Salam getih Sunda 👍🤟😘 ,mau wayang golek ruatan atau hiburan biasa ,,tetep cinta kesenian asli Sunda ,, terimakasih GIRI HARJA 3 ,berkat Abah asep Sunandar S & Abah Dadan Sunandar S, berkat adanya giri HARJA 3 saya kenal sama kesenian tradisional khususnya wayang golek ,,
Semua mitos itu di patahkan oleh sang maestro, jurig eta mh setan saurna, puguh ku ayana wayang golek supaya nu lalajo pinter yen eta th gambaran jlma jng nafsuna nu sok di eleketek ku setan, tah setan nu sok mere was was th.
Wayang golek ruwatan itu sebenernya memang ada, dengan tujuan dan maksud tertentu si yang punya hajat, bukan mitos.. dan wayang ruwatan itu biasanya ada di desa" yang masih percaya klenik, tapi di zaman sekarang ritual wayang golek ruwatan sudah tidak pernah di pakai lagi,karna tergolong musrik,sebelum wayang golek ruwatan di mulai, semua orang sudah di kasih tau, "yang mau pulang,pulang sekarang, yang mau nonton harus nonton sampai habis, jangan pulang kalau belum selesai, mau tidur,kencing dan berak cari deket situ aja, jangan pulang kalo belum selesai", karna ruwatan itu sama aja kaya ritual, proses kerja sama antara manusia dan jin. Untuk satu tujuan dan maksud tertentu,penonton dari awal sudah di ikat janji dalam ritual bagi yang mau mengikuti proses ruwatan dan jika ada yang melanggar maka mereka yang melanggar akan di buat celaka. Itu bukan mitos tapi memang sebuah praktisi ritual. biasanya dilakukan untuk kepentingan desa lingkungan atau pun keluarga.
@@drraandini3410 yaa banyak sebagian orang bilang belum atau tidak musrik dan sirik,sebagian juga ada yang bilang musrik dan sirik, mungkin tergantung dari apa yang di jalankan, tetapi bagi saya pribadi bekerja sama dengan mahluk halus dengan suatu tujuan meminta,melancarkan atau sekedar untuk pertunjukan itu termasuk perbuatan yanh di larang kan atau sirik..
@@andasofian8990 Iya ngerti. Merekapun paham betul, jd bagi sy pun mereka gak berbuat hal² yg menyimpang. Ritual sesaji yg ada di merapi pun gak begitu juga setelah sy tanya sm orang² yg disana, itu cm sebagai bentuk rs syukur sm Allah swt. Coba aja tanya k pihak keraton DIY
@@drraandini3410iya bisa di bilang sih budaya, Dari peresembahan atau sesajen yang mereka siapakan mereka memang gak meminta atau memohon sesuatu, hanya saja mereka yang tinggal di sekitar gunung" masih beranggapan soal roh leluhur, penjaga tempat atau penghuni. Seperti halnya ziarah ke makam, ada yang di katakan musrik ketika kita minta,supaya,agar atau berharap sekecil apapun itu bisa di katakan musrik, tetapi kalo niatnya untuk ziarah dan mendoakan tanpa ada maksud lain, tidak di katakan musrik.sebenrnya dalam islam memang memberikan sesajen itu dilarang meski ada maksud atau tanpa maksud, karna kita sadar, semua kebutuhan kita di dunia baik itu makanan,rezeki,musibah,maut, dan takdir tuhan yang memberikan, dan tuhan tidak memerlukan atau membutuhkan persembahan sesajen atau berupa-rupa, kita hanya perlu mematuhi semua perintah ya aja, justru karna budaya dan pandangan itu lah yang menjadikan mereka seperti sirik padahal MUNGKIN niatnya enggak.. ya kita mana tau niatnya, tapi kalau di lihat dari caranya kita bisa menilai sendiri. dari kecil saya tinggal dikaki gunung ciremai lingkungan yang penuh dengan namanya ritual,pesugihan,sesajen, ketika di tanya soal sesajen ya rata" beranggapan gak musrik, padahal mau mancing aja bawa sesajen,mau nanem padi aja bawa sesajen,bikin rumah pake sesajen.mau hajatan pake sesajen. Memang tujuanya gak meminta atau ya semacemnya lah, hanya saja mereka beranggapan supaya ini supaya itu..sama aja sirik, gak percaya takdir atau jalan tuhan ,.jadi budaya sirik ini seperti kebiasaan. Hingga sekarang..menurut saya itu sih yang harusnya di luruskan, mungkin hilangkan aja sesajenya,bisa di ganti dengan yang lebih bermanfaat dan ada pahalanya misalnya kasi makan anak yatim atau fakir miskin, dari pada kasi makan jin.
@@andasofian8990 Intinya klw karena Allah, itu sudah pasti bkn syirik. Kn aku pernah bilang mengenai sesaji, pernah nanya ke pihak keraton itu sebagai bentuk syukur sm Allah atas segala seseuatu yg didapatkan dlm kehidupan. Mereka juga bilang, sesaji itu tidak hanya melulu digelar dirumah, tergantung keinginan. Sesaji cm perantara dr sang pencipta. Islam pun tdk melarang selama hati berniat krn Allah. Hati harus beranggapan segala sesuatu hasil yg baik di dunia ini, sekalipun melalui barang², benda² pusaka tertentu bahkan sesaji, itu semua karena kehendak Allah semata mas. Itu yg aku denger dr orang² yg paham mengenai agama. Mengenai memberi pd yatim piatu/sekelompok lainnya yg membutuhkan, itu lain lagi. ☺
Kalo kata abah saya sih begini Kalo wayang nya pake ruwatan sunda, itu nonton harus tamat sampai selesai kalo ga tamat nanti pas pulang di jalan bakalan ada hal hal aneh kaya dicegat,kecelakaan,apes dll lagi Kalo wayang nya hiburan kaya di hajatan, itu gak apa apa kalo tidak tamat nonton nya juga
Orang terdahulu membuat sesuatu itu pasti mengandung arti atau siloka sasmita sandi simbol. Sekarang tinggal kita pakai apa rumusan nya . Contoh Bayangkan jika kita sedang menonton pagelaran wayang semalam suntuk , eh ternyata jam 1 atau jam 2 kita mendadak diharuskan pulang. Logikanya , waktu jam2 segitu itu umumnya orang2 lagi pada tidur pulas . Tapi kita malah belum tidur , otomatis ngantuk berat. Dan otomatis juga riskan atau bahaya kalau dipaksakan untuk pergi pulang. Makanya dulu orang tua kita membuat mitos ini karna , jaman dahulu masyarakat masih taat dan percaya kepada tetua.
kalo wayang biasa pulang di tengah cerita gpp, tp kalo wayang ruwatan ga boleh, krna sebelum nya di kasih tau, kalo yg mau pulang, pulang skrng karna wayang mau di mulai, kalo yg mau nonton, nonton sampe akhir dan jangan tdur
Setau saya sih kalo udh lewat jam 12 jangan pulang lebih baik tonton sampe selesai kalo ngantuk tidur di sana aja gitu setau saya mohon maaf kalo saya salah ya
Mitos itu = Misteri " anu atos " arti dalam bahasa sunda " yang sudah " 😊 Faktanya : kalau kita mau pulang nonton harus hati-hati agar supaya selamat. Jgn lupa berdo'a, lihat situasi kondisi, matang perhitungan dll. dah itu aja.. 😊🙏
![[PIKASEURIEUN] Carita Si Budeg Meuli Motor, Penonton Ngakak Kabeh.](http://i.ytimg.com/vi/apJl58G3PQw/mqdefault.jpg)
![[PIKASEURIEUN] Carita Si Budeg Meuli Motor, Penonton Ngakak Kabeh.](/img/tr.png)
![Blox Fruits Dragon Rework Update [Full Stream]](http://i.ytimg.com/vi/EqDAp8udhm0/mqdefault.jpg)
Salam getih Sunda 👍🤟😘 ,mau wayang golek ruatan atau hiburan biasa ,,tetep cinta kesenian asli Sunda ,, terimakasih GIRI HARJA 3 ,berkat Abah asep Sunandar S & Abah Dadan Sunandar S, berkat adanya giri HARJA 3 saya kenal sama kesenian tradisional khususnya wayang golek ,,
Boga turunan tirahwana aman mau balik kpn juga 👌
klo acara wayang nya gak ruwatan gak papa mau pulang kapan saja tpi klo lagi diruwat nonton wayang nya harus sampe selesai
Semua mitos itu di patahkan oleh sang maestro, jurig eta mh setan saurna, puguh ku ayana wayang golek supaya nu lalajo pinter yen eta th gambaran jlma jng nafsuna nu sok di eleketek ku setan, tah setan nu sok mere was was th.
Wayang golek ruwatan itu sebenernya memang ada, dengan tujuan dan maksud tertentu si yang punya hajat, bukan mitos.. dan wayang ruwatan itu biasanya ada di desa" yang masih percaya klenik, tapi di zaman sekarang ritual wayang golek ruwatan sudah tidak pernah di pakai lagi,karna tergolong musrik,sebelum wayang golek ruwatan di mulai, semua orang sudah di kasih tau, "yang mau pulang,pulang sekarang, yang mau nonton harus nonton sampai habis, jangan pulang kalau belum selesai, mau tidur,kencing dan berak cari deket situ aja, jangan pulang kalo belum selesai", karna ruwatan itu sama aja kaya ritual, proses kerja sama antara manusia dan jin. Untuk satu tujuan dan maksud tertentu,penonton dari awal sudah di ikat janji dalam ritual bagi yang mau mengikuti proses ruwatan dan jika ada yang melanggar maka mereka yang melanggar akan di buat celaka. Itu bukan mitos tapi memang sebuah praktisi ritual. biasanya dilakukan untuk kepentingan desa lingkungan atau pun keluarga.
Disebut musyrik sih blm tentu krn kita gk tau isi hati mereka. Musyrik/syirik itu letaknya di hati dn bukan di benda² tertentu.
@@drraandini3410 yaa banyak sebagian orang bilang belum atau tidak musrik dan sirik,sebagian juga ada yang bilang musrik dan sirik, mungkin tergantung dari apa yang di jalankan, tetapi bagi saya pribadi bekerja sama dengan mahluk halus dengan suatu tujuan meminta,melancarkan atau sekedar untuk pertunjukan itu termasuk perbuatan yanh di larang kan atau sirik..
@@andasofian8990
Iya ngerti. Merekapun paham betul, jd bagi sy pun mereka gak berbuat hal² yg menyimpang. Ritual sesaji yg ada di merapi pun gak begitu juga setelah sy tanya sm orang² yg disana, itu cm sebagai bentuk rs syukur sm Allah swt. Coba aja tanya k pihak keraton DIY
@@drraandini3410iya bisa di bilang sih budaya, Dari peresembahan atau sesajen yang mereka siapakan mereka memang gak meminta atau memohon sesuatu, hanya saja mereka yang tinggal di sekitar gunung" masih beranggapan soal roh leluhur, penjaga tempat atau penghuni. Seperti halnya ziarah ke makam, ada yang di katakan musrik ketika kita minta,supaya,agar atau berharap sekecil apapun itu bisa di katakan musrik, tetapi kalo niatnya untuk ziarah dan mendoakan tanpa ada maksud lain, tidak di katakan musrik.sebenrnya dalam islam memang memberikan sesajen itu dilarang meski ada maksud atau tanpa maksud, karna kita sadar, semua kebutuhan kita di dunia baik itu makanan,rezeki,musibah,maut, dan takdir tuhan yang memberikan, dan tuhan tidak memerlukan atau membutuhkan persembahan sesajen atau berupa-rupa, kita hanya perlu mematuhi semua perintah ya aja, justru karna budaya dan pandangan itu lah yang menjadikan mereka seperti sirik padahal MUNGKIN niatnya enggak.. ya kita mana tau niatnya, tapi kalau di lihat dari caranya kita bisa menilai sendiri. dari kecil saya tinggal dikaki gunung ciremai lingkungan yang penuh dengan namanya ritual,pesugihan,sesajen, ketika di tanya soal sesajen ya rata" beranggapan gak musrik, padahal mau mancing aja bawa sesajen,mau nanem padi aja bawa sesajen,bikin rumah pake sesajen.mau hajatan pake sesajen. Memang tujuanya gak meminta atau ya semacemnya lah, hanya saja mereka beranggapan supaya ini supaya itu..sama aja sirik, gak percaya takdir atau jalan tuhan ,.jadi budaya sirik ini seperti kebiasaan. Hingga sekarang..menurut saya itu sih yang harusnya di luruskan, mungkin hilangkan aja sesajenya,bisa di ganti dengan yang lebih bermanfaat dan ada pahalanya misalnya kasi makan anak yatim atau fakir miskin, dari pada kasi makan jin.
@@andasofian8990
Intinya klw karena Allah, itu sudah pasti bkn syirik. Kn aku pernah bilang mengenai sesaji, pernah nanya ke pihak keraton itu sebagai bentuk syukur sm Allah atas segala seseuatu yg didapatkan dlm kehidupan. Mereka juga bilang, sesaji itu tidak hanya melulu digelar dirumah, tergantung keinginan. Sesaji cm perantara dr sang pencipta. Islam pun tdk melarang selama hati berniat krn Allah.
Hati harus beranggapan segala sesuatu hasil yg baik di dunia ini, sekalipun melalui barang², benda² pusaka tertentu bahkan sesaji, itu semua karena kehendak Allah semata mas. Itu yg aku denger dr orang² yg paham mengenai agama. Mengenai memberi pd yatim piatu/sekelompok lainnya yg membutuhkan, itu lain lagi. ☺
emang mun ngaruwat lembur tong waka balik bisi aya nu nutur keun emang bener sanes wadul sarua jeng ngundang siluman nu teu kaaat mata
Kalo kata abah saya sih begini
Kalo wayang nya pake ruwatan sunda, itu nonton harus tamat sampai selesai kalo ga tamat nanti pas pulang di jalan bakalan ada hal hal aneh kaya dicegat,kecelakaan,apes dll lagi
Kalo wayang nya hiburan kaya di hajatan, itu gak apa apa kalo tidak tamat nonton nya juga
Kang puntn,ning vidio nu pirigan kakawen tea t aya..padahal butuh pisan duh
Kemarin gua liat golek
Orang terdahulu membuat sesuatu itu pasti mengandung arti atau siloka sasmita sandi simbol.
Sekarang tinggal kita pakai apa rumusan nya .
Contoh
Bayangkan jika kita sedang menonton pagelaran wayang semalam suntuk , eh ternyata jam 1 atau jam 2 kita mendadak diharuskan pulang.
Logikanya , waktu jam2 segitu itu umumnya orang2 lagi pada tidur pulas . Tapi kita malah belum tidur , otomatis ngantuk berat.
Dan otomatis juga riskan atau bahaya kalau dipaksakan untuk pergi pulang. Makanya dulu orang tua kita membuat mitos ini karna , jaman dahulu masyarakat masih taat dan percaya kepada tetua.
Emg ada mitosnya di kmpung sy jg di BANTEN, tpi klw wayang biasa blh plng blm selesai jg, ada lg nma nya wayang apa gth, ay lupa nma nya
kalo wayang biasa pulang di tengah cerita gpp, tp kalo wayang ruwatan ga boleh, krna sebelum nya di kasih tau, kalo yg mau pulang, pulang skrng karna wayang mau di mulai, kalo yg mau nonton, nonton sampe akhir dan jangan tdur
Setau saya sih kalo udh lewat jam 12 jangan pulang lebih baik tonton sampe selesai kalo ngantuk tidur di sana aja gitu setau saya mohon maaf kalo saya salah ya
Ngomong bhasa sunda tong maneh urang sunda.
Ngaruat nya eta teh a
👍👍👍👍🙏
Bukan mitosnya kalo udah keluar golek buta baru jangan pulang.
Lah saya pengen banget nonton pagelaran wayang golek:(
Astagfirullah kaget suara batara kala nya
Aku mah nonton film sampai habis malah di suruh pulang ama mamah
biasanya kalo orang ngeruat baru
Hey jngan slh,bkn brarti mitos
Klo ada jin yg ikut nonton trus jail sepas lu pulang dluan gmn tuh,lari kn lu
Beneran apa itu ?!
siiiip ok
Mitos itu = Misteri " anu atos " arti dalam bahasa sunda " yang sudah " 😊
Faktanya : kalau kita mau pulang nonton harus hati-hati agar supaya selamat.
Jgn lupa berdo'a, lihat situasi kondisi, matang perhitungan dll. dah itu aja.. 😊🙏
yadi
Mantap kang adrian
Mampir oge y ka bumi aby he....
Bohong jangan dipercaya
Namanya juga mitos cuy, lagian itu turun temurun
cobain aja mas
Boloho siamah
Gandeng sia te apal mah
Hoax boyy
Iya kn kta nya mitos kang, bkn fakta,, mitos itu arti nya bener g salh jg g
Boloho ah
Can ngarasakeun dipegat buta 😂😂😂
Ngaruat nya eta teh a