DEMITOS 35 || FENOMENA MENIKAH DI GRIYA || MITOS ATAU FAKTA?
HTML-код
- Опубликовано: 7 июн 2024
- NARASUMBER DEMITOS GEN
1. dr. I WAYAN MUSTIKA
Penulis Buku Spiritual dan Pengasuh Rumah Semesta
2. PUTU EKA SURYAWAN
Presiden Direktur PT. Varash Saddan Nusantara dan Pemerhati Pengobatan Warisan Nusantara
3. SURYA NEGARA., CHt.,CI
Trainer & Hypno Coaching Specialist, founder dari Mind Development Bali dan Griya Hipnoterapi Bali
📞 AKSES CONTACT PERSON 📞
1. Untuk pembelian buku-buku Karya dr W. Mustika silahkan WA : 082145919644
2. Untuk pemesanan produk Varash silahkan WA : 081246598896
3. Untuk konsultasi dengan Mindev silahkan WA : 087861560845
SUBSCRIBE DEMITOS GEN #demitosgen
1. RUclips : / @demitosgen
2. TIKTOK : / demitosgen
3. NOICE : open.noice.id/demitosgen
SUBSCRIBE JUGA
1. RUMAH SEMESTA : / @mustikarumahsemesta
2. MINDEV BALI : / @mindevbali
WEBSITE
MINDEV BALI : www.mindevbali.com/
#demitosgenpodcast
#mitos
#fakta
#pernikahan
Upacara Nikah di Grie bukan hal yg baru,, kebanyakan umat yg datang dari desa jauh , kurang mampu ,atopun luar pulau,, praktis dan irit biaya,, disaksikan oleh sdikit ketabat dan kluargax,,
Setuju nikah dgn biaya minimal namun secara agama : pragat tdk melanggar sop agama sekaligus adat. Semoga gengsi manusia pelan hilang lenyap ditelan jaman. Semakin manusia "ingin" dpt pengakuan maka hancurlah karakter asli yg diberikan sang pencipta
Pertimbangan nya adalah masalah ekonomi/uang,dirumah harus siapkan dana 75 juta,kalau digriya 15 juta,
Di griya praktis ,cuman libur 2 hari sudah beres
Dirumah libur 10 hari,untuk persiapan,
Yg rasionalitas aja😊😊
Sjatinya tidak ada istilah mahal,/ Banten murah tergantung kita
Sy setuju apa yg dikatakan nikah di geria itu tidak salah yang penting tetap melaksanalan Tri Upa Saksi
Menjadi sangat sangat penting untuk kita laksanakan disamping di Geria kita dapat pencerahan apa itu peekawinan
Maka saya mendukung sekali dan itu tidak salah menurut sy
Dimanapun dilaksanakan tetap baik, asalkan manut ring tujuan itu sendiri, namun apakah itu telah mendidik umat utk mandiri ? Berikutnya kita melaksanakan pernikahan di Geria, tapi pestanya yg meriyah di tempat lain dan mengundang kluarga dan banjar utk datang ke tempat resepsi itu, apakan itu baik atau efisien, itu namanya kontradiktif dan jorjoran cari sendsasi, bukan murni upakara pernikahan, ingat dgn upakara byakala saja sudah cukup.
pembahasan yang menarik, saya salah satu anak muda yng setuju dgn menikah di griya slain dri biaya nilai" dri pernikahan tetap didptkan (seneng juga dnger ttg bayu yang pak putu ceritakan) lebih memikirkan gmna stelah menikah dibnding memaksakan tpi hutng berlanjut diepisode berikutnya 🤌
Setuju perlu ada semacam lembaga untuk persiapan pengetahuan pembekalan sebelum menikah.
Begitu juga untuk yang mau sudiwadani, sebaiknya diadakan semacam kursus pemantapan sebelumnya.🙏🩷👍
Menyimak 🙏
Menurut tiang .mohon maaf .apa sebabnya sekarang 2 ini semakin banyak persoalan .seperti pernikahan ,nyambutin ,otonan dls.dilakukan di griya .menurut sy cara berpikir masyarakat menginginkan kemungkinan pembiayaannya .dan kalau saja dari masing2 kelompok Banjar adat .membuat kesepakatan dalam setiap beryadnya yg memang selalu bersumber sastra dan tatwanya atau filsapatnya .dengan TDK mewujudkan simbul2 yg terlalu banyak .yg biasa dikaitkan dengan wujud bebanten .kan SDH ada istilah nista madya utama dalam agama Hindu .maka TDK ada istilah takut2 melakukan Yadnya di dalam keluarga yg ada dlm kelompok Banjar.
Praktis, lancar, ekonomis alias murah, tdk ada gosip, hemat waktu, tdk merepotkan bnyk orang,cepat, tdk menguras tenaga.
Itu yg dinamakkan pemikiran maju.
Slm ini gengsi, hrs upacara besar2an, undang si A sampe Z, hbs upacara utang bnyak, kiyah2 mayah utang.
Tdk bisa byr dimusuhin.dlsb
Swtiyastu narasumber , terkait dngn nikah di grie saya setuju, klo dngan ngaben oleh Banjar, maaf nggih itu tak sesuai dngan Tri rna.. Rasa bayar utang pda orang tua terahir, klo anak berbudi, tak rela, karena warisan kita pribadi yg nikmati, tanggung jwb ia si kturunan, kcuali ada kk yg tak pinnya kluarga dn ekonomi, dibawah, rasane sing iklas
Mudah2an sebelum menikah ataupun sebelum memeluk agama Hindu ada kursusnya, jadi sebelum menikah sudah benar2 siap.
Masalahnya upacara di bali yaitu pernikahan perlu tirta kemulan apa tidak? Perlu piuning khayangan tiga dan khayangan jagat di desa adatnya tidak? Jika masih perlu lepas dari kewajiban adat itu tidak bisa, yang bisa ada meminimalkan cost dalam kepanitiaan, karena di venue telah disediakan paket pernikahan dengan nominal pasti, sementara jika mengadakan sendiri hanya mengira-ngira dengan budget yg bisa membesar melebihi kemampuan, namanya pesta mmg sprt itu, skrg mau meniadakan pesta dan ke acara inti saja di upacara, mungkin pesta nya ada dengan undangan terbatas
ditempat tiang nikah di griya bisa, konsepnya sama dengan nikah di rumah,
bisa dilakukan dengan banten ne paling alit (kecil) dan adatnya (menyame braya) bisa dilakukan tanpa meundangan undangan yg penting saksi skala niskala lengkap..
kalopun sang mempelai tidak punya rumah bisa di lakukan di balai adat (banjar)..
hal seperti itu ditempat tiang sudah lumrah dan berlaku lama dan boleh dilakukan,
namun persepektif nikah di gria seolah olah menjadi trend kekinian dan dikemas menarik dan melenceng dari konsep hemat biaya.
lebih mengarah bisnis, kalo tidak bisnis tidak mungkin secara jor joran mereka mempromosikannya,
Jika bs agar semua seimbang, entah menikah di griye, di rumah, beli banten atau pun bikin agar adat terjaga serta semeton tetap bs mencari nafkah rahayu❤
❤ sabbe statata bhavantu shukitata.mau tanya pak Dr legalisasinya di griya dgn dirumah itu sama nggak jadi klw sama sy setuju di griya.
1. Pasti ttg biaya
2. Praktis
3. Legalnya....?
4 nyaman.
5. Resiko kecil batal
Mohon pencerahannya legalnya karena ada yg menerangkan hrs mepamit di sanggah sendiri apakah semua bisa di selesaikan lewat energi....?🙏
Ya dibadung kaling megaji
Suksma pencerahannya 🙏🏻
Tidak ada nikah di grya, grya kan rumah Ida, di venue baru ada tenpat resepsi, seperti halnya di hotel-hotel, dengan jasa paket pernikahan, upacara jika di grya jika keluarga ada yg Ida, yg bukan keluarga menyewa venue dengan paket pernikahan, bukan di grya
Saluuiiiit dgn diskuuuuusi The me thos ,banyak hal yg dibuka, untuk membuka pikiran.
Percaya tyang pak, tyang ngelah timpal di tabanan
Di desa saya ada keluarga menikah dg biaya 5 juta mohon kepada srati agar dicukupkan termasuk Banten dan sesarinya,bisa kok.
Tyang tau 4 rekan tyang yg melaksanakan nganten ring Griya, entah kebetulan atau tidak ke44nya brantakan dan berakhir pisah hidup dan bahkan ada yg mati, tyang tdk tau apakah ada unsur sekala niskala yg kurang, krn jika dilaksanakan di rumah sendiri sesederhana apapun setiap pelinggih ada aturan pejatinya, bahkan diperempatan, pertigaan, juga ditempat2 angker disekitar Banjar,, juga ada beban temannya, apakah itu juga berpengaruh? Bahkan krama Banjar pun tdk dilibatkan sebagai saksi manusia yg akan memberikan doa restu, dan disini ada unsur gotongroyong saling medelokan,,,
yang jelas nikah di grya itu lebih hemat dan tidak ribet.
Saya menikah dulu di bali sangat sederhananya yg penting sah di pemerintah sah secara agama tdk mewah2 sayang uangnya lebih baik di simpan tuk kedepannya masih panjang,ga hutang krn kami sm2 merantau gimn rasanya cari uang astungkara sy sdh punya rumah dan 2anak saya sarjana 🙏
Orang tua dulu tak ada nikah jor joran,malah , lebih sukses anak2nya, yg punya duit, ya tak apa, pesta
Osa guru,izin bertanya bagaimana jika kita sdh menikah sementara anak2 kita perempuan semua n meninggalkan ortu,,bagaimana kelanjutan keturunan itu guru ,,apa hal baik yg harus dilakukan ,,matur suksmaa guru mohon pencerahan nya
Solusi yg sering ditawarkan oleh adat adalah Meras Sentana. Mgkin salah satu cucu bisa dijadikan Sentana Paperasan (ahli waris).
Kalau Leluhur, Roh mereka bisa lahir di mana saja sesuai kebutuhan dan tujuan reinkarnasinya.
@@mustikarumahsemesta inggih suksma guru 🙏🙏🙏
Geriya Rp. 45 juta dg tanggungan banten,resepsi 200 orang murah napi mahal?
Tiang sebenarnya dari dulu punya pikiran nikah dgn cara minta doa restu saja,tapi masih berpikir kira kira bagus dan bisa diterapkan di desa apa tdk ya,karena kehidupan urusan ekonomi masih akan berlanjut
Adat dan bantmten mahal
Sebenarnya kalau beryadnya itu .sangat simpel sebetulnya .cuma yg biasa dirasakan agaksedikit was2 adalah soal adatnya .terutama bagi masyarakat yg dlm ke adaan ekonominya minim .padahal sumber sastranya ada contohnya seperti .desa .kala .Patra .atau nista .madya .utama .ini SDH jelas .persoalannya hanya secara keadatan saja .sehingga seseorang pasti merasa malu kalau melaksanakan Yadnya dengan betul2 biaya kecil .karena harus memikirkan juga seperti semeton2 adat yg melaksanakan persiapan2nya .kalau menurut tiang .kecuali organisasi adatnya membuat kesepakatan yg betul2 memiliki rasa membantu Semeton yg dlm keadaan seperti yg tercantum di atas .TDK harus banyak ini dan itu .dengan hal seperti ini kemungkinan masyarakat adat mulai ada keberanian untuk melakukan Yadnya yg memang selalu berhubungan harmonis di dalam pesemetonan adat .ampura Niki wawu manah tiang newek .
Jangan disamakan hindu cBali dg Hindu India
Salah satu f@ktor yg membuat percerain di hindu meningkat krn nganten aluh digriya gen mudah,, tdk ada rasa lek dgn krama banjaran dan adat, krn nganten juga digriya disakdikan 10orang aja udah cukup😂😂😂😂
Sudah pernh survey? Nikah dibl griya lebih banyak cerai Atau asal berasumsi?