Kenapa Media Perlu Minta Maaf?

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 28 авг 2024
  • Bisnis media adalah bisnis kepercayaan. Mereka harus menjaga kepercayaan publik untuk tetap relevan dan menghasilkan profit. Ketika melakukan kesalahan, media umumnya memiliki dua cara untuk menjaga kepercayaan itu: menutupi dan menyangkal, atau mengakui dan minta maaf atas kesalahannya. Lalu jalan mana yang terbaik?
    ____________________________________________________________________
    Jika kamu ingin berdonasi atau membeli merchandise kami, kunjungi:
    www.tokopedia....
    www.shopee.co....
    www.remotivi.or...
    kitabisa.com/r...
    Media sosial Remotivi:
    / remotivi
    / remotivi
    / remotivi.or.id
    / tokoremotivi
    Untuk info lebih lengkap tentang Remotivi, kunjungi website kami: www.remotivi.or.id

Комментарии • 1 тыс.

  • @InspectHistory
    @InspectHistory 4 года назад +669

    Media udah kaya YT aja, suka pake thumbnail clickbait2 ..

    • @faisalfadly6106
      @faisalfadly6106 4 года назад +1

      Yaudah

    • @megantorodwi9745
      @megantorodwi9745 4 года назад +10

      Yang penting traffic tetep rame, masalah konten belakangan orientasi berpikirnya udah nggak jauh beda ama youtuber clickbait wkwkwk

    • @sipalingindonesia
      @sipalingindonesia 4 года назад +3

      berarti RUclips *TIDAK* lebih baik dari TV

    • @FitraRahim
      @FitraRahim 4 года назад +4

      @@sipalingindonesia Artis udah MAIN DI RUclips SEMUA.

    • @FitraRahim
      @FitraRahim 4 года назад +2

      Tr1bun3ws : __TRiGgErEd__

  • @P48Rescience
    @P48Rescience 4 года назад +341

    How to apology +62' way
    - shift blame
    - never take responsibility
    - never admit that you're wrong
    - play the victim

  • @ryunandarz2872
    @ryunandarz2872 3 года назад +11

    Dulu SMA, guru bahasa Indonesia gw ajarkan berita itu harus memenuhi unsur 5W+1H karena berita ini memuat informasi. Juga harus aktual dan terpercaya. Kita juga dikasih tugas membuat dan presentasi kan berita. Tapi sekarang berita" di online banyak yang judul click bait dan informasi yang setengah"

  • @vizualshi
    @vizualshi 4 года назад +9

    anda benar sekali pak, secara psikologis saat kita berani mengakui kesalahan dan meminta maaf, itu justru memulihkan kepercayaan di mata oranglain dan malah meningkatkan kepercayaan itu sendiri.
    salam :)

  • @rizaldzalkarnaen1245
    @rizaldzalkarnaen1245 4 года назад +256

    Menurut saya rata2 jurnalin kompas TV terlalu cari panggung, seringkali dalam wawancara mereka malah lebih menonjolkan pendapat peribadi mereka dan ikut mengomentari berita padahal mereka seharusnya lebih mendengarkan komentar narasumber yg memang kami para penonton menonton untuk melihat pendapat para expert bukan ingin lihat pendapat pribadi jurnalis nya

    • @ojekonlen7950
      @ojekonlen7950 4 года назад +14

      Emang kerjaan mereka gitu, digaji untuk bikin panik masyarakat. Udah gitu bangga lagi dengan kerja mereka.
      Bener kata temen gue, orang kaya sangat jarang nonton tv, tv hanya pajangan di rumah, nonton tv itu gak bikin kaya.

    • @ojekonlen7950
      @ojekonlen7950 4 года назад +5

      @Edy Rahman Siswa ngakalin adsense, per berita udah 2× iklan, kebanyakan ngeklik berita tersebut karena thumbnail nya menarik. Bikin orang penasaran. Kalau gak salah, rating pendapatan youtuber di Indonesia, 3 posisi di atas, dipegang media, sisanya atta gledek dan kawan-kawan. Kurang ajarnya lagi youtuber dimedia hanya di copy paste dari TiVu, gak seperti atta gledek dan kawan-kawan itu bikin konten pake modal, tenaga, waktu.

    • @erlinfebri6596
      @erlinfebri6596 4 года назад

      Nah betul betul

    • @dwinochi9862
      @dwinochi9862 4 года назад

      only in indonesia...

    • @MrJazzlovers
      @MrJazzlovers 4 года назад +1

      @@ojekonlen7950 orkay kalau nonton cuman hiburan netflix

  • @x00rry
    @x00rry 4 года назад +39

    itulah kenapa Remotivi sangat mengapresiasi permintaan maaf Tirto kala Pemilu lalu ya

  • @lintangbagusp5786
    @lintangbagusp5786 4 года назад +29

    Sering nulis berita sampah tp kalau dikritik pasti bawa kebebasan pers🤦‍♂️

  • @khaoniaomamuang3304
    @khaoniaomamuang3304 4 года назад +65

    Oknum media di Indonesia bukan berbisnis kepercayaan, tapi bisnis image politik, membuat pembentukan pandangan iblis dan malaikat. Dan dirinya sebagai dewa.

    • @annisamaharanisitumeang5102
      @annisamaharanisitumeang5102 4 года назад

      waaaw~ pujangga here👍🏻👍🏻👏🏻👏🏻

    • @huhuhu8564
      @huhuhu8564 4 года назад

      Dewa? Bukannya tuhan ya?

    • @khaoniaomamuang3304
      @khaoniaomamuang3304 4 года назад +1

      @@huhuhu8564 Uang dari sponsor sebagai Tuhan.

    • @bijikaumeleduk5275
      @bijikaumeleduk5275 4 года назад

      damn, true as fuck

    • @bijikaumeleduk5275
      @bijikaumeleduk5275 4 года назад

      Reza P. beda si sbnrnya integritas media di US tergolong tinggi, kya kl cuma utk hal apology things udh jd code of conduct yg wajib kalau mereka do the wrong things, dan udh under their unconsciousness lah utk do such thing, dan fyi gak cuma soal apology things tp semuanya jg. Tp jeleknya adalah media di US tergolong too free to speech jd kadang gak ada filter utk buat heading news but ttp facts2 mereka kredibel gokil dan jauh lah sm di sini haha.

  • @Eza_yuta
    @Eza_yuta 4 года назад +224

    Mata Najwa soal prank nasional "The Next BJ Habibie" mahasiswa Indonesia ngaku bisa masuk NASA. Pihak Najwa tidak minta maaf tapi sebagai gantinya dia berhenti di Metro TV secara "kebetulan" sesaat paska blunder tsb, tidak melakukan jurnalisme untuk beberapa lama dan akhirnya kembali buka karir lagi di statsiun lain, Trans7.

    • @DokumennyaIjul
      @DokumennyaIjul 4 года назад +8

      Baru tau ini, musti searching

    • @zahranh
      @zahranh 4 года назад +6

      Wah betul kah? Baru tau alasan nya anjir, :o whoaa

    • @taufanprayuda4509
      @taufanprayuda4509 4 года назад

      Wow, iyakh?

    • @adistiraaa
      @adistiraaa 4 года назад +1

      Search Google ga nemu om

    • @Eza_yuta
      @Eza_yuta 4 года назад +12

      @@adistiraaa googling "kebohongan Dwi Hartanto" atau search video wawancara "Mata Najwa Dwi Hartanto"

  • @anakagung7613
    @anakagung7613 4 года назад +304

    Terutama pas investigasi ke Inggris utk kasus Reynhard Sinaga, ga jelas hasilnya wkwkwkwk. Belagu

    • @annisamaharanisitumeang5102
      @annisamaharanisitumeang5102 4 года назад +6

      kan lagi naikk daun dia om, mkny dibuatin realiti sow hahaha😅🤣🙏🏻

    • @destabagastama7370
      @destabagastama7370 4 года назад +32

      Asli. orang orang yg diwawancara di sekitaran kota manchester lagi ngasih penjelasan malah di srobot mulu omongannya sama aiman 😂

    • @annisamaharanisitumeang5102
      @annisamaharanisitumeang5102 4 года назад +15

      @@destabagastama7370 wkwkwk udh nonton ya bang?? gimana? nagih gak??......
      ...sebelnya 😁😅

    • @JaszLcookie
      @JaszLcookie 4 года назад +4

      Wkwk..gw belum pernah liat yg itu, dulu gw liat yg topik corona dianya gedhek ngegas narsum kalo corona senjata biologis, hp langsung gw buang

    • @ashkid4796
      @ashkid4796 4 года назад

      @@JaszLcookie masih muda padahal.. kasian.

  • @cumapenonton7596
    @cumapenonton7596 4 года назад +9

    Saya sudah stop mengkonsumsi berita dari media tv nasional.

  • @ab-si3ow
    @ab-si3ow 4 года назад +356

    Agak kurang suka pembawaan AIMAN & ROSI. sering memotong pembicaraan bukan pada point nya.

    • @destabagastama7370
      @destabagastama7370 4 года назад +4

      Point paling penting nih

    • @zakydzulfikar17
      @zakydzulfikar17 4 года назад +29

      Kayanya didikan kompas gitu semua deh. Coba liat di acara sapa pagi kalo ada wawancara juga motong pembicaraan narsum

    • @naufalrahmaniah5366
      @naufalrahmaniah5366 4 года назад +14

      Kick Andy lumayan 😊

    • @Ajixxxx
      @Ajixxxx 4 года назад +27

      @@naufalrahmaniah5366 kick andy bagus, dia tanya dikit narasumner menjelaskan. Soleh jg gitu

    • @renaldyhaen
      @renaldyhaen 4 года назад +10

      Sebagai penonton 'awam'. Saya melihatat si Aiman ini pembawaannya kurang profesional sih. Tapi ternyata dapat penghargaan toh, HMMM...

  • @dondedie
    @dondedie 4 года назад +3

    Pentinglah media minta maaf kalau memang terbukti melakukan kesalahaan, itu namanya etika jurnalistik, agar kepercayaan masyarakat tidak luntur akan informasi yg disuguhkan oleh para media terkait, dan membuktikan kompetensi media itu sendiri. Karena masyarakat membaca/menonton berita pasti mencari berita yg valid dapat dipercaya dan benar akan kejadian dalam berita yg disampaikan tersebut. Kepercayaan & jaminan kebenaran itu penting untuk media publik

  • @lunacellebi
    @lunacellebi 4 года назад +2

    waktu kuliah dulu pernah kunjungan ke kantornya detikdotcom, dan mereka jelas2 mengakui kalau bikin artikel berita itu yg penting cepet, terserah isinya bener atau gak,

  • @annisamaharanisitumeang5102
    @annisamaharanisitumeang5102 4 года назад +81

    apasih yg gak bikin bingung soal media tv sekarang??
    org berita nya george floyd aja cuma nayangin kerusuhannya..lempar2 batunya..bakar2 mobilnya..
    bikin yg nonton ga sapet informasi yg utuh dan yg full..
    mau dapet rating tinggi aja makanya nayangin berita itu.. udh gtu judulnya ga jauh2 lagi 3 stasiun tv swasta semuaaa pake "template" judul yg sama. _"polisi membunuh pekerja bar, unjuk rasa berakhir ricuh"_ .
    ciyee..gue bisa buat judul~ jurnalis tuh gampang(an) yah!~

    • @febiana6566
      @febiana6566 4 года назад +7

      Bener banget sih. Gak ada info detail. Bahkan aku lebih banyak info dari twitter daripada berita di tv

    • @panjidesiana6987
      @panjidesiana6987 4 года назад +1

      Cnn america mendukung kerusuhan malah. Ada tuh cuplikanya di youtube chris coumo tuh yg mendukung. Padahal udah ada korban akibat kerusuhan.

    • @barronromarema455
      @barronromarema455 4 года назад +1

      Biasanya hampir semua cuma baca judul, tapi di Tv itu judul + ocehannya .

    • @lufialfian8948
      @lufialfian8948 4 года назад

      Kalo mau yg lebih provokatif beritanya, bisa jadi judulnya jd kyk gini
      " Polisi mencekik pria kulit hitam hingga tewas, unjuk rasa berakhir rusuh "
      Kan mereka tau rata2 penonton berita di Indonesia adalah penonton yg 'pintar' , cukup dgn baca judul udh bisa berasumsi 😂

    • @fajarwicaksono7434
      @fajarwicaksono7434 4 года назад +1

      Gue aja yang agak emosional gak mudah kepancing kok.
      Gue tonton videonya, gue pelajari ada apa masalahnya dan kenapa sampai ada protes dan kerusuhan.
      Sebenarnya yg gue geram sama berita George Floyd adalah prosedur polisi menangkap George Floyd.
      Namun kenapa menjadi kepancing isu rasialis yg dipanas-panasin?

  • @Mzu87
    @Mzu87 4 года назад +3

    Menurut opini gw soal Media :
    - Media saat ini sudah pada masa
    "Orientasi Profit perusahaan" menaikan rating/views/traffic/oplah/jumlah pemirsa adalah tahapan terpenting untuk mendapatkan iklan/sponsor yang lebih banyak lagi. Sehingga dikhawatirkan idealisme dalam mengolah dan menyampaikan berita menjadi nomor sekian.
    - Media berpengaruh besar dalam membangun opini publik. Mampu membangun mindset, membangun citra personal branding, mengalihkan perhatian publik dengan tema/isu tergantung tujuan dan pemesanan "sang atasan" yg ada di jajaran elite perusahaan.
    - Media kalau terjadi kesalahan, mereka hanya cukup mengklarifikasi dan mengkoreksi/revisi ulang beritanya. Sebab media dilindungi UU no 40 tahun 1999. Ini juga terkadang dijadikan tameng media saat terjadi "clickbait" atau judul headline.
    Media pemberitaan itu penting. Tapi yang terpenting adalah bagaimana "Kita Sendiri" mampu mengolah informasi dari pemberitaan itu sendiri. Tulisan saya ini pun harus anda saring baik atau buruknya itu kembali lagi kepada anda.
    Media pemberitaan memiliki peran terpenting dalam membangun bangsa. Bangsa yang berkembang tergantung karakter penduduknya. Karakter mampu diciptakan melalui informasi yang didapat.
    Disclaimer : Kebebasan berpendapat juga dilindungi undang undang. Tulisan saya tidak mengarah pada satu perusahaan/personal. Baik atau buruk nya pendapat saya itu hak anda.
    Hormat saya,
    Mantan Jurnalis "Pinggiran".
    Mampir ke channel saya yuk..bos hehehe..

  • @ervitayulizaputri
    @ervitayulizaputri 4 года назад +24

    Tapi sayangnya, sekarang netizen pada suka bilang "bikin kesalahan-klarifikasi-minta maaf, gitu aja terus"
    Ya emang harus minta maaf dong namanya juga bikin salah ? Masa harus bayarin listrik org org yg ngomen

    • @dedyaufansyahputra7411
      @dedyaufansyahputra7411 4 года назад +1

      Wkwk kebanyakan orang menyepelekan kesalahan dengan hanya meminta maaf

    • @RioMizuki89
      @RioMizuki89 4 года назад +1

      Sekedar minta maaf aja itu kurang, perlu ada'a tanggung jawab dgn apa yg di ucapkan dan tidak akan mengulangi keselahan'a lg, minta maaf trus d ulangin lg ya sama aja ky nampar org trus minta maaf trus nampar org lg minta maaf lagi, gak ada efek jera yg seakan minta maaf itu sekedar ucapan gak ada makna'a, apalagi dah nampar gak ada minta maaf... hmmm... minta di bully netizen indonesia... 🤭

    • @alfatihking
      @alfatihking 4 года назад +1

      Hmmm maksud netizen tuh jangan mudah membuat kesalahan sih menurut saya. Titik beratnya adalah jangan mudah membuat kesalahan karena berfikir ujung ujungnya dengan mudah minta maaf. Bukan minta maafnya yang di permasalahkan oleh netizen.

    • @ervitayulizaputri
      @ervitayulizaputri 4 года назад +1

      Memang seharusnya gitu. Orang yg emang suka belajar akan tau kalo minta maaf berarti harus berani bersikap dan menjaga utk tdk berbuat begitu lagi. Kalo diulangin lagi, yauda sii kita tau berarti humannya tdk suka belajar.
      Menurutku cukup disitu sii. Soalnya kita yg memilih utk membaca dan mencari tau masalah apa.
      Tak perlu di perjelas dgn ikut reply yg sesuai masalahnya

    • @fajarwicaksono7434
      @fajarwicaksono7434 4 года назад +1

      Masyarakat pada umumnya udah jengah banget dengan kegiatan bikin "sesuatu-klarifikasi-minta maaf", karena seakan-akan permintaan maaf menjadi solusi, dan akhirnya masalah nguap.
      Kebanyakan masyarakat maunya pelaku yg melakukan sesuatu yg melanggar bertanggung jawab secara hukum agar memberi efek jera.

  • @wildan9082
    @wildan9082 4 года назад +84

    Bung Aiman emang terlihat seperti pencinta konspirasi.
    Lihat aja wawancaranya kemarin

    • @bigedzy4663
      @bigedzy4663 4 года назад +1

      Iya benar, parah ni orang lemes nya parah

    • @kiatuberz1819
      @kiatuberz1819 4 года назад

      wawancara mana? minta dong kata kuncinnya biar biaa search

    • @klukluk
      @klukluk 4 года назад

      Jurnalis tapi suka konspirasi , hadeh

    • @ashkid4796
      @ashkid4796 4 года назад

      Kalah aiman sama komentator bola yg kena kasus toket.. wkwkwkwkwk

    • @izanagi_6037
      @izanagi_6037 4 года назад

      Ash Kid emg kek gmna ceritanya dan siapa ?

  • @dedikpurwanto9842
    @dedikpurwanto9842 4 года назад +206

    Contoh judul media yg thumbnail nya sering clickbait di RUclips:
    - MIRIS!!!.....bla..bla...bla....
    - MENGACENGKAN.....bla...bla...bla...
    - dsb.

    • @ekacoca6582
      @ekacoca6582 4 года назад +15

      "SYUKURAN 100 TAHUN SURYA PALOH. INI RAHASIANYA.."

    • @yogipratama3583
      @yogipratama3583 4 года назад +8

      @@ekacoca6582 ketahuan mana yg bener2 buat konten sama yg ngejer views. Di TV penontonnya udah dikit otomatis cuannya dikit, jadi pindah ke RUclips yg banyak penggunanya.
      Ketahuan media indog ga professional

    • @sakukuratabinbohkekal-faki4248
      @sakukuratabinbohkekal-faki4248 4 года назад +6

      @@yogipratama3583
      Indog?
      Lu dengan kesadaran 100% ngetik kata tsb?

    • @1mee40_ryanharyoyudoyono6
      @1mee40_ryanharyoyudoyono6 4 года назад +13

      Wkwkw mencengangkan jingann

    • @2046_Messages
      @2046_Messages 4 года назад +2

      10 fakta tentang pelaku kasus.... No.8 paling mengejutkan!

  • @kwon2ldoank743
    @kwon2ldoank743 4 года назад +10

    Saat news & infotainment sudah menyatu, ga ada batas yang jelas

  • @ako-chan6021
    @ako-chan6021 4 года назад +20

    Jadi ingat bagaimana Dulu Harian Kompas melakukan kesalahan teknis di halaman depannya. Selain meminta maaf, ia juga memberikan vocher diskon 30% langganan kompas.id maupun cetak. Brilian!

    • @Zekazbz
      @Zekazbz 4 года назад +2

      Sama kayak utuber2 , ngebuat salah - klarifikasi - giveaway

    • @fajarwicaksono7434
      @fajarwicaksono7434 4 года назад

      Cara seperti itu menurut gue bukan cara tepat untuk "recovery" kekecewaan publik atau konsumen.
      Memang itu sepantasnya mereka lakukan hal itu karena mereka bersedia bertanggung jawab, tapi untuk proses recovery dari kekecewaan publik hilang dan nguap.
      Karena kalau publik kecewa, dendamnya akan sangat sulit hilang di sisi mereka.
      ---
      Kompas dan RUclipsr dalam hal ini sanggup gak melakukan proses recovery atas kekecewaan publik sehingga mampu meredam sifat dendam mereka?

    • @agailham8476
      @agailham8476 4 года назад

      Kasus lorem ipsum tahun lalu ya?

    • @fajarwicaksono7434
      @fajarwicaksono7434 4 года назад +1

      Menurut aku sih, Kompas atau RUclipsr atau Content Creator harus bisa berusaha semaksimal mungkin meredam kekecewaan publik dengan menyelesaikan berbagai persoalan kompleks.
      ---
      1. Dalam hal ini Kompas, harus ada restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan KG di bidang media dalam sisi redaksinya. Karena masalah yang dihadapi Tribunnews atau Grid.id (seperti judul pemberitaan bombastis dan artikel berhalaman-halaman yang tidak ramah bagi pembaca) merembetnya ke kepercayaan Kompas, karena kepercayaan masyarakat terhadap kualitas harian Kompas sangat tinggi sekali. Bahkan kualitas harian Tribun dan Majalah yang diproduksi mereka kualitasnya masih bisa membuktikan Kompas-Gramedia dipercaya publik (walaupun sebenarnya media lain melakukan hal serupa)
      ---
      2. Kalau di sisi RUclipsr atau Content Creator, menurutku satu-satunya solusi ya adalah MUNDUR atau gak tampil dulu lah di media, baik media konvensional atau sosial, tidak berkarya dulu sampai istilahnya ombaknya benar-benar reda. Kalau ombaknya sudah reda, baru pembuat konten berkarya lagi.
      -
      Semoga jawabanku bisa membantu. :)

  • @cylisme7419
    @cylisme7419 4 года назад +1

    Jaman dulu ada istilah if you dont read newspaper, you're uninformed. If you read newspaper, you're mis-informed.

  • @rezkinugrahasaputra7224
    @rezkinugrahasaputra7224 4 года назад +30

    Dan akhirnya masyarakat lebih percaya konspirasi yg abu2 ketimvang media indo yg sebagian besar berwarna hitam

  • @Mr.Crabbb
    @Mr.Crabbb 4 года назад +1

    Menurutku acara terbaik diIndonesia itu mata najwa.... dia kumpulkan narasumber tanpa menghakimi dan menggiring opini publik.... dia biarkan narasumber yg menggiring opini publik

  • @crazyhex654
    @crazyhex654 4 года назад +4

    Dan channel ini juga harus minta maaf karena telah mengungkit kesalahan2 orang, dan saya juga minta maaf karena telah berkomen seperti ini 😁👍

  • @soekasoekakoe2145
    @soekasoekakoe2145 4 года назад

    setuju..... pake banget.... org media perlu jadi manusia seutuhnya

  • @caesarrustantomcarthur399
    @caesarrustantomcarthur399 4 года назад +27

    Menurut gw, alasan kenapa Media Indonesia tidak berani meminta maaf, mungkin karena Etos masyarakat Indonesia juga kali.
    Biasanya orang kalau sudah meminta maaf sering identik berpikir bahwa itu adalah akhir dari hidupnya.
    Makanya koruptor sekalipun ogah minta maaf, karena kata tersebut berkesan menjadi akhir dari karir mereka.

    • @gusdzikrillah9229
      @gusdzikrillah9229 4 года назад +1

      That's right Dude, itulah culture buruk dari negara kita tercinta.
      Orang berbuat salah sudah minta maaf, bukan dikasih kesempatan kedua untuk memperbaiki tapi sudah dimatikan karakternya alias sudah ga dianggap valid atau kredibel dirinya tsb.
      Tapi kalau culuture apologize and second chance diterapkan dan digunakan oleh public figure atau pejabat ya akhir ya jadi permissivisme yg ga bener.
      Jadi semuanya buah simalakama

    • @siniarmalamjumat6606
      @siniarmalamjumat6606 4 года назад

      Budaya minta maafnya blm terbentuk

    • @razaqadeanova3255
      @razaqadeanova3255 4 года назад

      Kebiasaan Indonesia, gengsi minta maaf kalo salah, tapi rajin minta maaf ke siapapun pas lebaran doang 😬

  • @wellasherlita6530
    @wellasherlita6530 4 года назад +1

    Pendapat saya sebagai wartawan:
    Sepanjang media (baik itu online atau media lain) itu sudah menurunkan berita/laporan baru, maka hal ini bisa dikatakan sebagai "klarifikasi media". Klarifikasi media disampaikan dalam laporan baru yg sudah diperbarui, artinya lebih akurat/memperbaiki kesalahan informasi yg ada sebelumnya.
    Beginilah bentuk atau cara media "meminta maaf". Saya menghargai upaya tim remotivi. Tetapi yg agak keliru dlm penyampaian host remotivi (yg bicara tanpa henti, tanpa titik koma :D) adalah seakan-akan media massa itu "orang" atau "manusia". Pdhal media itu bentuknya "produk", bukan "manusia yg bernafas" (meskipun tentu saja yg memproduksi kontennya ya para manusia yg bernafas jg).
    Sekali lagi, karena media massa itu produk, maka bentuk permintaan maafnya adalah klarifikasi dgn cara menurunkan warta yg baru.
    Ini terlepas dari persoalan dengan Aiman ya, yg saya maksud permintaan maaf atau klarifikasi media secara umum.
    Kl utk media siar, maka tinggal mem-package ulang berita terkait dgn penambahan narasumber yg mampu mengklarifikasi informasi yg tidak tepat/tidak akurat itu tadi.
    Jd cara media minta maaf itu bentuknya bukan: "Hey, aku minta maaf yaaa... " melainkan melalui klarifikasi lewat informasi terbaru.
    Demikian kurang lebihnya. Salam!

  • @nabongobong9155
    @nabongobong9155 4 года назад +21

    Najwa: lawful good
    Deddy: neutral good
    Karni ilyas: lawful neutral
    Rosi: neutral evil
    Aiman: lawful evil

    • @geovan5169
      @geovan5169 4 года назад

      wkwkwk bener bgt

    • @fadli_1577
      @fadli_1577 4 года назад +9

      Karni Ilyas : short breath
      *Kadang gw kasian liat beliau masih harus jadi moderator diskusi

    • @muhammadnuralfajrin5977
      @muhammadnuralfajrin5977 4 года назад +3

      @@fadli_1577 perasaan gua klo bung karni ngomong kek ga prnh denger, kaya kumur" aja gitu hehe maaf wkwk

  • @gilangfajar2841
    @gilangfajar2841 4 года назад +3

    Bikin video dong tentang kenapa orang-orang gampang percaya dengan teori konspirasi yang sumbernya dari opini seseorang, sekalipun itu orang penting, tp dia ga bring up data atau bukti apapun.

  • @AhmadFRamadiyana
    @AhmadFRamadiyana 4 года назад +213

    Oh Aiman, si presenter arogan.

    • @RhezaAditya
      @RhezaAditya 4 года назад +2

      Najwa sama Aiman itu jurnalis kan ?
      Makanya saya lebih suka najwa karena santai dalam pembicaraanya

    • @ahasanhariri
      @ahasanhariri 4 года назад +10

      @@RhezaAditya so soan jadi Najwa itu awowkwkk 😆

    • @bambalauj7742
      @bambalauj7742 4 года назад +23

      @@RhezaAditya rata rata aiman sama najwa itu ga menghormati orang lain kalau bicara. seakan merekalah yang paling pantas didengarkan. suka motong motong omongan orang

    • @AhmadFRamadiyana
      @AhmadFRamadiyana 4 года назад +23

      @@bambalauj7742 jurnalis memang harus skeptis. Masalahnya, jika skeptis itu tidak dalam dosis yang tepat, bisa jadi terlihat pongah.
      Yang awalnya ingin terlihat skeptis malah jadi terlihat mendebat narasumber. Contoh yang sahihnya ya Aiman ini.

    • @nusaantara6077
      @nusaantara6077 4 года назад +3

      @@RhezaAditya sama aja sih sebenernya..
      Cuman najwa "terkesan" lebih halus aja..

  • @apihmototv
    @apihmototv 4 года назад

    Ada pengalaman nih kmren2.
    Ada kasus pembunuhan, ada dua media yang salah dalam menulis beritanya. Mereka kebalik antara nama Pelaku sama Korban.
    Alhasil, pihak korban merasa tidak nyaman karena masyarakat sekitar jadinya salah sangka
    Kedua, selain kebalik antara Pelaku dan Korban. Media itu bikin headline news penyebab pembunuhan yang sama sekali belum di konfirmasi oleh pihak kepolisian. Hasilnyaaa korban pembunuhan jadi bahan Bulyan
    Medianya dihubungi dan tidak ada respon. Mereka hanya langsung ganti isi berita dan revisi nama korban dan pelaku tanpa ada Permintaan maaf
    Dan untuk masalah Headline nya,mereka berdalih. Bahwa itu bukan kesalahan wartawan. Itu karena saksi yang di wawancara. Padahal kan harusnya mereka Konfirmasi dan Klarifikasi informasi dari Saksi tersebut.
    Ya begitulah media.

  • @MARVELTHEMARVELOUS
    @MARVELTHEMARVELOUS 4 года назад +14

    media skrg banyak klikbet nya boss, bnyak yg tdk bertanggung jawab

  • @Litipikorahicwchanneltv
    @Litipikorahicwchanneltv 21 день назад

    Mantap bang. Sangat setuju......

  • @sekilaspolos2119
    @sekilaspolos2119 4 года назад +23

    Kompas ❌
    Kompor ✔️

  • @TheWijasmara
    @TheWijasmara 4 года назад +1

    Udah lama gak rutin baca-baca berita di media mainstream. Malah untuk saat ini lebih kredibel media-media segmented yang berdiri sendiri seperti media otomotif, computer tech dan sebagainya.

  • @DokumennyaIjul
    @DokumennyaIjul 4 года назад +4

    Bener, gw udah mulai pasrah sama keadaannya sekarang, udah terlanjur termakan teori konspirasi.
    Pemerintah g sigap menangani,
    ukt kampus ga juga melandai,
    dana pandemi desa dikorupsi,
    media nakut-nakuti.
    Emang paling enak percaya konspirasi, seolah enteng pandemi ini cuman ilusi,
    Bebas kesana kemari cari nasi,
    Agar bertahan menjaga kewarasan kami.

  • @gazo_studio
    @gazo_studio 4 года назад +1

    Aiman, hmmm sudah kuduga. Thanks pencerahannya bro...

  • @manggustia4824
    @manggustia4824 4 года назад +103

    Aiman ? Jadi teringat dengan debat sama si jrx hehee

    • @agailham8476
      @agailham8476 4 года назад

      Seru gak? 😅

    • @MuhammadRizki-vm3st
      @MuhammadRizki-vm3st 4 года назад +4

      'Yasudah kita biasa saja, gausah berlebihan. Cuci tangan bla bla bla'
      Tapi bung Jrx, yang anda katakan itu merupakan rekomendasi dari WHO....

    • @BoiledCh1cken
      @BoiledCh1cken 4 года назад

      Aiman Jrx Jadi memeable wkwkw

    • @ugug4277
      @ugug4277 4 года назад +2

      @@MuhammadRizki-vm3st hebat sekali aiman menyudutkan narasumber
      Udah dari dulu kita di ajarkan kebersihan
      Agama mengajarkan kita kebersihan
      makan harus cuci tangan dulu
      Mandi

    • @haryanto3regb
      @haryanto3regb 4 года назад

      Iya bro sok banget tuh orang

  • @ahmadghozali4174
    @ahmadghozali4174 4 года назад

    Media sekarang banyak banget yg dijadikan kendaraan politik, sehingga selama ini mudah sekali memplintir &mem-framing berita sesuai kepentingan pemilik media. Masyarakat kudu lebih cerdas lagi..

  • @synnys6964
    @synnys6964 4 года назад +17

    Wkwkw ngakak pas dengar mimin bisik2 soal videonya yang udah diprivate di youtube,

  • @RP-pj4pf
    @RP-pj4pf 4 года назад

    Mereka belajar dari perilaku orang Indonesia yaitu mudah melupakan.

  • @ReikiNauliHarahap
    @ReikiNauliHarahap 4 года назад +7

    anjaii setup e.. mantap bangg. kerennn

  • @travelklok
    @travelklok 4 года назад

    Luar Biasa Informasinya

  • @talosblack5713
    @talosblack5713 4 года назад +56

    Media kok dipercaya. Media itu dijadiin salah satu sumber info aja, masih ada bisik2 tetangga, Surat resmi, siaran pers, dll. industrinya cacat kok. (Eh bener gak yah)

    • @gedewidiara2167
      @gedewidiara2167 4 года назад

      Bener kq..🙏

    • @rantiamanda1342
      @rantiamanda1342 4 года назад

      Bisik2 tetangga jaman now pd ngaco

    • @bimajuantara
      @bimajuantara 4 года назад

      Guess so wkwkwk

    • @bijikaumeleduk5275
      @bijikaumeleduk5275 4 года назад +1

      yup true laa wkwk, dan iya cukup buat sumber info aja and it enough as simple as that.

    • @conkkarul022
      @conkkarul022 4 года назад +1

      Gw hanya percaya adzan aja dari TV² :v

  • @JuliusTanuwijaya
    @JuliusTanuwijaya 4 года назад +7

    contohnya media yg suka salah sehingga kehilangan kredibilitasnya, Tv On*

  • @aunurrahman6430
    @aunurrahman6430 4 года назад

    Serunya nonton remotivi, ketika mereka membuat sebuah vidio tdk selalu memakai kesimpulan dan tidak ada hitam putih.
    Selalu berkarya remotivi 👍 proud of you 👏

  • @kofisop
    @kofisop 4 года назад +35

    Bahas sinetron tangisan seorang istri dong min. Dari pagi ampe malem muter2 terus itu sinetron. Bahas juga program tv yang belum sebulan udah bungkus

    • @finapuji652
      @finapuji652 4 года назад +2

      Mana pemainnya itu itu aja lagi 😁

    • @sudrajadtria2866
      @sudrajadtria2866 4 года назад +1

      Premisnya sama terus cuma profesi nya aja yg diganti2, paling parah serumah sukanya nonton itu semua..

    • @kaherulkaher1594
      @kaherulkaher1594 4 года назад

      @@sudrajadtria2866 menderita sekali pasti ente bro

    • @DwiAhmadza
      @DwiAhmadza 4 года назад

      Up up wkwkwk

    • @septianatriebhintari509
      @septianatriebhintari509 4 года назад

      Up

  • @LukitoPerkasa
    @LukitoPerkasa 4 года назад

    Maju terus Remotivi dgn konten2 mengkritisi pers ky gini

  • @miradelimanr
    @miradelimanr 4 года назад +6

    "aiman adalah salah satu sumber yang dipercaya untuk menjadi bahan.... meme twitter" 😂😂😂😂😂😂😂

  • @jalankeluar5018
    @jalankeluar5018 4 года назад

    Jalan keluar nya : ketahui dulu siapa pemilik media nya,backround owner nya dan semua pasti terjawab apa sajian media nya.

  • @PendidikanGratis
    @PendidikanGratis 4 года назад +6

    nge quote terjemahan bhs Indonesia tp dg logat kebule2an wkwkwk

  • @imannursyuhada310
    @imannursyuhada310 4 года назад +2

    Demi Dzat yang ubun-ubun saya dalam genggaman-Nya, kepercayaan saya kepada chanel remotivi sebesar keseriusan chanel ini dalam menyampaikan KEBENARAN kepada publik.

    • @Dr._Atom
      @Dr._Atom 4 года назад +1

      Wait until you find out remotipi mendukung hak2 kaum lgbt

    • @rantiamanda1342
      @rantiamanda1342 4 года назад

      @@Dr._Atom terus salahnya dimana? Karena ketentuan agama? Tidak menyukai LGBT bukan berarti mengucilkan mereka. Hak mereka utk berperilaku kayak gitu seperti hak kamu utk coli

  • @fhadi1309
    @fhadi1309 4 года назад +51

    Kenapa "Jurnalis" sekarang kelasnya kaya' sjw medsos ya?
    Miris :(

    • @annisamaharanisitumeang5102
      @annisamaharanisitumeang5102 4 года назад +9

      jurnalisnya "lain tudey" om lagi naik daun mknya lolos interview semua haha

    • @renaldyhaen
      @renaldyhaen 4 года назад +3

      Karena bikinnya juga modal medsos doang.

    • @bijikaumeleduk5275
      @bijikaumeleduk5275 4 года назад

      pas semasa ngampus ketiduran mulu kali jd ga masuk ke otak

    • @AdimasDuvitra
      @AdimasDuvitra 4 года назад +1

      Couldn't agree more. Sjw + privilege

    • @owen7111
      @owen7111 4 года назад

      Knp lu baru sadar skrng? Sbelum Jokowi presiden juga udh bnyak bnget presenter kek AIMAN

  • @adieu156
    @adieu156 4 года назад +1

    Remotivi, dibahas dong masalah edukasi / etika netizen dalam berkomentar misalnya berkomentar dengan nama palsu. Dan juga dibahas tentang moral influencer yang memberikan statement karena dibayar "waah ini makanan terenak yang pernah dicoba", mungkin ga juga ya..

  • @farthurf.5221
    @farthurf.5221 4 года назад +34

    CNN after owned by Republic Party of US jadi makin kacau
    Time Warner jadi terlalu centralized makin parah dikontrol politiknya apalagi CNN Indo sudah beraliansi

    • @raihandaffa354
      @raihandaffa354 4 года назад

      Beraliansi sama sokap tuch

    • @janokjaran
      @janokjaran 4 года назад

      Warnet Centralized? Mereka berani bilang Black Lives Matter. Bahkan sampai anak2nya hbo, dc

    • @ghivifahmi4252
      @ghivifahmi4252 4 года назад +1

      CNN Republic? Padahal Trump tiap ngejekin fake news yang pertama disasar pasti CNN

    • @farthurf.5221
      @farthurf.5221 4 года назад +1

      @@ghivifahmi4252 cuma drama doang itu mau aja dikibulin ruclips.net/video/c7ZOzaP-VTA/видео.html nih akusisi nya udah lama, even CNNnya sendiri ngaku kok 🙃

    • @farthurf.5221
      @farthurf.5221 4 года назад

      @@raihandaffa354 kagak usah dikasih tau ah takut ada antek² om Leon wkwkwk

  • @inuinu300
    @inuinu300 4 года назад

    Beberapa tahun yang lalu, Aiman pernah berkunjung ke Desa saya.
    Desa Grinting kalo kalian tau, dan media menyebutkan bahwa Desa saya itu Desa Pengemis. Sebenernya saya sebagai warga agak kecewa. Kalo dijuluki Desa Pengemis itu udah lama hilang, karena beberapa warga Desa yang berprofesi sebagai pengemis di kota kota besar sudah tidak ada lagi. Malahan banyak orang orang diluar saya yang datang ke Desa saya untuk mengemis, sekarang justru kebalikannya.
    Trus ada segmen di Aiman, ketika dia berkunjung ke Grinting, seakan akan *maaf dia paling tau, dimana ada rumah bagus dan mewah. Lalu dia mengatakan kalau rumah itu adalah rumah pengemis yang pergi ke jakarta. Padahal pemilik rumah itu adalah pengusaha rongsokan atau barang barang bekas.
    Tolong dong, TV sekelas KompasTV yang acaranya katanya terpercaya malah keliru.

  • @cecepkrisnahadi3727
    @cecepkrisnahadi3727 4 года назад +7

    Ya begitulah KOMPOS media..media paling ga bisa dipercaya..apalagi pemberitaan tentang islam..

  • @wreaksou
    @wreaksou 4 года назад

    Kalau emang mekanisme yang terjadi adalah media yang sering melakukan kesalahan, lama lama akan ditinggalkan pembaca, penonton atau pendengarnya, saat ini yang bertahan di Indonesia adalah media media yang ideal aja yang ada di Indonesia, tapi kan kenyataannya nggak begitu BAMBANG.
    Coba deh. Untuk urusan media online, coba cek siapa yang visitornya paling tinggi. Iris kuping temen sebelah elu, kalau emang sepuluh media daring paling banyak pengunjungnya itu media media yang nggak pernah melakukan kesalahan, berani minta maaf atau nggak jualan click bait.
    Pasar sudah berubah sekarang. Mayoritas media nggak lagi dagang pengaruh, tapi dagang kuantitas, yaitu berapa banyak pembaca, penonton atau pendengarnya. Di zaman edan ini, kuantitas itu dikejar bukan dengan mengejar eksklusivitas, atau materi materi yang mencerdaskan, atau yang bisa mengubah opini masyarakat.
    Jadi kesimpulannya, media ngelakuin kesalahan dan nggak minta maaf, bukan sesuatu yang mengancam priuk nasi para karyawannya. Kalau nggak percaya, coba sebutin media yang bangkrut karena perkara tersebut.
    Anjing kan ? Ya emang gitu kenyataannya di negara +62. Pilar keempat demokrasinya ya macam gitu, dan hal tersebut adalah cerminan dari masyarakatnya. Harus diingat, media itu pada dasarnya adalah perusahaan yang harus cari untung.

  • @avc9686
    @avc9686 4 года назад +5

    syukurin, merasa sok pintar saat sama jrx. akhirnya kena karma

  • @dariusramli2222
    @dariusramli2222 4 года назад

    Cerdas, tpi sulit untuk relate ke jaman skrg. Kita jga hrs mngajak penonton untuk lbih brpikir kritis. Skrg masyarakat nntn berita lebih untuk hiburan drpd informasi. Selama berita dot mengolah emosi mereka, itulah yg dicari.

  • @fadli_1577
    @fadli_1577 4 года назад +7

    Bahas gelora.co dong bang, media yg sumber nya gk jelas

    • @dindonoto6398
      @dindonoto6398 4 года назад

      Seaworld lebih menarik

    • @raizanskywalker6969
      @raizanskywalker6969 4 года назад +2

      Nih ya, Gelora.co itu pro oposisi, seword.com pro rezim sekarang. Dua2 nya ga kredibel.

  • @nikie.n
    @nikie.n 4 года назад

    Gue pribadi udah sulit banget percaya sama media, karena saat itu bapak gue sendirian ditangkap dirumah, tapi sial nya media memberitakan hal tersebut sebagai PESTA NARKOBA. like wtf media, yang dateng rame rame sebelum penangkapan terjadi itu hanya ibu ibu tadarusan di rumah gue. MEREKA HANYA INGIN BERITANYA MELEDAK DOANG TANPA ADA TANGGUNG JAWAB NYA PADA KEBENARAN YANG SEBENARNYA TERJADI.

  • @farthurf.5221
    @farthurf.5221 4 года назад +15

    Jurnalis yang penuh guyonan wkwkkw

  • @applekroak996
    @applekroak996 4 года назад

    Sudah bukan rahasia umum lagi kalau media terkadang suka hiperbola dan terkadang juga bikin blunder. Salah satunya adalah pemilihan judul. Tak jarang judul yang dipilih itu membuat penasaran dan tidak sesuai dengan isi.

  • @rikaa4642
    @rikaa4642 4 года назад +6

    Sebosen apa saya sampe nonton paling pertama

  • @daunsimbukan
    @daunsimbukan 4 года назад

    Hehehehehe gw udah 6 tahun ga lihat tv, udah 3tahun ga baca media online. Carmuk, menggiring opini, tidak ada media yg independent dg tulisannya sendiri, itu yg bikin muak, media yg harusnya membuka wawasan, disama ratakan dg akun gosip 😂 bedanya gosip seleb, politikus, atlet. Udah gada bedanya intinya itu semua.

  • @sultanaldavi3048
    @sultanaldavi3048 4 года назад +6

    journalist 1950: idont care with my life, the truth should be uncover
    Journalist 2020: he do violent cause play GTA it absolute right

  • @ikhsannuhakim7765
    @ikhsannuhakim7765 4 года назад

    Dulu waktu saya bekerja sama dengan sebuah media surat kabar untuk pembukaan cabang restoran yang saya kelola, media tersebut salah menyebut brand kami dan omzet.
    Wartawan itu 'ngeles' kalau brand yang ditulis itu disesuaikan dengan KBBI, lah apa hak media mengubah-ubah nama brand? Mana ada nama brand harus sesuai KBBI? Itu brand-brand yang pakai nama Waroeng dkk harus diubah jadi Warung? Ya kali.
    Kedua, omzet. Betapa bahayanya ketika harusnya juta menjadi miliar. Sementara wartawan yang meliput itu hanya mengatakan, "Maaf. Tapi itu nanti juga orang sudah lupa."
    Sementara media hanya meminya maaf secara lisan dan tidak ada pernyataan secara tertulis untuk publik di cetak selanjutnya. (Padahal untuk publikasi liputannya sudah bayar loh sesuai kolom dll).
    Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Ada orang yang akan bermitra dan mengira omzetnya sebesar itu. Apakah media memikirkan sejauh itu?
    Dari pengalaman saya yang kala itu berinteraksi/ diwawancarai oleh media, entah kenapa terkadang wartawan sudah menyimpulkan sendiri apa yang narasumber akan sampaikan atau terkadang juga belum mengetahui informasi sedikit pun tentang yang akan ditanyakan. Sehingga ketika publikasi menjadi tidak relevan dengan keadaan nyata.
    Semoga media-media bisa memperbaiki cara meminta maaf ketika melakukan kesalahan. Kesalahan itu manusiawi, namun cara meminta maaf itu yang harus diperhatikan.
    Terima kasih

  • @ylliks7844
    @ylliks7844 4 года назад +38

    Bgmn komentar remotivi tentang media asuhan kakak pembina bernama seword yg isinya hoax semua, tapi tdk pernah sekalipun meminta maaf, dan anehnya seword ini dibiarkan menyebarkan hoax hanya krn suka menjilat pemerintah

    • @blackzetsu1488
      @blackzetsu1488 4 года назад

      up

    • @dwiaja4962
      @dwiaja4962 4 года назад +3

      Kudu siap senjata banyak kalo bahas si sewot ni

    • @masadamsahid
      @masadamsahid 4 года назад +16

      Seword itu macam website yang menyediakan kolom opini. Jadi tidak bisa dibilang pure isinya berita 100%. Hampir selalu ada sisipan opini dari penulisnya. Apalagi, you know lah, sudah menjadi rahasia umum kalau yang nulis di Seword kebanyakan adalah para buzzer maupun fanatics dari suatu golongan tertentu.
      Jadi, jangan berharap banyak pada Seword dan para penulisnya untuk meminta maaf pada publik atas tulisan mereka! Kalau memang tidak suka dengan Seword dan para penulisnya mending anggap saja website itu tidak ada dan jangan pernah dibuka sekalian, biar trafik views/visitsnya enggak tambah banyak atau bahkan malah turun! 😁Kalau enggak suka tapi malah ngebuka websitenya, justru anda kena double bait. Sudah isi tulisannya sering dipertanyakan, eh anda juga malah nyumbang trafik views di web tsb.
      Kalau saya pribadi, sih, kadang suka menertawakan tulisan-tulisan kebodohan dan pola pikir penulisnya. Hahaha..

    • @anangubaidillah7994
      @anangubaidillah7994 4 года назад

      Up

    • @fadliwibisono6586
      @fadliwibisono6586 4 года назад

      Up

  • @renaldyhaen
    @renaldyhaen 4 года назад

    Jurnalis Indonesia ini kena sindrom maha-benar, gak mau salah. Jurnalis bukannya menjadi penyampai berita. Malah merasa jadi 'sumber' kebenaran.
    Btw menurut gua alasan kenapa media jarang minta maaf. Karena kalau maaf tiap salah, ya tiap hari bakalan ada terus. Capek minta maafnya nanti.

  • @GeofanyAndhika
    @GeofanyAndhika 4 года назад +22

    3:40 dialek bulenya bikin gak konsen isinya apa

  • @mantabsekali920
    @mantabsekali920 4 года назад

    Pembahasan yang sangat menarik.
    Tapi sangat disayangkan peran regulasi dan pengawasan nyaris tidak tersentuh dalam video. Sungguh naif meminta pers (kalo media itu produknya : artikel online, koran, majalah, dll) bertanggung jawab dengan sendirinya tanpa penegakan regulasi dan pengawasan yang ketat.
    Buruknya independensi pers merupakan akibat pers tidak diawasi secara ketat bukan menjadi faktor kepercayaan terhadap pers menjadi rendah. Kita harus mulai melihat pers sebagai lembaga check and balance ke-4 dalam sebuah negara bukan lembaga checking saja.
    Jika masih tetap sebagai entitas pengawasan saja maka kemungkinan besar pers yang berlandaskan asas jurnalistik akan punah karena pers hanya akan memegang prinsip2 tertentu saja (biasanya profit).
    Perlu dibedakan juga min antara jurnalistik (aktivitasnya), media (produknya), dan pers (organisasi termasuk orang2 didalmnya).

  • @brandonoctavian3781
    @brandonoctavian3781 4 года назад +9

    Detik juga sempet begitu, berita pembukan mall di bekasi sampe 3 kali revisi malah wkwkwk
    Masalah nya kan akhirnya reaksi masyarakat yang ga sesuai dengan kenyataan. Kalo kyk gini mah bs dikatakan hoax loh, udh bukan clickbait lagi
    Masa portal berita sekelas detik membuat kesalahpahaman di masyarakat
    Klo gitu apa bedanya detik.com ama kopet news bngst
    Muhasabah diri ente hey jurnalis detik.com

    • @farosrohmangeloraramadan3897
      @farosrohmangeloraramadan3897 4 года назад +1

      kwkwkw koplak 3 kali revisi dikira skripsi apa

    • @fajarwicaksono7434
      @fajarwicaksono7434 4 года назад

      KPI dan Dewan Pers gak mau laporin kasus kayak gini ke kepolisian?

    • @dantesparda4610
      @dantesparda4610 4 года назад

      Berita ttg podkesnya saitama dan mantan menkes aja clickbait parah, judulnya pake kata2 blak2an ttg konspirasi, isinya biodata menkes, sama potongan ucapan menkes klo doi percaya konspirasi, anjing lah. Covid belum reda malah bikin berita dengan judul kayak gitu.

    • @INOT9190
      @INOT9190 4 года назад

      @@dantesparda4610 cie yg lgi kerja 😂

    • @ANILDAF07
      @ANILDAF07 4 года назад

      @@fajarwicaksono7434 KPI lagi sibuk sensor sensor

  • @Sui-te5ci
    @Sui-te5ci 4 года назад

    Sangat setuju boss, gk Ada gunanya percaya Sama media sekarang,

  • @adityaimamw
    @adityaimamw 4 года назад +10

    3:36 wkwkwkwkwkwk.......

    • @cocophy
      @cocophy 4 года назад

      Kurang dapet logat bulenya

  • @12_lutfiatulazizah_ie65
    @12_lutfiatulazizah_ie65 4 года назад

    Media berita indonesia yang sekarang kurang relevan dan kurang investigasi lapangan menangkap masalah di Indonesia. Masa yang neliti masalah di negeri lebih baik orang luar negeri.

  • @AYESHA-vk2uz
    @AYESHA-vk2uz 4 года назад +3

    Namanya jurnalis komedi.
    ᬧᬡ᭄ᬤᬦ᭄

  • @bendmadio
    @bendmadio 4 года назад

    Sebenarnya ngga cuma media sih, tapi kebanyakan orang memang pantang minta maaf.

  • @vararaggi9714
    @vararaggi9714 4 года назад +1

    Media massa di indonesia sudah turun kredibilitasnya, jurnalisnya atau editornya..
    Kadang sok tau, terus dibesar besar tp ga tau apa yg sedang diangkat.

    • @tossboy9518
      @tossboy9518 4 года назад

      Media luar juga sama aja bro

  • @hansbapa4653
    @hansbapa4653 4 года назад

    Bener bro tolong di klarifikasinya media NTT Indonesia... Yang sedikit subjektif dalam memuat informasi...

  • @abdulhamid413
    @abdulhamid413 4 года назад

    Keren. Saya terbantu untuk menjadi kritis terhadap pemberitaan media. Contoh lain ketidak-akuratan pemberitaan media adalah ketika TV One dan Kompas tv memberitakan jamaah masjid jami' Kebon Jeruk Jakarta positif Covid19. Padahal tidak.

  • @alifhakim2142
    @alifhakim2142 4 года назад +1

    Terimakasih atas ilmunya🙏🏻

  • @muhammadrifqiharazi1531
    @muhammadrifqiharazi1531 4 года назад

    Mau memberi saran sedikit buat remotivi. Saya rasa akan lebih baik jika sumber2 yang ditampilkan di video dilampirkan juga di deskripsi video agar dapat lebih mudah diakses oleh penonton.

  • @jackblackbeard5699
    @jackblackbeard5699 4 года назад

    Media mengidap sindrom superior, merasa punya kuasa menekan, kepada siapa saja, ke atas atau ke bawah. Pada titik tertentu, media bisa merasa lebih tinggi dari presiden, dan lebih punya wewenang ketimbang polisi, dengan alasan mewakili rakyat, demokrasi, dan omong kosong semacamnya. Padahal pada saat yg sama mereka memainkan politik dua kaki, berkolaborasi menyukseskan agenda² (tersembunyi) penguasa, tentunya dengan mendapatkan kompensasi tertentu. Sindrom inilah yg membuat media besar kepala dan nggak bisa, merasa tidak boleh dikontrol siapapun. (Gila!)

  • @NallaandGarvi
    @NallaandGarvi 4 года назад

    Salah satu penyebab udah gak pernah lihat TV berita lagi saat ini,, akhirnya ada yg bahas juga..

  • @fannytolani9895
    @fannytolani9895 4 года назад

    makin hari makin gk percaya sama infomasi, berita, dll dari media. sekarang jadi bingung mau cari informasi dari mana.... sebarganegara yg haus akan informasi dan sangat amat perlu informasi untuk bekal melindungi diri...
    standar tingkat pendidikan yg rendah bikit masyarakat gampang di giring ama informasi yg gk bisa di peetanggung jawab kan...
    sumpah sedih bgt 🙃

  • @filemonfilemon2789
    @filemonfilemon2789 4 года назад

    Gue juga gw suka sama gaya siaran AIMAN..
    Tp untuk bbrp hal di komen yg menyudutkan media juga salah dan kurang patut.. apa lagi dengan bahasa TUGAS MEDIA CUMA 1 MENGGIRING OPINI PUBLIK untuk kepentingan orang berpengaruh..
    Sadar gak sadar komen2 kita di sini juga bukankah bagian dari media MENGGIRING OPINI orang lain? BAHKAN mulut kita bukan kah adalah bagian dari media MENGGIRUNG OPINI?

  • @fadamin5122
    @fadamin5122 4 года назад

    Good job bro... Media harus menjadi media yg informatif, mencerdaskan, dan jujur! Namun sayang, karena persaingan ingin menjadi no 1 dan terdepan, dan mungkin memang ada yg "dibayar" untuk menaikan atau berita. Terlepas dari benar atau tidak. Saya lebih suka koran!

  • @benevolent7599
    @benevolent7599 4 года назад

    INTEGRITY adalah terminologi yang tidak dikenal di dalam bahasa Indonesia dan tidak dipahami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia

  • @devasatriaa
    @devasatriaa 4 года назад

    Media online di daerah saya waktu itu membahas tentang foto syur anak under age, karena dirasa ga pantas di bahas disana, banyak orang yang kritik media tersebut, termasuk saya bahkan saya menyelipkan sarkasme di kritik saya. Alhasil saya dibully oleh admin media online tersebut.

  • @aliakbar8029
    @aliakbar8029 4 года назад

    Masalah tdk percayanya masyarakat kpd media bisa jadi karena media sekarang sudah tdk independent lagi, ada beberapa media terdahulu yg sangat terpercaya dan tiba2 di ragukan karena di tunggangi para elite, berita yg jujur atau bohong bisa saja di manipulasi demi kepentingan politik.. Maaf, Ini analisa sy sbgai masyarakat umum tanpa mengurangi rasa hormat sy trhadap pers indonesia 🙏

  • @bangdel5250
    @bangdel5250 4 года назад

    apa yang diharapkan dari Aiman, saya sekarang udah gak pernah lagi nonton dia jadi gak tau klo dia sudah berubah tetapi yg saya tau dia gak ada kritis2nya sama sekali, sering mengulangi pernyataan dari narasumber yang membuatnya seakan-akan minta netizen untuk dijadikan bahan viral dari pernyataan tersebut
    lagipunya kredibilitas dari media berbanding lurus dengan buzzer yang dibayar, sebagai contoh salah satu stasiun tv yg pernah di kecam ditahun 2014 karena menjadi satu-satunya tv yang memberikan pernyataan berbeda mengenai hasil pemilu dan pada tahun 2019 menjadi satu-satu tv yang dijunjung tinggi sampai2 ada wartawan dari tv lain yg ingin meliput diusir oleh demonstran
    saya lupa ini siapa yg ngomong tp saya setuju banget "Semakin keras mereka (yang salah) berteriak maka semakin didengar publik karena mereka (yg benar) lebih memilih diam dan hanya mengamati keadaan"

  • @ainunmuhammad7438
    @ainunmuhammad7438 4 года назад

    Betul itu adalah salah satu bentuk kekurangan yang dimiliki media, terutama media online. Dengan sentimental yang tinggi dan persaingan dengan media lain menurut saya salah satu yang menjadi faktor sehingga membuat media itu enggan melakukan permintaan maaf atau klarifikasi secara langsung.

  • @bubbble-an8111
    @bubbble-an8111 4 года назад

    Kalo fitnah lebih kejam dr pembunuhan, apa yg membuat fitnah itu seakan2 adalah fakta? Media bisa jd senjata fitnah terbesar di dunia.

  • @Arsad_Ch
    @Arsad_Ch 4 года назад

    Krn Kontennya Netral & Mencerahkan.. layak dapet Subscribe ✅ & 🔔

  • @wildanarahmah6111
    @wildanarahmah6111 4 года назад

    Auto subscribe.. Sesuai dengan pemikiran saya.. Tetap idealis bang!

  • @hohoho2926
    @hohoho2926 4 года назад

    Inilah knp media diragukan kredibilitasnya...jgn mudab banget percaya gaes

  • @japri8248
    @japri8248 4 года назад

    2018 saya liat di media elektronik google bahwa buaya di sungai besar di daerah saya sengaja di lepas oleh pemerintah sebagai pembudidayaan dan diakui oleh warga sekitar sebab mereka sempat mewawancarai pihak yang melepas buaya tersebut.
    2019 terdapat 3 kejadian manusia di caplok buaya, walaupun tidak ada yang sampai ratal beritanya heboh. Saya cari lagi di google sudah tidak ada satupun berita lokal pemerintah yang menyatakan buaya sengaja dilepas. Mereka balik menyalahkan warga sekitar yang merusak habitat buaya dengan menambang pasir ilegal, pasir ilegal? Tapi ga pernah dibubarkan.
    Merusak habitat buaya? Habitat buaya tapi berita orang di caplok buaya baru heboh setelah saya berumur 20 tahun.
    Intinya media sebagai senjata mereka juga.

  • @michelyang9246
    @michelyang9246 4 года назад

    Media sekarang ga ada kridibilitasnya, mau minta maaf apa ndak. Ga akan merubah kedunguannya, semua menunjukan kelas dari media dan wartawan itu sendiri.