Budaya jawa adalah hasil interaksi budaya asli dgn pengaruh2 hindu, buddha, islam dan budaya2 lain yg pernah bersentuhan dgnnya, itu menjadikan budaya jawa lbh kaya dgn nilai2nya yg adiluhur spt skrg ini.
Ulasan terakhir tentang matinya kepakaran memang sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Orang tidak lagi dilihat dari gelar akademik, melainkan dari fungsi dan manfaat untuk masyarakat sekitar. Saya jadi teringat ketika mengambil mata kuliah kewirausahaan tapi diajar oleh dosen PNS yang bukan pengusaha. Akhirnya hanya bercerita tentang pengusaha internasional yang sukses-sukses, malah jadi mirip mata kuliah sejarah.
Mojowarno, memang menjadi salah satu pusat Kristenisasi di Jawa. Tetapi untuk tempatnya sendiri tidak berada di kediri, melainkan di Jombang (timur) dekat dengan kecamatan Trowulan, Mojokerto. Di Mojowarno, karena dekat dengan rumah saya, terdapat gereja megah dengan gaya bangunan khas eropa, dipadu dengan sentuhan corak kejawaan. Gereja ini juga sering disebut sebagai bangunan gereja jawa tertua.
44:25 Sepakat sekali ini, banyak yang seperti ini. Kadang yang sering berkeliling luar negeri / alumni luar negeri, terlalu "mengecilkan" hal-hal dalam negeri,, banyak yg nggak tahu luaran dalam "masyarakat".
Bersyukur ada orang-orang yang dengan tekun mempelajari sejarah dan filsafat jawa... Cukup menjawab beberapa pertanyaan yang kontra.... Maternuwun njih mas Irfan dan mas Phutut...
Ahli sejarah yg bener meneliti secara langsung secara otentik asal-usul yg lengkap. Bukan dari opini si Mbah A si Mbah B. Joss obrolan nya berbobot ini.
Didesa saya desa CINGKRONG kec Purwodadi kab grobogan ada petilasan sunan ngudung panglima Demak yg nyerang Majapahit tahap pertama yg gugur kemudian digotong pulang kedemak dan diselehkan didesa saya yg sekarang punden selehan . Ini cerita turun temurun dan bukti dari sesepuh bahwa Demak pernah nyerang demak
@@naufalhusain1571 duet maut banget. Kalau dengerin sejarah dari ust Salim Fillah terus ditambah ini jadi makin yakin ternyata memang ada pihak pihak yg ingin mengaburkan dan memberi batas antara islam dengan jawa atau nusantara pada umumnya
Ulasan menarik saat disimak.... 1. History is Winner sebuah idiom Sejarah adalah Pemenang jadi yg menuliskan Sejarah umunya Pemenang atau Penguasa di suatu wilayah.. dijabarkan tadi lewat penelitian bahwa Gatoloco Darmo gandul kitab kitab itu ternyata yg membuat Belanda penjajah demi kepentingan politiknya untuk memojokkan umat Islam Jawa.. 2. Dunia tanpa batas menyebabkan orang sadae akan batas sadar akan budaya lokal sadar akan asal usulnya... sebabkan masyarakat mulai mengembangkan budaya lokal untuk diangkat via media sosial agar dapat dikembangkan.. Perkembangan teknologi informasi yg pesat dan perubahan sentralisasi menjadi desentralisasi menyebabkan potensi lokal spt artis pop dangdut jawa lebih terkenal mendunia via sosmed hingga ditarik ke televisi nasional... berimbas matisurinya artis dangdut dan pencipta lagu ibukota sampai saat ini.. 3. Islam Jawa Jawa Islam sebuah perpaduan antara agama dan kebiasaan lokal yg sudah lama.. pasca perang Jawa... Belanda ambil tindakan untuk memisahkan "Islam" dengan jawa dengan membuat kelas masyarakat... mengenalkam sistem pendidikan Barat agar masyarakat jawa meninggalkan pola pendidikan pesantren... agar lebih terbuka dan maju menurut Belanda... Ini bukti bahwa memang Islam terbukti harus dipisahkan dari budaya masyarakat jawa agar masyarakat Jawa mudah dikendalikan dan ditundukkan oleh penjajahan Belanda...
Saya asli dari daerah Wates 20km dari Gunung kelud. Dulu sempat heran karena ada teman dari desa Sugih waras dilereng gunung kelud yang kristen dan banyak tetangganya jg kristen. Ternyata begitu to asalnya.
Belanda sengaja mendirikan desa2 kristen spy rkyt indonesia jauh dari islam. Krn jawa dan sunda identik dgn islam. Dan org2 jawa/sunda yg kristen di musuhi sama penduduk krn di anggap ikut kaum kafir yg menjajah.
Selaras dengan yg disampaikan Ust Salim A. Fillah, bahwasanya karya2/ serat yg memojokkan Islam macam Gatholoco, Darmo Gandhul itu dibikin pasca Perang Diponegara berlangsung. Itu dibikin kolonial utk membendung pengaruh Islam dg membikin institut di Solo. De Islamisasi bahkan hingga kini masih berlangsung
ceritanya mbah anak2, dulu di tiap desa di jawa..disamping ada lurah juga ada modin. Modin ini pemimpin agama Islam, mengurusi masalah2 agama keseharian..Jadi struktur masyarakatnya memang sudah Islam..Juga penngunaan huruf pegon sebelum diganti latin zaman politik etis belanda 👍
Channel yang baik Dan penuh ilmu. Penting nya meluruskan sejarah Negri INI dengan benar. Narasumber nya cukup enak Dan jelas. Mohon lebih di perkenalkan secara menyeluruh Mas. Agar yang tidak kenal seperti says dapat lebih mengenal..... Mantab Mas. Lanjutkan ...caiiyooo..
Islam itu adalah agama pertama di jawa yng mampu masuk ke segala aspek kehidupan secara original dan puritan, sedangkan agama hindu dan budha biasanya mengalami sinkretisme dg kepercayaan animisme dan dinamisme lokal seperti sepeeti kejawen dan sunda wiwitan Saya masih ingat kakek saya yang dulu gak bisa sholat bukan gak mw, tapi dia ngaku dan bangga dg islam dna lymayan antipati sama orang kafir
Yg harus diclearkan disini adalah: 1. Negeri ini sudah berkali-kali mengalami apostasi massal beberapa kali, pernah massal pindah agama dari agama2 pribumi ke agama hindu, pernah pula murtad massal ke agama budha, dan kemudian migrasi massal ke Islam. 2. Bahkan hampir saja penduduk nusantara berbondong-bondong pindah ke kristen (khusus jika kolonialisme berlangsung lebih lama lagi, seperti yang terjadi di Philipina yg murtad massal ke katolik). Jadi apostasi massal bukan barang baru di nusantara, bukan pun khas islam. 3. Soal penyebab dan caranya, pastilah majemuk, tak ada penyebab tunggal. Celakalah sesiapa yg berusaha mencari penyebab tunggal. Apalagi di negara manapun selain di nusantara, jika di suatu negara ternyata ada agama tertentu yg dipeluk oleh mayoritas penduduknya, maka dapat dipastikan dalam perjalanan sejarah mereka ada regimentasi agama oleh penguasa2nya dalam satu titik perjalanan mereka sebagai bangsa. 4. Yg jadi konsen utama saya dijaman kiwari sih bukan soal agamaisasi manapun, melainkan deagamaisasi/sekularisasi yg saat ini berjalan. Sekularisasi yg membuat bangsa eropa dan amerika yg makin menjauh dari kekristenan, dugaan saya akan terjadi di asia timur dan selatan juga (termasuk di Indonesia). Inilah musuh utama sekaligus musuh bersama (kalo pun mau kita sebut sebagai musuh) bagi semua agama di Indonesia. 5. Soal agama berpengaruh pada politik kekuasaan dan pada sejarah setiap bangsa, maka tanpa kita belajar sejarahpun, kita pasti mafhum bahwa agama berpengaruh besar. Di amirika pun, sampai saat ini, blok politik evangelis menjadi salah satu blok politik penting dalam politik di sana, bahkan menjadi salah satu benteng utama Partai Republik dalam perebutan kekuasaan berkala. Dalam konteks sejarah internal bangsa eropa pun demikian, perang agama telah membuat jumlah penduduk bangsa eropa berkurang drastis. Wallahualam
Mojokdotco saya sarankan juga mewawancarai Herman Sinung Janutama, beliau pembaca manuskrip2 kuno yang mengungkapkan bahwa Jawa dan Islam memiliki kedekatan yang sangat kuat sejak lama...
Kalau gak salah kisah pembuatan Babad Kediri pernah dibeberkan oleh Kiai Agus Sunyoto di Suluk Malemannya Habib Anis pas menjelaskan bukunya 'Atlas Walisongo'. Persis spt mas irvan katakan disini
Persis. Sejarah Indonesia dan Islam yg kita pelajari dari buku2 sejarah selama ini adalah sejarah karangan (sejarah yg dibelokkan) oleh pemerintah kolonial.
45:00 sekanjunya decentralisasi keuangan. Dimana sentralisasi bank akan berakhir. Tinggal tunggi waktunya. Hanya soal waktu saja..tengoklah fenomena bitcoin dan Cardano.
KERANGKA POLITIK SETELAH PERANG JAWA DIPONEGORO SAMPAI SAAT INI MASIH DIPAKAI DAN DINIKMATI SEBAGAI ALAT POLITI ELIT UNTUK MERAUP SUARA2 RAKYAT...YOOOOOOOOOO WES KITA RAKYAT SADAR JANGAN MAU DIKOTAK2 JANGAN MAU DI CERAIBERAI MARI BERSATU KITA ADALAH RAKYAT INDONESIA......SAATNYA BERSATU
Luar biasa mas Irvan juga bravo chanel ini .... Mas Irvan benar sekali bhwa bicara Indonesia bicara tentang Islama secara totalitasnya awal datangnya di Indonesia lama hingga islam sampai saat ini ..... Benar semakin dunia tanpa batas semakin manusia membutuhkan batas itu sendiri, Globalisasi intinya bukan hanya dunia tanpa batas , pasar bebas saj tetapi Globalisasi membutuhkan suatu Platform baru yg hingga saat ini dunia masih gamang memahaminya dan menerapkannya !!! alias belum nemu jalannya ...... Yg sesungguhnya satu satunya rujukan dasar platformnya adalah BUDAYA MANUSIA ITU SENDIRI yg memiliki Akar Budaya masing2 ..... Apapun bentuk Peradaban yg dimunculkan dari awal peradaban dibangun hingga saat ini Roh Peradaban itu adalah "BUDAYA" . Dalam dunia yg semakin TERINTEGRASI manusia tetap selalu memiliki INTEGRITAS. Disini kita perlu memahami Intergritas kita sehingga kita bisa menemukan Platform yg dibutuhkan oleh Globalisasi itu sehingga akan tergambar Roadmap yg berlandaskan "Akar Budaya" manusia , roadmap dipakai dlm hubungan antar Bangsa dgn dasar Multilateralisme dlm segala hal ..... Indonesia ditunggu sumbangsihnya bagi dunia dlm menjalankan hubungan Multikultural tsb pada era dunia tanpa batas ini dan Panji Islam Indonesia / "Budaya Islam Indonesia" (maaf bukan Islam Nusantara) menjadi lokomotif Demokratisasi Islam Global..... Selamat berjuan bung Irvan .
Terima kasih Pa Kepala Suku dan Mas Irfan Afifi yg telah mencerahkan pemahaman sejarah jawa dan Islam. Banyak hal baru dan kesadaran2 baru untuk sy. Lanjutkan!!
Diskusi yang sangat menarik. Kalau boleh memberikan saran, setiap kali, mohon ditambahkan keterangan singkat ( dibawah ) tentang siapa yang diwawancarai dan siapa yang mewancarai. PJadi penonton baru seperti saya tidak perlu terlalu sulit cari informasi. Terimakasih atas wawancara yang bermutu ini.
Diskusinya menarik!! Saya sendiri juga banyak belajar di sini, terutama sejarah-sejarah yang ada di zona abu2, tetapi sudah dengan sangat "berani" dikemas di sini. Sekaligus jika boleh saran, alangkah baiknya jika diskusi sejarah (jika memang tujuannya untuk membuka pengetahuan banyak orang) melampirkan data-data naskah yang ada. Sehingga: pertama, orang lebih mudah memahami pokok persoalan. Dan yang kedua, lebih menunjukkan bahwa ini diskusi akademik yang sama-sama bisa dipertanggungjawabkan. Akademik berarti memang melihat data-data sejarah yang ada, sehingga menghindari diskusi teologi. Kurang lebih itu saja dari rekanmu yang juga sedang belajar sejarah di negeri orang ini. matursuwun...
Saya berterima kasih atas konten ini, pertanyaan yg sering muncul bahwa Mojopahit di hancurkan oleh Islam, khusus nya oleh temen temen Hindu, telah tercerahkan, meskipun di singgung sedikit, setidak nya saya bisa mencari simpul-simpul lain agar lebih utuh info nya, akan sangat berterima kasih lagi bila tema itu di angkat lagi dan di ulas lebih dalam.
Sangat percuma jika kamu tak bisa lihat kejadian sesungguhnya yg asli.Apa lewat puthut+Irwan kayak gini?!? Yeah mending sih ketimbang kyai+ustadz.Itu hanya bersifat imajiner dari satuan persepsimu yg super relatif dan penuh ego.
Bagaimana caraku bisa "time travel"seperti itu(dan seolah bisa ketemu teknologi bluebeam gitu).Nah awalnya diculik oleh pihak yg punya acara terkait pemilu RI(Diciduk, diprogram dll tanpa alasan apa yg kongkrit.Aku juga gak kenal mereka.Koordinator ini sekarang di Jepang.Jika pulang ya harus aku door ndase.Dibalik cidukan itu ternyata tim mereka hendak ambil sesuatu terkait Majapahit yg kebetulan ada di aku menurut mereka dan umumnya mereka yg tingkatan tinggi sekalipun (dan dah aku kembalikan 15+ tahun kemudian di kosmik).Jika tidak ya repot aku cuk jadi bahan buron sing do edan kuasa politik dan agama.Kalian juga percuma kalo pas pemilu tiba.Ada "panitia khusus"yg tak mungkin bisa disentuh oleh publik umumnya.Sehebat apapun kalo tidak dipilih ya tidak mungkin bisa.Siapapun presiden RI yg menentukan adalah "panitia khusus"ini.Bukan demokratisasi seperti yg kalian kira depan mata itu+kalian jalani.Tapi kalian harus jalani itu sesuai mufakat kalian sendiri.Padahal kamuflatif.Sangat kompleks kalo bicara ini.Di forum ini bukan tempat kompeten.Rata2nol besar dan hanya bermain akal logis sok intelek.Dan tidak mungkin saya bicara semua seluk beluk kehidupan ini.Bukan karena langgar etis tapi bosen n males. Cuman kadang jengkel muncul ketika banyak yg sok tau n sok keminter tapi aslinya nol besar.Apalagi yg membelokkan. (Sorry)
Singkat kesimpulan dari ambigumu jawabnya adalah YA benar berjuta juta persen memang Islam yg hancurkan Majapahit & Pajajaran.,(jika ada yg merasa ampuh silahkan bantah,lawan jika mampu JIKA ada konsekuensi logisnya saya nggak mau tanggung jawab dan itu sifatnya skala besar )
Saya sudah baca bukunya Mas Irfan Afifi, sebagai anak non filsafat, agak bingung membacanya, tapi seru juga buat pewacanaan baru. terlebih Mas Irfan dalam bukunya mengajak kita untuk menelusuri riset sejarah yang jarang-jarang di bahas oleh akademisi
Kenyataannya anak yg menyerang ayahnya...kemudian menyerang kerajaan pajang...dari trah anak brawijaya V dari permaisuri...karena khawatir majapahit dg agama lama kembali bangkit...sudahlah...belajar dari sejarah...jgn pernah lg ada pertumpahan darah karena perbedaan keyakinan...
Saya menyesal secara mendalam karena selama ini memandang buruk kepada Sri Sultan Hamengku I, cukup lama sampai Ust. Salim Afillah menjelaskan dengan perspektif lain tentang alasan beliau menandatangani Perjanjian Giyanti. Selanjutnya saya juga mencurigai secara serius demonisasi Amangkurat I, sehingga kisah beliau disampaikan kepada kita dengan begitu buruk.
Referensinya juga ada di RUclips sob, seputar alasan mengapa HB I menyetujui Perjanjian Giyanti. Kurang lebihnya karena peran seseorang yg beliau yakini sebagai utusan Khalifah Ottoman kala itu, yg atas nama Khalifah meminta beliau untuk menghentikan perang dan menerima Perjanjian Giyanti. Saya sempat mengira beliau orang yg haus kekuasaan. Rela menerima negaranya di pecah belah hanya demi ambisinya menjadi raja. Sejarah memang bukan hanya soal data, tapi juga soal perspektif. Saya sedang dalam sikap mencari sisi kepahlawanan dari setiap tokoh bangsa ini. Bias..
Kalau adam diciptakan hawa... ALLAH ITU TUHANNYA MUHAMMAD SAW YANG GAK. KELIHATAN MATA? SEDANGKAN ORANG DULU ADA TUHAN TAPI BERBENTUK PATUNG NABI DLL.. DAN SEMUANYA DI TENTANG ISLAM.. SEKARANG BILANG BIDAH DIANGGAP RADIKAL... KAN ANEH
Mas Lurah dan mas Irfan .. monggo bisa diulas teori involusi Gertz ttg perlawanan petani yg berubah mjd kompromis transaksional. Kulo tenggo nggih ... 🙏
Nah, ngomong2 soal hype dinilai dari jumlah like, komentar, followernya... Channel ini minim ketiga hal tersebut, tapi aku tetap rutin nonton. Heuheuheu....
Karna anak muda sekarang banyak yang kurang tertarik pembahasan untuk mengisi otak. Mereka lebih cenderung menyukai hiburan dan segala pernak perniknya mas
Belanda berarti benar2 memikirkan gmn caranya mempertahankan kolonialisme di Nusantara. Semua sendi2 budaya, agama, dihancurkan. Dibuat kelas2 sosial yg mana musuh nya adalah putra bangsa sendiri. Efeknya masih dirasakan sampai masa sekarang
Anda benar dan sekarang ini Indonesia sedang dijajah oleh bangsa china lewat medsos lewt buzzer2 bayaran yang sellu membuat statement adu domba antar agama dan suku. Kita harus menyadari untuk bisa lepas dari penjajahan ini.
Orang jawa harus lantang,,,jangan menga mengo,,,beranilah satunya kata satu perbuatan,,,islam sentris bertolak belakang dengan bhineka tunggal ika,,,jadilah bangsa kstria jang tidak melulu mngkambing hitamkan voc
menurut pendapat saya, salah satu kesalahan kita sebagai orang jawa adalah mendefinisikan bahwa jawa itu adalah majapahit, terlalu berbangga yang berlebih terhadap majapahit,(maka tidak heran klo ada yang membenturkan islam dan majapahit) padahal majapahit hanyalah salah satu kerajaan di fase perjalanan orang jawa itu sendiri, sedangkan orang jawa sudah ada dan sudah maju/beradab jauh sebelum majapahit itu sendiri. islam bisa diterima di jawa karena pandangan monoteisme sudah ada sebelum hindu budha di peradaban jawa.
Sepakat masbro. Memang harus kita gali lagi sejarah yg terhapus ataupun tertutupi. Di Jawa barat juga sebenarnya para leluhurnya mengajarkan monoteisme. Semua peradaban di Indonesia awal mulanya adalah monoteisme. Oleh sebab itu orang jawa saat ini yg masih mempercayai ajaran kejawennya walaupun tidak menerima agama islam tapi dia justru tidak memusuhi islam. Kalau ada yg tidak suka dengan islam sudah dipastikan dia kejawen palsu
@@shadowwarrior4386 benar mas, klo kita bicara jawa secara umum, entah itu jawa barat(sunda) atau jawa dalam arti orang suku jawa, sifat dan karakternya sama. sopan, halus, pemaaf, menghargai orang lain. Maka ketika sifat itu bertemu dengan ISLAM ya logikanya mustahil akan muncul pertentangan. Maka aneh kalau jadi orang jawa dan beragama islam, tapi kasar dan tidak tau adab, itu pasti ada yang salah.
@@jakartajakarta019 pernah nemu channel apa namanya lupa. Disitu bahas dan channel itu ngakunya agama leluhur nusantara. Lalu lucunya sambil menyalahkan islam sebagai agama invasi. Benar-benar tidak paham sejarah. Pasti memang dia berpaham agama leluhur yg aliran sesatnya. Karena ajaran leluhur kita yg asli adalah monoteisme
Karena gw bukan turunan jawa jadi cuman bisa jadi pengamat aja sih takut salah ngomong, tapi memang sih apa yan glu omongin ada benernya suku jawa tengah dan timur, sangat kenatl asosiasinya dengan Majapahit yang pada dasarnya adalaha segelintir dari kerajaan2 yang muncul dari sejarah peradabana suku jawa., mohon maaf untuk tulisan berikutnya hanya pendapat saya saja tidak bermaksud membuat provokasi atau menghina Entah dari narasi mana, tapi sejarah mencatat jika Majapahit itu runtuh yah karena konflik internal sendiri, dan Kesultanan Demak sendiri adalah keturunan salah satu pewaris takhta Majapahit, jadi perang yang terjadi antara kesultanan Demak dan Majapahit itu adalah perang sipil antar anggota keluarga kerajaan, bukan antar agama Nah sebenarnya ini cukup berbahaya, kalau suku jawa sangat membanggakan Majapahit bahkan dianggap sebagai simbol dari Indonesia itu sendiri, akan melukai suku2 di luar jawa, karena sampai saat ini suku diluar jawa memandang Majapahit itu penjajah, ditambah di buku2 sejarah SMP, SMA bahasan mengenai majapahit itu sangat banyak dan lebih detil dibandingkan dengan kerajaan suku lain, ini seperti ingin mengendorse tentang tentang ketuanan salah satu suku, sorry bukan maksud provokasi tapi ini pandangan gw aja belum tentu benar..... Gw sendiri adalah turunan suku Minangkabau dan suku Han, dan gw pelajarin juga bagaimana Islam sudah berasimilasi dengan adat Minagkabau, dan menjadi bagian integral dari budaya Minangkabau sendiri, walaupun adat Minangkabau adalah Matrilinieal. Cukup aneh sebenarnya melihat Suku Jawa yang memilih agama Islam cukup lama, tetapi masih memiliki pertentangan diinternalnya, ada friksi dari dendam politik di masa lalu?
Kejadiannya mirip jg di Dunia Melayu Sumatera, contohnya Strategi Snouck Hurgronje di Aceh yg menyusup sbg Ulama dan memecah belah umat, dan membuat Belanda bisa memanipulasi sejarah Islam Sumatera. Dan tentu sama juga spt Jawa, Identitas Pemersatu Melayu cuma satu, yaitu ISLAM
@mojokdotco undang mas SIGIT donk mas,... Ahli arkeolog yang sering diundang di maiyah, jebolan UNESCO yang perjalanan hidupnya pernah memperkuat Mitra surabaya, terus menjadi peneliti. dan akhirnya mempunyai metode penelitian yang sempat ditolak oleh UNAIR selama dua tahun,... dan akhirnya Unair kolaborasi dengan ITS dan ternyata metode yang digunakan mas Sigit memang benar,... dan yang terakhir belum pernah tersentuh dengan piblik, bahwa dia menemukan candi yang lebih besar dari borobudur di banyuwangi,... menurut dia peninggalan megalitikum,...
Budaya jawa adalah hasil interaksi budaya asli dgn pengaruh2 hindu, buddha, islam dan budaya2 lain yg pernah bersentuhan dgnnya, itu menjadikan budaya jawa lbh kaya dgn nilai2nya yg adiluhur spt skrg ini.
Ulasan terakhir tentang matinya kepakaran memang sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Orang tidak lagi dilihat dari gelar akademik, melainkan dari fungsi dan manfaat untuk masyarakat sekitar.
Saya jadi teringat ketika mengambil mata kuliah kewirausahaan tapi diajar oleh dosen PNS yang bukan pengusaha. Akhirnya hanya bercerita tentang pengusaha internasional yang sukses-sukses, malah jadi mirip mata kuliah sejarah.
Terimakasih mas Puthut EA, terimakasih mas Irfan Afifi . Ini melengkapi pemahaman saya
ngefans sama mas Irfan sejak baca "Saya, Jawa, dan Islam" keren bukune mas
Online.bisa ga belinya... Mau donk
Mojowarno, memang menjadi salah satu pusat Kristenisasi di Jawa.
Tetapi untuk tempatnya sendiri tidak berada di kediri, melainkan di Jombang (timur) dekat dengan kecamatan Trowulan, Mojokerto.
Di Mojowarno, karena dekat dengan rumah saya, terdapat gereja megah dengan gaya bangunan khas eropa, dipadu dengan sentuhan corak kejawaan. Gereja ini juga sering disebut sebagai bangunan gereja jawa tertua.
44:25 Sepakat sekali ini, banyak yang seperti ini. Kadang yang sering berkeliling luar negeri / alumni luar negeri, terlalu "mengecilkan" hal-hal dalam negeri,, banyak yg nggak tahu luaran dalam "masyarakat".
Kritis terhadap karya-karya peneliti Barat (dan tentu semua peneliti) itu bagus. Bahaya itu kalau terlalu memuja atau membencinya.👍
hebat, jarang-jarang ada pembahasan seperti ini di youtube.
sama ini pembahasaanya sama ustadz salim a fillah
Bersyukur ada orang-orang yang dengan tekun mempelajari sejarah dan filsafat jawa... Cukup menjawab beberapa pertanyaan yang kontra.... Maternuwun njih mas Irfan dan mas Phutut...
Betul bang. Sekarang ini kampus seolah ingin dipisahkan dari masyarakat dengan disibukkan dengan segala administrasi dan aktivitas di kampus saja.
Ikut menyimak. Sangat bermanfaat.👍
Ahli sejarah yg bener meneliti secara langsung secara otentik asal-usul yg lengkap. Bukan dari opini si Mbah A si Mbah B. Joss obrolan nya berbobot ini.
Mencerahkan ilmunya.. terimakasih mas
Didesa saya desa CINGKRONG kec Purwodadi kab grobogan ada petilasan sunan ngudung panglima Demak yg nyerang Majapahit tahap pertama yg gugur kemudian digotong pulang kedemak dan diselehkan didesa saya yg sekarang punden selehan . Ini cerita turun temurun dan bukti dari sesepuh bahwa Demak pernah nyerang demak
Terima kasih Mas Puthut EA..
Selanjutnya; Mahfud Ikhwan, Buldanul Khuri, Agus Noor, Edi Mulyono, S Margana. Terima kasih.
membuka cara pandang baru mengenai masa depan bangsa
Selaras dengan Ustadz Salim A. Fillah...
Betul banget
Kepikiran kalo bikin kajian bareng pasti saling melengkapi ya. Sejarah yg tersembunyi
@@naufalhusain1571 duet maut banget. Kalau dengerin sejarah dari ust Salim Fillah terus ditambah ini jadi makin yakin ternyata memang ada pihak pihak yg ingin mengaburkan dan memberi batas antara islam dengan jawa atau nusantara pada umumnya
@@shadowwarrior4386 memang batasnya itu ada
Menambah wawasan sebagai orang jawa
Apik mas Puthut. "Wong pinter ketemu wong pinter"... kira-kira begitu. 😀
Ulasan menarik saat disimak....
1. History is Winner sebuah idiom Sejarah adalah Pemenang jadi yg menuliskan Sejarah umunya Pemenang atau Penguasa di suatu wilayah.. dijabarkan tadi lewat penelitian bahwa Gatoloco Darmo gandul kitab kitab itu ternyata yg membuat Belanda penjajah demi kepentingan politiknya untuk memojokkan umat Islam Jawa..
2. Dunia tanpa batas menyebabkan orang sadae akan batas sadar akan budaya lokal sadar akan asal usulnya... sebabkan masyarakat mulai mengembangkan budaya lokal untuk diangkat via media sosial agar dapat dikembangkan.. Perkembangan teknologi informasi yg pesat dan perubahan sentralisasi menjadi desentralisasi menyebabkan potensi lokal spt artis pop dangdut jawa lebih terkenal mendunia via sosmed hingga ditarik ke televisi nasional... berimbas matisurinya artis dangdut dan pencipta lagu ibukota sampai saat ini..
3. Islam Jawa Jawa Islam sebuah perpaduan antara agama dan kebiasaan lokal yg sudah lama.. pasca perang Jawa... Belanda ambil tindakan untuk memisahkan "Islam" dengan jawa dengan membuat kelas masyarakat... mengenalkam sistem pendidikan Barat agar masyarakat jawa meninggalkan pola pendidikan pesantren... agar lebih terbuka dan maju menurut Belanda... Ini bukti bahwa memang Islam terbukti harus dipisahkan dari budaya masyarakat jawa agar masyarakat Jawa mudah dikendalikan dan ditundukkan oleh penjajahan Belanda...
Saya asli dari daerah Wates 20km dari Gunung kelud. Dulu sempat heran karena ada teman dari desa Sugih waras dilereng gunung kelud yang kristen dan banyak tetangganya jg kristen. Ternyata begitu to asalnya.
Di petung ombo Ada kuburan belanda bro..
Mgnkin ITU penyebarnya...
Belanda sengaja mendirikan desa2 kristen spy rkyt indonesia jauh dari islam. Krn jawa dan sunda identik dgn islam. Dan org2 jawa/sunda yg kristen di musuhi sama penduduk krn di anggap ikut kaum kafir yg menjajah.
bagus ini, mendalam kelihatan ahli mas pembicara
Selaras dengan yg disampaikan Ust Salim A. Fillah, bahwasanya karya2/ serat yg memojokkan Islam macam Gatholoco, Darmo Gandhul itu dibikin pasca Perang Diponegara berlangsung. Itu dibikin kolonial utk membendung pengaruh Islam dg membikin institut di Solo. De Islamisasi bahkan hingga kini masih berlangsung
termasuk dongeng sabdo Palon y
oo solo toh sumbernya
ceritanya mbah anak2, dulu di tiap desa di jawa..disamping ada lurah juga ada modin. Modin ini pemimpin agama Islam, mengurusi masalah2 agama keseharian..Jadi struktur masyarakatnya memang sudah Islam..Juga penngunaan huruf pegon sebelum diganti latin zaman politik etis belanda 👍
Itu ga ada bedanya sama pandhita dalam sistem hindu buddha. Cuman ganti nama doang
Itu ga ada bedanya dengan pandhita dalam sistem hindu buddha. Cuman ganti nama doang
Modin...itu asal katanya dari imamudin.kalau di makassar sul sel di panggil daeng imam,fungsinya sama dg modin kl di jawa
tentu berbeda dengan pandhita ..dalam sistem islam dari bangun tidur sampai tidur lagi ada tuntunan dan ajaranya 😉
@@kenbrahma5378 sangat berbeda sekali peran Modin dan pandita. Pandita lebih mirip dengan ulama, sedangkan Modin itu bukan ulama.
Channel yang baik Dan penuh ilmu. Penting nya meluruskan sejarah Negri INI dengan benar. Narasumber nya cukup enak Dan jelas. Mohon lebih di perkenalkan secara menyeluruh Mas. Agar yang tidak kenal seperti says dapat lebih mengenal..... Mantab Mas. Lanjutkan ...caiiyooo..
Orang jawa belajar memperjuangkan hak-haknya dari ajaran islam.
Mantabs...mencerahkan...
Islam itu adalah agama pertama di jawa yng mampu masuk ke segala aspek kehidupan secara original dan puritan, sedangkan agama hindu dan budha biasanya mengalami sinkretisme dg kepercayaan animisme dan dinamisme lokal seperti sepeeti kejawen dan sunda wiwitan
Saya masih ingat kakek saya yang dulu gak bisa sholat bukan gak mw, tapi dia ngaku dan bangga dg islam dna lymayan antipati sama orang kafir
terimakasih ilmunya
Mantab 👍👍👍
Dua kakak tingkatku yang suksesss... 👏👏👏👏 minta doanya biar nyusul sukses mas Irfan dan mas Puthut 😂
Ini podcast yang padat sekaliiii
mar Irvan semoga selalu sehat wal afiat, matur nuwun mas..
yg disampaikan ilmiah, empirik dan berimbang.
bincang bincang......👍
Yg harus diclearkan disini adalah:
1. Negeri ini sudah berkali-kali mengalami apostasi massal beberapa kali, pernah massal pindah agama dari agama2 pribumi ke agama hindu, pernah pula murtad massal ke agama budha, dan kemudian migrasi massal ke Islam.
2. Bahkan hampir saja penduduk nusantara berbondong-bondong pindah ke kristen (khusus jika kolonialisme berlangsung lebih lama lagi, seperti yang terjadi di Philipina yg murtad massal ke katolik). Jadi apostasi massal bukan barang baru di nusantara, bukan pun khas islam.
3. Soal penyebab dan caranya, pastilah majemuk, tak ada penyebab tunggal. Celakalah sesiapa yg berusaha mencari penyebab tunggal. Apalagi di negara manapun selain di nusantara, jika di suatu negara ternyata ada agama tertentu yg dipeluk oleh mayoritas penduduknya, maka dapat dipastikan dalam perjalanan sejarah mereka ada regimentasi agama oleh penguasa2nya dalam satu titik perjalanan mereka sebagai bangsa.
4. Yg jadi konsen utama saya dijaman kiwari sih bukan soal agamaisasi manapun, melainkan deagamaisasi/sekularisasi yg saat ini berjalan. Sekularisasi yg membuat bangsa eropa dan amerika yg makin menjauh dari kekristenan, dugaan saya akan terjadi di asia timur dan selatan juga (termasuk di Indonesia). Inilah musuh utama sekaligus musuh bersama (kalo pun mau kita sebut sebagai musuh) bagi semua agama di Indonesia.
5. Soal agama berpengaruh pada politik kekuasaan dan pada sejarah setiap bangsa, maka tanpa kita belajar sejarahpun, kita pasti mafhum bahwa agama berpengaruh besar. Di amirika pun, sampai saat ini, blok politik evangelis menjadi salah satu blok politik penting dalam politik di sana, bahkan menjadi salah satu benteng utama Partai Republik dalam perebutan kekuasaan berkala. Dalam konteks sejarah internal bangsa eropa pun demikian, perang agama telah membuat jumlah penduduk bangsa eropa berkurang drastis.
Wallahualam
Kereeeeen
Joss
Keren habis
Luar biasa Gus Irfan Afifi.....Semoga sehat selalu....
Kajiannya bagus. Terima kasih 🙏
Yang saya inget perang Diponegoro berlangsung sehabis Maghrib alias 1825-1830
Kebatilan pun akhirnya sirna karena kebenaran berani bersuara........ clear sudah
Mojokdotco saya sarankan juga mewawancarai Herman Sinung Janutama, beliau pembaca manuskrip2 kuno yang mengungkapkan bahwa Jawa dan Islam memiliki kedekatan yang sangat kuat sejak lama...
Menachem ali juga
Ust Salim A fillah juga
Kalau gak salah kisah pembuatan Babad Kediri pernah dibeberkan oleh Kiai Agus Sunyoto di Suluk Malemannya Habib Anis pas menjelaskan bukunya 'Atlas Walisongo'. Persis spt mas irvan katakan disini
Persis. Sejarah Indonesia dan Islam yg kita pelajari dari buku2 sejarah selama ini adalah sejarah karangan (sejarah yg dibelokkan) oleh pemerintah kolonial.
Bacalah buku API SEJARAH karya Mansur suryanegara. Itu sangat sangat objektif
@@Setiawan-
Boleh... Kirim aja bukunya... :)
Trowulan hadir min 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
45:00 sekanjunya decentralisasi keuangan. Dimana sentralisasi bank akan berakhir. Tinggal tunggi waktunya. Hanya soal waktu saja..tengoklah fenomena bitcoin dan Cardano.
Bener juga ya pas membahas dunia kampus yang semakin administratif
KERANGKA POLITIK SETELAH PERANG JAWA DIPONEGORO SAMPAI SAAT INI MASIH DIPAKAI DAN DINIKMATI SEBAGAI ALAT POLITI ELIT UNTUK MERAUP SUARA2 RAKYAT...YOOOOOOOOOO WES KITA RAKYAT SADAR JANGAN MAU DIKOTAK2 JANGAN MAU DI CERAIBERAI MARI BERSATU KITA ADALAH RAKYAT INDONESIA......SAATNYA BERSATU
Membuka cakrawala sejarah baru
Yg kayak gini kok gak rame ya, behh daging kabeh
Luar biasa mas Irvan juga bravo chanel ini ....
Mas Irvan benar sekali bhwa bicara Indonesia bicara tentang Islama secara totalitasnya awal datangnya di Indonesia lama hingga islam sampai saat ini .....
Benar semakin dunia tanpa batas semakin manusia membutuhkan batas itu sendiri, Globalisasi intinya bukan hanya dunia tanpa batas , pasar bebas saj tetapi Globalisasi membutuhkan suatu Platform baru yg hingga saat ini dunia masih gamang memahaminya dan menerapkannya !!! alias belum nemu jalannya ......
Yg sesungguhnya satu satunya rujukan dasar platformnya adalah BUDAYA MANUSIA ITU SENDIRI yg memiliki Akar Budaya masing2 .....
Apapun bentuk Peradaban yg dimunculkan dari awal peradaban dibangun hingga saat ini Roh Peradaban itu adalah "BUDAYA" .
Dalam dunia yg semakin TERINTEGRASI manusia tetap selalu memiliki INTEGRITAS.
Disini kita perlu memahami Intergritas kita sehingga kita bisa menemukan Platform yg dibutuhkan oleh Globalisasi itu sehingga akan tergambar Roadmap yg berlandaskan "Akar Budaya" manusia , roadmap dipakai dlm hubungan antar Bangsa dgn dasar Multilateralisme dlm segala hal .....
Indonesia ditunggu sumbangsihnya bagi dunia dlm menjalankan hubungan Multikultural tsb pada era dunia tanpa batas ini dan Panji Islam Indonesia / "Budaya Islam Indonesia" (maaf bukan Islam Nusantara) menjadi lokomotif Demokratisasi Islam Global.....
Selamat berjuan bung Irvan .
matur nuwun..👍 seperti menggali kenangan masa² lampau yg kini banyak teraktualusasi melalui karya seni budaya via teknologi informasi modern
referensi super ........
Terima kasih Pa Kepala Suku dan Mas Irfan Afifi yg telah mencerahkan pemahaman sejarah jawa dan Islam. Banyak hal baru dan kesadaran2 baru untuk sy. Lanjutkan!!
Diskusi yang sangat menarik. Kalau boleh memberikan saran, setiap kali, mohon ditambahkan keterangan singkat ( dibawah ) tentang siapa yang diwawancarai dan siapa yang mewancarai. PJadi penonton baru seperti saya tidak perlu terlalu sulit cari informasi. Terimakasih atas wawancara yang bermutu ini.
Yang paling menguasai sejarah lengkap majapahit bisa di undang pak Bambang noorsena biar lengkap pemahaman kita secara objektif dan ilmiah
Cari yg lbh obyektiflah selain bambang noorsena.
Wah najan mung Ngrungokke tur rak Mudheng tapi seneng, nonton Put cas iki Mas
Diskusinya menarik!!
Saya sendiri juga banyak belajar di sini, terutama sejarah-sejarah yang ada di zona abu2, tetapi sudah dengan sangat "berani" dikemas di sini. Sekaligus jika boleh saran, alangkah baiknya jika diskusi sejarah (jika memang tujuannya untuk membuka pengetahuan banyak orang) melampirkan data-data naskah yang ada. Sehingga: pertama, orang lebih mudah memahami pokok persoalan. Dan yang kedua, lebih menunjukkan bahwa ini diskusi akademik yang sama-sama bisa dipertanggungjawabkan. Akademik berarti memang melihat data-data sejarah yang ada, sehingga menghindari diskusi teologi.
Kurang lebih itu saja dari rekanmu yang juga sedang belajar sejarah di negeri orang ini.
matursuwun...
Coba simak video prof KH agus sunyoto, beliau banyak memberi rujukan naskah2 kuno yg terkait dgn budaya jawa
Datang aha ke langgar. Naskahw itu gak semua digital. Ada yang cuma fisik. gimana cara mencantumkan nya?
Terimakasih sudah menjawab keraguanku mas mas ee
Saya berterima kasih atas konten ini, pertanyaan yg sering muncul bahwa Mojopahit di hancurkan oleh Islam, khusus nya oleh temen temen Hindu, telah tercerahkan, meskipun di singgung sedikit, setidak nya saya bisa mencari simpul-simpul lain agar lebih utuh info nya, akan sangat berterima kasih lagi bila tema itu di angkat lagi dan di ulas lebih dalam.
Sangat percuma jika kamu tak bisa lihat kejadian sesungguhnya yg asli.Apa lewat puthut+Irwan kayak gini?!? Yeah mending sih ketimbang kyai+ustadz.Itu hanya bersifat imajiner dari satuan persepsimu yg super relatif dan penuh ego.
Apakah aku pernah lihat kejadian real time di masa2 itu ?!? Jawabnya adalah YA !!!
Bagaimana caraku bisa "time travel"seperti itu(dan seolah bisa ketemu teknologi bluebeam gitu).Nah awalnya diculik oleh pihak yg punya acara terkait pemilu RI(Diciduk, diprogram dll tanpa alasan apa yg kongkrit.Aku juga gak kenal mereka.Koordinator ini sekarang di Jepang.Jika pulang ya harus aku door ndase.Dibalik cidukan itu ternyata tim mereka hendak ambil sesuatu terkait Majapahit yg kebetulan ada di aku menurut mereka dan umumnya mereka yg tingkatan tinggi sekalipun (dan dah aku kembalikan 15+ tahun kemudian di kosmik).Jika tidak ya repot aku cuk jadi bahan buron sing do edan kuasa politik dan agama.Kalian juga percuma kalo pas pemilu tiba.Ada "panitia khusus"yg tak mungkin bisa disentuh oleh publik umumnya.Sehebat apapun kalo tidak dipilih ya tidak mungkin bisa.Siapapun presiden RI yg menentukan adalah "panitia khusus"ini.Bukan demokratisasi seperti yg kalian kira depan mata itu+kalian jalani.Tapi kalian harus jalani itu sesuai mufakat kalian sendiri.Padahal kamuflatif.Sangat kompleks kalo bicara ini.Di forum ini bukan tempat kompeten.Rata2nol besar dan hanya bermain akal logis sok intelek.Dan tidak mungkin saya bicara semua seluk beluk kehidupan ini.Bukan karena langgar etis tapi bosen n males. Cuman kadang jengkel muncul ketika banyak yg sok tau n sok keminter tapi aslinya nol besar.Apalagi yg membelokkan. (Sorry)
Singkat kesimpulan dari ambigumu jawabnya adalah YA benar berjuta juta persen memang Islam yg hancurkan Majapahit & Pajajaran.,(jika ada yg merasa ampuh silahkan bantah,lawan jika mampu JIKA ada konsekuensi logisnya saya nggak mau tanggung jawab dan itu sifatnya skala besar )
Sejarah ditulis oleh para pemenang.... makanya seringkali subyektif...
y sudah jangan percaya sejarah
Itulah gunanya peneliti dan ilmuwan yang objektif.
itulah gunanya "cover bothside", lihat dari banyak sudut pandang
@@negeriinibutuhpatriot3504 yup,bener bgt
Sejarah ditulis oleh pemenang : ❌
Sejarah ditulis oleh banyak versie : ✔️
keren,, pembahasane menarik mas,,
campur aduk timeline nya ... jadinya terkesan ngalor ngidul utak atik gatuk
Mas Irfan harusnya punya banyak panggung.. Next time : ukhti kita mbakyu Esty Dyah Imaniar, ya mas Puthut
suka...
Saya sudah baca bukunya Mas Irfan Afifi, sebagai anak non filsafat, agak bingung membacanya, tapi seru juga buat pewacanaan baru. terlebih Mas Irfan dalam bukunya mengajak kita untuk menelusuri riset sejarah yang jarang-jarang di bahas oleh akademisi
spill judul boleh mas, suwun
luwar biasah ...👍
Kebenaran memang pahit di rasakan bagi orang orang yang tidak ingin sembuh
Kolonial memang tujuannya ada 3(Gold,Glory n Gospel)
Ini dilakukan dgn sgala cara...
Keren...
kereen sih..
💯❤️
Konten bagus. Asupan gizi otak.
Betul gan isinya daging bermakna
Satu jiwa bos..
Kata sejarawan Agus Sunyoto Demak tidak pernah menyerang Majapahit...
Kenyataannya anak yg menyerang ayahnya...kemudian menyerang kerajaan pajang...dari trah anak brawijaya V dari permaisuri...karena khawatir majapahit dg agama lama kembali bangkit...sudahlah...belajar dari sejarah...jgn pernah lg ada pertumpahan darah karena perbedaan keyakinan...
@@The12396019 paling crita sejarah yg kau sebut itu ad di mobile legend kingdom halu tong
Saya menyesal secara mendalam karena selama ini memandang buruk kepada Sri Sultan Hamengku I, cukup lama sampai Ust. Salim Afillah menjelaskan dengan perspektif lain tentang alasan beliau menandatangani Perjanjian Giyanti. Selanjutnya saya juga mencurigai secara serius demonisasi Amangkurat I, sehingga kisah beliau disampaikan kepada kita dengan begitu buruk.
boleh minta refrensi nya mas? perihal penjelasan dari Ust. Salim fillah mengenain kisah Sri Sultan Hamengku 1 diatas?
@@Dzackass aku bantu up! penasaran juga
Referensinya juga ada di RUclips sob, seputar alasan mengapa HB I menyetujui Perjanjian Giyanti. Kurang lebihnya karena peran seseorang yg beliau yakini sebagai utusan Khalifah Ottoman kala itu, yg atas nama Khalifah meminta beliau untuk menghentikan perang dan menerima Perjanjian Giyanti.
Saya sempat mengira beliau orang yg haus kekuasaan. Rela menerima negaranya di pecah belah hanya demi ambisinya menjadi raja.
Sejarah memang bukan hanya soal data, tapi juga soal perspektif. Saya sedang dalam sikap mencari sisi kepahlawanan dari setiap tokoh bangsa ini. Bias..
Kh pRoff..AGUS SUNYOTO..
"Daripada bertuhan 3 istrinya 1,lebih baik bertuhan 1 istrinya 4" Jokes yg sangat luar biasaa mendalam 👍👍
Kalau adam diciptakan hawa... ALLAH ITU TUHANNYA MUHAMMAD SAW YANG GAK. KELIHATAN MATA? SEDANGKAN ORANG DULU ADA TUHAN TAPI BERBENTUK PATUNG NABI DLL.. DAN SEMUANYA DI TENTANG ISLAM.. SEKARANG BILANG BIDAH DIANGGAP RADIKAL... KAN ANEH
@@budiprasetyo4539 jadi tuhan lu patung ?
@@king.canute21 bkn bang, skrg yg jd tuhan itu adlh uang. In god we trust
Serupa dengan penjelasan kh agus sunyoto ,penjelasanya tentang islam dan majapahit(jawa)
Mas Lurah dan mas Irfan .. monggo bisa diulas teori involusi Gertz ttg perlawanan petani yg berubah mjd kompromis transaksional. Kulo tenggo nggih ... 🙏
Good job
Sejak ikutan deskusi di Jombang saya ngikutin kajean bliau. Emang dech..
diskusi dijombang mana mas andi
@@ambassalion571 di Boenga Kecil Parimono tempat cak Kepik lho..
@@Orang_Keren80 sekarang dijombang apa mas Andi
Konten terbaik Mojok
kerennnn
Nah, ngomong2 soal hype dinilai dari jumlah like, komentar, followernya... Channel ini minim ketiga hal tersebut, tapi aku tetap rutin nonton. Heuheuheu....
Karna anak muda sekarang banyak yang kurang tertarik pembahasan untuk mengisi otak. Mereka lebih cenderung menyukai hiburan dan segala pernak perniknya mas
kualitas👍
sayang kurang lama, durasinya.. ndeplok cengkehku aja blum selesai.. 7 jam siap nontonin terus, aku .. hehe..
Rahayuuu
mencerahkan... thank u
Belanda berarti benar2 memikirkan gmn caranya mempertahankan kolonialisme di Nusantara. Semua sendi2 budaya, agama, dihancurkan. Dibuat kelas2 sosial yg mana musuh nya adalah putra bangsa sendiri. Efeknya masih dirasakan sampai masa sekarang
Dijajah Spanyol nama loe jadi Ferguso wkwkwk 🤭
Anda benar dan sekarang ini Indonesia sedang dijajah oleh bangsa china lewat medsos lewt buzzer2 bayaran yang sellu membuat statement adu domba antar agama dan suku. Kita harus menyadari untuk bisa lepas dari penjajahan ini.
Obrolan keren nih
Yang tanpa batas itu justru membuat orang sadar akan batas mbehhhh
magelang hadir, mantap ini jadi nambah wawasan om
Nah, Kristenisasi warisan kolonial itu yg memulai kekisruhan di Eropa menjalar hingga ke daerah koloninya.
Bukankah islamisasi dengan pedang dimulai sejak jaman Muhamad?
idenya bagus, Mas thut. lanjutkan pematerinya banyaknyg khalayak.belum tau
Salam Sawojajar...
Orang jawa harus lantang,,,jangan menga mengo,,,beranilah satunya kata satu perbuatan,,,islam sentris bertolak belakang dengan bhineka tunggal ika,,,jadilah bangsa kstria jang tidak melulu mngkambing hitamkan voc
Opo si rek,....
cicilan mu lo bayar sek
Sok tahu
Nyatanya VOC itu penjarah dan perampok hasil bumi nusantara.Sekarang narasinya Belanda bukan penjajah, Belanda playing victim😂
@@dika-du8nikatakan sejujurnya orang kita mental penjajah atau terjajah?atau mental inlander?
Menarik, terima kasih mas2 dan mbak2 di mojok
Anda patut membaca, tentang riset Ibrahim tunggul wulung ataupun Kyai Sadrach.
menurut pendapat saya, salah satu kesalahan kita sebagai orang jawa adalah mendefinisikan bahwa jawa itu adalah majapahit, terlalu berbangga yang berlebih terhadap majapahit,(maka tidak heran klo ada yang membenturkan islam dan majapahit) padahal majapahit hanyalah salah satu kerajaan di fase perjalanan orang jawa itu sendiri, sedangkan orang jawa sudah ada dan sudah maju/beradab jauh sebelum majapahit itu sendiri. islam bisa diterima di jawa karena pandangan monoteisme sudah ada sebelum hindu budha di peradaban jawa.
Sepakat masbro. Memang harus kita gali lagi sejarah yg terhapus ataupun tertutupi. Di Jawa barat juga sebenarnya para leluhurnya mengajarkan monoteisme. Semua peradaban di Indonesia awal mulanya adalah monoteisme. Oleh sebab itu orang jawa saat ini yg masih mempercayai ajaran kejawennya walaupun tidak menerima agama islam tapi dia justru tidak memusuhi islam. Kalau ada yg tidak suka dengan islam sudah dipastikan dia kejawen palsu
Iyappp bener, di jawatimur ada kerajaan besar yaitu kediri,
@@shadowwarrior4386 benar mas, klo kita bicara jawa secara umum, entah itu jawa barat(sunda) atau jawa dalam arti orang suku jawa, sifat dan karakternya sama. sopan, halus, pemaaf, menghargai orang lain. Maka ketika sifat itu bertemu dengan ISLAM ya logikanya mustahil akan muncul pertentangan. Maka aneh kalau jadi orang jawa dan beragama islam, tapi kasar dan tidak tau adab, itu pasti ada yang salah.
@@jakartajakarta019 pernah nemu channel apa namanya lupa. Disitu bahas dan channel itu ngakunya agama leluhur nusantara. Lalu lucunya sambil menyalahkan islam sebagai agama invasi. Benar-benar tidak paham sejarah. Pasti memang dia berpaham agama leluhur yg aliran sesatnya. Karena ajaran leluhur kita yg asli adalah monoteisme
Karena gw bukan turunan jawa jadi cuman bisa jadi pengamat aja sih takut salah ngomong, tapi memang sih apa yan glu omongin ada benernya suku jawa tengah dan timur, sangat kenatl asosiasinya dengan Majapahit yang pada dasarnya adalaha segelintir dari kerajaan2 yang muncul dari sejarah peradabana suku jawa., mohon maaf untuk tulisan berikutnya hanya pendapat saya saja tidak bermaksud membuat provokasi atau menghina
Entah dari narasi mana, tapi sejarah mencatat jika Majapahit itu runtuh yah karena konflik internal sendiri, dan Kesultanan Demak sendiri adalah keturunan salah satu pewaris takhta Majapahit, jadi perang yang terjadi antara kesultanan Demak dan Majapahit itu adalah perang sipil antar anggota keluarga kerajaan, bukan antar agama
Nah sebenarnya ini cukup berbahaya, kalau suku jawa sangat membanggakan Majapahit bahkan dianggap sebagai simbol dari Indonesia itu sendiri, akan melukai suku2 di luar jawa, karena sampai saat ini suku diluar jawa memandang Majapahit itu penjajah, ditambah di buku2 sejarah SMP, SMA bahasan mengenai majapahit itu sangat banyak dan lebih detil dibandingkan dengan kerajaan suku lain, ini seperti ingin mengendorse tentang tentang ketuanan salah satu suku, sorry bukan maksud provokasi tapi ini pandangan gw aja belum tentu benar.....
Gw sendiri adalah turunan suku Minangkabau dan suku Han, dan gw pelajarin juga bagaimana Islam sudah berasimilasi dengan adat Minagkabau, dan menjadi bagian integral dari budaya Minangkabau sendiri, walaupun adat Minangkabau adalah Matrilinieal.
Cukup aneh sebenarnya melihat Suku Jawa yang memilih agama Islam cukup lama, tetapi masih memiliki pertentangan diinternalnya, ada friksi dari dendam politik di masa lalu?
Kejadiannya mirip jg di Dunia Melayu Sumatera, contohnya Strategi Snouck Hurgronje di Aceh yg menyusup sbg Ulama dan memecah belah umat, dan membuat Belanda bisa memanipulasi sejarah Islam Sumatera.
Dan tentu sama juga spt Jawa, Identitas Pemersatu Melayu cuma satu, yaitu ISLAM
Islam bukan identitas pemersatu jawa. Segala daya upaya untuk menyatukan identitas kesukuan dengan agama itu lahir dari nafsu bukan realitas
@@kenbrahma5378 pffft
@@kenbrahma5378 iya betul, nasfu muthmainnah...
@@kenbrahma5378 jawa ITU APA bukan melayu bro...😁😁😁
@@ujexdjitoeent9875 bukan. Ini indonesia bukan malaysia. Kita menolak konsep ras melayu
@mojokdotco undang mas SIGIT donk mas,...
Ahli arkeolog yang sering diundang di maiyah, jebolan UNESCO yang
perjalanan hidupnya pernah memperkuat Mitra surabaya, terus menjadi peneliti.
dan akhirnya mempunyai metode penelitian yang sempat ditolak oleh UNAIR selama dua tahun,...
dan akhirnya Unair kolaborasi dengan ITS dan ternyata metode yang digunakan mas Sigit memang benar,...
dan yang terakhir belum pernah tersentuh dengan piblik, bahwa dia menemukan candi yang lebih besar dari borobudur di banyuwangi,...
menurut dia peninggalan megalitikum,...