Kajian yang penuh makna disampaikan dengan sangat jelas hingga mudah untuk dipahami...trimakasih....saya tunggu seri" selanjutnya Min kajian dari Bapak Kiai Tanjung....
perhatikan pada menit ke 2:16, diuraikan: "Percayalah para Rasul mengajarkan Ilmu hakekat yang menjadikan pernyataan, “aku bersyaksi” adalah merupakan FAKTA makrifat. Ilmu pintu selamat pulang kembali kepada Tuhan. Ilmu inilah yang ingin disampaikan, kepada umat manusia supaya mengenali Tuhannya, seperti halnya beliau-baliau mengenal. Sehingga tidak menjadi pengikut yang taklid buta" penekanannya supaya beragama tidak menjadi hanya ikut-ikutan. taklid buta.
Sungguh para Rasul (pun Imam Zaman), hanya sekedar (sak dermo) menyampaikan Kebenaran Risalah, tidak ada faktor pemaksaan, percaya monggo tidak percaya juga silahkan. kehidupan adalah pilihan, ingin selamat atau tidak kemablai selamat dan menjadi apa, menjadi siapa adalah wilayah hak masing-masing, pilihan masing-masing. sama sekali tidak mengurangi rasa hormat dan menghargai dalam kehidupan sosial bermasyarakat. namun sejarahnya banyak yang menyalahpahami.
Manusia cenderung kepada perihal ketidakpastian, yang bisa diperdebatkan, yang bisa digoreng. yang bisa digunakan untuk mengolok-ngolok, membully, sedang kepada hal yang yang bersifat kepastian. Sedang sesuatu yang sudah pasti TIDAK MENARIK. satu sisi (bawah sadar) menginginkan kepastian, sedang akal nafsu manusia hal seperti ini "TIDAK ASYIK"
Matur semban nuwun ROMO YAI Tanjung...
0:37 🙏🙏
Kajian yang penuh makna disampaikan dengan sangat jelas hingga mudah untuk dipahami...trimakasih....saya tunggu seri" selanjutnya Min kajian dari Bapak Kiai Tanjung....
Panggestunipun Romo tanjung🥰.
Penjelasan nya gamblang banget ,.. terimakasih banyak atas penjelasannya bapak kyai
Ini baru ulamak kupas tuntas ayat alkur an👍👍👍💗💗💗
perhatikan pada menit ke 2:16, diuraikan:
"Percayalah para Rasul mengajarkan Ilmu hakekat yang menjadikan pernyataan, “aku bersyaksi” adalah merupakan FAKTA makrifat. Ilmu pintu selamat pulang kembali kepada Tuhan.
Ilmu inilah yang ingin disampaikan, kepada umat manusia supaya mengenali Tuhannya, seperti halnya beliau-baliau mengenal. Sehingga tidak menjadi pengikut yang taklid buta"
penekanannya supaya beragama tidak menjadi hanya ikut-ikutan. taklid buta.
Rasul = RasaNya Allah kalau ingin tahu Rasa Wujud Dzat Nya Allah Rasakan Wujud DzatNya Rosulmu / Gurumu
Sungguh para Rasul (pun Imam Zaman), hanya sekedar (sak dermo) menyampaikan Kebenaran Risalah, tidak ada faktor pemaksaan, percaya monggo tidak percaya juga silahkan. kehidupan adalah pilihan, ingin selamat atau tidak kemablai selamat dan menjadi apa, menjadi siapa adalah wilayah hak masing-masing, pilihan masing-masing. sama sekali tidak mengurangi rasa hormat dan menghargai dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
namun sejarahnya banyak yang menyalahpahami.
Lho... Selama ini bearti saya beragama berdasarkan masa lalu/sejarah. Bukan berdasarkan perintah sang utusan.
Manusia cenderung kepada perihal ketidakpastian, yang bisa diperdebatkan, yang bisa digoreng. yang bisa digunakan untuk mengolok-ngolok, membully, sedang kepada hal yang yang bersifat kepastian. Sedang sesuatu yang sudah pasti TIDAK MENARIK.
satu sisi (bawah sadar) menginginkan kepastian, sedang akal nafsu manusia hal seperti ini "TIDAK ASYIK"