Terima kasih yang tidak terhingga sudah menonton video ini sampai selesai ya manteman. Mohon maaf apabila tidak semua komentar dibalas satu per satu. Untuk manteman yang ingin belajar barista lebih serius, fokus dan sistematis, silahkan mengikuti Fulcaff Barista Training di Grand Depok City. Informasi BIAYA training, kelas, materi, instruktur dan benefit lainnya dapat dipelajari di website www.kursusbarista.com Untuk info Jadwal, Registrasi dan Promo dapat diakses di link bit.ly/fulcaff Informasi terupdate terkait hal di atas akan selalu dipublikasi di instagram.com/fulcaff Jangan lupa tonton juga banyak video di channel ini ya manteman. Like jika suka. Share bila bermanfaat. Subscribe jika berkenan. Tetap saling support dan respect! Terima kasih.
Salam ngopi dari bali Abang Syaiful. Bang saya mau tanya kemarin bikin kopi tubruk grindsize medium setelah seduh ampasnya ngambang,gak mau turun. Susah sruput kopinya.. Itu kopinya jelek ato terlalu kasar kopinya ya Bang. Mohon pencerahanya. Terimakasi bang🙏🙏
Kebetulan saya penggemar manual brew. Ketika saya ngopi di kedai yg keliatannya meyakinkan dari luar, kebanyakan yg saya rasakan hasil manual brewnya cenderung underextracted. Jujur agak kecewa, karna buatannya gak jauh beda dengan yg saya buat 🙂 makanya saya mau tau bagaimana rasa kopi manual brew yg mas syaiful bilang "balance" itu. Pertanyaan saya: 1. Apakah barista tsb tidak mengkalibrasi roasted beans? Kalo mengharuskan kalibrasi, brp kali baiknya dilakukan? Terlebih kalo cafe tsb memiliki banyak sekali koleksi beans. 2. Apakah untuk menghindari bitternes, banyak barista yg simplenya meng-underextracted kopi yg dia seduh? Underextracted yg saya maksud disini, rasa kecut dan finishnya yg cepat. Sukses selalu mas syaiful dan semoga terjawab pertanyaan sy. Tks 🙏
Manual brew itu selalu menarik sekaligus complicated. Dalam SCA Coffee Brewing Handbook ada 24 variables yang bisa memengaruhinya. Sangat banyak! Itulah kenapa banyak lembaga Barista Training yang menawarkan kursus khusus soal ini, mulai dari kelas basic hingga pro. Dengan kopi yang sama dan semua parameter yang sama, masih dimungkinkan hasilnya berbeda, baik secara refractometer maupun sensory. Mungkin kalian pernah atau bahkan sering mengalaminya misalnya karena perbedaan teknik tuang dan ekstraksi apakah difusi, disolusi, hidrolisis atau hidrid. Yang penting, kita masih berada di “situasi antara atau range” apa yang kalau di grafik dikenal dengan Ideal. Saran, perbaiki juga sensory, misalnya mengikuti evaluasi seduhan kopi WBrC Sensory dll. Ikutlah kelas sensory, cupping atau bahkan Q Grader. Setahu saya, kita ngopi di kedai atau coffee shop itu pengennya sih menikmati kopi bukan evaluasi atau jadi juri. Kalau evaluasi ada tempatnya sendiri yakni di kompetisi atau ketika uji citarasa. Terkait hal ini, saya pernah bikin video soal Toleransi di kopi. Jadi, santai! Soal balance, hati-hati dengan istilah ini karena maknanya bisa berbeda, tergantung konteks penggunaannya. Yang disebut balance di cupping, manual brew bisa berbeda dengan di Spro dan Milk Bev. Form evaluasinya juga beda. Oh ya, makna balance itu bukan seimbang ya, tapi sinergis dan work together, tergantung konteksnya. Soal under, ideal dan over, bukan hanya dikenal di ekstraksi tapi juga di sangrai. Jadi kita harus tahu dulu apakah masalah yang kalian rasakan itu dari roasting atau brewing atau lainnya? Saya jarang menemukan kalibrasi manual brew karena alasan di atas. Jelas ya satu orang aja bikin dengan parameter yang sama hasil bisa beda. Bisa-bisa 100g kopi filter habis gara-gara buat begituan. Yang sering itu dial in atau kalibrasi spro, milk bev. Yang sering juga adalah cupping atau uji citarasa. Jadi silahkan cupping saja dengan benar supaya tahu karakter awal kopi dan potensi yang bisa dimaksimalkan. Saran langsung diskusi dengan yang bikin kopi. Diskusi baik2 sehingga bisa tahu yang sebenarnya dan bisa nambah teman loh
Halo Bang Syaiful, mau tanya dong kalo waktu brewing berapa menitnya di tubruk itu ada pengaruhnya ngga ya? Secara kan sampe kita nikmatin pun ampasnya tetap dibawah dan ada kemungkinan ekstraksinya terus jalan. Contoh kasus nya di grain halus abis abang aduk trus dicek lagi tds nya dan naik tinggi, bisa aja ada pengaruh dari waktu didiamkannya itu. Mohon pencerahannya abang hehe🙏
Terima kasih yang tidak terhingga sudah menonton video ini sampai selesai ya manteman. Mohon maaf apabila tidak semua komentar dibalas satu per satu.
Untuk manteman yang ingin belajar barista lebih serius, fokus dan sistematis, silahkan mengikuti Fulcaff Barista Training di Grand Depok City. Informasi BIAYA training, kelas, materi, instruktur dan benefit lainnya dapat dipelajari di website www.kursusbarista.com Untuk info Jadwal, Registrasi dan Promo dapat diakses di link bit.ly/fulcaff
Informasi terupdate terkait hal di atas akan selalu dipublikasi di instagram.com/fulcaff
Jangan lupa tonton juga banyak video di channel ini ya manteman. Like jika suka. Share bila bermanfaat. Subscribe jika berkenan. Tetap saling support dan respect! Terima kasih.
salam Hangat Dari Madura Some punk.. Edukatif Kali Kak.
Kaso’on
Kopi pake robusta pa arabika om
Maaf bang...pemanas ketel airnya itu merk apa dan harganya berapa? Maaf saya pemula.
Salam hangat dari Kota Cirebon abang syaiful bari 🙏🙏🙏
Sukses selalu ya abang Helma. Berkabar kalau coffee shopnya sudah buka ya abang 🏆🏆🏆
Aamiin abang...
Salam seger lage...om..tolong bikin kopi klotok doong...penasaran nih...tkiu bingit
Salam ngopi dari bali Abang Syaiful.
Bang saya mau tanya kemarin bikin kopi tubruk grindsize medium setelah seduh ampasnya ngambang,gak mau turun. Susah sruput kopinya.. Itu kopinya jelek ato terlalu kasar kopinya ya Bang. Mohon pencerahanya. Terimakasi bang🙏🙏
Kalau kalian bilang medium ya tidak mungkin kasar/coarse kan? Coba perbaiki wetting dan cek suhu airnya jangan terlalu dingin supaya tdk ngambang tadi
@@SyaifulBari siapp..thank you bang🙏
Kalau yang bilang Q Grader dan Trainer kayak Bpk Syaiful, saya kok seneng dengernya. Hatur nuwun
Terima kasih 🙏🏻
Bikin kopi tubruk gilingan kopi.nya size pa gan
Bang,. Buat dong Vidio tentang penyajian coldbrew, dan coldwhite.
Halo bang Syaiful kalo kita ke coffee shop pesan cafe latte kita boleh request art nya ga ya? Misal mau love gitu
Selama barista yang shift bisa, silahkan. Kalau saya ownernya tidak selalu di cafe
tubruk kampung, gue banged! :D
Bikinin dooong
Bang, kalo bedanya metode cupping sm tubruk gmn bang? Kan sama2 imersi dan tanpa agitasi
Ya beda. Standard & Protocol Cupping ketat bisa dibaca2 di SCA & CQI
Kopi ginastel(legi,panas,kenthel) 😁
Sedaaappp
Kebetulan saya penggemar manual brew. Ketika saya ngopi di kedai yg keliatannya meyakinkan dari luar, kebanyakan yg saya rasakan hasil manual brewnya cenderung underextracted. Jujur agak kecewa, karna buatannya gak jauh beda dengan yg saya buat 🙂 makanya saya mau tau bagaimana rasa kopi manual brew yg mas syaiful bilang "balance" itu.
Pertanyaan saya:
1. Apakah barista tsb tidak mengkalibrasi roasted beans? Kalo mengharuskan kalibrasi, brp kali baiknya dilakukan? Terlebih kalo cafe tsb memiliki banyak sekali koleksi beans.
2. Apakah untuk menghindari bitternes, banyak barista yg simplenya meng-underextracted kopi yg dia seduh?
Underextracted yg saya maksud disini, rasa kecut dan finishnya yg cepat.
Sukses selalu mas syaiful dan semoga terjawab pertanyaan sy. Tks 🙏
Manual brew itu selalu menarik sekaligus complicated. Dalam SCA Coffee Brewing Handbook ada 24 variables yang bisa memengaruhinya. Sangat banyak! Itulah kenapa banyak lembaga Barista Training yang menawarkan kursus khusus soal ini, mulai dari kelas basic hingga pro.
Dengan kopi yang sama dan semua parameter yang sama, masih dimungkinkan hasilnya berbeda, baik secara refractometer maupun sensory. Mungkin kalian pernah atau bahkan sering mengalaminya misalnya karena perbedaan teknik tuang dan ekstraksi apakah difusi, disolusi, hidrolisis atau hidrid. Yang penting, kita masih berada di “situasi antara atau range” apa yang kalau di grafik dikenal dengan Ideal. Saran, perbaiki juga sensory, misalnya mengikuti evaluasi seduhan kopi WBrC Sensory dll. Ikutlah kelas sensory, cupping atau bahkan Q Grader.
Setahu saya, kita ngopi di kedai atau coffee shop itu pengennya sih menikmati kopi bukan evaluasi atau jadi juri. Kalau evaluasi ada tempatnya sendiri yakni di kompetisi atau ketika uji citarasa. Terkait hal ini, saya pernah bikin video soal Toleransi di kopi. Jadi, santai!
Soal balance, hati-hati dengan istilah ini karena maknanya bisa berbeda, tergantung konteks penggunaannya. Yang disebut balance di cupping, manual brew bisa berbeda dengan di Spro dan Milk Bev. Form evaluasinya juga beda. Oh ya, makna balance itu bukan seimbang ya, tapi sinergis dan work together, tergantung konteksnya.
Soal under, ideal dan over, bukan hanya dikenal di ekstraksi tapi juga di sangrai. Jadi kita harus tahu dulu apakah masalah yang kalian rasakan itu dari roasting atau brewing atau lainnya?
Saya jarang menemukan kalibrasi manual brew karena alasan di atas. Jelas ya satu orang aja bikin dengan parameter yang sama hasil bisa beda. Bisa-bisa 100g kopi filter habis gara-gara buat begituan. Yang sering itu dial in atau kalibrasi spro, milk bev. Yang sering juga adalah cupping atau uji citarasa. Jadi silahkan cupping saja dengan benar supaya tahu karakter awal kopi dan potensi yang bisa dimaksimalkan.
Saran langsung diskusi dengan yang bikin kopi. Diskusi baik2 sehingga bisa tahu yang sebenarnya dan bisa nambah teman loh
Halo Bang Syaiful, mau tanya dong kalo waktu brewing berapa menitnya di tubruk itu ada pengaruhnya ngga ya? Secara kan sampe kita nikmatin pun ampasnya tetap dibawah dan ada kemungkinan ekstraksinya terus jalan. Contoh kasus nya di grain halus abis abang aduk trus dicek lagi tds nya dan naik tinggi, bisa aja ada pengaruh dari waktu didiamkannya itu. Mohon pencerahannya abang hehe🙏
Ya tapi agitasi lebih gede meningkatkan tds daripada imersi