TARI REJANG GIRI PUTRI

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 20 сен 2024
  • TARI REJANG GIRI PUTRI Tari Wali Rejang Giri Putri dipentaskan perdana bersamaan dengan persembahyangan serangkaian upacara Nyatur Rebah di Pura Lingga Bhuwana dan Pura Beji, Puspem Badung
    Tari ini garapan baru Ketua TP PKK Kabupaten Badung Nyonya Seniasih Giri Prasta berkolaborasi dengan penggarap tari I Gede Parwata dan penggarap tabuh I Wayan Widia dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung.
    Ketua TP PKK Kabupaten Badung Nyonya Seniasih Giri Prasta, mengatakan Tari Wali Rejang Giri Putri terinspirasi dari cerita dalam Ithiasa, Dewa Siwa dan Dewi Parwati melakukan tapa brata semadi di Gunung Kailasa demi keselamatan, kesejahteraan, dan kemakmuran alam semesta beserta isinya.
    Dewi Parwati disebut juga Giri Putri, Giri merupakan sebuah gunung yang kuat dan kokoh serta agung yang mampu memberikan sumber kehidupan kepada semua makhluk, Putri merupakan sebutan seorang Dewi Parwati sebagai saktinya Dewa Siwa yang begitu anggun, lemah lembut, dan berwibawa yang melambangkan kebesaran dan kemahakuasaan seorang Dewi yang mengayomi dan melindungi seisi alam semesta (Stitining Bhuana Langgeng).
    Dari filosofi inilah muncul ide untuk menggarap sebuah Tari Rejang sebagai simbol sebuah persembahan yang tulus ikhlas kepada Sang Pencipta yang dapat melambangkan keagungan dan keanggunan seorang Dewi, ibarat seorang pemimpin yang kuat dan tangguh yang mampu melindungi dan mengayomi rakyatnya, ditarikan dengan lemah lembut mengalun indah ibarat air mengalir dari hulu ke hilir yang memberikan kehidupan kepada setiap makhluk.
    Dari renungan batin seorang wanita, Nyonya Seniasih Giri Prasta munculah ide garapan Tari Rejang Giri Putri. Tarian yang sangat lemah lembut dan indah dipadukan dengan iringan gambelan dengan tatanan alunan melodi yang mengambil filosofi makna daksina yang terdiri dari tiga unsur, yaitu lingkaran sebagai simbol windu, segi empat sebagai simbol Catur Pada dan segitiga sebagai simbol Tri Kona. Rangkaian tiga unsur ini dituangkan dalam melodi lima nada yang dijalin membentuk irama yang mengalun tanpa henti ibarat sebuah lingkaran yang tidak terputus, guna mencapai Moksatam Jagadhita.
    Penggagas / Konseptor : Nyonya Seniasih Giri Prasta Penggarap Tari : I Gede Parwata, S.Sn. Penggarap Tabuh : I Wayan Widia, S.S.Kar.
    sumber : Pemkab Badung

Комментарии • 1