ekonomi lingkungan : ekonomi tradisional hanya berfokus pada tansaksi penjual dan pembeli tanpa memperhatikan dampak produksi dari barang tersebut juga ekonomi lingkungan : mari beralih ke "solar panel" untuk energi yang lebih ramah lingkungan (tanpa perlu perdulikan seberapa besar potensi kerusakan alam akibat tambang kristal silikon untuk keperluan produksi papan surya, jgn juga lupakan limbah dari papan surya karena seperti halnya baterai juga punya umur) kalau perbandingan produksi listriknya, butuh 4 panel surya setara untuk menyamai 1 batu bara bisa kebayang tuh seberapa luas tambang untuk papan surya, mengingat penambangan batu bara yg ada sekarang aja udah didemo ama aktifis lingkungan ngehek.
Kadang aku suka skeptis dan cenderung pesimis klo udh ngomongin kebijakan pemerintah krn biasanya realisasinya jauh banget dari yg ditargetkan kebijakannya sendiri. Tpi ngeliat video ini, plus ada petisinya, mulai ada sedikit harapan lol semoga pesan di video ini bisa menjangkau lbh bnyk org lgi dan bahkan ke pemerintah sendiri 🙏 #sharingiscaring
ekonomi, lingkungan alam, dan sosial. perdebatan lama yang gak pernah usai, dari malthus ke marxist , sampai pada sekarang yang populis menggendong isu green ini itu, dll. Hal yang luput dibahas mungkin scarcity of the natural resources. Populasi manusia seperti yang pernah dikaji national geographic diramal bakal dua kali lipat 2050, diiringi dengan penyusutan air tawar, konversi lahan pangan menjadi hunian, hutan menjadi industri (berdampak juga pada respiratori manusia-melalui bumi- meski tidak se-tangible dampaknya seperti virus), dll. Sederet fakta menyedihkan itu dicari solusinya dengan paradigm yang tetap mengusung batasan - entah model venn-harmony (seperti yang dipakai dalam ekonomi berkelanjutan) , atau model donut / martabak, apakah iya akan mampu menghadapi paradox yang memang diciptakan manusia itu sendiri ? teknologi kita belum mampu dalam menyeimbangkan baik ekonomi dan alam, juga sosial. Mau dibahas pakai apapun ketiganya memang premis yang berkompetisi, satu hidup yang lain mati, udah hukum alam - sampai manusia punya teknologi rekayasa yang memang tidak kita bayangkan saat ini - cloning misalnya, pun untuk cloning itu materialnya juga dari mother earth. paradoks.
sebagai mahasiswa ekonomi sumberdaya dan lingkungan, isu ini perlu sekali untuk disebarluaskan. Terima kasih F&S yang sudah memberikan gambaran tentang masalah yang sangat urgent untuk diselesaikan. ditunggu konten-konten berikutnya. Good Job 👏👏👏
Setauku salah satu penyumbang limbah terbesar juga dari trend fast mode. Cmiiw. Yg jd concern tuh skrg banyak bgt yg bangun mulai dari small bussiness sampe yg big production tp kayanya blm ada peraturan perundang2an yg mengatur, padahal menurutku itu sangat penting untuk diatur.
Gampang banget di cernanya, konten awarness seperti ini menjadi pondasi khususnya untuk negara tecintah Indonesia nih! semoga Dunia bisa pulih setiap harinya dan engga perlu jauh-jauh ke Mars kehidupan baru haha!
Final project kuliah yang dulu aku dan 2 teman-temanku dengan nasionalisme yang berbeda itu menyebutkan betapa capitalism itu dampak utama dari climate change. Dan jujur akhirnya diri sendiri bingung karena pemerintah di Indonesia tetap lebih memilih pembangkit tenaga (seperti yang kak Afu sebutkan, yang paling banyak di Indonesia, batubara), demi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasti ada banyak pertimbangan lain dari pemerintah, yang akhirnya memilih pilihan yang kurang sustainable. Tapi thanks to video ini, jadi sadar lagi, kalo ada alternatif lain, ketika kita semua mau bersuara, memulai dan memilih hidup yang lebih bisa mendukung alam.
FYI, papa gw bekerja di salah satu pembangkit listrik di pulau jawa dan sedang mengurusi fly ash batubara. Memang benar abu batubara dikeluarkan sebagai bahan B3. Namun perlu digarisbawahi bahwa tetep fly ash itu perlu diolah misal untuk bahan semen atau diolah kembali. Terkadang media tidak menulis aturan tersebut dengan lengkap, atau yang membaca aturan tersebut kurang konherensif dalam memahami isi aturan tersebut. CMIIW. Semoga dapat tercerahkan.
Ada beberapa pertanyaan dari awal video yang sebenarnya tidak terjawab sama sekali. Seharusnya pemberian alternatif atas fossil feul itu di barengi dengan itung2an yang dalam akan ekonomi (judul video pun soal relasi ekologi dan ekonomi). Sebagai contoh dari video masalah panel surya, pertanyaanya, berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuka panel surya yang cukup memenuhi kebutuhan energi misal, satu provinsi atau kota? Dibutuhkan berapa besar lahan untuk dijadikan sebagai tempat panel surya (hati2 nanti deforestasi lagi)? Kalo di tempatkan di laut, apakah tidak berbahaga bagi perkembangan terumbu karang yang juga membutuhkan energi surya? Pertanyaan yang perlu di pertimbangkan lagi, saat memasuki saat-saat di mana curah hujan tinggi sehingga cahaya matahari kurang, pastinya akan berpengaruh pada energi listrik yang dihasilkan panel surya dong, lantas apa solusinya agar tetap memastikan energi listrik tidak berkurang di saat-saat seperti itu? Dengan membuat storage yang cukup buat menampung listrik selama berbulan-bulan? Butuh berapa stroage/seberapa besar storage untuk memenuhi energi listrik suatu provinsi/kota selama masa-masa curah hujan tinggi tersebut? Pertanyaan ini yang saya lihat belum di bahas dalam video di atas. Sampai sekarang, solusi paling rasional untuk saat ini yah tenaga nuklir (steven pinker, enlightenment now). Prancis adalah salah satu negara erola dengan emisi karbon yang rendah karena 70% industri mereka berbasis kepada nuklir.
seneng banget video ini masuk timeline youtube aku 😭😭😭 harusnya video kaya gini yg trending dan min 1 jt views supaya lebih banyak lagi yg aware apalagi pandemi gini makin banyak yg jualan. bubble wrap dan plastik tambah numpuk apalagi liat berita tpst bantar gebang mau ditutup karna udah penuh 😭 semangat terus berkarya ya. kalo boleee buat komunitas buat anak-anak muda diskusi bareng tuker pikiran gitu. pengen banget bahas kaya gini sama yg lain tapi ga tau kesiapa karna temen-temen ku ga interest ke sini :’)
Iya bener banget, jadi kita bisa belajar bareng bareng, apalagi aku masih SMA, aku pengin bangun mindset ramah lingkungan ke temen temenku tapi bingung mulai darimana ehe
Verily, nyimak vlog ini ngebikin yakin bahwasanya ekonomi dan ekologi bukan saja sama-sama mengambil akar kata oiko, sebagai kata Yunani untuk "lingkungan", tetapi juga kedua disiplin itu sama-sama digerakkan oleh besaran fisik energik dengan berbagai manifestasinya dan cara kuantifikasinya. Sudah saatnya berbagai pihak mafhum, sebagai makhluk hidup yang menyerap dan memanfaatkan energi, untuk mengerti setidaknya hukum termodinamika minimumnya yang pertama: kelestarian energi: tidak dapat diciptakan pun dimusnahkan, berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Oleh karena itu tolonglah level 4, agar yang mengemban kuasa dan tuan-puan kapitalisma global untuk membantu mereka yang sedang meneliti bahan pengubah energi: fotosintesis artifisial, fotolisis air. Dan kasih-sayang Marija Curie, energi nuklir, buat negara dunia kedua dan ketiga hahaha.
Kalau mikir pesimis nih, kan 1% itu ga terlalu signifikan ya. Misalkan kita udah pake solar panel, pindah pekerjaan, bikin Eco-BEM, ga seberapa ga sih kontribusi kita? Jadi kaya ganti lifestyle aja jadinya. Atau mungkin biar ga malu di G20 kaja kali ya. Demi Nasionalisme ajah. Tapi overall video ini membantu saya makin mendalami isu ini pasca New Green Deal dan Greta Turnberg. Makasi Kak Afu dan Tim!
Menarik menit 10:38, dimana sektor Forestry and Land use dengan estimated cost yang jauh lebih kecil dibanding sektor energy & transportation punya potensi untuk reduce gas emisi 257 million tons co2 lebih banyak. Dan juga jadi penasaran potensi dan cost dari sektor maritim.
Nah ini juga yang selalu saya pikirkan. Mau investasi mobil listrik dan pake mobil listrik tapi listriknya dari mana? Dari PLTU. Ya bukannya sama aja, cuma mengganti bahan bakar tapi enggak ngeganti sumber dari bahan bakar tersebut.
mungkin trade-offnya selalu 'biaya' dan juga insentif, misalnya untuk menjadi kampus yang ramah lingkungan seringkali dilihat sebagai peningkatan exposure dan semua yg berbau 'formalitas' daripada concern yang serius mengenai krisis iklim, hal ini kemudian membuat banyak dari kebijakan hanya digunakan untuk keperluan pencitraan alih - alih sebagai bentuk edukasi mengenai adopsi pemanfaatan energi terbarukan. Pada akhirnya, semuanya kembali ke bagaimana bisa mengintegrasikan ke kehidupan sehari - hari, dalam hal ini, kita sudah tau bahwa insentif jangka panjang bukanlah sesuatu yang cukup seksi untuk membuat penduduk mengadopsi penggunaan energi bersih, tetapi, memikirkan untuk menciptakan panel yang murah dan memberi insentif jangka pendek adalah opsi yang paling memungkinkan untuk adanya perubahan yang berkelanjutan.
Suatu saat sy pernah menjalani sebuah eco green lifestyle. krn kalo ga dimulai dr pribadi kita masing2...kapan lg. tp waktu berlalu...kemudian sy melihat orang2 yg masih sj cuek & acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Ketika sy memberi awareness terhadap mereka, malah jatoh nya sy yg dibully, dijauhi oleh teman2 sy krn dianggap aneh. itu membuat sy sakit hati & mulai berpikir. "apakah manusia seperti ini dimasa depan memang layak diselamatkan?
Pengetahuan masyarakat umum kita tentang manfaat nya pohon kyk nya belom banyak yg tau deh, Kalo kalian tanya ke masyarakat umum khususnya ibu2 bapak kampung mereka akan menjawab: "Biar adem, berbuah" udah. Karena menurut gw masyarakat kita lebih mikir pohon itu lebih banyak negatif nya daripada positif nya, contohnya: "Bala(berantakan),sarang hantu, nggak dapet cahaya matahari, merusak pemandangan,dll". Nah mereka kebanyakan gk tau sebab akibatnya jadinya yaa bodoamat sama lingkungan, Intinya mereka harusnya diberi pemahaman tentang fungsi alam yg sesungguhnya biar mereka tau sebab akibatnya.
honest opinion. menurut saya dah banyak aktivisme 2 mahasiswa 2 indonesia, dari topiknya ham, anti korupsi, lingkungan, sosialis, dll lah. Tapi saya pesimis dengan aktivisme ini, karena didominasi hanya kampanye2 1 sisi doang menuntut sesuatu yg kadang2 gak practical sama sekali. contohnya begini : untuk energy matahari, sampai saat ini masih belum bisa sepenuhnya menggantikan energy fosil. karena permasalahan teknologi penyimpanan nya yang membuat harga nya mahal bgt (walaupun udah improvement) dan juga masalah faktor cuaca. Jadi menurut saya, solusinya malah crowdfunding laboratorium2 dan startup2 yg sekarang lagi ketar ketir membuat teknologi terbarukan macam : baran energy (startup solar panel), accossa prefab (precast modular bangunan ramah lingkungan), dll.
awal dari hal kecil, dengan tidak makan gorengan dan mie instant, dan mengurangi konsumsi produk dari turunan minyak sawit, karena minyak sawit udah dipakai dimana- mana dan kita sudah terlanjur bergantung pada produk itu, konsumsi meningkat, hutan harus dibabat...
KOTAK "C" : Walk-away Safe energy solution with Indonesia's 7×500MW of ThorCon liquid metal Thorium ion molten salt energy converters for USD1.00/Watt and a footprint of 43kW/m^2 for each 1.14Ha 500MWe plant - load following or base loader at 375MWh/m^2/annum at a unit cost before profit of USD0.04/kWh in accordance of a PPA to keep cost to consumers at less than USD0.07/kWh - beat that with Mickey Mouse short lived, tropical forest destroying & difficult to recycle, and tropical forest destroying Solar & Wind farms Hooked up to expensive EV batteries...
Setiap aktivitas manusia membutuhkan energi dan menghasilkan produk sampingan/ produk buangan. Yang penting produk buangan ini ditangani dengan baik. Jika tidak, maka akan jadi polusi. Misalnya untuk transportasi dulu orang menggunakan tenaga kuda. Produk buangannya berupa feses dan urin. Kalau tercecer di jalan, maka akan menimbulkan bau tidak sedap dan bisa menularkan penyakit. Lalu orang beralih ke mobil bermesin bensin atau diesel. Lebih praktis dan bersih dari kereta kuda, tapi ada asap sisa pembakaran yang dapat mencemari udara. Ke depannya, kalau orang mau pakai mobil listrik, polusi udara bisa berkurang, tapi akan ada sampah elektronik, misalnya baterai bekas, papan rangkaian yang sudah rusak. Kalau tidak ditangani, bisa muncul masalah baru. Jadi intinya adalah bagaimana kita mengelola produk buangan ini.
Yang menjadi permasalahan adalah sepertinya opsi kita (negara berkembang) lebih terbatas untuk melakukan transisi ke green energi secara cepat. Negara maju yg udah settle aja masih kesusahan buat nge kick off transisi energi (re: amerika), apalagi kita yang rakyatnya aja masih mikir gimana caranya buat ngisi perut dan sekarang ditambah beban masalah krisis iklim yang udah kayak tanggungan akhir zaman. Kalau negara maju diluar sana aja masih struggling untuk mendorong isu ini, bagaimana kita yg sekarang masih terseok dalam pembangunan dan penyejahteraan masyarakatnya?
Menurut saya, masih banyak pilihan kebijakan lain tuk meningkatkan pendapatan masy. Seperti mengoptimalkan sumber daya potensial yang ada entah pertanian perikanan dsb. Karena seperti yang sudah dipaparkan oleh Kak Afu, bahwa dampak kesehatan dan keselamatan seringkali yang merasakan langsung adalah masy sekitar, yang tidak memiliki pilihan untuk pergi. Seringkali industri ekstraktif ini menguntungkan segelintir orang. cmiiw 🙏
@@wennykurniawati7294 Iya benar, kebijakan itu sgt krusial utk mengatasi isu penting sprti ini, sayangnya di Indonesia sendiri evaluasi dan penegakannya masih lemah, bahkan mnrt hematku korporat lbh punya power drpd pemerintah utk sektor tertentu.. Kemudian jika msyrkt diarahkan ke kebijakan sprti pertanian, perikanan dsb jika prakteknya tdk menggunakan pendekatan yg sustainable maka hasil kerusakannya pun akan sm sj.. Tp sprti yg di paparkan ka Afu, perubahan paradigma itu mjd sangat penting sblm kita beranjak ke perubahan sistemik, krn siapa lg yg bisa melakukan perubahan klo bkn dr kita yg memulainya :) 🙏
It all started 300 to 400 years ago but the impact in 5-10 years now is so massive. Imagine what will happen in 20 years from now on maybe we all gonna live in Mad Max Fury universe
Thanks Afu atas contentnya. Ini penting sekali untuk meningkatkan awareness dan diskusi di masyarakat mengenai isu tsb. Satu hal yg ingin saya propose untuk Afu cover di video2 selanjutnya if possible, yaitu bagaimana view Afu mengenai lembaga SWF kita, selain sebagai katalis pertumbuhan ekonomi, bisa berperan besar juga sebagai katalis dan mengakselerasi topik renewable energy, circular economy, etc dan in doing so juga membuat Indonesia sebagai leader dalam diskusi ini. Maaf kalau OOT, semoga berkenan.
Sebetulnya masalah utama ada pada cuan. Pejabat negeri ini menganggap negara sebagai badan usaha. Ambil keuntungan sebanyak mungkin untuk rekening sendiri. Mau tak mau bukan pada kesadaran lingkungan. Tapi lebih ke jumlah pundi untuk rekening pribadi.
Baru nemu channel ini😭 mana topik yg di sampaikan menarik lagi, pokoknya semangat terus kaka2 buat konten Semoga apa yg disampaikan bisa bermanfaat kedepannya
suka banget konten kayak gini. masih banyak pola pikir mau enak, mau gratis terus. walaupun prakteknya aku masih pelan-pelan, tapi aku yakin investasi akan membuahkan hasil, minimal nilai ibadah.
Manusia bebas memilih, hanya saja, manusia tak bebas dari konsekuensi pilihannya. Sejujurnya, pilihan a dan b, sangat sederhana untuk kenyataan yang rumit. Konsekuensi paling terasa, masyarakat berpendapatan rendah, saat subsidi BBM dan listrik dikurangi atau dicabut. Saya sendiri percaya pasar bebas dan pemerintahan secukupnya (limited government) yang mampu menjawab persoalan ekonomi dan lingkungan, namun apa daya, Indonesia belum selesai transisi jadi negara dan bangsa modern.
Bangun pagi, ilmu baru dan wawasan baru yang membuka pikiran bahwa ramah lingkungan dan irit energi itu penting untuk kesehatan jangka panjang, terimakasih.
Nuklir bisa jadi opsi loh, safety aspect jauh lebih ketat dari pembangkit lain, limbah minim dibanding yang lain, bahkan bisa dijadikan bahan bakar lagi buat tipe reaktor tertentu, dan 0 emisi gas polusi atau rumah kaca
Saat ini bauran EBT (Clean Energy) di Indonesia sudah 13,8 %. Pembangkit2 berbasis energy fossil akan dikonfersi dengan biomasa dan Co Firing PLTU dengan biomass. optimisss !!
Wahh, bagus nih kak afu. Tertarik mendiskusikan energi bersih dalam isu sebagai berikut: Energi bersih akan sia-sia apabila sistem penyalurannya menggunakan sisitem on grid karena berpotensi kehilangam daya. Energi bersih belum dapat menjawab kondisi "lonjakan daya" apabila terjadi dalam suatu peristiwa dan atau lonjakan yang terjadi di waktu malam hari. Energi bersih bergantung pada kondisi panas (solar) anomali cuaca akan berdampak pada produksi energi (hujan bisa sampai 4 hari, atau mendung setiap hari dan panas satu jam saja dan banyak lainnya), sehingga aspek ketahanan energi juga harus dicarikan solusi. Energi bersih dari solar misalnya akan menyisakan limbah dalam periode tertentu konsep penanganan juga harus diperhatikan. Kira-kira demikian kak afu, senang rasanya dapat berdiskusi.
Setiap Industri yang ada diindonesia masih mengedepankan dari Sisi Ekonomi, dampak pencemaran dan keselamatan masih di no 10 kan. Untuk mahasiswa diuji IDEALISNYA ketika sdh lulus dari kampus, antara konsisten untuk kepentingan maslahat atau kepentingan perut. Yang dilihat pemerintah hanya pendapatan suatu aktivitas bukan dari dampak yang akan datang. Regulasi hanyalah bagian dari pelngkap Administra.
sampai saat ini saya percaya kalau Manusia tidak bisa menyelesaikan masalah, yang manusia bisa cuma memindahkan masalah, apakah energi terbarukan akan menjadi solusi ? ya bisa jadi tapi masalahnya selalu ada di perilaku manusia dalam menggunakannya, yuk berdiskusi
Salah satu bentuk dakwah yang seksi. Gua yakin bikin video ini ga gampang, semoga nilai ibadah ya kak. 😊
This is what we really need in Indonesia! Thank you for spreading the words, kak Afu and kak Wikan!
ekonomi lingkungan : ekonomi tradisional hanya berfokus pada tansaksi penjual dan pembeli tanpa memperhatikan dampak produksi dari barang tersebut
juga ekonomi lingkungan : mari beralih ke "solar panel" untuk energi yang lebih ramah lingkungan (tanpa perlu perdulikan seberapa besar potensi kerusakan alam akibat tambang kristal silikon untuk keperluan produksi papan surya, jgn juga lupakan limbah dari papan surya karena seperti halnya baterai juga punya umur)
kalau perbandingan produksi listriknya, butuh 4 panel surya setara untuk menyamai 1 batu bara bisa kebayang tuh seberapa luas tambang untuk papan surya, mengingat penambangan batu bara yg ada sekarang aja udah didemo ama aktifis lingkungan ngehek.
Kadang aku suka skeptis dan cenderung pesimis klo udh ngomongin kebijakan pemerintah krn biasanya realisasinya jauh banget dari yg ditargetkan kebijakannya sendiri. Tpi ngeliat video ini, plus ada petisinya, mulai ada sedikit harapan lol semoga pesan di video ini bisa menjangkau lbh bnyk org lgi dan bahkan ke pemerintah sendiri 🙏 #sharingiscaring
ekonomi, lingkungan alam, dan sosial. perdebatan lama yang gak pernah usai, dari malthus ke marxist , sampai pada sekarang yang populis menggendong isu green ini itu, dll. Hal yang luput dibahas mungkin scarcity of the natural resources. Populasi manusia seperti yang pernah dikaji national geographic diramal bakal dua kali lipat 2050, diiringi dengan penyusutan air tawar, konversi lahan pangan menjadi hunian, hutan menjadi industri (berdampak juga pada respiratori manusia-melalui bumi- meski tidak se-tangible dampaknya seperti virus), dll. Sederet fakta menyedihkan itu dicari solusinya dengan paradigm yang tetap mengusung batasan - entah model venn-harmony (seperti yang dipakai dalam ekonomi berkelanjutan) , atau model donut / martabak, apakah iya akan mampu menghadapi paradox yang memang diciptakan manusia itu sendiri ?
teknologi kita belum mampu dalam menyeimbangkan baik ekonomi dan alam, juga sosial. Mau dibahas pakai apapun ketiganya memang premis yang berkompetisi, satu hidup yang lain mati, udah hukum alam - sampai manusia punya teknologi rekayasa yang memang tidak kita bayangkan saat ini - cloning misalnya, pun untuk cloning itu materialnya juga dari mother earth. paradoks.
sebagai mahasiswa ekonomi sumberdaya dan lingkungan, isu ini perlu sekali untuk disebarluaskan. Terima kasih F&S yang sudah memberikan gambaran tentang masalah yang sangat urgent untuk diselesaikan. ditunggu konten-konten berikutnya. Good Job 👏👏👏
Esl go green 👍
Setauku salah satu penyumbang limbah terbesar juga dari trend fast mode. Cmiiw. Yg jd concern tuh skrg banyak bgt yg bangun mulai dari small bussiness sampe yg big production tp kayanya blm ada peraturan perundang2an yg mengatur, padahal menurutku itu sangat penting untuk diatur.
Iya.. Alhamdulillah makin banyak yg g malu buat thrifting-an..
Gampang banget di cernanya, konten awarness seperti ini menjadi pondasi khususnya untuk negara tecintah Indonesia nih! semoga Dunia bisa pulih setiap harinya dan engga perlu jauh-jauh ke Mars kehidupan baru haha!
Final project kuliah yang dulu aku dan 2 teman-temanku dengan nasionalisme yang berbeda itu menyebutkan betapa capitalism itu dampak utama dari climate change. Dan jujur akhirnya diri sendiri bingung karena pemerintah di Indonesia tetap lebih memilih pembangkit tenaga (seperti yang kak Afu sebutkan, yang paling banyak di Indonesia, batubara), demi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasti ada banyak pertimbangan lain dari pemerintah, yang akhirnya memilih pilihan yang kurang sustainable. Tapi thanks to video ini, jadi sadar lagi, kalo ada alternatif lain, ketika kita semua mau bersuara, memulai dan memilih hidup yang lebih bisa mendukung alam.
FYI, papa gw bekerja di salah satu pembangkit listrik di pulau jawa dan sedang mengurusi fly ash batubara. Memang benar abu batubara dikeluarkan sebagai bahan B3. Namun perlu digarisbawahi bahwa tetep fly ash itu perlu diolah misal untuk bahan semen atau diolah kembali. Terkadang media tidak menulis aturan tersebut dengan lengkap, atau yang membaca aturan tersebut kurang konherensif dalam memahami isi aturan tersebut. CMIIW. Semoga dapat tercerahkan.
terimakasih
@@muhammadyusuf-hx8ex sama sama
Ada beberapa pertanyaan dari awal video yang sebenarnya tidak terjawab sama sekali. Seharusnya pemberian alternatif atas fossil feul itu di barengi dengan itung2an yang dalam akan ekonomi (judul video pun soal relasi ekologi dan ekonomi).
Sebagai contoh dari video masalah panel surya, pertanyaanya, berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuka panel surya yang cukup memenuhi kebutuhan energi misal, satu provinsi atau kota? Dibutuhkan berapa besar lahan untuk dijadikan sebagai tempat panel surya (hati2 nanti deforestasi lagi)? Kalo di tempatkan di laut, apakah tidak berbahaga bagi perkembangan terumbu karang yang juga membutuhkan energi surya? Pertanyaan yang perlu di pertimbangkan lagi, saat memasuki saat-saat di mana curah hujan tinggi sehingga cahaya matahari kurang, pastinya akan berpengaruh pada energi listrik yang dihasilkan panel surya dong, lantas apa solusinya agar tetap memastikan energi listrik tidak berkurang di saat-saat seperti itu? Dengan membuat storage yang cukup buat menampung listrik selama berbulan-bulan? Butuh berapa stroage/seberapa besar storage untuk memenuhi energi listrik suatu provinsi/kota selama masa-masa curah hujan tinggi tersebut?
Pertanyaan ini yang saya lihat belum di bahas dalam video di atas. Sampai sekarang, solusi paling rasional untuk saat ini yah tenaga nuklir (steven pinker, enlightenment now). Prancis adalah salah satu negara erola dengan emisi karbon yang rendah karena 70% industri mereka berbasis kepada nuklir.
Nongol di Home, tonton, langsung subscribe di menit pertama.
seneng banget video ini masuk timeline youtube aku 😭😭😭 harusnya video kaya gini yg trending dan min 1 jt views supaya lebih banyak lagi yg aware apalagi pandemi gini makin banyak yg jualan. bubble wrap dan plastik tambah numpuk apalagi liat berita tpst bantar gebang mau ditutup karna udah penuh 😭
semangat terus berkarya ya. kalo boleee buat komunitas buat anak-anak muda diskusi bareng tuker pikiran gitu. pengen banget bahas kaya gini sama yg lain tapi ga tau kesiapa karna temen-temen ku ga interest ke sini :’)
Iya bener banget, jadi kita bisa belajar bareng bareng, apalagi aku masih SMA, aku pengin bangun mindset ramah lingkungan ke temen temenku tapi bingung mulai darimana ehe
I vote for you to be our future Financial Ministry. Mbak. Senang sekali mendengarkan orang pintar bicara.
Verily, nyimak vlog ini ngebikin yakin bahwasanya ekonomi dan ekologi bukan saja sama-sama mengambil akar kata oiko, sebagai kata Yunani untuk "lingkungan", tetapi juga kedua disiplin itu sama-sama digerakkan oleh besaran fisik energik dengan berbagai manifestasinya dan cara kuantifikasinya.
Sudah saatnya berbagai pihak mafhum, sebagai makhluk hidup yang menyerap dan memanfaatkan energi, untuk mengerti setidaknya hukum termodinamika minimumnya yang pertama: kelestarian energi: tidak dapat diciptakan pun dimusnahkan, berubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
Oleh karena itu tolonglah level 4, agar yang mengemban kuasa dan tuan-puan kapitalisma global untuk membantu mereka yang sedang meneliti bahan pengubah energi: fotosintesis artifisial, fotolisis air.
Dan kasih-sayang Marija Curie,
energi nuklir,
buat negara dunia kedua dan ketiga hahaha.
Menit 6:25 harus jadi highlight nih buat jadi trigger netizen agar bisa merenungkan kembali masa depan seperti apa yang akan terjadi.
They deserve more views you guys. Tolong yg udah nonton at least subscribe, komen, share dong :"((
Kalau mikir pesimis nih, kan 1% itu ga terlalu signifikan ya. Misalkan kita udah pake solar panel, pindah pekerjaan, bikin Eco-BEM, ga seberapa ga sih kontribusi kita?
Jadi kaya ganti lifestyle aja jadinya. Atau mungkin biar ga malu di G20 kaja kali ya. Demi Nasionalisme ajah.
Tapi overall video ini membantu saya makin mendalami isu ini pasca New Green Deal dan Greta Turnberg. Makasi Kak Afu dan Tim!
Menarik menit 10:38, dimana sektor Forestry and Land use dengan estimated cost yang jauh lebih kecil dibanding sektor energy & transportation punya potensi untuk reduce gas emisi 257 million tons co2 lebih banyak. Dan juga jadi penasaran potensi dan cost dari sektor maritim.
Nah ini juga yang selalu saya pikirkan. Mau investasi mobil listrik dan pake mobil listrik tapi listriknya dari mana? Dari PLTU. Ya bukannya sama aja, cuma mengganti bahan bakar tapi enggak ngeganti sumber dari bahan bakar tersebut.
Finally video mba afu yang ditunggu2
mungkin trade-offnya selalu 'biaya' dan juga insentif, misalnya untuk menjadi kampus yang ramah lingkungan seringkali dilihat sebagai peningkatan exposure dan semua yg berbau 'formalitas' daripada concern yang serius mengenai krisis iklim, hal ini kemudian membuat banyak dari kebijakan hanya digunakan untuk keperluan pencitraan alih - alih sebagai bentuk edukasi mengenai adopsi pemanfaatan energi terbarukan.
Pada akhirnya, semuanya kembali ke bagaimana bisa mengintegrasikan ke kehidupan sehari - hari, dalam hal ini, kita sudah tau bahwa insentif jangka panjang bukanlah sesuatu yang cukup seksi untuk membuat penduduk mengadopsi penggunaan energi bersih, tetapi, memikirkan untuk menciptakan panel yang murah dan memberi insentif jangka pendek adalah opsi yang paling memungkinkan untuk adanya perubahan yang berkelanjutan.
Thanks Kak Afu and suami yg udh buat video keren dan insightful ini
Suatu saat sy pernah menjalani sebuah eco green lifestyle.
krn kalo ga dimulai dr pribadi kita masing2...kapan lg.
tp waktu berlalu...kemudian sy melihat orang2 yg masih sj cuek & acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Ketika sy memberi awareness terhadap mereka, malah jatoh nya sy yg dibully, dijauhi oleh teman2 sy krn dianggap aneh. itu membuat sy sakit hati & mulai berpikir.
"apakah manusia seperti ini dimasa depan memang layak diselamatkan?
Gila nih kak underrated kali channel nya semoga bisa lebih berkembang menurut saya channel ini setara dengan fox,great big story,dan kurzgesagt
Ehhh salah ketik seharus nya vox bukan fox
Kak keren plis buat yang banyak gw lebih suka literasi lewat video kek gini, kek beropini gitu
materi keberlanjutan, keren sih.. lanjuttkann konten-konten seperti ini
Pengetahuan masyarakat umum kita tentang manfaat nya pohon kyk nya belom banyak yg tau deh,
Kalo kalian tanya ke masyarakat umum khususnya ibu2 bapak kampung mereka akan menjawab:
"Biar adem, berbuah" udah.
Karena menurut gw masyarakat kita lebih mikir pohon itu lebih banyak negatif nya daripada positif nya, contohnya:
"Bala(berantakan),sarang hantu, nggak dapet cahaya matahari, merusak pemandangan,dll".
Nah mereka kebanyakan gk tau sebab akibatnya jadinya yaa bodoamat sama lingkungan,
Intinya mereka harusnya diberi pemahaman tentang fungsi alam yg sesungguhnya biar mereka tau sebab akibatnya.
honest opinion. menurut saya dah banyak aktivisme 2 mahasiswa 2 indonesia, dari topiknya ham, anti korupsi, lingkungan, sosialis, dll lah. Tapi saya pesimis dengan aktivisme ini, karena didominasi hanya kampanye2 1 sisi doang menuntut sesuatu yg kadang2 gak practical sama sekali. contohnya begini : untuk energy matahari, sampai saat ini masih belum bisa sepenuhnya menggantikan energy fosil. karena permasalahan teknologi penyimpanan nya yang membuat harga nya mahal bgt (walaupun udah improvement) dan juga masalah faktor cuaca. Jadi menurut saya, solusinya malah crowdfunding laboratorium2 dan startup2 yg sekarang lagi ketar ketir membuat teknologi terbarukan macam : baran energy (startup solar panel), accossa prefab (precast modular bangunan ramah lingkungan), dll.
awal dari hal kecil, dengan tidak makan gorengan dan mie instant, dan mengurangi konsumsi produk dari turunan minyak sawit, karena minyak sawit udah dipakai dimana- mana dan kita sudah terlanjur bergantung pada produk itu, konsumsi meningkat, hutan harus dibabat...
aku dipaksa youtube buat nonton video ini. makasih youtube telah membagikan video yang mengedukasi masyarakat.
What a wonderfull campaign. Thank you for making this video.
Problem klasik tapi tdk banyak yg berani membahasnya. Great job tim frame & sentences
KOTAK "C" : Walk-away Safe energy solution with Indonesia's 7×500MW of ThorCon liquid metal Thorium ion molten salt energy converters for USD1.00/Watt and a footprint of 43kW/m^2 for each 1.14Ha 500MWe plant - load following or base loader at 375MWh/m^2/annum at a unit cost before profit of USD0.04/kWh in accordance of a PPA to keep cost to consumers at less than USD0.07/kWh - beat that with Mickey Mouse short lived, tropical forest destroying & difficult to recycle, and tropical forest destroying Solar & Wind farms Hooked up to expensive EV batteries...
ga pernah ga suka!! makasih mbak afu mas wikan telah menjawab keresahanku dg details dan ter structure, as always!! f&s 💙💙💙
Bagus banged videonya
Setiap aktivitas manusia membutuhkan energi dan menghasilkan produk sampingan/ produk buangan. Yang penting produk buangan ini ditangani dengan baik. Jika tidak, maka akan jadi polusi.
Misalnya untuk transportasi dulu orang menggunakan tenaga kuda. Produk buangannya berupa feses dan urin. Kalau tercecer di jalan, maka akan menimbulkan bau tidak sedap dan bisa menularkan penyakit. Lalu orang beralih ke mobil bermesin bensin atau diesel. Lebih praktis dan bersih dari kereta kuda, tapi ada asap sisa pembakaran yang dapat mencemari udara. Ke depannya, kalau orang mau pakai mobil listrik, polusi udara bisa berkurang, tapi akan ada sampah elektronik, misalnya baterai bekas, papan rangkaian yang sudah rusak. Kalau tidak ditangani, bisa muncul masalah baru. Jadi intinya adalah bagaimana kita mengelola produk buangan ini.
Yang menjadi permasalahan adalah sepertinya opsi kita (negara berkembang) lebih terbatas untuk melakukan transisi ke green energi secara cepat. Negara maju yg udah settle aja masih kesusahan buat nge kick off transisi energi (re: amerika), apalagi kita yang rakyatnya aja masih mikir gimana caranya buat ngisi perut dan sekarang ditambah beban masalah krisis iklim yang udah kayak tanggungan akhir zaman.
Kalau negara maju diluar sana aja masih struggling untuk mendorong isu ini, bagaimana kita yg sekarang masih terseok dalam pembangunan dan penyejahteraan masyarakatnya?
Menurut saya, masih banyak pilihan kebijakan lain tuk meningkatkan pendapatan masy. Seperti mengoptimalkan sumber daya potensial yang ada entah pertanian perikanan dsb. Karena seperti yang sudah dipaparkan oleh Kak Afu, bahwa dampak kesehatan dan keselamatan seringkali yang merasakan langsung adalah masy sekitar, yang tidak memiliki pilihan untuk pergi. Seringkali industri ekstraktif ini menguntungkan segelintir orang. cmiiw 🙏
@@wennykurniawati7294 Iya benar, kebijakan itu sgt krusial utk mengatasi isu penting sprti ini, sayangnya di Indonesia sendiri evaluasi dan penegakannya masih lemah, bahkan mnrt hematku korporat lbh punya power drpd pemerintah utk sektor tertentu..
Kemudian jika msyrkt diarahkan ke kebijakan sprti pertanian, perikanan dsb jika prakteknya tdk menggunakan pendekatan yg sustainable maka hasil kerusakannya pun akan sm sj..
Tp sprti yg di paparkan ka Afu, perubahan paradigma itu mjd sangat penting sblm kita beranjak ke perubahan sistemik, krn siapa lg yg bisa melakukan perubahan klo bkn dr kita yg memulainya :) 🙏
Videonya enak banget ditonton, soundnya bagus, editannya juga cakep banget. Top lah.. kayak lagi nnonton channel Vox atau NowThis :))
It all started 300 to 400 years ago but the impact in 5-10 years now is so massive. Imagine what will happen in 20 years from now on maybe we all gonna live in Mad Max Fury universe
Masharakat kita tidak hanya ekonominya lemah, tapi juga banyak yg bebal buat merespon transisi energi ini
Sholeh banget Afu & Wikan bikin konten sebagus ini 👌
Thanks Afu atas contentnya. Ini penting sekali untuk meningkatkan awareness dan diskusi di masyarakat mengenai isu tsb. Satu hal yg ingin saya propose untuk Afu cover di video2 selanjutnya if possible, yaitu bagaimana view Afu mengenai lembaga SWF kita, selain sebagai katalis pertumbuhan ekonomi, bisa berperan besar juga sebagai katalis dan mengakselerasi topik renewable energy, circular economy, etc dan in doing so juga membuat Indonesia sebagai leader dalam diskusi ini. Maaf kalau OOT, semoga berkenan.
terimakasih ka Afu informasinya 🙏
sekarang editannya makin bagus! sukses frame and sentences!
Kak Afu rajin-rajin bikin konten ya, semangatt. Selalu ada ilmu baru setiap videonya.
Sebetulnya masalah utama ada pada cuan. Pejabat negeri ini menganggap negara sebagai badan usaha. Ambil keuntungan sebanyak mungkin untuk rekening sendiri. Mau tak mau bukan pada kesadaran lingkungan. Tapi lebih ke jumlah pundi untuk rekening pribadi.
Aaaa akhirnya keluar juga video F&S baru!!!
Rasanya penjelasannya langsung terserap. Sangaaat menyenangkan!
Terima kasih bagus banget penjelasannya sangat komprehensif
would like to listen more about you, And if you one day can create the community I will be the first to join. Thanks, ka afu you are Inspiring
Me too...🥺
Baru nemu channel ini😭 mana topik yg di sampaikan menarik lagi, pokoknya semangat terus kaka2 buat konten
Semoga apa yg disampaikan bisa bermanfaat kedepannya
ya ampun?? aku baru tau ada channel youtube indonesia super keren kayak gini?? hats off buat para kru channel kece ini!🙇♀️
suka banget konten kayak gini. masih banyak pola pikir mau enak, mau gratis terus. walaupun prakteknya aku masih pelan-pelan, tapi aku yakin investasi akan membuahkan hasil, minimal nilai ibadah.
Seruu banget sih ini! Jadi makin bangga buat Sepedahan kemana-mana. #banggakeringetan!
Hal yang fundamental dalam sebuah gerakan kesadaran yaitu perbaikan aktor, ketika aktornya baik lingkungannya pasti baik
Video yang keren, temanya juga keren
auto laper pas liat martabak
Yg harusny beralih ke energi terbarukan itu negara maju , yg ekonominy udah diatas negara berkembang. Karena merka sudah sangat mampu
Suka bgt sama penjelasannya. Mulai tertarik sama ekonomi berkelanjutan setelah ambil matkul akuntansi keberlanjutan GCG
Trendingkan please, ini video bagus. Jangan hanya berakhir di channel ini saja🙏🏾
thanks frame & sentences! videonya selalu mudah dipahami
Yang kayak gini kenapa gak trending :(
Kaaa afuuuu, selalu baguss kalo buat video, makasih banyak ilmunya ka afuu. Siapp selalu nyebarin awareness video berkualitas gini👍😍
Manusia bebas memilih, hanya saja, manusia tak bebas dari konsekuensi pilihannya. Sejujurnya, pilihan a dan b, sangat sederhana untuk kenyataan yang rumit. Konsekuensi paling terasa, masyarakat berpendapatan rendah, saat subsidi BBM dan listrik dikurangi atau dicabut. Saya sendiri percaya pasar bebas dan pemerintahan secukupnya (limited government) yang mampu menjawab persoalan ekonomi dan lingkungan, namun apa daya, Indonesia belum selesai transisi jadi negara dan bangsa modern.
keren banget videonya
INI VIDEO KEREN BANGETTT aku mahasiswa esda terbantu banget. i'll share this to my friends! thank youu
thanks for sharing ! see you next year afu!
Bangun pagi, ilmu baru dan wawasan baru yang membuka pikiran bahwa ramah lingkungan dan irit energi itu penting untuk kesehatan jangka panjang, terimakasih.
Nuklir bisa jadi opsi loh, safety aspect jauh lebih ketat dari pembangkit lain, limbah minim dibanding yang lain, bahkan bisa dijadikan bahan bakar lagi buat tipe reaktor tertentu, dan 0 emisi gas polusi atau rumah kaca
Thanks youtube disasarin ke channel kayak gini
Wow.konten yg mudah dipahami kakk.😊
enak banget dengerin penjelasannya Mba Afu :"""
Terima kasih Mbak Afu atas penjelasannya! Mudah dimengerti dengan analogi yang sangat sederhana tapi pesannya tetap sampai^^
ayo ramein video yang kek gini
Mantaappu jiwaa
Damn, thankyou banyak kak ini bisa jadi refrensi skripsi aku 😂
Luar biasa
pembawaannya gurih nih
Keren bgt videonya, padat.
Love this content
Saat ini bauran EBT (Clean Energy) di Indonesia sudah 13,8 %. Pembangkit2 berbasis energy fossil akan dikonfersi dengan biomasa dan Co Firing PLTU dengan biomass. optimisss !!
Ngga ku skip saking pentingnya :)
nice...sangat inspiratif, dan mudah di pahami.....lanjootttttt
Kereennnnnnn, yuk harus bisa kejar #CUANLESTARI 💚💚💚
sudah lama tidak upload, jadi rindu dengan konten berkualitas seperti ini
keren banget
Glad i found your channel karena aku anak teknik sipil
The concentration of efforts should be on reducing pollution rather than CO2 emissions. (Plants thrive on clean air including CO2)
Serasa mendengar prof fauzi memberi kuliah 3 sks.
Tidak sengaja kepencet mau buka content lain, dan ternyata wow great content! Very informative. Subscribed.
Wahh, bagus nih kak afu. Tertarik mendiskusikan energi bersih dalam isu sebagai berikut:
Energi bersih akan sia-sia apabila sistem penyalurannya menggunakan sisitem on grid karena berpotensi kehilangam daya.
Energi bersih belum dapat menjawab kondisi "lonjakan daya" apabila terjadi dalam suatu peristiwa dan atau lonjakan yang terjadi di waktu malam hari.
Energi bersih bergantung pada kondisi panas (solar) anomali cuaca akan berdampak pada produksi energi (hujan bisa sampai 4 hari, atau mendung setiap hari dan panas satu jam saja dan banyak lainnya), sehingga aspek ketahanan energi juga harus dicarikan solusi.
Energi bersih dari solar misalnya akan menyisakan limbah dalam periode tertentu konsep penanganan juga harus diperhatikan.
Kira-kira demikian kak afu, senang rasanya dapat berdiskusi.
KAK AFU DAN KAK WIKAN MAKASIH BANYAK UDAH BIKIN VIDEO INI!!!!
Asik bgt, ngga kebayang berapa lama risetnya buat vidio 16mnit ini dan copywritingnya 😄 lanjutkan kak bahas lingkungan 🙏
very informative! keep up the good work Afu and Wikan
Keren, kebetulan saya kuliah di departemen ekonomi sumbernya dan lingkungan IPB university
Kak, So informaive and inspiratiffff. Keep give the best inspirational person for each other, Kak Afu🥰
Nice video
Gue ngapain aja ya? Afu keren banget
Video production nya bagus bangett!
Setiap Industri yang ada diindonesia masih mengedepankan dari Sisi Ekonomi, dampak pencemaran dan keselamatan masih di no 10 kan.
Untuk mahasiswa diuji IDEALISNYA ketika sdh lulus dari kampus, antara konsisten untuk kepentingan maslahat atau kepentingan perut.
Yang dilihat pemerintah hanya pendapatan suatu aktivitas bukan dari dampak yang akan datang.
Regulasi hanyalah bagian dari pelngkap Administra.
sampai saat ini saya percaya kalau Manusia tidak bisa menyelesaikan masalah, yang manusia bisa cuma memindahkan masalah, apakah energi terbarukan akan menjadi solusi ? ya bisa jadi tapi masalahnya selalu ada di perilaku manusia dalam menggunakannya, yuk berdiskusi