Kenapa Jurnalis Suka Nyinyirin Demo Buruh?
HTML-код
- Опубликовано: 13 сен 2024
- Dulu "Ninja Kawasaki", sekarang "ninja anarko". Tiap memberitakan buruh, media selalu fokus sama mereka yang rusuh. Kenapa?
_____________________________
Bacaan lebih lanjut:
Survei Upah Layak AJI:
www.wartaekono...
www.pikiran-ra...
news.detik.com...
Literatur:
Dhakidae, Daniel. 1991. The State, the Rise of Capital, and the Fall of Political Journalism: Political Economy of Indonesian News Industry. Thesis (Ph. D. ) Cornell University
Tapsell, Ross. 2018. Media Power in Indonesia: Oligarchs, Citizens, and the Digital Revolution.Rowan & Littlefield International
_____________________________
Jika kamu ingin berdonasi atau membeli merchandise kami, kunjungi:
www.tokopedia....
www.remotivi.or...
kitabisa.com/r...
Media sosial Remotivi:
/ remotivi
/ remotivi
/ remotivi.or.id
/ tokoremotivi
Line: @remotivi
Untuk info lebih lengkap tentang Remotivi, kunjungi website kami: www.remotivi.or.id
"Jurnalisnya nggak sadar mereka buruh, dan perusahaan juga nggak mau jurnalis sadar mereka buruh."
Great content as always.
"Selama kita bukan pemilik modal, kita adalah buruh"
Setuju.
Anjir gua lupa pernah baca ini dimana😂😂😂
@@damaraji7367 glints mungkin wkwkwkw
Kalo ga kerja namanya bukan buruh, tapi pengangguran 😁😁
Inilah yg ga disadarin banyak masyarakat. Mereka mikir kalo buruh itu cuma buat pekerja kasar doing. Padahal itu buruh istilah utk semua pekerja.
Gw pernah jd buruh dg label wartawan dan masih pengen jadi wartawan yang sepertinya masih akan "mburuh" juga. Senior senior gw kebanyakan udh pada ilang idealisme kewartawanannya. Berita yg penting hype, nyinyir on terus, tapi substansi kritisisme melayang.
Gw akan like dan share video remotivi ini ke diri gw sendiri dulu.. Karena gw ga punya kaca gede di news room gue. Lalu gw like dan share ke sosmed dg harapan dibaca para temen jurnalis gue. Semangat Remotivi!!
Kalo nanti diingetin, coba tebak satu kata yang sering keluar dari mereka...?? :)
.
"Realistis"
hia hia hia
:)
Semangat juga buat Mbak Farah Nabilla. Semoga bisa bantu mengarahkan industri jurnalistik di Indonesia sedikit2 plg tidak spy bisa kembali ke jalur yang benar.
farah nabilla mba adalah kita. saranghae
"seburuk-buruknya buruh, adalah yang tak menyadari bahwa dirinya adalah buruh"
- Twitter
gue ngerasain banget sih efek jadi seorang buruh. gue jadi pribadi yang cekatan, gesit, team work, perencanaan, pengaturan waktu, mengatasi persoalan, bersuara, tangguh, tahan banting, kuat fisik, dan duitnya bnyk kalo ada lemburan hehehe😅😝 semua benda yg ada dirumah kalian juga rata2 yg bikin ya seorang buruh. sy buruh dan saya bangga😊
Mantap kita butuh orang2 seperti mba
Aku mau dong naikin mba tiap malam, karena mba kuat
@@imams9017 kok enak yaa
diperbudak kapitalis kok bangga?
HIDUP MARHAEN!!
@@alberteinstein6522 terimakasih ka atas masukannya.
maaf ka saya tidak berpendidikan tinggi jadi pekerjaan yg bisa saya lakukan adalah menjadi pesuruh. Dan sedikit wirausaha kecil2an untuk menyambung hidup.
Tp sy bangga karena sadar akan hak2 sy sebagai pesuruh. Dan ada organisasi yg menyuarakan hak2 kami. Saya bersyukur dengan hal itu😊
Cuma remotivi yang iklan nya ga pernah gw skip 🙂
Demi keberlangsungan hidup mereka hahaha. 😂😂
Demi buruh yang bikin indomie jalan terus,supaya dibeli sama crew remot tv..what chain life is that guys ?!
gw ga ketemu iklan malah kawwka
Sama, no.skip ads until content bermutu, apalagi kalau dari iklan2 yg ga Aku suka (+_+)
Njir tadi gua dapet iklan hampir 3 menit. Skip laah
Kehidupan di Indonesia sangat memaksa orang untuk berpikir realistis ketimbang idealis.
Karena itulah tercipta kondisi serperti saat ini. Terlepas itu kebutuhan pokok, sekunder atau tersier.
Budaya orang Indonesia yang konsumtif akan produk yang bernilai prestige juga menjadi salah satu faktornya
Buruh = Kerja sama Boss
Jurnalis = Kerja sama Boss
Sama-sama masih dibayar..
Jangan2 jurnalis itu salah satu bagian dari buruh?
selama bukan pemilik kapital
semua adalah buruh..
@@ramadhanramadhan2008 dlm Ilmu Hukum, yg di GAJI itu semua BURUH. Ngak ada batas Pekerja kasar atau Profesional. Itu dua bahasa penghalus saja
Persamaan logika = sama2 pekerjanya boss
Menurutku ya.
Ketika Anda kerja dgn orang-perusahaan baik sebagai pekerja kasar atau profesional, Anda tetaplah buruh. Karena keduanya menikmati hasil dari aspirasi 'May Day' yang menuntun untuk 8 Jam Kerja, 8 Jam Santai, 8 Jam Tidur dan tercetus juga yang namanya upah lembur.
Seharusnya yang merasa profesional dan yang lain adalah pekerja kasar yang disebut buruh, harus menyadari bahwa keduanya adalah buruh. So, harus bersatu menyatakan aspirasi.
Silahkan dikoreksi apabila tidak berkenan.
tuh liat wartawan kompas, kerja ampe celana kedodoran.
Kurang BURUH apa lagi anjrittt wkwkwk
yaa daripada ntar lari2 melooorot lagi. wkwkwk
"batere gue abis bang"
Aduhh budeg kuping gue.
6 menit serius.
Ujung nya, pengen ngatain 🙃🙃🙃🙃
Sukses terus Remotivi!
Lirikan matanya itu loh wkwkk
Bang gua kaga paham bener dah
Jurnalis gajih UMR
Buruh gajih UMR
Buruh kerja 8 jam,per hari
Jurnalis kerja dadakan gak masuk lembur hehe:)
Hidup serikat buruh indonesia
Gua kasi masukan boleh yak? Kalo gua saranin remotivi pas bikin konten disisipin "komedi cerdas" kek video diatas (pas bagian hmm hmm hmm nya nissin sabyan). Biar kita nontonnya gak terlalu spaneng, disisi lain mendidik tapi sekaligus menghibur.
Soalnya gini bro, bahasa nya lumayan berat untuk difahami orang2 awam kek gua,
Sama animasi2 nya juga menjelaskan sesuatu yang berat, menurut gua masih kurang menambah hiburan lah untuk orang awam kek gua, nah mungkin bisa lebih di kreatifkan lagi dikit, seperti banyak channel pengetahuan lainnya (ex: kok sabi).
Btw, lu selalu bikin gua nambah pengetahuan baru tentang dunia jurnalistik. Hatt off sir!
Terimakasih atas sarannya :)
Saran kamu akan selalu menjadi pertimbangan dalam produksi konten kami.
Salam hangat :)
@@remotivi salam hangat juga dari ane min, makasih looh udah ngucapin salam hangat. Udah lama nggak diucapin kek gitu :")
Remotivi Saya kurang setuju kak, lebih baik tetap demikian. Jika konten memang sesuatu yang serius dan butuh untuk mendapatkan emosi yang sesuai dengan emosi dari kejadian yang sedang diberitakan. Dan saya selalu suka pembawaan masnya yang nyantai tapi bisa mengeluarkan kalimat yang cukup berbobot.
Mendidik tidak harus selalu dengan komedi, yang terpenting terlihat natural/ tidak dipaksakan. tapi ya jika memang mau naikin jumlah subscribers...................... Yang terpenting Remotivi harus tetep bikin video cerdas seperti ini terus! GO REMOTIVI
Ekspresi lu pas terakhir ngomong
"Bukankah nasib suatu kaum tergantung pada kaum itu sendiri"
Dapet banget komuk nyindirnya bang 😂
Lanjutkan sukses terus Romotivi 😁👏
Simple
Hari buruh internasional = Pemerintah Mengapresiasi Kinerja Buruh sehingga bisa menopang ekonomi negara.
Hari buruh Indonesia = Demo naik gaji.
dah nonton blom?
asal
Salah satu bentuk apresiasi dari pemerintah yaitu kenaikan gaji
Gitu aja gak tau🤭
Klo tiap tahun naik gaji ada efek domino harga2 barang pasti ikut naik.. coba tuntutan demo'y turunkan harga sembako gitu
terus berjuang Demi kualitas media massa. Bismillah seluruh tim Remotivi sehat selalu, dijauhkan dari segala kendala dan terus dekat dengan rizkinya. rizki materi ataupun ide2. supaya Remotivi tetap hidup. Amiiin.
Menarik sekali fenomena ini. Memang sejarah betul2 menentukan sebuah bangsa ya.
Semoga banyak jurnalis sadar kalau mereka juga termasuk kacang yang lupa akan kulitnya ketika mereka memilih mendiskreditkan buruh.
Dan sudah saatnya masyarakat gotong royong membentuk press rakyat yang tidak berada di bawah kepentingan oligarki. Hampir semua media di Indonesia dibentuk berdasarkan ambisi konglomerat untuk mendapat jatah kekuasaan, terlepas dari tujuan mereka menguasai Indonesia itu untuk membawa ke arah yang baik/buruk.
Ketika filternya adalah kepentinga bersama, hoaks juga akan otomatis menurun dengan sendirinya karena ada partisipasi rakyat di dalamnya.
Industri press nasional terlalu berat sebelah dengan kepentingan penguasa. Sedih sekali mengetahuinya.
People in 3rd World Country : Ngapain sih demo buruh? Buruh itu kerja aja, belajar yang benar biar ga jadi pekerja, lihat tuh negara maju buruhnya!
People di Negara Maju Also : That is why we colonized your region, Bahkan hak mu sendiri saja dan kelas mu sendiri saja tidak sadar.
Jadi ingat May 1968 Prancis saat Buruh dan Mahasiswa mengokupasi pabrik Renault dan menjalankan administrasi kota paska demo mahasiswa menuntut revolusi kebudayaan
Mereka bilang coba liat itu di negara maju, padahal di negara maju, buruh2nya itu aktif terlibat dalam serikat melindungi hak mereka sendiri.
Buruh dan petani BERSATU
@@ardianghi produktifitas akan meningkat dgn sendirinya kalau iklim kerja n bayaran sesuai. Anda Bs lihat di negara seperti Norwegian atau swedia. Jarang ada aksi protest butuh dan masyarakatnya produktif padahal serikat buruh disana selalu ada. Karena ya iklim disana yg membuat buruh bs produktif.
@@ardianghi gini nih korban framing media kapitalis, kok lo nyamain semua buruh itu model kaya yg beli ninja padahal gaji pas2an. Mas, coba sekali2 turun ke lapangan sana Dan liat berapa banyak buruh dirugiin sama kebijakan pengusaha. Kasus buruh aice yg dibayar murah Dan dibawah standar atau buruh terminal JICT Yang dizolimi dgn gaji ga dibayar. Kalo buruh ga ngelawan Yang ada mereka Makin ditindes. Buruh itu ga nuntut macem2, mereka itu cuma mau upah layak Yang bisa bikin mereka bs nafkahin anak istri, kasus buruh beli ninja itu kan satu kasus yg digede2in media. Buruh terlalu agresif? Eh mas, gini ya, Kalo bukan krb gerakan buruh yg agresif, situ ga akan bs Nikmatin thr, uang lembur atau upah minimum. Kenapa semua itu ada? Karena ada perjuangan gerakan buruh. Bukan Karena mereka diem nrimo disuruh majikannya
Oh maaaaan... So true! Keresahan gw banget sih ini. Gap antara pekerja ahli sama buruh udah jauh banget sekarang
Padahal dua duanya sama aja buruh
"nyinyirin jurnalis yang suka nyinyirin buruh"
Meta-nyinyir.
Nyinggung2 kaum menengah. Hmmm, sepertinya menarik kalo bahas kaum menengah dan pengaruhnya dalam sospol masa kini.
wah iya, apalagi kan kaum itu kan yg paling dominan skrg di Indonesia. Kebanyakan dalam dunia maya jg yang paling banyak bersuara kaum menengah di perkotaan
Kelas menengah itu yg bekerja di jd bankir, pns, atau d bumn gitu ya gan?
Iya bener
Sebetulnya masalahnya kadang di medianya sih. Berita buruh susah naiknya, padahal kita (gue) juga mau up itu. Toh tuntutannya sama kayak yg gue cita-citakan. Tapi meja redaksinya ini yang, astaghfirullah.
Kami mendengar rekan-rekan jurnalis banyak yang mengalami ini. Oleh karena itu, kami akan selalu mendukung rekan-rekan yang membangun gerakan serikat wartawan ataupun rekan-rekan yang selalu berusaha menyelipkan agendanya sebagai pekerja untuk hadir dalam pemberitaan.
Tetap semangat, kami bersama kalian! :)
Netizen kita masih banyak yg belum tau apa itu oligarki. Media2 dikuasai konglomerat yg dekat dengan penguasa ataupun oposisi. Akibatnya ya cuma bisa nyinyirin gerakan buruh.
Pas udah mau ending nya itu loh ada backsound sabyan wkwkwk. Tp kalimatnya itu loh nampar bgt. Ada di Alquran atau hadits gitu kalo gak salah Wallahualam.
Ar-Ra'd ayat 11
Kalo lu masih berstatus sebagai karyawan sama aja lu itu buruh meskipun pendidikan, gaji, dan gaya hidup lo tinggi
Salah serikat buruh sendiri gara-gara menggeneralisir bahwa "buruh yang sebenarnya" adalah buruh yang ikut aksi. Mereka mengeksklusifkan diri mereka. Gk pernah ada second opinion dalam serikat. Serikat jadi gk sehat.
Btw, kenapa sih akhir akhir ini remotivi jarang banget update? Padahal hype banget lho tiap kali liat new video published
Gpp, kalau belum tau mau bahas masalah apa, lebih baik jangan bahas apa-apa. Jangan kayak yang lain, karena kejar kuantitas/jam tayang, hal yang nggak masalah dipermasalahkan.
Sabar gan, nonton anime aja harus nunggu seminggu sekali, wkwkwk
Halo,
Kami menyadari ini masalah yang perlu kami benahi. Dalam proses produksi tim video Remotivi, seringkali terjadi benturan antara upaya dalam meningkatkan kuantitas dengan upaya meningkatkan kualitas. Ada beberapa video yang telah diproduksi namun tidak dapat kami unggah karena tidak sesuai dengan standar kualitas kami.
Hal ini selalu menjadi bahan evaluasi dalam redaksi Remotivi. Terimakasih atas tanggapannya.
Salam hangat :)
BENER BANGET !!! LUR SETUJU !!!
Sebenarnya gpp menuntut upah layak, tapi harus diiringi oleh dengan professionalisme.
Pertanyaannya apakah budaya kerja professional sudah mengakar?
Libur minta banyak, lembur minta tambahan, libur nasional dan keagamaan banyak, jam kerja gak full buat kerja.
Apakah dengan produktifitas yang rendah jika dibandingkan ama negara tetangga, lalu kita minta upah layak. Lalu definisi layak itu apa?
apa kabar aksi 21-22 kemaren yang isinya para media juga ga sedikit yang nyiyirin dan ngeviralin aksi rusuhnya ketimbang tujuan asli dari aksi itu sendiri.
Penjabaran yang mantab sob. share ah~
Siapapun pekerja pada pemilik modal, pada dasarnya dia adalah buruh
Terbaiklah remotivi! emang bener gara-gara pemberitaan yang ga baik daripada media kepada buruh. temen-temen gua yang juga deket gitu sama masalah ginian ikutan nyinyir buruh. padahal kita (gua dan temen-temen) harusnya berada di posisi yang mendukung dan peka terhadap para 'kondisi' buruh.
Agak Ironi Sih.
Tapi masih bangga buat jurnalis yang berjuang untuk daerah pelosok meliput berita.
btw ... that 5:30 moment
Kaum pekerja sedunia, bersatulah!
Suka😁
Cuma kasian sm jurnalis2 korban oligarki Yang ga sadar kalo mereka itu buruh tapi nyinyirin perjuangan buruh buat tuan2 oligarki mereka. Mgkn media Kaya tirto, remotivi Dan jurnalisme2 Kiri ini yg Kita butuhin saat ini.
TL;DR. Sebenarnya ketika kenaikan upah minimum disahkan oleh pemerintah, yang menikmati kenaikan upah justru kaum buruh. Padahal yang menggerakan ekonomi bukan saja kaum buruh (yang berserikat dan berdemo) tetapi juga kaum lainnya yang tidak menikmati kenaikan upah, contohnya jurnalis, guru, dan karyawan lainnya (termasuk buruh yang tidak berserikat dan menerima upahnya tidak naik daripada kehilangan pekerjaan). Sehingga wajar kalau masyarakat (terutama kelas menengah non-buruh) menyindir demo buruh yang setiap tahun menuntut kenaikan upah, seakan-akan perusahaan sangat bergantung dengan mereka yang rajin berdemo dan mereka bisa mengancam mogok kerja. Belum lagi gaya hidup dan belanja yang tergolong hura-hura dan melebihi rata-rata kelas menengah, seperti motor Kawasaki Ninja. Buat saya yang masih menjadi kelas menengah, konsumsi tersebut hanya untuk eksis dan pamer semata. Memangnya motor bebek atau transportasi umum tidak bisa memindahkan buruh dari tempat tinggal ke tempat kerja secara nyaman dan efisien? Selain itu, tuntutan kaum buruh terkadang saya lihat sebagai bukan konsumsi dasar, seperti make-up dan koran per orang. Padahal komponen manfaat yang diterima pekerja bukan saja upah tetapi juga manfaat non-moneter lainnya seperti jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, dan katering. Bukan berarti kaum buruh dan non-buruh tidak boleh menuntut kenaikan upah dan kelayakan kondisi kerja, tetapi tuntutan bisa diajukan jika kebutuhan dasar tidak terpenuhi. Salah satu serikat buruh pernah mengusulkan agar tidak perlu menyediakan rumah sakit untuk buruh dan sebaiknya diganti dengan pelayanan kesehatan yang menjangkau semua warga. Usulan yang rasional dan simpatik ini sangat jarang terdengar dari kaum buruh. Oleh karena itu, sebaiknya pekerja berdemo jika tuntutannya rasional dan membawa kepentingan umum, bukan kepentingan golongan.
Well said. Sedih sekali liat pemberitaan kemaren. Thanks remotivi thanks fir sharing this to us once again...
Yg dislike siapa ya?
A. Konglomerat media
B. Jurnalis yg kesindir
gua petani mantan buruh pabrik otomotif bekasi ,gak suka ama orang tukang demo,kebanyakan nuntut macem2,,tpi produktivitas rendah,,yg untung cuma karyawan tetap doang,,karyawan kontrak mah ampas cuma di manfaatin doang
Salut buat Drummer Band Feast
Cuma disini video topiknya deep backgroundnya kompor GAS!!!!
Mau komen, tapi udah jelas semua dijelasin di video. Mungkin para jurnalis itu ga terima yg udah kuliah tinggi², cape² tapi gajinya lebih rendah dari buruh pabrik yg cuma lulusan SMK.
LOL. sadar? bersukur itu penting pak.. yang masih belum dapat kerja banyak, yang masih kerja kasar banyak..
maju tak gentar... membela yang bayar.....
Banyak jurnalis gak sadar, selama mereka belum punya alat produksi sendiri, mereka juga buruh. Sebagai alumni salah satu stasiun TV, nasib fresh grad di TV beda tipis sama buruh yang sering diolok. Mungkin bedanya, duit orang tuanya.
Media memang takkan mampu memuat semua fakta dari sebuah peristiwa yang sesungguhnya sangat kompleks dalam data maupun hubungan-hubungan yang ada didalamnya. (Panca Dahana, R, 2012:42)
semua orang kalau masih bekerja pada atasannya baik secara fisik atau nonfisik adalah buruh, jadi buat apa nyinyirin buruh kalau kita sendiri juga buruh ?
Both of them yang berubah, klo bruh dlu d perjuangkan wartawab krna mmg profesionalisme nya kuat sma halnya dengan wartawan yg meliput sma profesionalnya tanpa tunggangan politik praktis dari kedua sisinya, sekarang apakh msh sama??? MEI bi yes MEI bi no
I have many interest with remotivi. Saya berharap chanel ini terus berjalan, tetap kritis dan memberikan informasi yang berkualitas
Bener banget, saya selalu bingung kenapa sih media nggak bahas tuntutan mereka, bahas apa yang mereka alami. Malah cuman bilang, buruh lgi demo minta ruu nggak diubah. Ya yg nonton kan mesti tau alasannya, knp bisa terjadi begitu. Jurnalis skrg kyknya cmn pengen cepet update doang, tpi g bener2 mencari info lebih lanjut kenapaaa peristiwa itu terjadi.. kasian kan, buruh jdi dipandang sebelah mata, pdhl jasa mereka byk lho
Mantap Bang Remotivi
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
Simpelnya...
pekerja jurnalis tergantung oleh platform/kantor media tempat mereka bekerja.
Pekerja kasar tergantung oleh kantor tenaga kerja/pabriknya.
Kalo bosnya idealis ya syukur, kalo ga ya gitu deh.
cmiiw :)
Jadi sebenernya apa yg mereka tuntut?
Menuntut orang lain memperbaiki nasib mereka.
Kalau aku berkata seperti itu termasuk nyinyir ga ya?
Klo menurut aku bukan perihal buruh atau nggak nya sih, cuma rasanya tidak semua hal bisa didemokan.. Termasuk perihal pekerjaan. Karena kalau mindset kita seperti ini terus. Bahwa solusi ketika pekerjaan yg kita miliki tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup adalah dengan menuntut orang lain (baik pemerintah, bos, maupun jaringan oligarki) untuk memperbaiki penghasilan kita, rasanya secara ga langsung kita menyerah pada sifat malas yg ada di diri kita. Lebih parah lagi, kita mengubur rasa percaya diri bahwa kita bisa lebih baik dari ini dan meningkatkan penghasilan kita dengan pekerjaan yg lain..
Tentu beda kasusnya kalau terjadi ke tidak adilan terhadap hak asasi para buruh dsb yg memang perlu dituntut. Karena dalam konteks itu, yg dituntut adalah keadilan nya..
Ah, tapi mungkin klo berkata seperti itu masih termasuk nyinyir di jaman sensitif ini..
ini nih. liberal ngehe kayak gini mikirnya. semuanya d "malas". padahal gak gampang jadi buruh. banyak yang kerjanya rajin tapi cuma bisa dapat gaji UMR. biaya hidup makin lama makin tinggi. sedangkan gaji gak naek naek. wajarlah bakal banyak yang tergugah dengan retorika prabowo.
@@indopemburu4141 hmmm.. Koq liberal.. Padahal klo kamu kenal secara langsung kamu akan tahu kalo aku pemikirannya sangat konservatif, karena semua yg kenal aku juga respon nya kaya gtu - - "
Kaya yg tadi kusebut diatas, ga semua hal patut didemokan.. Maksudnya, ketika gaji tidak lagi memenuhi kebutuhan sehari2, dan permintaan kenaikan gaji tidak disepakati, sebenarnya kita punya pilihan untuk pindah kerja atau mulai bisnis sendiri atau bahkan dagang sendiri, baik barang ataupun jasa.. Cuma yg membatasi orang melakukan itu, kadang adalah rasa malasnya atau rasa takut nya sendiri (ga percaya diri), sehingga dia lebih memilih bikin koalisi untuk menuntut peraturan/pemberi pekerjaan untuk menyediakan reward lebih kepada mereka..
Lagi2, klo yg dituntut nya keadilan kaya dulu kasus aice eskrim (klo ga salah), yg gajinya memang dibawah umr kerja diatas jam kerja dan banyak korban fisik juga akibat kerja kasarnya, kalau itu, tentu layak untuk dituntut dan didemokan..
@@arifridwanabriyanto9286 pindah kerja atau mulai bisnis sendiri. bagian ini nih yang agak cacat pemikirannya. gak semudah itu. enggak semudah itu.
@@indopemburu4141 setuju banget. Emang ga semudah itu. Ga ada yg bilang mudah juga, dan aku juga ga pernah nyebut mudah..
Makanya butuh mindset buat tetep gigih dan tetep percaya diri untuk melakukan itu, dan sayangnya, dengan menuntut orang lain memperbaiki nasib kita, itulah salah satu yg bikin runtuh nya mindset tsb
Wallahu'alam...
Cukup se7 demo buruh saat ini beda sama demo marsinah, dulu ketidak adilannya sangat besar jd wajar klo didemo dan dituntut. Tp sekarang yg dituntut bukan lg buat kebutuhan primer ato sekunder tp sudah tersier. Kosmetiklah, iphonelah, motorlah, alphardlah, semuanya dituntut tanpa sadar diri, tanpa sabar diri, tanpa usaha memanage uang agar bisa nabung buat beli keinginannya, mintanya instan dr nuntut org lain. Dan dr demo itu yg diuntungkan cm buruh kasar yg gk pake mikir, yg cm modal otot, yg berbasis mikir masih sama2 aja gajinya. Banyak nemu dikomen video soal demo buruh, gaji buruh sekarang bahkan menyamai ato lebih tinggi dr karyawan, dan yg demo jg udh keliatan kaya2, gk sedikit yg pake gelang emas bejibun, naik moge, naik mobil, tp demonya soal gajinya kekecilan, kan yg liat jd pengen berkata kasar. Disamping itu kabarnya denger2 abis tuntutan dipenuhin ada PHK gede2an jg dr pihak perusahaan2 yg menyetujui (entah bener pa gk). Lha klo itu bener nasib mereka abis itu gmana? Apa yg demo nyisihin gajinya buat yg di PHK? Ato malah bodo amat asal tuntutan dipenuhi? Klo yg terjadi yg ke2 bangsat sih. Yah jd curcot deh.
sdh saya tonton semua video di remotivi. ditunggu video2 berikutnya
Gw jg buruh kok.
Budak korporat.
Tp atas demo buruh jd antipati, krn ya itu. Mereka absurd bgt demo nya.
Menyuarakan upah minimum. Tapi kasih masuk nonton bioskop sbg komoditas dlm upah minimum.
Itu amat sangat gk masuk akal sih.
Bukannya buruh gk boleh nonton bioskop.
Tapi title "upah minimum" trus isinya kebutuhan tersier itu gimana lah nyambungnya.
Blm lagi tiba2 yg demo bawa motor ninja.
Bahkan gw yg statusnya budak korporat dgn bayaran pay per hour lbh tinggi drpd buruh yg demo aja gk punya tuh kendaraan pribadi. Apalagi sampe motor ninja.
mungkin bisa tanya ke temennya yg bagian finance bang
emang udah biasa di kantor apapun kalo minta kenaikan gaji pasti masuk2in sesuatu di luar kebutuhan primer
cuma bedanya kalo perusahaan negara emang semacam udah ada templatenya, kalo perusahaan asing biasa kita minta dg mark up gede, kalo buruh mungkin karena ga sepinter kaum2 kantoran itu ya mintanya dg masuk2in kebutuhan ga penting semacam itu
Hammmpir jadi orang media bagian ilustrator, untung gak keterima
Perhitungan saya, yang nggak merasa bagian dari buruh itu kalo udah di posisi tertentu di perusahaan media. Apalagi orang-orang di posisi tersebut belum pernah jadi jurnalis, karena perusahaan biasanya cari orang berposisi tinggi berdasarkan lulusannya (alumni magister kajian media, dsb.). Menurut kalian gimana?
Nyinyir karena iri, childish 😅
Dan pers sekarang, lebih mentingin "siapa yang punya duit, dialah yang dikasih "berita" positif"
Jurnalisnya sudah banyak duit, jadi ga mau dianggap buruh. Walaupun mereka diperas lebih keras dan digaji lebih sedikit daripada buruh pabrik.
cerdas
Karena menjadi wartawan disesuaikan dengan kepentingan pemilik medianya.
Semoga semakin banyak media alternatif seperti remotivi dan jurnalis yang berpihak pada kepentingan2 buruh dan kemanusiaan kedepannya bukan hanya sekedar menuhankan profit semata
bener banget nih,cth paling deket ya demo 22 mei kmrn.brp byk jurnalis yg dapet perlakuan keras dri aparat,sampe video rekamannya ada yg diapus sma polisi.
Buruh dan petani BERSATU
Kontennya selalu bagus. Semangat berkarya.
bukankah yang bisa mengubah suatu kaum,
hanya kaum itu sendiri = INSUREKSI !1!1!1!!!
Yeah it's same goes for the dumb buruh yg kerjanya cuma demo doang dan g mau berusaha
@@notoriousboy3397 Mengutarakan aspirasi agar lingkungan kerja lebih manusiawi = males dan gak mau berusaha?
@ Kevin Aryatama Cuma mengutarakan doank? Gada aksi?
Ibarat lu liat maling terus lu teriak2 ke orang2..
"Woy maling noh maling.."
"Kejar.. kejar.."
Yg laen ngejar..
Tp lu duduk santai dan ga ngejar..
Kan konyol.. ckck
Lu teriak naik gaji.. dikasih kerja berat ngeluh.. turunin harga ini itu.. tp klo soal bayar pajak pd pura2 bego.. kan ngeselin.. ckckck
>kerja lembur gak dikasih gaji
>Usaha kurang keras
Yha rabbi poin dari maksudmu itu apa
Gak ada asap tanpa api. Dulu demo buruh sampe nutup jalan tol Cikampek, sampe gue dan banyak orang yang gak bisa pulang kantor lewat jalan tol. Intinya demo yang bener itu dengan cara-cara ysng bener dan simpatik. Banyak yang maksa buruh lain disuruh demo padahal ada target produksi. Intinya jangan anarkis dan over acting lah.
Makanya,dulu ada semboyan. Seluruh pekerja di dunia,bersatulah!! Eee tapi.....
saya sebagai guru pun sejatinya adalah buruh....
dan penghasilan sebagian dari kami jauh di bawah standar normal...
miris emang, profesional dibayar murah...apa kudu jadi PNS dulu baru dapet gaji layak? dan yg pegawai kontrak (baik di institut negri ato swasta kan banyak) apa bisa dijadiin PNS smua? dan kadang masi juga ada yg memojokan dg pertanyaan knapa mau dibayar murah? gajinya kan di itung perjamnya ya kalo dah ga jamnya ya pulang aja nyari sambilan...kenapa ngga nyari sambilan Les misal dll
Komunitas buruh hanya mendukung dan memperjuangkan anggota2nya. Sementara ketika pekerja jurnalis kerja lebih dari 8 jam, disuruh lembur mulu, kerja target, tanpa memperhatikan kesehatan dan waktu istirahat, tdk termasuk utk diperjuangkan oleh komunitas buruh.
Demo buruh di Indonesia memang sering dinyinyiri karena seolah-olah identik dengan ideologi sayap kiri.
Tantangan buruh itu teknologi, berapa jenis pekerjaan sudah hilang karena diganti mesin dan robot? Yang tidak pernah ngeluh tidak pernah minta naik gaji? Lalu, tiap tahun isi tuntutan buruh masih soal upah? ini sih yang bikin dinyinyirin. Kalau soal wartawan yang nyinyirin buruh sih soal kebiasaan wartawan kita dalam nulis berita, judul bombastis, dramatis, isi gak kontekstual.
Media milik pemerintah : hanya menampilkan sisi positif pemerintah tanpa disertai kritik
Media milik swasta : kritis pada pemerintah & golongan masyarakat tertentu ,terutama bila kepentingan pengusaha media berbenturan dgn kepentingan pemerintah & masyarakat 😆
Indonesia butuh D.N Aidit kembali.
Hmm saya setuju kalau media hanya berdasarkan kepentingan konglomerat atau politik tertentu yg di dukung
auto subscribe
good konten!!
mntap
Dulu kala ada partai yg selalu membela kepentingan buruh, katanya.🙊🙊🙊🙊
Akhirnya update
kalo ga salah dulu pernah di perjuangin hak jurnalis sebagai buruh belum lama , tapi ya cuma sekilas abis itu ilang
👏🏻 👏🏻
Suatu kali di demo buruh, emen wartawanku bilang "enaken buruh'e"
Saran dongg, bikinnya jgn terlalu lama sesudah kejadian seminggu atau 2 minggu dri kejadian biar masi aktual
Sukses terus remotivi!
ya kan informatif akuran bukan kejar tayang...
Ane lebih suka telat tapi berbobot, ketimbang cepat upload tapi sampah kayak creative content kebanyakan yg ngejar adsense
Iya dengan tanpa mengurangi kualitasnya. Saya juga yakin kok remotivi orientasinya bukan adsense melainkan edukasi. Saya juga yakin remotivi bisa buat yg cepat dan juga berbobot
Angga Ardodika penting diketahui juga ga semua yg cepat aplod itu sampah. Dan remotivi pasti bisa
Kan juga ada orang2 yg mengaku wartawan dari media2 yg ga jelas, yg kerjaannya blackmail orang...
Coba disisipin gimana buruh di luar negeri.. Biar kita juga tau buruh disana..
Video di channel ini selain nambah wawasan, juga nambah banyak kosakata dengan penggunaan bahasa" yang berat. Sampai bolak balik buka kbbi😅
kritis
Merchandise bisa taruh di shopee juga? Sy ga punya toped soalnya
Pernah ikut workshop yang diadain t*rto MC nya yang juga karyawannya t*rto pas sesi pembukaan, coba ngejoke soal buruh perusahaan es krim yang demo. Saya lupa detailnya, intinya pada "nanti es krimnya bau keringat buruh". Saya agak kaget dengan jokenya. Tapi saya tahu itu cuma oknum sih. Bukan t*rto as general.
Remottivi, Keyakinanmu menjadi senjata. tetap selalu bertahan di kesucian 👏
pokoknya klo lo kerja sma orang itu namanya buruh sekalipun level lu udah manager
Sebenarnya karena Rata - rata buruh gak manfaatin gaji mereka dengan baik, tiap demo buruh pasti banyak yang konvoynya pake motor seharga 20 juta, gw jamin itu mereka cicilan semua, ada yang bawa kawasaki ninja pula.
lewat channel ini gue jadi belajar jadi remaja nyinyir yang pake otak dan kemungkinan sedikit berguna.
Mantul
Ketika jurnalis melanggar kode etik junalistik mereka bukan jurnalis. Simple
Jurnalis yg suka nyinyirin aksi buruh ngerasa dongo ga sih???ga sadar kalo mereka sendiri sama, buruh juga
Tgl 2 mei hari solidaritas buruh dan pers internasional.
Pas dah tuh ditengah2 tgl 1 dan 3😎
seperti yg dijelaskan d film "DIBALIK FREKUENSI"
Like usual, a nice and a high quality content.
Bro, Tim Remotivi.
Ane minat sama kaos oblong atau baju lapang dengan logo Remotivi, sebagai merchandise buat support.
Bisa ta?