Matur suwun Mojok sudah mengulas juga. Bagi yang ingin napak tilas Romo Mangunwijaya, bisa datang ke Yayasan Dinamika Edukasi Dasar, di Gang Kuwera No. 14 Gejayan, ketika malam ada warung kopinya juga bisa mampir sembari jalan-jalan di Wisma Kuwera.
Era nya sudah berbeda, apalagi pandemi kemarin benar2 memutus budaya pergerakan di kampus, belajar online tanpa bertemu langsung membuat paradigma belajar di SMA ahirnya terbawa ke kampus. Sekarang IPK mahasiswa gede2 tapi tidak antusias berorganisasi(bergerak). Apalagi organisasi extra kampus, sudah hampir tidak laku lagi.
Konten ini sehari aja udah 5000 penonton lebih. Bila dibanding dengan oplah koran cetak di suatu wilayah perkotaan, paling berkisar 3000 eksemplar. Artinya, terbilang lebih efektif. Belum lagi view RUclips akan terus bertambah setiap detik. Pertanyaan saya, dari mana dasar Anda mengatakan "sepi peminat" (khususnya mahasiswa)? Apakah dari jumlah 5000 penonton itu dapat Anda ketahui berapa jumlah mahasiswanya?
Sistem SKS menjadikan mahasiswa kehilangan idealisasi, karena sejatinya sistem SKS mahasiswa tidak merdeka, seperti di sekolah lanjutan saja harus tatap muka. Saya beruntung ketika di universitas masih sistem lama. Kami bebas tidak ada absensi yang penting saat ujian hadir dan lulus.
@@gokmanababan7319 suatu ketika presiden Suharto pidato dalam suatu acara kenegaraan, saya lupa tempat, nama acara dan tanggalnya, saat itu dekade 1980an, beliau bercerita ketika masih menjadi pangdam Diponegoro, wilayah Kedung Ombo memang basisnya Partai komunis Indonesia. Itu cara ampuh yang beliau terapkan ketika tidak ditemukan jalan terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah. Sejak pidato itu semua LSM tiarap kecuali Romo Mangun Wijaya.
Grobogan hadir... Ambil hikmahnya smeoga peristiwa kedong ombo tdk terulang lagi atas nama PROYEK STRATEGIS NASIONAL yang demi nama nasional tapi merugikan masyarakat sekitar. Lebih lebih dibungkus oleh kepentingan oligar.
Terima kasih sudah mengangkat kembali kisah Romo Mangun. Romo Mangun juga yg memberdayakan & merevitalisasi pemukiman warga Kali Code yg hampir digusur pada tahun 1980an. Beliau juga tidak menggunakan dana LSM untuk proyek tsb, tapi dana pribadi (ayahnya adalah anggota Volksraad / DPRD di Semarang pada masa Hindia Belanda). Beliau juga seorang seniman di samping sebagai arsitek dan romo. Banyak latar belakang hidupnya yg mungkin mempengaruhi sikap kemanusiaannya. Romo Mangun pernah ikut berjuang dalam perang kemerdekaan RI & ucapan salah satu komandan TRIP membekas di hatinya. Juga setelah selesai studi di RWTH Aachen Jerman Barat tahun 1966, beliau studi lagi jurusan Humanistik di AS tahun 1978. Itu selain bagian dari spiritualitas keimanannya beliau.
Dijaman orba pembangunan selalu membuat sengsara rakyat karena ganti rugi yg tidak masuk akal. Tanah semeter hanya dihargai sama dgn sebungkus rokok. Yg menolak pindah dicap pki dan dipenjara,
Program transmigrasi di sumatera tahun 80an juga dibiayai utang bank dunia, saya tahunya di critain almarhum bapak kost, karna dia jadi penerjemah pas orang bank dunia tinjau lokasi. Budaya utang dikorupsi dari dulu sampai sekarang masih berlanjut, rakyatlah yg benjut..... Bayarin utang yg dikorupsi lewat bayar pajak, eh pajaknya masih dikorupsi juga.
Yg jarang atau tdk pernah diungkap beberapa aktivis yg terlibat dlm kasus kedungombo mendapatkan manfaat melalui bantuan donor dari funding agency & NGO Internasional bahkan beberapa bisa jalan2 ke eropa utk mengkampanyekan kasus kedung ombo. Sementara rakyatnya tetap saja nasibnya tdk berubah😅😅😅😅😅. Kl tdk percaya cek saja realitasnya 😊
Itu sudah umumnya di negeri ini mas....kalau saya berandai2 seandainya waduk Kedung Ombo tidak ada apa yg terjadi sekarang dengan perubahan iklim saat ini
Ya bagus malah. Banjir-banjir di Grobogan sampe ke Kudus itu belum ada sebelum Kedung Ombo jadi. Baru mulai banjir setelah ada waduk. Kenapa? Bukannya kalo ada waduk malah lebih aman? No. Waduk itu bukam semata menahannair. Dia mengubah aliran kali. Merusak tatanan yang sudah ada. @@qhihandoko817
Matur suwun Mojok sudah mengulas juga. Bagi yang ingin napak tilas Romo Mangunwijaya, bisa datang ke Yayasan Dinamika Edukasi Dasar, di Gang Kuwera No. 14 Gejayan, ketika malam ada warung kopinya juga bisa mampir sembari jalan-jalan di Wisma Kuwera.
Keren!
Romo Mangunwijaya...pembela rakyat yg termarjinalkan...
Banyak mahasiswa di Indonesia tapi kenapa chanel ini sepi peminat, padahal chanel ini banyak ilmu
Era nya sudah berbeda, apalagi pandemi kemarin benar2 memutus budaya pergerakan di kampus, belajar online tanpa bertemu langsung membuat paradigma belajar di SMA ahirnya terbawa ke kampus. Sekarang IPK mahasiswa gede2 tapi tidak antusias berorganisasi(bergerak). Apalagi organisasi extra kampus, sudah hampir tidak laku lagi.
Konten ini sehari aja udah 5000 penonton lebih. Bila dibanding dengan oplah koran cetak di suatu wilayah perkotaan, paling berkisar 3000 eksemplar. Artinya, terbilang lebih efektif. Belum lagi view RUclips akan terus bertambah setiap detik. Pertanyaan saya, dari mana dasar Anda mengatakan "sepi peminat" (khususnya mahasiswa)? Apakah dari jumlah 5000 penonton itu dapat Anda ketahui berapa jumlah mahasiswanya?
Sistem SKS menjadikan mahasiswa kehilangan idealisasi, karena sejatinya sistem SKS mahasiswa tidak merdeka, seperti di sekolah lanjutan saja harus tatap muka. Saya beruntung ketika di universitas masih sistem lama. Kami bebas tidak ada absensi yang penting saat ujian hadir dan lulus.
Krena konten 2 bgn ngg menarik.. Lebih suka konten drama korea... Dan konten2 judol... Lihat saja situs2 web pemwrithn sepi.... 😅😅😅😂😂
@@gokmanababan7319 suatu ketika presiden Suharto pidato dalam suatu acara kenegaraan, saya lupa tempat, nama acara dan tanggalnya, saat itu dekade 1980an, beliau bercerita ketika masih menjadi pangdam Diponegoro, wilayah Kedung Ombo memang basisnya Partai komunis Indonesia. Itu cara ampuh yang beliau terapkan ketika tidak ditemukan jalan terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah. Sejak pidato itu semua LSM tiarap kecuali Romo Mangun Wijaya.
Mantap tuan Muhidin, sangat mencerdasken.
Setelah sekian purnama, Bung dengan jas merah yang khas, kembali hadir. Dokumentator partikelir.
Terimakasih mojok, bagus bgt utk mempelajari kembali bahwa kita pernah punga pengalaman itu.
Beneran engga sabar tunggu kelanjutannya. Terimakasih Tim Mojok untuk konten berkualitasnya.
🙏😇
Grobogan hadir...
Ambil hikmahnya smeoga peristiwa kedong ombo tdk terulang lagi atas nama PROYEK STRATEGIS NASIONAL yang demi nama nasional tapi merugikan masyarakat sekitar. Lebih lebih dibungkus oleh kepentingan oligar.
Semoga semangat & teladan seperti Romo Mangun & teman2 bisa menjadi semangat bagi yang masih mangaku Indonesia....
❤❤❤
Baru musik openingnya khas dan juooos ..... mengena sekali. Apalagi isinya
Romo Mangunwijaya ❤
ayoo anak muda..belajar sejarah.
mantab! lanjutkan
Terima kasih sudah mengangkat kembali kisah Romo Mangun. Romo Mangun juga yg memberdayakan & merevitalisasi pemukiman warga Kali Code yg hampir digusur pada tahun 1980an. Beliau juga tidak menggunakan dana LSM untuk proyek tsb, tapi dana pribadi (ayahnya adalah anggota Volksraad / DPRD di Semarang pada masa Hindia Belanda). Beliau juga seorang seniman di samping sebagai arsitek dan romo.
Banyak latar belakang hidupnya yg mungkin mempengaruhi sikap kemanusiaannya. Romo Mangun pernah ikut berjuang dalam perang kemerdekaan RI & ucapan salah satu komandan TRIP membekas di hatinya. Juga setelah selesai studi di RWTH Aachen Jerman Barat tahun 1966, beliau studi lagi jurusan Humanistik di AS tahun 1978. Itu selain bagian dari spiritualitas keimanannya beliau.
Terimakasih Kyai Muhidin... lama gak nongol di #Jasmerah #mojokdotco nya yah. hee
Murid Romo Mangun, Alm. Eko Prawoto. ❤
Hadir
joss
Dijaman orba pembangunan selalu membuat sengsara rakyat karena ganti rugi yg tidak masuk akal. Tanah semeter hanya dihargai sama dgn sebungkus rokok. Yg menolak pindah dicap pki dan dipenjara,
👏
seperti halnya waduk wadas
Saya orang Sragen.
alam Indonesia hancur atas nama pembangunan modernisasi ujung2 nya rakyat kecil jugak YANG menderita
Merah putih dan reruntuhan
Program transmigrasi di sumatera tahun 80an juga dibiayai utang bank dunia, saya tahunya di critain almarhum bapak kost, karna dia jadi penerjemah pas orang bank dunia tinjau lokasi.
Budaya utang dikorupsi dari dulu sampai sekarang masih berlanjut, rakyatlah yg benjut.....
Bayarin utang yg dikorupsi lewat bayar pajak, eh pajaknya masih dikorupsi juga.
Greater good?
Kami salah satu korban WKO
Yg jarang atau tdk pernah diungkap beberapa aktivis yg terlibat dlm kasus kedungombo mendapatkan manfaat melalui bantuan donor dari funding agency & NGO Internasional bahkan beberapa bisa jalan2 ke eropa utk mengkampanyekan kasus kedung ombo. Sementara rakyatnya tetap saja nasibnya tdk berubah😅😅😅😅😅. Kl tdk percaya cek saja realitasnya 😊
Itu sudah umumnya di negeri ini mas....kalau saya berandai2 seandainya waduk Kedung Ombo tidak ada apa yg terjadi sekarang dengan perubahan iklim saat ini
Ya bagus malah. Banjir-banjir di Grobogan sampe ke Kudus itu belum ada sebelum Kedung Ombo jadi. Baru mulai banjir setelah ada waduk. Kenapa? Bukannya kalo ada waduk malah lebih aman? No. Waduk itu bukam semata menahannair. Dia mengubah aliran kali. Merusak tatanan yang sudah ada. @@qhihandoko817