Bagus sekali ilmu dan penyampaian nya Pak. Saya jadi terpikir bahwa innovasi teknologi dalam bidang renewable energy akan dapat memusnahkan industri pertambangan dan perminyakan suatu saat nanti. Ada baiknya kalau negara kita mulai ikut dalam pengembangan renewable energy sebelum terlambat.
A very good video. Tapi ada sedikit masukan. Sayang sekali kurangnya penjelasan mengenai teori Disruptive Innovation yang menjadi dasar dari Prof Clayton Christensen. Baiknya bisa ditambahkan penjelasan untuk graph yang digambarkan oleh Prof Clay (i'm sure you know what i mean) dalam bukunya Innovators Dillema, akan dua axis dan trajectory dari Incumbent dan Disruptor yang mengganggu Incumbent (katanya lebih tepat 'mengganggu/ menggerus' dibandingkan 'memusnahkan'). Karena hal ini sangat fundamental bagi pengertian untuk mahasiswa dalam memahami latar belakang teorinya. Bukan hanya sekedar trend yang ada sekarang ini dan banyak yang salah kaprah bahwa Disruptive Innovation disebabkan karena melulu adanya internet dan digitalisasi (itu salah satu faktor tapi bukan satu-satunya faktor). Konsep mendasarnya bagaimana Disruptor menawarkan produk-produknya dengan fitur-fitur dengan kualitas biasa-biasa saja atau dibawah standar produk Incumbent, namun menawarkannya dengan harga yang lebih murah dari Incumbent, dan ada segmen Customer (biasanya yang price sensitive atau yang low-end user) yang mau membelinya. (Penjelasan mengenai tipe Customer ini juga penting untuk dijelaskan, karena dalam buku Prof Clay terbaru "Competing Against Luck" dijelaskan teori mengenai Jobs-To-Be-Done tentang mengapa Customer meng-hire sebuah product). Kemudian sejalan dengan waktu Disruptor tersebut mengembangkan teknologinya dan memperbaiki produk miliknya sehingga mampu menyeimbangi Incumbent dan mulai mengambil segmen Customer yang middle to high end user yang dikuasai oleh Incumbent. Bila Disruptor mampu untuk terus menggerus pangsa pasar Incumbent, diprediksikan dalam trajectorynya, si Disruptor akan muncul sebagai market leader menggantikan Incumbent (pada waktu itu Incumbent tetap masih ada pangsa pasarnya, bukan musnah, namun menjadi lebih sedikit dibandingkan Disruptor yang menjadi market leader). Apabila Incumbent menjadi tidak ada lagi, terutama disebabkan oleh secara investment atau operational mereka sudah tidak memiliki sumber cashflow dari produk-produknya. Ada option bagi Incumbent untuk tetap memerah keuntungan (cash cow) dari aset dan produknya yang mempunyai margin yang sangat tinggi. Namun mereka harus pivot untuk bisa tetap bertahan. Kemudian disisi lain, tidak semua start-up teknologi berpotensi sebagai disruptor. Seperti kita tahu dari sekian ribuan start-up yang muncul setiap tahunnya, hanya kurang dari 10% yang bisa bertahan dalam bisnis dalam waktu 5 tahun berjalan. Bahkan Venture-Venture Capital di Indonesia pun secara esensi adalah Start-up dibidang funding, sehingga mereka juga tidak banyak yang bertahan lama. Dan secara histori, para Disruptor adalah perusahaan-perusahaan yang sudah up-and-running, bukan kebanyakan skala rintisan yang dalam hitungan 1-3 tahun langsung mendisrupsi pasar. Dulu Nokia adalah perusahan manufaktur plastik yang kemudian pivot menjadi perusahaan jaringan telekomunikasi (btw Nokia masih exist walaupun bukan dibisnis handset handphone lagi, dan sekarang bangkit kembali). Kemudian Microsoft perusahaan DOS untuk IBM sebelum mengeluarkan produknya yang paling laris 10 tahun kemudian: Microsoft Office dan menggantikan Lotus Note buatan IBM. Apple pun mengeluarkan iPad di tahun 2010 setelah gagal 10 tahun sebelumnya dengan produk yang mirip. dll. Disisi lain video ini sangat bagus menjelaskan trend-trend, fenomena dan dinamika yang terjadi dalam dunia bisnis, dengan kerangka Disruptive Innovation. Saya setuju untuk beberapa hal seperti bagaimana Incumbent harus punya peripheral vision yang membuat mereka mawas akan munculnya teknologi atau perubahan sosial baru yang digunakan oleh perusahaan/ produk baru, yang dapat menggerus pangsa pasar mereka. Dan apresiasi sekali untuk Video KHSB yang sangat bagus untuk menjelaskan sebuah konsep dalam waktu yang lumayan singkat, dibandingkan dengan kuliah 3 SKS :). Great job!
Saya mahasiswa keguruan. Sangat berterima kasih atas segala materi-materinya. Selalu mencoba mengadopsi materi2 KHB dengan kondisi pendidikan di sekitar saya. Sekali lagi terima kasih pa
Video yang sangat bermanfaat dan inspiratif sekali pak. Di video tersebut lebih difokuskan pada bagaimana perusahaan yang sudah ada di industri dalam menghadapi tantangan inovasi disruptif. Namun saya ingin bertanya, bagaimana ya pak seorang entrepreneur memunculkan dan merumuskan sebuah ide yang bersifat inovasi disruptif? Adakah teknik atau kerangka tertentu yang digunakan? Terima kasih Pak sukses selalu
Keren thanks 👍👍👍
Terima kasih Pak, luar biasa
Two thumbs up. Clear explanation. Usul untuk membahas teknoligi blockchain secara lebih membumi Pak. Semoga didengar. Thanks
Bagus sekali ilmu dan penyampaian nya Pak. Saya jadi terpikir bahwa innovasi teknologi dalam bidang renewable energy akan dapat memusnahkan industri pertambangan dan perminyakan suatu saat nanti. Ada baiknya kalau negara kita mulai ikut dalam pengembangan renewable energy sebelum terlambat.
yes.. thanks mbak, jgn lupa tonton episode terbaru ya
A very good video. Tapi ada sedikit masukan. Sayang sekali kurangnya penjelasan mengenai teori Disruptive Innovation yang menjadi dasar dari Prof Clayton Christensen.
Baiknya bisa ditambahkan penjelasan untuk graph yang digambarkan oleh Prof Clay (i'm sure you know what i mean) dalam bukunya Innovators Dillema, akan dua axis dan trajectory dari Incumbent dan Disruptor yang mengganggu Incumbent (katanya lebih tepat 'mengganggu/ menggerus' dibandingkan 'memusnahkan'). Karena hal ini sangat fundamental bagi pengertian untuk mahasiswa dalam memahami latar belakang teorinya. Bukan hanya sekedar trend yang ada sekarang ini dan banyak yang salah kaprah bahwa Disruptive Innovation disebabkan karena melulu adanya internet dan digitalisasi (itu salah satu faktor tapi bukan satu-satunya faktor). Konsep mendasarnya bagaimana Disruptor menawarkan produk-produknya dengan fitur-fitur dengan kualitas biasa-biasa saja atau dibawah standar produk Incumbent, namun menawarkannya dengan harga yang lebih murah dari Incumbent, dan ada segmen Customer (biasanya yang price sensitive atau yang low-end user) yang mau membelinya. (Penjelasan mengenai tipe Customer ini juga penting untuk dijelaskan, karena dalam buku Prof Clay terbaru "Competing Against Luck" dijelaskan teori mengenai Jobs-To-Be-Done tentang mengapa Customer meng-hire sebuah product).
Kemudian sejalan dengan waktu Disruptor tersebut mengembangkan teknologinya dan memperbaiki produk miliknya sehingga mampu menyeimbangi Incumbent dan mulai mengambil segmen Customer yang middle to high end user yang dikuasai oleh Incumbent. Bila Disruptor mampu untuk terus menggerus pangsa pasar Incumbent, diprediksikan dalam trajectorynya, si Disruptor akan muncul sebagai market leader menggantikan Incumbent (pada waktu itu Incumbent tetap masih ada pangsa pasarnya, bukan musnah, namun menjadi lebih sedikit dibandingkan Disruptor yang menjadi market leader). Apabila Incumbent menjadi tidak ada lagi, terutama disebabkan oleh secara investment atau operational mereka sudah tidak memiliki sumber cashflow dari produk-produknya. Ada option bagi Incumbent untuk tetap memerah keuntungan (cash cow) dari aset dan produknya yang mempunyai margin yang sangat tinggi. Namun mereka harus pivot untuk bisa tetap bertahan.
Kemudian disisi lain, tidak semua start-up teknologi berpotensi sebagai disruptor. Seperti kita tahu dari sekian ribuan start-up yang muncul setiap tahunnya, hanya kurang dari 10% yang bisa bertahan dalam bisnis dalam waktu 5 tahun berjalan. Bahkan Venture-Venture Capital di Indonesia pun secara esensi adalah Start-up dibidang funding, sehingga mereka juga tidak banyak yang bertahan lama. Dan secara histori, para Disruptor adalah perusahaan-perusahaan yang sudah up-and-running, bukan kebanyakan skala rintisan yang dalam hitungan 1-3 tahun langsung mendisrupsi pasar. Dulu Nokia adalah perusahan manufaktur plastik yang kemudian pivot menjadi perusahaan jaringan telekomunikasi (btw Nokia masih exist walaupun bukan dibisnis handset handphone lagi, dan sekarang bangkit kembali). Kemudian Microsoft perusahaan DOS untuk IBM sebelum mengeluarkan produknya yang paling laris 10 tahun kemudian: Microsoft Office dan menggantikan Lotus Note buatan IBM. Apple pun mengeluarkan iPad di tahun 2010 setelah gagal 10 tahun sebelumnya dengan produk yang mirip. dll.
Disisi lain video ini sangat bagus menjelaskan trend-trend, fenomena dan dinamika yang terjadi dalam dunia bisnis, dengan kerangka Disruptive Innovation. Saya setuju untuk beberapa hal seperti bagaimana Incumbent harus punya peripheral vision yang membuat mereka mawas akan munculnya teknologi atau perubahan sosial baru yang digunakan oleh perusahaan/ produk baru, yang dapat menggerus pangsa pasar mereka. Dan apresiasi sekali untuk Video KHSB yang sangat bagus untuk menjelaskan sebuah konsep dalam waktu yang lumayan singkat, dibandingkan dengan kuliah 3 SKS :). Great job!
thanks mas Danny atas apresiasi dan masukannya, jgn ketinggalan tonton episode terbarunya ya
finally get the real teacher!!!! terimakasih ilmunya
thanks mbak! jgn lupa dishare ya spy bermanfaat utk yg lainnya
Saya mahasiswa keguruan. Sangat berterima kasih atas segala materi-materinya. Selalu mencoba mengadopsi materi2 KHB dengan kondisi pendidikan di sekitar saya. Sekali lagi terima kasih pa
Pas banget tema nya inovasi 👏👏 Mantaap bapak 👍👍👍
manteb...
mantappp 👍
salam kenal Abang dosen.....salam mengajar untuk negeri...
Pak Rangga, ma kasih ya materi-materinya, sangat membantu.
Top
Video yang sangat bermanfaat dan inspiratif sekali pak. Di video tersebut lebih difokuskan pada bagaimana perusahaan yang sudah ada di industri dalam menghadapi tantangan inovasi disruptif. Namun saya ingin bertanya, bagaimana ya pak seorang entrepreneur memunculkan dan merumuskan sebuah ide yang bersifat inovasi disruptif? Adakah teknik atau kerangka tertentu yang digunakan? Terima kasih Pak sukses selalu
Mantapp pakk terus berikan ilmu khususnya tentang bisnis dan ekonomi pakk
Makasih pak, semoga tambah banyak video barunya pak, di tunggu
Terimakasih Pak, sangat jelas.
👍👍👍👍👍
Dijelaskan dengan sangat bagus
2:58 jenggotnya familiar! Sebuah foreshadowing, kah?!? Hahahaaaa.
Bapak, request kajian terkait Net Neutrality, bolehlah, pak. Disruptive innovation terhadap disruptive innovation.
kalau dosennya ngajarnya kayak gini gak bakal jenuh :D
Keren
Mantap pak. Yang bab saham khusus pak. Ditunggu
terima kasih sarannya, oke tunggu update an selanjutnya yaa
Mantap pak.. Sukses terus buat pak rangga
terima kasih mas! mohon sarannya juga yaa biar tambah mantab video edukasi KHSB nya :)
Terima kasih
Ini asik banget pak
yes, tunggu episode selanjutnya yg lebih asik ya!
mantap, Pak.
terima kasih pak.. :)
Mantap pak
Di tggu next video pak..
episode terbaru sudah diupload, jgn lupa tonton ya
lebih ke bagaimana menyikapi datangnya disruptive innovation ya? jika untuk menciptakan inovasi itu sendiri, bagaimana pak?
Kak bahas tentang Industi 4.0 dong
ommmmm....si muridddd kucluk yang suka tanyaa manaaaa...
Pak Rangga almahendra upload lagi dong
episode terbaru sudah upload ya, bis langsung ditonton
Keren