Disisakan sekitar 3 rows di depan dan 1 row di belakang kl tak salah. Sengaja dilepas kursi2nya karena yg berkunjung seringnya anak2 sehingga kabinnya lebih lapang ( menghindari kemungkinan anak2 terbentur atau terjepit kursi saat bermain2 di dalam DC9 tsb )
Pesawat yang jadi idola saya ketika diajak tilik bapak sekolah di Jakarta. Garuda Juanda - Kemayoran - Juanda. Terakhir seri MD82 masih digunakan oleh Airfast namun juga telah dipensiunkan. Terima kasih mas sudah membuka kebahagian mengenang masa kecilku...
Terima kasih sharing pengalamannya. Ternyata tahun segitu penerbangan ke JOG masih di Kemayoran ya ... waktu saya tinggal di JOG ( tahun 1982 s.d. ketika CGK mulai beroperasi ), penerbangan ke Jakarta hanya dilayani via HLP - mungkin alasan utamanya adalah agar wisatawan yg menggunakan penerbangan GA dari mancanegara & ingin melanjutkan penerbangan ke JOG & DPS tidak kesulitan harus pindah bandara. Saat itu HLP melayani penerbangan internasional GA plus 2 rute domestik, yaitu ke DPS & JOG ( rute HLP - JOG dilayani dengan DC9, sementara ke DPS selain dilayani DC9 bisa jadi juga dilayani DC10 & B747 dari HLP - terutama untuk flight yg lanjut ke Australia )
1:06 Mungkin ada baiknya untuk menjadi perhatian DZ dan jajaran Direksi Garuda Indonesia, alangkah baiknya jika aircraft on display DC 9-32 ini dikembalikan lagi menjadi livery putih, merah dan orange pada era akhir tahun 70 an saat era DZ Bpk. Wiweko Soepono (sebelum era DZ Bpk. RAJ Lumenta). Agar kita kita yg dulu pernah mengalami pada saat puluhan tahun yang lalu kembali teringat kembali. Terima kasih Salam Aviasi
Siap.. terima kasih sudah mampir 🙏... rencana segera bikin video ttg F28... tapi krn tak ada mock up-nya di sktr JKT mungkin nanti lebih banyak berupa narasi atau story telling saja
@@gomatz66 Terima kasih banyak sudah mampir ... kebetulan minggu ini agak hectic ... jadi kemungkinan minggu depan baru saya buat video yg lain ... rencana ttg F28.
Halo ... terima kasih sudah mampir. Waktu itu profil Facebook saya di-hack jadi saya buat profil baru. Saya lupa dulu di grup Ilmu Terbang sudah berupa grup W A atau masih Blackberry Group ya ?
Comac ARJ-21 fitur2nya lebih mendekati keluarga DC9 ( termasuk B717 ) - terutama sangat mendekati bentuk DC9-10 dibandingkan F28 . Bentuk hidung, bentuk roda pendarat utama pintu keluar / masuk dan jendela daruratnya juga. Saya segera membuat video yg membahas tentang Fokker F28 - mungkin nanti akan saya bahas perbedaannya dengan DC9. ( tetapi saya lagi pikir2 juga ... sebab rasanya lebih baik menyandingkan DC9 dan F100 untuk diagram perbedaannya ).
Video tentang F28 ( ada juga pembahasan tentang perbedaan antara F28 & DC9 juga ) ruclips.net/video/6fcqr8ktSRY/видео.html&lc=UgybvK4IDjqZE0tpSah4AaABAg
comac arj21 lebih mirip ke dc-9 bukan f-28. coba lihat di vertical stabilizer yang dekat dengan fuselage, di situ ada "lubang" yang merupakan ram air inlet, tipikal khas di dc-9 dan md-80, sementara di f-28, lubang ini tidak ada.
@@abdultawab1381 - Comac ARJ-21 lebih mendekati DC9 - tepatnya DC9 seri -10 & -20 ... lihat saja bentuk hidung serta tangkai roda atau landing gear strut-nya. Sementara untuk F28 bentuk hidungnya beda banget dari ARJ-21 ... demikian juga bentuk tail cone-nya. Pada F28 tidak ada tail cone exit ... karena pada rear fuselage-nya berupa air brake yg akan membuka ketika mendarat untuk mengurangi kecepatan ( karena mesinnya tanpa thrust reverser )
Pertama naik DC9 thn74 dri Kemayoran ke Makasar,trakhir dri Jogja ke JKT THN 91..
TRIMS PERNAH KERJA DI PESAWAT DC9 SAAT JADI PRAMUGARA GARUDA
Salam kenal ya Pak ... saya kenal juga ex-pramugara senior GA ... namanya Pak Teguh Yuniarto.
Saya pernah masuk kepesawat garuda museum transportasi tmii,kursinya sudah pada dicopotin.
Disisakan sekitar 3 rows di depan dan 1 row di belakang kl tak salah. Sengaja dilepas kursi2nya karena yg berkunjung seringnya anak2 sehingga kabinnya lebih lapang ( menghindari kemungkinan anak2 terbentur atau terjepit kursi saat bermain2 di dalam DC9 tsb )
Pesawat yang jadi idola saya ketika diajak tilik bapak sekolah di Jakarta. Garuda Juanda - Kemayoran - Juanda.
Terakhir seri MD82 masih digunakan oleh Airfast namun juga telah dipensiunkan.
Terima kasih mas sudah membuka kebahagian mengenang masa kecilku...
Sama2 ... terima kasih sudah mampir
jujur baru satu kali naik DC9 tahun 77 tujuan JKT - JOG saat itu bandar masih di Kemayoran dan sempet merasakan turun dari belakang (ekor pesawat) 🙏
Terima kasih sharing pengalamannya. Ternyata tahun segitu penerbangan ke JOG masih di Kemayoran ya ... waktu saya tinggal di JOG ( tahun 1982 s.d. ketika CGK mulai beroperasi ), penerbangan ke Jakarta hanya dilayani via HLP - mungkin alasan utamanya adalah agar wisatawan yg menggunakan penerbangan GA dari mancanegara & ingin melanjutkan penerbangan ke JOG & DPS tidak kesulitan harus pindah bandara.
Saat itu HLP melayani penerbangan internasional GA plus 2 rute domestik, yaitu ke DPS & JOG ( rute HLP - JOG dilayani dengan DC9, sementara ke DPS selain dilayani DC9 bisa jadi juga dilayani DC10 & B747 dari HLP - terutama untuk flight yg lanjut ke Australia )
1:06
Mungkin ada baiknya untuk menjadi perhatian DZ dan jajaran Direksi Garuda Indonesia, alangkah baiknya jika aircraft on display DC 9-32 ini dikembalikan lagi menjadi livery putih, merah dan orange pada era akhir tahun 70 an saat era DZ Bpk. Wiweko Soepono (sebelum era DZ Bpk. RAJ Lumenta).
Agar kita kita yg dulu pernah mengalami pada saat puluhan tahun yang lalu kembali teringat kembali.
Terima kasih
Salam Aviasi
bali to jogja naik DC 9 tahun 1991 logonya udah baru dan didalam kabin ada penyekat utk vip dan umum
MD 90 paling nyaman,mesin lebih senyap,...legend 👍
MD90 eks Garuda Indonesia di Museum Transportasi TMII, mantab mas penjelasannya
Terima kasih sudah mampir ; koreksi sedikit ... yg di T M I I ini tipenya McDonnell Douglas DC9 ( bukan MD90 )
Bagus video kontennya, ayo rilis fokker 28/100/dan fokker 27.
Siap.. terima kasih sudah mampir 🙏... rencana segera bikin video ttg F28... tapi krn tak ada mock up-nya di sktr JKT mungkin nanti lebih banyak berupa narasi atau story telling saja
Setuju..yg dc 9 enak ditontonnya...lengkap..informatif ..ngalahin presenter² tv yg muda²..
@@gomatz66 Terima kasih banyak sudah mampir ... kebetulan minggu ini agak hectic ... jadi kemungkinan minggu depan baru saya buat video yg lain ... rencana ttg F28.
Wah, ada Pak Felix J. Wang. Dulu ikut ilmu terbang, tapi sekarang saya search member kok nggak ketemu Pak
Halo ... terima kasih sudah mampir. Waktu itu profil Facebook saya di-hack jadi saya buat profil baru. Saya lupa dulu di grup Ilmu Terbang sudah berupa grup W A atau masih Blackberry Group ya ?
👍👍
keren
Terima kasih sudah mampir
Klo boleh bahas HS 748 bouraq ..
Siap sedang saya kumpulkan materinya ... terima kasih masukannya & terima kasih sudah mampir
Halo om Felix. Makasi videonya. 2 tahun lalu sy ada ke museum ini, tapi sayangnya tidak bisa masuk ke cabin. Skr memang sudsh dibuka kembali ya?
Dibukanya weekend saja ( Sabtu & Minggu ). Dari pagi , lalu istirahat siang jam 12.00 - 13.00 tutup, buka lagi jam 13.00 - 15.00
Kenapa tidak membandingkan DC-9 dengan Fokker-28?Bentuk nya mirip dan era nya sama. Kenapa malah membandingkan dg Comac?
Comac ARJ-21 fitur2nya lebih mendekati keluarga DC9 ( termasuk B717 ) - terutama sangat mendekati bentuk DC9-10 dibandingkan F28 . Bentuk hidung, bentuk roda pendarat utama pintu keluar / masuk dan jendela daruratnya juga.
Saya segera membuat video yg membahas tentang Fokker F28 - mungkin nanti akan saya bahas perbedaannya dengan DC9.
( tetapi saya lagi pikir2 juga ... sebab rasanya lebih baik menyandingkan DC9 dan F100 untuk diagram perbedaannya ).
Video tentang F28 ( ada juga pembahasan tentang perbedaan antara F28 & DC9 juga )
ruclips.net/video/6fcqr8ktSRY/видео.html&lc=UgybvK4IDjqZE0tpSah4AaABAg
Comac cenderung mirip F. 28, bukan DC 9
comac arj21 lebih mirip ke dc-9 bukan f-28. coba lihat di vertical stabilizer yang dekat dengan fuselage, di situ ada "lubang" yang merupakan ram air inlet, tipikal khas di dc-9 dan md-80, sementara di f-28, lubang ini tidak ada.
Setuju, sangat mirip Fokker 28, hanya pesawat Comac pakai wingi tips dikedua sayap nya.
@@abdultawab1381 - Comac ARJ-21 lebih mendekati DC9 - tepatnya DC9 seri -10 & -20 ... lihat saja bentuk hidung serta tangkai roda atau landing gear strut-nya.
Sementara untuk F28 bentuk hidungnya beda banget dari ARJ-21 ... demikian juga bentuk tail cone-nya. Pada F28 tidak ada tail cone exit ... karena pada rear fuselage-nya berupa air brake yg akan membuka ketika mendarat untuk mengurangi kecepatan ( karena mesinnya tanpa thrust reverser )