Tanihub berani mengambil segmen user Business yang paling sulit di Edukasi. Saya punya pengalaman mendidik petani sulit banget dan tidak mudah. Tidak cukup hanya dengan sosialisasi dan penyuluhan doank. Karena Business Pertanian bukan hanya jago nanam, tp harus jago kelola sumberdaya Alam Keuangan Tenaga Pasar yang terbatas. Mengedukasi pertani harus benar-benar turun bertani, nyakul sendiri, desain sendiri, pasarkan sendiri, meskipun gue punya Sertifikasi Mentor Wirausaha.
benar sekali.. petani itu... kerja sekarang... duit harus sekarang... mereka gak butuh visi dan mimpi muluk muluk .. tp jaminan hari ini bisa makan.. 😁
@@Memburu_HartaKarun_PasarModal bener,, petani itu bukan orang bodoh yg mau barangnya diambil duluan duit belakangan.... Atau bahkan gk dibayar.... Petani gk bisa disamakan dengan distributor atau toko reseller yg gk memproduksi barang
Classical probability: 1. Fenomena membungkus "value samar" dengan teknologi terkini/whatever hype. 2. Pemahaman business nature di pertanian yang "permukaan" (why perbankan "gak pernah" masuk ke pertanian apalagi pertanian "kecil"). 3. Moral hazard (wajar,- fokus pada masalah "cuan" bukan hanya di startup/dunia bisnis saja, bahkan dunia politik dan regulasi & law). ya...ambyar. Para "eksekutif" ambil langkah SDM (selamatkan diri masing2), Dan yang jadi korban? yang paling jelas, "pekerja" di tanihub, investor, dan startup lain yang "clean" - meski ini jaraaangggg...banget/ gak ada?
Nah ini setuju.. Foundernya fokus pada cuan, ditawarkan dengan tujuan mulia, ingin memajukan petani. Tapi implementasi dilapangan minum literasi. Akibatnya begini.
yg terkahir kayanya ga ada bang, kalo beneran tulus passion mah pasti diawal susah cuan, mana ada investor yg mau nyuntik dana, semua startup sama aja cuma tanihuh nih terlalu serakah di awal
Selama cold storage dan supply chain management belum bisa jadi standar di Indonesia, isu fluktuasi harga tetap akan menghambat kemajuan pertanian dan pangan di Indonesia
Masalahnya banyak perusahaan yang akhirnya terindikasi fraud petingginya selalu konfirm ngga tau apa yang benar-benar terjadi di kapal mereka, contoh kasus paling gokil FTX.
Ada farmer yg lolos dapet duit iGrow, duitnya ga dipake buat bercocok tanam tapi malah dipake renovasi rumah 😅 Pas udah mendekati masa jatuh tempo bagi hasil, alesan gagal panen... intinya model bisnis fintech agrikultur gini klo skalanya udah lebar sampa penjuru Indo model si TaniFund.. bakal makin sulit sekali mantau penggunaan rill duitya, rentan dinakalin
@@Pradahlan Iya udah lama, rata2 produk lending sektor agritech memang yg bikin puyeng.. kata temen yg kerja di startup, memang ada alasan kenapa penduduk desa rata2 unbankable..dikasi modal bertani aja pencatatan duitnya udah kepake apa aja jelek & "koruptif"
Jangankan farmer ya yg memang blm dapet financial education, org2 umum yg ngambil duit pinjaman dari p2p itu untuk konsumtif semua, bukan untuk alasan produktif.
umumnya bisnis inves ke pertanian banyak akal2an agar angkanya bagus krn pertanian fluktuatif sedangkan investor maunya untung terus. ini cerita dari temen startup pendanaan bidang pertanian juga.
Kesalahan Tanihub adalah ngebuka banyak lini bisnis tanpa ada bisnis yg excellent di belakang nya, ini jelek nya startup skarang ngebuka banyak lini bisnis dan ekspansi gila-gilaan mreka pun gk tau gmna hasilnya dari bakar-bakar ini. Pdhl kalau mreka fokus di satu bisnis sampai berkembang dan sukses mreka bakalan punya aliran dana yg baik . Kita bs liat seperti Apple dan Amazon mreka ini awalnya mati-matian bangun satu produk dan bisnis harus berdarah-darah buat cari investor tapi sekarang mreka udh bs lari kencang sampai mau beli club bola eropa kurang gila apa diversifikasi bisnis nya. Gw paham kalau startup ingin selalu berkembang dengan sangat cepat tapi jika produk atau bisnis kita aja masih 50% tingkat kesuksesan nya lalu kenapa kita harus buka lini bisnis lain.
Walaupun gagal panen tidak pernah terjadi alias 0% Bisnis hasil tani adalah bisnis bunuh dir1 Krn market hasil tani punya dunia sendiri,yg tau dunia itu adalah para tengkulak yg duduk bersila dikaki lima pasar induk,bukan dibelakang laptop.
@@jeruknipis1270 Setuju, tapi ini kan memang tujuan dari tanihub sendiri mendigitalisasi transaksi, menghubungkan petani ke konsumen lewat media digital kalaupun mreka harus bersaing dengan tengkulak dipasar harus nya mreka tau lh salah satu resiko nya , maka nya salah satu kejatuhan Tanihub karena market mreka berkembang pesat saat pandemi kemaren dan mreka langsung bakar uang lebih banyak buat nyerap tapi trnyata saat kembali normal banyak petani malah balik jual lg ketengkulak langsung.
Kayaknya kegagalan tani hub bukan soal lini bisnis yang kebanyakan. Tp soal penjagaan likuiditas antara Kreditor dan Debitur yang menggerus ekuity. Ini classic issue dari Financing Company. Kegagalan mengelola Liquidity. Kalau berdasarkan video ini.
Berdasarkan pengalaman, ada permasalahan yang paling mendasar dari kasus TH ini dan model sejenis, KESERAKAHAN. Semua pihak ingin selalu mendapatkan terbaik secara INSTAN tanpa melalui proses yang seharusnya. Awalnya kita tulus ingin membantu sektor pertanian tetapi kenyataan dilapangan sedemikian kompleks. Tuntutan investor yang selalu pengen dapet rapot bagus begitu pula para pengelola di dalamnya dan petani yang pengen dapurnya tetep ngebul lebih dari biasanya. Pengambil kebijakan yang pengen instan agar dapat nama dengan kontribusi seadanya dsb. Sebagai usulan solusi, benerein dulu mindset dari hulu sampai hilir (gak gampang tapi yakin BISA) dan ini peran pendidik dan agamawan. WAB
Bukan masalah serakah bro arief, Masalahnya yg mengelolah Tanihub..... ngak becus....... tapi bayarannya gede. Ini kasusnya persis sama bahana ventura, pada masa era orba. Untungnya kasus bahana ventura, ngak ada yg namanya sosmed sosmed ............, jadi.. kasusnya senyap..... ditelan bumi pertiwi dan hanya orang orang tertentu yg tahu dan yg sdh bisa dipegang alias jaga mulutnya, ngasih tahunya jg sambil bisik-bisik. Klo anak sekarang .... mulutnya kayak baskom rendeman cucian..... alias cablak. Gitu bro arif,
terlalu ambisius ama terlalu fokus mencari duit investor sampai lupa kalo dia usaha agribisnis yang fokus utamanya petani dan konsumen bukan investor, terlalu ambisius karena terlalu banyak fokus dari pasca panen sampai ke konsumen bahkan pendanaan petani udah terlalu luas harusnya itu dipecah jadi 3 perusahan kecil yang ngurus pasca panen, ngurus transportasi dan pengiriman, juga pendanaan ditambah tanihub memotong jalur yang penting dari menjual produk pertanian yaitu pedagang sayur dan buah yang harusnya mereka fokus menjual produknya ke pedagang ini kalau bila perlu bermitra
Bootstraping tetep jadi andalan buat bisnis yang sustainable. Expansi itu harus based on revenue, bukan dibalik. Punya Dana dari investor untuk dipakai ekspansi. Apalagi bisnis agriculture memiliki resiko tersendiri. Padahal klo fokus aja di komoditasnya, mungkin bisa lebih sustain, pilih yg high demand. Ternyata hancurnya krn P2P. Memang masih masuk ekosistem bisnisnya, tapi bakar uang buat nalangin NPL bukanlah hal yg bijak.
Seru juga kalau bisa join tanihub, menariknya bisa belajar walaupun sulit. Seperti gembala dengan kerbaunya pastilah sangat sulit bila kehilangan tapi jangan lah sampai gembala gantikan kerbaunya membajak. Informasinya sangat bijaksana.
Ijin menyampaikan pandangan dari sudut lain Sebenarnya melihat masa suram TaniGroup ini (harusnya) jadi cambuk untuk semua pemangku kepentingan yang berurusan dengan sembako dan bahan pangan lain. Tujuan TaniGroup berdiri salah satunya ingin membeli bahan pokok dari petani dengan harga bagus, bukan dijatuhkan seperti para tengkulak. Tapi ingin memasarkan bahan pokok ke konsumen dengan harga terjangkau. Kasarannya. Polemik mafia bahan pokok dari dulu sampai sekarang belum bisa diberantas, dibabat habis. Di mana keseriusan semua pemangku kepentingan terkait polemik yang berkepanjangan ini? Kalau polemik ini di-handle hanya company level, bukan government level, bakal susah mengubah polemiknya. Apalagi kendala geografis yang sangat luas susah untuk perusahaan seperti TaniGroup untuk merealisasikan tujuan mereka.
La kan emang pemerintahan juga dapat "manfaat" dari ini semua. Dapat banyak insentif dari mafia2 dagang. Kalo ditelusuri terus yakin deh, ada tu pemangku jabatan terkait yg "main" juga disitu ntah secara langsung atau ngga langsung. Jadi pemerintahan pun ngga bisa dipercaya total karna walau org baiknya banyak tapi rata2 jabatannya kecil ga punya kekuatan. Emang cara terbaik skrg pake kekuatan komunitas, lindungi diri sendiri bikin korporasi sendiri2 kuatin kelompok sendiri sambil bantu yg lain.
Sebagai mantan penyuluh pertanian , petani & budak korporat Agribisnis waktu TH muncul merasa too good to be true. Merasa ada skema Ponzi di sini wkwk. Sengaja gabung jadi sales TH jualin produk2-nya, ingin tahu lebih dalam & nambah income jg. Baru 1-2 minggu jalan merasa pesimis bakal survive krn sistem terasa terlalu text book & marketnya terlalu kecill ditambah adanya skema Ponzi :D
waktu pertama kali muncul TH cuma apps jual beli produk tani 2018, aku cuma ketawa saja (krn platform jualbeli produk agro yg mumpuni/berguna itu adl B2B, bukan produsen ke end user) ,,ketawa, tdk akan yakin apps nya akan booming ,.. alah ini paling mau jadi starup mau cari investor..akhirnya prediksi ku tdk meleset
Tanuhub, tidak belajar dari perusahaan pakan ternak yg punya sistem mirip, meminjamkan pakan ternak / ikan yg sudah punya alat produksi dan memberikan pendampingan dgn nama teknikal service sehingga kegagalan bisa di hindari atau di ketahuu dari awal tidak sampai terjungkal
Izin meresponse apa yang menjadi prespektif saya, Saya adalah seoranga tech-engineer, tetapi sudah bergelut di pertanian dari 2007, karena orang tua saya memiliki usaha pertanian... Pertanian di Indonesia memiliki permasalahan yang jauh lebih rumit jika dibandingkan negara lain, bukan hanya mengenai pengelolaan bahan baku, proses pertanian dan lain-lain... Sedikit cerita pada tahun 2012, Saya ingat saya pernah mendapat untung luar biasa dari harga cabe ~ Rp 150.000 / Kg, sedangkan harga petani yang didapatkan cuma 20-30% dari harga pasar... Tetapi, 2013 tiba-tiba harga cabai mencapai ~ Rp 5.000 / Kg, yang membuat pertanian saya rugi besar, karena harga yang di dapat oleh petani hanya Rp 1.000 - Rp 1.500 / Kg, Hal ini berdampak begitu besar, sebagai contoh untuk biaya produksi (Petik) saja tidak bisa, sehingga meski panen berhasil kami mengalami rugi yang luar biasa... Ungtungnya kami sudah mempersiapkan hal ini dari cukup lama dengan diversifikasi hasil panen, akan tetapi harus digaris bawahi bahwa kami mampu melakukan ini karena kami memiliki lahan yang cukup luas. Saya cukup percaya yang menjadi Borrower di Tanifund, bukanlah petani yang memiliki kesempatan untuk itu, sehingga ketika mengalami kerugian akan memiliki dampak yang besar terhadap mereka maupun pihak Tanifund... Ada salah satu petani yang saya kenal 2014 melakukan pinjaman terhadap salah satu bank local, hasil panen pun berhasil, akan tetapi harga pasar tiba-tiba hancur karena permasalahan import yang merugikan petani local, akhirnya dia harus restrukturisasi pembayaran hutangnya.. Dari apa yang saya bagikan, saya hanya ingin share biarlah hukum yang berbicara, karena kita tidak tahu penyebab utama dari gagal bayar ini apa... Saya percaya para founder Tani-hub mengawali membangun startup ini untuk mendukung pertanian indonesia menjadi lebih baik... Tetapi jika kita memang ingin mendukung pertanian Indonesia, sudah seharusnya Pemerintah melalui kementrian perdagangan dan pertanian memantau setiap process yang berjalan, bukan hanya mengedukasi petani mengenai proses tanam, tetapi juga menjamin kestablian harga pangan di Indonesia. Terimakasih
Kalau kita bilang lumrahnya kita bandingkan negara lain seharusnya bisa, sebagai contoh kebijakan pemerintah di China, Jepang, Singapore dan Malaysia membuat harga pangan di masing-masing negara cukup stabil, yang menjadi permasalahan adalah keseriusan pemerintah mendukung kebijakan dan menjaga keberlangsungan regulasi ini, yang menjadi susah adalah peran oknum yang membuat harga menajadi tidak stabil, sebagai contoh quota import yang dilebihkan dll.
@@yehuda_du masss saya sangat yakin kalo itu mudah, pemerintah udah dari dulu melakukanya, karena itu efeknya sangat besar. Dari petani-tengkulak-pengecer-pengusaha makanan-konsumen. Itu udah hukum alam mas dari jaman dulu, dan ya emang itu resikonya kalo mau bisnis di bidang pertanian, kalo pas harga bagus ya banyak untungnya kalo pas harga turun ya dikit dapetnya. Kalo pemerintah disalahkan karena tidak bisa menstabilkan harga, emang pemerintah bisa membuat cabai yang tahan segala cuaca dan pasti bagus dan banyak hasilnya?
Ini rasanya perspektif yang tepat mengenai kondisi pertanian Indonesia. Tani group ini juga memiliki value chain hasil pertanian sehingga hasil petani dapat hasil penjualan lebih baik. Mereka memiliki bisnis model yang sangat baik. Namun namanya bisnis resiko tidak mudah dan tidak bisa diburu buru dengan kecepatan valuasi. Operational excellence dan risk management yang baik diperlukan sekali. Sayang sebagai startup kadang memprioritaskan pertumbuhan dan valuasi ketimbang fundamental bisnis.
Andai ini sebuah BUMN pertanian mgkn beda cerita. Krn byk menyangkut kebijakan hajat hidup org byk terutama petani, pelaku angkutan distribusi, pedagang dll. Kan bisa bersinergi dgn BUMN pembuat pupuk, BUMN bank bahkan Pos Indonesia atau Damri sekalian utk distribusi. Kolaborasi sm koperasi2 yg sudah ada bisa lebih mudah
Kaya ptpn, lahannya punya bumn sendiri, jadi kalau dia mau tanam, mereka sudah punya riset diatas lahannya atas kuasanya sendiri. Petani disitu hanya sebagai pekerja. Dll
TKB90 tiba2 turun di Q3/Q4 2022 bukan hanya tanihub, tp yg lain juga. Ini ada korelasinya dengan aturan pajak P2P lending mulai nov 2022. Coba riset deh. Nice content btw 👍
Pinter2 kalo mau invest.sesuatu yg too good to be true/utopia wajib diwaspadai.gk ada yg bisa kerjakan semua hal.jd waspada terhadap start up yg visi misi nya tll muluk2, atau mau sikat semua hal dr kepala - ekor 🙏
Mahfud MD sempat mengatakan Bahwa Asas Praduga tak bersalah itu hanya berlaku untuk Hakim. Kalau buat kita, bebas menduga seseorang itu bersalah, berdasarkan clue clue yang kita miliki. tapi bukan menuduh ya... Ketika Polisi melakukan penyeledikan, Polsisi selalu menduga seseorang itu bersalah, berdasarka clue clue yang dimiliki...
Kalo bener tuduhan nya begitu, itu sama aja PONZI 😮💨 , talangin "janji" pake duit VC , biar investor laen tertarik trus invest kesana, trus dibalikin pake dana investor selanjutnya lagi dst. Jadi gaada hasil nyata bahwa panen dan keuntungan penjualan hasil pangan bener2 mendanai "janji" tsb, P-O-N-Z-I guys.....
Itu bukan tuduhan, tapi itu motif yang selalu yang digunakan banyak perusahan2 besar untuk menjaga TKB90, intinya rata2 perusahaan yang meroket cepat lalu hanya beberapa tahun kolaps itu menggunakan motif ini. Dan setiap penalangan dana itu masuk sebagian ke kantong pribadi eksekutif perusahaan tersebut, lalu mundur.
Menurut saya founder hengkang gak bagus. Untuk dapat uang tapi kabur, not a good attitude. Harus tgg jwb dulu , do the best baru bersama sama tutup buku. Duitnya mau, fightnya gak.. parah..
gilaaa, Semakin tinggi sebuah pohon, semakin kencang angin menerpa. Aku mengalami kayak gini tapi di bisnis kecil2an, kegoncang badai di akhir desember hingga pertengahan januari 2023 alhamdulillah tren akhir januari mulai positif. Gabisa bayangin kalo skalanya gede.
Berbisnis pada bidang "makhluk hidup/produk alam" gk gampang, makanya ada istilah "dibesarkan seperti anak sendiri"... Jangan berharap muluk - muluk mereka punya takdir sendiri (gagal panen, cuaca, hama, penyakit, dsb) tapi ini peluang "miring" untuk mengakali sistem buatan manusia (teknologi).
Gue sih msi percaya tani hub, krn dr data, banyak langganan sy, yg bertani, saat ini banyak yg gagal panen, krn 1. Pupuk 2. Gagal panen. Jadi kmgknan besar hal itu adl benar. Btw ada hal yg menarik yg mbuat gue tergelitik, yaitu ketika ko Leon blg ttg pegawainya yg masih memberinya parsel, wow, bener jg ya bs kita cth itu, kalau nanti butuh pegawai pasti mrk yg diinget krn karakternya uda teruji.
Pendanaan saya macet 120 juta. Jika disebutkan, bhw petani yg didanai adl mereka yg kehilangan pekerjaan dan menjadi petani baru, ini namanya pendanaan super ngawur. Bagaimana petani pemula malah didanai.
Karena pihak yang kerjar target, aspek ke hati2 an diabaikan. Asal pertumbuhan/grow cepat boncos urusan belakang (salah satu alasan startup banyak gagal karena hanya fokus ke growth)
dia kan bukan bank, jadi pakai Equity utk melunasi Liability itu benar bisa dan diperbolehkan. Bahkan itu tanggung jawab perusahaan. VC waktu taruh dana mungkin udh aware kok kalau ini konsekuensinya. Karena bank aja ada yang harus ngejagain via Capital Adequacy Ratio. Menjaga Liquidity dsb nya. TAPI, ketika liquidity fails, ya equity lah yang jadi cushion. Lagian kalau VC mendeteksi management atau C- level nya jahat , dari dulu juga VC nya udh dipecat bahkan dipidana. Btw, TKB90 itu indikator kesuksesan mengembalikan hutang ke kreditor ya??? Btw stop menyebut investor mereka sebagi investor, mereka ini sepertinya lebih cocok disebut kreditor karena perjanjian antara kreditor sama Tani Hub lebih kayak kredit dengan bunga fix. Krena mereka itu kreditor, jadi wajar donk kalau TaniHub pake Equity mereka untuk nutupin Liabilities mereka , karena itu emang udh seharusnya… Kalau memang investor, artinya secara akuntansi, nyatatnya harus berupa Equity di buku nya Tani Hub. Nah kalau dicatat sebagai equity harusny ga ada TKB90 segala. Karena kalau modelnya investor ya anda harus siap rugi 100% kalau uangnya hilang. Dan bahkan ga bisa mengharapkan bunga fix…
Enggak, license mereka itu p2p lending. Jd gak boleh pk dana di luar hasil investasi. Kl pk asuransi boleh, kaya Amartha. Kl model TaniHub ini jatuhnya kaya ponzi.
P2p dari covid kemaren juga begini bro sebenernya banyak macet tapi tkb keliatan bagus . OJK juga menutupi dengan relaksasi ,dan boleh mencantumkan tkb 2019 . Kalo group kuat nutupin pake dana sendiri , asuransi kredit pemerintah saja udah sampe gagal bayar . Rata rata asuransi kredit kemaren boncos karena banyak klaim .beware sama p2p terutama 2023 kedepan hanya tunggu bubble burst
OJK menurut saya ini bak macan ompong. Bimin aturan ini itu, harus dipatuhi, giliran Perusahaan bermasalah, di komplain nasabah, OJK cuma bisa memfasilitasi pertemuan. Pdhal yg ngawasi Perusahaan itu OJK. Kok bisa kayak Jiwasraya bobol, Wanaartha boncos...
@@komodosurabaya8037 ga ada tuh anggota OJK yg kena sanksi padahal mereka regulator nya dan mereka membiarkan perusahaan asuransi menghimpun dana dari masyarakat seolah olah bank atau dimirip miripkan dengan bank dengan produk return fix nya . Padahal dana masyarakat di invest ke saham gorengan juga mereka bisa melakukan. Dan sampai saat ini banyak masi jual produk tersebut bukannya dilarang . Harusnya perusahaan asuransi pendapatan dari premi murni bukan puter uang masyarakat. Atau kalau butuh modal terbitkan obligasi perusahaan.
Soal status TKB saat covid bukan hanya OJK yang tutup mata... tapi hampir seluruh regulator di dunia juga pada tutup mata. Kamu kira hari ini kita resesi karena apa?? Salah satunya karena tarik ulur status Day Past Due asset vs liability lembaga pembiayaan yang masih mempertahankan status "Current" ny dari account2 yang di-create masa Covid. Relaksasi Day Past Due status untuk account2 covid ini juga ada di seluruh dunia. Resesi kita sekarang karena major business lagi ngebersihim account2 jelek itu dengan bikin Pencadangan atau Provisioning.... dan apa buktinya, ya mereka lagi cost cutting termasuk mecatin karyawannya. Karena banyak Receivable/Piutang tidak tertagih, dan Liabilities/Utang yang akan segera jatuh tempo.
intinya terlalu cepat punya investor dimana bisnis belum sustainable. apapun bisnisnya klo bisnis belum sustain udah ada investor ya penipuan atau halusinasi. hehe
Ini sama dgn di US, banyak founder start up tipu2. Stlh dpt dana dari investor, uangnya banyak di-spending untuk urusan pribadi. Perusahaan dikelola asal2an. Nanti kalo start up bangkrut, alasan mrk: business gagal itu resiko bisnis atau alasan ekonomi global sedang tdk baik. Terus founder start up itu bikin start up lagi, cari investor lagi. Terus aja gitu. Nah di Indo ada tuh yg kayak gitu. Ada start up yg dipuji2, eh blm 10 thn udah phk karyawan. Tapi berhubung org Indo, gampang terpukau dgn: entrepreneur, founder, karya anak bangsa. Pdhl profit aja nggak. Masuk list Forbes 20 under 20. Terbukti semua harus berproses. Halah pret 🤭
Pengalaman saya terjun di bisnis pertanian : 1. Banyak petani yg terlibat hutang baik bank atau renternir 2. Banyak petani yang tidak jujur dan tidak ada komitmen untuk melakukan perjanjian. Akhir nya yg ada investasi rugi besar. Tapi nggak cuma petani sih sekarang pelaku umkm sudah umum seperti itu. Bahkan lebih parah saling jegal dan tusuk sesama pelaku.
@@PahlawanMerdeka UMKM di Majalengka, Tanggulangin, Jepara, Tasikmalaya . Kebanyakan ya. Umum nya yg saya alami bayar di depan, barang lama banget selesai atau nggak ada kabar 😁. Kesimpulan jangan pernah kasih full bayar, cukup Dp 10%
@@amardiansyah3255 nggak cuma di Jabar, pengalaman teman jadi investor Tambak udang di Jawa Timur juga gitu. Malam syukuran panen udang, besok pagi udang nya sudah hilang dari Tambak 😁
Pertanian di idonesia hrs dikelola secara korporasi, tdk bisa langsung end user si petani itu sendiri yg tdk profesional, bisa bertani tp belum tentu mengerti soal dagang. Kita hrs belajar dari negeri china, baru bikin modal ventura tsb. Klo cmn kumpulin modal trus maunya pd profit oriented, sebaiknya pilih cara bisnis lain. Para petani biar jd tanggung jawab pemerintah aja lewat dana bantuan murni tanpa wajib dikembalikan.
Udah lama tau soal tanihub... Begitu mempelajari model bisnisnya, terkesan sama aja kaya kaya tengkulak... Gak mau tau gmn petani mau buang barang, gak dihubungkan dengan koperasi, pola fikir seperti perbankan... Tengkulak saja masih mau membeli barang dari petani walaupun dengan harga tidak wajar... Paling tidak petani tau mau dibuang ke mana barangnya...
dengan dana VC sebesar itu mengapa tanihub tdk mengembangkan sistem pertanian presisi untuk mendapatkan hasil yg maksimal? jika mengandalkan sistem pertanian existing tentu sangat beresiko karena banyak sekali issue yg akan dihadapi untuk mendapatkan hasil yg maksimal. Memang semangatnya adalah membantu petani namun harus diimbangi dengan penerapan teknologi pertanian untuk meningkatkan kualitas produksi. Memang harus ada knowledge investment, IMHO
Like I said before, Masalah tanihub: 1. Fundamental bisnis yg gagal terbentuk (bisa dilihat Dr ratio GMV vs AR yg ada, mostly bad debt) 2. Investasi besar2an tanpa melihat ROI 3. Sangat terlalu fokus pada exposure tidak pada profitability 4. Faktor x dr internal yg tidak bisa disebut Now, you are discussing point no 4
om, videonya bagus. sy juga nonton yg sebelumnya mengenai tutupnya tanihub. btw lucu juga editingnya pas highlight tulisan artikel pake screen recording langsung dengan mouse 😅
INTI TANIHUBS ADALAH MERAMPOK UANG DARI SALAHSATU ANAK PERUSAHAAN TELKOMSEL. KPK & Kejaksaan harus menyelidiki motif perusahaan yg dimiliki anak2 menteri Rezim ini.
Segmen sasaran tanih hub itu High Risk, memberikan modal pinjaman kepada petani2 Muda yg baru belajar usaha pertanian tanpa jaminan pula, harusnya segmentasi ini dihindari atau u/ meminimalisir gagal bayar setidaknya kasih lah jaminan. Sebuah perusahaan startup up luarannya pasti cari keuntungan bukan bagi2 duit kyk bansos kepada petani2 Muda yg minim pengalaman..
Indonesia itu lupa memajukan petani. Pdhl kebutuhan akan produk pertanian sangat tinggi. Harga dibawah itu sangat tidak mensejahterakan petani kecil yg tradisional.
Tertarik untuk membahas soal Mobilima Syariah ? Sebuah ide yang bagus namun gagal karena miss-management. Dimana saya juga customer & korban plus ikut membantu proses recovery walau gagal juga akhirnya..
Aku dulu beberapa kali beli buah buahan dari TaniHub. Rumah aku di Pamulang dan buah diantar dari gudang di Cikarang. Yah jauh banget anterinnya. Mereka kayaknya rugi biaya operasional termasuk anter anter jarak jauh dengan free ongkir ya?
TuniHUB, semangat ya,. . Hal isu itu hanya seumur jagung, tujuannya bikin goyang TaniHUB jangan sampai besar . Tapi buktikan kalian besar Dan mampu berikan terbaik untuk Indonesia, Ingat, para tengkulak pertanian juga bikin isu buruk. .
waktu pertama kali muncul TH cuma apps jual beli produk tani 2018, aku cuma ketawa saja (krn platform jualbeli produk agro yg mumpuni/berguna itu adl B2B, bukan produsen ke end user) ,,ketawa, tdk akan yakin apps nya akan booming ,.. alah ini paling mau jadi starup mau cari investor..akhirnya prediksi ku tdk meleset
keren euy , kasi gambaran gimana kode etik / etika yg seharusnya . layak subscribe btw sayang bgt Tani Hub kalau harus karam . ga bs kebayang kalau beberapa tahun stlh sekarang , ada model bisnis yg identik sama , pendanaan yg lebih kuat , perencanaan dan eksekusi yg lbh matang dan kemudian sukses besar. (dan biasanya 100% asing .. kayak di film2 . wkwkwk)
Pak ngesarkas nya keren banget hehehe menggunakan asas praduga tak bersalah tapi kaya ngesarkas tanihub,di akhir video jadi kaya makin ngeledek bgt wkwkwk keren pak
Industri korupsi berkembang pesat & sangat kreatif. Mrk menciptakan modus modus baru, sehingga tidak bisa kena tuntutan hukum !? Mungkin nanti ada wacana memanfaatkan anak" milenial mendirikan start up, diberi dana ratusan M - sampai T, tentu dg uang ( saham) negara. Beberapa tahun kemudian dinyatakan bangkrut...! Pailit. ???
Sebaiknya dilakukan investigasi lebih jauh dengan memperhatikan secara cermat perjalanan waktu dari setiap peristiwa yang terjadi. Kalo uang VC dipakai untuk menutupi kerugian tanifund, seharusnya ngga ada kesulitan krn uang VC lebih dari 1.4T sementara loan tanifund secara total sejak berdiri sekitar 300M dan yang macet sejauh ini 15M. Logikanya, ngga mgk dana VC bisa habis hanya karena tanifund dan apalagi ngga mgk 100% proyek tanifund gagal sejak mereka berdiri, sehingga perlu dicek logika selama ini proyek tanifund yg gagal dicover oleh uang VC, tinggal ditelusuri: 1. Kapan proyek pertama kali diluncurkan dan siapa yang otorisasi proyek tsb dari bawah hingga ke level direksi? 2. Kapan proyek tsb macet alias dilaporkan gagal oleh tanifund ke lender? 3. Bagaimana proses verifikasi dan persetujuan suatu proyek tanifund dari level bawah hingga keatas? 4. Tanihub memiliki lebih 10 prominent VCs, apa iya mereka sebodoh itu dalam monitoring penggunaan dana sebesar lebih Rp 1T? atau jangan2 mereka sebenarnya sudah tau apa yang terjadi sebelumnya? 5. Siapa yang memegang kendali utama bisnis tanifund dan tanihub group? Kalo mau terang benderang, silahkan ditelusuri semua aktor intelektual dari mulai awal hingga saat ini dan cek dimana letak kebocorannya. Untuk profile pihak2 yg berwenang selain PW dan IAS yang mudah ditelusuri, sempatkan juga mencek nama2 berikut ini dan liat peranan mereka masing2, publik terlalu fokus dengan nama PW dan IAS sehingga lupa bahwa ada sistem yg berjalan secara sistematis tetapi gagal dalam implementasi. www.linkedin.com/in/natalia-rialucky-marsudi www.linkedin.com/in/vincentius-s-5787ab58 www.linkedin.com/in/johnnywidodo www.linkedin.com/in/edison-tobing-206a07226 www.linkedin.com/in/weeny-charlotte-bb8a2744 www.linkedin.com/in/ritchiegoenawan
Yg mau masuk bisnis pertanian... bisnis jangka panjang dan margin error tinggi.. sebab intervensi teknologi untuk sektor pertanian umumnya di Indonesia masih minin krn mahalnya teknologi.. misalkan mengatasi cuaca, hama dgn menanam dalam greenhouse.. terlebih perubahan iklim mempengaruhi sektor pertanian dan kebun
Bener juga, kecil kemungkinan Pamitra fraud tapi masih stay jadi captain Tanihub. Kalau fraud udah keluar sejak lama. Tapi ada yang keluar sejak lama ga sih?
Apakah bisa seorang founder startup keluar begitu saja saat startup nya sudah didanai oleh VC ? bukannya mereka di ' lock ' demi keamanan dana investor dan bisnis ?
Ngunci nya itu dengan "vesting period". Misalnya founder punya saham 20%, dibagi 4 tahun. Kalo keluar setelah tahun kedua, berarti saham yang udah "vested" alias dimiliki itu 10%, 10% nya lagi hangus. Tapi kalo nilai dari saham itu 0, founder udah ga punya kepentingan buat berjuang.
saya kalo lihat ada orang ngumpyul2 lalu foto2 bareng dengan baju yg sama, dengan exspresi senyum, tangan diatas. kok muak yahh lihatnya, kek lihat sekumpulan orang2 yg main MLM. jadi inget bitconnect wkwkwkwk pengen ketawa kalo lihat mereka ngumpul atas panggung wkwkwkwk
gimana ceritanya anak2 tech yg kerjanya diruangan ber-ac dan ga pernah pegang cangkul ingin bisnis pertanian 🤣 Kerja lapangan itu keras luar dalam, fisik capek terus mental capek ngadepin tengkulak yg pasang harga semaunya dan suplier pupuk dan alat2 tani yg harganya naik terus... Lebih tepat start-up di Indo bnyk yg misleading business akibat orang2 di dalamnya ga paham kerja lapangan, anak2 tech yg kl ngomong bahasanya setinggi langit diselingi kata2 tech mana mau disuruh kerja panas2an di lapangan...
Kalau yang gw liat ini bukan bisnis pertanian sih, ini bisnis riba. Point yang paling dihighlight dan bermasalah adalah pinjam meminjam, bukan ke teknologi pertaniannya (misal produksi petani bertambah dengan teknologi yg mereka punya), atau supply chain dsb.
sebenernya ini klop banget pembahasannya sama alesan bennix pas dulu ditawarin buat ikut ngurus tanihub. Alesan dia waktu itu, dia prediksi ini bakal banyak yg gagal bayar. pas overpost ngepost ini video yowes udah klop banget analisa kalian berdua. yang ngejengkelin itu salah satu mantan petingginya sekarng malah k=jadi komisaris salah satu bank online tanpa diminta pertanggung jawaban
VC...tepatnya lender jelas salah investasi di Tanihub....petani sudah jelas gak bankable...bank saja takut kasih pinjaman ke petani....kalo kredit macet, apakah Tanihub berani sita tanah petani? Yg cocok kasih pinjaman ke petani adalah pemerintah yg gak berharap untung dan siap macet kreditnya....
Bahas Juga donk Usaha Madu Klenceng yg sekarang Bangkrut atau pailit cz banyak juga masyarakat yg ahirnya baru² ini investasi dimadu tsb Gk balik Uangnya. Yg 1 Setup or Kandang harus Investasi 1,2jt klo gk salah
petani yg sdh berpengalaman berpuluh puluh tahun,, dan keluarganya hidup dr petani, itu saja disituasi cuaca skrg ini,, pusing mau nanam apa,, dan pinjam buat kur bukan buat tanam bibit,, tp buat spekulasi. mngkin pemerintah lbh peka buat mereka.
Secara simpel nya cara kerja tani hub itu sama seperti "centeng" Di pasar induk yg di bentuk jadi struktur perusahaan. Yg dikelola modal bandar (investor) Yg dijual barang org (petani Dan supplier) Begitu jalan gak sanggup balikin modal investors, begitu jualan gak sanggup cari untung, Lama lama para pengurusnya kabur alias jadi tuti : tukang tipu berkedok corporation /perusahaan
Intinya jenis begini itu semua mirip.... Termasuk scam juga. Investasi di kemanain? Investasi di ihsg aja bisa jeblok. Lah ini investasi di instrumen baru. Ujung ujung nya mending investasi di tupperware aja yg udah jelas mlm. Atau 1M mending buat invest sendiri buka usaha. Himpun dana, d sebar buat di pakai untuk yg belom pasti, di janjiin retun yg besar...... Ya kacau. Investasi perusahaan yg pasti aja bisa jeblok.
@@Mr.Crabbb salahsatu contohnya, misal kita kontrak petani udah deal dalam sekian kurun waktu kita beli harga panennya sekian , jumlah sekian, dengan kualitas sekian. Pas harga tinggi, mereka "nakal" jual di tempat lain dan ngomongnya ke kita itu lagi kena kendala (hama, tanaman mati, dsb) jadi entah kualitas, amount, atau harga beda dari kesepakatan awal. Ada juga ntah kabur kemana, tanahnya bukan tanah dia, dia nimbun , dsb
@@gildenbanana6849 km gk bisa bisnis dengan petani pake stadart quality seperti itu... Banyak faktor x yg mempengaruhi hasil pertanian jangan disamakan dengan produksi pabrik...... Masalah harga wajar, petani jual kepembeli lebih mahal karena harga pupuk pun fluktuatif.... Misal tahun ini pupuk 200K.... Bulan depan 300K.... Kecuali lu bisnis dengan petani menyediakan bibit dan pupuk....
Banyak faktor pak.. Tidak semudah itu memberi pinjaman.. Saya sih ngebayangi aja. Masalah literasi petani dengan persyaratan tanaman yg ditanam. Kemudian faktor alam, belum tentu tanahnya cocok untuk tanaman yg disyaratkan, kemudian hama.. Kemudian character petaninya apakah punya keseriusan dan harus setiap saat dipantau.. Karena tanihub tidak punya jaminan.. Tidak kaya kaya ojol.. Kendaraannya dari pemilik, urusan pelanggan langsung dari pemilik app. Begitu kerja selesai dapat duit. Btw kalau petinggi banyak yg buron ramai2, dapat dikatakan ada yg salah dalam tanihub. Kemungkinan ada yg salah secara fundamental bisnis.
ini teori konspirasi jalanan : founder pengen ambil duit VC dengan pura pura suruh orang berhutang jadi lender P2P tanibub kemudian di kemplang. nanti di lunasi pakai duit VC. akhirnya duit mengalir ke founder. para eksekutif level c mundur karena takut akan di jadikan kambing hitam dari tuntutan VC. ini kan bangke.
itu salah, klw P2P jamin pembayaran lender. krn P2P tugasnya cuma bridging, perantara antara lender dan borrower. bukan seperti bank yg menampung dana masyarakat, . jadi P2P ga bertanggung jawab untuk pengembalian dana ke lender. dan seharusnya setiap pinjaman itu dicover oleh asuransi.jika gagal bayar maka asuransi yang akan cover dengan byran 80% dr nilai pinjaman. jd klw tanifund benar2 melakukan spt itu (mengcover pengembalian lender, itu benar2 salah urus)
Tanihub itu salah target.. Seharusnya tanihub iru bukan bwrgerak di bidang pemasaran namun di bidan logistik... Untuk mensuplai kebutuhan pasar ssluru indonesia..
TKB90.... turun begitu VC melorot... "MoneyGame" ..dah .. asal buat dana investor crowdfunding ke petani petani culu dadakan kemarin sore.... Berdoa Mulai........ Siap Siap KPI Kejaksaan Dan KPK ada maenan baru buat naek pangkat😁😁😁
"tanihub menggunakan uang VC sebagai simpanan untuk melunasi investasi pemberi pinjaman, ketika peminjam gagal membayar utangnya" Kan emang semua p2p sebenernya nombokin. Tinggal gimana mulus atau engga bubble nya. Makan tuh influencer yang bilang "investasi p2p lending yang produktif, jangan konsumtif" kasian influencer cuma ngerti seuprit dan bawa gelar kuliah aja sok2 ngajak invest di tempat gituan.
Ivan Arie Sustiawan nggak mundur tapi dipaksa mundur, orang ini adalah biang kerok kebobrokan management Tanihub dan Tanifund. Kalau diadakan audit pasti ketahuan berapa banyak dana yang diselewengkan orang ini. Yang pernah kerja di Tanihub pasti nggak asing liat si Ivan seenaknya klaim kwitansi2 macem2, minta ditransferin duit perusahaan buat liburan bareng keluarganya, dll. Ditambah lagi orang finance Tanihub itu kroninya si Ivan juga. Herannya kenapa VC segede MDI dan BRI Ventures nggak ada audit eksternal? Sehabis keluar dari Tahihub, Ivan ini malah bikin startup baru dengan nama Jaring Pangan. Mau jaring duit berapa banyak orang lagi itu? Kasus ini harus di blow segede-gedenya supaya para co-founder fraud ini ditindaklanjuti, nggak adil banget kalau mereka masih bisa bebas2 bikin startup baru, nikmatin duit hasil selewengnya. Harus penjarain dan sita aset pribadi kayak kasus First Travel
Tanihub seharusnya menghabiskan banyak dana ke arah edukasi dan perubahan costumer behaviour.. dan nnti yg memanen adalah next startup.. such as tesla in EV
Hai pak Lukman, apakah boleh dibantu utk menjelaskan mengenai pemain EV sebelum Tesla dan kendala yg mereka hadapi sehingga kalah dari Tesla? Ini informasi baru utk saya. Terima kasih sebelumnya.
Istri keluarga petani. Ga ada keluarganya yang mau tani sekarang. Ngapain juga. Punya sawah , trus ditanami aja bibit ir. Biar tahan lama. Pas panen ga usah dijual ke tengkulak da cashflow sudah lancar dari kiriman dari anaknya di kota. Hasil panen buat dikonsumsi dan zakat fitrah keluarga saja. Tidak ada untungnya jadi petani
kalau sudah mengundurkan diri ada something wrong internlanya, salah satu petingginya ada yg jadi pejabat di perusahaan yg go public, gue sih sudah hindari tuh emiten yg die pimpin
Memang dari awal sudah banyak masalah internal. Ex-CEO-nya Ivan Arie Sustiawan sehabis dari Tanihub malah bikin startup baru dengan nama Jaring Pangan. Kebayang nggak berapa banyak duit lagi yang mau mereka tipu. Si Ivan ini waktu jaman susah, namanya masuk di blacklist BI kok karena tumpukkan hutangnya. Sedangan Pamitra Wineka, koneksi orang ini nggak main-main, bapaknya adalah mantan wakil ketua OJK tahun periode 2012-2017. Dengan koneksi bapaknya yang seluas itu gimana nggak dapat jabatan bagus walaupun sudah terhembus issue fraud dimana-mana. Dengan koneksi bapaknya juga nama Ivan Arie bisa clear dari blacklist BI. Lawak kan hahaha
saya pernah mengalami salah satu P2P lending terkenal, dia sebelumnya kalau ada telat pengembalian dana, proses klaim asuransinya cepat banget. hitungannya cuma hari. sampai saatnya ada pandemi, mulai banyak yang ngemplang utang, pengembalian proses klaim asuransi bisa tahunan. saya pernah baca sebelumnya proses klaim asuransi di talangi dulu pengembaliannya olleh pihak P2P. itu melanggar aturan OJK. anehnya TKB tetap diatas 90%, padahal pinjaman saya ada 80% nyangkut karena pandemi
Jngn2 agro Puspa goalpara itu tani hub ...memang waktu itu bnyk PHK kpd karyawan buruhnya .. skrng sepi tak terlihat aktifitas yg berarti...yg untung adalah orang yg ga penting dan ga bermutu yg diam di sana utk dikuasakan yaitu segelintir orang deket agro yg berasa jd bos ....
@@rapiteknik2012 masalah nya, uang investor yang banyak celah untuk di money laundering, bisa saja di investasikan fiktif oleh pihak penyelenggara p2p, dengan dalih gagal panen lah seperti tanihub, atau gagal bayar lah di pinjol2 produktif mau pun konsutif. Terlalu banyak celah di p2p untuk para penipu bermain. Bisa saja tkb90 di permainkan agar menarik uang investor masuk.
@@Mr.Crabbb pemerintah khusus nya ojk.itu seperti pahlawan kesiangan, kalau udah pada gagal bayar atau fraud, baru dah di tutup ojk setelah banyak yang nyangkut. Apa gak bisa ojk menganalisa sedini mungkin , untuk melakukan mencegahan diawal
@@lhylhy9807 memang bisnis baru di bidang startup sedang rawan, g usah startup, plat merah mapan macam Jiwasraya jg bisa dimainin, pura pura diinvest padahal ke saham gorengan😉🤣emang cerdas warga +62
Tanihub berani mengambil segmen user Business yang paling sulit di Edukasi. Saya punya pengalaman mendidik petani sulit banget dan tidak mudah. Tidak cukup hanya dengan sosialisasi dan penyuluhan doank. Karena Business Pertanian bukan hanya jago nanam, tp harus jago kelola sumberdaya Alam Keuangan Tenaga Pasar yang terbatas. Mengedukasi pertani harus benar-benar turun bertani, nyakul sendiri, desain sendiri, pasarkan sendiri, meskipun gue punya Sertifikasi Mentor Wirausaha.
benar sekali.. petani itu... kerja sekarang... duit harus sekarang... mereka gak butuh visi dan mimpi muluk muluk .. tp jaminan hari ini bisa makan.. 😁
@@Memburu_HartaKarun_PasarModal bener,, petani itu bukan orang bodoh yg mau barangnya diambil duluan duit belakangan.... Atau bahkan gk dibayar.... Petani gk bisa disamakan dengan distributor atau toko reseller yg gk memproduksi barang
VOC aja butuh ratusan tahun
Bang ngomong2 Bukannya Tani-hub itu cuma aplikasi yg bertujuan menghubungkan Petani dan end buyer?
sama seperti saya
Classical probability:
1. Fenomena membungkus "value samar" dengan teknologi terkini/whatever hype.
2. Pemahaman business nature di pertanian yang "permukaan" (why perbankan "gak pernah" masuk ke pertanian apalagi pertanian "kecil").
3. Moral hazard (wajar,- fokus pada masalah "cuan" bukan hanya di startup/dunia bisnis saja, bahkan dunia politik dan regulasi & law).
ya...ambyar. Para "eksekutif" ambil langkah SDM (selamatkan diri masing2), Dan yang jadi korban? yang paling jelas, "pekerja" di tanihub, investor, dan startup lain yang "clean" - meski ini jaraaangggg...banget/ gak ada?
Nah ini setuju.. Foundernya fokus pada cuan, ditawarkan dengan tujuan mulia, ingin memajukan petani. Tapi implementasi dilapangan minum literasi. Akibatnya begini.
yg terkahir kayanya ga ada bang, kalo beneran tulus passion mah pasti diawal susah cuan, mana ada investor yg mau nyuntik dana, semua startup sama aja cuma tanihuh nih terlalu serakah di awal
APAKAH TERMASUK PELAKU SKEMA PONZI GALI LOBANG TUTUP LOBANG BERKEDOK BISNIS GAK SIH ??? ADA YANG BISA JELASKAN ???
Selama cold storage dan supply chain management belum bisa jadi standar di Indonesia, isu fluktuasi harga tetap akan menghambat kemajuan pertanian dan pangan di Indonesia
gimana mau maju, lagi panen raya malah import produk luar, goblok bgt yg bikin kebijakan
Masalahnya banyak perusahaan yang akhirnya terindikasi fraud petingginya selalu konfirm ngga tau apa yang benar-benar terjadi di kapal mereka, contoh kasus paling gokil FTX.
FTX ada indikasi korupsi dan cuci uang juga dari DPR sono
Apakah tanihub ada backing di tingkat pemerintahan?
@@zentyrant Uang besar melibatkan orang-orang besar.
@@zentyrant ya dong.. konon launchingnya melibatkan elit bahkan ring 1...?? Bisa dicari jejak digitalnya 🙏
Ada farmer yg lolos dapet duit iGrow, duitnya ga dipake buat bercocok tanam tapi malah dipake renovasi rumah 😅
Pas udah mendekati masa jatuh tempo bagi hasil, alesan gagal panen...
intinya model bisnis fintech agrikultur gini klo skalanya udah lebar sampa penjuru Indo model si TaniFund..
bakal makin sulit sekali mantau penggunaan rill duitya,
rentan dinakalin
iyaa bener bnget, mesti bikin sistem yg kredible untuk control dilapangan
Igrow juga bermasalah kah?
@@Pradahlan Iya udah lama, rata2 produk lending sektor agritech memang yg bikin puyeng.. kata temen yg kerja di startup, memang ada alasan kenapa penduduk desa rata2 unbankable..dikasi modal bertani aja pencatatan duitnya udah kepake apa aja jelek & "koruptif"
@@AchmadHilmanS sangat sulit om, pencatatan arus kas keuangan aja jelek banget pas udah dimodalin sama fintech pertanian
Jangankan farmer ya yg memang blm dapet financial education, org2 umum yg ngambil duit pinjaman dari p2p itu untuk konsumtif semua, bukan untuk alasan produktif.
umumnya bisnis inves ke pertanian banyak akal2an agar angkanya bagus krn pertanian fluktuatif sedangkan investor maunya untung terus. ini cerita dari temen startup pendanaan bidang pertanian juga.
Klo ad investasi yg psti untung trus,aq brani jual kolor buatt inves kesittu
Kesalahan Tanihub adalah ngebuka banyak lini bisnis tanpa ada bisnis yg excellent di belakang nya, ini jelek nya startup skarang ngebuka banyak lini bisnis dan ekspansi gila-gilaan mreka pun gk tau gmna hasilnya dari bakar-bakar ini. Pdhl kalau mreka fokus di satu bisnis sampai berkembang dan sukses mreka bakalan punya aliran dana yg baik . Kita bs liat seperti Apple dan Amazon mreka ini awalnya mati-matian bangun satu produk dan bisnis harus berdarah-darah buat cari investor tapi sekarang mreka udh bs lari kencang sampai mau beli club bola eropa kurang gila apa diversifikasi bisnis nya. Gw paham kalau startup ingin selalu berkembang dengan sangat cepat tapi jika produk atau bisnis kita aja masih 50% tingkat kesuksesan nya lalu kenapa kita harus buka lini bisnis lain.
Walaupun gagal panen tidak pernah terjadi alias 0%
Bisnis hasil tani adalah bisnis bunuh dir1
Krn market hasil tani punya dunia sendiri,yg tau dunia itu adalah para tengkulak yg duduk bersila dikaki lima pasar induk,bukan dibelakang laptop.
@@jeruknipis1270 Setuju, tapi ini kan memang tujuan dari tanihub sendiri mendigitalisasi transaksi, menghubungkan petani ke konsumen lewat media digital kalaupun mreka harus bersaing dengan tengkulak dipasar harus nya mreka tau lh salah satu resiko nya , maka nya salah satu kejatuhan Tanihub karena market mreka berkembang pesat saat pandemi kemaren dan mreka langsung bakar uang lebih banyak buat nyerap tapi trnyata saat kembali normal banyak petani malah balik jual lg ketengkulak langsung.
Kayaknya kegagalan tani hub bukan soal lini bisnis yang kebanyakan. Tp soal penjagaan likuiditas antara Kreditor dan Debitur yang menggerus ekuity.
Ini classic issue dari Financing Company.
Kegagalan mengelola Liquidity. Kalau berdasarkan video ini.
APAKAH TERMASUK PELAKU SKEMA PONZI GALI LOBANG TUTUP LOBANG BERKEDOK BISNIS GAK SIH ??? ADA YANG BISA JELASKAN ???
Berdasarkan pengalaman, ada permasalahan yang paling mendasar dari kasus TH ini dan model sejenis, KESERAKAHAN. Semua pihak ingin selalu mendapatkan terbaik secara INSTAN tanpa melalui proses yang seharusnya. Awalnya kita tulus ingin membantu sektor pertanian tetapi kenyataan dilapangan sedemikian kompleks. Tuntutan investor yang selalu pengen dapet rapot bagus begitu pula para pengelola di dalamnya dan petani yang pengen dapurnya tetep ngebul lebih dari biasanya. Pengambil kebijakan yang pengen instan agar dapat nama dengan kontribusi seadanya dsb. Sebagai usulan solusi, benerein dulu mindset dari hulu sampai hilir (gak gampang tapi yakin BISA) dan ini peran pendidik dan agamawan. WAB
Se7
Bukan masalah serakah bro arief,
Masalahnya yg mengelolah Tanihub..... ngak becus....... tapi bayarannya gede.
Ini kasusnya persis sama bahana ventura, pada masa era orba.
Untungnya kasus bahana ventura, ngak ada yg namanya sosmed sosmed ............, jadi.. kasusnya senyap..... ditelan bumi pertiwi dan hanya orang orang tertentu yg tahu dan yg sdh bisa dipegang alias jaga mulutnya, ngasih tahunya jg sambil bisik-bisik.
Klo anak sekarang .... mulutnya kayak baskom rendeman cucian..... alias cablak.
Gitu bro arif,
@@franklinsapiro2899 kurang lebih demikian bro, bisnis belum jalan Overhead kegedean
terlalu ambisius ama terlalu fokus mencari duit investor sampai lupa kalo dia usaha agribisnis yang fokus utamanya petani dan konsumen bukan investor, terlalu ambisius karena terlalu banyak fokus dari pasca panen sampai ke konsumen bahkan pendanaan petani udah terlalu luas harusnya itu dipecah jadi 3 perusahan kecil yang ngurus pasca panen, ngurus transportasi dan pengiriman, juga pendanaan ditambah tanihub memotong jalur yang penting dari menjual produk pertanian yaitu pedagang sayur dan buah yang harusnya mereka fokus menjual produknya ke pedagang ini kalau bila perlu bermitra
APAKAH TERMASUK PELAKU SKEMA PONZI GALI LOBANG TUTUP LOBANG BERKEDOK BISNIS GAK SIH ??? ADA YANG BISA JELASKAN ???
Bootstraping tetep jadi andalan buat bisnis yang sustainable. Expansi itu harus based on revenue, bukan dibalik. Punya Dana dari investor untuk dipakai ekspansi. Apalagi bisnis agriculture memiliki resiko tersendiri. Padahal klo fokus aja di komoditasnya, mungkin bisa lebih sustain, pilih yg high demand. Ternyata hancurnya krn P2P. Memang masih masuk ekosistem bisnisnya, tapi bakar uang buat nalangin NPL bukanlah hal yg bijak.
Seru juga kalau bisa join tanihub, menariknya bisa belajar walaupun sulit. Seperti gembala dengan kerbaunya pastilah sangat sulit bila kehilangan tapi jangan lah sampai gembala gantikan kerbaunya membajak. Informasinya sangat bijaksana.
Ijin menyampaikan pandangan dari sudut lain
Sebenarnya melihat masa suram TaniGroup ini (harusnya) jadi cambuk untuk semua pemangku kepentingan yang berurusan dengan sembako dan bahan pangan lain.
Tujuan TaniGroup berdiri salah satunya ingin membeli bahan pokok dari petani dengan harga bagus, bukan dijatuhkan seperti para tengkulak. Tapi ingin memasarkan bahan pokok ke konsumen dengan harga terjangkau.
Kasarannya. Polemik mafia bahan pokok dari dulu sampai sekarang belum bisa diberantas, dibabat habis.
Di mana keseriusan semua pemangku kepentingan terkait polemik yang berkepanjangan ini?
Kalau polemik ini di-handle hanya company level, bukan government level, bakal susah mengubah polemiknya.
Apalagi kendala geografis yang sangat luas susah untuk perusahaan seperti TaniGroup untuk merealisasikan tujuan mereka.
La kan emang pemerintahan juga dapat "manfaat" dari ini semua. Dapat banyak insentif dari mafia2 dagang. Kalo ditelusuri terus yakin deh, ada tu pemangku jabatan terkait yg "main" juga disitu ntah secara langsung atau ngga langsung. Jadi pemerintahan pun ngga bisa dipercaya total karna walau org baiknya banyak tapi rata2 jabatannya kecil ga punya kekuatan.
Emang cara terbaik skrg pake kekuatan komunitas, lindungi diri sendiri bikin korporasi sendiri2 kuatin kelompok sendiri sambil bantu yg lain.
ente masih menanyakan tanggung jawab stake holder di level goverment? obatnya cuma dinuklir aja bro. negeri yang masih berada di jaman cari cashback.
Sebagai mantan penyuluh pertanian , petani & budak korporat Agribisnis waktu TH muncul merasa too good to be true. Merasa ada skema Ponzi di sini wkwk. Sengaja gabung jadi sales TH jualin produk2-nya, ingin tahu lebih dalam & nambah income jg. Baru 1-2 minggu jalan merasa pesimis bakal survive krn sistem terasa terlalu text book & marketnya terlalu kecill ditambah adanya skema Ponzi :D
Yang cuma belajar disekolah tanpa tau kondisi dilapangan akan menganggap mereka pahlawan 😂
ponzi itu yg dilakukan developer2 di mainland. investor yg baru masuk membéri duit ke investor kama
waktu pertama kali muncul TH cuma apps jual beli produk tani 2018, aku cuma ketawa saja (krn platform jualbeli produk agro yg mumpuni/berguna itu adl B2B, bukan produsen ke end user) ,,ketawa, tdk akan yakin apps nya akan booming ,.. alah ini paling mau jadi starup mau cari investor..akhirnya prediksi ku tdk meleset
Tanuhub, tidak belajar dari perusahaan pakan ternak yg punya sistem mirip, meminjamkan pakan ternak / ikan yg sudah punya alat produksi dan memberikan pendampingan dgn nama teknikal service sehingga kegagalan bisa di hindari atau di ketahuu dari awal tidak sampai terjungkal
Izin meresponse apa yang menjadi prespektif saya,
Saya adalah seoranga tech-engineer, tetapi sudah bergelut di pertanian dari 2007, karena orang tua saya memiliki usaha pertanian...
Pertanian di Indonesia memiliki permasalahan yang jauh lebih rumit jika dibandingkan negara lain, bukan hanya mengenai pengelolaan bahan baku, proses pertanian dan lain-lain...
Sedikit cerita pada tahun 2012, Saya ingat saya pernah mendapat untung luar biasa dari harga cabe ~ Rp 150.000 / Kg, sedangkan harga petani yang didapatkan cuma 20-30% dari harga pasar...
Tetapi, 2013 tiba-tiba harga cabai mencapai ~ Rp 5.000 / Kg, yang membuat pertanian saya rugi besar, karena harga yang di dapat oleh petani hanya Rp 1.000 - Rp 1.500 / Kg, Hal ini berdampak begitu besar, sebagai contoh untuk biaya produksi (Petik) saja tidak bisa, sehingga meski panen berhasil kami mengalami rugi yang luar biasa...
Ungtungnya kami sudah mempersiapkan hal ini dari cukup lama dengan diversifikasi hasil panen, akan tetapi harus digaris bawahi bahwa kami mampu melakukan ini karena kami memiliki lahan yang cukup luas.
Saya cukup percaya yang menjadi Borrower di Tanifund, bukanlah petani yang memiliki kesempatan untuk itu, sehingga ketika mengalami kerugian akan memiliki dampak yang besar terhadap mereka maupun pihak Tanifund...
Ada salah satu petani yang saya kenal 2014 melakukan pinjaman terhadap salah satu bank local, hasil panen pun berhasil, akan tetapi harga pasar tiba-tiba hancur karena permasalahan import yang merugikan petani local, akhirnya dia harus restrukturisasi pembayaran hutangnya..
Dari apa yang saya bagikan, saya hanya ingin share biarlah hukum yang berbicara, karena kita tidak tahu penyebab utama dari gagal bayar ini apa...
Saya percaya para founder Tani-hub mengawali membangun startup ini untuk mendukung pertanian indonesia menjadi lebih baik...
Tetapi jika kita memang ingin mendukung pertanian Indonesia, sudah seharusnya Pemerintah melalui kementrian perdagangan dan pertanian memantau setiap process yang berjalan, bukan hanya mengedukasi petani mengenai proses tanam, tetapi juga menjamin kestablian harga pangan di Indonesia.
Terimakasih
Maaf apa pemerintah bisa menjamin kesetabilan harga terutama dari hasil pertanian?
Sedangkan pertanian bukan barang di bentuk tapi tergantung alam.
@@izulasroy1416 bantu jawab : ga bisa. contoh kecil lihat saja Bulog & harga beras :D
Kalau kita bilang lumrahnya kita bandingkan negara lain seharusnya bisa, sebagai contoh kebijakan pemerintah di China, Jepang, Singapore dan Malaysia membuat harga pangan di masing-masing negara cukup stabil, yang menjadi permasalahan adalah keseriusan pemerintah mendukung kebijakan dan menjaga keberlangsungan regulasi ini, yang menjadi susah adalah peran oknum yang membuat harga menajadi tidak stabil, sebagai contoh quota import yang dilebihkan dll.
@@yehuda_du masss saya sangat yakin kalo itu mudah, pemerintah udah dari dulu melakukanya, karena itu efeknya sangat besar. Dari petani-tengkulak-pengecer-pengusaha makanan-konsumen.
Itu udah hukum alam mas dari jaman dulu, dan ya emang itu resikonya kalo mau bisnis di bidang pertanian, kalo pas harga bagus ya banyak untungnya kalo pas harga turun ya dikit dapetnya.
Kalo pemerintah disalahkan karena tidak bisa menstabilkan harga, emang pemerintah bisa membuat cabai yang tahan segala cuaca dan pasti bagus dan banyak hasilnya?
Ini rasanya perspektif yang tepat mengenai kondisi pertanian Indonesia. Tani group ini juga memiliki value chain hasil pertanian sehingga hasil petani dapat hasil penjualan lebih baik. Mereka memiliki bisnis model yang sangat baik. Namun namanya bisnis resiko tidak mudah dan tidak bisa diburu buru dengan kecepatan valuasi. Operational excellence dan risk management yang baik diperlukan sekali. Sayang sebagai startup kadang memprioritaskan pertumbuhan dan valuasi ketimbang fundamental bisnis.
Andai ini sebuah BUMN pertanian mgkn beda cerita. Krn byk menyangkut kebijakan hajat hidup org byk terutama petani, pelaku angkutan distribusi, pedagang dll. Kan bisa bersinergi dgn BUMN pembuat pupuk, BUMN bank bahkan Pos Indonesia atau Damri sekalian utk distribusi. Kolaborasi sm koperasi2 yg sudah ada bisa lebih mudah
Kaya ptpn, lahannya punya bumn sendiri, jadi kalau dia mau tanam, mereka sudah punya riset diatas lahannya atas kuasanya sendiri. Petani disitu hanya sebagai pekerja. Dll
Swasta aja disepelein petani, apalagi BUMN
bumn sulit bayarnya dan masih cari cashback. ente yakin?
Tanihub gua rasa susah nya dalam supply chain . Karena geography Indonesia itu kepulauan. Coba seperti Australia mungkin Tanihub bisa bagus
TKB90 tiba2 turun di Q3/Q4 2022 bukan hanya tanihub, tp yg lain juga. Ini ada korelasinya dengan aturan pajak P2P lending mulai nov 2022. Coba riset deh. Nice content btw 👍
Pengaruh dari kenaikan suku bunga, lender ga bisa resktukturisasi
Cita2 yg keren memajukan pertanian indonesia dengan teknologi, hancur karena masalah klasik, hutang dan riba
Hutang dan riba ada karena petani butuh cash flow alias pendapatan tetap
Da gua kira yg msk channel agak berpendidikan... haha rpnya kgk jg
Yoi, setuju...
Dikasih dana gratis bunga 0% pun saya yakin sama aja, masalah mental jangan samain masalah modal.
Pinter2 kalo mau invest.sesuatu yg too good to be true/utopia wajib diwaspadai.gk ada yg bisa kerjakan semua hal.jd waspada terhadap start up yg visi misi nya tll muluk2, atau mau sikat semua hal dr kepala - ekor 🙏
Mahfud MD sempat mengatakan Bahwa Asas Praduga tak bersalah itu hanya berlaku untuk Hakim.
Kalau buat kita, bebas menduga seseorang itu bersalah, berdasarkan clue clue yang kita miliki. tapi bukan menuduh ya...
Ketika Polisi melakukan penyeledikan, Polsisi selalu menduga seseorang itu bersalah, berdasarka clue clue yang dimiliki...
Kalo bener tuduhan nya begitu, itu sama aja PONZI 😮💨 , talangin "janji" pake duit VC , biar investor laen tertarik trus invest kesana, trus dibalikin pake dana investor selanjutnya lagi dst. Jadi gaada hasil nyata bahwa panen dan keuntungan penjualan hasil pangan bener2 mendanai "janji" tsb, P-O-N-Z-I guys.....
ponzi tapi yg kalah malah bandarnya wkwkwk
Ponzi....yes....
@@imamfajar930 bner juga 🤣🤣
Itu bukan tuduhan, tapi itu motif yang selalu yang digunakan banyak perusahan2 besar untuk menjaga TKB90, intinya rata2 perusahaan yang meroket cepat lalu hanya beberapa tahun kolaps itu menggunakan motif ini. Dan setiap penalangan dana itu masuk sebagian ke kantong pribadi eksekutif perusahaan tersebut, lalu mundur.
😊😊😊😊😊😊😊😊😊
Menurut saya founder hengkang gak bagus.
Untuk dapat uang tapi kabur, not a good attitude. Harus tgg jwb dulu , do the best baru bersama sama tutup buku. Duitnya mau, fightnya gak.. parah..
gilaaa, Semakin tinggi sebuah pohon, semakin kencang angin menerpa. Aku mengalami kayak gini tapi di bisnis kecil2an, kegoncang badai di akhir desember hingga pertengahan januari 2023 alhamdulillah tren akhir januari mulai positif. Gabisa bayangin kalo skalanya gede.
Berbisnis pada bidang "makhluk hidup/produk alam" gk gampang, makanya ada istilah "dibesarkan seperti anak sendiri"... Jangan berharap muluk - muluk mereka punya takdir sendiri (gagal panen, cuaca, hama, penyakit, dsb) tapi ini peluang "miring" untuk mengakali sistem buatan manusia (teknologi).
Yuppp
Gue sih msi percaya tani hub, krn dr data, banyak langganan sy, yg bertani, saat ini banyak yg gagal panen, krn 1. Pupuk 2. Gagal panen. Jadi kmgknan besar hal itu adl benar.
Btw ada hal yg menarik yg mbuat gue tergelitik, yaitu ketika ko Leon blg ttg pegawainya yg masih memberinya parsel, wow, bener jg ya bs kita cth itu, kalau nanti butuh pegawai pasti mrk yg diinget krn karakternya uda teruji.
Pendanaan saya macet 120 juta.
Jika disebutkan, bhw petani yg didanai adl mereka yg kehilangan pekerjaan dan menjadi petani baru, ini namanya pendanaan super ngawur. Bagaimana petani pemula malah didanai.
Karena pihak yang kerjar target, aspek ke hati2 an diabaikan.
Asal pertumbuhan/grow cepat boncos urusan belakang (salah satu alasan startup banyak gagal karena hanya fokus ke growth)
dia kan bukan bank, jadi pakai Equity utk melunasi Liability itu benar bisa dan diperbolehkan. Bahkan itu tanggung jawab perusahaan. VC waktu taruh dana mungkin udh aware kok kalau ini konsekuensinya.
Karena bank aja ada yang harus ngejagain via Capital Adequacy Ratio. Menjaga Liquidity dsb nya. TAPI, ketika liquidity fails, ya equity lah yang jadi cushion.
Lagian kalau VC mendeteksi management atau C- level nya jahat , dari dulu juga VC nya udh dipecat bahkan dipidana.
Btw, TKB90 itu indikator kesuksesan mengembalikan hutang ke kreditor ya??? Btw stop menyebut investor mereka sebagi investor, mereka ini sepertinya lebih cocok disebut kreditor karena perjanjian antara kreditor sama Tani Hub lebih kayak kredit dengan bunga fix. Krena mereka itu kreditor, jadi wajar donk kalau TaniHub pake Equity mereka untuk nutupin Liabilities mereka , karena itu emang udh seharusnya…
Kalau memang investor, artinya secara akuntansi, nyatatnya harus berupa Equity di buku nya Tani Hub. Nah kalau dicatat sebagai equity harusny ga ada TKB90 segala. Karena kalau modelnya investor ya anda harus siap rugi 100% kalau uangnya hilang. Dan bahkan ga bisa mengharapkan bunga fix…
Enggak, license mereka itu p2p lending. Jd gak boleh pk dana di luar hasil investasi. Kl pk asuransi boleh, kaya Amartha. Kl model TaniHub ini jatuhnya kaya ponzi.
P2p dari covid kemaren juga begini bro sebenernya banyak macet tapi tkb keliatan bagus . OJK juga menutupi dengan relaksasi ,dan boleh mencantumkan tkb 2019 . Kalo group kuat nutupin pake dana sendiri , asuransi kredit pemerintah saja udah sampe gagal bayar . Rata rata asuransi kredit kemaren boncos karena banyak klaim .beware sama p2p terutama 2023 kedepan hanya tunggu bubble burst
OJK menurut saya ini bak macan ompong. Bimin aturan ini itu, harus dipatuhi, giliran Perusahaan bermasalah, di komplain nasabah, OJK cuma bisa memfasilitasi pertemuan. Pdhal yg ngawasi Perusahaan itu OJK. Kok bisa kayak Jiwasraya bobol, Wanaartha boncos...
@@komodosurabaya8037 ga ada tuh anggota OJK yg kena sanksi padahal mereka regulator nya dan mereka membiarkan perusahaan asuransi menghimpun dana dari masyarakat seolah olah bank atau dimirip miripkan dengan bank dengan produk return fix nya . Padahal dana masyarakat di invest ke saham gorengan juga mereka bisa melakukan. Dan sampai saat ini banyak masi jual produk tersebut bukannya dilarang . Harusnya perusahaan asuransi pendapatan dari premi murni bukan puter uang masyarakat. Atau kalau butuh modal terbitkan obligasi perusahaan.
@@sonnysukamto7135 :
Bgitulah. Pdhal promonya gede "Dalam Pengawasan OJK". Apa yg diawasi kok Jiwasraya sampe bisa bobol 🤣
Soal status TKB saat covid bukan hanya OJK yang tutup mata... tapi hampir seluruh regulator di dunia juga pada tutup mata.
Kamu kira hari ini kita resesi karena apa?? Salah satunya karena tarik ulur status Day Past Due asset vs liability lembaga pembiayaan yang masih mempertahankan status "Current" ny dari account2 yang di-create masa Covid. Relaksasi Day Past Due status untuk account2 covid ini juga ada di seluruh dunia.
Resesi kita sekarang karena major business lagi ngebersihim account2 jelek itu dengan bikin Pencadangan atau Provisioning.... dan apa buktinya, ya mereka lagi cost cutting termasuk mecatin karyawannya. Karena banyak Receivable/Piutang tidak tertagih, dan Liabilities/Utang yang akan segera jatuh tempo.
Bisnis dengan unsur “gambling”tertinggi adalah pertanian dan peternakan
Di prospektus tidak ada keterangan Petani baru, bilangnya petani berpengalaman. Ini kan sudah jelas kebohongan.
intinya terlalu cepat punya investor dimana bisnis belum sustainable. apapun bisnisnya klo bisnis belum sustain udah ada investor ya penipuan atau halusinasi. hehe
Tengkulak pertanian digital emg mainya gtu, gak paham ama petani yg di lahan. ujung-ujung nya dikadalin petani mitra nya
makin pinter gw mas tiap nonton video lu wkwkwk, keren selalu mas!
Ini sama dgn di US, banyak founder start up tipu2. Stlh dpt dana dari investor, uangnya banyak di-spending untuk urusan pribadi. Perusahaan dikelola asal2an. Nanti kalo start up bangkrut, alasan mrk: business gagal itu resiko bisnis atau alasan ekonomi global sedang tdk baik. Terus founder start up itu bikin start up lagi, cari investor lagi. Terus aja gitu. Nah di Indo ada tuh yg kayak gitu. Ada start up yg dipuji2, eh blm 10 thn udah phk karyawan. Tapi berhubung org Indo, gampang terpukau dgn: entrepreneur, founder, karya anak bangsa. Pdhl profit aja nggak. Masuk list Forbes 20 under 20. Terbukti semua harus berproses. Halah pret 🤭
Nalar sehat , jernih mengatakan bahwa penjelasan narasumber tadi adalah BENAR SEKALI
Assalamualaikum pak...terimakasih atas video pembelajarannya banyak inside nya dalam video ini termasuk pada bagian sudut pandang orang ketiga👍👍👍
Pengalaman saya terjun di bisnis pertanian :
1. Banyak petani yg terlibat hutang baik bank atau renternir
2. Banyak petani yang tidak jujur dan tidak ada komitmen untuk melakukan perjanjian.
Akhir nya yg ada investasi rugi besar.
Tapi nggak cuma petani sih sekarang pelaku umkm sudah umum seperti itu. Bahkan lebih parah saling jegal dan tusuk sesama pelaku.
Berarti klaim anda pernah terjun itu bukan omong kosong. Memang bener.
petani atau pengepul itu hampir sebagian besar adl bajingan
UMKM apa? Saya terjun ke rotan & briket arang rata² fair kok
@@PahlawanMerdeka UMKM di Majalengka, Tanggulangin, Jepara, Tasikmalaya . Kebanyakan ya. Umum nya yg saya alami bayar di depan, barang lama banget selesai atau nggak ada kabar 😁. Kesimpulan jangan pernah kasih full bayar, cukup Dp 10%
@@amardiansyah3255 nggak cuma di Jabar, pengalaman teman jadi investor Tambak udang di Jawa Timur juga gitu. Malam syukuran panen udang, besok pagi udang nya sudah hilang dari Tambak 😁
Pertanian di idonesia hrs dikelola secara korporasi, tdk bisa langsung end user si petani itu sendiri yg tdk profesional, bisa bertani tp belum tentu mengerti soal dagang. Kita hrs belajar dari negeri china, baru bikin modal ventura tsb. Klo cmn kumpulin modal trus maunya pd profit oriented, sebaiknya pilih cara bisnis lain. Para petani biar jd tanggung jawab pemerintah aja lewat dana bantuan murni tanpa wajib dikembalikan.
Udah lama tau soal tanihub... Begitu mempelajari model bisnisnya, terkesan sama aja kaya kaya tengkulak... Gak mau tau gmn petani mau buang barang, gak dihubungkan dengan koperasi, pola fikir seperti perbankan... Tengkulak saja masih mau membeli barang dari petani walaupun dengan harga tidak wajar... Paling tidak petani tau mau dibuang ke mana barangnya...
Pamitra sdh jadi CEO Bank Neo sejak Oct 2021.
Saya lender di Tanihub, since awal 2022 bener-bener anjlok performanya. Sekarang TKB ada di angka 30%an.
dengan dana VC sebesar itu mengapa tanihub tdk mengembangkan sistem pertanian presisi untuk mendapatkan hasil yg maksimal? jika mengandalkan sistem pertanian existing tentu sangat beresiko karena banyak sekali issue yg akan dihadapi untuk mendapatkan hasil yg maksimal. Memang semangatnya adalah membantu petani namun harus diimbangi dengan penerapan teknologi pertanian untuk meningkatkan kualitas produksi. Memang harus ada knowledge investment, IMHO
APAKAH TERMASUK PELAKU SKEMA PONZI GALI LOBANG TUTUP LOBANG BERKEDOK BISNIS GAK SIH ??? ADA YANG BISA JELASKAN ???
Like I said before, Masalah tanihub:
1. Fundamental bisnis yg gagal terbentuk (bisa dilihat Dr ratio GMV vs AR yg ada, mostly bad debt)
2. Investasi besar2an tanpa melihat ROI
3. Sangat terlalu fokus pada exposure tidak pada profitability
4. Faktor x dr internal yg tidak bisa disebut
Now, you are discussing point no 4
om, videonya bagus. sy juga nonton yg sebelumnya mengenai tutupnya tanihub.
btw lucu juga editingnya pas highlight tulisan artikel pake screen recording langsung dengan mouse 😅
Keren banget channel itu...semangat bang🔥🔥
INTI TANIHUBS ADALAH MERAMPOK UANG DARI SALAHSATU ANAK PERUSAHAAN TELKOMSEL.
KPK & Kejaksaan harus menyelidiki motif perusahaan yg dimiliki anak2 menteri Rezim ini.
Segmen sasaran tanih hub itu High Risk, memberikan modal pinjaman kepada petani2 Muda yg baru belajar usaha pertanian tanpa jaminan pula, harusnya segmentasi ini dihindari atau u/ meminimalisir gagal bayar setidaknya kasih lah jaminan. Sebuah perusahaan startup up luarannya pasti cari keuntungan bukan bagi2 duit kyk bansos kepada petani2 Muda yg minim pengalaman..
yang paling aneh adalah jajaran top management barengan mengundurkan diri, ada apakah ?
Indonesia itu lupa memajukan petani. Pdhl kebutuhan akan produk pertanian sangat tinggi. Harga dibawah itu sangat tidak mensejahterakan petani kecil yg tradisional.
Tertarik untuk membahas soal Mobilima Syariah ? Sebuah ide yang bagus namun gagal karena miss-management. Dimana saya juga customer & korban plus ikut membantu proses recovery walau gagal juga akhirnya..
Aku dulu beberapa kali beli buah buahan dari TaniHub. Rumah aku di Pamulang dan buah diantar dari gudang di Cikarang. Yah jauh banget anterinnya. Mereka kayaknya rugi biaya operasional termasuk anter anter jarak jauh dengan free ongkir ya?
Indikasi krisis ekonomi ya munculnya model bisnis seperti ini.
Orang yang punya duit di Indonesia lama-lama duitnya habis akibat bisnis seperti ini.
ya gpp toh duitnya ada di masyarakat, pdb naek, distribusi kekayaan kwkwkw
TuniHUB, semangat ya,. .
Hal isu itu hanya seumur jagung, tujuannya bikin goyang TaniHUB jangan sampai besar .
Tapi buktikan kalian besar Dan mampu berikan terbaik untuk Indonesia,
Ingat, para tengkulak pertanian juga bikin isu buruk. .
waktu pertama kali muncul TH cuma apps jual beli produk tani 2018, aku cuma ketawa saja (krn platform jualbeli produk agro yg mumpuni/berguna itu adl B2B, bukan produsen ke end user) ,,ketawa, tdk akan yakin apps nya akan booming ,.. alah ini paling mau jadi starup mau cari investor..akhirnya prediksi ku tdk meleset
komen org yg tdk paham dgn dunia nyata di agro.
dulu gue pas lihat tanihub malah jualan product goods kaya kopi sachet dll gue tau udah gak berkualitas dan bakalan jatoh
Penjabaran yang sangat clear dan mendidik
keren euy , kasi gambaran gimana kode etik / etika yg seharusnya .
layak subscribe
btw sayang bgt Tani Hub kalau harus karam .
ga bs kebayang kalau beberapa tahun stlh sekarang , ada model bisnis yg identik sama , pendanaan yg lebih kuat , perencanaan dan eksekusi yg lbh matang dan kemudian sukses besar.
(dan biasanya 100% asing .. kayak di film2 . wkwkwk)
Jangan harus asing dong.... "HABIBIE" Indonesia masi banyaaak.
@@husnafone ngomong emang gampang bro hahaha 😂
Pak ngesarkas nya keren banget hehehe menggunakan asas praduga tak bersalah tapi kaya ngesarkas tanihub,di akhir video jadi kaya makin ngeledek bgt wkwkwk keren pak
Industri korupsi berkembang pesat & sangat kreatif. Mrk menciptakan modus modus baru, sehingga tidak bisa kena tuntutan hukum !? Mungkin nanti ada wacana memanfaatkan anak" milenial mendirikan start up, diberi dana ratusan M - sampai T, tentu dg uang ( saham) negara. Beberapa tahun kemudian dinyatakan bangkrut...! Pailit. ???
Sebaiknya dilakukan investigasi lebih jauh dengan memperhatikan secara cermat perjalanan waktu dari setiap peristiwa yang terjadi. Kalo uang VC dipakai untuk menutupi kerugian tanifund, seharusnya ngga ada kesulitan krn uang VC lebih dari 1.4T sementara loan tanifund secara total sejak berdiri sekitar 300M dan yang macet sejauh ini 15M. Logikanya, ngga mgk dana VC bisa habis hanya karena tanifund dan apalagi ngga mgk 100% proyek tanifund gagal sejak mereka berdiri, sehingga perlu dicek logika selama ini proyek tanifund yg gagal dicover oleh uang VC, tinggal ditelusuri:
1. Kapan proyek pertama kali diluncurkan dan siapa yang otorisasi proyek tsb dari bawah hingga ke level direksi?
2. Kapan proyek tsb macet alias dilaporkan gagal oleh tanifund ke lender?
3. Bagaimana proses verifikasi dan persetujuan suatu proyek tanifund dari level bawah hingga keatas?
4. Tanihub memiliki lebih 10 prominent VCs, apa iya mereka sebodoh itu dalam monitoring penggunaan dana sebesar lebih Rp 1T? atau jangan2 mereka sebenarnya sudah tau apa yang terjadi sebelumnya?
5. Siapa yang memegang kendali utama bisnis tanifund dan tanihub group?
Kalo mau terang benderang, silahkan ditelusuri semua aktor intelektual dari mulai awal hingga saat ini dan cek dimana letak kebocorannya. Untuk profile pihak2 yg berwenang selain PW dan IAS yang mudah ditelusuri, sempatkan juga mencek nama2 berikut ini dan liat peranan mereka masing2, publik terlalu fokus dengan nama PW dan IAS sehingga lupa bahwa ada sistem yg berjalan secara sistematis tetapi gagal dalam implementasi.
www.linkedin.com/in/natalia-rialucky-marsudi
www.linkedin.com/in/vincentius-s-5787ab58
www.linkedin.com/in/johnnywidodo
www.linkedin.com/in/edison-tobing-206a07226
www.linkedin.com/in/weeny-charlotte-bb8a2744
www.linkedin.com/in/ritchiegoenawan
Yg mau masuk bisnis pertanian... bisnis jangka panjang dan margin error tinggi.. sebab intervensi teknologi untuk sektor pertanian umumnya di Indonesia masih minin krn mahalnya teknologi.. misalkan mengatasi cuaca, hama dgn menanam dalam greenhouse.. terlebih perubahan iklim mempengaruhi sektor pertanian dan kebun
Bener juga, kecil kemungkinan Pamitra fraud tapi masih stay jadi captain Tanihub. Kalau fraud udah keluar sejak lama. Tapi ada yang keluar sejak lama ga sih?
too good to be true profit 15% konsisten, investasi yg 'sehat' selalu ada resiko rugi kan ya?
@The Overpost
Good information
Good job 👍
Waiting for your next information.Thanks a lot.
Apakah bisa seorang founder startup keluar begitu saja saat startup nya sudah didanai oleh VC ? bukannya mereka di ' lock ' demi keamanan dana investor dan bisnis ?
Ngunci nya itu dengan "vesting period". Misalnya founder punya saham 20%, dibagi 4 tahun. Kalo keluar setelah tahun kedua, berarti saham yang udah "vested" alias dimiliki itu 10%, 10% nya lagi hangus. Tapi kalo nilai dari saham itu 0, founder udah ga punya kepentingan buat berjuang.
saya kalo lihat ada orang ngumpyul2 lalu foto2 bareng dengan baju yg sama, dengan exspresi senyum, tangan diatas. kok muak yahh lihatnya, kek lihat sekumpulan orang2 yg main MLM. jadi inget bitconnect wkwkwkwk pengen ketawa kalo lihat mereka ngumpul atas panggung wkwkwkwk
gimana ceritanya anak2 tech yg kerjanya diruangan ber-ac dan ga pernah pegang cangkul ingin bisnis pertanian 🤣
Kerja lapangan itu keras luar dalam, fisik capek terus mental capek ngadepin tengkulak yg pasang harga semaunya dan suplier pupuk dan alat2 tani yg harganya naik terus... Lebih tepat start-up di Indo bnyk yg misleading business akibat orang2 di dalamnya ga paham kerja lapangan, anak2 tech yg kl ngomong bahasanya setinggi langit diselingi kata2 tech mana mau disuruh kerja panas2an di lapangan...
Kalau yang gw liat ini bukan bisnis pertanian sih, ini bisnis riba.
Point yang paling dihighlight dan bermasalah adalah pinjam meminjam, bukan ke teknologi pertaniannya (misal produksi petani bertambah dengan teknologi yg mereka punya), atau supply chain dsb.
@@pocketprime Yaelah bawa-bawa riba, emangnya tengkulak gak riba juga tuh?
sebenernya ini klop banget pembahasannya sama alesan bennix pas dulu ditawarin buat ikut ngurus tanihub. Alesan dia waktu itu, dia prediksi ini bakal banyak yg gagal bayar. pas overpost ngepost ini video yowes udah klop banget analisa kalian berdua. yang ngejengkelin itu salah satu mantan petingginya sekarng malah k=jadi komisaris salah satu bank online tanpa diminta pertanggung jawaban
siapa bro komisarisnya dan bank apa? spill donk 🙈
VC...tepatnya lender jelas salah investasi di Tanihub....petani sudah jelas gak bankable...bank saja takut kasih pinjaman ke petani....kalo kredit macet, apakah Tanihub berani sita tanah petani? Yg cocok kasih pinjaman ke petani adalah pemerintah yg gak berharap untung dan siap macet kreditnya....
Bahas Juga donk Usaha Madu Klenceng yg sekarang Bangkrut atau pailit cz banyak juga masyarakat yg ahirnya baru² ini investasi dimadu tsb Gk balik Uangnya.
Yg 1 Setup or Kandang harus Investasi 1,2jt klo gk salah
Sayangnya ulah dari oknum mafia di lapangan ga masuk dalam hal yg mereka waspadai.
petani yg sdh berpengalaman berpuluh puluh tahun,, dan keluarganya hidup dr petani, itu saja disituasi cuaca skrg ini,, pusing mau nanam apa,, dan pinjam buat kur bukan buat tanam bibit,, tp buat spekulasi. mngkin pemerintah lbh peka buat mereka.
Secara simpel nya cara kerja tani hub itu sama seperti "centeng" Di pasar induk yg di bentuk jadi struktur perusahaan.
Yg dikelola modal bandar (investor)
Yg dijual barang org (petani Dan supplier)
Begitu jalan gak sanggup balikin modal investors, begitu jualan gak sanggup cari untung, Lama lama para pengurusnya kabur alias jadi tuti : tukang tipu berkedok corporation /perusahaan
jossss gandosss Pak Leon....matur nuwun
Well explained. Thank you Pak!👍👍
foundernya masih ecek ecek tapi investornya kok ya percaya aja.. ini efek pejabat yang 'meng endorse' platform tsb tanpa ada verifikasi lanjut
Dulu pernah baca klo tanihub didaftarkan sebagai perusahaan di eropa timur, buat saya sudah aneh, ternyata kabur
Intinya jenis begini itu semua mirip.... Termasuk scam juga. Investasi di kemanain? Investasi di ihsg aja bisa jeblok. Lah ini investasi di instrumen baru. Ujung ujung nya mending investasi di tupperware aja yg udah jelas mlm. Atau 1M mending buat invest sendiri buka usaha. Himpun dana, d sebar buat di pakai untuk yg belom pasti, di janjiin retun yg besar...... Ya kacau. Investasi perusahaan yg pasti aja bisa jeblok.
Bukan itu juga tapi kata om benix emang sulit bikin start up di dunia pertanian karena petani banyak yang tidak jujur nya
Contoh tidak jujurnya petani seperti apa?
@@Mr.Crabbb salahsatu contohnya, misal kita kontrak petani udah deal dalam sekian kurun waktu kita beli harga panennya sekian , jumlah sekian, dengan kualitas sekian. Pas harga tinggi, mereka "nakal" jual di tempat lain dan ngomongnya ke kita itu lagi kena kendala (hama, tanaman mati, dsb) jadi entah kualitas, amount, atau harga beda dari kesepakatan awal. Ada juga ntah kabur kemana, tanahnya bukan tanah dia, dia nimbun , dsb
@@Mr.Crabbb dikasi duit modal usaha, uangnya dipake judi atau beli kendaraan atau nikah lagi. real ini bro
Wkwkwk
@@gildenbanana6849 km gk bisa bisnis dengan petani pake stadart quality seperti itu... Banyak faktor x yg mempengaruhi hasil pertanian jangan disamakan dengan produksi pabrik...... Masalah harga wajar, petani jual kepembeli lebih mahal karena harga pupuk pun fluktuatif.... Misal tahun ini pupuk 200K.... Bulan depan 300K.... Kecuali lu bisnis dengan petani menyediakan bibit dan pupuk....
Banyak faktor pak.. Tidak semudah itu memberi pinjaman.. Saya sih ngebayangi aja. Masalah literasi petani dengan persyaratan tanaman yg ditanam. Kemudian faktor alam, belum tentu tanahnya cocok untuk tanaman yg disyaratkan, kemudian hama.. Kemudian character petaninya apakah punya keseriusan dan harus setiap saat dipantau.. Karena tanihub tidak punya jaminan.. Tidak kaya kaya ojol.. Kendaraannya dari pemilik, urusan pelanggan langsung dari pemilik app. Begitu kerja selesai dapat duit. Btw kalau petinggi banyak yg buron ramai2, dapat dikatakan ada yg salah dalam tanihub. Kemungkinan ada yg salah secara fundamental bisnis.
ini teori konspirasi jalanan : founder pengen ambil duit VC dengan pura pura suruh orang berhutang jadi lender P2P tanibub kemudian di kemplang. nanti di lunasi pakai duit VC. akhirnya duit mengalir ke founder. para eksekutif level c mundur karena takut akan di jadikan kambing hitam dari tuntutan VC. ini kan bangke.
ini yg masuk akal
itu salah, klw P2P jamin pembayaran lender. krn P2P tugasnya cuma bridging, perantara antara lender dan borrower. bukan seperti bank yg menampung dana masyarakat, . jadi P2P ga bertanggung jawab untuk pengembalian dana ke lender. dan seharusnya setiap pinjaman itu dicover oleh asuransi.jika gagal bayar maka asuransi yang akan cover dengan byran 80% dr nilai pinjaman. jd klw tanifund benar2 melakukan spt itu (mengcover pengembalian lender, itu benar2 salah urus)
Tanihub itu salah target..
Seharusnya tanihub iru bukan bwrgerak di bidang pemasaran namun di bidan logistik... Untuk mensuplai kebutuhan pasar ssluru indonesia..
TKB90.... turun begitu VC melorot...
"MoneyGame" ..dah ..
asal buat dana investor crowdfunding ke petani petani culu dadakan kemarin sore....
Berdoa Mulai........
Siap Siap KPI Kejaksaan Dan KPK ada maenan baru buat naek pangkat😁😁😁
"tanihub menggunakan uang VC sebagai simpanan untuk melunasi investasi pemberi pinjaman, ketika peminjam gagal membayar utangnya"
Kan emang semua p2p sebenernya nombokin. Tinggal gimana mulus atau engga bubble nya.
Makan tuh influencer yang bilang "investasi p2p lending yang produktif, jangan konsumtif" kasian influencer cuma ngerti seuprit dan bawa gelar kuliah aja sok2 ngajak invest di tempat gituan.
Gw subscribe koh. Suka bgt konten2 nya cerdaaass dan masuk akal
Ivan Arie Sustiawan nggak mundur tapi dipaksa mundur, orang ini adalah biang kerok kebobrokan management Tanihub dan Tanifund. Kalau diadakan audit pasti ketahuan berapa banyak dana yang diselewengkan orang ini. Yang pernah kerja di Tanihub pasti nggak asing liat si Ivan seenaknya klaim kwitansi2 macem2, minta ditransferin duit perusahaan buat liburan bareng keluarganya, dll. Ditambah lagi orang finance Tanihub itu kroninya si Ivan juga.
Herannya kenapa VC segede MDI dan BRI Ventures nggak ada audit eksternal?
Sehabis keluar dari Tahihub, Ivan ini malah bikin startup baru dengan nama Jaring Pangan. Mau jaring duit berapa banyak orang lagi itu? Kasus ini harus di blow segede-gedenya supaya para co-founder fraud ini ditindaklanjuti, nggak adil banget kalau mereka masih bisa bebas2 bikin startup baru, nikmatin duit hasil selewengnya. Harus penjarain dan sita aset pribadi kayak kasus First Travel
gw stalk linked in nya jadi bete liat mukanya hahaha
Tanihub seharusnya menghabiskan banyak dana ke arah edukasi dan perubahan costumer behaviour.. dan nnti yg memanen adalah next startup.. such as tesla in EV
Hai pak Lukman, apakah boleh dibantu utk menjelaskan mengenai pemain EV sebelum Tesla dan kendala yg mereka hadapi sehingga kalah dari Tesla? Ini informasi baru utk saya. Terima kasih sebelumnya.
Di negara maju pun ngga ada perusahaan dengan business model TaniHub
Salahnya berasumsi semua petani itu baik dan jujur
Ko, saya penasaran, dulu sewaktu sekolah atau kuliah sewaktu presentasi di depan sempat tdk menggunakan "E... E... E...."
Lancar banget omongannya 😍
Ya karena dia baca bukan mikir... Dibelakang kamera ada scripnya
Istri keluarga petani. Ga ada keluarganya yang mau tani sekarang. Ngapain juga. Punya sawah , trus ditanami aja bibit ir. Biar tahan lama. Pas panen ga usah dijual ke tengkulak da cashflow sudah lancar dari kiriman dari anaknya di kota. Hasil panen buat dikonsumsi dan zakat fitrah keluarga saja. Tidak ada untungnya jadi petani
Ini sih seperti lu masuk ke hutan yg terlihat indah dan semuanya ada namun lu ngk sadar banyak pemangsa yg buas disana.
Memang blm byk yg tau pola pandang VC utk case ini
kalau sudah mengundurkan diri ada something wrong internlanya, salah satu petingginya ada yg jadi pejabat di perusahaan yg go public, gue sih sudah hindari tuh emiten yg die pimpin
apa tu?
Tani Hub sudah IPO???.... Saya saja masih bingung Tani hub ini dapat profit darimana
@@Mr.Crabbb mksdnya petinggi tanihub skrg direkrut jd komisaris BB**. td dapat bocoran di channel BINNEX
Memang dari awal sudah banyak masalah internal.
Ex-CEO-nya Ivan Arie Sustiawan sehabis dari Tanihub malah bikin startup baru dengan nama Jaring Pangan. Kebayang nggak berapa banyak duit lagi yang mau mereka tipu. Si Ivan ini waktu jaman susah, namanya masuk di blacklist BI kok karena tumpukkan hutangnya.
Sedangan Pamitra Wineka, koneksi orang ini nggak main-main, bapaknya adalah mantan wakil ketua OJK tahun periode 2012-2017. Dengan koneksi bapaknya yang seluas itu gimana nggak dapat jabatan bagus walaupun sudah terhembus issue fraud dimana-mana. Dengan koneksi bapaknya juga nama Ivan Arie bisa clear dari blacklist BI. Lawak kan hahaha
@@DianaE-wy5gd wahh broo jgn vulgar sebutin namnya bahaya, wkkwkwkwkw jadi ketahuan deh
saya pernah mengalami salah satu P2P lending terkenal, dia sebelumnya kalau ada telat pengembalian dana, proses klaim asuransinya cepat banget. hitungannya cuma hari. sampai saatnya ada pandemi, mulai banyak yang ngemplang utang, pengembalian proses klaim asuransi bisa tahunan. saya pernah baca sebelumnya proses klaim asuransi di talangi dulu pengembaliannya olleh pihak P2P. itu melanggar aturan OJK. anehnya TKB tetap diatas 90%, padahal pinjaman saya ada 80% nyangkut karena pandemi
Jngn2 agro Puspa goalpara itu tani hub ...memang waktu itu bnyk PHK kpd karyawan buruhnya .. skrng sepi tak terlihat aktifitas yg berarti...yg untung adalah orang yg ga penting dan ga bermutu yg diam di sana utk dikuasakan yaitu segelintir orang deket agro yg berasa jd bos ....
Di p2p kebanyakan nasabah rugi, investor rugi, asuransi rugi, terus siapa yang di untungkan ? Apa ini money laundering masa kini?
peran pengawasan dari pemerintah kurang...
Tul sekali...mau rugi kalau itu money laundrying kan g masalah y g ..sepikiran kita
@@rapiteknik2012 masalah nya, uang investor yang banyak celah untuk di money laundering, bisa saja di investasikan fiktif oleh pihak penyelenggara p2p, dengan dalih gagal panen lah seperti tanihub, atau gagal bayar lah di pinjol2 produktif mau pun konsutif. Terlalu banyak celah di p2p untuk para penipu bermain. Bisa saja tkb90 di permainkan agar menarik uang investor masuk.
@@Mr.Crabbb pemerintah khusus nya ojk.itu seperti pahlawan kesiangan, kalau udah pada gagal bayar atau fraud, baru dah di tutup ojk setelah banyak yang nyangkut. Apa gak bisa ojk menganalisa sedini mungkin , untuk melakukan mencegahan diawal
@@lhylhy9807 memang bisnis baru di bidang startup sedang rawan, g usah startup, plat merah mapan macam Jiwasraya jg bisa dimainin, pura pura diinvest padahal ke saham gorengan😉🤣emang cerdas warga +62
memang dari laporan keuangannya gak bisa ditracking ya uang investornya untuk apa ko?disalahgunakan / ndak
Bro, kalo tuduhan itu benar, BUKANKAH ITU UDAH ADA STYLE " skema ponzi" 😁