Kakak gue pernah bilang, "gil kesukaan (passion) itu bisa dijalankan kapan aja, kalau seandainya itu menghasilkan uang ya itu bonus, yg lbh penting itu kamu bisa hidup (mungkin maksudnya secara materiil), jd pentingngin dulu kehidupan mu, nah masa istirahat baru kejar passion, kalo passion mu udh menghasilkan, dan cukup untuk hidupmu, baru pindah". Nice advice sebenarnya. Tapi dulu pas pertama denger rasanya nylekit banget sebagai jiwa muda yg msh menggebu-gebu. Tapi semakin kesini gue sadar, sepertinya hidup memang harus seperti itu. Sering harus menjalani sesuatu yang gk disukai untuk hidup dulu. Gk tau kpn sampe di titik bisa menjalankan passion dan menghasilkan materiil dan seneng lbh utama.
Sebagai orang yang salah info waktu SMA akhirnya terperangkap dalam jurusan yang salah saat kuliah, passion saya sudah jelas dari kecil, tertarik pada makhluk hidup dan keindahan. Walau sekarang pekerjaan tidak sesuai passion karena sesuai kuliah S1 saja, maka saya jadi realistis. Menderita sih, sampai sering mau resign, tapi masih butuh gajinya😢 Tapi "balas dendam" saya ke keponakan. Pengaruh saya pada 2 anak Kaka untuk pilih jurusan kuliah tak salah. Karena bukan ujug2 menyarankan sesuatu, tapi dari kecil/SD, detail2 kebiasaan dan kemampuan mereka hapal. Akhirnya ketika SMA/SMK dan kuliah saya arahkan sesuai passionnya, dan Alhamdulillah sangat berprestasi, baik akademis maupun skillnya. Terlihat enjoy bgt kuliahnya, beda jauh sama saya dulu. Mudahan2 ke karir juga bisa berdampak positif, karena peluang kerja buat jurusan yang ponakan2 ambil juga prospektif di negara ini dan ke depannya. Aamiin.
@@Thirty32-s5s setidaknya ga kesulitan saat menjalani berbagai macam mata kuliah. Walau memang di dunia kerja, ada hal yang harus dikejar lagi, yaitu berbagai macam perubahan yang terjadi.
Passion bisa dibilang omong kosong jika dan hanya jika kondisi dan realita ga memungkinkan buat kalian untuk mengejarnya contoh aja di bagian Indonesia yang mungkin kalau mau sekolah, mau bli makanan harus nyebrang pulau dulu, dan daerah yang ga ada listrik, blm lagi konflik suku. Boro boro mikir passion, mau mikir besok masih idup aja susah. Yang penting jangan lupa bersyukur karena orang yang sudah bisa ngomong passion biasanya ud ada di level 3 dan sudah termasuk orang yang sangat sangat beruntung. Jangan lupa sedekah, dan membantu sesama tidak harus uang atau materi, bisa atensi, appresiasi, dan tindakan yang mencerminkan kepedulian kita🙏🙏 supaya kita bisa banyak memberi makna di hidup kita yang singkat ini sehingga terasa lebih panjang.
Ada guru di pedalaman yg puluhan tahun ngajar sampe nyebrang pulau. Ditawari pindah gamau, padahal gaji rendah. Apakah itu passionate? Karena ikuti passion tidak sama dengan kaya. Kaya itu terlalu banyak faktornya
Pertanyaannya 1. Apakah orientasi passion seseorang itu merupakah sifat bawaan dirinya sejak lahir dan tidak bisa dirubah sama sekali? 2. Adakah orientasi passion yang tidak akan berubah, kekal, dan tak terbatas? 3. Sejauh mana passion ini berpengaruh terhadap kita dalam menjalani kehidupan ini? Insight yang gua dapet 1. Yang jadi bulshit bukan passionnya, tapi kemampuan kita dalam menentukan skala prioritas untuk bisa menjalani kehidupan seutuhnya. Kalau kita ngejar passion tapi kita ga peduli sama kondisi tubuh kita sendiri ya sama aja nyiksa diri. 2. Passion itu ditemukan lewat proses dan pencarian kita yang luas selama menjalani kehidupan. Jadi kalau baru sekali tapi kita seneng sama hal itu, kemungkinan hal itu bukan passion tapi nafsu sesaat aja karena ada hal baru sebagai pelarian dari rutinitas yang monoton 3. Akhirnya, tetaplah jadi pembelajar sepanjang hayat, dan tetap fokus menikmati proses dalam perjalanan hidup ini. Kalau beda pandangan ya maaf, itu kan persepsi subyektif gua aja 😂😂😂 Santuy guys 🗿🗿🗿
Bang cara nemuin passion gimana bang, banyak yang nyaranin suruh nyoba hal yang gua suka tpi disisi lain gw kehambat di budget jadi kadang mau gini mau gitu kayak udah dibentak dulu "gausah banyak tingkah" saran dokh
@@armandoafi4511 fokus nabung dulu, dan kerjaan skrg lu asah skill nya biar bisa next lvl di kantor gitu .. kalo dah ada budget baru dah nyari passion lgi ..
Kalo kata mas sabrang, passion itu asal katanya passio, yg artinya penderitaan. Passion itu bukan semata2 sesuatu yg kita senangi... Tapi sesuatu yang kita siap menderita untuknya... Kalau menghayati makna sebenarnya, maka melakukan passion kita bukanlah bullshit, sebab dalam berpassion itu kita siap bekerja keras dan menderita.. Tentunya sesuatu yg dikerjakan dengan passionate akan membuahkan hasil yg berbeda dibanding yg biasa2/cuek saja, tanpa gairah...
Ini setuju, ya sama kayak kata mbah nun juga, sebenernya sesimpel "kerjakan apa yang kamu cintai sampai menjadi ahli, jika sudah menjadi ahli, orang akan mencarimu" tapi ketika ada orang yang bilang sudah berada di passionnya tapi tidak bisa jadi ahli, dia kurang berkorban (menderita bekerja keras) untuk apa yang dia cintai. Istilah passion terlalu sering dipakai sehingga orang orang banyak yang lupa bahwa passion butuh kerja keras dan penderitaan.
Setuju. Ada pergeseran makna dan sudut pandang sekarang tentang passion. Yang dari asal katanya adalah tentang penderitaan, rasa sakit, atau melakukan sesuatu yg kita mau menghadapi rasa sakit dan derita dalam menjalaninya, menjadi melakukan sesuatu yang disenangi saja.
karena kata "Passion" Modern sendiri telah mengalami pergeseran arti yg diasosiasikan dgn "happiness".. yup kata dasarnya itu *justru* "Patio" = rasa sakit. bandingkan dgn Patient = orang yg sakit.. sebenarnya Passion itu arti sejatinya "WILLINGNESS TO SUFFER / OVERCOMING THE PAIN" utk mengejar hal yg lebih valuable.
Zaman sekarang ngejar Passion,wajib harus siap menderita dulu. Agar tahan banting dalam proses menderita harus CINTA BELAJAR (Upgrade diri, baca buku2, pelatihan). karena saingan kanan kiri depan belakang atas bawah. Anti pengetahuan anti upgrade diri, passion mu pasti bullshit. Di zaman kakek/nenek/ortu kita dulu punya passion terhadap sebuah bidang. Gak perlu belajar gak perlu baca buku. Dan biasanya berhasil. Eh bisa jadi pengusaha sukses pula. Karena keadaan kehidupan masih sangat lempang dan longgar saingan.
Gue sekarang sedang ngejar passion gue di bidang IT dan wow ada banyak rasa campur aduk sih. Mengingat gue juga bukan orang yang terlalu berbakat. Ada senang nya karena lo udah masuk di circle dunia IT dan mendapatkan beberapa pengalaman. Tapi menurut lebih banyak gak enaknya hee. dunia IT bukan saja tetang coding dsb. IT itu luas banget ternyata. Dan tentunya tekanan kerja. Lo di tuntut untuk menguasai hal baru dengan fast. Dan tentunya masih banyak hal lainya. Menurut saya kembali ke mental masing-masing orang saja. Terjang ombak atau mundur, toh kalau pun kau mundur masih kena ombak juga. Heee
Wah kebetulan saya juga sekarang sedang bergelut di bidang IT dan bener sih, bidangnya IT itu luas pakai banget. Semoga masnya tetap strong ya ngadepin pasang surut dalam mengejar passionnya
Gw pernah liat vlog² orang luar yg mana mrk ngediskusiin soal "menyerah" dengan passion. Mrk malah ngerasa tenang dan damai krn gak perlu dituntut untuk ngejar passion. Gw jd kayak shock pas denger itu, tp gw jg ngertiin sih. Krn bbrp passion itu kudu ngorbanin byk hal. Contoh : jd aktor di usia dewasa, dan belum punya cadangan keuangan sm sekali dan harus pindah ke DKI, mulai dr 0 pula. Buat mapannya pasti struggle. Makanya gw ngerti bbrp dr vlogger luar yg ngomongin soal nyerah sm passion itu bikin mrk lebih tenang. Tp satu hal yg gw tangkep dr mrk nyerah adlh : mrk antara cr pekerjaan yg berkaitan dgn passion mrk, wlpn bukan yg mrk beneran pengen di awal (misal, dia tdnya jd musisi, tp krn ga dilirik label, akhirnya jd manager band, ttp berkaitan sm musik). Ada jg yg jadiin ngejar passion sebagai side-hustle, dan yg terakhir cm jadiin passion itu bagian dr hobi aja. Sah² aja kalian mau pake jalan yg mana krn toh rejeki kita ga ada yg tau. Dan ga ngejar passion bukan berarti kita ga bisa ngelakuin hobi kita jg, cm ekspektasinya aja yg perlu diatur aja
Ya apa dikatakan mereka itu benar karena saya juga merasa seperti itu mengejar tapi tidak menghasilkan sementara orang tua nuntut cari kerja padahal saya yakin bahwa ngerjain desain 3d bisa dapat duit sollar tapi apa daya realistis lah yg harus saya jalani tapi sisi positif saya tidak merasa stress tapi saya tidak merasa kan sisi senang lagi saat desain 3d
simple sih PASSION itu, ketika kita melakukan pekerjaan yang kita suka. dan passion itu bisa berubah-ubah selama kita masih hidup, karena banyak faktor internal dan external.
Temukan PASSION mu. Kemudian KONSISTEN/SETIA lah. Konsisten akan membawa mu menjadi EXPERT. Dan EXPERT akan membawa mu dalam KEMANFAATAN. Jika kamu tak bisa menemeukan PASSION mu, maka tumbuhkan rasa cinta mu kepada pekerjaan mu.
Passion dan sumber rejeki itu nggak selalu sama, malah sering kali berbeda. Saya lebih pilih fokus ke sumber rejeki daripada passion, karena itu lah yang jelas2 bisa menghidupi saya. Daripada ngejar Passion yang kita nggak tau cara mengubahnya menjadi rejeki.
Setuju, Sy lebih memilih asah skills yg memang disitu bisa menghasilkan, drpd asah skills berdasarkan passion yg kadang blm tentu menghasilkan Passion kalau selaras dlm hal kerjaan alhamdulillah, kalau tdk selaras dijadiin hobi / refresing ketika penat aja Yg utama adalah tanggung jawab, masalah passion itu nomor dua.
Pengalaman gue, dr pas keluar sekolah kerja jd sales di ritel tradisional, trus jd sales ritel modern, jd buruh pabrik, trus jd sales lg yg tiap hari musti kejar target, jd admin di kantor, sampai sekarang jd UMKM, dr kecil emang pengen buka usaha, tapi setuju sama pendapat admin ngejar passion itu cukup menguras mental, apalagi kalau kita sering nonton atau ngedengerin kata-kata motivator pengusaha katanya harus ngejar passion. Kalau kita Telen mentah-mentah trus mentalitasnya belum siap buat terjun langsung ke passion kita emang bakal bikin pusing plus stress sendiri. Ngejar passion otomatis kita harus selalu upgrade sama arusnya usaha kita juga, trus sabar juga bukan jd mental kerupuk misalnya cape dikit ngeluh, kurang tidur gegara kerja sesuai passion ngeluh dll. Intinya buat anak muda yg masih katanya nyari jati diri, intinya berdoa, yakin, jangan gampang nyerah, mensyukuri nikmat yg diberikan Yang maha kuasa mau di bidang pekerjaan apapun asalkan masih positif.
Sampai di saat gue bisa berani bilang kalo passion gue adalah di bidang Pendidikan dan Humas, gue melewati banyak sekali krisis kepercayaan dan jatuh bangun untuk menggapai passion yang gue ingin jalani tanpa mengorbankan gaji bulanan. The thing I would say adalah passion itu nyata dan hiduplah dengan passion. Cuman emang harus diakui kalo mencari passion yang sesuai dengan diri kita itu gak gampang dan perlu pengorbanan.
Passion gw sih di bahasa inggris,dan sekarang masih tahap pembelajaran dan saat belajar gw termotivasi buat bisa,dan cita cita gw juga berhubungan dengan bahasa inggris dll
mungkin buat menambah bahan berpikir bisa ni baca sedikit tentang salah satu riset mengenai Grit oleh Angela Duckworth (ada bukunya juga btw). Singkat nya si dia menemukan bahwa kunci dari kesuksesan itu sebenernya bkn dr kita berhasil ato ga nemuin passion kita, tapi dari both passion and perserverance. Dia ngelakuin bbrp kali riset, salah satu nya dari kesuksesan masuk universitas dan tingkat kesuksesan itu tidak sejajar dengan tingkat IQ ato kepintaran sesorang, tapi dari seberapa gritty atau tangguh orang tersebut. Kesimpulan dia adalah passion itu bukan semangat yang membara untuk mendalami sesuatu atau seberapa intense kita ingin melakukan sesuatu, tapi sebuah proses yang membutuhkan konsistensi, waktu, dan keinginan yang tetap dalam suatu hal. Dan kunci kesuksesan merupakan pribadi yang gritty atau tangguh seperti kura-kura, karena dapat mempertahankan effort dan interest dia walaupun menghadapi berbagai kegagalan, kelelahan, dan berbagai tantangan.
Passion gw di game, akhirnya buka rental PC.hanya saja pendapatan cuma cukup untuk sendiri, akhirnya gw sadar hobi gw gak bisa bikin gw sejahtera,umur gw habis dan expired untuk melamar pekerjaan baru sesuai jaman ini.
Setuju,harus ada keseimbangan sih. kalau kita ngejar passion terus kita jadinya hedon? kita ngerjain passion yg tidak ada manfaatnya untuk kita dan orang lain apakah bagus? Lebih baik kita ngerjain yg bukan passion kita tapi bermanfaat bagi bnyak orang. Atau yg paling baik kita ngerjain passion kita, dan passion kita itu bermanfaat bagi kita dan banyak orang.
berarti sistem pendidikan indo sudah benar, tidak perlu fokus pada 1 mata pelajaran saja..harus fokus ke semua pelajaran untuk mengetahui apa yg di sukai nantinya
Iyaa bener... Orang2 aja pada cemen ngeluh ga perlu belajar mtk lah, ga perlu belajar fisika lah, bakatnya di non akademik lah... Orang mah hadapin aja ntar mentalnya pasti kebentuk
Passion itu kita bentuk sendiri , cari pekerjaan yg gak sesuai passion lo yang menghasilkan duit banyak , dannnn pada akhirnya seiring berjalannya waktu itu menjadi passion kita 😊
Klo sy lebih melihat definisi passion berdasarkan diagram Venn Ikigai yaitu titik temu antara apa yg kmu senangi dgn apa yg kmu kuasai (kegemaran bertemu dgn kemahiran) jd sy gak s7 klo dibilang, "kmu passion di bidang A tp blm tentu jago dibidang tsb". Itu mah bukan passion namanya.. tp sy s7 dgn video ini bahwa menemukan passion itu memang butuh waktu panjang dan butuh effort explorasi serta self-knowledge yg baik. klo mau dibuat kontra, mungkin judul video yg cocok jd : "mengejar passion vs mengejar profesi" profesi : titik temu antara 'apa yg kmu kuasai' dgn 'apa yg menghasilkan (duit)' mengejar passion = idealis mengejar profesi = realistis jd baiknya pilih mana? ya sesuaikan dgn background dan fase hidup mu saat ini. Klo kmu masih pejuang rupiah dan bukan anak sultan baik nya kejar profesi dulu aja krn kejar passion itu biasanya hrs punya previlage jg. lakukan apa yg kmu senangi sbg hobby dulu. kalo sy pribadi skrg ini msh di titik profesi tp punya angan2 berada di titik ikigai dimana passion bertemu dgn profesi. siapa sih yg gak pengen kyk messi. Kerja sesuai yg disenangi, jago dibidangnya, dibayar mahal pula. Yg pasti, kerja di area yg kita senangi akan menghasilkan output yg berbeda dibanding area yg tdk kita senangi. sekian pendapat sy dr org awam yg gak pernah bljr psikologi, hehehe
ya nggak masalah juga sih. dengan catatan 1. selama passion lu bisa menajamin orang lain suka sama apa yamg jadi passion lo, ya di situ mungkin. 2. modal yang lu punya, gabisa ngelak dong semua butih modal. 3. dukungan dari orang terdekat. 4. mental lu nyampe dan siap nggak buat ngejar apa yang lu mau
Intinya passion itu = hal yg lu suka/cinta. Menurut gw si klo emng udh ada passion walaupun g bakat. Ywdh gpp kan bisa di liat dr sisi lain contoh, gw passion olahraga yaaa ketika temen gw pada bisa freestyle segala macem di dunia olahraga itu. Sedangkan gw ga, apa gw sedih?? Ohhh gaa dong. Yaaa gw manfaatin privilage badan bagus, kenapa g ambil sertifikat trs jdi personal trainer?? Yakan
Passion bukan untuk dikejar, tapi ditemukan dengan serangkaian percobaan dan berkontemplasi. Setelah kayak-kayaknya ketemu, passion hanya menawarkan sebuah jalan untuk diikuti atau tidak, endingnya hanya sebuah pilihan. Mau bekerja sesuai passion atau tidak yang penting itu ada latihan dan belajar supaya lebih terampil dan ahli jadi cuan deh. Kalau saya lebih memilih : "Lebih baik melatih kuda agar berlari lebih kencang dari pada melatih monyet berlari."
gw dari dulu gasuka yang namanya ngajar, tapi saat kuliah gw disarnkan untuk masuk jurusan keguruan oleh orang tua, dengan bekal gw percaya kalau mungkin disana gw bakal nemuin hal yang menyenangkan atau sekedar dapat gw terima dalam hal mengajar gw menjalani perkuliahan selama 4 semester (2 tahun) dan sejak semester pertama gw udh tahan tahan dengan harapan itu, tapi hal yang gw harapkan justru berbanding terbalik dengan yg gw alami, gw justru semakin benci/gak suka dengan mengajar dan malah mendapat lebih banyak alasan kenapa gw benci hal itu
Dan akhirnya gw lebih memilih mencoba melakukan banyak hal. Bekerja keras , konsentrasi, trouble shooting, penuh pembelajaran, dalam melakukannya. Selalu merasa kurang dalam melakukannya (pdahal menurut org lain sudah buat mengagumkan). Dan gw rasa itu menjadi SENI.
Saya pribadi dari dulu pngen jadi pribadi yg fleksibel aja(liat2 kondisi saya dulu disa'at itu). Klu kondisinya sedang butuh dana/income utk setidaknya wujudin 1goal dulu beserta darurat saving yg cukup, saya akan bekerja apapun karna yg saya kejar adlh uangnya/pemasukannya. Saya memilih kerja jd TKI ditaiwan dgn gaji mulai dari 8jt sampai skrg Alhamdulillaah capai 17jt/bln. In the timing flows.. dgn upah yg saya punya saya daftar jadi distributor resmi Logam Mulia sayapun berjualan online, merambah ke bisnis jual-beli beras juga. Alhamdulillaah... skrg sedang ingin bangun kos2an smoga segera terealisasi ditahun depan(aamiin) karna passion saya dari SD diproperty. pengen jadi ibu kost, orang dulu bilang juragan kontrakan😁😁. Jadi intinya jadikan Passion itu fleksibel.. dilakukan diawal Atau diakhir tidak masalah.. harus dilihat dari kondisi kita sa'at itu nya dulu ya guys. (btw sy tdk kuliah🙏). Semangatt terus.. salam sehat dn semua makhluk berbahagia aamiin 🙏💪🔥
tergantung individu masing2 ada yang cocok ngejar passion sama ada yang engga cocok,klo yang engga cocok ngejar passion hobi diseriusin malah bikin tertekan contohnya ngegambar karena beda misal gambar di waktu luang/santai sama gambar karena tuntutan tugas sekolah/pekerjaan selama masih muda banyak belajar skill baru semisal ngaa cocok bisa switch ke bidang lain
Berasa kayak lagi nongkrong bareng gitu bang dengerin video lu ini, gw pernah banget ngejar yg sesuai passion dari mungkin SD sampe 2 tahun setelah lulus, Dapet ga? dapet kerjaannya, namun ga imbang dengan imbalan, resiko, dan realita. Namun, gw bersyukur dengan mengejar passion, gw bisa dapet pengalaman menarik, ketemu orang orang penuh gairah, dan berporses maksimal, seenggaknya itu semua jadi bekal buat jalani hidup kedepan. Terkahir, "cash flow jadi yg pertama", itu gw setuju dan cocok banget. Yang penting bisa survive aja dulu Alhamdulillah.
manusia yg pernah sakit parah, near death exp dmn tdk ad org bs menolong dirimu, pikirannya akan bener2 berubah , bahkan hembusan napas ini bgt berharga. bingung ? bener berharaplah kalian mengalami hal ini diusia muda kalian jgn sampai diusia 40,50 thn keatas krn ketika diusia muda mengalami near d exp lu bs memacu hidupmu semaksimal mungkin. hidup itu murah dan mudah. lu beli pisang 1 sisir lu makan 5 biji trus lu beli bensin 4 liter idupin motor lu, lu ud bs ketempat wisata terdekat dikota lu. semudah itu , semurah itu ini pas muda, tpkl ud berumur selesai sudah hidupmu
Gw lulusan SMK elektronika cuma pas kuliah gw malah ambil jurusan ekonomi pembangunan, awal² bener² gk enak banget tapi lama kelamaan gw mulai nyaman dan dari rasa nyaman itu akhirnya gw bertemu dengan passion gw sampe sekarang yaitu investasi. Mulai dari saham, reksadana forex sampe binary option. Jatuh bangun pasti udah berkali² gw rasain sampe habis puluhan juta, cuma gw akuin banyak banget pelajaran hidup dan habbit baru buat diri gw. Alhamdulillah tiap bulan sekarang udah dapat pasif income dari hal² yang gw jalanin selama beberapa tahun ini dan well gw enjoy banget dengan passion gw yang sekarang
@@marhayusan1545 Kan katanya harus realistis, semua yang ada di piramida dalam video relate ama koruptor, risk-nya rendah, walaupun dipenjara dipastikan akan dapat remisi, udah gitu tempat-nya enak bahkan lebih enak dari kos2an mahasiswa menengah ke bawah, aset gak akan disita karena karena UU penyitaan aset terpidana koruptor gak akan pernah disetujui ama DPR,, aset hasil KKN bisa jadi Legacy juga buat anak cucu,,, awokawokawok ...
@@zemipariasi3856 ia benar apalagi orang-orang di negeri Wakanda, mau itu orang tuanya bahkan anak mudanya rakus akan uang, termasuk uang haram, sok aja sosial ekperimen jatuhin 10 dompet di jalan, yg banyak uangnya ada berapa orang yang bisa amanah. Termasuk juga Kang motivator kebanyakan dr mereka yang sukses juga di dukung sama privilige, plus sokongan materi ortunya, giliran udah dewasa trus ketemu jalan suksesnya dengan mudah menasihati mereka yang sering perutnya lapar sedangkan dirinya perutnya selalu kenyang.
Gua ketemu passion gua ketika gua sudah kerja dibeberapa perusahaan bahkan sampai di pemerintahan dan akhirnya baru ketemu dimana hal yang JADI PASSION GUA dan skrg gua fokus ngerjain usaha yang menjadi passion gue
Passion itu bisa tergantung : Sifat Seseorang, Kemauan Seseorang, Jalan Hidup Seseorang,, misalnya kerjanya ASN tapi passsionnya Konten Kreator,, hehe,, dan apabila Passion itu orientasinya ke benefit yang didapat (rupiah) mau tak mau harus mempersiapkan SKILL dan KNOWLEDGE yang mumpuni (Except nasib baik atau Viral) dan apabila passionnya ke hobi biasanya mau tak mau perlu modal dan biaya yang harus dikeluarkan dengan tujuan kebahagiaan yang didapat dalam mengejar dan menjalani passion tersebut,, INTINYA PASSION ITU BAHAGIA,,,
orang bingung beda antara bakat vs passion.Kalau saya yakin orang akan bahagia jika dia bekerja sesusai bakatnya, krn bakat adalah talenta atau kemampuan yang sudah Tuhan kasi sejak lahir! penting mengetahui bakat kita apa, dan mulai mengembangkannya sejak dini, diasah, sekolah sesuai hal tersebut. Saya yakin kita akan bahagia dan sukses!
Gua lulusan SMK, setelah lulus sekolah pengen kerja di pabrik karena itu impian setiap anak baru lulus tapi karena terkena penyakit paru gua mikir kaga bakal bisa diterima jika ikut Tes medicals dipabrik padahal pengen banget. Akhirnya ikut jualan, awal ga nyaman malu dll.. Udah nyoba dibengkel ga cocok lanjut lagi jualan dan disinilah gua menemukan passion gua.
soal poin balance setuju sih.....sebenarnya kalau menurtku gak perlu jg di bullshitin apapun itu yaa hehehe mau yg namanya realistis lah, passion lahh apapun istilahnya, tapi buat judul konten oke sih hehehe, masih perlu ya hari gini di debatin hal ginian...yang gagal mengejar passion banyak, begitupun sebaliknya kan...kalau aku memilih memulai dari sesuatu yg aku senengin, ngambil istilah yg enteng aj ya hehehe...seneng, apa di jamin lancar kalau mulai dari yg di senengin?? yaa nggak juga hahaha tapi dari sependek pengalamanku memulai dari yg aku seneng, tanpa menutup mata belajar hall lain tu jadi lebih enjoy, pas lg down di tengah jalan setidaknya bisa tau ni gimana bangun lagi, setelah cukup istirahat dan review sana sini yaa, jalan lg deh...drpada ngasal dan buta sama sekali ni atau di paksain banget ngelakuin hall yg gak di senengin... contoh misal suka nge gambar (ngambil contoh yg umum yg sering di jadiin kasus) tp ternyata merasa gk jago di tengah prosesnya atau stuck, dari situ coba belajar management mungkin, siapa tau dari situ ternyata kita bisa dapat skill management art atau jadi kolektor barang seni nih, sekaligus bisa belajar komunikasi mungkin, dan skill2 lainnya yg bisa di temuin ketika memulai dari hall yg di senengin dulu, kulik aja terus....jangan karena ter bombardir terus kata2 realistis, atau bullshit lah idealis, bullshit inilah itulah terus2an hahaha tanpa tau realistis tu sebenarnya gimana sih? apa sama realistismu dengan kebanyakan orang? apa harus sama jg? atau sekedar mempertanyakan dulu apa sih sebenarnya idealis itu? bagaimana ideal itu hehehe jangan asal telen bulet2...drpada jadi mumet sendiri dan gak ngelakuin apa2, atau tambah sumpek karena terpaksa melakukan hall yg gak di senengin, karena memang susah mulai dari hall yg gak di senengin itu, jadi gak kemana juga kan,sama2 buang waktu jg akhirnya hehehe coba aj kalau gak percaya, seumpama bisa yaa selamat, konten se keren ini di mulai dari hall yg di senengin jg kan....mungkin ya.... ini sekedar opini pribadi yaa
Gua dari remaja udah sadar doktrin passion itu bulshit, akhirnya lulus SMK coba explore beberapa pekerjaan, dari seni, teknik, sales, presales, dll.. sampai akhirnya mulai nemu perkembangan yang signifikan di satu disiplin ilmu, perkembangan ketertarikan sampai lain lain. Akhirnya setelah 5 tahun, memutuskan ambil jurusan arsitektur.
dulu guru aku pernah bilang gini juga "kan enak kalau kamu berkarir sesuai dengan passion dan pilihan kamu", tapi dia sendiri ga ngerti posisi itu. ada kalanya emang kita harus mengorbankan passion dan ego kita buat mencapai hal lain :)
Kak skill apa yang harus dipelajari oleh seseorang gitu, kayak gimana nentuin skill yang harus kita pelajarin, dan gimana juga caranya agar kita tahu kita condongnya ke arah mana, kebetulan aku masih pelajar mts gitu ya kelas 3 , andai lulus SMA sih mungkin sambil kuliah aku ikut. Jadi mungkin kebanyakan yang nonton juga masih pelajar gitu yah SMP atau SMA gitu, jadi kek apa yang kita harus kembangin gitu ketika masih SMP atau SMA yang mungkin kedepannya bisa berguna dan juga brguna dimasa SMP atau SMA, semisal skill atau apa, bisa dikasih tau caranya refrensi dan cara mencari tahu skill yang cocok, yang pas buat kita gitu. Kalau udah ada vidionya yang menjelaskan demikian, mungkin penonton yang udah nonton bisa ngasih link nya gitu yah, atau kak satu persen bisa buatin gitu vidio tentang itu, mungkin banyak yang sekarang masih gak punya skill dan bingung bagaimana mencari skill dan mulai dari mana. Oke terimakasih.
gua dulu ngerasa bahwa passion gua di seni, 18 tahun lalu menang lomba penulisan skenario film tingkat nasional tapi ternyata lingkungan kerja nggak mendukung. Setelah 4 tahun jadi grafik desainer resign dan balik ke dunia teknik, kerja di oil n gas. setelah 4 tahun kerja gua tetap menjalankan passion sebagai hobi, jadi travel writer, blogger dan akhirnya konten kreator. Ya sakit sih karena bagi waktunya nggak mudah tapi gua suka aja ngerainnya walau jadi konten kreator duitnya nggak gede karena disambi kerja. Sekitar 3 tahun lalu jalan menjadi penulis skenario film terbuka dan gua mulai masuk industri walau sebagai penulis skenario junior. Ya jujur gua sih merasa hidup gua seimbang, walau bagi waktunya gedebak gedebuk. Dari pagi sampai sore gua kerja sebagai mas mas pekerja lapangan di industri oil n gas. Malamnya gua kerja online menulis skenario film
mungkin judulnya mereprentasikan nitizen indo yg sering beropini salah terhadap semua hal yang berbau edukasi. ngejar passion salah, ilmu finansial salah, ilmu wirausaha salah, ilmu marketing salah, parenting salah, pengembangan diri salah, ilmu psikologi salah. yg ga permah salah cuma konten hiburan. jadi memang kita tidak perlu edukasi, kita butuh hiburan
kalau kata bang pandji "hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan". Jadinya gw lebih milih ngejar passion dengan segala risikonya wkwkwk
bang pandji juga bilang "kerjarlah passionmu, bekerjalah sesuai passionmu, karena bakalan panjang perjalanannya apalagi kalo nggak enjoy sama perjalanannya".
Passion itu lebih enak kalo dirincikan dgn: "Gw pengen bikin ortu bahagia" atau "Gw pengen hidup sesuai dgn ajaran agama gw" sehingga ga perlu mengaitkan passion dgn pekerjaan dan siap utk setiap kesempatan.
🔥 RELASI vs SKILL: Mana yang lebih menentukan kesuksesan karir lo saat ini? 🚀 Nah, buat kamu yang bingung untuk asah skill + networking, Mimin punya rekomendasi dari @purwadhikaschool 🙌 - Temukan info menarik lainnya di bit.ly/promo-purwadhikaxsp
Kalau gua passionnya suka sama banyak bidang ilmu. Mechanical, electrical, instrument, budgetary, project, konstruksi, dll. Alhamdulillah bs switch kemanapun selama itu diminta dan dibutuhkan. Jadi fleksibel dimanapun permintaan pasarnya selama itu menghasilkan pendapatan. Soalnya ada keluarga yg hrs dikasih makan mas broo
Pertanyaan di menit pertama, kalau posisi gue skrng membahagiakan banget. Kebetulan bidang kerja sekarang yang kebetulan sesuai sama passion itu bisa banget ngikutin perkembangan jaman. Kek syukurnya ya rejeki bisa dateng dari mana aja dan sampai ditahap sumber rejeki utama itu lebih kecil dari sampingan (masih passion juga). Jadi, tergantung juga sih. (gue belom nonton full nanti diganti deh)
Bang kenapa dalam konten lu suka masukin kata2 agak toxic/agak kasar? apakah ada dampak psikologinya? atau pemilihan kata2 tersebut biar mudah di cerna aja sama yg nonton yg rata2 milenial/gen Z??
sepertinya sih agar lebih dapat di mengerti aja jd kayak dia ngomong kasarnya, karna supaya penonton bisa langsung dapet point point yg di maksud org narasumbernya
dulu gue passionate sama gambar, lalu passionate sama matematika, lalu passionate sama data, pernah jadi data analyst tapi akhirnya gue sekarang jadi tukang cuci karpet. Gue tersesat gegara passion, gue passionate cuman awal memulai belajar sesuatu, setelah jadi mediocre gue langsung cabut. Emang aneh gue wkwk
@satupersen bang nonton anime blue lock dong, menurutku ketika orang sudah menjalani proses sampai titik darah penghabisan lalu menemukan passion itu merupakan hadiah dari tuhan karena ketika seorang manusia sudah menemukan pasion dalam diri kita juga bukan sesuatu hal yang bohong , ada sebuah band yang mempunyai passion dan kemampuan yang tinggi dalam bermusik tadinya nggak laku album musiknya lalu jadi laku, itupun karena merekapun ngga berekspektasi tinggi dan beranggapan rejeki udah di atur oleh tuhan, mereka ngga ambil pusing dan terus aja berkarya karena mereka mengekspresikan hadiah dari tuhan, menurutku mereka sukses itu bonus dan ngga terlalu obsesif
saya setuju loh passion it yang pertama, kenapa karena itu adalah baterai yang ngak ada habisnya, beruntung passion saya di design dan marketing dan kerja di dessign dan marketing jadi sangat klop, sehari hari terasa seperti bermain main ,pernah saya kerja di tempat berbeda wah rasanya tidak tahan .jadi tanpa passion dalam pekerjaan sepertinya segalannya akan lebih tidak oke
Expectasi suka dan tidak suka itu acuannya apa. Sedangkan semuanya netral... Sedikit kesimpulan cari masalah lalu selesaikan menimbulkan impact manfaat sampai hidup end
Tapi ada juga yg udah kerja sesuai passion tapi lingkunganya yg b*llsh*t. Akhirnya ga berkembang juga. Jadi selain passion, harus liat lingkungan kerja juga kalau mau berkembang
Maaf kalo pembahasan ku gak nyambung 🙏🏻 Ngomong² mengenai belajar, saya jadi tertarik ni bang kalo sampai di up di satu persen! Jujur ni yaa aku tuh.. orangnya paling malas kalo belajar ketika sendiri, padahal kalo belajar bareng teman aku tu kayak happy gitu tapi giliran belajar sendiri aku merasa diriku kayak kesepian bang, gak tau kenapa?! 🤦🏻♀️ Mungkin apa suasana teman mendukung kali yaa karna sama² belajar, jadi kayak termotivasi gitu, justru sebaliknya kalo belajar sendiri kek gak ada orang yg support aku gitu :^) padahal pengeeeen banget belajar tapi tetap aja susah bang.. meski orang tua udah nyuruh belajar itu pun aku udah coba sulit rasanya membangun diri untuk tetap bisa belajar gitu. Ngerti kan bang maksud aku? Gimana ya caranya membangun diri/membiasakan diri untuk belajar walau hanya sebentar, orang bilang belajarlah sebentar walau hanya 1 menit doang sehari. Tapi jujur walaupun aku udah coba hanya 1menit aja, aku kek gak dapat apa²! Insight nya gak ada. Belajar semenit itu gimana sih maksudnya? 😖 Apa cuma sebagai peringatan aja biar kita bisa belajar setiap harinya ? Gimana caranya biar kita jadi suka dengan yg namanya belajar dan membuat kita bahagia dengan itu! Aku pengen dari satu persen membahas ini dong 🙏🏻 terima kasih ~
Kakak gue pernah bilang, "gil kesukaan (passion) itu bisa dijalankan kapan aja, kalau seandainya itu menghasilkan uang ya itu bonus, yg lbh penting itu kamu bisa hidup (mungkin maksudnya secara materiil), jd pentingngin dulu kehidupan mu, nah masa istirahat baru kejar passion, kalo passion mu udh menghasilkan, dan cukup untuk hidupmu, baru pindah".
Nice advice sebenarnya. Tapi dulu pas pertama denger rasanya nylekit banget sebagai jiwa muda yg msh menggebu-gebu.
Tapi semakin kesini gue sadar, sepertinya hidup memang harus seperti itu. Sering harus menjalani sesuatu yang gk disukai untuk hidup dulu. Gk tau kpn sampe di titik bisa menjalankan passion dan menghasilkan materiil dan seneng lbh utama.
Ngejar passion atau bukan itu pilihan, toh kita dikasih waktu banyak banget, kejar aja semua yang sekiranya kamu mampu.
Gak bisa gitu bro
Kata siapa banyak banget, justru terbatas
@@zakinadhif iiiiiii
@@zakinadhif iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiuiuiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
@@zakinadhif iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiuiiiiuiiiiiiiiuiuiiuiuiiiuiiiiiiiuiiiiiiiiiiiiiiiiiu
Sebagai orang yang salah info waktu SMA akhirnya terperangkap dalam jurusan yang salah saat kuliah, passion saya sudah jelas dari kecil, tertarik pada makhluk hidup dan keindahan. Walau sekarang pekerjaan tidak sesuai passion karena sesuai kuliah S1 saja, maka saya jadi realistis. Menderita sih, sampai sering mau resign, tapi masih butuh gajinya😢
Tapi "balas dendam" saya ke keponakan. Pengaruh saya pada 2 anak Kaka untuk pilih jurusan kuliah tak salah. Karena bukan ujug2 menyarankan sesuatu, tapi dari kecil/SD, detail2 kebiasaan dan kemampuan mereka hapal. Akhirnya ketika SMA/SMK dan kuliah saya arahkan sesuai passionnya, dan Alhamdulillah sangat berprestasi, baik akademis maupun skillnya. Terlihat enjoy bgt kuliahnya, beda jauh sama saya dulu. Mudahan2 ke karir juga bisa berdampak positif, karena peluang kerja buat jurusan yang ponakan2 ambil juga prospektif di negara ini dan ke depannya. Aamiin.
Hmm jurusan yang sama" Sekarang jadi agakk deg degan
@@Thirty32-s5s setidaknya ga kesulitan saat menjalani berbagai macam mata kuliah. Walau memang di dunia kerja, ada hal yang harus dikejar lagi, yaitu berbagai macam perubahan yang terjadi.
👍👍🙏🙏
👍👍
Passion bisa dibilang omong kosong jika dan hanya jika kondisi dan realita ga memungkinkan buat kalian untuk mengejarnya contoh aja di bagian Indonesia yang mungkin kalau mau sekolah, mau bli makanan harus nyebrang pulau dulu, dan daerah yang ga ada listrik, blm lagi konflik suku. Boro boro mikir passion, mau mikir besok masih idup aja susah. Yang penting jangan lupa bersyukur karena orang yang sudah bisa ngomong passion biasanya ud ada di level 3 dan sudah termasuk orang yang sangat sangat beruntung. Jangan lupa sedekah, dan membantu sesama tidak harus uang atau materi, bisa atensi, appresiasi, dan tindakan yang mencerminkan kepedulian kita🙏🙏 supaya kita bisa banyak memberi makna di hidup kita yang singkat ini sehingga terasa lebih panjang.
Betul
Yup, passion adalah kenyamanan finansial, mulai ada di level 3
Ada guru di pedalaman yg puluhan tahun ngajar sampe nyebrang pulau. Ditawari pindah gamau, padahal gaji rendah. Apakah itu passionate? Karena ikuti passion tidak sama dengan kaya. Kaya itu terlalu banyak faktornya
hidup masih survival mode gini kok harus ngejer passion
Pertanyaannya
1. Apakah orientasi passion seseorang itu merupakah sifat bawaan dirinya sejak lahir dan tidak bisa dirubah sama sekali?
2. Adakah orientasi passion yang tidak akan berubah, kekal, dan tak terbatas?
3. Sejauh mana passion ini berpengaruh terhadap kita dalam menjalani kehidupan ini?
Insight yang gua dapet
1. Yang jadi bulshit bukan passionnya, tapi kemampuan kita dalam menentukan skala prioritas untuk bisa menjalani kehidupan seutuhnya. Kalau kita ngejar passion tapi kita ga peduli sama kondisi tubuh kita sendiri ya sama aja nyiksa diri.
2. Passion itu ditemukan lewat proses dan pencarian kita yang luas selama menjalani kehidupan. Jadi kalau baru sekali tapi kita seneng sama hal itu, kemungkinan hal itu bukan passion tapi nafsu sesaat aja karena ada hal baru sebagai pelarian dari rutinitas yang monoton
3. Akhirnya, tetaplah jadi pembelajar sepanjang hayat, dan tetap fokus menikmati proses dalam perjalanan hidup ini.
Kalau beda pandangan ya maaf, itu kan persepsi subyektif gua aja 😂😂😂
Santuy guys 🗿🗿🗿
Bang cara nemuin passion gimana bang, banyak yang nyaranin suruh nyoba hal yang gua suka tpi disisi lain gw kehambat di budget jadi kadang mau gini mau gitu kayak udah dibentak dulu "gausah banyak tingkah" saran dokh
betul sekali saya setuju dan manuk akal
@@armandoafi4511 fokus nabung dulu, dan kerjaan skrg lu asah skill nya biar bisa next lvl di kantor gitu .. kalo dah ada budget baru dah nyari passion lgi ..
yup.. kudu realistis ..
Ngopi dlu mase
Kalo kata mas sabrang, passion itu asal katanya passio, yg artinya penderitaan.
Passion itu bukan semata2 sesuatu yg kita senangi... Tapi sesuatu yang kita siap menderita untuknya...
Kalau menghayati makna sebenarnya, maka melakukan passion kita bukanlah bullshit, sebab dalam berpassion itu kita siap bekerja keras dan menderita..
Tentunya sesuatu yg dikerjakan dengan passionate akan membuahkan hasil yg berbeda dibanding yg biasa2/cuek saja, tanpa gairah...
Ini setuju, ya sama kayak kata mbah nun juga, sebenernya sesimpel "kerjakan apa yang kamu cintai sampai menjadi ahli, jika sudah menjadi ahli, orang akan mencarimu" tapi ketika ada orang yang bilang sudah berada di passionnya tapi tidak bisa jadi ahli, dia kurang berkorban (menderita bekerja keras) untuk apa yang dia cintai. Istilah passion terlalu sering dipakai sehingga orang orang banyak yang lupa bahwa passion butuh kerja keras dan penderitaan.
Setuju. Ada pergeseran makna dan sudut pandang sekarang tentang passion. Yang dari asal katanya adalah tentang penderitaan, rasa sakit, atau melakukan sesuatu yg kita mau menghadapi rasa sakit dan derita dalam menjalaninya, menjadi melakukan sesuatu yang disenangi saja.
gmn mau ngejer passion klo hidup masih dalam survival mode gni
karena kata "Passion" Modern sendiri telah mengalami pergeseran arti yg diasosiasikan dgn "happiness".. yup kata dasarnya itu *justru* "Patio" = rasa sakit. bandingkan dgn Patient = orang yg sakit.. sebenarnya Passion itu arti sejatinya "WILLINGNESS TO SUFFER / OVERCOMING THE PAIN" utk mengejar hal yg lebih valuable.
Zaman sekarang ngejar Passion,wajib harus siap menderita dulu. Agar tahan banting dalam proses menderita harus CINTA BELAJAR (Upgrade diri, baca buku2, pelatihan). karena saingan kanan kiri depan belakang atas bawah. Anti pengetahuan anti upgrade diri, passion mu pasti bullshit.
Di zaman kakek/nenek/ortu kita dulu punya passion terhadap sebuah bidang. Gak perlu belajar gak perlu baca buku. Dan biasanya berhasil. Eh bisa jadi pengusaha sukses pula. Karena keadaan kehidupan masih sangat lempang dan longgar saingan.
Kuncinya semua mengandalkan Tuhan di setiap langkah, dan hidupi kebenaran kitab suci, alhasil Tuhan pasti menyertai setiap langkah kita. Amin
Gue sekarang sedang ngejar passion gue di bidang IT dan wow ada banyak rasa campur aduk sih. Mengingat gue juga bukan orang yang terlalu berbakat. Ada senang nya karena lo udah masuk di circle dunia IT dan mendapatkan beberapa pengalaman. Tapi menurut lebih banyak gak enaknya hee. dunia IT bukan saja tetang coding dsb. IT itu luas banget ternyata. Dan tentunya tekanan kerja. Lo di tuntut untuk menguasai hal baru dengan fast. Dan tentunya masih banyak hal lainya. Menurut saya kembali ke mental masing-masing orang saja. Terjang ombak atau mundur, toh kalau pun kau mundur masih kena ombak juga. Heee
Mantap bng
Wah kebetulan saya juga sekarang sedang bergelut di bidang IT dan bener sih, bidangnya IT itu luas pakai banget. Semoga masnya tetap strong ya ngadepin pasang surut dalam mengejar passionnya
keren banget
Semangattt bang, semoga sukses untuk berkembang di dunia IT nya amiiin
Walau gagal di passion kita, paling gak kita puas, uda pernah coba. Banyak org g punya kesempatan ngikutin ato nyoba passion nya krn keburu mati
Gw pernah liat vlog² orang luar yg mana mrk ngediskusiin soal "menyerah" dengan passion. Mrk malah ngerasa tenang dan damai krn gak perlu dituntut untuk ngejar passion. Gw jd kayak shock pas denger itu, tp gw jg ngertiin sih. Krn bbrp passion itu kudu ngorbanin byk hal. Contoh : jd aktor di usia dewasa, dan belum punya cadangan keuangan sm sekali dan harus pindah ke DKI, mulai dr 0 pula. Buat mapannya pasti struggle.
Makanya gw ngerti bbrp dr vlogger luar yg ngomongin soal nyerah sm passion itu bikin mrk lebih tenang. Tp satu hal yg gw tangkep dr mrk nyerah adlh : mrk antara cr pekerjaan yg berkaitan dgn passion mrk, wlpn bukan yg mrk beneran pengen di awal (misal, dia tdnya jd musisi, tp krn ga dilirik label, akhirnya jd manager band, ttp berkaitan sm musik). Ada jg yg jadiin ngejar passion sebagai side-hustle, dan yg terakhir cm jadiin passion itu bagian dr hobi aja. Sah² aja kalian mau pake jalan yg mana krn toh rejeki kita ga ada yg tau. Dan ga ngejar passion bukan berarti kita ga bisa ngelakuin hobi kita jg, cm ekspektasinya aja yg perlu diatur aja
Ya apa dikatakan mereka itu benar karena saya juga merasa seperti itu mengejar tapi tidak menghasilkan sementara orang tua nuntut cari kerja padahal saya yakin bahwa ngerjain desain 3d bisa dapat duit sollar tapi apa daya realistis lah yg harus saya jalani tapi sisi positif saya tidak merasa stress tapi saya tidak merasa kan sisi senang lagi saat desain 3d
Saya tetep kejar passion, mumpung masih muda mumpung belum punya tanggungan, time flies, i don't have time to do things that i hate.
"cintai apa yang kamu kerjakan, jangan hanya kerjakan apa yang kamu cintai"
Tidur
simple sih PASSION itu, ketika kita melakukan pekerjaan yang kita suka. dan passion itu bisa berubah-ubah selama kita masih hidup, karena banyak faktor internal dan external.
Temukan PASSION mu. Kemudian KONSISTEN/SETIA lah. Konsisten akan membawa mu menjadi EXPERT. Dan EXPERT akan membawa mu dalam KEMANFAATAN. Jika kamu tak bisa menemeukan PASSION mu, maka tumbuhkan rasa cinta mu kepada pekerjaan mu.
Passion dan sumber rejeki itu nggak selalu sama, malah sering kali berbeda. Saya lebih pilih fokus ke sumber rejeki daripada passion, karena itu lah yang jelas2 bisa menghidupi saya. Daripada ngejar Passion yang kita nggak tau cara mengubahnya menjadi rejeki.
Setuju,
Sy lebih memilih asah skills yg memang disitu bisa menghasilkan, drpd asah skills berdasarkan passion yg kadang blm tentu menghasilkan
Passion kalau selaras dlm hal kerjaan alhamdulillah, kalau tdk selaras dijadiin hobi / refresing ketika penat aja
Yg utama adalah tanggung jawab, masalah passion itu nomor dua.
Pengalaman gue, dr pas keluar sekolah kerja jd sales di ritel tradisional, trus jd sales ritel modern, jd buruh pabrik, trus jd sales lg yg tiap hari musti kejar target, jd admin di kantor, sampai sekarang jd UMKM, dr kecil emang pengen buka usaha, tapi setuju sama pendapat admin ngejar passion itu cukup menguras mental, apalagi kalau kita sering nonton atau ngedengerin kata-kata motivator pengusaha katanya harus ngejar passion. Kalau kita Telen mentah-mentah trus mentalitasnya belum siap buat terjun langsung ke passion kita emang bakal bikin pusing plus stress sendiri. Ngejar passion otomatis kita harus selalu upgrade sama arusnya usaha kita juga, trus sabar juga bukan jd mental kerupuk misalnya cape dikit ngeluh, kurang tidur gegara kerja sesuai passion ngeluh dll. Intinya buat anak muda yg masih katanya nyari jati diri, intinya berdoa, yakin, jangan gampang nyerah, mensyukuri nikmat yg diberikan Yang maha kuasa mau di bidang pekerjaan apapun asalkan masih positif.
Passion itu hal yg bikin lo merasa hidup, dan hal yg membuat lo gak akan berhenti mempelajarinya.
Sampai di saat gue bisa berani bilang kalo passion gue adalah di bidang Pendidikan dan Humas, gue melewati banyak sekali krisis kepercayaan dan jatuh bangun untuk menggapai passion yang gue ingin jalani tanpa mengorbankan gaji bulanan.
The thing I would say adalah passion itu nyata dan hiduplah dengan passion. Cuman emang harus diakui kalo mencari passion yang sesuai dengan diri kita itu gak gampang dan perlu pengorbanan.
Jadi guru kah om? Sharing donk suka dukanya
I am at this stage. Tetep realistis tapi tetep mencari kebahagiaan lewat passion
Passion gw sih di bahasa inggris,dan sekarang masih tahap pembelajaran dan saat belajar gw termotivasi buat bisa,dan cita cita gw juga berhubungan dengan bahasa inggris dll
mungkin buat menambah bahan berpikir bisa ni baca sedikit tentang salah satu riset mengenai Grit oleh Angela Duckworth (ada bukunya juga btw). Singkat nya si dia menemukan bahwa kunci dari kesuksesan itu sebenernya bkn dr kita berhasil ato ga nemuin passion kita, tapi dari both passion and perserverance. Dia ngelakuin bbrp kali riset, salah satu nya dari kesuksesan masuk universitas dan tingkat kesuksesan itu tidak sejajar dengan tingkat IQ ato kepintaran sesorang, tapi dari seberapa gritty atau tangguh orang tersebut. Kesimpulan dia adalah passion itu bukan semangat yang membara untuk mendalami sesuatu atau seberapa intense kita ingin melakukan sesuatu, tapi sebuah proses yang membutuhkan konsistensi, waktu, dan keinginan yang tetap dalam suatu hal. Dan kunci kesuksesan merupakan pribadi yang gritty atau tangguh seperti kura-kura, karena dapat mempertahankan effort dan interest dia walaupun menghadapi berbagai kegagalan, kelelahan, dan berbagai tantangan.
saya bekerja sesuai passion
dan itu alhamdulillah lancar
gak harus mati matiin buat struggling
28 tahun udah bs beli rumah, mobil dari hasil dagang
Passion gw di game, akhirnya buka rental PC.hanya saja pendapatan cuma cukup untuk sendiri, akhirnya gw sadar hobi gw gak bisa bikin gw sejahtera,umur gw habis dan expired untuk melamar pekerjaan baru sesuai jaman ini.
hmm kenapa gak asah skill lg aja misal ke 3d modeling atau game developer?? daripada beli pc banyak2 trus dirental
Setuju,harus ada keseimbangan sih. kalau kita ngejar passion terus kita jadinya hedon? kita ngerjain passion yg tidak ada manfaatnya untuk kita dan orang lain apakah bagus? Lebih baik kita ngerjain yg bukan passion kita tapi bermanfaat bagi bnyak orang. Atau yg paling baik kita ngerjain passion kita, dan passion kita itu bermanfaat bagi kita dan banyak orang.
berarti sistem pendidikan indo sudah benar, tidak perlu fokus pada 1 mata pelajaran saja..harus fokus ke semua pelajaran untuk mengetahui apa yg di sukai nantinya
Iya bang, itu tujuan pendidikan sebenarnya kan
Iyaa bener... Orang2 aja pada cemen ngeluh ga perlu belajar mtk lah, ga perlu belajar fisika lah, bakatnya di non akademik lah... Orang mah hadapin aja ntar mentalnya pasti kebentuk
Nice koment
Passion itu kita bentuk sendiri , cari pekerjaan yg gak sesuai passion lo yang menghasilkan duit banyak , dannnn pada akhirnya seiring berjalannya waktu itu menjadi passion kita 😊
👍👍👍
Klo sy lebih melihat definisi passion berdasarkan diagram Venn Ikigai yaitu titik temu antara apa yg kmu senangi dgn apa yg kmu kuasai (kegemaran bertemu dgn kemahiran)
jd sy gak s7 klo dibilang, "kmu passion di bidang A tp blm tentu jago dibidang tsb". Itu mah bukan passion namanya..
tp sy s7 dgn video ini bahwa menemukan passion itu memang butuh waktu panjang dan butuh effort explorasi serta self-knowledge yg baik.
klo mau dibuat kontra, mungkin judul video yg cocok jd : "mengejar passion vs mengejar profesi"
profesi : titik temu antara 'apa yg kmu kuasai' dgn 'apa yg menghasilkan (duit)'
mengejar passion = idealis
mengejar profesi = realistis
jd baiknya pilih mana? ya sesuaikan dgn background dan fase hidup mu saat ini. Klo kmu masih pejuang rupiah dan bukan anak sultan baik nya kejar profesi dulu aja krn kejar passion itu biasanya hrs punya previlage jg. lakukan apa yg kmu senangi sbg hobby dulu.
kalo sy pribadi skrg ini msh di titik profesi tp punya angan2 berada di titik ikigai dimana passion bertemu dgn profesi.
siapa sih yg gak pengen kyk messi. Kerja sesuai yg disenangi, jago dibidangnya, dibayar mahal pula. Yg pasti, kerja di area yg kita senangi akan menghasilkan output yg berbeda dibanding area yg tdk kita senangi.
sekian pendapat sy dr org awam yg gak pernah bljr psikologi, hehehe
Salah satu passion saya adalah BERKARIR BERSAMA SATU PERSEN 😁🙏
Hubungkan passion dengan demand, dalami skill demanded coba passionate about it, done
ya nggak masalah juga sih. dengan catatan
1. selama passion lu bisa menajamin orang lain suka sama apa yamg jadi passion lo, ya di situ mungkin.
2. modal yang lu punya, gabisa ngelak dong semua butih modal.
3. dukungan dari orang terdekat.
4. mental lu nyampe dan siap nggak buat ngejar apa yang lu mau
Intinya passion itu = hal yg lu suka/cinta.
Menurut gw si klo emng udh ada passion walaupun g bakat. Ywdh gpp kan bisa di liat dr sisi lain contoh, gw passion olahraga yaaa ketika temen gw pada bisa freestyle segala macem di dunia olahraga itu. Sedangkan gw ga, apa gw sedih?? Ohhh gaa dong. Yaaa gw manfaatin privilage badan bagus, kenapa g ambil sertifikat trs jdi personal trainer?? Yakan
Passion bukan untuk dikejar, tapi ditemukan dengan serangkaian percobaan dan berkontemplasi.
Setelah kayak-kayaknya ketemu, passion hanya menawarkan sebuah jalan untuk diikuti atau tidak, endingnya hanya sebuah pilihan. Mau bekerja sesuai passion atau tidak yang penting itu ada latihan dan belajar supaya lebih terampil dan ahli jadi cuan deh.
Kalau saya lebih memilih :
"Lebih baik melatih kuda agar berlari lebih kencang dari pada melatih monyet berlari."
Bang bisa jelasin bedanya passion, gairah, minat, bakat?? Beserta contoh lbh oke bang
bagi gue, definisi realistis itu memasrahkan diri sesuai dengan keinginan Allah Swt.
+ seni mencintai taqdir
gw dari dulu gasuka yang namanya ngajar, tapi saat kuliah gw disarnkan untuk masuk jurusan keguruan oleh orang tua, dengan bekal gw percaya kalau mungkin disana gw bakal nemuin hal yang menyenangkan atau sekedar dapat gw terima dalam hal mengajar
gw menjalani perkuliahan selama 4 semester (2 tahun) dan sejak semester pertama gw udh tahan tahan dengan harapan itu, tapi hal yang gw harapkan justru berbanding terbalik dengan yg gw alami, gw justru semakin benci/gak suka dengan mengajar dan malah mendapat lebih banyak alasan kenapa gw benci hal itu
kemudian apakah anda switch jurusan?
Gak ada yang hoki, yang ada semua sudah ditentukan oleh Allah azza wa jalla.
Hanya segelintir org yg bsa dan beruntung.
Sisanya ya harus terima realita
Dan akhirnya gw lebih memilih mencoba melakukan banyak hal.
Bekerja keras , konsentrasi, trouble shooting, penuh pembelajaran, dalam melakukannya.
Selalu merasa kurang dalam melakukannya (pdahal menurut org lain sudah buat mengagumkan).
Dan gw rasa itu menjadi SENI.
Saya pribadi dari dulu pngen jadi pribadi yg fleksibel aja(liat2 kondisi saya dulu disa'at itu). Klu kondisinya sedang butuh dana/income utk setidaknya wujudin 1goal dulu beserta darurat saving yg cukup, saya akan bekerja apapun karna yg saya kejar adlh uangnya/pemasukannya. Saya memilih kerja jd TKI ditaiwan dgn gaji mulai dari 8jt sampai skrg Alhamdulillaah capai 17jt/bln. In the timing flows.. dgn upah yg saya punya saya daftar jadi distributor resmi Logam Mulia sayapun berjualan online, merambah ke bisnis jual-beli beras juga. Alhamdulillaah... skrg sedang ingin bangun kos2an smoga segera terealisasi ditahun depan(aamiin) karna passion saya dari SD diproperty. pengen jadi ibu kost, orang dulu bilang juragan kontrakan😁😁. Jadi intinya jadikan Passion itu fleksibel.. dilakukan diawal Atau diakhir tidak masalah.. harus dilihat dari kondisi kita sa'at itu nya dulu ya guys. (btw sy tdk kuliah🙏). Semangatt terus.. salam sehat dn semua makhluk berbahagia aamiin 🙏💪🔥
Menurut gue ngejar passion cocok di terapin di luar negeri, yg sistem pendidikannya emg udah support
Percayalah bahwa, memenuhi kebutuhan lebih nikmat dibanding memenuhi kesenangan.
tergantung individu masing2 ada yang cocok ngejar passion sama ada yang engga cocok,klo yang engga cocok ngejar passion hobi diseriusin malah bikin tertekan contohnya ngegambar karena beda misal gambar di waktu luang/santai sama gambar karena tuntutan tugas sekolah/pekerjaan selama masih muda banyak belajar skill baru semisal ngaa cocok bisa switch ke bidang lain
Berasa kayak lagi nongkrong bareng gitu bang dengerin video lu ini, gw pernah banget ngejar yg sesuai passion dari mungkin SD sampe 2 tahun setelah lulus, Dapet ga? dapet kerjaannya, namun ga imbang dengan imbalan, resiko, dan realita. Namun, gw bersyukur dengan mengejar passion, gw bisa dapet pengalaman menarik, ketemu orang orang penuh gairah, dan berporses maksimal, seenggaknya itu semua jadi bekal buat jalani hidup kedepan. Terkahir, "cash flow jadi yg pertama", itu gw setuju dan cocok banget. Yang penting bisa survive aja dulu Alhamdulillah.
manusia yg pernah sakit parah, near death exp dmn tdk ad org bs menolong dirimu, pikirannya akan bener2 berubah , bahkan hembusan napas ini bgt berharga.
bingung ? bener berharaplah kalian mengalami hal ini diusia muda kalian jgn sampai diusia 40,50 thn keatas krn ketika diusia muda mengalami near d exp lu bs memacu hidupmu semaksimal mungkin.
hidup itu murah dan mudah.
lu beli pisang 1 sisir lu makan 5 biji trus lu beli bensin 4 liter idupin motor lu, lu ud bs ketempat wisata terdekat dikota lu. semudah itu , semurah itu ini pas muda, tpkl ud berumur selesai sudah hidupmu
Selalu menarik untuk kita simak. Terima kasih Satu Persen sudah ngebahas perihal passion.
klo buatku,, biarkan passion menjadi sekadar hobi,, klo sudah menjadi rutinitas dan sumber penghasilan, passion itu sudah tidak se menyenangkan itu...
Gw lulusan SMK elektronika cuma pas kuliah gw malah ambil jurusan ekonomi pembangunan, awal² bener² gk enak banget tapi lama kelamaan gw mulai nyaman dan dari rasa nyaman itu akhirnya gw bertemu dengan passion gw sampe sekarang yaitu investasi.
Mulai dari saham, reksadana forex sampe binary option. Jatuh bangun pasti udah berkali² gw rasain sampe habis puluhan juta, cuma gw akuin banyak banget pelajaran hidup dan habbit baru buat diri gw. Alhamdulillah tiap bulan sekarang udah dapat pasif income dari hal² yang gw jalanin selama beberapa tahun ini dan well gw enjoy banget dengan passion gw yang sekarang
Apapun perkejaan Anda, ketika sudah menghasilkan banyak cuan, maka pekerjaan itu pasti jadi passion Anda,, KORUPSI misalnya ...
Terlalu jujur Anda wkwkwk,
@@marhayusan1545 Kan katanya harus realistis, semua yang ada di piramida dalam video relate ama koruptor, risk-nya rendah, walaupun dipenjara dipastikan akan dapat remisi, udah gitu tempat-nya enak bahkan lebih enak dari kos2an mahasiswa menengah ke bawah, aset gak akan disita karena karena UU penyitaan aset terpidana koruptor gak akan pernah disetujui ama DPR,, aset hasil KKN bisa jadi Legacy juga buat anak cucu,,, awokawokawok ...
@@zemipariasi3856 ia benar apalagi orang-orang di negeri Wakanda, mau itu orang tuanya bahkan anak mudanya rakus akan uang, termasuk uang haram, sok aja sosial ekperimen jatuhin 10 dompet di jalan, yg banyak uangnya ada berapa orang yang bisa amanah. Termasuk juga Kang motivator kebanyakan dr mereka yang sukses juga di dukung sama privilige, plus sokongan materi ortunya, giliran udah dewasa trus ketemu jalan suksesnya dengan mudah menasihati mereka yang sering perutnya lapar sedangkan dirinya perutnya selalu kenyang.
Gua ketemu passion gua ketika gua sudah kerja dibeberapa perusahaan bahkan sampai di pemerintahan dan akhirnya baru ketemu dimana hal yang JADI PASSION GUA dan skrg gua fokus ngerjain usaha yang menjadi passion gue
Passion itu bisa tergantung : Sifat Seseorang, Kemauan Seseorang, Jalan Hidup Seseorang,, misalnya kerjanya ASN tapi passsionnya Konten Kreator,, hehe,, dan apabila Passion itu orientasinya ke benefit yang didapat (rupiah) mau tak mau harus mempersiapkan SKILL dan KNOWLEDGE yang mumpuni (Except nasib baik atau Viral) dan apabila passionnya ke hobi biasanya mau tak mau perlu modal dan biaya yang harus dikeluarkan dengan tujuan kebahagiaan yang didapat dalam mengejar dan menjalani passion tersebut,, INTINYA PASSION ITU BAHAGIA,,,
Papa said: kaya dulu baru idealist 🤩🤩
orang bingung beda antara bakat vs passion.Kalau saya yakin orang akan bahagia jika dia bekerja sesusai bakatnya, krn bakat adalah talenta atau kemampuan yang sudah Tuhan kasi sejak lahir! penting mengetahui bakat kita apa, dan mulai mengembangkannya sejak dini, diasah, sekolah sesuai hal tersebut. Saya yakin kita akan bahagia dan sukses!
Gua lulusan SMK, setelah lulus sekolah pengen kerja di pabrik karena itu impian setiap anak baru lulus tapi karena terkena penyakit paru gua mikir kaga bakal bisa diterima jika ikut Tes medicals dipabrik padahal pengen banget. Akhirnya ikut jualan, awal ga nyaman malu dll.. Udah nyoba dibengkel ga cocok lanjut lagi jualan dan disinilah gua menemukan passion gua.
soal poin balance setuju sih.....sebenarnya kalau menurtku gak perlu jg di bullshitin apapun itu yaa hehehe mau yg namanya realistis lah, passion lahh apapun istilahnya, tapi buat judul konten oke sih hehehe, masih perlu ya hari gini di debatin hal ginian...yang gagal mengejar passion banyak, begitupun sebaliknya kan...kalau aku memilih memulai dari sesuatu yg aku senengin, ngambil istilah yg enteng aj ya hehehe...seneng, apa di jamin lancar kalau mulai dari yg di senengin?? yaa nggak juga hahaha tapi dari sependek pengalamanku memulai dari yg aku seneng, tanpa menutup mata belajar hall lain tu jadi lebih enjoy, pas lg down di tengah jalan setidaknya bisa tau ni gimana bangun lagi, setelah cukup istirahat dan review sana sini yaa, jalan lg deh...drpada ngasal dan buta sama sekali ni atau di paksain banget ngelakuin hall yg gak di senengin...
contoh misal suka nge gambar (ngambil contoh yg umum yg sering di jadiin kasus) tp ternyata merasa gk jago di tengah prosesnya atau stuck, dari situ coba belajar management mungkin, siapa tau dari situ ternyata kita bisa dapat skill management art atau jadi kolektor barang seni nih, sekaligus bisa belajar komunikasi mungkin, dan skill2 lainnya yg bisa di temuin ketika memulai dari hall yg di senengin dulu, kulik aja terus....jangan karena ter bombardir terus kata2 realistis, atau bullshit lah idealis, bullshit inilah itulah terus2an hahaha tanpa tau realistis tu sebenarnya gimana sih? apa sama realistismu dengan kebanyakan orang? apa harus sama jg? atau sekedar mempertanyakan dulu apa sih sebenarnya idealis itu? bagaimana ideal itu hehehe jangan asal telen bulet2...drpada jadi mumet sendiri dan gak ngelakuin apa2, atau tambah sumpek karena terpaksa melakukan hall yg gak di senengin, karena memang susah mulai dari hall yg gak di senengin itu, jadi gak kemana juga kan,sama2 buang waktu jg akhirnya hehehe coba aj kalau gak percaya, seumpama bisa yaa selamat, konten se keren ini di mulai dari hall yg di senengin jg kan....mungkin ya.... ini sekedar opini pribadi yaa
Gua dari remaja udah sadar doktrin passion itu bulshit, akhirnya lulus SMK coba explore beberapa pekerjaan, dari seni, teknik, sales, presales, dll.. sampai akhirnya mulai nemu perkembangan yang signifikan di satu disiplin ilmu, perkembangan ketertarikan sampai lain lain. Akhirnya setelah 5 tahun, memutuskan ambil jurusan arsitektur.
yg salah adalah, mengasosiasikan passion dengan kesuksesan. ujung jalan dari passion adalah kepuasan dan kebahagiaan pribadi, kesuksesan cuman bonus.
dulu guru aku pernah bilang gini juga "kan enak kalau kamu berkarir sesuai dengan passion dan pilihan kamu", tapi dia sendiri ga ngerti posisi itu. ada kalanya emang kita harus mengorbankan passion dan ego kita buat mencapai hal lain :)
Kak skill apa yang harus dipelajari oleh seseorang gitu, kayak gimana nentuin skill yang harus kita pelajarin, dan gimana juga caranya agar kita tahu kita condongnya ke arah mana, kebetulan aku masih pelajar mts gitu ya kelas 3 , andai lulus SMA sih mungkin sambil kuliah aku ikut. Jadi mungkin kebanyakan yang nonton juga masih pelajar gitu yah SMP atau SMA gitu, jadi kek apa yang kita harus kembangin gitu ketika masih SMP atau SMA yang mungkin kedepannya bisa berguna dan juga brguna dimasa SMP atau SMA, semisal skill atau apa, bisa dikasih tau caranya refrensi dan cara mencari tahu skill yang cocok, yang pas buat kita gitu. Kalau udah ada vidionya yang menjelaskan demikian, mungkin penonton yang udah nonton bisa ngasih link nya gitu yah, atau kak satu persen bisa buatin gitu vidio tentang itu, mungkin banyak yang sekarang masih gak punya skill dan bingung bagaimana mencari skill dan mulai dari mana.
Oke terimakasih.
Dengar lu bilang soal passion jadi bisa realistis soalnya sempet bingung perihal ini😌
Jangan menyerah nanti menyesal.
Mengejar Pasion Selamat di dalam kondisi memungkinkan, kenapa tidak.
Siapa yang *Agak terganggu sama Gonta-Ganti Filter kuning, oren, putih, hitam di videonya nih 🥴🤢
Anonying bro..
Idealis = susah kaya, katanya/kebanyakan. Hidup seadanya, tpi lbih happy, hidup jdi fullest
gua dulu ngerasa bahwa passion gua di seni, 18 tahun lalu menang lomba penulisan skenario film tingkat nasional tapi ternyata lingkungan kerja nggak mendukung. Setelah 4 tahun jadi grafik desainer resign dan balik ke dunia teknik, kerja di oil n gas. setelah 4 tahun kerja gua tetap menjalankan passion sebagai hobi, jadi travel writer, blogger dan akhirnya konten kreator. Ya sakit sih karena bagi waktunya nggak mudah tapi gua suka aja ngerainnya walau jadi konten kreator duitnya nggak gede karena disambi kerja. Sekitar 3 tahun lalu jalan menjadi penulis skenario film terbuka dan gua mulai masuk industri walau sebagai penulis skenario junior. Ya jujur gua sih merasa hidup gua seimbang, walau bagi waktunya gedebak gedebuk. Dari pagi sampai sore gua kerja sebagai mas mas pekerja lapangan di industri oil n gas. Malamnya gua kerja online menulis skenario film
Ada kerjaan sesuai passion gaji 10jt d bandingkan bukan passion gaji 50juta, mw pilih mana… uang bukan segalanya tapi….
mungkin judulnya mereprentasikan nitizen indo yg sering beropini salah terhadap semua hal yang berbau edukasi. ngejar passion salah, ilmu finansial salah, ilmu wirausaha salah, ilmu marketing salah, parenting salah, pengembangan diri salah, ilmu psikologi salah. yg ga permah salah cuma konten hiburan. jadi memang kita tidak perlu edukasi, kita butuh hiburan
Setelah nonton ini makin ovt. Gk tahan stres tiap hari gara² kerja di tempat yg toxic
Yg gw sadari sekarang
Passion gw keknya
Sebagai pasif aja deh
Kalaupun lebih ya Alhamdulillah
Intinya apa aja passion seseorang atau apa aja kegiatan usaha seseorang,tetep aja tujuan y satu yaitu DUIT,,😅😅🤭🤭✌️✌️
Ya betul buttom line tujuan hidup org dewasa itu make and spend money .. tinggal make dan spend nya aja yg beda2 gt terus sampe tua bahkan mati
kalau kata bang pandji "hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan". Jadinya gw lebih milih ngejar passion dengan segala risikonya wkwkwk
Keep fighting KING 🤴
bang pandji juga bilang "kerjarlah passionmu, bekerjalah sesuai passionmu, karena bakalan panjang perjalanannya apalagi kalo nggak enjoy sama perjalanannya".
Passion itu lebih enak kalo dirincikan dgn: "Gw pengen bikin ortu bahagia" atau "Gw pengen hidup sesuai dgn ajaran agama gw" sehingga ga perlu mengaitkan passion dgn pekerjaan dan siap utk setiap kesempatan.
Umur udah 25 tahun, dan blm nemu passionnya dimana. Ga tau, knp saya menjadi generalis. 😌
Warga +62 itu terlalu nyaman dan gak mau belajar hal baru lebih seneng buang"waktu di sosmed sama game
Generasi z
🔥 RELASI vs SKILL: Mana yang lebih menentukan kesuksesan karir lo saat ini? 🚀
Nah, buat kamu yang bingung untuk asah skill + networking,
Mimin punya rekomendasi dari @purwadhikaschool 🙌
- Temukan info menarik lainnya di bit.ly/promo-purwadhikaxsp
Bro kelas kehidupan ini sangat menarik.
Izin koment, kayanya yang gue tangkep itu bukan passion deh, tpi lebih ke ambisi
Idealis boleh2 tapi kalo udah kaya wkwk
Klo masi kesusahan finansial tp idealis yaaaa semoga survive aja deh wkwk
Kerja itu agar kita hidup, sedangkan hobi agar kita merasa hidup. Well, semua tergantung pilihan.
Kalau gua passionnya suka sama banyak bidang ilmu. Mechanical, electrical, instrument, budgetary, project, konstruksi, dll. Alhamdulillah bs switch kemanapun selama itu diminta dan dibutuhkan. Jadi fleksibel dimanapun permintaan pasarnya selama itu menghasilkan pendapatan. Soalnya ada keluarga yg hrs dikasih makan mas broo
Pertanyaan di menit pertama, kalau posisi gue skrng membahagiakan banget. Kebetulan bidang kerja sekarang yang kebetulan sesuai sama passion itu bisa banget ngikutin perkembangan jaman. Kek syukurnya ya rejeki bisa dateng dari mana aja dan sampai ditahap sumber rejeki utama itu lebih kecil dari sampingan (masih passion juga). Jadi, tergantung juga sih. (gue belom nonton full nanti diganti deh)
Makin Suka sama Ilmu Psikologi ❤
Passion itu gk ada. Passion cuma dipake jadi marketing untuk produk self development.
Bang kenapa dalam konten lu suka masukin kata2 agak toxic/agak kasar? apakah ada dampak psikologinya? atau pemilihan kata2 tersebut biar mudah di cerna aja sama yg nonton yg rata2 milenial/gen Z??
sepertinya sih agar lebih dapat di mengerti aja jd kayak dia ngomong kasarnya, karna supaya penonton bisa langsung dapet point point yg di maksud org narasumbernya
Kesimpulannya nasib itu tidak ada seorang pun yg tau
dulu gue passionate sama gambar, lalu passionate sama matematika, lalu passionate sama data, pernah jadi data analyst tapi akhirnya gue sekarang jadi tukang cuci karpet. Gue tersesat gegara passion, gue passionate cuman awal memulai belajar sesuatu, setelah jadi mediocre gue langsung cabut. Emang aneh gue wkwk
Gue freshgraduate masuk divisi sales gaji nyentuh 2 digit bawah sebulan. Tapi jujur gue rela dikasih gaji umr selama gue bisa pindah HR
Dengerin ini sambil ngudud dan merenung
@satupersen bang nonton anime blue lock dong, menurutku ketika orang sudah menjalani proses sampai titik darah penghabisan lalu menemukan passion itu merupakan hadiah dari tuhan karena ketika seorang manusia sudah menemukan pasion dalam diri kita juga bukan sesuatu hal yang bohong , ada sebuah band yang mempunyai passion dan kemampuan yang tinggi dalam bermusik tadinya nggak laku album musiknya lalu jadi laku, itupun karena merekapun ngga berekspektasi tinggi dan beranggapan rejeki udah di atur oleh tuhan, mereka ngga ambil pusing dan terus aja berkarya karena mereka mengekspresikan hadiah dari tuhan, menurutku mereka sukses itu bonus dan ngga terlalu obsesif
saya setuju loh passion it yang pertama, kenapa karena itu adalah baterai yang ngak ada habisnya, beruntung passion saya di design dan marketing dan kerja di dessign dan marketing jadi sangat klop, sehari hari terasa seperti bermain main ,pernah saya kerja di tempat berbeda wah rasanya tidak tahan .jadi tanpa passion dalam pekerjaan sepertinya segalannya akan lebih tidak oke
don't use weapon that you like, use weapon that you need
Expectasi suka dan tidak suka itu acuannya apa. Sedangkan semuanya netral... Sedikit kesimpulan cari masalah lalu selesaikan menimbulkan impact manfaat sampai hidup end
Indonesia gak invest pendidikan, juga UMR rendah. Mau hidup bahagia di Indo cukup makanai Pancasila mendalam.
ngeri bang evan wkwkw soft selling nya juaraaaa.. nice nice 🎉😂
Tapi ada juga yg udah kerja sesuai passion tapi lingkunganya yg b*llsh*t. Akhirnya ga berkembang juga. Jadi selain passion, harus liat lingkungan kerja juga kalau mau berkembang
Bang uplod di spotifay juga dong buat sambil dengerin naik motor.biar enak enjoy.uplod yg updet bang
Saya menemukan passion saat mencoba banyak pekerjaan. Bang.
gw kerja udh sesuai passion gw, keahlian gw.
tpi gw mrasa gk bahagia, mrasa sedih, dan mrasa kurang..
krna gw mrasa krjaan gw disini bkin gw gk berkembang jauh di passion gw. 😢
tpi disisi lain kdang mrasa apakah ini bkan passion gw? hadeh..
Dari sini, bisakah saya jadikan pragmatis sebagai penengah antara realistis dan idealis?
Maaf kalo pembahasan ku gak nyambung 🙏🏻
Ngomong² mengenai belajar, saya jadi tertarik ni bang kalo sampai di up di satu persen! Jujur ni yaa aku tuh.. orangnya paling malas kalo belajar ketika sendiri, padahal kalo belajar bareng teman aku tu kayak happy gitu tapi giliran belajar sendiri aku merasa diriku kayak kesepian bang, gak tau kenapa?! 🤦🏻♀️ Mungkin apa suasana teman mendukung kali yaa karna sama² belajar, jadi kayak termotivasi gitu, justru sebaliknya kalo belajar sendiri kek gak ada orang yg support aku gitu :^) padahal pengeeeen banget belajar tapi tetap aja susah bang.. meski orang tua udah nyuruh belajar itu pun aku udah coba sulit rasanya membangun diri untuk tetap bisa belajar gitu. Ngerti kan bang maksud aku?
Gimana ya caranya membangun diri/membiasakan diri untuk belajar walau hanya sebentar, orang bilang belajarlah sebentar walau hanya 1 menit doang sehari. Tapi jujur walaupun aku udah coba hanya 1menit aja, aku kek gak dapat apa²! Insight nya gak ada. Belajar semenit itu gimana sih maksudnya? 😖 Apa cuma sebagai peringatan aja biar kita bisa belajar setiap harinya ? Gimana caranya biar kita jadi suka dengan yg namanya belajar dan membuat kita bahagia dengan itu! Aku pengen dari satu persen membahas ini dong 🙏🏻 terima kasih ~
alhamdulilah sesuai pasion aku bang, jadi nikmat lahhh
Passion bikin hidup belangsak seumur hidup
Selalu berkelas kontennya
Saya udah daftar Purwadhika
Cuma masih kesulitan soal essay
Jadi aku asal upload aja.