INILAH PUNCAK DARI ILMU | Habib Umar bin Hafidz

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 18 окт 2024

Комментарии • 20

  • @madidi648
    @madidi648 3 года назад

    Hadir......

  • @kuzeezam1397
    @kuzeezam1397 3 года назад +1

    ALLAHUAKBAR...
    ALLAHUAKBAR...
    ALLAHUAKBAR...

  • @mysyam1752
    @mysyam1752 2 года назад

    Assalamualaikum wrwb
    اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
    ALHAMDULILLAH JAZAKALLAHU KHAYRAN KATSIRAN TG

  • @ghufronanisi3694
    @ghufronanisi3694 7 месяцев назад

    اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليما كثيرا

  • @Abi-wp3sg
    @Abi-wp3sg 3 года назад

    Trimakasih guru mulia

  • @anwarulauliyachannel5381
    @anwarulauliyachannel5381 3 года назад

    smoga berkah dan manfaat terimakasih videonya 👍👍

  • @ahmadhadi4851
    @ahmadhadi4851 3 года назад

    ❤🤲

  • @anwarulauliyachannel5381
    @anwarulauliyachannel5381 4 года назад

    masyaAllah

  • @borneocf5433
    @borneocf5433 4 года назад

    😭😭

  • @jamaahsantrialhusaini2580
    @jamaahsantrialhusaini2580 3 года назад

    Assalamualaikum warohmatullohiwabarokaatu

  • @abdoellahputera1427
    @abdoellahputera1427 4 года назад

    Amiiin

  • @rahimraime3469
    @rahimraime3469 4 года назад +7

    Assalamualaikum semoga habib2 sihat sentiasa

  • @ridoagustama5810
    @ridoagustama5810 3 года назад

    Assalamualaikum mampir ke channel saya

  • @knowledgewisdom2898
    @knowledgewisdom2898 3 года назад

    Sungguh aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya ada dua sungai yang mengalir. Salah satunya secara kasat mata berupa air putih dan yang lainnya secara kasat mata berupa api yang bergejolak. Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi surga yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya karena sesungguhnya itu adalah air dingin.
    Ketika musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Allah membunuhnya melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam, memperlihatkan darahnya kepada mereka di tombak Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.
    Kami berkata: ‘Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Rasulullah berkata: ‘40 hari. Satu harinya seperti satu tahun, kemudian seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari lainnya seperti hari kalian sekarang
    Rasulullah melihat kami ketika kami tengah berbincang-bincang. Beliau berkata: “Apa yang kalian perbincangkan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat.” Beliau berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian lihat sebelumnya sepuluh tanda.” Beliau menyebutkan: “Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah, terbitnya matahari dari barat, turunnya ‘Isa ‘alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, dan tiga khusuf (dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di jazirah Arab, yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengusir (menggiring) mereka ke tempat berkumpulnya mereka.”
    Dari An-Nawwaas bin Sam'an RA, dia berkata, "Pada suatu hari Rasulullah SAW berbicara tentang Dajjal. Terkadang beliau merendahkan suaranya dan terkadang meninggikannya sehingga kami yang mendengarnya seolah-olah mendengar suara beliau di tengah pepohonan kurma. Pada suatu petang kami mendatangi Rasulullah dan sepertinya beliau telah memahami permasalahan kami. Oleh karena itu, beliau bertanya, "Ada apa dengan kalian?' Kami menjawab, "Ya Rasulullah, pagi tadi engkau menerangkan kepada kami tentang Dajjal dengan sesekali meninggikan dan merendahkan suara, seolah-olah kami mendengarnya di tengah pepohonan kurma." Rasulullah bersabda, "Sebenarnya bukan Dajjal yang paling aku khawatirkan terhadap kalian. Karena jika ia muncul dan aku masih bersama kalian, maka akulah yang akan menjadi pelindung kalian dari godaannya. Jika ia muncul ketika aku telah tiada di tengah kalian, maka setiap individu dari kaum muslimin akan menjadi pelindung bagi dirinya sendiri dan Allah-lah yang akan menggantikanku untuk melindungi setiap orang muslim. " Dajjal adalah seorang pemuda yang berambut keriting, matanya buta {yang kanan}, dan aku sendiri lebih cenderung menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan. Barang siapa di antara kalian menjumpainya, maka bacakanlah permulaan surat Al Kahfi kepadanya. Sesungguhnya Dajjal itu akan muncul di suatu tempat yang sepi antara Syam dan Irak. Setelah itu, ia akan membuat keonaran ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah, teguhkanlah pendirian kalian semuanya.' Kami bertanya, "Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal akan menetap di bumi?" Rasulullah pun menjawab, "Ia akan menetap selama empat puluh hari di bumi. Satu hari seperti satu tahun, satu hari lagi seperti sebulan, satu hari lagi seperti sepekan, sedangkan hari-hari berikutnya adalah seperti hari kalian sekarang" Kami bertanya, "Ya Rasulullah, pada saat satu hari seperti setahun itu, apakah cukup bagi kami untuk melaksanakan shalat seperti shalat kami sekarang ini?" Rasulullah SAW menjawab, "Tidak. Tetapi, hitunglah seperti biasanya." Kami bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimanakah kecepatan Dajjal berjalan di muka bumi?" Rasulullah SAW menjawab, "Kecepatannya berjalan di muka bumi seperti awan yang ditiup angin. Ia akan mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka untuk beriman kepadanya hingga mereka pun beriman kepadanya dan menuruti perintahnya. Ia dapat memerintahkan langit, maka hujan pun akan turun. Ia memerintahkan kepada bumi, maka tanaman pun akan segera tumbuh dan langsung dikonsumsi oleh ternak-ternak, hingga ternak mereka pulang ke kandang pada petang hari dengan kondisi yang lebih gemuk, lebih besar, dan lebih banyak air susunya karena banyak memakan rerumputan yang tumbuh di muka bumi. Kemudian Dajjal akan mendatangi suatu kaum yang lainnya. Setelah itu, ia menyerukan kepada mereka untuk beriman kepadanya, tetapi mereka menolak ajakannya. Lalu Dajjal menyingkir dari mereka, tetapi keesokan harinya negeri tersebut berubah menjadi negeri yang tandus dan harta mereka lenyap. Setelah itu, Dajjal melewati suatu negeri yang hancur. Kemudian ia berkata, "Keluarkanlah harta simpananmu hai negeri yang porak poranda!" Kemudian simpanan negeri itu keluar sambil mengikuti Dajjal seperti ratu lebah yang diikuti oleh anak buahnya. Kemudian Dajjal memanggil seorang pemuda dan memenggalnya dengan pedang hingga tubuh pemuda itu terbelah menjadi dua dan belahan tubuhnya terlempar sejauh lemparan anak panah. Setelah itu, Dajjal memanggil tubuh pemuda tersebut, yang telah terbelah, kepadanya. Tak lama kemudian, tubuh itu hidup lagi dan langsung menghadap kepadanya dengan wajah yang berseri-berseri. Ketika Dajjal tengah melakukan kerusakan dan keonaran seperti itu, maka Allah Azza wa Jalla pun mengutus Isa Al Masih bin Maryam ke bumi. Kemudian Isa Al Masih bin Maryam turun di dekat menara putih sebelah timur Damaskus dengan mengenakan pakaian dua warna sambil meletakkan dua telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Apabila ia merundukkan kepalanya, maka butir-butir mutiara akan berjatuhan dari kepalanya. apabila ada orang kafir mencium nafasnya, maka ia pun akan mati, sedangkan nafasnya itu dapat tercium sejauh mata memandang. Isa Al Masih bin Maryam terus mencari Dajjal hingga bertemu dengannya di pintu gerbang kota Ludd, dan kemudian membunuhnya. Setelah itu, Nabi Isa bin Maryam mendatangi suatu kelompok kaum yang dilindungi Allah Subhanahu wa Ta'ala dari Dajjal. Lalu Isa bin Maryam mengusap wajah mereka dan memberitahukan kepada mereka mengenai derajat mereka di surga. Ketika Isa bin Maryam berada dalam kondisi seperti itu, maka Allah pun mewahyukan kepadanya: 'Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak terkalahkan oleh siapapun. Oleh karena itu, selamatkanlah hamba-hamba-Ku yang shalih ke bukit.' Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala mengeluarkan Ya'juj dan Ma'juj {mereka turun ke segala penjuru dari tempat yang tinggi) (Qs. Al Anbiya{21}:96) Kelompok mereka yang pertama melewati telaga Thabariyah. Kemudian mereka meminum airnya hingga habis. Kelompok mereka yang terakhir lewat pula seraya berkata, "Di tempat ini dahulu ada air." Pada suatu ketika, Nabi Isa bin Maryam dan para sahabatnya terkepung, hingga pada saat itu sebuah kepala sapi lebih berharga bagi mereka daripada uang seratus dinar sekarang ini. Kemudian Nabi Isa bin Maryam dan para sahabatnya berdoa agar Allah mengancurkan Ya'juj dan Ma'juj beserta para pengikutnya. Lalu Allah menimpakan kepada mereka penyakit hidung -seperti yang melanda hewan ternak- hingga mereka semua binasa. Kemudian Nabi Isa bin Maryam bersama para sahabatnya tiba di suatu tempat di bumi. Mereka tidaklah mendapati sejengkal tanah, melainkan tanah tersebut telah penuh dengan bangkai-bangkai manusia yang membusuk. Lalu Nabi Isa dan para sahabatnya berdoa dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala hingga Allah mengutus burung-burung sebesar unta yang membawa bangkai-bangkai manusia tersebut dan membuangnya ke tempat yang dikehendaki Allah Azza wa Jalla. Setelah itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan hujan yang menyiram setiap rumah di kota dan di desa hingga bumi menjadi bersih setelah tersiram hujan. Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada bumi, "Munculkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkahanmu!" Pada hari itu sekelompok keluarga dapat menjadi kenyang dengan memakan satu buah delima dan dapat berteduh di bawah kulit buah delima. Air susu juga penuh dengan keberkahan hingga susu seekor unta cukup untuk sekelompok orang, susu seekor sapi cukup untuk satu kabilah, dan susu seekor kambing cukup untuk beberapa orang keluarga dekat. Ketika mereka berada dalam kondisi seperti ini, maka Allah pun mengirimkan angin baik yang melewati ketiak mereka. Angin tersebut merenggut nyawa setiap mukmin dan muslim hingga tinggallah orang-orang yang jahat yang berhiruk pikuk seperti hiruk pikuknya keledai, maka terjadilah kiamat yang menimpa mereka." {Muslim 8/197-198}

  • @syakilahisham4046
    @syakilahisham4046 4 года назад

    mohon share..tq

  • @srilaba1308
    @srilaba1308 4 года назад

    😚😙😙

  • @tjahkampoeng5922
    @tjahkampoeng5922 4 года назад +3

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu