Renungan Harian Toraya (ReHaT) - 28 Agustus 2024

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 13 сен 2024
  • ALLAH MENGERJAKANNYA, KITA SISANYA
    Puang Ungkarangngi, Kita Unnupui’
    (1 Raja-raja 6:14-38)
    Bacaan ini masih bagian dari kisah pembangunan Bait Allah. Setelah menyelesaikannnya (ay. 14), kisah selanjutnya berpusat pada penyelesaian dekorasi Bait Allah. Pada ayat 37-38, kita mendapatkan informasi durasi pengerjaan bangunan tersebut, yakni tujuh tahun lamanya. Selain itu, sebagaimana uraian dalam bacaan ini, kita mendapati bahwa hampir seluruh hal yang digunakan membangun rumah kudus ini berasal dari luar Israel. Impor bahan material dari luar Israel sangat mungkin sebab pada masa pemerintahannya, Salomo sangat disegani oleh bangsa-bangsa di sekitarnya. Tidak heran jika kemegahan Bait Allah dipandang sebagai jasa-jasa dari Salomo.
    Renungan ini berfokus pada ayat 14 yang menukas bahwa Salomo telah menyelesaikan Bait Allah. Pertanyaan reflektif yang dapat kita ajukan adalah benarkah Salomo yang menyelesaikan semuanya? Dalam menjelaskan kehidupan kita, banyak pengkhotbah yang mengilustrasikan usaha kita dengan telapak tangan yang mengepal sebagai usaha kita dan bagian yang tidak tergapai adalah urusan Allah. Pendeknya, kita hanya perlu mengusahakannya semaksimal mungkin, sisanya Allah yang menyelesaikan. Ilustrasi semacam ini terkesan bahwa Allah yang bertugas mengerjakan sisa-sisa dari usaha kita.
    Ajaran semacam ini sangat berbahaya, sebab seolah-olah, tokoh utama dari semua hal yang kita kerjakan adalah kita sendiri. Padahal, semegah, sebesar, atau mungkin sekecil, sesederhana apapun yang kita kerjakan, Allah-lah yang berperkara di dalamnya. Di balik semua karya Salomo, di sana ada Allah yang Mahakuasa berperkara di dalamnya. Karena itu, tidakkah kita menyerukan bahwa Allah yang mengerjakannya dan kita hanya sisanya. Benarlah ungkapan Yohanes Pembaptis bahwa “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil (Yoh. 3:30). Amin.

Комментарии • 1

  • @bedokliu353
    @bedokliu353 16 дней назад

    Tetap berbahaya kedua pernyataan ini :
    1. Kita mengerjakannya, Allah menyelesaikan, ini berbahaya (baca / dengar kembali uraian diatas)
    2. Allah mengerjakan ,kita lah sisinya , juga tetap berbahaya. Sebab pekerjaan itu tidak akan selesai kalau kita tidak mengerjakan sisa pekerjaan yg ditinggalkan Allah. Sekecil apapun lekerjaan itu.
    Ini paham Arminian yg mendegradasi peranan Allah sebagai Allah yg berdaulat terhadap segala sesuatu.
    Salomo (atau kita) dapat menyelesaikan sisanya itupun karena Allah berkenan memakai kita untuk menyelesaikannya. Inilah tanggung jawab orang percaya.