Kalau di daerah kagak termotivasi, tapi stress, apalagi ketika kita tidak tau info ttg kunci jawaban, karena kurang sosialis sebagai siswa-siswi. Rasa shock timbul, karena hampir semua tau kunci jawaban, kok info tdk sampai ke semuanya. Apalagi hasil UN (setelah dapat kunci jawaban ternyata tetap rendah)
Saya guru di daerah @@Deby-aries . Mereka cemas karena belajarnya kurang. Tapi masalahnya karena gak ada UN malah siswanya makin ngerasa sekolah yang penting hadir aja. Tidak ada UN mungkin dampak positifnya ada banyak daripada ada UN. Tetapi dampak negatif gak ada UN jauh lebih banyak dibandingkan ada UN.
Ujian Nasional sangat penting utk menumbuhkan rasa tanggung jawab pada anak dan orangtua. Kualitas manusia harus ditingkatkan sehingga ujian nasional harus diadakan kembali.
Yg bilang UN bikin stress cuma alasan saja.. saya yakin yg pernah merasakan ikut UN msh sehat walafiat sampai hari ini kann😊😂setiap org yg mau ikut lomba apapun itu..lomba pencak silat, karate, futsal, nyanyi, nari semua harus pake pengorbanan jatoh bangun..lecet, keseleo, suara abis serek dll...jadi wajar mau UN stress dikit...apa kabar dgn persaingan jaman nanti klo bljr aja di bilang merusak mental😢
Saya bukan ahli, saya bukan pengamat, tapi saya guru SD. sejak UN ditiadakan anak jadi malas belajar, sehingga tidak aneh kalau samapi SMP/SMA juga belum bisa baca tulis
@@triwerdina ya waktu SD ya bermain ada yang tiduran, main game, berkelahi, pokoknya suka suka. Namanua juga merdeka dan tanpa standar. Kalau dipaksa belajar bisa bisa guru dipolusikan
Saya orang tua siswa,malas tidaknya anak guru cukup menilai rapotnya jika buruk berikan buruk jika cukup berikan cukup,masalah malas tidak bukan urusan guru,masalah siswa nggak perlu dipikirkan karena faktor dari rumahnya
@@MarhamaSalim sekarang ada perpustakaan online kak, kalau anaknya benar2 mau belajar bisa mulai dari baca buku online di ipusnas nanti kalau ngak ngerti bisa tanya guru jadi lebih ringan tugas guru
saya sbg wali murid tdk merasa terbebani jika ada UN, justru sangat senang sekali , pokok e saya setuju ada UN saja gak ada dampak negatif kok opone sing negatif tu , positif semangat negatif itu utk yg malas
UN program yg sangat bagus ,kedua nilai UN digunakan untuk menentukan anak masuk tidak nya kesekolah bukan zonasi radius jarak ( meteran),ketiga mempermudah orang tua Menentukan sekolah yg dituju sesuai nilai UN (semangat pak menteri LANJUTKEN.
Ujian Nasional mestinya tetap harus ada seperti dahulu, khususnya untuk bidang studi tertentu yang diujikan, jadi tidak semua mata pelajaran. Misal untuk SD bidang studi Matematika, IPA dan BI, sedang SMP ditambah Bahasa Inggris. Sementara bidang studi yang lain biarlah anak diberikan kebebasan untuk mengembangkan sendiri
Ada 3 poin utama dlm mendidik anak, ortu, pemerintah/lembaga pendidikan, dan masyarakat. Tiga2 nya hrs aktif dan saling bersinergi. Mau bentuk kurikulum sesempurna apapun, tdk akan berjalan dgn baik bahkan gagal seandainya 1 aja komponen utama itu tdk bs bekerjasama. Terutama dlm hal ini ortu yg jls2 sbg pendidik utama anak
Yang jelas tanpa ada UN , anak lebih malas, guru kurang termotivasi, orang tua merasa lepas tanggung jawab., untuk itu kembalikan UN sebelum kemungkinan yang lebih tidak kita inginkan terjadi.
Zonasi sebaiknya dihapus tapi sekolah yang fianggap vaforit juga dibatasi penerimaan siswa sehingga pemerataan siswa terjadi, guru yang ngajar baik sekolah vaforit maupun tidak tingkat pendidikannya sama.
Dulu UN bikin stress semua gegara dijadikan syarat kelulusan. Padahal ketika dikembalikan ke semula ya baik2 saja, malah dampaknya positif. Kembalikan UN dan hapus zonasi.
Setuju..hapus zonasi dan kembalikan UN/EBTANAS apapun namanya. Biar anak skrg merasakan perjuangan dlm mencapai sesuatu..bkn sekedar hoki krn rumah dekat dr sekolah. Akibatnya mau pinter bodo rajin males ngga ngaruh sama2 bisa masuk sekolah yg bagus..
Guru walau berbusa busa mengajar namun siswa tdk blajar ,maka guru berharap UN sangat di harapkan . Percayalah guru saja yg berhadapan langsung dg Siswa . Tugas pemerintah sediakan pasilitas sampai ke pelosok dan awasi betul plaksanaan UN . Perlakukan juga Rapor merah , jangan siswa naik terus . Insya Allah besok liatlah mutu pendidikan kita .
Ujian nasional menikatkan jiwa kompetitor, karena fitrahnya manusia sdh ada jiwa kompetitor dengan kompetitor akan meningkatkan kualitas insan yang bertanggung jawab, dan berakhlak
Budaya berkompetisi itu baik selama koridornya positif..dan anak harus dibiasakan agar terbentuk mental gigih dan survive mnjalani hidupnya. Slalu terpacu utk lbih baik dan lbih baik lagi..
Hapus zonasi, adakan lagi sistem tinggal kelas, ranking, ebta, ebtanas dan UN. Sistem ini sudah terbukti bikin siswa berilmu dan punya keterampilan, tidak seperti sekarang di mana siswa SMP/SMA ada yang tidak bisa membaca dan aritmetika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Parahhh! Sekolah doang tapi kapasitas kayak orang2 indonesia yg tidak berpendidikan di jaman penjajahan belanda.
Manusia dewasa di Indonesia saat ini (sekitar usia 35 th - 50am th) adalah produk dr pendidikan yg anda sampaikan. Anda bisa lihat bagaimana pejabat negara korupsi, kolusi, nepotisme, gratifikasi dsb, bahkan ada ortu yang mempidanakan guru, ada anak mempidanakan orang tua dsb. Kurikulum saat ini, sya rasa blm bs dikatakan sepenuhnya gagal, karna hasil didikan guru saat ini, akan terlihat hasilnya 20-30 thn mendatang. Maaf ini opini sy pribadi.
@@kelasibuBethalah emang lingkungannya sama?? Justru umur 35 - 50an sekarang pingin memanjakan anaknya karena dulu kehidupan mereka sulit!! Jadi mereka nggak mendidik anaknya sesuai dengan ortu mereka didik mereka dulu!! Bukan karena sistemnya!!! Kalau soal korupsi ya memang mentalnya dan kebanyakan itu orang2 kaya semua karena hukum kita nggak tegas!!! Kalau mau korupsi hilang gampang kok, tinggal presiden sama mentrinya jujur dan tegas!!! Didikan anak sekarang kelihatan 20 tahun lgi bener, tp lihat juga anak2 dulu sm sekarang beda, lebih bobrok sekarang!!! Dulu gak ada anak sd mainan hp, sekarang gara2 lingkungan banyak ortu yg kasih hp ke anaknya, efeknya tau ndiri kan?? Dulu gak ada geng motor karena mahal dan gak bisa kredit, sekarang?? 500 aja dah dapat motor, cicilan jg ringan!!
@@kelasibuBetha Kalau menunggu 20-30 tahun mendatang, bisa kita sangat tertinggal jauh. Kita pakai saja SKOR PISA yang memetakan kemampuan siswa di tidap negara. Dari tahun terakhir terlihat penurunan skor PISA. BTW, info dari anggota DPR, bahwa banyak anak siswa kita tidak dapat melanjutkan pendidikan di luar negeri karena banyak negara menolak lulusan indonesia.
Setuju UN diadakan. Sampai perguruan tinggi di reformasi. Perlu diadakan Ujian Negara seperti dulu. Walaupun lulusan PTS ada kebanggan memegang ijazah karena sudah diuji oleh negara. Tidak seperti sekarang hanya ujian kampus di PTS.
UN itu urgen. Permasalahan UN yg disampaikan Sekjen FSGI diharapkan akan dijadikan masukan utk menyediakan anggaran utk mengadakan pelatihan pengajaran bagi para guru yang kurang mumpuni setiap tahunnya. Anggaran utk pembangunan sarana dan prasarana juga wajib disediakan oleh negara jika kita benar benar mau melaksanakan konstitusi. Negara harus TUNDA dulu anggaran utk IKN demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Kini UN harus dilaksanakan utk seleksi PPDB dan sistem zonasi harus dihapus karena membuat kecurigaan.
Setuju adanya UN.. Syarat kelulusan dibuat sebijak mungkin. Karena ada bbrp sekolah umum tp masuk inklusi menerima anak anak ABK UN tdk menyebabkan stress jika guru dan orang tuanya ikut mendukung anak untuk semangat belajar dan mendukung psikis anak.
UN itu sangat bagus, tetapi jangan dijadikan satu2nya syarat kelulusan. Hasil UN itu nantinya dijadikan syarat penilaian untuk masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Sepakat...UN sbg tolak ukur untuk lembaga pendidikan di tingkat selanjutnya jd siswa merasa ada tanggung jawab dan kemauan keras jika akan masuk sekolah atau PTN yg bagus
Harus di adakan un biar anak" bisa lebih rajin. Biar anak" tau bahwa ujian itu adalah bentuk perjuangan bagi seorang siswa dalam belajar untuk mencapai suatu target
Yang bikin hancur pendidikan adalah HAM,,disebabkan guru tidak optimal mendidik murid karena takut kena HAM,,anak anak sudah berani melawan guru ,karena dilindungi HAM,,guru tidak boleh keras pada murid yang membandel,,
Adain lagi UN, biar siswa punya motivasi untuk belajar lebih giat. Supaya profesi guru tidak menjadi alternatif orang non kependidikan untuk menunjang karir mereka.
Tanpa ujian, tujuan siswa/siswi hanyalah datang kesekolah, duduk, mendengarkan guru, bermain dengan teman, hanya menghabiskan waktu untuk tidak berada dirumah
tidak ada dampak negatif, justru pelaksanaan UN bagus utk siswa-siswi agar budaya belajar dengan serius kembali diterapkan seperti dahulu. Jika masalahnya adalah keterbatasan di daerah maka itu adalah tanggung jawab pemerintah utk meningkatkan fasilitas dan akses sampai di daerah pelosok.
Kecemasan, kekhawatiran, bukan alasan untuk meniadakan UN. Dengan adanya UN justru dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai daerah mana yang masih lemah pendidikannya lalu bagaimana solusinya. Yang jelas tanpa UN sangat melemahkan semangat belajar siswa. Wassalam.
Sy guru SMP. Saya sgt SETUJU UN. Tanpa UN anak² malas belajar dan merasa untuk lulus sgt gampang tanpa belajar. Karakter siswa jg turun drastis Krn mereka sepelekan guru. Intinya sy SANGAT SETUJU UN DIADAKAN walaupun bukan sebagai salah satu penentu kelulusan.
@@MarhamaSalimbayangkan anak SMU ga bs pembagian, baca ga lancar ? mmng sianaknya ga mau belajar krn ga ada target krn mo ga masuk jg setahun aplha 360 hr jg pasti naik, mendingan ga usah sekolah
Kondisi merasa cemas itu bnyak pak, jatuh tempo cicilan cemas, sidang skripsi cemas . Justru krn rasa cemas itu lah kita berusaha belajar. Krn kita cemas dg urusan akhirat kita belajar ilmu agama. Sepengalaman sy UN itu besar pengaruhnya pd semangat belajar anak2.
Sebaiknya ujian nasional di terapkan lg utk mengukur kemampuan siswa , klo tdk ada UN siswa yg lulus hanya ada sertifikat tp tdk ada kemampuan ilmu dasar yg di berikan disekolah , anak2 saya kembar mshir ilmu dasar mat , kimia dan fisika stlh lulus SMU Nndi jkt shg bs msk ITB bahkan lulus S2 dan S3 di jepang !
kembalikan un , hp tinggalkan , kirim kisi2 ujian , jadi anak2 bisa mendalami kisi2 nya sebelum melaksanakan un. un berdampak positif demi kedisiplinan seorang murid untuk belajar.
UN sangat perlu,bandingkan kualitas hasil pendidikan zaman ada UN dan saat ini,biar anak termotivasi mau belajar. FGI harus mengkaji ulang dampak positif dan negatifnya
Harus siap apapun di dunia pendidikan termasuk UN. Itu syarat utama. Kalau berpikir negatif terus selamanya akan negatif. Jangan kelamaan UN harus dilaksanakan. FSGI harus berfikir positif jangan mengada ada , gurunya harus siap .
Agar termotivasi belajar .UN diadakan lagi,rengking dimunculkan,Zonasi dihilangkan,masuk sekolah kenjang berikutnya diseleksi ,Kumer yg menjadi beban direvisi .insya Allah pa Mentri akan mengerti tentang prospek pendidikan kedepan tidak seperti Mentri yg kemarin.
Saya setuju ujian nasional biar anak termotivasi untuk belajar sekarang siswa saya aja malas sekolah kalo ditanya kenapa gak sekolah jawabnya gak sekolah aja tetap naik kelas
UN itu penting agar siswa termotivasi untuk belajar, walaupun bukan satu2nya penentu kelulusan, ada faktor penentu lain terutama kerajinan siswa dan perilaku siswa....
UN wajib di adakan lagi..yg menolak diadakannya UN berarti dia tidak menginginkan anak indonesia pintar..yakin lah ..UN penting,yg buat pengaruh buruk adalah aplikasi toktok..yakin lah.
UN memotivasi murid untuk giat belajar, berkompetisi untuk menjadi yg terbaik. Anak didik saat ini nampak santai² saja tanpa efort yg memadai sdh pasti lulus sekolahnya.
Saya guru SD, UN sangat diperlukan. Untuk memotivasi anak didik dan untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan pendidikan. Untuk guru juga untuk patokan pendidikan. Kalau tidak ada UN tidak terarah, seperti yang kita lihat saat ini. Terimakasih
Setuju UN dijalankan lagi sebagai standar kelulusan.krna suatu ketika Dy( siswa) akan keluar dari lingkungannya.Dgn standar itu setidaknya bisa bersaing dgn siswa yg lain.Hanya soal2 serta penentu kelulusan diberi pada guru di lembaga itu.krna guru di lembaga itulah yg mengetahui kemampuan siswanya.
Saya setuju UN diadakan kembali supaya anak² itu termotivasi untuk belajar, supaya tumbuh jiwa kompetensinya dan tumbuh rasa tanggung jawabny terhadap pendidikan yg diampuhnya.
Yang terpenting bagaimana cara siswa mau belajar,kalau selalu mengambil kekurangannya ya pasti ada kekurangan,tapi lihat +/_nya dong jangan mengambil kekurangannya saja.
Heran bapak FSGI dengan menolak UN. UN itu bukan hanya untuk mengukur kemampuan siswa tetapi juga bagaimana keberhasilan guru mengajar dan sekolah mengevaluasi guru juga. Kondisi geografis sudah sedikit karena akses internet sudah sampai ke desa. Terlalu banyak alasan yang dicari-cari. Kalau kita mengedepankan obstacle, tidak akan maju-maju pendidikan Indonesia. Pak FSGI tolong dilihat peringkat PISA kita yang anjlok terus. Contoh Vietnam di mana kemampuan ekonominya masih dibawah kita, tapi skor PISAnya di atas kita. Lebih baik Prabowo yang putuskan masalah ini. Masak anggarannya DIKNAS luar biasa jumlahnya, tapi hasilnya minim.
Contek mencontek yang menjadi masalah. Ingat ya mereka membuat contekan itu dari belajar dan membaca masih ada usaha mencari tp kalau tanpa UN mereka gak melakukan apa2 bolos sekolah dan nakal. Otomatis naik. Maaf Pak ahli heru semua pembelajaran tidak ada yg sempurna tp standarisasi wajib di adakan agar mereka belajar menggapai sesuatu dgn usaha bukan meminta sedekah nilai dari guru
Bapak yg bilang UN bikin cemas itu dulu belajar nya dimana yaa ...setelah UN dihapus anak INDO yg mau sekolah ke luar negeri makin sulit karena standar nya turun dan di anggap tidak Jelas oleh PT di kuar NEGERI
Siapa bilang berdampak negatif. Dgn adanya UN siswa benar benar siap belajar. Orang tua juga sungguh sungguh menyiapkan anaknya. Sekarang ini siswa dan orang tua juga cuek karena mereka yakin siswa pasti naik/ lulus. Apakah ini mau kita biarkan?
Un hrus dilaksanakan.agar ortu juga bisa ikut memantau pelajaran anak.klu sistem merdeka.ortu tidak terlalu peduli dipikiran ortunya anak tetap lulus biarpun bodoh
Menurut saya, Pemerintah punya hak untuk melakukan evaluasi secara nasional untuk mengetahui perkembangan pendidikan di indonesia. saya sangat sepakat ujian nasional diadakan lagi agar para guru dan peserta didik lebih serius dalam pembelajaran. apabila proses pembelajaran terjadi dengan efektif dan efisien maka ujian nasional akan disambut dengan sukacita oleh pengajar dan peserta didik.
Justru tanpa UN anak2 semakin kacau belajarnya. Sekelas negara china, jepang, korea saja masih pakai ujian nasional..Kalau masalah fasilitas pemerintah harus brusaha keras memikirkan untuk memenuhi sarana di tempat2 tertinggal.
Di Korea dan China aja masih ada model ujian" kaya gini . Itu negara maju. Lah negara tertinggal kaya kita kok malah mau enak" doang 😂 Adakan kembali UN, tapi bukan syarat kelulusan melainkan jadi syarat pertimbangan masuk ke jenjang yg lebih tinggi. Ini fair. Kalo mau ketat dan berkualitas , ya harus dikembalikan lagi konsep tinggal kelas dan remedial pas ulangan harian. Jadi sedari awal kalo emang ga layak naik kelas ya gausah naik. Kalo ga layak lulus ya gausah diluluskan
Aku dulu pemalas dan niatnya kalo pas ujian saja, alhasil aku yang awalnya malas karena ada ujian un takut dan akhirnya rajin belajar setiap saat. Bahkan saat ujian kenaikanpun saya belajar, nah kalo sekarang gak usah belajarpun siswa pasti tetap naik 😅
1. Saya sebagai guru setuju diadakan UN tp hanya utk tingkat Dasar (SD/SMP) 2. Sbg orang tua, sangat setuju ZONASI DIHAPUS, krna saat ini lokasi sekolah berada di lokasi yang berdekatan. Sehingga ada WARGA yang TIDAK tertampung/diterima di sekolah negeri manapun. Seprti tmpat tinggal kami. Yang akhirnya hrs bersekolah di SWASTA. padahal tidak semua warga mampu menyekolahkan di swasta. Bahkan Lokasi sekolah swasta LEBIH JAUH dari sklh negeri. 3. Tp saya setuju utk MENIADAKAN stempel SEKOLAH Pavorit. Menjadi TUGAS NEGARA untuk menjadikan semua sekolah d Negeri ini menjadi sekolah Pavorit, dengan Standar SARPRAS/SDM yang sama.
Saya malah setuju loh dgn label sekolah favorit yg disubsidi full daerah - pusat, bahkan klo perlu dibikin "sekolah favorit bid musik", "favorit bid olahraga", "sekolah favorit sains", "sekolah favorit digital", dll yg dimana guru2 pengajarnya minimal lulusan S2 bahkan klo perlu lulusan S3 (tentunya gaji pengajarnya besar sesuai dgn beban profesionalismenya yg harus mengajar anak2 cerdas & berbakat), bahkan harus ada di tiap kabupaten / provinsi.... Hal ini krn menurut saya, Indonesia tuh negara berpenduduk ratusan juta jiwa, dan banyak anak2 cerdas di bidang bakatnya masing2 (klo perlu rubah UUD 45 yg dmn negara tdk hanya memelihara fakir miskin dan anak2 terlantar saja, tapi negara jg memelihara anak2 cerdas & berbakat)..... Bisa dibayangkan jika anak2 cerdas & berbakat dipelihara negara, maka dlm waktu puluhan tahun kedepan kita akan terbiasa membaca berita ttg keberhasilan orang Indonesia di internasional
Adakan lagi UN.
Biar anak anak makin berkwalitas. Dari segi pembelajaran.
Setuju.....banyak sekali hal positifnya dg adanya UN
Ya trus nyontek massal
Ye elah yg takut orang malas
Walaupun merasa cemas tpi siswa termotivasi buat belajar dengan diadakan un. Saya setuju dengan adanya un
Saya setuju diadakan un
INI JADI TOLAK UKUR SEKOLAH ITU SERIUS APA TIDAK MENDIDIK SISWANYA
Kalau di daerah kagak termotivasi, tapi stress, apalagi ketika kita tidak tau info ttg kunci jawaban, karena kurang sosialis sebagai siswa-siswi. Rasa shock timbul, karena hampir semua tau kunci jawaban, kok info tdk sampai ke semuanya. Apalagi hasil UN (setelah dapat kunci jawaban ternyata tetap rendah)
Saya guru di daerah @@Deby-aries . Mereka cemas karena belajarnya kurang. Tapi masalahnya karena gak ada UN malah siswanya makin ngerasa sekolah yang penting hadir aja. Tidak ada UN mungkin dampak positifnya ada banyak daripada ada UN. Tetapi dampak negatif gak ada UN jauh lebih banyak dibandingkan ada UN.
UN MENDORONG SISWA- SISWI BELAJAR
Bagus..👍
Kembalikan lagi dgn UN ....bisa mengukur kemampuan siswa dan siswa lebih semangat untuk mengejar cita2 nya.... 👍
Perlunya anda bljar lgi
@@sadrisdn18cakranegara45guru kah pak....?
Sangat setuju dg pendapat Pak Sumardiansyah.
Ujian Nasional sangat penting utk menumbuhkan rasa tanggung jawab pada anak dan orangtua. Kualitas manusia harus ditingkatkan sehingga ujian nasional harus diadakan kembali.
Adakan ujian nasional biar tidak malas baik peserta didiknya maupun gurunya yg saat ini sudah minim disiplin
Yg bilang UN bikin stress cuma alasan saja.. saya yakin yg pernah merasakan ikut UN msh sehat walafiat sampai hari ini kann😊😂setiap org yg mau ikut lomba apapun itu..lomba pencak silat, karate, futsal, nyanyi, nari semua harus pake pengorbanan jatoh bangun..lecet, keseleo, suara abis serek dll...jadi wajar mau UN stress dikit...apa kabar dgn persaingan jaman nanti klo bljr aja di bilang merusak mental😢
Lebhay emang..
Sy lihat gen gen milenial yg dl melewati UN,uda pada sukses sekrg
Saya bukan ahli, saya bukan pengamat, tapi saya guru SD. sejak UN ditiadakan anak jadi malas belajar, sehingga tidak aneh kalau samapi SMP/SMA juga belum bisa baca tulis
Betul sekali
Klo gak ada ujian siswa gak mau belajar 😊
Kalau sdh SMP / SMA belum bisa membaca.
Waktu mereka SD bagaimana? Kok bisa naik kelas terus hingga lulus SD.
Ini yg patut dipertanyakan.
@@triwerdina ya waktu SD ya bermain ada yang tiduran, main game, berkelahi, pokoknya suka suka. Namanua juga merdeka dan tanpa standar. Kalau dipaksa belajar bisa bisa guru dipolusikan
Saya orang tua siswa,malas tidaknya anak guru cukup menilai rapotnya jika buruk berikan buruk jika cukup berikan cukup,masalah malas tidak bukan urusan guru,masalah siswa nggak perlu dipikirkan karena faktor dari rumahnya
Guru di ajak Pak ngomong Pak,kalau UN cemas itu bagi orang2 malas
Iya males kerja keras dan belajar
Guru PPPK cuman 1 honor 3.. total siswa 30 Peserta didik..
Pemerataan dulu guru2 baru bisa kembalikan UN..
Gak sesimple itu
Malas2
Betul yang tidak setuju un, pemalas.. 😂
@@MarhamaSalim sekarang ada perpustakaan online kak, kalau anaknya benar2 mau belajar bisa mulai dari baca buku online di ipusnas nanti kalau ngak ngerti bisa tanya guru jadi lebih ringan tugas guru
Un bawa negatif buat yang malas.
Dengan adanyaa UN saya setuju. Agar siswa itu termotivasi untuk belajar. Agar siswa tidak meremehkan pelajaran di sekolah terima kasih.🙏🏻
saya sbg wali murid tdk merasa terbebani jika ada UN, justru sangat senang sekali ,
pokok e saya setuju ada UN saja
gak ada dampak negatif kok
opone sing negatif tu , positif semangat
negatif itu utk yg malas
SAYA GURU SEJAK 1988, ...MERASAKAN...TIADA UN.....MEWABAH PARA MALES- MALES
Sampaikan asprirasiku.klu mau. Pintar anak bangsa tolong adakan ujian nasional bagus
SETUJU....ADA UN
UN program yg sangat bagus ,kedua nilai UN digunakan untuk menentukan anak masuk tidak nya kesekolah bukan zonasi radius jarak ( meteran),ketiga mempermudah orang tua Menentukan sekolah yg dituju sesuai nilai UN (semangat pak menteri LANJUTKEN.
Wkwkwk...entah siapa yg mengawali dulu ngukur anak bisa sekolah dimana pake meteran..mgkn bawah saya tahu.
Kembalikan UN Bpk Menteri... Kurikulum Merdeka memporakporandakn Pendidikan Indonesia
Ujian Nasional mestinya tetap harus ada seperti dahulu, khususnya untuk bidang studi tertentu yang diujikan, jadi tidak semua mata pelajaran. Misal untuk SD bidang studi Matematika, IPA dan BI, sedang SMP ditambah Bahasa Inggris. Sementara bidang studi yang lain biarlah anak diberikan kebebasan untuk mengembangkan sendiri
Ada 3 poin utama dlm mendidik anak, ortu, pemerintah/lembaga pendidikan, dan masyarakat. Tiga2 nya hrs aktif dan saling bersinergi. Mau bentuk kurikulum sesempurna apapun, tdk akan berjalan dgn baik bahkan gagal seandainya 1 aja komponen utama itu tdk bs bekerjasama. Terutama dlm hal ini ortu yg jls2 sbg pendidik utama anak
Pengaruh tebesar dalam perkembangan anak ialah MEDSOS. Maka ORTU harus disiplinkan anak dalam menggunakan HP untuk mengakses MEDSOS.
Yang jelas tanpa ada UN , anak lebih malas, guru kurang termotivasi, orang tua merasa lepas tanggung jawab., untuk itu kembalikan UN sebelum kemungkinan yang lebih tidak kita inginkan terjadi.
Saya ingin UN diadakan lagi,dan tawuran anak sekolah diberantas,Krn sebagai pelajar tugasnya belajar bukan tawuran
"BAGAIMANAPUN YANG TERUJI DAN TERLATIH AKAN UNGGUL".
Terlatih dalam mengerjakan soal
Zonasi sebaiknya dihapus tapi sekolah yang fianggap vaforit juga dibatasi penerimaan siswa sehingga pemerataan siswa terjadi, guru yang ngajar baik sekolah vaforit maupun tidak tingkat pendidikannya sama.
Setuju...zonasi dihapus namun tetap diikuti dgn perbaikan / pengembangan sarpras sekolah2 lain kalo mau bgitu
Dulu UN bikin stress semua gegara dijadikan syarat kelulusan. Padahal ketika dikembalikan ke semula ya baik2 saja, malah dampaknya positif. Kembalikan UN dan hapus zonasi.
Setuju..hapus zonasi dan kembalikan UN/EBTANAS apapun namanya. Biar anak skrg merasakan perjuangan dlm mencapai sesuatu..bkn sekedar hoki krn rumah dekat dr sekolah. Akibatnya mau pinter bodo rajin males ngga ngaruh sama2 bisa masuk sekolah yg bagus..
Guru walau berbusa busa mengajar namun siswa tdk blajar ,maka guru berharap UN sangat di harapkan . Percayalah guru saja yg berhadapan langsung dg Siswa . Tugas pemerintah sediakan pasilitas sampai ke pelosok dan awasi betul plaksanaan UN . Perlakukan juga Rapor merah , jangan siswa naik terus . Insya Allah besok liatlah mutu pendidikan kita .
Hidup ini penuh dengan ujian2, kenapa siswa tidak dilatih menghadapi ujian. Rasa cemas, takut itu bagi siswa2 yang malas.
Kami sebagai ortu menghendaki UN biar ada semangat belajar untuk anak2 ku
Ujian nasional menikatkan jiwa kompetitor, karena fitrahnya manusia sdh ada jiwa kompetitor dengan kompetitor akan meningkatkan kualitas insan yang bertanggung jawab, dan berakhlak
Budaya berkompetisi itu baik selama koridornya positif..dan anak harus dibiasakan agar terbentuk mental gigih dan survive mnjalani hidupnya.
Slalu terpacu utk lbih baik dan lbih baik lagi..
Jika UN tetap ditiadakan, maka jngan harap mativasi belajar siswa akan meningkat
Hapus zonasi, adakan lagi sistem tinggal kelas, ranking, ebta, ebtanas dan UN. Sistem ini sudah terbukti bikin siswa berilmu dan punya keterampilan, tidak seperti sekarang di mana siswa SMP/SMA ada yang tidak bisa membaca dan aritmetika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Parahhh! Sekolah doang tapi kapasitas kayak orang2 indonesia yg tidak berpendidikan di jaman penjajahan belanda.
Manusia dewasa di Indonesia saat ini (sekitar usia 35 th - 50am th) adalah produk dr pendidikan yg anda sampaikan. Anda bisa lihat bagaimana pejabat negara korupsi, kolusi, nepotisme, gratifikasi dsb, bahkan ada ortu yang mempidanakan guru, ada anak mempidanakan orang tua dsb. Kurikulum saat ini, sya rasa blm bs dikatakan sepenuhnya gagal, karna hasil didikan guru saat ini, akan terlihat hasilnya 20-30 thn mendatang. Maaf ini opini sy pribadi.
@@kelasibuBethalah emang lingkungannya sama?? Justru umur 35 - 50an sekarang pingin memanjakan anaknya karena dulu kehidupan mereka sulit!! Jadi mereka nggak mendidik anaknya sesuai dengan ortu mereka didik mereka dulu!! Bukan karena sistemnya!!! Kalau soal korupsi ya memang mentalnya dan kebanyakan itu orang2 kaya semua karena hukum kita nggak tegas!!! Kalau mau korupsi hilang gampang kok, tinggal presiden sama mentrinya jujur dan tegas!!! Didikan anak sekarang kelihatan 20 tahun lgi bener, tp lihat juga anak2 dulu sm sekarang beda, lebih bobrok sekarang!!! Dulu gak ada anak sd mainan hp, sekarang gara2 lingkungan banyak ortu yg kasih hp ke anaknya, efeknya tau ndiri kan?? Dulu gak ada geng motor karena mahal dan gak bisa kredit, sekarang?? 500 aja dah dapat motor, cicilan jg ringan!!
@@kelasibuBetha Kalau menunggu 20-30 tahun mendatang, bisa kita sangat tertinggal jauh. Kita pakai saja SKOR PISA yang memetakan kemampuan siswa di tidap negara. Dari tahun terakhir terlihat penurunan skor PISA. BTW, info dari anggota DPR, bahwa banyak anak siswa kita tidak dapat melanjutkan pendidikan di luar negeri karena banyak negara menolak lulusan indonesia.
Setuju UN diadakan. Sampai perguruan tinggi di reformasi. Perlu diadakan Ujian Negara seperti dulu. Walaupun lulusan PTS ada kebanggan memegang ijazah karena sudah diuji oleh negara. Tidak seperti sekarang hanya ujian kampus di PTS.
UN itu urgen. Permasalahan UN yg disampaikan Sekjen FSGI diharapkan akan dijadikan masukan utk menyediakan anggaran utk mengadakan pelatihan pengajaran bagi para guru yang kurang mumpuni setiap tahunnya. Anggaran utk pembangunan sarana dan prasarana juga wajib disediakan oleh negara jika kita benar benar mau melaksanakan konstitusi. Negara harus TUNDA dulu anggaran utk IKN demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Kini UN harus dilaksanakan utk seleksi PPDB dan sistem zonasi harus dihapus karena membuat kecurigaan.
Setuju adanya UN.. Syarat kelulusan dibuat sebijak mungkin. Karena ada bbrp sekolah umum tp masuk inklusi menerima anak anak ABK
UN tdk menyebabkan stress jika guru dan orang tuanya ikut mendukung anak untuk semangat belajar dan mendukung psikis anak.
Gk usah susah2 cari pakar pengamat untuk minta masukan, tanyakan lgsung pada guru2 pak mentri. Gurulah yg paling tau gimana kondisi siswa.
UN itu sangat bagus, tetapi jangan dijadikan satu2nya syarat kelulusan. Hasil UN itu nantinya dijadikan syarat penilaian untuk masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Sepakat...UN sbg tolak ukur untuk lembaga pendidikan di tingkat selanjutnya jd siswa merasa ada tanggung jawab dan kemauan keras jika akan masuk sekolah atau PTN yg bagus
Justru ke tidaksetaraan harus ditanggulangi, bukan menghilangkan UN sebagai indikator ketidaksetaraan.
GK apa** ujian Nasional diadakan kembali tetapi bukan stardar kelulusan anak**. Yg jadi standar kelulusan itu Raport Pak
Harus di adakan un biar anak" bisa lebih rajin. Biar anak" tau bahwa ujian itu adalah bentuk perjuangan bagi seorang siswa dalam belajar untuk mencapai suatu target
Setuju,,UN diterapkan lagi,,!!
Supaya membantu siswa untuk semangat belajar,,!!
Yang bikin hancur pendidikan adalah HAM,,disebabkan guru tidak optimal mendidik murid karena takut kena HAM,,anak anak sudah berani melawan guru ,karena dilindungi HAM,,guru tidak boleh keras pada murid yang membandel,,
Adain lagi UN, biar siswa punya motivasi untuk belajar lebih giat. Supaya profesi guru tidak menjadi alternatif orang non kependidikan untuk menunjang karir mereka.
Pokoknya kelulusan 2025 harus ada ujian nasional
Justru UN bisa meningkat semangat belajar siswa dan kualitas pendidikan
Tanpa ujian, tujuan siswa/siswi hanyalah datang kesekolah, duduk, mendengarkan guru, bermain dengan teman, hanya menghabiskan waktu untuk tidak berada dirumah
UN wajib ada....rancang dg baik, matang berbasis analisis kekurangan UN Sebelumnya
tidak ada dampak negatif, justru pelaksanaan UN bagus utk siswa-siswi agar budaya belajar dengan serius kembali diterapkan seperti dahulu. Jika masalahnya adalah keterbatasan di daerah maka itu adalah tanggung jawab pemerintah utk meningkatkan fasilitas dan akses sampai di daerah pelosok.
Setuju agar siswa mempunyai rasa tanggung jawab
Kecemasan, kekhawatiran, bukan alasan untuk meniadakan UN. Dengan adanya UN justru dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai daerah mana yang masih lemah pendidikannya lalu bagaimana solusinya. Yang jelas tanpa UN sangat melemahkan semangat belajar siswa. Wassalam.
Sy guru SMP. Saya sgt SETUJU UN. Tanpa UN anak² malas belajar dan merasa untuk lulus sgt gampang tanpa belajar. Karakter siswa jg turun drastis Krn mereka sepelekan guru.
Intinya sy SANGAT SETUJU UN DIADAKAN walaupun bukan sebagai salah satu penentu kelulusan.
Bayangkan guru hanya 5 siswa 30..
UN dikembalikan?
@@MarhamaSalimmemang negara mana yang rasio guru dan muridnya dibawah 1 : 10?
@@MarhamaSalimbayangkan anak SMU ga bs pembagian, baca ga lancar ?
mmng sianaknya ga mau belajar krn ga ada target krn mo ga masuk jg setahun aplha 360 hr jg pasti naik, mendingan ga usah sekolah
Saya setuju ada UN lagi, karena anak jadi semangat belajar dan punya motivasi/tujuan belajar.
Pendidikan tahun 2000an ke bawah paling bagus, ada un, ada tidak naik kelas, ada rapor merah
Ada rasa deg2 ser nya kalo ngga lulus UN..mana pake sistem minus pula dlu jamanku
Kondisi merasa cemas itu bnyak pak, jatuh tempo cicilan cemas, sidang skripsi cemas . Justru krn rasa cemas itu lah kita berusaha belajar. Krn kita cemas dg urusan akhirat kita belajar ilmu agama. Sepengalaman sy UN itu besar pengaruhnya pd semangat belajar anak2.
Sebaiknya ujian nasional di terapkan lg utk mengukur kemampuan siswa , klo tdk ada UN siswa yg lulus hanya ada sertifikat tp tdk ada kemampuan ilmu dasar yg di berikan disekolah , anak2 saya kembar mshir ilmu dasar mat , kimia dan fisika stlh lulus SMU Nndi jkt shg bs msk ITB bahkan lulus S2 dan S3 di jepang !
Budaya kita sejak dulu UN, kenapa harus dihapus sesuatu yg sudah baik,, seseorang harus punya target dan tujuan untuk hidup dan berkembang...
kembalikan un , hp tinggalkan , kirim kisi2 ujian , jadi anak2 bisa mendalami kisi2 nya sebelum melaksanakan un.
un berdampak positif demi kedisiplinan seorang murid untuk belajar.
UN sangat perlu,bandingkan kualitas hasil pendidikan zaman ada UN dan saat ini,biar anak termotivasi mau belajar.
FGI harus mengkaji ulang dampak positif dan negatifnya
Setuju UN anak dan Guru termotivasi, tapi jangan tahun ini dievaluasi. Saya sudah mengalami berbagai Kurikulum,
Turun ke desa2 lengkapi fasilitas dan kualitas guru2 itu hak anak2 seluruh indonesia
Saya sebagai guru Matematika SMP setuju UN diadakan kembali
ALHAMDU LILLAAH...SAMA,SAYA GURU MATEMATIKA SEJAK 1988....SETUJU...ADA UN
UN bagus untuk murid biar ada tangung jawab... Gak asal asalan.. dan ada tujuan.. sekolah berikutnya
Harus siap apapun di dunia pendidikan termasuk UN. Itu syarat utama. Kalau berpikir negatif terus selamanya akan negatif. Jangan kelamaan UN harus dilaksanakan. FSGI harus berfikir positif jangan mengada ada , gurunya harus siap .
Agar termotivasi belajar .UN diadakan lagi,rengking dimunculkan,Zonasi dihilangkan,masuk sekolah kenjang berikutnya diseleksi ,Kumer yg menjadi beban direvisi .insya Allah pa Mentri akan mengerti tentang prospek pendidikan kedepan tidak seperti Mentri yg kemarin.
Saya setuju ujian nasional biar anak termotivasi untuk belajar sekarang siswa saya aja malas sekolah kalo ditanya kenapa gak sekolah jawabnya gak sekolah aja tetap naik kelas
Kembalikan UN pak hapus zonasi,dan hapus PMM
UN itu penting agar siswa termotivasi untuk belajar, walaupun bukan satu2nya penentu kelulusan, ada faktor penentu lain terutama kerajinan siswa dan perilaku siswa....
Betul yang menganggap UN itu berdampak negatif hanyalah orang-orang malas
Lihat saat ini banyak anak tdk lancar baca dan tdk bisa menghitung. Ini salah satu dampak negatif tdk ada UN. Anak harus naik/ lulus.
UN wajib di adakan lagi..yg menolak diadakannya UN berarti dia tidak menginginkan anak indonesia pintar..yakin lah ..UN penting,yg buat pengaruh buruk adalah aplikasi toktok..yakin lah.
Adakan ujian nasional bagus sekali terimah kasih pak menteri
Yang memili dampak sangat buruk jika UN tdk ada.siswa tdk mau belajar.sekolah hanya asal masuk apalagi sekolah dipinggiran.
Sya setuju UN diadakan lagi..!!!!
UN memotivasi murid untuk giat belajar, berkompetisi untuk menjadi yg terbaik. Anak didik saat ini nampak santai² saja tanpa efort yg memadai sdh pasti lulus sekolahnya.
sebaiknya UN tetap diadakan demi mutu pendidikan.
Karena UN memicu guru dan murid untuk mengejar mutu sekolah masing-2
Harus ada un....biar anak semangat belajar...dan harus dibedakan antara daerah pedalaman dan daerah yg udh maju....
Sejak kecil dibiasakan kerja keras termasuk belajar agar ketika besar terbiasa menghadapi kerasnya hidup. Setuju UN
Sangat setuju diadakan lagi!!!
Saya guru SD, UN sangat diperlukan. Untuk memotivasi anak didik dan untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan pendidikan. Untuk guru juga untuk patokan pendidikan. Kalau tidak ada UN tidak terarah, seperti yang kita lihat saat ini. Terimakasih
Adakan UN lagi.
Sejak UN ditiadakan dan murid pasti naik kelas, anak² tidak termotivasi belajar.
Yg malas tambah malas, yang rajin jadi malas.
Setuju UN dijalankan lagi sebagai standar kelulusan.krna suatu ketika Dy( siswa) akan keluar dari lingkungannya.Dgn standar itu setidaknya bisa bersaing dgn siswa yg lain.Hanya soal2 serta penentu kelulusan diberi pada guru di lembaga itu.krna guru di lembaga itulah yg mengetahui kemampuan siswanya.
Saya setuju UN diadakan kembali supaya anak² itu termotivasi untuk belajar, supaya tumbuh jiwa kompetensinya dan tumbuh rasa tanggung jawabny terhadap pendidikan yg diampuhnya.
Praktek yg terjadi murid & guru serta semua yg terkait ciptakan ketidak jujuran, demi mencapai kelulusan 100%, dg berbagai cara.
Yang terpenting bagaimana cara siswa mau belajar,kalau selalu mengambil kekurangannya ya pasti ada kekurangan,tapi lihat +/_nya dong jangan mengambil kekurangannya saja.
Saya hanya orang awam
Yg pernah merasakan UN
Giat belajar ngejar rank+dpt nilai bagus UN
Dan orang tua seneng
Perasaan saya dulu biasa aja ujian nasional. malah lebih giat belajarnya 3 bulan sebelum ujian
Heran bapak FSGI dengan menolak UN. UN itu bukan hanya untuk mengukur kemampuan siswa tetapi juga bagaimana keberhasilan guru mengajar dan sekolah mengevaluasi guru juga. Kondisi geografis sudah sedikit karena akses internet sudah sampai ke desa. Terlalu banyak alasan yang dicari-cari. Kalau kita mengedepankan obstacle, tidak akan maju-maju pendidikan Indonesia. Pak FSGI tolong dilihat peringkat PISA kita yang anjlok terus. Contoh Vietnam di mana kemampuan ekonominya masih dibawah kita, tapi skor PISAnya di atas kita. Lebih baik Prabowo yang putuskan masalah ini. Masak anggarannya DIKNAS luar biasa jumlahnya, tapi hasilnya minim.
Contek mencontek yang menjadi masalah. Ingat ya mereka membuat contekan itu dari belajar dan membaca masih ada usaha mencari tp kalau tanpa UN mereka gak melakukan apa2 bolos sekolah dan nakal. Otomatis naik. Maaf Pak ahli heru semua pembelajaran tidak ada yg sempurna tp standarisasi wajib di adakan agar mereka belajar menggapai sesuatu dgn usaha bukan meminta sedekah nilai dari guru
Sy sangat setuju UN diadakan kembali
Yang khawatir biasanya AGEN ASING BIAR NKRI GAK MAJU...
Kenapa seolah2 UN menakutkan sekali padahal itu sangat penting. Kami dulu biasa saja menghadapi UN
Adakan UN lagi
Adakan tidak naik kelas Kalau bodoh
Tekan kan Etika tata keramah kesopanan pada siswa,
Udah di luar Nalar Siswa Siswi kini..
Bapak yg bilang UN bikin cemas itu dulu belajar nya dimana yaa ...setelah UN dihapus anak INDO yg mau sekolah ke luar negeri makin sulit karena standar nya turun dan di anggap tidak Jelas oleh PT di kuar NEGERI
Siapa bilang berdampak negatif. Dgn adanya UN siswa benar benar siap belajar. Orang tua juga sungguh sungguh menyiapkan anaknya. Sekarang ini siswa dan orang tua juga cuek karena mereka yakin siswa pasti naik/ lulus. Apakah ini mau kita biarkan?
Un hrus dilaksanakan.agar ortu juga bisa ikut memantau pelajaran anak.klu sistem merdeka.ortu tidak terlalu peduli dipikiran ortunya anak tetap lulus biarpun bodoh
UN harus dilaksanakan agar anak anak besemangat utk belajar.
Indonesia belum punya habit belajar jadi rasanya perlu UN biar anak biasa teruji kemampuannya
Menurut saya, Pemerintah punya hak untuk melakukan evaluasi secara nasional untuk mengetahui perkembangan pendidikan di indonesia. saya sangat sepakat ujian nasional diadakan lagi agar para guru dan peserta didik lebih serius dalam pembelajaran. apabila proses pembelajaran terjadi dengan efektif dan efisien maka ujian nasional akan disambut dengan sukacita oleh pengajar dan peserta didik.
Anak harus diajarkan berjuang, malas belajar konsekuensi tinggal kelas. Sbg org tua fix saya stuju balik ke pendidikan spt zaman dl
UN untuk SMA jelas masih sangat perlu, yg tidak perlu itu untuk SD dan SMP,
Klo tdk mau org tua, murid atau guru stressss...jangan hidup..
Justru tanpa UN anak2 semakin kacau belajarnya. Sekelas negara china, jepang, korea saja masih pakai ujian nasional..Kalau masalah fasilitas pemerintah harus brusaha keras memikirkan untuk memenuhi sarana di tempat2 tertinggal.
Di Korea dan China aja masih ada model ujian" kaya gini . Itu negara maju.
Lah negara tertinggal kaya kita kok malah mau enak" doang 😂
Adakan kembali UN, tapi bukan syarat kelulusan melainkan jadi syarat pertimbangan masuk ke jenjang yg lebih tinggi.
Ini fair. Kalo mau ketat dan berkualitas , ya harus dikembalikan lagi konsep tinggal kelas dan remedial pas ulangan harian.
Jadi sedari awal kalo emang ga layak naik kelas ya gausah naik. Kalo ga layak lulus ya gausah diluluskan
Aku dulu pemalas dan niatnya kalo pas ujian saja, alhasil aku yang awalnya malas karena ada ujian un takut dan akhirnya rajin belajar setiap saat. Bahkan saat ujian kenaikanpun saya belajar, nah kalo sekarang gak usah belajarpun siswa pasti tetap naik 😅
Ujian Nasional tolong tetap di berlakukan tetapi bukan penentu kelulusan mksh
Setuju un di adakan lagi... Sebagai motivasi anak supaya belajar...
1. Saya sebagai guru setuju diadakan UN tp hanya utk tingkat Dasar (SD/SMP)
2. Sbg orang tua, sangat setuju ZONASI DIHAPUS, krna saat ini lokasi sekolah berada di lokasi yang berdekatan. Sehingga ada WARGA yang TIDAK tertampung/diterima di sekolah negeri manapun. Seprti tmpat tinggal kami. Yang akhirnya hrs bersekolah di SWASTA. padahal tidak semua warga mampu menyekolahkan di swasta. Bahkan Lokasi sekolah swasta LEBIH JAUH dari sklh negeri.
3. Tp saya setuju utk MENIADAKAN stempel SEKOLAH Pavorit. Menjadi TUGAS NEGARA untuk menjadikan semua sekolah d Negeri ini menjadi sekolah Pavorit, dengan Standar SARPRAS/SDM yang sama.
Saya malah setuju loh dgn label sekolah favorit yg disubsidi full daerah - pusat, bahkan klo perlu dibikin "sekolah favorit bid musik", "favorit bid olahraga", "sekolah favorit sains", "sekolah favorit digital", dll yg dimana guru2 pengajarnya minimal lulusan S2 bahkan klo perlu lulusan S3 (tentunya gaji pengajarnya besar sesuai dgn beban profesionalismenya yg harus mengajar anak2 cerdas & berbakat), bahkan harus ada di tiap kabupaten / provinsi.... Hal ini krn menurut saya, Indonesia tuh negara berpenduduk ratusan juta jiwa, dan banyak anak2 cerdas di bidang bakatnya masing2 (klo perlu rubah UUD 45 yg dmn negara tdk hanya memelihara fakir miskin dan anak2 terlantar saja, tapi negara jg memelihara anak2 cerdas & berbakat).....
Bisa dibayangkan jika anak2 cerdas & berbakat dipelihara negara, maka dlm waktu puluhan tahun kedepan kita akan terbiasa membaca berita ttg keberhasilan orang Indonesia di internasional