1309. 'BEST EFFORT' DALAM KEHIDUPAN, MERENDAH DALAM UCAPAN | Riyaadhush Shaalihiin
HTML-код
- Опубликовано: 4 окт 2024
- 1309. 'BEST EFFORT' DALAM KEHIDUPAN, MERENDAH DALAM UCAPAN
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 45 | Mengunjungi & mengundang orang-orang baik
QS. Al-Kahfi: 60-66
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِفَتَىٰهُ لَآ أَبْرَحُ حَتَّىٰٓ أَبْلُغَ مَجْمَعَ ٱلْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِىَ حُقُبًا
60. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun”.
فَلَمَّا بَلَغَا مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوتَهُمَا فَٱتَّخَذَ سَبِيلَهُۥ فِى ٱلْبَحْرِ سَرَبًا
61. Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.
فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتَىٰهُ ءَاتِنَا غَدَآءَنَا لَقَدْ لَقِينَا مِن سَفَرِنَا هَٰذَا نَصَبًا
62. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: “Bawalah kemari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini”.
قَالَ أَرَءَيْتَ إِذْ أَوَيْنَآ إِلَى ٱلصَّخْرَةِ فَإِنِّى نَسِيتُ ٱلْحُوتَ وَمَآ أَنسَىٰنِيهُ إِلَّا ٱلشَّيْطَٰنُ أَنْ أَذْكُرَهُۥ ۚ وَٱتَّخَذَ سَبِيلَهُۥ فِى ٱلْبَحْرِ عَجَبًا
63. Muridnya menjawab: “Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali”.
قَالَ ذَٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِ ۚ فَٱرْتَدَّا عَلَىٰٓ ءَاثَارِهِمَا قَصَصًا
64. Musa berkata: “Itulah (tempat) yang kita cari”. Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.
فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ ءَاتَيْنَٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَعَلَّمْنَٰهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًا
65. Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.
قَالَ لَهُۥ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰٓ أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
66. Musa berkata kepada Khidhr: “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?”
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Ada baiknya materi Kitab Riyaadhus Shaalihiin ini bisa masuk dalam kurikulum sekolah Islam, bisa dimulai dari tingkat SD/MI. Mulai dari Bab paling awal... Dan terus berlanjut sampai tingkat SMA, atau bahkan Perguruan Tinggi Islam. Dan itu dibuat kurikulum yang berkesinambungan. 1 jam pelajaran setiap hari, dengan guru2 yang juga belajar dari cara Ustadz Nuzul حفظه اللّه تعالى menyampaikan, belajar dari cara Ulama menyampaikan. Bi idznillaah, semoga ﷲ mudahkan kita bisa memperbaiki karakter anak bangsa ini bersama-sama, dari tingkat paling dasar.
Semoga yang lagi ikhtiar jodoh dimudahkan, yang ikhtiar garis 2 semoga lekas dipantaskan, yang lagi cari kerja dibukakan jalannya. Aamiin
paan sih tiap video jodoh2 mulu
@@unad5253 nambahin doa lain juga boleh ya kak, keep positive
Assalamu'alaikum admin, mohon maaf izin memberitahukan untuk audionya sepertinya pecah untuk video ini. Jazakumullah khairan katsiran ustadz dan tim atas bantuannya 🙏
Ngga sepanjang video kok
Jazaakumullahu khayran wa baarakallahu fiikum, Ustadz dan team
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimushalihat, semoga Allah selalu merahmati Imam Nawawi, keluarga beliau, guru guru beliau, semoga Allah juga selalu menjaga Ustadz Nuzul, keluarga, tim, dan umat muslim di seluruh dunia. Jazakumullah khairan katsiran untuk ilmu yang bermanfaat wa baarakallahu fiikum. Semoga Allah selalu memanjangkan umur kita di atas ketaatan dan selalu diberi taufik oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala
LAST PART
Jadi lihat kalau satu ayat saja kita kaji bersama dan duduk sejenak, lalu kita tadaburi dan kita renungkan, kemudian kita jadikan cermin dari perjalanan diri kita atau sikap kita selama ini, maka kita akan mendapatkan banyak. Coba kita renungkan, kita sudah mengaji bertahun-tahun adab kita seperti apa, ini Nabi Musa baru bertemu saja adabnya sudah seperti itu dan bukan Guru beliau juga bahkan mereka sama-sama Nabi. Dan saya dengan guru saya sudah bertahun-tahun, cara bicara adab saja seperti ini, bercanda suka kebablasan, kalau ngomong suka bossy, penuh penekanan lalu mengintimidasi dan suka maksa, tidak peka lalu perjuangan saya terhadap ilmu itu sudah sampai mana? Adapun Nabi Musa perjuangan tinggi dan totalitas tetapi kalau sudah bicara merendah dan itu kaidah kalau kita ingin kaya nilai, iman, ketakwaan. Dan ini telah dijelaskan oleh Nabi kita عليه الصلاة و السلام, sebuah hadits dari Abu Hurairah رضي الله تَعَالَى عنه, Nabi ﷺ bersabda, مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَو لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَاْليَومِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ، ومَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ) رَوَاهُ اْلبُخَارِي وَمُسْلِمٌ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan hari akhir maka hendaknya dia berbicara yang baik atau (kalau tidak bisa hendaknya) dia diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia memuliakan tamunya” (HR. al Bukhari dan Muslim). Dijelaskan oleh para ulama ini menunjukan kalau kita mau berbicara itu harus berfikir terlebih dahulu dan pikirkan banyak hal, kata sebagian ulama lagi, pikirkan niat kita benar atau tidak, pikirkan kalimat yang mau kita sampaikan benar atau tidak dan pikirkan kalau benar adabnya tinggi atau tidak, karena betapa banyak fakta yang benar itu rusak karena diksi atau artikulasi kata yang di pilih rendah jadi substansinya hilang lalu kata para ulama lagi nanti dampaknya akan seperti apa. Dan orang mukmin itu berfikir dulu sebelum bicara dan ini ditujukan oleh Nabi Musa هَلۡ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰٓ أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمۡتَ رُشۡدٗا ““Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” [al-Kahfi/18: 66].
Ini pelajaran mahal bagi kita bahwa usaha, upaya dan kerja keras itu harus tinggi dan perjuangan harus pada level tertinggi dan bicara merendah. Dan kalau lawan bicara kita punya kualitas, secara tekhnis kita tidak perlu cerita macam-macam dan itu akan terlihat. Dan kita harus semakin mengagumi agama kita dan semakin beriman kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan semakin bersyukur Allah berikan hidayah kepada kita, ke agama yang memang konsepnya luar biasa, namun masalahnya kita pelajari dan kita amalkan atau tidak. Makanya kembali kepada Al-Qur’anul Karim dan Sunnah Nabi ﷺ yang dipahami dengan pemahaman yang benar, kembali ke para ulama, ke para sahabat رضي الله تَعَالَى عَنْهُمْ, yang para sahabat belajar langsung dengan Rasulullah ﷺ. Dan di sisi yang lain bagaimana kita harus berjuang dengan kualitas yang tinggi, kita harus punya usaha, kita harus punya best effort dalam kehidupan tapi diungkapkan dengan cara yang merendah dan elegance dan semata-mata bukan mencari decak kagum manusia, namun semata-mata karena Iman, مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَو لِيَصْمُتْ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan hari akhir maka hendaknya dia berbicara yang baik atau (kalau tidak bisa hendaknya) dia diam”. Jadi kualitas komunikasi kita itu tentang Iman kepada Allah dan Hari Akhir, bukan tentang bagaimana membuat orang itu terkagum-kagum kepada kita.
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Selasa, 11 Rajab 1445 AH/23 Januari 2024
Ahida Muhsin
Alhamdulilah .syukron wa jazakumullah khayran atas ilmu nya ustadz .wa yobarokallah fikum .semoga allah merahmati imam nawawi beserta orang "orang yang beliau cintai .semoga allah merahmati ustadz beserta tim dan orang orang yang antumma cintai .semoga allah merahmati umat muslim dimanapun berada .
Jazaakumullahu khayran wa baarakallahu fiikum Ustadz Nuzul dan team
Jazaakumullahu khayraan Ustadz. Baarakallahu fiikum
Masya Allah Tabarakallah
Assalamu'alaikum
Warohmatulohi
Wabarakatuh
Alhamdulillah
Trm ksh ilmunya Ustadz... maaf admin, ini sayang bgt audionya pecah jd kurang jelas dan kurang nyaman didengar. Smg ke depan ada perbaikan...
Assalamualaikum, sekarang ada iklannya ya
Assalamualaikum admint, minta tlg audio nya pecah² di dgrnya terputus² 😢
Audio nya perbaiki lagi tolong min.