Saya merasa kecanduan dengerin Sang Guru ngejelasin..... Di jalan, di temapt kerja, sambil nge Gym, smbil makan, mau tidur sampe ke bawa2 mimpi penjelasan guru. Semoga jadi amal jariah, di beri keberkahan dan ke ikhlasan
Haha..bener.. Malah ga sabar nunggu tiap hari update untuk mendengar sebelum tidur... Ada sih beberapa yang ngawur menurut saya tapi itu wajar karena perbedaan pendapat.. Dan guru gembul juga menjelaskan itu dari pandangannya sendiri atau pandangan dr buku2 sehingga tidak mengklaim bahwa yang paling bener.
Maksud dr closing statement guru gembul apa ya, dia menganggap agama sebagai tradisi yg pasti akan hilang selama ribuan tahun ke depan? Ato atheismenya yg dianggap sebagai tradisi?
Kehidupan berjalan sesuai jamannya.. Semua ada masanya.. Ada masa orang percaya animisme, ada masa orang percaya agama, ada masa orang percaya sciences, dan seterusnya..
Kalau kangen sama istri sendiri, itu adalah cinta... Kalau kangen sama istri tetangga, itu adalah hormon... ... begitulah caranya menggunakan ilmu dan kecerdasan 😁
Orang orang macam PGG inilah yang akan membuat agama jadi hilang. Tapi yang hilang adalah kesalah pahaman orang tentang agama. Semangat terus PGG. Siapa tau suatu saat kita bisa merubah cara beragama kita yang salah.
Demi Chanel Pak Guru berkembang, saya tidak skip iklan. Walau menjenuhkan, tapi gapapa, sebagai bentuk penghargaan atas upaya beliau membagi pengetahuannya yang luas kepada saya yang fakir ilmu ini.
Saya bener2 kagum sama pak Guru ini. Materi apapun yang disampaikan kok bisa menguasai banget. Cara menyampaikannya itu kok bisa "nyerocos" lancar banget, sepertinya udah luar kepala. Gimana sih cara belajarnya. Soalnya dari caranya ngomong, saya sih yakin kalau pak Guru ini gak baca teks.
kalau saya jd ex Muslim ke agnostik deis (masih mencoba untuk mencari konsep spiritualitas yg lebih make sense secara filosofis dan science tanpa ada kontradiksi) sejak mempelajari ilmu psikologis. Adanya konsep predestination dari Allah yg sudah menggariskan nasib seseorang bahkan saat seseorang tsb belum lahir dengan konsep free will yg Allah berikan ke manusia itu sangat luar biasa bertentangan. Logikanya pilihan apapun yg kita pilih dalam jalannya kehidupan di dunia ini entah itu di jalan yg 'benar atau salah' dalam konsep Islam sudah pasti diketahui Allah jauh2 hari sebelumnya sebelum kita memutuskan untuk memilih jalur yg 'salah atau benar' sebagaimana klaim Allah sebagai Dzat yg Maha Tahu segala galanya tanpa terikat materi, waktu dan tempat. Sangat aneh bagi Allah bila sampai menghukum seseorang yg dengan segala kekurangannya dan kelebihannya untuk berfikir karena Allah sendiri yg dengan kuasaNya memberi materi tanpa wujud secara physical ke dalam materi physical manusia yg bisa tercipta melalui proses mekansime biologis di dalam organ otak bernama FIKIRAN dan dari proses berfikir itu manusia memilih jalur yg 'salah' menurut Allah, padahal Allah yg tanpa terikat waktu, tempat dan materi sudah mengetahui terlebih dahulu proses berfikir yang akan dipilih setiap manusia di masa depan secara detail bahkan termasuk proses berfikir dan memilih jalan hidup dari calon2 generasi umat manusia masa depan yg belum dilahirkan sekarang. Allah sebagai Dzat yg serba mengerti sebelum dan sesudah segalanya sudah pasti mengetahui apa yang akan dipilih seseorang bahkan saat sebelum seseorang itu mengambil jalur yg 'salah atau benar' dan pilihan hidup apapun yg akan dipilih orang itu di masa depan, kita masuk neraka atau surga sudah pasti telah diketahui oleh Allah sebelum proses penciptaan alam semesta karena konsep predestination yg Allah sudah gariskan sebagai yg Maha Tahu segalanya, ditambah ada konsep Allah mengunci atau membuka hati hambanNya sesuka yg Allah mau itu saja sudah menjadi kontradiksi yg dilematis dgn konsep free will. Maaf bila ada yg tidak setuju atas ide saya karena menurut saya proses berfikir dan menemukan ide yg idealis harusnya lahir atau dibentuk secara merdeka tanpa ada tekanan atau paksaan dari eksternal.
saya bahas awal awal paragraf. islam menganut predestination itu dianggap pemahaman yg keliru menurut mauoritas ulama baraya. tapi kalau baraya memang belajar psikologi justru predestination itu lebih masuk akal karena gen gen kita sudah terbentuk termasuk gen yg mendorong kita jadi baik agau jahat. secara luas saya sudah membahasnya di eps genetik
@@gurugembul trims pak GG atas balasannya, saya juga masih belajar untuk tidak selalu 100% meyakini hipotesa2 mengenai Theism, Deism dan antitheism. Meskipun konsep predestination itu salah dalam hal ini maka itu belum begitu saja menggugurkan konsep sifat naluriah Allah sebagai Dzat yg omniscience mengetahui segala galaNya tanpa ada batasan waktu, tempat dan materi dan tidak ada satupun yg bisa terjadi atau tidak terjadi diluar kuasaNya, semua pasti tercipta atau terjadi karena ketetapan Allah. Dgn sifat Allah yg omniscience secara automatically Allah sudah mengetahui gambaran jalur kehidupan apa yg akan dipilih umat manusia atau makhluk lain di seluruh alam semesta ini. Di dalam core ajaran Islam kita sudah diajarkan bahwa nggak ada sesuatu apapun di seluruh semesta kosmis ini yg bisa terjadi/tercipta atau tidak akan pernah terjadi/tercipta diluar kuasa ketetapan Allah, lalu kemudian Allah memberi pilihan kepada salah satu ciptaanNya yaitu manusia (konsep free will) dan dalam proses perjalanan hidup manusia di bumi Allah juga terkadang sering mengunci atau membuka hati suatu umat manusia yg dipilihNya dgn hak preogrativenya sbg Deity, namun Allah misalnya tetap saja menghukum seseorang karena adanya proses berfikir yg dilakukan orang tsb atau karena telah dikunci hatinya oleh Allah dengan alasan2 yg cuma Allah yg tau, maka jelas itu meruntuhkan konsep free will yg diberikan Allah whatsoever dan juga kontradiktive dgn sifat Allah yg maha omniscience yg memiliki ketetapan mutlak atas segala galanya 'kun fayakun' tanpa ada batasan ruang, waktu, materi namun tidak memiliki kuasa penuh atas apapun yg akan dipilih orang tsb di masa depan yg berakhir orang tsb bisa dihukum Allah. In a nutshell berarti Allah tidak memiliki ketetapan mutlak dalam menciptakan segalanya karena pilihan yg sudah atau akan dipilih orang itu diluar ketetapan Allah yg menyebabkan orang itu dihukum sebagai konsekwensi sepenuhnya mutlak atas apa yg telah dipilih atau dilakukan oleh orang tsb saat hidupnya, maka dgn ini berarti proses berfikir diciptakan sepenuhnya oleh manusia tanpa campur tangan sama sekali oleh Allah,,, ini jelas sangat dilematis karena sangat kontradiktif dgn sifat Allah sebagai Dzat omniscience yg tahu segalanya dan Sang pencipta segalanya di semesta kosmis ini tanpa terikat waktu, ruang dan materi.
Ide predestinasi atau takdir lebih baik dipahami bukan sebagai "predestinasi" itu sendiri, tetapi bahwa ada triliunan probabilitas kejadian yg dapat mungkin terjadi karena keputusan bebas yg diambil oleh tiap makhluk ciptaanNya terutama manusia. Ibarat multiverse, begitulah Sang Ilahi menciptakan "blueprint" alam semesta ini, dimana ada triliunan bahkan tak terhingga kemungkinan yang akan terjadi pada ciptaanNya (baik yang hidup atau benda mati) sejak Dia menciptakan. Dan karena tiap makhluk hidup yang memiliki free will itu mengambil satu saja keputusan di tiap detik hidupnya, maka dari bertriliun-triliun kemungkinan itu, hanya ada 1 saja takdir sejarah yang terjadi.
TAKDIR [QADHA/pre-destiny/ketetapan ; QADHAR/destiny/keputusan] Contoh sederhana berupa ilustrasi tentang Pre-destination [Qadha] Kehendak-Bebas [Free-Will ; Iradah]. Ketetapan Hukum tentang "Membiarkan seseorang yang membutuhkan pertolongan" Seseorang disebut sedang berada dalam keadaan "BERKEHENDAK BEBAS" adalah keadaan di mana orang tersebut dapat MEMILIH di antara pilihan-pilihan tindakan yang tersedia. Sebalik-nya, jika dalam keadaan ia hanya memiliki satu keadaan (bertindak atau tidak bertindak). Maka, dalam keadaan demikian, orang tersebut dikatakan tidak memiliki kehendak bebas. Dimilikinya "Kehendak-Bebas" diantaranya mensyaratkan KEMAMPUAN (kecakapan, kekuatan, kekuasaan, dll). Orang-Gila, Anak-Anak, Orang-Tidur, Dalam-Pengampuan", dll dikategorikan TIDAK MEMILIKI KEHENDAK BEBAS. Hingga, segala akibat dari perbuatannya tidak bisa dituntut pertanggungjawaban hukum. Dalam keadaan seseorang (ditetapkan menurut hukum) memiliki KEMAMPUAN berenang yang cukup. Ketika pada suatu saat ia menyaksikan seseorang yang sedang tenggelam dan membutuhkan pertolongan untuk menyelamatkan hidup-nya. dan tidak ada cara lain untuk menyelamatkan hidup-nya, kecuali adanya seseorang yang mampu berenang untuk terjun ke air dan menolongnya. Seseorang yang memiliki (ditetapkan) memiliki kemampuan untuk berenang tersebut, dinyatakan dalam keadaan memiliki KEHENDAK BEBAS. Ia bebas memilih sikap dan tindakan yang akan ia ambil saat dalam keadaan demikian. BEBAS (dari pengaruh siapapun) untuk memberikan pertolongan, dan bebas pula untuk tidak memberikan pertolongan dan membiarkannya mati tenggelam. Terhadap pilihan sikap & tindakan yang dipilihnya tersebut, kemudian akan berakibat pada KEPUTUSAN nilai (hukum) yang akan DITETAPKAN terhadap orang tersebut. Apakah akan diputuskan dan ditetapkan sebagai seseorang yang telah berbuat KEBAIKAN karena telah menyelematkan orang lain dari kematian. ATAU diputuskan dan ditetapkan sebagai orang yang telah melakukan kejahatan, karena tidak memberikan pertolongan kepada seseorang yang membutuhkan pertongan dan membiarkan orang lain mati. Keadaan akan berbeda jika orang yang menyaksikan seseorang yang tenggelam dan membutuhkan pertolongan tersebut adalah orang yang DITETAPKAN dalam keadaan TIDAK CAKAP atau TIDAK MEMILIKI KEMAMPUAN berenang. Dalam keadaan demikian, ia dikatakan TIDAK MEMILIKI KEHENDAK BEBAS. Pilihannya hanya SATU, yakni (dalam keadaan terpaksa) tidak memberikan pertolongan. Karena, jika ia memaksakan diri memberikan pertolongan, maka ia pun bisa mati, dan bahkan bisa dihukumi telah MENDZALIMI dirinya sendiri. Timbul-nya KEHENDAK BEBAS pun, dalam keadaan/kedudukan tertentu. Selain mensyaratkan KEMAMPUAN (kekuatan & kekuasaan), juga mensyaratkan KEWENANGAN. Misal ; Hanya Polisi Lalu Lintas saja dan yang sedang bertugas yang berwenang melakukan tindakan terhadap para pengendara kendaraan bermotor yang melalukan pelanggaran lalu-lintas. ............ Memahami pre-destiny & destiny memang tidak-lah sederhana. Terlebih lagi memahami "ajaran" tentang QADHA & QADAR [TAQDIR] Allah,Swt.
Gak cuma secara IQ, EQ juga mereka bisa dikatakan cerdas. Susah loh mengatur emosi yang bergejolak tanpa meminta pertolongan Tuhan. Anggaplah mereka nggak percaya Tuhan, orang bertuhan pasti selalu mengadu pada Tuhan kalau sedang marah, sedih, kecewa. Kalau atheist, mereka mesti ambil keputusan berdasarkan kelola manajemen emosi mereka dilingkungan yang mereka rasakan.
@@NAUFAL_RANDOM Yang divideo sebelumnya dicampur Atheis dan Agnostik bukan dari bagian definisi kepercayaannya secara nilai, tapi kemarin disatukan Atheis dan Agnostik dibagian Statistik Kepercayaan pada penduduk dunia.
Terima kasih guru sy jd tercerahkan.. Sy d besarkan d keluarga taat beragama, kakek/abah sy adalah seorang ustd, begitu jg om sy.. Sy d didik dr kecil tntang beragama yg baik, tp Sejujurnya saat saya beranjak dewasa, sy justru ragu akan eksistensi tuhan, tp sy berusaha utk terus menguatkan iman sy thdp tuhan, walaupun kian hari kian memudar,sy berusaha meyakinkan diri sy bhw semua bersumber dr yg kuasa tp goncangan batin sy msh bergejolak dan otak sy serasa slelalu bertanya "apakah tuhan itu ada??" , "Apakah agama itu benar adanya??" Pertanyaan itu selalu muncul d kepala tp berkali" jg sy berusaha mencoba membantah bhw sy tdk/bkn ateis.. Sy dlm proses mencari tuhan dan sy berharap bs menemukannya kembali dlm hati sy.. Mgkn bnr jika sy memandang agama dr perspektif sempit.. Skli lg terima kasih guru
Tidak begitu kawan, kau sudah ada dijalan yang benar. Manusia hanya bisa mengetahui apa yang bisa ditangkap oleh indranya baik itu dengan atau tanpa alat bantuan. Oleh karena itu Tuhan yang dikatakan tidaj dapat dijangkau manusia tidak mungkin benar-benar ada. Tuhan hanyalah bayangan manusia tentang manusia yang jauh lebih kuat dan hebat, oleh karena itu surga juga tidak jauh dari harapan atau gambaran manusia dimana agama itu muncul. Surga bagi orang yang tinggal di tanah panas dan tidak subur adalah surga yang berupa hutan hijau dengan pepohonan yang berbuah banyak. Surga bagi orang yang tinggal dizaman kerajaan adalah surga yang berupa kerajaan dengan Tuhan sebagai rajanya. Sedangkan orang nusantara memahami kebahagiaan sebagai "meniadakan diri" atau "menyatu dengan kekosongan", kalau dipikir-pikir bukankah benar ajaran agama dari tanah nusantara tidak mempunyai gambaran surga?.
sy rasa untuk ateis abad 21, udah ga relevan lagi semua yang dialasankan pak guru. Ateis2 jaman skrg termasuk saya, bisa dibilang hybrid, dan cenderung ke arah emosional, karna hampir semua informasi sudah dapat kita akses seenak perut. Perbedaan intelektual, udah tipis banget lah. Convert dari muda, lah iya, tapi bukan berarti itu hal yang salah, karna sy juga bisa mengalasankan "Ketidakpedulian" dan "Tidak mau ribet" yang dihasilkan umur tua, lanjutkan apa yang sudah kita tau dari awal, tak usah repot2 cari jalan lain. Yah sy pribadi jg ngerasa ktika awal2 mendeklarasikan diri, terus nyaksiin hal2 nyeleneh yg dinyatain sama agamis, sy garuk2 kepala dengan raut wajah serius, stelah blasan tahun, garukan kepala sudah tidak ada, wajah serius pun berubah jadi ketawa lepas. :D Yang pasti sih sy berpegang sm prinsip ini, Kalo semua yg terjadi di dunia ini adalah rencana tuhan, ini rencana yang saaaangat sangat sangat amburadul. Poinnya tinggal 2, ini tidak terencana, atau terencana tapi yang ngerencanain ini ga bermoral. Sy mungkin bakal berhadapan dgn orang2 yg komen nganggep dunia ini indah banget, sempurna banget, sudah sangat detail blablabla, seolah2 orang2 ini sudah pernah nyicip dunia selain yang kita pijak sekarang sebagai perbandingan :D
Waow beneran nih anda ateis? Kalau iya gilak sih anda sampai ngak bunuh diri bisa menerima apapun yg terjadi di dunia secara rasional Semoga pilihan anda adalah pilah yg tidak anda sesali
lebih tepat nya kalau menurut saya, ateisme muncul akibat dari kekecewaan, kekecewaan yang berlebihan, bisa kecewa secara horizontal maupun secara vertical. kekecewaan itu muncul karena suatu harapan, harapan yang begitu besar yang tidak terpenuhi dalam hidupnya. Yang sehingga emosional lebih besar daripada rasionalnya. salam
Istilah yang lebih tepat adalah 'sahih menurut logika'. Logika tidak mengurusi benar dan salahnya sesuatu, kecuali bagi orang yang percaya yang benar adalah yang sahih secara logika.
Pak Guru, saya request bahas konten tentang pendidikan ala Ki Hajar Dewantara, karena menurut informasi yang beredar, gagasan pendidikan ala Ki Hajar Dewantara ini diterapkan oleh negara Finlandia.
@@Thaariqa karena menurut informasi yang saya dapat dari Cak Nun dan TEDx Indonesia, Indonesia menerapkan pendidikan revolusi industri dari kolonialisme Belanda zaman dulu, pendidikan yang memprioritaskan pelajar untuk menjadi buruh, karyawan, dan sejenisnya.
setuju sekali, kedepan agama mungkin tidak terlalu laku, namun iman kepada Tuhan Yg Maha Esa tetap tidak berubah. sy suka wedang jahe Pak Guru, sdh order ke Sleman-Jogja, semoga cocok, salam.
Kemungkinan.. agama pasti laku terus sih. Ibarat nya, selama ada peminat, maka pasti ada pasar nya dimana transaksi bisa terjadi. Kan, sejarah juga sudah memperlihatkan, bahwa berbagai agama (a-gama) itu di hadirkan manusia agar manusia "tidak goncang" ketika tidak mendapatkan kenyamanan hidup yang di sebabkan ketidak-pastian jawaban atas banyak pertanyaan masa depan yang menghantui pikiran manusia secara kolektif. Jadi ketika science belum bisa menghadirkan dimensi yang melampaui jangkauan persepsi panca-indra manusia, maka "a-gama" lah yang hadir menyajikan dimensi tersebut dalam deskripsi yang memberi kepastian sehingga hadirlah kenyamanan hidup. Tapi saya cukup setuju dengan pak Guru Gembul yang bilang mungkin saja agama akan hilang..entah dalam ribuan tahun dan seterus nya. Dalam pengamatan saya, Agama bisa saja hilang jika ada terjadi mutasi atau lompatan dalam revolusi kognitif pada kawanan manusia bumi, untuk menghadirkan generasi manusia masa depan yang menemukan solusi bertahan hidup yang baru--dimana keputusan dalam hidup tidak lagi mengandalkan pengetahuan yang lahir dari rahim ego penuh ketakutan dan keserakahan untuk memenuhi harapan hidup nyaman sebagai jawaban pasti yang memberi keamanan palsu---karena menyimpan benih kemusnahan umat manusia itu sendiri. Tapi sebelum itu terjadi--agama tidak lagi laku, maka manusia secara kolektif perlu menyadari bagaimana batin dan pikiran nya berkerja. Dengan demikian, agama tetap akan laku, selama "mutasi" itu hanya terjadi pada segelintir individu--bukan manusia secara kolektif.
Cuma pendapat, ambil baiknya saja.. *Dahulu kala* , Sains dan Agama itu bagaikan Kecerdasan (kemampuan menganalisa) Dan Kesadaran (reaksi terhadap hasil analisa atau perasaan). Satu, yang bila dipisah akan sangat menghancurkan, dan tidak ada gunanya. seperti atom yang bila dibelah jadi bom atom. Lambat laun keduanya dipisahkan oleh manusia.. manusia yang hanya menggunakan Kecerdasan akan lebih memihak sains, Yang hanya menggunakan Kesadaranya akan lebih memihak agama, Bila ada manusia yang menggunakan keduanya, maka ia berakal. Masalahnya, kenapa kita memisahkan agama dan sains? Keduanya satu kesatuan meskipun beda, tapi siapa yang bilang keduanya berlawanan? Semuanya terjadi sejak negara api menyerang, becanda... semuanya bermula ketika Agama mulai dikuasai orang yang hanya menggunakan kesadaranya saja (tanpa kecerdasan) akhirnya agama beku.. sains jadi lambat perkembanganya tapi terus berkembang.. karena ilmu pengetahuan itu exponensial...di suatu titik muncullah lonjakan sains.. Dimasa lonjakan sains inilah agamawan diguncang,... kelemahanya ada pada sains.. orang yang hanya menggunakan kecerdasan dan merasa suka sains akhirnya menganggap sains itu kelemahan agamawan. dan menganggap agama anti sains , akhirnya memutuskan untuk Atheis. Sebaliknya, agamawan menganggap orang atheis itu tidak berperasaan meskipun cerdas, dan menganggap sains itu ancaman bagi agamanya,( padahal ancaman bagi cara berpikirnya) Kenyataanya, agamawanlah yang tidak beragama, karena tidak menggunakan kecerdasan dalam beragama , dan atheislah yang agamawan karena hanya menggunakan perasaan dalam berpikir. tapi keduanya tidak berakal... Siapa yang berakal? mereka yang tidak memisahkan Agama dan Sains..mereka yang beragama dengan sains, dan mencintai sains karena agama, Seperti Albert Einstein... Dan mungkin juga ilmuan yang sejatinya cerdas (bukan yang saya, kamu, mereka klaim cerdas)
Sudah sejak lama bro sains itu pisah dr agama. Orang misahin antara agama dan ilmu itu udah lama. Knp d pisahkan? Karena kesombongan manusia yg ga mau menyembah tuhan. Akhirnua ya tuhan marah dan menghancurkannya. Itulah yg terjadi pada peradaban2 maju jaman dulu.
Fakta yg terjadi saat zaman sekarang adalah agama selalu mengkredit hasil kerja sains lewat interpretasinya agar merasa relevan dan membuang yg kontra. Tetapi sains tidak pernah menumpang kredit seperti itu, sains akan tetap berjalan karena dia hanya butuh metode yg objektif dan empiris tanpa memperdulikan nilai agama dan sains apa adanya tidak tahu bilang tidak tahu, tahu ya dibuktikan, fyi albert einstein tidak percaya tuhan personal agama. Tuhan dia impersonal.
@@jordielninopolla750 Itu benar, saya akui itu memang nyata, tapi kalau anda lebih skeptis lagi, apa sih yang membuat agamawan suka menginterprestasikan sains dalam agamanya? jawabanya ya karena agamawan era sekarang ini dalam memahami agama sudah tidak lagi sesempit di zaman dulu( divideo dijelaskan). Agamawan yang open-minded mulai keluar dari kebekuan beragamanya, agamawan mulai memahami bahwa agama tidak hanya menjelaskan seputar akhirat saja pada manusia.. Disinilah Saya optimis kedepanya orang akan sadar bahwa beragama tidak membelenggu kita dari pengetahuan, Agama dan sains akan bersatu lagi, Manusia bisa lebih bijak dalam berteknologi, karena tidak hanya menggunakan Kecerdasanya, tapi juga kesadaran kemanusiaanya.. Sekarang jujur saja, Albert einstein yang mengilhami bom atom sangat menyesal karena dirinya telah membuka sebuah ilmu pengetahuan tanpa kebijaksanaanya, akhirnya ketika Bom atom pertama berhasil dibuat dan sukses di tes di Amerika, ALbert merasa sangat sedih, ia terbangkitkan kesadaran kemanusiaanya, Sebab itulah albert einstein itu tidak segitu bencinya pada agama, karena ia sadar pada dasarnya agama dan pengetahuan itu satu, saling menetralkan..
@@attractivesetting8129 di tambah lagi bahwa manusia itu semakin menunjukkan kesombongannya terhadap agama. Gara2 ilmu pengetahuan yg cuman sedikit aja udah berani melawan Tuhan. Manusia cuman bisa mempelajari aja. Manusia ga bisa bikin. Manusia cuman bisa merakit. Ehhh kok sombongnya minta ampun.
Saya setuju pak gembul, karena ilmu pengetahuan telah menggantikan peran utama agama dalam mengendalikan masyarakat. Karena mereka telah terbiasa SEEING FIRST dari pada BELIEVE FIRST
Suudzonku dulu ini channel sok tau,ternyata eh ternyata channel ini sangat amat informatif dan membuka jendela wawasan yg luas,setelah lihat satu video full malah langsung kecanduan.😅😂 Memang recommended dah channel Pak Guru ini,terimakasih sudah menyajikan video-video yang berkualitas.⭐⭐⭐⭐⭐⭐
analisa top banget sensei, jujur dulu gw juga pernah benci sama agama gara2 perasaan emosional akibat tokoh2 agama penjahat sama oknum2 dan mayoritas banyak melakukan kejahatan tapi gw masih berpikir rasional dan masih percaya sama agama cuman beberapa2 hal dalam agama masih sering gw pertanyakan gw percaya tuhan tapi agak skeptic kalo ngomongin agama
Aku bener² mengalami ini, kesalahan aku dalam berpikir membuat pikiran aku sempit. aku memuji tuhan saat aku mendapatkan kesenangan tapi pada saat aku mendapat penderitaan aku malah menghina tuhan, menjelekkan tuhan. Meragukan keberadaan tuhan, jadi malas beribadah , malas berdoa, dan menganggap tuhan tidak adil. Aku ngerti sekarang . Semua itu terjadi karena emosional aku sendiri , permainan yg aku bikin sendiri. Thanks guru gembul , karena penjelasan ini aku ngerti klo aku sedangkal itu dalam berpikir Aku juga mengerti, sadar atau tidak sadar , aku tidak mampu berpikir dengan baik dan lebih mengandalkan emosi , dalam artian penuh dengan kelabilan, Picik sebab aku paham aku tidak memiliki kemampuan baik dalam berpikir maupun keterampilan dan punya rasa takut yg tinggi, stress tinggi, dan kecemasan yg tinggi , entah masalah ekonomi, masa depan, dll. Makanya aku mengenal Tuhan sebagai sosok yang di atas segalanya dan di tambah doktrin" agamawan menjadi kan aku merasa lemah dan butuh sosok tuhan untuk menyelamatkan kemalangan hidupku tapi pada akhirnya aku terjebak dalam permainan emosional dan pemikiran dangkal ku sendiri.
Sehat selalu pak guru❤️.. dulu juga pas awal2 kuliah sampe pertengahan semester saya ngalamin guncangan itu.. saya sempet ga percaya tuhan.. tapi saya sadar dititik sekarang kalo dulu saya masih nanggung doang belajar nya wkwkwk.. tapi saya ga menyesali perjalanan saya karna itu juga yg membangun kembali kepercayaan saya dan juga membersihkan kotoran beragama saya.. jadi saya bisa jadi lebih jelas melihat segala sesuatu nya😀.. Alhamdulillah
2:19 sebenarnya ada pendapat bahwa pertentangan antara Gereja dan Galileo itu bukan karena soal agama vs ilmu pengetahuan, melainkan perbedaan pandangan antara apa yang mengelilingi apa, apakah matahari mengelilingi bumi (pandangan Aristoteles/Ptolemy) atau bumi yang mengelilingi matahari (pandangan Nicolaus Copernicus). Sikap Gereja terbuka pada ilmu pengetahuan. Sayangnya saat itu pandangan Galileo masih debatable dan belum ada teknologi untuk membuktikan kebenarannya, dan sayangnya kedua pihak buruk dalam berdialog. Akibatnya konflik pandangan ini tidak dimanajemen dengan baik, dan Galileo terkena sanksi tahanan rumah oleh pihak otoritas Gereja. Moralnya adalah, yuk berdialog dengan baik.
0:34 Karena di episode lalu Ateis di gabungkan dengan Agnostik, maka mungkin bisa di pertimbangkan untuk di pisahkan ketika mau bikin poling seperti yang lalu kemarin. Sebenar nya mudah untuk mengidentifikasi seorang agnostik itu. Jadi, kita bisa mengabaikan label agnostik atau apapun "label" baru yang bisa di sematkan.. untuk memudahkan orang lain mengambil kesimpulan kilat mengenai pengetahuan seseorang yang tengah mengaku sebagai agnostik itu. Alasan utama, karena label Agnostik ini sudah sering di salah-gunakan sebagai indentitas trend belaka, dimana mereka yang mengaku itu pun jarang sekali tergolong "pure agnostic" berdasarkan Dawkins Scale, dimana tidak masuk kategori agnostik kuat atau golongan agnostisisme permanen. Pada dasar nya, seorang Agnostik biasa nya menyadari batas pengetahuan yang ada di luar jangkauan panca indra nya yang terbatas itu. Sejauh-jauh nya mata melihat dengan bantuan teknologi teleskop, kita masih bisa melihat batas yang lebih jauh dari teknologi teleskop yang lalu. Sejauh-jauh nya telinga mendengar dengan bantuan teknologi satelit, kita juga masih bisa mendengar batas yang lebih jauh dari perkembangan terakhir. Begitu juga dengan kemampuan daya jangkau indra pengecap, penciuman serta indra peraba kita yang masih terlihat batas nya ini. Dengan kesadaran demikian, maka sudah alami bahwa seorang Agnostik akan menunda meyakini segala personifikasi tentang sesuatu pengetahuan yang ada diluar jangkauan panca-indra nya yang terbatas itu. Dia menunda untuk berkomentar atau hanya berkomentar "tidak tahu", karena segala personifikasi (melabelkan sifat2 manusiawi yang kita sudah kenal untuk memahami yang tidak di kenal, agar lebih familiar untuk di pahami) itu adalah penanda jelas bahwa kita sedang ber-spekulasi dengan teori2 tentang sesuatu yang belum bisa kita cerna, tapi sudah sangat ingin kita pahami dengan daya jangkau kita yang masih terbatas ini. Itulah A-gnostik yang tidak memiliki pengetahuan itu. Jadi jika kita berikan teori usil mengenai sikap agnostik kepada seorang Agnostik, bahwa "mengapa Tuhan menciptakan manusia, lalu membiarkan manusia bingung dan menerka tentang eksistensi Tuhan nya". Maka seorang agnostik tidak bisa berkomentar karena tidak punya pengetahuan yang secara sadar dia ketahui batasan nya. Seorang Agnostik tidak tahu, karena dari sudut pandang jangkauan panca indra yang serba terbatas milik manusia, maka pernyataan usil itu termasuk teori yang absurb, karena rangkaian penyataan yang di bangun hanya mengandalkan pembuatan kisah "fenomena super" yang tidak bisa di buktikan kebenaran kejadian nya (baik itu dari rekaman yang bisa di proses oleh pancaindra ; atau sejenis karya ilmiah yg bisa di reka-ulang dengan scientist), dimana fenomena lampau itu di jadikan sebagai dasar pembuktian keberadaan "sosok super keramat" yang mengawali fenomena itu. Tidak sampai di situ, keterbatasan jangkauan panca-indra manusia malah kemudian di jadikan dasar pijakan muncul nya perintah untuk menyakini teori absurb ini (malah di tuntut harus menyediakan bukti yg bisa di proses panca-indra jika mau membantah), karena argumentasi teori absurb itu merasa di lindungi oleh kisah (fenomena dan sosok pelaku) yang kedua nya sama-sama di luar jangkauan batas indrawi manusia. Luar biasa (tidak). Dengan demikian, sudah lebih ter-urai sudah "bahan2 pembuat" agnostik ini sekarang. Dimana, jika dia sudah sadar bahwa yang "tidak di ketahui" adalah hal yang di luar jangkauan panca-indra manusia yang terbatas ini, maka dia tidak punya kesempatan awal untuk meyakini sebuah objek keramat yang sosok nya perlu di personifikasi-kan. Dengan demikian, dia secara alami menjadi agnostik meskipun tidak ada label "saya agnostik" untuk di perkenalkan agar terlihat berbeda. Lalu bagaimana solusi bagi para agnostik, terkait dengan segala pertanyaan yang belum terjawab karena terbatas nya jangkauan indrawi manusia? Sejak jaman dahulu, sebagian manusia itu sesungguh nya sadar bahwa kita ini banyak tidak tahu nya. Jadi sudah tercatat juga dalam sejarah, ada nya manusia yang berusaha meningkatkan semua jangkauan indrawi nya (dengan science seperti Newton, Tesla, dkk ; atau dengan kontemplasi dan Meditasi seperti Jiddu Krisnamurti, Ki Ageng Suryamentaram, Ajahn Chah, dkk) agar semua manusia bisa menguak semua misteri itu perlahan tapi pasti. Dengan demikian, saat ini kita tahu, sekurang-kurang nya ada dua pilihan sumber bagi manusia yang ingin pelajari pengetahuan masa lalu, seperti asal usul alam semesta, asal-usul manusia, hingga pengetahuan masa depan yang terus menguak berbagai misteri science yang memperkaya peradaban manusia mulai dari cosmologi, teknologi kedokteran, vaksin kanker, energi terbarukan, hingga artificial intelligent. Dimana kah dua pilihan sumber pengetahuan tersebut? Pilihan satu, sumber dari salinan pengetahuan hasil pengembangan riset para scientist yang masih hidup dan terus ber-regenerasi untuk menguji sekaligus berbagi pengetahuan baru ter-verifikasi dengan para manusia yang ingin mengetahui atau bahkan ingin ikut belajar jadi scientist. Pilihan dua, dari salinan tertulis yang menjadi sumber pengetahuan tentang segala hal yang terjadi atau berlaku di luar jangkauan indrawi manusia, dimana manusia tidak punya kemampuan untuk men-verifikasi kebenaran pengetahuan yang ada di luar jangkauan nya itu. Jadi sekarang, pertanyaan besar nya.. apakah anda hanya ingin sekedar punya identitas untuk memeriahkan kehidupan? Atau anda ingin benar2 tahu segalanya--yang sebenar nya berlaku, sebelum kemeriahan hidup ini berakhir? Semua pilihan ini ada di tangan anda, dan anda bebas memilihnya sesuai tanggung jawab anda terhadap pertanyaan pribadi tersebut. Mungkin tidak setiap kehidupan berhasil menuntaskan jawaban atas pertanyaan nya tersebut, tetapi kesempatan ini hanya tersedia sebelum kematian tiba. Itu dan ini semua adalah tanggung jawab pribadi. Perlu sebuah kebutuhan--bukan sekedar keinginan..apalagi ikut2an.
Setuju, atheisme cenderung karena emosional bukan rasional. Kebanyakan teman" sy yg atheis karena malu dan mempertanyakan kelakuan FPI, ISIS, perilaku Gereja dll. 😂
14:00 sering terjadi pada orang2 tua terutama kalangan menengah krbawah apalagi ibu2. Mereka anggap tetangga yg tidak pernah memberi "rezeki" pada mereka adalah orang2 pelit. Padahal mereka ngga tau apa yg terjadi pada hidup orang lain. Sebaliknya juga. Kebanyakan orang egois, dan lupa nikmat Tuhan.
Guru gembul, Ateis krn emosional itu memang lebih umum, tp ada juga org ateis krn memang menolak untuk mengikuti kitab ajaran agama tsb 😊 contohnya saya. Sy dlu rajin puasa, baca2 fiqih, suka dakwah nya Gusdur, caknun dll. Tp sederhana nya saya menolak menerima dan mengikut nilai2 dan ajaran agama tsb, dan menolak untuk secara relijius & spiritual mempercayai tuhan. Sy tidak menolak adanya unsur/probabilitas akan penciptaan, tp lebih ke skeptis Jd intinya hny meluruskan kalau ga semua ateisme itu krn dorongan emosional 😅😊 kadang faktornya cuma sederhana saja, melepaskan diri secara sadar dari spiritual maupun ritual agama tsb, krn tidak sesuai dg pemikiran pribadi 😊
Pada dasarnya hampir tidak ada orang yg benar-benar Ateis, kecuali mereka menafikan hubungan Sebab-Akibat. Umumnya orang yg mengaku sebagai Ateis pada dasarnya hanya tidak mempercayai konsep tuhan seperti yg dikatakan oleh para pemuka agama. Mereka umumnya mempercayai bahwa "alam semesta(energi&materi) beserta hukum-hukumnya" bersifat kekal/abadi. jadi sebenatnya "ateis" ini hanya penganut "Wahdatul Wujud". Dalam sejarah islam juga ada tokoh yg menganut aliran pemikiran seperti ini yaitu Ibnu Arabi.
Dalam bukunya Richard dawkins "God delusion" dia menyinggung ttg pan-theisme, deisme, agnostisisme dll. Tapi dia tidak keberatan dgn paham2 demikian. Karena aliran kepercayaan tersebut tidak mengandung doktrin. Titik berat dari aktivisme ateis adalah skeptik terhadap dogma-dogma, doktrin-doktrin, tahayul, klaim-klaim saintifik yg dikeluarkan oleh agama yg terorganisir terutama agama abrahamik (kristen, islam, yahudi) juga hindu, yg dampaknya terlalu besar dalam kehidupan umat manusia. Mereka menganggap agama2 ini berperan besar dalam menghambat kemajuan umat manusia. Aktivis ateis bahkan hanya berkata sedikit tentang budhisme, konfusianisme, jainisme yg doktrinnya tidak kuat pengaruhnya bagi kehidupan sosial.
di zaman renainsan tak ada gerakan ateis masal baraya. meski institusi gereja di pertanyakan tetapi tak ada yg akan menolak Tuhan. bisa dibilang sampai sejauh itu tokoh tokoh renaisance adalah religius. banyak sekali tradisi keisten muncul setelah bukan sebelum renainsan
@@RabbaniansID Biasanya faktor dari benturan psycologis yang dahsyat dimana seseorang sudah menyerahkan sepenuhnya hidup pada kekuasaan TUHAN namun disaat itu dia tidak melihat dan tidak mampu merasakan bagaimana sesungguhnya TUHAN masih bersama dia, dan disaat itu pula di merasa bahwa TUHAN membiarkan dirinya berada dalam keadaan seperti yang sedang dialaminya, Trauma yang sangat dalam bisa menyebabkan seseorang goyah secara spiritual, mental dan psikisnya,, itulah makanya dalam ISLAM dianjurkan untuk selalu istighfar,,,,,, wallahu a'lam bishshawab
Rabbanians ID kita berbicara rentang 70 an tahun baraya. reformasi terjadi 2 generasi setelah renainsance. dan lokasinya berbeda. renajnsance ada di italia yg penuh dngan suasana katolik. sedangkan 70 an tahun kemudian reformasi terjadi di jerman yang sejak awal menentang katolik. orng jerman adalah orng yg baru baru saja masuk kristen. para pemuka reformasi bisa saja memilah antara ajaran kacau gereja dan ajaran kristen tetapi warganya tidak dan itulah yg menghasilkan perang bsar. renainsance cuma gerakan seni dan etika sementara reformasi sesungguhnya menyulut revolusi. kelak austria dan jerman terpisah atau belanda dan spanyol misah itu karena reformasi gereja
saya setuju dengan pak guru. Saya sendiri memutuskan tidak percaya Tuhan d usia sangat muda (sktr 12 - 13 tahun) dan karena bacaan pertama saya yg berkaitan dngn filsafat adalah ngalor ngidulnya Nietzsche dan Marx yang dikasih oleh seorang anonymous di forum online. Tapi semenjak saat itu, saya semakin belajar bagaimana caranya menjadi seorang "atheis moderat". Dengan belajar bagaimana pandangan umat2 beragama dan lain-lain pada akhirnya saya bisa mengerti mengapa mereka ingin percaya. Saya pribadi saat ini masuk ke dalam Buddhisme secara administrasi (karena hukum aneh yang mewajibkan semua orang beragama) namun secara praktis dan secara prinsip saya masih merupakan seorang atheis. Bahkan, sampai skrg saya masih menolak adanya Tuhan dll. Beruntunglah keluarga saya didasari pada pemahaman sains yang kuat sehingga pendebatan akan adanya Tuhan atau tidak menjadi kebebasan yang selalu bisa dilakukan di dalam lingkungan keluarga saya.
@@coolasf1527 memang itulah pertanyaan2 dalam kehidupan. Tiap orang pasti akan mengalami pikiran2 tersebut. Masalahnya anda itu hanya berhenti mencari jawaban karena anda malas dengan dalih anda sudah tau dan merasa pintar. Jadi atheis deh. Pertanyaan2 anda itu jawabannya ada d Al Quran. Cuman kalo anda aja udah ga mau mencari jawaban dan ga mau berfikir kritis, ya sama aja walopun anda membaca Al Quran.
Makasih banyak Pak Guru. Semua materi yang disampaikan memang common sense dan menurut saya dapat dimengerti oleh segala pihak. Tetap semangat membuat konten edukatif edukatif lainnya
Org ateis enak klo diajak ngomong gk mudah tersinggung, beda dg org beragama mudah tersinggung klo diajak ngomong apalgi nyentil ayat, bs msk penjara, rata2 klo ngomong sama org beragama takut rata2 org beragama fanatik angkuh n kyk org sadis n bengis itulah hidup....
Ahhh... Begitulah Cinta.... Derita tiada akhir... ~Pat Kay sang Panglima Tian Feng dari Khayangan adik pertama dari Raja Kera sakti penguasa gunung Huaguo Sun Go Kong
"Sang Pencipta - Datang dan Lihat" Berbagai agama menggambarkan Sang Pencipta sebagai sesuatu di luar diri kita. Tetapi Kabbalah menjelaskan bahwa dilarang membayangkan Sang Pencipta sebagai citra apapun, bahwa Sang Pencipta adalah kualitas yang ada di dalam diri kita masing-masing. Sekitar dua ribu tahun yang lalu, kami kehilangan perasaan Sang Pencipta, kami diasingkan dan kehilangan gambaran sebenarnya tentang dunia. Kami mulai berpikir bahwa Pencipta adalah entitas yang ada secara terpisah dari kami, bukan kualitas yang muncul di dalam diri kami. Alih-alih menggambarkan Sang Pencipta sebagai kualitas Ciptaan yang utama dan terpenting, yang menyelimuti diri kita, kita mulai berpikir tentang Dia sebagai entitas yang terpisah dan asing. Dalam ajaran kaballah Yahudi Sang Pencipta adalah kualitas cinta dan penganugerahan. Arti kata "Pencipta" (Borre dalam bahasa Ibrani) adalah "Datang dan Lihat" (Bo u Re'e), yang berarti datang dan temukan kualitas ini dalam diri Kamu. Tidak ada elemen asing eksternal untuk siapa kami bekerja! Kami bekerja untuk mengoreksi diri kami sendiri, untuk mencapai kualitas cinta dan memberi. Senantiasa Semua Mahluk Berbahagia
Bnyk diantara mereka (yg àkhirnya milih jalan jadi seorang atheis) itu lahir dari kalangan beragama. Pada masa pendewasaannya dia berkesempatan utk berpikir secara bebas. (Minimal.. bukan orng susah hidup susah makan, kaya' saya) Kebebasan berfikir itu yg membuatnya terlihat pintar (kritis & ga mudah puas), dlm hidupnya bnyk mempertanyakan hal hal an yg oleh orng lain dianggap 'sdh baku' termasuk hal terkait ketuhanan. Jadi.. klo sdh mengenal lbh jauh sih ,kadang ya ketemu juga.. ga pintrr2 amat. Kadang cukup aja dipandang sbg kaum Open mind yg kebablasan .
Saya setuju tentang hal.itu.berspiritual lebih bebas tak terdogma doktrin doktrin agama , doktrin2 agama bisa menyesatkan ,karena doktrin2 itu dibikin oleh manusia sudah tentu ada kepentingan2 pribadi nya secara material.
Walaupun saya pribadi sudah ga respek dgn semua agama² yg ada, tapi aku tetep suka ulasan² darimu tentang hal apapun itu wahai pa Guru Gembul.. Dan 1 hal untuk masukan pak Guru, coba pak Guru itu bonsai sintetisnya diganti dgn bonsai real yg bener² mahluk hidup ciptaan tangan manusia walaupun masih ada campur tangan Tuhan yg mengizinkan hidup si bonsai tsb...
Hasil penelitian di 355 kota besar di 44 negara..bangsa2 yg paling jujur malah di dominasi oleh negara2 penduduknya mayoritas atheis. Anehnya negara2 yg penduduknya mengklaim religius/agamis tak satupun masuk urutan 30 bangsa jujur tp dibawah itu termasuk uni emirat arab. indonesia dll.👇 i bagaimana menurut pak Guru.? Tks
Pak guru gembul, anak2 itu perlu cerita2 dongeng untuk menumbuhkan imajinasi dan kebahagian bahkan ketenangan hidup, meskipun hanya cerita fiksi, ia dibutuhkan meskipun banyak klaim tak penting lagi benar salahnya.
Lucu banget dikomentar banyak yang comment atheis orang jahat Orang beragama : mendasarkan moralitas dan etikanya pada ajaran tuhan Orang atheis : mendasarkan moralitas dan etika pada akal budi manusia Jadi atheis bukan orang yang jahat dan bebas melakukan perbuatan tercela, mereka tetap bermoral seperti kebanyakan orang lainnya, hanya saja mereka tidak percaya pada tuhan.
PERTANYAAN UNTUK ATHEIS YG TAK TERJAWAB SAMPAI SEKARANG : Jika di zoom out /makrokosmos adlh kumpulan galaxi yg sbaran pmndnganx krg lbh sama (homogenskop) ke arah manapun kita memandang. Jika di zoom in / mikrokosmos adlh kmpulan atom yg brasal dri proyeksi terpola dari gangguan ayakn medan quantum dari energi glap ,yg pmndnganx krg lbh sama (homogenskop). Jd ksmpulannya materi yg trlihat seolah² padat pdhl trnyata hnya trbuat dri proyeksi trpola glombang energy quantum ,& hnya dari sdut pndng mata mnusia sja bru kita bisa melihat pmndngan yg beraneka ragam bntuk / bio diversitas (heterogenskop). PERTANYAAN UNTUK ATHEIS : KENAPA BISA DEMIKIAN ? KNP PERSPEKTIF BIO DIVERSITAS HNYA TRJDI DARI SDUT PNDNG MATA MNUSIA SAJA YG TRLETAK DI TNGH² ZOOM IN & ZOOM OUT ,DMN ITU SMUA BRSAL CUMA DARI TRJEMAHAN IMPULS LISTRIK SYARAF MATA SAJA YG ARTINYA SMUA PMNDNGAN INI TDK DILIHAT SCRA LNGSUNG MLAINKAN HNNYA LWT TRJEMAHAN IMPULS LISTRIK SYARAF MATA YG SAMPAI KE NEURON YG BRADA DLM TMPURUNG TENGKORAK YG KEDAP CAHAYA)
Di menit 14, penjelasan pak Gembul mirip waktu emang ngebahas SWF yg sering diucap2 sama Mardigu. Langsung diserang ketika mang gembul kritik itu.... Mantap mang, hahaha spakat
Cerita si Anak SMP Katolik tadi kek pengalaman gw saat SMA (persis bgt) pas umur 20 (kuliah mulai berpikir kritis) dan krna masih masa Transisi alias Labil saya memutuskan utk Atheis, lalu mulai belajar banyak jenis Agama dan smakin dewasa n tua, mulai banyak sadar dan akhirnya saya punya keyakinan sebagai Muslim Terima kasih Ya Allah, memberikan hidayah dan istiqomah
@@AlphaGnat66 krna gw percaya dgn dunia science.. Jd ada beberapa point dalam sebuah Ayat di dlm Al quran yg make sense also reasonable, dan itu relate dgn apa yg terjadi Krna dalam mengkaji setiap surat di dlm Alquran, kita diperintahkan oleh Allah utk bertafakur, alias berfikir dan berfikir Dan perintah itu banyak di ulang dlm beberapa surat utk kita mau berfikir
@@Vampire_Duke Seperti itu yaa dan jika dilihat sangat menarik sih karena perjalanan spiritual setiap individu berbeda-beda. Jadi kita tidak bisa menghakimi karena banyak variabel buat setiap orang untuk memilih kepercayaannya
Lebih baik kita tdk beragama tetapi bertuhan, daripada kita kelihatan beragama, tetapi kelakuannya seperti org tdk bertuhan. Banyak org beragama lebih fokus pada iklan kesembuhan, rezeki, jodoh, dan smua saja yg sifatnya materialistis, memanfaatkan kekuatan tuhan semata mata untuk kepentingannya sendiri. Sementara tugas yg tuhan mandatkan kepada kita spy hidup tdk bercacat tdk bercela, mengasihi sesama, menjadi manusia positif dan bijak, itu malah tdk dihiraukan.
Melihat fenomena saat ini, byk tokoh2 agama yg hanya memanfaatkan agama untuk kepentingan pribanya. Sempat terpikir jg oleh saya, jika kelak akan byk org yg tdk lg percaya dg agama...
Sebenernya yg bikin atheist nampak lebih pinter ketimbang org beragama karena banyak dri mereka yg skeptis dan berani nunjukin skeptisnya. Klo kita ragu dan mau nyari tahu ya bisa jd lbh tahu, sedangkan org org beragama skrg cenderung luntur rasa skeptisnya, mereka dipaksa percaya tanpa mempelajari, dipaksa baca tanpa ada step "pqr4" Jd sebenernya pinter atau engganya bukan tergantung atheist atau beragama, tp gmn cara mereka membangun keraguan dan menjawab keraguan itu. Bagi saya ragu itu perlu
Agama punya ruang lingkup sendiri dan dibatasi "irasional" Ilmuan tidak punya ruang lingkup dan tanpa batas dan "rasional",, Agama tdk mampu masuk keruang lingkup tanpa batas,bila dipaksakan maka akan berbenturan dng "keyakinannya"(iman) sendiri,,, Inti sari agama adalah "iman"/irasional,, Jadi wajar bila irasional tdk sejalan dng rasional,,
Kata irrasional dalam agama itu bisa menjadi rasional karena adanya Tuhan yang maha berkuasa. Seperti halnya anda itu manusia sampah dalam sebuah lingkungan. Ga masuk akal kalo anda yg sampah bisa ngapa2in. Yg masuk akal itu kalo yg bisa ngapa2in itu adalah seorang pemerintah yg memiliki semuanya. Sehingga dia bisa melakukan apa yg tidak bisa manusia sampah lakukan. Itulah kerasionalitasan dari agama. Masalahnya yg bilang irrasional itu karena pikiran dia belum sampai pada Tuhan...
Sesuatu yang anda tidak tau tidak serta merta berarti Irasional, pengetahuan itu terus berkembang, apa yang anda Fahami saat ini belum tentu akan tetap relevan di masa depan, saat itu mungkin sudah terlambat mengetahui ketidak tahuanmu
Gini lho pak guru..konon katanya agama itu kan bersumber dari tuhan dan tuhan itu mutlak benar..ketika kita menemukan kesalahan dlm agama itu maka gugurlah klaim kebenaran mutlak itu..
Lanjut terus guru gembul...coba bahas inovasi kaum salafi dalam peradaban, contoh penemuan, teknologi atau metode psikologi Islam yg hebat dan mampu menyembuhkan .
George Bernard Shaw "Saya Ateis dan saya bersyukur kepada Tuhan atas hal itu." Maaf George ini kayaknya dia becanda deh, gak mungkin kan dia tidak mempercayai adanya Tuhan tapi dia bersyukur kepada Tuhan karena dirinya Ateis. Ini mah antara dia emang becanda atau dia mau menghina orang-orang Ateis yang sama sekali tidak percaya akan keberadaan Tuhan sebagai awal mula Semesta. 😁😁😁😆😆😆😄😄😄
Bisa juga agnostik. Percaya adanya Tuhan tapi tidak mengakui agama tertentu. Alasannya karena kecewa dengan agama yang katanya mengajarkan damai tapi pada dasarnya merupakan sumber kebencian. Makanya dia berterima kasih ke Tuhan sudah membuat dia bebas dari belenggu agama. Dan saya setuju 😄😄😄
@@andrefadhill644 Setuju menurut gue juga agama itu bukannya malah membuat kedamaian tapi malah mengotak-ngotakan manusia pada saat ini yang gue liat menggunakan mata gue sendiri. Agama yang seharusnya membawa kedamaian malah mengakibatkan pertentangan dan ketidakdamaian antar manusia satu dan manusia lain antar satu kelompok dan kelompok lain.
@@andrefadhill644jadi Kira - Kira Tuhan yg tidak pernah membuat agama Dan Lu yakini sebagai Tuhan, itu Tuhan Yang mana bro? Bagaimana Jika Tuhan yg Lu yakini adalah Tuhan yg Lu ciptakan sendiri dg pikiran Lu? Klo iya berarti Pikiran Lu lebih tinggi Dari Tuhan yg Lu yakini dong?
oh brarti sbnernya mreka sedang menantang keimanan mereka terhadap simbol2(berhala2) agama supaya gol nya mreka bisa terlepas dari simbol2 itu dan mnemukan iman mreka yg sejati apapun keyakinan nya, pantesan ada org yg di puncak ke ateisan nya dia justru makin serius beragama nya tapi makin damai makin bijak, bersukurlah kita2 yang bisa berdaulat atas iman kita tanpa perlu ateis dulu
dlm kehidupan seorang manusia akan datang sebuah fase dmn dia bertanya tentang dr mn dia berasal dan apa tujuan sebenarnya dr hdp ini,dr snilah awal mula perjalanan pencarian Tuhan dimulai. Atheis atau beragama itu hanyalah sebuah proses bkn merupakan titik akhir dr pencarian Tuhan. setelah seseorang berkomitmen pada satu agama dia tdk serta merta berhenti sampai disitu melainkan ttp mencari jawaban2 atas misteri pertanyaan hdp untuk dpt lebih memahami Tuhan. Atheis atau beragama saya harap anda jgn berhenti di satu kesimpulan saja namun tetap membuka kemungkinan2 yg akan muncul di masa depan untuk menambah bukti2 agar bisa menguatkan keyakinan.
Bukti orang-orang beragama itu pintar "Menurut perkiraan Baruch Shalev, sekitar 65,4% atau sebagian besar pemenang hadiah Nobel adalah Kristen atau berlatar belakang Kristen, baik itu untuk bidang fisika, kimia, ekonomi, kedokteran maupun perdamaian"
@@Epifiloma ilmuwan tersebut menjalani kehidupannya dg serius, sambil merendahkan diri kepada Tuhan dan tidak melupakan bahwa dirinya hanyalah debu dan jiwanya butuh keselamatan
@@alexanderkusnandar ya makanya gk ada bedanya sama ilmuwan Ateis kok.. mereka ilmuwan memang harus memisahkan agama dengan sains jika mau berbicara sains, karena nantinya akan mempengaruhi karya Sainsnya.. adakah ilmuwan atau misalnya Newton yang merupakan seorang yang taat agama yang memasukkan suara2 atau deskripsi illahi nya didalam karya ilmiahnya? Tidak bukan?
@@alexanderkusnandar perlu diingat bahwa doktrin agama tidak bisa dicampur-aduk dengan sains, apalagi pemerintahan. Seorang yang religius seperti Isaac Newton atau Ibnu Sina bisa saja mempelajari sains. Tapi mereka tidak dapat serta-merta mencampur doktrin sains dengan doktrin agama. Coba kalau Isaac Newton masih berpikir bahwa bumi adalah pusat alam semesta, maka bisa jadi dia tidak bisa mengerjakan teori gravitasi. Mengenai pemerintahan pun juga begitu. Seorang pemimpin boleh saja seorang beragama. Tapi begitu dia menggunakan jabatannya untuk menjalankan agenda keagamaannya, ya siap-siap saja keluar program atau dalil bodoh, macam air hujan tidak boleh dialirkan ke laut tapi diserap ke bumi, atau berenang dengan lawan jenis mengakibatkan kehamilan. Inilah yang bikin kemajuan tidak berkembang.Kesimpulan: Keberadaan agama sah-sah saja. Individu yang beragama boleh saja bekerja dalam sains maupun pemerintahan. Tetapi institusi-institusi sains dan/atau pemerintahan harus sekuler.
Saya org ny gak pintar2 amat tpi saya suka brpikir rasional n analisis dan saya mmutuskan jdi atheis pda umur 27 th stlah kurang lebih 10 thn dlm prgulatan pmikiran n prenungan ttg agama dunia n smesta ditambah jga sdikit mslah emosi akhir ny saya jdi atheis..
- 10:20 ada satu hal yg bisa jadi kamu membencinya (tapi tetap melakukanya, malah *garing* kalau tdk memicunya), tapi bagi Allah itu baik - 11:20 ternyata pelajaran matematika yg dipelajari di sekolah itu tujuanya hanya utk membangun primaid - 17:30 Dalil KEBENCIAN tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, Q.S.49.7
jwbnnya karena org atheis, pemikiran mereka tidak terikat sama aturan agama yg sempit dan nilai moral. Sehingga mereka bebas mengapresiasikan kreatif dan isi otak mereka tanpa d batasi sama aturan aturan yg mengikat dan sempit.
Seperti kata pak dukuh, BELIAU benci terhadap pak Harto karena membuat jargon wajib belajar 9 tahun padahal dalam Islam belajar itu sampai mati . Kemarin saya juga membahas MATERIALISTIS dimana orang baik itu adalah orang yang banyak memberikan materi dan satu fikiran dengan kita 🤣🤣🤣🤣
Kalo katanya pintar2 kok sama pencipta aja mereka ga kenal? Robot aja bisa mengenali pembuatnya, masa iya manusia cerdas ga bisa? Giliran kepentok mukjizat otak dia mledug deh...
@@aditiaputrakurniawan7173 emangnya anda kenal siapa pencipta anda😂. Paling anda tau pencipta anda hanya dari text book yang kebenaranya pun masih di pertanyakan. Gini ya ketika manusia berevolusi dari pithecanthropus erectus menjadi homo sapiens, kapasitas otak manusia meningkat dari 750-1300cc menjadi 1350-1450cc karena kapasitas nya meningkat. Kemampuan bernalarnya pun meningkat. Dan muncul lah rasa ingin tahu(curiosity). Manusia mulai mempertnyakan banyak hal. Dan manusia berusaha menjawabnya. Hal ini lah yang di sebut dengan filsafat mencari kebenaran. Kenapa orang bisa menjadi atheist. Karena Ada pertanyaan dalam benaknya tentang konsep ketuhanan. Dan dia sendiri tidak bisa menjawabnya Dan jawaban dari tokoh tokoh agama pun tidak membuat puas dirinya akhirnya dia menjadi atheist. Kehilangan keimanan nya terhadap tuhan karena dia tidak bisa menjawab pertanyaanya tentang ketuhanan itu sendiri.
Dan bagi saya ga bisa ditampik kalau banyak org jd atheist karena ada konflik (bisa jd perang atau persekusi) yg dilandaskan agama, yg sebenernya lbh ke trigger trauma. Dan banyak jg yg jd atheist karena merasa kebebasan intelektualnya dibatasi, misal baru nanyain soal ketuhanan aja bukannya di jawab tp dicambuk.
Banyak juga yang ngaku beragama tapi tidak pernah menjalankan perintahnya dan membuat perintahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi tidak untuk orang lain
Agama hanyalah jalan untuk kita berkomunikasi dgn Sang Pencipta. Jalan mana yg dipilih sama baiknya yg terpenting adalah keyakinan kita bahwa Sang Pencipta selalu membimbing kita.
Rasullullah SAW saja meminjamkan masjid Nabawi untuk tempat ibadah kaum Yahudi, masa banyak ulama2 lokal kita mengajarkan untuk membenci kafir? Islam yg saya kenal itu cinta damai, rendah hati, dan memiliki toleransi sosialisasi yg tinggi 🤝🙏
Saya masih menganut agama dan percaya adanya Tuhan tapi saya minder soalnya mereka yg mengaku tak ber Tuhan justru lebih banyak melakukan tugas dan bagian mereka sebagai manusia dengan baik dan sesuai porsinya dibanding saya yg beragama yg lebih banyak melempar tanggung jawab saya sebagai umat beragama kepada Tuhan dgn alih2 "berserah" atau "ikhlas" atas apa yg akan terjadi di masa yg akan datang 😥
Nah ini bagroun nya bagus guru. Materi? Masih setia menyimak(selalu seger). Sebagian interpretasi guru di judul" you tube yg lain ada yg kurang sy setuju. Tapi bagaimana pun guru gembul, keterbukaan berfikir kritis saya suka sekali👍👍
Ekspresi bisa dibuat2 bro.. Sama seperti saat anda selfi dan foto2... Klo soal Hati, itu tergantung bagaimana pola pikir anda dalam menghadapi masalah dan hidup... Ada orang yg tk sedih hatinya ketika kehilangan segalanya.. Dia tidak merasa sedih karena dia menganggap Hal itu wajar terjadi...
Perbedaan yang paling jelas adalah dalam spiritual tak ada ketentuan khusus tentang bagaimana seseorang itu menjalankan praktek-praktek spiritualnya. Sedangkan di dalam agama, untuk menjalankan tiap-tiap bagian dari ajarannya terdapat ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan khusus untuk menjalankannya
Secara evolutif umat manusia kelak akan mencapai kondisi kesadaran kosmis. Dalam kontak dengan kesadaran kosmis, semua agama akan bersatu, jiwa manusia akan mengalami revolusi, karena keabadian dan keagungan akan eksis di sini.
Ketika aku mulai meragukan tuhan, aku seketika ingat Ibrahim Ketika dia sudah menyerah mencari tuhan dia berkata "Sesuatu yang tidak dapat aku gapai dan melampaui pemahamaku maka itulah tuhan" Maka bener aja tuhan bukan sesuatu untuk dibuktikan karena bila dapat dibuktikan maka bukanlah tuhan
Ada banyak tuhan di dunia ini? Tuhan yg manakah benar?? Maka, bagaimana cara kita mmbuktikan tuhan kita yg benar dan Tuhan agama lain itu palsu kalau bukan dgn cara membuktikannya??
8:58 Kliatannya ateisme dicampur aduk sama agnostisisme. 10:51 Kliatannya agama itu diartikan di tahun2 masehi. 16:29 - 17:03 Saya jd gk heran klo korupsi masih bisa diterapkan kyk gtu.
Manusia tidak akan bisa dilepaskan dari Rasional dan Emosional, karena memang sudah fitrahnya dari awal keberadaannya di dunia ini. Maka tugas pokok dari manusia itu sendirilah agar bisa menyeimbangkan keduanya
Saya hanya mengutip dr "seseorang" Tentang Tuhan.... If you "don't know", there is no conflict.... If you "know", there is no conflict at all...but...if you " Pretend to know" there is always be a conflict
Nah barangkali yang kafir menjadi mualaf pas di saat terakhir-nya. Contohnya : Jika saja Fir'aun mau mengakui tuhan Nabi Musa ( syahadat pada jaman nabi Musa ) pas tenggelam, pasti Allah SWT akan mengampuni Fir'aun.
@@kanekiichigo9885 firaun itu udah syahadat versi musa. Tapi telat bro. Ketika dia tenggelam mulai dia syahadat. Tapi ketika hal itu terjadi ya udah telat. Sama halnya dengan manusia. Kl udah setengah karat baru syahadat ya telat.
Instead of atheis atau agnostik, biasanya tiap ditanya gw agamanya apa gw jawab, “agama cinta kasih” atau “agama semuanya, universal”. Karna semua agama sama aja, berasal dari Tuhan, dan Tuhan itu Esa.
Saya merasa kecanduan dengerin Sang Guru ngejelasin..... Di jalan, di temapt kerja, sambil nge Gym, smbil makan, mau tidur sampe ke bawa2 mimpi penjelasan guru. Semoga jadi amal jariah, di beri keberkahan dan ke ikhlasan
aamiin makasih doanya baraya. pujiannya simpan saja
Simpan saja pujiannya gan☺️
Haha..bener.. Malah ga sabar nunggu tiap hari update untuk mendengar sebelum tidur... Ada sih beberapa yang ngawur menurut saya tapi itu wajar karena perbedaan pendapat.. Dan guru gembul juga menjelaskan itu dari pandangannya sendiri atau pandangan dr buku2 sehingga tidak mengklaim bahwa yang paling bener.
yoi true apalagi sambil dengerin pas mau tidur
Kok sama yah.. saya juga sampai kebawa mimpi 😂
Andaikan di Indonesia mayoritas gurunya seperti anda pak
Udh jd negara maju
Adasih kebanyakan guru milenial sama kyak pa gembul pemikirannya terutama guru fisika gua,
Negara maju, warga yg pintar², negara damai.beuh......
@@najianxsean6014 indonesia menghegemoni dunia dan jadi ancaman baru untuk amerika maupun cina wkwkwk (kalau tidak mau beraliansi)
Maksud dr closing statement guru gembul apa ya, dia menganggap agama sebagai tradisi yg pasti akan hilang selama ribuan tahun ke depan? Ato atheismenya yg dianggap sebagai tradisi?
Menurut saya ateis itu sejatinya "bertanya" Terhadap "jawaban" Yg di berikan oleh agama2.
Tidak dong, tidak sejatinya.
Bertanya, lalu "mendapatkan", lalu menyimpulkan
Terus orang yang mengaku beragama tapi tidak pernah beribadah dan mencerminkan agamanya di sebut apa??
@@lhoyaa681 Deist
@@lhoyaa681 khilaf 😂
Kehidupan berjalan sesuai jamannya.. Semua ada masanya.. Ada masa orang percaya animisme, ada masa orang percaya agama, ada masa orang percaya sciences, dan seterusnya..
Kalau kangen sama istri sendiri, itu adalah cinta...
Kalau kangen sama istri tetangga, itu adalah hormon...
... begitulah caranya menggunakan ilmu dan kecerdasan 😁
Yahoho.. masuk akal Bung!
Ngakak 😭🤙
Vangke
Orang orang macam PGG inilah yang akan membuat agama jadi hilang. Tapi yang hilang adalah kesalah pahaman orang tentang agama. Semangat terus PGG. Siapa tau suatu saat kita bisa merubah cara beragama kita yang salah.
Kesalah pahaman diakibatkan karana pemeluknya enggan mencari ilmu dari sumbernya hanya tau dari katanya katanya
Demi Chanel Pak Guru berkembang, saya tidak skip iklan. Walau menjenuhkan, tapi gapapa, sebagai bentuk penghargaan atas upaya beliau membagi pengetahuannya yang luas kepada saya yang fakir ilmu ini.
nuhun baraya, tapi kalau panjang mah skip aja
@@gurugembulSehat selalu pak Gembul
Saya bener2 kagum sama pak Guru ini. Materi apapun yang disampaikan kok bisa menguasai banget. Cara menyampaikannya itu kok bisa "nyerocos" lancar banget, sepertinya udah luar kepala. Gimana sih cara belajarnya. Soalnya dari caranya ngomong, saya sih yakin kalau pak Guru ini gak baca teks.
kalau saya jd ex Muslim ke agnostik deis (masih mencoba untuk mencari konsep spiritualitas yg lebih make sense secara filosofis dan science tanpa ada kontradiksi) sejak mempelajari ilmu psikologis. Adanya konsep predestination dari Allah yg sudah menggariskan nasib seseorang bahkan saat seseorang tsb belum lahir dengan konsep free will yg Allah berikan ke manusia itu sangat luar biasa bertentangan. Logikanya pilihan apapun yg kita pilih dalam jalannya kehidupan di dunia ini entah itu di jalan yg 'benar atau salah' dalam konsep Islam sudah pasti diketahui Allah jauh2 hari sebelumnya sebelum kita memutuskan untuk memilih jalur yg 'salah atau benar' sebagaimana klaim Allah sebagai Dzat yg Maha Tahu segala galanya tanpa terikat materi, waktu dan tempat. Sangat aneh bagi Allah bila sampai menghukum seseorang yg dengan segala kekurangannya dan kelebihannya untuk berfikir karena Allah sendiri yg dengan kuasaNya memberi materi tanpa wujud secara physical ke dalam materi physical manusia yg bisa tercipta melalui proses mekansime biologis di dalam organ otak bernama FIKIRAN dan dari proses berfikir itu manusia memilih jalur yg 'salah' menurut Allah, padahal Allah yg tanpa terikat waktu, tempat dan materi sudah mengetahui terlebih dahulu proses berfikir yang akan dipilih setiap manusia di masa depan secara detail bahkan termasuk proses berfikir dan memilih jalan hidup dari calon2 generasi umat manusia masa depan yg belum dilahirkan sekarang. Allah sebagai Dzat yg serba mengerti sebelum dan sesudah segalanya sudah pasti mengetahui apa yang akan dipilih seseorang bahkan saat sebelum seseorang itu mengambil jalur yg 'salah atau benar' dan pilihan hidup apapun yg akan dipilih orang itu di masa depan, kita masuk neraka atau surga sudah pasti telah diketahui oleh Allah sebelum proses penciptaan alam semesta karena konsep predestination yg Allah sudah gariskan sebagai yg Maha Tahu segalanya, ditambah ada konsep Allah mengunci atau membuka hati hambanNya sesuka yg Allah mau itu saja sudah menjadi kontradiksi yg dilematis dgn konsep free will. Maaf bila ada yg tidak setuju atas ide saya karena menurut saya proses berfikir dan menemukan ide yg idealis harusnya lahir atau dibentuk secara merdeka tanpa ada tekanan atau paksaan dari eksternal.
saya bahas awal awal paragraf. islam menganut predestination itu dianggap pemahaman yg keliru menurut mauoritas ulama baraya.
tapi kalau baraya memang belajar psikologi justru predestination itu lebih masuk akal karena gen gen kita sudah terbentuk termasuk gen yg mendorong kita jadi baik agau jahat. secara luas saya sudah membahasnya di eps genetik
@@gurugembul trims pak GG atas balasannya, saya juga masih belajar untuk tidak selalu 100% meyakini hipotesa2 mengenai Theism, Deism dan antitheism.
Meskipun konsep predestination itu salah dalam hal ini maka itu belum begitu saja menggugurkan konsep sifat naluriah Allah sebagai Dzat yg omniscience mengetahui segala galaNya tanpa ada batasan waktu, tempat dan materi dan tidak ada satupun yg bisa terjadi atau tidak terjadi diluar kuasaNya, semua pasti tercipta atau terjadi karena ketetapan Allah. Dgn sifat Allah yg omniscience secara automatically Allah sudah mengetahui gambaran jalur kehidupan apa yg akan dipilih umat manusia atau makhluk lain di seluruh alam semesta ini.
Di dalam core ajaran Islam kita sudah diajarkan bahwa nggak ada sesuatu apapun di seluruh semesta kosmis ini yg bisa terjadi/tercipta atau tidak akan pernah terjadi/tercipta diluar kuasa ketetapan Allah, lalu kemudian Allah memberi pilihan kepada salah satu ciptaanNya yaitu manusia (konsep free will) dan dalam proses perjalanan hidup manusia di bumi Allah juga terkadang sering mengunci atau membuka hati suatu umat manusia yg dipilihNya dgn hak preogrativenya sbg Deity, namun Allah misalnya tetap saja menghukum seseorang karena adanya proses berfikir yg dilakukan orang tsb atau karena telah dikunci hatinya oleh Allah dengan alasan2 yg cuma Allah yg tau, maka jelas itu meruntuhkan konsep free will yg diberikan Allah whatsoever dan juga kontradiktive dgn sifat Allah yg maha omniscience yg memiliki ketetapan mutlak atas segala galanya 'kun fayakun' tanpa ada batasan ruang, waktu, materi namun tidak memiliki kuasa penuh atas apapun yg akan dipilih orang tsb di masa depan yg berakhir orang tsb bisa dihukum Allah. In a nutshell berarti Allah tidak memiliki ketetapan mutlak dalam menciptakan segalanya karena pilihan yg sudah atau akan dipilih orang itu diluar ketetapan Allah yg menyebabkan orang itu dihukum sebagai konsekwensi sepenuhnya mutlak atas apa yg telah dipilih atau dilakukan oleh orang tsb saat hidupnya, maka dgn ini berarti proses berfikir diciptakan sepenuhnya oleh manusia tanpa campur tangan sama sekali oleh Allah,,, ini jelas sangat dilematis karena sangat kontradiktif dgn sifat Allah sebagai Dzat omniscience yg tahu segalanya dan Sang pencipta segalanya di semesta kosmis ini tanpa terikat waktu, ruang dan materi.
Klo org berpikir pasti akan mempertanyakan hal sederhana ini. Apa boleh buat memang sgt bertentangan dan mengada ngada
Ide predestinasi atau takdir lebih baik dipahami bukan sebagai "predestinasi" itu sendiri, tetapi bahwa ada triliunan probabilitas kejadian yg dapat mungkin terjadi karena keputusan bebas yg diambil oleh tiap makhluk ciptaanNya terutama manusia.
Ibarat multiverse, begitulah Sang Ilahi menciptakan "blueprint" alam semesta ini, dimana ada triliunan bahkan tak terhingga kemungkinan yang akan terjadi pada ciptaanNya (baik yang hidup atau benda mati) sejak Dia menciptakan. Dan karena tiap makhluk hidup yang memiliki free will itu mengambil satu saja keputusan di tiap detik hidupnya, maka dari bertriliun-triliun kemungkinan itu, hanya ada 1 saja takdir sejarah yang terjadi.
TAKDIR [QADHA/pre-destiny/ketetapan ; QADHAR/destiny/keputusan]
Contoh sederhana berupa ilustrasi tentang Pre-destination [Qadha] Kehendak-Bebas [Free-Will ; Iradah].
Ketetapan Hukum tentang "Membiarkan seseorang yang membutuhkan pertolongan"
Seseorang disebut sedang berada dalam keadaan "BERKEHENDAK BEBAS" adalah keadaan di mana orang tersebut dapat MEMILIH di antara pilihan-pilihan tindakan yang tersedia.
Sebalik-nya, jika dalam keadaan ia hanya memiliki satu keadaan (bertindak atau tidak bertindak). Maka, dalam keadaan demikian, orang tersebut dikatakan tidak memiliki kehendak bebas.
Dimilikinya "Kehendak-Bebas" diantaranya mensyaratkan KEMAMPUAN (kecakapan, kekuatan, kekuasaan, dll).
Orang-Gila, Anak-Anak, Orang-Tidur, Dalam-Pengampuan", dll dikategorikan TIDAK MEMILIKI KEHENDAK BEBAS. Hingga, segala akibat dari perbuatannya tidak bisa dituntut pertanggungjawaban hukum.
Dalam keadaan seseorang (ditetapkan menurut hukum) memiliki KEMAMPUAN berenang yang cukup. Ketika pada suatu saat ia menyaksikan seseorang yang sedang tenggelam dan membutuhkan pertolongan untuk menyelamatkan hidup-nya. dan tidak ada cara lain untuk menyelamatkan hidup-nya, kecuali adanya seseorang yang mampu berenang untuk terjun ke air dan menolongnya.
Seseorang yang memiliki (ditetapkan) memiliki kemampuan untuk berenang tersebut, dinyatakan dalam keadaan memiliki KEHENDAK BEBAS. Ia bebas memilih sikap dan tindakan yang akan ia ambil saat dalam keadaan demikian. BEBAS (dari pengaruh siapapun) untuk memberikan pertolongan, dan bebas pula untuk tidak memberikan pertolongan dan membiarkannya mati tenggelam.
Terhadap pilihan sikap & tindakan yang dipilihnya tersebut, kemudian akan berakibat pada KEPUTUSAN nilai (hukum) yang akan DITETAPKAN terhadap orang tersebut.
Apakah akan diputuskan dan ditetapkan sebagai seseorang yang telah berbuat KEBAIKAN karena telah menyelematkan orang lain dari kematian. ATAU diputuskan dan ditetapkan sebagai orang yang telah melakukan kejahatan, karena tidak memberikan pertolongan kepada seseorang yang membutuhkan pertongan dan membiarkan orang lain mati.
Keadaan akan berbeda jika orang yang menyaksikan seseorang yang tenggelam dan membutuhkan pertolongan tersebut adalah orang yang DITETAPKAN dalam keadaan TIDAK CAKAP atau TIDAK MEMILIKI KEMAMPUAN berenang.
Dalam keadaan demikian, ia dikatakan TIDAK MEMILIKI KEHENDAK BEBAS. Pilihannya hanya SATU, yakni (dalam keadaan terpaksa) tidak memberikan pertolongan. Karena, jika ia memaksakan diri memberikan pertolongan, maka ia pun bisa mati, dan bahkan bisa dihukumi telah MENDZALIMI dirinya sendiri.
Timbul-nya KEHENDAK BEBAS pun, dalam keadaan/kedudukan tertentu. Selain mensyaratkan KEMAMPUAN (kekuatan & kekuasaan), juga mensyaratkan KEWENANGAN.
Misal ; Hanya Polisi Lalu Lintas saja dan yang sedang bertugas yang berwenang melakukan tindakan terhadap para pengendara kendaraan bermotor yang melalukan pelanggaran lalu-lintas.
............
Memahami pre-destiny & destiny memang tidak-lah sederhana. Terlebih lagi memahami "ajaran" tentang QADHA & QADAR [TAQDIR] Allah,Swt.
Gak cuma secara IQ, EQ juga mereka bisa dikatakan cerdas. Susah loh mengatur emosi yang bergejolak tanpa meminta pertolongan Tuhan. Anggaplah mereka nggak percaya Tuhan, orang bertuhan pasti selalu mengadu pada Tuhan kalau sedang marah, sedih, kecewa. Kalau atheist, mereka mesti ambil keputusan berdasarkan kelola manajemen emosi mereka dilingkungan yang mereka rasakan.
Yg saya tau atheis itu tdk percaya agama tapi percaya Tuhan.
@@acongmedan4399 itu mah agnostik
@@acongmedan4399 coba nonton vidio guru gembul yg sebelumnya, di situ dijelasin atheis & agnostik
@@NAUFAL_RANDOM Yang divideo sebelumnya dicampur Atheis dan Agnostik bukan dari bagian definisi kepercayaannya secara nilai, tapi kemarin disatukan Atheis dan Agnostik dibagian Statistik Kepercayaan pada penduduk dunia.
@@royhanharits120 iya gw tau, tapi di situ juga dijelaskan apa itu atheis & agnostik
Terima kasih guru sy jd tercerahkan..
Sy d besarkan d keluarga taat beragama, kakek/abah sy adalah seorang ustd, begitu jg om sy..
Sy d didik dr kecil tntang beragama yg baik, tp Sejujurnya saat saya beranjak dewasa, sy justru ragu akan eksistensi tuhan, tp sy berusaha utk terus menguatkan iman sy thdp tuhan, walaupun kian hari kian memudar,sy berusaha meyakinkan diri sy bhw semua bersumber dr yg kuasa tp goncangan batin sy msh bergejolak dan otak sy serasa slelalu bertanya "apakah tuhan itu ada??" , "Apakah agama itu benar adanya??"
Pertanyaan itu selalu muncul d kepala tp berkali" jg sy berusaha mencoba membantah bhw sy tdk/bkn ateis..
Sy dlm proses mencari tuhan dan sy berharap bs menemukannya kembali dlm hati sy..
Mgkn bnr jika sy memandang agama dr perspektif sempit..
Skli lg terima kasih guru
Nice
Sm
kalo muslim dan mau cari tentang ketuhanan fokus belajarnya di tauhid dulu
Tidak begitu kawan, kau sudah ada dijalan yang benar.
Manusia hanya bisa mengetahui apa yang bisa ditangkap oleh indranya baik itu dengan atau tanpa alat bantuan. Oleh karena itu Tuhan yang dikatakan tidaj dapat dijangkau manusia tidak mungkin benar-benar ada.
Tuhan hanyalah bayangan manusia tentang manusia yang jauh lebih kuat dan hebat, oleh karena itu surga juga tidak jauh dari harapan atau gambaran manusia dimana agama itu muncul. Surga bagi orang yang tinggal di tanah panas dan tidak subur adalah surga yang berupa hutan hijau dengan pepohonan yang berbuah banyak. Surga bagi orang yang tinggal dizaman kerajaan adalah surga yang berupa kerajaan dengan Tuhan sebagai rajanya. Sedangkan orang nusantara memahami kebahagiaan sebagai "meniadakan diri" atau "menyatu dengan kekosongan", kalau dipikir-pikir bukankah benar ajaran agama dari tanah nusantara tidak mempunyai gambaran surga?.
Biar bisa berdamai dgn agama belajarlah sufistik Ibnu Al arabi, beragama dgn cinta
sy rasa untuk ateis abad 21, udah ga relevan lagi semua yang dialasankan pak guru. Ateis2 jaman skrg termasuk saya, bisa dibilang hybrid, dan cenderung ke arah emosional, karna hampir semua informasi sudah dapat kita akses seenak perut. Perbedaan intelektual, udah tipis banget lah. Convert dari muda, lah iya, tapi bukan berarti itu hal yang salah, karna sy juga bisa mengalasankan "Ketidakpedulian" dan "Tidak mau ribet" yang dihasilkan umur tua, lanjutkan apa yang sudah kita tau dari awal, tak usah repot2 cari jalan lain. Yah sy pribadi jg ngerasa ktika awal2 mendeklarasikan diri, terus nyaksiin hal2 nyeleneh yg dinyatain sama agamis, sy garuk2 kepala dengan raut wajah serius, stelah blasan tahun, garukan kepala sudah tidak ada, wajah serius pun berubah jadi ketawa lepas. :D
Yang pasti sih sy berpegang sm prinsip ini,
Kalo semua yg terjadi di dunia ini adalah rencana tuhan, ini rencana yang saaaangat sangat sangat amburadul. Poinnya tinggal 2, ini tidak terencana, atau terencana tapi yang ngerencanain ini ga bermoral.
Sy mungkin bakal berhadapan dgn orang2 yg komen nganggep dunia ini indah banget, sempurna banget, sudah sangat detail blablabla, seolah2 orang2 ini sudah pernah nyicip dunia selain yang kita pijak sekarang sebagai perbandingan :D
Waow beneran nih anda ateis?
Kalau iya gilak sih anda sampai ngak bunuh diri bisa menerima apapun yg terjadi di dunia secara rasional
Semoga pilihan anda adalah pilah yg tidak anda sesali
Salam damai NKRI dari saya seorang Agnostik.
lebih tepat nya kalau menurut saya, ateisme muncul akibat dari kekecewaan, kekecewaan yang berlebihan, bisa kecewa secara horizontal maupun secara vertical.
kekecewaan itu muncul karena suatu harapan, harapan yang begitu besar yang tidak terpenuhi dalam hidupnya. Yang sehingga emosional lebih besar daripada rasionalnya. salam
Menurut saya justru karena kekecewaan atas harapan hidup yang tidak terpenuhi itu yang membuat rasionalitasnya lebih besar dari emosionalmua
Kebalik ga sih, justru rasionalitasnya lebih besar menurut saya
justru krn stress itu akhirnya banyak pikiran
Ateis cenderung melihat dari sisi yg terbukti benar menurut logika, mereka slalu belajar dan slalu mencari kebenaran lwat perspektif mereka 😵
Istilah yang lebih tepat adalah 'sahih menurut logika'. Logika tidak mengurusi benar dan salahnya sesuatu, kecuali bagi orang yang percaya yang benar adalah yang sahih secara logika.
Wkwkwkw betul 👍
Bkn perspektif mereka, tpi perspektif yg logis
Pak Guru, saya request bahas konten tentang pendidikan ala Ki Hajar Dewantara, karena menurut informasi yang beredar, gagasan pendidikan ala Ki Hajar Dewantara ini diterapkan oleh negara Finlandia.
Kalau emang bener kenapa Indonesia jadi mundur pendidikannya dan Finlandia makin maju ya
@@Thaariqa karena menurut informasi yang saya dapat dari Cak Nun dan TEDx Indonesia, Indonesia menerapkan pendidikan revolusi industri dari kolonialisme Belanda zaman dulu, pendidikan yang memprioritaskan pelajar untuk menjadi buruh, karyawan, dan sejenisnya.
Up
Up
Pas gw denger"finlandia"
Nyesek rasanya..
setuju sekali, kedepan agama mungkin tidak terlalu laku, namun iman kepada Tuhan Yg Maha Esa tetap tidak berubah. sy suka wedang jahe Pak Guru, sdh order ke Sleman-Jogja, semoga cocok, salam.
Aku yakin pasti laku bro. Karena manusia pasti selalu mencari...
Kemungkinan.. agama pasti laku terus sih. Ibarat nya, selama ada peminat, maka pasti ada pasar nya dimana transaksi bisa terjadi. Kan, sejarah juga sudah memperlihatkan, bahwa berbagai agama (a-gama) itu di hadirkan manusia agar manusia "tidak goncang" ketika tidak mendapatkan kenyamanan hidup yang di sebabkan ketidak-pastian jawaban atas banyak pertanyaan masa depan yang menghantui pikiran manusia secara kolektif. Jadi ketika science belum bisa menghadirkan dimensi yang melampaui jangkauan persepsi panca-indra manusia, maka "a-gama" lah yang hadir menyajikan dimensi tersebut dalam deskripsi yang memberi kepastian sehingga hadirlah kenyamanan hidup.
Tapi saya cukup setuju dengan pak Guru Gembul yang bilang mungkin saja agama akan hilang..entah dalam ribuan tahun dan seterus nya. Dalam pengamatan saya, Agama bisa saja hilang jika ada terjadi mutasi atau lompatan dalam revolusi kognitif pada kawanan manusia bumi, untuk menghadirkan generasi manusia masa depan yang menemukan solusi bertahan hidup yang baru--dimana keputusan dalam hidup tidak lagi mengandalkan pengetahuan yang lahir dari rahim ego penuh ketakutan dan keserakahan untuk memenuhi harapan hidup nyaman sebagai jawaban pasti yang memberi keamanan palsu---karena menyimpan benih kemusnahan umat manusia itu sendiri. Tapi sebelum itu terjadi--agama tidak lagi laku, maka manusia secara kolektif perlu menyadari bagaimana batin dan pikiran nya berkerja. Dengan demikian, agama tetap akan laku, selama "mutasi" itu hanya terjadi pada segelintir individu--bukan manusia secara kolektif.
Masih laku, selama msih bisa D manfaatkan utk mencari uang ataupun jabatan
Cuma pendapat, ambil baiknya saja.. *Dahulu kala* , Sains dan Agama itu bagaikan Kecerdasan (kemampuan menganalisa) Dan Kesadaran (reaksi terhadap hasil analisa atau perasaan). Satu, yang bila dipisah akan sangat menghancurkan, dan tidak ada gunanya.
seperti atom yang bila dibelah jadi bom atom.
Lambat laun keduanya dipisahkan oleh manusia..
manusia yang hanya menggunakan Kecerdasan akan lebih memihak sains,
Yang hanya menggunakan Kesadaranya akan lebih memihak agama,
Bila ada manusia yang menggunakan keduanya, maka ia berakal.
Masalahnya, kenapa kita memisahkan agama dan sains? Keduanya satu kesatuan meskipun beda, tapi siapa yang bilang keduanya berlawanan?
Semuanya terjadi sejak negara api menyerang, becanda...
semuanya bermula ketika Agama mulai dikuasai orang yang hanya menggunakan kesadaranya saja (tanpa kecerdasan) akhirnya agama beku..
sains jadi lambat perkembanganya tapi terus berkembang.. karena ilmu pengetahuan itu exponensial...di suatu titik muncullah lonjakan sains.. Dimasa lonjakan sains inilah agamawan diguncang,... kelemahanya ada pada sains..
orang yang hanya menggunakan kecerdasan dan merasa suka sains akhirnya menganggap sains itu kelemahan agamawan. dan menganggap agama anti sains
, akhirnya memutuskan untuk Atheis.
Sebaliknya, agamawan menganggap orang atheis itu tidak berperasaan meskipun cerdas, dan menganggap sains itu ancaman bagi agamanya,( padahal ancaman bagi cara berpikirnya)
Kenyataanya, agamawanlah yang tidak beragama, karena tidak menggunakan kecerdasan dalam beragama
, dan atheislah yang agamawan karena hanya menggunakan perasaan dalam berpikir.
tapi keduanya tidak berakal... Siapa yang berakal? mereka yang tidak memisahkan Agama dan Sains..mereka yang beragama dengan sains, dan mencintai sains karena agama, Seperti Albert Einstein... Dan mungkin juga ilmuan yang sejatinya cerdas (bukan yang saya, kamu, mereka klaim cerdas)
Sudah sejak lama bro sains itu pisah dr agama. Orang misahin antara agama dan ilmu itu udah lama. Knp d pisahkan? Karena kesombongan manusia yg ga mau menyembah tuhan. Akhirnua ya tuhan marah dan menghancurkannya. Itulah yg terjadi pada peradaban2 maju jaman dulu.
Fakta yg terjadi saat zaman sekarang adalah agama selalu mengkredit hasil kerja sains lewat interpretasinya agar merasa relevan dan membuang yg kontra. Tetapi sains tidak pernah menumpang kredit seperti itu, sains akan tetap berjalan karena dia hanya butuh metode yg objektif dan empiris tanpa memperdulikan nilai agama dan sains apa adanya tidak tahu bilang tidak tahu, tahu ya dibuktikan,
fyi albert einstein tidak percaya tuhan personal agama. Tuhan dia impersonal.
@@jordielninopolla750 Itu benar, saya akui itu memang nyata, tapi kalau anda lebih skeptis lagi, apa sih yang membuat agamawan suka menginterprestasikan sains dalam agamanya? jawabanya ya karena agamawan era sekarang ini dalam memahami agama sudah tidak lagi sesempit di zaman dulu( divideo dijelaskan).
Agamawan yang open-minded mulai keluar dari kebekuan beragamanya, agamawan mulai memahami bahwa agama tidak hanya menjelaskan seputar akhirat saja pada manusia..
Disinilah Saya optimis kedepanya orang akan sadar bahwa beragama tidak membelenggu kita dari pengetahuan, Agama dan sains akan bersatu lagi, Manusia bisa lebih bijak dalam berteknologi, karena tidak hanya menggunakan Kecerdasanya, tapi juga kesadaran kemanusiaanya..
Sekarang jujur saja, Albert einstein yang mengilhami bom atom sangat menyesal karena dirinya telah membuka sebuah ilmu pengetahuan tanpa kebijaksanaanya, akhirnya ketika Bom atom pertama berhasil dibuat dan sukses di tes di Amerika, ALbert merasa sangat sedih, ia terbangkitkan kesadaran kemanusiaanya, Sebab itulah albert einstein itu tidak segitu bencinya pada agama, karena ia sadar pada dasarnya agama dan pengetahuan itu satu, saling menetralkan..
@@attractivesetting8129 di tambah lagi bahwa manusia itu semakin menunjukkan kesombongannya terhadap agama. Gara2 ilmu pengetahuan yg cuman sedikit aja udah berani melawan Tuhan. Manusia cuman bisa mempelajari aja. Manusia ga bisa bikin. Manusia cuman bisa merakit. Ehhh kok sombongnya minta ampun.
Menjadi Atheis adalah rahmat Tuhan yang paling saya syukuri🙏
Bentar??? Gimana???
Wait...What??
Haaaaaaaa
This Is Paradox....
Lelucon macam apa ini😂😂
Saya setuju pak gembul, karena ilmu pengetahuan telah menggantikan peran utama agama dalam mengendalikan masyarakat. Karena mereka telah terbiasa SEEING FIRST dari pada BELIEVE FIRST
Suudzonku dulu ini channel sok tau,ternyata eh ternyata channel ini sangat amat informatif dan membuka jendela wawasan yg luas,setelah lihat satu video full malah langsung kecanduan.😅😂
Memang recommended dah channel Pak Guru ini,terimakasih sudah menyajikan video-video yang berkualitas.⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Thumbnailnya ngeri wkwkwkwwk
kebanyakan suuzon gak baik loh..
Kebnyakan dpt tontonan hoax, jd ssemuanya jd ikutan negatif
Liat ini chanel gara" Gabut 😅
Sering sekali ketika terjadi bencana alam, disaat seseorang mengalami goncangan secara emosi. Para pejuang keyakinan melakukan aksinya...
analisa top banget sensei, jujur dulu gw juga pernah benci sama agama gara2 perasaan emosional akibat tokoh2 agama penjahat sama oknum2 dan mayoritas banyak melakukan kejahatan tapi gw masih berpikir rasional dan masih percaya sama agama cuman beberapa2 hal dalam agama masih sering gw pertanyakan gw percaya tuhan tapi agak skeptic kalo ngomongin agama
Aku bener² mengalami ini, kesalahan aku dalam berpikir membuat pikiran aku sempit. aku memuji tuhan saat aku mendapatkan kesenangan tapi pada saat aku mendapat penderitaan aku malah menghina tuhan, menjelekkan tuhan. Meragukan keberadaan tuhan, jadi malas beribadah , malas berdoa, dan menganggap tuhan tidak adil. Aku ngerti sekarang . Semua itu terjadi karena emosional aku sendiri , permainan yg aku bikin sendiri.
Thanks guru gembul , karena penjelasan ini aku ngerti klo aku sedangkal itu dalam berpikir
Aku juga mengerti, sadar atau tidak sadar , aku tidak mampu berpikir dengan baik dan lebih mengandalkan emosi , dalam artian penuh dengan kelabilan, Picik sebab aku paham aku tidak memiliki kemampuan baik dalam berpikir maupun keterampilan dan punya rasa takut yg tinggi, stress tinggi, dan kecemasan yg tinggi , entah masalah ekonomi, masa depan, dll. Makanya aku mengenal Tuhan sebagai sosok yang di atas segalanya dan di tambah doktrin" agamawan menjadi kan aku merasa lemah dan butuh sosok tuhan untuk menyelamatkan kemalangan hidupku tapi pada akhirnya aku terjebak dalam permainan emosional dan pemikiran dangkal ku sendiri.
Al Coki Pardede Dzulumat Son of Horus harus liat ini!!, dan segera berdiskusi ditempat batagor bersama guru 🙏🏻
Hadirkannn cokiii!
@@ahmadwildan9548 gk bakal ke otakan orang kaya begitu
@@ahmadwildan9548 coki sitohang
@@conlosmorchitti5832 harusnya lebih open mind
@@helloboxid2214 coki mah bukan org yg open minded, gk ada org yg open minded kelakuannya kaya dia.
Sehat selalu pak guru❤️.. dulu juga pas awal2 kuliah sampe pertengahan semester saya ngalamin guncangan itu.. saya sempet ga percaya tuhan.. tapi saya sadar dititik sekarang kalo dulu saya masih nanggung doang belajar nya wkwkwk.. tapi saya ga menyesali perjalanan saya karna itu juga yg membangun kembali kepercayaan saya dan juga membersihkan kotoran beragama saya.. jadi saya bisa jadi lebih jelas melihat segala sesuatu nya😀.. Alhamdulillah
2:19 sebenarnya ada pendapat bahwa pertentangan antara Gereja dan Galileo itu bukan karena soal agama vs ilmu pengetahuan, melainkan perbedaan pandangan antara apa yang mengelilingi apa, apakah matahari mengelilingi bumi (pandangan Aristoteles/Ptolemy) atau bumi yang mengelilingi matahari (pandangan Nicolaus Copernicus). Sikap Gereja terbuka pada ilmu pengetahuan. Sayangnya saat itu pandangan Galileo masih debatable dan belum ada teknologi untuk membuktikan kebenarannya, dan sayangnya kedua pihak buruk dalam berdialog. Akibatnya konflik pandangan ini tidak dimanajemen dengan baik, dan Galileo terkena sanksi tahanan rumah oleh pihak otoritas Gereja.
Moralnya adalah, yuk berdialog dengan baik.
0:34 Karena di episode lalu Ateis di gabungkan dengan Agnostik, maka mungkin bisa di pertimbangkan untuk di pisahkan ketika mau bikin poling seperti yang lalu kemarin.
Sebenar nya mudah untuk mengidentifikasi seorang agnostik itu. Jadi, kita bisa mengabaikan label agnostik atau apapun "label" baru yang bisa di sematkan.. untuk memudahkan orang lain mengambil kesimpulan kilat mengenai pengetahuan seseorang yang tengah mengaku sebagai agnostik itu. Alasan utama, karena label Agnostik ini sudah sering di salah-gunakan sebagai indentitas trend belaka, dimana mereka yang mengaku itu pun jarang sekali tergolong "pure agnostic" berdasarkan Dawkins Scale, dimana tidak masuk kategori agnostik kuat atau golongan agnostisisme permanen.
Pada dasar nya, seorang Agnostik biasa nya menyadari batas pengetahuan yang ada di luar jangkauan panca indra nya yang terbatas itu.
Sejauh-jauh nya mata melihat dengan bantuan teknologi teleskop, kita masih bisa melihat batas yang lebih jauh dari teknologi teleskop yang lalu.
Sejauh-jauh nya telinga mendengar dengan bantuan teknologi satelit, kita juga masih bisa mendengar batas yang lebih jauh dari perkembangan terakhir.
Begitu juga dengan kemampuan daya jangkau indra pengecap, penciuman serta indra peraba kita yang masih terlihat batas nya ini.
Dengan kesadaran demikian, maka sudah alami bahwa seorang Agnostik akan menunda meyakini segala personifikasi tentang sesuatu pengetahuan yang ada diluar jangkauan panca-indra nya yang terbatas itu.
Dia menunda untuk berkomentar atau hanya berkomentar "tidak tahu", karena segala personifikasi (melabelkan sifat2 manusiawi yang kita sudah kenal untuk memahami yang tidak di kenal, agar lebih familiar untuk di pahami) itu adalah penanda jelas bahwa kita sedang ber-spekulasi dengan teori2 tentang sesuatu yang belum bisa kita cerna, tapi sudah sangat ingin kita pahami dengan daya jangkau kita yang masih terbatas ini.
Itulah A-gnostik yang tidak memiliki pengetahuan itu.
Jadi jika kita berikan teori usil mengenai sikap agnostik kepada seorang Agnostik, bahwa "mengapa Tuhan menciptakan manusia, lalu membiarkan manusia bingung dan menerka tentang eksistensi Tuhan nya".
Maka seorang agnostik tidak bisa berkomentar karena tidak punya pengetahuan yang secara sadar dia ketahui batasan nya.
Seorang Agnostik tidak tahu, karena dari sudut pandang jangkauan panca indra yang serba terbatas milik manusia, maka pernyataan usil itu termasuk teori yang absurb, karena rangkaian penyataan yang di bangun hanya mengandalkan pembuatan kisah "fenomena super" yang tidak bisa di buktikan kebenaran kejadian nya (baik itu dari rekaman yang bisa di proses oleh pancaindra ; atau sejenis karya ilmiah yg bisa di reka-ulang dengan scientist), dimana fenomena lampau itu di jadikan sebagai dasar pembuktian keberadaan "sosok super keramat" yang mengawali fenomena itu.
Tidak sampai di situ, keterbatasan jangkauan panca-indra manusia malah kemudian di jadikan dasar pijakan muncul nya perintah untuk menyakini teori absurb ini (malah di tuntut harus menyediakan bukti yg bisa di proses panca-indra jika mau membantah), karena argumentasi teori absurb itu merasa di lindungi oleh kisah (fenomena dan sosok pelaku) yang kedua nya sama-sama di luar jangkauan batas indrawi manusia.
Luar biasa (tidak).
Dengan demikian, sudah lebih ter-urai sudah "bahan2 pembuat" agnostik ini sekarang. Dimana, jika dia sudah sadar bahwa yang "tidak di ketahui" adalah hal yang di luar jangkauan panca-indra manusia yang terbatas ini, maka dia tidak punya kesempatan awal untuk meyakini sebuah objek keramat yang sosok nya perlu di personifikasi-kan.
Dengan demikian, dia secara alami menjadi agnostik meskipun tidak ada label "saya agnostik" untuk di perkenalkan agar terlihat berbeda.
Lalu bagaimana solusi bagi para agnostik, terkait dengan segala pertanyaan yang belum terjawab karena terbatas nya jangkauan indrawi manusia? Sejak jaman dahulu, sebagian manusia itu sesungguh nya sadar bahwa kita ini banyak tidak tahu nya. Jadi sudah tercatat juga dalam sejarah, ada nya manusia yang berusaha meningkatkan semua jangkauan indrawi nya (dengan science seperti Newton, Tesla, dkk ; atau dengan kontemplasi dan Meditasi seperti Jiddu Krisnamurti, Ki Ageng Suryamentaram, Ajahn Chah, dkk) agar semua manusia bisa menguak semua misteri itu perlahan tapi pasti.
Dengan demikian, saat ini kita tahu, sekurang-kurang nya ada dua pilihan sumber bagi manusia yang ingin pelajari pengetahuan masa lalu, seperti asal usul alam semesta, asal-usul manusia, hingga pengetahuan masa depan yang terus menguak berbagai misteri science yang memperkaya peradaban manusia mulai dari cosmologi, teknologi kedokteran, vaksin kanker, energi terbarukan, hingga artificial intelligent. Dimana kah dua pilihan sumber pengetahuan tersebut?
Pilihan satu, sumber dari salinan pengetahuan hasil pengembangan riset para scientist yang masih hidup dan terus ber-regenerasi untuk menguji sekaligus berbagi pengetahuan baru ter-verifikasi dengan para manusia yang ingin mengetahui atau bahkan ingin ikut belajar jadi scientist.
Pilihan dua, dari salinan tertulis yang menjadi sumber pengetahuan tentang segala hal yang terjadi atau berlaku di luar jangkauan indrawi manusia, dimana manusia tidak punya kemampuan untuk men-verifikasi kebenaran pengetahuan yang ada di luar jangkauan nya itu.
Jadi sekarang, pertanyaan besar nya.. apakah anda hanya ingin sekedar punya identitas untuk memeriahkan kehidupan? Atau anda ingin benar2 tahu segalanya--yang sebenar nya berlaku, sebelum kemeriahan hidup ini berakhir? Semua pilihan ini ada di tangan anda, dan anda bebas memilihnya sesuai tanggung jawab anda terhadap pertanyaan pribadi tersebut.
Mungkin tidak setiap kehidupan berhasil menuntaskan jawaban atas pertanyaan nya tersebut, tetapi kesempatan ini hanya tersedia sebelum kematian tiba. Itu dan ini semua adalah tanggung jawab pribadi. Perlu sebuah kebutuhan--bukan sekedar keinginan..apalagi ikut2an.
Oh
Setuju, atheisme cenderung karena emosional bukan rasional. Kebanyakan teman" sy yg atheis karena malu dan mempertanyakan kelakuan FPI, ISIS, perilaku Gereja dll. 😂
Ah yg bener 🤣🤣
Sebenarnya aku islam tapi jarang mengamalkannya
Setuju bang.... terkadang prilaku okum² orang beragama itu sendiri yang membuat sebagian orang bertanya² apakah agama ini benar atau tidak....
Orang itu akan melihat pohon dr buahnya
Hanya melihat Simbol simbolnya saja..
Kalo dari saya, percayalah yang anda percayai asal itu membuat anda menjadi lebih manusiawi.
14:00 sering terjadi pada orang2 tua terutama kalangan menengah krbawah apalagi ibu2. Mereka anggap tetangga yg tidak pernah memberi "rezeki" pada mereka adalah orang2 pelit. Padahal mereka ngga tau apa yg terjadi pada hidup orang lain. Sebaliknya juga. Kebanyakan orang egois, dan lupa nikmat Tuhan.
Guru gembul, Ateis krn emosional itu memang lebih umum, tp ada juga org ateis krn memang menolak untuk mengikuti kitab ajaran agama tsb 😊 contohnya saya. Sy dlu rajin puasa, baca2 fiqih, suka dakwah nya Gusdur, caknun dll. Tp sederhana nya saya menolak menerima dan mengikut nilai2 dan ajaran agama tsb, dan menolak untuk secara relijius & spiritual mempercayai tuhan. Sy tidak menolak adanya unsur/probabilitas akan penciptaan, tp lebih ke skeptis
Jd intinya hny meluruskan kalau ga semua ateisme itu krn dorongan emosional 😅😊 kadang faktornya cuma sederhana saja, melepaskan diri secara sadar dari spiritual maupun ritual agama tsb, krn tidak sesuai dg pemikiran pribadi 😊
Alhamdulillah ada endorse skrng. Semoga makin jaya channelnya
Pada dasarnya hampir tidak ada orang yg benar-benar Ateis, kecuali mereka menafikan hubungan Sebab-Akibat. Umumnya orang yg mengaku sebagai Ateis pada dasarnya hanya tidak mempercayai konsep tuhan seperti yg dikatakan oleh para pemuka agama. Mereka umumnya mempercayai bahwa "alam semesta(energi&materi) beserta hukum-hukumnya" bersifat kekal/abadi. jadi sebenatnya "ateis" ini hanya penganut "Wahdatul Wujud".
Dalam sejarah islam juga ada tokoh yg menganut aliran pemikiran seperti ini yaitu Ibnu Arabi.
Dalam bukunya Richard dawkins "God delusion" dia menyinggung ttg pan-theisme, deisme, agnostisisme dll. Tapi dia tidak keberatan dgn paham2 demikian. Karena aliran kepercayaan tersebut tidak mengandung doktrin.
Titik berat dari aktivisme ateis adalah skeptik terhadap dogma-dogma, doktrin-doktrin, tahayul, klaim-klaim saintifik yg dikeluarkan oleh agama yg terorganisir terutama agama abrahamik (kristen, islam, yahudi) juga hindu, yg dampaknya terlalu besar dalam kehidupan umat manusia. Mereka menganggap agama2 ini berperan besar dalam menghambat kemajuan umat manusia.
Aktivis ateis bahkan hanya berkata sedikit tentang budhisme, konfusianisme, jainisme yg doktrinnya tidak kuat pengaruhnya bagi kehidupan sosial.
Cocoklogi terus..
Apapun yg baik tinggal 'klaim'.. klo yg buruk itu 'oknum'..
Klise bet dr jaman onta makan batu..
@@kresnawijaya1681 penderita islamophobia kalau udah terlanjur kepepet dan depresi pasti bilang "cocoklogi"
Kalau peperangan yang menjadi faktor meningkatnya fenome atheisme, Apakah Renaissans menjadi titik awal fenomena ini?
Up
di zaman renainsan tak ada gerakan ateis masal baraya. meski institusi gereja di pertanyakan tetapi tak ada yg akan menolak Tuhan. bisa dibilang sampai sejauh itu tokoh tokoh renaisance adalah religius. banyak sekali tradisi keisten muncul setelah bukan sebelum renainsan
@@gurugembul apakah tokoh2 religius pada era renaisanse tsb merupakan tokoh2 reformis?
@@RabbaniansID
Biasanya faktor dari benturan psycologis yang dahsyat dimana seseorang sudah menyerahkan sepenuhnya hidup pada kekuasaan TUHAN namun disaat itu dia tidak melihat dan tidak mampu merasakan bagaimana sesungguhnya TUHAN masih bersama dia, dan disaat itu pula di merasa bahwa TUHAN membiarkan dirinya berada dalam keadaan seperti yang sedang dialaminya, Trauma yang sangat dalam bisa menyebabkan seseorang goyah secara spiritual, mental dan psikisnya,, itulah makanya dalam ISLAM dianjurkan untuk selalu istighfar,,,,,, wallahu a'lam bishshawab
Rabbanians ID kita berbicara rentang 70 an tahun baraya. reformasi terjadi 2 generasi setelah renainsance. dan lokasinya berbeda. renajnsance ada di italia yg penuh dngan suasana katolik. sedangkan 70 an tahun kemudian reformasi terjadi di jerman yang sejak awal menentang katolik. orng jerman adalah orng yg baru baru saja masuk kristen.
para pemuka reformasi bisa saja memilah antara ajaran kacau gereja dan ajaran kristen tetapi warganya tidak dan itulah yg menghasilkan perang bsar.
renainsance cuma gerakan seni dan etika sementara reformasi sesungguhnya menyulut revolusi. kelak austria dan jerman terpisah atau belanda dan spanyol misah itu karena reformasi gereja
saya setuju dengan pak guru. Saya sendiri memutuskan tidak percaya Tuhan d usia sangat muda (sktr 12 - 13 tahun) dan karena bacaan pertama saya yg berkaitan dngn filsafat adalah ngalor ngidulnya Nietzsche dan Marx yang dikasih oleh seorang anonymous di forum online. Tapi semenjak saat itu, saya semakin belajar bagaimana caranya menjadi seorang "atheis moderat". Dengan belajar bagaimana pandangan umat2 beragama dan lain-lain pada akhirnya saya bisa mengerti mengapa mereka ingin percaya. Saya pribadi saat ini masuk ke dalam Buddhisme secara administrasi (karena hukum aneh yang mewajibkan semua orang beragama) namun secara praktis dan secara prinsip saya masih merupakan seorang atheis. Bahkan, sampai skrg saya masih menolak adanya Tuhan dll.
Beruntunglah keluarga saya didasari pada pemahaman sains yang kuat sehingga pendebatan akan adanya Tuhan atau tidak menjadi kebebasan yang selalu bisa dilakukan di dalam lingkungan keluarga saya.
Saranku silahkan baca terjemahan Al Quran bro... langsung anda baca dan pahami tiap kitab suci agama2 yg ada...
gue atheist saat umur yg muda juga, mungkin sekitaran 14 tahun di masa masa itu pemikiran penuh dengan keraguan yg mana yg betul dan salah
@@coolasf1527 memang itulah pertanyaan2 dalam kehidupan. Tiap orang pasti akan mengalami pikiran2 tersebut. Masalahnya anda itu hanya berhenti mencari jawaban karena anda malas dengan dalih anda sudah tau dan merasa pintar. Jadi atheis deh. Pertanyaan2 anda itu jawabannya ada d Al Quran. Cuman kalo anda aja udah ga mau mencari jawaban dan ga mau berfikir kritis, ya sama aja walopun anda membaca Al Quran.
@@aditiaputrakurniawan7173 berlaku juga untuk anda nggak mau baca yg lain tpi udh yakin udh yg paling benar
@@aditiaputrakurniawan7173 saya sudah baca Al Qur'an kok masih ateis ??
new intro : bdedelelepdeple
hahahaha
Saya pengin bikinin intro baru deh, tapi waktunya belum ada, wkwkwk
Pak gembul bahas gunung emas di kongo kenapa kok tiba tiba muncul
Ahaha
Korsleting
Makasih banyak Pak Guru. Semua materi yang disampaikan memang common sense dan menurut saya dapat dimengerti oleh segala pihak.
Tetap semangat membuat konten edukatif edukatif lainnya
Org ateis enak klo diajak ngomong gk mudah tersinggung, beda dg org beragama mudah tersinggung klo diajak ngomong apalgi nyentil ayat, bs msk penjara, rata2 klo ngomong sama org beragama takut rata2 org beragama fanatik angkuh n kyk org sadis n bengis itulah hidup....
Krn atheis mau menggunakan akal dan pikiranya bro.
Ahhh... Begitulah Cinta.... Derita tiada akhir...
~Pat Kay sang Panglima Tian Feng dari Khayangan adik pertama dari Raja Kera sakti penguasa gunung Huaguo Sun Go Kong
Keculai cinta Laura.
Hukuman yg sangat pedih utk jendral tiang feng, yg memutarbalikan waktu hanya utk cinta cang e hero mobile legend 😁
Sy beragama, tp sy selalu membedakan yg mana dipikir/dicerna melalui akal dan logika dan mana yg dipikir melalui pemikiran agama
"Sang Pencipta - Datang dan Lihat"
Berbagai agama menggambarkan Sang Pencipta sebagai sesuatu di luar diri kita. Tetapi Kabbalah menjelaskan bahwa dilarang membayangkan Sang Pencipta sebagai citra apapun, bahwa Sang Pencipta adalah kualitas yang ada di dalam diri kita masing-masing.
Sekitar dua ribu tahun yang lalu, kami kehilangan perasaan Sang Pencipta, kami diasingkan dan kehilangan gambaran sebenarnya tentang dunia. Kami mulai berpikir bahwa Pencipta adalah entitas yang ada secara terpisah dari kami, bukan kualitas yang muncul di dalam diri kami. Alih-alih menggambarkan Sang Pencipta sebagai kualitas Ciptaan yang utama dan terpenting, yang menyelimuti diri kita, kita mulai berpikir tentang Dia sebagai entitas yang terpisah dan asing.
Dalam ajaran kaballah Yahudi Sang Pencipta adalah kualitas cinta dan penganugerahan. Arti kata "Pencipta" (Borre dalam bahasa Ibrani) adalah "Datang dan Lihat" (Bo u Re'e), yang berarti datang dan temukan kualitas ini dalam diri Kamu.
Tidak ada elemen asing eksternal untuk siapa kami bekerja! Kami bekerja untuk mengoreksi diri kami sendiri, untuk mencapai kualitas cinta dan memberi.
Senantiasa Semua Mahluk Berbahagia
Bnyk diantara mereka (yg àkhirnya milih jalan jadi seorang atheis) itu lahir dari kalangan beragama.
Pada masa pendewasaannya dia berkesempatan utk berpikir secara bebas. (Minimal.. bukan orng susah hidup susah makan, kaya' saya) Kebebasan berfikir itu yg membuatnya terlihat pintar (kritis & ga mudah puas), dlm hidupnya bnyk mempertanyakan hal hal an yg oleh orng lain dianggap 'sdh baku' termasuk hal terkait ketuhanan.
Jadi.. klo sdh mengenal lbh jauh sih ,kadang ya ketemu juga.. ga pintrr2 amat. Kadang cukup aja dipandang sbg kaum Open mind yg kebablasan .
Kesimpulannya, gimana2 manusia tetep gak lepas dari subyektifitas/emosional, apalagi untuk hal-hal yg susah diamati secara empiris.
Buka translate otomatis google, isinya
"Halo semua alaikum Perez selamat datang di Grogol channel ... " 😂
aku lebih memilih berspiritual drpd beragama.
Saya setuju tentang hal.itu.berspiritual lebih bebas tak terdogma doktrin doktrin agama , doktrin2 agama bisa menyesatkan ,karena doktrin2 itu dibikin oleh manusia sudah tentu ada kepentingan2 pribadi nya secara material.
Walaupun saya pribadi sudah ga respek dgn semua agama² yg ada, tapi aku tetep suka ulasan² darimu tentang hal apapun itu wahai pa Guru Gembul..
Dan 1 hal untuk masukan pak Guru, coba pak Guru itu bonsai sintetisnya diganti dgn bonsai real yg bener² mahluk hidup ciptaan tangan manusia walaupun masih ada campur tangan Tuhan yg mengizinkan hidup si bonsai tsb...
Pakguru ilmunya luas sekali. Dari agama sampai ilmu sosial benar benar dikaji👽👍
Hasil penelitian di 355 kota besar di 44 negara..bangsa2 yg paling jujur malah di dominasi oleh negara2 penduduknya mayoritas atheis. Anehnya negara2 yg penduduknya mengklaim religius/agamis tak satupun masuk urutan 30 bangsa jujur tp dibawah itu termasuk uni emirat arab. indonesia dll.👇 i bagaimana menurut pak Guru.? Tks
Pak guru gembul, anak2 itu perlu cerita2 dongeng untuk menumbuhkan imajinasi dan kebahagian bahkan ketenangan hidup, meskipun hanya cerita fiksi, ia dibutuhkan meskipun banyak klaim tak penting lagi benar salahnya.
Lucu banget dikomentar banyak yang comment atheis orang jahat
Orang beragama : mendasarkan moralitas dan etikanya pada ajaran tuhan
Orang atheis : mendasarkan moralitas dan etika pada akal budi manusia
Jadi atheis bukan orang yang jahat dan bebas melakukan perbuatan tercela, mereka tetap bermoral seperti kebanyakan orang lainnya, hanya saja mereka tidak percaya pada tuhan.
Setuju...
Orang beragama melakukan kejahatan dengan menyebut itu semua perintah Tuhan🙄 contoh bom bunuh diri 🤔
dasar moral atheis akal budi? ga yakin kalo atheis percaya akal apalagi budi
@@kalimantanoetara5231 humanisme brooo, banyak orang atheis yg jiwa humanismenya sangat tinggi, tanpa mengharap imbalan pahala lagi
@kalimantan dasarnya adalah kalau kita tidak mau dipukul, jangan memukul.
PERTANYAAN UNTUK ATHEIS YG TAK TERJAWAB SAMPAI SEKARANG :
Jika di zoom out /makrokosmos adlh kumpulan galaxi yg sbaran pmndnganx krg lbh sama (homogenskop) ke arah manapun kita memandang.
Jika di zoom in / mikrokosmos adlh kmpulan atom yg brasal dri proyeksi terpola dari gangguan ayakn medan quantum dari energi glap ,yg pmndnganx krg lbh sama (homogenskop).
Jd ksmpulannya materi yg trlihat seolah² padat pdhl trnyata hnya trbuat dri proyeksi trpola glombang energy quantum ,& hnya dari sdut pndng mata mnusia sja bru kita bisa melihat pmndngan yg beraneka ragam bntuk / bio diversitas (heterogenskop).
PERTANYAAN UNTUK ATHEIS : KENAPA BISA DEMIKIAN ?
KNP PERSPEKTIF BIO DIVERSITAS HNYA TRJDI DARI SDUT PNDNG MATA MNUSIA SAJA YG TRLETAK DI TNGH² ZOOM IN & ZOOM OUT ,DMN ITU SMUA BRSAL CUMA DARI TRJEMAHAN IMPULS LISTRIK SYARAF MATA SAJA YG ARTINYA SMUA PMNDNGAN INI TDK DILIHAT SCRA LNGSUNG MLAINKAN HNNYA LWT TRJEMAHAN IMPULS LISTRIK SYARAF MATA YG SAMPAI KE NEURON YG BRADA DLM TMPURUNG TENGKORAK YG KEDAP CAHAYA)
Di menit 14, penjelasan pak Gembul mirip waktu emang ngebahas SWF yg sering diucap2 sama Mardigu. Langsung diserang ketika mang gembul kritik itu.... Mantap mang, hahaha spakat
Cerita si Anak SMP Katolik tadi kek pengalaman gw saat SMA (persis bgt)
pas umur 20 (kuliah mulai berpikir kritis)
dan krna masih masa Transisi alias Labil
saya memutuskan utk Atheis, lalu mulai belajar banyak jenis Agama
dan smakin dewasa n tua, mulai banyak sadar dan akhirnya saya punya keyakinan sebagai Muslim
Terima kasih Ya Allah, memberikan hidayah dan istiqomah
turning point apa yg benar² membuat kamu yakin dengan agama lagi dalam hal ini islam?
@@AlphaGnat66 krna gw percaya dgn dunia science.. Jd ada beberapa point dalam sebuah Ayat di dlm Al quran yg make sense also reasonable, dan itu relate dgn apa yg terjadi
Krna dalam mengkaji setiap surat di dlm Alquran, kita diperintahkan oleh Allah utk bertafakur, alias berfikir dan berfikir
Dan perintah itu banyak di ulang dlm beberapa surat utk kita mau berfikir
@@Vampire_Duke Seperti itu yaa dan jika dilihat sangat menarik sih karena perjalanan spiritual setiap individu berbeda-beda. Jadi kita tidak bisa menghakimi karena banyak variabel buat setiap orang untuk memilih kepercayaannya
Lebih baik kita tdk beragama tetapi bertuhan, daripada kita kelihatan beragama, tetapi kelakuannya seperti org tdk bertuhan. Banyak org beragama lebih fokus pada iklan kesembuhan, rezeki, jodoh, dan smua saja yg sifatnya materialistis, memanfaatkan kekuatan tuhan semata mata untuk kepentingannya sendiri. Sementara tugas yg tuhan mandatkan kepada kita spy hidup tdk bercacat tdk bercela, mengasihi sesama, menjadi manusia positif dan bijak, itu malah tdk dihiraukan.
Melihat fenomena saat ini, byk tokoh2 agama yg hanya memanfaatkan agama untuk kepentingan pribanya. Sempat terpikir jg oleh saya, jika kelak akan byk org yg tdk lg percaya dg agama...
☝
Sebenernya yg bikin atheist nampak lebih pinter ketimbang org beragama karena banyak dri mereka yg skeptis dan berani nunjukin skeptisnya.
Klo kita ragu dan mau nyari tahu ya bisa jd lbh tahu, sedangkan org org beragama skrg cenderung luntur rasa skeptisnya, mereka dipaksa percaya tanpa mempelajari, dipaksa baca tanpa ada step "pqr4"
Jd sebenernya pinter atau engganya bukan tergantung atheist atau beragama, tp gmn cara mereka membangun keraguan dan menjawab keraguan itu.
Bagi saya ragu itu perlu
well said 👍
Agama punya ruang lingkup sendiri dan dibatasi "irasional"
Ilmuan tidak punya ruang lingkup dan tanpa batas dan "rasional",,
Agama tdk mampu masuk keruang lingkup tanpa batas,bila dipaksakan maka akan berbenturan dng "keyakinannya"(iman) sendiri,,,
Inti sari agama adalah "iman"/irasional,,
Jadi wajar bila irasional tdk sejalan dng rasional,,
Semua ada ranahnya masing keknya
Kata irrasional dalam agama itu bisa menjadi rasional karena adanya Tuhan yang maha berkuasa. Seperti halnya anda itu manusia sampah dalam sebuah lingkungan. Ga masuk akal kalo anda yg sampah bisa ngapa2in. Yg masuk akal itu kalo yg bisa ngapa2in itu adalah seorang pemerintah yg memiliki semuanya. Sehingga dia bisa melakukan apa yg tidak bisa manusia sampah lakukan. Itulah kerasionalitasan dari agama. Masalahnya yg bilang irrasional itu karena pikiran dia belum sampai pada Tuhan...
Sesuatu yang anda tidak tau tidak serta merta berarti Irasional, pengetahuan itu terus berkembang, apa yang anda Fahami saat ini belum tentu akan tetap relevan di masa depan, saat itu mungkin sudah terlambat mengetahui ketidak tahuanmu
Gini lho pak guru..konon katanya agama itu kan bersumber dari tuhan dan tuhan itu mutlak benar..ketika kita menemukan kesalahan dlm agama itu maka gugurlah klaim kebenaran mutlak itu..
Lanjut terus guru gembul...coba bahas inovasi kaum salafi dalam peradaban, contoh penemuan, teknologi atau metode psikologi Islam yg hebat dan mampu menyembuhkan .
Di sini saya sangat setuju dengan guru gembul, karena saya mengalamani sendiri 🤚🤚🤚
George Bernard Shaw "Saya Ateis dan saya bersyukur kepada Tuhan atas hal itu." Maaf George ini kayaknya dia becanda deh, gak mungkin kan dia tidak mempercayai adanya Tuhan tapi dia bersyukur kepada Tuhan karena dirinya Ateis. Ini mah antara dia emang becanda atau dia mau menghina orang-orang Ateis yang sama sekali tidak percaya akan keberadaan Tuhan sebagai awal mula Semesta. 😁😁😁😆😆😆😄😄😄
Kata-kata seperti itu sering dipake sama atheis buat ngejek orang beriman.
Bisa juga agnostik. Percaya adanya Tuhan tapi tidak mengakui agama tertentu. Alasannya karena kecewa dengan agama yang katanya mengajarkan damai tapi pada dasarnya merupakan sumber kebencian. Makanya dia berterima kasih ke Tuhan sudah membuat dia bebas dari belenggu agama. Dan saya setuju 😄😄😄
tuhan itu tak beragma...saya agnostik percaya tuhan dan bebas dari kotak kotak agama
@@andrefadhill644 Setuju menurut gue juga agama itu bukannya malah membuat kedamaian tapi malah mengotak-ngotakan manusia pada saat ini yang gue liat menggunakan mata gue sendiri. Agama yang seharusnya membawa kedamaian malah mengakibatkan pertentangan dan ketidakdamaian antar manusia satu dan manusia lain antar satu kelompok dan kelompok lain.
@@andrefadhill644jadi Kira - Kira Tuhan yg tidak pernah membuat agama Dan Lu yakini sebagai Tuhan, itu Tuhan Yang mana bro? Bagaimana Jika Tuhan yg Lu yakini adalah Tuhan yg Lu ciptakan sendiri dg pikiran Lu? Klo iya berarti Pikiran Lu lebih tinggi Dari Tuhan yg Lu yakini dong?
oh brarti sbnernya mreka sedang menantang keimanan mereka terhadap simbol2(berhala2) agama supaya gol nya mreka bisa terlepas dari simbol2 itu dan mnemukan iman mreka yg sejati apapun keyakinan nya, pantesan ada org yg di puncak ke ateisan nya dia justru makin serius beragama nya tapi makin damai makin bijak, bersukurlah kita2 yang bisa berdaulat atas iman kita tanpa perlu ateis dulu
dlm kehidupan seorang manusia akan datang sebuah fase dmn dia bertanya tentang dr mn dia berasal dan apa tujuan sebenarnya dr hdp ini,dr snilah awal mula perjalanan pencarian Tuhan dimulai.
Atheis atau beragama itu hanyalah sebuah proses bkn merupakan titik akhir dr pencarian Tuhan.
setelah seseorang berkomitmen pada satu agama dia tdk serta merta berhenti sampai disitu melainkan ttp mencari jawaban2 atas misteri pertanyaan hdp untuk dpt lebih memahami Tuhan.
Atheis atau beragama saya harap anda jgn berhenti di satu kesimpulan saja namun tetap membuka kemungkinan2 yg akan muncul di masa depan untuk menambah bukti2 agar bisa menguatkan keyakinan.
Bukti orang-orang beragama itu pintar
"Menurut perkiraan Baruch Shalev, sekitar 65,4% atau sebagian besar pemenang hadiah Nobel adalah Kristen atau berlatar belakang Kristen, baik itu untuk bidang fisika, kimia, ekonomi, kedokteran maupun perdamaian"
Atheis itu pintar menyamar.
adakah ilmuwan yang mencampur aduk sains dengan agama? Sehingga dengan ia mendapatkan Nobel?
@@Epifiloma ilmuwan tersebut menjalani kehidupannya dg serius, sambil merendahkan diri kepada Tuhan dan tidak melupakan bahwa dirinya hanyalah debu dan jiwanya butuh keselamatan
@@alexanderkusnandar ya makanya gk ada bedanya sama ilmuwan Ateis kok.. mereka ilmuwan memang harus memisahkan agama dengan sains jika mau berbicara sains, karena nantinya akan mempengaruhi karya Sainsnya.. adakah ilmuwan atau misalnya Newton yang merupakan seorang yang taat agama yang memasukkan suara2 atau deskripsi illahi nya didalam karya ilmiahnya? Tidak bukan?
@@alexanderkusnandar perlu diingat bahwa doktrin agama tidak bisa dicampur-aduk dengan sains, apalagi pemerintahan. Seorang yang religius seperti Isaac Newton atau Ibnu Sina bisa saja mempelajari sains. Tapi mereka tidak dapat serta-merta mencampur doktrin sains dengan doktrin agama. Coba kalau Isaac Newton masih berpikir bahwa bumi adalah pusat alam semesta, maka bisa jadi dia tidak bisa mengerjakan teori gravitasi. Mengenai pemerintahan pun juga begitu. Seorang pemimpin boleh saja seorang beragama. Tapi begitu dia menggunakan jabatannya untuk menjalankan agenda keagamaannya, ya siap-siap saja keluar program atau dalil bodoh, macam air hujan tidak boleh dialirkan ke laut tapi diserap ke bumi, atau berenang dengan lawan jenis mengakibatkan kehamilan. Inilah yang bikin kemajuan tidak berkembang.Kesimpulan: Keberadaan agama sah-sah saja. Individu yang beragama boleh saja bekerja dalam sains maupun pemerintahan. Tetapi institusi-institusi sains dan/atau pemerintahan harus sekuler.
Atheisme adalah kepercayaan kepada para Atlet bertubuh atletis
Masih main plesetan bang?
@@dodougetxx9406 masih baper bang?
@@saturnhigh ga pernah oom
@@dodougetxx9406 gk pernah liat joke bang?
@@mecky1989 lha ini lagi liat.
Kalau sains semeoderen ini sdh muncul sbelum jaman ibrahim, dll. sudah pasti tak akan ada yg mengaku sebagai utusan tuhan dari langit
Orang atheis dan orang religius sama sama tidak sopan dihadapan kebenaran.
muh s
Wkwkwkwk
kebenaran yg mana yg ente maksud ? sebab kebenaran itu ada 3 versi
@@michaelwibowo5575 3 versi apa saja itu?
Kebenaran kelalawar🤸🤸🤸😂😂😂
Saya org ny gak pintar2 amat tpi saya suka brpikir rasional n analisis dan saya mmutuskan jdi atheis pda umur 27 th stlah kurang lebih 10 thn dlm prgulatan pmikiran n prenungan ttg agama dunia n smesta ditambah jga sdikit mslah emosi akhir ny saya jdi atheis..
- 10:20 ada satu hal yg bisa jadi kamu membencinya (tapi tetap melakukanya, malah *garing* kalau tdk memicunya), tapi bagi Allah itu baik
- 11:20 ternyata pelajaran matematika yg dipelajari di sekolah itu tujuanya hanya utk membangun primaid
- 17:30 Dalil KEBENCIAN
tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, Q.S.49.7
jwbnnya karena org atheis, pemikiran mereka tidak terikat sama aturan agama yg sempit dan nilai moral. Sehingga mereka bebas mengapresiasikan kreatif dan isi otak mereka tanpa d batasi sama aturan aturan yg mengikat dan sempit.
Kaum agnostik juga berpikiran seperti itu. Kaum agamawan aliran spiritualitas pun juga berpikiran demikian.
Emang kalo loe dijalan raya bisa ugal ugalan suka2 loe gak pake Aturan? 🤣😃
@@randaaditya1645 Beda aturannya Pak. Klo aturan lalu lintas itu dasarnya logis.
@@randaaditya1645 udah keliatan kualitas perbedaan orang atheis sama org beragama.. ngambil kesimpulan aja masih sampah banget cara berfikirnya..
@@randaaditya1645 ko malah melnceng aduh ini aturan agama no logis,klo soal aturan lalu lintas itu logis hehe
Seperti kata pak dukuh, BELIAU benci terhadap pak Harto karena membuat jargon wajib belajar 9 tahun padahal dalam Islam belajar itu sampai mati
.
Kemarin saya juga membahas MATERIALISTIS dimana orang baik itu adalah orang yang banyak memberikan materi dan satu fikiran dengan kita 🤣🤣🤣🤣
Orang atheis pintar-pintar krn iqnya sering diasah,sering melakukan penelitian,waktunya digunakan hanya utk belajar,menyukai sains,dll
Kalo katanya pintar2 kok sama pencipta aja mereka ga kenal? Robot aja bisa mengenali pembuatnya, masa iya manusia cerdas ga bisa?
Giliran kepentok mukjizat otak dia mledug deh...
Kan di jelaskan di video ini 😓
@@aditiaputrakurniawan7173 emangnya anda kenal siapa pencipta anda😂. Paling anda tau pencipta anda hanya dari text book yang kebenaranya pun masih di pertanyakan.
Gini ya ketika manusia berevolusi dari pithecanthropus erectus menjadi homo sapiens, kapasitas otak manusia meningkat dari 750-1300cc menjadi 1350-1450cc karena kapasitas nya meningkat. Kemampuan bernalarnya pun meningkat. Dan muncul lah rasa ingin tahu(curiosity). Manusia mulai mempertnyakan banyak hal. Dan manusia berusaha menjawabnya. Hal ini lah yang di sebut dengan filsafat mencari kebenaran.
Kenapa orang bisa menjadi atheist. Karena Ada pertanyaan dalam benaknya tentang konsep ketuhanan. Dan dia sendiri tidak bisa menjawabnya Dan jawaban dari tokoh tokoh agama pun tidak membuat puas dirinya akhirnya dia menjadi atheist. Kehilangan keimanan nya terhadap tuhan karena dia tidak bisa menjawab pertanyaanya tentang ketuhanan itu sendiri.
@@00rr34 tanya aja sama orang atheis, siapa yang membuat alam semesta dan luar angkasa dan bahkan manusia ini?.. siapa yang membuat nafas?
Dan bagi saya ga bisa ditampik kalau banyak org jd atheist karena ada konflik (bisa jd perang atau persekusi) yg dilandaskan agama, yg sebenernya lbh ke trigger trauma.
Dan banyak jg yg jd atheist karena merasa kebebasan intelektualnya dibatasi, misal baru nanyain soal ketuhanan aja bukannya di jawab tp dicambuk.
Saya dukung ateis untuk mengurangi arogansi umat beragama, saya dukung agama Nusantara demi rasa nasionalisme.
2045 : MANTAN SEORANG ATHEIS feat. COKI PARDEIDEI
Udh tua
Coki 55
Udah ganti era keknya seh
kan baru dapat hidayah dihari tua.. chaks
Pardayday
banyak skrng yang ngaku atheis agnostik.. lebih percaya sains
tapi kagak pernah baca buku,, beli buku tntang sains
Cuma mau edgy doang pas masuk kelas sains paling cabut.
Ngaku saintis tapi ga bisa eksperimen sains pas SMA 😂😂😂😂
Banyak juga yang ngaku beragama tapi tidak pernah menjalankan perintahnya dan membuat perintahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi tidak untuk orang lain
Banyak yang ngaku beragama dan paling benar
Tapi jarang baca kitab sucinya "makan babi haram , minum miras halal" bagi mereka
Banyak yang ngaku " anu saya sudsh diramalkan dikitabmu" tapi gak pernah baca kitabnya sama sekali.
Pak Gembul benar - benar bijak
Jadi penasaran tentang pembahasan sosok Tuhan di mata pak Guru Gembul.
Semoga di bahas di video selanjutnya.
Agama hanyalah jalan untuk kita berkomunikasi dgn Sang Pencipta. Jalan mana yg dipilih sama baiknya yg terpenting adalah keyakinan kita bahwa Sang Pencipta selalu membimbing kita.
Rasullullah SAW saja meminjamkan masjid Nabawi untuk tempat ibadah kaum Yahudi, masa banyak ulama2 lokal kita mengajarkan untuk membenci kafir? Islam yg saya kenal itu cinta damai, rendah hati, dan memiliki toleransi sosialisasi yg tinggi 🤝🙏
Darah kafir halal
Saya agnostik tapi tidak kecewa mendengar ini. Bagus argumentnya :)
Terima kasih pak guru telah membuat nilai agama menjadi nilai yang sebenarnya
Bahas sejarah lagi dong sensei gembul. Enak banget denger crrita sejarahnya apalagi sambil makan mie goreng
ada kopi item sama rokoknya juga 😂
Betul apa lagi kalau sambil ngopi
Salah satu Chanel yang Inshaa Allah tidak saya skip iklannya, sebagai bentuk apresiasi kepada anda GURU GEMBUL,,, good job...
15:10 "Untuk menjadi atheis bukan karena dia rasional, tapi karena dia emosional" 🥲🥲
Saya masih menganut agama dan percaya adanya Tuhan tapi saya minder soalnya mereka yg mengaku tak ber Tuhan justru lebih banyak melakukan tugas dan bagian mereka sebagai manusia dengan baik dan sesuai porsinya dibanding saya yg beragama yg lebih banyak melempar tanggung jawab saya sebagai umat beragama kepada Tuhan dgn alih2 "berserah" atau "ikhlas" atas apa yg akan terjadi di masa yg akan datang 😥
Itulah yang disebut TEST
Saya juga
Nah ini bagroun nya bagus guru.
Materi? Masih setia menyimak(selalu seger).
Sebagian interpretasi guru di judul" you tube yg lain ada yg kurang sy setuju. Tapi bagaimana pun guru gembul, keterbukaan berfikir kritis saya suka sekali👍👍
Jika tidak ada emosi maka kita tidak akan mengalami kebahagiaan maupun penderitaan
Ya kyk robot jadinya😅
Nah
Betul...
Ekspresi bisa dibuat2 bro.. Sama seperti saat anda selfi dan foto2...
Klo soal Hati, itu tergantung bagaimana pola pikir anda dalam menghadapi masalah dan hidup...
Ada orang yg tk sedih hatinya ketika kehilangan segalanya.. Dia tidak merasa sedih karena dia menganggap Hal itu wajar terjadi...
Maksud nya Emosional disertai dengan Rasional bro.
Perbedaan yang paling jelas adalah dalam spiritual tak ada ketentuan khusus tentang bagaimana seseorang itu menjalankan praktek-praktek spiritualnya. Sedangkan di dalam agama, untuk menjalankan tiap-tiap bagian dari ajarannya terdapat ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan khusus untuk menjalankannya
Secara evolutif umat manusia kelak akan mencapai kondisi
kesadaran kosmis. Dalam kontak dengan kesadaran kosmis, semua
agama akan bersatu, jiwa manusia akan mengalami revolusi, karena
keabadian dan keagungan akan eksis di sini.
Baru tau kalau channel guru udah di verified sama RUclips.. selamat yaa guru😀😀😂..
Ketika aku mulai meragukan tuhan, aku seketika ingat Ibrahim
Ketika dia sudah menyerah mencari tuhan dia berkata
"Sesuatu yang tidak dapat aku gapai dan melampaui pemahamaku maka itulah tuhan"
Maka bener aja tuhan bukan sesuatu untuk dibuktikan karena bila dapat dibuktikan maka bukanlah tuhan
Ada banyak tuhan di dunia ini?
Tuhan yg manakah benar??
Maka, bagaimana cara kita mmbuktikan tuhan kita yg benar dan Tuhan agama lain itu palsu kalau bukan dgn cara membuktikannya??
@@onepunch6517
Berarti yg harus dibuktikan bukan adanya Tuhan, tapi kebenaran ajaran dan sejarah agama tersebut🙏
8:58 Kliatannya ateisme dicampur aduk sama agnostisisme.
10:51 Kliatannya agama itu diartikan di tahun2 masehi.
16:29 - 17:03 Saya jd gk heran klo korupsi masih bisa diterapkan kyk gtu.
Manusia tidak akan bisa dilepaskan dari Rasional dan Emosional, karena memang sudah fitrahnya dari awal keberadaannya di dunia ini. Maka tugas pokok dari manusia itu sendirilah agar bisa menyeimbangkan keduanya
Saya hanya mengutip dr "seseorang" Tentang Tuhan.... If you "don't know", there is no conflict.... If you "know", there is no conflict at all...but...if you " Pretend to know" there is always be a conflict
Ketika fakta² diungkap secara jujur, memang terasa menyakitkan. Tetapi itu adalah obat satu²nya.
Kata sebagian ulama "buat apa benci kafir kalau mereka (yang kafir itu) belum tentu mati dlm keadaan kafir".
Nah barangkali yang kafir menjadi mualaf pas di saat terakhir-nya.
Contohnya :
Jika saja Fir'aun mau mengakui tuhan Nabi Musa ( syahadat pada jaman nabi Musa ) pas tenggelam, pasti Allah SWT akan mengampuni Fir'aun.
firaun hampir sahadat, tapi keduluan izrail
@@septianrishal Ramsis ii
@@kanekiichigo9885 firaun itu udah syahadat versi musa. Tapi telat bro. Ketika dia tenggelam mulai dia syahadat. Tapi ketika hal itu terjadi ya udah telat. Sama halnya dengan manusia. Kl udah setengah karat baru syahadat ya telat.
@@aykaren1050 yang paling kejam dan sombong soalnya cuman 1 pas jamannya Nabi Musa aja bro.... yang lain kejam dan sombongnya gak seberapa soalnya...
Saya pernah bergabung di grub telegram tentang bumi datar. Kenyang banget gw ketawa bacanya😂
Yang pak guru ceritakan di vid ini terjadi pada saya, justru saya mendapat pencerahan untuk kembali beragama
apa itu bagi" dong 😂
Instead of atheis atau agnostik, biasanya tiap ditanya gw agamanya apa gw jawab, “agama cinta kasih” atau “agama semuanya, universal”. Karna semua agama sama aja, berasal dari Tuhan, dan Tuhan itu Esa.
Love is just feromon and static electric... I like it
sexual desire, orgasm are just chemical process, :)
Sia sia saya ngebucin sampe habis uang dan waktu banyak.. Cuma karena reaksi sederhana seperti itu