Pak Anton, bentuk furnace mirip seperti boiler punya Wuxi, next video kalau boleh bisa ditampilkan ngga ya parameter2 temperature yang didapatkan selama normal operasi dari hasil pembakaran, seperti temp flue gas , temp eco in dan out, temp air preheater in dan out, air flow Primary fan dan secondary air dll. Terima kasih sharing video nya,
Bner mas bhisma, permasalahan yg sering muncul di boiler cfb salah satunya itu refractory gampang rontok, itu juga hal yg wajar karena bersentuhan langsung dengan bed material terus yg bergerak. Makanya dibutuhkan jadwal pemeriksaan dan maintenance berkala. Limestone tidak digunakan untuk pasir bed material mas. Idealnya limestone dicampurkan ke pembakaran di dalam furnace secara terus menerus untuk mengurangi gas SOx NOx yg berbahaya. Tetapi karena alasan efisiensi dan cost, biasanya limestone gak dipake.
Alasan ekonomis dan mudah pak. Itu aja. Bottom ash ini mudah didapat karena bottom ash silo-nya sangat dekat dengan furnace sehingga mudah transportnya. Kalau pasir baru tentu menambah biaya tersendiri. Ini pilihan antara gratis sama beli aja pak hehe. Secara teknis sama-sama bisa dipakai sebagai bed material. Tapi dengan catatan ya, sebelum menggunakan bottom ash sebagai bed material, harus dilakukan pengujian dulu sebelumnya.
Buat grup wa yok bapak bapak, untuk diskusi terkait permasalahan di boiler CFB, kayaknya asik nih. hehehe tanya pak anton, itu nozzle windcapnya pakai material apa pak?
Ide bagus mas Andi. Monggo eksekusi bikin grupnya. Link grup WA-nya nanti bisa saya cantumkan di deskripsi. Siapa aja yang mau gabung sharing persoalan ataupun update teknologi boiler CFB tinggal klik aja. Nozzle windcapnya pakai steel mas Andi. Kalau spesifikasi steelnya harus buka datasheet dulu, gak hafal soalnya hehe
Salam kenal pak andy, pak anton, saat ini saya akan melakukan comsioning boiler CFB 120 t/hr, mohon info untuk grup wa nya ya pak, biar bisa belajar dari bapak2..
Saya juga bekerja di boiler CFB pak. Mohon penjelasannya pak untuk distribusi Batubara menuju furnace menggunakan sistem apa? Karena di tempat saya problemnya kalau Batubara basah/lembah suplai sering terganggu akibatnya pressure drop
Salam kenal mas zul, salam operator boiler. Kalau di tempat kami, distribusi dari gudang ke masing-masing silo menggunakan belt konveyor mas. Penyaluran dari silo ke furnace menggunakan coal feeder tipe belt konveyor. Kalau menurut saya, idealnya sih pembakaran boiler CFB tidak terlalu terganggu dengan kelembaban batubara, selama kelembabannya tidak parah dan suhu bed furnace dalam keadaan normal. Berdasarkan pengalaman kami, batubara yang terlalu lembah atau basah justru mengganggu penyaluran batubara ke furnace, seringkali gumpalan batubara membuat blocking di ujung keluaran silo. Mungkin bisa mas zul telusuri lagi, apakah penurunan pressure itu karena pembakaran atau karena adanya blocking di penyaluran batubara ke furnace.
Betul mas akhmad, bottom ash abu dasar dari boiler. Kalau berdasarkan pengalaman kami, untuk material bed boiler CFB bisa menggunakan dua-duanya mas. Bisa menggunakan pasir kuarsa, bisa juga menggunakan bottom ash dari sisa pembakaran yang sudah ditampung di bottom ash silo. Secara teknis tidak masalah asalkan size materialnya memenuhi requirement dari Boiler tersebut. Kalau menggunakan bottom ash tentu lebih ekonomis dibanding menggunakan pasir kuarsa.
@@anton.priyono mohon sharing nya mas anton,kalau memang benar dipembangkit mas menggunakan bottom ash dari sisa pembangkaran bagaimana dg treatmen bottom ash hingga bisa digunakan untuk pengisian ke dalam furnance sebagai penganti pasir kuarsa
@@mayuhdatv9704 siap mas, saya juga masih tahap belajar mengenai boiler, khususnya tipe CFB. Di tempat kami, bottom ash yang keluar dari furnace diturunkan suhunya menggunakan slag cooler. Sehingga bottom ash tetap dalam keadaan kering. Bentuk material seperti pasir bercampur dengan material seperti batu kecil, dengan warna campuran abu-abu, hitam, dan putih. Kemudian bottom ash tersebut di conveying menuju silo penampungan menggunakan belt conveyor. Bottom ash yang sudah ditampung ini siap untuk digunakan sebagai material pengisi furnace boiler CFB.
Sya jg bekerja di boiler CFB.. permasalahan yg sll kami dapat..disaat temperatur bed furnace menyentuh 950 ato lebih..Sdh ada bau2 mealting (gumpalan2 kecil yg akan menjadi besar nantinya) ddalam furnace..sdh dlakukan penormalan sesuai prosedur..Tpi permasalahan masih sama..
Salam pak Anton Di tempat saya bes temp sudah over hampir mencapai 1000 derajat namun press steam tidak mau naik, sudah di lakukan maintenance flow udara dengan berbagai macam percobaan namun hasil masih nihil. Kira2 permasalahan apa yah ? Dari segi material sudah di ganti semua noozle
Salam kenal mas Burhan. Untuk menganalisa masalah ini masih perlu melihat parameter lain pak, seperti berapa pressure dan flow Primary Air, mid furnace temperature, flue gas temperature, temperature Low SH dan High SH. Dan harus lihat dulu apakah ini terjadi pada saat proses starting boiler, atau sudah dalam kondisi running normal. Kalau secara umum, periksa dulu apakah pembakaran sudah merata ke seluruh bagian boiler. Indikasinya yaitu suhu furnace dan aliran flue gas sepanjang furnace sampai backpass naik seiring kenaikan suhu bed. Jika sistem pembakaran normal, maka periksa sistem water-steam apakah semua syarat sudah dipenuhi. Misalnya, apakah semua drain valve dan air vent valve di semua bagian sudah dalam kondisi sesuai persyaratan start boiler. Periksa juga suhu fuel economizer, steam drum, LSH, HSH, apakah semuanya normal. Mungkin itu saja gambaran umumnya, karena untuk analisa/diagnosa perlu membaca parameter-parameter lainnya juga mas burhan.
@@anton.priyono ini semua kondisi running pak karena beban masih rendah di akibatkan press steam drum tidak mau naik , semua parameter dan prosedur sudah sesuai operasi , jadi ini apakah ada kelainan dari peralatan atau memang dari segi pola operasi ?
@@burhanyahya3955 perlu analisa lebih lanjut pak. 1. Berapa persen load saat ini 2. Berapa flow coal saat ini 3. Periksa manual book, berapa flow coal untuk load 100% 4. Berapa temperatur di ujung backpass (temperatur flue gas setelah air preheater) 5. Berapa pressure steam drum saat ini, dan berapa tsrget pressure main steam-nya. 6. Untuk proses sootblower saat ini apakah sudah dijalankan sesuai standar.
Izin tanya pak,kalo boleh tau patokan mengganti pasir kuarsa/bottom ash itu bagaimana yah ? Apa ada life time tersendiri Apa di lakukan sample drain terlebih dahulu sja ? Dan apakah bisa di jelaskan proses drain nya ??? Apakah hrus dlm kondisi offline atau online Terima kasih 🙏
Baik pak roni saya akan mencoba menjawab berdasarkan pengalaman saya. Yang harus diperhatikan adalah kondisi nozzle pada bagian dasar furnace, apakah masih dapat mengalirkan udara primer (primary air) dengan baik atau tidak. Biasanya jika boiler beroperasi dalam jangka waktu lama, beberapa nozzle akan mengalami penyumbatan, sehingga tidak dapat mengalirkan udara dengan baik. Beberapa cara untuk mengetahuinya yaitu: 1. Dengan melihat anomali pada suhu bed material, biasanya suhu bed material furnace tidak merata, sebagian sisi lebih tinggi suhunya, dan sebagian sisi lebih rendah suhunya. Jika kondisi ini muncul, kemungkinan sebagian nozzle tersumbat, sehingga material pasir harus dikuras, dan nozzle harus dilakukan perawatan. 2. Dengan melihat anomali pada flow dan pressure dari udara primer (PA) yang masuk ke furnace. Jika flow PA turun dan tekanan naik, ada 2 kemungkinan,yaitu bisa jadi material pasir bottom ash terlalu tinggi, dan bisa jadi nozzle sudah banyak yang tersumbat. Coba lakukan drain bottom ashzm, jika sudah drain tapi flow tidak naik, berarti nozzle mengalami penyumbatan. Untuk proses drain bottom ash, harus dalam kondisi online (minimal PAF dan IDF running) Proses drain bottom ash, nyalakan sistem konveyor bottom ash, kemudian periksa katup air pendingin slag cooler kondisi terbuka, kemudian nyalakan slag cooler, setelah slag cooler beroperasi normal baru buka katup pembuangan bottom ash.
Yang utama sistem bed material, dari pengisian, fluidisasinya (bubbling), pemanasan, sampai pembuangan, terus sistem cyclone separator dan blowernya, sisanya yang lain hampir sama dengan boiler chain grate mas
@@narfiajaya9224 kombinasi pasir silica dan bottom ash mas narfia. Pengisian awal furnace (biasanya setelah maintenance boiler) menggunakan bottom ash sisa dari pembakaran. Pasir silika hanya ditambahkan kalau kondisi bubbling bed material kurang baik.
@@a.prasetyaadg7198 kasus seperti ini, pasti ada yg mampet di pipa atau lubang drain dari furnace menuju slagcooler nya mas wkwk. biasanya mampet sama gumpalan² pasir yg sudah mengeras dengan batu bara🤣 awas melting boiler nya mas warning itu🤣
@@a.prasetyaadg7198 solusinya di rojok² mas pake besi panjang yg lentur, lewat lubang kecil bypass nya, bukan di lubang drain utamanya.. biasanya ada lubang kecil itu.
Pipa untuk mengalirkan air menjadi steam itu langsung menjadi dindingnya furnace pak. Kalau di video itu ada terlihat dinding semen, di dalamnya adalah deretan pipa air. Makanya pipa ini disebut juga waterwall karena deretan pipanya membentuk dinding sekaligus sebagai dinding furnace
@@anton.priyono terimakasih pak, saya penasaran juga pak. untuk kontrol dan instrumen PLTU boiler CFB biasanya menggunakan standar dan kode apa saja ya pak ?
@@matiuspakpahan7612 maksudnya untuk standar satuan yang digunakan ya pak? Kalau satuan biasanya tergantung negara pembuatnya pak, tiap negara ada satuan standar masing-masing.
Ini baru furnacenya belum bicara Superior Economizer, Subordinate Economizer, High dan Low temperatur superheater, Superior air preheater.... Terus cara nyampur zat kimia yg jaga pH air biar ga ngerusak turbinnya Ngelu ngelu we 😅😅😅
Hihi iya bner mas. Biar tidak mumet, saran saya perdalam boiler sesuai posisi kita saat ini dulu. Apakah kita di bagian operation, maintenance, atau engineering. Kalau sudah mahir di bagian kita, baru perdalam lagi diluar bagian kita. Kalau semuanya dipelajari bisa aja mas, tapi tidak bisa mendalam, hehe
@@anton.priyono Oh ya pak mau tanya... Kalo misal kandungan Moisture Batubaranya terlalu tinggi bolehkan masuk ke furnace boiler...??? Apa perlu ditreatment dulu ???
@@achmadfaudzi7808 untuk moisture batubara maksimal yg boleh masuk furnace harus lihat datasheet boilernya mas. Tapi secara umum Boiler CFB ini tidak terlalu rewel masalah moisture, treatmen awal hanya crusher dan screening. Mositure tidak terlalu ketat selama batubaranya tidak terlalu basah yg bisa menyebabkan blocking di saluran antara coal silo dan coalfeeder.
Semoga kita selalu di berikan kesehatan keselamatan dan kesuksesan
Aamiin. Salam kenal pak andi
Saya sering servis PLTU . Ikut PT.indoporlen
Pak Anton, bentuk furnace mirip seperti boiler punya Wuxi, next video kalau boleh bisa ditampilkan ngga ya parameter2 temperature yang didapatkan selama normal operasi dari hasil pembakaran, seperti temp flue gas , temp eco in dan out, temp air preheater in dan out, air flow Primary fan dan secondary air dll. Terima kasih sharing video nya,
Mantap..
Terima Kasih Pak Anton Atas Ilmu yang sudah Dibagikan, semoga selalu Bermanfaat Buat kita semua..👍👍🤝💪😊
Mantap yodi mandala semoga sukses selalu dan makin profesional di bidang per-boiler-an 💪💪💪
Terimakasih ilmu nya mas
Sama sama mas nicco, saling berbagi ilmu ya 😊
Terima kasih untuk berbagi ilmu, Pak Anton, mau tanya, Boiler tipe yg bapak inspeksi ini, berapa tekanan udara Primary yang digunakan?
Siap bantu perbaikan wall
Kami ada departemen maintenance internal mas hehe. Btw makasih ya penawarannya
Ap kabar..
Mau tanyak ni Pk..
Ap penyebab Ruang bakar,sisi luarnya membengkak hampir pecahh..
Wah parah itu mas. Cek histori furnace pressure, pernah melebihi limit gak. Kemungkinan pernah terjadi internal explosion atau overpressure.
Pasir ini menggunakan Lime stone pak ya? sama permasalahn refractori di sisi wall tube sering lepas pak ya untuk model CFB , trims info nya
Bner mas bhisma, permasalahan yg sering muncul di boiler cfb salah satunya itu refractory gampang rontok, itu juga hal yg wajar karena bersentuhan langsung dengan bed material terus yg bergerak. Makanya dibutuhkan jadwal pemeriksaan dan maintenance berkala.
Limestone tidak digunakan untuk pasir bed material mas. Idealnya limestone dicampurkan ke pembakaran di dalam furnace secara terus menerus untuk mengurangi gas SOx NOx yg berbahaya. Tetapi karena alasan efisiensi dan cost, biasanya limestone gak dipake.
Bed materialnya pakai bottom ash, selain alasan ekonomis, alasan lainnya pak ?
Kenapa tidak pakai pasir yang baru ?
Alasan ekonomis dan mudah pak. Itu aja. Bottom ash ini mudah didapat karena bottom ash silo-nya sangat dekat dengan furnace sehingga mudah transportnya. Kalau pasir baru tentu menambah biaya tersendiri. Ini pilihan antara gratis sama beli aja pak hehe. Secara teknis sama-sama bisa dipakai sebagai bed material.
Tapi dengan catatan ya, sebelum menggunakan bottom ash sebagai bed material, harus dilakukan pengujian dulu sebelumnya.
Ini Persis pltu ketapang
Betul bang bentuknya mirip PLTU sukabangun
Buat grup wa yok bapak bapak, untuk diskusi terkait permasalahan di boiler CFB, kayaknya asik nih. hehehe
tanya pak anton, itu nozzle windcapnya pakai material apa pak?
Ide bagus mas Andi. Monggo eksekusi bikin grupnya. Link grup WA-nya nanti bisa saya cantumkan di deskripsi. Siapa aja yang mau gabung sharing persoalan ataupun update teknologi boiler CFB tinggal klik aja.
Nozzle windcapnya pakai steel mas Andi. Kalau spesifikasi steelnya harus buka datasheet dulu, gak hafal soalnya hehe
Oke, saya coba buat ya pak
Salam kenal pak andy, pak anton, saat ini saya akan melakukan comsioning boiler CFB 120 t/hr, mohon info untuk grup wa nya ya pak, biar bisa belajar dari bapak2..
Saya juga bekerja di boiler CFB pak. Mohon penjelasannya pak untuk distribusi Batubara menuju furnace menggunakan sistem apa? Karena di tempat saya problemnya kalau Batubara basah/lembah suplai sering terganggu akibatnya pressure drop
Salam kenal mas zul, salam operator boiler. Kalau di tempat kami, distribusi dari gudang ke masing-masing silo menggunakan belt konveyor mas. Penyaluran dari silo ke furnace menggunakan coal feeder tipe belt konveyor. Kalau menurut saya, idealnya sih pembakaran boiler CFB tidak terlalu terganggu dengan kelembaban batubara, selama kelembabannya tidak parah dan suhu bed furnace dalam keadaan normal.
Berdasarkan pengalaman kami, batubara yang terlalu lembah atau basah justru mengganggu penyaluran batubara ke furnace, seringkali gumpalan batubara membuat blocking di ujung keluaran silo.
Mungkin bisa mas zul telusuri lagi, apakah penurunan pressure itu karena pembakaran atau karena adanya blocking di penyaluran batubara ke furnace.
klo boleh tahu ini PLTU mna mas....
material bed nya pasir kuarsa apa bottom ash, yg saya tahu bottom ash itu abu dasar dari bekas pembakaran di PLTU..?
Betul mas akhmad, bottom ash abu dasar dari boiler. Kalau berdasarkan pengalaman kami, untuk material bed boiler CFB bisa menggunakan dua-duanya mas. Bisa menggunakan pasir kuarsa, bisa juga menggunakan bottom ash dari sisa pembakaran yang sudah ditampung di bottom ash silo. Secara teknis tidak masalah asalkan size materialnya memenuhi requirement dari Boiler tersebut.
Kalau menggunakan bottom ash tentu lebih ekonomis dibanding menggunakan pasir kuarsa.
@@anton.priyono mohon sharing nya mas anton,kalau memang benar dipembangkit mas menggunakan bottom ash dari sisa pembangkaran bagaimana dg treatmen bottom ash hingga bisa digunakan untuk pengisian ke dalam furnance sebagai penganti pasir kuarsa
@@mayuhdatv9704 siap mas, saya juga masih tahap belajar mengenai boiler, khususnya tipe CFB. Di tempat kami, bottom ash yang keluar dari furnace diturunkan suhunya menggunakan slag cooler. Sehingga bottom ash tetap dalam keadaan kering. Bentuk material seperti pasir bercampur dengan material seperti batu kecil, dengan warna campuran abu-abu, hitam, dan putih. Kemudian bottom ash tersebut di conveying menuju silo penampungan menggunakan belt conveyor. Bottom ash yang sudah ditampung ini siap untuk digunakan sebagai material pengisi furnace boiler CFB.
Tolong buat video nya juga dong mas pengolahan bottom ash sebagai pengganti media pasir nya🙏🙏
@@haryzidni6207 baik mas hary, akan coba kami usahakan buatkan videonya ya
Sya jg bekerja di boiler CFB.. permasalahan yg sll kami dapat..disaat temperatur bed furnace menyentuh 950 ato lebih..Sdh ada bau2 mealting (gumpalan2 kecil yg akan menjadi besar nantinya) ddalam furnace..sdh dlakukan penormalan sesuai prosedur..Tpi permasalahan masih sama..
Boilernya saat ini bekerja dengan load berapa persen pak?
@@anton.priyono sekarang load 20 ..
Salam pak Anton
Di tempat saya bes temp sudah over hampir mencapai 1000 derajat namun press steam tidak mau naik, sudah di lakukan maintenance flow udara dengan berbagai macam percobaan namun hasil masih nihil. Kira2 permasalahan apa yah ? Dari segi material sudah di ganti semua noozle
Salam kenal mas Burhan. Untuk menganalisa masalah ini masih perlu melihat parameter lain pak, seperti berapa pressure dan flow Primary Air, mid furnace temperature, flue gas temperature, temperature Low SH dan High SH.
Dan harus lihat dulu apakah ini terjadi pada saat proses starting boiler, atau sudah dalam kondisi running normal.
Kalau secara umum, periksa dulu apakah pembakaran sudah merata ke seluruh bagian boiler. Indikasinya yaitu suhu furnace dan aliran flue gas sepanjang furnace sampai backpass naik seiring kenaikan suhu bed. Jika sistem pembakaran normal, maka periksa sistem water-steam apakah semua syarat sudah dipenuhi. Misalnya, apakah semua drain valve dan air vent valve di semua bagian sudah dalam kondisi sesuai persyaratan start boiler. Periksa juga suhu fuel economizer, steam drum, LSH, HSH, apakah semuanya normal.
Mungkin itu saja gambaran umumnya, karena untuk analisa/diagnosa perlu membaca parameter-parameter lainnya juga mas burhan.
@@anton.priyono ini semua kondisi running pak karena beban masih rendah di akibatkan press steam drum tidak mau naik , semua parameter dan prosedur sudah sesuai operasi , jadi ini apakah ada kelainan dari peralatan atau memang dari segi pola operasi ?
@@burhanyahya3955 perlu analisa lebih lanjut pak.
1. Berapa persen load saat ini
2. Berapa flow coal saat ini
3. Periksa manual book, berapa flow coal untuk load 100%
4. Berapa temperatur di ujung backpass (temperatur flue gas setelah air preheater)
5. Berapa pressure steam drum saat ini, dan berapa tsrget pressure main steam-nya.
6. Untuk proses sootblower saat ini apakah sudah dijalankan sesuai standar.
Untuk model fidernya bagaimana
Model belt conveyor om.
ini dipltu mana pak
Kendawangan-Kalimantan Barat mas
Izin tanya pak,kalo boleh tau patokan mengganti pasir kuarsa/bottom ash itu bagaimana yah ?
Apa ada life time tersendiri
Apa di lakukan sample drain terlebih dahulu sja ?
Dan apakah bisa di jelaskan proses drain nya ??? Apakah hrus dlm kondisi offline atau online
Terima kasih 🙏
Baik pak roni saya akan mencoba menjawab berdasarkan pengalaman saya.
Yang harus diperhatikan adalah kondisi nozzle pada bagian dasar furnace, apakah masih dapat mengalirkan udara primer (primary air) dengan baik atau tidak.
Biasanya jika boiler beroperasi dalam jangka waktu lama, beberapa nozzle akan mengalami penyumbatan, sehingga tidak dapat mengalirkan udara dengan baik. Beberapa cara untuk mengetahuinya yaitu:
1. Dengan melihat anomali pada suhu bed material, biasanya suhu bed material furnace tidak merata, sebagian sisi lebih tinggi suhunya, dan sebagian sisi lebih rendah suhunya. Jika kondisi ini muncul, kemungkinan sebagian nozzle tersumbat, sehingga material pasir harus dikuras, dan nozzle harus dilakukan perawatan.
2. Dengan melihat anomali pada flow dan pressure dari udara primer (PA) yang masuk ke furnace. Jika flow PA turun dan tekanan naik, ada 2 kemungkinan,yaitu bisa jadi material pasir bottom ash terlalu tinggi, dan bisa jadi nozzle sudah banyak yang tersumbat. Coba lakukan drain bottom ashzm, jika sudah drain tapi flow tidak naik, berarti nozzle mengalami penyumbatan.
Untuk proses drain bottom ash, harus dalam kondisi online (minimal PAF dan IDF running)
Proses drain bottom ash, nyalakan sistem konveyor bottom ash, kemudian periksa katup air pendingin slag cooler kondisi terbuka, kemudian nyalakan slag cooler, setelah slag cooler beroperasi normal baru buka katup pembuangan bottom ash.
apa yg terjadi bila ada besi yg ikut terbakar ?
FYI titik leleh besi sekitar 1800 derajat celcius, sementara suhu operasi boiler maksimum di 980 derajat celcius, jadi besinya tidak terbakar.
Salam kenal Pak Anton
Apabila diperlukan Thermal Spray Coating untuk water wallnya (penahan abrasi), bisa kontak2 saya.
Terimakasih
Salam Sehat
Siap, terima kasih pak joko atas penawarannya.
Sblum nya saya di boiler chaingreat
Hal paling utama belajar di boiler CFB apa aja bang?
Yang utama sistem bed material, dari pengisian, fluidisasinya (bubbling), pemanasan, sampai pembuangan, terus sistem cyclone separator dan blowernya, sisanya yang lain hampir sama dengan boiler chain grate mas
@@anton.priyono oke mas, terima kasih info nya
Sukses selalu di bidang nya 🙏🙏
Oke makasih doanya mas
@@anton.priyono 👍👍👍👍
Rata” untuk suhunya sendiri berapa pak?
Untuk suhu bed material berkisar 750-950 derajat celcius mba sici.
240 T/jam?. Dimensi furnace cuma 10x4 mtr?. Mantab. Untuk konsumsi batubara berapa kg/TS Pak?
Iya sekian dimensi furnacenya. Untuk konsumsi batubara, di kisaran 50 tph untuk mendapatkan 240tph steam.
Media pembakaran pakai pasir silica atau apa Pak?
@@narfiajaya9224 kombinasi pasir silica dan bottom ash mas narfia. Pengisian awal furnace (biasanya setelah maintenance boiler) menggunakan bottom ash sisa dari pembakaran. Pasir silika hanya ditambahkan kalau kondisi bubbling bed material kurang baik.
Ditunggu video start awal Mas. Kayaknya seru 😀😀🙏🙏
@@narfiajaya9224 wah kalau ini ampun mas, kalau di record bakal jadi video panjang banget hihi. Mau ngeditnya jg belum sempet hehe.
pltu cfb dimana ini mas?
Di kecamatan kendawangan, kabupaten ketapang, kalbar mas
Mas apa pernah mengalami gangguan di pengoperasian bottom ash seperti slagcoolernya?
Seperti Material bottom ash tidak turun ke slagcoolernya?
@@a.prasetyaadg7198 kasus seperti ini, pasti ada yg mampet di pipa atau lubang drain dari furnace menuju slagcooler nya mas wkwk. biasanya mampet sama gumpalan² pasir yg sudah mengeras dengan batu bara🤣 awas melting boiler nya mas warning itu🤣
@@a.prasetyaadg7198 solusinya di rojok² mas pake besi panjang yg lentur, lewat lubang kecil bypass nya, bukan di lubang drain utamanya.. biasanya ada lubang kecil itu.
pak, itu pipa untuk mengalirkan air menjadi steam disebelah mananya furnace ya pak ?
Pipa untuk mengalirkan air menjadi steam itu langsung menjadi dindingnya furnace pak. Kalau di video itu ada terlihat dinding semen, di dalamnya adalah deretan pipa air. Makanya pipa ini disebut juga waterwall karena deretan pipanya membentuk dinding sekaligus sebagai dinding furnace
@@anton.priyono terimakasih pak, saya penasaran juga pak. untuk kontrol dan instrumen PLTU boiler CFB biasanya menggunakan standar dan kode apa saja ya pak ?
@@matiuspakpahan7612 maksudnya untuk standar satuan yang digunakan ya pak? Kalau satuan biasanya tergantung negara pembuatnya pak, tiap negara ada satuan standar masing-masing.
@@anton.priyono oke. terimakasih banyak pak
@@matiuspakpahan7612 terima kasih sudah mampir pak matius
Ini baru furnacenya belum bicara Superior Economizer, Subordinate Economizer, High dan Low temperatur superheater, Superior air preheater....
Terus cara nyampur zat kimia yg jaga pH air biar ga ngerusak turbinnya
Ngelu ngelu we 😅😅😅
Hihi iya bner mas. Biar tidak mumet, saran saya perdalam boiler sesuai posisi kita saat ini dulu. Apakah kita di bagian operation, maintenance, atau engineering. Kalau sudah mahir di bagian kita, baru perdalam lagi diluar bagian kita. Kalau semuanya dipelajari bisa aja mas, tapi tidak bisa mendalam, hehe
@@anton.priyono Oh ya pak mau tanya... Kalo misal kandungan Moisture Batubaranya terlalu tinggi bolehkan masuk ke furnace boiler...??? Apa perlu ditreatment dulu ???
@@achmadfaudzi7808 untuk moisture batubara maksimal yg boleh masuk furnace harus lihat datasheet boilernya mas. Tapi secara umum Boiler CFB ini tidak terlalu rewel masalah moisture, treatmen awal hanya crusher dan screening. Mositure tidak terlalu ketat selama batubaranya tidak terlalu basah yg bisa menyebabkan blocking di saluran antara coal silo dan coalfeeder.