Menurut kesaksian Widi dan Mega bhw vina masih berkomunikasi sampai jam 10 malam lebih beberapa menit. Jika benar korban tewas sekitar jam 10.30 akibat disiksa, diperkosa oleh 11 org, kemudian dibunuh, lalu dipindahkan kembali ke jalan layang (flyover), berarti prosesnya cuma butuh waktu sekitar 30 menitan setelah korban vina berkomunikasi dgn widi dan mega. Seharusnya proses penyiksaan, perkosaan, dan pembunuhan butuh waktu 1 sd 2 jam atau lebih. Bahkan utk perkosaan saja bisa makan waktu 1 jam karena oleh 11 org (diasumsikan rata-rata waktu memperkosa 5 menit per org). Hampir mustahil semua proses penyiksaan, perkosaan, pembunuhan, dan pemindahan korban berlangsung kurang dari 1 jam. Maka harusnya jasad korban ditinggalkan di flyover sekitar jam 11 sd jam 12 malam, sehingga tdk mungkin ditemukan oleh masyarakat jam 10.30 atau kurang dari jam 11 malam. Jadi cerita korban dibunuh, diperkosa, kemudian ditinggalkan di flyover sekitar jam 10.30 malam (di bawah jam 11 malam) mengandung kejanggalan dan ketidakmungkinan. Yg aneh adalah tdk ada satupun cerita di BAP para terpidana, siapa yg punya ide utk meletakkan jasad korban di flyover. ******** Rasanya tdk mungkin hp korban dan para terpidana cuma dibiarkan saja tanpa pernah dibongkar isinya oleh kepolisian. Kuat dugaan hp korban dan para terpidana sdh ditelusuri dan diketahui isinya, namun tdk ada satupun bukti dan data yg mengarah kpd para terpidana. Oleh karena itulah pihak kepolisian bungkam soal isi hp tersebut seolah2 mereka tdk paham bagaimana cara menangani brg bukti. ********** KASUS KECELAKAAN BERUBAH JADI PEMBUNUHAN Bukti autopsi pertama (visum luar) dari rumah sakit dimana vina pertama kali dibawa kesana, sama sekali tdk melihat adanya SPERMA, tdk ada tanda2 penganiayaan dan bekas2 penusukan senjata tajam, sehingga saat itu dianggap tewas karena KECELAKAAN TUNGGAL. Rudiana dan keluarga vina pun awalnya percaya korban tewas karena kecelakaan sehingga para korban langsung dikebumikan. Namun beberapa hari kemudian mereka berubah meyakini korban DIBUNUH setelah Linda KESURUPAN. Jadi dugaan korban dikeroyok dan dibunuh bukan dari cerita karangan Aep dan Dede, tetapi dari kesaksian JIN (SETAN) yg masuk ke tubuh Linda, padahal setan kerjanya MENIPU dan MENYESATKAN manusia. Dari informasi JIN tsb bhw korban dibunuh, selanjutnya dgn cerobohnya ditangkaplah siapapun yg dicurigai sbg pelaku tanpa bukti2 sedikitpun dan tanpa surat panggilan. Kemudian dilakukan intimidasi dan penyiksaan keji selama berhari-hari sampai org2 yg ditangkap tsb TERPAKSA mengakui perbuatan yg tdk pernah mereka lakukan. Barulah disusun cerita2 karangan (rekayasa) ttg kronologis kejadian beserta peran setiap pelaku. Cerita kronologis yg direkayasa ini dijadikan BAP, kemudian para terpidana yg sdh tdk berdaya dipaksa utk menandatangani BAP rekayasa tersebut. Akhirnya TERTIPU dan TERSESATLAH semuanya, baik para penyidik polisi, jaksa penuntut, dan hakim 2016 karena mereka bodoh mengabaikan bukti2 SCIENTIFIC. Inilah salah satu bentuk dugaan yg berkembang di masyarakat. Akhirnya muncul pula dugaan Peradilan SESAT 2016/2017 karena bukti2 KESAKSIAN yg dihadirkan mengandung kepalsuan, kebohongan, dan rekayasa. Motif pembunuhan pun tdk pernah diungkap. Bukti2 scientific tdk ada satupun yg tunjukkan dan dibahas di depan sidang. Muncul juga istilah NO VIRAL NO JUSTICE sbg ungkapan keprihatinan atas parahnya kerusakan penegakan hukum di negeri ini. ******* Bukti SPERMA baru muncul dari hasil autopsi KEDUA dari rumah sakit polri setelah vina DIMAKAMKAN. Tapi tdk dijelaskan sperma siapa, apakah milik eki (kekasih vina) ataukah 11 org yg dituduh pelaku. Kemungkinan besar sperma milik eki karena cuma sedikit spermanya. Jika sperma milik 11 pelaku, tentu saja sperma akan berceceran di tubuh dan pakaian vina, bukan cuma di dalam kemaluan, sehingga seharusnya rumah sakit tempat vina pertama kali dibawa akan melihat banyaknya sperma tersebut. Sangat janggal hasil autopsi yg kedua ini, apakah autopsi direkayasa juga supaya klop (pas) dgn cerita kronologis yg sdh dikarang sebelumnya?! *********** Hal aneh lainnya adalah kenapa pada saat itu (2016) bukti cctv diabaikan oleh Rudiana?! Apakah Rudiana pernah menonton bukti cctv namun tetap saja membuat rekayasa karena ada motif tertentu ataukah sampai hari ini dia tdk pernah menontonnya karena dibohongi rekannya bhw cctv rusak?! Alasan cctv tdk mau diputar bukan karena rusak. Diduga kuat Cctv sdh pernah diputar oleh oknum polisi, tetapi isinya bukan pembunuhan atau pelakunya bukan para terpidana atau cuma kecelakaan lalulintas. Kemungkinan Cctv diputar setelah penyiksaan para terpidana, berkas dan BAP rekayasa sdh masuk ke kejaksaan, dan sidang sdh sudah dimulai atau vonis hukuman sdh dijatuhkan, sehingga tdk mungkin isi cctv tersebut dibeberkan ke publik. Karena itulah CCTV sengaja disembunyikan dan sekarang mungkin sdh dihilangkan agar rekayasa tdk terbongkar.
@@fbasils2020 coba kalau anda yg mengalami seperti 7 terpidana..PASTI BERUSAHA MEMCARI BUKTI2 LAIN AGAR BEBAS KARENA ITU MEMANG BUKAN PEMBUNUHAN..APA ANDA INGIN MENGALAMI..???
Perang bintang di kasus 271 T sama kasus Eki Vina 😂Jangan lupa sosok polres dulu yang sekarang jadi jendral bintang 1 ga mungkin ini skenario rudiana doang semua terlibat banyak .... Dan hasil akhir Aep dan rudiana masih abu abu diselamatkan atau tidak😂 yang tersangka dan oknum polisi cuci tangan😂😂
Menurut kesaksian Widi dan Mega bhw vina masih berkomunikasi sampai jam 10 malam lebih beberapa menit. Jika benar korban tewas sekitar jam 10.30 akibat disiksa, diperkosa oleh 11 org, kemudian dibunuh, lalu dipindahkan kembali ke jalan layang (flyover), berarti prosesnya cuma butuh waktu sekitar 30 menitan setelah korban vina berkomunikasi dgn widi dan mega.
Seharusnya proses penyiksaan, perkosaan, dan pembunuhan butuh waktu 1 sd 2 jam atau lebih. Bahkan utk perkosaan saja bisa makan waktu 1 jam karena oleh 11 org (diasumsikan rata-rata waktu memperkosa 5 menit per org).
Hampir mustahil semua proses penyiksaan, perkosaan, pembunuhan, dan pemindahan korban berlangsung kurang dari 1 jam. Maka harusnya jasad korban ditinggalkan di flyover sekitar jam 11 sd jam 12 malam, sehingga tdk mungkin ditemukan oleh masyarakat jam 10.30 atau kurang dari jam 11 malam. Jadi cerita korban dibunuh, diperkosa, kemudian ditinggalkan di flyover sekitar jam 10.30 malam (di bawah jam 11 malam) mengandung kejanggalan dan ketidakmungkinan.
Yg aneh adalah tdk ada satupun cerita di BAP para terpidana, siapa yg punya ide utk meletakkan jasad korban di flyover.
********
Rasanya tdk mungkin hp korban dan para terpidana cuma dibiarkan saja tanpa pernah dibongkar isinya oleh kepolisian. Kuat dugaan hp korban dan para terpidana sdh ditelusuri dan diketahui isinya, namun tdk ada satupun bukti dan data yg mengarah kpd para terpidana. Oleh karena itulah pihak kepolisian bungkam soal isi hp tersebut seolah2 mereka tdk paham bagaimana cara menangani brg bukti.
**********
KASUS KECELAKAAN BERUBAH JADI PEMBUNUHAN
Bukti autopsi pertama (visum luar) dari rumah sakit dimana vina pertama kali dibawa kesana, sama sekali tdk melihat adanya SPERMA, tdk ada tanda2 penganiayaan dan bekas2 penusukan senjata tajam, sehingga saat itu dianggap tewas karena KECELAKAAN TUNGGAL. Rudiana dan keluarga vina pun awalnya percaya korban tewas karena kecelakaan sehingga para korban langsung dikebumikan. Namun beberapa hari kemudian mereka berubah meyakini korban DIBUNUH setelah Linda KESURUPAN.
Jadi dugaan korban dikeroyok dan dibunuh bukan dari cerita karangan Aep dan Dede, tetapi dari kesaksian JIN (SETAN) yg masuk ke tubuh Linda, padahal setan kerjanya MENIPU dan MENYESATKAN manusia.
Dari informasi JIN tsb bhw korban dibunuh, selanjutnya dgn cerobohnya ditangkaplah siapapun yg dicurigai sbg pelaku tanpa bukti2 sedikitpun dan tanpa surat panggilan. Kemudian dilakukan intimidasi dan penyiksaan keji selama berhari-hari sampai org2 yg ditangkap tsb TERPAKSA mengakui perbuatan yg tdk pernah mereka lakukan. Barulah disusun cerita2 karangan (rekayasa) ttg kronologis kejadian beserta peran setiap pelaku. Cerita kronologis yg direkayasa ini dijadikan BAP, kemudian para terpidana yg sdh tdk berdaya dipaksa utk menandatangani BAP rekayasa tersebut. Akhirnya TERTIPU dan TERSESATLAH semuanya, baik para penyidik polisi, jaksa penuntut, dan hakim 2016 karena mereka bodoh mengabaikan bukti2 SCIENTIFIC. Inilah salah satu bentuk dugaan yg berkembang di masyarakat.
Akhirnya muncul pula dugaan Peradilan SESAT 2016/2017 karena bukti2 KESAKSIAN yg dihadirkan mengandung kepalsuan, kebohongan, dan rekayasa. Motif pembunuhan pun tdk pernah diungkap. Bukti2 scientific tdk ada satupun yg tunjukkan dan dibahas di depan sidang.
Muncul juga istilah NO VIRAL NO JUSTICE sbg ungkapan keprihatinan atas parahnya kerusakan penegakan hukum di negeri ini.
*******
Bukti SPERMA baru muncul dari hasil autopsi KEDUA dari rumah sakit polri setelah vina DIMAKAMKAN. Tapi tdk dijelaskan sperma siapa, apakah milik eki (kekasih vina) ataukah 11 org yg dituduh pelaku. Kemungkinan besar sperma milik eki karena cuma sedikit spermanya.
Jika sperma milik 11 pelaku, tentu saja sperma akan berceceran di tubuh dan pakaian vina, bukan cuma di dalam kemaluan, sehingga seharusnya rumah sakit tempat vina pertama kali dibawa akan melihat banyaknya sperma tersebut.
Sangat janggal hasil autopsi yg kedua ini, apakah autopsi direkayasa juga supaya klop (pas) dgn cerita kronologis yg sdh dikarang sebelumnya?!
***********
Hal aneh lainnya adalah kenapa pada saat itu (2016) bukti cctv diabaikan oleh Rudiana?! Apakah Rudiana pernah menonton bukti cctv namun tetap saja membuat rekayasa karena ada motif tertentu ataukah sampai hari ini dia tdk pernah menontonnya karena dibohongi rekannya bhw cctv rusak?!
Alasan cctv tdk mau diputar bukan karena rusak. Diduga kuat Cctv sdh pernah diputar oleh oknum polisi, tetapi isinya bukan pembunuhan atau pelakunya bukan para terpidana atau cuma kecelakaan lalulintas. Kemungkinan Cctv diputar setelah penyiksaan para terpidana, berkas dan BAP rekayasa sdh masuk ke kejaksaan, dan sidang sdh sudah dimulai atau vonis hukuman sdh dijatuhkan, sehingga tdk mungkin isi cctv tersebut dibeberkan ke publik. Karena itulah CCTV sengaja disembunyikan dan sekarang mungkin sdh dihilangkan agar rekayasa tdk terbongkar.
Periksa nya tdk perlu lama2 pak..SUDAH ADA 2 SAKSI MATA LANGSUNG..YANG LIHAT KECELAKAAN EKI..2016...dah keliarin ajh 7 terpidana.NUNGGU APA LAGI
Saksi mata lagi ...😂 Pengakuan ...tanpa bukti saintifik ..
Nanti ada lagi saksi mata lain lagi .... Begitu terus ...
@@fbasils2020 coba kalau anda yg mengalami seperti 7 terpidana..PASTI BERUSAHA MEMCARI BUKTI2 LAIN AGAR BEBAS KARENA ITU MEMANG BUKAN PEMBUNUHAN..APA ANDA INGIN MENGALAMI..???
@@SufianoFauzi-ri8mx silahkan dibawa di ranah hukum ... Kenapa anda ngegas? Apakah tidak akan ditanyakan bukti lain ? 😂😂😂
Yaqin,, Insyaa Allah 8 terpidana akan di bebaskan ken tdk terbukri membunuh
Aamiin
Semoga cepat bebas, Sudirman kok GK ada?
Sudirman MH g perlu di proses,nanti juga bkal di keluarin
Sudidman disembunyikan, tidak bisa dijenguk.
Seperti sudah jangan ada PK lagi..karena sudah ada 2 Saksi yg jitu...dan tangkap si Aef dan jebloskan kepenjara yg membuat Rekayasa kasus nya
SEGERA LEPASKAN 7 NAPI, JANGAN BERLAMA LAMA PERDETIK , MEREKA TELAH KEHILANGAN KEBEBASAN SBG MANUSIA!!!
8 THN LOHHHHH,,,,,GAK USAH DIRIBETKAN ,
Perang bintang di kasus 271 T sama kasus Eki Vina 😂Jangan lupa sosok polres dulu yang sekarang jadi jendral bintang 1 ga mungkin ini skenario rudiana doang semua terlibat banyak ....
Dan hasil akhir Aep dan rudiana masih abu abu diselamatkan atau tidak😂 yang tersangka dan oknum polisi cuci tangan😂😂
Tidak ada pembunuhan, si eki bawa motornya kencang ugal-ugalan menuju neraka
Periksa nya tdk perlu lama2 pak..SUDAH ADA 2 SAKSI MATA LANGSUNG..YANG LIHAT KECELAKAAN EKI..2016...dah keliarin ajh 7 terpidana.NUNGGU APA LAGI