Apakah Tuhan Perlu Ada?
HTML-код
- Опубликовано: 12 сен 2024
- Apakah Tuhan perlu ada agar dunia dapat dijelaskan? Apakah kita perlu memanggil-manggil Tuhan untuk menentukan standar moralitas kita? Apakah kita perlu keputusan Tuhan untuk memberi makna pada hidup? Dalam video ini kita tidak akan membahas bukti adanya atau ketiadaan Tuhan, melainkan mengajukan sebuah eksperimen-pikiran: kalau Tuhan tidak ada, apakah dunia menjadi absurd? Pertanyaan ini mengiris sejumlah debat lama tentang sains vs agama, filsafat ketuhanan, atheisme, teologi, agama dan moral, serta sekularisme. Apa yang akan digali di sini adalah potret dunia dan kehidupan yang muncul dari Hipotesis Tuhan dan Hipotesis Nir-Tuhan. Siapa sangka kalau ujung terakhirnya adalah perkara estetika?
#filsafat #sastra #budaya #tuhantidakada #atheisme
--------------------------------------------------
Website: www.martinsury...
Instagram: / martinsuryajaya
Facebook: / martin.suryajaya
Goodreads: / 4400055.martin_suryajaya
Selama kita masih menganggap ada konstruksi atau sistem atau entitas yang paling tinggi diantara semua yang tertinggi, kita masih berpikir dalam konsep ke-Tuhanan, meskipun kita melabeli bentuk tertinggi tersebut dalam berbagai bentuk, entah itu kita sebut hukum alam atau sistem estetik dan lain-lain, karena kita menganggap masih ada yang tertinggi daripada paling tinggi, baik sistem atau entitas itu memiliki kepribadian, sifat, karakter ataupun tidak, tetap pada akhirnya manusia adalah makhluk makna, yang akan terus mencari poros dari semua poros, mencari alasan dari sebuah makna, yang artinya mencari terdalam yang paling dalam, yang tertinggi dari yang paling tinggi. Buktinya adalah, manusia mengenal simbol tak terhingga dan angka nol di dalam matematika. Hal itu merupakan bukti manusia adalah mahluk yang selalu memaknai sebuah bentuk ketidakpastian, sehingga semuanya seakan-akan terlihat konstruktif.
menurut saya Tuhan itu perlu ada agar manusia tdk berpikir mereka keberadaan tertinggi dan tdk merasa paling berkuasa dengan makhluk lainnya
maksud anda seperti iran menerapkan kilafa?
Kalau kita hanya mengasumsikan Tuhan sebagai prima causa saja (pencipta hukum alam) tanpa perlu asumsi lain seperti Tuhan personal, Tuhan maha baik, atau Tuhan maha berkehendak, Tuhan memberikan tugas pada manusia, revelation, hal ghaib dll. Kita bisa punya hipotesis Tuhan dengan postulat yang lebih sedikit. Ini adalah view yang dipegang oleh Michio Kaku, Einstein, Spinoza, dll yaitu pandangan deis, panteis atau varian-varian nya.
Hipotesis Tuhan seperti ini menjawab 3 pertanyaan tadi dengan argumen yang mirip dengan hipotesis nir-tuhan.
1. Tuhan adalah penyebab adanya alam semesta yang bisa dimanifestasikan kedalam hukum alam. Kehadiran objek alam termasuk manusia disebabkan oleh hukum alam tadi
2. Interaksi antara manusia menghasilkan sistem sosial. Moralitas tercipta karena sistem sosial tadi
3. Makna adalah perenungan diri sendiri secara estetis
Alangkah menyenangkannya bagi kutu buku dan penikmat istilah2 teknikal, jika setiap konten disertakan sumber2 yang berkaitan dengan yang dibicarakan. Dicantumkan di tempat deskripsi
Makasih
Up 👍👍
setuju, agar penonton dapat ikut belajar dari referensi yang relevan
Upppp
@@muhtadirhaq9990 uP
Penjelasan pemikiran filsafat yg sangat baik dan sangat bisa dipahami oleh kemampuan pikiran saya yg awan tentang filsafat. Tidak pernah bosan mendengarkannya karena sangat memberikan manfaat. Keren..! Terimakasih Bung Martin...👍👍👍🙏
25+ menit yang menyegarkan. Pas Ramadhan ini, enak sekali menyimak Anda, Bung Martin. Cuap-cuap Anda adalah sudah takdir Tuhan.🤭
👍🏻✨🖤
Mantap 💯% cara berpikir kita yg menentukan itu benar dan salah, yg di tulis di Alkitab dan alkuraan, itu untuk memberikan moral pada manusia untuk menjalani hidup lebih teratur manusiawi untuk memberikan perdamaian dan kenyamanan untuk manusia salin mencintai dan di cintai, untuk di mengerti di pahami. Salut sama orang jenius yg tulis alkitap sama alkuraan 🙏🙏🙏🙏🙏.. yg sebenarnya tuhan itu ada di diri kita, pikiran kita, melalui alam semesta, percaya lah bahwa alam adalah tuhan dan tuhan adalah diri kita ❤️
Mas Martin tolong buat konten dan penjelasan tentang Moralitas dalam sudut pandang Nietzsche. Trims
Up bang
Stephen hawking lebih keren. Mantab dan tak terbantah. Darwin juga keren.
Udh ada
Tidak semua org memahami konsep tuhan, ini cukup menarik dari penjelasan aliran filsuf lainya. Sedikit menambahkan dalam ruang antropologi lokal di negeri kita. Dalam konsep kata "tuhan" semenjak diperkenalkan oleh adanya agama abrahamik sementara agama kosmik sulit memahami kata "tuhan". Sama halnya jika kita belajar dari kepercayaan lokal di Indonesia kebanyakan kepercayaan kosmik didasarkan pd leluhur dan alam semesta. Tuhan pada dasarnya punya punya haknya sendiri jika tuhan ditarik atau dirubah konsep ketuhanan itu maka konsep tuhan tidak lagi pada dirinya. Org menarik diri dari konsep tuhan. Namun tidak begitu banyak org bisa spontan paham dari agama yg begitu mengatakan sesosok transenden atau tuhan itu karena budaya dan tradisi yg tak punya konsep kata tuhan.
Tuhan tdk diperkenalkan sama agama abrahamic mas. Sebelumnya juga ada.
"baca Qur'an belum bener, udah so ngomongin tuhan" kalimat tersebut yang akhirnya membuat saya berhenti mengkaji hal-hal transendental. :(
Tapi ada baiknya sih, akhirnya saya fokus pada jalan yang saya ambil. But, mengulik itu mengasyikkan. Tetap semangat semua yang belajar mengenai hal-hal transendental. 🔥
Bisa paralel kan. Belajar Qur'an juga, filsafat ketuhanan/ontologi juga. Kalau niatnya baik. Insyaallah ketemu.
@@hi.kingharry kuliah saya hukum mas, ambil freelance juga, kalo otak sih pengen, tubuh yang nolak bagi bagi fokus dalam satu waktu secara simultan wkwk
Jika kita menerima hipotesis Tuhan, itu pasti lebih aman dibandingkan hipotesis nir Tuhan. Karena orang yg menerima hipotesis Tuhan itu tidak akan ada resiko dalam seluruh aspek kehidupan. Artinya, jika pada akhirnya hipotesis nir Tuhan itu yang benar, toh kita tidak rugi, artinya kehidupan tetap berjalan normal dan harmonis. Akan tetapi, jika hipotesis nir Tuhan itu salah, maka ada potensi resiko, meski sekecil apapun tingkat probabilitasnya..
tinggal yg jd masalah adalah Tuhan yg mana yg benar dari 1000 tuhan di dunia
dan jika islam benar. kenapa Tuhan seperti orang yg mempunyai penyakit, sehingga menyembunyikan diri dari kita
#ricarddawkin
Sebelumnya udah dijelaskan, bhw hipotesis nir Tuhan itu sangat beresiko tinggi. Jika Tuhan itu dapat dilihat, diraba seperti fisik, maka itu sesuatu yg terbatas, jika sesuatu itu terbatas maka itu Bukan Tuhan. Tapi terlepas dari apapun persepsi manusia tentang Tuhan, toh hipotesis Tuhan pasti lebih aman. Dari sisi probabilitas spekulatif, maka hipotesis Tuhan jauh lebih logis dan sangat masuk akal. Karena secara ilmiah juga tidak bisa dibuktikan bhw hipotesis nir Tuhan yang benar. Jika kita menerima hipotesis Tuhan, toh kita tidak rugi samasekali, malah lebih tenang dan aman. Namun tidak sebaliknya...
@@hasanbagis1136 dan infinity itu hanyalah imajinasi. tak pernah exist 😊
@@nicedream42443 apakah materi benar² ada?
@@refavagova8312 silahkan belajar definisi ada, definisi delusi, halusinasi, imajinasi, dan fantasi. 👌
Jujur Saya Support banget nih karena alasan yang melihat Kaka Martin sebagai orang yang mengabarkan kabar baik dengan filosofi Kebenaran garis umum.
Terbaik 🔥 From Papua 🙏🏼
Mungkinkah sebuah kehidupan muncul dr benda mati, apakah itu yg namanya hukum alam?
Dr mn asal usul kehidupan ? tidak terpecahkan oleh hipotesa nir Tuhan, jk hukum alam dianggap sbg causa prima, bgmn hukum alam bs menciptakan kehidupan? kehidupan hrs ada lebih dulu, baru bs dibuat hukum alam?
Hipotesa nir Tuhan malah membawa kerumitan yg lebih jauh, membutuhkan iman yg lebih besar u mempercayainya, hrs membuat teori2 yg spekulatif, tapi bagi saya causa prima itu adalah Allah itu sendiri, krn Dia adalah pribadi yg hidup dan mahakuasa Dialah asal usul kehidupan dan pencipta kehidupan.
Baik hipotesa Tuhan dan nir Tuhan tidak bisa dibuktikan secara pragmatis, tetapi pilihlah yg lebih logis dan simple, up to you friend 🙏🙏🙏
Postulat Hipotesis tentang Nir-Tuhan jika gua amati adalah suatu kalimat secara mentah-mentah menolak keberadaan Tuhan, jika gua pertanyakan lagi tentang Postulat tersebut yaitu dari manakah Alam ini terbentuk apa muncul tiba tiba begitu saja? Dan Postulat yang gua percayai dan lebih Elegan adalah bahwa Tuhanlah yang menciptakan Alam semesta berserta sistem didalamnya. Alam ini digerakkan karna sangat banyak keajaiban2 rohani dimana sistem alam tidak bisa jelaskan, karna keajaiban tersebut datang langsung dari Tuhan. Terima kasih
Karena itu, untuk memahami bahwa Tuhan itu ada; diperlukan pewahyuan atau iluminasi. Tanpa Tuhan menyatakan Diri-Nya kpd kita, mustahil manusia bisa mengenal Dia.
"Sebab tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak; dan kepada orang yang Anak itu berkenan menyatakan kepadanya." (Matius 11:27)
Mengikut Tuhan itu bukan karena pilihan kita, tetapi karena panggilan Dia.
Belajar esensi tuhan dulu sebelum berbicara tuhan
Hipotesis near tuhan menurut aku gak menjawab permasalahan ke 3, kenapa? Karena pada saat aku berada di posisi paling bawah dalam kehidupan atau aku berada pada keadaan kritis aku secara naluri membutuhkan kekuatan yang lebih besar yang berada diluar kendali aku, bukan hanya soal keindahan dalam hidup, jika hanya soal estetik aku gak mempunyai tujuan yang berarti dalam hidup.
harusnya ini di terapkan bagi tutorial menjadi manusia, lalu dia bisa mempunyai atau memilih kepercayaanya.
Sebenarnya ini konten kalau kita merujuk pada logika bukan pada estetika, lebih cenderung berpihak ke tidak ada Tuhan... Secara tidak langsung dia Berkata " tidak ada Tuhan lebih masuk akal dari pada ada"
Menurutku tuhan itulah yang menciptakan hukum alam, tidak perlu memerlukan logika yang lain, selebihnya hanya soal penapsiran tiap agama masing masing..
Dia ada upload video yang namanya "Bukti Logis adanya Tuhan" silahkan ditonton saja
Menurut saya manusia membutuhkan sebuah sosok atau apalah itu yg dinamakan tuhan,dan Menurut saya jika tidak ada keberadaan tuhan yg mengatur alam semesta maka mungkin alam semesta sudah hancur dari dulu karena ulah manusia yg ingin bertindak seenaknya tanpa ada rasa memanusiakan manusia didalamnya,semua balik ke keyakinan diri masing2🙏,
Menurut fisika tuhan itu memang harus ada untuk mengatur berjalannya alam semesta, kalopun bukan tuhan, tetap harus ada yg mengatur, mau itu manusia, alien dll.
What? Bagian mana yg bilang fisika ngomong kyk gitu?
@@WhoAmI-wr3xm banyak, mas pelajari saja ttg astronomi, relativitas ruang &waktu dll, ato bisa baca beberapa buku paul davies
@@conlosmorchitti5832 itu tidak berarti menggambarkan keseluruhan Fisika. Laplace menjelaskan fenomena2 alam yang ilmiah dalam naungan Fisika tanpa harus menggunakan Hipotesa Tuhan. Isaac Newton menjelaskan Gravitasi pun dalam naungan Fisika tapi pendapat dia bahwa ada kekuatan besar dibalik fenomena yang terjadi tidak mengurangi sedikitpun cara dia menjelaskan Gravitasi secara ilmiah. Tanpa Hipotesa Tuhan pun orang tetap menerima fenomena Gravitasi tanpa embel-embel Tuhan. Jadi itu berdasarkan perspektif masing-masing serta Hipotesa Tuhan bukan bagian penting dalam penjelasan ilmiah Hukum2 Alam. Itu 2 hal yang berbeda seperti dijelaskan dalam video.
@@WhoAmI-wr3xm makanya saya suruh anda baca beberapa buku fisika yg baru, karena hal ini terlalu kompleks untuk dibicarakan dalam youtube comment, yg berasumsi adanya "tuhan" ataupun si "pengatur" alam semesta itu bukan saya, melainkan gagasan banyak fisikawan salah satunya paul davies.
Memang pada dasarnya tidak disebutkan itu semua kerjaan Tuhan tapi kata kuncinya, ada yg menciptakan & mengatur, bahkan bukti bahwa kita "diciptakan" makin hari itu makin menumpuk menurut para fisikawan, ingat loh yah menurut fisikawan bukan menurutku.
Makannya saya bilang yg mencipta&mengatur bisa manusia, bisa alien dll tidak harus selalu tuhan.
Tidak percaya pun Tidak apa apa tidak masalah, smoga kita senantiasa terus belajar, terimakasih.
jd bisa di simpulkan hypotesis tuhan di perlukan bagi orang yang memiliki keterbatasan berfikir, krn tdk mampu menjelaskan bagaimana alam semesta ini bekerja, tapi bagi ilmuan perancis yang paham cara kerja alam semesta dan bisa menjelaskan nya maka tidak membutuhkan hypotesis tuhan, ya sama seperti jaman dulu saat manusia belum mampu mengatasi penyakit, maka manusia membutuhkan hypotesis iblis bahwa ini adalah penyakit yg di sebabkan oleh iblis sehingga tdk dpt disembuhkan, tp setelah manusia bisa mengatasi penyakit maka manusia tdk membutuhkan hypotesis iblis lg, contoh lg misal suku pedalaman yang blm prnh melihat motor, mereka pasti bilang bahwa benda itu di gerakan oleh roh jahat, krn mereka belum memahami cara kerja benda itu yg kita sebut motor
Bang. buat teori filsafat ibn sina dong. tentang esensi dan eksistensi.
terimakakasih
Apa yg dijelaskan laplace ttg nir tuhan, sebenarnya justeru sedang menjelaskan tuhan itu sendiri tanpa menyebut nama tuhan. Sebab menurut pendapatku, tuhan beserta hukum alam itu adalah pribadi tuhan yg sebenarnya.
Tuhan adalah kesadaran universal ttg segala sesuatu yg dpt diindra dan dirasakan dlm lingkup hukum alam.
Alam semesta ini terwujud sesuai dengan kebutuhan manusia . Kesesuaian antara terwujudnya alam semesta ini dengan kebutuhan manusia tersebut pasti diciptakan. Jadi, alam semesta ini pasti diciptakan (ada Penciptanya).
*argumen tentang eksistensi Tuhan yang didasarkan asumsi bahwa alam semesta diciptakan memiliki tujuan (telos) yang secara perlahan bergerak menuju kepada kesempurnaan.
**Tuhan bukanlah sebuah objek; dia tidak "mengada" dalam cara apa pun yang bisa kita pahami.
Tuhan adalah "Dia yang lebih dari ada"
Modus eksistensinya berbeda dari kita seperti perbedaan wujud kita dari binatang dan perbedaan wujud binatang dari batu. Namun jika Tuhan itu "Tiada", dia sekaligus adalah "Segalanya" karena "eksistensi super" ini berarti bahwa hanya Tuhan yang memiliki wujud sejati, dialah esensi segala sesuatu yang meminjam wujud darinya. Oleh karena itu, setiap ciptaannya adalah sebuah Teofani atau tanda kehadiran Tuhan.
*Teofani berarti Allah menampakkan diri dengan tanda-tanda yang dapat dihayati oleh yang bersangkutan, sehingga yang bersangkutan sadar bahwa mereka berhadapan dengan Allah sendiri.
*Istilah 'teofani' penampakan Allah dalam bentuk yang kelihatan, berbeda dengan inkarnasi.
*Tuhan merupakan figur kabur yang lebih didefinisikan melalui abstraksi intelektual daripada imajinasi..
Saya faham itu sangat kompleks... dan kental dengan syari'atnya.
Ada 4 fase yang harus di selesaikan manusia dalam mengenal Tuhannya, seperti halnya sekolah yang terbagi menjadi beberapa kelas, diantaranya kelas 1 2 3 dan 4.
Ada syari'at di urutan pertama, kemudian thoriqot, hakikat dan ma'rifat. Perbedaan materi serta pengetahuan pada masing masing fase sangatlah bertentangan, namun itu merupakan satu kesatuan perjalanan menuju Tuhan.
Tuhan itu perlu ada supaya manusia tdk mengaku2 jadi Tuhan dan spy jangan ada manusia menuhankan manusia
Nomor 3 nyambung sih dengan khalifah dibumi apa yg jadi tujuan hidup manusia.
“Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah” padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.””
Gw yakin topik ini pasti bakal rame..good job bro.. scr gk langsung bung MS mau bilang mindest hipotesi ada tuhan adalah bagian dr hipotesis nir tuhan, better pilih estetik nya nir over thinking tentang ada dan ketiadaan tuhan tapi nikmati kerealististisan hidup saja
Gimana caranya menikmati hidup yang belum menemukan kepastian??, aku galau
@@randomiser9908 klo menurut saya, hidup itu harus seimbang. Realistisnya adalah mencari uang adalah keharusan dan penyeimbangnya adalah memakainya(menikmati hidup) begitu terus berputar..cari uang(bekerja/berusaha) dan pakai uang(belanja,jalan2,menyalurkan hobi,dll)itulah realitasnya, jd jgn galau lg yah segera cari uang dan imbangi dengan aktifitas2 apa yg mengembirakan (tentunya butuh uang pastinya) tp tetap dlm ruang positif biar tdk melanggar hukum dan di manage dgn baik..
@@paulsiga865 mungkin di satu titik harus dipertanyakan gaya hidup semacam itu oleh kita bersama, apakah kita bersenang-senang untuk menetralisir tekanan ketika bekerja sebelumnya, seperti pergi jalan-jalan di akhir pekan untuk menyegarkan rohani setelah kerja 5 hari berturut-turut, atau sedang bekerja untuk bersenang-senang, seperti bekerja 5 hari dari seminggu untuk ahirnya digunakan bersenang-senang. dan apa yang membuat gaya hidup semacam itu bisa dikatakan seimbang? menunggu mati sambil kerja dan patuh pada hukum memang cara paling seru sepertinya bagi manusia modern untuk menghilangkan kebingungan tujuan hidup
@@alifmuhammad8350 ya mnurut sy itu salah satu roda keseimbangan hidup yg buat tetap bergerak maknanya spy terjadi perubahan(perbaikan), pencapaian (target) dan penyelesaian (tugas/mlsh) hidup. #Mshbelajarhidup
Jika segala sesuatu ada yg menciptakan, lalu siapakah yg menciptakan tuhan ? dijamin jawabnya muter2 spt biasa 🤣🤣🤣
Andaikan Newton memegang hipotesis Tuhan, bisa jadi dia tidak akan menemukan hukum gravitasi karena mengganggap apel yang jatuh dari pohon adalah kehendak Tuhan yang bermurah hati pada manusia.
Namun tanpa hipotesis Tuhan, bisa jadi banyak orang akan depresi karena tidak mendapat jaminan yang bisa diyakini tentang apa yang terjadi setelah kematian.
Luar biasa. Berbahagialah teman anda yang punya teman seperti anda. 👍
Kalo hipotesis nir tuhan betul...maka tidak akan ada hipotesis tuhan itu ada...dan tidak akan ada agama tapi pada kenyataanya ada hipotesis tuhan itu ada dan dan ada agama islam yg monoteisme yg sibgkron dg ilmu matematika ...🙏😊
Tuhan itu ada, dan kita harus mengakui ada. Kalau tidak, kita seperti anak yang menganggap ayah kita tak pernah ada.
Mungkin gk smua org nangkap ttg pembahasan filsafat
Karena pembahasan filsafat itu terlalu mendalam
Tp sbg pengetahuan/hal baru, ini bagus
Ku coba mengerti video nya abg satu satu
Thnkss
bung di sini sangat berhati-hati nampaknya dengan menyebut hipotesis nir-tuhan sebagai "yang lebih elegan" wkwkwk
1. Tuhan ada karena adanya pengakuan yg kemudian menjadi keyakinan.
2. Tuha perlu ada sebagai rujukan jawaban atas segala pertanyaan yang di luar nalar.
Poin no 2 jadinya God of the gap. Tuhan sebagai pengisi celah ketidaktahuan manusia saja.
orang jaman dulu yang gak tau petir darimana bikin mitos Tuhan petir Zeus lalu sekarang karena sudah diketahui penyebab petir maka Tuhan Zeus juga tidak dipercaya lagi.
@verillyan delon bikin ketawa saja pernyataan anda
Bisa diketawain para filsuf
1. God of the gaps itu pertama kali yang dikemukakan oleh dari pihak theist
2. Kalau ngga tahu terus diem saja gitu , aneh
Udah dijelaskan sama Martin kenapa kehidupan harus ada penjelasan
Ntar polisi, jaksa, Hakim ngga kerja dong
Kalau ngga tahu bilang ngga tahu udah selesai ngga perlu penjelasan
@verillyan delon kalau tahu apakah diam saja ?
@verillyan delon apakah salah jika seseorang bilang Tuhan menciptakan petir ?
Ngga kan ?
Kenapa? Karena mereka percaya yang bisa menciptakan petir dari ada menjadi ada itu Tuhan ?
Para ilmuwan hanya mengetahui bagaimana petir bekerja bukan mengapa atau kenapa harus terjadi petir ?
Walaupun ilmuwan mengetahui cara alam semesta bekerja itu bukan berarti Tuhan ngga ada ,
Apakah anda percaya kalau alam semesta tiba-tiba muncul sendiri ?
@verillyan delon bagaimana anda tahu soal big bang ?
Apakah hanya karena ilmuwan bilang soal big bang anda jadi tahu soal big bang ?
Maksudnya, alam semesta beserta hukumnya itu, adalah pribadi tuhan yg sesunggihnya.
pribadi yg sesunggihnya
Bukti TUHAN ADA.., salah satunya adalah. Adanya POWER yang diatas Kemampuan Manusia / Makhluk , Ada kendali yang tidak bisa dikendalikan oleh Makhluk
Hakikat TUHAN.......
1. Berkuasa atas segala sesuatu
2. Tidak terbatas Ukuran NYA
3. Ada/ Hadir Kapan saja dan Dimana Saja, Didunia Manapun, DiDepan Mata, Di dunia MIKRO maupun dunia MAKRO
4. Ukuran Maha Besar dan Maha Halus, Batas' UkuranNYA tidak dapat dijangkau pikiran Manusia
5. Melingkupi Segala Sesuatu
6. Mengatur dan Mengendalikan Segala Sesuatunya yang ada di alam, dengan Hukum (Hukum Alam) yang DiciptakanNYA
7. Tidak Sama dengan MahlukNYA ( Materi/ jasad , Energi/ Roh/ Power)
8. Tidak Berawal dan Tidak Berrakhir
9. Menciptakan/ Menghadirkan hukum-Hukum Alam ( Hukum Fisika, Hukum Kimia, dsb, untuk Mengendalikan Seluruh isi Alam)
10....
11......
Yang Memumenuhi Syarat diatas,, Maka itulah TUHAN
Yang paling Mendekati/ memenuhi sifat diatas adalah.........
SPACE .....,= SEMESTA...
ini adalah Bukti Nyata,, yang dapat diuji setiap saat, kapan saja, dimana saja,,....
Bukan Dongeng, Bukan Mimpi, Bukan Karangan, Bukan Cerita, Bukan Sejarah, Bukan Mitos, bukan Khayalan,..... , Tetapi nyata ada di Depan Mata.
ADA didepan Mata.., dan sepertinya TIDAK ADA,,Tetapi ADA DIDEPAN MATA
Tuhan kata benda? pribadi? ada nama? bisa dihitung? lokasi keberadaan? bisa cemburu? marah? kecewa? mencobai manusia?
" ENERGI yg diperjalankan dalam kehidupan itu sendiri "..........
Trim' s info'a.........
Hypothesis Nir Tuhan sebenarnya adalh jawaban dari para Atheists yang tidak memerlukan Tuhan .
Tetapi tetap ada lobang lobang atau " gap yang tak ter jembatani" yaitu adanya Intelligent Design alam hanya mungkin oleh seorang Designer Intelligent.
Moral...adanya baik dan buruk kerna di balik Hukum atau Law...ada yang bernama Law Giver.
begitu juga tujuan atau makna Hidup...adanya kerinduan hidup lbh bsik bahkan kekal....kerna ada sang kekekalan yaitu Allah itu sendiri. Apapun...Filsafat menolong kita ber fikur tanpa batas, kerna mmg Filsafat tidsk punya BATAS , beda dgn Theology.
Jika tuhan tak ada maka tak ada kehidupan.jika tuhan ada maka realitanya seperti saat ini dunia yang kacau karena masing masing kelompok mengunggulkan Tuhannya masing masing. Mengapa kita harus membicarakan tentang Tuhan? Menurut saya membicarakan Tuhan adalah sebuah peradaban yang primitif. Seharusnya Topik Tentang Tuhan ini menjadi urusan pribadi masing masing. Tidak perlu kita bahas dimanapun kita berada. Hubungan manusia dengan Tuhannya adalah komunikasi privat yang tidak perlu siapapun membahasanya
Ms Martin, Buat penjelasan tentang sejarah munculnya agama biar bisa
memberi pencerahan umat krn saat ini banyak pemeluk agama yg pola pikirnya msh in the box. ok?
Luar biasa Brotherku...
di menit 08:10 menurut saya sangat bermakna... postulat Hipotesis yang ke 4 ini yang menjadi dasarnya sepertinya..
Terimakasih brother sudah membuka dan mengingatkan ...
Tidak mudah memang mencerna kesejatian kebenaran, tapi kadang Sang Pencipta mengingatkan nya melalui petunjuk-petunjuk tak terduga seperti ini. Mohon arahan untuk para sahabat yang lain disini, jika ada keihlafan komentar saya...
sukses selalu untuk Brother MArtin...
Sy pikir jauh dr sederhana ya... justru hipotesis Nir Tuhan melahirkan postulat2 yg jauh lebih complicated dan memerlukan postulat2 lain untuk menjelaskan postulat2nya itu sendiri...
Postulat2nya salah satunya:
1. Hukum Alam diasumsikan harus independen tidak bergantung pd apapun which is tidak mungkin dan secara fakta hukum alam sangat bergantung kepada benda2/materi yg ada. Karena apapun yg berada dlm 1 set materi psti bergantung satu sama lainnya.
2. Hukum alam diasumsikan punya intelektualitas sangat tinggi karena menghasilkan teknologi2 dluar kemampuan manusia yg bahkan punya intelektual.
3. Hukum alam diasumsikan punya kehendak karena bisa memulai sebuah peristiwa dan penciptaan. Salah satunya memulai pemberian intelektual/akal kepada manusia tp pd faktanya hukum alam tidak bs merubah hukumnya sendiri. Misal hukum alam tidak bs merubah Air bisa mendidih pd suhu 25°C.
4. Hukum alam diasumsikan punya kekuatan yg melebihi kekuatan materi dan benda yg ada di alam.
5. Hukum alam diasumsikan tak berawal dan berakhir sementara bukti ilmiah lebih kuat bahwa kosmos mempunyai titik awal, dibandingkan teori kosmos melakukan looping big bang/apapun itu.
6. Postular hukum alam memiliki kecerdasan MORAL yg bs menjadi anchor moral manusia, sementara pd faktanya moral yg dihasilkan interaksi2 sosial berubah rubah tergantung tempat dan waktu yg menjadikan moral anchor ini menjadi SANGAT SUBJEKTIF. Walaupun kecerdasan moral tersebut dlm batasan hukum alam, lalu siapa yg menentukan moral A sudah sesuai dlm batasan hukum alam? Sangat subjektif.
Sementara 5 postulat Tuhan justru akan terpenuhi sehingga bukan lagi MENJADI ASUMSI MELAINKAN BUKTI bila info/berita terkait 5 postulat tersebut berasal dari kitab suci tertentu yg SECARA INDUKTIF MAUPUN DEDUKTIF TERBUKTI MUSTAHIL pilihannya berasal dari selain TUHAN.
Kunci dr pendapat saya ini sebenarnya cuman 1 pertanyaan: Apakah logis menerima sebuah informasi sebagai sebuah kebenaran bila informasi tersebut berasal dari sumber yg terbukti tanpa keraguan didalamnya bahwa sumber tersebut dapat dipercaya?
Wallohu'alam
Yang menjadi pertanyaan saya adalah: apa poin dari membandingkan kedua hipotesis tersebut melalui "postulat yang lebih irit"?
Kenapa kita harus pilih yang postulatnya lebih sedikit?
Atau
Kenapa kita harus pilih yang postulatnya lebih banyak?
Apa poin dari perbandingan itu? Mohon dijawab bung
Tuhan tidak kemana mana tapi ada dimana 🙏🏼🙏🏼
Berarti tuhan lebih dari satu dong? Bagaimana bisa sesuatu ada di 2 tempat berbeda dalam titik waktu yang sama?
Mana yang kau lebih setuju
1. Ketiadaan itu tidak mungkin dibahaskan bahawa teori kita atau segala aspek pemikiran kita haruslah berbicara tentang hal-hal yang ada
atau
2. ketiadaan itu adalah sama hal dengan keberadaan dia adalah sifat2 yang seharusnya boleh dibahas
Pilihan???
Saya sarankan bagi yg sudah bingung dan mulai stres dg pembuktian ad nya Tuhan..bertanyalah pd rumput yg bergoyang😊
rumputnya pargoy kak
Next: Diskusi seputar Amore Fati.
Uppp
Upp
siapa nya ansu fati pemain barcelona itu? 😁
In the modern Era, many people take God as a concept rather than A Being that should obeyed
betul, malah kayak mencoba mengkotakkan Tuhan/membatasi Yang Maha ga terbatas....
ini memang berat, kita seringkali membicarakan Tuhan cuman dalm mimbar mimbar keagamaan, padahal dalam kehidupan sehari hari kita bisa bertemu Tuhan...
Yang tak terdefinisikan menjadi terdefinisi dan kebanyakan diyakini sbg kebenaran mutlak.. Padahal masih asumsi..
Itulah kebesaran Tuhan yang memberikan manusia akal untuk berpikir dan memilih sesuatu yang dianggapnya benar, diluar adanya ajaran dan perintah yang Tuhan telah berikan.
Kadang aku suka geli sendiri lo bg... Apakah Tuhan yang aku pikirkan ( Imajinasikan ) itu sebenarnya menggambarkan Tuhan yang sebenarnya? 😅😅😅
@@adventisdear8100 belum tentu..
Hmm bagaimana kemudian bisa lgs berasumsi "law of nature" in a possible world bisa ditemukan di tatanan berfikir moral subjectivism dalam hipotesa dunia nirtuhan? Presupposing something in the world that may not have definitive concept of elegant is a far fetched, tentu saya bisara dari perspektif dunia ini
Tidak kontropersial dgn belahan appun.
Kalo ilmu sudah d pelajari dgn tepat, baru hasilnya SEHAT.
Klo konsep nir tuhan bisa diterima maka bertentangan dengan video mas martin tentang ketiadaan.
Berkaitan dengan hukum alam pertanyaanya apakah alam yang mrmbuat hukum karena alam tidak punya kehendak dan tidak punya prngetahuan maka siapa yang menetapkan dan membuat hukum alam??? Lanjutt
lambat laun keberadaan tuhan akan terdeteksi seiring kemajuan teknologi sains akn menjelaskan bhw alquran it bnr 100%
When the meaning stop, the killing start.
Ciptaan manusia terhebat itu bukan roda.
ya tuhan ada. Tapi Tuhan yang mana. Serta perintah Tuhan mana yang bisa buat kita masuk surga. Karena iman itu adalah keturunan dan ajaran dari lingkungan. Jika setiap doa dari berbagai macam Agama bisa terkabul dengan usaha. Maka Tuhan yang mana.?
Keberadaan tuhan sangat penting, karena akan membantu ketika kita dihadapkan dengan hal-hal yang tidak kita ketahui sebelum sains mampu menjawab nya 👍
Tapi menjawab ketidaktahuan atau kekosongan pikiran dengan Theos itu hanya mendorong kita untuk berhenti berpikir menurut ku. Karena tak memerlukan usaha berpikir lagi secara rasional untuk menemukan kebenaran nya. Bayangkan setiap kali ada hal yang tidak kita ketahui semua dijawab dengan Tuhan di dalam jawaban nya, Ini sangat lah lucu dan menggelikan. Menurut ku Tuhan memberikan kita otak untuk bisa memikirkan segala yang ingin kita tanyakan. Bukan mengembalikan jawaban itu ke Dia.
Sejuk sekali, trnyata menatar pemahaman tak prlu triak2..
Ya perlu tanpa ada tuhan kita tdk bisa hidup karna dia zat yg maha hidup..
Setiap hukum yg berlaku pastilah ada yg menciptakan setiap ciptaan
Sepertinya postulat Hipotesis Tuhan itu cukup 1 saja, sedangkan postulat2 berikutnya itu adalah turunan daru postulat dasar yg pertama
Kereen.. skrilex
Ajg sepemikiran.. hahaha
Di dunia ini ada mahluk hidup yg hidup diantara mahluk hidup lain yg jenis dan jumlahnya tak terhingga banyaknya.Mahluk itu sangat berbeda tingkat kecerdasannya,sehingga menjadi satu satunya yg "menguasai" dunia ini. Dia bernama manusia. Dengan kecerdasannya pula bahwa manusia menyadari bahwa cara berfikir manusia berjalan pada satu pola yg hampir sama.Manusia secara langsung atau tidak langsung akan mengikuti dan mengakui pola ini.Adanya alam semesta termasuk manusia didalamnya, segala proses dan keteraturan didalamnya, telah menimbulkan pertanyaan bagi manusia siapa yg membuatnya ? Dari cara berfikir manusia (dgn pola yg sama) sampai kesimpulan bahwa sang pencipta itu adala dzar yg maha kuasa, dan yg maha kuasa itu dijadikan Tuhan. Disini : Dengan kecerdasan nya manusia sampai kepada keinginan untuk memahami segala perbuatan atau kehendak tuhan(anggapan manusia). Tindakan manusia itu memang tidak bisa ada yg menyalahkan.Tetapi yg jarang orang menyadari adalah bahwa kita manusia memiliki keterbatasa untuk berfikir( tidak sempurna) sehingga kita tidak mungkin bisa memahami hal hal yg dimaksudkan oleh Tuhan (maha sempurna). Makanya dengan kebesaran Tuhan (menurut saya) bahwa segala hal yg di utak atik manusia dalam hubunganya dengan tuhan,semuanya hanya untuk kepentingan manusia. Kalau menurut saya tidak ada satupun ciptaan Tuhan yg tidak tunduk kepadaNya. Benda,tanaman,malaikat, syetan, manusia, binatang dll semua tunduk pada kodratnya yg sudah ditentukan Tuhan. Suatu pertanyaan apakah manusia harus punya tuhan ? Jawaban yg tegas adalah harus, karena manusia adalah mahluk beradab.
Bagi penguasa perlu dong
Mengasumsikan keberadaan tuhan bisa dilihat sbg sebuah pilihan estetik/selera. Namun dilihat sebagai sebuah pilihan logis, nir-tuhan merupakan pilihan tidak logis, utamanya jika berangkat dr pertanyaan "kalau segala sesuatu ada krn ada sebab, lalu dunia ini siapa/apa yg menyebabkannya ada?". Apakah ada dgn sendirinya? Atau yg lebih bisa diterima akal, pastilah ada yang menciptakan dan ialah yg kita kenal sebagai tuhan.
Pertanyaan yang sama juga berlaku kepada Tuhan,.. apa yg menciptakan adanya Tuhan,...???
Jadi penasaran untuk membaca sejarah estetika...
Maaf sedikit koreksi dari seorang pengangguran
Sumua hukum alam yg diasumsikan dapat digunakan sebagai pembantah hipotesis tuhan pada dasar dan nyatanya semua hukum alam tsb merupakan eksistensi dari tuhan itu sendiri, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya pengkajian ulang dari dua perbandingan hipotesis di atas
Maaf saya ikut berkomentar sebagaimana di vidio yg lain bahwa ini pemikiran kritis saya yg mana lumrah dalam ilmu filsafat yg bersumber dari channel ini juga
Pak Martin kalo "Collab" dgn *Guru Gembul* seru nih 😊
I think "Zakir Naik" was good in this topic 😅
Iya bener pasti seru
@@abangwrestlingindonesia9814 waduu ntar diberondong dengan senjata berpeluru logical fallacy.
@@abangwrestlingindonesia9814 zakir naik mah stay di jalan nyari member umat aja. Agama gabisa dibantah soalnya.
Wah harus ini
tuhan itu ada sebelum semuanya ada, tuhan itu ada dan akan terus ada meskipun semuanya telah tiada
Sebenarnya hal apapun yg "disemburkan"/berasal dari siapapun adalah bukti nyata Maha Kaya Raya,Maha Tiada TaraNYA Maha Tiada sesuatupun yg serupa denganNYA,Maha EsaNYA Sang Pencipta Alam Raya ini... bayangkan setiap orang masing2 berpotensi berpendapat, mendeskripsikan ide,gagasan, daya khayal nya melalui lisan/tu lisan merangkai kata-kata hingga bisa menjadi "sesuatu" yg hanya ada di dalam benak/dipahami atau bisa menjadi "sesuatu" yg butuh material/komponen, rangkapan pembentuk wujud nya sesuatu tsb
Kalau Tuhan cukup Kun Fayakun maka "sesuatu" tsb spontan jadi/ terjadi menjadi seperti yg ada dalam "daya khayal Tuhan"...tentu saja entitas ter awal sesudah Tuhan adalah sesuatu yang pasti "bagian/serpihan,pancaranNYA"
Yg dinamai Nur Muhammad...
Dari Nur Muhammad lah "memancarkan" selainNYA atau cikal bakal aneka makhluk NYA..😇😇🤕🤕
Coki Parlemen tersenyum manis mendengar pak Martin :)
Om Martin, buka Q & A dong
Bang martin x pak fachruddin faiz collab. Setuju?
+ x Hyung habib
TIDAK
@@godfatherism2259 knp bg
selogis2nya-serasional2nya "sesuatu sosok" yg berkedudukan sbg "Tuhan" dan atau "yg dipertuhankan" dalam model-mekanika-pemikiran ala MS yg tergambarkan pd video tsb adalah... iyaini ada-hadir-Nya dan atau berlaku-bekerja-Nya Sang-Asumsi2/Sang-Postulasi2 sbg Sang-Tuhan yg harus diterima-diakui oleh Si Pelaku Aktivitas Pemikiran.
😁
Penjelasan-penjelasan dari Mas Martin sangat menarik, sistematis dan mudah dicerna. Tapi kalau boleh kasih saran... Durasinya kepanjangan kalau dikurangi menjadi paling lama 15 menit saja. Tapi dapat kita tangkap esensinya.
coba klik di suggest video, ternyata youtube tahu apa yg ku mau asem
halo kak, bagaimana hukum alam bisa tercipta? apakah ada dengan sendirinya? thanks
Postulat dari hipotesis nirtuhan, meninggalkan celah besar bagi pertanyaan "siapakah yg menentukan, menciptakan, menyusun hukum alam tersebut?", dalam skala kecil saja misal dunia game, semua hukum atau sistem dalam game diatur dan diciptakan oleh creator game.
Mengandaikan bahwa hukum alam ini ada dan tidak diciptakan oleh sesuatu sangat lah tidak adil, padahal terciptanya hukum alam dari entitas yg cerdas jauh lebih make sense, daripada adanya hukum alam dengan sendirinya
Postulat Hipotesis Nir Tuhan tidak menjawab sama sekali bagaimana alam semesta ini tiba2 terbentuk dengan sempurna dan dapat muncul makhluk cerdas yang bisa berpikir dan membangun peradaban bernama manusia..
Sebenarnya Tuhan dapat dipahami sebagai semua. Semua adalah Tuhan. Semua adalah energi dan Tuhan adalah yang impersonal kita adalah Tuhan dan semua adalah Tuhan, inilah pantheisme yang dianut Einstein itu.
Kaum kaum Agamis menyatakan kalau Tuhan memiliki penyelenggaraan Ilahi dan keteraturan Tuhan, saya akan mencoba menggugat hal hal itu.
Dalam Theologi kosmologi Katolik Roma, dikatakan bahwa Tuhan membiarkan kekacauan di dunia karena Tuhan(katanya) mencintai keteraturanNya.
Keteraturan apakah yang dimaksud?. Apakah keteraturaNya itu tunduk pada keteraturan alam?. Apakah keteraturanNya itu juga adalah keteraturan alam?. Bagaimana membedakan dan mengetahui yang mana keteraturanNya dan yang mana keteraturan alam?. Keduanya sama atau terpisah. Kalau sama, ya fix, pantheisme confirmed, kalau beda, panentheisme confirmed(tetapi akan menimbulkan gugatan gugatan yang lebih banyak.
Mengatakan kalau semua kejadian dan keteraturan alam adalah keteraturan Tuhan pun adalah boomerang bagi kaum Agamis, karena dalam Kosmologi Katolik Roma, ditekankan kalau ada "Free Will" lalu bahwa Tuhan kerap menggunakan hal buruk untuk membuat hal baik.
Dengan Tuhan menggunakan hal buruk untuk membuat hal baik memunculkan gugatan lain. Berarti jelas keteraturan alam tidak selalu sinonim dengan keteraturan Tuhan, Apalah hal buruk ini buatan Tuhan?.
Tanpa banyak bicara, kaum agamis harusnya dapat memberikan jawaban fundamental, bagaimana cara membedakan keteraturan alam dan keteraturan Tuhan.
Jangan kaum Agamis jatuhnya malah ke pengalaman mistis yang notabene adalah delusi emosional. Biarawati mistis Katolik Roma, Theresa Avilla menulis pengalaman orgasme spritual. Lalu Katarina Siena bersaksi bahwa dia dikawinkan dengan Yesus, di mana cincin perkawinannya terbuat dari kulit penis Yesus. Tentunya dalil dalil dan justifikasi Akan keberadaan Tuhan jatuhnya malah ke Emosional.
Saya belum melihat pembuktian keberadaan Tuhan lewat argumen filsafat non evidensial. Argumen 5 jalan Aquinas pun hanya evidensial dan usang oleh argumen fisika modern. Ini adalah gugatan saya dalam sudut pandang seorang Katolik Roma.
Banyak gugatan yang diperlukan untuk menelanjangi cocoklogi dengan embel embel filsafat yang dilakukan kaum agamis. Hal ini perlu untuk kebangkitan intelektualitas Indonesia.
Tetapi dalam hal ini Pantheisme saya rasa lebih masuk akal dan kompatibel dengan sains dan spritualitas non agamis atau Spritual tapi tidak Religius.
Dengan pantheisme, saya rasa anda tidak perlu capek membuktikan keberadaan Tuhan yang impersonal/panentheistik.
Ya dulu juga saya pikir tuhan itu semua.. tapi lucu juga kalo ternyata dia juga eek, dia juga jigong yg nempel di sela" gigi, atau bahkan semua termasuk dia juga iblis..
@@jonigondrong4834
Ya itu akan absurd... karena anda berpikir pakai kerangka panentheistik atau kerangka pikir agama agama abrahamik..
Kalau Tuhan sudah impersonal, mau dia kotoran sekalipun, tidak ada masalahnya karena dia impersonal.
kalau semua adalah Tuhan, yang ada hanyalah kekosongan akan jadi nihilist.
Agama Agama Ardhi mengarahkan segala sesuatunya menuju kekosongan.
Mereka ini melampaui Atheisme (konsepnya).
Kerangka pikir agama samawi menilai kekosongan itu sebagai kehampaan.
Tetapi dengan melihat kondisi dunia ini, dari dulu hingga sekarang, denngan mengesampingkan emosional (karena emosional hanya reaksi hormonal), nyatalah bahwa dunia ini sebenarnya adalah kekosongan.
@@vonburnam5308 Saya lebih ke pragmatis, daripada muter" cuma bikin pusing sendiri, kalo ga ngehasilin apa" ngapain dipusingin.
@@jonigondrong4834
Itu bukan pragmatisme. Itu sikap malas berpikir. Berarti anda itu malas berpikir alias malas berfilsafat. Kalau malas berfilsafat, bagaimana anda dapat mempertahankan keyakinan atau prinsip anda?. Atau anda sama seperti banyak sekali orang indonesia yang malas berpikir sehingga asal imani dan asal ikuti konsep orang lain?. Tak heran indonesia gk maju maju, banyak yang malas berpikir. Kalau malas berpikir, gk ada ide, gk ada inovasi dan akhirnya ya negara ini gini teros.
Sikap anda itu bukan pragmatisme. maaf itu sikap malas berpikir.
@@vonburnam5308 Itu judging dong namanya.. Dasarnya apa Anda bilang saya malas berpikir? Loh itu kan pemikiran yang dangkal namanya ya? Sama aja Anda malas berpikir dong.. :D
Shalom bang saya mau tanya, kalau kami Nasrani percaya bahwa pernyataan Allah tentang keselamatan memiliki dua yaitu secara umum dan khusus. Yang umum adalah Alam semesta ini secara fisikal yang bisa dilihat oleh seluruh umat manusia di muka bumi ini. Melalui karya pencipta ini manusia sadar bahwa ada Sang pengukir sejati yang desain dunia ini dengan tertib dan indah. Melalui karya Allah semua orang tahu bahwa benar ( Allah itu ADA). Kemudian yang kedua bahwa ada juga penyataan Allah secara khusus yaitu tentang pengampunan dosa. Di spesifik lagi bahwa manusia pertama pertama jatuh dalam dosa, sehingga kita umat keturunan dapat imbas, itu yang dipercayakan oleh kami, bahwa Yesus Kristus sebenarnya Allah Israel pencipta Alam semesta ini datang membawa keselamatan yang khusus bagi manusia agar dosa Adam hanya bisa hapus oleh Tuhan sendiri. Manusia tidak bisa mengampuni dosa manusia hanya Tuhan. Yang menjadi pertanyaan lagi begini bang khususnya seluruh manusia percaya bahwa Allah itu ADA, sedang manusia belum pasti keselamatan Ada? Jadi contoh gini kita manusia di dunia ini kadang fanatik gitu, khususnya orang2 yang hanya monoton dengan doktrin2 tapi tidak pernah saling berbagi itulah sebabnya banyak orang saling mengejek, dianggap penista kepercayaan orang. Bagaimana kalau bisa kita buat satu konten baru mengenai kitab suci apa saja mengali mendalami akar-akar mana jalan yang benar sehingga setiap roh manusia akan dijemput oleh Tuhan ketika mati. Karena tadi abng menjelaskan bahwa manusia diciptakan memiliki tujuan yang bermakna, menjalani hidup dan kematian juga punya tujuan, bukan datang pergi saja. Oleh sebab itu gali kitab suci bagaimana caranya sampai kematian manusia itu tidak sia2.
Jenius... Selalu berada di tengah 👍
Dualisme
(Hipotesis Tuhan & Hipotesis Nir-Tuhan)
2, 2 nya boleh aja jadi pilihan individu selera masing-masing berdasarkan "estetik"
.
Kalo gw pribadi milih Hipotesis Tuhan, walau setiap pilihan selalu nimbulin efek gejala ke masyarakat.
baik itu positif maupun negatif.
sama-sama punya efek negatif & positif.
.
Baik itu Hipotesis Tuhan,
maupun Nir-Tuhan.
.
Kalo Nir-Tuhan bisa mengarah ke nihilis maupun, optimistik nihilis.
.
Setiap pemikiran berefek ke manusia nya, atau konteks lebih luas lagi, berefek ke komunitas, maupun masyarakat.
.
& Lagi intelektualitas setiap individu, pasti beragam, dari 7 milyar orang di dunia & pemikiranya juga.
.
Jika dunia ini, nggak ada manusia, hanya tumbuhan, atau katakanlah hewan, bagi gw Nir-Tuhan, nggak masalah, semisal kondisinya gitu.
.
gw pribadi memilih hipotesis Tuhan, & emang percaya, berdasarkan pencarian & pilihan pribadi.
.
secara pribadi.
Dengan hipotesis nir-tuhan, maka muncul pertanyaan: apakah manusia terdiri dari raga, jiwa, dan roh. Kalau makna hidup dan kematiah dimaknai secara estetika, estetika seperti apa yang dibutuhkan? Menurut saya, estetika sangat sensorik. Mungkin saja, estetika bisa memaknai hidup yang sensorik, tapi bagaimana estetika memaknai kematian yang non-sensorik.
Keren, ada poin penting yang bisa dicatat
Serasa dapet siraman rohani, lewat jalur tidak umum 😄
Sebetulnya tidak perlu mempertentangkan antara "Adanya Tuhan" (Theisme) dengan "Tiadanya Tuhan" (Atheisme/Nir-Tuhan) untuk menggambarkan hipotesis2 perlu atau tidaknya Tuhan, karena ada alternatif ketiga, yakni "Deisme" (God as a watch-maker). Menarik sih. Kalo saya pribadi sampai detik ini masih menganut Theisme.
Setuju gak kalau apa yg kita anut tidak menghalangi kita utk terbuka akan diskusi2 di luar keyakinan kita? Buat saya itu bikin hidup kita lebih hidup.
@@hi.kingharry setuju,, keterbukaan akan lebih menghidupkan diskusi , apalagi dlm ranah keyakinan adalah topik yg "sensitive" menurut sebagian orang
Pada hipotesis ini ada beberapa kelemahan,
Manusia tidak bisa menjelaskan
Mekanisme Kehidupan sosial,
Meski di maknai hukum alam dan estetika.
Semua aktivitas dalam hidup ini bersifat relatif.
Apa itu kejahatan?
Apa guna nya berbuat baik?.
Maka menurut hipotesis ini kemungkinan nya 50% manusia memilih kejahatan,
Dan 50% memilih kebaikan.
Tapi masalah nya, kebaikan dan kejahatan itu tidak seimbang,
Bagaikan cahaya dan kegelapan.
Cahaya pasti akan padam, tapi kegelapan itu mutlak.
Akan ada kekacauan di dunia ini.
Itu baru satu, masih ada beberapa lagi yang lainnya.
Terimakasih,
Saya tidak perlu minta maaf atas kesalahan saya, karena tidak ada alasan 🙏
Biarkan daulat digenggam logika tanpa harus sisihkan rasa.
Gini, keberadaan tuhan tidak bisa dibayangkan dengan akal kita, karna tuhan itu berbeda dengan semua yang kita bayangkan, jadi satu satunya pilihan kita adalah percaya saja dengan adanya tuhan (iman) kalaupun tuhan itu tidak ada ya sudah orang yang ber iman tidak rugi apa apa, tapi sebaliknya kalo tuhan itu ternyata ada, maka rugi lah orang orang yang tidak ber iman
kaya pernah denger kata²mu
Alam sangat luas,unik,keteraturan.
Alam ada benda mati dan makhluk hidup.
Makhluk hidup punya ciri² antara lain lahir, dan pasti akan mati.
Manusia tdk akan mampu menciptakan makhluk hidup.
Adanya makhluk hidup ( termasuk kita ini ) tdk mungkin kalau tdk ada Mr X. Karena hidup ( ber nyawa atau ber ruh ) yg sampai saat ini tdk bisa di pecahkan keberadaannya.Begitu pula adanya mati.
Dibalik keberadaan hidup / yg misteri ini pasti ada yg MAHA HIDUP/ SUPER HIDUP dan bedanya pencipta hidup pasti tdk akan mati.
Ruginya apa klo tidak percaya keberadaan tuhan?
Itu akalmu yang iqnya 78 kalo yang akalnya lebih mudah sekali menemukan Tuhan😂
Tuhan sama sekali tidak ada.
Alam semesta dan segala isinya adalah kreasi dari akal pikiran yaitu intelegensi akal pikiran
Alam semesta tidak dijadikan oleh sesuatu .sebenarnya seluruh makhluk yg berakal pikiran adalah onderdil dari dirinya sendiri,beda antara manusia dengan makhluk lainya adalah daya intelegensi dari pemikiran.manusia dpt membangun rumah dan burung juga bisa kok.
Siapakah yang mencipta segala macam entitas jika kita percaya bahwa Nir-Tuhan? Atau mungkinkah segala entitas itu ada tanpa ada yang mengada? Darimana entitas pertama yang merangkai turunan-turunannya jika saya mengimani hipotesis nir-Tuhan?
Tujuan Tuhan ada supaya makluk yg berakal menjadi beradab. Yg dulu nya cenderung biadab (spt film Apocalypso).
Aksioma / postulat yg Anda jelaskan dibutuhkan utk melogiskan keberadaan Tuhan. Karena Tuhan dan makluk2 astral lainnya sifatnya tidak logis / gaib/ rasional.
Tinggal bgmn kemampuan penyiar/ pewarta mewartakannya
Faktanya para penyiar / pewarta juga terbatas oleh sumber daya pengetahuan, kepentingan, material dll.
Kalau ewarta lurus insyalloh lurus lah umatnya (surga). Jika bengkok maka akan merusak tatanan ideal kehidupan alam semesta (neraka).
Bagaimana klo logikanya begini : dalam alquran disebutkan "Allah adalah yg tidak dapat dipikirkan oleh akal, tidak dapat dirasakan oleh indra, tidak dilihat oleh mata, tidak didengar oleh telinga".
Kesimpulan saya dari ayat diatas adalah bahwa ketidakmampuan logika dalam menjangkau tuhan justru itulah bukti keberadaan tuhan, bila tuhan sdh dapat dijangkau oleh logika, runtuhlah sifat "ketidak terjangkauannya" itu, runtuhlah ketuhanannya.
Justru tuhan harus bisa di logika/di nalar/di mengerti,..!!!
Jika tuhan tidak Budi logika, bagaimana kita bisa tahu kalau tuhan itu ada, bagaimana kita bisa tahu apa yang di perintahkan nya, apa yg dilarang dan apa yg harus di lakukan untuk menyembahnya dsb,...
Jika tuhan tidak bisa di logika, maka semua yg Ki tahu tentang tuhan berarti salah semua dong,..???
Pertanyaan :
Berdasarkan paparan dalam vidio ini, yang mengatur alam adalah Hukum alam, padahal kita tahu bahwa hukum itu merupakan bentuk kompleks dari ide atau himpunan ide / gagasan.
.
Lalu darimana datangnya ide / gagasan yang kemudian membentuk suatu aturan yang disebut Hukum ALAM ?
Tuhan
Lalu darimana datangnya ide / gagasan yang kemudian membentuk suatu aturan yang disebut Hukum ALAM ?
Dari mempelajari ilmu fisika
@@idmarilamri6398 Ilmu Fisika itu di dapatkan dari Mempelajari Hukum Alam ...
.
Pertanyaanya tetap :
.
Lalu darimana datangnya ide / gagasan yang kemudian membentuk suatu aturan yang disebut Hukum ALAM ?
@@MuslimLogis_TV gagasannya dari Tuhan, setiap gagasan tuhan menjadi hukum alam baik fisika maupun meta fisika
Kesimpulan: hipotesis nir-Tuhan mampu meruncingkan postulat (tidak menimbulkan asumsi lain) yang membuat ini lebih rasional sekaligus melingkupi kemungkinan bahwa Tuhan ada karena setiap manusia memiliki estetikanya masing-masing termasuk pemaknaan keberadaannya. Yang ku masih pertanyakan mengenai hukum alam, bukankah jatuhnya ini ke arah pemikiran pantheis? Yang mana mempercayai adanya suatu ‘kekuatan’ yang mengatur segala sesuatu (dalam hal ini hukum rimba) untuk mengatur hubungan antar manusia dan alam?
Ya, memang akan jatuh kepada pantheisme. Hukum alam saya rasa bukan hanya mencakup hukum fisika.Namun, juga hukum hukum spritual dan kekuatan kekuatan spritual. Pantheisme adalah mungkin secara hukum Fisika yang diusulkan oleh Einstein bahwa semua yang ada di dunia hanyalah energi. Energi dapat bermanefestasi menjadi materi dan berlaku kebalikannya, tetapi asalnya adalah energi.
Masalah manusia kepada Agama kebanyakan adalah gugatan gugatan kepada Agama terorganisir. Keberadaan Tuhan yang panentheis, memang banyak memunculkan gugatan gugatan. Tetapi, Tuhan yang pantheis sangat sedikit menimbulkan gugatan. Oleh karenanya, pantheisme adalah alternatif yang banyak dipilih sekelompok orang yang menyebut diri mereka "Spritual tapi tidak Religius".
Sensei, bahas orang yg membahas logika di TikTok
Mending jangan terlalu anggap serius sih "pengetahuan" dari tiktok, alasannya ya kemungkinan ada false information juga disana, contohnya kayak ada profesor psikologi yang men-debunk beberapa informasi salah mengenai psikologi yang beredar di tiktok, terus juga tiktok ini kan videonya pendek-pendek ya jadi biasanya informasi yang kita terima juga sedikit dan cenderung kurang mendalam.
ruclips.net/video/742IYYMRkYw/видео.html
@@Lishiyashrimps4161 BoT
Enak banget nonton konten begini
bagaimana kalau dgn 1 hipotesa Tuhan sesederhana "alam diciptakan oleh tuhan", dan varian lainnya juga rekursi dari 1 hipotesis tersebut? termasuk di dalamnya tuhan yang menciptakan hukum alam?
Berarti tugas "Tuhan" disini hanya menciptakan hukum alam saja selebihnya hukum alam yang mengatur