Bikin Film Kok Eksploitasi Trauma Orang Lain?
HTML-код
- Опубликовано: 11 май 2024
- Film "Vina Sebelum Tujuh Hari" besutan Dee Company ini problematik. Tonton sampai habis buat tau alasannya.
Oiya, jurnal yang kami sebut di video ini bisa kamu baca di sini ya bit.ly/JurnalGenderedMedia
Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share video ini.
#filmindonesia
_____________________
Jika kamu ingin berdonasi, kunjungi:
kitabisa.com/remotivi
Follow kami di media sosial:
/ remotivi
/ remotivi.or.id
/ remotivi
Untuk info lebih lengkap tentang Remotivi, kunjungi website kami: www.remotivi.or.id
Setelah mengeksploitasi ibadah sebagai bahan film horror. Dan membuat sebagian orang (yang phobia kesunyian) takut beribadah. Sekarang tambah mengeksploitasi korban kekerasan seksual. Perlu dipertanyakan sih kreativitas penulisnya.
halah gue yakin lo juga pernah nonton, cuma versi Hollywood aja.
@@tukangblink5899🤓👍
@@tukangblink5899 bedanya klo hollywood lebih bagus
Bedanya hollywood bikin versi dokumenter yg eksekusinya jelas beda.@@tukangblink5899
@@soup4515Well, tell that to people who offended with it.
Kalo aja filmnya dibikin semi dokumenter atau investigatif kaya konten Mata Najwa waktu bahas kasus² unsolved kaya Almarhum Akseyna dan Noven, mungkin netizen ga akan semarah ini. Krn ini horor dan sengaja bgt cash-grab, ya jelaslah pd ngamuk 😭
Mendiang Vina belom dapet keadilan, kudu ngeliat dirinya dijadiin bahan film horor. Bantuin dia drmana? Yg ada ornag² pd takut sm "arwah" Vina yg dianggep gentayangan dibanding peduli sma kasus ini 😭
emang yakin mata najwa gak dapet keuntungan dari kontennya? 😂
@@tukangblink5899gw ga tau persis dapet untung-engga, tapi yg jelas boleh disebarluaskan/ di-share tanpa mesti ijin langsung/ formal ke si pemilik konten.
beda dengan film vina yg jelas2 itu ada hak cipta nya, hanya bisa ditonton secara legal di bioskop dan mungkin berlanjut di ott (macam netflix dsb) yg mana mesti berlangganan berbayar.
jadi pihak najwa bisa jadi dapet untung/ manfaat juga, tapi berbeda dengan film yg jelas2 mencari untung sebanyak2nya, karena memang bisnisnya itu
@@tukangblink5899 keuntungan mah pasti ada, kalo enggak mrk dapet biaya produksi konten selanjutnya pake apa? Cm at least mempertimbangkan etika publikasi media lah. Jangan mentang² trend-nya horor, ngangkat kisah nyata aja sampe dibikin horor. Kasian lah mendiang korban, udh ngalamin hal² buruk masih aja manfaatin nasib buruk dia dgn jadiin film horor.
Buat apa? Bukannya pd nyari pelaku, malah takut sm "arwah" si korban yg dianggep gentayangan 😭
klo nggak contoh korea . bnyk film diangkat dri kisah nyata tpi mereka menyesuaikan dengan tema nya. memoir of murder kan tentang penjahat yg belum ketangkek
Setuju banget, genrenya dibikin drama, mystery, dan thriller. Unsur investigasinya dikuatkan dan gk luput kritik soal buat pihak2 yg terlibat dikasus ini
Ada supply karena ada demand. Supply (semakin) ada karena demand-nya (semakin) banyak.
Yg miris, film-film seperti ini jadi semakin banyak karena peminatnya semakin banyak.
That's how economy works.
@@farhanrizkiahnafa7404 Betul sekali.
kebanyakan remaja nih yang pada nonton ini film, karna tertarik dengan kisahnya bukan tentang edukasinya, ya jelaslah sebab konteks yang dibawanya aja hal receh seperti yg disebutkan di video ini di menit-menit terakhir 🤷🏼
kalaupun mau mengangkat kejadian ini kedalam film, bisa dengan tema dokumenter, bukan malah dibikin film horor sampah kek begini.
Miris memang, kalau memang ngebet pngn di buat film, knpa harus genre horor.
Yg lebih miris dlm filmnya arwah korban jadi arwah gentayangan yg mau menuntut balas.
Jdi Sma kaya film2 horor fiksi di th 90an.
Ini agensi marketing filmnya bener2 brutal sih kalo defend komentar orang di media sosial. Wkwkwk ketahuan mereka memang bikin film ini HANYA untuk cari cuann!!!
Yah min ga jadi short, hrusnya kurang semenit biar bs nongol di mana mana
Mungkin speed nya ya bisa diatur biar gaada omongan yang kepotong tapi masih masuk 1 menit
@@Prince-xm8bh iya, harusnya speed 1.25x
"Korban yg harus berusaha lebih"
Niat buat bawa senpi 📈
Agak loncat ga sih dari "lemah" jadi "harus berusaha lebih"? Padahal selemah2nya orang lain, pelaku tetep bisa memilih untuk mengeksploitasi atau membantu. Kenapa menyalahkan yang lemah harus berusaha lebih?
@@revimfadli4666pertanyaan savage...
Lebih mirisnya lagi ada perempuan yang malah nyalahin si Vina nya gara-gara di film Vina ngeludahin si Egy. Padahal belum tentu di film itu sesuai dengan faktanya. Sintjng, sesama perempuan malah nyalahin si korban.
Mungkin keluarga otak pembunuhnya. Cari pembenaran.
Ga ngerti kenapa keluarganya ngasih izin, terus LSF ngelolosin ini, ga ada satupun komite FFI atau sineas atau organisasi apalah dari perfilman yang angkat bicara menentang penayangannya. Yang paling bikin sedih kok bisa ya diterima masyarakat, apa emang udah separah itu masyarakat kita 🥲
Nah, kalau keluarganya betul-betul mengizinkan (dalam keadaan sadar dan tanpa ada tekanan atau pengaruh dari pihak lain), apa hak kita masyarakat menilai salah keputusan keluarga yang menyetujuinya
@@demporaya4852izin dari keluarganya pun gabisa bikin kita serta merta memandang tujuan baik dari keluarga almh. vina, yang ada justru ketegaan keluarga almh. vina yang ingin meraup pundi-pundi dari kisah tragis yang dialami almarhumah, karena sedari awal dirilisnya film ini saja sudah salah, terutama pada pendapatan yang dihasilkan. kalau toh memang keluarga almarhumah mendapat sepeser dua peser dari pendapatan, apakah almarhumah tidak miris melihat keluarganya sendiri malah dengan mudahnya menerima pundi² itu tanpa memikirkan kalo sebaiknya kasus almarhumah ini diusut dalam bentuk dokumenter dan tidak dirilis melalui bioskop saja
Mungkin mengijinkan kasus anaknya didokumentasikan, bukan dieksploitasi demi cuan.
@@demporaya4852indeed..dah, sy mau nglanjutin idup lagi..bye
Gini bang, pelakunya belum di tangkap sebagian, makanya keluarga setuju biar kasusnya viral terus diangkat kembali kasusnya, soalnya backingan pelaku kuat katanya. *Mungkin
Sebenernya ini masalah perspektif aja. Masih inget film 80an arie hanggara? Film Itu juga diangkat dari kisah nyata. Intinya sama2 mengankat kisah nyata dari penderitaan si tokoh utama untuk jadi konsep film. keduanya juga sama2 dapet izin dari keluarga korban. Pertanyaannya kenapa cuman vina dikecam ,tapi arie hanggara enggak? karena zaman? Gk juga. Karena VINA diserbu oleh narasi2 dan teori lebay dari para media massa seakan film ini laknat banget. Menurut gw gk apa2 mengangkat film kisah dari kisah2 tragis orang sbg pelajaran ato semacamnya. Selama si keluarga setuju. Masalah suka atau enggak, kontroversi ato enggak. Kembali ke perspektif masing2
Setuju dengan remotivi, khusus film ini gue ga suka karena, ini sebuah tragedi yg tidak perlu di drama kan.
karena kebanyakan warga +62 kudu di edukasi dulu... baru sadar 😂
Ya begitulah orang kita
kita? orangmu. gw nggak.
Harusnya jadi parodi aja, ya macam film tentang kematian tanpa nunjukin kematian atau perlecehan anak tanpa nunjukin perlecehan anak. Boleh aja ngambil inspirasi dari kasus tadi, cuma jangan secara blak-blakan kek nama "Vina" tadi. Obvious parah.
Ga heran, KK Dheeraj yg bikin🗣️🔥
Dee Company yah? 😅
saya sendiri gak tega ketika ada sebuah kecelakaan yang malah jadi konten dimana-mana, kalau hanya memberitakan dan menceritakan kronologi ok saja sih, tapi kalau sudah mencari terlalu detail sampai mengumbar nama dan wajah korban menurut saya sudah terlalu jauh
Kalo bentuknya dokumenter sih masih bisa dimaklumi, tapi kalo dijadiin film hiburan tuh gk etis
Ga ada yang bisa diambil dari film ini. dengan mengatasnamakan apapun.
0:33-1:07 Biasa lah, negeri kita yang masih ngeyel untuk lepas dari zona nyaman kekolotan, patriarki dan konservatisme sosial-politik itu. Walaupun dibungkus dan dicap "moderat" atau "liberalis" gitu🤷
Mirip kyk yg dibungkus dan dicap "patriarki" dan "konservstisme" ya? 🤷🏿♀️
@@revimfadli4666 Konteks kalimatnya kan kan memang ironi..
Sutradara anggy umbara, yg bikin film nominasi piala oscar yaitu film Rafathar itu? 😁
Even film titanic pun jg cerita tragis sih ...
Lihat aja Film Junko Furuta korban kekerasan seksual di jepang. Bahkan ada penyanyi indo yg jadiiin bahan lagunya
Membaca dan mendengar kisahnya saja sudah membuat traumatis bagi saya apalagi difilmkan, entah apa maksud dan tujuan si pembuat film dan keluarga yang memberikan ijin, apakah tujuan agar pelaku yang masih dalam dpo bisa tertangkap dengan film ini?
Aku pun setelah menonton film Vina, pada akhirnya fokus utama pada tersangka yg masih buron ka. Dan semoga Vina tenang di sisi-Nya.
Ayolah kita lebih baik ,,,, welcome to Indomisia mbak welcome
Interesting point of view worth thinking about. Lebih baik jika link artikelnya dicantumkan juga
Sudah kami masukkan link-nya di deskripsi ya. Silakan kalau ma baca-baca :)
@@remotivi asiikk, terimakasih :)
Saya setuju dengan eksploitasi cerita kisah nyata tragedi ke film sebagai bahan hiburan itu memalukan. Tapi untuk film sendiri, seharusnya tidak perlu di batasi. Ide kalau di batasi terus lama2 jadi tumpul. Kasihan kalau tema film di negeri kita semuanya cuma komedi dan romance semua karena genre lain di halangi terus idenya.
Kalau seperti itu niatnya ya buat film horor pakai ide sendiri, jangan mencemarkan kematian orang lain hanya demi duit.
😢
Edukasi konsen, kesetaraan gender, sogesic lebih penting dan berguna ketimbang ini
fine" aja kalo dari pihak keluarga setuju dan menjadi media agar kasusnya di ungkap lagi karna masih ada pelaku yang belum di adili
Kalau dari pihak temennya yg kemasukan itu dapet izin ga ?bukannya ga bisa ditemuin temennya terus dari korban yg cowok yg bapak nya polisi dapet izin juga ga?
2024
At least kasusnya kebuka lagi Dan ada harapan 3 pelaku bisa di tangkap
Kayaknya pihak produser sudah ada ijin ke keluarga dan mungkin ada perjanjian sharing brp persen utk film ini, menarik kalo dikulik dari sisi keluarga, kenapa mengijinkan utk diangkat jadi film
Kirain vina Garut yg diperdagangkan suaminya sendiri
Yang gila sih yang niat beli tiket dan nonton ya. Mana katanya ada rekaman audio asli di endingnya lagi
Keluarga vina aja gak masalahin
dibilang sdm rendah malah ngamuk
You can apply the same matter on all holocaust movies
Bebas dan sah saja banyak yang berpendapat "eksploitasi", keluarga yang bersangkutan pasti mengalami dilema dan ketika izin diberikan artinya apa? Sudut pandang kalian bukanlah sudut pandang pemberi izin, pemberian izin oleh pihak keluarga pasti ada alasan penting. Bukankah kalian lebih mudah menghakimi tanpa memahami lebih dalam??
bener nih, jujur remotivi ini bagus-bagus isinya, kadang bisa sangat kritis, namun yang gw sayangkan juga agak woke.
@@hknx78what's wrong with being woke anyway, namanya orang berempati sama manusia lain, mencoba untuk menegakan keadilan, saya rasa gak ada yg salah dengan itu
Apakah dengan keluarga memberi izin, artinya korban juga pasti tidak apa2 gitu dengan hal tsb seandainya dia masih hidup
@@alsimanche udah dijelasin ama dia di atas, kebanyakan orang woke itu merasa dirinya paling benar, asal mereka tau aja, bahwa kata "benar", apalagi dalam kehidupan sosial/norma itu relatif. Lu gak bisa seenak jidat menghakimi orang kalo itu benar/salah menurut lu, gk hanya ada orang yang benar di dunia ini, yang salah juga ada, biasakan aja hidupmu kayak gini.
mengapa lagian lu bertanya pada yang sudah mati, urusan dia di dunia udah selesai, malah lu yang sewot mikiri pikirannya dia
Kakak apakah sudah membantu pihak keluarga korban untuk mengusut kasus yang 8 tahun tebggelam dan belum menemukan 3 DPO???
Ayo lah, realistis, action bantu Keadilan untuk keluarga korban, jangan cuma cari untung, cari cuan dari ngomentarin film apalagi tanpa izin pihak keluarga dan ranpa izin yang bikin film.
Tanpa kalian sadari, apakah kalian tahu bahwa youtuber-youtuber yang bahas film Vina justru ambil keuntungan, entah itu izin keluarga dan izin pembuat film???
Buat yang komen kok eksploitasi korban??? Apakah kalian sudah membantu menolong keluarga korban? Apakah sudah membantu cari 3 sisa tersangka?
Tapi justru malah banyak youtuber juga yang jadiin konten kasus Vina, entah izin sama keluarga korban atau enggak. Kalau semisal Podcast, ngundang keluarga korban udah jelas ada izin dan persetujuan juga.
Sebelum bikin film, keluarga korban memang tidak setuju, tapi setelah adanya pertimbangan dari pihak keluarga, dengan adanya film Vina, setidaknya keluarga korban terbantu kasusnya up lagi, setelah 8 tahun gak terselsaikan yang katanya masih ada 3 DPO.
Dalam film juga, sytradara menjabarkan bahwa yang ditampilkan di film seperti (Ma'af) pemerkosaan, tidak ditampilkan seperti layaknya orang merudapaksa, tapi hanya adegan Vina diangkat, udah gitu aja kata Sutradara di Podcast.
Film nya dibikin biar kasusnya up. Sempat mati suri kan, enggak diterusin.
tragedi+time = komedi😂😂😂
Padahal kan pihak keluarga juga udah setuju untuk dibuatkan film. Dan mereka juga kontrol alur ceritanya. Sesuai dengan consent mereka jg karna mereka berharap adanya awareness dan kasus ini ga tenggelam karna otak dr pembunuhan masi belum ketemu. Tp kok malah netijen yang ngamuk yah. Bingung dah apa2 SJW terus
Kalo pihak keluarga setuju supaya case nya ke up lagi di publik, media sjw selain nyinyir mau apa?
Belum pernah nonton film luar yah lebih horror & sadis lagi bahkan sama Kisah nyata
Kaya Film
Into the wild (2009)
Kisah Anak mencari kebebasan dalam hidup tapi meninggalkan tragis di hutan
in the heart of the sea (2015)
Kisah pemburu paus yg bertahan hidup bahkan tragis y harus makan teman sendiri karena tidak ada makan di laut lepas
Kalo film Vina ini Itu kan kejadian pada tahun 2016 cukup etis & bersimpati... dah lama pasti Yg bikin film dah minta izin pada keluarga korban ... & Keluarga korban Mungkin dh merelakan
Kecuali kisah tragis 2024 dibikin 2024 lagi itu baru kurang ajar gak ada empati sama sekali
Klo kita berpikir positif keluarga memberi izin tujuan y memberi edukasi bahkan jangan melakukan pada di film itu tuk di jadikan pembelajaran
Klo masalah film Horror kn sekarang lagi rame2 Nya ... Klo dagangan/ usaha pasti pengen cuan kan
Padahal film agak laen genre komedi meskipun ada horor mungkin dikit tembus 9 juta penonton
Biasa bro remotivi isi nya aktivis semua 😂😂 kalo dia tau di luar sana banyak yg lebih weird film nya 😂😂.
lah kok bandinginnya gk apple to apple. ini film korban pelecehan seksual dibandingin sama tragedi kecelakaan 😂.
mau nunjukin wawasan luas bilang film luar banyak yg lbh ngeri tapi bro tidak ingat kalau film itu terbentuk untuk penontonnya, karena itu pasar mereka para PH.
sejak kapan Remotivi jadi sarana Virtue Signaling hmmmmmmmm?
Faktanya setelah film ini kasusnya kembali naik..
Setidaknya ada 3 pelaku yg masih buron bakalan ketangkap #diambil baiknya aja
Wkwkwk bakalan? Yakin? Udah tahunan aja belum ketangkap
Yang lebih anehnya ada dugaan ngasal tangkap + DPO 2 lainnya malah gak dihitung lagi
lah apa salah nya si? banyak kok film berdasarkan trauma, seperti film perang, film penjajahan, film2 yg lain kn sama aja, aku belum nonton film nya tapi bukannya malah membantu orang2 ber empati dengan anak2 dan ngasih tau ke org2 yg ga tau kasus kek gini?
film g30spki gimana tuh
Yang komen pada sok ahli,
Ingat ini kejadian sudah 8 tahun lho
Sebenernya aku kurang setuju sih sama pendapat ini, menurutku film bukan hanya sarana cari duit saja tapi juga ekspresi, tugas pembuat film itu menyampaikan cerita dalam bentuk visual, cerita yg baik itu dilihat dari pengembangan karakter, plot dan pesan yg ingin disampaikan, pesan yg disampaikan nggak harus bermuatan moral keadilan dll kadang penulis juga ingin menceritakan kisah tragis dengan ending tragis.
Cerita yg tragis dengan ending yg tragis itu banyak kok TAPI SEMUA ITU FIKSI. Sedangkan ini adalah kisah yang "diangkat dari KISAH NYATA" yang ada baiknya kita menceritakan posisi korban sebagai manusia, bukan sesuatu yg horror seperti ini.
Contoh film Suzzana, meski banyak menceritakan perempuan menjadi hantu untuk balas dendam namun itu semua FIKSI alias bukan cerita asli dan di akhir pun memberi pesan bahwa JANGAN MELECEHKAN, JANGAN MEMPERKOSA, JANGAN JAHAT karena semua orang pasti akan mendapat GANJARANNYA. Untuk film ini, PH benar-benar hanya milking money from someone's tragedy dan lebih parahnya dimuat dengan sudut pandang horror. Alhasil apa? Masyarakat lebih banyak menyalahkan korban, harusnya korban lebih bisa menjaga diri lah ini itu dan meskipun banyak masyarakat yang "membantu" untuk mencari pelaku, namun apakah etis untuk menjadikan tragedi seseorang menjadi horror seperti ini? Ada baiknya jika dibuat film dokumenter, sehingga kita juga tau bagaimana sudut pandang YANG SEBENARNYA dan tidak ditambah drama-drama picisan yang justru tidak menghargai korban sebagai manusia.
Mungkin menurut aku tergantung pengemasan nya yakk, banyak kok film2 berdasarkan kisah nyata yg tragis tapi gak dibilang eksploitasi, eksploitasi itu ketika mereka bikin suatu film mendapatkan keuntungan berdasarkan penderitaan orang lain,, nah balik lagi ke filmnya, mungkin cara penggambaran filmnya terhadap korban yg kurang tepat sehingga bisa dianggap sebagai suatu eksploitasi
Isinya kesurupan semua... Ekspresi yg fenomenal..👍
isi filmnya hantu vina gentayangan, coba positifnya dimana itu?? dia udah jadi korban di dunia nyata, dan saat diangkat jadi film malah dibingkai seolah-olah dia mati karena lemah dan setelah mati jadi hantu jahat yang gentayangan, ga etis bgt.
expressi apa yg bisa di ambil dari film ini coba? udh nonton belum filmnya. ini PH pernah nonton Memories of Murder gk sih, klo bisa di kemas kaya gitu gw yakin gk bakal banyak yg protes dan malah pujian bisa jadi ada.
ah banyak kok film hollywood yg ceritanya juga eksploitasi tragedi kok pada gak dicancel ya? kenapa yaaaa suhu2 sinefil 😂
Namanya juga aktivis harus rajin2 menunggangi isu yg hangat biar bisa exist.
Biasa bang, kaum Woke di Indo sama aja kek di US
Ketika video topik remotivi ini dibuat disaat ternyata keluarga korban SENGAJA atau DELIBERATELY mengizinkan film itu dibuat DENGAN PERSETUJUAN SAH dari keluarga korban itu sendiri
Keluarga Korban ke Remotivi be like:
"Lah itu hak kami dan kami sengaja melakukan itu, kenapa Anda 'sewot' ?
-keluarga korban
Sumber?
Udah ada kok pembahasan berita nya ada testimoni nya BAHKAN masuk TV pula
Tumben Remotivi untuk pertama kali dalam sejarah Media Penyiaran Indonesia keliatan Woke di video ini