Keras! Komisi III Marah & Semprot Polda Jabar soal Pegi: Polisi Serampangan! No Viral, No Justice
HTML-код
- Опубликовано: 24 авг 2024
- Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Komisi III DPR kembali menyoroti kasus Vina, terutama kinerja Polda Jabar seusai salah tangkap Pegi Setiawan.
Dikutip dari Kompas.com, hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh.
Ia menyebut polisi serampangan dalam penetapan Pegi Setiawan.
Oleh sebab itu, Saleh meminta polisi melakukan evaluasi terhadap prosedur operasi standar (SOP) agar kasus serupa tidak terulang.
"Tentunya ada hikmah yang diambil agar para aparat kepolisian tidak serampangan dalam melakukan tindakan penangkapan terhadap orang maupun masyarakat dalam penanganan sebuah perkara tindak pidana," ujar Saleh kepada Kompas.com, Minggu (14/7/2024).
Tak hanya itu, Saleh juga menyebut penyidik Polda Jabar telah melanggar prosedur hukum acara pidana dalam kasus Vina.
Hal itu ditunjukkan berdasarkan putusan praperadilan gugatan Pegi Setiawan.
Saleh juga menyinggung soal 'no viral, no justice' yang kini menjadi tugas besar Polri untuk mengubah paradigma yang sudah tertanam di masyarakat.
Terlebih perubahan Undang-Undang Kepolisian sedang dirapatkan bersama Komisi III.
"Selain evaluasi yang dilakukan, tentu ada perubahan paradigma yang harus diterapkan, stigma di zaman digital bahwa 'no viral, no justice' ini seharusnya menjadi pekerjaan rumah (PR) besar Polri. Terlebih sedang digodoknya perubahan Undang-Undang Kepolisian bersama kami di Komisi III," tuturnya.
Sementara Saleh mengaku mendengar informasi bahwa Kapolda Jabar mengganti seluruh penyidik yang menangani kasus Vina.
Pihaknya memuji keputusan Kapolda Irjen Akhmad Wiyagus, jika kabar penggantian personel penyidik itu memang benar terjadi.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebut Polisi Serampangan Tangkap Pegi Setiawan, Komisi III DPR: "No Viral, No Justice" PR Besar Polri", Klik untuk baca: nasional.kompa....
Program: Tribunnews Update
Host: Maria Nanda Ayu Saputri
Editor Video: Fegi Sahita
Uploader: Bintang Nur Rahman
#komisiiiidpr #poldajabar #polisi #pegisetiawan #kasusvinacirebon
![[FULL] Jawaban Ahok Respons Maaf Jokowi hingga Bongkar Isi Chat dengan Anies](http://i.ytimg.com/vi/p5kADRJw_uY/mqdefault.jpg)
![[FULL] Jawaban Ahok Respons Maaf Jokowi hingga Bongkar Isi Chat dengan Anies](/img/tr.png)
DPR harus buat undang undang kalo rakyat boleh merekam kinerja polisi karena cctv polisi "gampang rusak"
😁😁😁😁 giliran kasus pembunuhan viral rusak cctv maka nya habib rizjik komplain giliran dia berkasus demo cctv enggak rusak😁 ke tangkep terus dia
Setuju
@@rajibmaulana6958apa lagi razia tilang gercep banget langsung nongol surat tilang dan Poto.. ke rumah sambil di tunjukin kesalahan.tidak pake sabuk pengaman
Cuma kasus pembunuhan cctv rusak
👍 mantap, setuju banget ,buat undang undang yang ga berat sebelah!! Beri kewenangan RAKYAT UNTUK MERECORD KEGIATAN POLRI DI MANAPUN AGAR BALANCE DAN TERCIPTANYA TUGAS yang SESUAI S O P!!..KARENA SELAMA INI SEOLAH OLAH aparat selalu benar!!, itu menjadikan oknum APARAT seolah olah MALAIKAT wakil TUHAN di NEGERI ini,jadi PENGAWASAN KINERJA POLRI di serahkan ke MASYARAKAT,itu baru bisa on the TRACK!!
Klu merakam kejahatan oknum polisi, itu udah di beri kebebasan oleh kapolri.
Cm yg jadi masalahnya kita punya rakaman juga kita gk berani menyerah kan rakaman tersebut ke polisi. Karena pasti jadi sasaran ancaman dll.
Jadi ngadepi polisi ini mmg harus media, di viralin dulu baru ada proses. Klu kita langsung ke polisi ya jd makanan nya kita.
NO VIRAL NO JUSTICE !! . . . ADALAH KENYATAAN DI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA !!!
Kalo polisi yg salah cuma di evaluasi atau di copot jabatannya, kalo rakyat yang salah di hukum penjara.
Sungguh negara ini gak adil!!!
30 polisi di periksa..wow..betapa mafianya.kepolisian cirebon..30 org. Ikut andil dlm kasus pembunuhan dn pemerkosaan..30 polisi..11 pelaku..8 tersangka palsu...
Amburadul, Diganti mulai dari kapolda sampai para penyidik2nya
MESTINYA INDONESIA NIRU AMERIKA SERIKAT, KETIKA TERSANGKA DIBAWA KE KANTOR, TERSANGKA DIKASIH PENGACARA YANG MENDAMPINGI SECARA GRATIS. JADI PROSES BAP NYA GAK SEMBARANGAN, KARENA TERSANGKA DITEMANI PENGACARA. HARUSNYA SEPERTI ITU
MABES POLRI GA MAU KEHILANGAN MUKA UNTUK BISA MENGUSUT KASUS VINA YG RUMIT.. MABES POLRI MERASA TIDAK YAKIN KASUS INI BISA TERUNGKAP DENGAN JELAS KALAU ADA YG HARUS DI TUTUP TUTUPI..
Ga berani karena "ga enakan" aja sesama keparat kepolisian
Undang Undang polisi yg baru segera di sah kan saja... Agar polisi semakin serampangan menganiaya orang benar dan melindungi orang bersalah yg berduit... Mantaappp....
Emang tau loh isinya uu Polisi
Kinerja DPR tinggal 2 bln lagi
@@user-rw2ul2qe2q rezim Jokowi kebut UU dan kebijakan seperti pembatasan pertalite dan Gas LPG... Padahal pemerintahan baru akan segera di Lantik...
polisi sekarang kerjanya serabutan, dari mulai mandorin pekerja proyek sampe nyamar jadi cicak dilangit langit kos kosan mahasisiwi dilakoninya.
@@kikihermawan3826 makanya nanti polisi dan TNi boleh berbisnis dan boleh bersaing mengisi pekerjaan SIPIL... Krn sipil kekurangan TENAGA KERJA.... Kekurangan Sumber Daya Manusia ... Mereka lah Kelompok Warga kelas 1 yg memiliki SDM sangat Istimewa dan harus di Istimewa kan...sipil tah sampah bagi mereka
Sebaiknya UU ttg Kepolisian RI ditunda sekaligus dievaluasi ulang, berkaitan dengan performa (mental & moral SDM) yg saat ini sdh sangat memprihatinkan, khususnya dlm mengayomi masyarakat kecil🙏
Itu 11 12 lah dua lembaga ini sama2 nggak bermanfaat, klo kata alm gusdur dulu dpr tu kayak anak tk, klo polisi tu sdh pol tapi masih minta di isi lagi, jd amburadul semua
Benar POLISI klu tdk di firalkan dan malu di hujat mulai malas walau makan dr gaji negara...😠
Kembalikan Polri dibawah kemendagri. Biar mengurangi arogansi oknum2 nya
Kebohongan Sudirman, Aep, dan Dede sudah dipatahkan oleh Praperadilan yg memastikan Pegi Setiawan (PS) bukanlah pegi perong sehingga hakim membebaskan PS dari status tersangka (otak pelaku). Oleh karena itulah tuntutan kpd Aep, Dede, dan Sudirman sbg saksi palsu kemungkinan besar akan menang, kecuali hakimnya botol seperti hakim 2016 atau bisa disuap, tdk mau mengikuti jejak hakim Eman Suleman.
Kemenangan PS di praperadilan menjadi indikasi kuat adanya dugaan kebohongan besar yg TERENCANA dari para saksi Sudirman, Aep, Dede, RT Pasren dan anaknya (Kafi), terkait cerita ttg kronologis kejadian dan alibi para terpidana. Indikasi ini ditunjukkan oleh tdk jelasnya keberadaan para saksi tsb selama sekian waktu lamanya dan diduga disembunyikan pihak tertentu.
*********
Pernyataan Aep ketika berbincang dgn Kang Dedi:
Aep baru tahu siapa pegi perong setelah melihat wajah pegi setiawan (PS) di berita ketika ditangkap pd Mei 2024. Aep berkata:
"Saya sempat kaget waktu (PS) ketangkep itu, oh ini yg namanya Pegi (alias perong), saya tahu, tahu bener (yakni hafal wajah PS dan yakin PS salah satu pelaku yg dia lihat mengejar korban karena dia SERING melihat PS kumpul bareng dgn para terpidana bersama motor mereka).
Para terpidana dan Kafi tdk kenal PS. Bagaimana bisa PS dianggap sering kumpul bareng seperti pengakuan Aep?!.
Ucapan Aep juga menegaskan bhw dia blm pernah ditunjukkan oleh siapapun ttg photo PS yg diyakininya sbg pegi perong. Akan tetapi, pihak Polda Jabar mengaku bhw di 2016 photo PS sdh pernah ditunjukkan kpd semua saksi dan para terpidana dan mereka semua membenarkan pegi perong adalah PS.
************
Kejanggalan pernyataan polisi ketika jumpa pers pada 26 Mei 2024, setelah menangkap PS.
Kabid Humas Polda Jabar menyatakan bhw penyidik pd 2016 sdh SEMPAT MENCURIGAI PS alias Perong sbg OTAK kasus vina.
Dia menjelaskan bhw penyidik pada 2016 (2 HARI SETELAH KEJADIAN) pernah mendatangi rumah PS utk MENANGKAPNYA, namun PS tdk ada di lokasi. Kemudian penyidik menyita motor Smash Pink milik PS.
Penyidik juga memfoto photo PS yg ada di dinding, kemudian photo tsb diperlihatkan kpd PARA SAKSI dan mereka MEMBENARKAN bhw photo tsb adalah PS alias PERONG.
Pernyataan Kabid Humas Polda Jabar mudah sekali dipatahkan.
Jika benar di 2016 photo PS sudah diperlihatkan kpd PARA SAKSI dan mereka MEMBENARKAN bhw yg dimaksud pegi perong adalah PS, maka seharusnya di daftar dpo pegi perong dicantumkan photo PS beserta nama lengkap PS, nama ayah PS, alamat dan pekerjaan PS, dan informasi penting lainnya?!
Indikasi kuat bhw photo PS tdk pernah diperlihatkan kpd para saksi, antara lain:
(1). Aep mengaku polisi tdk pernah menunjukkan photo PS. Dia baru tahu wajah PS saat PS ditangkap di 2024.
(2) Saka Tata dan terpidana lain juga mengaku tdk pernah diperlihatkan photo PS. Bahkan Saka mengaku photo2 pelaku yg pernah diperlihatkan kepadanya tdk ada photo PS. Saka dan terpidana lain pun mengaku tdk kenal dan tdk pernah kumpul dgn PS.
(3) Bahkan HAKIM 2016 pun tdk pernah diperlihatkan photo PS selama sidang pengadilan.
(4) Surat kesaksian semua terpidana ttg cerita kronologis kejadian, tdk ada satupun yg menyebut nama lengkap pegi perong adalah Pegi Setiawan. Yg disebut hanya pegi alias perong. Sedangkan utk para terpidana disebut nama lengkapnya dan nama aliasnya, termasuk nama ayah mereka (bin fulan).
Mengapa polisi diduga kuat TIDAK menunjukkan photo PS kpd para saksi pd thn 2016?!
Jawabannya adalah polisi tdk meyakini PS sbg pegi perong karena TIDAK PUNYA satupun BUKTI-BUKTI yg kuat. Karena itulah, maka :
(1) Pihak polisi selama 8 thn tdk pernah mencari dan menangkap PS.
(2) Pihak polisi tdk mencantumkan secuilpun identitas PS di daftar DPO 15 sept 2016 atas nama pegi perong, yakni identitas PS berupa photo PS, nama lengkap PS, nama org tua, alamat rumah, dan identitas PS lainnya.
Justru yg dicantumkan di DPO adalah pegi perong, tanpa photo atau sketsa wajah, tdk jelas bin (anak) siapa, apa pekerjaannya, bahkan alamatnya pun berbeda dgn alamat PS.
Jadi terlihat jelas kejanggalan pihak kepolisian bagi org2 yg mau berpikir cerdas dan kritis. Mengapa masih ada juga org2 yg tdk puas PS dibebaskan dan sangat berharap polisi bisa menangkap kembali PS?! Bagaimana cara mereka berpikir dan apa yg menjadi dasar keyakinan mereka?!
Org2 botol masih juga berandai-andai. Seandainya polisi punya bukti baru berupa bukti scientific spt cctv, bukti chat/obrolan para terangka terkait rencana membunuh korban, dan bukti lainnya, maka PS bisa dijadikan tersangka lagi.
Apakah masih kurang yakin bhw polisi tdk memiliki SATUPUN bukti2 scientific yg mengarah kpd PS dan para terpidana sebagaimana yg mereka andai-andaikan itu?!
Jika benar polisi punya bukti2 scientific seperti cctv, bukti chat/obrolan para terpidana, termasuk PS, serta bukti lainnya, tentulah bukti2 tersebut sdh dari dahulu dibeberkan di sidang 2016 maupun praperadilan PS 2024.
Di 2016, brg bukti HP ada 6 unit, tapi tdk ada satupun yg berisi chat/obrolan ttg rencana membunuh korban. Ada sekitar 21 brg bukti, namun semuanya bisu karena tdk ada unsur scientificnya yg mengarah kpd PS dan para terpidana, spt sidik jari, dna, dan lainnya.
Maka bagaimana mungkin "DI KEMUDIAN HARI" akan ada bukti2 scientific utk menangkap kembali PS?!
Apakah mereka buta dan tuli tentang kondisi yg spt ini, sehingga masih juga berandai-andai?!
Seandainya benar polisi punya bukti2 scientific seperti cctv, bukti chat/obrolan para pelaku, dan bukti lainnya, maka kemungkinan terbesarnya adalah bukti2 tersebut akan berkaitan dgn para pelaku yg lain, tdk berkaitan dgn PS dan para terpidana. Oleh karena itulah muncul kecurigaan banyak pihak bhw polisi sengaja menyembunyikan atau menghilangkan bukti2 scientific tersebut utk melindungi pihak2 tertentu.
Bahkan mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan menduga bukti2 scientific sdh tdk ada karena mungkin sdh dibuang ke sungai.
*************
Indikasi kuat PS bukan perong atau otak pelaku kasus vina, bisa dilihat dari karakter PS, antara lain:
(1) PS org cerdas, bicaranya cepat tapi nada dan sikapnya sopan. Sama sekali tdk menggambarkan sbg kuli bangunan atau preman. Bahkan boleh jadi jauh lebih cerdas daripada razman, pita, elsa syarif, para penyidik, jaksa, dan hakim 2016. Berbeda jauh dgn hasil psikotest pihak polda yg menjelekkan PS bhw PS org bodoh dan punya watak pembohong.
(2) Pembawaan PS terlihat tenang, ramah, dan penyabar. Dia juga bukan PENDENDAM. Saat baru dibebaskan, dia sama sekali tdk terlihat membenci, menyerang, dan menghina para oknum polisi yg telah berbuat sewenang2, bahkan masih sempat berterima kasih kpd Kapolri. Sepertinya tdk ada sifat2 kejam, apalagi pembunuh pada diri PS.
(3) Saat diwawancara tdk terlihat adanya kepura-puraan, grogi, dan kaku. Tdk terlihat dia menyembunyikan sesuatu.
(4) PS juga selalu berkata "siap, siap". Hal ini menggambarkan PS sbg org yg patuh dan bertanggung jawab dlm pekerjaannya. Ketika diperintah, PS akan selalu berkata "Siap" dan tdk banyak membantah. Jadi kemungkinan besar PS disukai oleh para pemberi kerja.
(5) Tdk diragukan lagi jika PS adalah anak yg sangat berbakti kpd ibunya dan keluarganya.
Indikasi lainnya:
(1) Cerita para saksi ttg peran PS (yg dianggap pegi perong) berbeda-beda sehingga nampak jelas unsur kedustaannya. Saksi yg satu bilang PS pakai Smash Pink dan saat di flyover memukul korban dgn tangan kosong, PS cuma mencium dan memegang payudara vina. Namun saksi yg lain bilang PS pakai Beat Orange dan saat di flyover memukul korban dgn balok kayu, dan PS memperkosa vina.
(2) Para terpidana dan Kafi (anaknya RT Pasren) tdk kenal PS, sehingga PS tdk bisa dikaitkan dgn para terpidana dan pegi perong.
(3) Selain itu, pelaku yg disebut Linda saat kesurupan adalah Egi, bukan Pegi.
*************
Salah satu Novum (bukti baru) yg kuat yg bisa dipakai utk pengajuan PK adalah kesaksian PS dan semua terpidana tentang dugaan adanya intimidasi dan penyiksaan dlm rangka merekayasa KESAKSIAN PALSU sesuai keinginan oknum penyidik. Photo wajah para terpidana yg hancur babak belur bisa memperkuat novum.
***************
Aep dan Dede sengaja menghilang atau DIHILANGKAN atau disembunyikan?!!
Jika benar Aep dan Dede berbohong, maka kemungkinan besar karena adanya PESANAN dari pihak tertentu. Meskipun Aep pernah punya masalah pribadi dgn para terpidana terkait kasus membawa perempuan, namun Aep tdk akan berani membuat kesaksian palsu utk balas dendam pribadi, KECUALI ada pihak tertentu di belakang Aep.
Dgn kemenangan praperadilan PS, muncul berbagai pihak ingin menuntut Aep dan Dede, maka Aep dan Dede tdk akan dibiarkan hadir di pengadilan karena bisa membongkar siapa yg menyuruhnya berbohong.
Aep dan Dede juga pernah tdk hadir di sidang 2016 dan praperadilan 2024. Penyebabnya mungkin dilarang pihak tertentu agar kebohongannya tdk terbongkar.
Akan tetapi, jika Aep dan Dede benar2 menghilang, maka masih ada Sudirman yg bisa dituntut oleh pengacara PS karena telah memberi kesaksian palsu thn 2024 yg menuduh PS sbg pegi perong yg berakibat PS ditangkap dan dipenjara.
Andaikata benar PS sbg pelaku menurut tuduhan Sudirman, maka seharusnya yg disebut Sudirman di thn 2016 adalah nama PS saja, karena panggilan perong tdk dikenal di kalangan para terpidana. Bahkan para terpidana lainnya mengaku tdk kenal PS maupun pegi perong.
Mengapa di 2016 Sudirman menyebut pegi perong saja tanpa melibatkan PS, sedangkan di 2024 menyebut PS sbg pegi perong?! Kemungkinan besar karena bujukan pihak tertentu utk membuat kebohongan baru dgn diiming-imingi sesuatu imbalan.
Kebohongan Sudirman ini mudah ditebak oleh org2 cerdas dan kritis, seperti hakim Eman Suleman sehingga hakim Eman mengabaikan kesaksian Sudirman yg dibacakan polisi di praperadilan PS.
Jika terbukti Sudirman bersaksi palsu di 2024 yg menuduh PS sbg pegi perong, maka bisa berkonsekuensi kpd kesaksian Sudirman di thn 2016 yg kemungkinan juga palsu karena di 2016 yg disebut Sudirman bukan PS, melainkan pegi perong yg tdk jelas photonya dan identitasnya.
Anjir enak bet gua baca nya, mantap bro
MasyaAllah tabarakallah mantap netizen lbh pintar dr s coklat
Ayo anggota DPR
Mana suaranya buat rakyat
😢😢😢 kedepannya tdk lagi terjadi kasus lainnya unt mencari yg membunuh SALAH TANGKAP dan wajib Viral dulu baru ada tindakan dari kepolisian negara RI, ini membuat malu negara RI di seluruh dunia.
seharusnya polri marah besar dan memecat para oknum polisi itu yang tindak tanduknya justru membuat institusi polri jadi buruk.
Ayo....., bersihkan oknum oknum polisi yang membuat citra polisi semakin buruk dimasyarakat.
DPR baru bangun dr tidur dalam kasus Vina, sedangkan publik sdh berdarah2 menyoroti kasus Vina.
Knp komisi 3 tidak pernah menyinggung reformasi di tubuh polri.. itu yg ada dibenak rakyat kecil SPT saya..yg disinggung hanya evaluasi yg tiada akhir.. perbaikan yg tidak pernah ada manfaat nya buat rakyat kecil.......
Ini bukan salah tangkap, tapi ini kesalahan mengkambing hitamkan orang lain,
Sangsinya pemecatan aparat hingga penjara seumur hidup,
Ngeriiiii, seandainya pegi tdk didampingi oleh pengacara dan berita viral krn netizen, hukuman mati di depan mata.... Ngeriiiii penegakan hukum di Indonesia.....
Semoga Alloh beratkan pijakannya seberat beratnya kepada seluruh pihak yang Dholim dalam kasus Vina, Aamiin YRA Bismillah....
Tidak cukup hanya mengganti penyidik. Lagi pula penyidik yg menangkap PS kan di bawah kapolda. Artinya kapoldanya juga harus bertanggungjawab terhadap kesalahan yg dilakukan bawahannya. Ini sepertinya hanya sekedar mau cuci tangan. Kalau gentleman, mundur adalah pilihan terhormat.
Almarhum bapaku adalah korban salah tangkap, dan kata bapa dulu, didalam itu banyak korban yang senasib dgn beliau, adanya kasus pegi ini gak heran buat saya.
Anehnya Sekelas Kapolri dn DPR aj Gk bisa pecat kapolda Yg bkn hnya gk pecus kerja tpi juga Ud mpermalukn institusi kpolisian...
Harusnya mereka menghormati rakyat, yg memberikan PEKERJAAN. Bukan malah arogan terhadap rakyat. Rakyat adalah juraganmu.
Ayo DPR usut polda jabar yg sdh kurang ajar tuk rakyat kecil .....
Jangan cuma penyidik saja yg diganti. Iptu Rudiana sbg Kapolsek harus dipecat. Karena sudah lama tidak masuk kerja. Pengecut, menghilang.
Bukan hanya Poĺda Jabar yg salah, tp juga mabes Polri, krn tdk cepat bertindak saat Polda Jabar salah SOP bahkan PROPAM kan sdh turun, tapi clearkan???
Panggil Kapolri dan Kapolda Jabar..
Mereka harus menjelaskan kepada Rakyat..
BUKAN POLDA JABAR SAJA YG HARUS DIPERBAIKI,, TETAPI SEMUA YG BERNAUNG DIDALAM INSTITUSI KEPOLISIAN.
Sangat sulit memperbaiki satu institusi ketika pejabat" nya sudah memiliki kepentingan masing".
Kebobrokan kinerja Polda Jabar sudah bukan rahasia lagi hal ini bukan patut di banggakan TPI sangat memalukan apalagi jika sudah di kategori kan melanggar HAM
Mohon di kembalikan polri di tagan panglima TNI agar polisi bisa di percaya lagi oleh rakyat
HANYA mengganti penyidik, TAK ADA sanksi ??? VINA sdh mati, seorang manusia tak bersalah di adili... PELOKIS hanya memikirkan bagaimana dlm bertugas dia TERLIHAT MENTERENG dan gagah dengan SERAGAM yg FULL bordir bordir warna MENYALA...prestasi REDUP
Dpr harus atur kewenangan polisi agar tidak terjadi kesewenang wenangan atau memperalat kekuasaannya dalam penegakan hukum dan sanksi berat jika melanggar aturan. Tidak boleh mereka suka suka menafsirkan aturan dan hukum kepada masyarakat banyak.
Penyidik jangan cuma di ganti, tetapi harus di pecat tdk hormat, karna ini telah merusak Citra p0lisi, dan telah merugikan Rakyat kecil alias miskin,
Pecat ajaa,,,,takut dia bintangnya hilang 🤣 g tau maluu...
Ayo bapak kapolri tunjukan kewibawaan ada BPK kapolri
Kalau sampai para elit politisi dan pejabat tinggi negara ini tidak peduli lagi keadilan bagi rakyat kecil yg tertindas, itu tandanya di negara ini banyak kasus lebih besar yg menyibukkan urusan para elit politisi dan pejabat tinggi negara yg sedang bermasalah dng hikum itu sendiri. Dan jika itu benar maka RusakLah negara ini diambamg kekacauan.
Katanya melayani mengayomi melindungi
Polisi merasa selalu benar dlm tindakan nya jadi tdk mersa MALU walaupun berbuat SALAH !!!
Sudah hilang rasa malunya
Ayo pak usut kasus ini dgn sebenar benarnya, kami rakyat yg gaji kalian ,,, apakah TDK malu
Wajar lah di marahin bikin malu2 institusi seperti bkn penyidik sj ..ini masalah nyawa manusia.. kasian kan polisi kalau oknum yg tidak becus merusak nama polri.. mending di pecat semua gk bisa kerja.
Semoga CCTV SEMUA area publik dikelola oleh ormas agama, serahkan ke NU, MUhammadiyah atau ormas lainya,,, klo dipegang polisi gampang rusak dan hilang, klo ga kehapus...
Mereka lupa klo rekaman hidup Tuhan tak akan terhapus....
Ilmu investigasi kriminologi wajib di tingkatkan lagi pada penyidik2x baru...
Biar tidak serampangan dlm menjalankan tugasnya.
Kenapa negeri ini gak bakal bisa bersih polisi nya , kenapa tidak mau sadar diri semuanya untuk berbenah ke arah lebih baik
Wsjib itu dipanggil Polda Jabar oleh DPR.
Sesat itu polda Jabar dalam menangani kasus Vina
Polisi harusnya beli cctv yg berkualitas.agar cctv tidak gampang rusak.masak cctv rusak melulu.guna cctv hanya untuk nilang motor.
Pecat dan adili seberat beratnya buat efek jera, klo cuma mutasi, bakalan seperti itu selamanya, akan saling melindungi sesamanya, kirain kasus sambo terakhir eh terulang lg, lama lama Indonesia bubar ( kembali kebentuk kerajaan masing2 ), karena gak mampu mengelola negara dan melindungi rakyatnya, ini negara kita milik rakyat Indonesia bukan milik golongan tertentu, yg sibuk memperkaya diri sendiri, semoga anak cucu masih melihat NKRI 😭
MAJU TAK GENTAR MEMBELA YG BENAR WALAUPUN NGAK DIBAYAR""" JANGAN MEMBELA YG BAYAR KALAU TIDAK BENAR"" WAHAI ORANG ORANG YG JUJUR DAN BERIMAN.
Langsung saja itu polisi yg terlibat dimutasi ke papua saja gantiin polisi yg lagi berjuang dipapua
ironi...WNI di luar negeri setengah mati diperjuangkan agar tdk dhukum mati, loh kok di dlm negeri seenaknya menghukum rakyat sendiri aset negara
Pecat semua polisi yg bermental keparat, harusnya malu ketika mereka digaji dari uang pajak yg dikumpulkan oleh rakyat tapi kinerjanya amburadul bahkan masih petantang-petenteng dihadapan rakyat
Agak lucu juga DPR ini..
Sebelum pra peradilan PEGI di mulai,DPR tak bersuara..tapi setelah PEGI memenangkan pra peradilan,barulah DPR bersuara😁😁😁
Polda Jabar bagus jaksa dan hakim Cirebon bagus polisinya bagus nmer satu di indonesia
Mantap DPR jangan biaarkan kebiadapan polisi semena mena terhadap rakyat
Pemerintah harus tegas..bikin UU .klo polisi slaah tangkap harus didenda 1M.buat korban salah tangkap.
Nah ni baru sadar ,anggota dewan , wakil rKyat mana suara kalian , itu vina rakyat lo yg menjadi korban , klu bukan karna rakyat ,klian siapa yg memilih ,
Sekarang jangan salahkan rakyat klau rakyat rekam polisi yang bersalah ,,
Kapolda Jabar harus di non aktifkan
WAKIL RAKYAT ITU NETIZEN!!
BUKAN KALIAN PAHLAWAN KESIANGAN
Waktunya bersih bersih pak kapolri.
Buat UU biar tidak asal tangkap
Denda 10 miliar bila salah tangkap ,😊😊😊😊😊😊😊
NAH BEGITU .. . . . DPR HARUS BERBUAT SESUATU, . . .wakil rakyat kan ? . . . JANGAN SAMPAI RAKYAT YANG DIWAKILI berbuat sesuatu terlalu banyak, karena sudah PUNYA PERWAKILAN.
TOLONG BERESKAN HUKUM YANG AMBURADUL BEGINI !!
AYO DPR!!
Sulit untuk percaya masalah institusi kepolisian, sebaiknya masalah revisi UU Kepolisian diuji lagi keberadaannya jangan hanya masalah tugas, fungsi dan kewenangan antara Polisi dengan pengawas kepolisian.
Harus ada sanksi berat terhadap oknum2 polisi yg terbukti melanggar aturan, jg saksi2 yg berbohong
Ini sih bukan salah tangkap.
Tapi di sengaja, untuk mengulur waktu..
Tapi yg jadi pertanyaan,,apakah benar masih ada pelaku utama pembunuhan vina dan eky.
Atau jangan" pelaku sudah hilang dari muka bumi
Tindakan RUDIANA telah merusak intitusi POLRI. Rudiana ini orang kuat/berkuasa buktinya hasil pemeriksaan oleh Mabes menyatakan bahwa RUDIANA tidak melanggar ETIK apapun (unit nerkoba tapi menangani kasus pidana, dinyatakan tidak melanggar.... 🤣🤣).
Yang lebih anehnya lagi KAPOLRI tidak merespon atau JANGAN-JANGAN PAK KAPOLRI takut kepada RUDIANA atau orang kuat dibelakangnya, ini seperti kasus SAMBOOOO, semua harus bersuara termasuk Presiden baru Pak Kapori mulai bertindak
Jangan cuma di ganti bos, harus dapat sangsi, kalau sudah terbukti salah hanya di ganti, hal serupa akan terjadi lagi, karena sangsinya cuma di ganti sementara orang lain sudah kehilangan banyak hal seperti pekerjaan.
Hidup DP R
Pecat semua polisi Polda JABAR
Komisi 3 hanya marah di tempat aja, harus bertindak dong. itu baru namanya DPR
Masalah Vina negara harus tanggung jawab kalau nga, bahaya polda yang lain bisa ikutan, kalau nga tuntas.
Kurang klo cuma No viral no justice...
Masih ada lagi No money no service...
Dan lagi, People forget case missed...
Semoga sehat selalu raja banjar. Sultan khoirul saleh...
Minimal pny hati nurani
Jgn sampai kesekian kalinya salah tangkap terus
Ini bukan seram pangan tapi memang sengaja polisi nyari kambing sawo matang kehitaman bwt tumbal utk melindungi pelaku sebenarnya. Elo pikir polisi gak tau siapa2 pelakunya ? Elo pikir Kapolres cirebon 2016 gak tau siapa aja pelakunya ? DPR jg tau polisi pura aja kok tapi kan gak mgkn di katakan terang terangan. Jd halusnya dikatakan polisi serampangan. Pdhl udah sm2 tau tapi agar masyarakat tidaklah tau kebusukan polisi. Pernyataan DPR tsb itu sebenarnya utk melindungi citra polisi jd jgn kamu pikir DPR mmbela rakyat kecil krn itu adalah NONSENSE.
Bubarkan saja itu sambo2 .sudah membusuk parah .masyarakat luas terlihat benar sdh sangat distrust berat dan tdk percaya lagi sdh pada tdk bisa membedakan antara preman mafia dg pengayom yg sesungguhnya sdh mjd masalah kronis bangsa yg terjadi hampir tiap hari bukannya mengatasi masalah .bubarkan dan rekrut ulang dg benar .kalau masih pada ngotot dg kesombongan dan kejahatan kolektif by modus2 kalian ,jangan Salahkan Tuhan YME yg akan menangani kalian dg TanganNya sendiri .karma2 akan menggulung kalian satu demi satu
Pecat dan penjarakan anggotanya yg terlibat brrani gak pak, klau cuma sangsi saja itu gak adil krna udh memenjarakan orang yg tak bersalah di fitnah pembunuh, itu lebih dari biadab dari seorang pembunuh.
Bukan hanya kasus Vina lah,,,, banyak hal hal lain yg harus dilakukan polda jabar,
Please pak suruh sekolah lagi
Pajak kami rela kok kalau untuk sekolah lagi para oknum
Kalau cctv tdk dibuka maka polda. Jabar tak bisa dipercaya lagi
Palda Jabar satu group dgn Rudiana
Sama sama sdh kenyang
Pecat polda jabar, karna bersekongkol, dengan kejahatan
Penyidik,,kasus vina akan mempertanggung jawabkan.tugasnya kepada manusia dan Tuhan..dunia dan ahirat...hukum Tuhan itu adil dan pasti.
Rumor saja kapoldanya saja ngumpet dr awal kasus berjalan kapoldanya perlu di periksa juga klo gak mampu bawa saja PUKESMAS😢
Menurut sya emang dr dulu polda jabar Kinerja nya buruk , Selain kasus Vina ,kasus Pmbnhan Ibu anak Subang jg gk akan Selsai itu klo seandainya Pelaku ga menyerahkan diri 😂
Kurang apa dengan kasus Vina ini Atensi Presiden,Wapres bahkan Kapolri tapi kenyataan nya masih aja Muter" penuh dengan Drama" Masyarakat Pertanyakan Penegak hukum nya siapa ?? Bangsa indonesia apa Kartel"
Ci aep mata elang sebagai saksi musti dievaluasi kesaksiaanya, tangkap si mata elang...
Jangan hanya diganti, dihukum juga dong...
Menurut ane pihak polisi terlalu gercep buat prasangka ke pegi. Memang benar masyarakat ingin segera pelaku tertangkap, tapi jangan asal main tunjuk gitu dong. Kinerja cepat tapi kualitas 0 kan sama aja. Hasilnya? Gak dapet tersangka, tapi malah menodai nama baik kepolisian Indonesia. Dan tersangka yang asli skrng pasti udah re-make strategi lagi biar gak ketangkep.
Halo pak Pol, wake the fuck up! Katanya pengen dapet kepercayaan dari masyarakat. Tapi kok malah gini? Malu ihh.
Kasus alm Vina ini keknya udah terlanjur jadi cold case sejak lama, jadi mereka gak ada sesuatu untuk di trace saat kasusnya di buka lagi.
PERCUMA...
DPR cuman Nggacor,,, pelaksanaan Nol Besar...
Yg srampangan itu yg bikin Undg2 kpolisian dbwh presdn lgsg stgkt dg kmntrian yg ad jg kpolisian dbwh mendagri atw kmnkumham burrr otak dpke
gakperlu lagi epaluasi, sudah berkali2 kalau melakukan kesalahan selalu bilang epluasi, gk bakalberubah, cuma hisapan jempol saja, pendapat sy bubarkan saja polisi, baru ditata ulang, libatkan ulama, dan yg dari keristen, yang dari buda, dan konghucu, juga hindu, dll, untuk membentuknya
Gagal Polri Jabar...
Penanggung jawaban nya oleh pilkada Jabar yaitu PECAT..
masak iy kali POLDA JABAR kasih sidang peradilan sementara alat bukti nya gak ada.kalau hanya nuduh2 dan tidak ada bukti, semua orang bisa kali.
INTI NYA POLDA JABAR GAGAL JADI PEMIMPIN..
Yang milih kapolri itu siapa kapolri gak tegas gak becus bawahannya salah di biarkan saja nah yang milih kapolri siapa yang harus di salahkan yang memilih kapolri gak becus harus tanggung jawab yang milih kapolri
Polda jabar gak berani tangkap pelaku asli karna anak pejabat
yang terberat itu adalah melanggar HAK ASASI MANUSIA warga negara yang seharusnya diayomi
Rakyat butuh tindakan bulan ucapan
knp Kapolda nya TDK di ganti kesalahan bawahan itu tanggung jawab atasan
Suruh ganti semua anggota mapolda jabar ..yg. Menanganinya kasus vina eky
Pak jokowi yg terhormat....tolong bantu kasus vina....🙏🙏🙏
Klu di ganti percuma buat apa engga bakal kapok dengan yang lain nya. klu bsa di pecat.
Terlambat, lebih baik dari pada tidak sama sekali.