Kenapa Anak-Anak Pintar Indonesia Enggak Mau Pulang Dan Malah Kabur Ke Luar? | Helmy Yahya Bicara

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 24 авг 2023
  • Halo Sahabat Helmy Yahya Bicara!! Sedang ramai diperbincangkan mengenai mahasiswa LPDP yang memilih untuk tidak kembali ke Indonesia. Mungkin hal ini dikarenakan jasa mereka yang kurang diapresiasi oleh rakyatnya sendiri.
    Namun menurut kalian dalam hal ini, pihak mana yang harus diubah terlebih dahulu? Mari berdiskusi bersama pada episode kali ini, jangan lupa tonton sampai habis...
    ------------------------------------------------
    Terima kasih telah menonton video terbaru Saya. Jangan lupa untuk klik tombol Subscribe dan aktifkan lonceng agar tidak ketinggalan notifikasi video-video terbaru dari Channel Saya.
    Ikuti juga konten menarik di Media Sosial Saya yang lain di:
    Twitter: helmyyahya?s=20
    Instagram: / helmyyahya
    TikTok: / helmyyahyaofficial
    Facebook: Helmy Yahya
    Tokopedia: Helmy Yahya Store
    Salam,
    HY
    #LPDP #helmyyahya #beasiswalpdp
  • РазвлеченияРазвлечения

Комментарии • 1,9 тыс.

  • @jankhim3966
    @jankhim3966 11 месяцев назад +455

    Karna orang2 pintar lebih dihargai di luar dan dapat gaji yg benar2 diinginkan,sedangkan dinegri sendiri orang2 pintar lebih byk dpt musuh2 yg iri hati,munafik.

    • @wiwinhandayani5020
      @wiwinhandayani5020 11 месяцев назад +34

      yg akhirnya dipenjara dg alasan2 yg gK jelas

    • @jankhim3966
      @jankhim3966 11 месяцев назад +44

      Ya begitulah,kadang yg pintar2 dijadikan musuh sama orang2 yg punya ambisi jelek

    • @rayamusicentertainment9359
      @rayamusicentertainment9359 11 месяцев назад +44

      Orang berprestasi dibuang buang dinegeri ini, orang bodoh walaupun pendidikan tinggi jadi pejabat korupsi.

    • @muchopokito6546
      @muchopokito6546 11 месяцев назад +22

      di indonesia akan di bunuh atau di musuhi itu pasti , maoanya anak pintar pasti 95 % tidak mau tinggal di indonesia, gua aja menghayal kalo seandainya gua pintar dan kaya pasti gua pindah ke canada adau australia

    • @anasako9660
      @anasako9660 11 месяцев назад +10

      Iya benar coy cari duwit lebih gampang diluar negeri,diindo susahskali

  • @nicolabobar3634
    @nicolabobar3634 11 месяцев назад +227

    Saya sendiri lahir dan sampai SMP (MULO) di Belanda. Kami kembali ke RI th 1969.
    Kok bisa kami diteriakin penjajah oleh segelintir orang???
    Saya berhasil masuk ke institut keuangan no 1 di RI. Namun nampak jelas kecemburuan kolega2 saya di kantor, karena saya mahir berbahasa Inggris, Belanda dan Jerman. Walhasil saya menjadi auditor bank dan disekolahkan lebih lanjut di Amrik dan beberapa negara lain. Yang saya menyesal adalah mengapa saya sangat lambat naik pangkat.
    Saya tahu banyak direktur menghalangi saya untuk naik pangkat walaupun lulus test dengan nilai hampir sempurna (menurut para penguji yang pro saya).
    Alasannya sangat jelas saya sangat anti korupsi. Betapa banyaknya koruptor di lembaga kebanggaan saya ini.
    Walhasil saya kini sudah 13 tahun pensiun. Lumayan pensiun saya pas2an untuk biaya hidup sederhana. Tapi saya puas karena telah memberikan yang terbaik untuk Lembaga saya dan Negara RI yang sangat saya cintai. Wassalam.

    • @blackhawk5168
      @blackhawk5168 11 месяцев назад +1

      Mental kepiting ya pak

    • @ucokbejo5106
      @ucokbejo5106 11 месяцев назад +2

      1 yg jujur 10 lg yg meng
      halagi kt 30 lg benci kt 60 lg di atas kt mustahil yg jujur bs lepas dari kebencian

    • @kasriyantotaufiq743
      @kasriyantotaufiq743 11 месяцев назад +3

      Sehat selalu pak..
      Jgn lelah jadi org baik, walau sekali pun di circle terkecil diri kita

    • @rahmathamdani8129
      @rahmathamdani8129 11 месяцев назад +1

      Sehat selalu bapak 🙏

    • @Edi_marahai
      @Edi_marahai 11 месяцев назад +4

      Iya pak,d negeri konoha emang sperti itu ^^.^^...bkan kualitas tpi kolega dr pejabat yg diutamakan...

  • @putihsalju-ln6de
    @putihsalju-ln6de 10 месяцев назад +12

    Jadi orang jenius di Indonesia hidup susah dan menderita.
    Banyak musuh, banyak yg iri, dengki, disingkirkan, sulit dapat kerja, mendapatkan diskriminasi.
    Lebih baik di luar negeri, mereka lebih menghargai.

  • @mpepishak7191
    @mpepishak7191 11 месяцев назад +32

    Dari nada dan intonasi suaranya beliau adalah orang soleh/hatinya hidup, cerdas, sangat luas wawasannya dan sangat santun.

  • @palmtree_
    @palmtree_ 11 месяцев назад +115

    Kalo ada yg mau pulang, sebaiknya inisiatif sendiri. Jangan dengarkan janji2 manis politikus. Politikus cepat lupa janji begitu kepentingan mereka berubah.

    • @wiwinhandayani5020
      @wiwinhandayani5020 11 месяцев назад +22

      bukane gak ada inisiatif bung,krn penemuan2 anak2 kita gak dihargai.contohnya penemu minerba berthn2 gak diakui sekarang dipanggil eropa.penemu2 kita gak diapreasi ama negara kita.

    • @palmtree_
      @palmtree_ 11 месяцев назад +7

      @@wiwinhandayani5020
      Itu benar. Tapi yg saya tekankan jangan dengar janji2 kosong politikus

    • @corneliskowaas1144
      @corneliskowaas1144 11 месяцев назад +1

      ​@@wiwinhandayani5020o 5:00

    • @Slomovie88
      @Slomovie88 11 месяцев назад

      Helo.. Mereka yg ga balik itu sekolah mereka di biayai pakai duit Rakyat, tapi mereka banyak yg ga punya rasa Balas Budi itu intinya

    • @Eszra4896
      @Eszra4896 11 месяцев назад +5

      Inti substansi yg dibicarakan oleh dua tokoh diatas itu adalah agar negeri ini memberikan apresiasi thdp diaspora agar mrk mau pulang dan membangun negeri nya ..

  • @erwinsaputra3645
    @erwinsaputra3645 11 месяцев назад +122

    pengalaman aja dulu kuliah di LN sempat magang jg di perusahaan jerman, karena jiwa nasionalisme tinggi jadi balik
    trus mau coba2 daftar BUMN sebagai magang buat majuin negara, pas ketemu HRDnya malah dituduh mau maling data akhirny disitulah gw menyesal
    intinya gk usah kemakan nasionalisme semu, kita peduli negara, negara gk akan peduli sama kita!
    saat gw memutuskan jadi pengusaha dari awal merintas aja sudah dicoba diperas, dipanggil kantor pajak dicari2 kesalahan biar bayar denda (walau gk pernah kena karena gw gk gelapin pajak) inget ini baru awal merintis kita sudah mau dijadiin sapi perah, gimana bisa maju??? harusny buat aturan kalau pengusaha harta dibawah 1 miliar dibebasin pajak dulu

    • @youcuube12solly66
      @youcuube12solly66 11 месяцев назад +6

      Seharusnya pemerintah pusat dan daerah kabupaten dan provinsi di seluruh Indonesia membuat aturan kalau pengusaha di bawah 1 miliar jangan di kenakan pajak dulu

    • @dedy7z
      @dedy7z 11 месяцев назад +7

      seleksi masuk bumn kayak apa.... tetep aja kultur korupsi yang ada

    • @user-lr1wd3bv4y
      @user-lr1wd3bv4y 11 месяцев назад +13

      Setuju...di Indonesia terlalu byk mafia ,mulai profesi tukang parkir- pejabat pemerintah ,..rakyat jdi konsumsi peraan..selama negeri ini org PD bermental mafia negeri ini lambat maju

    • @muhammadnasir3347
      @muhammadnasir3347 11 месяцев назад +10

      Sekelas pak Habibie saja dilepeh oleh negeri ini apalagi cuma anda pak, sudahlah sebagai pembelajaran jangan termakan propaganda nasionalisme semu para politikus ☺

    • @alaysiusmarwoto7063
      @alaysiusmarwoto7063 11 месяцев назад +3

      Aduh .Hrdnya itu pasti terlalu teoritis**tepok jidat..

  • @toothbrushmints5446
    @toothbrushmints5446 10 месяцев назад +61

    Hidup itu bukan hanya soal negara dan nasionalisme
    Hidup itu soal keluarga, cari makan, melakukan hal yang kita sukai, menghabiskan waktu bersama orang2 yang satu frekuensi dan banyak lagi...
    Bisa jadi banyak hal2 yang memang hanya bisa didapatkan di luar...
    yang tidak bisa didapatkan di negara asal

    • @yohannestan8718
      @yohannestan8718 10 месяцев назад +7

      stju banget bro...

    • @rezzafer
      @rezzafer 10 месяцев назад +3

      penerima lpdp yang tidak kembali itu sama aja kayak korupsi

    • @nainggolan743
      @nainggolan743 10 месяцев назад +2

      Tetapi yang dibahas pak Helmy dengan narasumber itu penghargaan orang-orang cerdas, jadi jangan melenceng, kalau yang dibahas saudara topik lain..

  • @brotosenocokrowiloto8441
    @brotosenocokrowiloto8441 10 месяцев назад +18

    Semua berawal dari pandangan sempit dan kebusukan hati. Trauma masa kecil yang berasal dari kemiskinan ekstreem di negara berkembang. Membuat orang lebih memilih menjadi politisi agar bisa korupsi daripada menjadi peneliti. Kepentingan pribadi atau kelompok lebih dominan daripada harus berkontribusi kepada negara dan masyarakat. Negara ini sangat sulit maju, karena kebusukan hati dan trauma masa kecil. Nasionalisme hanya jargon untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Lebih baik berkarya diluar negeri yang sistemnya terbuka dan open minded.

  • @Muslimsatupersen
    @Muslimsatupersen 11 месяцев назад +213

    Saya sepakat, pengakuan dan kebermanfaatan itu harus diperhatikan. Saya guru, pns dapat beasiswa S2 dari pemerintah, setelah itu d kirim k University of San Diego California. Setelah pulang k indonesia, tetap kembali jd guru, g ada penempatan dan pengakuan atas keilmuan kita, akhirnya saya bikin komunitas belajar sbg wadah yg saya gunakan untuk berbagi. Andai orang orang terbaik yg sudah disekolah diberikan ruang untuk menerapkan ilmu nya, insya Allah kita berkembang.

    • @asrafm4056
      @asrafm4056 11 месяцев назад +4

      Hhhh.... Terlalu berharap. Padahal mampu untuk maju. Sekelas S2,,, gak bisa berfikir. Bagaimana yg cuma tamatan SD. Baru tau gue, pola pikir orang dapat beasiswa keluar negri. 😂😂😂😂

    • @anonim0896
      @anonim0896 11 месяцев назад +5

      dosen juga sama, setelah pulang dari beasiswa S2 atau S3, kembali jadi dosen lagi seperti biasa, butuh proses lama lagi untuk jadi professor.

    • @fazrulchannel5863
      @fazrulchannel5863 11 месяцев назад +16

      ​@@asrafm4056gak boleh gitu bro. Bangun sikap positif dan membangun, jgn hanya mencaci

    • @ucokbejo5106
      @ucokbejo5106 11 месяцев назад

      bukan malah berkembang malah ke hancuran yg dapat ada yg bs ciptakan bom ada jg yg jd ajaran penjahat jd yg sasaran luar nengri

    • @rezahaiqalhaiqal5219
      @rezahaiqalhaiqal5219 11 месяцев назад +5

      Enak banget dpt biyaya S2 msh mau di tempatkan. Maaf kalah d0ng dengan yg bs berdiri sendiri biyaya sendiri. Dia mampu pr0duktif bahkan pnya ide sendiri untuk maju. Lah buat apa sek0lah jauh" kl0 msh minta di tatih trs ,

  • @vicrazelloux
    @vicrazelloux 11 месяцев назад +11

    Indonesia lebih butuh PENGUSAHA YANG JADI PENGUASA.
    bukan Ilmuan yang fasilitasnya mahal untuk diadakan di Indonesia.
    Rakyat lebih "BUTUH" Oligarki parpol, daripada invensi atau inovasi riset.
    Buktinya rakyat diam, Mahasiswa tidak demo atas "kegentingan" minimnya ilmuan
    yang penting bagi mereka Kenyang, Tenang, Menang.

  • @alimtraveling
    @alimtraveling 10 месяцев назад +15

    Miris banget ya lihat & mendengar klo anak2 Indonesia yg pintar _ berprestasi atau jenius tdk dihargai oleh negara Indonesia sendiri (pemerintahnya), dan anak2 pintar Indonesia ini justru dihargai oleh negara lain bahkan pindah kewarga negaraannya. Wahai pemerintah Indonesia, meleklaah ttg hal ini agar anak2 pintar Indonesia bisa lbh berkontribusi utk kemajuan NKRI tercinta...

    • @userindocell4637
      @userindocell4637 9 месяцев назад +1

      Apa LG di Indonesia byk kadrun" yg isi otaknya CMN ada nasi bungkus.demo .

  • @KA-eb5nj
    @KA-eb5nj 10 месяцев назад +8

    Sederhananya kami di luar negeri (negara maju) lebih dihargai, pajak yang dibayarkan terasa imbal baliknya, kualitas pendidikan yg baik, udara bersih, dan segala hal positif lainnya yang tidak (sulit) kami dapatkan di Indonesia.
    Kami tunggu ya 2045 pembuktian Indonesia digadang2 jadi negara maju !

  • @asphalt8213
    @asphalt8213 10 месяцев назад +25

    Keluarga sy kebanyakan ASN di berbagai instansi pemerintah maupun BUMN. Sy dan suami peg swasta. Sy di PMA suami di PMDN. Jd kami bs sedkit tahu iklim dan budaya kerja disini, baik swasta, BUMN atau ASN. Yg paling menyakitkan adalah ketika kompetensi dan prestasi kita tdk d akui krn tidak mau mengikuti arus yg notabene kita tau beemuara dimana. Jd kami menyalakan sedikit harapan smg anak kami bisa lbh baik dr kami dengan sekolah dan bekerja d LN.
    Mohon maaf jika ada yg tidak sependapat 🙏

  • @journeyyutie1548
    @journeyyutie1548 11 месяцев назад +61

    Iya betul sekali sama seperti saya, saya adalah mantan diaspora indonesia yg pernah bekerja di hospital di negara Saudi Arabia selama kurang lebih 7 tahun, betapa saya bisa berkompetisi dengan beberapa negara salah satunya philipina saya banyak belajar dari mereka, mereka support saya hingga saya bisa menjadi berkarya di sana dan mendapatkan beberapa penghargaan, tapi saat saya pulang sejak berada di Indonesia dari tahun 2020 awal hingga kini sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan apa lagi di usia skarng lebih 45 thn usia saya, jadi menurut saya kepada para diaspora Indonesia yg ada di negara mana pun tetap berjuang berkompetisi dan cari zona aman saja menurut saya karena akan sulit bagi kita untuk mendapatkan pekerjaan di negeri sendiri apa lagi sampe mendapatkan sebuah penghargaan 😅 saya seperti terjebak di negeri sendiri saat ini stuck gk bisa berkarya seperti di negara luar kita berkarya .. 😂 mau rasanya jadi bintang tamu bang hemmy yahya one day 😂🙏🏻 ini juga rasanya dah literally I want to go to europe 😂

    • @ericgz8571
      @ericgz8571 11 месяцев назад +3

      Ekonomi erope lagi lesu, sebaiknya ke aussie

    • @lisrijkschroeff8675
      @lisrijkschroeff8675 11 месяцев назад +12

      Saat saya kembali saya tidak tahu saya merasa asing di negeri sendiri dan tidak ada kenyamanan dimanapun berada seperti saat saya di negeri orang. Saya seperti diserbu preman2 tukang2 parkir yang agresif . Saya merasa sangat tersiksa di negeri sendiri mendengar suara polusi toa yang mengerikan 24 jam dari segala arah dimana di negeri asing sangat menghargai ketenangan dan privasi. Saat mayoritas berhari raya saya harus sebelumnya lari ke Bali satu satunya tempat dimana saya mendapatkan ketenangan ! Saya sangat ngeri membayangkan hari tua di negeri sendiri!

    • @Yafi__Nur
      @Yafi__Nur 11 месяцев назад +4

      @@lisrijkschroeff8675 betul itu, nice insight. saya juga merasakannya

    • @MSDGroup-ez6zk
      @MSDGroup-ez6zk 10 месяцев назад +2

      India punya 10 kepala negara dari rasnya termasuk PM Inggris dan wapres Amrik belum lagi CEO2 dunia. Indonesia cuma beberapa spt LKY yg komunis semarang, mantan PM malaysia yg korup, Obama, PM kanada skarang dsb. Satu turunan Indo jadi pembuat film minion.
      India bisa begitu karena mereka punya kasta sudra. tanpa keluar negeri sudra gak bakalan bisa kaya. Dan mereka biarkan Sudra ke luar negeri dan di beri bantuan beasiswa. Anehnya beaiswa dari India itu adalah kalau sudra pulang, mereka di wajibkan bayar beasiswa itu dgn bunga termahal di India. Jadi beban hutang dari beasiswa ini cukup besar karena mayoritas penduduk mereka pilih gak pulang. Yg sukses ini pasti tarik warga India utk jadi pegawai di perushaan2 mereka atau di department di bawah kuasa org2 India yg jadi manager atau wapres dsb. Kepala Bank dunia sekarang pun turunan India.
      Kalau di negara2 commonwealth spt Australia, warga yg pilih utk hidup di negara2 lain justru di wajibkan bayar beasiswa dgn bunga tertinggi di negara mereka. Ortu kaum sudra pun selalu cerita kepada anak2nya spt tetangga saya yg jadi kepala IT perusahan listrik selandia baru asal India bhw hidup itu pilihan. Kalau happy dgn alam India dan status sudra mereka, ya tinggal di India. kalau gak happy maka mereka punya 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari setahun utk belajar. Di India gaji jg kecil sama spt di Indo.
      Hal yg sama jg di alami oleh Korsel. Teman saya kalau dia mau tinggal di luar negeri maka negaranya kasih bantuan keuangan dgn bunga 0% dan ini jg jadi beban APBN mereka. Buat org2 korsel org2 di luar negeri ini pasti butuh barang2 dari korsel spt mobil, makanan dsb. Mereka jg banyak yg jadi org sukses di negara2 lain dan tarik lebih banyak org korsel utk datang ke negara2 lain.
      jadi buat saya gak masalah brain drain. Obama punya hubungan dgn Indo. Yg perlu di tanam itu nasionalisme sehingga kita bisa punya banyak teman dari negar2 yg punya kuasa spt Amrik, Inggris, Russia dsb yg mana org2 Indo turunan itu jadi penguasa di sana.

    • @wedangtubruk88
      @wedangtubruk88 10 месяцев назад

      ​@@lisrijkschroeff8675 di luar negara pnduduknya mayoritas bukan muslim, aku saat yg berada di luar negara,,knp sangat² merindukan suara² toa. kgiatan² bermasyarakat. di luar negara hnya tmptku menimba ilmu dan mencari rezeki,,tp keinginanku adalh di saat hari tua nanti aku kembali kenegaraku.menua di Indonesia,mnikmati hari tua bersama kluarga.

  • @agusmulyana6085
    @agusmulyana6085 10 месяцев назад +11

    Anak saya sangat idealis, lulus ui diakerja di salah satu bumn dan sesuai dengan disiplin ilmunya dia ditempatkan dibagian IT, kemudian mengundurkan diri karena dia dikasih uang yang bukan haknya, kemudian diterima di perusahaan start up, kondisinya sama juga, akhirnya dia diterima perusahan jepang dan ditempatkan di UK.

  • @wisnucahyadiGAB
    @wisnucahyadiGAB 10 месяцев назад +54

    Th 1990 sy ke AS bertemu diaspora Indonesia, beliau seorang Doktor, sdh senior, tinggal sdh > 30th disana dan sdh mjd WN AS. Beliau seorang peneliti. Beliau cerita, pulang ke Indonesia setelah menempuh S2 dan ingin melakukan penelitian tp tdk ada support dana yg cukup oleh pemerintah RI, penelitian yg blm berhasil dibilang gagal dan hrs dihentikan krn dibilang hny buang2 biaya. Merasa krg dihargai, akhirnya beliau balik lagi ke AS dan bekerja di badan riset pemerintah AS, support dananya tdk terbatas dan bisa meneliti apa saja Saking nyamannya menjadi peneliti dan disupport juga saat mengambil program doktoral, akhirnya beliau memutuskan utk jd WN AS dan menikah dgn org AS. Sangat disayangkan org2 pintar spt ini tdk dipakai di negeri sendiri.

    • @gloryfire1098
      @gloryfire1098 10 месяцев назад +13

      Saya juga PGN ke luar negeri dan pindah warga negara, doakan saya,merasa nggak guna dan nggak berkembang di Indonesia dan malah dibilang orang bego pdhl di luar saya dihargai

    • @junaidi2585
      @junaidi2585 10 месяцев назад +7

      Orang Indonesia bisa diakui pinter bila bisa pidato tentang teori , meski prakteknya nol

    • @idabagusputusujana7712
      @idabagusputusujana7712 10 месяцев назад +5

      Amerika memang banyak dananya untuk pendidikan dan riset.

    • @wisnucahyadiGAB
      @wisnucahyadiGAB 10 месяцев назад +1

      semoga sukses @@gloryfire1098

    • @wisnucahyadiGAB
      @wisnucahyadiGAB 10 месяцев назад

      nah itu dia@@junaidi2585

  • @taparsiadiwinoto7167
    @taparsiadiwinoto7167 11 месяцев назад +41

    mendengarkan orang yang bener2 pinter itu selalu menyenangkan...pengetahuan baru begitu smooth masuk, tidak membingungkan dengan tujuan sekedar terlihat cerdas, pilihan analoginya yg tepat sasaran karena benar2 expert di bidangnya, tanpa merasa di gurui sekaligus menjadi tau diri sekedar penikmat pengetahuan baru, bukan ahli di bidang itu

  • @itattala2000
    @itattala2000 11 месяцев назад +237

    Itulah sebabnya, saya berusaha sekuat dan semaksimal saya mampu utk mengirim anak saya kuliah ke luar negeri dgn biaya sendiri, spy dia bisa berkarier dan berprestasi tanpa perlu kembali ke Indonesia. Saya yakin, dia bisa sukses dan diapresiai sbg researcher/ilmuwan kelas dunia. Aamiin

    • @ingeharyanto7404
      @ingeharyanto7404 11 месяцев назад +7

      Wah ini talkshaw Helmi Yahya terbaik👍👍 inspiratif bangettt. Tks pak Archandra Tahar🙏🙏

    • @kinanti2291
      @kinanti2291 11 месяцев назад +16

      Kadang2 orang kaya berpikiran lulus dari luar negeri lebih hebat dari lulusan lokal dan lulusan LN suka sombong dan gqk mau kerja dari bawah. Banyak lulusan lokal lebih berhasil dari lulusan LN.

    • @andreastanudjaja5766
      @andreastanudjaja5766 11 месяцев назад +26

      Setuju Pak, Di Indonesia Kalau Mau "SUKSES" Tidak Perlu Pintar, Yang Dibutuhkan Untuk SUKSES Di Indonesia : Bisa Diajak KKN........

    • @kusen1435
      @kusen1435 11 месяцев назад +12

      Kembali ke Indonesia klu system senioritas masih dijalankan ya dak bakal dapat posisi yg sesuai dengan keahlianya. Setiap orang pengin dapat gaji dan jabatan sesuai keahlianya mas,

    • @doranaro8923
      @doranaro8923 11 месяцев назад +3

      Setuju

  • @ac3222
    @ac3222 11 месяцев назад +10

    Kenapa orang yg sekolah diluar tidak mau pulang lagi, karena di negara ini kejujuran, budaya malu dan intelektualitas tidak di hargai makanya mereka malas pulang

  • @bramamortsell83
    @bramamortsell83 10 месяцев назад +32

    Sebagai pengalaman pribadi, yg paling sulit kembali ke Indonesia adalah untuk mendapatkan kejujuran and so much jealously in all levels

    • @Newcow
      @Newcow 10 месяцев назад +2

      nah ini yang paling masuk alasannya.yang baik,jujur,pinter,agamanya kuat malah kebanyakan dimusuhi saya juga gitu

    • @Astri-ez9wx
      @Astri-ez9wx 10 месяцев назад +1

      bener, Bang,, kerja, gak di pemerintahan.. gak di swasta, kalau jujur, rajin, kalah sama orang dalam dan kalah sama si carmuk wkwkwkwkwkwkwkwk.

    • @KapitanVladimirArsenyev
      @KapitanVladimirArsenyev 7 месяцев назад

      Jealousy in all levels.. bener. Saya udah berapa kali jadi korban fitnah & dijegal di kantor. Kenapa ya, apa karena populasi kita terlalu banyak & akibatnya persaingan yg memghalalkan segala cara bagi sebagian orang dianggap harus dilakukan?

  • @yohanessubagyo8685
    @yohanessubagyo8685 11 месяцев назад +26

    Diperlukan ahli tehnologi pengolahan sampah di Indonesia.
    Pengalaman di Luar Negeri perlu diterapkan di Indonesia. Agar Indonesia bersih dari pencemaran sampah.

    • @webriveliana893
      @webriveliana893 11 месяцев назад +11

      Kebetulan saya pernah ikut Short Course di Australia tentang Pengelolaan Sampah, Pak. Sepulang short course 2019 sampai sekarang aktif di rangkaian pilot projects terkait pengelolaan sampah. Ternyata dari pengalaman implementasi di lapangan, tidak cukup Teknologi. Yang utama adalah pola pikir masyarakat terkait bahwa sampah adalah tanggung jawab setiap orang. Pemilahan sampah sejak dari sumbernya.
      Karena dari pengamatan kami selama ini, permasalahan sampah sebenarnya adalah permasalahan perilaku.

    • @cepcahyachanel
      @cepcahyachanel 11 месяцев назад

      setuju@@webriveliana893

    • @muhamatirfan9508
      @muhamatirfan9508 11 месяцев назад +3

      @@webriveliana893 sepakat bang. yg utama kesadaran masyarakat..

    • @apris.whananik5904
      @apris.whananik5904 11 месяцев назад +4

      Maaf, manurut saya perlu digalakkan pengelolaan sampah dilakukan setiap orang. Memang tidak mudah untuk memulainya tapi menurut saya harus dicoba. Beberapa tahun ini saya belajar mengelola sampah yang ada di rumah dan bisa menghasilkan uang dari sampah. Mengajak anggota keluarga untuk mengelola sampah tidaklah mudah, harus diberi contoh dan dikasih tahu terus menerus.

    • @juliettst5203
      @juliettst5203 11 месяцев назад +2

      @@webriveliana893ank kcl di Australia sdh di ajarkan dr kcl membuang sampah di tmpt nya dan bljr lingkungan yg bersih dan lain.ank g yg umu6 th lbh tau lingkungan yg bersih dr pd g yg sdh tua bangka lol

  • @mardianamahyudin
    @mardianamahyudin 11 месяцев назад +14

    Salah satu tokoh inspirasi saya, pintar dan low profile, sebagai orang minang, saya bangga dengan kontribusi bapak Arcanda kepada negeri.

  • @welli869
    @welli869 11 месяцев назад +8

    Di Indonesia,orang politik,orang yg jago ngeles,jago kutak Katik undang undang,dan bisa menekan biaya demi keuntungan sekelompok orang orang rakus yang di hargai.orang partai,dewan,pejabat yg bisa itu semua yg di apresiasi,tapi untuk orang2 yg di bidang sains dan teknologi sabodo amat.negri sarang penyamun memang.....maen gencet, maen sikut dan pengasingan bagi orang2 cerdas dan jujur.lol😂😂😂😂

  • @christopherlimarjo3413
    @christopherlimarjo3413 10 месяцев назад +11

    Ada 1 faktor lagi, yang secara tertulis (aturan) tidak ada, tetapi secara praktek sebenarnya masih ada, yaitu diskriminasi berdasarkan SARA.
    Jika mereka WNI keturunan, semakin besar kemungkinan menderita diskriminasi tsb, karena umumnya mereka adalah Triple Minority.

    • @KapitanVladimirArsenyev
      @KapitanVladimirArsenyev 7 месяцев назад

      Pribumi yg nonmuslim juga triple minority.. mau kerja di perusahaan yg mayoritas chinese, ditolak karena preferensi ke chinese. Tapi di masyarakat yg mayoritas muslim, mereka juga tidak sepenuhnya diterima.

  • @rakaae00
    @rakaae00 11 месяцев назад +16

    kisah pribadi: karena kurang tertantang bekerja di Indonesia (meskipun masih menggarap project juga), tapi secara fulltime lebih memilih yang sekarang berada di Hongkong. Jujur alasan kenapa akhirnya bekerja di luar negeri karena 2 alasan yaitu terpaku dengan yang sudah2 (tidak inovatif) dan kurang dihargai. Ya jadinya untuk diri sendiri menjadi kurang berkembang kerja di negara sendiri

  • @bangnanda_kdj
    @bangnanda_kdj 10 месяцев назад +5

    Tidak sedikitpun bosan mendengar sampai selesai. Isinya diluar nurul dan tidak habis fikri 🫰 Sehat selalu bapak-bapak yang baik hati

  • @ioion8614
    @ioion8614 10 месяцев назад +2

    Karena kalau sudah hidup diluar, kami sudah tidak biasa lagi untuk bisa berbuat munafik, kami sudah terbiasa untuk jujur kepada diri sendiri seperti adanya kami ini. Jadi sudah terbiasa menjadi "diri" kami yang sebenarnya dan tidak munafik lagi.

  • @jamaloke
    @jamaloke 11 месяцев назад +5

    Salah satu alasannya adalah POLUSI (POLITIK ILUSI) di Indonesia sudah memasuki tahap yang mengkhawatirkan ini disebabkan oleh egoisme tokoh publik di Republik ini.
    *Salam Apresiasi#

  • @donkebunapik945
    @donkebunapik945 11 месяцев назад +10

    Begitu berbeda nyata mndengarkan seorang teknokrat dan politisi ...
    Nyimaknya nikmat .. dan nambah pengetahuannya banget..
    Sukses smua. 👍🙏

  • @marudutmarpaung9507
    @marudutmarpaung9507 11 месяцев назад +3

    Anak kami yg kuliah di TU BROUNSCHWEIG jurusan Elektro dgn spesial Energi terbarukan/ lisrik sdh 10 th di German, namun jiwa nasionalnya sangat kuat utk plg dan bekerja di NKRI, walaupun kesempatan utk kerja di German sangat terbuka seluas2nya❤

  • @Maman0917
    @Maman0917 10 месяцев назад +3

    saya bangga kalo makin banyak orang indonesia sukses di luar negeri...tidak harus kembali ke Indonesia, yang penting tidak melupakan bangsanya...

    • @sby124
      @sby124 10 месяцев назад

      Betul, yg penting kuliahnya pakai uang sendiri

  • @irhablusmas3530
    @irhablusmas3530 11 месяцев назад +11

    Inovator di luar negeri.. ide ide out of the box dihargai, dibiayai risetnya, dijamin kesejahteraan hidup inovatornya, gak dibatasi deadline penelitiannya, gagal gak jadi aib, hasil sekecil apapun didokumentasikan dan dihargai meski belum sesuai target jadi bisa untuk bahan evaluasi selanjutnya. Fokus aja di penelitian tanpa ada beban diteror dengan hasil.
    Makanya pada males pulang ke indo bukannya karena gak cinta tanah air tapi merasa gak dihargai aja di negeri sendiri, padahal inovator indonesia luar biasa, contohnya di Puspiptek dan LIPI atau secara non lembaga pemerintah kayak Lentera Angin Nusantara pimpinan Ricky Elson yang mrmbuat Selo mobil listrik gak dihargai di indo, tapi di jepang dia sangat dihargai bahkan menjadi associate profesor.

    • @EdukasiPerpus
      @EdukasiPerpus 11 месяцев назад

      di uni soviet jika gagal dikrim ke gulag atau bahkan dihukum mati karena dianggap berkhianat. Karena menghabiskan uang negara

    • @AK-tr5fi
      @AK-tr5fi 11 месяцев назад +1

      ​@@EdukasiPerpussumber?

  • @moondemi628
    @moondemi628 11 месяцев назад +6

    Diaspora emak2 itu pejuang hebat,khususnya yg sdh menikah perjuangannya benar hebat..Negara lain sgt menghormati Diaspora khususnya yg para sdh menikah

  • @triharumnuke7686
    @triharumnuke7686 11 месяцев назад +3

    Wah ini mas Helmy dan pak Arcandra pakar yg cocok untuk membicarakan ini,saya seorang guru yg memintarkan anak2 yg akan sekolah ke jerman,dan rata2 mereka juga nggak punya cita2 untuk balik ke indonesia setelah berhasil,dg berbagai macam alasan,dan alasan itu masuk akal menurut pengamatan saya,antara lain spt yg disampaikan awal pembicaraan ini,sedih rasanya kl menghadapi hal ini,tp bagaimana lagi,masih banyak dari kita2 ini yg blm bisa menerima kelebihan orang lain,melebihi dirinya srndiri,sayang sekali,trimakasih mas Helmy,smg banyak yg menyaksikan dan meresapinya,apa yang disampaikan oleh pakar kita Bpk Arcandra dan diresapi,Aamiin YRA

  • @sukartisumartoyo5147
    @sukartisumartoyo5147 11 месяцев назад +4

    Ini Video keren dalam memberikan pengetahuannya . Sayangnya di Kita punya NEGARA itu masalahnya kalau tidak salah yaitu tentang pembatasan usia dalam mempekerjakan Manusia , ya bagaimana yang muda akan pada mempunyai skills sejak dari dini , kalau usiapun di batasi , tinggi badan dan penampilan menjadi PRIORITAS calon pekerja , ya yang mau nglamar pekerjaan sudah pada minder duluan walaupun mempunyai integritas bekerja dan mempunyai KUALITAS bekerja pada diri mereka yang penampilan dan tinggi badannya di bawah rata - rata . Coba kalau yang cacad di beri kesempatan untuk bekerja , pasti NKRI akan tambah WOW dan keren sekali .

  • @Semfaklucifer
    @Semfaklucifer 11 месяцев назад +7

    Negaraku memang sangat indah penuh dengan keberkahan yang tuhan berikan namun lain untuk urusan ekonomi, begitu ketimpangannya yang sangat memperhatikan

  • @NatheSweet
    @NatheSweet 11 месяцев назад +39

    Kawan kawan saya yg tamatan sma bukan orang yg pintar kerja di USA pun gak mau balik. Gimana orang yg pintar2?
    Hidup di negara ini menyebalkan lapangan kerja susah,hukum amburadul,pendidikan tertinggal,minoritas agama akan ribet,betani pupuk mahal dan lain2 semua sektor gak ada yg bisa di harapkan.ini yg saya rasakan...

    • @housemusikremix8499
      @housemusikremix8499 11 месяцев назад +1

      Betul

    • @baharharajukujokmobil
      @baharharajukujokmobil 11 месяцев назад +1

      Nasionalismenya tdk ada itu

    • @putrihutrisa3002
      @putrihutrisa3002 11 месяцев назад +2

      Nah bener, mau dagang pasar dikuasai cina skrng 😢

    • @sandosinabang3812
      @sandosinabang3812 11 месяцев назад +2

      Dia disekolah memang untuk membantu negara. Kalau gak mau pulang jangan pakai beasiswa dari APBN.
      Hidup itu bisalah pakai pikiran, jangan langsung menghujat.

    • @muhammadazzuhry697
      @muhammadazzuhry697 11 месяцев назад +2

      @@baharharajukujokmobil yaudah lu makan aja nasionalisme

  • @torangclayruz4098
    @torangclayruz4098 11 месяцев назад +2

    Pintar, cerdas, kompeten, terdidik dgn baik, hanya dihargai di negeri maju, bkn di Indonesia. Jelas, yg punya peluang kesana, ogah balik ke Indonesia sebab Indonesia budaya nya KKN dan budaya memperbudak.

  • @mahfiyusuf676
    @mahfiyusuf676 10 месяцев назад +3

    Saran pak helmi: suaranya terlalu kecil. Kontennya keren banget dan seketika membangun dan membangkitkan motivasi dan fokus ke tujuan hidup saya sebagai individu. Makasih sekali loh

  • @luarbiasawaras8700
    @luarbiasawaras8700 11 месяцев назад +7

    Kirim sebanyak mungkin putra bangsa keluar negeri, bentuk komunitas indonesia di luar negeri

  • @meihaarjosianomarsaoly1438
    @meihaarjosianomarsaoly1438 11 месяцев назад +21

    benar sekali Bang Helmy, bukan saja anak-anak Indonsia di luar negeri yang enggan atau bahkan tidak mau pulang kerja di Indonesia, tapi juga terjadi banyak di provinsi bahwa anak-anak provinsi (terutama provinsi-provinsi di Indonesia Timur) yang berkualitas enggan dan tidak mau kembali ke daerah/provinsi mereka untuk membangun di sana

    • @yantoputra4164
      @yantoputra4164 11 месяцев назад +1

      Lagian mana mau seseorang berjuang untuk orang lain meskipun satu daerah/satu suku. Ya enggak lah dimana-mana. Kecuali atas dasar mutualisme lain cerita yah. Belum tentu loh yang dibantu tau diri. Kepintaran seseorang sudah selayaknya bermanfaat buat dirinya sendiri atau lingkup kecilnya sendiri.

  • @paramahutama
    @paramahutama 11 месяцев назад +1

    Menarik sekali pembicaraan kedua orang” hebat. Saya melihat sekilas adanya kemiripan gesture antara Pak Jokowi dengan Pak Arcanda. Luar biasa orang” terbaik Indonesia yang bisa bersaing di level dunia.

  • @adepermana7131
    @adepermana7131 4 месяца назад +1

    Ini baru podcast isinya daging semuaaa….tidak membosankan begini dong bang helmy👍👍👍👍

  • @hawalinakasim3946
    @hawalinakasim3946 11 месяцев назад +8

    Ruang berkarya, lapangan kerja adlh yg dibutuhkan oleh org" pintar berintegritas di Indonesia

  • @neferur
    @neferur 11 месяцев назад +5

    "Kalau kamu mau perubahan, jadilah dari perubahan itu sendiri"

  • @UdaraBening
    @UdaraBening 10 месяцев назад +6

    Jangankan bagi orang² yang berkesempatan untuk belajar ke luar negeri, saya sebagai anak petani lulusan setingkat SLTP sangat menghawatirkan masa depan pertanian yang sangat tergantung pada industri pupuk, benih, dan obat²an kimia sintesis ingin melakukan semacam terobosan pertanian yang mudah murah dan ramah lingkungan mendapatkan hambatan dari orang² di sekitar bahkan dari keluarga sendiri, betapa sulitnya kita melakukan perubahan yang lebih baik ke depannya di negeri ini

  • @user-jk8vq1bo7m
    @user-jk8vq1bo7m 10 месяцев назад +3

    India, Cina, Irlandia, Libanon, Mexico, Israel merupakan contoh negara yang menjadi bangkit dan maju karena diaspora yang menyebar di seluruh dunia dan setelah sukses membantu negaranya dengan menjadi investor besar di negaranya.
    Ya harusnya boleh lah keluar negeri asal jadi tenaga ahli atau jadi bos. Daripada pulang tapi nganggur.
    Mending di luar negeri saja biar bantu buka jalan orang indonesia yang mau keluar, makin banyak diaspora makin besar negara. Sekarang dunia dikuasai cina dan india karena diaspora ada dimana mana. Indonesia penduduk 4 besar di dunia tapi nggak terkenal , ya karena kekurangan diaspora berkualitas. Indonesia kekurangan duta orang pintar di luar negeri . Jangan heran kalau investor luar negeri pikir pikir mau masuk Indonesia. Cara efektif menguasai dunia adalah dengan memperbanyak diaspora berkualitas

  • @yulyatiwirawan9639
    @yulyatiwirawan9639 11 месяцев назад +10

    Seharusnya pemimpin Indonesia yang tampil seperti ini yang memberikan pengalaman dan motivasi ke Masyarakat, bosan dengerin perdebatan politik, terima kasih Bang Helmi

    • @dikaprasnanda3282
      @dikaprasnanda3282 11 месяцев назад +2

      orang masyarakat memilih pemimpin berdasarkan popularitas kok mana mungkin punya pemimpin yang se intelektual begini

    • @rizkyazaaury754
      @rizkyazaaury754 11 месяцев назад

      ​@@dikaprasnanda3282yah popularitas....uang..

  • @wurina2635
    @wurina2635 11 месяцев назад +4

    Semoga Pak Archandra tdk lelah utk berinovasi..terima kasih Pak Helmy sdh menyajikan tontonan yg berbobot dan menarik...sehat selalu utk semuanya

  • @elisabethpah7630
    @elisabethpah7630 10 месяцев назад +1

    Orang pintar, hebat, bila bekerja di Indonesia lebih byk ketemu orang iri dan usil, yg memakai berbagai macam cara utk menghambat perkembangan karier kita

  • @user-dw8dm7ur4y
    @user-dw8dm7ur4y 10 месяцев назад +1

    "semua boleh dikerjakan, kecuali yang dilarang.
    semua tidak boleh dikerjakan, kecuali yang disuruh".
    perbedaan mindset dan kultur bisa menghasilkan output yang sangat berbeda.

  • @budimantedjasaputra5201
    @budimantedjasaputra5201 11 месяцев назад +24

    👶 : Intinya Talent-Talent itu tak mau pulang ( yang kuliah/belajar diluar negeri atas biaya sendiri ) Karena jika pulang, bakat yang mereka miliki/bahkan Bakat langkah akan memudar, bahkan menjadi intelekual pengangguran....karena sarana pendukung untuk mewujudkan kreasi mereka sangat Terbatas, sangat minim Dan bahkan tidak ada. 🤭 Dan ini bukan masalah cinta tanah air, rasa kebangsaan, atau punya keinginan mengabdi pada Negara. Jadi jangan salahkan mereka.

  • @sir.moonnear8082
    @sir.moonnear8082 11 месяцев назад +4

    Jangan tanya apa yg negara telah berikan kpdmu, tapi tanyakan apa yg telah kau berikan utk negaramu. Tapi di Indonesia jika kita ingin memberikan dedikasi kita utk negara ini dan tdk sesuai dg undang-undang, maka mustahil akan terwujud, walaupun yg kita berikan itu sangat bermanfaat untuk negara ini. Kita akan terjegal dg peraturan/undang-undang. Tapi kita tahu sendiri justru yg mengerti undang-undang atau yg membuat undang-undang malah ketangkap KPK. Dan masih banyak lagi problem di negara ini.

  • @amirhartanu3522
    @amirhartanu3522 11 месяцев назад +8

    semua boleh dikerjakan, kecuali yang dilarang (luar negeri).
    semua boleh dikerjakan, nunggu kalau disuruh (+62).
    bukan rasa kebangsaan lagi yg jadi masalah, tapi bentuk apresiasi & support dari bangsa yg harus diperhatikan.

    • @youcuube12solly66
      @youcuube12solly66 11 месяцев назад +1

      Bentuk apresiasi dan support bangsa Indonesia kurang di perhatikan terhadap produk teknologi dalam negeri sendiri

    • @amirhartanu3522
      @amirhartanu3522 11 месяцев назад

      @@youcuube12solly66 iya benar... inovasi anak bangsa dijegal oleh iri dengki dll oleh politik atau instansi

    • @hutamisetyowati5875
      @hutamisetyowati5875 5 месяцев назад +1

      Di instalasi pemerintahan juga sama, klo pemeliharaan fasilitas bilangnya duitnya terbatas, tapi klo buat jalan2 pejabatnya ada saja duitnya

  • @jasmedi7926
    @jasmedi7926 10 месяцев назад +1

    Yang kita butuhkan cuma,keamanan,kenyamanan,ketenangan,keadilan,kesejahteraan.,kepada orang indonesia yang berada di luar negeri,semoga betah di sana,dan mau membawa keluarga.

  • @maldini2668
    @maldini2668 11 месяцев назад +1

    Kalau video berkualitas seperti ini yang suka saya download fuel buat saya tonton saat ada waktu senggang 🙂👍

  • @thehabibiefarooq9135
    @thehabibiefarooq9135 11 месяцев назад +24

    1. Lowongan kerja sesuai kualifikasi mereka yang pendidikan tinggi itu belum ada yang linear dengan jurusan;
    2. Kalaupun lokernya ada income dengan kualifikasi mereka tidak sebanding, akhirnya terpaksa pulang sebagai naker over-qualified karena kalau menolak/menunda pulang siap-siap dituding tidak nasionalis;
    3. Apresiasi negeri ini kepada orang besar dengan kualifikasi pendidikan yang memadai seperti contoh saja bung Helmy & pak BJ Habibie belum sebesar apresiasi kepada politisi Wakanda ini, suka tidak suka pak BJ Habibie n bung Helmy yang terhormat saja bisa disingkirkan begitu saja di Wakanda sini, apalagi mereka-mereka yang belum sebesar bung Helmy & pak Habibie, mau jadi apa mereka kalau pulang tanpa rencana dan ancang-ancang?
    4. Klausul LPDP sebaiknya diperbaiki perihal pulang ga pulang tersebut, andai ga bisa/ga mau langsung pulang sebaiknya ada cara alternatif lain sekedar bayar penalti 200% menawarkan kerja sama agar mereka mau membina junior mereka yang lanjut LPDP sebagai kakak asuh, syukur-syukur yang ga pulang bisa membangun link expat Indonesia entah sebagai buruh migran atau sebagai jejaring peneliti untuk kelak membangun industri sejenis di Indonesia kelak setidaknya sampai ekosistem dan sarprasnya sudah lebih memadai, (ya apapun itu bekerjalah di LN sesuai kualifikasi pendidikan ketimbang sekedar kerja(apalagi ga linear dengan jurusan) di LN saja), dengan demikian setidaknya alumni Indonesia yang memiliki kualifikasi memadai tidak over-qualified untuk jenjang profesi tertentu.
    5. Saya rasa naif untuk bilang tingkatkan kesejahteraan peneliti, pendidik/pengajar dengan kualifikasi pendidikan tinggi nan memadai di negeri ini, karena berat peluang politisi akan menyetujui hal ini dan bisa saja politisi ini akan menuntut kesejahteraan lebih nantinya karena (merasa) punya andil.

    • @cepcahyachanel
      @cepcahyachanel 11 месяцев назад

      inilah revolusi mental

    • @SebatasAsumsi
      @SebatasAsumsi 11 месяцев назад +1

      Sejauh ini baru lu yg komentar bener.

    • @kazenokenshin1405
      @kazenokenshin1405 11 месяцев назад +6

      Nanti kalo orang2 yang dikata2in ga nasionalis itu dah bisa bikin prestasi atau penemuan di tempat kerja dia diluar negeri (yang mau mengapresiasi karyanya) orang2 yang ngatain dia juga bakal sekuat tenaga ngaku2 itu orang Indonesia
      Kalo saya pikir ada baiknya mereka cuek aja sekarang ga usah didengerin kalo memang ngerasa diluar lebih baik, nanti kalo mereka2 ini semakin banyak maka suara mereka buat ngubah Indonesia semakin kuat biar kebuka mata politisi dan birokrat yang sok nasionalis itu
      Kalo sekarang apa daya suara mereka ga akan didengar

    • @risaagnes1164
      @risaagnes1164 11 месяцев назад

      Midset kita yg perlu dirubah dari sekolah untuk kerja tapi sekolah untuk menciptakan lapangan kerja termasuk saya mungkin

  • @iliketokickaballcox5901
    @iliketokickaballcox5901 11 месяцев назад +11

    Mohon maaf pak helmy audionya kurang besar

  • @laurentiusjudhianto6631
    @laurentiusjudhianto6631 11 месяцев назад +17

    Saya sebagai salah satu diaspora IT di Belanda, saya selalu mencari cara untuk kembali dan membantu Indonesia. Memang sekarang Indonesia tidak lukratif untuk pulang, tetapi bila semua orang pintar kluar Indonesia terus menerus, itu tidak akan memputar balikan keadaan. Uang dibutuhkan, namun bukan segalanya. Berkerjalah bukan untuk mencari uang, berkerjalah untuk membuat perubahan bagi diri sendiri dan sekitar. Percayakanlah rezeki itu datang dari atas. Saya yakin, Allah SWT tidak meninggalkan orang - orang yang berkerja dan membantu sekitarnya.

    • @VonnyIndramadi-uw5kp
      @VonnyIndramadi-uw5kp 10 месяцев назад +1

      Dibutuhkan jiwa patriotisme yg tinggi
      Masalahnya di jaman ini sulit ditemukan.

    • @mgframe.
      @mgframe. 10 месяцев назад

      Terimakasih mas kita pgn maju bersama sebagai bangsa indonesia

    • @laurentiusjudhianto6631
      @laurentiusjudhianto6631 10 месяцев назад

      Betul di jaman skrg memang sulit. Kultur kita juga cukup individualis. Sulit kluar dari zona ini, bahkan untuk saya sendiri. Namun saya yakin seluruh diaspora pasti secara langsung dan tidak langsung ingin berkontribusi untuk mengembangkan bangsa.

    • @magdalenasitorus8218
      @magdalenasitorus8218 10 месяцев назад +1

      Prinsip ini berlaku hanya utk org yg sdh merdeka secara keuangan😅.

    • @oemar___
      @oemar___ 10 месяцев назад

      @@magdalenasitorus8218jawaban yg pass😅

  • @JohnNugroho
    @JohnNugroho 10 месяцев назад +2

    simple aja, krn dg skill set sy yg sama. sy lebih di "hargai" di perusahan LN. Sy pekerja IT. Dihargai ini banyak aspect: gaji jauuuh dr dalam negeri, lembur di hitung rate nya 1.5-2x lipat per jam, jam kerja klo udah jam 5 (waktu sono) udah ga ada yg ganggu lg, cuti 20 hr per tahun n ga angus klo ga kepake (tahun depan sy sudah booking cuti 3 minggu penuh, krn tahun ini numpuk), cuti sakit/cuti paternity/cuti birthday/cuti nemenin anak sakit/cuti ortu meninggal terpisah dr cuti tahunan, performance review fair (minim politics, apalagi klo internal review). Kelemahannya tidak ada istilah pegawai "tetap", adanya fulltimer atau part timer/freelancer, performance review ketat, klo ga perform/males ya siap2 bakal ditendang (dan di keluarkan dr persh itu udah biasa, ga ada baper2).
    Saya cinta mati dg indonesia sbg tanah tumpah darah sy. Tapi mohon maaf saya harus mencari nafkah di perusahaan asing dengan banyak alasan.
    note: sy bukan eks mahasiswa LPDP. sy murni jalur swasta.

  • @hanamimi8991
    @hanamimi8991 11 месяцев назад +5

    Kalau dengar interview Pak Archandra, sepertinya kalau tidak ada higher calling yaitu ditanya Tuhan di akhirat nanti what have you done for your counry, kemungkinan beliau tidak akan balik ke Indonesia. Biasanya yg balik karena alasan orang tua misalnya nerusin bisnis keluarga atau urus orang tua yg sudah tua dan sendirian (mungkin karena saudara lain nya gak ada yg balik). Utk highly skilled professional kalau gak ada koneksi yg high level (di pemerintahan ataupun swasta) sepertinya lebih banyak yg harus dipertimbangkan untuk balik dalam segi karir, self development, community, keluarga, quality of life, dll, dll.

  • @andreassudarman8283
    @andreassudarman8283 11 месяцев назад +6

    Masalahnya memang kompleks.. Masalahnya bisa dari pemerintah, lembaga2 dan orang2 di pemerintahan... Yang studi sendiri juga kurang kendala.
    Misalnya Dr. Tony Setyobudi.. Sebagai dokter ahli sulit pulang n praktek di Indonesa dan akhirnya diambil Singapura..

  • @NgarsoPrasidjo
    @NgarsoPrasidjo 4 месяца назад

    Sangat senang mendengarkan wawasan Bapak ...dengan Bpk Helmy Yahya bermanfaat bagi Bangsa dan Negara..kecuali Para penguasa dan Pejabat yang tdk mendengar atau pura-pura tuli demi korupsi....?

  • @dnmchannel4093
    @dnmchannel4093 10 месяцев назад +1

    Ini wadahnya orang2 cerdas.
    Sehat terus Pak Helmy

  • @vincentsuparman2651
    @vincentsuparman2651 11 месяцев назад +8

    Dihargai apapun agama, suku bangsa, dan rasa aman hidup di suatu negara.

  • @neferur
    @neferur 11 месяцев назад +20

    Dulu tahun ada lulusan SD yang bisa rakit TV sendiri, dijual dengan harga murah untuk masyarakat bawah, nah bukannya dibantu agar produksinya lebih baik dan lebih aman, tapi produk Tv-nya malah dihancurkan 😢😡 Kejaksan

    • @zeeyaa1493
      @zeeyaa1493 10 месяцев назад

      Jaman belomnada sosmed

    • @neferur
      @neferur 10 месяцев назад

      @@zeeyaa1493 tahun 2016

  • @agengsedayu757
    @agengsedayu757 10 месяцев назад +1

    Sangat sangat dan teramat sangat wajar mereka ke luar negeri karena mereka sangat nyaman di luar negri, karya dan tenaganya sangat di hargai sangat berbeda dengan negri lawak +62 yang di hargai hanya org yg bisa menggonggong dan saling menjatuhkan satu sama lain, yg bisa KKN dengan sebaik baiknya, yang bisa fitnah sebanyak mungkin, dengan bangganya mrk yg bisa melakukan hal" tersebut, HUKUM ????? selagi di negri lawak +62 tidak ada arti bagi mereka terkecuali untuk rakyat kecil, jangan ngaku rakyat kecil kalau kalian masih menindas dan tidak sadar untuk membangun pola pikir untuk maju !!!!

  • @nainggolan743
    @nainggolan743 10 месяцев назад +2

    Banyaklah cerita di Indonesia ini orang-orang cerdas tidak dihargai karena sistemnya sudah rusak apalagi di pemerintahan. Anggaran lebih dari pengolahan keuangan untuk kepentingan pribadi. Makanya banyak penjilat dan penghianat dan menyebar dimana-mana. Hakikat ilmu itupun hilang, bukannya memperbaiki bangsa ini supaya maju tetapi bagaimana proyek, usaha atau kepentingan pribadinya yang maju. Sepertinya itu sulit dihapus

  • @rahmatjayaputra5128
    @rahmatjayaputra5128 11 месяцев назад +19

    Coba pemimpin Indonesia bersikap arif bijaksana seperti Pak Habibi yg menghargai kemampuan para sarjana beasiswa di luar negeri utk berbakti ke negara Indonesia

  • @isalutfi
    @isalutfi 11 месяцев назад +22

    Hadir Menyimak. Terima kasih bung Helmy sudah menghadirkan pembicaraan yg menarik ini. Menurut saya, ketika mereka diharuskan pulang, sediakan pula dana dan semua fasilitas yg mendukung yg mereka butuhkan untuk membangun bangsa dan negri ini, termasuk dukungan kebijakan. 3 hal itu yg setidaknya secara kentara, menjadi hambatan. Stop mendahulukan selera dan kepentingan politik di atas teknokrasi.
    Salam sehat selalu!

    • @jefri4176
      @jefri4176 11 месяцев назад +1

      Keluar dana lagi dong. Uang pajak habis untuk ldpd banyak yang ga ada kontribusi kepada Indonesia.
      Anak orang kaya belajar di luar negeri tapi balik Indonesia kerja atau buka usaha,jadi mentalnya beda juga.

    • @bedjosoedarso701
      @bedjosoedarso701 11 месяцев назад +1

      setuju

    • @wildanibrahim9154
      @wildanibrahim9154 11 месяцев назад

      ​@@jefri4176tpi banyak juga kok yg enggak pake lpdp

    • @r.i.t.randominterestingthi4031
      @r.i.t.randominterestingthi4031 10 месяцев назад

      @@jefri4176 ya di hapus lah program nya, gitu aja sewot. orang koruptor maling duit tiap hari aja diam diam bae, toh tengok lampung di kash ratusan miliar langsung sama presiden hasil jalannya tetap NIHIL

    • @r.i.t.randominterestingthi4031
      @r.i.t.randominterestingthi4031 10 месяцев назад

      @@jefri4176 ya di hapus lah program nya, gitu aja sewot. orang koruptor maling duit tiap hari aja diam diam bae, toh tengok lampung di kash ratusan miliar langsung sama presiden hasil jalannya tetap NIHIL

  • @cstgg1628
    @cstgg1628 10 месяцев назад +2

    Diluar negeri khususnya dinegara maju yg di andalkan adalah kepintaran, dinegara konoha yg diandalkan orang dalem,tampang,koneksi keluarga.

  • @torytoryjack8693
    @torytoryjack8693 11 месяцев назад +4

    Seandainya pemikiran Pak Archandra Tahar ada di pikiran semua Pemimpin negara ini.

  • @ompongchanel45
    @ompongchanel45 11 месяцев назад +6

    Karena amat sangat kurang dihargai & kebanyakan hanya akan dimanfaatkan untuk kerjasama melakukan hal yg tidak baik

  • @jefri4176
    @jefri4176 11 месяцев назад +12

    Pasti faktor utama adalah ekonomi. Kerja di luar negeri berkembang, gaji jauh lebih besar dibanding Indonesia,kualitas hidup juga rata rata lebih baik.
    Kalau orang kaya Indonesia sih beda,mereka sekolah di luar negeri cuma cari ilmu dan balik Indonesia kerja dan buka usaha,jarang yang menetap di luar negeri karena keluarganya masih di Indonesia dan ekonomi bukanlah faktor yang menarik untuk menetap di luar negeri.
    Jadi mungkin bedanya juga di mental anak LPDP dan anak orang kaya yang sama sama sekolah di luar negeri.
    Anak orang kaya balik Indonesia kerja dan buka usaha karena berani menerima tantangan di Indonesia. Anak ldpd ga berani ambil resiko di Indonesia.

    • @AryaDeBali
      @AryaDeBali 11 месяцев назад +1

      Iyaa pass

    • @dboisdorbois5284
      @dboisdorbois5284 11 месяцев назад

      itu gak salah untuk orang2 kalangan bawah,

  • @drs.ngarji1746
    @drs.ngarji1746 10 месяцев назад +1

    Indonesia...perlu belajar dari AS utk menghargai anak2 bangsa yg cerdas dan punya talenta luar biasa yg belajar di luar negeri.
    Smg nkri ku lbh msju.
    Dan smg kita semua diberi kesehatan dan kebahagiaan.
    Aamiin.

  • @artusiyahitus3218
    @artusiyahitus3218 10 месяцев назад +2

    Sungguh miris...negara bertanggungjawab mencerdaskan bangsa, tapi org2 cerdas malah berpindah k negara lain karena di negara sendiri kurang dihargai bahkan sering dimusuhi😢😢

  • @suratminsuratminn1226
    @suratminsuratminn1226 11 месяцев назад +6

    Pemerintah harus memfasilitasi menghargai karya" anak"bangsa yg berhasil dan punya kmmpuan untuk pulang dan membangun NEGRI INI dan para pejabat nya jangan takut tersaingi dan yg terpenting anak"bangsa punya kesadaran yg tinggi untuk KEMAJUAN BANGSA INI

    • @saranafiltra3951
      @saranafiltra3951 11 месяцев назад +1

      JELAS pejabat nya takut tersaingi , lah korupsi nya bisa 30-50 kali lebih besar dari gaji nya

    • @mynamejeb8743
      @mynamejeb8743 11 месяцев назад

      orang pintar akan mndorong perubahan, masalahnya koruptor koruptor ga suka ada perubahan soalnya makan kenyang dengan jatahnya

  • @mackbedunduk1305
    @mackbedunduk1305 11 месяцев назад +7

    Dari banyak hal pelik di negara ini, berbagai penyebab mereka melarikan diri fan memilih kerja di luar negeri..dua di antaranya adalah:
    1. DOLLARISASI masih dipatuhi oleh negara Indonesia. Sehingga nilai mata uang indonesia akan selalu (diintervensi) ditekan agar rendah/dimiskinkan sehingga mata uang Indonesia tidak menarik. Bayaran-gaji rendah di luar negeri kalau dibawa pulang ke indonesia berubah jadi buanyak. (Maka, Indonesia wajib dedollarisasi-baik untuk pembayaran luar negeri maupun untuk cadangan devisa). Kalau ga mau, mendingan terus terang jadi negara bawahan negara lain saja.
    2. Penenerima beasiswa tidak diangkat sbg ASN maupun badan-badan pemerintah atau dilibatkan dalam proyek-proyek Nasioanal yang bersifat jangka panjang sekali. (Tidak ada penghargaan atas pencapaian/merit dan manfaat strategis yang nyata)

  • @user-qy8jn7zn7v
    @user-qy8jn7zn7v 5 месяцев назад

    Bismillah Allahuakbar. Perlunya pembenahan diri bangsa Indonesia yg fair jangan ada udang dibalik, penyakit hasad iri dengki harus di jauhi untuk maju,

  • @suhermanbachtiar4826
    @suhermanbachtiar4826 10 месяцев назад +1

    Malahan Anak-anak pintar orang Indonesia yg belajar disingapur dirayu-rayunya Oleh Pemerintah Singapur untuk dijadikan W.N.Singapur diberi oejerjaan yg gajinya besar dan fasilitas hidup yg memadai.

  • @enungelpiah9182
    @enungelpiah9182 11 месяцев назад +3

    Bener tuh pak anak saya plng dari jepang bawa ijasah dan ilmu,pikirnya mau kerja di negri sendiri,eh mlh ngelamar puluhan dia ngelamar dunegeri sendiri tapi ga dipanggil satu pun.padahak anak saya dinegara orang kerja sambil sekolah bukan biaya orang tua,

  • @saranafiltra3951
    @saranafiltra3951 11 месяцев назад +4

    BENAR SEKALI ............... anak Pintar dari indonesia tidak mau HIDUP DI iNDONESIA - KARENA DI INDONESIA TIDAK DI HARGAI KEPINTARAN NYA 😔😔

  • @Kijokosembodo
    @Kijokosembodo 10 месяцев назад +2

    KARENA KESEJAHTERAAN ITU ADALAH CITA2 SEMUA MANUSIA DAN BEBAS MEMILIH HIDUP DI LUAR ATAU DI DALAM NEGERI.

  • @maxipongoh6943
    @maxipongoh6943 10 месяцев назад

    Saya sangat senang acara ini yg memberi semangat kepada inovator2 di Indonesia.

  • @ayudhanugraha1743
    @ayudhanugraha1743 11 месяцев назад +3

    Thank you so much bung Helmy. Isinya daging semua dan sangat menyemangati diri agar terus berkembang dan lebih baik. Maturnuwun

  • @ronaldalex3612
    @ronaldalex3612 11 месяцев назад +14

    salah satu expert kelas dunia, yang mumpuni dan rendah hati..berjiwa nasionalis,
    salah satu konten terbaik, bung Helmy bisa undang ahli lain di bidangnya

  • @ginaardianykarsana5433
    @ginaardianykarsana5433 11 месяцев назад +2

    Lanjutan
    1. Orang punya ILMU
    2. Orang punya SKILL
    3.Punya pengalaman …

  • @baduypacker609
    @baduypacker609 11 месяцев назад +3

    NKRI Harga Mati!!! kemarin2 masih begitu. tapi sekarang pelan2 seperti mulai mati rasa. entah karena terlalu sering liat pejabat korup dari tahun ke tahun, kebijakan publik yang aneh, hukum yang tidak adil, persaingan jabatan yang tidak sehat di lembaga dll. pada akhirnya kita hanya mencoba untuk survive.

    • @mynamejeb8743
      @mynamejeb8743 11 месяцев назад +1

      NKRI Harga mati. rakyat doang yang bayar harga nya, ampe mati masi kerja banting tulang ga ada prospek pensiun. yang menikmati hasil pembayaran harga mati ya koruptor dan pejabata negara

  • @sulistiowatisuyoto7979
    @sulistiowatisuyoto7979 11 месяцев назад +5

    Saya pikir kuncinya adalah pada Pembangunan karakter kebangsaan yg ditanamkan sejak kecil. Cinta kepada bangsa dan negara yg tak tergoyahkan atas kenyamanan2 yg ada di negara orang lain.

    • @donkebunapik945
      @donkebunapik945 11 месяцев назад

      Kebangsaan 👍🙏🇲🇨

    • @malamindah-bm1np
      @malamindah-bm1np 11 месяцев назад +1

      Saya cinta tanah air, dan saya kepengin kabur ke luar negri, saya ingin usia saya , saya gunakan di luar negri. Jdi di indonesia saya gunakan untuk numpang pensiun saja. Kerja indo ruwet ruwert, banyak persyaratakan & minimal usia + kerjaannya ribet, enggak kayak di luar. Gw pernag kasih di projek *contoh projek a* gw kerjain dgn kreatifitas gw biar efektif. Eh malah sama bossnya gw dimarahain, karen tidak menggunakan cara seperti dia. Kan intinya tujuannya sama hasil akhir cuma cara kerjanya beda. Makanya saya ngebet dan berusaha sekeras-kerasnya biar bisa kabur ke ln. Alhamdulillah sekarang saya kerja remot dan klain saya orang² luar negri dan mereka lebih menghargai dan menyuport pekerjaan saya dari pada di indonesia senidir. Saya cinta indonesia & tanah air, tpi saya ingin menggunakan usia produktif saya di luar negri

  • @sergiosola.s.1116
    @sergiosola.s.1116 11 месяцев назад +4

    Terimakasih untuk obrolan nya pak, semoga kami sebagai ibu bisa menjadi bekal mendidik anak yg kelak punya pemikiran, ilmu, kerendahan hati seperti bapak dan berguna bagi sesama

  • @arpas2304
    @arpas2304 10 месяцев назад +2

    Diluar lebih terjamin dan dihargai. Disini kalo jujur dan baik suka dijauhi dan banyak musuhnya. 🤭🙄🤔

  • @SitiAisyah-xy2ew
    @SitiAisyah-xy2ew 2 месяца назад

    Se😊moga Indonesia menjadi negara yang dapat menghargai inovator anak negeri nya
    Tetap semangat wahai arcandra Kahar yang baik dan sholeh

  • @ajunkgraha
    @ajunkgraha 11 месяцев назад +5

    Lebih baik Ada lembaga ilmuwan utk lakukan riset daripda adanya DPRD, jadi uangnya lebih bermanfaat utk Indonesia maju.

    • @videounik9589
      @videounik9589 11 месяцев назад

      Kan sudah ada BRIN 😅

    • @ajunkgraha
      @ajunkgraha 11 месяцев назад +1

      @@videounik9589 BRIN banyak dimatikan langkahnya oleh anggota dewan kak, kalo gak salah waktu itu pernah diundang om Helmi juga cerita ttg kondisi BRIN. 😅

  • @neferur
    @neferur 11 месяцев назад +3

    Terimakasih Pak Archandra, pengetahuannya sangat membuka wawasan

  • @saturas4empat
    @saturas4empat 10 месяцев назад

    Solusinya Indonesia harus merevolusi dunia pendidikan nya secara besar-besaran dan ekstrim. Slogan kerja, kerja, kerja utk generasi tua.. dan slogan belajar, belajar, belajar utk generasi muda..!!

  • @ygtmaa
    @ygtmaa 11 месяцев назад +2

    Lagi2 karena faktor regulasi para orang2 calon innovator harus memilih untuk stay diluar negri karena lebih diakui disana. Hanya ada satu celah kecil bagaimana para innovator ini bisa lebih diakui di negri kita, yaitu bikin karya yang viralnya sampai luar negri, baru kemudian diakui didalam negri. Salah satu contohnya film the raid, viral dulu di luar negri baru kemudian diakui didalam negri.

  • @86geovanni
    @86geovanni 11 месяцев назад +3

    Om helmy ijin, kalau berkesempatan bisa ngundang George Saa. peraih nobel fisikia asal papua

  • @alimasshyuri6098
    @alimasshyuri6098 11 месяцев назад +3

    Banyak orang" pinter n cerdas di negri ini tp sayang blm ada yg mewadahi merangkul dan menjadikan aset negara,malah sebaliknya mereka rebutan order korup dan mementingkan golongan masing"🙏🙏

  • @atoygoleng9878
    @atoygoleng9878 11 месяцев назад +1

    Betul baget pa,Indonesia itu harus disuruh kalau TDK disuruh ada,-ada saja alasan pemangku hukum,itu yg menyebab itu semuannya

  • @maulanaferi4117
    @maulanaferi4117 6 месяцев назад

    Terima kasih pencerahan nya pak archandra tahar.... Intinya harus berubah, harus ada political will pemimpin sama kesadaran/kemauan kolektif dari semuanya baik pemimpin maupun diaspora yg ingin berkontribusi membangun negri tercinta nya.... Ga ada waktu salah menyalahkan ga ada ruang menyesali keadaan.... Ga perlu merubah culture karena pasti makan waktu keburu kiamat... Harus ada political will dari pemimpin negara untuk kemudahan diaspora yg ingin membantu negara nya dalam bentuk apapun dan mencari win win solution karena diaspora tidak perlu juga harus pulang ke negara nya, mereka bisa menetap di luar negri tapi bisa kontribusi langsung buat bangun negara, misal transfer ilmu atau penggunaan paten, diaspora harus membangun komunitas di luar negri dan apabila di butuhkan bisa membantu negara nya lewat project project strategis yg di butuhkan negara, itu dalam jangka pendek... Dan project tersebut harus sesuai prioritas kebutuhan negara, misal ketahanan energi, berapa banyak nature resources kita yg bisa kita bangun dan kita manfaat kan untuk energy kita, renewable energy bisa sambil jalan.... Ketahanan pangan, bagaimana kita bisa berdikari atas pangan di negara kita lewat transfer ilmu dari diaspora yg ahli di pertanian dan lain sebagainya.... Harus ada skala prioritas sesuai kebutuhan
    Ini pure sebatas masukan dan ide anak bangsa yg ga bisa nikmatin sekolah tinggi ....
    *kita pasti bisa