❤️Madinah I'm In Love❤️
HTML-код
- Опубликовано: 7 фев 2025
- Madinah
Vibesnya memang berbeda di
Madinah, tenang, adem, suasananya tertata tidak terburu-buru
Bagaimana tidak...
Rasulullah saw pernah berdoa untuk keberkahan kota ini. Nabi saw bersabda:
“Ya Allah, berilah keberkahan kepada penduduk Madinah dalam takaran mereka, dalam takaran mud dan sha’ mereka seperti keberkahan yang Engkau berikan kepada penduduk Makkah.” (HR Bukhari dan Muslim)
Keberkahan ini meliputi banyak aspek, seperti keberkahan dalam hasil bumi, pendapatan, dan ketenangan yang ada di Kota Madinah.
Ada sebuah hadis yang menyatakan bahwa Madinah telah menerima banyak nikmat. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu sebagai berikut:
Jadikanlah nikmat Madinah dua kali lipat lebih banyak dari yang ada di Mekkah, ya Allah. (HR. Bukhari no. 1885, Muslim no. 1369).
Tempat Hijrah dan Pengembangan Islam
Hijrahnya Nabi Muhammad saw ke Madinah adalah peristiwa besar yang menjadi titik awal kemajuan Islam. Hijrah ke Madinah menggambarkan pertolongan Allah SWT bagi umat Islam yang tertindas di Makkah.
Sebagaimana Allah berfirman, “Dan orang-orang (Ansar) yang telah mendiami kota (Madinah) dan telah beriman sebelum kedatangan mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka.” (QS. Al-Hashr [59]:
Nabi Muhammad saw. menghabiskan sisa umurnya di Madinah. Meski berhasil menaklukkan Makkah dalam peristiwa Fathu Makkah, tapi Nabi
Muhammad saw. tidak lantas tinggal di sana. Ia memilih untuk kembali ke Madinah karena saking cintanya dengan kota ini. Hingga akhirnya ia wafat dan jasadnya dikebumikan di bumi Madinah. Maka tidak heran jika Madinah dikenal sebagai Kota Nabi.
Rasulullah SAW pernah mendoakan kota ini sebagai tempat yang dicintai
sebagaimana Makkah. Rasulullah saw bersabda:
“Ya Allah, jadikanlah kami mencintai Madinah sebagaimana Engkau menjadikan kami mencintai Makkah atau lebih dari itu.” (HR Bukhari)
Doa Nabi ini menjadi bukti kecintaan beliau terhadap Kota Madinah dan harapan agar umatnya pun mencintai Madinah.
Pembangunan Masjid Nabawi merupakan salah satu dari tiga pilar yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW dalam upaya menyebarkan Islam di Madinah. Melansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, kedua pilar lainnya adalah mengikat tali persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar serta menetapkan undang-undang dasar yang mengatur kehidupan kaum muslimin.
Sejak awal dibangun, Masjid Nabawi berfungsi sebagai pusat pengembangan masyarakat seperti tempat salat berjamaah, pusat pemerintahan, pusat pembelajaran, perawatan medis, pusat penahanan dan rehabilitasi, serta beberapa kegiatan sosial lainnya.
Bagunannya begitu sederhana dengan berbentuk persegi yang terbuat dari bata lumpur. Masjid Nabawi dibangun tanpa lantai di atas pondasi batu yang mengelilingi area seluas sekitar 1.200 meter persegi.
Masjid Nabawi dibangun di atas tanah tempat unta milik Rasulullah SAW menderum (bertumpu dikedua lutut unta yang berada dikedua tangannya) ketika beliau singgah di rumah-rumah kaum Anshar. Tanah tersebut dulunya adalah tempat pengeringan kurma milik Sahl dan Suhail, dua anak yatim bersaudara dari bani an-Najjar. Kemudian, Rasulullah SAW membelinya meski pada awalnya Sahl dan Suhail ingin menghibahkannya.
Rasulullah SAW turut serta dalam pembangunan awal. Saat itu, Masjid Nabawi dibangun sangat sederhana dan menghadap Baitul Maqdis. Berbentuk bujur sangkar, dengan luas sekitar 50x50 meter per segi, atapnya terbuat dari dedaunan pohon kurma, sedangkan tiangnya dari batang pohon kurma.
Tidak hanya itu, Rasulullah SAW juga membuat mihrab sederhana di dalamnya.
pada pertengahan 624 M/2 H, arah kiblat dipindahkan ke arah Masjidil Haram sehingga bangunan mihrab bagian utara tidak terpakai lagi, yang akhirnya dijadikan tempat sahabat berkumpul. Kemudian, di bagian selatan dibangun bangunan mihrab yang baru. Di bagian timur, dibangun beberapa rumah kecil untuk istri Rasulullah SAW dan ada pintu masuk langsung ke masjid.
Masjid Nabawi merupakan salah satu dari 3 masjid yang dijadikan tujuan safar dalam rangka ibadah.
Rasulullah SAW bersabda “Tempat yang layak dijadikan tujuan safar hanyalah tiga masjid. Yaitu; Masjid Ka’bah, Masjidku (masjid Nabawi) dan Masjid Iliya (masjidil Aqsha). (HR. Muslim no. 2476)
Selain itu, shalat di Masjid Nabawi pahalanya mencapai 1000 kali lipat
“Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) itu lebih baik dari 1000 shalat di masjid lainnya, selain di Masjidil Haram.” (HR. Bukhari dan Muslim)
#madinah
#madina
#nabawimosque
#masjidnabawi
#raudhah
#nabimuhammad
#umroh
#makamnabi