Renungan Harian Toraya (ReHaT) - 29 Agustus 2024

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 13 сен 2024
  • JANGAN ADA YANG TERTINGGAL
    Dikua Da’ Anna Den Tu Ditampe
    (Yakobus 1:1-8)
    Melihat penderitaan sebagai sebuah kebahagiaan? Apa maksud Yakobus menasihatkan hal itu? Mari kita memahami maksud dari pencobaan. Pencobaan dipahami sebagai sebagai hal-hal yang berasal dari dalam dan luar diri kita. Artinya, hal tersebut berkaitan dengan dosa. Kedua, karena Yakobus melihat manfaat “pencobaan-pencobaan”, kita dapat menyimpulkan bahwa ada banyak hal tak terduga yang menguji umat Allah, baik secara individu maupun seluruh komunitas.
    Lebih jauh, Yakobus melihat bahwa bukannya kita menerima begitu saja pencobaan, melainkan tentang cara menghadapinya. Menurutnya, mereka yang bertahan akan menang dalam perjalanan itu, Allah meneteguhkan hati, mendewasakan (sempurna), dan mengaruniakan hikmat (ay. 2-8).
    Mari kita menilik bagian kedua yang tidak kalah penting dalam bacaan ini, yakni ayat 5 “…apabila di antara kamu ada yang kurang berhikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah.” Terhadap nasihatnya pada bagian sebelumnya, tampaknya Yakobus menyadari bahwa akan sulit melihat pencobaan dalam kebahagiaan. Karena itu, ia menyampaikan nasihat sebagaimana kita temukan dalam ayat 5-8.
    Kata “kurang” pada ayat 5 dapat diartikan “tidak memenuhi standar”. Jawaban Yakobus pada orang yang tidak memenuhi standar itu adalah “meminta” kepada Allah. Namun, tindakan meminta ini bukan hanya tugas dari orang yang tidak memenuhi standar, tetapi tugas semua orang dalam kelompok tersebut.
    Yakobus menandaskan orang Kristen harus menanggung beban sebagai saudara. Orang Kristen harus menghadapi pencobaan bersama-sama. Kepedulian kepada sesama orang Kristen agar tidak ada yang tertinggal, kurang hikmat, dan tidak memenuhi standar. Amin.

Комментарии • 1

  • @bedokliu353
    @bedokliu353 15 дней назад

    Ada beberaoa hal yg perlu kita pelajari dari bacaan ini :
    1. Pada keadaan normal, seseorang percaya sejati (percaya sunguh2) yg jatuh/masuk kedalam pencobaan akan mengerti (berhikmat) untuk tahu bahwa pencobaan itu akan menimbulkan ketekunan dalam beriman yang benar, dan dari ketekunan ini akan membuat iman itu semakin bertumbuh, berbuah matang dalam kesempurnaan pengenalan akan Allah Tritunggal. (ayat 2-4)
    2. Pada keadaan tidak normal, ada juga orang percaya yg apabila jatuh kedalam pencobaan akan merasakan bahwa dia sdh ditinggalkan Tuhan, dan selalu menyalahkan Tuhan atas pencobaan yg dia alami. Keadaan ini yg disebut Yakobus sebagai "kekurangan hikmat", dan bisa saja membuat dia kemudian menjauh dari Tuhan yg akhirnya membuat keadaan pencobaan iti sepertinya makin berat bagi dia. Pada kondisi ini Yakobus menyarankan kepada dia dan kita sesama orang percaya untuk berdoa memintakan hikmat kepada Allah.
    3. Meminta dalam iman artinya menyadari bahwa Tuhan lah yang berhak penuh (berdaulat) terhadap pemberian hikmat tersebut, saat mana hikmat itu akan diberikan. Beriman artinya menyerahkan sepenuhnya keoada kehendak Allah.