Demi Kepentingan Rakyat, Pragmatisme Diperlukan Dalam Bernegara
HTML-код
- Опубликовано: 12 сен 2024
- Demi Kepentingan Rakyat, Pragmatisme Diperlukan Dalam Bernegara
Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta
#kenduricinta #Sabrang #arsipkc #maiyah #sinaubareng #KCAgustus #SabrangMDP
Dokumentasi: Kenduri Cinta
===============================
• www.kenduricin...
• Instagram/kenduricinta
• Twitter/kenduricinta
• Facebook/kenduricinta
• / kenduricinta.id
Bagian 1: Pragmatisme dalam Pengambilan Keputusan
Sub-bagian 1.1: Tujuan sebagai Landasan Moralitas - Pembicara menekankan pentingnya tujuan dalam menentukan benar dan salah. Tanpa tujuan, tak ada yang bisa dinilai baik atau buruk.
Sub-bagian 1.2: Tujuan Biologis dan Kebutuhan Manusia - Pembicara menunjukkan bahwa bahkan makhluk hidup sederhana seperti amuba memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Manusia pun memiliki tujuan yang terkadang tidak disadari oleh pikiran, namun dirasakan oleh tubuh.
Sub-bagian 1.3: Membangun Tujuan dan Menentukan Langkah Efektif - Membangun tujuan sendiri mungkin, tetapi harus dipertimbangkan dan dihubungkan dengan kebutuhan dan cita-cita jangka panjang. Pendidikan membantu dalam menentukan langkah paling efektif menuju tujuan tersebut.
Bagian 2: Negara sebagai Solusi untuk Mencapai Tujuan Bersama
Sub-bagian 2.1: Keefektifan Negara sebagai Sistem - Pembicara membahas alasan keberadaan negara, yaitu untuk mencapai tujuan bersama, seperti kesejahteraan bersama. Negara, sebagai konsep teritorial, adalah bentuk sistem yang muncul belakangan sebagai solusi untuk melindungi rakyat dari ancaman.
Sub-bagian 2.2: Teori dan Strategi dalam Bernegara - Terdapat berbagai teori tentang negara, masing-masing dengan strategi yang berbeda. Pragmatisme diusung sebagai strategi yang paling efektif dalam bernegara, khususnya dalam konteks masyarakat yang beragam.
Bagian 3: Meritokrasi, Pragmatisme, dan Hanesti: Tiga Pilar Keberhasilan
Sub-bagian 3.1: Menjalankan Meritokrasi dalam Berbagai Konteks - Meritokrasi adalah prinsip yang menitikberatkan pada kemampuan dan hasil. Dalam konteks perusahaan, pekerja yang berprestasi tinggi yang membantu mencari laba akan dihargai.
Sub-bagian 3.2: Pragmatisme sebagai Strategi Efektif - Pragmatisme didefinisikan sebagai fokus pada efektivitas dalam mencapai tujuan, tanpa mempertimbangkan moralitas. Ini dapat menjadi strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
Sub-bagian 3.3: Pentingnya Hanesti dan Keseimbangan - Hanesti adalah prinsip kejujuran dan keterbukaan dalam berinteraksi. Pembicara menekankan pentingnya hanesti untuk membangun kepercayaan dan keseimbangan dalam masyarakat.
Bagian 4: Pendidikan sebagai Penentu Kecerdasan dan Kemampuan Berpikir
Sub-bagian 4.1: Peran Pendidikan dalam Memahami Konsep dan Menentukan Pilihan - Pendidikan berfungsi untuk melatih kemampuan berpikir kritis, menganalisis, dan menentukan pilihan yang tepat berdasarkan tujuan.
Sub-bagian 4.2: Kritik terhadap Definisi Pendidikan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) - Pembicara mengkritik definisi pendidikan di KBBI yang menurutnya cenderung membentuk manusia menjadi sesuatu, bukan membebaskan. Ia berpendapat bahwa pendidikan harusnya memberi pilihan kepada individu untuk menentukan masa depannya.
Sub-bagian 4.3: Pentingnya Memahami Dinamika Masyarakat - Pembicara menekankan bahwa setiap era memiliki dinamikanya sendiri. Hal ini penting dipahami untuk merumuskan strategi yang efektif dalam bernegara.
Bagian 5: Mencari Solusi dalam Kompleksitas Bernegara
Sub-bagian 5.1: Strategi Implementasi Meritokrasi - Meritokrasi perlu diimplementasikan dalam sistem pemerintahan, dengan menempatkan orang yang kompeten di posisi yang tepat. Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi.
Sub-bagian 5.2: Membebaskan Rakyat dari Beban Berpikir Pragmatis - Pembicara menekankan pentingnya membebaskan rakyat dari beban berpikir pragmatis, khususnya dalam konteks bernegara. Rakyat harus diberi kebebasan untuk memilih tanggung jawab, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun negara.
Sub-bagian 5.3: Kesadaran Konsekuensi Pilihan - Pembicara menyoroti pentingnya kesadaran akan konsekuensi setiap pilihan. Salah satu contohnya adalah pilihan politik, di mana setiap pilihan akan memiliki dampak pada masa depan negara.
Bagian 6: Kesimpulan dan Pandangan ke Depan
Sub-bagian 6.1: Membangun Tujuan Bersama dan Strategi Efektif - Pembicara menegaskan kembali pentingnya membangun tujuan bersama dan menentukan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
Sub-bagian 6.2: "Eling Lan Waspod" sebagai Prinsip Berjalan Menuju Tujuan - Pembicara menyerukan untuk selalu mengingat tujuan dan waspada dalam perjalanan menuju tujuan tersebut. Hal ini penting agar tidak terjebak dalam jalan yang salah dan menghindari hal-hal yang tidak efektif.
Kalau pemahaman dan cara kerja pikiran masyarakat kita seperti pembahasan forum ini, Indonesia menjadi negara dengan penduduk paling bahagia.
Buat yg seperti itu lebih kecil
Berkoloni
tidak usah ketinggian banyak masyarakat indonesia yang seperti ini, andaiakn yang jadi penguasa dan pemegang jabatan besar orang2 yang sperti ini saja indonesia sudah lebih maju dari sekarang.
Sulit karena masyarakat Indonesia itu BUDAYANYA MALAS,,MALAS MEMBACA MALAS BELAJAR MALAS MENAMBAH WAWASAN DAN PENGETAHUAN MALAS IKUT FORUM-FORUM DISKUSI SEPERTI KC ini...
setuju@@anzakaria0973
@@andrisubagio6698yahh... minimal diri kita dulu....gk usahh sampai negara to....
Dalam parahnya pengalihan isu pemerintahan saat ini berlangsung, aku tetep nyimak ademnya maiyah aja untuk kedaulatan "menunda kematian" secara kolektif dan pragmatis
Terima kasih Mas Sabrang.. barakah terus Kenduri Cinta ❤
Kolaborasi yang mantul, semoga para narsum di atas bisa sering hadir di Maiyah
Adeeemmm bila melihat dan mendengar masyarakat maiyah berkumpul
Pendidikan menciptakan kesadaran. Manusia-manusia yang sudah berkesadaran memimpin kehidupan...kebanyakan para pemimpin di indonesia adalah orang-orang yang minim kesadaran, sehingga berdampak pada kerusakan sendi-sendi kehidupan...🙏
Setuju sekali, morarilas dan etika sudah bener2 luntur..
Artinya berpikir RASIONAL & IRASIONAL dibutuhkan utk kepentingan negara dalam lingkup kekuasaan TERBATAS. Tapi jika kemudian masuk wilayah kekuasaan TAK TERBATAS akan berpotensi sewenang wenang
❤❤❤ insyaallah Nusantara Masa Depan Akan Sehat Mandiri Dan Sejahtera... kuncinya ada di masyarakat maiyah...😊😊😊
amiin
saya kira maiyah malah sedang dalam proses pembubaran.
@@dejohnettejack2273 masak mas.
Kalaupun bubar nanti orang2 maiyah akan membuat forum yg serupa dengan nama yg lain.
@@rizky.dwi.kharisma oo jadi maiyah itu organisasi. pantes terintimidasi oleh kata "bubar".
@@dejohnettejack2273 maiyah adalah forum diskusi yg tidak jelas. Yg dibahas serampangan. Maiyah bukan organisasi yg didaftarkan di kemenkumham.
Sejak dulu cak nun bilang tidak pernah takut kalau dimasa yg akan dibubarkan.
Sesi ini dr ryu baru sepemahaman...sekaliber dr ryu yg pikirannya saintis mengarah ke atheis (mngkin agnostik) bertemu pendapatnya dgn sabrang dgn kacamata utilitarianisme
Cara pandang inilah yg ketemu dgn dr ryu
Klo pake kacamta lain.. bisa dipastikan scr bathin akan tertolak oleh dr.ryu... scr lahir terlihat sampe tepuk tangan di akhir sesi mas sbrang... salut krn sekaliber dr ryu (tokoh anti dogma dan tahyul)...menyimak dan mengapresiasi dgn duduk mengarah ke mas sabrang (menghindari emon) klimaksmya tepuk tangan..
Next undang bang panji pragiwaksono
Lelaku dengan keseimbangan dan kesetimbangan dg tujuan yang sama😊
Kerenlah KC
Matur nuwun kagem MbahNun...❤❤❤
Terima kasih Kenduri Cinta.
Ketika sudah ada pembicara komika " Bintang emon " Harus ada yang namanya " Abdur Arsyad ' udah lah min ke KC Abdur arsyad
❤❤❤
13:49 Definisi Pendidikan
Salam bahagia dokdes
Efektif 😅😅
Ada gk vidio versi full nya min?
Ayoo jgn cuma berhenti di diskusi aja.. ayo gerak lawan kebatilan oligarki..klo diperlukan poeple powerrr...
Apakah itu solusi paling efektif?
Terimakasih ya Min
Eling dan waspada
kurikulum merdeka ingin agar guru merdeka mengajar sehingga diajarkan membuat modul ajar berdiferensiasi. lalu dicetaklah buku ajar untuk membantu guru 'mendesain' modul ajar..alhasil guru menggunakan buku cetak untuk pembelajaran di kelas sehingga cita2 kumer tidak tercapai
Kepentingan uoooopoooooo wakakakakak
*ORANG KALO LAGI BICARA MBOK YA DIHARGAI MALAH NGOMONG SENDIRI ITU PAK NEUROSAIN & BANG KOMIKA* 🤦♂️
Selama masyarakat Maiyah masih ada, selama itu pula Negara ini akan terus ada.
6:47 Tentang emergence Semut
Di antara yg jadi pembicara justeru Sabrang lah yg secara spesialisi pendidikan mengambil Fisika. Ya, Fisika & Matematika. Tapi ya belio gak over jg dlm menampilkan dan membunyikan Sains. Biasanya, itulah yg beneran belajar, ya biasa aja dlm membawa ilmunya.
Kenduri Cinta apa bisa jadi Kenduri Brutal ??setelah adanya peringatan darurat. Klo mbah nun pinaringan sehat pasti mendatangi istana spt halnya rezim suharto dulu. Al-fatihah buat simbahku mbah nun.
Next undang wapres
Njehhhh
Klo liat keadaan sekarang, kayanya mending, prabowo, marsel widianto, darma-kun pada menjabat dan UU pemilu di sahkan oleh Dpr. Biar busuk total.
Apa ada unsur pengancaman ga ya kalo ga milih A itu nanti kenapa napa
😂
Brani gak Bang Pandji Pragiwaksono kesini
bb
ojo banter banter jd util utilarian opo opo kui. Bayangin kalo alam ini bersikap util util kae, "yg penting efektif"... wes dibinasakan kabeh manusia ya. wong ra ono gunane manusia bagi alam, malah cuman ngerusak wae.
ojo bangga po brani bersikap dan bermindset util utilarian kae... dudu kemajuan iku tapi kemunduran.
Mending sampean tonton ulang mas. Nek perlu diperlambat sithik.
Agar tidak gagal paham.
Overpragmatis mas sabrang, hidup terlalu besar bagi penyederhanaan dengan rasa matematis, mungkin terkesan "indah" dalam frame mental para pedagang, tp hidup pasti bukan tentamg "cuan" sebagai tools, pengertian dan selera estetika emang muncul dari pengalaman subjektif, rasa itu ya dialami setelah proses perenungan pribadi, kalau sebatas jd bahan diskusi atau argumen favorit demi perdebatan yg membaggongkan semua yg ngerasa waras, jangan2 kucing garong lebih make sense dengan jalan ninjanya!? 🤔🤣
#syarafkesentil...
#cumanusialan.... 😁
Kalo melihat2 karya lagu2 ciptaannya, saya pribadi menemukan pemahaman "kebijaksanaan" dia, adakalanya sebagai lulusan matematika dan fisika, dia bicara tentang sesuatu melalui pemahaman matematis, yg ini mungkin cocok kaitannya dgn pembahasan hidup bernegara, kalau bicara tentang diri kemanusiaan, dia akan ganti, dgn bahasa2 filosofis, justeru meskipun dia lulusan fisika, dia bukan bagian dari kaum yg sering berbicara hidup dua warna, segala sesuatu menghasilkan angka yg pasti, dlm pembicarannya yg tersebar di media sosial, justeru dia malah sering berbicara makna hidup.
@@Fitria_558 cuma sekedar ngingetin kalau bicara politik dan ideologi itu selalu berhubungan sama narasi hidup setiap orang dan kebijaksanaan itu berorientasi objjektif walaupun sifatnya personal dalam interpretasi dan implementasi, sharing knowledge itu baik dan indah tp understanding terhadap realitas pribadi jauh lebih penting dan gak bisa di ukur dengan cara matematis yg rigid!? 🤔😅
Seorang yg seneng ketawa bukan jaminan dia humoris dan bijaksana terkait selera dalam merasakan kelucuan dan inklinasi emosi terhadap sebuah ide kelompok dan peristiwa, yg punya gelar dokter atau pangkat jenderal pun sama2 manusia dengan kemungkinan error pd sistem nilai dan etikanya saat berhadapan dengan masalah pelik atau yg belum dipahami, respon manusia terhadap realitas mungkin bisa diprediksi berdasarkan rekam jejak, kalau ngukur sistem nilai dan moralitas individu itu pake apa selain diskusi antara sahabat yg biasanya otentik!? 🤔
Yg ngaku manusia jujur dan baik dan pintar dan soleh dan mulia biasanya punya realitas yg sebaliknya!? 😅
Orang bilang "read between the line", kalo kata gua mah "bocil gak mau diatur pasti belajar dari ortunya yg gak punya standart etika dalam perilaku". 🥱
Selalu sibuk ngerawat "topeng" tp muka sendiri bopeng2, ada gak yg bikin muka orang lain ikut bopeng!? 😱😆
#cumanusialan... ✌️😁
heran saya sama orang yg ngomong di video ini, kok banding2in manusia sama semut lah, sama kucing lah, ckckckck.
very very very lucu
semut sama kucing gak punya pride, lust, greed, dan envy, makanya semut bisa teratur karena terutama gk punya greed dan envy.
lha manusia default settingnya memiliki sifat2 tsb. piye to yo, scientist ngebandingin kok gak apple to apple. Ibarat emak kucing ngomelin anaknya "liat tuh ikan bulunya ga rontok, kamu kok bulu rontokkan di mana-mana"... lhaa ikan gak punya bulu mak, e buset deh.
pr terbesar manusia ya gimana mengatasi rasa-rasa tersebut (greed, envy) dll, bukan gimana bisa seperti semut. Kalo ora rakus ora dengkian otomatis kompak.
lha wong saiki jawaranya rakus dan dengki, kok disuruh nyemut. huehuehuehue
ini baru bener❤❤
komennya bikin kesemutan 😂😂
Kan dia bukan saintis
Wah klo saintis emang kecenderungannya menganggap manusia sbg anggota kingdom animalia, alias sama saja dgn binatang. Richard Dawkins yg mengamati perilaku hewan sering banget pake jalan pikiran begini
@@feniusfarsaid1781 nah ini baru taunya si a langsung ngutip2 a mlulu, taunya richard sopo kui langsung mendewa2kan richard sopo kui.
Sama2 hewan tp skala kompleksitasnya beda2. Udang sama lumba2 ya hewan tp kompleksitas otak, syaraf, sampe reaksi2 kimiawi biologisnya berbeda. Kucing sama gajah ya hewan ya mamalia, tp kompleksitasnya beda2. Manusia ya hewan tp kompleksitasnya beda. Anatominya beda, reaksi2 kimiawinya beda, otaknya beda, fisiologi psikologinya beda.
Lu tinggal di balik genteng aja kayak kalong/kelelawar sana, kan sama2 hewan. Huehuehue ngebelain idolanya sampe membodoh2i diri sendiri rek rek.