnya pada massa kini akalnya tak mampu menjangkaunya .
Benar untuk kisah masa lalu itu relatif, apalagi kisah yg dasarnya murni cerita tutur. Kisah penangkapan petir oleh Ki Ageng Selo itu juga multitafsir, tanpa perlu menghakimi bagi yg beda pendapat dan tafsir atas cerita itu. Versi juru kunci di video ini jg secara jelas menyebut petir yg ditangkap bukan petir sebagaimana fenomena fisika yg biasa kita lihat saat ini, tapi jelmaan dari makhluk Allah (silahkan cermati penuturan pak Rakhim di video ini). Jadi, bila ada yg berpendapat, penangkapan petir oleh Ki Ageng Selo itu mitos,. bisa diterima kalo yg dimaksud adalah petir sebagai fenomena fisika. Perlu dicatat, seringkali cerita² legenda dalam khazanah literasi Jawa itu bersifat simbolik, bukan tekstual. Termasuk cerita penangkapan petir oleh Ki Ageng Selo itu juga banyak yg berpendapat itu simbolis, bukan makna yang sebenarnya. Jadi, jangan mudah menyematkan ngawur ketika ada yg berpendapat yg berbeda, apalagi bila hanya bermodal cerita tutur yg didengar saja.
@@bmaofficial mantab
#aksesorisyes8079 menangkap petir itu cerita hoax dan tidak masuk akal. Tidak ada stu manusia pun yg mampu menangkap petir !!
Apakah bnr di desa ki Ageng Selo saat ini tdk terdengar petir di desa situ?
petir tsb bisa jadi sanepo bgtu berita kejutan. Bukannya petir halilintar. Kisah2 banyak yg simbolik
Bener ini
Cuma sayang, kenapa narasumber tidak diperkenalkan terlebih dahulu..
Itu part 2, perkenalan di part 1 ya, silahkan saksikan video sebelumnya
Semu, sinamun ing samudono
Harus dikupas gamblang di jaman sekarang
Saya lahir 1969...waktu kecil banyak mendengar kisah2 Ki Ageng Selo ....terkait menangkap petir sama sekali aku ga percaya ....waktu kecil itu. Khayalan....khayalan....itu yg sering saya ledek ke teman2 saya. PEMBODOHAN....sampai sekarang kok masih saja dilestarikan oleh keturunannya.
Ternyata ceritanya mengenai bangsa jin....yg membo2 jadi orang tua .....yah segitu doang. Kisah lokal; terlalu banyak kisah begini dimana _ mana. Kultus ki Ageng Selo dilebih lebihkan.....
Kisah Ki Ageng Selo menangkap petir itu legenda atau mitos. Tercantum di Babad Tanah Jawi. Termasuk warisan kebudayaan dalam bentuk tradisi lisan (tutur). Sayangnya, bnyk yg percaya itu fakta
Ki ageng selo
Ki selo aji
lek ora weruh kedadiane ... luwih becik meneng kang
ora sah ngomong sing golek benermu dewe kang
ati² jogo lesanmu kang
Apakah silsilah ki ageng selo ke atas nyambung dengan sunan ampel dan sunan bonang?mohon yang punya informasi bisa share
Bapaknya ki ageng selo adlh ki ageng getas pendawa.
Bapaknya ki ageng getas pendawa, keturunan Brawijaya 5.
Ibunya ki ageng getas pendawa keturunan seh maulana maghribi.
Keturunan raja itu keturunan dari purwodadi grobagan jagya solo trah dari purwodadi
Grobogan ,, yogya
Betul banget dr sutowijoyo putra ki ageng pemanahan....cucu ki ageng selo
Ana solo kakek saya sragen
trus api(bhs jowo:geni) nya di smpen di mana?
Ki Ageng Selo bisa menangkap petir itu hanya sanepan jangankan menangkap petir ....kesrempet sedikit saja badan bisa hangus
Nggih, matur nuwun
😊😊😊😊
👍
MONGGO SEDOYO URUN PANEMU BEBAS
NANTI BISA DITARIK KESIMPULAN AKHIR
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
KE_ILMUAN
KE_ILMUAN
KE_ILMUAN JAWA,BUKAN AGAMA JAWA
KE_ILMUAN ITU MEMPUNYAI KARAKTER SIFAT CIRI² WADI/RAHASIA/PRIBADI
KE_-ILMUAN YANG KEMAS SEDEMIKIAN RUPA UNTUK KEPENTINGAN AKAL PRIBADI/KELOMPOK/ORGANISASI BIASA DISEBUT AGAMA
DISEBUT JUGA KE_ILMUAN YANG DIAGAMAKAN
KARAKTER CIRI SIFAT AGAMA ITU TERBUKA UNTUK DIPELAJARI UMUM/ANAK KECIL BISA IKUT BELAJAR
BAGI SELURUH MANUSIA PENERIMA WAHYU KE_ILMUAN MALU DAN TABU MEMBEBER TERBUKA KE_ILMUAN TANPA PROSES BAIAT/TELASAN/BUKAAN/KONSEP KHUSUS
JADIIIIII JELAS TIDAK MUNGKIN SANG PENERIMA WAHYU MENGAGAMAKAN KE_ILMUANYA
SEMUA AGAMA ADA SETELAH SANG PENERIMA WAYU MATI/MATEK
KE_AGAMAAN MUNCUL KARENA KEPENTINGAN AKAL UMATNYA
DI JAWA BELUM PERNAH ADA KE_ILMUAN YANG DIAGAMAKAN
DI JAWA MEMANG TIDAK ADA AGAMA KARENA TABU BAGI SANG PENERIMA WAHYU
TAPIIIII KE_ILMUAN JAWA SUDAH ADA SEBELUM SEMUA AGAMA² DI DUNIA INI ADA
KARAKTER SIFAT CIRI² KE_ILMUAN JAWA ITU ADA,BAHWA INI JAWA(cari dewe)
NAHHHHH SEKARANG SAATNYA BANGSA JAWA MEMBUAT KE_ILMUAN JAWA DIAGAMAKAN
HADIR UNTUK SEMUA MAKLUK ,,BENDA HIDUP DAN MATI DI SELURUH DUNIA,,,,TAPII
UNTUK LEVEL KE_ILMUAN BISA SELURUH JAGAT,TIDAK HANYA BUMI
BERBAGAI JENIS PENGHAYAT KE-ILMUAN JAWA BERKUMPUL BERSEPAKAT MEMBUAT ALAT\GAMAN\AGEMAN\AGOMO
YAITU AGAMA YANG MENGAJARKAN PENCARIAN PERSAMAAN ANTAR MANUSIA
JADI SETELAH BERAGAMA SEMAKIN SADAR BAHWA KITA SAMA SALING ASAH SALING ASUH
BUKAN YANG SETELAH BERAGAMA MALAH SALING TERKOTAK² MERASA BEDA
SECARA KODRAT TUHAN>MANUSIA ITU BANYAK KESAMAANNYA(walau ada bedanya)
BILA BERAGAMA MALAH MENJADIKAN KOTAK² BERARTI MELAWAN KODRAT TUHAN
SELAMA INI PARA UMAT SEMUA AGAMA>UMATNYA MELAWAN\BERLAWANAN DENGAN KODRAT TUHAN
ADAPUN tujuan MEMBUAT AGAMA JAWA
1.agar dalam uri² ke-ilmuan jawa tidak ada lagi saru siku,resmi secara hukum negara
2.agar dalam uri² adat istiadat budaya jawa tidak terkesan ilmu sesat(dupa menyan sajen ,cokbakal dll)
3.agar semua dari berbagai aliran\kelompok penghayat ke-ilmuan jawa terwadahi terlindungi oleh hukum
4.dll
PETIR yg dimaksud sebagai gejala atas ilmu yg dikuasai oleh tokoh-tokoh yg akan mengganggu ki Ageng Selo....
Ak ki wong selo ngertiiii opo kui sego jagung
Semua Itu Sejarah Ilmiyah Bukan Kiasan..***
Dari Bahasa Kiasan Kedepan Jadi Pengaburan Sejarah..***
Karena Nusantara Penuh Kekayaan Budaya..***
Sejarah ilmiah musti ada sumber rujukan primer, silahkan dihadirkan sumber rujukan itu. Cerita tutur atau folklore tidak bisa jadi rujukan ilmiah. Pengaburan sejarah itu bila ada sumber rujukan primernya, kemudian dibelokkan interpretasinya. Kisah Ki Ageng Selo menangkap petir itu murni folklore, dan sejumlah pujangga Jawa menyatakan itu kiasan atau simbolik, pujian terhadap sosok Ki Ageng Selo. Silahkan cek di sumber mana pun
Folklore itu jg bagian dari kekayaan budaya
trs ulama2 ahli kasarf, kya habib lutfi dan yg sebaya dlm kasafnya, bgaimana m sikapi crita petir slma ini? apakh ssuai yg di crtkn slma ini ataukh bgaimana? kalo ulama yg kasafnya bner2, bnyak yg bner
Dalam sebuah kesempatan Habib Lutfi nate ngendika: "Ki Ageng Selo niku nggih ulama. Niku wonten cerita nyekel bledeg dan sebagainya, niku bener, tapi niku perlu dijabarake, karepe kilat niku punapa ngoten lho. Aja dipangan mentah-mentah ngoten niku. Niku sing dadosipun pasulayan terkadan enten mriku."
Namanya juga cerita legenda dari mulut kemulut, dari jaman ke jaman, bagi yg percaya monggoh bagi yg tdk percayapun juga monggoh , yg penting saling menghargai dan menghormati.
Orang jawa emang sakti"
Aplg orang yg dijuluki "raja jawa", memang bener2 super sakti di dunia perpolitikan.
Kalau jaman sekarang berfikir itu ya secara logika , yang masuk akal. Kalau tidak masuk akal itu hanya ilusi, fiksi, dongeng. Bertujuan agar orang menjadi kondang, terkenal.
Leres
Kau mana tau tentang sejarah
Semu, sinamun ing samudono
INI KENYATAAN DAN NYATA ADANYA
INI BUKAN DOGMA
TIDAK ADA SATUPUN AGAMA DI DUNIA INI YANG PUNYA KEMAMPUAN MEMASTIKAN PASTI,,
PASTI TERCUKUPI KEBUTUHAN DUNIANYA DAN PASTI TERCUKUPI KEBUTUHAN AKHIRATNYA
SEMUA AGAMA BIASA-BIASA SAJA
SEMUA PEGURON BIASA-BIASA SAJA
SEMUA KEMBALI KE PRIBADINYA MASING²
SEMUA AGAMA DI DUNIA INI HANYALAH SEBUAH ALAT
SILAKAN KAMU PILIH ALAT YANG MANA YANG SESUAI DENGAN KEADAANMU
KONSEP BERTUHAN TIAP² AGAMA BEDA²
1,BERTUHAN AGAMA HINDU>PURE
2.BUDHA>PATUNG
3.KRISTEN>SALIB
4.ISLAM>KA,BAH
5.KE-JAWAAN/KEJAWEN> KALAU KEJAWEN WALAU DI AWANG²/ANGKASA TANPA MATERI
MANUSIA JAWA TIDAK BINGUNG ARAH KIBLATNYA
MASIH BISA BERTUHAN
SILAKAN PIKIR DAN ANALISA,MANA KONSEP BERTUHAN YANG PALING KUAT
DAN YG PALING LEMAH
SEKALI KONSEP² itu HANCUR _ >>HANCUR PULA_LAH SELURUH UMATNYA
DASAR BERAGAMA ITU AQLU AKAL
JANGAN SAMPAI ADAT ISTIADAT SENI BUDAYA SETEMPAT TERBANTAI OLEH AGAMA²
SEMUA AGAMA² HARUS BISA DIGUNAKAN UNTUK URI² MELESTARIKAN ADAT ISTIADAT SENI BUDAYA SETEMPAT,KARENA ADAT ISTIADAT BUDAYA ADALAH JIWA MASYARAKAT SETEMPAT
MEMBUNUH SATU JIWA(bukan raga) SAMA DENGAN MEMBUNUH SEMUA MANUSIA
ADAT ISTIADAT DI MUSRIK SIRIK BIT,AH....KAN MAKA JIWA JAWA MATI TERBANTAI
JADIII KALAU AGAMA² DI TANAH JAWA TIDAK BISA DIGUNAKAN URI² ADAT ISTIADAT BUDAYA SETEMPAT,BUANG SAJA ITU AGAMA
Petir yg ditangkap ki Ageng bentuknya seperti kucing..ditangkap dililitkan ke pohon.. karena petir nya disakiti warga maka ki Ageng melepaskannya.. buktinya sampai sekarang didemak ga ada petir..coba cek
Cek lagi apakah benar petir yg ditangkap Ki Ageng Selo berbentuk kucing, baru sampean yg bilang soal ini. Dan siapa bilang di Demak tidak ada petir, bahkan tahun 2004, kubah masjid Demak pernah disambar petir, silahkan cek beritanya
Sekarang sdh makin terang kok. Petir dlm bahasa agama. Harus pandai mencari KAWRUH (terkesan spiritual, mistis) = KNOWLEDGE ( terkesan ilmiah, modern)
Padahal SAMIMAWON
Ki Ageng sela nangkap petir.....Itu bahasa kias......mas....
Sayang sekali.. Kalo memang masih ada naga atau percikan api kok nggak ditayangkan yang jelas
Lho kok critanya mirip dengan seseorang ketika tubuhnya itu disambar petir satu kali. Lha wong petirnya itu cepat kilat mana mungkin bisa ditangkap tspi pada umummya kalau kesAmper petir itu kebakar itu dia engga cuma kaget saja
Megang belut listrik saja tak ada yang sanggup,apalagi menangkap petir
Konsepnya, menurut cerita tutur, karomah
Dgn iptek, manusia bisa menaklukkan alam semesta.
Kalau cuma pegang belut listrik sih gampang.
Yg sulit itu pegang janji.
Karena "janji tinggal janji".
😊
Kesalahan terbesar kita sebagai penerus leluhur adalah hanya membahas sejarah dan kehebatannya saja namun tidak mencari tahu dan belajar ilmu apakah yang dipelajari dan diamalkan leluhur kita terdahulu hingga punya kemampuan seperti yang dikisahkan dalam legenda
Jenengan masi cuçu nya juga ya?
lagi dijelaskan ko dipotong , potong terus pak.
Ahir zaman manusia udh mu hilang ke imannanya. Krn semua2 dh gk percaya. Bs2 gk percaya kisah para nabi.
Kisah para nabi itu jelas, termaktub dalam Al-Qur'an, adapun kisah Ki Ageng Selo menangkap petir itu adanya di buku babad yg penuh dengan legenda dan mitos, dibedakan nggih
Lho piye to opo the flash🤭
Top urip urip sejarah jangan sampai d klaim baalawi
Yang hidup sejaman saja , klo orang itu selalu kontra dgn Ki Ageng selo ya isi ceritanya selalu menjelekkan. Klo yg pro gak usah ditanya lagi.
Mana letak menjelekkannya?
Itu cerita sejarah jaman sekarang kan banyak orang g bebernya banyak bohongku kalau orang2 dulu asli polos jujur .
Di kandani malah nyuwuk
Wawancara iku menggali informasi, yg diwawancara itu memberi informasi sesuai pertanyaan. Bukan ngandani, apalagi nyuwuk
Pembelok sejarah karena ilmu tak samppai.
Silahkan diluruskan
Ngerti artine sejarah gak mas sejarah sejatine mung arah arah..arah arah kui gak mesti kembar persis
Muter2 penjelasan ne,, ora jelas🤦
percuma dang d kase otak tp gkk d pake
KiAgeng Selo itu Kakeknya Ki.Ageng Pemanahan. Kamu yg banyak cakap saja tidak tahu ttg Panembahan Sebopati.
Bnyk cakap maksude pripun?
Wong edan......sing percoyo....petir kok di tangkap...petir TDK berwujud
Ampun kereng-kereng to😁
Tidak sejaman dgn Ki Ageng Selo , jangan terlalu banyak cakap. Kuwalat baru tahu Loe....
Komen kok gak jelas to
Agak njimet penjelasannya .
Tedak sinten
Kisah halu orang2 kemah iman...!!!
Itu gk halu bro..
Bisa di pelajri ilmunyA asal km kuat tiraktnya..
Orang jawa dulu ilmunya tinggi2.
Kalau skrng krn modern ilmu yg di cari beda..itu kebalikanya..
Orang dulu yg di kejar ilmu kesaktian krn blm ada ilmu modern
Kalau orang skrng yg jls mengejar ilmu modern .masa gk paham ko komen halu😅
@rawegraha2175 GK halu tapi dongeng Broe...mangnya api petir api kompor yaaa.,??
@@SRH_Coffe kalau km mau mempelajari bisa..olah karunagan itu ada .bukan halu.
Bisa km praktekkan sendiri asal kuat tirakatnya..
Km mau ..
@rawegraha2175 ngerti halu pa gak...dari zaman nabi dan rasul TDK seorang pun yg mampu memegang api dari neraka, nabi Ibrahim di bakar dgn api yg udh ada di bumi . Halu jgn over broe....orang Islam pa bukan kamu ...???
@@SRH_Coffe anda terlalu baku ..dlm memahami hal.
Terserah ada aja wes
waktu kecil saya pernah angon kerbau bila hujan ada petir suruh ucap putune bah kyai lengking itu posisi solo ngidul daerah kab Skh
Yang berminat bukunya langsung kunjungi laman berikut :
www.penerbithanum.com/2020/09/kiai-ageng-selo-sang-penakluk-petir.html?m=1
Cerita beda2...yg benar nya YAQUT KHOLIL ULAMA JAWA MASUK KRISTEN
Yaqut Qolil niku sinten ?