Respect 100% sama Mas Hansol yang kerap mengangkat isu kekerasan seksual & TIDAK menyensor kata "perkosa" atau bahkan menggantinya dg kata-kata "menggagahi", "rudapaksa", dll. Orang harus tahu kalo tindak perkosaan itu SELALU salah pelaku, bukan korban. Soroti pelakunya, bukan korbannya.
@@worldofdramaqueen5308 ada juga youtuber Indonesia, aku paham kenapa dia sensor kata "perkosa", tapi kata penggantinya ga enak bgt. "Jiggy jiggy" / "berbuat nakal". Bagi yang tau siapa ga usah disebut namanya ya, aku ga bermaksud nyinyir & sbnrnya suka juga sama kontennya, cuma substitusi katanya bikin aku ga nyaman bgt. Terkesan korban itu pengen & ngasih consent kalau mereka mau diperkosa.
Sebagai mantan guru, di sekolah sy di biasakan anak lapor ke guru jika di ganggu oleh teman, memang kadang2 laporannya sepele tetapi kebiasaan ini sangat membantu karena anak2 jadi mempunyai kepercayaan kepada guru, dan guru yg baik (tidak sekedar kerja pulang, tp punya hati mengajar anak2) tentu akan menindak lanjuti laporan anak2. Paling mudah anak2 di bully, di ejek hingga tahap mereka menjadi minder, guru sangat berperan untuk menegur baik murid dan orang tua. Di sini peran guru itu penting karena guru jadi pihak ke 3 yg objektif. Selain guru, tentu saja anak2 yg punya kelakuan penyimpang / rebel biasanya ada banyak isu keluarga yang tidak selesai. Seperti orang tua terlalu sibuk kerja dan anak tidak dapat kasih sayang dan perhatian cukup, akan besar kemungkinan mereka akan mencari cara di perhatikan di sekolah dengan membuat masalah (tidak selalu tetapi sering kasus begini muncul). Yang bisa di petik dari sini: Jadi orang tua harus mengerti : anak anak itu kadang tidak butuh di bela, tapi ditegur saat salah dan di beri afirmasi bahwa kita tetap mencintai mereka terlepas kesalahan mereka. Semoga tdk terluang di manapun. Serem kasus begini.
Saya satu umur 2 tahun mana bisa bilang kalau ada laki laki dewasa melempar barang ke kemaluan saya. Saya langsung nangis menjerit karena kesakitan. Rumah sepi sekali. Kakek nenek saya yg haram jadah ga tanggung jawab tuk menjaga saya. Ibu saya lagi di rs bersalin ayah tentu bekerja. Saya suka itu sama kawan yg sudah jadi nenek ga bisa sosialisasi lagi karena ketitipan cucu. Nenek saya mah malah keluyuran.
Setuju. Harusnya guru ga cuma kerja ngajar. Tp harus benar"memperhatikan anak didiknya. Dulu gw pernah di grepe waktu SD. Anak-anak cewe sekelas tu di grepe semua sm anak cowo. Dan mereka ngancem. Kalo ada yg ngadu ke guru bakal di grepe dn di ikutin smpe rumah. Ngeri banget. Ya allah semoga anak gw dijauhkan sm hal hal sprtinini.
selama saya menjadi guru, biasanya jika ada tindakan anak murid yang kurang baik, kita bisa asumsikan dia berasal dari keluarga atau orangtua yang memiliki karakter kurang baik. Dalam kasus ini terbukti dari jawaban2 oragtua pelaku yang 'merasa' paling benar. Karena hal tersebut sebaiknya diberi konsul keluarga supaya masa depan anak2 ini lebih baik. Sukses mas Hansol, beberapa cerita mas hansol sering saya bagi di kelas sebagai motivasi, terimakasih, salam sehat.
iya, stuju sama komennya mba selly. Ini ortunya dan lingkungan si anak yang harus diselidiki, kenapa anaknya udah bisa ngelakuin hal yang ga wajar, bisa jadi ada yang dia tiru/saksikan. Apakah di rumahnya ada kekerasan atau kurang diperhatikan kegiatan anaknya oleh ortu. Masalahnya yang lebih berbahaya lagi kalau ga diselidiki lebih lanjut, dan ortu tetap mewajarkan perilaku si pelaku, takutnya waktu pelaku dewasa dia bisa berulah yang lebih parah dari sekarang dan bisa ngerugiin orang lain di sekitarnya.
Setuju aku juga, soalnya aku pernah ada anak tetangga, mungkin ga ngerti yah maksud dia bercanda apa ga, bgtu deh adegan ga baik depan umum dn aku lewat, aku tegor aja ga boleh bgtu ga baik maen yg bener, Tp aku tau orang tuanya sih agak gymn gtu yh , jd yh balik lagi ke orang tua ,
Maaf bu guru mungkin saya blm mnjadi orgtua yg baik , tapi saya pnya ttngga anknya seusia anak saya 5th.. anak saya orgnya tipe dinakali tdk membalas tpi pulang nangis , nah anak saya lg mainan diluar tba" ttngga saya itu bocilnya brsama kakak"nyaa ber 3 nimpukin anak saya pake batu ,.awalnya saya diam hnya tk sruh nutup pintu kalo kena batu nanti sakit , gk brenti nimpuk tu bocil" 3 saya emosi saya blang "sini timpukin lg mumpung sy didpn" ..bocilny lari kerumahnya drmhnya smbil triak saya gila setres ,pdhl ortu dan neneknya ada tpi seakan memaklumi kelakuan dg kata "namanya juga bocil" .. geleng" kepala saya apakah dibenarkan bgitu
@@heriistanto1056 Klo qta bls jawab "oh bocil wajar ya kyk gtu, klo gtu mulai besok saya suruh anak saya nimpukin anak anda pke batu jga boleh donk ya? Boleh donk.. ☺" pgn tau reaksinya gmna ya, hehe.. Tpi tentu aja cma bwt bls ngmg mrka aja, ga bneran nyuruh anak qta kyk gtu, coz qta ga akan merendahkan diri qta ma attitude yg ga bener kyk gtu, kan kekerasan jgn dbls lgi ma kekerasan :)
@@heriistanto1056 berarti keluarga anak yg nimpukin tadi abai dengan perilaku kurang baik anaknya ya :( .. klo ini terjadi ke anak saya, saya akan mencoba ngajak ngobrol bocilnya bertanya kenapa harus nimpuk dan konsekuensi dari perilakunya yg bisa membahayakan klo batunya kena mata atau kepala misalnya, karena sepertinya dia tidak berpikir sejauh itu. Jika ini bisa dilakukan, saya sekalian mengajari anak saya bahwa kekerasan tidak harus dilawan dengan kekerasan :)
Harusnya emang di dunia ini ada hukum yg jelas untuk pelaku yang masih anak2, karena memang dari pengalaman2 atau kasus2 banyak masalah datangnya dari trauma masa kecil. Hukumnya bukan dari bentuk penjara, bisa jadi pengertian dari psikolog atau hukuman kecil seperti yang bisa dilakukan anak2 (membersihkan sampah, menjaga teman, melakukan hal2 baik lainnya)
Dari pengalaman saya mengajar anak2, ortu seringkali 1) menggampangkan kesalahan anak mereka dengan alasan "kan masih anak2" "masih kecil, belum ngerti apa-apa.." 2) kalau anak melakukan kesalahan, tidak ada konsekuensi dari kesalahan, dan malah guru dimarahi dan dianggap tidak berhak utk memberikan konsekuesi Jaman sekarang udah berubah karena internet, social media, dan konten yang belum pantas ditunjukkan ke anak2.. Alhasil yah kasus bullying dan segala macem itu muncul di usia yang semakin kecil deh! Kalo bisa kasih keputusan sih, anak2 itu butuh konseling dan jangan counselor yg sama dan biaya nya harus ditanggung ortu si "pelaku".. jauh lebih mudah merubah cara pikir anak2 daripada org dewasa, mudah2an bisa digali akar masalahnya dan anak2 bisa move-on dari trauma, terutama si korban..
Terkadang juga org tua masih tidur 1 ranjang dengan anak2 mereka dan melakukan aktivitas suami istri di ranjang trsebut dan mengira bahwa anak2 mereka sudah tertidur pulas.
Sy sbg org tua sih klo emg ada anak atau misal anak sya yg salah, saya lbih memilih konsul hrus sprti apa baiknya. Bukannya apa2 skg lbih bnyak pengaruh yg gmpang masuk untuk anak2 mulai dr hp/internet juga lingkungan sekitar.. Jujur sy jd takut tiap kali dgr kasus2 sprti ini, dan jd selalu overthingking pd hal apapun yg berkaitan dg keseharian anak2 sy
iya seharusnya sebelum nikah orangtua harus punya sertifikat ngurus anak deh jangan sampai mereka melahirkan generasi yg hanya menghancurkan bangsa setidaknya jika tdk bisa memberi apa2 terhadap bangsa jadilah org yg b aja tp baik asalkan jgn jadi lalat di atas makanan malu dimana?
Hal yg penting inti nya sih selama anak nya masih kecil kalau bisa selalu kasih masukan positif agar ga terpengaruh hal negative dengan mudah nanti nya masalah nya anak kecil itu masih mudah terpengaruh banyak hal. Rasa ingin tau nya masih tinggi, apa lagi kalau sampe dia menyukai sesuatu hal tpi itu adalah hal yg negative kan membahayakan psikologi anak.
aku lagi mengandung anak bayi laki-laki dan dari kejadian yang diangkat mas hansol ini aku semakin yakin untuk menjadi orangtua yang tegas untuk anak-anakku. Memang perlu 'seni' dalam mendidik anak, apalagi saat mereka melakukan kesalahan perlu diajak diskusi dan diberi nasihat bahwa apa yg mereka lakukan tidak baik (tidak perlu terlalu emosi tapi tidak juga mengampangkan perilaku yang salah). Dan untuk keluarga korban, aku akan menyampaikan penyesalan sedalam-dalamnya dan menawarkan diri untuk bisa membantu dalam pemulihan korban. Kalo kita salah ya akui salah.
Sungguh miris banget mental seorang anak berusia 5 tahun dihancurkan oleh orang itu, sedih banget dengar cerita ini😭😭, Sukses dan sehat terus buat mas hansol dan mbak jeanette
Tapi dikira okey lagi la karna memberi tahu kepada ibunya .. ada anak ii berusia 5 tahun ngak tahu itu adalah ...... Tapi bila dia remaja baru dia tahu apa yang dialaminya itu adalah..... Dan akhirnya juga dia tidak mmberi tahu ibubapa nya kerana takut
"Joking is not funny anymore if you already hurt someone." This might be the right thing to say. Children in doing something sometimes, they do not know what is being done is it right or wrong. Sometimes they do it because they want to look cool or fun. As they did that, some felt a different sensation. So, they do it again and again. We need to provide knowledge to children that it is not always fun. If you have hurt other people then stop. If someone is joking with you and you are hurt, then tell them that you don't like their jokes. Say what you feel, don't be quite. This is how we stop bullying and the next bullier.👌
sebagai ibu dari 2 balita, aku salut bgt sm orang tua korban. mereka masih bisa tenang dalam keadaan seperti itu, bahkan saat orang tua pelaku merasa itu bukan suatu kejahatan.
@@riskinurdianti7035 we as parents, must take mature action, so that our children do not panic and can affect the process of growth and the trauma of the incident will be carried on until they are adults😌salam dari Malaysia 🇲🇾
sebagai guru memang harus bertanggung jawab terhadap muridnya terutama guru TK. karena di usia 4-6 tahun anak cenderung lebih suka meniru dan mencoba entah itu tindakan baik atau buruk. nah peran guru TK di sini seharus memberikan bimbingan karakter perilaku dengan membedakan perilaku baik dan buruk disertai alasan yang tepat sebab apabila tidak diberi bimbingan yang tepat, anak tersebut akan berulang-ulang melakukan tindakan buruk yang sama. kalau sudah terjadi dengan kejadian ini pasti yang pertama disalahkan adalah guru, kedua orangtua. kenapa? karena kejadian itu pernah terjadi di sekolah otomatis anak-anak yang di sekolah tanggung jawab guru. yang kedua kepala sekolah wajib memanggil orangtua pelaku dan pelakunya untuk dimintai keterangan atau mencari tau sumber masalahnya. itu langkah pertama yang diselesaikan secara kekeluargaan tanpa ada jalur hukum karena perilaku anak tersebut unsur kelalaian dari guru dan orangtua pelaku. kemungkinan pelaku melakukan tindakan itu karena mungkin pernah melihat orang dewasa bertindak seperti itu tanda kutip "bisa dari kedua orangtuanya atau dari video". anak-anak usia balita hanya bisa meniru dari lingkungan belum bisa berfikir secara konkrit.
This is really sad story. Pelaku dan korbannya masih berusia 5 tahun. Bayangkan Dari mana anak berusia 5 tahun bisa punya "rasa penasaran" seperti itu. Entah karena anak ini memang ada bibit psiko, atau dia melihat dari sekelilingnya dia. Bisa dari keluarga terdekat, atau tontonan.. duh kasian juga sih sama pelaku. Mereka berdua butuh bimbingan psikolog.
nahh itu yg bikin gue bingung. Okelah anak² usia segitu masih byk rasa penasaran & keingintahuan, itu alami. Tp kenapa kok bisa dia yg umur 5th penasaran dg begituan ? Pasti dia pernah liat hal yg sprt itu & bikin dia penasaran pgn lakuin jg. Jadi sprt ada pemicunya
@@Sweethella kalau penasaran dengan bentuk alat kelamin wanita, masih wajarlah.. nah ini dia sudah sampai memasukkan sesuatu ke vagina, itu udah gak normal sih 😕
Kemungkinan besar sih si anak masih tidur sekamar dgn ortunya, ortunya gk bisa tahan untuk tidak melakukan HB dan anak gk sengaja melihatnya trus besoknya mempraktekkan hal tersebut yg mungkin dia menganggapnya juga kalau itu normal karena orangtuanya melakukannya juga, bayangkan saja masyarakat yg dimana orangtua tinggal bersama anaknya di permukiman kumuh dgn luas rumahnya 4x4 meter harus berbagi tempat untuk melakukan HB suami-istri
Aku blm jadi seorang ibu, tapi setelah nonton ini, aku slalu berdoa dan akan berusaha semaksimal mungkin bisa ngebimbing putraku sedari kecil agar tidak melakukan hal yg salah, dan mengatakan apapun mana tindakan2nya yg salah, dan membimbing putriku agar ia mengetahui hal yg harus ia jaga dengan baik2 selembut mungkin, semoga keluarga kita slalu dilindungi🙏🏻
Aku pernah magang di salah satu LSM yg bergerak di bidang perlindungan anak. Mau cerita aja, kekerasan seksual antar anak itu sebenernya banyak terjadi. Seringnya memang anak gak nyadar kalo yg dia alami/lakukan itu bentuk kekerasan seksual. Sering terjadi juga di lingkungan yg seharusnya jadi tempat paling aman buat anak2 bermain sama temen temennya. Misalnya, dilingkungan rumah, dilingkungan sekolah. Sedihnya, seringnya kalo kejadiannya disekolah pihak sekolah bakal cenderung menutup nutupi bahkan mempersulit keluarga korban ketika korban minta ada peradilan.
Bilang "K0NT8|_" ama pihak sekolah, jujur aja pas gua dulu sekolah gua juga ga ad baik"nya, malah kebanyakan mereka semua itu mata duitan, bayangin aja guru agama nyentuh nyentuh tangan cewe -_-
Saya salah satu korban dari pelecehan itu. Saya alami dari saya kelas 4-5 SD. Dan pelakunya itu kakak kelas. Masa pubertas saya memang lebih cepat dari teman² yg lain jadi bentuk tubuh saya lebih menonjol dri teman² yg lain. Sewaktu pelecehan terjadi awalnya saya hanya menganggap itu guyonan kakak kelas saya, tetapi semakin lama saya makin risih. Mohon maaf bagian yg dilecehkan itu bagian dada dan pantat saya.. Saya mulai menyadari bahwa itu pelecehan sewaktu saya SMP, dan berani speak up ±1 tahun terakhir.. Saya masih mengingat orang2 yg melecehkan, smoga mereka menjadi org yg lebih baik lagi. Oiya, salah satu dari mereka telah sukses dengan menjadi abdi negara, smoga mereka tidak akan melakukan hal itu lagi. Aamiin
@@santia4336 Semoga bisa sembuh dari trauma ya mbak, kadang walau kita speak up sama orang lain dan bilang ke pelaku kalau perbuatan mereka dulu salah dan minta permintaan maaf. Kebanyakan orang akan bilang kalau itu adalah main mainnya anak kecil aja, dan jatuhnya kayak hal itu adalah hal yg bisa dimaafkan. Kadang sulit memang buat nyadarin masyarakat.
waktu kecil (usia SD-SMP) aq pernah bbrp kali digrepe2 sama tetanggaku, padahal dia tu bapaknya temen mainku dan keluarganya terkenal keluarga alim, jebolan pondok pesantren semua,, anaknya tuh 5 cwok 1 cwek,,, yg anaknya cewek ini temenku main sehari2, kasian aja dia anak cwek satu2nya dan ga ada temen cwek dideket rumahnya, aq jadi jarang main dirumahnya lagi gegara digrepe2 ama bapaknya itu
Kalo dulu tuh jaman SD di pelorotin celana nya. Kebetulan gua udh dikasih sex edu waktu kecil jdnya ya langsung gua bilang ke ortu tapi ya tetep itu anak dan ortu nya ga mau minta maaf. Dan gua musuhin dia sampe skrg. Ga bakal gua maafin sih sampe mati. Makanya skrg itu tiap ada anak kecil yg menjurus ke pelecehan seksual harus dikasih tau kalo itu salah. Anak2 pasti ngerti kok. Sepupu ku jg gitu msh TK ya mungkin penasaran kali ya megang daerah privasi anak perempuan. Ya dinasehatin kalo salah dan ga boleh mengulangi kejadian itu lg. Dan skrg ga prnh lg. Yg buat kesel itu kalo ortu nya ga mau mengakui anak nya salah. Di bela mati2an. Penting nya buat ortu ngasih tau ttg sex sedari kecil jd si anak ga penasaran lg.
Saya dan adik saya korban pelecehan sexual di keluarga. Kakek tiri saya melecehkan kami verbal dan fisik. Waktu itu saya kuliah, adik sama SMA. Kami malu untuk bilang keluarga, takut menyakiti bahkan takut ada dendam. Bertahun² kami tutupi. Yang paling parah dialami adik saya. Setiap kami mau mandi harus bergiliran jaga. Takut kakek tiri kami masuk atau mengintip atau menguntit. Kalau tidur dan ganti baju, kami harus double cek pintu dan kunci nya. Ventilasi kamar kami tutup koran. It was living in a hell. Lebaran (lupa tahun) kalo gak salah setelah adik saya lulus sekolah, saya selesai lulus kuliah pindah kota,akhirnya kita bilang ke keluarga. Malu dan takut awalnya. Untung kami dapat perlindungan dan dukungan moral dari keluarga terutama mama dan almh. nenek. Dear survivor, speak up for yourself. Saya juga pernah mengalami pelecehan di lingkungan kerja. Boss saya malah menyalahkan saya karena katanya cara saya berpakaian mengundang si peleceh untuk melecehkan saya😫😭
Itulah pentingnya sex education sejak dini bunda2, yg dimaksud sex education sejak dini itu bukan berarti membiarkan anak2 atas pilihan untuk melakukan sex bebas, tapi sesimpel pengetahuan perbedaan gender dan anatomi tubuhnya yg bersifat privasi supaya anak2 tau kalo ada bagian2 tubuh yg sifatnya privat dan gak boleh disentuh sama orng lain atau menyentuh punya orng lain.
Mau tau ga alasan di Indonesia gabisa diterapkan sex education.. Coba search dengan keyword "pentingnya sex education dalam islam" bahkan sekelas ulama aja ngomong kalo itu ga penting dan gaperlu dan malah bikin anak jadi pengen tau...
@@alvirakusumawardani7998 memang kurang pantas untuk anak di bawah umur, tapi di bawah umur yg dimaksud ini di bawah 9 tahun. Umur-umur segitu seharusnya keluarga yang lebih mendidik mereka. Toh Indonesia juga udah nerapin beberapa eks education di bangku SD kok. Diselipin di pelajaran ipa, biasanya di kelas 4 atau 5. Seharusnya di usia segitu udah cukup gede dong buat tau mana yg salah dan bener, toh umur segitu rata-rata mereka sudah mulai puber, sudah pada bisa mandiri. Seks edukasi ga sepenuhnya buruk kok, tergantung aja gimana kita para pembimbing ngejelasinnya. Kalo yg ngejelasin aja ngomongnya dibuat-buat kedengeran jijik, tabu.. ya murid2nya ga bakal bisa ngerti gimana seharusnya
@@alvirakusumawardani7998 imo, seks edukasi menurutku ga cuman tentang proses “seks” nya aja sih ka, i mean dgn ngajarin bahwa ada bagian tubuh yang gaboleh dilihat atau dipegang org lain gt pokonya yg sifatnya kontekstual dan sederhana dlu aja gt ga abstrak karena pikiran anak blm nyampe dan pasti kmn2, itu udh cukup kalo buat anak dibawah umur, nanti kalo usianya udah bertambah kemampuan dan pola pikirnya bertambah dari didikan kita bakal muncul pertanyaan “kenapa ya mamah bilang bagian badan ini gaboleh diliat/dipegang org lain” akhirnya dia dapet jawaban dari pelajaran di sekolah dia diajarin gurunya dan dari kita juga hrs ttp lanjut ngasih edukasi lagi. Akhirnya anak ngerti. Kalo skrg pas kecil udh dikasih tau yg aneh2 ya kemungkinan besar bakalan penasaran. Soalnya seks edukasi ini kalo dari awal salah nyampein bisa fatal, jatohnya malah ya itu “ngajak”.
keren bgt mas hansol. meskipun orang korea tp gak selalu membanggakan negaranya. malah sering bahas true crime korea dan isu2 di korea. bukan bermaksud menjelekkan korea tp malah menyorot serta mendukung spy selalu ada improvement dr segi apapun. keren! berharap bgt ada youtuber kewarganegaraan indo yg bahas true crime indo (terutama yg gak find its justice) dan isu2 di indo, spy lebih banyak disorot dan dikit2 diperbaiki. keren mas hansol!
Kesel banget baca chat bapaknya pelaku. Jangan2 anaknya belajar kek gitu dari bapaknya. Anak biasanya cuma mencontoh dan mencoba. Kalo bukan dari orang terdekat,bisa dari tontonan,dsb.
Nah iya aku juga mikir begini. Bisa jadi si anak pernah melihat aktifitas sexual orangtua nya yg mungkin b*sm (ex : menampar), terus fingering(?) Intinya si anak mikir kalo itu tindakan menyenangkan krna ortunya keliatan menikmati. Kalo dipikir² ya anak 5 tahun itu tau apa, atas dasar apa dia udah mikir ngelecehin misalnya. Edukasi deh buat kita.. selain jaga anak perempuan, mengingatkan anak laki² untuk menjaga sikap juga penting.
Sering kali memang orang tua terlalu melindungi anak mereka sampai membutakan mata (in stage of denial) bahwa anaknya butuh "bantuan" Menurut saya anak ini butuh bantuan psikolog karena dia menunjukan banyak perilaku yang tidak wajar dilakukan anak2. Anak usia 5 tahun faham benar cara thinking about criminal act + planning the criminal act (chosing the victim+how to get away with his crime) + execution on his plans.. dia punya bbrp perilaku conduct disorder Kalau didiemin, di masa depannya anak ini bisa melakukan yang lebih besar. Sekali anak bisa lolos dari kejahatan yang sekecil apapun, dia akan belajar kalau it's OK to do it, I have my parents on my back Jadi sebaiknya orang tua pelaku minta maaf pada korban dan segera memeriksakan kondisi kejiwaan anaknya
setuju banget anak 5 tahun bahkan udah kepikiran rencana buat menutupi tindakannya bukan hal yang wajar lagi sih. Kalo dibilang cuma masa-masa penasaran agak ngaco ya 😀 *i mean dia menutupi tindakannya bukan sekedar membantah "engga kok aku ga begitu" tapi sampe nyuruh temennya nutupin cctv 😭
tontonan harus dijaga bgt si. anak kecil gatau apa2 tp mereka meliat sm kaya apa yg kita liat mereka meniru apa yg mereka liat. makanya harus jaga bgt tontonan anak2 dan jaga sikap sm omongan didepan mereka soalnya dikampung ku ada kasus ky gni cm pelakunya umur 7 atau 8 thnan korbannya 5 thnan. mirisnya bkan sekali duakali hal it kejadian. sedih bgt dnger hal kya gtu lg divideo ini. ini berarti membesarkan anak2 itu bener2 gamudah.
Aku juga pernah denger kisah yang mirip kayak gini, dua anak kecil (kalo gk salah masih 5-7 tahun) yang melakukan hal dewasa. Entahlah ini karena lingkungan atau orang tuanya sendiri yang kurang memperhatikan. Tapi aku bener bener syok apalagi ada yang bilang mereka Nggk merasa sedih atau trauma tapi malah biasa aja. Jujur anak kecil itu memang harus dikasih pendidikan seperti itu, misal daerah mana aja yang Nggk boleh dipegang orang lain, juga hal hal dewasa yang harus dijauhkan dari anak kecil biar otak mereka tidak rusak.
aku juga dulu pertama kali tau hal-hal dewasa dari temen ku. padahal waktu itu aku masih SD, dan ternyata di lingkungan ku anak TK pun udah pada tau dan udah ada yang nyoba-nyoba. aku ga tau mereka tau dari siapa, tapi parah banget sampe anak TK juga tau😭
Betul. Saya lulusan keguruan. Ada rule ilmu keguruan kalau kita ga boleh cebokin bocah kecuali paud yg bener2 masih baby bgt ya klo dah usia TK mau sebeleberan apapun itu hanya boleh lisan. Kita cuma boleh nemenin dia, arahin buka pakaian (klo emang dia masih berantakan, klo nggak ya ga usah di buka semua), tuntun lisan aja liatin dari luar pintu kamar mandi kaya "ambil gayungnya, dah selesai belum kalau udah di siram, kalau udah di lap yg kering, pakai bajunya" pokoknya ya lisan aja gitu ga boleh nyentuh. Tujuannya biar si anak tau batasan, guru nya aja ga nyentuh dia apalagi org lain, ya jelas ga boleh
@@AgustusBang729 ada kejadian pas gw kelas 6, murid cewe di SD gw,dia di lecehin di cute (cubit tete) tapi si cewe itu biasa² aja(malah keliatan seneng ), apa jangan² dia gk tau itu pelecehan,temen gw yg ngelecehin juga ada 3 orang dia sempet nawarin ke gw bahwa adegan itu boleh dilakukan "karna gw murid yg cupu" jadi gw cuma bilang : "gk lah"
@@faqihhermawan5316 aku pribadi pernah ngalamin itu sama guru olahraga, kemudian ngadu ke nenek akhirnya nenek dateng kesekolah eh besoknya aku dimarahin sama guru2 katanya tukang ngadu.. :)) tapi ga lama gurunya berhenti dari sekolah itu. Gatau karena masalah itu atau engga.
kasus spt ini marak juga di Indonesia, ya mungkin ketutup sama dalih "aib" yg ga setimpal sm kondisi mental korban. makasih mas hansol, selalu kagum dgn kualitas isu yg dibahas🤍
Kalau menurut aku, selain anak, orang tuanya juga harus dapet pengarahan lagi(terutama orang tua pelaku) karena keliatan banget kalau orang tua pelaku ini berusaha membela anaknya tanpa mau berkomunikasi terlebih dahulu dengan ortu si korban. Memang sih orang tua pasti punya insting buat membela dan melindungi anaknya. Cuma orang tua juga perlu meninjau lagi bagaimana lingkungan pergaulan anaknya diluar rumah, apa yang dia lihat, dengan siapa dia berteman, dll. Untuk mengantisipasi adanya pergaulan atau pengaruh yang kurang baik untuk pertumbuhan si anak. Mengingat di usia2 segitu anak sering meniru perilaku orang2 yang mereka lihat disekitar mereka atau tontonan yang sering mereka lihat. Kalau saranku seharusnya kedua orang tua harus lebih bijak aja sih. Karena ini bukan cuma masalah siapa yang salah, tapi siapa yang bermasalah juga. Kalau orang tua pelaku mau sama-sama menyadari dan mau memeriksa bagaimana pergaulan anaknya diluar rumah. Mereka bisa mengantisipasi adanya pengaruh "buruk" dari luar yang akhirnya mempengaruhi perilaku anaknya. Dan orang tua bisa meluruskan perilaku tersebut secepatnya. Singkatnya antisipasi sejak dinilah..🙂🙂
Tindakan preventif: 1. Sedini mungkin anak2 diajari untuk menghargai tubuh, dengan cara (a) tidak mengijinkan orang lain menyentuh organ vitalnya & segera melaporkan jika hal itu terjadi, dan (b) menghormati orang lain / temannya dengan tidak menyentuh organ vital mereka. 2. Mengawasi tontonan yang dikonsumsi anak2. 3. Di dalam rumah dipastikan tidak ada hubungan badan orang dewasa yg terlihat oleh anak2. 4. Jika anak menunjukkan gelagat perilaku (termasuk seksual) yg berbeda, orangtua segera memberikan terapi psikologis untuk mengoreksi. 5. Anak diberi kegiatan sampingan yg produktif (olahraga, seni) & tidak dibiarkan sendirian tanpa pengawasan orangtua. 6. Anak diberi pelajaran moral/agama untuk memahami mana tingkah laku yg etis & tidak (halal/haram). 7. Hubungan anak & orangtua harus dekat sehingga anak terbuka menceritakan kegiatannya se-hari2. 8. Sebagai media kontrol tambahan, walikelas memfasilitasi grup komunikasi antar orangtua, sehingga para orangtua saling mengenal & dapat melakukan check & recheck atas kegiatan anak.
Solusi yang muncul dipikiranku sekarang: = Harus dibuat undang2 baru untuk kasus seperti ini, karena hal besar itu bermula dari hal-hal kecil yang dianggap sepele. Tapi ini bukan termasuk hal sepele lagi. = Orang tua pelaku harus meminta maaf & membayar semua biaya pengobatan yang dibutuhkan korban+ biaya lainya yang sudah orangtua korban keluarkan untuk masalah ini, = Orang tua pelaku beserta si pelaku harus di rehabilitasi secara terpisah, karena di kasus ini orangtua pelaku bukannya mendidik anaknya malah menyalahkan korban+orangtuanya, dan ada kemungkinan besar si pelaku berbuat seperti itu karena ada pengaruh dari orangtuanya. (kok bisa anak umur 5 tahun sudah terpikir untuk mengancam dan menyuruh teman2nya untuk menutupi keburukan yang dia lakukan)
Terima kasih mas Hansol, ini adalah info kasus yg bisa dijadikan pelajaran/ilmu bagi org tua dan anak yg bermasalah, dari mulai mengkomunikasikan dgn bahasa yg baik, kemudian bagaimana cara menghadapi situasi tsb dgn sabar, proses demi proses menginvestigasi dan menyelesaikannya dgn kepala dingin walau hati hancur dan marah. Perlu diketahui ini poko'e apik singkat padat dan jls penyampaiannya 🙏👍
rasanya kultur diskusi soal kekerasan seksual (utk kasus ini, di korea) msh jelas sangat tertutup/close-minded ya. "anak2 tau apa sih" itu mindset yg bahaya utk dipelihara, justru sbg orang tua tugas mreka adalah untuk mendengarkan anak2nya dan belajar dari mreka. anak adalah cermin orangtuanya, dan anak ada untuk membantu orangtuanya berkembang menjadi orang yg lbh baik. semoga korban dan keluarganya bisa melanjuti hidup normal dan bahagia, dan juga semoga orangtua pelaku sadar atas kesalahan mreka dan bisa membesarkan anak mreka dgn lbh baik.
Biasanya di europe nggak, soalnya anak2 disana bener2 dididik keras dlm mengungkapkan perasaan, ttg apa yg mereka lakukan, dan ortu2nya pun parenting nya bagus krn biasanya mereka punya anak di usia yg cukup tua kek 40an (dr cerita org yg tinggal di jerman)
Meskipun kultur diskusi soal kekerasan seksual di korea masih closed minded, tapi saya salut meskipun blm ada hukum yg mengatur kekerasan seksual antar anak, tapi petinggi hukum mau menindaklanjuti petisi dari ortu anak
Sebagai seorang ibu yg mempunyai anak perempuan balita, saya sangat sedih. Hancur hati saya. Ya Tuhan, jaga anak2 kami. Lindungi anak2 kami dari orang2 yg berniat jahat kepada kami sekeluarga. Amin amin amin
Di Indo untuk anak anak di TK ( Taman Kakak Kakak ) sudah di ajari oleh guru bahwa alat- alat vital yg ada di dalam tubuh yg ada pada mereka harus di lindungi… Dan tentu saja peran ORANGTUA juga harus selalu mengingatkan walaupun kesannya seperti tabu.
Iya harus sedari dini..aku juga gitu..pas anak mulai masuk tk..aku..kasih arahan bagian tubuh mna aja yg harus kita lindungin..dn gk boleh di sntuh orang laen..contohnya gk boleh membuka pakain di depan laki2 atau depan umum ..harus udah punya rasa malu..dn biasakn anak mndi dn buang air sndiri.secara prlahan dn tetap di dampingin orang tua..agar tumbuh perasaan berani dn tidak ketrgantungn orang dewasa..allhamdulillah pas anaku usia 5 thun dh bisa mndi dn buang air sndiri..sambil tetep kita tanya dh bersih apa blm..ke anaknya...sampe skarang anaku umur 12 thn..jdi dia dh ngerti kekerasan seksual tuh apa..
Menurutku tindakan terbaik yang bisa dilakukan adalah 1. Untuk pelaku dan keluarga pelaku - Diberi sanksi hukum yang sesuai, setelah "selesai" menjalani dan menyelesaikan sanksi hukum (next) - pelaku dan keluarga pelaku dideportasi dari Korea dan tidak diberi izin lagi untuk kembali ke Korea - tindakan utama dan terutama yang harus diberikan kepada pelaku adalah program rehabilitasi. Karena selalu ada posibilitas kalau anak di bawah umur "sudah bisa" melakukan hal seperti itu dan (misalnya) "tidak tau" kalau yg dia lakukan salah, sangat ada kemungkinan anak tsb menderita atau punya gangguan psikologis. 2. Untuk korban dan keluarga korban - Harapannya pihak yang berwenang dapat memfasilitas keluarga korban dan khususnya korban untuk menjalani rehabilitasi atau program medis tertentu untuk mengatasi trauma yang terjadi. Sangat besar kemungkinan bahwa pelaku akan selalu trauma thdp seperti ini dikemudian hari, walaupun org tua dan para penegak hukum (yang disaat sidang) seolah2 menganggap ini "kejadian yang biasa", akan sangat sulit menutupi hal ini kepada korban karna dia yang langsung mengalami kejadian tsb - dimana kejadian terjadi dia hanya 1 orang tidak ada "back up", ga ada org tua, keluarga, guru dll yg "melihat langsung" kejadian yang dia alami.
Sungguh miris, anak kecil usia 5 taun sudah tau hal2 seksual.. dan sudah paham akan ancam mengancam,. Pendidikan apa yang ia dapat dari kedua orang tuanya.. sedangkan yg ia lakukan itu pada masa periode keemasan anak, yg setiap kejadian, akan sangat melekat kuat di ingatkan anak2.. semoga si korban bisa melupakan kejadian yg mengerikan ini, dan bisa menuntaskan masa keemasannya dg baik..
Kita sebagai orang tua jangan menutup mata, kalau anak bersalah, katakan bersalah, sampaikan dengan kata² yang bijak agar anak sadar dan mau menghentikan perbuatannya, sebab bila orang tua menutupi/ membela/ membenarkan....itu seperti menyimpan bom dalam perapian, nanti orang tua akan lebih malu/ kerepotan dan kewalahan untuk menghadapi anaknya. Dan tentu akan banyak korban. Lalu bagi si korban, harus dibawa ke psikiater/ psikolog dan orang tua lebih mendampingi si anak
Gak cuma di Korea. Di kampung saya juga pernah terjadi. Sama2 Anak usia 5 tahunan juga. Malah itu dipergokin keluarga saya. Gerakan mereka seperti orang dewasa, entah mereka melihat atau mereka pernah menonton film dewasa. Mengerikan, semoga terlindungi anak-anak kita dari keburukan seperti ini
biasanya ada jg yg emg mereka liat langaung dr org tuanya. karna mungkin mereka ada yg tidur dalam 1 kamar ortu dan anaknya, jd pas ortunya berhubungan anaknya ga sengaja liat. anak yg msh ga paham ngira itu cuma main2 dan dipraktekan deh ke temennya :(
Terimakasiiiihh Mas Hansol udh mengingatkan dengan kasus ini 🙏🏼🙏🏼🙏🏼 jadi langsung teringat anak sendiri supaya bisa mengedukasi sejak dini mana yang boleh dipegang sendiri dan tidak boleh dipegang orang lain dengan cara apapun dan langsung lapor ortu apabila ada sesuatu terjadi 🙏🏼🙏🏼🙏🏼 Memang cara yang diberikan kepada anak2 jaman sekarang tidak mudah, pembatasan media tontonan dan tuntunan yg dikonsumsi anak dengan menyenangkan dan edukatif sangat dibutuhkan.
Gabisa bayangin 🥺 pasti ada sebab gasih anak laki-laki usia 5taun udah ngerti hal yang bukan dilakukan oleh anak seusianya. Perlu di croscheck juga lingkungan anak tsb. :( Anak pasti mencontoh, gak mungkin langsung paham. Dampaknya malah ke orang sekitar :( umur 5taun udah mengalami kejadian kayak gini, sedih dengernya 🥺 orang tua pelaku harusnya sadar diri karna teledor menjaga anak, malah manipulatif :( coba bayangin jadi ibunya korban. Tau sih ingin melindungi anaknya juga, tapi bisa dengan meminta maaf dan diselesaikan secara kekeluargaan dan menanggu biaya psikolog therapy mungkin atau apalah, berusaha menjadi manusia yang memiliki empati 😤🥺 Buat Mentri nya, pala lu alami 😤 gua tabok anak/cucu lu lewat ponakaan gua, juga alami lu bilang ? 😤🔥
@@ellyyustiningsih7902 nah bener, aku mikir 2 opsi, dia pernah liat dan mencontoh, atau dia sebenernya juga korban, karna masih kecil jadi menganggap hal kayak gitu wajar. Karna anak kecil sekitarku juga kayak gitu. Mencontoh kata kasar orang dewasa/ berani lawan temennya karna orang tua yang juga kasar. Sayang banget kita gatau hasil sidang, lebih baik kalau orang tua si anak laki-laki diperiksa, juga lingkungannya ditinjau. Siapa tau bukan cuma satu anak yang begitu, tapi sudah ada beberapa kejadian dengan anak berbeda tapi belum ketauan :(
Terimakasih sudah share video ini. Saya sebagai perempuan, belum menjadi ibu, tapi sakit hati saya denger ceritanya. Apalagi ibu korban, ga kebayang rasa sakitnya. Dari video ini sudah sangat jelas bahwa sex education sejak dini itu sangatlah penting. Dimulai dari basic, tubuh kita, kita tidak boleh menyentuh lawan jenis di bagian2 tertentu. Si pelaku ini saya ga bisa bilang perlakuannya benar, tapi tetap, rasa rasanya yang paling salah adalah orang tuanya. Tidak mungkin anak bersikap seperti itu kalau orang tuanya mendidik anaknya dengan baik. Anak umur 5 tahun masa sudah paham bagian2 terlarang lawan jenisnya. Seharusnya orang tua pelaku minta maaf sampai SUJUD ke kaki orang tua korban & korban. Lalu berjanji akan mendidik anaknya dengan baik dengan bantuan dari psikolog atau ahli lain. Tapi ini apa??? Tidak ada rasa penyesalan. Saya setuju kalau foto pelaku sekeluarga disebarkan. Biar menjadi peringatan untuk orang lain untuk jangan dekat2 sama si pelaku & orang tua pelaku. Ga yakin saya orang tua pelaku akan mendidik pelaku dengan baik dilihat dari responnya.
hmm... gimana ya? walau umur 5tahun, tetap aja yg namanya trauma bakal teringat di alam bawah sadar. kayak pas waktu aku masih umur 3thn ada kejadian, di rumah di grebek preman dan itu ngebekas bahkan sampai sekarang. Jadi menurutku, ortu korban ga bisa juga bilang "kejadiannya bkn kejadian yg biasa". Menurut saya: 1. ortu bisa membesarkan anak itu, "kamu mmg udah melalui kejadian pahit/sakit, tapi sekarang udah berlalu. papa mama ada buat kamu, kamu bisa cerita bla bla bla..." jadi anak punya sisi pandang lain 2. minta pelaku minta maaf. tindakan minta maaf itu bukan hanya untuk korban tapi juga pelaku, org harus tau dulu kalau perbuatannya salah. ada kemungkinan anaknya tidak sadar kalau apa yg dia perbuat itu salah dan mengajarkan anak untuk berbesar hati (mengakui kesalahan) 3. ortu korban harus mengajarkan memaafkan si pelaku dan ortu pelaku untuk koreksi diri untuk mengajarkan apa aja ke anaknya. Kasus ini mengajarkan sebagai orang tua untuk bertindak sih, terutama saat di depan anak (bukan hanya anak sendiri). Anak itu udah nature nya meng copy, jadi kita yg sudah tua yaaaa..... JAGA TINGKAH LAKU! (masa mau jadi bocah tua nakal, ciu pe tong aja jadi dewasa saat punya anak)
Semoga menjadi contoh dan perhatian pemerintah Indonesia @sekretariat preside dalam melindungi anak bangsa dari berbagai sisi dan menjadi hemat dalam membuat undang2 perlindungan anak @komisi perlindungan anak Saya pernah dengar langsung cerita dari anak sepupu (masih kelas 5 SD) bahwasanya ada teman lelakinya disekolah menarik teman perempuan disekolahnya dn menyuruh membuka pakaian dalamnya dn diberikan uang, bayangkan betapa terkejut sekaligus sedih dn takutnya saya, dan menurut keterangan sianak mereka sudah memberitahu kepada guru, akan tetapi tidak terlalu ditanggapi , hal ini sepertinya sering terjadi disekolah, terlebih di daerah. Semoga menjadi perhatian lebih dari pemerintah khususnya kementerian pendidikan, karena sekolah harusnya aman dan nyaman demi masa depan bangsa.Amin. Terima kasih bt oppa yg mendok, terimakasih sdh mengedukasi. Sukses slalu.
Aku SD lulus thn 2011, dan ada temen kelasku cowo yg sering bgt megang payudara temen2 cewenya terus lari. Sekarang aku baru tau ternyata lingkungan berpengaruh bgt, waktu itu ga ada edukasi mengenai ini. Dan sekarang pun aku liat bnyk bgt anak2 SD dilingkungan ku yg tiba2 kaya becandaan terus megang payudara lawan jenis, miris bgt sih. Kalo dulu aku baru ngerti edukasi seks pas SMA karna disekolah jarang bgt di ajarin ttg ini, semoga aja sekarang pihak sekolah lebih melek mengenai ini.
Wah.. wah.. parah sih. Ini ortu si pelaku sebenarnya kerja apa sampe anak umur 5 thn bisa berbuat sejauh itu. Anak 5 thn memang ga akan kena hukum tapi orangtuanya harus digodok sama ilmu parenting!!! Mana yang boleh mana yang ga boleh! Hal sederhana Aku pernah ngawas anak cuci tangan dan mereka harus antri tapi ada anak yg memang tubuhnya lebih kecil dari yg lain sehingga anak tersebut selalu dipandang adik oleh teman-temannya, ada satu anak yang pendiam juga. Anak pendiam ini sudah menempati barisan terlebih dulu tapi teman yang lain bilang dia harus mengalah sama anak kecil jadi dia mundur jadi antri paling belakang, akhirnya aku bilang " anak kecil juga harus ikut antri tidak boleh hanya karena anak kecil jadi selalu harus paling dulu tidak mau antri, kita belajar antri sama-sama ya mengantri itu hebat dan keren". Aku ingin membuat line disini bahwa anak2 memang belum tahu apa yang mereka lakukan salah atau benar tapi dibalik itu ada orang dewasa yang bisa memberi tahu bahwa seperti ini loh yang benar, jangan lakukan itu karna itu tidak benar. Dengan harapan meskipun anak anak setidaknya kita sudah mencoba menerapkan batasan aga dapat di terima dan dimengerti anak-anak.
Orang tua adalah kunci. Denial adalah tahapan yg wajar dalam menghadapi sesuatu yg tdk sesuai dg pandangan atau harapan, tp jgn sampe jadi jahat dalam bersikap
Kemungkinan si pelaku, sering melihat hal yang demikian dan telah menganggap hal itu wajar. Sebaiknya orang tua pelaku dan orang tua korban melakukan pengobatan secara psikologis untuk anak-anak mereka.
Tugas orang tua bukanlah menjadi pembela anak semata, tapi bagaimana membimbing mereka untuk menjadi orang yang baik dan bermartabat. Tidak lupa juga tidak ragu bilang salah kalau memang anaknya salah, dan mengarahkan kejalan yang baik🙏
Pernah viral video 2 anak yg usia skitar 8-10 tahun sedang melakukan kegiatan tdk senonoh.. Mirisnya anak-anak sekecil ini aj sudah mengetahui hal² bgtu, pasti itu dari lingkungan dan juga kurangnya pengawasan dari org dewasa. Anak² kecil cenderung mencontoh apa pun yg dilakukan org dewasa.. Untuk kedepannya, kita sebagai calon orangtua dari generasi milenial hendaknya lebih memfilter anak² kita dari kegiatan yg tdk menguntungkan
ketika anak-anak sedang masa pertumbuhan dan mengenal dunia,, dia adalah mahluk paling pintar meniru orang tua atau hal yg ada disekitarnya. jadi kesimpulanya anak itu belum tau apa yg dia lakukan salah atau benar,, tapi anak itu hanya meniru apa yg sering dia liahat atau di ajarkan kepadanya. tidak salah kita membela anak kita,, tapi sebagai orang tua yg sudah mengetahui salah dan benar. harus juga mendidik atau mengedokasi,, hal yg boleh atau tidak boleh anak itu lakukan. bukan membenarkan semua tidakan anak cuma atas dasar sayang,, dan memanjakan. saya bicara ini karna saya juga orangtua,, yg juga menyayangi dan ingin melindungi anak.
Aku pernah mengalami kejadian seperti ini. Saat itu usiaku masih sekitar 6 tahunan. Sepupuku datang berlibur ke rumah. Dia usianya 2 tahun dibawahku. Suatu saat kami bermain bersama, kemudian dia menarikku ke bawah tempat tidur. Dia melepas celanaku lalu menusukkan jarinya ke anusku, Dia berhenti setelah mama mencariku dan dia. Kejadian ini meskipun terjadi di usia yg ms muda tp tetap membekas sampai sekarang. Setelah dewasa aku baru tahu bahwa dia sering melihat orangtuanya nonton BF. Seorang anak mgkn pada awalnya tidak mengerti apa yang dia lakukan, tp karena dari melihat, dia mencoba, dia menikmati. Akhirnya melakukan kejahatan. Sebagai orangtua, kita harus bisa menjadi teladan yang baik. Kalau anak berbuat salah, jangan ditutupi, tp berikan pengertian dan jelaskan bahwa setiap tindakan ada konsekuensinya.
Tindakan yg terlintas di pikiran sy cuma : 1. Uang ganti rugi utk menutupi sedikit dari luka hati org tua 2. Pelaku harus diberi bimbingan ketat ttg sex education atau pelecehan sexual, bukan hanya dari orgtuanya namun harus dibantu pihak luar krn orgtuanya seperti acuh tak acuh, jgn sampai si pelaku melakukan hal yg sama krn lalainya bimbingan orgtua
Kejadian ini di indonesia sebenarnya cukup banyak terjadi, tapi tidak pernah ada orang tua yg menganggap serius atau bahkan tidak tahu menahu bahwa anak mereka sempat mendapatkan perlakuan abusive atau pelecehan dri teman main atau tman sekolahnya. Contohnya di daerah kosanku. Ada beberapa anak yg cerita ke aku kalau mereka pernah dipegang bagian dada, dicium atau dipegang alat vital atau pntatnya oleh lawan jenis dg keadaan mereka menjadi tontonan anak lainnya. Ini sgt fatal dan tindakan tidak bermoral utk anak dg umur 7-9 tahun. Lebih kacaunya lagi, saat itu terjadi, hal itu adalah hal yg malah mereka bangga2kan dan bahan bercandaan utk mereka yg menjadi korban tanpa mereka sadari. Sayangnya akupun ga bisa berbuat apa2 karena kondisi hidup mereka yg jg kurang mendapat perhatian orgtuanya. Ini menjadi sbuah ironi di indonesia dg banyaknya hukum perlindungan tentang anak, sedangkan sosialisasi dan edukasi utk orgtua ttg bagaimana mengedukasi anak masih sedikit sekali di realisasikan pemerinth atau institusi terkait.
Anakku usia 3,5 taun Perempuan dan 2 taun laki2, ya Allah mau nangis denger cerita ini... Astaghfirullah, smga anak2 kita sllu aman dan d jauhkan dr org2 jahat dan pengaruh2 jahat dmnpun berada..
Ini persis kaya aku waktu aku sd atau tk, waktu itu aku lagi main petak umpet sama temen2, aku ngumpet di beton beton yg bentuk lingkaran, kebetulan bgt aku ngumpet disitu sama orang ini, tiba2 dia cium bibir, aku mau keluar dari situ tapi aku ditahan, trs dia pegang alat kelamin aku, aku takut banget waktu itu aku ga paham dia ngapain tp aku takut. Setelah itu dia keluar duluan trs aku langsung pulang. Sampe saat ini(aku udah umur 20) aku takut buat cerita sama ortu. Dia ini anak keluarga terpandang di kampung ku. Aku trauma banget sama orang ini, takut buat ketemu sama2 laki-laki yang ga dikenal, susah bersosialisasi. Waktu smp kita satu sekolah, tapi aku berusaha buat ga berpapasan sama dia. Bahkan di rumah, aku berusaha bgt buat ga lewat daerah rumah dia. Kadang suka nangis kalo inget cerita ini. Aku tipe orang yang tertutup, jadi ada masalah apapun aku pendem sendiri. Waktu nulis ini pun aku juga nangis lagi karena keinget kejadian itu.
selalu emosional apabila menyangkut hal pelecehan, sebagai korban jujur mau selama apapun hal itu terjadi, aku tidak akan pernah bisa melupakan begitu saja.. Apalagi pelaku adalah salah satu guru yg patutnya dihormati dan memberi contoh yang baik untuk anak didiknya.. selayaknya murid pasti berpakaian rapi dan tertutup, dengan begitu seharusnya tidak ada salah pada hal penampilan diriku saat itu.. Masih ingat rasanya saat dia meremas pinggangku dan mencoba memegang bagian tubuhku yang lain, aku yg terkejut dan melawanpun mencoba berlalu, biadap itu terus menariku agar aku berada disampingnya, aku tetap berusaha berlari untuk mengejar teman didepanku.. Saat itu badanku terasa seperti hilang tulang²nya, aku yang terkejut tak bisa bilang apapun. Aku memendamnya ketakutanku akan banyak hal yang akan terjadi jika aku menceritakan hal itu kepada orang lain. Biadap itu yg terus mencoba mendekatiku, dan aku yg terus menghindar karena rasa takut dan jijik ku. Ku kira sudah cukup tindakan dia disitu, ternyata dia menyebarkan fitnah aku sudah berbadan dua katanya. dia bilang aku mengejarnya, dia bilang aku murahan, dia bilang aku mau bersama dengan siapa saja. semakin sakit aku rasa, semua itu memberikan dampak yg sangat besar dihidupku. Aku yg menjadi benci dengan kontak fisik dari lelaki maupun wanita, aku yang selalu marah dan lepas kendali saat ada yg menyentuhku secara tiba-tiba. Jantungku serasa mau meledak rasanya setiap teringat hal itu. Mau sekeras apapun aku melupakan, masih saja rasa sakit itu menyiksa diriku. Saat aku hidup dengan bayang² trauma pelecehan, aku yang kesulitan membina suatu hubungan, aku yg dicap aneh karena selalu marah hanya dengan genggaman dilengan, aku yang berusaha sekuat tenaga untuk melupakan, aku mengumpulkan keberanian untuk bercerita hal ini pada orang tuaku saja membutuhkan waktu selama 4 tahun. Sedangkan pelaku masih dengan santainya hidup seolah tidak pernah melakukan kesalahan apa².. Jika memang karma tuhan ada, aku harap dia menerima pedih sepedih-pedihnya karma.
Baru nonton, ya Ampun sedih bgt utk kedua anak kecil tsb. Baik korban maupun pelaku. Karena kita gak tau bagaimana dampaknya utk masa depan mereka, tp semoga mereka bedua bisa tumbuh dan berkembang dgn baik di lingkungan masyarakat. Kalo dari aku tindakan yg plg penting dilakukan utk kedua org tua dr anak tsb, dua2nya anaknya hrs dpt konsultasi atau terapi psikolog anak. Org tua mmg hrs bisa menenangkan dan mengarahkan anak2nya tp kalo kejadian seperti ini dua anak tsb wajib bgt di dampingi sama org yg ahli di bidangnya jd kyk Konsul dan terapi berkala mungkin ya. Intinya kita gakbisa anggep sepele tp hrs ditanggapi dgn tenang juga😢 belajar bnyk hal sih dr cerita ini, aku punya dua anak, anak cewek dan cowok jd aku bkn cmn miris sama korban aja tp ya gak kebayang ada diposisi org tua pelaku, sama mirisnya. Ayo org tua, lebih aware lagi sama anak!! kegiatan mereka, lingkungan pergaulan, pengembangan karakter mereka hrs kita pantau dgn baik💪☺️
Jujur waktu denger ceritanya yang pasti miris, karna diumur 5 tahun anak pasti akan meniru apa yang biasa mereka lihat dan yang pasti lingkungan pertama yang ditiru sudah pasti keluarga. Menurut asumsi aku, mungkin dua faktor ini bisa jadi alasan kenapa pelaku akhirnya berani melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan: 1. Modelling dari keluarga 2. Internet Dua diantara ini mungkin bisa jadi salah satu faktor akhirnya terbentuk perilaku tidak senonoh pelaku, modelling dari keluarga ini bisa jadi pelaku melihat sesuatu yang seharusnya tidak dilihat dari kedua orangtuanya sampai akhirnya dia meniru apa yang dia lihat. Internet pun sekarang gampang bgt diakses kalau memang anak ga ada pengawasan dari orang tua, alhasil anak bisa menjangkau tontonan yang ga sesuai dengan umurnya, karna kasus kaya gini banyak banget sebenernya makanya penting banget yang sebagai orang tua mengawasi anak saat membuka internet dan yang pasti orang tua harus tegas untuk menentukan berapa lama anak dapat screen time, dan ada batas waktu tertentu untuk pengunaan gadget karna mengantisipasi tindakan agresi karena gadget sendiri sifatnya adiktif, mungkin bisa dibuat pengalihan dari gadget: orang tua bisa membuat kreativitas untuk mengasah sensorimotorik anak sampai akhirnya anak terdistraksi dari gadget. Kalau ditanya metode apa yang harus dilakukan untuk korban dan pelaku, tindakan dari kepolisian sudah cukup membantu untuk menutupi identitas karna ga menutup kemungkinan akan kembali diungkit dan akhirnya berdampak kemasalah psikologis terutama korban. Dan yang pasti ada metode psikologi yang setidaknya membantu keadaan psikologis korban dan pelaku agar perilakunya ga terulang lagi, biasanya diberikan konseling oleh psikolog/psikiater. Makanya pentingnya sex education sedari dini, pengenalan apa saja yang tidak/boleh dipegang oleh orang lain, apa yang harus dilakukan jika ada orang yang menyentuh area privasi anak dan yang paling berperan penting anak bisa paham mengenai area privasinya adalah orang tua. Untuk pengenalan pertama mungkin bisa dibantu dengan lagu dan kebetulan sekarang banyak bgt lagu-lagu anak tentang pengenalan area privasi di yt untuk pengenalan awal sebelum orang tua memberitahu pelan-pelan kepada anak.
Sad but is true dibelahan dunia manapun masih banyak sekali ortu pelaku yang "denial". Mereka jelas tau/peka karakteristik anaknya tapi terlalu angkuh untuk mengakuinya dan dengan dalih yang sudah basi "namanya juga anak2" wtf justru karena dari kecil harus di didik yang benar
Menterinya bener" psycopat. Efek buruk dari gadget jika anak" tak dalam pengawasan orang tua. Apalagi orang tua kadang menghadiahi anak dngn gadget agar anaknya tenang atau biar tdk menganggu mereka. Miris
Saya sebagai orang tua,jika anak saya menjadi pelaku kekerasan. Aku ajak bicara baik",meminta dia meminta maaf,dan meminta dia bertanggung jawab atas kesalahan nya. Sya memafkan kesalahan nya,tpi sya ttp hrus bersikap tegas. tpi semoga Allah menjauhkan ank" kita smua dari hal yg keji ini,semoga ank" kita menjunjung tinggi ke hormtan nya sndiri dan kita sbgai org tua.smoga ank" kita ank" yg Sholeh dan Solehah 🤲
Anak itu ibarat kertas putih yang masih bersih, jadi bergantung pada didikan dan pengasuhan orangtua juga lingkungan sekitarnya. Mulai pengenalan sex education sejak dini dengan cara yang sederhana tapi harus konsisten. Jangan malah nunggu sampai dia pubertas terus berharap anak tanya baru dijawab. Ini yang masih saya pelajari dan terapkan untuk anak-anak saya. Semoga ke depannya tidak lagi terjadi hal seperti ini, Aamiin ..
Tahun 2014 adik terakhirku lahir. Sekarang dia otw kelas 3 SD (baru 14 Februari usianya tepat 8 tahun). Bersyukur adikku tetap polos sesuai dengan usianya, tak pernah berkata kotor, karena aku lindungi dia dari teman² sebayanya yang bicaranya terlalu frontal dan kasar. Adik²ku ekstrovert juga ada yang introvert tapi tetap terjaga karena memiliki sister complex sepertiku.
ya Allah ga kuat denger ceritanya, kasihan banget tapi emang kenyataan anak usia kecil pun udah mulai punya rasa penasaran kaya gini. Orang tua punya peran penting buat edukasi 🥺😭
Tugas orang tua bukan hanya tuk membesarkan anak² tp jg memdidik anak dg baik. Pendidikan anak yg paling berperan adalah keluarga & mereka akan menyerap apa yg kita lakukan. Keluarga & lingkungan adalah yg berperan penting dlm prkembangan anak Edukasi tentang seksual sejak dini tu jg penting tuk anak² agar ga trjadi & mereka th apa yg harus dlakukan agar bs mengelak kl ada yg mau berbuat seperti tu Karena seksual edukasi bukan hal yg tabu lg & bs menolong anak dsaat kita ga ada,mereka jg th kl hal tu ga boleh dll Itu kenapa ortu harus memberikan contoh yg baik & memberikan lingkungan baik tuk anak² Biasanya kl anak berbuat seperti tu,kemungkinan anak tu sering melihat hal bgitu d kel or lingkungan or menonton Itu kenapa kita sebagai ortu haru memberi contoh & memfilter apa yg anak² tonton or memfilter pergaulan mereka Kl smpe trjadi misalnya trhadap anak², sy akan intropeksi diri apa yg salah dr sy? Kemudian bertanya kpd anak dr mana dia tahu hal tersebut? Kemudian menyeleksi lg pergaulan or tontonan anak² Anak² kan biasanya sk nonton youtube,tp sy membuka youtube kids RUclips anak² jg trhubung dg ponsel sy jd sy tahu apa yg mereka tonton Kl drasa ga sesuai apa yg mereka tonton,sy akan langsung menegur anak sy Kita jg harus membatasi anak² memegang hp,menyortir yg masuk k dlm hp (ada aplikasi dr google yg bs menyortir & membatasi & bs jg d block) Sy bukan ga pernah kecolongan,pernah jg sy abai tp alhamdulilah baru sbatas keingintahuan Kl misalnya smpe trjadi yg haris sy lakukan selain memberikan edukasi kpd anak & membawa anak ke psikolog or psikiater agar hal tu yg trjadi lg & korban jg ga trauma Intinya c peran keluarga dlm hal ni penting & berikan comtoh yg trbaik tuk anak kita agar anak kita mencontoh yg baik² Kita ksh contoh yg baik ja sk kecolongan gmn yg ga kan..
Kalau dihukum ya harusnya enggak sih kalau masih dibawah umur harusnya rehabilitasi dan konseling.dan karena msh 5 tahun sebetulnya ada benarnya juga klo pelaku bisa jadi juga korban.mungkin pernah dapat informasi yg salah atau nggak sengaja nonton konten .nah ini peran orangtuanya harus nya bisa memeriksa kok bisa terjadi SPT itu ke anknya bulan malah tidak merasa salah dan bersikap arogan
Saya pernah mengikuti pelatihan dan salah satu mentornya adalah guru SD yg sangat hebat yang pernah menangani kejadian serupa (di Indonesia), dan beliau membagikan pengalamannya yaitu si pelaku (yg masih anak di bawah umur) bisa dibantu dengan cara terapi. Apa saja terapi yang dilakukan? 1. Menyibukkan pelaku dg aktivitas fisik (olahraga) karena aktivitas yg membuat dia sangat lelah dapat mengurangi konsentrasi anak ke arah pelecehan tsb dan lama-lama akan lupa (walau butuh waktu yg tidak sebentar) 2. Sebelum tidur "family time" dg KEDUA ORANGTUANYA dg kegiatan membaca buku bersama (sambil diambil hikmah dr cerita), menceritakan kisah2 islami/mengkaji/mempelajari tentang agama masing2. Ini agak sulit karena belum tentu semua orangtua mau melakukan hal ini. Ada yg gengsi, ada yg punya kesibukan masing2, walau ada jg orang tua yg sadar bahwa mereka adalah madrasah pertama dan utama bagi anaknya. Jika poin ini terhambat, KEDUA orangtuanya jg perlu terapi. 3. Di sekolah pun ada guru piket yg selalu memantau siswa saat istirahat sehingga siswa tidak lepas dari pengawasan guru baik di dalam maupun luar kelas (mohon maklum biaya sekolahnya menyesuaikan).
Jadi jatuh cinta banget sama konten nya mas Hansol 😍😍 Kenapa gak dari dulu sih taunya vlog ini sayang banget akunya.. Tapi untung aja sih Uda maraton video yang lama 😁😁
jujur, mencari keadilan untuk sexual abuse itu susah.. dan banyak kasusnya tp sedikit yg benar2 dihukum.. kadang pun tak setimpal punishment nya. semoga kita semua dilindungi dr hal itu. solusi dr ini apapun itu akan berat dan panjang prosesnya. Karena tipikal manusia yang berbeda2 dan kepentingannya yg berbeda pula. tapi semoga benar ada peraturan resmi yang memberi hhukuman berat pada pelaku kejahatan spt ini.
mayoritas orang tua keliru atau melakukan kesalahan fatal adalah ketika anak kecil melakukan kesalahan adalah melakukan pembenaran dgn dalih ""wajar namanya juga anak2""" pdhl seharusnya ketika anak melakukan sebuah kesalahan orang tua harus memberikan edukasi kpd anaknya bahwa tindakannya salah dan mengingatkan si anak agar tidak mengulangi perbuatannya dimasa depan
Kalau menurut aku sih untuk si pelaku harus diberikan pemahaman bahwa dia telah melakukan kesalahan yg sangat besar kepada orang lain , dan harus diberikan hukuman yg sepadan walaupun dia masih anak2 , supaya jadi efek jera di masa depannya dan dewasanya nanti . Apalagi keluarganya , benar2 harus diberikan pemahaman juga bahwa anak salah ya harus dihukum dan orang tua mensuport hukuman itu agar ada efek jera nya . Jangan karena sayang anaknya takut luka skrg terus dia melindungi kesalahannya . Tugas orang tua itu melindungi anaknya dengan cara mengajarkan bertanggung jawab atas apapun yg anak lakukan . Dia takut masa depan anaknya suram ? Apa kabar dgn penderitaan korban ? Dan penderitaan keluarga korban . Sama2 tau ngurus anak itu luar biasanya kaya gimana , jadi ya hargai juga anaknya orang .
Sedih mendengar nya, pelaku dan korban seumuran anak ku. Tidak ada yg mau anaknya menjadi korban dan pelaku, tapi kalau ada anak2 yg bersalah sebagai orang dewasa kita harus membuat mereka mengerti itu sebuah kejahatan dan harus dihukum agar ia jera
Tau gak sih, bibit2 kejahatan itu muncul sejak dini... Dan emng, gw bener2 setuju bgt kalo ada hukuman jelas dan cukup sepadan buat pelaku2 dibawah umur... Pelaku ini bisa jadi lepas dr kontrol org tua, bisa jd liat perilaku org tuanya atau menonton/melihat sesuatu dr medsos dsb... Dan buat gw, pelaku gak perlu dilindungi identitasnya... Bila secara hukum dan logika merugikan, wajib di ekspose... Geram 🤬🤬🤬🤬
Anak kecil itu pada dasarnya melakukan sesuatu Krn keinginatahuan yg tinggi. Kemungkinan besar dia pernah melihat hal ini entah dari orang tua nya atau dari film/video. Mungkin aja dia nggak nonton langsung, Krn biasanya ada password spy anak2 nggak bisa akses. Mungkin aja dia ikut nonton (ngintip) pas org tuanya nonton atau juga nonton di rumah teman, dll. Anak - pelaku & korban harus di-konseling. Orangtua pelaku harus dihukum. Anak blm memiliki tanggung jawab hukum jadi yg bertanggung jawab adl orang tuanya. Itu supaya orang tua lebih bijaksana dlm mendidik anak. Btw itu hukum di sebagian besar negara2 Barat ya😁
Kalau ada anak2 yg nakal, saya tidak suka menyalahkan ibu bapanya. Tapi untuk kes ini, sikap ibu bapa si pelaku sangat menunjukkan pendidikan terhadap anak2nya seperti apa.
sedih bgt denger ceritanya,, tp nga terlalu kaget soalnya dulu ada pengalaman 😭 dulu pas masih tinggal dirumah nenekku di daerah pemukiman padat penduduk gitu,, jalan menuju rumah nenekku itu gang kecil yg cuma bisa dilaluin satu motor,, dan kalo pemukiman padat gitu pasti banyak gangnya kan, jadi gang rumah nenekku lumayan sepi soalnya bukan gang alternatif dan kalo malem juga gelap gelap serem gitu. pernah kejadian pas siang bolong ada 3 anak kecil kayak umuran 4 tahunan gitu, 2 cowok dan 1 cewek main digang itu,, karena berisik aku intip sedikit dan aku shock banget.. anak yang cewek rebahan gitu nyandar ditembok rumah neneku,, dan rumah nenekku tanpa pagar jadi kayak bangunan rumah langsung ada gang,, terus 2 cowoknya melorotin CD anak cewek sambil tusuk" kelamin anak cewek itu pake jari.. saking kagetnya aku panggil kakak aku.. kakak aku juga kaget banget sampe Istighfar,, karena takut ada apa" jadinya kakakku ketok" jendela.. anak" itu pada ngacir entah kemana.. kamipun nga tau itu anak siapa dan rumah mereka itu dimana. dari situ aku takut banget kalo ada anak" main disekitar rumah nenekku.. perkembangan zaman kadang harus bikin kita lebih berhati-hati,, terlebih sama gadget.. balita yg belum bisa baca aja kadang udah bisa unlock hp mamanya.. jadi buat para ortu yg memutuskan untuk kasih anaknya gadget mohon lebih diperhatikan,, karna kadang hal" negatif gampang aja diakses dan anak kecil kan masih belum bisa menentukan tindakan itu benar atau salah 🙏 tumben panjang bgt komentarku 😂 🙏🙏🙏
Miris sekali ya ampun 😭 ngeri bgt yah jaman skrg. Kyk nya skrn anak2 itu harus diawasi sih main kmn aja. Kalo bisa di rumah aja deh biar lbh dekat sm keluarga.
Aku juga dulu punya pengalaman sama kaya gitu..kbtulan dulu pas udah nikah aku tinggl dilingkunganpadet dn mayoritas pnduduknya maaf..🙏🙏anak2 jlanan.pengamen dn macem2 propesi lah..banyak anak kecilnya juga..brhubung harga sewa kontrakan murah jadi aku tinggl di situ...miris bgt..tiap liat itu banyk bgt anak2 yg masih umurn 7 thn dh pada ngeroko nongkrong..dn ngumpul sma orang dewasa..bhkn obrolanya pun kaya dh mengarah ke intim2n...duh aku yg liat prihatin bgt😢..untung anaku tinggl di kampung sama ibuku..dn pas rencana aku mau bawa anaku tinggl bareng aku langsung pindah nyari lingkungan yg baru dn aman..
gatau kenapa bisa gini, padahal mas hansol udah ngomong jelas bgt pake bahasa Indonesia + Jawa, tapi mataku malah liatin teks subtitle nya😭.. padah aku ngerti mas hansol ngomong apa
Saat ada kejadian kekerasan seksual antara anak dibawah umur begini, baiknya langsung ditindak pelakunya beserta anggota keluarganya terutama ayah ibunya untuk mendapatkan konseling keluarga. Segera bedah orgtuanya. Karena perilaku anak2 itu sebagian besar meniru perilaku orgtuanya, atau apa2 yg dia liat di lingkungannya dan itu dibiarkan orgtuanya. Maka, yg bertanggungjawab adalah orgtua pelaku. Beri konseling keluarga sebulan penuh (bila perlu setahun) utk memperbaiki kondisi keluarga tsb.
Ini video yang wajib ditonton sampe selesai karena mas Hansol memberi kita ilmu baru tentang kekerasan seksual. Seketika pikiran ku terbuka bahwa tidak hanya orang dewasa saja yang berani melakukannya, ternyata anak kecil bisa 🤯 Maka dari itu *penting banget sex education kepada anak* dan bagaimana cara orangtua menanggapi nya. Gila sih masyarakat Indonesia harus nonton nih video dan para orangtua, tolong awasi dan ajarkan bahwa *KEKERASAN SEKSUAL ADALAH TINDAKAN YANG TIDAK BISA DITOLERIR*
@@kamilamuthmainnah3725 seperti misalnya, alat vitalnya ketika disentuh sembarangan sama orang, harus teriak biar ada yang dengar. Terus jangan gampang di iming-imingi sesuatu. Karena di luar sana banyak pedofil
@@kamilamuthmainnah3725 Anakku dari dia mulai ngerti diajak komunikasi usia 3 tahun sampai sekarang sering ku ajarin. Jangan pernah mau dibuka baju sama siapapun, dan dipegang-pegang apa yang di dalam baju, baik itu di dada atau di dalam celana. Kalau ada yang buka baju ku suruh teriak bilang "pelecehan" dan siapapun yang melakukan berarti dia orang jahat, bisa langsung ditangkap polisi. Jangan pernah takut buat teriak, karena pasti akan banyak yang nolong, karena orang yang buka baju orang lain itu jahat, ga boleh dan ga ada yang namanya mainan buka-buka baju. Dan Anakku juga ku wanti2, ga boleh pegang2 punya orang dan buka baju orang lain, karena kamu juga bakal ditangkap polisi. Anakku juga ku lihatkan rekaman video penangkapan polisi "pelaku pelecehan" supaya dia juga tahu kalau itu bener2 kejahatan. Jujur aku keras banget masalah ini, daripada kejadian kan na'udzubillah, jadi aku sering-sering edukasi masalah ini.
Aku setuju kalau kenakalan yg dilakukan si pelaku itu pure kenakalan anak kecil, jadi tidak perlu diperlakukan seperti kriminal. Namun, pelaku terutama orang tua pelaku harus sadar betul bahwa tindakan itu tindakan yang salah dan bermasalah. Kalau ada yang harus dihukum, di sini sudah pasti orang tuanya yg perlu dihukum. Terlihat dari ketidakmampuan mereka bersikap bijak atas kesalahan yg dilakukan oleh anaknya. Mereka tidak mampu (mungkin tidak mau) mendidik anak dengan cara yg tepat.
Ini kejadiannya mirip sama apa yg tak alami sekitar thn 98 wktu masih umur 4th di lingkungan rumah nenekku, tapi bedanya si pelakunya ini cewek dan umurnya 3 atau 4 tahun lebih tua dari kita dan memang keluarganya dari perilakunya manipulatif, sering nyuri barang tetangga dan kemungkinan juga entah sengaja atau tidak membuat anaknya terpapar konten pornografi, karena pas beberapa kali main ke rumahnya pernah nemu vcd gambar2 tidak senonoh yg berserakan di rumahnya. sedangkan yg jadi korban itu beberapa ada yg cewek dan cowok yg usianya lebih muda dari si pelaku. Dan dulu pas kita dilecehin gak ada yg paham sebenernya disuruh ngelakuin apa dan g ada yg ngadu ke ortu juga, untungnya waktu masuk SD keluargaku pindah ke daerah lain. Dan pas Sd kelas 3 atau 4 setelah sering liat berita aku baru paham ternyata itu tindakan pelecehan seksual. Dari situ aku mulai paham penting banget kasih sex education ke anak sejak dini kayak ksh penjelasan area mana aja yg termasuk privasi dan ga boleh disentuh siapapun, dan sering2 bangun komunikasi sama anak. Karena pas masa itu ortuku juga bukan tipe org berpendidikan yg paham soal2 seperti ini, aku cuma dikasih paham untuk ga pakai pakaian terbuka diluar rumah, cuma itu aja, dan ketika ngadu ke ortu pas dipukul atau dijahati sama anak lain malah aku yg dimarahi karena dianggap nakal dan jadi biang keroknya. Padahal ksh sex education ke anak dan bangun komunikasi yg baik dan bijak ke anak itu penting banget jadi mereka gak takut buat ngadu ke ortunya kalo ada apa2.
Secara logikanya ya anak umur 5 tahun sedang ada dalam tahap imitasi atau meniru apa yg dia lihat, seharusnya orangtua dari pelaku ini gak ngegass ke keluarga korban melainkan ditelusuri dulu dari mana anaknya mendapat "objek tiruan" itu, biar bisa diperbaiki dan diluruskan psikologi anaknya.. Agar anaknya faham kalo itu salah dan gak mengulangi lagi kedepannya..
Penasaran gimana bisa si pelaku punya ketertarikan seksual yang seagresif itu diusianya yang gak wajar. Apalagi pernyataan pak menteri yg bilang kalau masukin jari ke anus orang lain itu merupakan "perilaku yang alami" kyk what the hell😂
Kasus kekerasan seksual oleh anak di bawah umur memang a lil bit confused, tapi tetep aja banyak terjadi bahkan di Indonesia. Waktu KKN di salah satu desa kemarin aku mendapati sebuah kasus pelecehan seksual ya oleh salah satu siswa smp terhadap teman cewenya satu kelas. Waktu itu mereka dipergoki oleh salah satu staff di sekolah itu. Pas ditanya pelakunya "knp kamu ngelakuin ini ke dia?" dan jawabannya bikin emosi "lah dianya diem aja mau kok". Itu posisi si cewe udah kayak stress, murung, diem kek wtf, namanya orang shock gimana mau ngelawan apalagi ini masih bocah. Dan yang lebih bikin naik pitam, staff yang mergoki itu udah mau lapor polisi dan tau jawaban guru cewenya gimana? "gausa dibesaf² in, nanti tercoreng nama sekolahnya. Biar secara kekeluargaan aja". Ga habis thinking duh gusti. Tambahan lagi ya, guru cewe itu bisa² nya bilang ke korban "kamu yo gitu jangan diem aja nk gamau". Astaughfirullah
Halooo mas Hansol, udh lama ngikutin dri vlog muterin kampus wkwkkw jujur enaak aja gtu dengernya apalagi klo tema kasus2 gini, sering jadi temen aku klo insomnia, entah kenapa baru denger 5mnt lgsung bisa molor 😅 makasih mas hansol semangat terusss 🔥🔥
Sumpah .. kebanyakan pelaku dan ortunya selalu seperti ini. Sungguh manusia2 yang tidak punya adab. Pembelaan anak yg berlebihan padahal perilaku (kejahatan) yg dilakukan seorang bayi/ balita saja bisa jadi merugikan orang lain. Mainan yg berbahaya, perilaku kasarnya..bisa membuat teman atau lingkungannya cacat tanpa sengaja, "apalagi sudah tahu anak itu cenderung menyimpang, hiperaktif yg cenderung nakal" . Harusnya memang orang tua2 atau pasangan harus diberi program mendidik anak, karena tdk semua org tua phm akan itu. Setidaknya dgn sprti itu saya hrp peran org tua dianggap penting bagi anak, sbg pedoman, arah pulangnya tp juga sbg pembatas agar mengikuti norma2 yg baik. Sehingga kasus2 sosiopat,psikopat tdk meningkat trs.
Aku dulu sebelum nikah pernah anter anak sepupu aku ke tk (jadi keponakan ya).. Ada temennya keponakan aku ce co itu saling usap alat kelamin mereka pake kaki,,, trs mereka pada ketawa ketawa dan bilang enakeun... Asli merinding liatnya ..pas liat itu aku mikir ko bisa anak umur 5 tahun udah bisa lakuin hal kayak gitu... Apa mereka tau itu boleh dilakuin apa enggak ... Trs bingung juga cara kasih tau sm mrk gmn , ibu ibu yang lain juga asik ngobrol yg aku perhatiin pas kejadian, keponakan aku jangan sampai liat kejadian itu.. Ikkhh pokoknya Naudzubillah himindzalik... Sekarang udah punya anak ce 1 co 2 aku udah kasih edukasi sm mrk bagian tubuh yang mana yg boleh d sentuh org lain dan mana yg enggak boleh, mana yg boleh kelihatan sm org lain mana yg enggak.. Mudah mudahan kita semua terhindar dari segala sifat jelek dan selalu dilindungi oleh Allah... Amin.....
Miris banget....dari foto nya orang tua pelaku aja udah keliatan perlu di ruqyah. Parah banget. Harusnya si anak laki" bisa dibawa ke psikolog & perlu dikasih bimbingan. Semoga anak perempuan nya bisa sembuh dr trauma itu dan bisa hidup normal selayaknya anak" lain tanpa harus dihantui kejadian itu
7:30 pernyataan Mas Hansol benar sekali karena setiap ada kejadian CCTVnya rusak/hilang atau alasan lainnya sama seperti kasus-kasus atau tragedi di Negeri ini semangat Mas Hansol atas kontennya
Ini pentingnya kejujuran ya, klo anak terbiasa dimarahin, dia akan takut bercerita. Mengenai hukuman anak dibawah umur, jaman ayah saya dulu, orang mulai pacaran itu SMA, jaman saya mulai pacaran SMP, anak2 jaman sekarang itu SD. Dan tidak jarang anak2 SD sudah melakukan "hubungan" terlarang. Menurut saya, sudah tidak relevan untuk mengukur "hukuman kekerasan seksual" anak dari umur 17 tahun, menurut saya justru di bawah itu, misalnya umur 10 tahun harus sudah dikenakan hukuman. Karena anak2 semakin kesini semakin "dewasa".
Kejadian mirip baru aja terjadi sama aq sebagai guru kelas 1 sd mas Hansol, jadi 3 murid q "bercanda" gangguin teman cowoknya yg lagi di toilet dg memegangi badannya dan 2 lainnya menurunkan celananya trus mencubit alat vital temannya itu.. Bagi mereka tentu ini cuma bercanda, tp temannya yg dicubit itu menangis sampai susah jalan karena sakit. Disitu aq rasanya seperti tersambar petir karena tanpa sadar murid q melakukan tindakan pembullyan. 3 anak itu langsung tak kasih penjelasan bahwa yg mereka lakukan adalah tindakan tidak baik dan langsung tak hukum (sesuai dg batasan tentunya) dan wali murid langsung tak hubungi satu2. Beruntung wali murid bisa mengerti dan berjanji akan ikut membina anak2 mereka. Dan lucunya karena mereka masih anak2, belum juga 1 jam setelah kejadian itu mereka berempat sudah bercanda dan lari2 lagi bersama 😅 Inti dari kisah ini, anak mungkin tanpa sadar melakukan tindakan yg salah karena mereka masih dalam proses bertumbuh dan berkembang. Tugas kita yg dewasa adalah mengawasi dan membimbing mereka agar jangan sampai mereka salah jalan..
Sangat menyedihkan. Pengawasan dari sekolah mungkin hrs lebih di perhatikan. Gerak gerik anak2 memang tetap harus di awasi, terhadap lingkungan sekitarnya termasuk orang2 dewasa selain anak2. Saling mengawasilah. Sangat penting, orang tua sudah begitu berat membayar uang sekolah untuk pendidikan, dan tatakrama, eh malah kejadian mencekam malah datang dan ada si sekitar sekolah. Sangat prihatin. 😢
Sekian tahun ngikutin hansop bru ini nntn yg ini. Dan menurut ak pelaku seperti ini krn melihat ortunya, entah sengaja atau tdk rasa ingin tahu seorang anak itu sangat besar. Dia tdk berani bertanya ke ortuny akhirny mencoba ke tmnny yg mungkin si korban punya karakter pendiam atau tdk terlalu mencolok. Ketika dia lakukan pelaku mulai berfikir "oh ini rasanya yg dilakukan ortu saya" dan setelah tau rasanya sepertiny dia menikmati moment itu dan mengakibatkan kejadian berulang. Dan tipe ortuny adl ortu yg toxic, yg selalu membela anak baik salah atau pun benar perilakuny dia akan ttp blg bahwa anakny benar. Dan ya hasilnya si anak tdk merasa yg dilakukan itu salah.
Ini sering bgt terjadi, pelaku anak kecil hanya peniru ulung, jadi sebisa mungkin orang tua tidak melakukan kegiatan sexual di depan atau di dekat anaknya(mengira anak nya tdur padahal bisa saja tidak) Dan sering melakukan bonding agar anak dekat dengan ortunya biar selalu cerita kejadian2 harian mereka.
Saya pernah mengalami hal yg sama waktu kecil d mn saya d minta menempelkn ... Dan saya ingat posisi ny berdiri, anehnya bbrp teman saya mengelilingi kami... Alhamdulillah hanya sekian detik.... Tapi ko sampai sekarang saya jd ibu... Saya tidak bisa melupakan hal yg mnrt saya aneh... Memalukan.... Menakutkan.... Terbayang... Bgm bila terjadi dg keluarga saya?? Dan saya ingat.... Semua itu...., berharap tak trjdi dg klg sy..... Sy mncoba mengedukasi sekuat ny.... Semampu sambil... Ikhtiar dan doa, terimakasih.
Respect 100% sama Mas Hansol yang kerap mengangkat isu kekerasan seksual & TIDAK menyensor kata "perkosa" atau bahkan menggantinya dg kata-kata "menggagahi", "rudapaksa", dll. Orang harus tahu kalo tindak perkosaan itu SELALU salah pelaku, bukan korban. Soroti pelakunya, bukan korbannya.
Iya, biasanya di indo malah korban & keluarga yang diekspose dan tersangka yang disensor
Bener bgt, dan jujur aja kalau youtuber luar suka sensor kata" gitu, kadang aku kgk ngerti dia ngomongin apa wkwkwk
@Ini Iseng Aja oooh gitu
Tp ada lho penduduk di suatu daerah yg malah menyalahkan korbannya dgn dalih pakaian korban yg mengundang. Kan konyol
@@worldofdramaqueen5308 ada juga youtuber Indonesia, aku paham kenapa dia sensor kata "perkosa", tapi kata penggantinya ga enak bgt. "Jiggy jiggy" / "berbuat nakal". Bagi yang tau siapa ga usah disebut namanya ya, aku ga bermaksud nyinyir & sbnrnya suka juga sama kontennya, cuma substitusi katanya bikin aku ga nyaman bgt. Terkesan korban itu pengen & ngasih consent kalau mereka mau diperkosa.
Sebagai mantan guru, di sekolah sy di biasakan anak lapor ke guru jika di ganggu oleh teman, memang kadang2 laporannya sepele tetapi kebiasaan ini sangat membantu karena anak2 jadi mempunyai kepercayaan kepada guru, dan guru yg baik (tidak sekedar kerja pulang, tp punya hati mengajar anak2) tentu akan menindak lanjuti laporan anak2. Paling mudah anak2 di bully, di ejek hingga tahap mereka menjadi minder, guru sangat berperan untuk menegur baik murid dan orang tua. Di sini peran guru itu penting karena guru jadi pihak ke 3 yg objektif.
Selain guru, tentu saja anak2 yg punya kelakuan penyimpang / rebel biasanya ada banyak isu keluarga yang tidak selesai. Seperti orang tua terlalu sibuk kerja dan anak tidak dapat kasih sayang dan perhatian cukup, akan besar kemungkinan mereka akan mencari cara di perhatikan di sekolah dengan membuat masalah (tidak selalu tetapi sering kasus begini muncul).
Yang bisa di petik dari sini:
Jadi orang tua harus mengerti : anak anak itu kadang tidak butuh di bela, tapi ditegur saat salah dan di beri afirmasi bahwa kita tetap mencintai mereka terlepas kesalahan mereka.
Semoga tdk terluang di manapun. Serem kasus begini.
Saya satu umur 2 tahun mana bisa bilang kalau ada laki laki dewasa melempar barang ke kemaluan saya. Saya langsung nangis menjerit karena kesakitan. Rumah sepi sekali. Kakek nenek saya yg haram jadah ga tanggung jawab tuk menjaga saya. Ibu saya lagi di rs bersalin ayah tentu bekerja. Saya suka itu sama kawan yg sudah jadi nenek ga bisa sosialisasi lagi karena ketitipan cucu. Nenek saya mah malah keluyuran.
Setuju. Harusnya guru ga cuma kerja ngajar. Tp harus benar"memperhatikan anak didiknya. Dulu gw pernah di grepe waktu SD. Anak-anak cewe sekelas tu di grepe semua sm anak cowo. Dan mereka ngancem. Kalo ada yg ngadu ke guru bakal di grepe dn di ikutin smpe rumah. Ngeri banget. Ya allah semoga anak gw dijauhkan sm hal hal sprtinini.
selama saya menjadi guru, biasanya jika ada tindakan anak murid yang kurang baik, kita bisa asumsikan dia berasal dari keluarga atau orangtua yang memiliki karakter kurang baik. Dalam kasus ini terbukti dari jawaban2 oragtua pelaku yang 'merasa' paling benar. Karena hal tersebut sebaiknya diberi konsul keluarga supaya masa depan anak2 ini lebih baik. Sukses mas Hansol, beberapa cerita mas hansol sering saya bagi di kelas sebagai motivasi, terimakasih, salam sehat.
iya, stuju sama komennya mba selly. Ini ortunya dan lingkungan si anak yang harus diselidiki, kenapa anaknya udah bisa ngelakuin hal yang ga wajar, bisa jadi ada yang dia tiru/saksikan. Apakah di rumahnya ada kekerasan atau kurang diperhatikan kegiatan anaknya oleh ortu. Masalahnya yang lebih berbahaya lagi kalau ga diselidiki lebih lanjut, dan ortu tetap mewajarkan perilaku si pelaku, takutnya waktu pelaku dewasa dia bisa berulah yang lebih parah dari sekarang dan bisa ngerugiin orang lain di sekitarnya.
Setuju aku juga, soalnya aku pernah ada anak tetangga, mungkin ga ngerti yah maksud dia bercanda apa ga, bgtu deh adegan ga baik depan umum dn aku lewat, aku tegor aja ga boleh bgtu ga baik maen yg bener,
Tp aku tau orang tuanya sih agak gymn gtu yh , jd yh balik lagi ke orang tua ,
Maaf bu guru mungkin saya blm mnjadi orgtua yg baik , tapi saya pnya ttngga anknya seusia anak saya 5th.. anak saya orgnya tipe dinakali tdk membalas tpi pulang nangis , nah anak saya lg mainan diluar tba" ttngga saya itu bocilnya brsama kakak"nyaa ber 3 nimpukin anak saya pake batu ,.awalnya saya diam hnya tk sruh nutup pintu kalo kena batu nanti sakit , gk brenti nimpuk tu bocil" 3 saya emosi saya blang "sini timpukin lg mumpung sy didpn" ..bocilny lari kerumahnya drmhnya smbil triak saya gila setres ,pdhl ortu dan neneknya ada tpi seakan memaklumi kelakuan dg kata "namanya juga bocil" .. geleng" kepala saya apakah dibenarkan bgitu
@@heriistanto1056 Klo qta bls jawab "oh bocil wajar ya kyk gtu, klo gtu mulai besok saya suruh anak saya nimpukin anak anda pke batu jga boleh donk ya? Boleh donk.. ☺" pgn tau reaksinya gmna ya, hehe..
Tpi tentu aja cma bwt bls ngmg mrka aja, ga bneran nyuruh anak qta kyk gtu, coz qta ga akan merendahkan diri qta ma attitude yg ga bener kyk gtu, kan kekerasan jgn dbls lgi ma kekerasan :)
@@heriistanto1056 berarti keluarga anak yg nimpukin tadi abai dengan perilaku kurang baik anaknya ya :( .. klo ini terjadi ke anak saya, saya akan mencoba ngajak ngobrol bocilnya bertanya kenapa harus nimpuk dan konsekuensi dari perilakunya yg bisa membahayakan klo batunya kena mata atau kepala misalnya, karena sepertinya dia tidak berpikir sejauh itu. Jika ini bisa dilakukan, saya sekalian mengajari anak saya bahwa kekerasan tidak harus dilawan dengan kekerasan :)
Harusnya emang di dunia ini ada hukum yg jelas untuk pelaku yang masih anak2, karena memang dari pengalaman2 atau kasus2 banyak masalah datangnya dari trauma masa kecil. Hukumnya bukan dari bentuk penjara, bisa jadi pengertian dari psikolog atau hukuman kecil seperti yang bisa dilakukan anak2 (membersihkan sampah, menjaga teman, melakukan hal2 baik lainnya)
Dari pengalaman saya mengajar anak2, ortu seringkali
1) menggampangkan kesalahan anak mereka dengan alasan "kan masih anak2" "masih kecil, belum ngerti apa-apa.."
2) kalau anak melakukan kesalahan, tidak ada konsekuensi dari kesalahan, dan malah guru dimarahi dan dianggap tidak berhak utk memberikan konsekuesi
Jaman sekarang udah berubah karena internet, social media, dan konten yang belum pantas ditunjukkan ke anak2.. Alhasil yah kasus bullying dan segala macem itu muncul di usia yang semakin kecil deh!
Kalo bisa kasih keputusan sih, anak2 itu butuh konseling dan jangan counselor yg sama dan biaya nya harus ditanggung ortu si "pelaku".. jauh lebih mudah merubah cara pikir anak2 daripada org dewasa, mudah2an bisa digali akar masalahnya dan anak2 bisa move-on dari trauma, terutama si korban..
Terkadang juga org tua masih tidur 1 ranjang dengan anak2 mereka dan melakukan aktivitas suami istri di ranjang trsebut dan mengira bahwa anak2 mereka sudah tertidur pulas.
Betulllll
Sy sbg org tua sih klo emg ada anak atau misal anak sya yg salah, saya lbih memilih konsul hrus sprti apa baiknya. Bukannya apa2 skg lbih bnyak pengaruh yg gmpang masuk untuk anak2 mulai dr hp/internet juga lingkungan sekitar..
Jujur sy jd takut tiap kali dgr kasus2 sprti ini, dan jd selalu overthingking pd hal apapun yg berkaitan dg keseharian anak2 sy
iya seharusnya sebelum nikah orangtua harus punya sertifikat ngurus anak deh
jangan sampai mereka melahirkan generasi yg hanya menghancurkan bangsa setidaknya jika tdk bisa memberi apa2 terhadap bangsa jadilah org yg b aja tp baik asalkan jgn jadi lalat di atas makanan
malu dimana?
Hal yg penting inti nya sih selama anak nya masih kecil kalau bisa selalu kasih masukan positif agar ga terpengaruh hal negative dengan mudah nanti nya masalah nya anak kecil itu masih mudah terpengaruh banyak hal. Rasa ingin tau nya masih tinggi, apa lagi kalau sampe dia menyukai sesuatu hal tpi itu adalah hal yg negative kan membahayakan psikologi anak.
aku lagi mengandung anak bayi laki-laki dan dari kejadian yang diangkat mas hansol ini aku semakin yakin untuk menjadi orangtua yang tegas untuk anak-anakku. Memang perlu 'seni' dalam mendidik anak, apalagi saat mereka melakukan kesalahan perlu diajak diskusi dan diberi nasihat bahwa apa yg mereka lakukan tidak baik (tidak perlu terlalu emosi tapi tidak juga mengampangkan perilaku yang salah). Dan untuk keluarga korban, aku akan menyampaikan penyesalan sedalam-dalamnya dan menawarkan diri untuk bisa membantu dalam pemulihan korban. Kalo kita salah ya akui salah.
Sungguh miris banget mental seorang anak berusia 5 tahun dihancurkan oleh orang itu, sedih banget dengar cerita ini😭😭,
Sukses dan sehat terus buat mas hansol dan mbak jeanette
Iya
Tapi dikira okey lagi la karna memberi tahu kepada ibunya .. ada anak ii berusia 5 tahun ngak tahu itu adalah ...... Tapi bila dia remaja baru dia tahu apa yang dialaminya itu adalah..... Dan akhirnya juga dia tidak mmberi tahu ibubapa nya kerana takut
Assalamualaikum YaAlloh?kalau udah kaya gini siapa yang salah
"Joking is not funny anymore if you already hurt someone." This might be the right thing to say. Children in doing something sometimes, they do not know what is being done is it right or wrong. Sometimes they do it because they want to look cool or fun. As they did that, some felt a different sensation. So, they do it again and again. We need to provide knowledge to children that it is not always fun. If you have hurt other people then stop. If someone is joking with you and you are hurt, then tell them that you don't like their jokes. Say what you feel, don't be quite. This is how we stop bullying and the next bullier.👌
sebagai ibu dari 2 balita, aku salut bgt sm orang tua korban. mereka masih bisa tenang dalam keadaan seperti itu, bahkan saat orang tua pelaku merasa itu bukan suatu kejahatan.
Kalau sy yg jd org tua nemuin org tua pelaku ky gitu.. Haduuuhhhhh abis tuh orgtua
@@riskinurdianti7035 we as parents, must take mature action, so that our children do not panic and can affect the process of growth and the trauma of the incident will be carried on until they are adults😌salam dari Malaysia 🇲🇾
sebagai guru memang harus bertanggung jawab terhadap muridnya terutama guru TK. karena di usia 4-6 tahun anak cenderung lebih suka meniru dan mencoba entah itu tindakan baik atau buruk. nah peran guru TK di sini seharus memberikan bimbingan karakter perilaku dengan membedakan perilaku baik dan buruk disertai alasan yang tepat sebab apabila tidak diberi bimbingan yang tepat, anak tersebut akan berulang-ulang melakukan tindakan buruk yang sama. kalau sudah terjadi dengan kejadian ini pasti yang pertama disalahkan adalah guru, kedua orangtua. kenapa? karena kejadian itu pernah terjadi di sekolah otomatis anak-anak yang di sekolah tanggung jawab guru. yang kedua kepala sekolah wajib memanggil orangtua pelaku dan pelakunya untuk dimintai keterangan atau mencari tau sumber masalahnya. itu langkah pertama yang diselesaikan secara kekeluargaan tanpa ada jalur hukum karena perilaku anak tersebut unsur kelalaian dari guru dan orangtua pelaku. kemungkinan pelaku melakukan tindakan itu karena mungkin pernah melihat orang dewasa bertindak seperti itu tanda kutip "bisa dari kedua orangtuanya atau dari video". anak-anak usia balita hanya bisa meniru dari lingkungan belum bisa berfikir secara konkrit.
This is really sad story. Pelaku dan korbannya masih berusia 5 tahun. Bayangkan Dari mana anak berusia 5 tahun bisa punya "rasa penasaran" seperti itu. Entah karena anak ini memang ada bibit psiko, atau dia melihat dari sekelilingnya dia. Bisa dari keluarga terdekat, atau tontonan.. duh kasian juga sih sama pelaku. Mereka berdua butuh bimbingan psikolog.
Atau bisa jadi juga pelakunya pernah jadi korban, biasanya gitu yaa kalo ngikutin kasus” begini kebanyakan pelaku itu dulunya adalah korban,
nahh itu yg bikin gue bingung. Okelah anak² usia segitu masih byk rasa penasaran & keingintahuan, itu alami.
Tp kenapa kok bisa dia yg umur 5th penasaran dg begituan ?
Pasti dia pernah liat hal yg sprt itu & bikin dia penasaran pgn lakuin jg. Jadi sprt ada pemicunya
@@Sweethella kalau penasaran dengan bentuk alat kelamin wanita, masih wajarlah.. nah ini dia sudah sampai memasukkan sesuatu ke vagina, itu udah gak normal sih 😕
@@endhanovika2946nah itu, sedih banget sih kalau seperti itu.. harus dicari tau kenapa dia bisa kayak gitu
Kemungkinan besar sih si anak masih tidur sekamar dgn ortunya, ortunya gk bisa tahan untuk tidak melakukan HB dan anak gk sengaja melihatnya trus besoknya mempraktekkan hal tersebut yg mungkin dia menganggapnya juga kalau itu normal karena orangtuanya melakukannya juga, bayangkan saja masyarakat yg dimana orangtua tinggal bersama anaknya di permukiman kumuh dgn luas rumahnya 4x4 meter harus berbagi tempat untuk melakukan HB suami-istri
Aku blm jadi seorang ibu, tapi setelah nonton ini, aku slalu berdoa dan akan berusaha semaksimal mungkin bisa ngebimbing putraku sedari kecil agar tidak melakukan hal yg salah, dan mengatakan apapun mana tindakan2nya yg salah, dan membimbing putriku agar ia mengetahui hal yg harus ia jaga dengan baik2 selembut mungkin, semoga keluarga kita slalu dilindungi🙏🏻
Aku pernah magang di salah satu LSM yg bergerak di bidang perlindungan anak. Mau cerita aja, kekerasan seksual antar anak itu sebenernya banyak terjadi. Seringnya memang anak gak nyadar kalo yg dia alami/lakukan itu bentuk kekerasan seksual. Sering terjadi juga di lingkungan yg seharusnya jadi tempat paling aman buat anak2 bermain sama temen temennya. Misalnya, dilingkungan rumah, dilingkungan sekolah. Sedihnya, seringnya kalo kejadiannya disekolah pihak sekolah bakal cenderung menutup nutupi bahkan mempersulit keluarga korban ketika korban minta ada peradilan.
Bilang "K0NT8|_" ama pihak sekolah, jujur aja pas gua dulu sekolah gua juga ga ad baik"nya, malah kebanyakan mereka semua itu mata duitan, bayangin aja guru agama nyentuh nyentuh tangan cewe -_-
Saya salah satu korban dari pelecehan itu. Saya alami dari saya kelas 4-5 SD. Dan pelakunya itu kakak kelas. Masa pubertas saya memang lebih cepat dari teman² yg lain jadi bentuk tubuh saya lebih menonjol dri teman² yg lain. Sewaktu pelecehan terjadi awalnya saya hanya menganggap itu guyonan kakak kelas saya, tetapi semakin lama saya makin risih. Mohon maaf bagian yg dilecehkan itu bagian dada dan pantat saya.. Saya mulai menyadari bahwa itu pelecehan sewaktu saya SMP, dan berani speak up ±1 tahun terakhir.. Saya masih mengingat orang2 yg melecehkan, smoga mereka menjadi org yg lebih baik lagi. Oiya, salah satu dari mereka telah sukses dengan menjadi abdi negara, smoga mereka tidak akan melakukan hal itu lagi. Aamiin
@@santia4336 Semoga bisa sembuh dari trauma ya mbak, kadang walau kita speak up sama orang lain dan bilang ke pelaku kalau perbuatan mereka dulu salah dan minta permintaan maaf. Kebanyakan orang akan bilang kalau itu adalah main mainnya anak kecil aja, dan jatuhnya kayak hal itu adalah hal yg bisa dimaafkan. Kadang sulit memang buat nyadarin masyarakat.
waktu kecil (usia SD-SMP) aq pernah bbrp kali digrepe2 sama tetanggaku, padahal dia tu bapaknya temen mainku dan keluarganya terkenal keluarga alim, jebolan pondok pesantren semua,, anaknya tuh 5 cwok 1 cwek,,, yg anaknya cewek ini temenku main sehari2, kasian aja dia anak cwek satu2nya dan ga ada temen cwek dideket rumahnya, aq jadi jarang main dirumahnya lagi gegara digrepe2 ama bapaknya itu
Kalo dulu tuh jaman SD di pelorotin celana nya. Kebetulan gua udh dikasih sex edu waktu kecil jdnya ya langsung gua bilang ke ortu tapi ya tetep itu anak dan ortu nya ga mau minta maaf. Dan gua musuhin dia sampe skrg. Ga bakal gua maafin sih sampe mati. Makanya skrg itu tiap ada anak kecil yg menjurus ke pelecehan seksual harus dikasih tau kalo itu salah. Anak2 pasti ngerti kok. Sepupu ku jg gitu msh TK ya mungkin penasaran kali ya megang daerah privasi anak perempuan. Ya dinasehatin kalo salah dan ga boleh mengulangi kejadian itu lg. Dan skrg ga prnh lg. Yg buat kesel itu kalo ortu nya ga mau mengakui anak nya salah. Di bela mati2an. Penting nya buat ortu ngasih tau ttg sex sedari kecil jd si anak ga penasaran lg.
Saya dan adik saya korban pelecehan sexual di keluarga. Kakek tiri saya melecehkan kami verbal dan fisik. Waktu itu saya kuliah, adik sama SMA. Kami malu untuk bilang keluarga, takut menyakiti bahkan takut ada dendam. Bertahun² kami tutupi. Yang paling parah dialami adik saya. Setiap kami mau mandi harus bergiliran jaga. Takut kakek tiri kami masuk atau mengintip atau menguntit. Kalau tidur dan ganti baju, kami harus double cek pintu dan kunci nya. Ventilasi kamar kami tutup koran. It was living in a hell. Lebaran (lupa tahun) kalo gak salah setelah adik saya lulus sekolah, saya selesai lulus kuliah pindah kota,akhirnya kita bilang ke keluarga. Malu dan takut awalnya. Untung kami dapat perlindungan dan dukungan moral dari keluarga terutama mama dan almh. nenek. Dear survivor, speak up for yourself. Saya juga pernah mengalami pelecehan di lingkungan kerja. Boss saya malah menyalahkan saya karena katanya cara saya berpakaian mengundang si peleceh untuk melecehkan saya😫😭
Tuhan yang menemani walau keluargamu ada yg tak peduli. Jika kamu merasa gitu, langsung doa saja
Itulah pentingnya sex education sejak dini bunda2, yg dimaksud sex education sejak dini itu bukan berarti membiarkan anak2 atas pilihan untuk melakukan sex bebas, tapi sesimpel pengetahuan perbedaan gender dan anatomi tubuhnya yg bersifat privasi supaya anak2 tau kalo ada bagian2 tubuh yg sifatnya privat dan gak boleh disentuh sama orng lain atau menyentuh punya orng lain.
Mau tau ga alasan di Indonesia gabisa diterapkan sex education..
Coba search dengan keyword "pentingnya sex education dalam islam" bahkan sekelas ulama aja ngomong kalo itu ga penting dan gaperlu dan malah bikin anak jadi pengen tau...
@@alvirakusumawardani7998 memang kurang pantas untuk anak di bawah umur, tapi di bawah umur yg dimaksud ini di bawah 9 tahun. Umur-umur segitu seharusnya keluarga yang lebih mendidik mereka. Toh Indonesia juga udah nerapin beberapa eks education di bangku SD kok. Diselipin di pelajaran ipa, biasanya di kelas 4 atau 5. Seharusnya di usia segitu udah cukup gede dong buat tau mana yg salah dan bener, toh umur segitu rata-rata mereka sudah mulai puber, sudah pada bisa mandiri.
Seks edukasi ga sepenuhnya buruk kok, tergantung aja gimana kita para pembimbing ngejelasinnya. Kalo yg ngejelasin aja ngomongnya dibuat-buat kedengeran jijik, tabu.. ya murid2nya ga bakal bisa ngerti gimana seharusnya
@@nebulanavaaa kan diatas memang yang dibahas pentingnya sex edu dalam keluarga(?) Bukan bahas disekolah..
@@nebulanavaaa, tapi.. kan kali ini pelaku ber-usia 5 tahun...masih TK.
Ga kebayang kan anak TK bisa jadi pelaku.
@@alvirakusumawardani7998 imo, seks edukasi menurutku ga cuman tentang proses “seks” nya aja sih ka, i mean dgn ngajarin bahwa ada bagian tubuh yang gaboleh dilihat atau dipegang org lain gt pokonya yg sifatnya kontekstual dan sederhana dlu aja gt ga abstrak karena pikiran anak blm nyampe dan pasti kmn2, itu udh cukup kalo buat anak dibawah umur, nanti kalo usianya udah bertambah kemampuan dan pola pikirnya bertambah dari didikan kita bakal muncul pertanyaan “kenapa ya mamah bilang bagian badan ini gaboleh diliat/dipegang org lain” akhirnya dia dapet jawaban dari pelajaran di sekolah dia diajarin gurunya dan dari kita juga hrs ttp lanjut ngasih edukasi lagi. Akhirnya anak ngerti. Kalo skrg pas kecil udh dikasih tau yg aneh2 ya kemungkinan besar bakalan penasaran. Soalnya seks edukasi ini kalo dari awal salah nyampein bisa fatal, jatohnya malah ya itu “ngajak”.
keren bgt mas hansol. meskipun orang korea tp gak selalu membanggakan negaranya. malah sering bahas true crime korea dan isu2 di korea. bukan bermaksud menjelekkan korea tp malah menyorot serta mendukung spy selalu ada improvement dr segi apapun. keren! berharap bgt ada youtuber kewarganegaraan indo yg bahas true crime indo (terutama yg gak find its justice) dan isu2 di indo, spy lebih banyak disorot dan dikit2 diperbaiki.
keren mas hansol!
Kesel banget baca chat bapaknya pelaku.
Jangan2 anaknya belajar kek gitu dari bapaknya.
Anak biasanya cuma mencontoh dan mencoba. Kalo bukan dari orang terdekat,bisa dari tontonan,dsb.
Bapaknya cocok temenan sama doddy
@@apasaja7711 nah
@@apasaja7711 iya aku setuju sama pendapat mu
Nah iya aku juga mikir begini. Bisa jadi si anak pernah melihat aktifitas sexual orangtua nya yg mungkin b*sm (ex : menampar), terus fingering(?) Intinya si anak mikir kalo itu tindakan menyenangkan krna ortunya keliatan menikmati. Kalo dipikir² ya anak 5 tahun itu tau apa, atas dasar apa dia udah mikir ngelecehin misalnya. Edukasi deh buat kita.. selain jaga anak perempuan, mengingatkan anak laki² untuk menjaga sikap juga penting.
Bisa jd anak sering liat aktivitas sex ortu, dan ortu cuex alah masih kecil g ngerti
tindakan bijak yg bisa diambil adalah MEMUKUL ORANG TUA PELAKU
Yg ada malah tambah masalah dengan kasus penganiayaan😂
Sering kali memang orang tua terlalu melindungi anak mereka sampai membutakan mata (in stage of denial) bahwa anaknya butuh "bantuan"
Menurut saya anak ini butuh bantuan psikolog karena dia menunjukan banyak perilaku yang tidak wajar dilakukan anak2. Anak usia 5 tahun faham benar cara thinking about criminal act + planning the criminal act (chosing the victim+how to get away with his crime) + execution on his plans.. dia punya bbrp perilaku conduct disorder
Kalau didiemin, di masa depannya anak ini bisa melakukan yang lebih besar. Sekali anak bisa lolos dari kejahatan yang sekecil apapun, dia akan belajar kalau it's OK to do it, I have my parents on my back
Jadi sebaiknya orang tua pelaku minta maaf pada korban dan segera memeriksakan kondisi kejiwaan anaknya
Omggg setuju bgtt😭
Instead of
Setuju,masalah psikologis jangan disepelekan. Membela/memanjakan anak,pelanw menghancurkan masa depan si anak
kayanya sih ortu pelaku ini tipe tipe orangtua yg ga percaya sama psikolog deh…
mon maap aja nih, keknya emang rada rada
setuju banget
anak 5 tahun bahkan udah kepikiran rencana buat menutupi tindakannya bukan hal yang wajar lagi sih. Kalo dibilang cuma masa-masa penasaran agak ngaco ya 😀
*i mean dia menutupi tindakannya bukan sekedar membantah "engga kok aku ga begitu" tapi sampe nyuruh temennya nutupin cctv 😭
tontonan harus dijaga bgt si. anak kecil gatau apa2 tp mereka meliat sm kaya apa yg kita liat mereka meniru apa yg mereka liat. makanya harus jaga bgt tontonan anak2 dan jaga sikap sm omongan didepan mereka soalnya dikampung ku ada kasus ky gni cm pelakunya umur 7 atau 8 thnan korbannya 5 thnan. mirisnya bkan sekali duakali hal it kejadian. sedih bgt dnger hal kya gtu lg divideo ini. ini berarti membesarkan anak2 itu bener2 gamudah.
Aku juga pernah denger kisah yang mirip kayak gini, dua anak kecil (kalo gk salah masih 5-7 tahun) yang melakukan hal dewasa. Entahlah ini karena lingkungan atau orang tuanya sendiri yang kurang memperhatikan. Tapi aku bener bener syok apalagi ada yang bilang mereka Nggk merasa sedih atau trauma tapi malah biasa aja. Jujur anak kecil itu memang harus dikasih pendidikan seperti itu, misal daerah mana aja yang Nggk boleh dipegang orang lain, juga hal hal dewasa yang harus dijauhkan dari anak kecil biar otak mereka tidak rusak.
aku juga dulu pertama kali tau hal-hal dewasa dari temen ku. padahal waktu itu aku masih SD, dan ternyata di lingkungan ku anak TK pun udah pada tau dan udah ada yang nyoba-nyoba. aku ga tau mereka tau dari siapa, tapi parah banget sampe anak TK juga tau😭
Serem banget, emang harus diajarin sejak dini sih
Betul. Saya lulusan keguruan. Ada rule ilmu keguruan kalau kita ga boleh cebokin bocah kecuali paud yg bener2 masih baby bgt ya klo dah usia TK mau sebeleberan apapun itu hanya boleh lisan. Kita cuma boleh nemenin dia, arahin buka pakaian (klo emang dia masih berantakan, klo nggak ya ga usah di buka semua), tuntun lisan aja liatin dari luar pintu kamar mandi kaya "ambil gayungnya, dah selesai belum kalau udah di siram, kalau udah di lap yg kering, pakai bajunya" pokoknya ya lisan aja gitu ga boleh nyentuh. Tujuannya biar si anak tau batasan, guru nya aja ga nyentuh dia apalagi org lain, ya jelas ga boleh
@@AgustusBang729 ada kejadian pas gw kelas 6, murid cewe di SD gw,dia di lecehin di cute (cubit tete) tapi si cewe itu biasa² aja(malah keliatan seneng ), apa jangan² dia gk tau itu pelecehan,temen gw yg ngelecehin juga ada 3 orang dia sempet nawarin ke gw bahwa adegan itu boleh dilakukan "karna gw murid yg cupu" jadi gw cuma bilang : "gk lah"
@@faqihhermawan5316 aku pribadi pernah ngalamin itu sama guru olahraga, kemudian ngadu ke nenek akhirnya nenek dateng kesekolah eh besoknya aku dimarahin sama guru2 katanya tukang ngadu.. :)) tapi ga lama gurunya berhenti dari sekolah itu. Gatau karena masalah itu atau engga.
kasus spt ini marak juga di Indonesia, ya mungkin ketutup sama dalih "aib" yg ga setimpal sm kondisi mental korban. makasih mas hansol, selalu kagum dgn kualitas isu yg dibahas🤍
Kalau menurut aku, selain anak, orang tuanya juga harus dapet pengarahan lagi(terutama orang tua pelaku) karena keliatan banget kalau orang tua pelaku ini berusaha membela anaknya tanpa mau berkomunikasi terlebih dahulu dengan ortu si korban. Memang sih orang tua pasti punya insting buat membela dan melindungi anaknya. Cuma orang tua juga perlu meninjau lagi bagaimana lingkungan pergaulan anaknya diluar rumah, apa yang dia lihat, dengan siapa dia berteman, dll. Untuk mengantisipasi adanya pergaulan atau pengaruh yang kurang baik untuk pertumbuhan si anak. Mengingat di usia2 segitu anak sering meniru perilaku orang2 yang mereka lihat disekitar mereka atau tontonan yang sering mereka lihat.
Kalau saranku seharusnya kedua orang tua harus lebih bijak aja sih. Karena ini bukan cuma masalah siapa yang salah, tapi siapa yang bermasalah juga.
Kalau orang tua pelaku mau sama-sama menyadari dan mau memeriksa bagaimana pergaulan anaknya diluar rumah. Mereka bisa mengantisipasi adanya pengaruh "buruk" dari luar yang akhirnya mempengaruhi perilaku anaknya. Dan orang tua bisa meluruskan perilaku tersebut secepatnya. Singkatnya antisipasi sejak dinilah..🙂🙂
Tindakan preventif:
1. Sedini mungkin anak2 diajari untuk menghargai tubuh, dengan cara (a) tidak mengijinkan orang lain menyentuh organ vitalnya & segera melaporkan jika hal itu terjadi, dan (b) menghormati orang lain / temannya dengan tidak menyentuh organ vital mereka.
2. Mengawasi tontonan yang dikonsumsi anak2.
3. Di dalam rumah dipastikan tidak ada hubungan badan orang dewasa yg terlihat oleh anak2.
4. Jika anak menunjukkan gelagat perilaku (termasuk seksual) yg berbeda, orangtua segera memberikan terapi psikologis untuk mengoreksi.
5. Anak diberi kegiatan sampingan yg produktif (olahraga, seni) & tidak dibiarkan sendirian tanpa pengawasan orangtua.
6. Anak diberi pelajaran moral/agama untuk memahami mana tingkah laku yg etis & tidak (halal/haram).
7. Hubungan anak & orangtua harus dekat sehingga anak terbuka menceritakan kegiatannya se-hari2.
8. Sebagai media kontrol tambahan, walikelas memfasilitasi grup komunikasi antar orangtua, sehingga para orangtua saling mengenal & dapat melakukan check & recheck atas kegiatan anak.
Solusi yang muncul dipikiranku sekarang:
= Harus dibuat undang2 baru untuk kasus seperti ini, karena hal besar itu bermula dari hal-hal kecil yang dianggap sepele. Tapi ini bukan termasuk hal sepele lagi.
= Orang tua pelaku harus meminta maaf & membayar semua biaya pengobatan yang dibutuhkan korban+ biaya lainya yang sudah orangtua korban keluarkan untuk masalah ini,
= Orang tua pelaku beserta si pelaku harus di rehabilitasi secara terpisah, karena di kasus ini orangtua pelaku bukannya mendidik anaknya malah menyalahkan korban+orangtuanya, dan ada kemungkinan besar si pelaku berbuat seperti itu karena ada pengaruh dari orangtuanya. (kok bisa anak umur 5 tahun sudah terpikir untuk mengancam dan menyuruh teman2nya untuk menutupi keburukan yang dia lakukan)
Spy tdk jatuh korban lbh banyak lagi, yg merusak masa depan 2 anak,masa,depan korban maupun pelaku...
Kasi juga denda
Kayaknya denda berapa gitu kan juga oke
Terima kasih mas Hansol, ini adalah info kasus yg bisa dijadikan pelajaran/ilmu bagi org tua dan anak yg bermasalah, dari mulai mengkomunikasikan dgn bahasa yg baik, kemudian bagaimana cara menghadapi situasi tsb dgn sabar, proses demi proses menginvestigasi dan menyelesaikannya dgn kepala dingin walau hati hancur dan marah. Perlu diketahui ini poko'e apik singkat padat dan jls penyampaiannya 🙏👍
rasanya kultur diskusi soal kekerasan seksual (utk kasus ini, di korea) msh jelas sangat tertutup/close-minded ya. "anak2 tau apa sih" itu mindset yg bahaya utk dipelihara, justru sbg orang tua tugas mreka adalah untuk mendengarkan anak2nya dan belajar dari mreka. anak adalah cermin orangtuanya, dan anak ada untuk membantu orangtuanya berkembang menjadi orang yg lbh baik. semoga korban dan keluarganya bisa melanjuti hidup normal dan bahagia, dan juga semoga orangtua pelaku sadar atas kesalahan mreka dan bisa membesarkan anak mreka dgn lbh baik.
Dan say yakin hal ini juga masih terjadi di bagian negara lain
Biasanya di europe nggak, soalnya anak2 disana bener2 dididik keras dlm mengungkapkan perasaan, ttg apa yg mereka lakukan, dan ortu2nya pun parenting nya bagus krn biasanya mereka punya anak di usia yg cukup tua kek 40an (dr cerita org yg tinggal di jerman)
Meskipun kultur diskusi soal kekerasan seksual di korea masih closed minded, tapi saya salut meskipun blm ada hukum yg mengatur kekerasan seksual antar anak, tapi petinggi hukum mau menindaklanjuti petisi dari ortu anak
Sebagai seorang ibu yg mempunyai anak perempuan balita, saya sangat sedih. Hancur hati saya. Ya Tuhan, jaga anak2 kami. Lindungi anak2 kami dari orang2 yg berniat jahat kepada kami sekeluarga. Amin amin amin
Aminnn
Di Indo untuk anak anak di TK ( Taman Kakak Kakak ) sudah di ajari oleh guru bahwa alat- alat vital yg ada di dalam tubuh yg ada pada mereka harus di lindungi… Dan tentu saja peran ORANGTUA juga harus selalu mengingatkan walaupun kesannya seperti tabu.
Kalau bisa dibilang untuk masa skrng, itu bukan hal yg tabu lagi kok. Apalagi dgn kemanjuan teknologi justru harusny bisa diedukasi sejak dini.
Iya harus sedari dini..aku juga gitu..pas anak mulai masuk tk..aku..kasih arahan bagian tubuh mna aja yg harus kita lindungin..dn gk boleh di sntuh orang laen..contohnya gk boleh membuka pakain di depan laki2 atau depan umum ..harus udah punya rasa malu..dn biasakn anak mndi dn buang air sndiri.secara prlahan dn tetap di dampingin orang tua..agar tumbuh perasaan berani dn tidak ketrgantungn orang dewasa..allhamdulillah pas anaku usia 5 thun dh bisa mndi dn buang air sndiri..sambil tetep kita tanya dh bersih apa blm..ke anaknya...sampe skarang anaku umur 12 thn..jdi dia dh ngerti kekerasan seksual tuh apa..
Betul banget, sekolah (guru)-orang tua-anak harus sinkron
Menurutku tindakan terbaik yang bisa dilakukan adalah
1. Untuk pelaku dan keluarga pelaku
- Diberi sanksi hukum yang sesuai, setelah "selesai" menjalani dan menyelesaikan sanksi hukum (next)
- pelaku dan keluarga pelaku dideportasi dari Korea dan tidak diberi izin lagi untuk kembali ke Korea
- tindakan utama dan terutama yang harus diberikan kepada pelaku adalah program rehabilitasi. Karena selalu ada posibilitas kalau anak di bawah umur "sudah bisa" melakukan hal seperti itu dan (misalnya) "tidak tau" kalau yg dia lakukan salah, sangat ada kemungkinan anak tsb menderita atau punya gangguan psikologis.
2. Untuk korban dan keluarga korban
- Harapannya pihak yang berwenang dapat memfasilitas keluarga korban dan khususnya korban untuk menjalani rehabilitasi atau program medis tertentu untuk mengatasi trauma yang terjadi. Sangat besar kemungkinan bahwa pelaku akan selalu trauma thdp seperti ini dikemudian hari, walaupun org tua dan para penegak hukum (yang disaat sidang) seolah2 menganggap ini "kejadian yang biasa", akan sangat sulit menutupi hal ini kepada korban karna dia yang langsung mengalami kejadian tsb - dimana kejadian terjadi dia hanya 1 orang tidak ada "back up", ga ada org tua, keluarga, guru dll yg "melihat langsung" kejadian yang dia alami.
Sungguh miris, anak kecil usia 5 taun sudah tau hal2 seksual.. dan sudah paham akan ancam mengancam,. Pendidikan apa yang ia dapat dari kedua orang tuanya.. sedangkan yg ia lakukan itu pada masa periode keemasan anak, yg setiap kejadian, akan sangat melekat kuat di ingatkan anak2.. semoga si korban bisa melupakan kejadian yg mengerikan ini, dan bisa menuntaskan masa keemasannya dg baik..
Kita sebagai orang tua jangan menutup mata, kalau anak bersalah, katakan bersalah, sampaikan dengan kata² yang bijak agar anak sadar dan mau menghentikan perbuatannya, sebab bila orang tua menutupi/ membela/ membenarkan....itu seperti menyimpan bom dalam perapian, nanti orang tua akan lebih malu/ kerepotan dan kewalahan untuk menghadapi anaknya. Dan tentu akan banyak korban. Lalu bagi si korban, harus dibawa ke psikiater/ psikolog dan orang tua lebih mendampingi si anak
Gak cuma di Korea. Di kampung saya juga pernah terjadi. Sama2 Anak usia 5 tahunan juga. Malah itu dipergokin keluarga saya. Gerakan mereka seperti orang dewasa, entah mereka melihat atau mereka pernah menonton film dewasa. Mengerikan, semoga terlindungi anak-anak kita dari keburukan seperti ini
Mamak dan tanteku spontan teriak setelah memastikan lebih dekat, bukan nangis malah dua-duanya cengengesan dan kabur
@@sari_suherman pukulin masing-masing pakai rotan. Biar mereka sadar kalau hubungan badan itu bolehnya kalau udah 18+ atau udah nikah
biasanya ada jg yg emg mereka liat langaung dr org tuanya. karna mungkin mereka ada yg tidur dalam 1 kamar ortu dan anaknya, jd pas ortunya berhubungan anaknya ga sengaja liat. anak yg msh ga paham ngira itu cuma main2 dan dipraktekan deh ke temennya :(
*langsung
@@annisarahimahbasri666 noooo, jangan pukulin, dia malah bakalan ngelakuin hal2 yg ga wajar karna trauma, dan bakal tertutup sama orang tua
Terimakasiiiihh Mas Hansol udh mengingatkan dengan kasus ini 🙏🏼🙏🏼🙏🏼 jadi langsung teringat anak sendiri supaya bisa mengedukasi sejak dini mana yang boleh dipegang sendiri dan tidak boleh dipegang orang lain dengan cara apapun dan langsung lapor ortu apabila ada sesuatu terjadi 🙏🏼🙏🏼🙏🏼 Memang cara yang diberikan kepada anak2 jaman sekarang tidak mudah, pembatasan media tontonan dan tuntunan yg dikonsumsi anak dengan menyenangkan dan edukatif sangat dibutuhkan.
Gabisa bayangin 🥺 pasti ada sebab gasih anak laki-laki usia 5taun udah ngerti hal yang bukan dilakukan oleh anak seusianya. Perlu di croscheck juga lingkungan anak tsb. :( Anak pasti mencontoh, gak mungkin langsung paham. Dampaknya malah ke orang sekitar :(
umur 5taun udah mengalami kejadian kayak gini, sedih dengernya 🥺 orang tua pelaku harusnya sadar diri karna teledor menjaga anak, malah manipulatif :( coba bayangin jadi ibunya korban. Tau sih ingin melindungi anaknya juga, tapi bisa dengan meminta maaf dan diselesaikan secara kekeluargaan dan menanggu biaya psikolog therapy mungkin atau apalah, berusaha menjadi manusia yang memiliki empati 😤🥺
Buat Mentri nya, pala lu alami 😤 gua tabok anak/cucu lu lewat ponakaan gua, juga alami lu bilang ? 😤🔥
Apa mungkin ,anak laki2 ini pernah mendapat pelecehan juga ,penasaaran
@@ellyyustiningsih7902 nah bener, aku mikir 2 opsi, dia pernah liat dan mencontoh, atau dia sebenernya juga korban, karna masih kecil jadi menganggap hal kayak gitu wajar.
Karna anak kecil sekitarku juga kayak gitu. Mencontoh kata kasar orang dewasa/ berani lawan temennya karna orang tua yang juga kasar.
Sayang banget kita gatau hasil sidang, lebih baik kalau orang tua si anak laki-laki diperiksa, juga lingkungannya ditinjau. Siapa tau bukan cuma satu anak yang begitu, tapi sudah ada beberapa kejadian dengan anak berbeda tapi belum ketauan :(
Terimakasih sudah share video ini. Saya sebagai perempuan, belum menjadi ibu, tapi sakit hati saya denger ceritanya. Apalagi ibu korban, ga kebayang rasa sakitnya.
Dari video ini sudah sangat jelas bahwa sex education sejak dini itu sangatlah penting. Dimulai dari basic, tubuh kita, kita tidak boleh menyentuh lawan jenis di bagian2 tertentu. Si pelaku ini saya ga bisa bilang perlakuannya benar, tapi tetap, rasa rasanya yang paling salah adalah orang tuanya. Tidak mungkin anak bersikap seperti itu kalau orang tuanya mendidik anaknya dengan baik. Anak umur 5 tahun masa sudah paham bagian2 terlarang lawan jenisnya. Seharusnya orang tua pelaku minta maaf sampai SUJUD ke kaki orang tua korban & korban. Lalu berjanji akan mendidik anaknya dengan baik dengan bantuan dari psikolog atau ahli lain. Tapi ini apa???
Tidak ada rasa penyesalan. Saya setuju kalau foto pelaku sekeluarga disebarkan. Biar menjadi peringatan untuk orang lain untuk jangan dekat2 sama si pelaku & orang tua pelaku. Ga yakin saya orang tua pelaku akan mendidik pelaku dengan baik dilihat dari responnya.
hmm... gimana ya? walau umur 5tahun, tetap aja yg namanya trauma bakal teringat di alam bawah sadar. kayak pas waktu aku masih umur 3thn ada kejadian, di rumah di grebek preman dan itu ngebekas bahkan sampai sekarang. Jadi menurutku, ortu korban ga bisa juga bilang "kejadiannya bkn kejadian yg biasa". Menurut saya:
1. ortu bisa membesarkan anak itu, "kamu mmg udah melalui kejadian pahit/sakit, tapi sekarang udah berlalu. papa mama ada buat kamu, kamu bisa cerita bla bla bla..." jadi anak punya sisi pandang lain
2. minta pelaku minta maaf. tindakan minta maaf itu bukan hanya untuk korban tapi juga pelaku, org harus tau dulu kalau perbuatannya salah. ada kemungkinan anaknya tidak sadar kalau apa yg dia perbuat itu salah dan mengajarkan anak untuk berbesar hati (mengakui kesalahan)
3. ortu korban harus mengajarkan memaafkan si pelaku dan ortu pelaku untuk koreksi diri untuk mengajarkan apa aja ke anaknya.
Kasus ini mengajarkan sebagai orang tua untuk bertindak sih, terutama saat di depan anak (bukan hanya anak sendiri). Anak itu udah nature nya meng copy, jadi kita yg sudah tua yaaaa..... JAGA TINGKAH LAKU! (masa mau jadi bocah tua nakal, ciu pe tong aja jadi dewasa saat punya anak)
Semoga menjadi contoh dan perhatian pemerintah Indonesia @sekretariat preside dalam melindungi anak bangsa dari berbagai sisi dan menjadi hemat dalam membuat undang2 perlindungan anak @komisi perlindungan anak
Saya pernah dengar langsung cerita dari anak sepupu (masih kelas 5 SD) bahwasanya ada teman lelakinya disekolah menarik teman perempuan disekolahnya dn menyuruh membuka pakaian dalamnya dn diberikan uang, bayangkan betapa terkejut sekaligus sedih dn takutnya saya, dan menurut keterangan sianak mereka sudah memberitahu kepada guru, akan tetapi tidak terlalu ditanggapi , hal ini sepertinya sering terjadi disekolah, terlebih di daerah. Semoga menjadi perhatian lebih dari pemerintah khususnya kementerian pendidikan, karena sekolah harusnya aman dan nyaman demi masa depan bangsa.Amin.
Terima kasih bt oppa yg mendok, terimakasih sdh mengedukasi. Sukses slalu.
Aku SD lulus thn 2011, dan ada temen kelasku cowo yg sering bgt megang payudara temen2 cewenya terus lari. Sekarang aku baru tau ternyata lingkungan berpengaruh bgt, waktu itu ga ada edukasi mengenai ini. Dan sekarang pun aku liat bnyk bgt anak2 SD dilingkungan ku yg tiba2 kaya becandaan terus megang payudara lawan jenis, miris bgt sih. Kalo dulu aku baru ngerti edukasi seks pas SMA karna disekolah jarang bgt di ajarin ttg ini, semoga aja sekarang pihak sekolah lebih melek mengenai ini.
Wah sama bgt kaya kejadian di sekolah sdku dulu
Wah.. wah.. parah sih. Ini ortu si pelaku sebenarnya kerja apa sampe anak umur 5 thn bisa berbuat sejauh itu. Anak 5 thn memang ga akan kena hukum tapi orangtuanya harus digodok sama ilmu parenting!!! Mana yang boleh mana yang ga boleh! Hal sederhana Aku pernah ngawas anak cuci tangan dan mereka harus antri tapi ada anak yg memang tubuhnya lebih kecil dari yg lain sehingga anak tersebut selalu dipandang adik oleh teman-temannya, ada satu anak yang pendiam juga. Anak pendiam ini sudah menempati barisan terlebih dulu tapi teman yang lain bilang dia harus mengalah sama anak kecil jadi dia mundur jadi antri paling belakang, akhirnya aku bilang " anak kecil juga harus ikut antri tidak boleh hanya karena anak kecil jadi selalu harus paling dulu tidak mau antri, kita belajar antri sama-sama ya mengantri itu hebat dan keren". Aku ingin membuat line disini bahwa anak2 memang belum tahu apa yang mereka lakukan salah atau benar tapi dibalik itu ada orang dewasa yang bisa memberi tahu bahwa seperti ini loh yang benar, jangan lakukan itu karna itu tidak benar. Dengan harapan meskipun anak anak setidaknya kita sudah mencoba menerapkan batasan aga dapat di terima dan dimengerti anak-anak.
Orang tua adalah kunci. Denial adalah tahapan yg wajar dalam menghadapi sesuatu yg tdk sesuai dg pandangan atau harapan, tp jgn sampe jadi jahat dalam bersikap
pentingnya mendidik anak sejak dini,contohnya jgn dikasih gadget
skrg bahaya bgt iklan iklan di gadget:')
Kemungkinan si pelaku, sering melihat hal yang demikian dan telah menganggap hal itu wajar.
Sebaiknya orang tua pelaku dan orang tua korban melakukan pengobatan secara psikologis untuk anak-anak mereka.
Tugas orang tua bukanlah menjadi pembela anak semata, tapi bagaimana membimbing mereka untuk menjadi orang yang baik dan bermartabat. Tidak lupa juga tidak ragu bilang salah kalau memang anaknya salah, dan mengarahkan kejalan yang baik🙏
Pernah viral video 2 anak yg usia skitar 8-10 tahun sedang melakukan kegiatan tdk senonoh.. Mirisnya anak-anak sekecil ini aj sudah mengetahui hal² bgtu, pasti itu dari lingkungan dan juga kurangnya pengawasan dari org dewasa. Anak² kecil cenderung mencontoh apa pun yg dilakukan org dewasa.. Untuk kedepannya, kita sebagai calon orangtua dari generasi milenial hendaknya lebih memfilter anak² kita dari kegiatan yg tdk menguntungkan
ketika anak-anak sedang masa pertumbuhan dan mengenal dunia,, dia adalah mahluk paling pintar meniru orang tua atau hal yg ada disekitarnya. jadi kesimpulanya anak itu belum tau apa yg dia lakukan salah atau benar,, tapi anak itu hanya meniru apa yg sering dia liahat atau di ajarkan kepadanya. tidak salah kita membela anak kita,, tapi sebagai orang tua yg sudah mengetahui salah dan benar. harus juga mendidik atau mengedokasi,, hal yg boleh atau tidak boleh anak itu lakukan. bukan membenarkan semua tidakan anak cuma atas dasar sayang,, dan memanjakan. saya bicara ini karna saya juga orangtua,, yg juga menyayangi dan ingin melindungi anak.
Aku pernah mengalami kejadian seperti ini. Saat itu usiaku masih sekitar 6 tahunan. Sepupuku datang berlibur ke rumah. Dia usianya 2 tahun dibawahku. Suatu saat kami bermain bersama, kemudian dia menarikku ke bawah tempat tidur. Dia melepas celanaku lalu menusukkan jarinya ke anusku, Dia berhenti setelah mama mencariku dan dia. Kejadian ini meskipun terjadi di usia yg ms muda tp tetap membekas sampai sekarang. Setelah dewasa aku baru tahu bahwa dia sering melihat orangtuanya nonton BF. Seorang anak mgkn pada awalnya tidak mengerti apa yang dia lakukan, tp karena dari melihat, dia mencoba, dia menikmati. Akhirnya melakukan kejahatan. Sebagai orangtua, kita harus bisa menjadi teladan yang baik. Kalau anak berbuat salah, jangan ditutupi, tp berikan pengertian dan jelaskan bahwa setiap tindakan ada konsekuensinya.
Tindakan yg terlintas di pikiran sy cuma :
1. Uang ganti rugi utk menutupi sedikit dari luka hati org tua
2. Pelaku harus diberi bimbingan ketat ttg sex education atau pelecehan sexual, bukan hanya dari orgtuanya namun harus dibantu pihak luar krn orgtuanya seperti acuh tak acuh, jgn sampai si pelaku melakukan hal yg sama krn lalainya bimbingan orgtua
Kejadian ini di indonesia sebenarnya cukup banyak terjadi, tapi tidak pernah ada orang tua yg menganggap serius atau bahkan tidak tahu menahu bahwa anak mereka sempat mendapatkan perlakuan abusive atau pelecehan dri teman main atau tman sekolahnya. Contohnya di daerah kosanku. Ada beberapa anak yg cerita ke aku kalau mereka pernah dipegang bagian dada, dicium atau dipegang alat vital atau pntatnya oleh lawan jenis dg keadaan mereka menjadi tontonan anak lainnya. Ini sgt fatal dan tindakan tidak bermoral utk anak dg umur 7-9 tahun. Lebih kacaunya lagi, saat itu terjadi, hal itu adalah hal yg malah mereka bangga2kan dan bahan bercandaan utk mereka yg menjadi korban tanpa mereka sadari. Sayangnya akupun ga bisa berbuat apa2 karena kondisi hidup mereka yg jg kurang mendapat perhatian orgtuanya. Ini menjadi sbuah ironi di indonesia dg banyaknya hukum perlindungan tentang anak, sedangkan sosialisasi dan edukasi utk orgtua ttg bagaimana mengedukasi anak masih sedikit sekali di realisasikan pemerinth atau institusi terkait.
Anakku usia 3,5 taun Perempuan dan 2 taun laki2, ya Allah mau nangis denger cerita ini... Astaghfirullah, smga anak2 kita sllu aman dan d jauhkan dr org2 jahat dan pengaruh2 jahat dmnpun berada..
Ini persis kaya aku waktu aku sd atau tk, waktu itu aku lagi main petak umpet sama temen2, aku ngumpet di beton beton yg bentuk lingkaran, kebetulan bgt aku ngumpet disitu sama orang ini, tiba2 dia cium bibir, aku mau keluar dari situ tapi aku ditahan, trs dia pegang alat kelamin aku, aku takut banget waktu itu aku ga paham dia ngapain tp aku takut. Setelah itu dia keluar duluan trs aku langsung pulang. Sampe saat ini(aku udah umur 20) aku takut buat cerita sama ortu. Dia ini anak keluarga terpandang di kampung ku. Aku trauma banget sama orang ini, takut buat ketemu sama2 laki-laki yang ga dikenal, susah bersosialisasi. Waktu smp kita satu sekolah, tapi aku berusaha buat ga berpapasan sama dia. Bahkan di rumah, aku berusaha bgt buat ga lewat daerah rumah dia. Kadang suka nangis kalo inget cerita ini. Aku tipe orang yang tertutup, jadi ada masalah apapun aku pendem sendiri. Waktu nulis ini pun aku juga nangis lagi karena keinget kejadian itu.
🫂
selalu emosional apabila menyangkut hal pelecehan, sebagai korban jujur mau selama apapun hal itu terjadi, aku tidak akan pernah bisa melupakan begitu saja..
Apalagi pelaku adalah salah satu guru yg patutnya dihormati dan memberi contoh yang baik untuk anak didiknya..
selayaknya murid pasti berpakaian rapi dan tertutup, dengan begitu seharusnya tidak ada salah pada hal penampilan diriku saat itu..
Masih ingat rasanya saat dia meremas pinggangku dan mencoba memegang bagian tubuhku yang lain, aku yg terkejut dan melawanpun mencoba berlalu, biadap itu terus menariku agar aku berada disampingnya, aku tetap berusaha berlari untuk mengejar teman didepanku..
Saat itu badanku terasa seperti hilang tulang²nya, aku yang terkejut tak bisa bilang apapun.
Aku memendamnya ketakutanku akan banyak hal yang akan terjadi jika aku menceritakan hal itu kepada orang lain.
Biadap itu yg terus mencoba mendekatiku, dan aku yg terus menghindar karena rasa takut dan jijik ku.
Ku kira sudah cukup tindakan dia disitu, ternyata dia menyebarkan fitnah aku sudah berbadan dua katanya. dia bilang aku mengejarnya, dia bilang aku murahan, dia bilang aku mau bersama dengan siapa saja. semakin sakit aku rasa, semua itu memberikan dampak yg sangat besar dihidupku.
Aku yg menjadi benci dengan kontak fisik dari lelaki maupun wanita, aku yang selalu marah dan lepas kendali saat ada yg menyentuhku secara tiba-tiba. Jantungku serasa mau meledak rasanya setiap teringat hal itu. Mau sekeras apapun aku melupakan, masih saja rasa sakit itu menyiksa diriku.
Saat aku hidup dengan bayang² trauma pelecehan, aku yang kesulitan membina suatu hubungan, aku yg dicap aneh karena selalu marah hanya dengan genggaman dilengan, aku yang berusaha sekuat tenaga untuk melupakan, aku mengumpulkan keberanian untuk bercerita hal ini pada orang tuaku saja membutuhkan waktu selama 4 tahun.
Sedangkan pelaku masih dengan santainya hidup seolah tidak pernah melakukan kesalahan apa².. Jika memang karma tuhan ada, aku harap dia menerima pedih sepedih-pedihnya karma.
sumpah miris banget, mereka tu belajar dari mana coba. semoga korban lekas pulih dari traumanya😭😭
Baru nonton, ya Ampun sedih bgt utk kedua anak kecil tsb. Baik korban maupun pelaku. Karena kita gak tau bagaimana dampaknya utk masa depan mereka, tp semoga mereka bedua bisa tumbuh dan berkembang dgn baik di lingkungan masyarakat. Kalo dari aku tindakan yg plg penting dilakukan utk kedua org tua dr anak tsb, dua2nya anaknya hrs dpt konsultasi atau terapi psikolog anak. Org tua mmg hrs bisa menenangkan dan mengarahkan anak2nya tp kalo kejadian seperti ini dua anak tsb wajib bgt di dampingi sama org yg ahli di bidangnya jd kyk Konsul dan terapi berkala mungkin ya. Intinya kita gakbisa anggep sepele tp hrs ditanggapi dgn tenang juga😢 belajar bnyk hal sih dr cerita ini, aku punya dua anak, anak cewek dan cowok jd aku bkn cmn miris sama korban aja tp ya gak kebayang ada diposisi org tua pelaku, sama mirisnya. Ayo org tua, lebih aware lagi sama anak!! kegiatan mereka, lingkungan pergaulan, pengembangan karakter mereka hrs kita pantau dgn baik💪☺️
Jujur waktu denger ceritanya yang pasti miris, karna diumur 5 tahun anak pasti akan meniru apa yang biasa mereka lihat dan yang pasti lingkungan pertama yang ditiru sudah pasti keluarga.
Menurut asumsi aku, mungkin dua faktor ini bisa jadi alasan kenapa pelaku akhirnya berani melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan:
1. Modelling dari keluarga
2. Internet
Dua diantara ini mungkin bisa jadi salah satu faktor akhirnya terbentuk perilaku tidak senonoh pelaku, modelling dari keluarga ini bisa jadi pelaku melihat sesuatu yang seharusnya tidak dilihat dari kedua orangtuanya sampai akhirnya dia meniru apa yang dia lihat. Internet pun sekarang gampang bgt diakses kalau memang anak ga ada pengawasan dari orang tua, alhasil anak bisa menjangkau tontonan yang ga sesuai dengan umurnya, karna kasus kaya gini banyak banget sebenernya makanya penting banget yang sebagai orang tua mengawasi anak saat membuka internet dan yang pasti orang tua harus tegas untuk menentukan berapa lama anak dapat screen time, dan ada batas waktu tertentu untuk pengunaan gadget karna mengantisipasi tindakan agresi karena gadget sendiri sifatnya adiktif, mungkin bisa dibuat pengalihan dari gadget: orang tua bisa membuat kreativitas untuk mengasah sensorimotorik anak sampai akhirnya anak terdistraksi dari gadget.
Kalau ditanya metode apa yang harus dilakukan untuk korban dan pelaku, tindakan dari kepolisian sudah cukup membantu untuk menutupi identitas karna ga menutup kemungkinan akan kembali diungkit dan akhirnya berdampak kemasalah psikologis terutama korban. Dan yang pasti ada metode psikologi yang setidaknya membantu keadaan psikologis korban dan pelaku agar perilakunya ga terulang lagi, biasanya diberikan konseling oleh psikolog/psikiater.
Makanya pentingnya sex education sedari dini, pengenalan apa saja yang tidak/boleh dipegang oleh orang lain, apa yang harus dilakukan jika ada orang yang menyentuh area privasi anak dan yang paling berperan penting anak bisa paham mengenai area privasinya adalah orang tua. Untuk pengenalan pertama mungkin bisa dibantu dengan lagu dan kebetulan sekarang banyak bgt lagu-lagu anak tentang pengenalan area privasi di yt untuk pengenalan awal sebelum orang tua memberitahu pelan-pelan kepada anak.
Kita harus ubah pola pikir masyarakat.. Bukan cuma wanita yang diharuskan jaga diri. Tapi ajarkan anak Laki-laki bagaimana memperlakukan perempuan.
Pentingnya menjaga anak anak dalam pengawasan orang tua agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi
Sad but is true dibelahan dunia manapun masih banyak sekali ortu pelaku yang "denial". Mereka jelas tau/peka karakteristik anaknya tapi terlalu angkuh untuk mengakuinya dan dengan dalih yang sudah basi "namanya juga anak2" wtf justru karena dari kecil harus di didik yang benar
Menterinya bener" psycopat. Efek buruk dari gadget jika anak" tak dalam pengawasan orang tua. Apalagi orang tua kadang menghadiahi anak dngn gadget agar anaknya tenang atau biar tdk menganggu mereka. Miris
Saya sebagai orang tua,jika anak saya menjadi pelaku kekerasan. Aku ajak bicara baik",meminta dia meminta maaf,dan meminta dia bertanggung jawab atas kesalahan nya. Sya memafkan kesalahan nya,tpi sya ttp hrus bersikap tegas. tpi semoga Allah menjauhkan ank" kita smua dari hal yg keji ini,semoga ank" kita menjunjung tinggi ke hormtan nya sndiri dan kita sbgai org tua.smoga ank" kita ank" yg Sholeh dan Solehah 🤲
Anak itu ibarat kertas putih yang masih bersih, jadi bergantung pada didikan dan pengasuhan orangtua juga lingkungan sekitarnya. Mulai pengenalan sex education sejak dini dengan cara yang sederhana tapi harus konsisten. Jangan malah nunggu sampai dia pubertas terus berharap anak tanya baru dijawab.
Ini yang masih saya pelajari dan terapkan untuk anak-anak saya. Semoga ke depannya tidak lagi terjadi hal seperti ini, Aamiin ..
Tahun 2014 adik terakhirku lahir. Sekarang dia otw kelas 3 SD (baru 14 Februari usianya tepat 8 tahun). Bersyukur adikku tetap polos sesuai dengan usianya, tak pernah berkata kotor, karena aku lindungi dia dari teman² sebayanya yang bicaranya terlalu frontal dan kasar. Adik²ku ekstrovert juga ada yang introvert tapi tetap terjaga karena memiliki sister complex sepertiku.
ya Allah ga kuat denger ceritanya, kasihan banget tapi emang kenyataan anak usia kecil pun udah mulai punya rasa penasaran kaya gini. Orang tua punya peran penting buat edukasi 🥺😭
Tugas orang tua bukan hanya tuk membesarkan anak² tp jg memdidik anak dg baik.
Pendidikan anak yg paling berperan adalah keluarga & mereka akan menyerap apa yg kita lakukan.
Keluarga & lingkungan adalah yg berperan penting dlm prkembangan anak
Edukasi tentang seksual sejak dini tu jg penting tuk anak² agar ga trjadi & mereka th apa yg harus dlakukan agar bs mengelak kl ada yg mau berbuat seperti tu
Karena seksual edukasi bukan hal yg tabu lg & bs menolong anak dsaat kita ga ada,mereka jg th kl hal tu ga boleh dll
Itu kenapa ortu harus memberikan contoh yg baik & memberikan lingkungan baik tuk anak²
Biasanya kl anak berbuat seperti tu,kemungkinan anak tu sering melihat hal bgitu d kel or lingkungan or menonton
Itu kenapa kita sebagai ortu haru memberi contoh & memfilter apa yg anak² tonton or memfilter pergaulan mereka
Kl smpe trjadi misalnya trhadap anak², sy akan intropeksi diri apa yg salah dr sy?
Kemudian bertanya kpd anak dr mana dia tahu hal tersebut?
Kemudian menyeleksi lg pergaulan or tontonan anak²
Anak² kan biasanya sk nonton youtube,tp sy membuka youtube kids
RUclips anak² jg trhubung dg ponsel sy jd sy tahu apa yg mereka tonton
Kl drasa ga sesuai apa yg mereka tonton,sy akan langsung menegur anak sy
Kita jg harus membatasi anak² memegang hp,menyortir yg masuk k dlm hp (ada aplikasi dr google yg bs menyortir & membatasi & bs jg d block)
Sy bukan ga pernah kecolongan,pernah jg sy abai tp alhamdulilah baru sbatas keingintahuan
Kl misalnya smpe trjadi yg haris sy lakukan selain memberikan edukasi kpd anak & membawa anak ke psikolog or psikiater agar hal tu yg trjadi lg & korban jg ga trauma
Intinya c peran keluarga dlm hal ni penting & berikan comtoh yg trbaik tuk anak kita agar anak kita mencontoh yg baik²
Kita ksh contoh yg baik ja sk kecolongan gmn yg ga kan..
Kalau dihukum ya harusnya enggak sih kalau masih dibawah umur harusnya rehabilitasi dan konseling.dan karena msh 5 tahun sebetulnya ada benarnya juga klo pelaku bisa jadi juga korban.mungkin pernah dapat informasi yg salah atau nggak sengaja nonton konten .nah ini peran orangtuanya harus nya bisa memeriksa kok bisa terjadi SPT itu ke anknya bulan malah tidak merasa salah dan bersikap arogan
Saya pernah mengikuti pelatihan dan salah satu mentornya adalah guru SD yg sangat hebat yang pernah menangani kejadian serupa (di Indonesia), dan beliau membagikan pengalamannya yaitu si pelaku (yg masih anak di bawah umur) bisa dibantu dengan cara terapi.
Apa saja terapi yang dilakukan?
1. Menyibukkan pelaku dg aktivitas fisik (olahraga) karena aktivitas yg membuat dia sangat lelah dapat mengurangi konsentrasi anak ke arah pelecehan tsb dan lama-lama akan lupa (walau butuh waktu yg tidak sebentar)
2. Sebelum tidur "family time" dg KEDUA ORANGTUANYA dg kegiatan membaca buku bersama (sambil diambil hikmah dr cerita), menceritakan kisah2 islami/mengkaji/mempelajari tentang agama masing2. Ini agak sulit karena belum tentu semua orangtua mau melakukan hal ini. Ada yg gengsi, ada yg punya kesibukan masing2, walau ada jg orang tua yg sadar bahwa mereka adalah madrasah pertama dan utama bagi anaknya. Jika poin ini terhambat, KEDUA orangtuanya jg perlu terapi.
3. Di sekolah pun ada guru piket yg selalu memantau siswa saat istirahat sehingga siswa tidak lepas dari pengawasan guru baik di dalam maupun luar kelas (mohon maklum biaya sekolahnya menyesuaikan).
Jadi jatuh cinta banget sama konten nya mas Hansol 😍😍
Kenapa gak dari dulu sih taunya vlog ini sayang banget akunya..
Tapi untung aja sih Uda maraton video yang lama 😁😁
Iya
Iya, sama
jujur, mencari keadilan untuk sexual abuse itu susah.. dan banyak kasusnya tp sedikit yg benar2 dihukum.. kadang pun tak setimpal punishment nya. semoga kita semua dilindungi dr hal itu.
solusi dr ini apapun itu akan berat dan panjang prosesnya.
Karena tipikal manusia yang berbeda2 dan kepentingannya yg berbeda pula.
tapi semoga benar ada peraturan resmi yang memberi hhukuman berat pada pelaku kejahatan spt ini.
mayoritas orang tua keliru atau melakukan kesalahan fatal adalah ketika anak kecil melakukan kesalahan adalah melakukan pembenaran dgn dalih ""wajar namanya juga anak2"""
pdhl seharusnya ketika anak melakukan sebuah kesalahan orang tua harus memberikan edukasi kpd anaknya bahwa tindakannya salah dan mengingatkan si anak agar tidak mengulangi perbuatannya dimasa depan
Kalau menurut aku sih untuk si pelaku harus diberikan pemahaman bahwa dia telah melakukan kesalahan yg sangat besar kepada orang lain , dan harus diberikan hukuman yg sepadan walaupun dia masih anak2 , supaya jadi efek jera di masa depannya dan dewasanya nanti . Apalagi keluarganya , benar2 harus diberikan pemahaman juga bahwa anak salah ya harus dihukum dan orang tua mensuport hukuman itu agar ada efek jera nya . Jangan karena sayang anaknya takut luka skrg terus dia melindungi kesalahannya . Tugas orang tua itu melindungi anaknya dengan cara mengajarkan bertanggung jawab atas apapun yg anak lakukan .
Dia takut masa depan anaknya suram ? Apa kabar dgn penderitaan korban ? Dan penderitaan keluarga korban . Sama2 tau ngurus anak itu luar biasanya kaya gimana , jadi ya hargai juga anaknya orang .
Sedih mendengar nya, pelaku dan korban seumuran anak ku. Tidak ada yg mau anaknya menjadi korban dan pelaku, tapi kalau ada anak2 yg bersalah sebagai orang dewasa kita harus membuat mereka mengerti itu sebuah kejahatan dan harus dihukum agar ia jera
Tau gak sih, bibit2 kejahatan itu muncul sejak dini...
Dan emng, gw bener2 setuju bgt kalo ada hukuman jelas dan cukup sepadan buat pelaku2 dibawah umur...
Pelaku ini bisa jadi lepas dr kontrol org tua, bisa jd liat perilaku org tuanya atau menonton/melihat sesuatu dr medsos dsb...
Dan buat gw, pelaku gak perlu dilindungi identitasnya...
Bila secara hukum dan logika merugikan, wajib di ekspose...
Geram 🤬🤬🤬🤬
Anak kecil itu pada dasarnya melakukan sesuatu Krn keinginatahuan yg tinggi. Kemungkinan besar dia pernah melihat hal ini entah dari orang tua nya atau dari film/video. Mungkin aja dia nggak nonton langsung, Krn biasanya ada password spy anak2 nggak bisa akses. Mungkin aja dia ikut nonton (ngintip) pas org tuanya nonton atau juga nonton di rumah teman, dll. Anak - pelaku & korban harus di-konseling. Orangtua pelaku harus dihukum. Anak blm memiliki tanggung jawab hukum jadi yg bertanggung jawab adl orang tuanya. Itu supaya orang tua lebih bijaksana dlm mendidik anak. Btw itu hukum di sebagian besar negara2 Barat ya😁
Kalau ada anak2 yg nakal, saya tidak suka menyalahkan ibu bapanya.
Tapi untuk kes ini, sikap ibu bapa si pelaku sangat menunjukkan pendidikan terhadap anak2nya seperti apa.
sedih bgt denger ceritanya,, tp nga terlalu kaget soalnya dulu ada pengalaman 😭
dulu pas masih tinggal dirumah nenekku di daerah pemukiman padat penduduk gitu,, jalan menuju rumah nenekku itu gang kecil yg cuma bisa dilaluin satu motor,, dan kalo pemukiman padat gitu pasti banyak gangnya kan, jadi gang rumah nenekku lumayan sepi soalnya bukan gang alternatif dan kalo malem juga gelap gelap serem gitu.
pernah kejadian pas siang bolong ada 3 anak kecil kayak umuran 4 tahunan gitu, 2 cowok dan 1 cewek main digang itu,, karena berisik aku intip sedikit dan aku shock banget.. anak yang cewek rebahan gitu nyandar ditembok rumah neneku,, dan rumah nenekku tanpa pagar jadi kayak bangunan rumah langsung ada gang,, terus 2 cowoknya melorotin CD anak cewek sambil tusuk" kelamin anak cewek itu pake jari..
saking kagetnya aku panggil kakak aku.. kakak aku juga kaget banget sampe Istighfar,, karena takut ada apa" jadinya kakakku ketok" jendela.. anak" itu pada ngacir entah kemana.. kamipun nga tau itu anak siapa dan rumah mereka itu dimana. dari situ aku takut banget kalo ada anak" main disekitar rumah nenekku..
perkembangan zaman kadang harus bikin kita lebih berhati-hati,, terlebih sama gadget.. balita yg belum bisa baca aja kadang udah bisa unlock hp mamanya.. jadi buat para ortu yg memutuskan untuk kasih anaknya gadget mohon lebih diperhatikan,, karna kadang hal" negatif gampang aja diakses dan anak kecil kan masih belum bisa menentukan tindakan itu benar atau salah 🙏
tumben panjang bgt komentarku 😂 🙏🙏🙏
yaAllah ngeri banget anak2 jaman skrg 😭
Miris sekali ya ampun 😭 ngeri bgt yah jaman skrg. Kyk nya skrn anak2 itu harus diawasi sih main kmn aja. Kalo bisa di rumah aja deh biar lbh dekat sm keluarga.
🤔😱
ngeri bgt emang.. karena kasus kayak gini itu bukan sekedar 'ah namanya anak kecil, cuma penasaran'
Aku juga dulu punya pengalaman sama kaya gitu..kbtulan dulu pas udah nikah aku tinggl dilingkunganpadet dn mayoritas pnduduknya maaf..🙏🙏anak2 jlanan.pengamen dn macem2 propesi lah..banyak anak kecilnya juga..brhubung harga sewa kontrakan murah jadi aku tinggl di situ...miris bgt..tiap liat itu banyk bgt anak2 yg masih umurn 7 thn dh pada ngeroko nongkrong..dn ngumpul sma orang dewasa..bhkn obrolanya pun kaya dh mengarah ke intim2n...duh aku yg liat prihatin bgt😢..untung anaku tinggl di kampung sama ibuku..dn pas rencana aku mau bawa anaku tinggl bareng aku langsung pindah nyari lingkungan yg baru dn aman..
Anak dini berkelakuan seperti itu perlu dipertanyakan bagaimn ortu dlm mendidik anknya
gatau kenapa bisa gini, padahal mas hansol udah ngomong jelas bgt pake bahasa Indonesia + Jawa, tapi mataku malah liatin teks subtitle nya😭.. padah aku ngerti mas hansol ngomong apa
Saat ada kejadian kekerasan seksual antara anak dibawah umur begini, baiknya langsung ditindak pelakunya beserta anggota keluarganya terutama ayah ibunya untuk mendapatkan konseling keluarga. Segera bedah orgtuanya. Karena perilaku anak2 itu sebagian besar meniru perilaku orgtuanya, atau apa2 yg dia liat di lingkungannya dan itu dibiarkan orgtuanya. Maka, yg bertanggungjawab adalah orgtua pelaku. Beri konseling keluarga sebulan penuh (bila perlu setahun) utk memperbaiki kondisi keluarga tsb.
Ini video yang wajib ditonton sampe selesai karena mas Hansol memberi kita ilmu baru tentang kekerasan seksual.
Seketika pikiran ku terbuka bahwa tidak hanya orang dewasa saja yang berani melakukannya, ternyata anak kecil bisa 🤯
Maka dari itu *penting banget sex education kepada anak* dan bagaimana cara orangtua menanggapi nya.
Gila sih masyarakat Indonesia harus nonton nih video dan para orangtua, tolong awasi dan ajarkan bahwa *KEKERASAN SEKSUAL ADALAH TINDAKAN YANG TIDAK BISA DITOLERIR*
Child education untuk anak 5 tahun kaya gimana?
@@kamilamuthmainnah3725 seperti misalnya, alat vitalnya ketika disentuh sembarangan sama orang, harus teriak biar ada yang dengar. Terus jangan gampang di iming-imingi sesuatu. Karena di luar sana banyak pedofil
@@kamilamuthmainnah3725 Anakku dari dia mulai ngerti diajak komunikasi usia 3 tahun sampai sekarang sering ku ajarin.
Jangan pernah mau dibuka baju sama siapapun, dan dipegang-pegang apa yang di dalam baju, baik itu di dada atau di dalam celana. Kalau ada yang buka baju ku suruh teriak bilang "pelecehan" dan siapapun yang melakukan berarti dia orang jahat, bisa langsung ditangkap polisi.
Jangan pernah takut buat teriak, karena pasti akan banyak yang nolong, karena orang yang buka baju orang lain itu jahat, ga boleh dan ga ada yang namanya mainan buka-buka baju.
Dan Anakku juga ku wanti2, ga boleh pegang2 punya orang dan buka baju orang lain, karena kamu juga bakal ditangkap polisi.
Anakku juga ku lihatkan rekaman video penangkapan polisi "pelaku pelecehan" supaya dia juga tahu kalau itu bener2 kejahatan.
Jujur aku keras banget masalah ini, daripada kejadian kan na'udzubillah, jadi aku sering-sering edukasi masalah ini.
Aku setuju kalau kenakalan yg dilakukan si pelaku itu pure kenakalan anak kecil, jadi tidak perlu diperlakukan seperti kriminal. Namun, pelaku terutama orang tua pelaku harus sadar betul bahwa tindakan itu tindakan yang salah dan bermasalah. Kalau ada yang harus dihukum, di sini sudah pasti orang tuanya yg perlu dihukum. Terlihat dari ketidakmampuan mereka bersikap bijak atas kesalahan yg dilakukan oleh anaknya. Mereka tidak mampu (mungkin tidak mau) mendidik anak dengan cara yg tepat.
Ini kejadiannya mirip sama apa yg tak alami sekitar thn 98 wktu masih umur 4th di lingkungan rumah nenekku, tapi bedanya si pelakunya ini cewek dan umurnya 3 atau 4 tahun lebih tua dari kita dan memang keluarganya dari perilakunya manipulatif, sering nyuri barang tetangga dan kemungkinan juga entah sengaja atau tidak membuat anaknya terpapar konten pornografi, karena pas beberapa kali main ke rumahnya pernah nemu vcd gambar2 tidak senonoh yg berserakan di rumahnya. sedangkan yg jadi korban itu beberapa ada yg cewek dan cowok yg usianya lebih muda dari si pelaku. Dan dulu pas kita dilecehin gak ada yg paham sebenernya disuruh ngelakuin apa dan g ada yg ngadu ke ortu juga, untungnya waktu masuk SD keluargaku pindah ke daerah lain. Dan pas Sd kelas 3 atau 4 setelah sering liat berita aku baru paham ternyata itu tindakan pelecehan seksual. Dari situ aku mulai paham penting banget kasih sex education ke anak sejak dini kayak ksh penjelasan area mana aja yg termasuk privasi dan ga boleh disentuh siapapun, dan sering2 bangun komunikasi sama anak. Karena pas masa itu ortuku juga bukan tipe org berpendidikan yg paham soal2 seperti ini, aku cuma dikasih paham untuk ga pakai pakaian terbuka diluar rumah, cuma itu aja, dan ketika ngadu ke ortu pas dipukul atau dijahati sama anak lain malah aku yg dimarahi karena dianggap nakal dan jadi biang keroknya. Padahal ksh sex education ke anak dan bangun komunikasi yg baik dan bijak ke anak itu penting banget jadi mereka gak takut buat ngadu ke ortunya kalo ada apa2.
Secara logikanya ya anak umur 5 tahun sedang ada dalam tahap imitasi atau meniru apa yg dia lihat, seharusnya orangtua dari pelaku ini gak ngegass ke keluarga korban melainkan ditelusuri dulu dari mana anaknya mendapat "objek tiruan" itu, biar bisa diperbaiki dan diluruskan psikologi anaknya.. Agar anaknya faham kalo itu salah dan gak mengulangi lagi kedepannya..
Penasaran gimana bisa si pelaku punya ketertarikan seksual yang seagresif itu diusianya yang gak wajar. Apalagi pernyataan pak menteri yg bilang kalau masukin jari ke anus orang lain itu merupakan "perilaku yang alami" kyk what the hell😂
Jd pgn ngegampar pa mentri tsb..
Kasus kekerasan seksual oleh anak di bawah umur memang a lil bit confused, tapi tetep aja banyak terjadi bahkan di Indonesia. Waktu KKN di salah satu desa kemarin aku mendapati sebuah kasus pelecehan seksual ya oleh salah satu siswa smp terhadap teman cewenya satu kelas. Waktu itu mereka dipergoki oleh salah satu staff di sekolah itu. Pas ditanya pelakunya "knp kamu ngelakuin ini ke dia?" dan jawabannya bikin emosi "lah dianya diem aja mau kok". Itu posisi si cewe udah kayak stress, murung, diem kek wtf, namanya orang shock gimana mau ngelawan apalagi ini masih bocah. Dan yang lebih bikin naik pitam, staff yang mergoki itu udah mau lapor polisi dan tau jawaban guru cewenya gimana? "gausa dibesaf² in, nanti tercoreng nama sekolahnya. Biar secara kekeluargaan aja". Ga habis thinking duh gusti. Tambahan lagi ya, guru cewe itu bisa² nya bilang ke korban "kamu yo gitu jangan diem aja nk gamau". Astaughfirullah
Halooo mas Hansol, udh lama ngikutin dri vlog muterin kampus wkwkkw jujur enaak aja gtu dengernya apalagi klo tema kasus2 gini, sering jadi temen aku klo insomnia, entah kenapa baru denger 5mnt lgsung bisa molor 😅 makasih mas hansol semangat terusss 🔥🔥
Sumpah .. kebanyakan pelaku dan ortunya selalu seperti ini. Sungguh manusia2 yang tidak punya adab. Pembelaan anak yg berlebihan padahal perilaku (kejahatan) yg dilakukan seorang bayi/ balita saja bisa jadi merugikan orang lain. Mainan yg berbahaya, perilaku kasarnya..bisa membuat teman atau lingkungannya cacat tanpa sengaja, "apalagi sudah tahu anak itu cenderung menyimpang, hiperaktif yg cenderung nakal" . Harusnya memang orang tua2 atau pasangan harus diberi program mendidik anak, karena tdk semua org tua phm akan itu. Setidaknya dgn sprti itu saya hrp peran org tua dianggap penting bagi anak, sbg pedoman, arah pulangnya tp juga sbg pembatas agar mengikuti norma2 yg baik. Sehingga kasus2 sosiopat,psikopat tdk meningkat trs.
Ini harusnya orang tuanya harus menjaga/melindungi anaknya dari orang orang yg gak dikenal. Misalnya, orang dewasa
Aku pernah liat di tv :^
Aku dulu sebelum nikah pernah anter anak sepupu aku ke tk (jadi keponakan ya).. Ada temennya keponakan aku ce co itu saling usap alat kelamin mereka pake kaki,,, trs mereka pada ketawa ketawa dan bilang enakeun... Asli merinding liatnya ..pas liat itu aku mikir ko bisa anak umur 5 tahun udah bisa lakuin hal kayak gitu... Apa mereka tau itu boleh dilakuin apa enggak ... Trs bingung juga cara kasih tau sm mrk gmn , ibu ibu yang lain juga asik ngobrol yg aku perhatiin pas kejadian, keponakan aku jangan sampai liat kejadian itu.. Ikkhh pokoknya Naudzubillah himindzalik...
Sekarang udah punya anak ce 1 co 2 aku udah kasih edukasi sm mrk bagian tubuh yang mana yg boleh d sentuh org lain dan mana yg enggak boleh, mana yg boleh kelihatan sm org lain mana yg enggak..
Mudah mudahan kita semua terhindar dari segala sifat jelek dan selalu dilindungi oleh Allah... Amin.....
Miris banget....dari foto nya orang tua pelaku aja udah keliatan perlu di ruqyah. Parah banget. Harusnya si anak laki" bisa dibawa ke psikolog & perlu dikasih bimbingan. Semoga anak perempuan nya bisa sembuh dr trauma itu dan bisa hidup normal selayaknya anak" lain tanpa harus dihantui kejadian itu
Orang tua pelaku juga harus konseling ke psikologi...bukan cuma anaknya saja.
7:30 pernyataan Mas Hansol benar sekali karena setiap ada kejadian CCTVnya rusak/hilang atau alasan lainnya sama seperti kasus-kasus atau tragedi di Negeri ini
semangat Mas Hansol atas kontennya
Ngeri banget anak 5 tahun bisa sampai berpikir sedetail itu melakukan hal tersebut 😱😱😱
Ini pentingnya kejujuran ya, klo anak terbiasa dimarahin, dia akan takut bercerita. Mengenai hukuman anak dibawah umur, jaman ayah saya dulu, orang mulai pacaran itu SMA, jaman saya mulai pacaran SMP, anak2 jaman sekarang itu SD. Dan tidak jarang anak2 SD sudah melakukan "hubungan" terlarang. Menurut saya, sudah tidak relevan untuk mengukur "hukuman kekerasan seksual" anak dari umur 17 tahun, menurut saya justru di bawah itu, misalnya umur 10 tahun harus sudah dikenakan hukuman. Karena anak2 semakin kesini semakin "dewasa".
Kejadian mirip baru aja terjadi sama aq sebagai guru kelas 1 sd mas Hansol, jadi 3 murid q "bercanda" gangguin teman cowoknya yg lagi di toilet dg memegangi badannya dan 2 lainnya menurunkan celananya trus mencubit alat vital temannya itu..
Bagi mereka tentu ini cuma bercanda, tp temannya yg dicubit itu menangis sampai susah jalan karena sakit.
Disitu aq rasanya seperti tersambar petir karena tanpa sadar murid q melakukan tindakan pembullyan. 3 anak itu langsung tak kasih penjelasan bahwa yg mereka lakukan adalah tindakan tidak baik dan langsung tak hukum (sesuai dg batasan tentunya) dan wali murid langsung tak hubungi satu2. Beruntung wali murid bisa mengerti dan berjanji akan ikut membina anak2 mereka. Dan lucunya karena mereka masih anak2, belum juga 1 jam setelah kejadian itu mereka berempat sudah bercanda dan lari2 lagi bersama 😅
Inti dari kisah ini, anak mungkin tanpa sadar melakukan tindakan yg salah karena mereka masih dalam proses bertumbuh dan berkembang. Tugas kita yg dewasa adalah mengawasi dan membimbing mereka agar jangan sampai mereka salah jalan..
Sangat menyedihkan. Pengawasan dari sekolah mungkin hrs lebih di perhatikan. Gerak gerik anak2 memang tetap harus di awasi, terhadap lingkungan sekitarnya termasuk orang2 dewasa selain anak2. Saling mengawasilah. Sangat penting, orang tua sudah begitu berat membayar uang sekolah untuk pendidikan, dan tatakrama, eh malah kejadian mencekam malah datang dan ada si sekitar sekolah.
Sangat prihatin. 😢
itulah kerennya dikorea, yg selalu mengutamakan PRIVASI
Sekian tahun ngikutin hansop bru ini nntn yg ini. Dan menurut ak pelaku seperti ini krn melihat ortunya, entah sengaja atau tdk rasa ingin tahu seorang anak itu sangat besar. Dia tdk berani bertanya ke ortuny akhirny mencoba ke tmnny yg mungkin si korban punya karakter pendiam atau tdk terlalu mencolok. Ketika dia lakukan pelaku mulai berfikir "oh ini rasanya yg dilakukan ortu saya" dan setelah tau rasanya sepertiny dia menikmati moment itu dan mengakibatkan kejadian berulang. Dan tipe ortuny adl ortu yg toxic, yg selalu membela anak baik salah atau pun benar perilakuny dia akan ttp blg bahwa anakny benar. Dan ya hasilnya si anak tdk merasa yg dilakukan itu salah.
Ini sering bgt terjadi, pelaku anak kecil hanya peniru ulung, jadi sebisa mungkin orang tua tidak melakukan kegiatan sexual di depan atau di dekat anaknya(mengira anak nya tdur padahal bisa saja tidak)
Dan sering melakukan bonding agar anak dekat dengan ortunya biar selalu cerita kejadian2 harian mereka.
Saya pernah mengalami hal yg sama waktu kecil d mn saya d minta menempelkn ... Dan saya ingat posisi ny berdiri, anehnya bbrp teman saya mengelilingi kami...
Alhamdulillah hanya sekian detik.... Tapi ko sampai sekarang saya jd ibu... Saya tidak bisa melupakan hal yg mnrt saya aneh... Memalukan.... Menakutkan.... Terbayang... Bgm bila terjadi dg keluarga saya?? Dan saya ingat.... Semua itu...., berharap tak trjdi dg klg sy..... Sy mncoba mengedukasi sekuat ny.... Semampu sambil... Ikhtiar dan doa, terimakasih.
Mas hansol,,saya member baru bolo bolo,,seneng bgt nonton video" nya mas hansol..sdh 3hr marathon nonton video" nya ,sehat trs buat mas hansol❤
Seneng banget nonton channel ini karena ada juga pelajaran yang bisa dipelajari dan bisa diterapkan