Tiktok bisa cepat populer. Filternya bisa bikin cantik , edit videonya gampang langsung di aplikasi, beda sama yutub harus di edit di aplikasi lain, videonya pendek padat jelas, algoritma trendingnya luar biasa
@@indokartoon3558 kamu it kak? Karena tiktok lebih user friendly Dimana pihak develover menyediakan port khusus untuk manajamen routerboard(khusus wifi) Yang tidak dimilikin di berbagai media sosial lain
Mohon maaf dok, tapi saya sebagai seller di tiktok sunggu tersiksa karna pencairannya 2 minggu dok, kalo modal paspasan susah puterannya , masih enjoy jualan di shopee dan tokped
Doktor memang sangat bagus kalo menjelaskan sesuatu.. tapi menurut saya belakangan ini Doktor Indra sering memberikan informasi yg hanya di kulit luar nya.. yang bisa membuat org mendapatkan informasi yg tidak sebetulnya.. Contoh nya yah ini.. kenyataan nya tik tok shop sebetulnya malah sangat memberatkan si penjual..
Ulasan yang sangat menarik Pak. TikTok mungkin sekarang lagi naik daun dan digemari oleh banyak seller. Tapi sebaiknya para seller juga berjag - jaga. Janan sampai ketergantungan TikTok. Sebaiknya segera pertimbangkan untuk membuat website sendiri dan bangun database sendiri. Minimal No WA & Emailnya. Jadi ketika TikTok turun dan seller mau pindah ke social commerce lain, seller akan lebih mudah menghubungi pelanggan, karena udah punya databasenya.
@@hasanhamzah5574 Tribelio juga asli produk Indonesia koq 👌 plus ada email marketing, wa marketing, payment, shop dan affiliate management system, plus community platform juga 🥰
Yang belum jadi seller gabisa bilang tiktokshop enak2 aja, yg belom pernah checkout dan payment di tts pun gabisa bilang tts gaenak buat belanja. Alami sendiri dluu terjun dluuu, baru bandingin. Itupun juga bakal beda hasilnya krna tiap org belanjanya ga sama. Gadget aku suka belanja di ijo. Kebutuhan dapur dan baby di orens lebih lengkap. Fashion dan skincare tts lebih nyaman krna ada live streaming, bisa direct liat produknya juga ketika di pake. Pernah refund? Pernah. Komplain? Seringgg, semua diatasi baik oleh ijo, orens, pun tts. Tergantung sellernya responsif juga atau engga. Happy online shopping 😂😂😂😂
Tetap sehat dan semangat, Dok ... Majulah terus dan pantang mundur untuk mencerdaskan bangsa agar CERDAS BERBISNIS, demi masa depan NKRI yang aman damai dan berkah dibawah naungan ridho dari Allah SWT.
Saya termasuk candu tiktok, krn di fiturnya bnyak..mau beli bisa, mau lihat video ceramah bisa, mau beli buku bisa, beli baju bisa, lihat game bisa..hiburan dari rumah..cuci mata bisa dari rumah
Kwkwk sebenernya strateginya simple bakar uang siapa yang paling lama bertahan.. Dia yang menang... Ketika saingan cuma 1,2 enak merjaai mulai mengurangi bakar uangnya
Itu di asean terutama di indonesia, sampe ada banyak grup fb berbagi & berburu kode voucher & diskon Marketing itu bukan hanya soal menjual produk tapi memperkenalkan produk kepada pasar justru itu yang paling penting, kalo untuk penjualan itu ya nomer 2 atau ke sekian
Saya seller di tokped dan shopee. Beberapa bulan ke belakang saya survey alamat pembeli saya sudah bergeser. Produk di tokped dan shopee saya pembeli sudah terfilter kelas menengah ke atas (berdasarkan alamat tempat tinggal). Kelas mid up ga ada waktu utk berlama2 nonton utk beli 1-2 barang. Itu setidaknya insight yang saya dapat
Sudut pandang yg dihadirkan oleh Pak Doktor hanya dari sisi perbandingan aplikasi e commerce, pertumbuhan pelanggan serta transaksi. Kalau di tambahkan sedikit riset tentang sudut pandang seller, selain masalah biaya admin pasti lebih seru video kontennya Pak. 😊
Social Commerce dan Live Commerce adalah istilah baru dan masih termasuk ke dalam e-Commerce. Platform marketplace seperti tokopedia, shopee, dll termasuk ke dalam jenis Social Media. Artinya tokopedia, shopee, dan sejenisnya termasuk ke dalam Social Commerce. Live Commerce adalah Social Commerce dalam mode live.
Saya juga pada awalnya pengguna belanja online, tapi sudah mulai ke konvensional lagi jika barangnya berada di sekitar tempat tinggal, karna terkadang harga di sosial media hampir sama namun online diperlukan penambahan biaya ongkir yang saat ini telah mulai mengurangi nilai bebas ongkirnya
Buyyer g slama ny ad d jawa yg memiliko varian brang lengkap. D daerah, kita blanja online tuk brang" yg sulit d dapatkan, n bhkan meski dg ongkir, brang msh lbih murah dr offline
gue prediksi beberapa tahun kedepan cara² begini akan membuat jenuh user medsos dan mungkin akan lahir medsos baru yang pure media berinteraksi sosial mereset reset ke tujuan awal medsos dibuat tanpa ada fitus shopping & iklan
Alhamdulillah saya sebagai seller tokopedia selalu aman, karena menjual barang" produk hasil flash sale di tokopedia. Jadi tidak terlalu pusing memikirkan harga jual dengan potongan besar, karena menjual dengan harga terendah pun tetap untung. 😊 Sampai skrg penjualan aman, walaupun stock setiap produk hanya 1 pcs.
akhir nya hari ini isu ini menjadi trending topik. sungguh visioner konten nya pak. terimakasih. tapi sepertinya kekuatan daya beli generasi z di media digital seperti yang bapak katakan di video ini akan terhalang oleh tanah abang.
Transaksi Belanja online tanpa disadari membunuh seluruh pasar ekonomi di Indonesia. karena berdampak ke seluruh kegiatan transaksi offline. 1.Transportasi online mati 2. Bahan Bakar tidak laku 3. Orang pekerja menurun, alias pengangguran banyak 4. Membuat orang cenderung malas 5. Belum lagi aturan covid psbb 🤣 dirumah aja sampai mati didalam 🤣 6. Munculnya barang barang kw dipasar 7. Simpel,cepet,instant untuk membunuh Semua pasar ekonomi & masyarakat cenderung jadi malas dll 🤣🤣 Lebih baik belanja ke pasar, bisa pilih pilih dan membantu mensejahterakan umkm di Indonesia 🇮🇩
Tugas para TechTalk (",) generasi muda kita untuk bikin platform pesaing bagi Indonesia lebih baik lagi. Jadi, mari - dulu kita punya KasKus, apakah kini saatnya Indonesia punya TechTalk? Terima kasih Bang Indrawan buat motivasi positif nya bagi Indonesia tertang agar lebih baik lagi. MERDEKA!!!
Dari sudut pandang minimalism. Udah terlihat perilaku org di negara mana aja yg ga gampang tergiur iklan. Entah e commerce, live, social. Karena mereka kebanyakan membeli dengan yg memang mereka butuhin aja. Sorry, saya Ga ada maksud menyudutkan pihak manapun, tapi dari sisi minimalism, di konten ini udah ketemu satu poin yg cukup nampar dan ngebuat saya berfikir lebih keras lagi untuk menginstal ulang lagi bbrp social media. As always, Nice konten pak 👍🏼
@@rizqims7406 lah google juga nyuntik dana juga kok di chat gpt. Menurut saya ini pembahasan yang menarik karena dari suatu ai dipadukan dengan search engine. Kalau digoogle misal kita tanya resep roti bakar pasti yang disajikan adalah halaman website yang memuat tentang resep roti bakar tetapi hal yg berbeda dengan Bing Microsoft x openai dia gak hanya menyajikan website terkait tetapi artikel secara langsung
Menurut ibu2 yg belanja via tik tok, barangnya 100% sama dgn yg diiklankan, dan bisa cod, harga bisa 40 s/d 50% lebih murah bila dibandingkan dgn beli via e commerce yg lainnya
dan fashion sebenernya kebanyakan masih untuk kalangan menengah ke bawah, masih banyak seller yg jual barang kualitas rendah tp koar2 kualitas tinggi plus harga murmer. Ibu2 dr tetangga sampe emak saya jadi korbannya. 😅
nope, justru kategori elektronik salah satu kelebihan tiktok shop karena fee yang dikenakan lebih rendah ditambah kupon diskon yang masih jor joran. Silahkan sebagai contoh searching sendiri produk-produk Apple resmi/ iBox, beda harganya 300-700rb lebih murah untuk seri yang sama dibanding toko hijau maupun oren.
Gw coba itu live tiktok shop dan sumpah gw gak ngerti ramenya dimana… ujung-ujungnya sama aja kayak saluran tv home shopping yang dari dulu juga gw gak suka cuma bedanya bisa nanya langsung yang malah tambah bete dari muka orang yang jualan yang udah males jawabin pertanyaan yang sama.
Saya konsumen menengah bawah, Tiktok shop berhasil menggeser Zalora sebagai supplier produk Fashion saya. Terutama karena Brand teman" bandung di tiktok ternyata benar benar keren dan saya bisa melihat langsung produk mereka. Tapi sayang juga melihat banyak produk KW dan Palsu dijual di sana. Ada juga seller yang mengaku ini barang original. Kasihan saya melihat konsumen awam yang tertipu, semoga ada pengawasan yang ketat terkait hal ini. Dan brand lokal bisa lebih maju, karena sy yakin produknya berkualitas tapi tidak ada tempat bagi mereka buat promosi dan didengar banyak orang.
ecommerce manapun sama sih jika ada produk KW, mungkin cara lama fjb kaskus jauh lebih filter karena based on community walau cara lebih ribet dan sistem direct transfer ada barang palsu di fjb kaskus? ada, tapi untuk mengetahui ori jauh lebih gampang karena terjun ke komunitas dahulu. Sekarang marketplace online lagi galak2nya takedown barang yg kena HAKI, padahal pelaksanaan HAKI di Indonesia awur2an, anehnya HAKI bisa didapatkan dengan cara yg tidak oke, produksi mainland china tp ngaku2 HAKI punya dia. Sekarang pada balik ke website sendiri yg lebih diuntungkan, ane beli lebih sering ke orang yg dikenal dan website dia sendiri yg tertata rapi. Ga bisa lagi disetir oleh marketplace online, barang sendiri ya jual sendiri, marketplace online hanya penghubung.
@@kopituku4648 Brodo, insurgent, erigo, guteninc, smith, dan banyak merk-merk lain. Algoritma tiktok cerdas, kalau suka liatin yg KW bakal muncul yg sama. Coba aja pantengin live merk itu, nnti muncul merk keren sejenis.
@@seannetra iya tp karena tiktok lebih ke live shopping, jd dimanfaatin jual barang thrifting merk branded itu. Peminat barang merk jelas banyak, apalagi second jd lebih mudah cuap cuap seakan ini ori dan harga lagi promo
Skrng shopee sedikit demi sedikit sudah berbenah namun tokopedia belum kelihatan lampu hijaunya untuk berbenah dari segi pelayanan dan biaya layanannya. Bersyukur saya sebagai seller di shopee yg bermain dengan margin besar bisa membantu sesama seller ( open reseller & dropship )
Sepertinya pada Video ini Doktor baru menjelaskan mengenai aplikasi nya, fitur dan teknologinya. Saya rasa klo soal aplikasi yg dimanfaatkan sebagai tools atau teknologi berjualan, tiap penjual punya kesempatan yang fair, adil secara data di atas kertas. Namun semoga nanti dibahas lebih lanjut mengenai kenapa harga jual di platform tertentu kok bisa murah habis dan gak mampu disaingin umkm lokal, juga semoga nanti dibahas kaitannya dengan produk2 impor yg konon banyak menyerbu Indonesia dari Tiongkok. Semoga beritanya semakin memperkaya kami yang awam ini
Bener memang keterlaluan. Langkah tiktok kalau diikuti Yt gimana? Tokped, shopy dll mana mau ngiklan di yt lg. Harusnya biar sehat tokped ngiklan di tiktok. Jadi bisnis jalan semua..
Marketplace existing terus menaikkan platform fee-nya dengan layanan yang bukan leboh baik tapi terkadang sering sekali RM marketplace berganti, sementara tiktok platform fee masih cukup kecil tetapi algoritmanya menuntut keaktifan seller mulai dari posting konten hingga live... sebuah perubahan yang harus dihadapai seller jika ingin bertahan
Itu 6 bln yg lalu skrg kondisi pedagang offline semakin terpuruk bahkan online shop dh ada nya live streaming brand jualan langsung artis2 jualan juga reseller dan dropshiper mati pelan2
Ini ilmu mahal loh pak. Sebaiknya anda buka webinar atau pelatihan asah skill bisnis di era digital secara berbayar. Tetapi apa yang anda lakukan ini sangat bermanfaat bagi audiens yang masih awam dan minim modal.
Selama ini lebih sering belanja pake tokopedia karena sudah dari tahun 2017, kadang" pake tiktok juga sih, tapi kalo beli yang dari Live belum pernah sama sekali
Semakin banyak live commerce, termasuk tik tok, kita dipaksa untuk jadi konsumen. Ini kayak perang jadinya, mau ikut nonton aja alias jadi konsumen, atau gabung. Alias jadi pedagang
Paling fast respon tokopedia. Klw murah dishoope klw murah pengiriman di lazada klw di tiktok ya kurang bagus di sistem pembayaran uang elektronik dan pengembalian dana klw ada kerusakaan atau dll Mknnya sy pilih yg pasti aja. Bukan niat untuk jelek2in Tp cari aman
Percayalah, 23 tahun yg lalu live shopping udah ada, media nya tv nasional. Yg nonton tinggal telepon, kasih nomor kartu kredit, terus nanti transaksi nya di rumah pas barang dateng. Cara yg sama, cuma media dan pemain nya yg berbeda
gue prediksi beberapa tahun kedepan cara² begini akan membuat jenuh user medsos dan mungkin akan lahir medsos baru yang pure media berinteraksi sosial mereset reset ke tujuan awal medsos dibuat tanpa ada fitus shopping & iklan
Skrng Yang terpukul dengan adanya tiktok adalah shopee karena segmen shopee lebih ke fashion , dan saat ini “kue” fashion yg dulu dinikmati shopee perlahan mulai digerogoti oleh tiktok .
Sy sbg buyer skrg belanja di lazada terus kl gak pkai voucher ongkir murah, sempat kena cv01, cv02 karena pnya alamat sama, pertama belanja online di tokped skrg ada biaya aplikasi produk lbh murah lazada, shope kadang2,bklpk pernah.keunggulan lazada punya produk/gudang sendiri selain seller,pnya expedisi sdri, sistem b2c
Kalau tdk bnr² terpaksa sy sbg slh satu buyer lbh memilih e-commerce. Pertimbangan dr segi fitur, kejelasan (produk maupun seller) serta keamanan. Kalaupun terpaksa, pasti akan sy tanyakan terlebih dahulu apakah mereka ada akun ijo, oren, merah, dll. Kl ada otomatis pindah ke e-commerce drpd TT.
Murah di tiktok bos.. tanpa ongkir, tanpa biaya penangana, tanpa biaya pengemasan dan biaya tetek bengek lainnya bos... simple sih dan ga ribet kaya yg laen.
Gegara ts. Di blok semuanya, yang jualan part import juga jadi gak bisa beli barang. Alhasil gak bisa jualan skrg, karena partnya ora ono. Sedih lah, kebijakannya gak di filter dulu. 😢
Dok mohon di ulas tentang perusahaan yang hampir koleps trus ada perombakan secara besaran besaran. dan kemudian menjadi lebih baik. hikmah dr hampir bangkrut. yah semacam itulah Dok.
Dari semenjak amazon emang gitu pak. Bakar duid gratis ongkir dan lain², itu yg membuat rame pembeli, bahasan terlalu berat, padahal sangat simpel pak. Ketika itu hilang semua, ya tau sendiri endingnya. Tokped dan shopee sdh melakukan hal itu bahkan ketika owner tiktok masih sekolah pak.😁 Dan amazon vs alibaba sdh melakukan itu ketika owner tokped dan shope masih ditaman kanak kanak.
Bagus setidaknya konsumen punya pilihan tidak dimonopoli salah satu pemain besar saja.. Karna kalau udah monopoli, yg tadinya gratis jadi bayar.. mulai bermunculan satu persatu. Dengan adanya persaingan, konsumen diuntungkan..
ini sekedar opini aja sebagai web developer. live shopping mmg bisa di bilang baru. kalau masih ingat era tahun 90an diperkenalkan TV shopping, itu awal mula dasar live shopping sebelum era internet. juga sebelum era live shopping meledak didunia, di Jepang dan Korea bahkan sudah muncul diplatform media sosial lokal disana. langkah Facebook, Instagram dan Tiktok masuk ke e-commerce juga ga mengagetkan, karena sebelumnya mereka sudah memberikan fitur tracker iklan yg sama seperti yg dimiliki Google, dari revenue pasang iklan ini mereka melihat pangsa pasar yg tinggi atau rendah e-commerce di satu negara. kalau dibilang sukses ya sulit juga sebenarnya, dan bukan karena pelayanan buruk atau harga, tapi lebih kearah tujuan user yg masuk ke social media kebanyakan mmg bukan utk membeli barang tapi lebih kearah bersosialisasi atau senang² saja, beda dengan yg membuka Tokopedia atau Shopee yg target nya mmg mau berbelanja
Itu klo utk biaya transaksi kyknya masih murah tiktok deh, di mp lain kyknya lebih dari 1000rb, cth lazada itu 0,8% tapi masih ada biaya campaign, free shipping max, ppn, dll.. begitu juga dengan shopee
Lebih tepatnya karena tiktok punya fitur Affiliate dengan komisi yang lebih besar dari MP lain.. Memanfaatkan karena indonesia pengguna tiktok terbesar ke 2 di dunia. Yaa sudah jelas penjualan seller meningkat melebihi Marketplace lain😀
Kalo mau niat tiktok harus adil lah masa disisi lain konsumen dilayani sedangkan penjualan dibuat kapok gara2 kebijakan nonaktifkan live dan akun secara gk wajar mungkin jika kaya gini terus lama2 tiktok bakal kekurangan penjual yang secara berkala orang udah males disuruh jualan dan berdampak juga pada pembeli yang semakin lama produk yang ditampilkan semakin terbatas sehingga daya beli bakal stuck bahkan minus jika gk perhatian dari waktu ke waktu yang ujung-ujungnya kaya Facebook dan lainnya kalo gk ada dana investor
Sebenenrnya ya, ini konsep kan udh lama dipke di tv swasta ya, sperti mnc shop dan lain2, cmn ini media ny diganti ke internet dan di kemas lebih segar.
Udah ada Tokopedia affiliate buat lawan Tiktokshop. Sekarang konten kreator bisa pajang brang dari tokped. Besok kayaknya bakal banyak youtuber yg pajang barang di kontennya.
mending belanja di e-commerce laen daripada di tiktok, harganya kalo di compare dengan e-commerce laen, lebih murah di e-commerce laen, belum lagi di e-commerce laen dpt gratis ongkir. Belanja di tiktok cuma sekali aja, yang dpt promo.
Sbg seorang pelaku dagang online, yg bergerak dibidang kosmetik, pesanan dari shopee hanya bisa diimbangi oleh tiktok shop, bahkan terkadang justru lebih sering pelanggan checkout melalui tiktok
Tempat yang paling dibenci oleh Allah ialah pasar karena di pasar adalah tempat tipu daya, riba, janji-janji palsu dan mengabaikan Allah, kini tempat yang paling buruk itu telah sampai dikamar-kamar kita.
Trus mw belanja di mna mbak? Mbak jgn kta2 kyk gitu. Nabi pun menyaran kan berdagang. Tergantung yg penjual jujur atw tidak nya. Mohon kta2 di koreksi lgi mbak😅
Faktor terpenting kenapa belanja di tiktokshop itu cuma karna ongkirnya lebih murah.. itu aja si.. bukan yg lain.. coba aja kalo ongkirnya sama dengan e-commerce yg lain.. pasti ga bs bersaing..
Jadi penasaran dengan penyebab live shopping ini kurang disukai di wilayah lain seperti Eropa. Apa mungkin karena mereka lebih suka cara berbelanja yang efisien dan tidak bertele-tele (mesti nonton dulu sampe berjam-jam) atau emang orang2 di SEA rata2 pada gabut jadi ok aja nontonin orang live berjam-jam?
Saya seller di tokped dan shopee. Beberapa bulan ke belakang saya survey alamat pembeli saya sudah bergeser. Produk di tokped dan shopee saya pembeli sudah terfilter kelas menengah ke atas (berdasarkan alamat tempat tinggal). Kelas mid up ga ada waktu utk berlama2 nonton utk beli 1-2 barang. Itu setidaknya insight yang saya dapat
Jangan salah dok. Baru2 ini seller pada kasih bintang 1 ke tiktok karena layanan nya yang tidak adil. Selalu berpihak pada pembeli dan sangat sensitif terhadap pelanggaran. Selain itu tiktok juga sangat dengan mudah nge banned akun seller
gue prediksi beberapa tahun kedepan cara² begini akan membuat jenuh user medsos dan mungkin akan lahir medsos baru yang pure media berinteraksi sosial mereset reset ke tujuan awal medsos dibuat tanpa ada fitus shopping & iklan
@@obatmatavirtual iya bener sekarang crowded banget rasanya dengan banyaknya konten n distraction2 yg udah ga jelas lg mana yg bener mana yg salah hidup jd terpengaruh sana sini.
Tiktok bisa cepat populer. Filternya bisa bikin cantik , edit videonya gampang langsung di aplikasi, beda sama yutub harus di edit di aplikasi lain, videonya pendek padat jelas, algoritma trendingnya luar biasa
tidak ada loyalitas dalam pasar... discount, free shipping, cashback, various gimmicks adalah penentu ketertarikan konsumen untuk berbelanja...
Ini bukn tentangloyalitas pasar
Tapi inovasi cra belanja online dmana seller dan buyer bertatapan dalam layar gadget
Lu gmn kagak nyimak
@@Thekiloslaundry engga sih, lihat aja ketika gratis ongkir n diskon ngilang. Pasti turun.
Liat aja tu shopi
@@indokartoon3558 kamu it kak?
Karena tiktok lebih user friendly
Dimana pihak develover menyediakan port khusus untuk manajamen routerboard(khusus wifi)
Yang tidak dimilikin di berbagai media sosial lain
@@indokartoon3558 aplikasi shoppe berat itulah kenapa gak dsebut user friendly
Tepat sekali
Mohon maaf dok, tapi saya sebagai seller di tiktok sunggu tersiksa karna pencairannya 2 minggu dok, kalo modal paspasan susah puterannya , masih enjoy jualan di shopee dan tokped
Itu sisi kelemahannya ya
Tapi pembeli suka nonton video ulasan lalu beli,ketimbang melihat foto barang
Doktor memang sangat bagus kalo menjelaskan sesuatu..
tapi menurut saya belakangan ini Doktor Indra sering memberikan informasi yg hanya di kulit luar nya.. yang bisa membuat org mendapatkan informasi yg tidak sebetulnya..
Contoh nya yah ini.. kenyataan nya tik tok shop sebetulnya malah sangat memberatkan si penjual..
Pencairan 2 minggu ketika masih di fase awal, setelah lolos kiriman harian 100/day bisa pencairan 3 hari
Lebih worth it jadi affiliator di tiktok daripada seller kalau modalnya masih paspasan
Ulasan yang sangat menarik Pak.
TikTok mungkin sekarang lagi naik daun dan digemari oleh banyak seller.
Tapi sebaiknya para seller juga berjag - jaga. Janan sampai ketergantungan TikTok.
Sebaiknya segera pertimbangkan untuk membuat website sendiri dan bangun database sendiri. Minimal No WA & Emailnya.
Jadi ketika TikTok turun dan seller mau pindah ke social commerce lain, seller akan lebih mudah menghubungi pelanggan, karena udah punya databasenya.
Thanks yaa
Cocok video2 mas Jaya Setiabudi
Nah ini sebenarnya yang kita garap di Tribelio 🥰 Harus pegang database sendiri sehingga engga ketergantungan banget ama algoritma
@@dennysantoso bismillah udh lengkap di Yubi asli Produk INDONESIA MUSLIM from Mas Jaya Setiabudi hehe
@@hasanhamzah5574 Tribelio juga asli produk Indonesia koq 👌 plus ada email marketing, wa marketing, payment, shop dan affiliate management system, plus community platform juga 🥰
Yang belum jadi seller gabisa bilang tiktokshop enak2 aja, yg belom pernah checkout dan payment di tts pun gabisa bilang tts gaenak buat belanja. Alami sendiri dluu terjun dluuu, baru bandingin. Itupun juga bakal beda hasilnya krna tiap org belanjanya ga sama.
Gadget aku suka belanja di ijo. Kebutuhan dapur dan baby di orens lebih lengkap. Fashion dan skincare tts lebih nyaman krna ada live streaming, bisa direct liat produknya juga ketika di pake.
Pernah refund? Pernah. Komplain? Seringgg, semua diatasi baik oleh ijo, orens, pun tts. Tergantung sellernya responsif juga atau engga.
Happy online shopping 😂😂😂😂
This is a smart buyer
Tetap sehat dan semangat, Dok ... Majulah terus dan pantang mundur untuk mencerdaskan bangsa agar CERDAS BERBISNIS, demi masa depan NKRI yang aman damai dan berkah dibawah naungan ridho dari Allah SWT.
Aminn y rabb, thank you yaa.
阿拉伯人😂
@@hendrik1082kapir setan, penghancur pasar Indonesia
@@mferian9919 arab jowo lgi rame y
@@hendrik1082 tengkorak lu jawa
Saya termasuk candu tiktok, krn di fiturnya bnyak..mau beli bisa, mau lihat video ceramah bisa, mau beli buku bisa, beli baju bisa, lihat game bisa..hiburan dari rumah..cuci mata bisa dari rumah
shope itu menang unggul nya selain barang recehan namun produk digital pun bisa di jual maka itu lah bisa top sampai saat ini... 😃😃
Buat apa mereka rebutan pasar?
Orang yang diperebutkan ga punya loyalitas ..
Asal ada diskon menarik siapapun dengan mudah pindah ke manapun
Kwkwk sebenernya strateginya simple bakar uang siapa yang paling lama bertahan.. Dia yang menang... Ketika saingan cuma 1,2 enak merjaai mulai mengurangi bakar uangnya
Setuju, selama ada disc ya msh laku banyak 😀
Itu di asean terutama di indonesia, sampe ada banyak grup fb berbagi & berburu kode voucher & diskon
Marketing itu bukan hanya soal menjual produk tapi memperkenalkan produk kepada pasar justru itu yang paling penting, kalo untuk penjualan itu ya nomer 2 atau ke sekian
Di Indonesis tdk ada Loyalitas customer.
yg bnyk promo & bakar uang yg diikuti.
pindah2
Alhamdulillah sudah 6 bulan hidup tanpa tiktok 😊
Saya seller di tokped dan shopee. Beberapa bulan ke belakang saya survey alamat pembeli saya sudah bergeser. Produk di tokped dan shopee saya pembeli sudah terfilter kelas menengah ke atas (berdasarkan alamat tempat tinggal). Kelas mid up ga ada waktu utk berlama2 nonton utk beli 1-2 barang. Itu setidaknya insight yang saya dapat
Sudut pandang yg dihadirkan oleh Pak Doktor hanya dari sisi perbandingan aplikasi e commerce, pertumbuhan pelanggan serta transaksi. Kalau di tambahkan sedikit riset tentang sudut pandang seller, selain masalah biaya admin pasti lebih seru video kontennya Pak. 😊
menarik ini
nggak menarik
😊
😊
Admin murh kan emng triknya nguasai ngab
Social Commerce dan Live Commerce adalah istilah baru dan masih termasuk ke dalam e-Commerce. Platform marketplace seperti tokopedia, shopee, dll termasuk ke dalam jenis Social Media. Artinya tokopedia, shopee, dan sejenisnya termasuk ke dalam Social Commerce. Live Commerce adalah Social Commerce dalam mode live.
Saya juga pada awalnya pengguna belanja online, tapi sudah mulai ke konvensional lagi jika barangnya berada di sekitar tempat tinggal, karna terkadang harga di sosial media hampir sama namun online diperlukan penambahan biaya ongkir yang saat ini telah mulai mengurangi nilai bebas ongkirnya
Barang nya tidak sama dengan contoh. Kayak barang obralan.
Buyyer g slama ny ad d jawa yg memiliko varian brang lengkap. D daerah, kita blanja online tuk brang" yg sulit d dapatkan, n bhkan meski dg ongkir, brang msh lbih murah dr offline
@@rioandito4537mungkin mulai hybrid offline dan online.
gue prediksi beberapa tahun kedepan cara² begini akan membuat jenuh user medsos dan mungkin akan lahir medsos baru yang pure media berinteraksi sosial mereset reset ke tujuan awal medsos dibuat tanpa ada fitus shopping & iklan
@@obatmatavirtual bner nih ksel w lagi scrol sering banget ktemu yg live shoap
Alhamdulillah saya sebagai seller tokopedia selalu aman, karena menjual barang" produk hasil flash sale di tokopedia. Jadi tidak terlalu pusing memikirkan harga jual dengan potongan besar, karena menjual dengan harga terendah pun tetap untung. 😊 Sampai skrg penjualan aman, walaupun stock setiap produk hanya 1 pcs.
nama seller tokopedia u apa bro?
Mantap kang t*yul
@@truthseeker3999 Oliv.Fs kak
@@akuonex666 😂😂😂🙏
Aku jga bru jdi seller di tokped kak,masih aman tokped kyk nya
Efek kuota data semakin murah dan kencang, gak kebayang nanti jika 5G sudah merata ke seluruh Indonesia
akhir nya hari ini isu ini menjadi trending topik. sungguh visioner konten nya pak. terimakasih.
tapi sepertinya kekuatan daya beli generasi z di media digital seperti yang bapak katakan di video ini akan terhalang oleh tanah abang.
kok trhalang.aneh
Yang salah bukan e-commerce nya tapi barang murahnya yg masuk ke Indonesia dari China.
Transaksi Belanja online tanpa disadari membunuh seluruh pasar ekonomi di Indonesia. karena berdampak ke seluruh kegiatan transaksi offline.
1.Transportasi online mati
2. Bahan Bakar tidak laku
3. Orang pekerja menurun, alias pengangguran banyak
4. Membuat orang cenderung malas
5. Belum lagi aturan covid psbb 🤣 dirumah aja sampai mati didalam 🤣
6. Munculnya barang barang kw dipasar
7. Simpel,cepet,instant untuk membunuh Semua pasar ekonomi & masyarakat cenderung jadi malas dll 🤣🤣
Lebih baik belanja ke pasar, bisa pilih pilih dan membantu mensejahterakan umkm di Indonesia 🇮🇩
Tugas para TechTalk (",) generasi muda kita untuk bikin platform pesaing bagi Indonesia lebih baik lagi. Jadi, mari - dulu kita punya KasKus, apakah kini saatnya Indonesia punya TechTalk? Terima kasih Bang Indrawan buat motivasi positif nya bagi Indonesia tertang agar lebih baik lagi. MERDEKA!!!
Dari sudut pandang minimalism. Udah terlihat perilaku org di negara mana aja yg ga gampang tergiur iklan. Entah e commerce, live, social.
Karena mereka kebanyakan membeli dengan yg memang mereka butuhin aja.
Sorry, saya Ga ada maksud menyudutkan pihak manapun, tapi dari sisi minimalism, di konten ini udah ketemu satu poin yg cukup nampar dan ngebuat saya berfikir lebih keras lagi untuk menginstal ulang lagi bbrp social media.
As always, Nice konten pak 👍🏼
Wow.. Semakin sengit ini persaingan bisnis baik bagi seller maupun platform nya...
Lazada inovasinya keren sih, dulu e commerce pertama yg bisa cod juga lazada, heran kenapa gk lebih rame dari yg lain
mantap kontennya, seperti biasa. Bahas tentang perang AI antara Microsoft sama Google dong dok, lagi hangat-hangatnya isu ini di industri teknologi
Udah, cari aja ChatGPT
@@dimaswibadi9079 beda om, kabar terbaru Microsoft bikin terobosan nyuntik chatgpt ke search engine nya sampe Google panik
@@rizqims7406 lah google juga nyuntik dana juga kok di chat gpt. Menurut saya ini pembahasan yang menarik karena dari suatu ai dipadukan dengan search engine. Kalau digoogle misal kita tanya resep roti bakar pasti yang disajikan adalah halaman website yang memuat tentang resep roti bakar tetapi hal yg berbeda dengan Bing Microsoft x openai dia gak hanya menyajikan website terkait tetapi artikel secara langsung
Benar benar mantap pembeli di dunia social commerce tidak mengenal krisis ekonomi, resesi ekonomi, belanja terus.
Sekarang era gengsi wajar kalau spend duit terus
Dan jangan lupa banyak juga barang tidak sampai 😄
Barang gak sesuai di live lebih banyak lagi , dunia maya dunia tipu2
Seller kalau mau "nyaman" di TikTok, rutin pasang iklan di sana 😊
Boncosss 😂😂😂
Kalau g kuat modal jangan main di tiktokshop, uang di hold 2 minggu. Untuk seller yg modal empet2an kyk sya sangat berasa😂
Menurut ibu2 yg belanja via tik tok, barangnya 100% sama dgn yg diiklankan, dan bisa cod, harga bisa 40 s/d 50% lebih murah bila dibandingkan dgn beli via e commerce yg lainnya
🤣
Masa. Malah di tiktok bisa lebih mahal. Karena mereka banyakan dari jasa affiliator. Mereka minimal minta diatas 10%
seller jual barang murah juga karena biaya adminnya masih kecil, coba 4% ke atas, pasti mulai dimark up harga2 jualannya. semua mp sama aja ujung2nya
Segmeennya sy rasa tiktok ini msh terbatas, kemungkinan lebih berkutat di fashion/mode. Kalau utk elektronik, tokopedia msh lebih unggul
dan fashion sebenernya kebanyakan masih untuk kalangan menengah ke bawah, masih banyak seller yg jual barang kualitas rendah tp koar2 kualitas tinggi plus harga murmer. Ibu2 dr tetangga sampe emak saya jadi korbannya. 😅
Eitss jgn salah,
nope, justru kategori elektronik salah satu kelebihan tiktok shop karena fee yang dikenakan lebih rendah ditambah kupon diskon yang masih jor joran. Silahkan sebagai contoh searching sendiri produk-produk Apple resmi/ iBox, beda harganya 300-700rb lebih murah untuk seri yang sama dibanding toko hijau maupun oren.
Gw coba itu live tiktok shop dan sumpah gw gak ngerti ramenya dimana… ujung-ujungnya sama aja kayak saluran tv home shopping yang dari dulu juga gw gak suka cuma bedanya bisa nanya langsung yang malah tambah bete dari muka orang yang jualan yang udah males jawabin pertanyaan yang sama.
Saya konsumen menengah bawah, Tiktok shop berhasil menggeser Zalora sebagai supplier produk Fashion saya. Terutama karena Brand teman" bandung di tiktok ternyata benar benar keren dan saya bisa melihat langsung produk mereka. Tapi sayang juga melihat banyak produk KW dan Palsu dijual di sana. Ada juga seller yang mengaku ini barang original. Kasihan saya melihat konsumen awam yang tertipu, semoga ada pengawasan yang ketat terkait hal ini. Dan brand lokal bisa lebih maju, karena sy yakin produknya berkualitas tapi tidak ada tempat bagi mereka buat promosi dan didengar banyak orang.
Bagi info link produk / merk lokal yg bagus kak. Kadang pgn cari brand lokal tp ga tau mana yg bagus. Contoh sepatu, celana.
ecommerce manapun sama sih jika ada produk KW, mungkin cara lama fjb kaskus jauh lebih filter karena based on community walau cara lebih ribet dan sistem direct transfer ada barang palsu di fjb kaskus? ada, tapi untuk mengetahui ori jauh lebih gampang karena terjun ke komunitas dahulu.
Sekarang marketplace online lagi galak2nya takedown barang yg kena HAKI, padahal pelaksanaan HAKI di Indonesia awur2an, anehnya HAKI bisa didapatkan dengan cara yg tidak oke, produksi mainland china tp ngaku2 HAKI punya dia. Sekarang pada balik ke website sendiri yg lebih diuntungkan, ane beli lebih sering ke orang yg dikenal dan website dia sendiri yg tertata rapi. Ga bisa lagi disetir oleh marketplace online, barang sendiri ya jual sendiri, marketplace online hanya penghubung.
Bs mnt uaer tiktok yg ori utk fashion?
@@kopituku4648 Brodo, insurgent, erigo, guteninc, smith, dan banyak merk-merk lain. Algoritma tiktok cerdas, kalau suka liatin yg KW bakal muncul yg sama. Coba aja pantengin live merk itu, nnti muncul merk keren sejenis.
@@seannetra iya tp karena tiktok lebih ke live shopping, jd dimanfaatin jual barang thrifting merk branded itu. Peminat barang merk jelas banyak, apalagi second jd lebih mudah cuap cuap seakan ini ori dan harga lagi promo
Skrng shopee sedikit demi sedikit sudah berbenah namun tokopedia belum kelihatan lampu hijaunya untuk berbenah dari segi pelayanan dan biaya layanannya. Bersyukur saya sebagai seller di shopee yg bermain dengan margin besar bisa membantu sesama seller ( open reseller & dropship )
Niceee pakk, ilmunya sangat bermanfaat 🙏
Thanks yaa
Pembahasan yg ku tunggu tunggu😀😀😀
Sepertinya pada Video ini Doktor baru menjelaskan mengenai aplikasi nya, fitur dan teknologinya. Saya rasa klo soal aplikasi yg dimanfaatkan sebagai tools atau teknologi berjualan, tiap penjual punya kesempatan yang fair, adil secara data di atas kertas. Namun semoga nanti dibahas lebih lanjut mengenai kenapa harga jual di platform tertentu kok bisa murah habis dan gak mampu disaingin umkm lokal, juga semoga nanti dibahas kaitannya dengan produk2 impor yg konon banyak menyerbu Indonesia dari Tiongkok. Semoga beritanya semakin memperkaya kami yang awam ini
Bener memang keterlaluan. Langkah tiktok kalau diikuti Yt gimana? Tokped, shopy dll mana mau ngiklan di yt lg. Harusnya biar sehat tokped ngiklan di tiktok. Jadi bisnis jalan semua..
RUclips rumornya mau ada yg serupa.
Marketplace existing terus menaikkan platform fee-nya dengan layanan yang bukan leboh baik tapi terkadang sering sekali RM marketplace berganti, sementara tiktok platform fee masih cukup kecil tetapi algoritmanya menuntut keaktifan seller mulai dari posting konten hingga live... sebuah perubahan yang harus dihadapai seller jika ingin bertahan
mantap, terima kasih infonya sangat bermanfaat
Begitupun dengan RUclips kedepannya juga bakal menambah fitur shopping di Shorts
Kita lihat saja kedepannya gimana
Itu 6 bln yg lalu skrg kondisi pedagang offline semakin terpuruk bahkan online shop dh ada nya live streaming brand jualan langsung artis2 jualan juga reseller dan dropshiper mati pelan2
Jos gandos.. Makin ramai dunia persilatan 😁
Ini ilmu mahal loh pak. Sebaiknya anda buka webinar atau pelatihan asah skill bisnis di era digital secara berbayar. Tetapi apa yang anda lakukan ini sangat bermanfaat bagi audiens yang masih awam dan minim modal.
Selama ini lebih sering belanja pake tokopedia karena sudah dari tahun 2017, kadang" pake tiktok juga sih, tapi kalo beli yang dari Live belum pernah sama sekali
Semakin banyak live commerce, termasuk tik tok, kita dipaksa untuk jadi konsumen. Ini kayak perang jadinya, mau ikut nonton aja alias jadi konsumen, atau gabung. Alias jadi pedagang
Sya gak pernah beli barang n ntn berjam jam org live jualan dik tiktok
Mantab.. Inovasi yang luar biasa cepat..
Paling fast respon tokopedia. Klw murah dishoope klw murah pengiriman di lazada klw di tiktok ya kurang bagus di sistem pembayaran uang elektronik dan pengembalian dana klw ada kerusakaan atau dll Mknnya sy pilih yg pasti aja. Bukan niat untuk jelek2in Tp cari aman
Baru tau itu namanya social commerce, Tks dok, so inspire sihh👍
sama-sama mas.
Percayalah, 23 tahun yg lalu live shopping udah ada, media nya tv nasional. Yg nonton tinggal telepon, kasih nomor kartu kredit, terus nanti transaksi nya di rumah pas barang dateng.
Cara yg sama, cuma media dan pemain nya yg berbeda
Oh iya ya. Benar juga
Homeshoping
gue prediksi beberapa tahun kedepan cara² begini akan membuat jenuh user medsos dan mungkin akan lahir medsos baru yang pure media berinteraksi sosial mereset reset ke tujuan awal medsos dibuat tanpa ada fitus shopping & iklan
@@jpc9808 lejel 😂
klo menurut bbrp orang yg saya tau... kebanyakan belanja di tiktok krna ongkir yg bisa lebih murah dibanding yg lain
Skrng Yang terpukul dengan adanya tiktok adalah shopee karena segmen shopee lebih ke fashion , dan saat ini “kue” fashion yg dulu dinikmati shopee perlahan mulai digerogoti oleh tiktok .
shopee sudah bikin fitur seperti tiktok. ada live shop dan medsosnya
Menambah ilmu pak dok
Sy sbg buyer skrg belanja di lazada terus kl gak pkai voucher ongkir murah, sempat kena cv01, cv02 karena pnya alamat sama, pertama belanja online di tokped skrg ada biaya aplikasi produk lbh murah lazada, shope kadang2,bklpk pernah.keunggulan lazada punya produk/gudang sendiri selain seller,pnya expedisi sdri, sistem b2c
Pembahasan menarik Pak Indra. And thanks for quoting me :) Stay Inspiring Pak 🙏🏻
Siyapp mas. Tks
Kalau tdk bnr² terpaksa sy sbg slh satu buyer lbh memilih e-commerce. Pertimbangan dr segi fitur, kejelasan (produk maupun seller) serta keamanan. Kalaupun terpaksa, pasti akan sy tanyakan terlebih dahulu apakah mereka ada akun ijo, oren, merah, dll. Kl ada otomatis pindah ke e-commerce drpd TT.
Saya sampai beli buku teknis 3 hari lalu tentang Tiktok Shop dan Affiliate. Ngeri memang.. Enak pajang keranjang kuning.. hehe
Apa judul bukunya coach?
Kitab Hitam Tiktok Affiliiate
Maksud keranjang kuning apa y gans
@@AgungSubekti. Keranjang kuning itu istilah buat link pembelian produk
Kitab hitam Tiktok..?
Tiktok lagi bakar duettt, ntar kalau sudah gk bakar duet juga sepi.... saatnya konsumen belanjaa banyak pakai pocerrr diskon 50%
Murah di tiktok bos.. tanpa ongkir, tanpa biaya penangana, tanpa biaya pengemasan dan biaya tetek bengek lainnya bos... simple sih dan ga ribet kaya yg laen.
Gegara ts. Di blok semuanya, yang jualan part import juga jadi gak bisa beli barang. Alhasil gak bisa jualan skrg, karena partnya ora ono. Sedih lah, kebijakannya gak di filter dulu. 😢
Wah vidio 8 bulan lalu terbukti sekarang sampai pemerintah turun tangan, auto subcribe nih chanel
Dok mohon di ulas tentang perusahaan yang hampir koleps trus ada perombakan secara besaran besaran. dan kemudian menjadi lebih baik. hikmah dr hampir bangkrut. yah semacam itulah Dok.
Tiktok bakar duit jelas tren naek. Tinggal nunggu waktu tiba waktunya nanti jg drop krn penjual merasa dirugikan dgn skema yg memberatkan
Dari semenjak amazon emang gitu pak. Bakar duid gratis ongkir dan lain², itu yg membuat rame pembeli, bahasan terlalu berat, padahal sangat simpel pak. Ketika itu hilang semua, ya tau sendiri endingnya. Tokped dan shopee sdh melakukan hal itu bahkan ketika owner tiktok masih sekolah pak.😁 Dan amazon vs alibaba sdh melakukan itu ketika owner tokped dan shope masih ditaman kanak kanak.
Absolutely true.
hype doang itu, gausah fomo gaes kecuali emg cara berbisnis kalian HIT and run. ntar pas selesai bakar uang bakal balik lagi
Bagus setidaknya konsumen punya pilihan tidak dimonopoli salah satu pemain besar saja..
Karna kalau udah monopoli, yg tadinya gratis jadi bayar.. mulai bermunculan satu persatu.
Dengan adanya persaingan, konsumen diuntungkan..
ternyata ini konten 7 bln lalu sdh jd kenyataan❤
klo aku sih yakin e commerce slalu eksis kapanpun krn apa? krn e commerce punya bnyk keunikan, bisa cod, ada garansi, produk beragam, dll
jangan lupa umkm friendly
@@wahyuyulianto9840 setuju..
Yang baca ini semoga menjadi orang sukses
Video 7 bulan lalu skrg baru pada sadar
ini sekedar opini aja sebagai web developer. live shopping mmg bisa di bilang baru. kalau masih ingat era tahun 90an diperkenalkan TV shopping, itu awal mula dasar live shopping sebelum era internet. juga sebelum era live shopping meledak didunia, di Jepang dan Korea bahkan sudah muncul diplatform media sosial lokal disana. langkah Facebook, Instagram dan Tiktok masuk ke e-commerce juga ga mengagetkan, karena sebelumnya mereka sudah memberikan fitur tracker iklan yg sama seperti yg dimiliki Google, dari revenue pasang iklan ini mereka melihat pangsa pasar yg tinggi atau rendah e-commerce di satu negara. kalau dibilang sukses ya sulit juga sebenarnya, dan bukan karena pelayanan buruk atau harga, tapi lebih kearah tujuan user yg masuk ke social media kebanyakan mmg bukan utk membeli barang tapi lebih kearah bersosialisasi atau senang² saja, beda dengan yg membuka Tokopedia atau Shopee yg target nya mmg mau berbelanja
Point :
. kecepatan merespon / komunikasi 2 arah antara penjual dan pembeli
Belanja online udah ga murah lagi. Biaya admin + ongkir menjadikam harganya sama aja dg toko ritel. Mending belanja langsung. Puas milih
Epic content! 👍🏻
Di awal bakar uang gede lanjut nyungsep juga apa ada nya, tp tiktok isu susah cair n tetap ada harga ada kwalitas
Shopee jg sekarang sudah mengikuti tiktok, fiturnya ditambah ada live shop dan medsos upload video seperti tiktok
Seharusnya kalau Tiktok dilarang, Toped dan Shopee juga harus dilarang, dampaknya sama kok ke UMKM.
Hidup di gua aja, stagnan. Klo gamau nerima perubahan. . . Umkm baru banyak yg tumbuh dari media belanja online
Itu klo utk biaya transaksi kyknya masih murah tiktok deh, di mp lain kyknya lebih dari 1000rb, cth lazada itu 0,8% tapi masih ada biaya campaign, free shipping max, ppn, dll.. begitu juga dengan shopee
Lebih tepatnya karena tiktok punya fitur Affiliate dengan komisi yang lebih besar dari MP lain.. Memanfaatkan karena indonesia pengguna tiktok terbesar ke 2 di dunia. Yaa sudah jelas penjualan seller meningkat melebihi Marketplace lain😀
Pak bahas donk aturan perdagangan online terbaru di Indonesia 🙏🙏
Kalo mau niat tiktok harus adil lah masa disisi lain konsumen dilayani sedangkan penjualan dibuat kapok gara2 kebijakan nonaktifkan live dan akun secara gk wajar mungkin jika kaya gini terus lama2 tiktok bakal kekurangan penjual yang secara berkala orang udah males disuruh jualan dan berdampak juga pada pembeli yang semakin lama produk yang ditampilkan semakin terbatas sehingga daya beli bakal stuck bahkan minus jika gk perhatian dari waktu ke waktu yang ujung-ujungnya kaya Facebook dan lainnya kalo gk ada dana investor
Siapa yg dsni blm pernh belanja di tiktok ? 😅
Paling belanja di shopee atau ga tuh di tokped
Sebenenrnya ya, ini konsep kan udh lama dipke di tv swasta ya, sperti mnc shop dan lain2, cmn ini media ny diganti ke internet dan di kemas lebih segar.
7 bulan lalu dan skarang rame.. mantap pak indra
Kurang suka belanja online karena barang yg datang kadang gak sesuai harapan dan katanya gratis ongkir tp masih jg kena biaya tetek bengek 😊
embel2 "tanpa jaminan"...hehe
terima kasih pak dok, saya dapet tugas bikin outline proposal di mk metopel kuali.
Teringat lejel home shopping atau kini mshop punya mnc dsb
Tks info Bang.
Sehat selalu & trs berkarya
seharusnya tokopedia buat media sosial juga. apalagi banyak konten kreator terkenal bisa diajak kerjasama.
Bikin mah mudah, bikin ramenya?
Udah ada Tokopedia affiliate buat lawan Tiktokshop. Sekarang konten kreator bisa pajang brang dari tokped. Besok kayaknya bakal banyak youtuber yg pajang barang di kontennya.
Tiktokshop masih terdaftar sbg social media, hari ini mereka sedang di atur ulang karna tiba² berubah jdi social comerce
Medsos ya medsos, online shop ya online shop.. itu yg bener.
Tiktok itu munculnya medsos, blkgan jualan
konsumen sekarang mageran,dirumah aja barang dateng ,bayangin aja semua nya masuk ke ecommerce ,dari makanan sampe sayur segar serba online sekarang
Masih bnyk scam di tiktok shop, barang yg di review beda sama sekali dgn yg dikirim
mending belanja di e-commerce laen daripada di tiktok, harganya kalo di compare dengan e-commerce laen, lebih murah di e-commerce laen, belum lagi di e-commerce laen dpt gratis ongkir. Belanja di tiktok cuma sekali aja, yang dpt promo.
Semua ada plus n minusnya. Jualan live saat ini lebih cocok utk barang2 murah. Utk barang menengah atas masih kurang cocok
Sbg seorang pelaku dagang online, yg bergerak dibidang kosmetik, pesanan dari shopee hanya bisa diimbangi oleh tiktok shop, bahkan terkadang justru lebih sering pelanggan checkout melalui tiktok
Info yang bermanfaat👍👍👍
Tempat yang paling dibenci oleh Allah ialah pasar karena di pasar adalah tempat tipu daya, riba, janji-janji palsu dan mengabaikan Allah, kini tempat yang paling buruk itu telah sampai dikamar-kamar kita.
Gk mau ada pasar,tinggal di hutan sj mbk... Biar di cintai Allah dn masuk surga klw mati di makan harimau nnti ya.. Selamat mencoba mbk..
Trus mw belanja di mna mbak? Mbak jgn kta2 kyk gitu. Nabi pun menyaran kan berdagang. Tergantung yg penjual jujur atw tidak nya. Mohon kta2 di koreksi lgi mbak😅
Faktor terpenting kenapa belanja di tiktokshop itu cuma karna ongkirnya lebih murah.. itu aja si.. bukan yg lain.. coba aja kalo ongkirnya sama dengan e-commerce yg lain.. pasti ga bs bersaing..
Klo gw perasaan ongkir TikTok shop jauh lebih mahal. Promo gratis ongkir nya paling disc 10-20 ribu. Klo shopee bisa disc 30-40 ribu
Ongkir ke sulawesi pake shopee 60 ribuan. Klo pake tiktok 30 ribuan. Its a fact..
Dibatasi atau dibuat regulasi itu tepat tapi bukan menutup atau membuang
Jadi penasaran dengan penyebab live shopping ini kurang disukai di wilayah lain seperti Eropa. Apa mungkin karena mereka lebih suka cara berbelanja yang efisien dan tidak bertele-tele (mesti nonton dulu sampe berjam-jam) atau emang orang2 di SEA rata2 pada gabut jadi ok aja nontonin orang live berjam-jam?
Di asean banyak yg nyablon (nyantai bloon) tiap hari. Mungkin sangking gampangnya hidup di wilayah tropis, gak seketat di negara 4 musim
Saya seller di tokped dan shopee. Beberapa bulan ke belakang saya survey alamat pembeli saya sudah bergeser. Produk di tokped dan shopee saya pembeli sudah terfilter kelas menengah ke atas (berdasarkan alamat tempat tinggal). Kelas mid up ga ada waktu utk berlama2 nonton utk beli 1-2 barang. Itu setidaknya insight yang saya dapat
@@rendybungsu5103 setuju pak, saya sebagai seller ijo dan orens juga merasa demikian.
Orang barat time is money meraka gak punya waktu untuk menonton hal yg belum tentu berguna buat merek
@@Pengamatytb bilangin emak bapaklu yang iq nya jongkok itu biar ga konsumtif
memang potensi tiktok shop sangat menggiurkan karena banyak sekali orang yang kecanduan tiktok
Jangan salah dok. Baru2 ini seller pada kasih bintang 1 ke tiktok karena layanan nya yang tidak adil. Selalu berpihak pada pembeli dan sangat sensitif terhadap pelanggaran. Selain itu tiktok juga sangat dengan mudah nge banned akun seller
Nah ini kejadian di toko kacamata
Thanks untuk sharingnya mas.
Emang.. sangat2 kejam ama seller, sadis parahlah pokoknya, gk kaya shooee live masih lebih masyk akal
Ada masa masanya jaya.
Nanti juga ada waktunya anyep, salah satunya kebijakan yang mencekik 😂
kalau dulu kyk homeshopping dari TV cuma ini di tiktok. hehe duh moga-moga e-commerce jangan mati. pusing belanja sambil nonton. platform yg fokus rasanya lebih nyaman.
gue prediksi beberapa tahun kedepan cara² begini akan membuat jenuh user medsos dan mungkin akan lahir medsos baru yang pure media berinteraksi sosial mereset reset ke tujuan awal medsos dibuat tanpa ada fitus shopping & iklan
@@obatmatavirtual iya bener sekarang crowded banget rasanya dengan banyaknya konten n distraction2 yg udah ga jelas lg mana yg bener mana yg salah hidup jd terpengaruh sana sini.