Gara gara jadi fans dokter ryu Pandangan hidup saya pribadi berubah Ngadepin nyokap meninggal sekalipun semua di duka kan dengan tata cara kristen Saya meski berat harus menerima mama saya sudah meninggal dan tidak akan ketemu lagi di surga atau neraka (sama2 ngarangnya) 5 bulan kemudian papa saya juga meninggal melawan stroke 3 tahun lamanya berbaring di kasur. Kalau saya harus ngalamin gini... Mending meninggal cepet deh. Di satu sisi mungkin di depan kematian pandangan religius itu menenangkan manusia dalam ribuan tahun ke belakang. Terus soal arti kehidupan... Akhirnya clear di menit2 akhir video ini. Sekalipun dokdes udah berkali kali bilang... Apa kita ngobrol begini bukan makna kehidupan? Dan nyatanya makna hidup yang dramatis (seperti untuk melayani Tuhan dari sudut pandang protestan) Ya memang gk ada... Dijalani yang harus dijalani aja...cari uang, makan, bertahan hidup, ngobrol, bersosial, ikut event, jalan-jalan, cari pengalaman semasa hidup, jaga kesehatan supaya kualitas hidup tetap terjaga sampai tua. Kalau bisa mati besok jangan hari ini... Itu aja Terus habis mati karena saya berasumsi akhirat surga dan neraka itu gk ada... Ya sisa hidup di dunia mungkin 30-50 tahun lagi dan itu juga kalau sampai. Hidup ini permainan impas2an dan konsekuensi
Hidup memang untuk melanjutkan kehidupan pendahulu kita (estafet kehidupan). Itu mungkin tujuan hidup yang paling universal bagi manusia. Namun, untuk mengisi kehidupan, sering tidak kita sadari bahwa kita adalah "budak" dari keingingan untuk menghindari penderitaan dan mengejar kebahagiaan. Dalam dinamika kehidupan, ketika kita mendefinisikan apa itu kebahagian dan penderitaan dengan pemahaman dan pengalaman versi masing-masing, di sini lah letaknya paradoks nilai. Tidak ada yang mutlak baik atau mutlak buruk, tidak ada yang mutlak benar atau mutlak salah, yang ada hanyalah kita telah dan sedang menyepakati suatu kepentingan komunal. Terimakasih atas dialognya.
Terimakasih mass abu yang selalu menghadirkan dr ryuhasan,yang telah membuka pikiran saya untuk memandang dunia apa adanya bukan bagaimana seharusnya. Saya juga lebih paham tentang meaning of life, yang tadinya hidup terasa hambar,datar dan kering spiritual sama seperti dr Ryu.❤❤❤
Beberapa minggu lalu dpt rekom series netflix, "Young Sheldon". Langsung khataman. Auto keinget cerita-cerita dokdes yg masa kecilnya nyebelin, kendati jenius. Tokoh yang dikaguminya mirip, Carl Sagan, dan sama-sama sebel dengan Filsafat, khususnya epistemologi. 😂 Makasih Mas Abu dan Dokdes. Salam sehat selalu 🙌🏼😁
Aku jadi pengen banget ketemu teman2nya doker Ryu yg mabok kecubung, yg motornya pernah dimodifikasi trus dites di lanud serta lain2nya juga yg jadi saksi buandenya dr Ryu. Mas Abu tolong dong.. ajak podcast teman2nya dr Ryu dong
epistemologi itu cara bagaimana org mengetahui pengetahuan, jadi sains itu sebenarnya juga adalah bagian dari epistemologi itu sendiri. Ada beberapa kesempatan Ryu Hasan membicarakan mengenai epistemologi dan ontologi lalu mengkontraskan keduanya. Dari situ kelihatan pemahaman ttg filsafatnya sangat dangkal. ontologi dan epistemologi itu ga bisa dipisahkan, karena untuk mengetahui ontologi diperlukan epistemologi. Ryu Hasan jg manusia dia ga mungkin benar ttg semua hal
@@deczen47Setengah setuju mas, tapi dibeberapa kesempatan dia bilang bahwa "saya akan berusaha berbicara lebih ke ontologis ketimbang epistimologis", Kalok masalah filsafat dia dangkal ya bagus dong, kan dia saintis😂
Alhamdullilah Syukur Nikmat Pemberian ALLAH 🤲 Semoga seluruh mahluk hidup yg kelihatan mahu pun tidak kelihatan di seluruh tingkatan dan di semua ruang dan waktu dapat hidup berbahagia sentiasa bersama berkasih sayang. Aamiin Allahumma Aamiin...🤲
Gw mengenal Carl Sagan justru dr muridnya, Neil DeGrasse Tyson. Buku Cosmos memang luar biasa, dan seri selanjutnya jg Demon Haunted World. Gaya Neil lebih mengena kl buat saya dr pd Carl Sagan yg seperti pendongeng.
Kesimpulan dari ilmuwan dan agamawan 50-50 Sama2 tdk bisa membuktikan inti nya hidup😊 Sy sgt tertarik dgn membaca komen2 dibawah mereka rata2 kritis cerdas Salam damai bahagia buat semuanya🎉🎉
Bagi ilmuwan sekuler (apalagi atheist), manusia mungkin tidak dipandang mempunyai kedudukan khusus di alam semesta ini. Dus kehidupan manusia menurut versi ini sama sekali tidak memiliki tujuan. Irelevan dan serba kebetulan saja. Tepatnya di Venesia pada abad-15 dimasa Renaissance keistimewaan planet bumi dan ketinggian martabat manusia derajatnya diturunkan. Apalah manusia itu ? Siapa dia? bukankah “hanya anak kemarin sore”, yang baru hadir dalam detik-detik terakhir proses terjadinya alam semesta yg sudah berumur 13.7 milyar tahun ini. Bila alam semesta yang telah milyaran tahun ini dikompres menjadi 1 tahun, maka setiap bulannya jika dibulatkan kira-kira bernilai 1 milyar tahun, maka setiap harinya kira-kira bernilai 40 juta tahun dan setiap menitnya adalah 25.000 hari. Maka manusia adalah penghuni terakhir yang baru hadir di 10 menit pada 31 Desember tahun semesta. Pandangan manusia itu berharga terlalu egoistik dan antroposentrik, kata mereka. Dalam skala jagad raya, manusia tidak perlu bersikap narsistik menganggap dirinya penting, bernilai dan mulia, terlalu halu kata mereka sekali lagi. Bukankah umur bumi sendiri sudah milyaran tahun? Bersanding dengan virus dan bakteri-pun, manusia sudah kalah senior dan kalah “berkuasa”. Dipercaya andai seluruh cacing dimuka bumi punah, maka kehidupan hanya mungkin dapat berlanjut selama 1 bulan saja. Namun apa yang bakal terjadi bila semua manusia dimuka bumi punah? Semua instalasi energi rakitan manusia seperti listrik hingga nuklir akan padam. Flora fauna di hutan dan di lautan akan tumbuh kembang berkelimpahan karena tidak ada lagi perburuan, pembalakan, perusakan atau polusi pencemaran. Satwa liar akan masuk ke kawasan perkotaan, dan kota perlahan akan diakuisisi menjadi hutan dengan segala ekosistemnya. Tanpa ada manusia-pun, bumi toh akan tetap melanjutkan roda ekosistemnya. Namun benarkah demikian ?Tidak (secara makna)... Tanpa keberadaan manusia, maka alam semesta hanya akan menjadi panggung yang bisu, dingin, sunyi tanpa arti. Karena hanya Manusia-lah pengungkap hukum-hukum yang melekat pada semesta, penafsir alam & tonggak bagi kebermaknaan seluruh eksistensi yang ada. Dan bila menilik ke dalam, rasanya tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa manusialah wujud paling rumit di alam semesta ini. Alam semesta dengan keluasan berbilyun-bilyun tahun perjalanan cahaya beserta hamparan galaksi dan bintang gemintangnya yang laksana hamparan pasir diseluruh lautan bahkan lebih lagi diri itu, seolah-olah seluruh universe itu diciutkan masuk ke dalam eksistensi seorang manusia. Manusia adalah versi ZIP nya alam semesta. Kesemestaan yang dikompres dalam entitas individu. Seperti yg diucapkan Neil deGrasse Tyson (muridnya Carl Sagan) "Kita tidak hanya berada di alam semesta. Tapi alam semesta juga ada di dalam diri kita"
Seperti dr. Ryu, saya juga "murid" Sagan paling setia, dan melihat kalau kutipan terkenal dari Neil deGrasse Tyson sekadar penuturan kembali kata-kata Carl Sagan, dalam hal ini: The surface of the Earth is the shore of the cosmic ocean. On this shore, we've learned most of what we know. Recently, we've waded a little way out, maybe ankle-deep, and the water seems inviting. Some part of our being knows this is where we came from. We long to return, and we can, because the cosmos is also within us. We're made of star stuff. We are a way for the cosmos to know itself.😅😅
Jutaan tahun manusia sudah ada. tapi jutaan tahun manusia gk mengenal sains, alam semesta hanya hampa dong, seperti kalimat Anda ; panggung bisu, dingin, sunyi tanpa arti. memangnya hidup harus berarti ya ? dulu waktu manusia masih dalam bentuk nya primitif, hidup tanpa makna hidup kan ya gak papa juga, yang penting bisa tetep hidup dan bisa menghasilkan keturunan agar tidak punah sama seperti binatang2 lainnya. Jadi hidup gak harus punya arti . gak papa juga. Tapi algoritma otak manusia secara evolusionis terus berubah sehingga merasa hidup harus berarti
Yg dimaksud jutaan tahun manusia sudah hidup, manusia jenis apa dulu? Klo yg dimaksud Homo erectus (yg penampilannya penuh bulu terkesan gambarannya mirip monyet) ya menurut penjelasan para antropolog memang sdh ada sejak 2 juta tahun silam. Meski sy didunia medis, saya awam utk mengenal bagaimana detai profil homo erectus ini. Yg kita sama tahu, "volume otak H.Errectus ini berbeda" dengan jenis homonim periode² selanjutnya. Setidaknya kita bisa baca atau lihat replikanya di museum Sangiran. Tapi bila yg dimaksud manusia adalah "Sapiens" (Homo Sapiens) yang dengan istilahnya saja diartikan manusia cerdas (ada yang mengartikan manusia bijaksana). Dan Sapiens ini baru ada kira 200 ribu tahun saja. Sapiens bukan saja mahkluk omnivora yang kebutuhan hidupnya hanya soal konsumsi dan reproduksi semata. Sapiens sebutlah, ia juga mahkluk "informivora", sosok yang membutuhkan informasi dan nilai. Otak Sapiens yang volumenya sdh diatas 1500 cc membutuhkan dua hal: “materi dan nilai”. Nilai yang paling dibutuhkan otak adalah "kehadiran pengalaman baru atau pemaknaan baru" terhadap suatu fenomena. Layaknya nutrisi biologis yang dibutuhkan untuk mempertahankan konstitusi sel sel neuron diotaknya, maka informasi atau nilai yang dikonsumsi otak Sapiens akan menjaga stabilitas neurokognitif otaknya. *** Ya andai, ada diantara jenis sapiens ini kemudian mengatakan "o tak perlu makna" dalam memahami hidup ini, ya terserah aja !" Bebas koq, mau berpaham hidup kan hanya soal cari makan dan reproduksi (seperti mahkluk² homonim dulu) Mau nihilisme ekstrimpun yo wis ben terserah. Tiap org merdeka & akan bertanggung jawab dgn dirinya masing².
Ini bukan soal “ terserah lu “ mau menjalani hidup dengan makna atau tidak, berbicara tentang sains adalah membicarakan soal fakta dan kita sedang berupaya untuk menghadirkan fakta dan realita apa adanya tanpa dicampuri oleh kepentingan2 subjektif manusia yang beragam dan penuh ego. Nilai itu ujung ujungnya ya ketemunya ya paradoks Yang Anda maksud sebagai manusia infomivora mencari nilai itu manusia yang bagaimana ? sepertinya manusia modern usia produktif ya ? bukankah awal mula kita dulu adalah bayi dan bayi itu juga manusia dan so far kita ngak ngerti apa itu nilai ? jangan kan nilai kita bahkan ngak menyadari bahwa diri kita itu ada and it’s fine fine aja. Igatkah kita bahwa di usia sd sekalipun kita hanya menjalani hidup main dan bermain saja setiap hari tanpa perlu makna alias gak perlu makna. bukankah kita nanti juga akan menjadi lansia yang pikun bahkan sampai gk mengenali anak2nya sendiri alias ngak menemukan nilai atau makna kehidupan lagi. iya kan ?
Ilmu bermanfaat yg bisa di setel ber ulang ulang. 👍😄👍 Tapi ini hnya berlaku bagi orang' yg mau menerima ilmu sains sebagai pedoman hidup. Diluar itu pasti akan terjadi penolakan. Karena hanya berpikir secara kayakinan doang. Bersyukurlah kita yg mau menerima ilmu2 sains utk menambah wawasan. 👍😄👍
Mas Abu.. Tolong besuk2 tanyakan bagaimana sain menjelaskan tentang golongan darah manusia yg berbeda beda ada golongan A, B, AB, O ada yg plus... apa penyebabnya. Mksih sebelumnya.
Art(i) kehidupan art Seni berhubungan antara satu segmen kehidupan dengan segmen kehidupan yg lain yg terjadi dalam kehidupan semesta yg sedang melawan kecenderungan alam semesta menuju ketidak beraturan.
Wow.. Jangan tanya punya agama atau tidak yang pasti Dr Ryu Hasan punya Iman dan Spiritual pada suatu yg difahaminya dan yg membuat nyaman bg dirinya. 🤔🤔😇😇
Science bisa berarti sebuah kebenaran... teoligi dan agama lebih menjadi sebuah kebutuhan untuk ritual kita lahir.. menikah dan mati nantinya kita akan di perlakukan.... maka yg penting penempatannya dalam norma2 kehidupan.... itu menurut saya...
@@sunrisebali605 sama sama pengetahuan. bedanya? Science: Pengetahuan ilmiah, berbasis bukti/ fakta. Agama: Pengetahuan tidak ilmiah, berbasis kepercayaan (yg penting yakin).
Like Mawar and durinya. Saya fair menelaah yang dokdes sampaikan. Ada yang agree ada yang disagree, ada yg no comment, coz' there's sejumlah hal yang unobservable/unverifiable
Gara gara jadi fans dokter ryu
Pandangan hidup saya pribadi berubah
Ngadepin nyokap meninggal sekalipun semua di duka kan dengan tata cara kristen
Saya meski berat harus menerima mama saya sudah meninggal dan tidak akan ketemu lagi di surga atau neraka (sama2 ngarangnya)
5 bulan kemudian papa saya juga meninggal melawan stroke 3 tahun lamanya berbaring di kasur. Kalau saya harus ngalamin gini... Mending meninggal cepet deh.
Di satu sisi mungkin di depan kematian pandangan religius itu menenangkan manusia dalam ribuan tahun ke belakang.
Terus soal arti kehidupan... Akhirnya clear di menit2 akhir video ini. Sekalipun dokdes udah berkali kali bilang... Apa kita ngobrol begini bukan makna kehidupan?
Dan nyatanya makna hidup yang dramatis (seperti untuk melayani Tuhan dari sudut pandang protestan) Ya memang gk ada... Dijalani yang harus dijalani aja...cari uang, makan, bertahan hidup, ngobrol, bersosial, ikut event, jalan-jalan, cari pengalaman semasa hidup, jaga kesehatan supaya kualitas hidup tetap terjaga sampai tua.
Kalau bisa mati besok jangan hari ini... Itu aja
Terus habis mati karena saya berasumsi akhirat surga dan neraka itu gk ada... Ya sisa hidup di dunia mungkin 30-50 tahun lagi dan itu juga kalau sampai.
Hidup ini permainan impas2an dan konsekuensi
Nikmati sj hidup tp klo briman akan lbih bahagia😅😅😅
👍🙏
Bro ini kira dia hewan
Konsekuensi sebenarnya justru setelah ujian hidup kita di dunia (ujian panjang) utk mencapai kehidupan yg abadi kelak...entah itu yg disebut akhirat
Asumsi @@Hermawan1904
siraman rohani awal tahun 2024. terima kasih banyak mas abu marlo dan guru spiritual dokdes ryu hasan atas wejangan2nya
Hidup memang untuk melanjutkan kehidupan pendahulu kita (estafet kehidupan). Itu mungkin tujuan hidup yang paling universal bagi manusia.
Namun, untuk mengisi kehidupan, sering tidak kita sadari bahwa kita adalah "budak" dari keingingan untuk menghindari penderitaan dan mengejar kebahagiaan.
Dalam dinamika kehidupan, ketika kita mendefinisikan apa itu kebahagian dan penderitaan dengan pemahaman dan pengalaman versi masing-masing, di sini lah letaknya paradoks nilai. Tidak ada yang mutlak baik atau mutlak buruk, tidak ada yang mutlak benar atau mutlak salah, yang ada hanyalah kita telah dan sedang menyepakati suatu kepentingan komunal.
Terimakasih atas dialognya.
Terimakasih semuanya. Dr Ryu n kang Abu penuh berkah semesta. Rahayu
Sudah terjawab semua apa yg saya ragukan selama ini😊
Btul2... 😅😅pmikiran terbuka membebaskan dri stress..tq perkongsiannya..
Dari tahun 2018 ngikutin konten2 dr Ryu, baru kali ini lho aku merinding. Makasih banyak mas Abu ❤
Matur nuwun Bang Abu Marlo, Matur nuwun Romo Kyai Dr Ryu Hasan seakan saya dijelaskan Mbah Kyai Wahab Chasbulloh
Terimakasih mass abu yang selalu menghadirkan dr ryuhasan,yang telah membuka pikiran saya untuk memandang dunia apa adanya bukan bagaimana seharusnya.
Saya juga lebih paham tentang meaning of life, yang tadinya hidup terasa hambar,datar dan kering spiritual sama seperti dr Ryu.❤❤❤
suka banget dengan dr. ryu Hasan, Terima kasih atas pencerahannya dok🙏 semoga dokter panjang umur.
terima kasih juga akang abu marlo🙏
Mksh, Dr.Ryu Hasan & Mas Abu Marlo, 👍🏻👍🏻👍🏻
Rahayu, semoga Binatang Ryu Hasan selalu dalam keadaan sehat wal'afiat. 🙏🙏🙏
Subscribe karena asik kalau Dr Ryu menjelaskan dan moderator nya Kang Abu Marlo.
Kereeenn selalu kang AM jg sm Dokter Ryu😄👍🏻❤
Menarik sekali , Dr mengajari kita cara berpikir out of the box, tidak ada yang benar, tidak ada yang salah di dunia ini..
Beberapa minggu lalu dpt rekom series netflix, "Young Sheldon". Langsung khataman. Auto keinget cerita-cerita dokdes yg masa kecilnya nyebelin, kendati jenius. Tokoh yang dikaguminya mirip, Carl Sagan, dan sama-sama sebel dengan Filsafat, khususnya epistemologi. 😂 Makasih Mas Abu dan Dokdes. Salam sehat selalu 🙌🏼😁
19:10 19:25
Aku jadi pengen banget ketemu teman2nya doker Ryu yg mabok kecubung, yg motornya pernah dimodifikasi trus dites di lanud serta lain2nya juga yg jadi saksi buandenya dr Ryu. Mas Abu tolong dong.. ajak podcast teman2nya dr Ryu dong
KLO ada rekomendasi film lagi kbarin aku😅
epistemologi itu cara bagaimana org mengetahui pengetahuan, jadi sains itu sebenarnya juga adalah bagian dari epistemologi itu sendiri. Ada beberapa kesempatan Ryu Hasan membicarakan mengenai epistemologi dan ontologi lalu mengkontraskan keduanya. Dari situ kelihatan pemahaman ttg filsafatnya sangat dangkal. ontologi dan epistemologi itu ga bisa dipisahkan, karena untuk mengetahui ontologi diperlukan epistemologi. Ryu Hasan jg manusia dia ga mungkin benar ttg semua hal
@@deczen47Setengah setuju mas, tapi dibeberapa kesempatan dia bilang bahwa "saya akan berusaha berbicara lebih ke ontologis ketimbang epistimologis",
Kalok masalah filsafat dia dangkal ya bagus dong, kan dia saintis😂
senang akhirnya bisa melihat diskusi dokter ryu, dengan kualitas gambar dan suara yang lebih baik dan cukup jernih :D
Alhamdullilah Syukur Nikmat Pemberian ALLAH 🤲 Semoga seluruh mahluk hidup yg kelihatan mahu pun tidak kelihatan di seluruh tingkatan dan di semua ruang dan waktu dapat hidup berbahagia sentiasa bersama berkasih sayang. Aamiin Allahumma Aamiin...🤲
Aamiin, Ya Rabbal Aalamiin
seminggu terakhir pencarianku ttg dokter ryu semua, btul2 beliau bisa membuka pikiranku... sukses juga buat channelnya bang🙏
Penantian setelah 8 bulan lamanya.salam sehat dari warga brebes.
Gw mengenal Carl Sagan justru dr muridnya, Neil DeGrasse Tyson. Buku Cosmos memang luar biasa, dan seri selanjutnya jg Demon Haunted World. Gaya Neil lebih mengena kl buat saya dr pd Carl Sagan yg seperti pendongeng.
Dokdes dan kang abu...hadir. dokdes masih ingat gurunya walau pun guru spritualnya beda jauh😂😂😂
luar biasa, Dr Ryu Hasan selalu ditungguu 👍👍
Mas Abu, dialog positif yg di upload di Spotify, ditambah dong... Biar bisa tetap belajar saat di jalan, nunggu bus, kena macet dll... Terimakasih
Matur nuwun dokdes Ryu dan kang Abu Marlo..🙏👍
Akhirnya, dialog negatif hadir lg.. 😅👍👍👍👍
Thank's bang abu keren kali dialog negatif ini, lanjutkan bang
Kesimpulan dari ilmuwan dan agamawan 50-50
Sama2 tdk bisa membuktikan inti nya hidup😊
Sy sgt tertarik dgn membaca komen2 dibawah mereka rata2 kritis cerdas
Salam damai bahagia buat semuanya🎉🎉
Dialog gokil, thank you AM dan Dokdes ❤
Atur Nuhun. Kang Abu sangat inspiration dr pd Narasuberr sebelumnya, sangat bermanfaat buat Sy pribadi, Rahayu ❤
Kang Abu. Dok des. Telah ambil milik ku yg paling berharga tp saya senang. Ternyata itu tidak berharga. Salam bahagia 😂❤
Bagi ilmuwan sekuler (apalagi atheist), manusia mungkin tidak dipandang mempunyai kedudukan khusus di alam semesta ini. Dus kehidupan manusia menurut versi ini sama sekali tidak memiliki tujuan. Irelevan dan serba kebetulan saja. Tepatnya di Venesia pada abad-15 dimasa Renaissance keistimewaan planet bumi dan ketinggian martabat manusia derajatnya diturunkan. Apalah manusia itu ? Siapa dia? bukankah “hanya anak kemarin sore”, yang baru hadir dalam detik-detik terakhir proses terjadinya alam semesta yg sudah berumur 13.7 milyar tahun ini. Bila alam semesta yang telah milyaran tahun ini dikompres menjadi 1 tahun, maka setiap bulannya jika dibulatkan kira-kira bernilai 1 milyar tahun, maka setiap harinya kira-kira bernilai 40 juta tahun dan setiap menitnya adalah 25.000 hari. Maka manusia adalah penghuni terakhir yang baru hadir di 10 menit pada 31 Desember tahun semesta. Pandangan manusia itu berharga terlalu egoistik dan antroposentrik, kata mereka. Dalam skala jagad raya, manusia tidak perlu bersikap narsistik menganggap dirinya penting, bernilai dan mulia, terlalu halu kata mereka sekali lagi. Bukankah umur bumi sendiri sudah milyaran tahun? Bersanding dengan virus dan bakteri-pun, manusia sudah kalah senior dan kalah “berkuasa”. Dipercaya andai seluruh cacing dimuka bumi punah, maka kehidupan hanya mungkin dapat berlanjut selama 1 bulan saja. Namun apa yang bakal terjadi bila semua manusia dimuka bumi punah? Semua instalasi energi rakitan manusia seperti listrik hingga nuklir akan padam. Flora fauna di hutan dan di lautan akan tumbuh kembang berkelimpahan karena tidak ada lagi perburuan, pembalakan, perusakan atau polusi pencemaran. Satwa liar akan masuk ke kawasan perkotaan, dan kota perlahan akan diakuisisi menjadi hutan dengan segala ekosistemnya. Tanpa ada manusia-pun, bumi toh akan tetap melanjutkan roda ekosistemnya. Namun benarkah demikian ?Tidak (secara makna)... Tanpa keberadaan manusia, maka alam semesta hanya akan menjadi panggung yang bisu, dingin, sunyi tanpa arti. Karena hanya
Manusia-lah pengungkap hukum-hukum yang melekat pada semesta, penafsir alam & tonggak bagi kebermaknaan seluruh eksistensi yang ada.
Dan bila menilik ke dalam, rasanya tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa manusialah wujud paling rumit di alam semesta ini. Alam semesta dengan keluasan berbilyun-bilyun tahun perjalanan cahaya beserta hamparan galaksi dan bintang gemintangnya yang laksana hamparan pasir diseluruh lautan bahkan lebih lagi diri itu, seolah-olah seluruh universe itu diciutkan masuk ke dalam eksistensi seorang manusia.
Manusia adalah versi ZIP nya alam semesta. Kesemestaan yang dikompres dalam entitas individu.
Seperti yg diucapkan Neil deGrasse Tyson (muridnya Carl Sagan) "Kita tidak hanya berada di alam semesta. Tapi alam semesta juga ada di dalam diri kita"
Seperti dr. Ryu, saya juga "murid" Sagan paling setia, dan melihat kalau kutipan terkenal dari Neil deGrasse Tyson sekadar penuturan kembali kata-kata Carl Sagan, dalam hal ini: The surface of the Earth is the shore of the cosmic ocean. On this shore, we've learned most of what we know. Recently, we've waded a little way out, maybe ankle-deep, and the water seems inviting. Some part of our being knows this is where we came from. We long to return, and we can, because the cosmos is also within us. We're made of star stuff. We are a way for the cosmos to know itself.😅😅
Jutaan tahun manusia sudah ada. tapi jutaan tahun manusia gk mengenal sains, alam semesta hanya hampa dong, seperti kalimat Anda ; panggung bisu, dingin, sunyi tanpa arti. memangnya hidup harus berarti ya ? dulu waktu manusia masih dalam bentuk nya primitif, hidup tanpa makna hidup kan ya gak papa juga, yang penting bisa tetep hidup dan bisa menghasilkan keturunan agar tidak punah sama seperti binatang2 lainnya. Jadi hidup gak harus punya arti . gak papa juga. Tapi algoritma otak manusia secara evolusionis terus berubah sehingga merasa hidup harus berarti
Yg dimaksud jutaan tahun manusia sudah hidup, manusia jenis apa dulu? Klo yg dimaksud Homo erectus (yg penampilannya penuh bulu terkesan gambarannya mirip monyet) ya menurut penjelasan para antropolog memang sdh ada sejak 2 juta tahun silam. Meski sy didunia medis, saya awam utk mengenal bagaimana detai profil homo erectus ini. Yg kita sama tahu, "volume otak H.Errectus ini berbeda" dengan jenis homonim periode² selanjutnya. Setidaknya kita bisa baca atau lihat replikanya di museum Sangiran. Tapi bila yg dimaksud manusia adalah "Sapiens" (Homo Sapiens) yang dengan istilahnya saja diartikan manusia cerdas (ada yang mengartikan manusia bijaksana). Dan Sapiens ini baru ada kira 200 ribu tahun saja. Sapiens bukan saja mahkluk omnivora yang kebutuhan hidupnya hanya soal konsumsi dan reproduksi semata.
Sapiens sebutlah, ia juga mahkluk "informivora", sosok yang membutuhkan informasi dan nilai.
Otak Sapiens yang volumenya sdh diatas 1500 cc membutuhkan dua hal: “materi dan nilai”.
Nilai yang paling dibutuhkan otak adalah "kehadiran pengalaman baru atau pemaknaan baru" terhadap suatu fenomena.
Layaknya nutrisi biologis yang dibutuhkan untuk mempertahankan konstitusi sel sel neuron diotaknya, maka informasi atau nilai yang dikonsumsi otak Sapiens akan menjaga stabilitas neurokognitif otaknya.
***
Ya andai, ada diantara jenis sapiens ini kemudian mengatakan "o tak perlu makna" dalam memahami hidup ini, ya terserah aja !" Bebas koq, mau berpaham hidup kan hanya soal cari makan dan reproduksi (seperti mahkluk² homonim dulu) Mau nihilisme ekstrimpun yo wis ben terserah. Tiap org merdeka & akan bertanggung jawab dgn dirinya masing².
Ini bukan soal “ terserah lu “ mau menjalani hidup dengan makna atau tidak, berbicara tentang sains adalah membicarakan soal fakta dan kita sedang berupaya untuk menghadirkan fakta dan realita apa adanya tanpa dicampuri oleh kepentingan2 subjektif manusia yang beragam dan penuh ego. Nilai itu ujung ujungnya ya ketemunya ya paradoks
Yang Anda maksud sebagai manusia infomivora mencari nilai itu manusia yang bagaimana ? sepertinya manusia modern usia produktif ya ? bukankah awal mula kita dulu adalah bayi dan bayi itu juga manusia dan so far kita ngak ngerti apa itu nilai ? jangan kan nilai kita bahkan ngak menyadari bahwa diri kita itu ada and it’s fine fine aja. Igatkah kita bahwa di usia sd sekalipun kita hanya menjalani hidup main dan bermain saja setiap hari tanpa perlu makna alias gak perlu makna. bukankah kita nanti juga akan menjadi lansia yang pikun bahkan sampai gk mengenali anak2nya sendiri alias ngak menemukan nilai atau makna kehidupan lagi. iya kan ?
Ngomong Ngalor Ngidul NGGA ADA INTI NYA' 🤣🤣
Ilmu bermanfaat yg bisa di setel ber ulang ulang. 👍😄👍
Tapi ini hnya berlaku bagi orang' yg mau menerima ilmu sains sebagai pedoman hidup. Diluar itu pasti akan terjadi penolakan. Karena hanya berpikir secara kayakinan doang. Bersyukurlah kita yg mau menerima ilmu2 sains utk menambah wawasan. 👍😄👍
Terimakasih ilmunya , rahayu.
Sip mbah hasan penjelasanya 👍👍
Kontennya keren dan nara sumbernya yg juga keren2. Sukses bro abu. Kapan2 kita duel magic lagi hahahha😂😂
Junjungan Nabi Besar Kita Almukarrom Ryu Hasan 🌟✨
Tuhan Ryu Maha Benar bro 😊
Biasa aja , ga usah kalian lebay ....😅
Yth. Baginda rosul ryu hasan MBE
ada2 aja
Bang abu', lagi-lagi bos dokdes quantam quantum hehehehe salam sehat sejahtera dan bahagia sekeluarga buat bos dokdes dan bang Abu'🙏
Opening nya sejuk sekali.
Tau artinya nggak ?😅
Mas Abu.. Tolong besuk2 tanyakan bagaimana sain menjelaskan tentang golongan darah manusia yg berbeda beda ada golongan A, B, AB, O ada yg plus... apa penyebabnya.
Mksih sebelumnya.
Alhamdulillah hatur nuhun kang abu dan kang Ryu
smp dokdes sdh paham fisika kuantum. Wow
Topo ket taun 99 ambyar kena dokter ryu makasih banyak dok ilmunya,tak cari2 orang yg berani ngomong apa adax kyak dokdes salam abadi ❤❤❤❤❤
Topo golek opo om ?
Sangat menarik awal ceritra pk Dokter.❤
Art(i) kehidupan art
Seni berhubungan antara satu segmen kehidupan dengan segmen kehidupan yg lain yg terjadi dalam kehidupan semesta yg sedang melawan kecenderungan alam semesta menuju ketidak beraturan.
sudut pandang yang berbeda, mengkayakan pandang kita...
😂😅😂😅😂😅😂🤣😂🤣😂🤣
Ini konten yang paling menghibur dari sekian banyak konten kang Abu
Terimakasih
Terimakasih
Terimakasih 🤣😂🤣😂🙏🙏
Luar biasa. Terima kasih Pak Abu, dr. Ryu.
Gus ryu top pokok e 😊😊
Topik dialog mas abu dan dokdes selalu ditunggu tunggu
Tegal selalu nyimak...
Wow.. Jangan tanya punya agama atau tidak yang pasti Dr Ryu Hasan punya Iman dan Spiritual pada suatu yg difahaminya dan yg membuat nyaman bg dirinya. 🤔🤔😇😇
Keren dokter Ryu Hasan🙏❤️🙏
The Best.....
Science bisa berarti sebuah kebenaran... teoligi dan agama lebih menjadi sebuah kebutuhan untuk ritual kita lahir.. menikah dan mati nantinya kita akan di perlakukan.... maka yg penting penempatannya dalam norma2 kehidupan.... itu menurut saya...
lama gak liat dokdes di channel ini
ALMUKAROM Dokdes Ryu Hasan seorang sufi nothok dhuk
Salam Mas Abu Marlo. Rahayu
Tujuan kehidupan manusia, menyelamatkan dunia dari segala ancaman planet lain.
Bagusss ini 😁🙏👍👍
Usul Kang Abu M undang juga Ida Resi dari Bali 🙏🙏🙏
Coba tolong dijelaskan bagaimana asam amino membentuk dirinya menjadi rantai DNA atau genetik dan membentuk makhluk yang hidup?
DIALOGUE NEGATIVE IS BACK!!!
Gagah outfitnya dokdes
Dokdes nyebelin 😂😂😂😂😊
eh ada mimin
Kadrun
kalo sm mas abu keren banget, apple to apple ganteng ya😊
Padang nyimak Kang Abu Marlo.
Ryu Hasan SAW panutanque
Guru2 IPA disini malah semakin keracunan teologis dok. Jadi susah utk menarik gerbong dg penumpangnya berIQ 78.4.
wajar kan namanya guru IPA, ilmu pengetahuan agama.
@@hansantonio110 Agama itu bukan ilmu pengetahuan. Karena belum dibuktikan kebenarannya, hanya keyakinan semata..😁
@@sunrisebali605 sama sama pengetahuan. bedanya?
Science: Pengetahuan ilmiah, berbasis bukti/ fakta.
Agama: Pengetahuan tidak ilmiah, berbasis kepercayaan (yg penting yakin).
@@hansantonio110dapat dumber darimana definisi itu boss ?? 😂😂😂😂
Wkwkwk wajar bang..banyak skrg profesor dari IPB malah jadi ahli hadits😂
Guru Spiritual saya adalah Dokdes!!!! Xie Xie
Mantab 😊
TAK ADA YG MAMPU MNGALAHKAN AKU.....SEBAB AKU SENDIRI....SETENGAH MATI MENGALAHKAN DIRIKU SENDIRI....BUTUH WAKTU YG PANJANG
thankyou mas abu
Nyenengke pokoke neng ngrungokne Dr Ryu Hasan ki😁😁
dokdes kasih rekomendasi saran 10 atau 50 atau 100 buku
Yang ditunggu ini😁👍
Trench Coat Burberry nya dok @ryuhasan keren dan mehong 👍👍👍
Paling enak kalo moderatornya mas Abu
Bener. Serius dengerin bisa. nimpalin becanda juga bisa.
49:00 tentang manner 👍
Kapan abu marlo bergabung dengan kelompok Atheis ? 😊😊😊
Akhirnya kembali lagi negativ nya
Manusia tidak hanya manusia tetapi ada sifat dan perilaku hewan di dalamnya
Ngeriii.. i like it
Mantap
Alhamdulillah...❤😂
Intronya agamis banget isinya sangat bombastis 😅😂
Like Mawar and durinya.
Saya fair menelaah yang dokdes sampaikan.
Ada yang agree ada yang disagree, ada yg no comment, coz' there's sejumlah hal yang unobservable/unverifiable
hampir 1 tahun dialog negatif. wkwkwk
Guru spiritual saya malah dokdes nih....🙏
Desnya itu apa sih?
@@patrickdanketenangan6389 des diambil dari kata bedes yang artinya kera
Sama dah...😁👍🏿👌🏿
Pakar versus pakar👋👋👋👋👋👋👋🖐️👍🙏
KEREN MATUR SUKSMA.... ❤❤❤❤❤
Kenape sih harus dimulai dengan formula jampi2...?
Sok pinter lo...😊
Lah yg punya chanel dia ngapa lu protes 😂
Mas Abu, dialog negative is oke. Tapi doa pembuka do not out of hearing ..
Dokdes AHA momment saya !😂
Haha biologi Ken Arok.. Ngakak banget dokdes😀😀😀
yang wawancara Scienctis pembukaan abu fiksi
Kenapa ya manusia skrg blm berevolusi lagi menjadi manusia super atau apa...?? Apakah evolusi manusia sudab final...?
Evolusi itu trjadi berjuta" tahun adek. Ga lngsung Mak jebret
Bagaimana dengan norma dan aturan? Hidup hanya sebuah waktu untuk menunggu mati
yang ditunggu tunggu😅
Tetang saya ada banyak di sana di sana.... yg seperti saya..... Saya paham... Waktu Dokdes bilang... Aku tertawa...