IBU (D. Zawawi Imron) Sebuah Puisi

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 25 авг 2024
  • Puisi Ibu karya D. Zawawi Imron, berikut puisinya:
    Ibu, ibu..
    Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
    Sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
    Hanya mata air, air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir
    Ibu, kalau aku merantau
    Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
    Di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
    Karena hutangku padamu ibu tak kuasa aku bayar
    Hutangku padamu ibu tak kuasa aku bayar
    Ibu adalah gua pertapaanku
    Dan ibulah yang meletakkan aku di sini
    Saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
    Ibu menunjuk ke langit, kemundian ke bumi
    Aku mengangguk meskipun kurang mengerti
    Ibu..
    Bila kasihmu ibarat samudera
    Sempit lautan teduh
    Tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
    Tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
    Lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
    Ibu..
    Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
    Namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
    Lantaran aku tahu
    Engkau ibu dan aku anakmu
    Kalau aku berlayar lalu datang angin sakal
    Tuhan yang ibu tunjukkan sudah kukenal
    Ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
    Sesekali datang padaku
    menyuruhku menulis langit biru
    dengan sajakku.
    Instagram: @ariesibnoeh
    ...
    #musikalisasipuisi #sajak #puisi #puisiindonesia #syair #penyair # sajakindonesia #musikalisasipuisi #syairrindu #puisiibu #ibu #cintaibu

Комментарии • 17