MUKJIZAT KESEMBUHAN AL-QURAN [HARI 2 Sesi 1] - TRAINING REHAB HATI BANDUNG

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 29 дек 2024

Комментарии • 3

  • @muchlisanwari2875
    @muchlisanwari2875 4 года назад +5

    Dakwah mantap gini jarang terekspos krena org indo malas nyimak lama

  • @rumbawas
    @rumbawas 4 года назад +1

    Jazakallah khair ilmunya

  • @gebook4243
    @gebook4243 4 года назад +1

    www.kompasiana.com/astayoga/5a3d2afbab12ae0791703072/kafir-beragama-dengan-sombong
    Semoga bisa jadi masukan pribadi saya kepada Ustadz NAI. Mohon kiranya bisa dipertimbangkan, baiknya bagaimana, apakah kata "kafir" layak digunakan secara bebas di ranah publik yang bisa DIAKSES siapapun? Dengan berbagai level pemahaman apapun? Dan jadi perbendaharaan kata baik orang yang sudah stabil atau masih labil kejiwaan/emosinya? Karena tentunya kata-kata itu sangat kuat pengaruhnya, salah kata bisa salah dampaknya. Meskipun maknanya benar, tapi VIBRASI negatifnya sangat kuat. Silahkan koreksi kalau saya salah.
    Mengingat, kata "kafir" :
    1. Maknanya sudah sangat negatif karena berhubungan erat dengan TRAUMA masa lalu terkait para penganut aliran sesat yang sering sekali menggunakan kata "kafir" sebagai pembenaran tindakannya.
    2. Memang kata tersebut ada di Al Qur'an. Tapi saya yakin, agama manapun diajarkan untuk menghormati agama lain. Dan tidak boleh menyakiti kecuali disakiti duluan. Penggunaan kata "kafir" di muka umum, salah-salah justru tanpa disadari jadi pihak yang memulai menyakiti agama lain duluan. Juga dikhawatirkan bisa timbul masalah lain kalau ternyata ada pihak yang memanfaatkan dengan memilintir fakta. Mungkin lebih hati-hati dengan pemilihan katanya. Karena online tentu beda dengan offline. Juga sifat dasar manusia yang tidak suka dihakimi dan dinasehati terlebih kalau sedang tidak butuh dinasihati. Karena itu menyakiti hati. Yang diinginkan siapapun secara fitrah, adalah "nasihat dengan hati". Dengan sesama manusia, gunakan hati. Dan gunakan "kata-kata Tuhan" kalau dirasa tepat sesuai tempatnya.
    3. Mudah ditunggangi setan ke hati para muslim yang belum kokoh dan sempurna pemahamannya, sehingga memunculkan rasa sombong-merasa benar sendiri-dan sebagai konsekuensinya jadi menganggap rendah yang terkait dengan kata itu. Padahal sombong itu sifat setan. Padahal tidak akan masuk surga yang dalam hatinya ada kesombongan sebesar biji zarah sekalipun. Itu artinya sekuat sebisa mungkin hindari sombong. Bangga boleh, tapi hati-hati, lewat sedikit jadi terpeleset sombong. Mungkin ustadz tidak, tapi bagaimana yang belum sempurna pemahamannya dan jadi terpeleset dengan kata itu?
    4. Bisa dijadikan pembenaran untuk menyakiti "kafir" karena dalam perbendaharaan kata di batinnya ada program (kurang lebih), "Ustadz yang saya ikuti, dalam hal ini Ustadz NAI, juga membenci kafir kok, artinya saya ada di jalan yang benar, karena ustadz saya yang mengajari membenci kafir".
    5. Semoga bisa jadi pengingat. Karena manusia itu tempatnya khilaf dan lupa. RUclips ini, internet ini, komputer dan HP ini, ditemukan dan/atau dipunyai oleh orang yang disebut kafir. Jadi diharap bisa saling menghargai. Jangan menyakiti duluan kalau tidak ingin dibalas disakiti. Mungkin bisa memakai kata itu sepuasnya kalau di kalangan tertutup, yang semua paham sekali artinya, dan dijamin tidak akan terpengaruh dampak negatifnya sehingga lepas kendali dan dikuasai kenegatifan/kebencian sebagai akibat VIBRASI NEGATIF kata "kafir" yang sudah sangat kuat, akibat satu dan lain hal, yang apapun itu, yang pastinya adalah NEGATIF, terlebih di Indonesia ini. Mohon kebijaksanaannya yaa UNAI.
    (Mohon dihapus kalau sudah dibaca agar tidak menarik orang berkomentar lebih panjang dan melebar kemana-mana)