WAWANCARA EKSKLUSIF GURUH SUKARNO PUTRA - GURUH GIPSY & KRISIS SPIRITUAL MUSISI | SHINDU'S SCOOP
HTML-код
- Опубликовано: 14 апр 2024
- Salah satu album penting dalam sejarah musik modern Indonesia adalah Guruh Gipsy. Seperti judulnya, album ini melibatkan kolaborasi dua entitas, Guruh Sukarno Putra dan grup band Gipsy.
Album Guruh Gipsy memuat otokritik pedas dari Guruh akan bangsanya sendiri. Terkait budaya, sosial, dan alam. Menariknya, kritik itu masih relevan hingga hari ini.
Dalam episode terbaru Shindu's Scoop, Guruh menceritakan sepenggal kisah di balik gagasan album Guruh Gipsy. Selain itu, Guruh juga menceritakan lagu-lagu ciptaannya, salah satunya "Kala Sang Surya Tenggelam" yang belakangan kembali populer lewat versi Nadin Amizah.
Guruh juga menyoal ketidakpekaan seniman hari ini pada kesadaran spiritual sebagai landasan dalam berkarya. Bagaimana pandangannya? Dan bagaimana gagasan-gagasan kebudayaan dari Guruh Sukarno Putra?
#guruhsoekarnoputra #shindusscoop
Follow kami juga ya untuk mendapatkan informasi terkini!
Website: www.medcom.id/
RUclips: bit.ly/3z1P8Yc
Facebook: /
Twitter: / medcom_id
Instagram: / medcomid
TikTok: bit.ly/2TKH9yJ
Putra Sang Proklamator Mas Guruh setia mengabdi dlm dunia seni menjadi budayawan Nusantara karyanya lewat Swara Mahardika juga album Gipsy yg dipadukan dg musik pentatonik gamelan Bali menambah kesan Magis. Setiap karyanya selalu mendapatkan apresiasi dalam & luar negeri .. GOOD JOB 👍👍👍
Saya bersyukur bisa memiliki kaset guruh gipsy, kasetnya akan selalu saya jaga dengan baik.
Selalu menarik obrolan Shindu sm bintang tamu.
Terimakasih banyak Om Guruh atas inspirasinya. Hingga kini saya masih menjadikan Om Guruh sebagai mata air inspirasi dalam berkaryacipta dan berkiprah dalam seni-budaya, performing art & inteletualisme seni. Mindset & spirit berkesenian Om Guruh btw menular deras ke saya dan teman² @mahaswara.band .. hehehe 😊🙏🙏 Suwun juga buat Mas Shindu. Apik tenaaan siniarnya 😘
semoga kbangkitan berkesenian scra berkesadaran akan back to.basic, sehingga jati diri bangsa menguat kembali lewat seni nusantara murni, local wisdom tradition harus dibangkitkan kembali, dolihat dari fenomena2 dunia ini.dari berbagai kejadian2 scra tragedi, politik dsb sedang sangat memprihatinkan, jangan sampai kita karena mupakan jati diri bangsa juga ikut menjasi tumbal dan korban dari efek akan kebiasaan2 negative yg tdk sesuai akal nilai akar tuntunan budi pekerti akan bangsa kita ini, tanpa mengabaikan kemajuan zaman, teknologi, dan perkembangan tentang globlalisasi dunia, mari kita sama2 kmbali menjujung dan.mendalami lgi budaya kita sendiri, jangan salah banyak orang2 luar negeri yang saat ini sedang menguntai mutiara kesenian dan budaya2 murni kita yang kemudian diolah kembli di negaranya dgn metode2 mereka, dan ironisnya generasi bangsa ini yg mngikutinya dan mnganggap itu adalah milik bangsa luar, padahal hal2 trsbut adalah milik leluhur nenek moyang kita ini...rahayu...rahayu...sagung dumadi
Fans dan idola sejak awal guruh gipsy swara Mahardika dan sampai kini
Guruh Gipsy cuma di cetak 5000 jadi sangat langka, kalo ada pun harga nya gila gilaan
salah satu musisi jenius sih, sayangnya berhenti berkarya secara komersial terlalu dini
nah ini menarik , gak kaya eps kemarin 😅😅
Apa yang dikhawatirkan Mas Guruh dulu sekarang terjadi, Bali semakin parah sampai warga Canggu Bali membuat petisi kepada Presiden Joko Widodo dan beberapa pihak terkait lainnya, salah satunya Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Petisi tersebut dibuat oleh P Dian, dengan judul Basmi Polusi Suara di Canggu atau End Extreme Noise in Canggu.
Canggu Bali, kini mulai rusak akibat ulah bar-bar, beach club, dan night club. Warga yang seharusnya mulai tertidur nyaman sejak pukul 10 malam, harus merasakan kebisingan yang menggelegar. Tak cuma setiap minggu, hal ini terjadi di setiap malamnya, yang diakibatkan oleh bar-bar terdekat.
Gangguan suara ini berlangsung setiap malam, sampai jam 1, jam 2, jam 3, bahkan terkadang sampai jam 4 pagi. Yang tentu saja ya Beauties, ini sangat mengganggu ketenangan warga sekitar dan merusak karya cipta nan elok indah budaya Nusantara yang beradab digeser modernisasi yang terkesan vulgar.
sound lu nape sih mendam mendem