Ustadz Junaidi Sahal, M Ag Haji adalah Panggilan Allah, BENARKAH?

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 10 сен 2024
  • The World is Not Enough
    Labbaika Allahumma Labbaik
    Suatu saat, Si Kaya yang terkenal memiliki kekayaan yang berlimpah, ditanya oleh seseorang, “Si Kaya, antum termasuk orang yang mampu dan kuat secara jasmani, tapi kenapa saya tidak melihat antum pergi ke Baitullah untuk berhaji ?, padahal saya sering melihat antum bolak balik ke luar negeri ”. Si Kaya menjawab,” Lho, pergi ke baitullah untuk berhaji adalah atas panggilan Allah dan undanganNya, jadi kalau ana belum berhaji itu memang karena belum mendapat panggilanNya. Percayalah !, kalau saatnya dipanggil pasti ana datang untuk berhaji…”.
    Pernyataan Si Kaya diatas sudah terlalu sering kita dengar, bahkan seolah-olah itu sudah menjadi ucapan yang benar untuk membenarkan sesuatu yang tidak benar. Mengapa ?
    Sesungguhnya, manusia sudah dipanggil semuanya oleh Allah swt, untuk hadir ke rumahNya. Ketika itu Allah memberi perintah pada nabi Ibrahim dan putranya nabi Ismail untuk membangun kembali pondasi Ka’bah (yang konon hancur terkena banjir pada jaman nabi Nuh as) dan merapikan serta membersihkannya, sebagaimana firmanNya dalam QS. Al Baqarah 125 yang artinya sebagai berikut :
    “Dan ingatlah, ketika Kami menjadikan rumah itu (baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqom Ibrahim tempat sholat. Dan telah Kami perintahkan pada Ibrahim dan Isma’il, ‘Bersihkanlah rumahku untuk orang-orang yang thawaf, yang I’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud’ “.
    Dan ketika semuanya sudah rapi dan bersih, perintah Allah swt berikutnya kepada nabi Ibrahim adalah memanggil semua manusia untuk datang ke baitullah. Allah berfirman dalam QS. Al Hajj 27, yang artinya :
    “Dan berserulah (panggilah) semua manusia untuk mengerjakan haji… “
    Konon dalam sebuah riwayat, nabi Ibrahim ketika mendapat perintah tersebut berkata pada Allah swt: “Ya rabbi, bagaimana caranya saya memanggil mereka ?, sedang suaraku tidak terdengar oleh semua manusia ?”, maka Allah menjawabnya,” Engkau hanya memanggilnya, Akulah yang menjadikan mereka mendengar”. Maka ketika nabi Ibrahim memanggil manusia untuk berhaji ke rumah Allah swt, maka panggilan itu menggema ke seluruh jagad semesta alam dari generasi ke generasi sampai hari kiamat, bahkan panggilan itu terdengar pula oleh janin-janin yang ada di rahim ibunya.
    Jika demikian, keliru ucapan Si Kaya yang enggan berkunjung ke rumahNya sambil berkata, “ Saya belum mendapat panggilan”. Tidak ! semua muslim telah mendapat panggilan bukankah semua telah mengerti bahwa haji adalah rukun Islam ?Dan bukankah semua telah paham bahwa haji itu adalah kewajiban syar’i bagi yang mampu?
    Namun sikap manusia terhadap panggilan tersebut memang bermacam-macam. Pertama,manusia yang ingin, mampu dan bisa melaksanakan haji. Kedua, ada juga yang ingin, mampu tapi selalu mendapatkan hal-hal yang menjadi aral melintang sehingga tidak jadi berhaji,seperti seseorang yang hendak menyetor ONH ke bank tiba-tiba rumahnya kena musibah kebakaran sehingga ONH-nya digunakan untuk itu. Ketiga, Ada pula yang ingin, namun tidak mampu untuk berhaji karena untuk biaya sehari-harinya saja sudah susah. Bagi orang-orang seperti ini (kedua dan ketiga) Allah akan memaafkannya, Sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Ali Imran 97, manistatho’a ilaihi sabila, bahwa berhaji itu hanya bagi orang-orang yang mampu. Keempat, dan yang terakhir, manusia yang mampu baik secara lahir dan batin tapi hatinya tidak tergerak untuk memenuhi panggilanNya, inilah tipe Si Kaya tadi, orang-orang seperti ini adalah orang yang berbohong pada dirinya maupun publik, lebih-lebih pada Allah swt. Bagaimana ia tidak berbohong, ia mengaku tidak ada panggilan Allah, padahal Allah telah memanggilNya sejak ribuan tahun yang lalu.
    Bagi orang yang bisa memenuhi panggilan Allah SWT, pastilah Allah akan menyambutnya dengan penuh kasih sayang, selama kehadirannya tulus padaNya (lillah). Dan hamba yang sopan pasti akan menyahuti panggilanNya dengan kalimat yang indah labbaika ya Allah, aku memenuhi panggilanMu Ya Allah. Oleh karena itu ucapan talbiyah selalu berkumandang ketika hujjaj (jama’ah haji) berada di baitullah.
    (Sumber : www.dar-alkayyi...)

Комментарии • 4

  • @LukmanHakim-jq1me
    @LukmanHakim-jq1me 9 лет назад +3

    Haji panggilan Allah adalah sangat tepat sekali . tinggal manusia nya mau mendengarkan atau tak menghiraukannya panggilan ALLAH .
    tinggal manusia nya mau mendengarkan atau mendengarkan Nafsunya..?!,!!

    • @indragunawan5804
      @indragunawan5804 Год назад

      Trus kalo pergi jaminannya apa??tapi pas pulang kalo idupnya tetep gitu2 aja sih ogah

  • @saidmazazi4156
    @saidmazazi4156 2 года назад

    Pokus kejudul mas biar mantab biar banyak likenya

  • @pelangi906
    @pelangi906 11 месяцев назад

    Lalu mengapa ada istilah haji Mardud karna Dapat nya rezeki yg tidak halal .mhn pencerahannya